CROSS SITE SCRIPTING. Tugas Akhir Keamanan Sistem Informasi (EC5010) Oleh Richson Untung Tambun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CROSS SITE SCRIPTING. Tugas Akhir Keamanan Sistem Informasi (EC5010) Oleh Richson Untung Tambun"

Transkripsi

1 CROSS SITE SCRIPTING Tugas Akhir Keamanan Sistem Informasi (EC5010) Oleh Richson Untung Tambun DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2004

2 ABSTRAKSI Teknologi dynamic web page kini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dunia maya. Teknologi ini membawa perubahan yang signifikan dalam proses pembangunan sistem penyedia layanan dalam jaringan internet. Teknologi ini memampukan penyedia layana untuk memberikan layanan yang lebih inovatif. Efek yang diharapkan tentu saja peningkatan dari segi ekonomi. Namun dibalik keuntungan-keuntungan tersebut, teknologi ini memiliki permasalahan dari segi keamanan. Permasalahan keamanan tersebut dinamakan cross site scripting, atau juga dikenal sebagai XSS. Permasalahan ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Kebocoran informasi penting merupakan hal yang dapat terjadi jika kelemahan ini tidak ditangani dengan baik. Tulisan ini mencoba membahas bagaimana cross site scripting itu terjadi. Tulisan ini tidak ditujukan untuk melakukan tindak kriminal. Tulisan ini diarahkan untuk membuka mata pembaca betapa berbahayanya cross site scripting ini. Metoda pencegahan yang dapat diterapkan juga diberikan pada tulisan ini. ii

3 DAFTAR ISI ABSTRAKSI...ii DAFTAR ISI...iii DAFTAR GAMBAR...iv DAFTAR TABEL...v 1 PENDAHULUAN Bagaimana Halaman Web Dihasilkan? Halaman Web Yang Statis Dan Dinamis CROSS SITE SCRIPTING Cara Kerja Cross Site Scripting Web Site Dengan Cross Site Scripting Informasi Yang Diterbitkan Penyedia Layanan Link Dalam Cross Site Scripting Pencurian Data Apa Yang Cross Site Scripting Dapat Lakukan? PENCEGAHAN CROSS SITE SCRIPTING Teknologi Static Web Page Metoda POST Pengkodekan Karakter Special Pada Link Hilangkan Kemampuan Scripting HTTP-Only Cookie Ikuti Link Utama KESIMPULAN...23 REFERENSI...24 iii

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Alur data tipikal untuk halaman web yang statis [4]...2 Gambar 2. Contoh alur data pada halaman web yang dinamis (adaptasi dari [4])...5 Gambar 3. Contoh kasus cross site scripting...8 Gambar 4. Tampilan halaman web dengan input <script>alert( Ho ho ho )</script>10 Gambar 5. Pesan pop up, mengindikasikan injeksi kode berhasil...11 Gambar 6. Pengubahan informasi memanfaatkan cross site scripting [3]...16 Gambar 7. Halaman web yang dihasilkan menggunakan metoda POST...18 Gambar 8. Pengkodean pada friendster.com...19 Gambar 9. Pengkodean yang berhasil dilakukan pada injeksi script...21 iv

5 DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbandingan antara static web page dengan dynamic web page...3 Tabel 2. HTML Escape Encoding [3]...12 v

6 BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dalam dunia maya terjadi sangat pesat. Teknologi baru dirancang dan diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin beragam. Teknologi halaman web termasuk didalamnya. Teknologi yang ada kini telah ber-revolusi menuju ke tingkatan yang berbeda. Halaman web kini tidak lagi statis namun juga dinamis. Kini halaman web yang dinamis merupakan pemandangan yang biasa kita lihat ketika melakukan surfing menggunakan internet. Halaman web yang dinamis merupakan teknologi yang memberi perubahan penyediaan informasi, layanan, dan tampilan secara signifikan. Halaman web yang dinamis memungkinkan interaksi yang lebih baik antara penyedia layanan dengan penggunanya. Dengan menggunakan teknologi ini, halaman web akan terlihat lebih manusiawi. Penyedia layanan dapat menambahkan content-content yang sebelumnya masih merupakan impian belakan. Sisi ekonomi sangat mempengaruhi perkembangan teknologi dynamic web page ini. Perkembangan internet yang pesat menimbulkan kenaikan yang pesat pada jumlah penyedia layanan yang ada. Teknologi ini berkembang ketika persaingan antara penyedia layanan semakin meningkat. Dengan adanya teknologi ini, penyedia berharap dapat memberikan pelayanan yang dapat menarik perhatian pengguna potensial yang ada. 1.1 Bagaimana Halaman Web Dihasilkan? Tampilan web yang kita lihat ketika melakukan surfing melalui internet sebenarnya hanyalah file teks biasa. File tersebut terletak pada sebuah server yang 1

7 dimiliki oleh penyedia layanan tersebut. File ini dapat diperoleh oleh pengguna dengan sebuah request. File dengan ekstensi tertentu tersebut kemudian ditampilkan dengan menggunakan sebuah program interpreter. Ektensi file yang biasa ditemukan antara lain html, htm, php, asp, cgi dan lain lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Alur data tipikal untuk halaman web yang statis [4] Komunikasi yang terjadi pada dunia maya saat ini dapat berjalan dengan baik karena kini telah ada standar bahasa web yang digunakan. Standar itu mencakup format dan juga tata bahasa. Standar tersebut dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). Untuk HTML, standar terakhir yang digunakan adalah XHTML 1.0. Software penerjemah merupakan ujung tombak dari komunikasi ini. Program ini yang akan menampilkan file teks yang telah diterima sehingga dapat dimengerti 2

8 oleh pengguna. Software penerjemah melakukan proses visualisasi berdasarkan perintah yang terdapat pada file teks yang diperoleh. Kesalahan bahasa pada file teks yang diterima akan menyebabkan kesalahan pada proses penerjemahan. Software penerjemah ini lebih dikenal dengan sebutan browser web. Browser web populer saat ini adalah internet explorer dan keluarga netscape. 1.2 Halaman Web Yang Statis Dan Dinamis Perbedaan mendasar antara proses penyediaan halaman web statis dengan proses penyediaan halaman web yang dinamis terletak pada request dan program penyediaan halaman web pada server yang digunakan. Tabel 1 menunjukkan perbedaan tersebut. Teknologi Request Program pada server Static web page Informasi berisi halaman yang diinginkan Mengirimkan halaman yang diinginkan Halaman tersebut merupakan file yang sama dengan yang terdapat pada server Dynamic web page Informasi berisi halaman yang diinginkan ditambah masukkan pengguna Mengirimkan halaman yang isinya berdasarkan masukkan pengguna Isi halaman yang dikirimkan dapat berbeda dengan yang terdapat pada server Tabel 1. Perbandingan antara static web page dengan dynamic web page 3

9 Dari tabel 1, kita dapat menyimpukan bahwa teknologi dynamic web page memungkinkan halaman web yang mampu beradaptasi masukan pengguna. Untuk mendukung kemampuan tersebut, server yang menggunakan tekonologi dynamic web page didukung kemampuan bahasa pemrograman. Isi halaman web yang dinamis, terdapat pada server, biasanya berisi script pemrograman dalam bahasa yang biasa terdapat dalam teknologi web seperti JavaScript dan VB. Script pemrograman ini menerima dan memproses variabel variabel yang dilalukan pengguna ketika request dilakukan. Halaman yang dikirimkan oleh server akan berisi informasi yang sangat tergantung algoritma pemrosesan dari halaman yang terdapat pada server. Gambar 2 menunjukkan contoh alur data halaman web yang dinamis. Halaman web yang dinamis ditunjukkan oleh file helo.asp. Terlihat bahwa file sumber (yang terdapat pada server) berbeda dengan file yang dikirimkan ke pengguna. 4

10 Gambar 2. Contoh alur data pada halaman web yang dinamis (adaptasi dari [4]) Kemudian timbul pertanyaan? Bagaimana jika variabel yang dikirimkan tersebut bukan berupa data biasa namun berupa kode juga? Apakah yang akan dilakukan server terhadap masukkan ini? Bagaiman halaman web yang dihasilkan oleh server tersebut? Apa akibat input yang tidak wajar tersebut ketika halaman web yang dihasilkan dijalankan di browser client? Cross site scripting didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan tersebut. 5

11 BAB II CROSS SITE SCRIPTING Cross site scripting adalah kelemahan keamanan yang terjadi pada penggunaan teknologi dynamic page. Cross site scripting dapat diartikan sebagai kelemahan yang terjadi akibat ketidakmampuan server dalam memvalidasi input yang diberikan oleh pengguna. Algoritma, yang digunakan untuk pembuatan halaman yang diinginkan, tidak mampu melakukan penyaringan terhadap masukkan tersebut. Hal ini memungkinkan halaman yang dihasilkan menyertakan perintah yang sebenarnya tidak diperbolehkan. Cross site scripting merupakan kelemahan yang populer untuk dieksploitasi. Namun sayangnya, banyak penyedia layanan yang tidak mengakui kelemahan tersebut dan melakukan perubahan pada sistem yang mereka gunakan. Citra penyedia layanan merupakan harga yang dipertaruhkan ketika mereka mengakui kelemahan tersebut. Sayangnya dengan tindakan ini konsumen atau pengguna menjadi pihak yang dirugikan. 2.1 Cara Kerja Cross Site Scripting Cross site scripting bekerja bak penipu dengan kedok yang mampu mengelabui orang yang tidak waspada. Elemen penting dari keberhasilan cross site scripting adalah social engineering yang baik dari si penipu. Social engineering merupakan elemen terpenting yang menentukan keberhasilan penipuan yang akan dilakukan. Cross site scripting memampukan seseorang yang tidak bertanggungjawab melakukan penyalahgunaan informasi penting. 6

12 Sebelum sampai pada proses penyalahgunaan tersebut, penyerang mengambil langkah-langkah dengan mengikuti pola tertentu. Langkah pertama, penyerang melakukakan pengamatan untuk mencari web-web yang memiliki kelemahan cross site scripting. Langkah kedua, sang penyerang mencari tahu apakah web tersebut menerbitkan informasi yang dapat digunakan untuk melakukan pencurian infomasi lebih lanjut. Informasi tersebut biasanya berupa cookie. Langkah kedua ini tidak selalu dijalankan. Langkah ketiga, sang penyerang membujuk korban untuk mengikuti sebuah link yang mengandung kode, ditujukan untuk mendapatkan informasi yang telah disebutkan sebelumnya. Kemampuan social engineering dari sang penyerang diuji disini. Setelah mendapatkan informasi tersebut, sang penyerang melakukan langkah terakhir, pencurian maupun pengubahan informasi vital. Berikut merupakan contoh kasus dari cross site scripting. Anggap sebuah penyedia layanan message board, A, memiliki kelemahan cross site scripting. Web tersebut juga menghasilkan cookie. Cookie tersebut bertujuan agar pengguna dapat membuka jendela browser baru tanpa memasukkan user name dan password lagi. B, mencoba untuk mengeksploitasi kelemahan ini, meletakkan sebuah link yang mengandung kode yang jahat pada message board tersebut. C, seorang pengguna, tertarik pada link tersebut menekan link tersebut. Tanpa disadari C, cookie yang terdapat pada komputernya telah dikirimkan ke komputer B. Kini B dapat mengakses message board sebagai C hanya dengan menggantikan cookienya dengan cookie yang ia dapatkan dari C. Gambar 3 menunjukkan alur dari kejadian tersebut. 7

13 Gambar 3. Contoh kasus cross site scripting Bagian berikut akan menjelaskan secara lebih mendalam setiap langkah sampai penyalahguanan informasi dapat terjadi. 2.2 Web Site Dengan Cross Site Scripting Pencarian web site dengan kelemahan cross site scripting sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Web site yang menghasilkan halaman web yang dinamis merupakan syarat utama yang diperlukan untuk mengeksploitasi kelemahan ini. Web dengan form input merupakan web potensial untuk dieksplotasi cross site scripting. Web yang membutuhkan user name dan password serta search engine termasuk didalamnnya. 8

14 Syarat berikutnya adalah web tersebut menggunakan metoda get ketika melakukan komunikasi. Methoda get mencantumkan informasi pada field link (juga disebut querystring) yang dikirimkan. Contoh dari link dengan menggunakan methoda get, Ini menunjukkan bahwa web tersebut dapat diinjeksi dengan script. Langkah terakhir adalah memastikan bahwa script yang kita tulis berhasil diinjeksikan. Jika injeksi berhasil dilakukan, contoh link berikut akan menampilkan halaman1.asp dengan pop-up box ketika di klik (pop up box tersebut akan bertuliskan Ho ho ho ), language = JavaScript >alert ( Ho ho ho ) </script>. Contoh berikut merupakan merupakan halaman web yang menggunakan form. Data yang dikirimkan berupa nama pengguna. Data dikirimkan dengan menggunakan metoda get. Isi halaman web tersebut adalah sebagai berikut. <HTML> <HEAD> <TITLE> - Contoh halaman menggunakan form - </TITLE> </HEAD> <BODY> <form name="input" method="get" action="helo.asp"> Nama user : <input type=text name="username"> <br> <input type=submit value="send"> </form> </BODY> </HTML> 9

15 Script file yang bertugas menghasilkan halaman web berdasarkan input dari login.html adalah hello.asp. Isi dari hello.asp adalah sebagai berikut. <HTML> <BODY> <% response.write "Selamat datang " response.write request.querystring("username") %> </BODY> </HTML> Gambar 4. Tampilan halaman web dengan input <script>alert( Ho ho ho )</script> 10

16 Halaman web dinamis yang dihasilkan oleh server ( %2Fscript%3E) berisi script sebagai berikut. <HTML> <BODY> Selamat datang <script>alert('ho ho ho')</script> </BODY></HTML> Gambar 5. Pesan pop up, mengindikasikan injeksi kode berhasil Injeksi sering kali tidak berhasil dilakukan. Ini dapat terjadi akibat proses pemfilteran di sisi server. Pemfilteran ini biasanya dilakukan dengan menghilangkan karakter karakter spesial yang penting dalam pengkodean dan juga karakter karakter 11

17 ekuivalen yang dikodekan. Pengkodean yang biasa digunakan adalah HTML escape encoding. Tabel 2 menunjukkan karakter tersebut dengan ekuivalen karakter yang telah dikodekan. Char Code Char Code ; %3b { %7b / %2f } %7d? %3f %7c : %3a \ 40% ^ %5e = %3d ~ %7e & 26% [ %5b < %3c ] %5d > %3e ` 60% 22% % 25% # 23% 27% Tabel 2. HTML Escape Encoding [3] Namun pemfilteran tersebut dapat dengan mudah dilewati oleh para penyerang dengan menggunakan metode-metode tertentu. Metode tersebut digunakan ketika injeksi tidak berhasil dilakukan. Dengan melihat halaman web dinamis yang dihasilkan, kita dapat mengetahui metoda pemfilteran yang dilakukan. Metoda test dan coba merupakan metoda yang efektif untuk melancarkan serangan balasan terhadap pemfilteran tersebut. Menghilangkan kode < dan > merupakan salah satu metoda untuk mencegah injeksi kode yang mungkin dilakukan. Routine yang dapat digunakan antara lain document.write(cleansearchstring( <> )). Dengan menggunakan ) + 12

18 untuk menghindari rutin tersebut dan penggunaan karakter alternatif \x3c (<) dan \x3e (>), maka penyerang tetap dapat melakukan injeksi kode. Teknik lain adalah dengan membuat aplikasi yang memfilter kode yang diinjeksikan dengan comment. Jika pada input terdapat <script>code</code> maka halaman yang dihasilkan adalah seperti berikut. <COMMENT> <script>code</script> </COMMENT> Penyerang dapat menghindari dengan menambahkan kode <COMMENT> dan </COMMENT> diantara kode yang ia injeksikan sehingga filter dapat dilewati. Jika input <script></comment><script><code></script><comment> maka halaman yang dihasilkan adalah sebagai berikut. <COMMENT> <script> </COMMENT> <script>code</script> <COMMENT> </COMMENT> Kode tetap dapat diinjeksikan! 2.2 Informasi Yang Diterbitkan Penyedia Layanan Pengecekan ini dilakukan ketika penyerang bertujuan untuk melakukan penyalahguanaan informasi pengguna. Seperti telah disebutkan sebelumnya, informasi yang sering diperiksa adalah cookie. Penyerang dapat melakukan ini dengan terlebih dahulu mendaftar sebagai salah satu pengguna. Penyerang akan 13

19 memeriksa informasi apa yang terdapat pada cookie tersebut. Apakah cookie tersebut dapat digunakan untuk mengelabuhi server. Tidak semua proses eksploitasi ditujukan pada penyalahgunaan informasi pengguna. Terdapat juga tipe eksploitasi yang ditujukan untuk mengubah isi dari informasi atau iklan yang ditampilkan. Tipe eksploitasi seperti ini tidak membutuhkan penyediaan informasi, seperti cookie. 2.3 Link Dalam Cross Site Scripting Bagian ini sangat menarik karena mencakup aspek social engineering. Cross site scripting merupakan lubang yang timbul akibat ketidakmampuan server untuk mengecek input yang diberikan pengguna. Jadi titik berat keberhasilan eksploitasi kelemahan ini terletak pada pengguna. Bagaimana membujuk pengguna untuk mengklik link yang disediakan oleh penyerang. Link ini biasa diletakkan pada , message board, dan lain lainnya. Untuk menghindari pemfilteran, penyerang perlu untuk mengkodekan link yang ia buat ke bentuk yang akan terlihat aneh bagi pengguna. Pengkodean biasanya menggunakan HTML Escape encoding yang menggunakan karakter yang telah terkodekan seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Jika kode yang akan disertakan dalam link cukup panjang, pengguna akan curiga dan mengurungkan niatnya (walau sebaik apapun social engineering yang dilakukan). Untuk mengkamuflasekan link ini, penyerang menggunakan nama lain yang lebih menarik daripada langsung meletakkan link tersebut. Alih-alih meletakkan link akan lebih baik membuat link dengan nama click me yang merujuk pada link yang sama. Walaupan link yang sebenarnya akan terlihat pada bagian bawah kiri dari browser, pengguna pada umumnya kurang memperhatikan kejanggalan yang ada dan langsung mengklik link tersebut. 14

20 Cara lain untuk memastikan bahwa link tersebut akan dijalankan adalah dengan menggunakan perintah onmouseover. Dengan menggunakan perintah ini, link beserta kode yang terdapat didalamnya dapat dijalankan ketika cursor bersada diatas link tersebut. Dengan cara ini, persentase keberhasilan cross site scripting terjadi semakin besar. 2.4 Pencurian Data Pencurian data dengan menggunakan informasi yang diperoleh seperti cookie ditujukan pada penyalahgunaan informasi pengguna. Cookie yang dihasilkan penyedia layanan berisi informasi yang bermacam macam. Jika informasi ini berhasil didapakan maka penyalahgunaan dapat terjadi. Cookie, tipe berbeda, digunakan sebagai alat identifikasi selama session berlangsung (session berlangsung ketika pengguna log-in sampai pengguna log-out). Jika penyerang berhasil mendapatkan cookie seorang pengguna selama session berlangsung, penyerang bisa mendapatkan akses sebagai pengguna hanya dengan mengubah cookie yang ia gunakan dengan cookie yang ia dapatkan dari korban. Hal lain yang terpenting ketika pencurian dilakukan adalah kesan yang diberikan pada korban. Sering kali halaman web menampilkan broken link ketika eksploitasi dilakukan. Untuk menghindari kecurigaan korban, biasanya penyerang membuat script yang akan menampilkan halaman yang diminta. 2.5 Apa Yang Cross Site Scripting Dapat Lakukan? Pengubahan informasi yang disediakan atau iklan yang ditampilkan penyedia layanan. Gambar 6 menunjukkan hal tersebut. 15

21 Gambar 6. Pengubahan informasi memanfaatkan cross site scripting [3] Link yang digunakan oleh penyerang berisi kode yang menampilkan halaman dengan kerangka yang berasal dari site asli namun dengan isi sesuai dengan yang diinginkan penyerang. 16

22 BAB III PENCEGAHAN CROSS SITE SCRIPTING Pencegahan seperti kata pepatah lebih baik daripada pengobatan. Pencegahan cross site scripting sebenarnya merupakan bagian dari proses perancangan sistem yang akan diluncurkan oleh penyedia data. Jika sistem tersebut menggunakan teknologi dynamic web page, berbagai pertimbangan perlu dilakukan. 3.1 Teknologi Static Web Page Cara terbaik dan efektif untuk menghindari terjadinya cross site scripting adalah menghindari penggunaan teknologi dynamic web page. Halaman yang statis tentu saja memberikan kontrol yang lebih di sisi server dibandingkan dengan halaman web yang dinamis. Halaman web yang dihasilkan secara statis akan memberikan kelakukan yang lebih pasti dibandingkan halaman web yang dihasilkan secara dinamis. Konsekuensi yang ditanggung adalah penyedia layanan harus merelakan sifat interaktif yang mungkin diinginkan. 3.2 Metoda POST Metoda POST adalah metoda pengirimana data dimana variabel yang dikirimkan tidak disertakan pada link yang digunakan. Metoda POST menyembunyikan variabel yang dikirimkan dari pengguna. Metoda ini menjamin kode tidak dapat diinjeksikan melalui link yang telah didesain oleh penyerang. Link 17

23 merupakan satu satunya cara yang dapat digunakan oleh penyerang untuk mengeksploitasi cross site scripting. Oleh karena itu, metoda ini ampuh untuk mengatasi cross site scripting. Kekurangan metoda ini, pengguna tidak dapat menyimpan link favorit untuk mempermudah navigasi. Gambar 7 menunjukkan halaman web yang dihasilkan dengan menggunakan metoda post. Halaman web yang berisi form dan file helo.asp diambil dari contoh bagian 2.2. Perubahan dilakukakan agar transfer data dilakukan dengan methoda POST. Gambar 7. Halaman web yang dihasilkan menggunakan metoda POST (Perhatikan link pada field address. Link tidak mengikutsertakan query ) 18

24 3.3 Pengkodekan Karakter Special Pada Link Untuk men-non aktifkan kode script yang diinjeksikan, kita perlu membuat aplikasi yang mampu mengkodekan karakter tersebut, sehingga karakter tersebut tidak dapat dimengerti oleh browser yang digunakan. Proses pengkodean juga harus mencakup HTML escape code (%hexnumber). Gambar berikut menunjukkan web dengan proses pengkodean yang baik. Link yang dimasukkan pada field address dari browser adalah: o%20ho'')</script>. Gambar 8. Pengkodean pada friendster.com Penggalan soure code dari halaman yang dihasilkan oleh server berikut, menunjukkan pengkodean yang dilakukan oleh penyedia layanan friendster beta. <div class="error"> 19

25 <h1>invalid User ID</h1>Error Invalid User ID (<script language="javascript">alert('ho ho ho'')</script>). </div> <div><p class="buttonbox"><a class="submitbutton" href="/home.php">home</a></p></div> Proses pengkodean diatas mengunakan format UTF-8 untuk mengkodekan karakter spesial. Pada contoh penggalan kode diatas < dikodekan menjadi &ltd an > dikodekan menjadi &gt. Dengan pengkoden tersebut script yang ada tidak akan dijalankan. Rutin sederhana yang dapat melakukan proses pengkodean diatas adalah Server.HTMLEncode(string). Berikut ditampilkan perbaikan halaman web yang menjadi contoh pada bagian 2.2. Source file helo.asp yang telah mengalami perbaikan ditunjukkan pada bagian berikut. <HTML> <BODY> <% response.write "Selamat datang " response.write server.htmlencode(request.querystring("username")) %> </BODY> </HTML> Source file dari halaman web dinamis yang dihasilkan server ( %2Fscript%3E). <HTML> <BODY> Selamat datang <script>alert('ho ho ho')</script> 20

26 </BODY> </HTML> Gambar 9. Pengkodean yang berhasil dilakukan pada injeksi script 3.4 Hilangkan Kemampuan Scripting Cross site scripting disebabkan keberhasilan penyerang menginjeksi kode pada halaman web yang dihasilkan. Jika kode yang diinjeksikan tersebut tidak dapat diinterpretasikan, halaman web dapat ditampilkan dengan aman. Kekurangan metoda ini tentu saja kegagalan fungsi-fungsi yang ditulis dengan mengunakan script untuk bekerja. 21

27 3.5 HTTP-Only Cookie Metoda ini membatasi akses yang dapat dilakukan terhadap cookie. Dengan menggunakan HTTP-only cookie, browser pengguna masih dapat menerima cookie yang dikirimkan oleh penyedia layanan. Namun cookie tidak dapat diakses melalui script yang dieksekusi pada browser pengguna. Jadi script yang diinjeksikan kepada browser pengguna tidak akan dapat melakukan transfer cookie yang ada. Metoda ini tersedia pada browser Internet Explorer 6 Service Pack 1. Untuk menggunakan metoda, pada kepala HTTP response tambahkan atribut HttpOnly. 3.6 Ikuti Link Utama Metoda ini ditujukan bagi pengguna layanan yang menggunakan halaman web dinamis. Kebiasaan yang baik utuk mengikuti link yang berasal dari link utama yang disediakan oleh penyedia layanan. Link link selain daripada link utama sebaiknya dihindari. 22

28 BAB IV KESIMPULAN Cross site scripting merupakan kelemahan yang dapat dieksploitasi dengan mudah. Pemilihan metoda pencegahan disesuiakan dengan kebutuhan dari penyedia layanan yang ada. Yang terpenting, penyedia layanan mampu menjamin keamanan data dari pengguna yang ada. Pengguna sebagai konsumen harus lebih waspada dalam melakukan proses browsing. Selain itu pengguna juga harus proaktif, mencari informasi lebih lanjut mengenai sistem keamanan dari penyedia layanan yang akan atau sedang ia gunakan. Tindakan perbaikan terhadap sistem yang berjalan sebaiknya tidak terjadi. Hal ini hanya akan membawa kerugian baik bagi pengguna maupun penyedia layanan. 23

29 REFERENSI [1] Kurniawan, Andy. Agustus Belajar Sendiri Microsoft Active Server Pages. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. [2] Mitigating Cross-site Scripting With HTTP-only Cookies. [3] Ollman, Gunter HTML Code Injection and Cross-site scripting, Understanding the cause and effect of CSS (XSS) Vulnerabilities. ISS Advisor. [4] Pohan, Husni I. Beta, Sidik. Agustus Pemrograman WEB dengan HTML. Penerbit Informatika Bandung 24

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Fotografi Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya

Lebih terperinci

Andi Dwi Riyanto, M.Kom

Andi Dwi Riyanto, M.Kom World Wide Web merupakan bagian dari Internet yang paling populer, sehingga serangan paling banyak terjadi lewat port 80 atau yang dikenal sebagai Web hacking, berupa : 1. Deface situs 2. SQL injection

Lebih terperinci

Rekayasa Sistem Web. Teguh Wahyono. Fakultas Teknologi Informasi Semester Antara Tahun 2012/2013

Rekayasa Sistem Web. Teguh Wahyono. Fakultas Teknologi Informasi Semester Antara Tahun 2012/2013 Rekayasa Sistem Web Teguh Wahyono tegoeh@uksw.edu Fakultas Teknologi Informasi Semester Antara Tahun 2012/2013 1. Silabus dan Aturan Main Aturan main : Masuk mulai 07.15, toleransi keterlambatan maksimal

Lebih terperinci

Keamanan Web Server. Pertemuan XI WEB HACKING

Keamanan Web Server. Pertemuan XI WEB HACKING Keamanan Web Server Pertemuan XI WEB HACKING World Wide Web merupakan bagian dari Internet yang paling populer, sehingga serangan paling banyak terjadi lewat port 80 atau yang dikenal sebagai Web hacking,

Lebih terperinci

BAB III Validasi HTML5

BAB III Validasi HTML5 1 Modul Praktikum Pemprograman Web BAB III Validasi HTML5 A. Tujuan Memahami konsep dasar active web page, Mampu menghasilkan halaman web yang interaktif, Mampu memanfaatkan validasi data menggunakan HTML5.

Lebih terperinci

FERNANDYA RISKI HARTANTRI / F DASAR-DASAR HTML

FERNANDYA RISKI HARTANTRI / F DASAR-DASAR HTML FERNANDYA RISKI HARTANTRI 09018173 / F DASAR-DASAR HTML Hypertext Markup Language, atau seperti yang lebih dikenal, HTML, adalah bahasa computer dari World Wide Web. Bila Anda membuat situs Web, Anda dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. di jaman sekarang, namun apakah Anda mengetahui sejarah nya itu?. Mungkin,

BAB II LANDASAN TEORI. di jaman sekarang, namun apakah Anda mengetahui sejarah nya itu?. Mungkin, BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Mengenai Web Internet sudah menjadi hal yang sangat dekat bagi masyarakat ataupun penggunanya di jaman sekarang, namun apakah Anda mengetahui sejarah nya itu?. Mungkin,

Lebih terperinci

Materi 2 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com

Materi 2 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Materi 2 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar 1. Memahami cara kerja world

Lebih terperinci

Form Mampu membuat form dan dan mengirim data ke halaman lain Pengaturan Validasi dan keamanan form. Sesi 5

Form Mampu membuat form dan dan mengirim data ke halaman lain Pengaturan Validasi dan keamanan form. Sesi 5 Robby Cokro Buwono Badiyanto, S.Kom., M.Kom Sesi 5 Form Tujuan Intruksional Mampu membuat form dan dan mengirim data ke halaman lain Pengaturan Validasi dan keamanan form Kode MK : AK2011T Revisi Terakhir

Lebih terperinci

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal HTML 5 HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi

Lebih terperinci

Perancangan Web Application Honeypot untuk Menggali Informasi Peretas

Perancangan Web Application Honeypot untuk Menggali Informasi Peretas JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Perancangan Web Application Honeypot untuk Menggali Informasi Peretas Abdurrazak Baihaqi, Ary Mazharuddin Shiddiqi, S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

TEORI HTML. Informasi dari Internet dapat diakses Keseluruh dunia hanya dalam hitungan detik.

TEORI HTML. Informasi dari Internet dapat diakses Keseluruh dunia hanya dalam hitungan detik. TEORI HTML Kata-kata Web sebenarnya penyederhanaan dari sebuah istilah dalam dunia komputer yaitu WORLD WIDE WEB yang merupakan bagian dari tekhnologi Internet. World wide Web atau disingkat dengan nama

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK SECURITY COMPUTER TOOL HACKING SQL INJECTION

TUGAS KELOMPOK SECURITY COMPUTER TOOL HACKING SQL INJECTION TUGAS KELOMPOK SECURITY COMPUTER TOOL HACKING SQL INJECTION FILIAN FALANDA (2012110015) SUWANDY (2012110020) FERDY ARTHA OKTARANDA (2012110022) TRI BUANA (2012110025) DOSEN PEMBIMBING : Ade Sarah Huzaifah,

Lebih terperinci

Peningkatan Keamanan Web Terhadap Serangan Cross Site Scripting (XSS).

Peningkatan Keamanan Web Terhadap Serangan Cross Site Scripting (XSS). 60 TEKNO, Vol: 9, Februari 2008, ISSN: 1693-8739 Peningkatan Keamanan Web Terhadap Serangan Cross Site Scripting. Herman Tolle, ST. MT., Tri Astoto Kurniawan, ST. MT, Andi Zakaria, ST. ABSTRAK:Teknologi

Lebih terperinci

Mahasiswa memahami Pengertian, fungsi, aplikasi untuk menjalankan JavaScript, cara menjalankan kode, cara memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML

Mahasiswa memahami Pengertian, fungsi, aplikasi untuk menjalankan JavaScript, cara menjalankan kode, cara memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML Pengenalan JavaScript Standar Kompetensi Mahasiswa memahami Pengertian, fungsi, aplikasi untuk menjalankan JavaScript, cara menjalankan kode, cara memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML Indikator Hasil

Lebih terperinci

ADITYA WARDANA

ADITYA WARDANA IMPLEMENTASI WEB VULNERABILITY SCANNER SEBAGAI ADD ONS GOOGLE CHROME SKRIPSI Oleh : ADITYA WARDANA 0734010035 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-5 Client Side Scripting (JavaScript) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1

Pertemuan Ke-5 Client Side Scripting (JavaScript) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Pertemuan Ke-5 Client Side Scripting (JavaScript) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Konsep Client Side Scripting JavaScript? Pendeklarasian JavaScript JavaScript sederhana Peletakan JavaScript Komentar

Lebih terperinci

Pengenalan JavaScript

Pengenalan JavaScript Pengenalan JavaScript Tujuan - Mahasiswa memahami konsep dasar Javascript - Mahasiswa mampu memahami cara menggunakan Javascript - Mahasiswa mampu memahami dasar variabel di Javascript - Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

Tugas Bahasa Indonesia

Tugas Bahasa Indonesia Tugas Bahasa Indonesia Semester 100 Membuat Jurnal Vidyatama Kurnia 5235127270 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (Non Reguler) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA (Kampus A) Jl. Rawamangun Muka Jakarta

Lebih terperinci

Analisis Penanganan SQL Injection pada Basis Data MySQL dengan Framework Code Igniter dan PHP

Analisis Penanganan SQL Injection pada Basis Data MySQL dengan Framework Code Igniter dan PHP Analisis Penanganan SQL Injection pada Basis Data MySQL dengan Framework Code Igniter dan PHP Muhammad Rizal Efendi 1, *, Leanna Vidya Yovita 1, Hafidudin 2 1 Fakultas Teknik Elektro, UniversitasTelkom.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG CONTOH KASUS. Diktat Mata Kuliah Aplikasi Teknologi Online Oleh : Andri Heryandi

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG CONTOH KASUS. Diktat Mata Kuliah Aplikasi Teknologi Online Oleh : Andri Heryandi BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG World Wide Web (WWW) telah berubah dengan cepat dalam berbagai cara. Bahasa standar yang dipakai dalam WWW adalah bahasa HTML (Hyper Text Markup Language). Dengan adanya

Lebih terperinci

Materi 1 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com

Materi 1 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Materi 1 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Memahami cakupan materi dan sistem perkuliahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi dan Internet Informasi menurut Jogiyanto H, M, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan bagi yang menerima. (Jogiyanto, H.M., Analisis

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim PEMROGRAMAN WEB Agussalim Deskripsi Matakuliah Matakuliah ini mengajarkan tentang: Konsep Pemrograman WEB Pemrograman WEB statis dan dinamis HTML (Hyper Text Markup Language) PHP Hypertext preprocessor,

Lebih terperinci

MENDEMONSTRASIKAN AKSES INTERNET

MENDEMONSTRASIKAN AKSES INTERNET MENDEMONSTRASIKAN AKSES INTERNET 2. Standar Kompetensi: Menggunakan internet untuk memperoleh informasi 2.1. Kompetensi Dasar: Mendemonstrasikan akses internet sesuai prosedur TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG

BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG Pengembangan website telah menjadi tuntutan pemiliknya seiring dengan dinamika dan kemajuan teknologi internet. Website yang tidak mempunyai informasi dan tampilan

Lebih terperinci

MODUL 3 DASAR-DASAR PHP

MODUL 3 DASAR-DASAR PHP MODUL 3 DASAR-DASAR PHP Para pengguna internet dewasa ini cenderung lebih menyukai situs-situs yang mempunyai tampilan menarik dan menghibur. Yang pasti, mereka sudah bosan dengan tampilan web yang begitu-begitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada Bab ini berisi tentang Analisis dan perancangan yang diperlukan sebagai panduan dan tahapan yang dilalui dalam melakukan pengujian terhadap keamanan sistem informasi

Lebih terperinci

Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web

Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web Iman Amalludin iman.llusion@gmail.com :: http://blog.imanllusion.hostzi.com Abstrak Bahasa Pemrograman (Programming Language). Apa itu? Bahasa Pemrograman adalah

Lebih terperinci

PENGERTIAN WEB web adalah

PENGERTIAN WEB web adalah PENGANTAR WEB -YQ- PENGERTIAN WEB web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (text, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol http (hypertext transfer

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi

Lebih terperinci

Pengenalan Script. Definisi HTML

Pengenalan Script. Definisi HTML 1 Pengenalan Script Pada bab ini akan dibahas bahasa script yang dapat digunakan untuk membuat halaman web. Untuk dapat membuat halaman web bahasa script pertama yang harus anda kenal adalah HTML. HTML

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Sistem Jaringan Pada tahap implementasi sistem, dilakukan konfigurasi sistem pada laptop yang digunakan sebagai IDS Snort. Selain itu, dilakukan pula konfigurasi dasar

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2008 WIDHIARTA, S. KOM

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2008 WIDHIARTA, S. KOM Pemrograman Web // IInternet 1 Pengenallan Perancangan Web S1-TII//D3-TII//S1-SII matterri i:: JavaScrri iptt STMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2008 WIDHIARTA, S. KOM CLIENT SIDE SCRIPT - JAVASCRIPT WIDHIARTA,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama guna melakukan suatu pekerjaan untuk memcapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1. Pengenalan HTML 2.1.1. Pendahuluan HTML Hypertext Markup Language merupakan kepanjangan dari kata HTML. Adalah script dimana kita bisa menampilkan informasi dan daya kreasi kita

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN SITUS WEB

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN SITUS WEB PERTEMUAN 4 MANAJEMEN SITUS WEB Elemen dari metodologi pembangunan situs web adalah sebagai berikut: Informasi audience Informasi-informasi ini termasuk latar belakang pengguna, minat, dan semua perincian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

Modul-5 GET & POST. Pemograman Web TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

Modul-5 GET & POST. Pemograman Web TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG Modul-5 GET & POST Pemograman Web TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG Pendahuluan Pada modul sebelumnya, kita telah mengenal proses assignment. Kita dapat mengassign suatu nilai kepada suatu

Lebih terperinci

Keamanan Sistem World Wide Web. Pertemuan VI

Keamanan Sistem World Wide Web. Pertemuan VI Keamanan Sistem World Wide Web Pertemuan VI Sejarah singkat WWW Dikembangkan oleh Tim Berners-Lee ketika bekerja di CERN (Swiss). Untuk membaca atau melihat sistem WWW digunakan tools yang dikenal dengan

Lebih terperinci

MODUL 1 PENGENALAN HTML

MODUL 1 PENGENALAN HTML MODUL 1 PENGENALAN HTML TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Praktikan memahami tentang HTML, CSS, frame dan JS pada HTML serta kegunaannya. 2. Praktikan memahami bagaimana cara membuat web menggunakan HTML, CSS dan

Lebih terperinci

Pemrograman Internet dengan AJAX (Asynchronous JavaScript And XML)

Pemrograman Internet dengan AJAX (Asynchronous JavaScript And XML) Pemrograman Internet dengan AJAX (Asynchronous JavaScript And XML) Suprayogi Abstract : AJAX uses asynchronous data transfer (HTTP requests) between the browser and the web server, allowing web pages to

Lebih terperinci

BAB 5 MEMAHAMI METHOD GET DAN POST PADA PHP

BAB 5 MEMAHAMI METHOD GET DAN POST PADA PHP BAB 5 MEMAHAMI METHOD GET DAN POST PADA PHP Form pada PHP mempunyai dua method pengiriman data, yaitu GET dan POST. Dengan menggunakan method GET, maka nilai variabel yang dikirimkan ke server melalui

Lebih terperinci

MEMANFAATKAN CASCADING STYLE SHEET UNTUK MEMPERINDAH TAMPILAN WEB

MEMANFAATKAN CASCADING STYLE SHEET UNTUK MEMPERINDAH TAMPILAN WEB Media Informatika Vol. 8 No. 2 (2009) MEMANFAATKAN CASCADING STYLE SHEET UNTUK MEMPERINDAH TAMPILAN WEB Budi Maryanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

M.K. Pemrograman Web (AK ) Konsep Pemrograman Web

M.K. Pemrograman Web (AK ) Konsep Pemrograman Web M.K. Pemrograman Web (AK-045216) Konsep Pemrograman Web Konsep Pemrograman Web (1) Pemrograman web: membuat aplikasi berbasis web Aplikasi berbasis web: Aplikasi yang dibuat dengan memanfaatkan mekanisme

Lebih terperinci

Review Pemrograman Web I

Review Pemrograman Web I Review Pemrograman Web I Pemrograman Web II Ganjil 2010 2011 Intro Mata kuliah : Pemrograman Web 2 SKS : 3 Jenis : Mata kuliah wajib Pertemuan : 14 pertemuan kelas Periode : Ganjil 2010 2011 Dosen : Sandra

Lebih terperinci

Methods of Manual Penetration Testing (Actual Exploit)

Methods of Manual Penetration Testing (Actual Exploit) Methods of Manual Penetration Testing (Actual Exploit) Penetration Testing adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi vulnerability (kerentanan keamanan). Ini

Lebih terperinci

Keamanan Sistem World Wide Web

Keamanan Sistem World Wide Web Keamanan Sistem World Wide Web Pertemuan VI Dikembangkan oleh Tim Berners- Lee ketika bekerja di CERN (Swiss). Untuk membaca atau melihat sistem WWW digunakan tools yang dikenal dengan istilah browser.

Lebih terperinci

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER A. Tujuan Memahami cara kerja aplikasi web berbasis server Memahami perangkat pengembangan aplikasi web berbasis server Mengenal dan memahami pemrograman web berbasis teknologi server B. Dasar Teori Web

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic. 2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BERBASIS WEB. Part 1,2 HTML. By Rolly Yesputra Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal Kisaran, 2018

PEMROGRAMAN BERBASIS WEB. Part 1,2 HTML. By Rolly Yesputra Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal Kisaran, 2018 PEMROGRAMAN BERBASIS WEB Part 1,2 HTML By Rolly Yesputra Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal Kisaran, 2018 Referensi HTML5, JavaScript, and jquery 24-Hour Trainer, Copyright 2015 by

Lebih terperinci

HTML. Hypertext Markup Language. Pemrograman Web 1. Genap

HTML. Hypertext Markup Language. Pemrograman Web 1. Genap HTML Hypertext Markup Language Pemrograman Web 1 Genap 2009 2010 HTML HTML? Sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser.

Lebih terperinci

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA WEB DESAIN Pengenalan JavaScript Alfira Rizky Ayuputri 4103141039 3 D3 Multimedia Broadcasting B Dwi Susanto, S.ST, MT. D3 Teknologi Multimedia Broadcasting Departemen Multimedia Kreatif POLITEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa penalitian terdahulu oleh beberapa peneliti. Penelitian oleh Mufid Najmullah

Lebih terperinci

PemWeb C. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1

PemWeb C. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 PemWeb C Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer

Lebih terperinci

WEB BROWSER SECURITY. Indra Priyandono

WEB BROWSER SECURITY. Indra Priyandono + WEB BROWSER SECURITY Indra Priyandono + + Why Secure Your Web Browser? n web browser seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, dan Apple Safari, telah diinstal pada hampir semua komputer. n Web browser

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

Internet & Web. Elfan Nofiari. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung. Page 1. IF-ITB/EN/1-Mar-04 IF3292 Internet & Web

Internet & Web. Elfan Nofiari. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung. Page 1. IF-ITB/EN/1-Mar-04 IF3292 Internet & Web Internet & Web Elfan Nofiari Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Page 1 Apa itu internet? Sebuah jaringan komputer yang sangat besar (meliputi seluruh dunia) jaringan dari semua jaringan

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Pengenalan Dasar Web

Pertemuan 1. Pengenalan Dasar Web Pertemuan 1 Pengenalan Dasar Web Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System) Homepage Web Browser

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh De Jesus Dos Santos, Manuel (2012) membahas tentang Perancangan Sistem Informasi E-Booking Pariwisata Kota Dili Berbasis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling. untuk memcapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2001).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling. untuk memcapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2001). 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama guna melakukan suatu pekerjaan untuk memcapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem transportasi udara khususnya di Indonesia semakin berperan dalam pengembangan perekonomian negara. Bandara merupakan prasarana pendukung transportasi udara yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan. BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab ini akan membahas tentang landasan teori, dimana teori yang dipakai adalah teori yang digunakan oleh para penulis yang terkenal dan telah banyak mengeluarkan buku-buku yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Internet Internet merupakan suatu jaringan antar komputer yang saling dihubungkan. Media penghubung tersebut bisa melalui kabel, kanal satelit maupun frekuensi radio, sehingga

Lebih terperinci

Pembahasan. 1. Membangun Aplikasi E-Commerce 2. Perangkat E-Commerce 3. Pemilihan Software E-Commerce

Pembahasan. 1. Membangun Aplikasi E-Commerce 2. Perangkat E-Commerce 3. Pemilihan Software E-Commerce Pembahasan 1. Membangun Aplikasi E-Commerce 2. Perangkat E-Commerce 3. Pemilihan Software E-Commerce Membangun Aplikasi E- Beberapa hal yang perlu diperhatikan perusahaan di dalam membangun Aplikasi E-Commerce

Lebih terperinci

WEB1. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1

WEB1. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 WEB1 Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Kegiatan Bobot Nilai (%) Ujian Tengah Semester 25 Ujian Akhir Semester (Demonstrasi Tugas Aplikasi) 35 Laporan Tugas Aplikasi 30

Lebih terperinci

Pemrograman Basis Data Berbasis Web

Pemrograman Basis Data Berbasis Web Pemrograman Basis Data Berbasis Web Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) Noor Ifada S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform

Lebih terperinci

rancang bangun aplikasi web vulnerability scanner terhadap kelemahan sql injection dan xss menggunakan java

rancang bangun aplikasi web vulnerability scanner terhadap kelemahan sql injection dan xss menggunakan java BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JAVA Java merupakan sebuah bahasa pemrograman komputer berbasiskan kepada Object Oriented Programming. Java diciptakan setelah C++ dan didesain sedemikian sehingga ukurannya

Lebih terperinci

Modul TIK Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga

Modul TIK Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi : Mempraktikkan akses Internet Materi Pembelajaran : 1. Istilah-istilah dalam Internet dan Tipe Koneksi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kriminalitas Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Edisi III mendefinisikan kriminalitas sebagai hal-hal yg bersifat kriminal atau perbuatan yg melanggar hukum pidana.kartono

Lebih terperinci

WWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan

WWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan Pengantar 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System) Homepage Web Browser Web Server Web Programming

Lebih terperinci

(artikel Pengantar ke PHP, Bpk Marsani Asfi)

(artikel Pengantar ke PHP, Bpk Marsani Asfi) Pengenalan PHP Anita Sesar Ria anita-si06@std.cic.ac.id Lisensi Dokumen : Copyright 2009 ( http://my.cic.ac.id/stmik/module/blog ) Seluruh tulisan di dokumen ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

A. Tujuan B. Dasar Teori 1. Pemrosesan Form 2. Konsep Penggunaan Tag <form> pada HTML

A. Tujuan B. Dasar Teori 1. Pemrosesan Form 2. Konsep Penggunaan Tag <form> pada HTML Form HTML A. Tujuan Memahami konsep penggunaan tag pada HTML Mampu menangani masukan data dari form HTML Mampu membuat dan memproses beragam elemen kontrol B. Dasar Teori 1. Pemrosesan Form Pemrosesan

Lebih terperinci

Pengantar E-Business dan E-Commerce

Pengantar E-Business dan E-Commerce Pengantar E-Business dan E-Commerce Pertemuan Ke-8 (Konsep Dasar Web dan Internet) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP

Lebih terperinci

M. TRI JOKO

M. TRI JOKO PEMBUATAN APLIKASI WEB VULNERABILITY SCANNER TERHADAP KELEMAHAN XSS (Cross Site Scripting) MENGGUNAKAN JAVA. TUGAS AKHIR Oleh : M. TRI JOKO 0534010093 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Website atau World Wide Web, sering disingkat sebagai www atau web saja, yakni

BAB 2 LANDASAN TEORI. Website atau World Wide Web, sering disingkat sebagai www atau web saja, yakni BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Website Website atau World Wide Web, sering disingkat sebagai www atau web saja, yakni sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain dipresentasikan

Lebih terperinci

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server

Lebih terperinci

PENGERTIAN WEBSITE DAN FUNGSINYA

PENGERTIAN WEBSITE DAN FUNGSINYA PENGERTIAN WEBSITE DAN FUNGSINYA Hamzah Hartono hmzh_ic@yahoo.com Abstrak Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB III ANALISIS MASALAH BAB III ANALISIS MASALAH Bab ketiga ini berisi penjelasan analisis permasalahan serta solusi dalam penanganan masalah dalam tugas akhir ini. Solusi penanganan masalah tersebut berupa langkah-langkah lojik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI PADA PEMESANAN TIKET BUS ONLINE BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN APLIKASI PADA PEMESANAN TIKET BUS ONLINE BERBASIS WEB RANCANG BANGUN APLIKASI PADA PEMESANAN TIKET BUS ONLINE BERBASIS WEB Ericko Rajzman Wijaya Rycco Gustian Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Transakasi memiliki sebuah sistem

Lebih terperinci

BAB V. Keamanan Sistem World Wide Web

BAB V. Keamanan Sistem World Wide Web BAB V Keamanan Sistem World Wide Web Pendahuluan World Wide Web (WWW atau Web1) merupakan salah satu killer applications yang menyebabkan populernya Internet. WWW dikembangkan oleh Tim Berners-Lee ketika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tujuan tertentu. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. tujuan tertentu. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

Tag dasar yang akan kita gunakan untuk membuat form di HTML adalah tag form, input, textarea, select dan option.

Tag dasar yang akan kita gunakan untuk membuat form di HTML adalah tag form, input, textarea, select dan option. Form Form biasanya digunakan untuk mengumpulkan data dari pengunjung web kita. Mulai dari form untuk login, form kontak, form untuk pendaftaran user, bahkan untuk mengirimkan data antar halaman web Tag

Lebih terperinci

Mengenal Web Dinamis dan Statis Serta Perbedaanya

Mengenal Web Dinamis dan Statis Serta Perbedaanya Mengenal Web Dinamis dan Statis Serta Perbedaanya Refan Adiyanto Refan@raharja.info Abstrak Setelah sebelumnya saya memposting artikel tentang Mengenal LinkedIn dan Manfaatnya untuk Para Pencari Kerja

Lebih terperinci

Penerapan Konsep One Layer Website Berbasis JavaScript

Penerapan Konsep One Layer Website Berbasis JavaScript Penerapan Konsep One Layer Website Berbasis JavaScript Erick Alfons Lisangan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar Makassar, Indonesia erick_lisangan@lecturer.uajm.ac.id Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet telah membawa perubahan besar terhadap penyebaran informasi. Website merupakan sebuah halaman untuk menampilkan informasi yang diakses lewat internet. Berbagai

Lebih terperinci

1. Sejarah Javascript

1. Sejarah Javascript 1. Sejarah Javascript JavaScript pada awalnya bernama LiveScript dan diperkenalkan pertama kali di browser Netscape Navigator 2 pada awal tahun 1995. Pengembangan javascrip ditujujkan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce 2.1.1 Pengertian E-Commerce E-commerce merupakan satu aset dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 5 SESSION & COOKIE

LAPORAN PRAKTIKUM 5 SESSION & COOKIE Hari/Tanggal Laporan Paraf Awal Resmi LAPORAN PRAKTIKUM 5 SESSION & COOKIE OLEH : HADYAN DWIHASAN PUTRA 426 16 022 Jurusan Teknik Elektro Program Studi D4 Teknik Multimedia dan Jaringan Politeknik Negeri

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) D3 Manajemen Informatika - Unijoyo 1

Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) D3 Manajemen Informatika - Unijoyo 1 Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) D3 Manajemen Informatika - Unijoyo 1 Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System)

Lebih terperinci

Mengenal Pemrograman Web Dengan JSP

Mengenal Pemrograman Web Dengan JSP Mengenal Pemrograman Web Dengan JSP Iman Amalludin iman.llusion@gmail.com :: http://blog.imanllusion.hostzi.com Abstrak Apa yang dimaksud dengan JSP? JSP (Java Server Pages) adalah bahasa scripting untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Website merupakan kumpulan dari halaman halaman yang berhubungan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Website merupakan kumpulan dari halaman halaman yang berhubungan dengan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Website Website merupakan kumpulan dari halaman halaman yang berhubungan dengan file file lain yang saling terkait. Dalam sebuah website terdapat satu halaman yang dikenal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan keefisienan dalam melakukan setiap pekerjaan.

Lebih terperinci