BAB III ISU-ISU STRATEGIS PENDIDIKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ISU-ISU STRATEGIS PENDIDIKAN"

Transkripsi

1 BAB III ISU-ISU STRATEGIS PENDIDIKAN 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DinasPendidikan Provinsi Jawa Timur Setelah berakhirnya tahapan kedua dalam pembangunan pendidikan nasional dengan fokus penguatan layanan pendidikan, pada tahapan ketiga periode , fokus pembangunan pendidikan nasional adalah peningkatan daya saing regional. Seperti diketahui, fokus pembangunan pendidikan nasional tahap kedua dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan visi pendidikan 2014 dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional (Renstra Kemdikna) , yaitu Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas Komprehensif. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Timur tahun untuk bidang pendidikan, prioritasnya ditekankan pada peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan pendidikan. Sampai menjelang tahun terakhir pelaksanaan Renstra Kemdiknas tahun , sejumlah keberhasilan telah berhasil diraih dalam pembangunan pendidikan baik pada tataran nasional, maupun regional khususnya di Provinsi Jawa Timur. Meskipun demikian sejumlah permasalahan masih menghadang dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan di Jawa Timur.Permasalahan tersebut mendesak untuk segera dicarikan solusinya, terutama berkaitan dengan kesiapan untuk memasuki tahap ketiga pembangunan pendidikan nasional yang berfokus pada peningkatan daya saing regional. Dari hasil identifikasi berbagai permasalahan pendidikan dalam seminar pendidikan yang dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan se Provinsi Jawa Timur dan Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur berhasil diidentikasi sejumlah isu-isu strategis di bidang pendidikan.isu-isu strategis yang teridentifikasi diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam menyusun Renstra Dinas Pendidikan Jawa Timur tahun Isu-isu strategis yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Masih tingginya disparitas kualitas pendidikan antar Kabupaten/Kota di Jawa Timur (III-1) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

2 2. Masih rendahnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan 3. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan 4. Belum maksimalnya peran Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan 5. Belum maksimalnya koordinasi dan sinkronisasi antar bidang dan antara Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam implementasi kebijakan dan program pendidikan 6. Belum terealisasinya regulasi di bidang pendidikan berupa Penetapan Peraturan Daerah tentang Pendidikan 7. Belum efektifnya pengembangan dan implementasi kurikulum muatan lokal utamanya untuk pendidikan anti korupsi dan pelestarian budaya 8. Masih rendahnya kualitas pendidikan nonformal dan informal 9. Belum efektifnya implementasi program penyerasian pendidikan Diniyah dan Pesantren Salafiyah dengan pendidikan umum 10. Masih rendahnya tingkat literasi dan minat baca di kalangan masyarakat baik yang masih berusia sekolah maupun yang telah menyelesaikan pendidikan 11. Belum efektifnya implementasi program peningkatan kualitas pendidikan menengah universal 12 tahun 12. Belum efektifnya implementasi penerapan kurikulum 2013 pada berbagai jenjang dan jalur pendidikan; 13. Jumlah angka buta huruf masih tinggi; 14. Rendahnya APK dan APM di tingkat pendidikan menengah; 15. Kurangnya sarana prasarana pendidikan menengah kejuruan; 16. Masih terbatasnya jumlah tenaga pendidik pada pendidikan khusus dan layanan khusus (untuk semua jenjang pendidikan) di Jawa Timur; 17. Belum optimalnya pendataan semua Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) usia sekolah di Jawa Timur berkesempatan menikmati layanan pendidikan yang sesuai; 18. Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT). (III-2) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

3 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur, Visi pembangunan Jawa Timur yang ingin diwujudkan pada periode adalah: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak Jawa Timur Lebih Sejahtera Adalah terwujudnya peningkatan lebih lanjut dari kondisi makmur, yang tidak hanya berdimensi material atau jasmaniah, tetapi juga spiritual atau rohaniah, yang memungkinkan rakyat menjadi manusia yang utuh dalam menggapai cita-cita ideal, dan berpartisipasi dalam proses pembangunan secara kreatif, inovatif, dan konstruktif, dalam tata kehidupan (juga tata pemerintahan) yang aman dan tenteram, rukun dan damai, di samping terpenuhinya kebutuhan dasar sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja, juga bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, bebas dari ketakutan dan belenggu diskriminasi, serta bebas dari penindasan, dengan sumber daya manusia yang makin berkualitas secara fisik, psikis maupun intelektualitas. Masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat yang hidup dalam situasi dan kondisi aman, tenteram, damai, sentosa, dan makmur. Jawa Timur Lebih Berkeadilan Adalah terwujudnya kesejahteraan yang merata bagi semua orang, bukan kesejahteraan orang-seorang maupun sekelompok orang.kesejahteraan yang berkeadilan adalah bersifat distributif, yakni adanya kesetaraan kondisi awal yang dibutuhkan bagi setiap warga untuk dapat mengembangkan dirinya, dan proporsionalitas hasil yang diperolehnya dari setiap upaya yang dilakukan. Proses pembangunan dari, oleh, dan untuk rakyat, yang berjalan dalam proses perubahan struktur yang benar, diarahkan agar rakyat yang menikmati pembangunan haruslah mereka yang menghasilkan, dan mereka yang menghasilkan haruslah yang menikmati secara berkeadilan. Upaya mewujudkan kesejahteraan yang lebih berkeadilan merefleksikan sikap dan komitmen keberpihakan kepada elemen masyarakat yang lemah atau termarjinalisasi, agar yang lemah tidak menjadi bertambah lemah, karena kekurangberdayaan menghadapi yang kuat. Keberpihakan ini merupakan upaya (III-3) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

4 mencegah terjadinya persaingan tak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Jawa Timur Lebih Mandiri Adalah terwujudnya kemampuan atau keberdayaan yang dapat membangun, dan memelihara kelangsungan hidup berlandaskan kekuatannya sendiri.upaya peningkatan kesejahteraan rakyat haruslah dijalankan bersamaan dengan peningkatan kemandirian. Membangun kemandirian sosial bukan dalam makna membangun isolasi sosial, tetapi mengembangkan kemampuan Berdikari (Berdiri di atas Kaki Sendiri), dan secara proaktif melepas belenggu ketergantungan dan hambatan struktural yang memasung potensinya, baik secara ekonomi, politik, hukum, sosial, dan budaya, sehingga mampu berdaulat dan bebas dalam politik; Berkedaulatan hukum; Berdikari dalam ekonomi; dan Berkepribadian dalam kebudayaan; yang berlangsung dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jawa Timur Lebih Berdaya Saing Adalah terwujudnya peningkatan kemampuan daya saing Jawa Timur, bukan hanya berdasarkan keunggulan komparatif (comparative advantage), tetapi terutama keunggulan kompetitif (competitive advantage), menyangkut peningkatan kualitas produk, manajemen produksi, pemasaran, dan aksespermodalan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya menghadapi ASEAN Economic Community pada 2015.Di samping itu, Jawa Timur Lebih Berdaya Saing juga berkait dengan upaya meningkatkan daya saing dan kemandirian budaya lokal menghadapi ASEAN Socio-Cultural Community pada 2015,agar tidak tergusur dan lenyap ditelan oleh integrasi sosio-kultural ASEAN, maupun budaya asing lainnya. Puncak-puncak kebudayaan daerah yang merupakan kebudayaan bangsa atau kebudayaan nasional harus terus dipelihara, diperkuat, dan dikembangkan agar karakter dan jati diri bangsa menjadi unggulan sebagai daya saing, dan karenanya tetap mampu berkepribadian dalam kebudayaan.budaya dan tradisi lokal yang merupakan kearifan lokal (local wisdom) harus pula dipelihara, diperkuat, dan dikembangkan sebagai basis pembangunan, yang pada gilirannya dapat memperkuat pembangunan karakter bangsa secara keseluruhan.kearifan lokal merupakan pengetahuan setempat (indigenous or local knowledge), atau kecerdasan lokal (local genius), yang menjadi dasar identitas budaya (cultural identity). (III-4) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

5 Jawa Timur Lebih Berakhlak Adalah terwujudnya peningkatan akhlak mulia, baik secara individual maupun sosial, dalam konteks rohaniah maupun spiritual, karena kesejahteraan tanpa akhlak dan moral akan membawa kita ke dalam jurang kehancuran. Akhlak merupakan budi pekerti, perangai, tabiat, atau moralitas luhur yang terutama bersumber dari kesalehan individual sesuai ajaran agama yang diyakini, yang pada gilirannya akan melahirkan kesalehan sosial, yang ditandai oleh semakin meningkatnya empati sosial, toleransi sosial, solidaritas sosial, dan sikap demokratis dalam menghadapi perbedaan, serta menjunjung tinggi supremasi hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, yang akan bermuara pada terciptanya harmoni sosial dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Mencermati visi pembangunan Jawa Timur yang tertuang dalam RPJMD Tahun beserta penjelasannya, dikaitkan dengan pembangunan bidang pendidikan, nampaklah bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat memiliki hidup berkualitas dalam kondisi aman, tenteram, damai, sentosa, dan makmur.pencapaian kesejahteraan tentu membutuhkan keberhasilan pembangunan ekonomi, dan hal itu perlu didukung oleh keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan, oleh karena untuk mencapai keberhasilan di bidang ekonomi, diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas yang peningkatannya membutuhkan pembangunan di bidang pendidikan. Pencapaian Jawa Timur yang ebih berkeadilan membutuhkan pengembangan program-program pendidikan yang memberikan prioritas layanan bagi golongan masyarakat yang belum beruntung dan lemah dalam kondisi sosial ekonomi, serta memiliki keterbatasan untuk mengakses layanan pendidikan.untuk itu pemberian bantuan biaya pendidikan, subsidi pada lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan dan pengembangan sekolah-sekolah inklusif perlu menjadi prioritas utama pembangunan pendidikan di Jawa Timur. Sementara itu kemandirian dapat dibangun di Jawa Timur melalui pembangunan bidang pendidikan yang memberikan penanaman nilai-nilai kebanggaan sebagai bangsa; kesadaran akan nilai luhur dan kelebihan budaya Jawa Timur maupun nasional; peningkatan pendididkan kejuruan untuk menghasilakan tenaga-tenaga handal dan pelaku-pelaku usaha yang inovatif yang (III-5) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

6 mampu melepas belenggu dominasi penguasaan ekonomi dari pihak asing; dan peningkatan kualitas pendidikan kewarganegaraan untuk membangun kesadaran dalam menjaga keutuhan bangsa sebagai kesatuan dan menumbuhkan kecintaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan bidang pendidikan yang diarahkan untuk peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan mutu berbagai aspek pendukung pelaksanaan pendidikan seperti tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan lembaga pendidikan, kebijakan bidang pendidikan yang relevan, peningkatan kinerja birokrasi pendidikan, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan Jawa Timur untuk lebih berdaya saing. Seperti diketahui kemampuan bersaing bagi Jawa Timur pada tataran nasional, regional maupun internasional, hanya dapat ditingkatkan melalui dukungan sumberdaya manusia yang berkualitas, untuk itu peningkatan kualitas pendidikan menjadi suatu keniscayaan. Menjadikan Jawa Timur lebih berakhlak membutuhkan pengembangan programprogram peningkatan pendidikan karakter dan budi pekerti. Tidak hanya ditumpukan pada upaya untuk meningkatkan pendidikan agama, pencapaian warga masyarakat Jawa Timur yang berakhlak mulia, memerlukan peningkatan praktek pendidikan pada berbagai disiplin untuk menanamkan karakter yang kokoh dalam menjunjung nilainilai moral universal seperti kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, tenggang rasa dan lain sebagainya, sehingga akan tercipta kehidupan bermasyarakat yang diwarnai oleh nilai-nilai empati sosial, toleransi sosial, solidaritas sosial, dan sikap demokratis dalam menghadapi perbedaan, di seluruh wilayah Jawa Timur. Berdasar visi pembangunan Jawa Timur , dikembangan 5 (lima) misi pembangunan yang diberi judul: Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik. Kelima misi yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Misi ini untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi semua, melalui peningkatanperluasan lapangan kerja, dan peningkatan pemenuhan serta pemerataan layanan dasar, dengan memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu, danperluasan akses terhadap pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta percepatan dan perluasan penanggulangan kemiskinan. (III-6) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

7 2. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusiff, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/agroindustri, dan industrialisasi. Misi ini untuk mewujudkan peningkatan pembangunan ekonomi bagi semua (inklusif), sekaligus meningkatkan kemandirian dan kemampuan daya saing, terutama berbasis agrobisnis/agroindustri dan industrialisasi, melalui peningkatan aktivitas ekonomi dan kelembagaan UMKM dan koperasi, peningkatan produktivitas sektor pertanian dan ketahanan pangan, peningkatan net ekspor perdagangan dalam dan luar negeri, serta percepatan kinerja sektor industri agro maupun non-agro, peningkatan kontribusi sektor pariwisata, melalui pengembangan industri pariwisata yang berdaya saing, dan pemeliharaan serta pelestarian seni budaya lokal, dan peningkatan kinerja penanaman modal dalam negeri, luar negeri, dan investasi daerah, serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur untuk mengembangkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan rakyat. 3. Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan, dan penataan ruang. Misi ini untuk mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan melalui peningkatan kualitas lingkungan hidup, dan penataan ruang wilayah provinsi yang berkelanjutan. 4. Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Misi ini untuk mewujudkan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), dan tata pemerintahan yang bersih (clean government), serta profesionalisme pelayanan publik. 5.Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial. Misi ini untuk mewujudkan peningkatan kesalehan sosial masyarakat melalui peningkatan kualitas kehidupan beragama, termasuk di dalamnya kerukunan antarumat beragama, sehingga dapat tercipta harmoni sosial dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, sekaligus merevitalisasi budaya dan tradisi yang merupakan kearifan lokal sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa, dan harmoni sosial,dengan dukungan keamanan dan ketertiban yang semakin meningkat, serta penegakan supremasi hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Dari kelima misi tersebut di atas, dikembangkan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah. Untuk (III-7) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

8 pembangunan bidang pendidikan, tujuan dan sasaran yang dikembangkan terkait dengan misi pertama, yaitu: Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Tujuan pembangunan bidang pendidikan di Jawa Timur adalah meningkatkan pemerataan, dan perluasan akses pendidikan. Dari tujuan tersebut selanjutnya dijabarkan sasaran pembangunan pendidikan sebagai berikut: 1. Meningkatnya akses pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas; 2. Meningkatnya kuantitas, dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD); 3. Meningkatnya mutu pendidik, dan tenaga kependidikan. Berdasarkan ketiga sasaran pembangunan bidang pendidikan di atas, dirumuskan strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang pendidikan di Jawa Timur.Keterkaitan antara sasaran, strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan di Jawa Timur dapat ditabulasikan pada Tabel 3.1. Dengan mencermati misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan pembangunan Jawa Timur untuk periode , nampak bahwa bidang pendidikan beserta kesehatan menjadi prioritas utama pembangunan Jawa Timur. Hal tersebut sejalan dengan dengan judul misi pembangunan Jawa Timur, yaitu makin mandiri dan sejahtera bersama wong cilik. Meskipun demikian perlu dipahami bahwa tujuan pembangunan pendidikan di Jawa Timur untuk periode adalah meningkatkan pemerataan, dan perluasan akses pendidikan, tidak berbeda dengan dengan prioritas pembangunan bidang pendidikan periode , yaitu peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan pendidikan. Tabel 3.1 Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan No Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Meningkatnya akses pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas a. Meningkatkan akses pendidikan dasar dan menengah yang bermutu dan terjangkau b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan a. Peningkatan dan pengembangan secara bertahap Wajib Belajar Pendidikan Menengah 12 Tahun sebagai kelanjutan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun b. Pengembangan "Sekolah Menengah Kejuruan Mini" atau Balai Latihan Kerja di pondok pesantren untuk menyiapkan tenaga kerja terampil tingkat menengah. (III-8) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

9 2. Meningkatnya kuantitas, dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD) 3. Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan Meningkatkan aksesibiltas, dan kualitas PAUD Sumber: RPJMD Jawa Timur a. Meningkatkan kualitas, dan layanan pendidikan b. Meningkatkan minat baca masyarakat c. Peningkatan dan pengembangan penyediaan tambahan fasilitas dan program antara (bridging program) bagi lulusan sekolah kejuruan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi a. Pengembangan PAUD secara holistik dan terpadu b. Peningkatan pemerataan dan akses PAUD, khususnya di daerah tertinggal, dan wilayah kepulauan a. Peningkatan mutu dan sebaran tenaga kependidikan secara merata b. Peningkatan pendidikan nonformal berbasis komunitas c. Peningkatan layanan pendidikan berbasis manajamen pendidikan secara komprehensif dan terintegrasi d. Peningkatan kualitas pendidikan pondok pesantren melalui bantuan penyelenggaraan pendidikan Diniyah, dan guru swasta e. Peningkatan kuantitas sarana dan prasana perpustakaan, serta kapasitas kelembagaan secara terpadu Pemerataan pendidikan ini dimungkinkan berdasar pemikiran bahwa persoalan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan belum sepenuhnya tercapai, untuk itu diperlukan perluasan akses pendidikan yang menjangkau seluruh wilayah Jawa Timur. Ditinjau dari sisi pencapaian pembangunan bidang pendidikan untuk kurun waktu lima tahun yang lalu, pada prinsipnya pemikiran yang demikian dirasakan tidak sepenuhnya tepat, utamanya untuk jenjang pendidikan dasar. Keberhasilan pelaksanaan program BOS yang dilansir sejak tahun 2005, membuktikan bahwa program wajib belajar 9 (sembilan) tahun telah berhasil dicapai.rata-rata lama sekolah penduduk di Jawa Timur tertinggi pada kelompok usia tahun mencapai 10,08 tahun atau setara dengan kelas 1 SLTA. Selain itu pada tahun 2013, Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI telah mencapai 112,70 dan untuk SMP/MTs sebesar (III-9) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

10 102,22. Perluasan akses diperlukan pada jenjang pendidikan menengah, oleh karena pada tahun yang sama APK SLTA baru mencapai angka 78,21. Berdasarkan fenomena masih rendahnya APK SLTA, dapat dimaklumi mengapa peningkatan pemerataan, dan perluasan akses pendidikan masih menjadi prioritas pembangunan bidang pendidikan di Jawa Timur yang salah satu implementasinya dilakukan dengan mengarahkan kebijakan pada Peningkatan dan pengembangan secara bertahap Wajib Belajar Pendidikan Menengah 12 Tahun sebagai kelanjutan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. Bila dikaji keterkaitannya dengan pembangunan bidang pendidikan pada skala nasional, pada periode pembangunan pendidikan tahun , fokus atau prioritas yang dicanangkan adalah peningkatan daya saing pendidikan pada skala regional (kawasan Asia Tenggara). Berdasarkan hal tersebut, sudah seharusnya prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Timur tidak sekedar mencapai peningkatan pemerataan dan perluasan akses pendidikan, akan tetapi perlu difokuskan pula pada upaya untuk memperkuat daya saing pendidikan di Jawa Timur pada tataran nasional maupun regional, melalui peningkatan kualitas pendidikan pada berbagai jalur dan jenjang pendidikan. Selain itu perlu pula dijadikan pertimbangan, bahwa sejak tahun 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melansir program BOS SLTA, yang memberikan bantuan bagi siswa dengan nominal dana yang memadai. Program tersebut diyakini memiliki pengaruh yang signifikan pada pencapaian tujuan program wajib belajar 12 tahun.dengan demikian seharusnya program-program pembangunan pendidikan di Jawa Timur lebih diarahkan untuk peningkatan kualitas pendidikan guna meningkatkan daya saing Jawa Timur di bidang pendidikan. Selanjutnya dari strategi dan arah kebijakan, dalam RPJMD dirumuskan pula kebijakan umum dan program pembangunan daerah. Kebijakan umum mencakup 3 (tiga) hal yaitu: (1) kebijakan kewilayahan, (2) pengembangan wilayah Jawa Timur yang berorientasi pada pertumbuhan inklusiff, dan (3) penetapan cluster kewilayahan. Sedangkan program pembangunan yang terkait dengan bidang pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan dan mengembangkan secara bertahap Wajib Belajar Pendidikan Menengah 12 Tahun sebagai kelanjutan dari Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. (III-10) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

11 2. Meningkatkan kualitas pendidikan pondok pesantren melalui progam Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta yang lebih dikenal dengan BOSDA Madin 3. Meningkatkan rasio jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dibanding Sekolah Menengah Umum (SMU) dengan perbandingan 70%:30%, untuk menyiapkan tenaga kerja terampil berpendidikan menengah. Pengembangan bidang keahlian SMK disesuaikan kebutuhan lapangan kerja, didukung kerjasama dengan dunia usaha dan industri. 4. Meningkatkan kemampuan vokasional dan profesional para lulusan SMK menjadi tenaga terampil yang siap memasuki pasar kerja di sektor industri melalui Bantuan Sarana Prasarana SMK; 5. Menghilangkan hambatan administratif pemberian bantuan bagi sekolah umum, sekolah agama, sekolah kejuruan dan sekolah khusus. 6. Meningkatkan dan mengembangkan penyediaan tambahan fasilitas dan program antara (bridging program) bagi lulusan sekolah kejuruan untuk melanjutkan kejenjang pendidikan tinggi. Ditinjau dari indikasi rencana program prioritas, dapat dipaparkan program beserta indikator kinerja (outcome) sebagai berikut: Tabel 3.2 Program, Indikator Kinerja, dan Target (tahun 2015) No Program Indikator Kinerja Target Tahun Pendidikan Anak Usia Dini 2. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun APK PAUD 59,53 APM 86,47 3. Pendidikan Menengah APK 79,80 4. Pendidikan Non Formal AMH 94,01 5. Pendidikan Luar Biasa Kabupaten/Kota yang telah memiliki lembaga penyelenggara Pendidikan Khusus (Inklusif) 6. Peningkatan Mutu Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan Jumlah guru yang telah memiliki kualifikasi D4/S (III-11) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

12 7. Pendidikan Tinggi Terjalinnya kerjasama dan pemberian bantuan kepada Perguruan Tinggi dan lembaga penyelenggaran Rintisan Wajar Pendidikan 15 Tahun Sumber: RPJMD Jawa Timur Terlepas dari hal tersebut, dengan mencermati program pembangunan daerah di bidang pendidikan nampak bahwa fokus pembangunan diarahkan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat pada pendidikan menengah, meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan pondok pesantren, dan memperkuat kontribusi lembaga pendidikan kejuruan untuk menyediakan tenaga kerja bagi pertumbuhan sektor ekonomi, melalui perluasan jumlah dan peningkatan kualitas pendidikan di lembagalembaga penyelenggara pendidikan kejuruan. Selain program seperti ditampilkan pada tabel dia atas, program pembangunan pendidikan dilakukan pula melalui berbagai program penguatan layanan birokrasi pendidikan. Serangkaian program yang terkait dengan hal tersebut meliputi: (1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, (3) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah, (4) Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan. Disadari bahwa peningkatan kapasitas layanan birokrasi memiliki arti yang sangat penting bagi keberhasilan program-program pendidikan yang dicanangkan, oleh karena itu urgensi atas pengembangan programprogram yang terkait dengan penguatan dan peningkatan layanan birokrasi menjadi relevan. 3.3 Telaahan Renstra Kemendikbud Telaah atas Renstra Kemendikbud juga belum dapat dilakukan, oleh karena Renstra yang dimaksud untuk periode pembangunan pendidikan tahap ketiga tahun dengan fokus peningkatan daya saing regional, belum diterbitkan.untuk itu naskah Renstra ini perlu dilakukan telaah ulang dan perbaikan atau dilengkapi dengan suplemen bila kelak Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan periode telah diterbitkan. (III-12) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

13 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Terkait dengan kajian atas tata ruang wilayah dan lingkungan hidup strategis, dalam RPJMD Jawa Timur dikembangkan kebijakan umum yang terkait dengan masalah kewilayahan.dalam kebijakan pembangunan berbasis kewilayahan fokusnya adalah pembangunan Jawa Timur diarahkan pada pemantapan perkotaan Pusat Kegiatan Nasional sebagai metropolitan di Jawa Timur, pengembangan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dan peningkatan keterkaitan kantong-kantong produksi utama di Jawa Timur dengan pusat pengolahan dan pemasaran sebagai inti pengembangan sistem agropolitan serta dengan memantapkan pengembangan kawasan strategis dengan membagi peran strategis pembangunan kewilayahan. Selain itu dilakukan penetapan cluster kewilayahan, dengan membagi wilayah Jawa Timur dalam 8 (delapan) cluster meliputi: 1. Cluster Agropolitas Madura, terdiri dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, dengan potensi ekonomi unggulan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan agribisnis; 2. Cluster Agropolitan Ijen, terdiri dari Kabupaten Jember, Situbondo, Bondowoso,dan Banyuwangi, dengan potensi ekonomi unggulan sektor pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, pariwisata, dan agribisnis; 3. Cluster Agropolitas Bromo Tengger Semeru, terdiri dari Kota Malang, Kabupaten Malang, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang, dengan potensi ekonomi unggulan sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, perdagangan, agribisnis, dan pariwisata; 4. Cluster Agropolitas Wilis, terdiri dari Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Kabupaten Pacitan, dengan potensi ekonomi unggulan sektor pertanian, peternakan, perdagangan, agribisnis, penggalian, dan pariwisata; 5. Cluster Metropolitan, terdiri dari Kota Surabaya, Malang, Batu, Mojokerto, Kabupaten Gresik, Mojokerto, dan Kabupaten Sidoarjo, dengan potensi sektor ekonomi unggulan perdagangan, manufaktur, kerajinan, jasa, agroindustri, properti, hotel dan restoran, dan pariwisata; 6. Cluster Segitiga Emas, terdiri dari Kabupaten Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro, dengan potensi sektor ekonomi unggulan pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan (migas), penggalian, agroindustri, dan pariwisata; (III-13) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

14 7. Cluster Regional Kelud, terdiri dari Kota Kediri dan Blitar, Kabupaten Kediri, Nganjuk, Blitar, Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung, dengan potensi ekonomi unggulan sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, penggalian, pertambangan, kerajinan, dan pariwisata; 8. Cluster Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, terdiri dari wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang tersebar di berbagi kabupaten di Jawa Timur (terutama yang berada di Kabupaten Pamekasan dan Sumenep), dan kurang terlayani dalam proses pembangunan, dengan potensi unggulan ekonomi di sektor perikanan dan pariwisata. Kebijakan pengembangan wilayah dan penetapan kewilayahan pada dasarnya tidak berkaitan langsung dengan pembangunan bidang pendidikan beserta pengembangan program-programnya.meskipun demikian kebijakan yang berkenaan dengan masalah kewilayahan dapat dijadikan sebagai pertimbangan penting untuk mengembangkan program-program pendidikan kejuruan sesuai dengan potensi yang ada pada cluster-clusterkewilayahan yang telah ditetapkan Penentuan Isu-Isu Strategis Berdasarkan kajian atas faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, maka ditetapkan isu-isu strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sebagai berikut : 1. Terbit dan berlakunya beberapa peraturan perundangan baru terutama yang memiliki kaitan langsung dengan Bidang Pendidikan seperti Undang Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Kebijakan nasional tersebut akan bermuara pada perubahan Peraturan Teknis di tingkat Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri dan seterusnya, yang pada akhirnya akan memperngaruhi langsung pada kebijakan pendidikan di daerah. Dengan demikian Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur harus memperhatikan secara seksama peraturan-peraturan dimaksud dan mengakomodasi substansinya ke dalam rencana strategis. (III-14) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

15 2. Masih adanya KESEJANGAN KUALITAS manajemen pendidikan di daerah sehingga menyebabkan belum meratanya kualitas pendidikan sesuai dengan standar-standar nasional/internasional 3. Masih adanya KESENJANGAN AKSESIBILITAS masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas sehingga menyebabkan belum meratanya kualitas output maupun outcome pendidikan 4. Dunia pendidikan akan dihadapkan pada berbagai fenomena globalisasi, khusunya terkait dengan segera diberlakukannya AFTA (Asean Free Trade Area) yang akan bermuara pada terbentuknya ASEAN Community, sehingga membutuhkan standar kualitas sistem dan manajemen yang memiliki daya saing global, termasuk kualifikasi lulusannya 5. Dunia pendidikan akan dihadapkan pada semakin tingginya intensitas perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga secara intensif harus melakukan upaya-upaya pengembangan sistem, metode, program, dan kompetensi dalam rangka mengantisipasi kebutuhan perkembangan mutakhir yang akseleratif 6. Perkembangan Dunia Kerja di Indonesia dan di dunia akan face to face dengan kebutuhan akan kualifikasi output dan outcome pendidikan pengembangan konsep link & match harus mampu menjembatani gap antara supply dan demand 7. Heterogenitas desain struktur kelembagaan satuan kerja perangkat daerah Kabupaten/Kota di jawa Timur yang menangani bidang pendidikan seringkali menjadi faktor kesulitan koordinasi dan sinkronisasi vertikal maupun horizontal. Hal ini terjadi seringkali disebabkan oleh pergeseran fungsi organisasi di masing-masing daerah. 8. Dalam rangka mewujudkan good school based governance, membutuhkan harmonisasi kebijakan dari pemerintah daerah sehingga partisipasi publik (masyarakat dan private sector) sebagai pilar-pilar tata kelola pendidikan di daerah dapat dioptimalkan melalui berbagai pendekatan yang efektif, efisien dan akuntabel. (III-15) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

16 9. Memudarnya nilai-nilai seni dan budaya tradisional, akan berdampak pada tercerabutnya generasi penerus bangsa dari budaya ibu yang adiluhung, sehingga dibutuhkan berbagai upaya untuk melestarikan dan mengembangkannya secara kontekstual. 10. Terwujudnya generasi penerus yang memiliki daya saing dan daya sanding yang tinggi terhadap berbagai kompetisi dalam kehidupan masyarakat baik nasional maupun global, membutuhkan upaya-upaya yang serius, terencana dan berkelanjutan. (III-16) RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

BABV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BABV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BABV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Memajukan Kesejahteraan Umum merupakan amanat Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, alinea IV, yang harus diupayakan secara optimal terwujud dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BABV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BABV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BABV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Memajukan Kesejahteraan Umum merupakan amanat Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, alinea IV, yang harus diupayakan secara optimal terwujud dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut. 1. Berdasarkan Tipologi Klassen periode 1984-2012, maka ada 8 (delapan) daerah yang termasuk

Lebih terperinci

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Disampaikan dalam Acara: World Café Method Pada Kajian Konversi Lahan Pertanian Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan Surabaya, 26 September 2013 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

P E N U T U P P E N U T U P

P E N U T U P P E N U T U P P E N U T U P 160 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura P E N U T U P 4.1. Kesimpulan Dasar pengembangan kawasan di Jawa Timur adalah besarnya potensi sumberdaya alam dan potensi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN 2016-2021 H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK VISI TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN PEKALONGAN YANG BERKARAKTER, MANDIRI, BERAKHLAQ,

Lebih terperinci

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur IV Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur IV.1 Agenda Pembangunan Berdasarkan visi, misi, dan strategi pembangunan, serta permasalahan pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disusun sembilan

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia LEVEL : VISI MISI LEVEL : ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RPJM PROVINSI JAWA TIMUR Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Misi 1) Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH Penyelenggaraan otonomi daerah sebagai wujud implementasi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memunculkan berbagai konsekuensi berupa peluang,

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi dan misi merupakan gambaran otentik Kota Banjar dalam 5 (lima) tahun mendatang pada kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode RPJMD

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu menunjukkan ketidak berhasilan dan adanya disparitas maupun terjadinya kesenjangan pendapatan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.5.1 Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan bagaimana Kabupaten Situbondo akan dibawa dan berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

Laporan Eksekutif Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2013 Berdasarkan Data Susenas 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Laporan Eksekutif Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2013 Nomor Publikasi : 35522.1402

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin tahun 2013-2017 selaras dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Dengan memperhatikan target capaian Indikator Kinerja Utama yang termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dan capaian tahun 2014 maka ditetapkan

Lebih terperinci

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan Berkeadilan, yang didukung oleh

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2013-2018, adalah rencana pelaksanaan tahap ketiga (2013-2018) dari Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan di Kabupaten Murung Raya pada tahap ketiga RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2013-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan visualisasi dari apa yang ingin dicapai oleh Kota Sorong dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah) 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Selain Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur menempati posisi tertinggi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, adapun visi Kabupaten Simeulue yang ditetapkan untuk tahun 2012

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi Visi merupakan kondisi ideal masa depan yang menantang, yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan, berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini. Kondisi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH 5.1 VISI DAN MISI KOTA CIMAHI. Sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2005-2025 VISI : Kabupaten Pasuruan yang Agamis, Berdaya Saing, Mandiri, dan Sejahtera MISI : 1. Penerapan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12 disebutkankan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR 5.1. Matriks Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan Indikatif Berdasarkan

Lebih terperinci

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sesuai dengan arah pelaksanaan reformasi birokrasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR JL. GAYUNG KEBONSARI NO. 167 SURABAYA

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Latar Belakang

Pendahuluan. Latar Belakang Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Bab ini berisikan visi misi Kabupaten Banyuwangi tahun 2010-2015, berikut penjelasannya. Visi misi ini merupakan perwujudan dari visi misi pasangan H. Abdullah Azwar

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Ambon Pembangunan Kota Ambon tahun 2011-2016 diarahkan untuk mewujudkan Visi Ambon Yang Maju, Mandiri, Religius,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN LAHAT Sumber daya Bappeda Kabupaten Lahat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Ambon Pembangunan Kota Ambon tahun 2011-2016 diarahkan untuk mewujudkan Visi Ambon Yang Maju, Mandiri, Religius,

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Berdasarkan kondisi yang dihadapi Kabupaten Aceh Barat Daya serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam 5 (lima) tahun mendatang dengan memperhitungkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi tahun 2010-2015 ini merupakan penjabaran dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

BIODATA. : Dr. SAIFUL RACHMAN, MM, M.Pd

BIODATA. : Dr. SAIFUL RACHMAN, MM, M.Pd BIODATA Nama Lengkap : Dr. SAIFUL RACHMAN, MM, M.Pd NIP : 19590503 198503N1 018 Pangkat/Golongan: Pembina Utama Madya (IV/d) Tempat/Tgl Lahir : Surabaya, 03-05-1959 Agama : Islam Jabatan : Kepala Dinas

Lebih terperinci

BAB III Visi dan Misi

BAB III Visi dan Misi BAB III Visi dan Misi 3.1 Visi Pembangunan daerah di Kabupaten Bandung Barat, pada tahap lima tahun ke II Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) atau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 3.1. Visi Berdasarkan kondisi masyarakat dan modal dasar Kabupaten Solok saat ini, serta tantangan yang dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang, maka

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, DAN 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Pekanbaru 2005-2025, Visi Kota Pekanbaru

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN 1 3 S A S A R A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I Pemerintah yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi Pemerintah yang efektif dan efisien Pemerintahan

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di. atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6

Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di. atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6 semua aspek pelaksanaan pemerintahan. 4.2. Misi Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6 (enam) Misi Daerah, yaitu: 1. Mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN -62- BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2005-2025 4.1. Visi Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi Kabupaten Bangkalan sampai saat ini, isuisu strategis dan dengan memperhitungkan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Pinrang bersama seluruh pemangku kepentingan mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai ketimpangan ekonomi antar wilayah telah menjadi fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai ketimpangan ekonomi antar wilayah telah menjadi fenomena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu mengenai ketimpangan ekonomi antar wilayah telah menjadi fenomena global. Permasalahan ketimpangan bukan lagi menjadi persoalan pada negara dunia ketiga saja. Kesenjangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Berikut dijelaskan tentang tugas pokok dan fungsi, profil, visi misi, dan keorganisasian Badan Ketahanan Pangan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan sebagai pusat rujukan layanan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Kebijakan Pemerintahan Daerah telah termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 015 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan, peluang yang ada di Kota Jambi, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Visi dan Misi Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai selama

Lebih terperinci

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.4. Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi : Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)

Lebih terperinci

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional POKOK-POKOK PENJELASAN PERS MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Beberapa permasalahan yang masih dihadapi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 A. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan 2016-2021 I. MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERBUDAYA MEMBENTUK MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka pelaksanaan amanat UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undangundang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci