LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
|
|
- Veronika Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA INFORMASI MANAJEMEN ASET WAKAF (E-WAKAF) BERBANTUAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun Ketua Amiq Fahmi, S. Kom, M. Kom (NIDN ) Anggota Edi Sugiarto, M. Kom (NIDN ) UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG JUNI, 2015 i
2 ii
3 RINGKASAN Harta wakaf adalah aset umat yang harus diselamatkan, dikelola dengan baik, serta dikembangkan untuk kepentingan yang bermanfaat. Manajemen aset (harta-harta) wakaf di Indonesia merupakan persoalan pelik sampai saat ini, kasus-kasus seperti hilang atau menguap -nya sejumlah aset wakaf di berbagai daerah di hampir seluruh wilayah Indonesia, membuktikan bahwa masih banyak masalah yang harus segera diperbaiki dan dipecahkan. Tujuan penelitian ini adalah ingin memperbaiki manajemen aset wakaf dalam jangka panjang melalui perencanaan strategis sumber daya informasi manajemen aset wakaf berbasis komputer yang diharapkan mampu memberikan keuntungan dan keunggulan bagi organisasi dalam menentukan strtategi-strategi yang dapat menjamin bahwa pengelolaan dan pengendalian aset wakaf sebagai rangkaian sistem yang terpadu dalam kerangka pemecahan masalah untuk meminimalisir hilang atau menguap -nya sejumlah aset wakaf. Dua metode digunakan dalam penelitian ini (1). Pendekatan SPIR (strategic planning for information resources) dan (2). pendekatan model development incremental dengan filosofi prototipe iteratif yang menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linear (system development life cycle). Metode-metode tersebut diharapkan menjadi strategi yang mampu mentransformasikan rencana strategis ke dalam jasa informasi dan selanjutnya dapat dikembangkan sistem informasi manajemen aset wakaf (e-wakaf) berbantuan sistem informasi geografis (GIS). Hasil penelitian ini berupa perangkat lunak (software) e-wakaf yang dapat digunakan untuk mengendalikan, mengawasi dan memantau aset wakaf secara efektif dalam rangka penyelamatan aset sampai ke titik objek aset wakaf. Dengan adanya e- Wakaf diharapkan dapat memperbaiki manajemen aset wakaf, yaitu menghimpun, menyimpan, memproses, mengontrol dan mengendalikan aset wakaf sampai ke titik objek wakaf dan mampu menghasilkan informasi baik berupa laporan, dokumen, grafik, gambar peta dan keluaran lainnya yang relevan. iii
4 PRAKATA Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan karunia rahmat dan nikmat, serta hidayah dan inayah-nya sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan yang baik ini, ucapan terima kasih yang tiada terkira disampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan kemajuan penelitian ini : 1. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Bapak Dr. Drs. Abdul Syukur, MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Bapak Prof. Vincent Didiek WA, MBA, Ph. D, selaku direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan ibu Juli Ratnawati, S.E, M.Si selaku kepala Pusat Penelitian atas dukungan, arahan-arahan dan kerjasamanya sehingga laporan kemajuan ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Ibu Dra. Hj. Chuwaisoh, M. H, selaku penyelenggara syari ah Kantor Kementerian Agama Kota Semarang atas ijinnya untuk melakukan kegiatan observasi, dan wawancara untuk mendapatkan data-data penelitian di lingkungan Kantor kementerian Agama Kota Semarang dan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Gajahmungkur, Pedurungan, Genuk dan Tembalang serta pemberian referensi pendukung yang sangat berarti dalam penelitian ini. 5. Para pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung yang tak bisa disebut satu persatu. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kemajuan ini masih banyak kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan laporan penelitian ini. Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau-beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan kemajuan ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya. Semarang, 2015 iv Amiq Fahmi
5 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... ii RINGKASAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan Perumusan... 2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Wakaf, Harta Wakaf dan Landasan Hukum Wakaf Syarat dan rukun Wakaf Dasar Hukum Wakaf Tahap-Tahap Ikrar Wakaf & Sertifikasi Tanah Wakaf Syarat-Syarat Pembuatan Sertifikat Tanah Wakaf di KUA Perlindungan Wakaf dan PPAIW State of the art Sistem Informasi Wakaf Sistem Informasi Geografis Studi Pendahuluan yang Sudah Dilaksanakan BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian BAB IV. METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian (Fishbone Diagram) Perencanaan Strategis Sistem Informasi Manajemen Aset Wakaf Rancang Bangun Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset Wakaf Lokasi dan Objek Penelitian Metode Pengumpulan Data BAB V. HASIL YANG DICAPAI Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi Visi dan Misi Kantor Kementerian Agama Kota Semarang Visi Misi Tujuan Strategi Manajemen Sumber Daya Informasi Strategi Perancangan Sistem Informasi v
6 5.7. Pengumpulan Data Analisis Sistem Identifikasi Data dan Sumber Data Alternatif Sistem yang Diusulkan Perancangan Sistem Use Case Diagram Relasi Antar Tabel Desain Layout Peta Desain Prototype Desain Menu Utama Submenu Peta Wakaf Submenu Pendataan Submenu Input Aset Wakaf Laporan Jenis Wakaf BAB VI. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA Rencana dan Jadual Selanjutnya BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA vi
7 DAFTAR TABEL Tabel 1. Kebutuhan Data dan Sumber Data Tabel 2. Sumber Data Tabel 3. Kebutuhan Informasi Tabel 4. Tujuan Informasi vii
8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Ilustrasi Proses Wakaf... 6 Gambar 2.2. SIG dan Subsistem SIG... 9 Gambar 4.1. Fishbone Diagram Gambar 4.2. Desain Model Incremental Gambar 5.1. Transformasi kumpulan strategi pendekatan SPIR Gambar 5.2. Perencanaan strategis sumber daya informasi Gambar 5.3. Kerangka dasar rencana strategis sumber daya informasi Gambar 5.4. Strategi Perancangan sistem informasi Gambar 5.5. Wawancara dengan bagian Penyelenggara Syari ah Gambar 5.6. Wawancara dengan bagian Tata Usaha KUA Gambar 5.7. Use Case Diagram e-wakaf Gambar 5.8. Relasi antar tabel Gambar 5.9. Lay out peta Wakaf Gambar Menu Utama GIS e-wakaf Gambar Peta tematik Wakaf Kota Semarang Gambar Submenu Pendataan Wakaf Gambar Submenu Input aset Wakaf Gambar Submnu Laporan aset wakaf Gambar Menu Utama GIS e-wakaf Gambar Menu Utama GIS e-wakaf viii
9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Penggunaan Dana Penelitian Lampiran 2. Abstract Sensi Lampiran 3. Prototype Aplikasi e-wakaf viii
10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Aset wakaf di Indonesia terbilang besar. Berdasarkan data dari Direktorat Pemberdayaan Wakaf Departemen Agama Tahun 2008, jumlah tanah wakaf di Indonesia sebanyak 430,766 lokasi dengan luas mencapai 1,615,791, meter persegi yang tersebar lebih dari lokasi di seluruh Indonesia. Diterbitkannya Undang-undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, sesungguhnya memberikan harapan yang cukup cerah dalam upaya penyelamatan, pengelolaan, pemberdayaan serta pengembangan wakaf untuk kesejahteraan masyarakat secara umum. Setiap harta wakaf harus didaftarkan kepada instansi yang berwenang, maksimal tujuh (7) hari setelah ikrar wakaf ditandatangani (psl. 32) dan bagi harta wakaf yang telah dilaksanakan berdasarkan ketentuan sebelum berlakunya undang-undang ini, seperti PP No. 28/1977, Inpres No. 1/1991, dan lainnya dianggap sah dan harus didaftarkan juga paling lambat lima (5) tahun setelah diundangkannya UU No. 41/2004. Pendaftaran tersebut juga kemudian harus diikuti pencatatan dan pengadministrasian, serta pengumuman kepada masyarakat oleh Menteri dan Badan Wakaf Indonesia (psl. 37 dan 38). Meskipun dalam rangka pengamanan aset (harta-harta) wakaf perangkat peraturan undang-undang telah mencukupi dan menjanjikan, namun demikian, masalah pengelolaan aset (harta-harta) wakaf di Indonesia merupakan persoalan klasik yang sampai saat ini belum tuntas. Kasus-kasus menguapnya sejumlah harta wakaf di berbagai daerah di hampir seluruh Indonesia, membuktikan bahwa di sana masih banyak masalah yang harus segera dipecahkan. (Muhibbin, 2011). Disamping itu pasang surut tanah wakaf ditengah kemelut agraria (Abdullah ubaid, 2012) seperti konflik rebutan tanah masjid Raudlatul Islam di Medan Barat Kota Medan dan tanah Masjid Al-Ikhlas di Jalan Timor Medan, Sumatra Utara. Konflik tanah wakaf mbah priok pada tahun 2011 yang menelan banyak korban dan kerugian. Skandal penyalahgunaan kurang lebih 119,1270 ha tanah atau bondo wakaf Masjid Agung Semarang yang tidak jelas keberadaanya (Ismawati, 2007) dan kendala-kendala yang dihadapi dalam perwakafan tanah (Devi Kurnia Sari, 2006). Dalam upaya memperbaiki manajemen aset wakaf yang lebih baik dalam jangka panjang agar peristiwa hilang atau menguap -nya sejumlah aset wakaf dapat 1
11 diminimalisir dan dipecahakan, maka diperlukan perencanaan strategis sumber daya informasi manajemen aset wakaf yang mampu memberikan keuntungan dan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam menentukan strategi-strategi yang dapat menjamin bahwa pengelolaan dan pengendalian aset wakaf sebagai suatu rangkaian sistem yang terpadu dan mampu digunakan untuk mengelola, mengendalikan, dan memantau aset wakaf secara efektif melalui melalui pemodelan dan pengembangan aplikasi e-wakaf berbantuan sistem informasi geografis. Strategi pengembangan sistem informasi manajemen aset wakaf (e-wakaf) menggunakan bantuan sistem informasi geografis (GIS) dengan tujuan bahwa GIS dapat merepresentasikan atau memodelkan dan menggambarkan informasi kebumian Geoinformatika atau Geomatik berujuk pada lokasi geografis di muka bumi. Teknologi Remote Sensing GIS sangat tepat digunakan untuk mengendalikan, mengawasi dan memantau aset wakaf secara efektif dalam rangka penyelamatan aset sampai ke titik objek aset wakaf. Dengan dukungan aplikasi e-wakaf berbantuan GIS diharapkan dapat digunakan untuk mengelola (menghimpun, menyimpan, memproses), mengontrol dan mengendalikan aset wakaf melalui penginderaan jauh keruangan, dan menghasilkan informasi baik berupa laporan, dokumen, grafik, gambar peta dan keluaran lainnya yang relevan. Dengan demikian pengelolaan dan pengendalian aset wakaf pada masa yang akan datang atau jangka panjang, dimana persoalan pelik masalah hilang atau menguap -nya aset wakaf dapat diminimalisir, dipecahkan, diperbaiki dan dikendalikan Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah, perumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana memperbaiki manajemen aset wakaf dalam jangka panjang yang mampu memberikan keuntungan dan keunggulan bagi organisasi melalui perencanaan strategis sumber daya informasi yang dapat mengatasi masalah dan meminimalisir hilang atau menguap -nya sejumlah aset wakaf. 2. Dari perencanaan strategis sumber daya informasi, bagaimana mentranformasikan rencana strategis kedalam jasa informasi melalui pengembangan sistem informasi manajemen aset wakaf (e-wakaf) berbantuan sistem informasi geografis (GIS). 2
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wakaf, Harta Wakaf dan Landasan Hukum Wakaf UU No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf, disebutkan bahwa wakaf adalah perbuatan hukum wakif (pihak yang mewakafkan harta benda miliknya) untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentinganya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah (pasal 1), wakaf bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya (pasal 4) dan secara bahasa adalah menyerahkan harta dengan tujuan untuk memberikan manfaat atau faedah harta yang diwakafkan kepada orang yang berhak dan dipergunakan sesuai dengan ajaran syariah Islam (Durotun Nihayah, 2006). Hal ini sesuai dengan fungsi wakaf, dimana wakaf berfungsi untuk mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum (pasal 5). Harta benda wakaf ialah harta benda yang diwakafkan oleh wakif, yang memiliki daya tahan lama dan/atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah. Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta benda miliknya melalui ikrar wakaf yaitu pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara lisan dan/atau tulisan kepada Nadzir untuk mewakafkan harta benda miliknya. Wakif meliputi perseorangan, organisai maupun badan hukum. Nadzir adalah pihak penerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukanya. Dan Nadzir meliputi perseorangan, organisasi, atau badan hukum. 2.2 Syarat dan Rukun Wakaf Rukun wakaf dalam hukum fiqh ada empat yaitu: (1) orang yang berwakaf (alwaqif). (2) benda yang diwakafkan (al-mauquf). (3) orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf alaihi/nadzir). (4) lafadz atau ikrar wakaf (sighah). Sedangkan dalam UU Wakaf Pasal 6 yang merupakan fiqh Indonesia yang telah diundangkan, selain 4 rukun tersebut, wakaf dilaksanakan dengan memenuhi 6 unsur, yaitu 4 unsur tersebut ditambah dengan dua unsur lain yaitu: peruntukan harta benda wakaf dan jangka waktu wakaf. Syarat-syarat harta yang diwakafkan (al-mauquf) harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: al-mauquf harus barang yang berharga, al-mauquf harus diketahui kadarnya, al-mauquf dimiliki oleh wakif secara sah, al-mauquf harus berdiri sendiri, tidak 3
13 melekat kepada harta lain (mufarrazan). Harta benda wakaf bisa berbentuk benda tidak bergerak ataupun benda bergerak. Yang termasuk benda tidak bergerak antara lain: a. Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik yang sudah maupun yang belum terdaftar; b. Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah sebagaimana dimaksud pada huruf a; c. Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah; d. Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; e. Benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pada prinsipnya, dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi wakaf, harta benda wakaf hanya dapat diperuntukan bagi: a. Sarana dan kegiatan ibadah; b. Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan; c. Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, beasiswa d. Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; dan/atau e. Kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan peraturan perundang-undangan. 2.3 Dasar Hukum 1. Fiqh Wakaf 2. Undang-Undang No 41 Tahun 2004 tentang WAKAF 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No 41 Tentang WAKAF 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik 5. Instruksi Menteri Agama No. 15 Tahun 1989 tentang pembuatan Akta Ikrar Wakaf dan Persertifikatan tanah wakaf. 6. Instruksi Menteri Agama dan Kepala BPN No. 04 tahun 1990 No. 24 Tahun 1990 tentang Sertifikat Tanah Wakaf. 7. Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Kepala BPN No. 422 dan No. 3/SKB/2004, tentang Sertifikat Tanah Wakaf 4
14 2.4 Tahap-Tahap Ikrar Wakaf & Sertipikasi Tanah Wakaf 1. Calon Wakif (orang yang ingin mewakafkan) melakukan musyawarah dengan keluarga untuk mohon persetujuan untuk mewakafkan sebagian tanah miliknya. 2. Syarat tanah yang diwakafkan adalah milik Wakif baik berupa pekarangan, pertanian (sawah-tambak) atau sudah berdiri bangunan boleh berupa tanah dan bangunan produktif, atau bila tanah negara sudah dikuasai lama oleh nadzir/pengurus lembaga sosial-agama dan berdiri bangunan sosial-agama. 3. Calon Wakif memberitahukan kehendaknya kepada Nadzir (orang yang diserahi mengelola harta benda wakaf) di Desa/Kelurahan atau tempat Nadzir yang ditunjuk. 4. Nadzir terdiri dari a. Nadzir Perorangan biasa disebut Nadzir Desa/Kelurahan atau Nadzir yang ditunjuk (Minimal 3 orang maksimal 5 orang berdomisili KTP di kecamatan wilayah tempat Objek Wakaf) b. Nadzir Organisasi contoh Pengurus NU atau Pengurus Muhammadiyah di tingkat kecamatan atau kabupaten. c. Nadzir Badan Hukum (memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku) 5. Calon Wakif dan Nadzir memberitahukan kehendaknya kepada Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) yaitu Kepala KUA yang memwilayahi tempat objek wakaf guna merencanakan Ikrar Wakaf dengan membawa bukti asli dan foto copy kepemilikan (Sertipikat Hak Milik, HGB, Petok atau Keterangan Tanah Negara (yang sdh dikuasai Lembaga Sosial dan didirikan bangunan sosial) 6. Bila objek yang diwakafkan berasal dari sertipikat hak milik yg dipecah (tidak diwakafkan keseluruhan) maka perlu dipecah dulu sesuai dengan luas yang diwakafkan (proses pemisahan/pemecahan sertipikat di BPN). Bila dari tanah yasan/bekas hak adat, atau dari tanah negara perkiraan luas yang diwakafkan mendekati luas riel, 7. Calon Wakif & Nadzir memenuhi persyaratan administrasi yang dibutuhkan dan persyaratan administrasi telah lengkap sebelum dilaksanakan Ikrar Wakaf 8. Setelah persyaratan diperiksa dan cukup memenuhi syarat, Ikrar Wakaf dilaksanakan di depan PPAIW dan diterbitkan Akta Ikrar Wakaf (untuk wakaf baru/wakifnya masih ada) atau Akta Ikrar Pengganti Ikrar Wakaf (untuk wakaf 5
15 telah lama dilakukan oleh wakif dibawah tangan dan wakifnya telah meninggal dunia, ahli waris hanya mendaftarkan wakaf) 9. Nadzir atau orang yang ditunjuk mendaftarkan Tanah Wakaf ke Kantor BPN setempat untuk mendapatkan sertipikat Tanah Wakaf sesuai dengan persyaratan yang ada. Gambar 2.1. Ilustrasi Proses Wakaf Sumber: Kantor Kementerian Agama 2.5 Syarat-Syarat Pembuatan Sertifikat Tanah Wakaf di KUA Pemohon datang ke KUA untuk pembuatan AIW/APAIW dengan membawa dokumen sebagai berikut: 1. Sertifikat Hak Atas Tanah (bagi yang sudah sertifikat), atau surat-surat pemilikan tanah (termasuk surat pemindahan hak, surat keterangan warisan, girik dll) bagi tanah hak milik yang belum bersertifikat. 2. Surat Pernyataan Wakaf, asli dan Foto Copy rangkap Surat Keterangan dari Lurah setempat yang diketahui Camat bahwa tanah tersebut tidak dalam sengketa. 4. Susunan Pengurus Masjid/Mushalla atau lainnya yang ditanda tangani Ketua dan diketahui oleh Lurah setempat. 5. Mengisi Formulir Model WK dan WD. 6. Foto Copy KTP Wakif (yang berwakaf) apabila masih hidup. 6
16 7. Foto Copy KTP para Pengurus yang akan ditetapkan sebagai Nadzir Wakaf. 8. Foto Copy KTP para Saksi. 9. Menyerahkan Materai bernilai Rp (enam ribu rupiah) sebanyak 7 lembar. 10. Menanda tangani Ikrar Wakaf (W1) bagi Wakif yang masih hidup dan Akta Ikrar Wakaf (AIW)/Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf (APAIW) setelah semua suratsurat lengkap dan diketik oleh petugas. 11. Membuat surat kuasa kepada PPAIW untuk proses pendaftaran ke BPN Kota Semarang (blanko ada di KUA). 2.6 PPAIW dan Perlindungan Wakaf Peranan Departemen Agama dalam pembuatan akta wakaf sebagai badan hukum merupakan bagian integral dari upaya pemerintah dalam perlindungan wakaf, baik yang berwujud tanah maupun lainnya. Dalam peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1978 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik telah diatur bahwa Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Akta lkrar Wakaf (PPAIW), dan administrasi perwakafan diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan. Tugas Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf adalah; 1. Meneliti kehendak wakaf; 2. Meneliti dan mengesahkan nadzir atau anggota nadzir yang baru; 3. Meneliti saksi ikrar wakaf; 4. Menyaksikan pelaksanaan ikrar wakaf; 5. Membuat Akta Ikrar Wakaf; 6. Menyampaikan Akta Ikrar Wakaf dan salinannya kepada pihak-pihak terkait; 7. Menyelenggarakan Daftar Akta Ikrar Wakaf, 8. Menyampaikan dan memelihara Akta dan Daftarnya; dan 9. Mengurus pendaftaran perwakafan. 2.7 State of the art Sistem informasi Wakaf Dari penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti di UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Beringin, Kabupaten Semarang dengan judul Pemodelan Profil Dinas Pendidikan Kecamatan Beringin Kabupaten Semarang dengan Sistem Informasi Geografis memberikan dampak positif bagi UPTD dan dapat memberi masukan kepada kepala dinas selaku top Level manajemen dengan lengkap (Pujiono dan Amiq Fahmi, 7
17 2011). Terkait dengan wakaf, beberapa penelitian tentang wakaf dan aplikasinya, sejauh yang peneliti ketahui antara lain adalah penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Wakaf Berbasis Web Divisi Wakaf Departemen Agama RI berbasis Web yang dilakukan oleh M. Qomarul Huda (2008) yang di publikasikan di JURNAL SISTEM INFORMASI Vol 1, No UIN Jakarta. Hasil penelitian membantu divisi wakaf berkaitan dengan grafik pertumbuhan tahunan aset wakaf di PPAIW. Penelitian atau produk yang lain adalah Sistem Informasi Wakaf (Software SIWAK) berbasis desktop windows yang dikembangkan oleh developer ariessoftware (2012), Software tersebut sebagai inovasi di bidang Teknologi Informasi Kantor Urusan Agama dan sebagai Pelayanan Administrasi Tanah Wakaf Berbasis Komputer yang berisi tentang benda-benda yang diwakafkan ( Namun demikian software yang telah dikembangkan belum mampu mengendalikan dan mengontrol aset wakaf dengan menjangkau objek aset wakaf keruangan, untuk itu dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan Sistem Informasi Geografis (GIS) yang diharapkan pengamanan aset wakaf menjadi lebih baik pada masa yang akan datang atau jangka panjang. Dalam penelitian ini, penelitian di awali dari perencanaan strategis jangka panjang yang kemudian rencana tersebut di transformasikan sebagai kumpulan strategi (Strategy set information) berupa rencana strategis sumber daya informasi sebagai kumpulan strategi organisasi (organizational strategi set), yang kemudian diteruskan ke dalam rencana jasa informasi melaui kumpulan strategi SIM (MIS strtegy) yang terdiri dari sejumlah tujuan, kendala dan strategi. Strategis wakaf akan membawa pengaruh pada sumber daya informasi dan strategi IS. Rencana strategi IS dengan melakukan pemodelan dan rancang bangun aplikasi sistem manajemen aset wakaf (e-wakaf). Aplikasi e-wakaf menggunakan teknologi Remote Sensing Sistem Informasi Geografis (GIS) yang dapat diakses secara online menggunakan peta dasar dan digunakan untuk mengelola (menghimpun, menyimpan, memproses), mengontrol dan mengendalikan aset wakaf melalui penginderaan jauh keruangan, dan menghasilkan informasi baik berupa laporan, dokumen, grafik, gambar peta dan keluaran lainnya yang relevan termasuk menghasilkan peta tematik aset wakaf Sistem Informasi Geografis BAKORSURTANAL menjabarkan GIS sebagai kumpulan yang terorganisir baik hardware, software, brainware dan data geogrfis yang di desain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk 8
18 informasi yang bereferensi geografi (Eko Budiyanto, 2002) dari suatu objek atau fenomena yang berkaitan dengan letak atau keberadaaanya dipermukaan bumi (Ekadinata A, Dkk., 2008) dan presentasi data spatial atau informasi geografis dalam bentuk peta dan sistem koordinat (Eddy Prahasta, 2002). GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya (G. Manjela Eko Hartoyo dkk, 2010) yang disimpan dalam suatu basis data dan berhubungan dengan persoalan serta keadaan dunia nyata (real world) memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis (georeference). Perkembangan sistem informasi geografis pada saat ini (baik perangkat keras, perangkat lunak, maupun aplikasi-aplikasinya) telah dikenal secara luas sebagai alat bantu untuk (proses) pengambilan keputusan. GIS menjadi acuan dan sebagai sarana untuk mengklasifikasikan dan memperbaharui setiap perubahan data berorientasi keruangan di suatu wilayah. Aplikasi GIS dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002). Sistem Informasi Geografis, mempunyai subsitem-subsitem pembentuk GIS yang meliputi: 1. Data Input 2. Data Output 3. Data Management dan 4. Data Manipulation & Analysis. Berdasarkan uraian jenis masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada di dalamnya akan terlihat seperti gambar 2.2 DATA INPUT Tabel DATA MANAGEMENT & MANIPULATION Laporan Pengukuran Lapangan Data digital lain Peta (tematik, topografi, dll.) Citra Satelit Input Storage (Database) Retrieval Processing Output OUTPUT Peta Tabel Laporan Informasi Digital Foto udara Data lainya Gambar 2.2. SIG dan subsitem SIG 9
19 2.8 Studi Pendahuluan yang Sudah Dilaksanakan Usulan penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitan yang telah dilakukan oleh pengusul sebelumnya dengan judul Pemodelan Aplikasi Manajemen Aset Wakaf (E-Wakaf) Berbantuan Sistem Informasi Geografis dan dibiayai melalui LP2M Universitas Dian Nuswantoro dengan No. Kontrak 010/A.35-02/UDN.09/X/2013 Tahun Hasil penelitian berupa pemodelan dan desain sistem dan menghasilkan prototype aplikasi sistem informasi geografis e-wakaf. Dan dipublikasikan dalam Journal Techno.Com dengan judul Aplikasi Sistem Informasi Geografis E-Wakaf Sebagai Tool Pengelolaan Aset Wakaf Pada Kantor Kementerian Agama. Aplikasi tersebut menunjukkan dengan sistem yang baru, menggunakan data geografis yang menyimpan data spatial dan atribut. Data spatial merepresentasikan posisi atau lokasi geografis dari suatu object permukaan bumi dimana aset wakaf berada, sedangkan data atribut memberikan deskripsi atau penjelasan dari suatu objek wakaf. Data spatial diperoleh dari berbagai sumber mencakup data grafis peta analog, foto udara, citra satelit, survey lapangan, pengukuran dengan Global Positioning System (GPS) dan lain-lain. Sedangkan data atribut diperoleh berupa informasi numerik, data statistik dan lain-lain. 10
20 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT 3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Memperbaiki manajemen aset wakaf dalam jangka panjang melalui perencanaan strategis sumber daya informasi manajemen aset wakaf yang mampu memberikan keuntungan dan keunggulan bagi organisasi dalam menentukan strtategi-strategi yang dapat menjamin bahwa pengelolaan dan pengendalian aset wakaf sebagai rangkaian sistem yang terpadu dalam kerangka pemecahan masalah dan meminimalisir hilang atau menguap -nya sejumlah aset wakaf. 2. Mengembangkan sistem informasi manajemen aset wakaf (e-wakaf) berbantuan sistem informasi geografis (GIS) yang dapat digunakan untuk mengelola (menghimpun, menyimpan, memproses), mengontrol dan mengendalikan aset wakaf melalui penginderaan jauh keruangan, dan menghasilkan informasi baik berupa laporan, dokumen, grafik, gambar peta dan keluaran lainnya yang relevan. 3.2 Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan sumbangan ke berbagai pihak sebagai berikut: 1. Memperoleh hasil konstruksi teoritis dan praktis mengenai manajemen aset wakaf yang lebih baik di Kota Semarang dengan mengidentifikasi sumber daya informasi yang dibutuhkan, cara mendapatkan sumber daya tersebut dan mengelolanya sebagai suatu sumber daya strategis yang diperlukan untuk memenuhi semua kebutuhan pemakai. 2. Secara umum hasil pengembangan atau rancang bangun aplikasi e-wakaf berbantuan sistem informasi geografis dapat membantu Kantor Kementerian Agama di seluruh Republik Indonesia di tingkat kota/kabupaten dalam pengelolaan dan pengendalian atau manajemen aset wakaf melalui perangkat lunak (software) aplikasi e-wakaf, aplikasi ini didesain berdasarkan aktivitas atau proses-proses dari sifat aplikasi, yang dapat digunakan secara administratif untuk mengelola, 11
21 mengendalikan dan melakukan pengawasan aset wakaf secara online melalui penginderaan jauh GIS menggunakan citra atau satelit ke titik aset wakaf. 3. Rekayasa teknologi informasi akan tersusunnya database wakaf, peta dasar dan tematik aset wakaf Kota Semarang, sehingga informasi terhadap aset wakaf semakin mudah untuk didapatkan dan diperoleh bagi pemangku kepentingan dan masyarakat banyak. 4. Untuk pengambilan keputusan bagi Kementerian Agama yang berhubungan dengan regulasi dibidang wakaf terutama penyelenggara syariah. 5. Startegi untuk mendorong dan mengelola end user computing, dimana rencana strategis sumber daya informasi tersedia bagi pemakai akhir dengan mempertahankan pengendalian atas sumber daya tersebut. 6. Untuk mengembangkan studi-studi selanjutnya yang berkaitan dengan perkembangan wakaf di Indonesia. 12
22 BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian yang diusulkan adalah Perencanaan sumber daya informasi manajemen aset wakaf dengan menggunakan metode pendekatan SPIR (strategic planning for information resources) yaitu pendekatan yang akan mentransformasikan kumpulan strategi organisasi ke dalam rencana jasa sistem informasi (strategi SIM) seperti tujuan sistem, kendala sistem, dan strategi rancangan sistem. Dari pendekatan SPIR kemudian dikembangkangkan Sistem manajemen aset wakaf (e-wakaf) berbantuan sistem informasi geografis dengan metode dengan pendekatan model development incremental. Sistem informasi (GIS) dipilih dengan tujuan bahwa GIS dapat merepresentasikan atau memodelkan dan menggambarkan informasi kebumian Geo-informatika atau Geomatik berujuk pada lokasi geografis di muka bumi. Teknologi Remote Sensing GIS sangat tepat digunakan untuk mengendalikan, mengawasi dan memantau aset wakaf secara efektif dalam rangka penyelamatan aset sampai ke titik objek aset wakaf Bagan Alir Penelitian (Fishbone Diagram) Gambar 4.1 Fishbone Diagram - Bagan Alir Penelitian 13
23 Dalam penelitian ini ada dua proses utama yang akan dilakukan selama 2 tahun, yaitu: 1. Membuat perencanaan strategis sumber daya informasi manajemen aset wakaf berbantuan GIS. 2. Merancang bangun dan mengembangkan sistem informasi manajemen aset wakaf (e-wakaf) berbantuan GIS 4.2. Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi Manajemen Aset Wakaf Perencanaan strategis sebagai perencanaan jangka panjang digunakan mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan organisasi pada posisi yang paling menguntungkan dalam lingkunganya, serta menentukan strategi-strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Pengembangan rencana-rencana strategis organisasi dan pengembangan strategis informasi dilakukan secara bersamaan dengan mentransformasikan kumpulan strategi (strategy set transformation) yang selanjutnya disebut pendekatan perencanaan sumber daya informasi (strategic planning for information resource (SPIR)) (Raymond Mc, 2002). Ttansformasi kumpulan strategi ini merupakan proses transformasi dari kumpulan strategi organisasi (organizational strategy sets) yang terdiri dari visi, misi, starategi dan elemen lain organisasi kedalam rencana jasa informasi (MIS strategy sets) melalui pendekatan transformasi kumpulan strategi (strategy set tranformation) yang terdiri dari tujuan sistem, kendala sistem dan strategi rancangan sistem. SPIR adalah pendekatan rencana yang akan mengidentifikasi kebutuhan sumber daya informasi bagi Sistem Informasi Manajemen Aset Wakaf (e-wakaf) yang tercakup dalam jangka waktu perencanaan strategis Rancang Bangun Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset Wakaf Rancang bangun dan pengembangan sistem informasi manajemen aset wakaf (ewakaf) dilakukan dengan pendekatan mendesain aktivitas atau proses-proses untuk merekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi, metode beserta alat-alat bantu yang dipakai, beserta kontrol dan penyampaian informasi yang dibutuhkan. Strategi pengembangan dan perancangan sistem digunakan metode dengan pendekatan model development incremental dengan filosofi prototipe iteratif (Pressman, 2001) yang menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linear (system development life cycle) (Jogiyanto, 2005) yang terdiri atas kegiatan a). Analisa sistem b). Desain sistem, c). Implementasi sistem d). Evaluasi sistem. 14
24 Tahap-tahap pengembangan sistem secara utuh dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tahap Analisis Tahapan ini meliputi kegiatan analisis permasalahan, analisis kebutuhan dan analisis kelayakan pengembangan perangkat lunak. Secara garis besar pada tahap ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan. 2. Tahap Desain Kegiatan pada tahap ini meliputi mendesain konsep dan fitur-fitur perangkat lunak sistem, disertai dengan desain input-output berbasis kebutuhan user (user oriented). Dengan konsep desain yang demikian diharapkan media tersebut dapat direalisasikan sesuai kebutuhan pengguna. Disain perangkat lunak difokuskan pada spesifikasi detil dari solusi berbasis komputer. 3. Tahap Testing / Implementasi Tahapan ini merupakan tahapan kegiatan programming untuk menerjemahkan desain lojik rinci menjadi konstruksi aktual dari program dan prosedur. Program adalah kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi (O Brien, 1999). Setelah program dan prosedur didefinisikan, maka sistem perlu diimplementasi, yaitu tahapan meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan dan sekaligus merupakan tahap uji coba teknis program dan prosedur. 4. Tahap Evaluasi dan Pemeliharaan Tahap ini ada tahap terakhir yang digunakan untuk mengevaluasi jalannya sistem meliputi perencanaan pengubahan, perencanaan pengujian, jadwal operasi dan perawatan. 15
25 Rekayasa sistem increment 1 analisis desain kode tes Pengiriman increment ke-1 increment 2 analisis desain kode tes Pengiriman increment ke-2 analisis desain kode tes Waktu Kalender increment n Gambar 4.2 Desain Model Incremental Pengiriman increment ke-n 4.4. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian dilakukan di bagian Penyelenggra Syari ah pada Kantor Kementerian Urusan Agama Kota Semarang, Jl. Untung Suropati (Komplek Islamic Center Transit Haji) Manyaran - Semarang Telepon dan pada 3 (tiga) Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Semarang, yaitu: 1). KUA Kecamatan Genuk, Jl. Genuk Sari, 2). KUA Kecamatan Pedurungan, Jl. Sendangguwo Baru 10, dan 3). KUA Kecamatan Gajahmungkur Jl. Kelud Selatan II. Adapun objek penelitian adalah aset wakaf yang telah terdokumentasi pada Penyelenggara Syari ah Kantor Kementerian Agama Kota Semarang dan pada Bagian Tata Usaha KUA Kec. Genuk, KUA Kec. Pedurungan dan KUA Kec. Gajahmungkur Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan beberapa cara, antara lain: 1. Metode Wawancara Dalam penelitian ini narasumber berasal dari Kantor Kementerian Agama Kota Semarang dan KUA Kec. Genuk, KUA Kec. Pedurungan dan KUA Kec. Gajahmungkur. 16
26 2. Studi Pustaka dan Dokumen Dengan mempelajari buku-buku kepustakaan, jurnal ilmiah, informasi pendukung dari internet, serta referensi terkait mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan data penelitian ini termasuk pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari Penyelenggara Syari ah Kantor Kementerian Agama Kota Semarang. 3. Observasi Lapangan Observasi lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan titik-titik lokasi objek wakaf yang dicatatat dengan alat elektronik GPS berdasarkan data-data posisi, koordinat, ruang atau spasial yang digunakan untuk merepresentasikan aspek-aspek keruangan dari fenomena dan permasalahan objek dari aset wakaf dan data atribut atau nonspasial untuk merepresentasikan aspek-aspek deskriptif mencakup items atau properties dari objek yang dimodelkan. 17
27 BAB V HASIL YANG DICAPAI 5.1. Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi Pendekatan SPIR (strategic planning information resources) padigunakan sebagai rencana yang akan mengidentifikasi kebutuhan sumber daya informasi bagi Sistem Informasi Manajemen Aset Wakaf (e-wakaf). Sumber daya informasi ini mencakup perangkat keras, fasilitas, perangkat lunak, data dan para spesialis informasi dan para pemakai informasi. Perencanaan strategis fungsional dipilih dalam penelitian ini, yaitu bidang fungsional Penyelenggara Syari ah di Kantor Kementerian Agama Kota Semarang menetapkan rencananya sendiri dan terlepas dari fungsional yang lain. Penyelenggara Syari ah merupakan salah satu bidang fungsional di Kementerian Agama Kota Semarang dengan tupoksi pengelolaan data dan Informasi dibidang pembinaan syari ah serta pemberdayaan zakat dan wakaf. Strategi pengembangan rencana-rencana strategis organisasi dan pengembangan strategis informasi dilakukan secara bersamaan dengan mentransformasikan kumpulan strategi organisasi (organizational strategy sets) yang terdiri dari visi, misi, starategi dan elemen lain organisasi kedalam rencana jasa informasi (MIS strategy sets) melalui pendekatan transformasi kumpulan strategi (strategy set tranformation) yang terdiri dari tujuan sistem, kendala sistem dan strategi rancangan sistem. Kelompok Strategi Organisasi Visi Misi Tujuan Strategi Elemen Lain Strategi Organisasi Proses Perencanaan Strategi SIM Kelompok Strategi SIM Tujuan Sistem Kendala Sistem Strategi Perancangan Sistem Gambar 5.1. Transformasi kumpulan strategi pendekatan SPIR 18
28 5.2. Visi dan Misi Kantor Kementerian Agama Kota Semarang Visi TERWUJUDNYA MASYARAKAT INDONESIA YANG TAAT BERAGAMA, MAJU, SEJAHTERA, DAN CERDAS SERTA SALING MENGHORMATI ANTAR SESAMA PEMELUK AGAMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA DALAM WADAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Misi MENINGKATKAN KUALITAS BIMBINGAN, PEMAHAMAN, PENGAMALAN DAN PELAYANAN KEHIDUPAN BERAGAMA MENINGKATKAN PENGHAYATAN MORAL DAN ETIKA KEAGAMAAN MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN UMAT BERAGAMA MENINGKATKAN KUALITAS PENYELENGGARAAN HAJI MEMBERDAYAKAN UMAT BERAGAMA DAN LEMBAGA KEAGAMAAN MEMPERKOKOH KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DAN MENGEMBANGKAN KESELARASAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN DENGAN WAWASAN KEBANGSAAAN INDONESIA Tujuan Menerapkan sebuah Sistem Informasi Manajemen Aset Wakaf (e-wakaf) Berbantuan Sistem Informasi Geografis yang mampu menjangkau titik objek wakaf keruangan sebagai kontrol dan kendali manajemen aset wakaf dalam kerangka meminimalisir hilang atau menguap nya aset wakaf di Kota Semarang Strategi Perencanaan strategis fungsional sebagai pendekatan yang dipilih dalam penelitian ini, bahwa Penyelenggara Syari ah akan mengembangkan suatu rencana strategis sumber daya informasi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Rencana itu menjelaskan (1). Tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh tiap sistem dan subsistem berbasis sistem informasi 19
29 komputer dalam waktu jangka perencanaan, dan (2). Susmber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai rencana tersebut. Pernecanaan strategis fungsional dapat digambarkan sepeti berikut. Strategi Manajemen Wakaf pada Penyelenggara Syari ah Pengaruh pada sumber daya informasi Pengaruh pada strategi manajemen aset wakaf Sumber daya informasi Dan Strategi Sistem Informasi Gambar 5.2 Perencanaan strategis sumber daya informasi Kerangka dasar dari sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi, dapat digambarkan sebagai berikut: Rencana Strategis Sumber Daya Informasi Tujuan Sistem Informasi Manajemen Aset Wakaf Kebutuhan Sumber Daya Informasi Sumber Daya Manusia Perangkat Keras Perangkat Lunak Data dan Informasi Gambar 5.3. Kerangka dasar Rencana strategis sumber daya informasi 20
30 5.5. Manajemen Sumber Daya Informasi Sumber daya informasi terdiri dari sumber daya manusia, perangkat keras komputer (Hardware), perangkat lunak komputer (software), data dan informasi. Manajemen sumber daya informasi adalah aktifitas yang dijalankan oleh level manajemen pada semua tingkatan dalam organisasi dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Manajemen sumber daya informasi diperlukan karena: 1. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul. 2. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama. 3. Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis dan rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi. 4. Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing Strategi Perancangan Sistem Informasi Strategi pengembangan sistem informasi manajemen aset wakaf akan dilaksanakan seperti tampak pada gambar 5.2. dibawah ini. Gambar 5.4. Strategi pengembangan sistem informasi e-wakaf 5.7. Pengumpulan Data Data-data penelitian yang dibutuhkan dikumpulkan dan diorganisasi dari Penyelenggra Syari ah pada Kantor Kementerian Urusan Agama Kota Semarang dan data- 21
31 data yang telah terdokumentasi pada Bagian Tata Usaha KUA Kec. Genuk, KUA Kec. Pedurungan dan KUA Kec. Gajahmungkur. Gambar 5.5. Wawancara dengan bagian Penyelenggara Syari ah Gambar 5.6. Wawancara dengan bagian Tata Usaha KUA Dari hasil wawancara dengan bagian Penyelenggara Syari ah didapatkan informasiinformasi seperti kebiajakan, prosedur, kendala-kendala dan hambatan dalam pengelolaan 22
32 wakaf dan data-data wakaf dalam bentuk resum harta wakaf. Sedangkan hasil survey dan wawancara dengan kepala KUA dan bagian tata usaha didapatkan 1). data-data wakaf seperti data direktori tanah wakaf perlokasi, data asosiasi Nadzir dan data-data wakaf rinci dari masing-masing KUA, dan 2). Formulir Formulir mulai dari Surat Keterangan Kepala/ Lurah Tentang Perwakafan Tanah Milik, Surat pernyataan Penguasaan Tanah, Surat Pernyataan Tidak Sengketa, Surat Kuasa, Surat pernyataan wakaf, Surat persetujuan wakaf, Surat Pengajuan Bantuan Sertifikat Wakaf, Formulir W.1 tentang Ikrar Wakaf, Formulir bentuk W.2. tentang Akta Ikrar Wakaf, Formulir W.2.a. tentang Salinan Akta Ikrar Wakaf, Formulir W.3. tentang Akta Pengganti Ikrar Wakaf, Formulir W.5. dan W.5.a tentang Surat Pengesahan Nadzir perorangan dan Kelompok, W7. Pendaftaran Tanah Wakaf ke Kantor Pertanahan Analisa Sistem Analisis sistem meliputi kegiatan analisis permasalahan, analisis kebutuhan dan analisis kelayakan pengembangan perangkat lunak. Secara garis besar pada tahap ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatankesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan. Tahapan ini juga domain masalah untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas untuk solusi. Dari hasil wawancara dan observasi, terdapa beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Kementerian Agama antara lain adalah: 1. Ketidakberesan, ketidakberesan sistem sehingga sistem dan prosedur tidak sesuai dengan yang diharapkan karena masih banyak tanah wakaf yang status hukumnya belum jelas, sedang tanah wakaf dimaksud sudah dimanfaatkan dan digunakan sesuai dengan fungsinya sebagai tanah wakaf. Di daerah daerah, masih banyak ditemukan masjid, mushalla, madrasah, panti asuhan dan bangunan keagamaan Islam lainnya yang dibangun di atas tanah yang belum jelas statusnya. 2. Perlu pencatatan dan mengusahakan bukti-bukti untuk memenuhi persyaratan bagi tanah yang diidentifikasi sebagai tanah wakaf, guna pembuatan Akta lkrar Wakaf/ Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf dan penerbitan sertifikat. 3. Kesalahan-kesalahan data dalam pelaporan yang tidak disengaja out of date sehingga menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin dan diragukan kevalidanya karena isi laporan yang sering salah. 23
33 4. Tidak efisienya sistem dan tidak ditaatinya kebijakan manajemen, seperti laporan yang tidak tepat waktunya, tanggung jawab yang kurang jelas, kegiatan yang tumpang tindih, file-file yang kurang teratur dan dalam bentuk yang berbeda-beda, pekerjaan yang terlalu teknis. 5. Pada kenyataannya Belum adanya sistem yang terintegrasi yang digunakan untuk mengelola aset wakaf baik secara administratif maupun yang mampu mengontrol objek wakaf sampai dengan titik objek wakaf. Selanjutnya berdasarkan analisis sitem ini didapatkan domain data atau informasi sebagai berikut: Identifikasi Data dan Sumber Data Tabel 1. Kebutuhan Data Kebutuhan Data Tabel 2. Sumber Data Sumber Data a) Data Wakif a). Wakif b) Data Nadzir b). Nadzir c) Data Saksi c). Saksi d) Data aset/harta Wakaf d). BPN e) Sertifikat Objek Wakaf e). KUA Kecamatan f) PPAIW f). Kantor Kemenag Semarang g) Data Kelurahan h) Data Kecamatan i) Data KUA Identifikasi Informasi dan Tujuan Informasi Tabel 3. Kebutuhan Informasi Informasi a). Daftar aset/harta Wakaf o Perkelurahan o Perkecamatan o Perkabupaten/Kota b). Akta Ikrar Wakaf c). Daftar Nadzir d). Daftar Wakif e). Pendaftaran Sertifikt aset Wakaf f). Rekapitulasi aset wakaf Tabel 4. Tujuan Informasi Tujuan Informasi a). KUA dan Kantor Kemenag Kota Semarang b). KUA dan Kantor Kemenag Kota Semarang c). BPN d). Masyarakat e). KUA dan Kantor Kemenag Kota Semarang 24
34 Alternatif Sistem yang Diusulkan Setelah analisis sistem dilakukan untuk pengembangan aplikasi sitem informasi geografis e-wakaf pada Kantor Kementrian Agama Kota Semarang, maka alternative sistem yang diusulkan meliputi tahapan identifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware), identifikasi kebutuhan perangkat lunak (software) dan identifikasi kebutuhan sumber daya manusia (brainware). Teknologi jaringan internet dibutuhkan untuk pengelolaan sistem dengan menggunakan Script Goggle API sebagai sarana penampil peta (Goggle Earth) dan penghubung antara map Goggle Earth dengan lokasi tanah wakaf dan sebagai input masukan untuk longitude dan latitude untuk dihubungkan kedalam peta tematik yang telah diolah dan ditampilkan melalui webgis. 5.9 Perancangan Sistem Use Case Diagram Untuk mendukung sistem informasi geografis e-wakaf di Kantor Kementrian Agama Kota Semarang yang baik, maka langkah pertama dalam penyusunan model fungsi awal adalah dengan membuat diagram use case. Gambaran diagram sistem informasi e- wakaf dapat digambarkan sebagai berikut: Sistem E-Wakaf Login Display Peta Wakaf Opertor Kecamatan Setting Koordinat Nadzir «uses» Olah Data Wakaf «uses» «uses» Setting Nadzir Olah Data Nadzir Setting Saksi Admin Olah Data KUA Cetak Ikhrar Wakaf Olah Data Kecamatan Cetak Rekap Wakaf Gambar 5.7. Use Case Diagram e-wakaf 25
35 5.9.2 Relasi Antar Tabel Gambar 5.8. Relasi Antar Tabel Desain Layout Peta Gambar 5.9. Layout Peta Wakaf 26
36 5.9.4 Desain Prototype Berdasarkan perencanaan sistem, strategi pengembangan sistem, analisa sistem dan desain sistem selanjutkan dikembangkan prototype sistem GIS e-wakaf. seperti tampak pada use case diagram Role User tediri dari tiga kelompok, yaitu Nadzir, PPAIW/Tata Usaha KUA Kecamatan, dan Administrator dalam penelitian ini adalah Penyelenggara Syari ah pada Kementerian Agama Kota Semarang Desain Menu Utama Gambar Menu Utam GIS e-wakaf Submenu Peta Wakaf Pada menu ini akan tampak titik-titik objek wakaf di seluruh wialyah administratif Kota Semarang. Gambar Peta Tematik Wakaf Kota Semarang 27
37 Submenu Pendataan Terdiri dari tiga subsistem input aset wakaf, input KUA dan Seting (untuk Role User KUA Kecamatan: Pendataan Jenis Wakaf dan Data administratif Kelurahan, sedang untuk Role User Penyelenggara Syari ah: Pendataan Jenis Wakaf dan Data administratif Kelurahan, dan Data Administratif Kecamatan). Gambar Submenu Pendataan aset wakaf Submenu Input Aset Wakaf Gambar Submenu Input aset wakaf dan koordinat objek wakaf 28
38 Laporan Terdiri dari tiga subsistem cetak ikrar wakaf, Rekap per Kelurahan, Rekap Sertifikat, dan Rekap wakaf seluruh pengguna sistem Role Kecamatan. Gambar Submenu Laporan aset wakaf Contoh Bentuk-bentuk Laporan BENTUK W.1 Yang bertanda tangan di bawah ini : I K R A R W A K A F BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Nama Lengkap : H. MOCH. KATEDJO TJIPTO W. Tempat/Tanggal Lahir : Wonogiri, 02 Januari 1950 Agama Jabatan (bagi Wakif Badan Hukum) : - Pekerjaan Tempat Tinggal Bertindak Untuk dan Atas Nama Pada Hari ini : Islam : Swasta : Jl. Kapas Tengah IV / F 752 Gebangsari : Sendiri dan H. dr. Affandi Ichsan, Sp.PK(K),KKV,M.Ag. : Rabu Tanggal : 20 Februari 2013 Dengan ini mewakafkan sebidang tanah hak milik saya: Berupa 1) : Tanah Pekarangan Sertifikat/Persil 2 )Nomor : C desa No persil 84 Kelas Desa : - Ukuran Panjang : - m Terletak di Lebar : - m Luas : 420 m2 : Jl. Padi Utara Raya 29
39 Desa : Gebangsari Kecamatan : Genuk Kabupaten/Kota 2 ) : Kota Semarang Provinsi : Jawa Tengah Dengan batas batas: Sebelah Timur : Masjid Al Ikhlas Sebelah Barat : H. Nur Hamid Sebelah Utara : Jalan Padi Utara Raya Sebelah Selatan : Sularman dan Drs. Djoko Untuk keperluan 3) : Masjid Al Ikhlas ( perluasan ) Wakaf tanah tersebut diurus oleh Nadzir yang diwakili oleh: Nama Lengkap : H. dr. AFFANDI IKHSAN, Sp.PK(K),KKV,M.Ag Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 05 Agustus 1947 Agama : Islam Pekerjaan : Dokter Jabatan Dalam Nadzir : Ketua Kewarganegaraan : Indonesia Tempat Tinggal : Jl. Padi Raya E / 619 Gebangsari Ikrar Wakaf ini diucapkan/dibacakan di hadapan PPAIW Kecamatan Genuk Kabupaten / Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan disaksikan oleh saksi saksi: 1. Nama Lengkap : H. SUKARDJO QAOLANY, SH. Tempat / Tanggal Lahir : Demak, 19 Februari 1947 Agama : Islam Pekerjaan : Pensiunan Jabatan : - Kewarganegaraan : Indonesia Tempat Tinggal : Jl. Padi Raya E / 624 Gebangsari 2. Nama : H. NURHADI MUSTOFA, SH., M.Si. Tempat / Tanggal Lahir : Tegal, 19 Juni 1952 Agama : Islam Pekerjaan : Swasta Jabatan : Ketua RW 04 Gebangsari Kewarganegaraan : Indonesia 30
40 Tempat Tinggal : Jl. Padi Tengah XV / 617 Gebangsari Ikrar Wakaf ini dibuat dalam rangkap tiga: Lembar Pertama untuk Nadzir Lembar Kedua untuk PPAIW Lembar Ketiga untuk Wakif Demikian Ikrar Wakaf ini saya buat atas kehendak sendiri dan tanpa paksaan dari pihak lain. Nadzir, Semarang, Wakif, H. dr. AFFANDI ICHSAN, S.Pk.(K).KKV, M.Ag. H. MOCH, KATEDJO TJIPTO W. Saksi saksi: 1. H. SUKARDJO QAOLANY, SH. (... ) Mengetahui: 2. H. NURHADI MUSTOFA, SH., M.SI (... ) Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan/ Pejabat Pembuat Akta Ikrar wakaf Keterangan: H. SUKIYATNO, S.Pd.I NIP ). Diisi dengan salah satu dari sawah, pekarangan, kebun atau tambak 2.). Coret yang tidak perlu 3.). Diisi salah satu dari tujuan wakaf a. Pembangunan tempat peribadatan, termasuk di dalamnya masjid, langgar dan musholla b. Keperluan umum, termasuk di dalamnya bidang pendidikan dari tingkat kanak-kanak, tingkat dasar sampai tingkat tinggi serta tempat penyantunan anak yatim piatu, tuna netra, tuna wisma, atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran agama Islam 31
41 AKTA IKRAR WAKAF Nomor:... / W.2 / 05 / BENTUK W.2 Pada hari ini Rabu tanggal 09 Rabiul Akhir 1434 H atau tanggal 20 Februari 2013 M datang menghadap kepada kami, Nama: H. Sukiyatno, S.Pd.I., NIP Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Genuk Kabupaten / Kota 1) Semarang yang oleh Menteri Agama dengan peraturannya Nomor 1 Tahun 1978 ayat (1) ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat akta Ikrar Wakaf (PPAIW) yang dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) Peraturan pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik, untuk wilayah Kecamatan Genuk dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang kami kenal / diperkenalkan kepada kami 1) dan Nadzir yang kami kenal / diperkenalkan kepada kami 1) dan akan disebutkan di dalam akta ini: I. Nama Lengkap : H. MOCH. KATEDJO TJIPTO W. Tempat / Tanggal Lahir : Wonogiri, 02 Januari 1950 Agama Pekerjaan Jabatan (bagi Wakif Badan Hukum) : - Kewarganegaraan Tempat Tinggal Selanjutnya disebut sebagai WAKIF : Islam : Swasta : Indonesia : Jl. Kapas Tengah IV / F-752 Gebangsari II. Nama Lengkap : H. dr. AFFANDI ICHSAN, Sp.PK(K),KKV, M.Ag. Tempat / Tanggal lahir : Semarang, 05 Agustus 1947 Agama Pekerjaan Jabatan dalam Nadzir Kewarganegaraan Tempat Tinggal Selanjutnya disebut sebagai NADZIR : Islam : Dokter : Ketua : Indonesia : Jl. Padi Raya E / 619 Gebangsari Menerangkan bahwa Wakif telah mengikrarkan wakaf kepada Nadzir atas sebidang tanah miliknya: Berupa 2) : Tanah Pekarangan Sertifikat / Persil 1) : C desa nomor 1911 persil 84 Kelas Desa : - Ukuran Panjang : - m Lebar : - m Luas Terletak di Desa Kecamatan : 420 m2 : Jl. Padi Utara Raya : Gebangsari : Genuk
42 Kabupaten / Kota 1) : Kota Semarang Provinsi : Jawa Tengah Dengan batas batas : Sebelah Timur : Masjid Al Ikhlas Sebelah Barat : H. Nur Hasmid Sebelah Utara : Jalan Padi Utara Raya Sebelah Selatan : Sularman dan Drs. Djoko Untuk keperluan : Masjid Al Ikhlas ( perluasan ) Dengan dihadiri dan disaksikan oleh: 1. Nama Lengkap : H. SUKARDJO QAOLANY, SH. Tempat / Tanggal Lahir : Demak, 19 Februari 1947 Agama : Islam Pekerjaan : Pensiunan PNS Jabatan : - Kewarganegaraan : Indonesia Tempat Tinggal : Jl. Padi Raya E / 624 Gebangsari 2. Nama Lengkap : H. NURHADI MUSTOFA, SH.M.Si. Tempat / Tanggal Lahir : Tegal, 19 Juni 1952 Agama : Islam Pekerjaan : Swasta Jabatan : Ketua RW 04 Gebangsari Kewarganegaraan : Indonesia Tempat Tinggal : Jl. Padi Tengah XV / 617 Gebangsari Akta Ikrar Wakaf ini dibuat rangkap tiga: Lembar pertama disimpan oleh PPAIW Lembar kedua dilampirkan pada surat permohonan pendaftaran kepada Kantor Pertanahan Kabupaten / Kota Lembar ketiga dikirim ke Pengadilan Agama yang mewilayahi tanah wakaf tersebut WAKIF, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan/ Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf, H. MOCH. KATEDJO TJIPTO W. H. SUKIYATNO, S.Pd.I 33 NIP
43 NADZIR, H. dr. AFFANDI ICHSAN, Sp.PK(K),KKV,M.Ag. Keterangan: SAKSI SAKSI: 1. H. SUKARDJO QAOLANY, SH. (... ) 2. H. NURHADI MUSTOFA, SH.M.Si (... ) 1). Coret yang tidak perlu 2). Diisi salah satu dari sawah, pekarangan, kebun atau tambak 3.). Diisi salah satu dari tujuan wakaf a. Pembangunan tempat peribadatan, termasuk di dalamnya masjid, langgar dan musholla b. Keperluan umum, termasuk di dalamnya bidang pendidikan dari tingkat kanak-kanak, tingkat dasar sampai tingkat tinggi serta tempat penyantunan anak yatim piatu, tuna netra, tuna wisma, atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran agama Islam 34
44 MODEL W.5 SURAT PENGESAHAN NADZIR Nomor:... /W5/05/2013 Pada hari ini Rabu tanggal Rabiul Akhir 1434 H Atau tanggal Februari 2013 M.--- Kami Kepala Kantor urusan Agama / Pejabat Pembuat Akta Ikrar wilayah Kecamatan Genuk Kota Semarang Propinsi Propinsi Jawa Tengah setelah mengadakan penelitian seperlunya mengesahkan: 1. Nama Lengkap : H. Dr. AFFANDI ICHSAN, Sp.PK(K),KKV,M.Ag. Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 05 Agustus 1947 A g a m a : Islam Pekerjaan : Dokter Kewarganegaraan : Indonesia Tempat Tinggal : Jl. Padi Raya E / 619 Gebangsari Jabatan : KETUA 2. Nama Lengkap : H. SUKARDJO QAOLANY, SH. Tempat / Tanggal Lahir : Demak, 19 Februari 1947 A g a m a : Islam Pekerjaan : Pensiunan PNS Kewarganegaraan : Indonesia Tempat Tinggal : Jl. Padi Raya E / 624 Gebangsari Jabatan Dalam Nadzir : SEKRETARIS 3. Nama Lengkap : H. ISWANTO Tempat / Tanggal Lahir : Klaten, 19 Agustus 1952 A g a m a : Islam Pekerjaan : Karyawan Suara Merdeka Kewarganegaraan : Indonesia Tempat Tinggal : Jl. Padi Tengah X / E 527 Gebangsari Jabatan Dalam Nadzir : ANGGOTA 4. Nama Lengkap : R. SOEHARTO Tempat / Tanggal Lahir : Purwokerto, 15 Agustus 1940 A g a m a : Islam Pekerjaan : Pensiunan Kewarganegaraan : Indonesia Tempat Tinggal : Jl. Padi Tengah XV / E 565 Gebangsari Jabatan Dalam Nadzir : ANGGOTA 5. Nama Lengkap : H. NOERKASIJAN TJIPTOSETIAWAN Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 25 Nopember 1938 A g a m a : Islam Pekerjaan : Pensiunan PNS Kewarganegaraan : Indonesia Tempat Tinggal : Jl. Padi Raya E / 630 Gebangsari Jabatan Dalam Nadzir : ANGGOTA Sebagai Nadzir atas tanah wakaf terletak di desa Gebangsari Kecamatan Genuk Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah. Surat Pengesahan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Disahkan di : SEMARANG Pada tanggal : 20 Februari 2013 Kepala Kantor Urusan Agama / Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf H. Sukiyatno, S.Pd.I NIP
45 KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN GENUK W.7 Nomor : Kk /BA.03.2/ /2013 Semarang, Lampiran : 1 ( satu ) bendel Hal : Pendaftaran Tanah Wakaf Kepada: Yth. Kepala Badan Pertanahan Nasional Kota Semarang Di SEMARANG Dengan hormat, Bersama ini kami sampaikan berkas permohonan pendaftaran tanah wakaf dengan lampiran sebagai berikut: 1. Surat bukti pemilikan tanah 2. Akta Ikrar Wakaf 3. Surat Pengesahan Nadzir Demikian, selanjutnya mohon dicatat pada buku tanah dan sertifikatnya. Kepala Kantor urusan Agama Kecamatan Genuk/ Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf, H. Sukiyatno, S.Pd.I NIP
46 Bentuk W.K. SURAT KETERANGAN KEPALA / LURAH TENTANG PERWAKAFAN TANAH MILIK Nomor:... Dengan ini saya Lurah Gebangsari Kecamatan Genuk Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah menerangkan bahwa tanah: Nama Pemilik : 1. H. MOCH. KATEDJO TJIPTO W. 2. H. Dr. AFFANDI ICHSAN, Sp.PK(K),KKV,M.Ag Berupa : Tanah pekarangan Sertifikat Nomor/Persil : C desa No persil 84 Kelas desa : - Ukuran Panjang : - M Lebar : - M Luas : 420 M2 Terletak di : Jl. Padi Utara Raya Desa / Kelurahan : Gebangsari Kecamatan : Genuk Kabupaten / Kota : Semarang Provinsi : Jawa Tengah Dengan batas batas : Sebelah Timur : Masjid Al Ikhlas Barat : H. Nur Hamid Utara : Jl. Padi Utara Raya Selatan : Sularman dan Drs. Djoko Adalah benar benar tanah wakaf untuk Masjid Al Ikhlas ( perluasan ) dan tidak ada sengketa kepemilikan. Demikian agar menjadi maklum bagi yang berkepentingan. Semarang,... Kepala Desa / Lurah Gebangsari... NIP
47 Jenis Wakaf 5.10 Pra Implementasi Sistem Setelah model-model diformulasikan, selanjutnya model akan diimplementasikan kedalam bentuk program komputer. Model yang telah terbentuk program aplikasinya kemudian diuji dengan data aktual untuk mengetahui apakah model telah valid dan layak untuk digunakan. Pada intinya tahapan ini merupakan tahapan kegiatan programming, uji coba teknis dan perbaikan software GIS e-wakaf. Perancangan model ditekankan pada validitas dan kualitas kemudahan penerimaan dan penggunaan bagi pengguna. 38
48 BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 6.1 Rencana dan Jadual Selanjutnya a. Menyelesaikan pembuatan prototype aplikasi e-wakaf dan implementasi GIS, serta pembuatan laporan yang diperkirakan akan selesai pada akhir Nopember b. Melakukan pengujian aplikasi dengan data-data valid hasil pengukuran dan penitikan objek wakaf dilapangan menggunakan GPS. c. Melakukan hosting untuk uji coba kualitas penerimaan penggunaan oleh user d. Diseminasi hasil penelitian dengan membuat publikasi di seminar nasional dengan judul "Sistem Informasi Geografis untuk Penyediaan Informasi Aset Wakaf di Kementerian Agama Kota Semarang" e. Dari diseminasi pada Seminara Nasional selanjutnya disempurnakan menjadi publikasi di jurnal ilmiah Nasional dengan judul Model Informasi Geospasial sebagai Pengamanan Aset Wakaf f. Dari hasil prototype sistem aplikasi e-wakaf berbantuan GIS agar system reliable dengan kapabilitas yang baik sehingga dapat digunakan dengan optimal oleh masyarakat, maka pada tahun berikutnya penulis akan mengajukan skim hibah pengabdian Iptek bagi Masyarakat dengan melakukan pelatihan untuk Nadzir, PPAIW dan Penyelenggara Syari ah. g. Melakukan hosting aplikasi e-wakaf menggunakan domain.id selama dua tahun untuk penyempurnaan dan pengembangan aplikasi. 39
49 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil perencanaan sumber daya informasi dan analisa sistem yang sedang berjalan, maka dapat disimpulkan: 1. Banyak kendala dan masalah-masalah atau ketidakberesan data dan informasi, seperti ketidakberesan sistem dan prosedur, jumlah data-data wakaf yang tidak sama antara yang ada di KUA dan di bagian Penyelenggara Syari ah, masih banyak tanah wakaf yang status hukumnya belum jelas, tanah wakaf dimanfaatkan dan digunakan tidak sesuai dengan fungsinya, masih banyak aset wakaf seperti masjid, mushalla, madrasah, panti asuhan dan bangunan keagamaan Islam lainnya yang dibangun di atas tanah yang belum jelas statusnya. 2. Secara garis besar berdasarkan kendala-kendala yang dihadapi pada saat analisis, maka selanjutnya dilakukan penguraian masalah menjadi suatu sistem yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengevaluasi dan mengatasi permasalahan, mencari alternatif penyelesaian, kesempatan-kesempatan, hambatan dan kebutuhan yang diharapkan. 3. Setelah dilakukan analisis dan penguaraian masalah, dilanjutkan dengan mendesain konsep dan fitur-fitur perangkat lunak sistem, disertai dengan desain input-output berbasis kebutuhan user (user oriented). Konsep desain yang dipilih diharapkan pada saat implementasi dapat direalisasikan sesuai kebutuhan pengguna. Disain sistem perangkat lunak difokuskan pada spesifikasi detil dari solusi berbasis komputer. 4. Hasil pengembangan sistem didapatkan prototype Aplikasi sistem informasi geografis e-wakaf. Uji coba sistem perlu dilakukan sehingga aplikasi dapat digunakan untuk mengelola (menghimpun, menyimpan, memproses), mengontrol dan mengendalikan aset wakaf melalui penginderaan jauh keruangan, serta menghasilkan informasi baik berupa laporan, dokumen, grafik, gambar peta dan keluaran lainnya yang relevan. 5. Diharapkan pada tahap implementasi pengelolaan dan pengendalian aset wakaf pada masa yang akan datang dapat berjalan secara optimal, sehingga masalah 40
50 hilang atau menguap -nya aset wakaf dalam jangka waktu yang panjang dapat dipecahkan, diperbaiki dan dikendalikan. 7.2 Saran Sebagai saran dan masukan dan selanjutnya dapat dikembangkan menjadi sistem yang lebih luas lagi dan dapat dijadikan sebagai strategi nasional direktori aset wakaf dan pengamana aset wakaf nasional, antara lain: 1. KUA Kabupaten/Kota sebagai pengumpul data capture aset wakaf pada database aset wakaf kecamatan. 2. KUA Provinsi sebagai pengumpul data capture aset wakaf pada database aset wakaf kota/kabupaten. 3. Departemen Agama sebagai pusat terintegrasi database aset wakaf dari Provinsi 4. Pembuatan peta tematik aset wakaf tingkat Kecamatan, tingkat Kabupaten/Kota, dan tingkat Provinsi. 41
51 DAFTAR PUSTAKA Abdullah Ubaid, 2012, Pasang Surut Tanah Wakaf di Tengah Kemelut Agraria, Tashwirul Afkar Edisi No. 31 Amiq Fahmi, Suryo Adi Nugroho, 2013, Aplikasi Sistem Informasi Geografis e-wakaf Sebagai Tool Pengelolaan Aset Wakaf Pada Kantor Kementerian Agama, Techno.Com, Mei 2013 Vol. 12 No. 2 Devi Kurnia Sari, S.H, 2006, Tinjauan Perwakafan Tanah Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Di Kabupaten Semarang, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang Departemen Agama Republik Indonesia, 2004, Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, Departemen Agama Republik Indonesia Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia. Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004, Pola Pembinaan Lembaga Pengelolaan Wakaf (Nadzir). Durrotun Nihayah, Analisa Hukum Islam terhadap pendayagunaan Harta Wakaf (Studi Lapangan di BKM Kabupaten Demak), IAIN Walisongo Eddy Prahasta, 2005, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Edisi Revisi, Cetakan kedua Maret, Informatika, Bandung Ekadinata A, Dewi S, Hadi D, Nugroho D, dan Johana F Sistem Informasi Geografis untuk pengelolaan Bentang lahan Berbasis Sumber Daya Alam, Buku 1, Bogor, Indonesia. Eko Budiyanto, 2002, Sistem Informasi geografis Menggunakan Arc View GIS, Penerbit Andi, Yogyakarta G. Manjela Eko Hartoyo dkk., 2010, Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) Tingkat Dasar, Tropenbos International Indonesia Programme Indrawati, sumber data digital, UGM Yogyakarta. Ismawati, Penyelesaian Sengketa Tanah Wakaf Studi Terhadap Tanah Wakaf Banda Masjid Agung Semarang, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Jogiyanto HM, 2005, Analisa & Desain Sistem Informasi Manajemen, Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek, Andi Ofset, Yogyakarta M. Qomarul Huda, Putra Merdeka, 2008, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Wakaf Berbasis Web Divisi Wakaf Departemen Agama RI, Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1 Februari 2008, ISSN:
52 Muhibbin Noor, 2011, =detail&id=170&page=1 diakses pada tanggal 28/07/ Pujiono, Amiq Fahmi, Pemodelan Profil Dinas Pendidikan Kecamatan Beringin Kabupaten Semarang dengan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Teknologi Informasi Techno.com, Vol. 10 No. 3, ISSN: Pressman. R.S., 2001, Software Engineering, 5th,, New york., McGraw Hill Raymond McLeod, Jr. 2002, Sistem Informasi Manajemen, Edisi Ketujuh, Jilid 1, PT. Prenhallindo, Jakarta 43
53 LAMPIRAN 1: PENGGUNAAN DANA PENELITIAN 44
54 45
55 LAMPIRAN 2: Pengiriman Abstrak pada SCIENCE AND ENGINEERING NATIONAL SEMINAR 1, SENS1, Fakultas Teknik Universitas PGRI Semarang Sistem Informasi Geografis untuk Penyediaan Informasi Harta Wakaf di Kementerian Agama Kota Semarang Amiq Fahmi 1) Edi Sugiarto 2) 1) Program Studi Manajemen Informatika, 2) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No Semarang Telp: (024) , Fax: (024) amfadns@gmail.com Abstrak Manajemen aset wakaf di Indonesia merupakan persoalan pelik sampai saat ini, kasus-kasus seperti hilang atau menguap -nya sejumlah harta wakaf di berbagai daerah di hampir seluruh Indonesia, membuktikan bahwa masih banyak masalah yang harus segera dipecahkan. Dalam rangka memperbaiki manajemen aset (harta-harta) wakaf dalam jangka panjang, maka diperlukan konstruksi praktis manajemen aset wakaf berbasis teknologi informasi. Sistem informasi geografis e-wakaf dibutuhkan untuk menghasilkan informasi keruangan titik-tik lokasi objek aset wakaf. Penelitian dilakukan di Kantor Kementerian Agama Kota Semarang. Pemodelan dilakukan dengan mencari keterkaitan antara faktor manajemen secara manual dengan penggunaan teknologi informasi. Perancangan sistem informasi geografis e-wakaf, dikembangkan dengan metode development sekuensial linear SLC (system development life cycle) terdiri atas kegiatan analisa, desain dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem aplikasi diharapkan dapat digunakan untuk mengelola (menghimpun, menyimpan, memproses), mengontrol dan mengendalikan aset wakaf melalui penginderaan jauh keruangan, serta menghasilkan informasi baik berupa laporan, dokumen, grafik, gambar peta dan keluaran lainnya yang relevan. Pada tahap implementasi diharapkan pengelolaan dan pengendalian aset wakaf pada masa yang akan datang dapat berjalan secara optimal, sehingga masalah hilang atau menguap -nya aset wakaf dalam jangka waktu yang panjang dapat dipecahkan, diperbaiki dan dikendalikan. Keywords: Sistem informasi geografis, aset wakaf, kantor Kementrian Agama kota Semarang. Bukti Pengiriman dan masih menunggu hasil pengumuman: 46
56 47
57 DRAF : Sistem Informasi Geografis untuk Penyediaan Informasi Harta Wakaf di Kementerian Agama Kota Semarang Sistem Informasi Geografis untuk Penyediaan Informasi Harta Wakaf di Kementerian Agama Kota Semarang Amiq Fahmi 1) Edi Sugiarto 2) 1) Program Studi Manajemen Informatika, 2) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No Semarang Telp: (024) , Fax: (024) amfadns@gmail.com Abstrak Manajemen aset wakaf di Indonesia merupakan persoalan pelik sampai saat ini, kasus-kasus seperti hilang atau menguap -nya sejumlah harta wakaf di berbagai daerah di hampir seluruh Indonesia, membuktikan bahwa masih banyak masalah yang harus segera dipecahkan. Dalam rangka memperbaiki manajemen aset (harta-harta) wakaf dalam jangka panjang, maka diperlukan konstruksi praktis manajemen aset wakaf berbasis teknologi informasi. Sistem informasi geografis e-wakaf dibutuhkan untuk menghasilkan informasi keruangan titik-tik lokasi objek aset wakaf. Penelitian dilakukan di Kantor Kementerian Agama Kota Semarang. Pemodelan dilakukan dengan mencari keterkaitan antara faktor manajemen secara manual dengan penggunaan teknologi informasi. Perancangan sistem informasi geografis e-wakaf, dikembangkan dengan metode development sekuensial linear SLC (system development life cycle) terdiri atas kegiatan analisa, desain dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem aplikasi diharapkan dapat digunakan untuk mengelola (menghimpun, menyimpan, memproses), mengontrol dan mengendalikan aset wakaf melalui penginderaan jauh keruangan, serta menghasilkan informasi baik berupa laporan, dokumen, grafik, gambar peta dan keluaran lainnya yang relevan. Pada tahap implementasi diharapkan pengelolaan dan pengendalian aset wakaf pada masa yang akan datang dapat berjalan secara optimal, sehingga masalah hilang atau menguap -nya aset wakaf dalam jangka waktu yang panjang dapat dipecahkan, diperbaiki dan dikendalikan. Keywords: Sistem informasi geografis, aset wakaf, kantor Kementrian Agama kota Semarang. 1. LATAR BELAKANG Sistem Informasi Geografis (SIG) secara sederhana adalah suatu teknologi sebagai alat bantu (tools) yang sangat esensial dalam menyimpan, memanipulasi, menganalisis, menampilkan kembali kondisi-kosndisi alam dengan bantuan data atribut dan spasial. SIG memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial berikut atribut-atributnya (Eddy Prahasta, 2005). BAKORSURTANAL dalam bukunya Eko Budiyanto (2002), menjabarkan SIG sebagai kumpulan yang terorganisir baik hardware, software, brainware dan data geogrfis yang di desain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang berefernsi geografi. SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya (G. Manjela Eko Hartoyo dkk, 2010) Perkembangan sistem informasi geografis pada saat ini (baik perangkat keras, perangkat lunak, maupun aplikasi-aplikasinya) telah dikenal secara luas sebagai alat bantu untuk (proses) pengambilan keputusan. SIG menjadi acuan dan sebagai sarana untuk mengklasifikasikan dan memperbaharui setiap perubahan data berorientasi keruangan di suatu wilayah. Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002). Kantor Kementrian Agama Kota Semarang salah satu tugas dan fungsinya adalah sebagai pengelola administrasi aset wakaf. Masalah wakaf di Indonesia merupakan persoalan klasik yang sampai saat ini belum tuntas, walaupun perangkat peraturan perundangannya telah cukup banyak dan menjanjikan. Kasus-kasus menguapnya sejumlah harta wakaf di berbagai daerah di hampir seluruh Indonesia, membuktikan bahwa di sana masih banyak masalah yang harus segera dipecahkan. (Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag). Perkembangan aset wakaf yang semakin meningkat dari tahun ke tahun di Kota Semarang mengakibatkan pengelolaan dan pemantauan aset wakaf secara terus menerus tidak dapat dengan mudah dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Semarang. Pengelolaan dan pemantauan aset wakaf selama ini hanya mengandalkan catatan administratif dalam buku catatan wakaf, oleh karena itu dalam upaya pengelolaan aset wakaf yang lebih baik diperlukan suatu sistem dan teknologi penginderaan jauh sistem informasi 48
58 DRAF : Sistem Informasi Geografis untuk Penyediaan Informasi Harta Wakaf di Kementerian Agama Kota Semarang geografis yang mampu untuk mengelola, mengendalikan, dan memantau aset wakaf secara efektif dalam rangka penyelamatan aset wakaf. 2. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Kantor Kementerian Agama Kota Semarang di wilayah KUA Kecamatan Pedurungan kota Semarang. Variabel-variabel penelitian yang dibutuhkan mengacu pada kebutuhan komponen-komponen pengembangan perangkat lunak dan aplikasi. Sumber data digital sebagaian besar berasal dari penginderaan jauh satelit atau data foto udara digital serta foto udara yang terdigitas (scanning). Sumber data lain berasal dari hasil survey terretrial (uji lapangan) dan datadata sekunder lain seperti wawancara, observasi lapangan, catatan, dan laporan yang dapat dipercaya (Sugiyono, 2009). Data-data yang didapatkan kemudian dilakukan rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi, beserta alat-alat bantu yang dipakai dengan memperhatikan perancangan isu-isu teknis (internal) yang berurusan dengan basisdata dan fungsionalitas sistem dan isu-isu institusional berhubungan dengan operasi SIG untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasi. Pengembangan aplikasi sistem informasi e-wkaf ini adalah metode development dengan menggunakan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle SDLC) (Presman, Rogers S., 2001) dengan tahapan: a. Analisis, Tahapan ini meliputi kegiatan analisis permasalahan, analisis kebutuhan dan analisis kelayakan pengembangan sistem. Dengan analisis ini harus dapat ditentukan domaindomain data atau informasi, fungsi proses, atau prosedur yang diperlukan beserta unjuk kerjanya dan interfaces. Hasil akhir dari tahap ini adalah spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Secara garis besar pada tahap ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan kebutuhan yang diharapkan. b. Desain, kebutuhan-kebutuhan atau spesifikasi perangkat lunak, yang dihasilkan pada tahap analisis, ditransformasikan kedalam bentuk arsitektur perangkat lunak yang mudah dimengerti dan tidak sulit untuk diimplementasikan. Tahap perancangan meliputi preliminary desaign untuk mendapatkan gambaran yang bersifat global dan detailed design untuk menghasilkan rancangan detail hingga terdefinisi semua modul, tipe (struktur) data, fungsi dan prosedurnya. Alat bantu dalam preliminary design digunakan data flow diagram (DFD) (Jeffry L.Whitten, 2004) c. Testing / Implementasi Tahapan ini merupakan tahapan kegiatan programming untuk menerjemahkan desain lojik rinci menjadi konstruksi aktual dari program. Program komputer yang digunakan dalam pengembangan aplikasi sistem informasi geografis e-wakaf adalah bahasa pemrograman PHP dengan dukungan database MySql. Dalam pemrograman pengujian dilakukan pada setiap modul dan kemudian setiap modul diintegrasikan hingga membentuk suatu perangkat lunak yang utuh. Pengujian dilanjutkan dengan memfokuskan pada masalah-masalah logika internal, fungsi eksternal, dan pemeriksaan hasil. Setelah tahap pengujian dilakukan, maka segera dilakukan implementasi sistem (instalasi perangkat keras dan lunak) supaya siap untuk dioperasikan termasuk pelatihan kepada pemakai sekaligus uji coba teknis program. 3. HASIL DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Tahap analisis sistem adalah domain masalah untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas untuk solusi. Permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Kementerian Agama Kota Semarang adalah belum adanya sistem atau tool aplikasi yang digunakan untuk mengelola aset wakaf baik secara administratif maupun kontrol objek wakaf sesuai letak keberadaan objek tersebut serta perkembangan pemanfaatanya. Dari analisis sitem ini didapatkan domain data atau informasi sebagai berikut: Identifikasi Data dan Sumber Data Kebutuhan Data Sumber Data j) Data Wakif a) Wakif k) Data Nadzir b). Nadzir l) Data Saksi c). KUA Kecamatan m) Data Objek d).kantor Kementrian Wakaf Agama Kota Semarang n) Sertifikat Objek Wakaf e). BPN Identifikasi Informasi dan Tujuan Informasi Informasi Tujuan Informasi a).daftar Objek a). Wakif Wakaf o Perkelurahan b). Nadzir o Perkecamatan c). KUA o Perkabupaten/Kota Kecamatan b). Akta Ikrar d).kantor Wakaf c). Daftar Nadzir Kementrian Agama Kota d). Daftar Wakif Semarang e).daftar Sertifikasi e). BPN 49
59 DRAF : Sistem Informasi Geografis untuk Penyediaan Informasi Harta Wakaf di Kementerian Agama Kota Semarang Objek Wakaf f).rekapitulasi aset wakaf f). Masyarakat Alternatif Sistem yang Diusulkan Setelah analisis sistem dan survey dilakukan untuk pengembangan aplikasi sitem informasi geografis e-wakaf pada Kantor Kementrian Agama Kota Semarang, maka alternative sistem yang diusulkan meliputi tahapan identifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware), identifikasi kebutuhan perangkat lunak (software) dan identifikasi kebutuhan sumber daya manusia (brainware). Teknologi jaringan internet dibutuhkan untuk pengelolaan sistem dengan menggunakan Script Goggle API sebagai sarana penampil peta (Goggle Earth) dan penghubung antara map Goggle Earth dengan lokasi tanah wakaf. 3.2 Perancangan Sistem Context Diagram Untuk mendukung sistem informasi geografis e- wakaf di Kantor Kementrian Agama Kota Semarang yang baik, maka langkah pertama dalam penyusunan model fungsi awal adalah dengan membuat diagram konteks. Gambaran diagram sistem informasi geografis e-wakaf di Kementrian Agama kota Semarang sebagai berikut: Gambar 3.1. Context diagram e-wakaf 50
60 LAMPIRAN 3: PROTOTYPE APLIKASI E-WAKAF a. Halaman Utama b. Input Aset Wakaf 51
61 c. Input Nadzir Wakaf d. Input Saksi Wakaf 52
62 e. Laporan Aset Wakaf f. Layout IKRAR Wakaf 53
63 g. Layout AKTA IKRAR Wakaf h. Rekapitulasi Aset Wakaf 54
64 i. Rekapitulasi Aset Wakaf Menurut Penggunaanya j. Rekapitulasi Sertifikat Wakaf 55
LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PRODUK TERAPAN
LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PRODUK TERAPAN PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA INFORMASI MANAJEMEN ASET WAKAF (E-WAKAF) BERBANTUAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun Ketua Amiq Fahmi,
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING
LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA INFORMASI MANAJEMEN ASET WAKAF (E-WAKAF) BERBANTUAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun Ketua Amiq Fahmi,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN NADZIR, PPAIW KUA, DAN PENYELENGGARA SYARIAH MELALUI PELATIHAN MANAJEMEN ASET WAKAF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
PENINGKATAN KETERAMPILAN NADZIR, PPAIW KUA, DAN PENYELENGGARA SYARIAH MELALUI PELATIHAN MANAJEMEN ASET WAKAF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Amiq Fahmi 1, Edi Sugiarto 2 1 Program studi Manajemen Informatika,
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MANAJEMEN ASET WAKAF. Amiq Fahmi 1*, Edi Sugiarto 2. Jl. Nakula I No Semarang 50131
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MANAJEMEN ASET WAKAF Amiq Fahmi 1*, Edi Sugiarto 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro 2 Program Studi Teknik
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS E-WAKAF SEBAGAI TOOL PENGELOLAAN ASET WAKAF PADA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA
Techno.COM, Vol. 12, No. 2, Mei 2013: 82-89 APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS E-WAKAF SEBAGAI TOOL PENGELOLAAN ASET WAKAF PADA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA Suryo Adi Nugroho 1, Amiq Fahmi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGELOLAAN DAN MONITORING PERSEBARAN ASET WAKAF
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGELOLAAN DAN MONITORING PERSEBARAN ASET WAKAF Amiq Fahmi 1, Edi Sugiarto 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORITIS. Wakaf merupakan perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan atau
26 BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Wakaf dan Tujuannya Wakaf merupakan perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN TANAH WAKAF DI KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.319, 2017 KEMEN-ATR/BPN. Pendaftaran Tanah Wakaf. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1047, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Perwakafan. Benda Tidak Bergerak. Benda Bergerak. Tata Cara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2013 TENTANG TATA
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 159, 2004 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4459) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciKAJIAN ATAS GANTI RUGI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN WAKAF DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM
KAJIAN ATAS GANTI RUGI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN WAKAF DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM 1. Latar Belakang Pengadaan tanah untuk proyek Banjir Kanal Timur meliputi tanah/bangunan/tanaman yang
Lebih terperinciBAB III WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM PASAL 16 UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF
BAB III WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM PASAL 16 UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF A. Ruang Lingkup Wakaf HAKI Dalam Pasal 16 Undang-Undang No. 41 Tahun 2004. Salah satu substansi
Lebih terperinciPEMENUHAN SYARAT DAN KEABSAHAN BADAN PENYELENGGARA DAN LAHAN DALAM PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BENTUK PTS SERTA PENAMBAHAN PS
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi PEMENUHAN SYARAT DAN KEABSAHAN BADAN PENYELENGGARA DAN LAHAN DALAM PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BENTUK PTS SERTA PENAMBAHAN PS Oleh: Prof.Dr. Bernadette M.Waluyo,SH.,MH.,CN.
Lebih terperinciUSULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA INFORMASI MANAJEMEN ASET WAKAF (E-WAKAF) BERBANTUAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Kode/Rumpun Ilmu: 461/Sistem Informasi USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA INFORMASI MANAJEMEN ASET WAKAF (E-WAKAF) BERBANTUAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TIM PENGUSUL Ketua
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar) 1 Medyantiwi Rahmawita, 2 M. Afdal 1,2 Program Studi Sistem Informasi,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan yang memiliki
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan yang memiliki potensi dan manfaat ekonomi perlu
Lebih terperinciSistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi Usaha Industri Kreatif
Jurnal CoreIT, Vol.2, No.1, Juni 26 Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi Usaha Industri Kreatif Eko Budi Setiawan 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN WAKAF INDONESIA
PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN REKOMENDASI TERHADAP PERMOHONAN PENUKARAN/PERUBAHAN STATUS HARTA BENDA WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN WAKAF
Lebih terperinciPERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGGANTIAN NAZHIR HARTA BENDA WAKAF TIDAK BERGERAK BERUPA TANAH
PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGGANTIAN NAZHIR HARTA BENDA WAKAF TIDAK BERGERAK BERUPA TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN WAKAF INDONESIA,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN FASILITAS KESEHATAN PADA BPJS KOTA SEMARANG
1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN FASILITAS KESEHATAN PADA BPJS KOTA SEMARANG Danang Soeko Rahardjo, Program Studi Teknik Informatika, S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, danangsukoraharjo@gmail.com
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada hakikatnya berkewajiban untuk memberikan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciUSULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA INFORMASI MANAJEMEN ASET WAKAF (E-WAKAF) BERBANTUAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Kode/Rumpun Ilmu: 461/Sistem Informasi USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA INFORMASI MANAJEMEN ASET WAKAF (E-WAKAF) BERBANTUAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TIM PENGUSUL Ketua
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas
Pemodelan Profil Prasarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Kebumen Menggunakan Sistem Informasi Geografis / GIS Mahmud Husein S Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1085, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN WAKAF. Peruntukan. Harta Benda. Perubahan. PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN PERUNTUKAN HARTA BENDA WAKAF DENGAN
Lebih terperinciIII. Upaya Strategis Pengembangan Wakaf Salah satu upaya strategis pengembangan wakaf yang dilakukan oleh Pemerintah C.q. Departemen Agama adalah
MAKALAH MENTERI AGAMA RI TINJAUAN ASPEK LEGAL FORMAL DAN KEBIJAKAN WAKAF DISAMPAIKAN PADA DISKUSI PANEL BADAN PENGELOLA MASJID AG UNG SEMARANG SEMARANG, 27AGUSTUS 2005 I. Pendahuluan Terlebih dahulu marilah
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta. Disusun oleh :
LAPORAN TUGAS AKHIR Sistem Informasi Pendataan Pemakaman Umum untuk Wilayah Kota Surakarta Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 105, 2006 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4667) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTELIGENT AGENT CHATBOT DENGAN MENGUNAKAN METODE FUZZY STRING MATCHING Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika-S1
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS
BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata keagamaan yang memiliki
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ASET TETAP TIDAK BERGERAK DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPKAD) PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SKRIPSI
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ASET TETAP TIDAK BERGERAK DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPKAD) PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciWebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1
WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1 PENDAHULUAN... 4 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Landasan Hukum... 5 1.3 Maksud Dan Tujuan... 6 1.4 Rumusan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA Disusun Oleh : Widya Lestafuri K3513074 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR
LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN WEBSITE SEKOLAH PADA SMA N 1 PEGANDON - KENDAL Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika D3 pada fakultas
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUMAS BERBASIS ANDROID
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUMAS BERBASIS ANDROID SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer TEGUH JATI SANTOSO 1003040059
Lebih terperinciPengertian Sistem Informasi Geografis
Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat memiliki sejumlah tugas, diantaranya melakukan pengelolaan aset atau barang milik daerah meliputi 6 ketegori
Lebih terperinciDAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu
i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 2 Latar Belakang... 2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan... 4 1.4 Rumusan Masalah... 4 1.5 Keluaran... 4 TENTANG WebSIGIT... 5 Fungsi dan Manfaat... 5
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan dalam memberikan informasi tentang lokasi Bengkel Resmi Honda pada CV. Indako Trading Co masih
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG
LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI AKADEMIK PADA SMP NEGERI 14 SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1 pada
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA Agus Rudiyanto 1 1 Alumni Jurusan Teknik Informatika Univ. Islam Indonesia, Yogyakarta Email: a_rudiyanto@yahoo.com (korespondensi)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan nasional yang bergerak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945. Kondisi ini mengakibatkan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS. Disusun Oleh :
LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM BANTU BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI BAGI SISWA KELAS III (TIGA) SEKOLAH MENENGAH ATAS Laporan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN MADRASAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN MADRASAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Ahmad Hasanuddin, Ilyas Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitasi Islam Indragiri (UNISI) Jl.
Lebih terperinciRINGKASAN SKRIPSI. Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi
RINGKASAN SKRIPSI Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informatika dengan produk yang bernama Flexi. Telkom Flexi tersebut merupakan suatu operator yang menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibadah shalat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap umat muslim setiap harinya karena shalat merupakan tiang agama bagi umat muslim. Bagi umat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan bagian yang sangat penting dalam hukum Islam. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wakaf merupakan bagian yang sangat penting dalam hukum Islam. Hal ini dapat dilihat bahwa mata kuliah Hukum Islam telah menjadi mata kuliah dalam perguruan tinggi umum.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan Barang merupakan komponen utama yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup
Lebih terperinciPERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM SENGKETA PENETAPAN LOKASI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB III KEDUDUKAN HUKUM TANAH OBYEK SENGKETA Sengketa yang Timbul Sebagai Akibat dari Kelalaian dalam Proses Penerbitan Sertifikat Hak Pakai
14 BAB III KEDUDUKAN HUKUM TANAH OBYEK SENGKETA 3.1. Sengketa yang Timbul Sebagai Akibat dari Kelalaian dalam Proses Penerbitan Sertifikat Hak Pakai Pentingnya kegiatan pendaftaran tanah telah dijelaskan
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR
APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR Janero Kennedy 1) 1) Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, Kota Yogyakarta. Jl Ring road Utara, Condongcatur,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBab 3. Metode Perancangan
Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. mengenai objek penelitian yaitu Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pada bab ini, penulis akan mencoba untuk menjelaskan lebih lanjut lagi mengenai objek penelitian yaitu Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G STANDARDISASI, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN STANDAR NASIONAL INDONESIA BIDANG INDUSTRI MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROTOTIPE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN RUTE ANGKUTAN UMUM KOTA SEMARANG
PENGEMBANGAN PROTOTIPE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN RUTE ANGKUTAN UMUM KOTA SEMARANG Afif Luthfi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Email : luthrev@gmail.com ABSTRAK : Tugas Akhir
Lebih terperinciHimpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Wakaf
Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Wakaf Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf Tahun 2012 KATAPENGANTAR DIREKTUR PEMBERDA Y AAN W
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP SENGKETA SERTIFIKAT TANAH WAKAF. A. Analisis terhadap Sengketa Sertifikat Tanah Wakaf
BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP SENGKETA SERTIFIKAT TANAH WAKAF A. Analisis terhadap Sengketa Sertifikat Tanah Wakaf Dalam al-qur an maupun hadith memang tidak disebutkan secara detail tentang perintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan demikian itu, tidak hanya karena kelalaian atau ketidak mampuan. sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukan wakaf.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas masyarakatnya pemeluk agama Islam, wakaf merupakan salah satu ibadah yang mempunyai dimensi sosial di dalam agama Islam. Praktik
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR
LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR Nama NIM Disusun Oleh : : Ari Sukma Firmanullah : A11.2009.04758 Program Studi : Teknik Informatika S-1
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR
LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK BHAKTI PERSADA KENDAL Nama NIM Program Studi Disusun Oleh : : Siti Aminah : A21.2007.05959 : Manajemen Informatika FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa lembaga wakaf sebagai pranata
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI Lingga Prayoga (11104008) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Email : yoga_206@yahoo.com ABSTRAK Informasi tentang
Lebih terperinciAPLIKASI PERSEWAAN ALAT DAN PENJADWALAN JOB DI JACK AV VIDEO SHOOTING MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL SKRIPSI
APLIKASI PERSEWAAN ALAT DAN PENJADWALAN JOB DI JACK AV VIDEO SHOOTING MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL SKRIPSI Diajukan dan Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Jenjang Sarjana Strata Satu
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM REPORTING ONLINE PATROLI DAN LEAK SURVEY JARINGAN PIPA GAS BUMI. Muhammad Syaiful Mutaqin
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM REPORTING ONLINE PATROLI DAN LEAK SURVEY JARINGAN PIPA GAS BUMI Muhammad Syaiful Mutaqin 41811110050 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCUBUANA
Lebih terperinciKeywords: Sistem Informasi Georafis, Pemetaan, Pabrik Sawit
SISTEM INFORMASI GIOGRAFIS PEMETAAN PABRIK SAWIT DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR R. Zulkarnain, Abdullah Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitasi Islam Indragiri (UNISI)
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency. Disusun oleh :
LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Sistem Informasi Administrasi Untuk Distributor Media Massa Topas Agency Nama NIM Program Studi Disusun oleh : : Taufik Sahaini Ashari : A12.2004.01693 : Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi merupakan hal yang paling mendukung khususnya teknologi komputerisasi yang sangat membantu dalam penyajian informasi serta mempercepat proses pengolahan data
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN Perkembangan kota yang semakin pesat membuat banyak bangunan didirikan dimana-mana dan tentunya akan merubah tata ruang yang telah ada.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DENGAN TEKNIK GEODESIGN DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KECAMATAN BEKASI TIMUR Dr. Lintang Yuniar B., MSc *), Novitasari Kuswidyandari **) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN PEMANFAATAN HARTA WAKAF (Studi Kasus di Masjid Al-Ihsan Desa Ruwit Kecamatan Wedung Kabupaten Demak)
ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN PEMANFAATAN HARTA WAKAF (Studi Kasus di Masjid Al-Ihsan Desa Ruwit Kecamatan Wedung Kabupaten Demak) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciPERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF BERGERAK BERUPA UANG
PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF BERGERAK BERUPA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BADAN WAKAF INDONESIA Menimbang
Lebih terperinciBAB IV KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA TERHADAP PERWAKAFAN. A. Kewenangan Pengadilan Agama dalam hal sengketa wakaf.
BAB IV KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA TERHADAP PERWAKAFAN A. Kewenangan Pengadilan Agama dalam hal sengketa wakaf. Di dalam hukum Islam, seseorang yang akan berwakaf tidaklah rumit dalam melakukannya. Prosedur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kotamadya Jakarta Pusat yang terletak di tengah-tengah Provinsi DKI Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota Jakarta, merupakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Pasar di Kota Medan, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar 1.159,50 km². Penggunaan lahan di Kabupaten
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web
Rancang Bangun Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web Mohamad Ilham Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta Depok, Indonesia Ilham.372@gmail.com Abstrak -- Kemendikbud
Lebih terperinciLAPORAN SKRIPSI. Disusun Oleh : : Munawir Hamzah NIM : Program Studi : Sistem Informasi
LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENGELOLAAN PELATIHAN KERJA PADA UPT BALAI PELATIHAN KERJA (BLK) DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah
Lebih terperinciSistem Informasi Geografis Perumahan Di Kota Manado Berbasis Web
E-journal Teknik Informatika, volume 6, No. 1 (2015), ISSN : 2301-8364 1 Sistem Informasi Geografis Perumahan Di Kota Manado Berbasis Web Jenry Jimmy Masudara 1), Yaulie D. Y. Rindengan 2), Xaverius B.
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH. Disusun Oleh: : Nurul Aini : A Program Studi : Manajemen Informatika
p LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA MA AL IRSYAD GAJAH Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen Informatika D-3 pada Fakultas Ilmu Komputer
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciSISTEM PEMETAAN PAPAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS GOOGLE MAP
SISTEM PEMETAAN PAPAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS GOOGLE MAP TUGAS AKHIR Disusun oleh : RIZAL HAKIM NPM. 0534010256 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciAPLIKASI PEMESANAN TIKET KERETA API PADA PT STASIUN SEMARANG TAWANG BERBASIS WEB
LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI PEMESANAN TIKET KERETA API PADA PT STASIUN SEMARANG TAWANG BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika
Lebih terperinciAplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia
Proposal Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D Geographic Information System Pusat Data Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone.
Lebih terperinci