PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB 1 PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB 1 PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketahanan pangan merupakan salah satu isu paling strategis dalam pembangunan nasional maupun daerah, perhatian terhadap ketahanan pangan (food security) mutlak diperlukan karena terkait erat dengan ketahanan sosial (social security), stabilitas ekonomi, stabilitas politik dan keamanan. Ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu pemerintah untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak dan aman. Ketahanan pangan selayaknya dibangun atas kemampuan sendiri, yaitu didasarkan pada optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal. Ketahanan pangan diklasifikasikan mulai dari ketahanan pangan tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota, serta ketahanan pangan rumah tangga dan perseorangan. Memahami pentingnya Ketahanan Pangan, pemerintah mengatur hal tersebut di dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, khususnya dalam Bab I tentang Ketentuan Umum Pasal 1 menyatakan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi Negara sampai dengan Perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam dan bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan. Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan hal ini adalah dengan penguatan Cadangan Pangan Pemerintah menyelenggarakan, membina dan atau mengkoordinasikan 1

2 segala upaya untuk mewujudkan cadangan pangan nasional. Di samping itu, pemerintah juga perlu untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah dan menanggulangi gejala kekurangan pangan, keadaan darurat dan adanya spekulasi dan manipulasi dalam pengadaan dan peredaran pangan. Pemerintah daerah sangat berperan dalam ketahanan pangan karena merupakan ujung tombak yang langsung berhadapan dengan masyarakat. Pemerintah Daerah juga dapat merespon secara cepat persoalan ketahanan pangan seperti kerawanan pangan, yang terjadi pada bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial lainnya. Di samping itu daerah memiliki sumberdaya untuk mengatasi persoalan pangan melalui peningkatan produksi komoditas pangan dan meningkatkan kualitas konsumsi pangan. Dalam mendukung ketahanan pangan di tingkat masyarakat sudah saatnya Pemerintah Kabupaten mengembangkan sebuah sistem cadangan pangan yang mandiri. Khususnya untuk mengatasi kerawanan pangan yang bersifat transien yang disebabkan oleh bencana alam yang kecenderungannya semakin sering terjadi dan bersifat lokal. Sistem cadangan pangan pemerintah daerah memungkinkan pemerintah daerah dapat merespon masalah ketahanan pangan secara lebih cepat, tanggap dan fleksibel. Kabupaten Pelalawan dengan karakteristik wilayah yang sebagian merupakan daratan dan perairan dan terdiri dari luas wilayah Ha atau 14,73 % dari luas wilayah Propinsi Riau ( Ha). Sehingga berbicara kemampuan dalam memenuhi produksi komoditi pangan sangat diperlukan kerja keras, tingginya tingkat persaingan dalam pemanfaatan lahan yang sangat tinggi terjadinya alih fungsi. Gambaran tersebut mengindikasikan Kabupaten Pelalawan sangat tergantung terhadap pasokan komoditi pangan dan menjadi daerah nett import komoditi pangan. Disisi lain topografi wilayah yang berada didataran rendah dan memiliki sungai diantaranya 1 (satu) sungai besar yang melintasi kabupaten; yaitu Sungai Kampar, setiap musim hujan selalu menyumbangkan banjir. 2

3 Sehingga pengelolaan ketersediaan pangan melalui penyediaan cadangan pangan daerah menjadi sangat strategis dalam mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan transien dan kronis. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Pemerintah Kabupaten Pelalawan mutlak memerlukan penyediaan Cadangan Pangan Daerah, khususnya beras dalam rangka menanggulangi kerawanan pangan pasca bencana akibat bencana alam atau keadaan darurat. Berdasarkan kondisi tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Pelalawan telah mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 09 Tahun 2013 tentang Penyediaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pokok ( Beras ) Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Guna menjabarkan Peraturan Bupati tersebut, dipandang perlu untuk menyusun Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan sebagai landasan operasional dalam pengaturan penyediaan, dan penyaluran cadangan beras Pemerintah Kabupaten Pelalawan Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 dengan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4254); 3

4 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi; 6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 Tentang : Pengamanan Produksi Beras Nasional Dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim; 7. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah; 8. Peraturan Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 34 Tahun 2005 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah; 9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota; 10. Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 09 Tahun 2013 tanggal 28 Januari 2013 tentang Penyediaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (Beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan; 11. Panduan Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Tahun 2013; 12. Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi Riau Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, Pekanbaru Tahun 2014; 1.3. Tujuan dan Sasaran Tujuan Tujuan disusunnya Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan adalah: a. Sebagai pelengkap hal-hal yang belum ada atau diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 09 Tahun 2013 tentang Penyediaan dan 4

5 Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (Beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan. b. Sebagai arahan dan batasan tentang ruang lingkup pelaksanaan penyediaan dan penyaluran cadangan pangan pokok beras pemerintah daerah kabupaten pelalawan, serta titik bagi dan sasaran penerima. c. Sebagai acuan dalam pelaksanaan bagi Tim Pelaksana Kabupaten pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan. Adapun tujuan pelaksanaan pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan adalah: a. Memberikan wewenang kepada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan selaku SKPD yang menjalankan fungsi ketahanan pangan untuk mengelola cadangan pangan pemerintah daerah yang bertanggung jawab dimulai dari tahap identifikasi, pengadaan, penyediaan, investigasi dan penyaluran serta monitoring cadangan pangan pemerintah daerah. b. Menyediakan bahan pangan pokok daerah berupa beras sebagai cadangan pangan milik pemerintah daerah kabupaten pelalawan untuk menangani dan menanggulangi gejala kerawanan pangan akibat pasca bencana dan keadaan darurat Sasaran Petunjuk Pelaksanaan Sasaran Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan adalah Tim Pelaksana Penyediaan dan Penyaluran cadangan pangan pemerintah Kabupaten, Pemangku Kepentingan yang akan melaksanakan identifikasi, investigasi, pengusulan dan penyaluran cadangan pangan pokok beras serta aparat Desa atau Lembaga Sosial/Ekonomi Masyarakat. 5

6 1.4. Pengertian Sedangkan sasaran pengadaan dan penyaluran cadangan pangan pokok daerah adalah rumah tangga miskin yang mengalami: a. Kerawanan pangan pasca bencana sebagai akibat bencana alam atau keadaan darurat; b. Perubahan gejolak harga pangan yang signifikan (kenaikan lebih dari 25 % dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) selama dua bulan berturut-turut; c. Rawan pangan transien khususnya pada daerah terisolir dan/dalam kondisi darurat karena bencana; d. Rawan pangan kronis karena kemiskinan; 1. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat,untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. 2. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak, diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan atau pembuatan makanan dan minuman. 3. Pemantauan adalah penilaian yang sistematis dan terus menerus terhadap perkembangan suatu pekerjaan dalam suatu jangka waktu. 4. Monitoring adalah bagian integral dari siklus manajemen (planning, organizing, actuating, controlling) kegiatan pembangunan; atau suatu proses yang terus menerus untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menggunakan informasi sebagai bahan pengendalian kegiatan pembangunan. 5. Pelaporan adalah kegiatan penyampaian informasi tentang hasil monitoring dan evaluasi dari pelaksana 6

7 kegiatan di tingkat bawah kepada tingkat pengambil kebijakan. 6. Investigasi adalah penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta, melakukan peninjauan dengan tujuan untuk memperoleh kepastian atas serangkaian kejadian. 7. Pelaksanaan Logistik atau Laklog adalah bentuk dokumen yang diterbitkan oleh Perum Bulog Divisi Regional untuk memerintahkan Perum Bulog di Sub Divisi Regional mengeluarkan beras dari gudang Bulog Sub Divisi Regional. 8. Badan adalah Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan. 9. Kepala Badan adalah Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan. 10. Cadangan Pangan Nasional adalah persediaan pangan di seluruh wilayah Indonesia untuk konsumsi manusia, bahan baku industri dan untuk menghadapi keadaan darurat. 11. Cadangan Pangan Pemerintah Daerah adalah persediaan pangan pokok berupa cadangan beras pemerintah daerah (CBPD) yang dikelola atau dikuasai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan. 12. Keadaan Darurat adalah terjadinya peristiwa bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial lainnya yang berakibat terjadinya kerawanan pangan. 13. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, kebakaran, tanah longsor, dan bencana alam lainnya. 14. Rawan Pangan adalah kondisi suatu daerah, masyarakat atau rumah tangga yang tingkat ketersediaan dan keamanan pangannya tidak cukup untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. 7

8 15. Rawan Pangan Kronis adalah Ketidakmampuan rumahtangga untuk memenuhi standar minimum kebutuhan pangan anggotanya pada periode yang lama karena keterbatasan kepemilikan lahan, aset produksi dan kekurangan pendapatan. 16. Rawan Pangan Transien adalah suatu keadaan rawan pangan yang bersifat mendadak dan sementara, yang disebabkan oleh perbuatan manusia (penebangan liar yang menyebabkan banjir atau karena konflik sosial), maupun karena alam berupa berbagai musibah yang tidak dapat diduga sebelumnya, seperti : bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, gunung meletus, banjir bandang, tsunami). 17. Gejolak Harga Pangan adalah kenaikan harga pangan tertentu yang bersifat pokok ditingkat pasar yang mencapai lebih dari 25 % dari harga normal selama dua bulan berturut-turut. 18. Intervensi adalah upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok, maupun komunitas yang terkena bencana, terutama pasca bencana dan atau keadaaan darurat dan terjadinya gejolak harga. 19. Identifikasi adalah proses yang dilakukan tim investigasi/penyelidik atas kejadian suatu perkara untuk mengumpulkan data dan fakta yang bisa dijadikan barang-bukti. 20. Early Warning System adalah System Peringatan Dini berkaitan dengan kebencanaan dan upaya penanggulangannya perlu dipahami oleh para pengambil kebijakan serta institusi penanggulangan bencana sebagai dasar untuk menyamakan persepsi dan menyatukan bahasa, sehingga diperoleh kesamaan pandangan dalam menangani dan menanggulangi bencana. 8

9 BAB II PELAKSANAAN 2.1. Pengadaan Pengadaan cadangan pangan pokok daerah, merupakan rangkaian proses pengadaan berupa cadangan beras pemerintah daerah (CBPD) yang dikelola atau dikuasai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan. Pelaksanaan pengadaan cadangan pangan beras melalui tahapan sebagai berikut: 1. Penerbitan Peraturan Bupati Nomor 09 tahun 2013 tanggal 28 Januari 2013 tentang Penyediaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (Beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan. 2. Penandatanganan Perjanjian Jual Beli antara Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan dengan Perum BULOG Divisi Regional Riau dan Kepri. Perjanjian Kerjasama berlaku selama waktu pengadaan dan untuk periode berikutnya diperbaharui dan dilaksanakan pada saat terjadinya pembaharuan Harga Pembelian Beras Pemerintah (HPB). 3. Dibuat perjanjian Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan dengan Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Riau dan Kepri, yang memuat perjanjian pengadaan beras dengan nilai, jumlah dan harga sebagaimana ditentukan dalam kebijakan pemerintah. 4. Beras yang disediakan oleh BULOG Divisi Regional Riau dan Kepri harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Kualitas beras yang disediakan sebagai cadangan pangan pokok beras merupakan kualitas medium dengan kadar air maksimum 14 % (empat belas persen), butir patah maksimum 20 % Kadar Menir 2% (dua persen) 9

10 dan derajat sosoh minimum 95 % (sembilan puluh lima persen). b. Harga yang dikenakan Rp.8.047,69 Harga Pembelian Pokok Pemerintah (HPP) per kilogram atau disesuaikan ketentuan yang berlaku yang penyediaannya pada gudang Bulog Divre Riau dan Kepri. 5. Perum Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri melaksanakan penyediaan dan pengadministrasian cadangan pangan pokok beras, termasuk penyimpanan dan perawatan selama beras tersebut masih dititipkan dan belum disalurkan. Tidak dikenai biaya perawatan beras dan masa berlaku perawatan sampai beras cadangan pangan pokok beras habis disalurkan Identifikasi dan Investigasi Lokasi Bencana dan Keadaan Darurat. Tim Pelaksana Penyediaan dan Penyaluran cadangan pangan pemerintah kabupaten pelalawan melakukan identifikasi daerah-daerah yang terindikasi dan atau terkena bencana alam dan keadaan darurat pangan. Tim Pelaksana Kabupaten melakukan pengumpulan data dan informasi tentang bencana alam dan kondisi masyarakat terutama di daerah terpencil dan miskin yang selama ini menghadapi persoalan dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok. Tim Pelaksana melakukan koordinasi, agar setiap anggota Tim dapat memberikan data dan informasi tentang situasi dan status ketahanan pangan Kabupaten Pelalwan. Aktif mengakses informasi pangan dari internet dan media cetak. Informasi ini dapat dijadikan sebagai early warning system untuk dijadikan bahan rekomendasi tindakan intervensi penyaluran bantuan beras cadangan pangan. Tim melakukan kegiatan identifikasi langsung ke lokasi yang berdasarkan pengolahan data dan informasi dinyatakan sebagai daerah yang berpotensi terjadinya kerawanan pangan akibat dampak terjadinya bencana alam 10

11 dan darurat pangan termasuk tidak seimbangnya antara penyaluran dan kebutuhan pangan di suatu lokasi tertentu. Semua hasil identifikasi dan investigasi dikompilasi oleh petugas Tim Pelaksana dan selanjutnya ditelaah dan dianalisis sehingga dapat direkomendasikan untuk dilakukan tindakan penyaluran dan pemberian bantuan beras cadangan pangan pokok beras kepada kelompok sasaran Penyaluran Penyaluran cadangan pangan dimaksudkan untuk menyediakan pangan pokok daerah berupa beras bagi rumah tangga miskin yang mengalami : a. Kerawanan pangan pasca bencana alam atau keadaan darurat; b. Perubahan gejolak harga pangan yang signifikan (kenaikan lebih 25 % dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) selama dua bulan berturutturut; c. Rawan pangan transien khususnya pada daerah terisolir dan/dalam kondisi darurat karena bencana; d. Rawan pangan kronis karena kemiskinan; Beras yang tersedia disalurkan kepada sasaran dengan mempertimbangkan atas perintah bupati atau atas dasar pengusulan dari Kepala Desa diketahui oleh Camat. Penyaluran beras cadangan pangan pemerintah, untuk pasca bencana banjir bekerja sama dengan Dinas Kesejahteraan Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Daerah Kabupaten Pelalawan. (1) Perintah Bupati (Top Down) a) Bupati memerintahkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan selaku pengelola cadangan pangan pemerintah Kabupaten untuk 11

12 menyalurkan beras cadangan pangan kepada Rumah Tangga miskin yang mengalami ; a.1. Kerawanan pangan pasca bencana sebagai akibat bencana alam atau keadaan darurat. a.2. Perubahan gejolak harga pangan yang signifikan (kenaikan lebih 25 % dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) selama dua bulan berturut-turut. a.3. Rawan pangan transien khususnya pada daerah terisolir dan/dalam kondisi darurat karena bencana. a.4. Rawan pangan kronis karena kemiskinan. b) Tim Pelaksana Kabupaten melakukan identifikasi untuk mendapatkan informasi tentang jumlah rumah tangga sasaran dan lokasi penerima bantuan sebagaimana perintah Bupati; c) Berdasarkan hasil identifikasi disampaikan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan dengan melampirkan data dan informasi mengenai jumlah rumah tangga sasaran dan jumlah kebutuhan beras yang disalurkan (Lampiran 3); d) Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan melaporkan hasil identifikasi Tim Pelaksana Kabupaten kepada Bupati dan meminta persetujuan untuk penyaluran cadangan pangan pemerintah Kabupaten Pelalawan; e) Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan meminta Perum Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri untuk mengeluarkan beras cadangan pangan pokok (beras) Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan (Lampiran 4). 12

13 f) Perum Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri mengeluarkan Surat Perintah Pelaksanaan Logistik (Laklog) ditujukan ke Kepala Gudang Bulog di Kabupaten/Kota terdekat dengan lokasi rumah tangga sasaran (Lampiran 5). g) Berdasarkan Surat Pelaksanaan Logistik Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan meminta kepada Kepala Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri menerbitkan Delivery Order (DO) dan GD1K untuk disalurkan kepada kelompok sasaran. (Lampiran 6). h) Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan selaku Ketua Tim Pelaksana Penyediaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah kabupaten pelalawan, menyerahkan beras Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan kepada Rumah Tangga Sasaran yang diketahui oleh Kepala Desa, Lurah atau Camat. (Lampiran 7). i) Bukti penyaluran Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan ke Rumah tangga Sasaran berupa Berita Acara Serah Terima yang dikeluarkan oleh Camat (Lampiran 8). j) Organisasi pengusul segera melaporkan realisasi penyaluran cadangan pangan pokok (beras) pemerintah kabupaten pelalawan kepada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dengan melampirkan: daftar penerima bantuan beras dan dokumentasi kegiatan penyaluran beras di titik bagi. (Lampiran 9) k) Dalam hal karena keterbatasan waktu dan sulitnya menjangkau Rumah tangga Sasaran, beras yang sudah dikeluarkan dari Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan bisa dititipkan kembali di gudang. Dalam keadaan tertentu/darurat pangan, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dapat mengeluarkan Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Kabupaten 13

14 Pelalawan untuk disalurkan kepada kelompok sasaran setelah mendapat izin dari Bupati, tanpa melalui tahapan sebagaimana dimaksud di atas. l) Penyaluran cadangan pangan pemerintah kabupaten disesuaikan dengan jumlah rumah tangga sasaran penerima dan dilakukan sampai ke kantor desa/kelurahan sebagai titik bagi, dengan biaya penyaluran menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Pelalawan; (2) Usulan Kecamatan (Bottom Up) a. Camat dapat mengusulkan kepada Bupati melalui Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan selaku pengelola cadangan pangan pemerintah untuk menyalurkan beras cadangan pangan kepada Rumah Tangga Miskin yang mengalami; a.1. kerawanan pangan pasca bencana sebagai akibat bencana alam atau keadaan darurat. a.2. Perubahan gejolak harga pangan yang signifikan (kenaikan lebih 25 % dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) selama dua bulan berturut-turut. a.3. Rawan pangan transien khususnya pada daerah terisolir dan/dalam kondisi darurat karena bencana. a.4. Rawan pangan kronis karena kemiskinan. b. Tim Pelaksana Kabupaten melakukan verifikasi rumah tangga miskin sasaran penerima bantuan sebagaimana diusulkan oleh Camat calon penerima bantuan cadangan pangan; c. Berdasarkan hasil verifikasi Tim Pelaksana disampaikan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dengan melampirkan data dan informasi mengenai jumlah rumah tangga sasaran penerima 14

15 bantuan cadangan pangan dan jumlah kebutuhan beras untuk disalurkan; d. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan melaporkan hasil Verifikasi Tim Pelaksana Kabupaten kepada Bupati dan meminta persetujuan untuk penyaluran cadangan pangan pemerintah Kabupaten Pelalawan; e. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan menyiapkan Surat Keputusan Bupati tentang jumlah rumah tangga yang menerima penyaluran beras cadangan pangan pemerintah; f. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan meminta Perum Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri untuk mengeluarkan beras Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan (Lampiran 4). g. Perum Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri mengeluarkan Surat Perintah Pelaksanaan Logistik (Laklog) ditujukan kepada Kepala Gudang Bulog di Kabupaten/Kota terdekat dengan lokasi kelompok sasaran (Lampiran 5). h. Berdasarkan Surat Pelaksanaan Logistik Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan meminta kepala Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri menerbitkan DO untuk disalurkan kepada kelompok sasaran. (Lampiran 6). i. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan selaku Ketua Tim Pelaksana Penyediaan dan penyaluran cadangan pangan pemerintah kabupaten dan/atau mewakilkan, menyerahkan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten kepada Rumah Tangga Sasaran oleh Kepala Desa atau Lurah setempat diketahui oleh Camat setempat. j. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan selaku ketua Tim Pelaksana Penyediaan dan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten dan/atau mewakilkan, menyerahkan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten kepada Camat/Lurah setempat.(lampiran 7) 15

16 k. Bukti penyaluran Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan ke Kelompok Sasaran berupa Berita Acara Serah Terima yang dikeluarkan oleh Camat (Lampiran 8). l. Dalam hal karena keterbatasan waktu dan sulitnya menjangkau Kelompok Sasaran, beras yang sudah dikeluarkan dari Gudang Bulog Sub Divre bisa dititipkan kembali di gudang Bulog/tempat/ruang lainnya yang memadai, tanggung jawab keamanan dan perawatan beras menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten. m. Penyaluran cadangan pangan pemerintah kabupaten disesuaikan dengan jumlah rumah tangga sasaran penerima dan dilakukan sampai ke kantor desa/kelurahan sebagai titik bagi, dengan biaya penyaluran menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten; n. Tim Pelaksana Kabupaten bertanggungjawab dalam mengupayakan kelancaran penyaluran cadangan pangan pokok pemerintah Kabupaten dari gudang sampai dengan rumah tangga sasaran; o. Jumlah bantuan beras yang disalurkan kepada rumah tangga sasaran disesuaikan dengan kebutuhan dan indeks 300 gr per hari paling lama 60 (enam puluh) hari dan atau sesuai dengan hasil investigasi oleh Tim Pelaksana Kabupaten. Indeks bisa berubah sesuai dengan persediaan yang ada dan ketentuan yang berlaku Pengajuan Bantuan Beras Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 09 Tahun 2013 tentang Penyediaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (Beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Camat bertanggung jawab dalam mengupayakan kelancaran penyaluran cadangan pangan pokok Daerah di Kecamatan yang bersangkutan, untuk itu Camat membentuk pula Tim Pelaksana Kecamatan, yang susunan keanggotaannya terdiri atas unsur Organisasi Perangkat Daerah di Kecamatan dan unsur terkait sesuai dengan kebutuhan. 16

17 Organisasi Pengusul penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan, adalah : 1. Camat/Lurah Mekanisme pengajuan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten adalah sebagai berikut : 1. Organisasi Pengusul melakukan identifikasi Kelompok Sasaran yang mengalami; 1.a. kerawanan pangan pasca bencana sebagai akibat bencana alam atau keadaan darurat. 1.b. Perubahan gejolak harga pangan yang signifikan (kenaikan lebih 25 % dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) selama dua bulan berturut-turut. 1.c. Rawan pangan transien khususnya pada daerah terisolir dan/dalam kondisi darurat karena bencana. 1.d. Rawan pangan kronis karena kemiskinan. 2. Hasil identifikasi kelompok sasaran memuat informasi : Jenis bencana atau keadaan darurat, lokasi/alamat, luas lahan pertanian yang rusak, jumlah korban/calon penerima sasaran per jiwa, perhitungan indeks kebutuhan konsumsi pangan per jiwa. 3. Hasil identifikasi yang dilakukan oleh Tim pelaksana Kabupaten disampaikan kepada Bupati melalui Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. 4. Berdasarkan hasil identifikasi Tim Pelaksana Kabupaten mengajukan penyaluran Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan kepada Bupati melalui Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (Lampiran 1), dengan melampirkan data dan informasi : 1. Jenis bencana atau keadaan darurat. 2. Lokasi bencana atau keadaan darurat. 3. Luas lahan pertanian yang rusak. 4. Jumlah korban/calon penerima sasaran per jiwa. 5. Perhitungan indeks kebutuhan konsumsi pangan per jiwa. 17

18 BAB III EVALUASI DAN PELAPORAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN Pembagian wewenang dan tanggung jawab penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan adalah Tim Pelaksana Penyediaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten bertanggung jawab dari Investigasi, mengeluarkan Cadangan Pangan Pokok (beras) dari gudang cadangan pangan sampai menyalurkannya ke Titik Bagi Rumah Tangga Sasaran, menyiapkan administrasi penyaluran Cadangan Beras untuk dilaporkan ke Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan, berupa : 1. Hasil investigasi dan verifikasi lapangan berupa rekam data dan gambar kejadian bencana atau keadaan darurat pangan. 2. Laporan realisasi penyaluran Cadangan Beras ke Titik Bagi Rumah Tangga Sasaran, dengan memuat data : a. Lokasi kejadian bencana atau keadaan darurat pangan ( Kecamatan, Desa/Kelurahan, RW dan RT) b. Nama Kepala Keluarga Korban Pasca Bencana atau Keadaan darurat c. Jumlah tanggungan Kepala Keluarga d. Ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah, dan diketahui oleh Camat. 3. Laporan realisasi penyaluran Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah dilaporkan ke Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan paling lambat 10 s/d 30 hari setelah pelaksanaan penyaluran. 18

19 1.1. Pelaporan Oleh Kepala Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan Guna saling mengevaluasi dan memonitor persediaan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan bersama Kepala Gudang Cadangan Pangan melakukan rekonsiliasi data persediaan dan penyaluran Cadang Pangan Pokok (beras) Pemerintah Kabupaten minimal 1 (satu) kali dalam setahun (Lampiran 10) atau sesuai kebutuhan Pelaporan Oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan Setiap penggunaan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten untuk penanggulangan rawan pangan pasca bencana akibat bencana alam atau keadaan darurat dan atau terjadinya gejolak harga pangan, dilaporkan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan kepada Bupati yang memuat jumlah penggunaan di Kecamatan penerima bantuan, serta sisa cadangan pangan pokok (beras) di Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan (Lampiran 11). 19

20 BAB IV PEMBIAYAAN Pembiayaan Pelaksanaan Pengelolaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan bersumber dari APBD kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Daerah ( ). Adapun komponen biaya yang disediakan adalah untuk melaksanakan identifikasi dan investigasi dan penyaluran serta untuk biaya angkut dari Gudang Divisi Regional Bulog Ke Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten hingga ke Titik Distribusi. 20

21 BAB V PENUTUP Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam pengelolaan dan penyaluran Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan selaku pengelola Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Demikian petunjuk pelaksanaan Pengelolaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. 21

22 LAMPIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN 22

23 Lampiran 1 Contoh Surat Pengajuan dari Camat KOP SURAT CAMAT., Nomor : Kepada Hal : Yth. Bupati Pelalawan Sifat : Cq. Kepala Badan Hal : Permohonan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan di- Pangkalan Kerinci Disampaikan dengan hormat, bahwa di wilayah Kecamatan. telah terjadi bencana alam. yang menimbulkan korban kerawanan pangan. KK.. Jiwa. (data terlampir). Sehubungan dengan hal tersebut, kami telah melakukan investigasi dan verifikasi ke lapangan, dan mohon Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (Beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan sebagaimana data terlampir. Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama baik selama ini diucapkan terima kasih. CAMAT ( N A M A ) 23

24 LAMPIRAN SURAT NOMOR : TANGGAL : DATA LOKASI DAN KORBAN BENCANA ALAM/KEADAAN DARURAT DI KECAMATAN: No Desa Lahan Pertanian Rusak Jumlah KK Jumlah Jiwa Ha. Ha.. Ha. Ha. Ha. Ha. Ha. Ha. Ha. Jumlah 24

25 Lampiran 2 Contoh Surat Nota Dinas Telaahan Staf KOP SURAT BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN PELALAWAN NOTA DINAS Kepada : Yth. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan Dari : Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Tanggal :.. Nomor :.. Sifat : Segera Lampiran : Hal : Laporan Hasil Identifikasi dan Telaahan Staf Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan bagi Korban Pasca Bencana/Keadaan Darurat di Kecamatan/Desa... Menindaklajuti surat dari camat.. Nomor :.. Tanggal. perihal di wilayah Kecamatan, kami Tim Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten telah melaksanakan investigasi dan verifikasi dengan menghasilkan point-point sebagai berikut : a.. b.. Berdasarkan hasil Identifikasi dan Verifikasi Tim di lokasi, kami mengusulkan seluruhnya / tidak seluruhnya jumlah tonase permohonan bantuan bencana alam di Kecamatan/desa..dipenuhi, yaitu sebanyak Kg. Netto dengan pertimbangan antara lain : 1. Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Pelalawan yang terkena bencana alam maupun dalam keadaan darurat; 2. Bantuan beras dari Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan sebanyak Kg Netto dapat dikonsumsi untuk.. jiwa dengan 25

26 asumsi perhitungan (..jiwa x 0,3 Kg x hari =.. Kg Netto). Demikian yang dapat kami laporkan, dan mohon arahan lebih lanjut. M e n g e t a h u i Y a n g M e l a k s a n a k a n I n v e s t i g a s i d a n V e r i f i k a s i Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan 1. ( ) N A M A NIP ( ) ( ) C a t a t a n / D i s p o s i s i P e n y a l u r a n K e p a l a B a d a n K e t a h a n a n P a n g a n d a n P e n y u l u h a n, N A M A N I P... 26

27 Lampiran 3 Contoh Surat Pengajuan Penerbitan Laklog. KOP SURAT BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN PELALAWAN., Nomor : Kepada Hal : Yth. Kepala Perum BULOG Divisi Sifat : Regional Riau dan Kepri Hal : Permohonan di- Pekanbaru Menindaklajuti surat dari Bupati Pelalawan Nomor :. Tanggal. perihal Permohonan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan untuk Korban kerawanan pangan akibat Pasca Bencana/Keadaan Darurat di wilayah Kecamatan dengan ini kami mengajukan permohonan penerbitan Surat Perintah Pelaksanaan Logistik (Laklog) Beras Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan sebanyak Kg dari Gudang Perum BULOG Sub Divre.. Dengan demikian sisa Beras Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan Riau adalah : - Jumlah kuantum Beras :.. Kg - Permintaan Tgl :.. Kg - Sisa :.. Kg Demikian agar menjadi maklum, atas perhatian dan kerjasama yang baik selama ini diucapkan terima kasih. KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN N A M A NIP. 27

28 Lampiran 4 Contoh Surat Perintah Pelaksanaan Logistik. KOP SURAT PERUM BULOG DIVISI REGIONAL RIAU DAN KEPRI PELAKSANAAN LOGISTIK ( L A K L O G ) Kepada Yth. : Kepala Gudang Bulog Kab/Kota.. Tempat 1. Nomor Laklog : Penyaluran Th. Anggaran : 2. Memerintahkan a. Dasar : b. Untuk menyerahkan dari persediaan : Kepada : Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan c. Guna Keperluan : Penyaluran Beras Untuk 3. Barang yang disebut dibawah ini : a. Nama Barang : B E R A S b. Jenis Kualitas : c. Jumlah ( Kg ) : d. Terbilang : e. Harga Satuan : f. Jumlah Harga : 28

29 g. Terbilang : h. Keterangan : Kecamatan i. Laklog ini berlaku s.d : 4. Dan setelah habis waktu tersebut, Laklog/Sisa Laklog dinyatakan batal kecuali telah diperpanjang masa berlakunya oleh Divre Riau dan Kepri. 5. Jika terdapat perubahan/tambahan dari ketentuan yang tertera didalam Laklog ini, maka Laklog ini dinyatakan batal/tidak sah, pembayaran diselesaikan di BULOG. 6. Dibuatkan BA Serah Terima Beras bermaterai cukup dengan menunjuk No. PJB, Kawat dan Prinlog ini, tembusan DO dan GD1K dikirim ke Divre Riau dan Kepri cq Seksi Penyaluran. Catatan : Alokasi Bulan.. Tahun.. Yang Menerima : Dikeluarkan di :. Pada Tanggal :. DIVISI REGIONAL RIAU & KEPRI PEJABAT BKPP NIP... N A M A Jabatan 29

30 Lampiran 5 Contoh Surat Pengajuan Penerbitan DO dan GD1K. KOP SURAT BADAN KETAHANAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN PELALAWAN., Nomor : Kepada Hal : Yth. Kepala Perum BULOG Divisi Sifat : Regional Riau dan Kepri Hal : Permohonan di- PEKANBARU Menunjuk surat Perintah Logistik Pelaksanaan Logistik (LAKLOG) Perum Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri Nomor : Tanggal :.. tentang Penyaluran Beras Untuk Korban Kerawanan Pangan Pasca Bencana Alam/Keadaan Darurat, dengan ini kami mohon bantuan Saudara untuk menerbitkan DO dan GD1K untuk dikirim ke masyarakat korban kerawanan pangan pasca bencana alam atau keadaan darurat di Kecamatan/Desa.. Demikian agar menjadi maklum, atas perhatian dan kerjasama yang baik selama ini diucapkan terima kasih. KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN PELALAWAN, Tembusan : N A M A NIP. Yth. Bapak Bupati Pelalawan (sebagai laporan) 30

31 Lampiran 6 Contoh Berita Acara Serah Terima Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan KOP SURAT BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN BERITA ACARA PENYERAHAN BARANG Nomor : Pada hari ini... tanggal... bulan...tahun..., kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama NIP Jabatan Alamat : : : : : Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Komplek Bakhti Praja Pangkalan Kerinci Yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU 2. Nama NIP Jabatan Alamat : : : : Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK KESATU berupa beras sebanyak... Kg dari Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan menanggulangi kerawanan pangan korban Pasca Bencana Akibat Bencana Alam atau Keadaan Darurat di kecamatan/desa...dalam keadaan baik dan utuh. Demikian Berita Acara Serah Terima Barang ini kami buat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas. PIHAK KESATU PIHAK KEDUA KEPALA BKPP NIP.... CAMAT NIP

32 Lampiran 7 Contoh Berita Acara Penyerahan Barang dari Gudang Bulog ke Pejabat BKPP Kabupaten Pelalawan KOP SURAT GUDANG BERAS BULOG BERITA ACARA PENYERAHAN BARANG Nomor :. Pada hari ini.. tanggal.. bulan. tahun. antara : 1. Nama :. Jabatan :. Alamat :. Dalam jabatannya tersebut di atas, bertindak untuk dan atas nama Perum Bulog selanjutnya disebut Pihak Pertama 2. Nama :. Jabatan :. Alamat :. Dalam jabatannya tersebut diatas, bertindak untuk dan atas nama Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak Pertama telah melakukan penyerahan barang kepada Pihak Kedua dengan rincian sebagai berikut : - Jenis/kualitas barang : Beras DN ADA 20. / Baik - Nomor SPPB/DO & Tgl : - Kuantum menurut SPPB/DO : Kg. Netto - Nomor Laklog & Tgl : Demikian berita acara serah terima barang ini dibuat di. Pada hari dan tanggal tersebut di atas untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA, PEJABAT BKPP PERUM BULOG 32

33 Lampiran 8 Contoh Surat Laporan Penyaluran Cadangan Pangan Kabupaten Pelalawan Pemerintah KOP SURAT CAMAT., Nomor : Kepada Hal : Yth. Kepala Badan Ketahanan Sifat : Pangan dan Penyuluhan di- Hal : Laporan Penyaluran Pangkalan Kerinci Sebagai tindak lanjut bantuan penanganan kerawanan pangan terhadap korban pasca bencana akibat bencana alam. atau keadaan darurat di wilayah Kabupaten Pelalawan, bersama ini kami laporkan bahwa bantuan beras telah disampaikan kepada : No. Desa Jlh Beras Jumlah Jiwa Ket Kg Kg Dalam Keadaan Lengkap dan Baik Kg Kg. Kg.. Jumlah Demikian laporan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik selama ini diucapkan terima kasih. CAMAT ( N A M A ) 33

34 DAFTAR SERAH TERIMA PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN Nomor :. KECAMATAN DESA DI KABUPATEN : : : PELALAWAN No Nama Kepala Keluarga Jumlah Jiwa Tertanggung Alamat Tanda Tangan KK Dst. Jumlah,.. Mengetahui, CAMAT KEPALA DESA/LURAH.. N A M A NIP.. N A M A NIP... 34

35 Lampiran 9 Contoh Berita Acara Rekonsiliasi Hutang Penyaluran Beras. KOP SURAT BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN PELALAWAN BERITA ACARA REKONSILIASI HUTANG PENYALURAN BERAS NOMOR :.. Pada Hari ini tanggal Bulan tahun 2015 masing-masing yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama Jabatan : :.. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan Disebut sebagai PIHAK PERTAMA 2. Nama Jabatan : :.. Kepala Perum Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri Disebut sebagai PIHAK KEDUA Dasar : Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) Kedua belah pihak telah melakukan rekonsiliasi sisa SPK dan Laklog/kansilog tingkat Sub Divre yang belum diterbitkan DO-nya dengan PIHAK KEDUA sampai dengan posisi penyaluran per Hasil Rekonsiliasi sisa Laklog dan Beras milik Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan yang belum diterbitkan DO-nya sebanyak. Kg/Netto ( Kilo Gram per Netto) dengan rincian terlampir. Demikian Berita Acara Rekonsiliasi penyaluran beras ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di atas kertas bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi kedua belah pihak untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA, KEPALA PERUM BULOG SUB DIVISI REGIONAL RIAU & KEPRI Nip.. PIHAK PERTAMA, KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN PELALAWAN Nip.. 35

36 BERITA ACARA REKONSILIASI PERSEDIAAN BERAS MILIK BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN PELALAWAN PER TANGGAL No.Prinlog/ SPK DATA MENURUT BKPP KAB.PELALAWAN Tgl Penyaluran (Kg) Kuant um (Kg) No.Pri nlog/ SPK Tgl DATA MENURUT DIVRE Harga Satuan (Rp) Penyalu ran (Kg) Kuantu m (Kg) Jumlah Harga (Rp) Selisih Kuantu m (Kg) Ket PIHAK KEDUA, KEPALA PERUM BULOG DIVISI REGIONAL RIAU DAN KEPRI Nip.. PIHAK PERTAMA, KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU Nip.. 36

37 Lampiran 10 Contoh Surat Laporan Penyaluran Beras Ke Bupati Pelalawan KOP SURAT BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN., Nomor : Kepada Hal : Yth. Bupati Pelalawan Sifat : di- Hal : Laporan Penyaluran PKL KERINCI Menindaklanjuti Peraturan Bupati Pelalawan Nomor: 09 Tahun 2013 tanggal... tentang Penyediaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pokok (Beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan serta merujuk pada Surat Perintah Pelaksanaan Logistik (Laklog) yang diterbitkan oleh Perum Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri untuk Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Pelalawan, bersama ini kami sampaikan laporan penyaluran Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Pemerintah Kabupaten Pelalawan per.. yang telah terealisasi sebanyak.. Kg/Netto dari jumlah total... Kg/Netto, sehingga masih tersisa beras sebagai Cadangan Pangan Pokok (beras) Pemerintah Kabupaten Pelalawan di Gudang Perum Bulog Divisi Regional Riau dan Kepri sebanyak.. Kg/Netto (rincian terlampir). Demikian atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih. KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN PELALAWAN, N A M A Pangkat NIP

38 REKAPITULASI PENGELUARAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN Per No. Nama Barang Jumlah (Kg) Penyaluran (Kg) Sisa (Kg) Kejadian Tujuan Lokasi Sub Divre No. dan Tgl Laklog Jiwa Ket. JUMLAH Keterangan : 1. Penyaluran Cadangan Pangan s.d.. sebanyak Kg/Netto 2. Sisa Cadangan Pangan Pemerintah sebanyak.. Kg/Netto dari Jumlah Total Kg/Netto 3. Jumlah Jiwa Penerima Cadangan Pangan sebanyak jiwa 38

39

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : 15 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH DAN CADANGAN PANGAN MASYARAKAT KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 95 TAHUN 2009 PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DI JAWA BARAT TAHUN 2009

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 95 TAHUN 2009 PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DI JAWA BARAT TAHUN 2009 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 95 TAHUN 2009 TEN TANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DI JAWA BARAT TAHUN 2009 Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENGADAAN, PENGELOLAAN, DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENGADAAN, PENGELOLAAN, DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENGADAAN, PENGELOLAAN, DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang:

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2014

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2014 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANG`KA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANG`KA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG 1 GUBERNUR KEPULAUAN BANG`KA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG CADANGAN PANGAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka Penyediaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH LAUT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 019 TAHUN 2017 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI KOTABARU,

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 29 TAHUN 2014

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 29 TAHUN 2014 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 29 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 016 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 016 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 016 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH 1 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang :

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 NOMOR 30 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 30 NOPEMBER 2012 NOMOR : 30 TAHUN 2012 TENTANG : PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI 1 BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 54 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG CADANGAN PANGAN DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG CADANGAN PANGAN DAERAH GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG CADANGAN PANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 20M tentang NOMOR: 12 TAHUN 2013

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 20M tentang NOMOR: 12 TAHUN 2013 GUBERNURRIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR: 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH (CPPD} PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang :4. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 36

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 36 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 36 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa cadangan pangan Pemerintah

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN I. PENDAHULUAN

PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Presiden Republik Indonesia pada Konfrensi Dewan Ketahanan Pangan tanggal 25 mei 2010, yang menyatakan pentingnya cadangan pangan nasional maupun daerah yang cukup, memadai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG PROSEDUR DAN MEKANISME PENYALURAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH UNTUK PENANGANAN TANGGAP DARURAT

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG PROSEDUR DAN MEKANISME PENYALURAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH UNTUK PENANGANAN TANGGAP DARURAT PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PROSEDUR DAN MEKANISME PENYALURAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH UNTUK PENANGANAN TANGGAP DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR DAN MEKANISME PENYALURAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH UNTUK PENANGANAN TANGGAP DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang :, a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

: a, bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah

: a, bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah GUBERNUR RTAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR: t{ TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH (CPPD) PROVINSI RIAU

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \l TAHUN 2017 TENTANG CADANGAN PANGAN

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \l TAHUN 2017 TENTANG CADANGAN PANGAN 0 GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \l TAHUN 2017 TENTANG CADANGAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2014 No.21,2014 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul. Cadangan, pangan, pemerintah daerah,kabupaten Bantul. BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang :

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 No.81,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. PANGAN. PENGELOLAAN. Cadangan Pangan. Pemerintah Kabupaten Bantul.

Lebih terperinci

BT'PATI TULT'IIGAGUNG PROVII SI JAWA TIMUR. BT'PATI TULT'ilGAGT'!TG,

BT'PATI TULT'IIGAGUNG PROVII SI JAWA TIMUR. BT'PATI TULT'ilGAGT'!TG, BT'PATI TULT'IIGAGUNG PROVII SI JAWA TIMUR PERATT'RAN BI'PATI TULT'NGAGUI{G I{OMOR 11 TATIT'N 2014 TEITTAIIG PENGEIOLAAIT CADAI{GAII PAIYGAIT PEMERII TAII KABUPATEI{ TT'LUITGAGUIYG DEITGAI RAHMAT TUIIAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2-y TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2-y TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BATANG PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2-y TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI

WALIKOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAM UMUM OPERASIONAL CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DESA / KELURAHAN KOTA KEDIRI TAHUN ANGGARAN 2010 WALIKOTA KEDIRI Menimbang : a.

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS KELUARGA MISKIN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa cadangan pangan p emerintah desa

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN OPERASIONAL CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN OPERASIONAL CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR TENTANG TAHUN 2013 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN OPERASIONAL CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAKSANAAN PENGGUNAAN BERAS REGULER UNTUK KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAKSANAAN PENGGUNAAN BERAS REGULER UNTUK KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PELAKSANAAN PENGGUNAAN BERAS REGULER UNTUK KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Akses pangan merupakan salah satu sub sistem ketahanan pangan yang menghubungkan antara ketersediaan pangan dengan konsumsi/pemanfaatan pangan. Akses pangan baik apabila

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PENGGUNAAN BERAS REGULER UNTUK KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang :, a. bahwa untuk memberikan perlindungan sosial terhadap masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGGUNAAN BERAS REGULER DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGGUNAAN BERAS REGULER DALAM PENANGGULANGAN BENCANA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TAHUN TENTANG PENGGUNAAN BERAS REGULER DALAM PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 6.A TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 6.A TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 6.A TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 893 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA DUMAI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA HARGA TEBUS RASKIN DAN PETUNJUK TEKNIS PROGRAM SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK, PERALATAN DAN KEMUDAHAN AKSES PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SOSIALISASI PENGELOLAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018

SOSIALISASI PENGELOLAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018 SOSIALISASI PENGELOLAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018 BALAI CADANGAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH JL. RAYA SECANG SEMARANG KM 1, KRINCING, SECANG MAGELANG TELP/FAX

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGADAAN GABAH/BERAS DAN PENYALURAN BERAS OLEH PEMERINTAH

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGADAAN GABAH/BERAS DAN PENYALURAN BERAS OLEH PEMERINTAH INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGADAAN GABAH/BERAS DAN PENYALURAN BERAS OLEH PEMERINTAH PRESIDEN, Dalam rangka stabilisasi ekonomi nasional, melindungi tingkat pendapatan petani,

Lebih terperinci

Regulasi Penugasan Pemerintah kepada Perum BULOG 1

Regulasi Penugasan Pemerintah kepada Perum BULOG 1 Ringkasan Eksekutif Regulasi Penugasan Pemerintah kepada Perum BULOG 1 Perum Bulog didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2003. Merujuk pada PP tersebut, sifat usaha, maksud, dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang berfungsi sebagai makanan pokok sumber karbohidrat. Beras merupakan komoditi pangan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2008:2). Sedangkan pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2008:2). Sedangkan pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem & Prosedur 1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN SOSIAL BERUPA UANG UNTUK PERBAIKAN RUMAH MASYARAKAT DAN FASILITAS UMUM AKIBAT TERJADINYA BENCANA ALAM DAN BENCANA SOSIAL GUBERNUR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 80 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BELANJA TIDAK TERDUGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

Lebih terperinci

KEBERADAAN BULOG DI MASA KRISIS

KEBERADAAN BULOG DI MASA KRISIS KEBERADAAN BULOG DI MASA KRISIS Strategi Operasional Bulog Awal Tahun Awal tahun 2007 dibuka dengan lembaran yang penuh kepedihan. Suasana iklim yang tidak menentu. Bencana demi bencana terjadi di hadapan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka stabilitas ekonomi nasional, meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Menimbang PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA TASIKMALAYA, : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a. bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan. No.2081, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGADAAN GABAH/BERAS DAN PENYALURAN BERAS OLEH PEMERINTAH

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGADAAN GABAH/BERAS DAN PENYALURAN BERAS OLEH PEMERINTAH INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGADAAN GABAH/BERAS DAN PENYALURAN BERAS OLEH PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka stabilisasi ekonomi nasional,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2009 Nomor 1 Seri E.7 PERATURAN WALIKOTA PADANG PANJANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN)

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang Mengingat : a. bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang Mengingat : a. bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka stabilitas ekonomi nasional, meningkatkan pendapatan petani, peningkatan ketahanan pangan,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah. No.117, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.02/2009 TENTANG SUBSIDI BERAS

Lebih terperinci

2011, No beras pemerintah yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 158/PMK.02/2009; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

2011, No beras pemerintah yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 158/PMK.02/2009; d. bahwa berdasarkan pertimbangan No.462, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Cadangan Beras Pemerintah. Penghitungan. Pembayaran. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/PMK.02/2011 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNSI PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN: 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang Mengingat : : a. bahwa untuk meringankan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK

PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) DAFTAR ISI 1. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1408, 2014 BNPB.Bantuan. Duka. Cita.Besaran. Pemberian Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN BERAS BERSUBSIDI DALAM PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,

BAB I. PENDAHULUAN. berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut UU pangan no 18 tahun 2012 pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pendapatan petani, peningkatan ketahanan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON SALINAN RANCANGAN NOMOR 72 TAHUN 2016, SERI D. 21 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 72 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DENGAN

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 2 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

Lebih terperinci