Alokasi Sumber Daya Lintas Lapisan Pada Sistem OFDMA Untuk Trafik Heterogen
|
|
- Sudirman Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Alokasi Sumber Daya Lintas Lapisan Pada Sistem OFDMA Untuk Trafik Heterogen Tiarlyna Patra Sarie Sihombing, Gamantyo Hendrantoro, Endroyono Program Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh opember - ITS Surabaya tiar_sihombing@yahoo.com Abstract Untuk meningkatkan kinerja layanan komunikasi broadband, maka dikembangkan pengalokasian sumber daya lintas lapisan dengan menggabungkan informasi lapisan yang berdekatan untuk mengoptimalkan kualitas dan kapasitas layanan dibanding dengan penggunaan layer secara terpisah. Cara alokasi sumber daya lintas lapisan pada sistem OFDMA yang digunakan adalah metode dynamic subcarrier allocation. Pada metode tersebut digunakan trafik yang heterogen karena tiap user memiliki kebutuhan rate yang berbeda beda. Sehingga untuk mengoptimasikan penggunaan bandwidth, tiap user seharusnya dibedakan tipe trafiknya sesuai kebutuhannya. Pada Tugas Akhir ini, akan dilakukan evaluasi alokasi sumber daya lintas lapisan pada sistem OFDMA multiuser melalui simulasi dengan model trafik yang heterogen (Streaming dan Elastic). Kanal yang akan digunakan adalah kanal dengan gangguan berupa redaman hujan hasil pengukuran di ITS. Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa dengan mengalokasikan sumber daya lintas lapisan pada trafik heterogen akan mengoptimalkan kapasitas kanal dengan tetap menjaga fairness pada sistem. Dari hasil simulasi juga menunjukkan terjadinya trade off antara jumlah user Streaming dan Elastic. Kata Kunci Elastic Traffic, Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA), Streaming Traffic, Alokasi Subcarrier P I. PEDAHULUA ADA sistem orthogonal frequency multiple access (OFDMA), kondisi kanal pada tiap subcarrier untuk tiap user berbeda beda. Jika sistem menggunakan frekuensi yang tinggi, maka pengaruh intensitas hujan yang tinggi pada sistem akan menurunkan performansi sistem. Untuk peningkatan kualitas dan kapasitas layanan saat sistem berada dalam kondisi hujan, maka dilakukan optimasi Cross Layer atau lintas lapisan. Penerapan lintas lapisan pada sistem OFDMA yaitu dengan menggabungkan informasi lapisan yang berdekatan untuk mengoptimalkan kualitas dan kapasitas layanan dibanding dengan penggunaan lapisan secara terpisah. Dalam hal ini lapisan fisik dan lapisan Medium Access Control (MAC) dioptimasi secara bersama sama sehingga didapatkan layanan yang efisien dengan tetap menjaga fairness. Salah satu cara alokasi sumber daya lintas lapisan pada sistem OFDMA adalah menggunakan metode dynamic subcarrier allocation. Trafik umumnya dibagi menjadi dua yaitu trafik untuk aplikasi yang real time seperti transmisi video dengan kebutuhan delay seminimal mungkin atau biasa disebut Streaming traffic dan trafik yang toleransi terhadap delay atau Elastic traffic seperti transfer file. Sehingga untuk mengoptimalkan penggunaan bandwidth, tiap user seharusnya dibedakan tipe trafiknya sesuai kebutuhannya. Pada penelitian ini, diformulasikan alokasi sumber daya yang optimal berdasarkan kebutuhan delay yang berbeda. Tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan total kecepatan transmisi pada user dengan trafik Elastic dengan tetap memenuhi kebutuhan delay pada user dengan trafik Streaming. Algoritma alokasi sumber daya lintas lapisan yang digunakan mengatasi permasalahan optimasi dan menemukan alokasi subcarrier yang optimal. Algoritma alokasi sumber daya yang digunakan pada penelitian ini mengalokasikan kapasitas yang tersedia untuk user dengan trafik Streaming sehingga QoS pada user dengan trafik Streaming dapat terpenuhi. amun, untuk menjaga fairness pada sistem, maka user dengan trafik Elastic tetap harus dilayani. Untuk menyelesaikan permasalahan optimasi pada sistem, maka delay pada tiap user akan menjadi pertimbangan dalam parameter lapisan fisik. Dengan menggunakan simulasi, dievaluasi dampak trafik Streaming pada total rate user trafik Elastic untuk jumlah user yang berbeda. II. DASAR TEORI A. OFDMA Dalam sistem OFDMA, jika pada sistem terdapat bandwidth kanal B Hz maka total bandwidth tersebut akan dibagi untuk subcarrier yang saling orthogonal. Sehingga, tiap subcarrier mendapatkan bandwidth sebesar B/ Hz. Penggunaan sistem OFDMA masih dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan available capacity atau kapasitas yang tersedia. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan optimasi pada pengalokasian sumber daya yang ada yang diberikan kepada user sehingga laju transmisi menjadi lebih besar. Available capacity pada kanal dapat dicari dengan menggunakan persamaan Shannon: Dimana W adalah bandwidth untuk subcarrier sebesar B/ Hz dan SR k,n adalah signal to noise ratio saat sistem pada subcarrier k user ke-i. B. Redaman Hujan (1) Pengaruh redaman hujan terhadap gelombang radio mulai diperhitungkan jika sistem itu menggunakan frekuensi diatas 5 GHz dan pada frekuensi GHz [6]. Pengaruh ini cukup signifikan karena mempunyai efek yang dapat menurunkan 1
2 performansi sistem komunikasi atau mengurangi kualitas dari komunikasi. Besarnya nilai redaman hujan bergantung pada beberapa faktor yaitu intensitas curah hujan, frekuensi kerja yang digunakan, serta arah dan kecepatan angin. Metode statistik Synthetic Storm Technique (SST) mendeskripsikan suatu intensitas curah hujan sebagai fungsi dari panjang lintasan/link (km) dimana hujan tersebut bergerak sepanjang lintasan karena adanya pergerakan angin dengan kecepatan tertentu [7]. Untuk menghitung panjang segmen ( L) dari masingmasing lintasan, digunakan persamaan : (2) Dimana T adalah waktu sampling dan V r adalah kecepatan angin pada lintasan. Dari perhitungan panjang segmen pada linatasan ini maka selanjutnya dapat diperoleh nilai redaman hujan dengan menggunakan persamaan : Dimana A m adalah redaman hujan untuk m =1,2,...n, ΔL j adalah panjang segmen pada saat j, R adalah intensitas hujan (mm/h) dan a,b adalah koefisien ITU-R P C. Alokasi Sumber Daya Lintas Lapisan Alokasi sumber daya radio pada sistem memiliki tujuan untuk mengoptimalkan performansi, seperti throughput total pada sistem dan layanan berdasarkan kondisi subcarrier yang mengalami redaman. Adapun optimasi dengan melakukan alokasi subcarrier pada sistem adalah [1] : (3) sistem yaitu 3, 4, 5, 6, dan7 user dengan posisi user acak didalam sel yang berukuran 8 x 8 km. Setelah itu, dengan metode SST didapatkan nilai redaman hujan yang dialami untuk tiap user. Selanjutnya, SRcs dapat dihitung menggunakan link budget [8]. Perhitungan SRrain menggunakan persamaan: SR rain = SR CS + A k (7) ilai available capacity pada sistem dapat dihitung menggunakan persamaan (1). ilai available capacity ini akan menjadi batas trafik untuk user yang mampu dilewatkan pada sistem. Langkah selanjutnya membangkitan trafik pada sistem. Trafik yang dibangkitkan adalah trafik heterogen dengan dua jenis trafik yaitu Streaming dan Elastic. Dimana trafik Streaming adalah trafik real time dengan delay ketat dan sedangkan jenis trafik Elastic adalah trafik yang non real time. Trafik jenis Streaming yang digunakan adalah trafik video dengan delay yang ketat sedangkan trafik jenis Elastic adalah trafik FTP yang toleran terhadap delay. Setelah mendapatkan trafik untuk tiap user, maka dilakukan alokasi sumber daya sesuai dengan intensitas trafik dan buffer pada sistem. User dengan trafik jenis video memiliki jumlah tetap yaitu 1 dan 2 user sedangkan sisanya adalah jumlah user dengan trafik FTP. Dengan waktu tunggu yang dimiliki oleh tiap user, fairness sistem tetap dijaga dengan melayani semua user. Maka selanjutnya akan dilakukan evaluasi rate pada sistem yaitu pengaruh yang diberikan oleh user Streaming pada total rate user trafik Elastic. Mulai (4) Dimana ϵ {0,1} adalah faktor yang mengindikasian Model OFDMA Pengumpulan data curah hujan Model Trafik pengalokasian subcarrier pada trafik jenis Elastic pada tiap frame transmisi dan adalah kecepatan yang diterima oleh user dengan jenis trafik Elastic. Dengan syarat: Menghitung redaman hujan dengan metode SST (5) Mendapatkan SR cs dan SR rain (6) Mendapatkan available capacity Pada persamaan (4) adalah total kecepatan transmisi dari user Elastic dan sebagai fungsi obyektif; persamaan (5) memastikan bahwa setiap subcarrier hanya ditempati oleh satu user saja; dan persamaan (6) adalah batasan delay untuk user Streaming dimana adalah rata rata waktu untuk Alokasi Sumber Daya Evaluasi Rate Sistem menunggu dan dilayani di dalam sistem. Kesimpulan III. METODOLOGI Alur penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 yang dimulai dengan pemodelan sistem OFDMA. Sistem yang digunakan adalah downlink dari sistem OFDMA multi user. User pada Selesai Gambar 1. Diagram alir penelitian 2
3 Diagram pada gambar 2 merupakan diagram alir dari skenario alokasi sumber daya yang dilakukan. Untuk menjaga fairness maka tidak ada user yang tidak terlayani. Jika waktu tunggu di buffer telah mendekati maksimal, maka trafik user yang menunggu tersebut harus segera dilayani. Start IntensitasTrafik (I) available capacity (c) Tk 1,Tk 2,Tk 3,Wk 2,Wk 3 Wk 1 = 0 simulasi, dievaluasi total rate dari user dengan trafik FTP untuk jumlah user video yang berbeda. Pada paper ini, ditampilkan hasil simulasi alokasi sumber daya dengan jumlah user 3. A. Posisi 3 User Posisi user diacak didalam sel. Letak ketiga user di acak disepanjang sel berukuran 8x8 km. Contoh posisi user pada sel tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Posisi 3 user User X (km) (km) I c Wk 1 Tk 1 Wk 2 > Tk 2 Wk 2 = Wk Wk 3 > Tk 3 Wk 2 = Wk Wk 1 = Wk Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa letak user tersebar di dalam sel. Dimana X menyatakan sumbu absis dalam kilometer dan menyatakan sumbu ordinat dalam kilometer pada user di dalam sel. B. Redaman Hujan 3 User Setelah mendapatkan posisi user, data tersebut akan digunakan dalam perhitungan nilai redaman hujan. Dengan jumlah user 3, maka intensitas curah hujan tanggal 3 Mei 2010 diolah melalui perhitungan menggunakan persamaan (3) dan hasil yang didapatkan yaitu nilai redaman hujan yang dapat dilihat pada gambar 3. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa nilai redaman hujan untuk tiap usernya berbeda beda tergantung dari posisi yang dimiliki oleh tiap usernya terhadap BTS. Alokasi subcarrier End Gambar 2. Diagram alir alokasi sumber daya IV. AALISA HASIL SIMULASI Sistem OFDMA yang digunakan adalah sistem OFDMA multiuser dengan single cell. Total bandwidth pada sistem adalah 512 KHz yang dibagi pada 64 subcarrier. Total daya pada sistem adalah 50 W. Jumlah user yang digunakan adalah 3, 4, 5, 6, 7 user dengan jumlah user trafik video tetap yaitu 1 dan 2 user, selain itu, merupakan user dengan jenis trafik FTP. Delay maksimal untuk tiap user berapa di buffer adalah user dengan trafik video memiliki waktu delay selama 1 ms dan ms sedangkan user dengan trafik jenis FTP memiliki waktu delay selama 5.75 ms, 6.25 ms, ms. 7 ms, dan 7.5 ms. Melalui Gambar 3. Kurva redaman hujan rata rata pada 3 Mei 2010 Berdasarkan gambar 4 dapat dilihat kurva redaman hujan rata-rata selama bulan Januari-Mei 2010 untuk 3 user. Sumbu absis dari kedua grafik tersebut menyatakan indeks sampel dari hasil sampling data intensitas curah hujan yang didapatkan. Sedangkan sumbu ordinat dari grafik tersebut adalah nilai redaman hujan dalam db. 3
4 Gambar 4. Kurva redaman hujan rata rata pada Januari Mei 2010 Gambar 6. Available capacity 3 user ilai available capacity seperti pada tabel 3 selalu berubah ubah. Hal ini disebabkan hujan yang dialami oleh tiap user mengalami pergerakan sehingga redaman hujan yang diterima menjadi berubah ubah pula. Tabel 3. Available capacity 3 user (Kbps/subcarrier) User Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3 Iterasi 4 Iterasi 5 Iterasi Gambar 5. CCDF redaman hujan 3 user Dari gambar 5 diatas, dapat disimpulkan bahwa kisaran redaman hujan yang dialami sistem adalah antara 0 db 176 db dengan link 3 atau lintasan user 3 berada paling jauh dari BTS. ilai redaman hujan yang diperoleh beserta dengan nilai SRcs yang didapatkan melalui link [8] akan manjadi masukan untuk perhitungan SR rain seperti pada tabel 2. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai SR rain beragam sesuai dengan posisi tiap user dalam sel. D. Alokasi Sumber Daya 3 User Alokasi sumber daya yang dilakukan berdasarkan trafik yang digunakan dan available capacity. User dengan trafik Streaming akan berjumlah tetap dan akan dilihat dampaknya pada total rate user dengan trafik Elastic. Trafik Streaming yang digunakan adalah trafik video dan trafik Elastic yang digunakan adalah trafik FTP. a. 1 User Trafik Video dan 2 User Trafik FTP Alokasi sumber daya dengan 1 user trafik video dan 2 user trafik FTP dapat dilihat pada gambar 7. Sedangkan total rate serta jumlah user pada user dengan trafik video dan FTP dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 2. SR rain untuk 3 user User Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3 Iterasi 4 Iterasi 5 Iterasi C. Available Capacity 3 User Setelah memodelkan posisi user dan mendapatkan nilai SR rain yang mengalami redaman hujan dari data intensitas curah hujan serta data arah dan kecepatan arah angin maka selanjutnya nilai available capacity dapat dicari untuk tiap user. Dari data SR rain yang diperoleh maka dengan menggunakan persamaan 1, available capacity didapatkan seperti pada gambar 6. Gambar 7. Ilustrasi alokasi sumber daya 1 user video dan 2 user FTP 4
5 Tabel 4. Alokasi sumber daya 1 user video dan 2 user FTP User Trafik Σ Subcarrier Total Rate (Kbps) 1 Video E+03 2 FTP FTP dan 2 user. Dapat dilihat bahwa seiring pertambahan jumlah user dengan trafik Streaming maka total rate user dengan trafik FTP akan berkurang. Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa user yang menggunakan trafik jenis video diberikan alokasi subcarrier yang lebih banyak karena delay yang dimiliki sangat ketat. b. 2 User Trafik Video dan 1 User Trafik FTP Jenis trafik yang digunakan diubah. Jumlah user yang menggunakan jenis trafik video adalah dua user sedangkan jumlah user yang menggunakan jenis trafik FTP adalah sisanya yaitu satu user. Hasil alokasi sumber daya dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 8. Ilustrasi alokasi sumber daya 2 user video dan 1 user FTP Sesuai alokasi yang telah dilakukan maka setiap user mendapatkan total rate seperti pada tabel 5. Untuk memenuhi fairness dalam layanan, maka user FTP harus dilayani meskipun memiliki rate yang rendah. Jika pada user dengan trafik FTP waktu tunggunya di buffer telah mendekati maksimal maka user tersebut harus segera dilayani agar selama pengalokasian tidak terjadi loss dalam sistem. Dapat terlihat dari total rate untuk user dengan trafik FTP adalah Kbps, fairness pada sistem telah terpenuhi karena semua user telah terlayani. Tabel 5. Alokasi sumber daya 2 user video dan 1 user FTP User Trafik Σ Subcarrier Total Rate (Kbps) 1 Video Video FTP E. Total Rate User FTP Pada Sistem Berdasarkan simulasi dengan sistem 3, 4, 5, 6, dan 7 user, total rate user dengan trafik FTP pada sistem diplot dan didapatkan hasil seperti pada gambar 9. Pada simulasi tersebut, jumlah user dengan trafik Streaming diubah yaitu 1 Gambar 9. Total rate user dengan trafik FTP V. KESIMPULA Pada data hasil perhitungan nilai redaman hujan pada bulan Januari Mei 2010, nilai available capacity yang didapatkan dengan menggunakan daya 50 W memiliki nilai terendah kbps dan tertinggi kbps. Dari nilai available capacity tersebut dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan, kapasitas kanal yang tersedia memiliki nilai yang bervariasi pada setiap lintasan yang disebabkan oleh pergerakan hujan dan posisi user terhadap BTS di dalam sel. Dari hasil pengalokasian sumber daya yang dilakukan untuk jumlah 3, 4, 5, 6, 7 user, didapatkan bahwa total throughput terbesar dengan menggunakan alokasi ini adalah Mbps dan total terendahnya Mbps. Sehingga, dengan melakukan alokasi sumber daya lintas lapisan ini, kapasitas pada sistem dapat digunakan dengan optimal. Didapatkan pula, dengan naiknya jumlah user dengan trafik Streaming maka total rate pada user Elastic akan menurun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan tradeoff antara user yang menggunakan trafik Streaming dengan user yang menggunakan trafik Elastic. DAFTAR PUSTAKA [1] ader Mokari, Mohammed R. Javan, dan Keivan avaie (2010), Cross-Layer Resource Allocation in OFDMA Systems for Heterogeneous Traffic With Imperfect CSI, IEEE Transactions on Vehicular Technology, vol. 59, no. 2 hal [2] M. Tao,.-C. Liang, dan F. Zhang (2008), Resource Allocation for Delay Differentiated Traffic in Multiuser OFDM Systems, IEEE Trans. Wireless Commun., vol. 7, no. 6, hal [3] Wonjong Rhee dan John M. Chioffi (2010). Increase in Capacity of Multi-user OFDM System Using Dynamic Subcarrier Allocation, Proc. IEEE Veh. Technol. Conf, vol. 2, hal [4] D. S. W. Hui, V. K.. Lau, dan W. H. Lam (2007), Cross-Layer Design for OFDMA Wireless Systems with Heterogeneous Delay Requirements, IEEE Trans. Wireless Commun., vol. 6, no. 8, hal
6 [5] Sanam Sadr, Alagan Anpalagan dan Kaamran Raahemifar (2009), Radio Resource Allocation Algorithms for the Downlink of Multiuser OFDM Communication Systems, IEEE communications surveys & tutorials, vol. 11, no. 3, hal [6] S eybold. John S (2005), Introduction To RF Propagation, ew Jersey: John Wiley and Sons,Inc. [7] M ahmudah, H. (2008). Prediksi Redaman Hujan Menggunakan Synthetic Storm Technique (SST). Tesis. ITS. [8] Chu. Chih., dan Chen. K. S. (2005), Effect of Rain Fading on Efficiency of Ka-Band LMDS System in The Taiwan Area, IEEE Trans. On Vehicular Technology, Vol. 54. [9] Cristina Cornaniciu, arayan B. Mandayarn, H. Vincent Poor (2005), Wireless etworks: Multiuser Detection in Cross-Layer Design, Springer. [10] C orvino Virgina, dan Tralli Velio (2009), Cross Layer Radio Resource Allocation for Multicarrier Air Interference in Multicell Multiuser Environment, IEEE Trans. Inform.Theory, vol. 58 no 4. [11] I TU R P (2005). Specific Attenuation Model for Rain for Use in Prediction Methods. [12] Endroyono, dan Hendrantoro, G (2009) Cross-layer Optimization Performance Evaluation of OFDM Broadband etwork on Millimeter Wave Channels, WOC, OpenConf Conference Management Sistem.. [13] P rasad, R (2004), OFDM for wireless Communication System, Artech House,Inc, Boston, London. [14] L aurentius Aditya dan Gamantyo (2010), Peningkatan Kinerja Sistem LMDS dengan Metode Adaptive Coded Modulation Menggunakan Relay Decode and Forward di Bawah Pengaruh Redaman Hujan Tropis Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, ITS, Surabaya. [15] F arid Baskoro. Gamantyo. Endroyono. Evaluasi Kinerja Adaptive Resource Allocation (ARA) di Kanal Redaman Hujan Dibandingkan Dengan Simple Resource Allocation (SRA) dan Random Resource Allocation (RRA). Thesis, Jurusan Teknik Elektro, ITS, Surabaya RIWAAT PEULIS Tiarlyna Patra Sarie Sihombing, lahir di kota Bandung, 25 Oktober Menyelesaikan pendidikan di SD Randu Agung II Gresik, kemudian meneruskan pendidikan di SMP 12 Surabaya dan SMA 16 Surabaya. Setelah menamatkan SMA pada tahun 2008, meneruskan studinya di Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh opember Surabaya jalur SPMB dan mengambil Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia. 6
Alokasi Sumber Daya Lintas Lapisan pada Sistem OFDMA untuk Trafik Heterogen
Alokasi Sumber Daya Lintas Lapisan pada Sistem OFDMA untuk Trafik Heterogen Tiarlyna Patra Sarie Sihombing 2208100141 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Gamantyo H., M.Eng., Ph.D Ir. Endroyono, DEA AGENDA 1. Pendahuluan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA ALGORITMA PENJADWALAN LINTAS LAPISAN PADA JARINGAN CELULAR OFDM GELOMBANG MILIMETER DENGAN KANAL HUJAN
EVALUASI KINERJA ALGORITMA PENJADWALAN LINTAS LAPISAN PADA JARINGAN CELULAR OFDM GELOMBANG MILIMETER DENGAN KANAL HUJAN Mas Nurul Hamidah ), Gamantyo H ), Endroyono ) ) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya,
Lebih terperinciPENJADWALAN PAKET MULTIMEDIA UNTUK JARINGAN OFDM UPLINK BERBASIS PENDEKATAN CROSS-LAYER DI BAWAH REDAMAN HUJAN
Yogyakarta, 15- Juni 2012 PENJADWALAN PAKET MULTIMEDIA UNTUK JARINGAN OFDM UPLINK BERBASIS PENDEKATAN CROSS-LAYER DI BAWAH REDAMAN HUJAN Adib Nur Ikhwan 1, Niko Permana R.W. 2, Gamantyo Hendrantoro 3,
Lebih terperinciKinerja Sistem Komunikasi Satelit Ka-Band Menggunakan Site Diversity di Daerah Tropis
Kinerja Sistem Komunikasi Satelit Ka-Band Menggunakan Site Diversity di Daerah Tropis A-84 Krisnatianto Tanjung, Gamantyo Hendrantoro, dan Achmad Mauludiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPERHITUNGAN REDAMAN HUJAN PADA KANAL GELOMBANG MILIMETER UNTUK DAERAH MEDAN
PERHITUNGAN REDAMAN HUJAN PADA KANAL GELOMBANG MILIMETER UNTUK DAERAH MEDAN Candra V. Tambunan (1), Naemah Mubarakah (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciKINERJA ADAPTIVE CODED MODULATION PADA SISTEM OFDM MENGGUNAKAN HYBRID SELECTION/EQUAL GAIN COMBINING DIVERSITY DI BAWAH PENGARUH REDAMAN HUJAN TROPIS
TUGAS AKHIR - RE 1599 KINERJA ADAPTIVE CODED MODULATION PADA SISTEM OFDM MENGGUNAKAN HYBRID SELECTION/EQUAL GAIN COMBINING DIVERSITY DI BAWAH PENGARUH REDAMAN HUJAN TROPIS Achmad Charis Fahrudin NRP 2204
Lebih terperinciOPTIMASI LINTAS LAPISAN PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF DI DALAM GEDUNG
1/6 OPTIMASI LINTAS LAPISAN PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF DI DALAM GEDUNG Bayu Sampurna 2206 100 180 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro Kampus
Lebih terperinciPENERAPAN OPTIMISASI MULTI-OBJECTIVE RADIO RESOURCE SCHEDULING PADA JARINGAN OFDM
PENERAPAN OPTIMISASI MULTI-OBJECTIVE RADIO RESOURCE SCHEDULING PADA JARINGAN OFDM M. Edwin Pradana 2206 100 133 Email: shi_sien@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Layanan 3G komersial telah diluncurkan sejak tahun 2001 dengan menggunakan teknologi WCDMA. Kecepatan data maksimum yang dapat dicapai sebesar 2 Mbps. Walaupun demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. broadband seperti high speed internet, digital video, audio broadcasting dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan teknologi komunikasi saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat di berbagai belahan dunia. Perkembangan teknologi layanan broadband seperti high speed
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Penerapan Koordinasi Interferensi pada Sistem Komunikasi LTE- Advanced dengan Relay
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Evaluasi Kinerja Penerapan Koordinasi Interferensi pada Sistem Komunikasi LTE- Advanced dengan Relay Rosita Elvina, Gamantyo Hendrantoro, dan Devy Kuswidiastuti.
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Penerapan Koordinasi Interferensi pada Sistem Komunikasi LTE- Advanced dengan Relay
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-246 Evaluasi Kinerja Penerapan Koordinasi Interferensi pada Sistem Komunikasi LTE- Advanced dengan Relay Rosita Elvina, Gamantyo
Lebih terperinciIMPLEMENTASI CROSS LAYER ENCHENCHED PACKET SCHEDULING PAKET MULTIMEDIA UNTUK JARINGAN OFDM UPLINK DI BAWAH REDAMAN HUJAN
IMPLEMENTASI CROSS LAYER ENCHENCHED PACKET SCHEDULING PAKET MULTIMEDIA UNTUK JARINGAN OFDM UPLINK DI BAWAH REDAMAN HUJAN Dylan Adhytia Kalimuddin 1), Oxy Primasetya Riza 2), Tri Wahyu Kurniawan 3) 1 Teknik
Lebih terperinciBAB 1 I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak pertama kali diperkenalkan hingga tiga puluh tahun perkembangannya, teknologi seluler telah melakukan banyak perubahan besar. Sejarah mencatat perkembangan
Lebih terperinciAnalisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1 Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis Nezya Nabillah Permata dan Endroyono Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciALGORITMA PENGALOKASIAN RESOURCE BLOCK BERBASIS QOS GUARANTEED MENGGUNAKAN ANTENA MIMO 2X2 PADA SISTEM LTE UNTUK MENINGKATKAN SPECTRAL EFFICIENCY
ALGORITMA PENGALOKASIAN RESOURCE BLOCK BERBASIS QOS GUARANTEED MENGGUNAKAN ANTENA MIMO 2X2 PADA SISTEM LTE UNTUK MENINGKATKAN SPECTRAL EFFICIENCY Suci Monica Sari 1), Arfianto Fahmi 2), Budi Syihabuddin
Lebih terperinciHASIL SIMULASI DAN ANALISIS
55 HASIL SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Hasil Simulasi Jaringan IEEE 802.16d Jaringan IEEE 802.16d dalam simulasi ini dibuat berdasarkan pemodelan sistem sehingga akan menghasilkan dua buah model jaringan yaitu
Lebih terperinciPENGGUNAAN ADAPTIVE CODED MODULATION DAN SELECTION COMBINING UNTUK MITIGASI PENGARUH REDAMAN HUJAN DAN INTERFERENSI PADA SISTEM LMDS
PENGGUNAAN ADAPTIVE CODED MODULATION DAN SELECTION COMBINING UNTUK MITIGASI PENGARUH REDAMAN HUJAN DAN INTERFERENSI PADA SISTEM LMDS OLEH: Shinta Romadhona 2208203201 PEMBIMBING: Prof.DR.Ir.Gamantyo Hendrantoro,
Lebih terperinciANALISA IMPLEMENTASI GREEN COMMUNICATIONS PADA JARINGAN LTE UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI ENERGI JARINGAN
Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia, Jurusan Teknik Elektro FTI ITS ANALISA IMPLEMENTASI GREEN COMMUNICATIONS PADA JARINGAN LTE UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI ENERGI JARINGAN Oleh : Selva Melvarida Simanjuntak
Lebih terperinciRadio Resource Management dalam Multihop Cellular Network dengan menerapkan Resource Reuse Partition menuju teknologi LTE Advanced
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 A-31 Radio Resource Management dalam Multihop Cellular Network dengan menerapkan Resource Reuse Partition menuju teknologi LTE Advanced Theresia
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERSOALAN PENGALOKASIAN RESOURCE BLOCK PADA SISTEM LTE ARAH DOWNLINK
EVALUASI PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERSOALAN PENGALOKASIAN RESOURCE BLOCK PADA SISTEM LTE ARAH DOWNLINK Josia Ezra1), Arfianto Fahmi2), Linda Meylani3) 1), 2), 3) School of Electrical
Lebih terperinciBab 7. Penutup Kesimpulan
121 Bab 7. Penutup Disertasi ini termotivasi oleh keinginan untuk mengimplementasikan sistem komunikasi nirkabel pita lebar gelombang milimeter di daerah tropis, khususnya Surabaya, Indonesia. Sistem komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang [8] Pertumbuhan pengguna komunikasi mobile di dunia meningkat sangat tajam dari hanya 11 juta pada tahun 1990 menjadi 2 milyar pengguna pada tahun
Lebih terperinciAnalisis Probabilitas Autage Dari Alamouti Stbc Untuk Sistem Miso 2x1 Dan 2x2 Mimo Pada Kanal Slow Fading Rayleigh
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Analisis Probabilitas Autage Dari Alamouti Stbc Untuk Sistem Miso 2x1 Dan 2x2 Mimo Pada Kanal Slow Fading Rayleigh Bambang
Lebih terperinci3.6.3 X2 Handover Network Simulator Modul Jaringan LTE Pada Network Simulator BAB IV RANCANGAN PENELITIAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii INTISARI... xiii ABSTRACT... xiv BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciSIMULASI DAN ANALISIS DATA TRAFIK SCHEDULING DAN PERFORMANSI PADA SISTEM LTE ARAH DOWNLINK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
SIMULASI DAN ANALISIS DATA TRAFIK SCHEDULING DAN PERFORMANSI PADA SISTEM LTE ARAH DOWNLINK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA SIMULATION AND ANALYSIS DATA TRAFFIC SCHEDULING AND PERFORMANCE IN LONG TERM EVOLUTION
Lebih terperinciSIMULASI DAN ANALISIS ALGORITMA PENGALOKASIAN RESOURCE BLOCK BERBASIS QOS GUARANTEED PADA SISTEM LONG TERM EVOLUTION
SIMULASI DAN ANALISIS ALGORITMA PENGALOKASIAN RESOURCE BLOCK BERBASIS QOS GUARANTEED PADA SISTEM LONG TERM EVOLUTION Suci Monica Sari 1, Arfianto Fahmi 2, Budi Syihabuddin 3 1,2,3 Teknik Telekomunikasi,
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA
ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Made Suhendra Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro Kampus ITS Sukolilo, Surabaya
Lebih terperinciAnalisis Komputasi Penyerapan Gelombang Elektromagnetik Oleh Titik Hujan Dengan Menggunakan Methods Of Moment
Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 1 Analisis Komputasi Penyerapan Gelombang Elektromagnetik Oleh Titik Hujan Dengan Menggunakan Methods Of Moment Dika Oktavian P, Eko Setijadi,
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2100
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2100 Abstrak ANALISIS PENGALOKASIAN DAYA DENGAN MENGGUNAKAN SKEMA WATERFILLING BERBASIS ALGORITMA GREEDY PADA SISTEM OFDMA ANALYSIS
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir Estimasi Doppler Spread pada Sistem Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dengan Metode Phase Difference Walid Maulana H 2208100101 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Gamantyo
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Sistem LMDS Menggunakan M-QAM Adaptif Dan Maximal Ratio Combining (MRC) Di Bawah Pengaruh Interferensi Dan Redaman Hujan
Peningkatan Kinerja Sistem LMDS Menggunakan M-QAM Adaptif Dan Maximal Ratio Combining (MRC) Di Bawah Pengaruh Interferensi Dan Redaman Hujan Dadan Hermansyah 2206 100 027 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PACKET SCHEDULING MAX THROUGHPUT DAN PROPORTIONAL FAIR PADA JARINGAN LTE ARAH DOWNLINK DENGAN SKENARIO MULTICELL
ANALISIS KINERJA PACKET SCHEDULING MAX THROUGHPUT DAN PROPORTIONAL FAIR PADA JARINGAN LTE ARAH DOWNLINK DENGAN SKENARIO MULTICELL PERFORMANCE ANALYSIS OF PACKET SCHEDULING ALGORITHMS MAX THROUGHPUT AND
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX)
1 ANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX) Siska Dyah Susanti 1, Ir. Erfan Achmad Dahlan, MT. 2, M. Fauzan Edy Purnomo. ST.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi saat ini sangat pesat, khususnya teknologi wireless (nirkabel). Seiring dengan meningkatnya kebutuhan informasi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia
BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada
Lebih terperinciPEMODELAN REDAMAN HUJAN MENGGUNAKAN STAR (SPACE-TIME AUTOREGRESSIVE) DI SURABAYA
PEMODELAN REDAMAN HUJAN MENGGUNAKAN STAR (SPACE-TIME AUTOREGRESSIVE) DI SURABAYA Abdu Rofi Darodjatul Walidaen, Gamantyo Hendrantoro, Achmad Mauludiyanto Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin tingginya pertumbuhan pengguna telepon seluler/smartphone dewasa ini menyebabkan pertumbuhan pengguna layanan data menjadi semakin tinggi, pertumbuhan
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA SISTEM LMDS DENGAN METODE ADAPTIVE CODED MODULATION MENGGUNAKAN RELAY DECODE AND FORWARD DI BAWAH PENGARUH REDAMAN HUJAN TROPIS
PENINGKATAN KINERJA SISTEM LMDS DENGAN METODE ADAPTIVE CODED MODULATION MENGGUNAKAN RELAY DECODE AND FORWARD DI BAWAH PENGARUH REDAMAN HUJAN TROPIS Laurentius Aditya K.N. 2206 100 178 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : Redaman hujan, GSTAR, VARIMA.
Pemodelan Multivariate untuk Curah Hujan dan Redaman Hujan di Surabaya Indra Subrata 2207 100 628 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kebutuhan informasi suara, data (multimedia), dan video. Pada layanan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan layanan informasi komunikasi melaju begitu pesat. Pada awalnya layanan informasi komunikasi hanya berupa suara melalui teknologi switching PSTN, sekarang telah
Lebih terperinciSIMULASI DAN ANALISIS MANAJEMEN INTERFERENSI PADA LTE FEMTOCELL BERBASIS SOFT FREQUENCY REUSE
SIMULASI DAN ANALISIS MANAJEMEN INTERFERENSI PADA LTE FEMTOCELL BERBASIS SOFT FREQUENCY REUSE Pitkahismi Wimadatu 1), Uke Kurniawan Usman 2), Linda Meylani 3) 1),2),3 ) Teknik Telekomunikasi, Telkom University
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bab II Landasan teori
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Layanan komunikasi dimasa mendatang akan semakin pesat dan membutuhkan data rate yang semakin tinggi. Setiap kenaikan laju data informasi, bandwith yang dibutuhkan
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Sistem Komunikasi LTE- Advanced dengan Relay Berbasis Orthogonal Resource Allocation Algorithm
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 A-134 Evaluasi Kinerja Sistem Komunikasi LTE- Advanced dengan Relay Berbasis Orthogonal Resource Allocation Algorithm Farandi Febrianto Pratama,
Lebih terperinciPERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING
Widya Teknika Vol.19 No. 1 Maret 2011 ISSN 1411 0660 : 34 39 PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING Dedi Usman Effendy 1) Abstrak Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperabilitas for Microwave Access) yang berbasis pengiriman data berupa paket dan bersifat connectionless oriented merupakan teknologi
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Sistem Komunikasi LTE- Advanced dengan Relay Berbasis Orthogonal Resource Allocation Algorithm
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Evaluasi Kinerja Sistem Komunikasi LTE- Advanced dengan Relay Berbasis Orthogonal Resource Allocation Algorithm Farandi Febrianto Pratama, Gamantyo Hendrantoro,
Lebih terperinciPE I GKATA KI ERJA SISTEM LMDS ME GGU AKA M-QAM ADAPTIF DA SELECTIO COMBI I G DI BAWAH PE GARUH I TERFERE SI DA REDAMA HUJA
PE I GKATA KI ERJA SISTEM LMDS ME GGU AKA M-QAM ADAPTIF DA SELECTIO COMBI I G DI BAWAH PE GARUH I TERFERE SI DA REDAMA HUJA Yuni Faisyah 2207 100 659 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA TEKNIK PENJADWALAN PADA WIMAX UNTUK LAYANAN VIDEO ON DEMAND
ANALISIS KINERJA TEKNIK PENJADWALAN PADA WIMAX UNTUK LAYANAN VIDEO ON DEMAND Said Reza Fakhrizal [1], Suherman [2] Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP
ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.
Lebih terperinciKinerja Sistem Komunikasi Nirkabel Pita Lebar Gelombang Milimeter Menggunakan Adaptive Coded Modulation dibawah Pengaruh Hujan di Indonesia
Kinerja Sistem Komunikasi Nirkabel Pita Lebar Gelombang Milimeter Menggunakan Adaptive Coded Modulation dibawah Pengaruh Hujan di Indonesia Suwadi 1), 2) Gamantyo Hendrantoro dan 3) Syahfrizal Tachfulloh
Lebih terperinciMODEL STATISTIK FADING KARENA HUJAN DI SURABAYA
MODEL STATISTIK FADING KARENA HUJAN DI SURABAYA Febrin Aulia, Porman Hutajulu, Gamantyo Hendrantoro, Achmad Mauludiyanto Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Teknologi Next Generation Network (NGN) merupakan terobosan dalam bidang telekomunikasi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan komunikasi yang semakin berkembang
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA TEKNIK MIMO STBC PADA SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING
ANALISIS UNJUK KERJA TEKNIK MIMO STBC PADA SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING T.B. Purwanto 1, N.M.A.E.D. Wirastuti 2, I.G.A.K.D.D. Hartawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat dan kebutuhan akses data melahirkan salah satu jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat dan kebutuhan akses data melahirkan salah satu jenis teknologi telekomunikasi yang mutakhir saat ini yaitu
Lebih terperinci7.1 Karakterisasi Trafik IP
BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,
Lebih terperinciVALIDASI MODEL REDAMAN HUJAN PADA DAERAH TROPIS DENGAN EFEK MULTIPLE SCATTERING MENGGUNAKAN UKURAN TITIK HUJAN BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN WEIBULL
VALIDASI MODEL REDAMAN HUJAN PADA DAERAH TROPIS DENGAN EFEK MULTIPLE SCATTERING MENGGUNAKAN UKURAN TITIK HUJAN BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN WEIBULL FIKIH FIDDIN A 2207100108 PEMBIMBING Prof.Ir.Gamantyo
Lebih terperinciANALISA PENJADWALAN PAKET PADA CDMA xEV-DO
Prosiding SENTIA 9 Politeknik Negeri Malang ANALISA PENJADWALAN PAKET PADA CDMA xev-do Annisa Fauziah, Sofia Naning, Arief Rudiana 3 Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom ) Nissa_oke@yahoo.com,
Lebih terperinciSyailendra Dwitama Iskandar 1, Ir. Endah Budi P., MT. 2, Dwi Fadila K.. ST., MT. 3
1 PERFORMANSI QUALITY OF SERVICE (QOS) FRAMEWORK ANTARA ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING-TIME DIVISION MULTIPLE ACCESS () DAN ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS () PADA IEEE 802.16
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Skema Pengalokasian Daya Waterfilling Berbasis Algoritma Greedy Terhadap Perubahan Efisiensi Spektral Sistem pada jaringan LTE
Pengaruh Penggunaan Skema Pengalokasian Daya Waterfilling Berbasis Algoritma Greedy Terhadap Perubahan Efisiensi Spektral Sistem pada jaringan LTE Rizal Haerul Akbar 1, Arfianto Fahmi 2, Hurianti Vidyaningtyas
Lebih terperinciSimulasi dan Analisis Performansi Algoritma Pengalokasian Resource Block dengan Batasan. Daya dan QualityofService pada Sistem LTE Arah Downlink
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 25 Simulasi dan Analisis Performansi Algoritma Pengalokasian Resource Block dengan Batasan Daya dan Quality of Service pada Sistem
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Pada tahap ini akan dibahas tahap dan parameter perencanaan frekuensi dan hasil analisa pada frekuensi mana yang layak diimplemantasikan di wilayah Jakarta. 4.1 Parameter
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini merupakan zaman dimana teknologi informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang sangat cepat diiringi dengan jumlah pengguna smartphone yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan Spektrum Frekuensi [1]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sistem komunikasi nirkabel (wireless) sedang berkembang sangat pesat dalam dunia telekomunikasi. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah user (pengguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suara, melainkan juga sudah merambah kepada komunikasi multimedia seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan telekomunikasi tidak hanya terbatas pada komunikasi suara, melainkan juga sudah merambah kepada komunikasi multimedia seperti data, gambar dan video.
Lebih terperinciAnalisis Unjuk Kerja Sel Tunggal di Jaringan LTE dengan Teknik Adaptive Soft Frequency Reuse
Analisis Unjuk Kerja Sel Tunggal di Jaringan LTE dengan Teknik Adaptive Soft Frequency Reuse Rizka urhasanah 1, Uke Kurniawan Usman 2 1),2) Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Bandung, Indonesia
Lebih terperinciDIKA OKTAVIAN PRASETYA PEMBIMBING Eko Setijadi, ST. MT., Ph.D. Prof.Ir.Gamantyo Hendrantoro, M.Eng., Ph.D.
DIKA OKTAVIAN PRASETYA 2208100174 PEMBIMBING Eko Setijadi, ST. MT., Ph.D. Prof.Ir.Gamantyo Hendrantoro, M.Eng., Ph.D. Semakin meningkatnya perkembangan teknologi telekomunikasi Curah hujan di indonesia
Lebih terperinciANALISA THROUGHPUT PADA LAYANAN DATA DI JARINGAN GPRS
ANALISA THROUGHPUT PADA LAYANAN DATA DI JARINGAN GPRS Rudy Fernandez Jurusan TeknikElektro Fakultas Teknik Universitas Andalas ABSTRAK menyatakan kecepatan pengiriman data yang secara aktual sukses diterima
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA ALGORITMA HISTERESIS HARD HANDOFF PADA SISTEM SELULER
EVALUASI KINERJA ALGORITMA HISTERESIS HARD HANDOFF PADA SISTEM SELULER Rudolf Parulian Gurning, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Lebih terperinciPERENCANAAN AWAL JARINGAN MULTI PEMANCAR TV DIGITAL BERBASIS PENGUKURAN PROPAGASI RADIO DARI PEMANCAR TUNGGAL
PERENCANAAN AWAL JARINGAN MULTI PEMANCAR TV DIGITAL BERBASIS PENGUKURAN PROPAGASI RADIO DARI PEMANCAR TUNGGAL Yanik Mardiana 2207 100 609 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciGabungan Kontrol Congestion, Perutean, Dan Alokasi Sumber Daya Kooperatif Untuk Daya Tradeoff Di Dalam Gedung.
Gabungan Kontrol Congestion, Perutean, Dan Alokasi Sumber Daya Kooperatif Untuk Daya Tradeoff Di Dalam Gedung. Farid Baskoro (2205 100 027) Dosen Pembimbing : 1. Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M.Eng,
Lebih terperinciOPTIMASI LINTAS LAPISAN PADA KOOPERATIF DI DALAM GEDUNG
OPTIMASI LINTAS LAPISAN PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF DI DALAM GEDUNG Bayu Sampurna (2206 100 180) Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir Gamantyo Hendrantoro, ME M.Eng. 2. Nyoman Gunantara, ST. MT Page
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Konsep global information village [2]
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komunikasi suara, data, dan multimedia melalui Internet dan perangkat-perangkat bergerak semakin bertambah pesat [1-2]. Penelitian dan pengembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi wireless saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat penting dalam banyak aspek di kehidupan sehari-hari. Semakin banyak komputer yang menggunakan
Lebih terperinciANALISIS ALOKASI RESOURCE BLOCK ARAH UPLINK PADA SISTEM LONG TERM EVOLUTION DENGAN SC-FDMA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIC
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2377 ANALISIS ALOKASI RESOURCE BLOCK ARAH UPLINK PADA SISTEM LONG TERM EVOLUTION DENGAN SC-FDMA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIC
Lebih terperinciPENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA SINGLE CARRIER FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS (SC-FDMA) Endah Budi Purnomowati, Rudy Yuwono, Muthia Rahma 1
PENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA SINGLE CARRIER FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS (SC-FDMA) Endah Budi Purnomowati, Rudy Yuwono, Muthia Rahma 1 Abstrak: Single Carrier Frequency Division Multiple Access
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SISTEM KOOPERATIF BERBASIS MC-CDMA PADA KANAL RAYLEIGH MOBILE DENGAN DELAY DAN DOPPLER SPREAD
ANALISIS KINERJA SISTEM KOOPERATIF BERBASIS MC-CDMA PADA KANAL RAYLEIGH MOBILE DENGAN DELAY DAN DOPPLER SPREAD Anjar Prasetya - 2207 100 0655 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi yang sangat pesat, maka sistem komunikasi wireless digital dituntut untuk menyediakan layanan data
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Komputasi Bistatic Scattering dari Obyek dengan Asumsi Bentuk Titik Hujan Oblate Spheroid Evy Nur Amalina, Eko Setijadi dan Gamantyo Hendrantoro Jurusan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA TEKNIK DIFFERENTIAL SPACE-TIME BLOCK CODED PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF
1/6 ANALISIS KINERJA TEKNIK DIFFERENTIAL SPACE-TIME BLOCK CODED PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF I Gusti Putu Raka Sucahya - 2206100124 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM)
PENGARUH FREQUENCY SELECTIVITY PADA ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) Fahima Uli Tazkia NIM 863349 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 67, Malang
Lebih terperinciPERANCANGAN RADIO OVER FIBER PADA JARINGAN KOMUNIKASI AIR TRAFFIC CONTROL
PERANCANGAN RADIO OVER FIBER PADA JARINGAN KOMUNIKASI AIR TRAFFIC CONTROL Aditya Kurniawan 1), Aulia Mauldina Kusumawardani 2), Retno Tri Cahyanti 3), Zulfikar Sandy 4), Erna S Sugesti 5) 1,2,3,4,5 ) Teknik
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1654
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1654 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN ALGORITMA MAXIMAL RATIO COMBINING PADA KANAL RAYLEIGH DAN RICIAN
Lebih terperinciSimulasi MIMO-OFDM Pada Sistem Wireless LAN. Warta Qudri /
Simulasi MIMO-OFDM Pada Sistem Wireless LAN Warta Qudri / 0122140 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH 65, Bandung, Indonesia, Email : jo_sakato@yahoo.com ABSTRAK Kombinasi
Lebih terperinciANALISA INTERFERENSI CO-CHANNEL PADA SISTEM KOMUNIKASI LMDS
ANALISA INTERFERENSI CO-CHANNEL PADA SISTEM KOMUNIKASI LMDS Sevy Nur Fauziah, Haniah Mahmudah, Ari Wijayanti Jurusan Teknik Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi nirkabel sangat pesat. Gedung-gedung perkantoran, perumahan-perumahan, daerah-daerah pusat perbelanjaan menuntut akan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input
BAB IV PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan video dan simulasi jaringan, diperoleh berbagai data output simulasi yang dapat merepresentasikan parameter QoS yang diberikan pada masing-masing simulasi.
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Teknik AMC dan AMS untuk Peningkatan Kapasitas Kanal Sistem MIMO-SOFDMA
JURNAL INFOTEL Informatika - Telekomunikasi - Elektronika Website Jurnal : http://ejournal.st3telkom.ac.id/index.php/infotel ISSN : 2085-3688; e-issn : 2460-0997 Analisis Penerapan Teknik AMC dan AMS untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Power control pada sistem CDMA adalah mekanisme yang dilakukan untuk mengatur daya pancar mobile station (MS) pada kanal uplink, maupun daya pancar base station
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab I telah dijelaskan mengenai empat tujuan pengerjaan tugas akhir ini, yaitu memahami berbagai algoritma penjadwalan, memahami metrik QoS sebagai pengukur kualitas
Lebih terperinciMultiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes
Multiple Access Downlink Uplink Handoff Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes Base Station Fixed transceiver Frequency TDMA: Time Division Multiple Access CMDA: Code
Lebih terperinciSimulasi Dan Analisis Pengaruh Kecepatan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Data Dengan Menggunakan Encoder Turbo Code Pada Sistem CDMA EV-DO Rev A
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2014 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.2 No.3 Simulasi Dan Analisis Pengaruh Kecepatan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Data Dengan
Lebih terperinciManajemen Interferensi Femtocell pada LTE- Advanced dengan Menggunakan Metode Autonomous Component Carrier Selection (ACCS)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. (Sept, 0) ISSN: 0- A- Manajemen Interferensi Femtocell pada LTE- Advanced dengan Menggunakan Metode Autonomous Component Carrier Selection (ACCS) Gatra Erga Yudhanto, Gamantyo Hendrantoro,
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Long Term Evolution (LTE) menjadi fokus utama pengembangan dalam bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Long Term Evolution (LTE) menjadi fokus utama pengembangan dalam bidang telekomunikasi pada masa kini. Dengan banyak pengembangan dari generasi-generasi sistem jaringan
Lebih terperinciUNJUK KERJA ALGORITMA HARD HANDOFF TERHADAP VARIASI KECEPATAN MOBILE STATION
UNJUK KERJA ALGORITMA HARD HANDOFF TERHADAP VARIASI KECEPATAN MOBILE STATION MAKSUM PINEM Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan e-mail : maksum.pinem@gmail.com ABSTRAK-
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIT ERROR RATE PADA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN GABUNGAN METODE MONTE CARLO DAN MOMENT GENERATING FUNCTION.
PERHITUNGAN BIT ERROR RATE PADA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN GABUNGAN METODE MONTE CARLO DAN MOMENT GENERATING FUNCTION Disusun Oleh: Nama : Christ F.D. Saragih Nrp : 0422057 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS EKSPONEN PATH LOSS DENGAN MEMBANDINGKAN METODE HISTERESIS ADAPTIF DAN METODE HISTERESIS TETAP
ANALISIS EKSPONEN PATH LOSS DENGAN MEMBANDINGKAN METODE HISTERESIS ADAPTIF DAN METODE HISTERESIS TETAP Mutiara W. Sitopu Dosen Pembimbing : Maksum Pinem,ST,MT Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Program
Lebih terperinci