PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN"

Transkripsi

1

2 PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

3

4 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karunianya, sehingga Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Badan Litbang Pertanian telah selesai disusun. Pedoman Pelaksanaan ini disusun merujuk pada PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Permentan Nomor 23/Permentan/OT.140/5/2009 tentang Pedoman Umum SPI di Lingkungan Kementerian Pertanian. Pedoman Pelaksanaan ini sebagai acuan bagi UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian untuk menyusun Pedoman Teknis Sistem Pengendalian Intern, sehingga pelaksanaan pengendalian intern dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Pedoman pelaksanaan ini akan selalu direviu untuk disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis di Badan Litbang Pertanian. Jakarta, November 2013 Kepala Badan, Dr. Haryono i

5

6 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i iii v vi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dasar Hukum Maksud dan Tujuan Pengertian dan Definisi... 7 BAB II RUANG LINGKUP SISTEM PENGENDALIAN INTERN Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko Kegiatan Pengendalian Informasi dan Komunikasi Pemantauan BAB III SATUAN PELAKSANA PENGENDALIAN INTERN Struktur Organisasi Satlak PI Badan Litbang Pertanian Kewenangan dan Uraian Tugas Rencana Kerja iii

7 3.4. Penganggaran Pelaporan BAB IV PENUTUP LAMPIRAN iv

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Litbang Pertanian... 4 Gambar 2. Gambar 3. Hubungan Antar Sub-Sistem yang Mendukung Pemantauan Pengendalian Intern Struktur Organisasi Satuan Pelaksana PI lingkup Badan Litbang Pertanian v

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Form 1. Daftar Risiko dan Upaya Penanganan (satker) Form 2. Daftar Risiko dan Upaya Penanganan (UK/UPT Eselon II) Form 3. Daftar Risiko dan Upaya Penanganan (Eselon I) Lampiran 4. Mekanisme Evaluasi Pelaksanaan SPI Lampiran 5. Rekapitulasi Penilaian SPI Lampiran 6. Laporan Pelaksanaan SPI vi

10 BAB I PENDAHULUAN

11

12 BAB I. PENDAHULUAN, hal: Latar Belakang (Badan Litbang Pertanian) merupakan unit eselon I di bawah Kementerian Pertanian. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2013, Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan pertanian. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan Litbang Pertanian menyelenggarakan fungsi: (1) Penyiapan perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan pertanian; (2) Perumusan program penelitian dan pengembangan pertanian; (3) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan pertanian; (4) Evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan pertanian; dan (5) Pelaksanaan administrasi Badan. Sebagai sumber utama inovasi teknologi pertanian, Badan Litbang Pertanian harus menghasilkan invensi yang terencana, fokus dengan sasaran yang jelas dan dapat diterapkan untuk memecahkan masalah aktual yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, Badan Litbang Pertanian menetapkan 7 sasaran strategis yang terdiri atas: (1) Terciptanya varietas unggul dan galur/klon (benih dan bibit), pupuk, alsintan, serta strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; (2) Terciptanya inovasi teknologi produksi dan pengelolaan sumber daya pertanian serta rekomendasi kebijakan mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; (3) Terciptanya teknologi pascapanen hasil pertanian berbasis sumber daya lokal mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor; (4) Terciptanya model kelembagaan dan rekomendasi kebijakan pengembangan agribisnis dan agroindustri untuk peningkatan kesejahteraan petani; (5) Meningkatnya diseminasi dan promosi inovasi teknologi pertanian, serta jejaring kerja sama nasional dan internasional; (6) Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional, hak kekayaan intelektual (HaKI), dan komersialisasi hasil penelitian; serta (7) Meningkatnya kapasitas SDM, kelembagaan dan sarana prasarana penelitian. Struktur organisasi Badan Litbang Pertanian disusun berdasarkan pendekatan komoditas, bidang masalah, teknologi spesifik lokasi, dan pendekatan hulu hilir. Cakupan organisasi Badan Litbang Pertanian meliputi: (1) Sekretariat; (2) Empat Puslitbang yang menangani litbang komoditas; 3

13 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (3) Dua Pusat di bawah Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian yang pembinaannya diserahkan kepada Badan Litbang Pertanian; (4) Tujuh Balai Besar yang menangani litbang komoditas/bidang masalah; (5) Lima belas Balai Penelitian komoditas/bidang masalah; (6) Tiga Loka Penelitian komoditas/ bidang masalah; (7) Tiga puluh satu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian untuk melakukan pengkajian dan diseminasi teknologi spesifik lokasi; (8) Dua Loka Pengkajian Teknologi Pertanian untuk melakukan pengkajian dan diseminasi teknologi spesifik lokasi; dan (9) Satu Balai yang berada di bawah Sekretariat, menangani alih teknologi dan pemanfaatan teknologi bagi pembangunan pertanian nasional. Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Litbang Pertanian Tugas dan fungsi (tusi) tersebut harus dilaksanakan secara ekonomis, efektif, efisien, dan tertib (3E+1T), serta taat terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Keberhasilan pelaksanaan tusi untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian sangat dipengaruhi oleh pengendalian intern yang holistik dan andal. Hal ini selaras dengan pasal 58 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintahan mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian 4

14 BAB I. PENDAHULUAN, hal: 1-11 Intern (SPI) di lingkungan pemerintahan secara menyeluruh. Untuk melaksanakan ketentuan tersebut, pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang selanjutnya dijabarkan melalui Permentan Nomor 23/Permentan/OT.140/5/2009 tentang Pedoman Umum SPI di Lingkungan Kementerian Pertanian. Berdasarkan peraturan tersebut di atas, maka seluruh Unit Kerja (UK) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan Litbang Pertanian yang mengelola anggaran mandiri wajib melaksanakan SPI. Penerapan SPI harus dilaksanakan secara terus-menerus, integral, dan tidak terpisahkan dari kegiatan UK/UPT. Oleh karena itu, Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) wajib dibentuk untuk membantu Kepala Badan/UK/UPT dalam mengevaluasi penerapan SPI guna memastikan tercapainya tujuan dan sasaran organisasi Dasar Hukum Pedoman Pelaksanaan SPI di lingkungan Badan Litbang Pertanian, merujuk pada: Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4450); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614); 5

15 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4890); Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5135); Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5334); Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara (Lembaran Negara Tahun 2013 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5135); Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/OT.140/5/2009 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44/Permentan/OT.140/8/2011 tentang Pedoman Umum Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 06/Permentan/OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Pertanian sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67/Permentan/OT.140/11/ 2012; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 69/Permentan/ OT.140/6/2013 tentang Pedoman Pengukuran Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja di Lingkungan Kementerian Pertanian; Keputusan Kepala Nomor 225/Kpts/OT.140/J/11/2006 tentang Panduan Umum Penelitian/ Perekayasaan Koordinatif Lintas Puslit/Balit Lingkup Badan Litbang Pertanian; Keputusan Kepala Nomor 88.1/Kpts/OT.160/I/3/2013 tentang Panduan Pembentukan Kelembagaan Internal Badan Litbang Pertanian. 6

16 BAB I. PENDAHULUAN, hal: Maksud dan Tujuan Pedoman Pelaksanaan SPI dimaksudkan sebagai acuan bagi UK/UPT untuk menerapkan SPI dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi, akuntabilitas, pengelolaan keuangan, dan pengamanan aset negara. Pedoman Pelaksanaan SPI bertujuan memberikan panduan bagi UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian untuk menyusun Pedoman Teknis yang disesuaikan dengan tusi masing-masing Pengertian dan Definisi Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pemimpin dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pemimpin dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan dan terdiri atas: Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang bertanggung jawab kepada Presiden Inspektorat Jenderal yang bertanggung jawab kepada Menteri/ Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) Inspektorat Provinsi bertanggung jawab kepada Gubernur. 7

17 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Inspektorat Kabupaten/Kota bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota Organisasi adalah Kementerian/LPNK/pemerintah daerah atau institusi yang menurut peraturan perundangan-undangan ditunjuk sebagai atasan APIP Instansi Pemerintah adalah unsur penyelenggara pemerintahan pusat atau unsur penyelenggara pemerintahan daerah Pengendalian adalah mengatur, mengarahkan dan mengambil tindakan korektif, mengawasi semua tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan suatu rencana agar mencapai sasaran yang ditetapkan Lingkungan pengendalian adalah kondisi dalam instansi pemerintah yang memengaruhi efektivitas pengendalian intern Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik Pemantauan pengendalian intern adalah proses penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Intern dan proses yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti Pembinaan adalah tindakan yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap penyelenggara program dan kegiatan satuan kerja dalam bentuk bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi, serta pemberian pedoman terhadap seluruh bagian pada satuan kerja secara berkelanjutan Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, norma, standar, prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan. 8

18 BAB I. PENDAHULUAN, hal: Pemantauan adalah proses penilaian kemajuan suatu program/ kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil suatu program/kegiatan dengan norma, standar, dan prosedur yang telah ditetapkan dan menentukan faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu program/kegiatan dalam mencapai tujuan Unit Kerja (UK) adalah Satuan Kerja Struktural lingkup Badan Litbang Pertanian yang meliputi Pusat dan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah Satuan Kerja lingkup Badan Litbang Pertanian yang meliputi Balai Besar (BB), Balai Penelitian (Balit), Loka Penelitian (Lolit), Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), dan Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Kelembagaan Internal adalah unit non-struktural yang dibentuk pada UK dan UPT Rencana Strategis (Renstra) adalah pedoman yang disusun suatu organisasi mencakup visi, misi, arah kebijakan dan strategi yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan target utama organisasi dalam kurun waktu tertentu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi. Terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang merupakan dokumen yang berisi gambaran perwujudan akuntabilitas instansi pemerintah Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan. 9

19 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang, kelangsungan usaha, piutang, kewajiban kontinjensi atau informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-angka keuangan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya Standard Operating Procedure (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana, kapan, di mana, dan oleh siapa dilakukan Rencana Penelitian/Perekayasaan/Pengkajian Tim Peneliti/ Perekayasa/Pengkaji (RPTP) adalah usulan penelitian/ perekayasaan/pengkajian yang bersifat holistik dan terintegrasi serta dikerjakan oleh tim terdiri dari berbagai disiplin ilmu, dengan sasaran yang jelas dan terukur Rencana Diseminasi Hasil Penelitian/Perekayasaan/ Pengkajian (RDHP) adalah usulan diseminasi yang bersifat holistik dan terintegrasi serta dikerjakan oleh tim terdiri dari berbagai disiplin ilmu dengan sasaran yang jelas dan terukur Rencana Kegiatan Tim Manajemen (RKTM) adalah usulan kegiatan manajemen yang bersifat holistik, terintegrasi, dan dikerjakan tim manajemen Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Term of Reference (TOR) adalah dokumen perencanaan kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa, siapa, kapan, dimana, bagaimana, dan berapa perkiraan biaya suatu kegiatan. Dengan kata lain, KAK berisi uraian tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, masukan yang dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama. 10

20 BAB I. PENDAHULUAN, hal: Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat penerapan nilai dasar budaya kerja dalam rangka mengembangkan etos kerja dan peningkatan kualitas kinerja aparatur negara secara intensif dan menyeluruh. 11

21

22 BAB II SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN

23

24 BAB II. SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN, hal: Sesuai dengan PP No. 60 Tahun 2008, SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pemimpin dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Ruang lingkup SPI meliputi 5 (lima) unsur : (1) Lingkungan pengendalian; (2) Penilaian risiko; (3) Kegiatan pengendalian; (4) Informasi dan komunikasi dan (5) Pemantauan. Masing-masing unsur diuraikan sebagai berikut : 2.1. Lingkungan dan Pengendalian Kepala Badan Litbang Pertanian dan seluruh kepala UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian wajib menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif guna terlaksananya Sistem Pengendalian Intern di lingkungan kerjanya. Penciptaan dan pemeliharaan lingkungan pengendalian di Badan Litbang Pertanian dilakukan melalui: (1) Penegakan integritas dan nilai etika; (2) Komitmen terhadap kompetensi; (3) Kepemimpinan yang kondusif; (4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; (5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; (6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan SDM; (7) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; dan (8) Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait. Adapun uraian kegiatan berkenaan dengan upaya menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian adalah sebagai berikut: Penegakan Integritas dan Nilai Etika a. Seluruh pegawai lingkup Badan Litbang Pertanian wajib mematuhi Jam Kerja, yaitu Senin s.d Kamis masuk kerja jam 7.30 pulang jam

25 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Hari Jumat masuk jam pulang jam b. Seluruh pegawai lingkup Badan Litbang Pertanian wajib mematuhi penugasan dari Kepala UK/UPT, yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas dan waktu yang dijadwalkan. c. Seluruh Pegawai lingkup Badan Litbang Pertanian wajib mengikuti Upacara Bendera. d. Kepala UK/UPT melakukan briefing teknis dan non teknis setiap penugasan kepada pegawai. e. Kepala UK/UPT menegakkan disiplin sesuai PP No 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. f. Seluruh Pegawai lingkup Badan Litbang Pertanian wajib mematuhi kode etik pegawai. g. Seluruh pegawai lingkup Badan Litbang Pertanian menandatangani Pakta Integritas. h. Seluruh pegawai lingkup Badan Litbang Pertanian wajib menerapkan nilai budaya kerja sesuai dengan Permentan 69/Permentan/OT.140/6/2013 tentang Pedoman Pengukuran Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja di Lingkungan Kementerian Pertanian Komitmen terhadap Kompetensi a. Kepala UK/UPT menetapkan kegiatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas dan fungsi pada masing-masing bidang. b. Kegiatan yang diusulkan, didukung oleh tim yang kompeten secara keahlian dan manajerial dan dilengkapi dengan RPTP/RDHP/RKTM. c. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan dan memutakhirkan uraian jabatan. d. Kepala Badan/UK/UPT mengkondisikan pegawai yang menduduki jabatan di Badan Litbang Pertanian telah memiliki pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang diperlukan. e. Kepala UK/UPT mengusulkan pegawainya kepada Kepala Badan Litbang Pertanian untuk mengikuti diklat yang terkait dengan tugas dan fungsinya untuk meningkatkan kompetensi pekerjaannya. f. Untuk menjaga kompetensi kerja dilakukan penilaian kinerja, melalui penerapanan Sasaran Kerja Pegawai (SKP). 16

26 BAB II. SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN, hal: g. Kepala Badan/UK/UPT memberikan bimbingan yang objektif dan konstruktif dalam rangka peningkatan kinerja Kepemimpinan yang Kondusif a. Kepala Badan/UK/UPT menerapkan manajemen berbasis kinerja yang terukur antara lain dengan mereviu RKA-KL dan RPTP/RDHP/RKTM agar efektif dan efisien. b. Kepala Badan/UK/UPT melindungi aset dan informasi dari akses dan penggunaan yang tidak sah, melalui SAI dan SIMAK-BMN. c. Kepala Badan/UK/UPT merespon positif laporan yang terkait dengan keuangan, pengganggaran, program dan kegiatan serta menindaklanjuti permasalahan yang ditemui. d. Kepala Badan/UK/UPT merespon informasi hasil pengawasan guna perbaikan manajemen. e. Kepala Badan/UK/UPT menjamin tidak ada mutasi pegawai yang berlebihan pada fungsi-fungsi kunci, yang dapat memperlemah pencapaian kinerja. f. Kepala Badan/UK/UPT berinteraksi instensif dengan pegawai melalui rapat-rapat dan komunikasi personal. g. Kepala Badan/UK/UPT menerapkan reward dan punishment Pembentukan Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan a. Kepala Badan/UK/UPT menjamin bahwa organisasi di lingkup Badan Litbang Pertanian dapat melaksanakan tusi. b. Kepala Badan/UK/UPT menjamin bahwa seluruh pegawai lingkup Badan Litbang Pertanian, sudah memahami uraian tugas dan fungsi masingmasing. c. Kepala Badan/UK/UPT menjamin bahwa jumlah pegawai memadai sesuai kebutuhan dan mampu melaksanakan tugas dan fungsi secara efektif. d. Kepala Badan/UK/UPT menjamin bahwa organisasi penunjang (kelembagaan internal, panitia pengadaan barang/jasa, tim pemeriksa/ 17

27 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern penerima) telah dilengkapi dengan uraian tugas, dan personil yang kompeten serta kejelasan hubungan antar kelembagaan dan alur pelaporan intern. e. Kepala Badan/UK/UPT melaksanakan evaluasi dan penyesuaian secara periodik terhadap kelembagaan internal sehubungan dengan perubahan lingkungan strategis dan beban kerja. f. Kepala Badan/UK/UPT melakukan kaderisasi dan menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK) untuk perencanaan posisi jabatan Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat a. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan wewenang dan tanggung jawab dengan jelas dan dikomunikasikan kepada pegawai yang menerima pendelegasian. b. Kepala Badan/UK/UPT memiliki tanggung jawab sesuai kewenangannya dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM a. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan kebijakan dan prosedur rekruitmen dan pemberhentian pegawai. b. Kepala Badan/UK/UPT mengkomunikasikan kepada pengelola kepegawaian mengenai kualifikasi dan kompetensi calon pegawai baru. c. Kepala Badan/UK/UPT menyusun program orientasi bagi pegawai baru dan program pelatihan yang berkesinambungan untuk semua pegawai. d. Kepala Badan/UK/UPT melakukan mutasi, promosi, remunerasi dan penghargaan pegawai berdasarkan pada hasil penilaian kinerja. e. Kepala Badan/UK/UPT memberi sanksi atau tindakan pembimbingan kepada pegawai atas pelanggaran peraturan atau kode etik. f. Kepala Badan/UK/UPT mengusulkan pemberhentian pegawai sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 18

28 BAB II. SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN, hal: Perwujudan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Efektif a. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan organisasi SPI, yang selanjutnya disebut Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI), yang bertugas membantu Kepala Badan/UK/UPT untuk memberi keyakinan atas pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, pengawasan aset Negara, dan tertib sesuai ketentuan yang berlaku. b. Kepala Badan/UK/UPT membuat surat tugas kepada Satlak PI untuk pelaksanaan tugasnya Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait a. Kepala Badan/UK/UPT mempunyai hubungan kerja yang baik dengan pemimpin instansi pemerintah yang mengelola anggaran, akuntansi dan perbendaharaan serta melakukan pembahasan secara berkala tentang pelaporan keuangan dan anggaran, pengendalian intern serta kinerja. b. Kepala Badan/UK/UPT memiliki hubungan kerja yang baik dengan APIP yang melaksanakan tanggung jawab pengendalian. c. Kepala Badan/UK/UPT menjalin kerjasama yang baik dengan instansi intern lingkup Kementan maupun kementerian lain dalam rangka memperlancar tugas dan fungsi pemimpin Penilaian Risiko Kepala Badan/UK/UPT wajib melakukan penilaian risiko terhadap pelaksanaan tusi, sehingga penyimpangan dapat diantisipasi dan sasaran tercapai. Penilaian risiko dilakukan dengan cara (1) Menetapkan tujuan program/kegiatan; (2) Mengidentifikasi risiko terhadap seluruh kegiatan; dan (3) Menganalisis sebab dan dampaknya. 19

29 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Menetapkan Tujuan Program/Kegiatan a. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan Renstra yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan target utama yang terukur, dapat dicapai, realistis dan terikat waktu. Renstra Badan Litbang Pertanian tersebut kemudian dijabarkan ke dalam renstra masing-masing UK/UPT. b. Kepala Badan/UK/UPT wajib mensosialisasikan Renstra tersebut secara berjenjang kepada seluruh pegawai. c. Kepala Badan/UK/UPT menjamin bahwa dalam menetapkan kegiatankegiatan yang diusulkan melibatkan seluruh tingkat pejabat di lingkup UK/UPT masing-masing. d. Kepala Badan/UK/UPT menjamin bahwa kegiatan yang ditetapkan memenuhi kriteria: (1) Sesuai dengan Renstra Badan Litbang Pertanian; (2) Saling melengkapi, saling menunjang dan tidak bertentangan satu sama lainnya; (3) Mempunyai indikator kinerja utama yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Time Framed). e. Kepala Badan/UK/UPT menjamin bahwa kegiatan yang ditetapkan mendapat biaya secara memadai serta didukung dengan sarana prasarana dan pegawai yang berkompeten dengan jumlah yang memadai, sehingga tujuan dan sasaran tercapai Identifikasi Risiko a. Kepala Badan/UK/UPT menjamin bahwa proses identifikasi risiko dilakukan sesuai tahapan kegiatan dengan menetapkan titik kritis yang tepat atas pengelolaan dan penggunaan anggaran, pengelolaan aset, pemberdayaan SDM dan pelaksanaan kegiatan penelitian. b. Kepala Badan/UK/UPT membahas hasil identifikasi risiko dalam rapat di tingkat Pemimpin (RAPIM) untuk mengendalikan risiko Analisis Risiko a. Kepala Badan/UK/UPT menganalisis risiko yang telah teridentifikasi untuk diketahui penyebab dan dampaknya. Untuk memudahkan 20

30 BAB II. SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN, hal: identifikasi dan analisis risiko dapat menggunakan matriks (Lampiran 1, 2, dan 3). b. Kepala Badan/UK/UPT melakukan penanganan risiko dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dengan meminimalisasi risiko dengan cara mengatasi penyebabnya dan prioritisasi pada risiko yang mempunyai dampak dengan bobot paling tinggi Kegiatan Pengendalian Kepala Badan/UK/UPT wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tusi Badan Litbang Pertanian. Kegiatan pengendaian dapat dilakukan sekurang-kurangnya pada kegiatan utama atau dapat dipilih sesuai dengan sifat kegiatannya dan harus dikaitkan dengan penilaian risiko. Kebijakan dan prosedur pengendalian harus ditetapkan secara tertulis, dilaksanakan dan dievaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut masih sesuai dan berfungsi sepert yang diharapkan. Kegiatan pengendalian meliputi : (1) Reviu atas kinerja UK/UPT; (2) Pembinaan sumber daya manusia; (3) Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi; (4) Pengendalian fisik atas aset; (5) Penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja; (6) Pemisahan fungsi; (7) Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting; (8) Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian; (9) Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya; (10) Akuntabilitas sumber daya dan pencatatannya; dan (11) Dokumentasi yang baik atas SPI serta transaksi dan kejadian penting Reviu atas Kinerja UK/UPT a. Kepala Badan/UK/UPT aktif terlibat dalam penyusunan rencana strategis dan rencana kerja tahunan. b. Kepala Badan/UK/UPT aktif terlibat dalam pengukuran dan pelaporan hasil yang dicapai. c. Kepala Badan/UK/UPT secara berkala mereviu capaian kinerja dibandingkan dengan rencana. 21

31 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern d. Kepala Badan/UK/UPT dapat mendelegasikan kepada pejabat/ pegawai yang ditunjuk untuk mereviu laporan kinerja, menganalisis kecenderungan, mengukur hasil dibandingkan dengan target, anggaran, prakiraan dan kriteria yang telah ditetapkan serta periode sebelumnya Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) a. Kepala Badan/UK/UPT mengomunikasikan renstra UK/UPT (terutama visi, misi, tujuan, nilai, dan strategi) kepada seluruh pegawai. b. Kepala Badan/UK/UPT aktif terlibat dalam penyusunan strategi perencanaan dan pembinaan SDM untuk mendukung pencapaian visi dan misi UK/UPT. c. Kepala Badan/UK/UPT aktif terlibat dalam penyusunan rencana diklat pegawai. d. Kepala Badan/UK/UPT aktif terlibat dalam penyusunan uraian jabatan dan rencana pengembangan karir pegawai. e. Kepala Badan/UK/UPT mengomunikasikan panduan budaya kerja dan etika peneliti kepada seluruh pegawai. f. Kepala Badan/UK/UPT aktif terlibat dalam evaluasi kinerja pegawai melalui penerapan SKP. g. Kepala Badan/UK/UPT menyusun sistem kompensasi, program kesejahteraan, dan fasilitas pegawai. h. Kepala Badan/UK/UPT melakukan kaderisasi untuk memastikan tersedianya pegawai dengan kompetensi yang diperlukan Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi (SI) Pengendalian Umum Pengamanan Sistem Informasi a. Kepala Badan/UK/UPT melakukan penilaian risiko secara periodik, komperehensif dan didokumentasikan teratur pada saat sistem fasilitas atau kondisi lainnya berubah. 22

32 BAB II. SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN, hal: b. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan organisasi untuk mengimplementasikan dan mengelola program pengamanan. c. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan uraian tanggung jawab pengamanan secara jelas, serta memantau efektivitas dan melakukan perubahan jika diperlukan atas program pengamanan. d. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan SOP pengelolaan database/ informasi dan pengelola database dengan surat keputusan. e. Operasional komputer/pemroses data dikendalikan dengan password, sedangkan untuk kontinuitas pelayanan data dilakukan pencegahan dengan backup data dan program, perlindungan virus serta pemeliharaan perangkat lunak Pengendalian atas Akses a. Kepala Badan/UK/UPT melakukan klasifikasi atas sumber daya sistem informasi berdasarkan kepentingan dan sensivitasnya. b. Kepala Badan/UK/UPT melakukan identifikasi pengguna yang berhak dan otorisasi akses ke informasi secara formal. c. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan akses pengendalian fisik dan logik untuk mencegah dan mendeteksi akses yang tidak diotorisasi. d. Kepala Badan/UK/UPT memantau akses ke sistem informasi, menginvestigasi pelanggaran dan melakukan perbaikan serta menegakkan disiplin Pengendalian atas Pengembangan dan Perubahan Perangkat Lunak Aplikasi a. Kepala Badan/UK/UPT melakukan otorisasi atas fitur pemrosesan sistem informasi dan modifikasi program. b. Kepala Badan/UK/UPT melakukan pengujian dan persetujuan atas seluruh perangkat lunak yang baru dan yang dimutakhirkan. c. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan prosedur untuk memastikan terselenggaranya pengendalian atas perangkat lunak. 23

33 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pengendalian atas Perangkat Lunak Sistem a. Kepala Badan/UK/UPT membatasi akses ke perangkat lunak sistem berdasarkan tanggung jawab pekerjaan dan dokumentasi atas otorisasi akses. b. Kepala Badan/UK/UPT mengendalikan atas perubahan yang dilakukan terhadap perangkat lunak sistem. c. Kepala Badan/UK/UPT mengidentifikasi tugas yang tidak dapat digabung dan menetapkan kebijakan untuk memisahkan tugas tersebut Pemisahan Tugas a. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan pengendalian akses untuk pelaksanaan pemisahan tugas. b. Kepala Badan/UK/UPT melakukan pengendalian atas kegiatan pegawai melalui penggunaan prosedur, supervisi dan reviu. c. Kepala Badan/UK/UPT melakukan penilaian, pemberian prioritas, dan pengidentifikasian sumber daya pendukung atas kegiatan komputerisasi yang kritis dan sensitif Kontinuitas Pelayanan a. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan langkah-langkah pencegahan dan meminimalisasi potensi kerusakan dan terhentinya operasi komputer. b. Kepala Badan/UK/UPT melakukan pengembangan dan pendokumentasian rencana komperehensif untuk mengatasi kejadian tak terduga. c. Kepala Badan/UK/UPT melakukan pengujian berkala atas rencana untuk mengatasi kejadian tak terduga dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. 24

34 BAB II. SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN, hal: Pengendalian Aplikasi Pengendalian Otorisasi a. Kepala Badan/UK/UPT melakukan pengendalian terhadap dokumen sumber. b. Kepala Badan/UK/UPT mengesahkan dokumen sumber. c. Kepala Badan/UK/UPT membatasi akses ke terminal entri data. d. Kepala Badan/UK/UPT menggunakan file induk dan laporan khusus untuk memastikan bahwa seluruh data yang diproses tidak diotorisasi Pengendalian Kelengkapan a. Kepala Badan/UK/UPT menginstruksikan pengentrian dan pemrosesan seluruh transaksi yang telah diotorisasi ke dalam komputer. b. Kepala Badan/UK/UPT melaksanakan rekonsiliasi data untuk memverifikasi kelengkapan data Pengendalian Akurasi a. Kepala Badan/UK/UPT menginstruksikan penggunaan desain entri data untuk mendukung akurasi data. b. Kepala Badan/UK/UPT melaksanakan validasi data untuk mengidentifikasi data yang salah. c. Kepala Badan/UK/UPT melakukan pencatatan, pelaporan, investigasi, dan perbaikan data yang salah dengan segera. d. Kepala Badan/UK/UPT melakukan reviu atas laporan keluaran untuk mempertahankan akurasi dan validasi data Pengendalian terhadap Keandalan Pemrosesan dan File Data a. Kepala Badan/UK/UPT menggunakan prosedur untuk memastikan hanya program dan file data versi terkini yang digunakan selama pemrosesan. 25

35 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern b. Kepala Badan/UK/UPT menggunakan program yang memiliki prosedur untuk memverifikasi bahwa file komputer yang sesuai digunakan selama pemrosesan dan mengecek internal file header labels sebelum pemrosesan. c. Kepala Badan/UK/UPT menggunakan aplikasi untuk mencegah perubahan file secara bersamaan Pengendalian Fisik atas Aset a. Kepala Badan/UK/UPT menyusun rencana identifikasi, kebijakan, dan prosedur pengamanan fisik serta menyusun rencana pemulihan pasca bencana. b. Kepala Badan/UK/UPT mengomunikasikan kebijakan/sop/prosedur pengamanan aset yang berlaku di Badan Litbang Pertanian kepada seluruh pegawai untuk ditaati. c. Kepala Badan/UK/UPT menjamin bahwa seluruh aset di lingkup Badan Litbang Pertanian telah diberi nomor inventaris dan barang-barang yang mudah dicuri disimpan pada tempat yang aman Penetapan dan Reviu atas Indikator dan Ukuran Kinerja a. Kepala Badan/UK/UPT harus menetapkan ukuran dan indikator kinerja kegiatan dan pegawai. b. Kepala Badan/UK/UPT melakukan reviu dan validasi secara periodik atas ketetapan dan keandalan ukuran dan indikator kinerja. c. Kepala Badan/UK/UPT mengevaluasi faktor penilaian pengukuran kinerja dan membandingkan capaian kinerja secara terus-menerus dengan sasaran yang telah ditetapkan Pemisahan Fungsi a. Kepala Badan/UK/UPT menjamin bahwa seluruh aspek utama transaksi atau kejadian tidak dikendalikan oleh satu orang. 26

36 BAB II. SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN, hal: b. Kepala Badan/UK/UPT mengendalikan seluruh aspek utama transaksi dengan memisahkan fungsi, seperti: fungsi pengadaan aset/barang habis pakai dengan fungsi penyimpanan dan fungsi pengendaliannya, fungsi otorisasi, persetujuan, pemrosesan dan pencatatan. c. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan kebijakan bahwa penanganan uang tunai, surat berharga, dan aset berisiko tinggi lainnya tidak dilakukan oleh satu orang Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian Penting a. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan dan mengomunikasikan syarat dan ketentuan otorisasi kepada seluruh pegawai. b. Kepala Badan/UK/UPT menunjuk pejabat yang kompeten untuk memberikan keabsahan atas dokumen yang dikeluarkan dan data yang dientri. c. Kepala Badan/UK/UPT menunjuk pegawai yang kompeten untuk melaksanakan pembinaan, pendampingan dan pemantauan Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan Kejadian a. Kepala Badan/UK/UPT mencatat dengan tepat dan segera seluruh transaksi penting, seperti: pengadaan bahan/aset, penghapusan dan mutasi aset, transaksi keuangan, produksi dan produktivitas. b. Kepala Badan/UK/UPT melakukan klasifikasi dan pencatatan yang tepat untuk seluruh siklus transaksi/kejadian Pembatasan Akses atas Sumber Daya a. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan SOP terkait dengan pembatasan akses untuk penyimpanan uang di brankas, pengolahan database, dan stock barang habis pakai. b. Kepala Badan/UK/UPT menugaskan pegawai untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP yang telah ditetapkan. 27

37 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Akuntabilitas terhadap Sumber Daya a. Kepala Badan/UK/UPT menugaskan pegawai untuk mengelola barang habis pakai, database dengan surat keputusan. b. Kepala Badan/UK/UPT mengevaluasi pemanfaatan/eksploitasi BBM, fasilitas listrik, air, telepon dan gas Dokumentasi SPI, Transaksi dan Kejadian Penting a. Kepala Badan/UK/UPT menjamin terdokumentasikannya seluruh kegiatan penerapan SPI dan transaksi penting. b. Kepala Badan/UK/UPT menjamin tersimpannya dokumen pelaksanaan SPI mencakup identifikasi, penerapan dan evaluasi atas tujuan dan fungsi instansi Badan Litbang Pertanian dan setiap kegiatan. c. Kepala Badan/UK/UPT menjamin kesiapan dan ketersediaan dokumen untuk diperiksa setiap saat Informasi dan Komunikasi Kepala Badan/UK/UPT harus memiliki informasi yang relevan dan dapat diandalkan. Informasi tersebut meliputi informasi intern (laporan keuangan, aset, dan hasil-hasil penelitian) dan informasi ekstern (kebijakan pemerintah dan masukan dari masyarakat). Untuk mendapatkan informasi tersebut perlu dilakukan identifikasi, pencatatan, penyimpanan dengan baik, serta pengomunikasian tepat waktu dan sasaran, maka: a. Kepala Badan/UK/UPT mengidentifikasi informasi penting yang diperlukan untuk pengendalian, meliputi informasi pengelolaan keuangan, pengelolaan aset dan capaian kinerja termasuk permasalahan yang ada. Informasi tersebut merupakan hasil analisis, bukan data yang belum diolah. b. Kepala Badan/UK/UPT menciptakan model pelaporan yang berisi informasi secara lengkap, tepat, dan akurat, yang dapat didistribusikan kepada seluruh pegawai atau pihak yang berkepentingan. 28

38 BAB II. SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN, hal: c. Kepala Badan/UK/UPT menjamin bahwa Pedoman Umum, Pedoman Pelaksana, Pedoman Teknis, Peraturan-peraturan, Surat Edaran atau pengumuman dapat dipahami oleh seluruh pegawai atau pihak yang berkepentingan. d. Kepala Badan/UK/UPT menyediakan fasilitas sarana komunikasi dalam bentuk laporan, papan pengumuman, fax, , telpon, buku pedoman, memorandum, surat edaran, situs internet, video dan arahan lisan. e. Kepala Badan/UK/UPT menciptakan mekanisme yang memungkinkan informasi bisa sampai ke seluruh bagian dengan lancar dan menjamin adanya komunikasi antar kegiatan fungsional. f. Kepala Badan/UK/UPT menjamin adanya mekanisme yang memungkinkan pegawai menyampaikan rekomendasi penyempurnaan kegiatan. g. Kepala Badan/UK/UPT menyediakan sarana komunikasi yang terbuka dan efektif dengan masyarakat, klien, konsultan dan aparat pengawas internal yang dapat memberikan masukan signifikan. h. Kepala Badan/UK/UPT memantau secara terus-menerus kelayakan dan keakuratan informasi, serta memberi kemudahan untuk mengaksesnya. i. Kepala Badan/UK/UPT memberi dukungan terhadap pengembangan teknologi informasi yang ditunjukkan dengan komitmennya dari penyediaan tenaga dan dana, serta upaya pengembangannya. j. Kepala Badan/UK/UPT memberikan respon yang baik atas setiap kritik dan saran yang membangun. k. Kepala Badan/UK/UPT memanfaatkan secara efisien dan efektif berbagai bentuk sarana komunikasi, seperti: rapim, laporan, seminar, media cetak, media elektronik, dan lain-lain Pemantauan Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh Kepala Badan/UK/UPT yang bersangkutan sebagai implementasi pengendalian pemimpin (built-in control) terhadap implementasi SPI di UK/UPT yang bersangkutan. Kegiatan pemantauan juga dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya. Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat 29

39 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern ditindaklanjuti. Untuk dapat lebih memahami pemantauan pengendalian intern secara lebih holistik, hubungan antar subsistem yang mendukung sub-sub unsur lingkup pemantauan pengendalian intern disajikan pada Gambar 2. Pemantauan SPI dilaksanakan melalui: (1) Pemantauan berkelanjutan; (2) Evaluasi terpisah; dan (3) Tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya. Gambar 2. Hubungan Antar Sub sistem yang Mendukung Pemantauan Pengendalian Intern Pemantauan Berkelanjutan Pemantauan berkelanjutan dilakukan melalui kegiatan pengelolaan rutin, supervisi, pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain terkait dalam pelaksanaan tugas, dengan cara: 30

40 BAB II. SISTEM PENGENDALIAN INTERN BADAN LITBANG PERTANIAN, hal: a. Kepala Badan/UK/UPT menginstruksikan kepada penanggung jawab kegiatan untuk melaporkan secara rutin tentang perkembangan kegiatannya yang memuat informasi capaian kinerja serta permasalahan yang ada. b. Kepala Badan/UK/UPT menginstruksikan seluruh penanggung jawab kegiatan untuk mentaati penyusunan dan mengirimkan laporan yang telah ditetapkan. c. Kepala Badan/UK/UPT melaksanakan supervisi terhadap kegiatan strategis dan transaksi penting lainnya. d. Kepala Badan/UK/UPT melaksanakan rapat secara rutin sesuai kebutuhan, untuk mendapatkan masukan tentang efektivitas pengendalian intern Evaluasi Terpisah Kegiatan evaluasi terpisah dilaksanakan melalui penilaian sendiri, reviu, dan pengujian efektivitas SPI. Evaluasi terpisah juga dapat dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah atau pihak ekstern pemerintah. Untuk melaksanakan kegiatan evaluasi terpisah melalui penilaian sendiri, dilakukan dengan cara : a. Kepala Badan/UK/UPT melakukan evaluasi terhadap penerapan SPI atau dapat menugaskan Satlak PI di UK/UPT menggunakan formulir SPI yang telah disusun. b. Satlak PI menyusun suatu rencana evaluasi untuk meyakinkan terlaksanakan kegiatan tersebut secara terkoordinasi. c. Satlak PI menganalisis hasil evaluasi dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan serta mendokumentasikan hasil proses evaluasi Tindak Lanjut atas Rekomendasi Hasil Audit dan Reviu Lainnya Kegiatan tindak lanjut rekomendasi atas hasil audit dan reviu lainnya harus segera diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya yang ditetapkan. a. Kepala Badan/UK/UPT segera mereviu dan mengevaluasi temuan audit, hasil penilaian, dan reviu lainnya yang menunjukkan adanya kelemahan dan teridentifikasi perlunya perbaikan. 31

41 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern b. Kepala Badan/UK/UPT menanggapi langsung temuan dan rekomendasi hasil audit pada saat proses audit berlangsung, bukan pada saat laporan hasil audit telah selesai. c. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan kegiatan yang terencana untuk menindaklanjuti temuan dan rekomendasi dalam jangka waktu yang ditetapkan. 32

42 BAB III SATUAN PELAKSANA PENGENDALIAN INTERN

43

44 BAB III. SATUAN PELAKSANA PENGENDALIAN INTERN, hal: Pelaksanaan dan penerapan SPI di lingkup Badan Litbang Pertanian diwujudkan dalam bentuk organisasi SPI, mulai dari eselon I sampai eselon IV. Kepala Badan/UK/UPT menetapkan organisasi SPI, yang selanjutnya disebut Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI), guna membantu Kepala Badan/UK/UPT untuk memberi keyakinan atas pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, pengawasan aset negara, dan tertib sesuai ketentuan yang berlaku. Kelengkapan organisasi SPI mencakup: (1) Struktur organisasi; (2) Kewenangan dan uraian tugas; (3) Rencana kerja; (4) Penganggaran; dan (5) Pelaporan Struktur Organisasi Satlak PI Badan Litbang Pertanian Satlak PI ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan/UK/UPT yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota. Unsur anggota melibatkan bagian/bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, tata usaha dan unsur teknis lainnya serta berjumlah gasal. Gambar 3. Struktur Organisasi Satuan Pelaksana PI lingkup Badan Litbang Pertanian Struktur Organisasi Satlak PI di Badan Litbang Pertanian Penanggung jawab : Kepala Badan Litbang Pertanian Ketua : Sekretaris Badan Litbang Pertanian Sekretaris : Kepala Bagian Perencanaan Anggota : 1. Kepala Puslitbang Tanaman Pangan 2. Kepala Puslitbang Hortikultura 3. Kepala Puslitbang Perkebunan 35

45 Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern 4. Kepala Puslitbang Peternakan 5. Kepala Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian 6. Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 7. Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner 8. Kepala Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian 9. Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 10. Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian 11. Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian 12. Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian 13. Kepala Balai Besar Pengembangan dan Pengkajian Teknologi Pertanian Struktur Organisasi Satlak PI di Sekretariat Badan Litbang Pertanian Penanggung jawab : Sekretaris Badan Ketua : Kepala Bagian Umum Sekretaris : Kepala Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Anggota : 1. Kepala Bagian Kepegawaian 2. Kepala Bagian Perencanaan 3. Kepala Bagian Kerja Sama, Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat Struktur Organisasi Satlak PI di Pusat/Puslitbang/Balai Besar lingkup Badan Litbang Pertanian Penanggung jawab : Kepala Pusat/Puslitbang/Balai Besar Ketua : Kepala Bidang Program dan Evaluasi Sekretaris : Kepala Subbidang/Seksi Evaluasi dan Pelaporan Anggota : 1. Kepala Bagian Tata Usaha 2. Kepala Bidang Kerja Sama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian 3. Peneliti/Fungsional lain 36

46 BAB III. SATUAN PELAKSANA PENGENDALIAN INTERN, hal: Struktur Organisasi Satlak PI di Balai Penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian Penanggung jawab : Kepala Balai Ketua : Kepala Seksi Pelayanan Teknis Anggota : 1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha 2. Kepala Seksi Jasa Penelitian 3. Peneliti/Fungsional lain Struktur Organisasi Satlak PI di BPTP lingkup Badan Litbang Pertanian Penanggung jawab : Kepala BPTP Ketua : Kepala Seksi Kerja Sama dan Pelayanan Pengkajian Anggota : 1. Kepala Subbagian Tata Usaha 2. Peneliti/Fungsional lain 3. Peneliti/Fungsional lain Struktur Organisasi Satlak PI di Lolit/LPTP lingkup Badan Litbang Pertanian Penanggungjawab : Kepala Lolit/LPTP Ketua : Kepala Urusan Tata Usaha Anggota : 1. Koordinator Pelayanan Teknis 2. Peneliti/Fungsional lain 3. Peneliti/Fungsional lain 3.2. Kewenangan dan Uraian Tugas Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) Satlak PI bertanggung jawab kepada Kepala Badan/UK/UPT dengan tugas membantu dalam hal: (1) Mewujudkan penerapan SPI; (2) Mendorong terlaksananya kegiatan UK/UPT yang efisien dan efektif; (3) Mendorong terwujudnya keandalan laporan keuangan; (4) Mendorong terlaksananya pengamanan aset negara; dan (5) Mendorong meningkatnya ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 37

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN N RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 30 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 504 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011 WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO 1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

Negara Republik Indonesia Nomor 4355); BUPATI MUSI BANYUASIN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR :2g TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar No.924, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN

Lebih terperinci

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 15 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA a BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Lebih terperinci

Menimbang. Mengingat. Menetapkan

Menimbang. Mengingat. Menetapkan PENGADILAN NEGERI SIBOLGA KELAS II Jin. Padangsidempuan Nomor 06 Kota Sibolga,Telp/Fax. 0631-21572 Website: www.pengadilan Negeri-sibolga.go.id Email: Pengadilan Negerisibolga@gmail.com KEPUTUSAN KETUA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 BERITA DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 49 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR :. 944 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 60 Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR PENGADILAN NEGERI BOGOR KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Apa sebenarnya SPI dan SPIP?

Apa sebenarnya SPI dan SPIP? 28 AGUSTUS 2008 Apa sebenarnya SPI dan SPIP? SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.20/MEN/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH KELAS II KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH KELAS NOMOR: W9-U7/ U^3 /KP.04.6/9/2017

PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH KELAS II KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH KELAS NOMOR: W9-U7/ U^3 /KP.04.6/9/2017 PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH KELAS II KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH KELAS NOMOR: W9-U7/ U^3 /KP.04.6/9/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDAUAN INTERN PENGADILAN NEGERI GUNUNG

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.483, 2011 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.20/MEN/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.966, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP OLEH : AGUNG DAMARSASONGKO, S.H., M.H. DASAR HUKUM PP No. 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) PERGUB BANTEN No. 47 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme No.51, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Sistem. Pengendalian. Intern. Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DAFTAR UJI LINGKUNGAN PENGENDALIAN

DAFTAR UJI LINGKUNGAN PENGENDALIAN DAFTAR UJI LINGKUNGAN PENGENDALIAN No. Sub Unsur Lingkungan Pengendalian A PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA 1 Perangkat Daerah telah menyusun dan menerapkan aturan perilaku serta kebijakan lain yang

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

- 1 - DAFTAR UJI PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PENDAHULUAN

- 1 - DAFTAR UJI PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 60 TAHUN 2008 TANGGAL : 28 Agustus 2008 DAFTAR UJI PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PENDAHULUAN Dalam rangka pencapaian visi, misi, dan tujuan

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN 2013, No.246 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi

TINJAUAN PUSTAKA. pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PUSAT KERJASAMA LUAR NEGERI

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PUSAT KERJASAMA LUAR NEGERI PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PUSAT KERJASAMA LUAR NEGERI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Dengan kehadiran Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.763, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Pokok-Pokok. Pengawasan. BNN. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG POKOK-POKOK PENGAWASAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88. 2016 KEMENLH-KEHUTANAN. Pengawasan Intern. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK-SETJEN/2015

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.27/Menhut-II/2010. Tentang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.27/Menhut-II/2010. Tentang PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.27/Menhut-II/2010 Tentang PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.748, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.32/Menhut-II/2012

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang No.1494, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pengawasan Internal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN INTERNAL PADA KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1123, 2014 KEMEN KP. Pengawasan. Intern. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI 05/06/2014 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 PP 60/2008 SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH 05/06/2014 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 MENIMBANG untuk melaksanakan ketentuanpasal58

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menhut-II/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHAKUASA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

2012, No BAB I PENDAHULUAN. A. Umum

2012, No BAB I PENDAHULUAN. A. Umum 3 2012, No.305 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Rincian Tugas. Unit Kerja. Inspektorat Jenderal PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Rincian Tugas. Unit Kerja. Inspektorat Jenderal PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN No.155, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Rincian Tugas. Unit Kerja. Inspektorat Jenderal PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG. RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG. RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Lebih terperinci

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc No.1448, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. SPIP BKKBN. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pengawasan Intern dengan Peraturan Me

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pengawasan Intern dengan Peraturan Me BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1042, 2014 KEMENKOPOLHUKAM. Pengawasan. Intern. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà - 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1 Irtama 2016 2 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah

Lebih terperinci

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Pendidikan Kabupaten Brebes, maka efektivitas untuk 5 (lima) unsur SPIP pada

BAB 5 PENUTUP. Pendidikan Kabupaten Brebes, maka efektivitas untuk 5 (lima) unsur SPIP pada BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara yang dilengkapi dengan hasil observasi dan dokumen terkait Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-02.PW.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 20 Tahun 2009 Lampiran : - TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APARAT PENGAWAS INTERN

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian Kegiatan Penelitian Dalam memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 yaitu tahun 2010 2014 setelah periode RPJMN tahap ke-1 tahun 2005 2009 berakhir, pembangunan pertanian

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT, GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN rencana kinerja tahunan (rkt) sekretariat ditjen.perkebunan tahun 2015 1 rencana

Lebih terperinci

TENTANG TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TENTANG TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2012, No.235 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci