RANCANG BANGUN SISTEM PENENTU DAN PENAMPIL WAKTU INDIVIDU DALAM DAERAH RADIASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN SISTEM PENENTU DAN PENAMPIL WAKTU INDIVIDU DALAM DAERAH RADIASI"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN SISTEM PENENTU DAN PENAMPIL WAKTU INDIVIDU DALAM DAERAH RADIASI Nugroho Tri Sanyoto,SST 2, Bagus Sumanjaya 1, Budi Suhendro,SST 3 Jurusan Teknofisika Nuklir, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasioanal Jl. Babarsari PO BOX 6101/YKBB Yogyakarta Telp : (0274)48085; Fax : (0274) Homepage: trisanyotonugroho@yahoo.co.id ABSTRAK RANCANG BANGUN SISTEM PENENTU DAN PENAMPIL WAKTU INDIVIDU DALAM DAERAH RADIASI. Telah dibangun sebuah sistem penentu dan penampil waktu untuk mempermudah pekerja proteksi radiasi dalam daerah radiasi. Alat ini dapat menghitung waktu dengan memasukkan 3 (tiga) parameter berupa jarak, waktu, dan pelindung dengan jenis sumber radiasi yaitu Co -60 dan Cs Sistem ini menggunakan mikrokontroler ATMega 32, LCD Nokia 3350, power supply, buzzer, dan keypad. Data hasil pengukuran berupa aktivitas, jarak dan waktu akan ditampilkan pada LCD Nokia Waktu yang diperoleh akan dihitung mundur, buzzer sebagai peringatan berakhirnya waktu berada didaerah radiasi. Hasil uji alat tersebut dapat untuk menghitung waktu lama bekerja pada daerah radiasi secara invidu dan diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu bagi pekerja proteksi radiasi. Kata kunci : mikrokontroler, ATMega 32, radiasi, LCD Nokia 3350, buzzer ABSTRACT SYSTEM DESIGN DETERMINANTS AND INDIVIDUAL TIME DISPLAY IN RADIATION AREA. It has built a system of determinants and the display time to ease workers of radiation protection in radiation areas. This tool can calculate the time by entering the 3 (three) parameters of distance, time, and patron to the type of radiation source is Co -60 and Cs The system uses a microcontroller ATMega 32, LCD display Nokia 3350, power supply, buzzer and keypad. Data results measurement in the form of activity, distance and time will be displayed on LCD Nokia The time gained will be counting backwards, to activate a warning buzzer as the ending time in the radiation area. From the test results are then this tool can be used as a helper tool for workers of radiation protection. Keywords : microcontroller, ATMega 32, radiation, LCD Nokia 3350, buzzer PENDAHULUAN Saat ini IPTEK nuklir merupakan sesuatu ilmu pengetahuan yang banyak digunakan dalam berbagai bidang baik di bidang nuklir sendiri, bidang industri, dan dalam bidang kesehatan. Bidang nuklir ini pula merupakan salah satu bidang yang dalam pengawasannya harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan kedisiplinan yang tinggi dalam menaati peraturan. Karena sedikit saja kesalahan dalam prosedur pengerjaan di bidang ketenaganukliran dapat mengakibatkan dampak yang besar pada orang banyak. Untuk itu, dalam sistem kerja di lapangan dalam bidang ini harus memiliki seorang petugas proteksi radiasi yang berpengalaman dan terlatih berdisiplin tinggi serta handal dalam penanganan masalah mengenai bidang ketenaganukliran. Seorang petugas proteksi radiasi harus tanggap dalam menangani masalah radiasi ketika bekerja, termasuk jika terjadi kecelakaan radiasi seperti sumber macet dan pencarian sumber hilang. Sehingga untuk menentukan aktivitas, jarak kendali, jarak awas, jarak aman, dan waktu pada daerah radiasi sangat sulit bila menggunakan perhitungan manual. Penulis, dkk 371 STTN-BATAN & PTAPB-BATAN

2 TEORI Radiasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan namun perlu disadari bahwa radiasi juga mengandung potensi bahaya apabila berinteraksi dengan sistem tubuh manusia. Untuk keperluan tersebut diperlukan batasan radiasi yang dapat digunakan sebagai kuantisasi efek biologi yang ditimbulkannya. Besaran kuantitatif ini dinamakan dosis radiasi. Berdasarkan interaksi yang terjadi, berbagai besaran dan satuan dosis radiasi tersebut dapat didefinisikan. Nilai dosis radiasi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu jenis dan energi radiasi, aktivitas sumber radiasi dan jenis bahan yang dilewatinya. [10] 2.1 Petugas Proteksi Radiasi Tugas dari Petugas Proteksi Radiasi ini adalah : 1. Pemantauan daerah kerja radiasi. 2. Melakukan pemantauan kerja sumber, seperti aktivitas, energi, dan sebagainya. 3. Melakukan upaya-upaya tindakan proteksi radiasi dalam rangka meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja radiasi, pasien dan lingkungan. Untuk melaksanakan hal tersebut diatas, maka dari itu petugas proteksi radiasi harus memiliki kemampuan untuk menghitung intensitas sumber, aktivitas, jarak aman, dan ukuran pelindung yang dapat digunakan. [10] 2.2 Aktivitas Radiasi Inti atom yang tidak stabil secara spontan akan berubah menjadi inti atom yang lebih stabil. Proses perubahan tersebut dinamakan dengan peluruhan radioaktif (radioactive decay). [10] Dalam setiap proses peluruhan akan dipancarkan radiasi. Persamaan (1) menjelaskan tentang laju peluruhan jumlah proses peluruhan per satuan waktu ( N/ t) - sebanding dengan jumlah inti yang tidak stabil (N) dan suatu konstanta yang disebut sebagai konstanta peluruhan (λ). Aktivitas radiasi di definisikan sebagai jumlah peluruhan yang terjadi dalam satu detik, atau dengan kata lain adalah laju peluruhan itu sendiri pada persamaan (2). Dari persamaan (1) dan (2), secara matematis akan diperoleh persamaan yang disebut sebagai hukum peluruhan dapat dilihat pada persamaan (3), yaitu : dimana N adalah jumlah inti atom yang tidak stabil saat ini, N 0 adalah jumlah inti atom yang tidak stabil saat mula-mula. λ adalah konstanta peluruhan, sedangkan t adalah selang waktu antara saat mula-mula sampai saat ini. Persamaan diatas dapat diubah menjadi bentuk aktivitas pada persamaan (4): Dengan A adalah aktivitas pada saat t, sedangkan A 0 adalah aktivitas mula-mula. Untuk satuan aktivitas, sejak tahun 1976 dalam sistem satuan internasional (SI) aktivitas radiasi dinyatakan dalam satuan Bequerel (Bq) yang didefinisikan sebagai : 1Bq = 1 peluruhan per detik Sebelum itu digunakan satuan Curie (Ci) untuk menyatakan aktivitas radiasi yang didefinisikan sebagai : 1 Ci = 3.7 x peluruhan per detik dan satuansatuan berkaitan yang lebih kecil yaitu mili Curie (mci) dan micro Curie (µci). 2.3 Penentuan jarak Aman Penentuan jarak aman dapat menggunakan cara perhitungan laju paparan pada persamaan (5) : dimana : Ẋ = laju paparan (R/jam) Γ= faktor gamma (R.m 2 /Ci.jam) A = Aktivitas (Ci) r = jarak (m) Dengan menggunakan persamaan (5) dan memasukkan nilai batas dosis untuk pekerja radiasi, kemudian pekerja dan masyarakat pada nilai laju paparan, dapat dihitung jarak aman yang dapat ditempuh oleh pekerja radiasi, pekerja non-radiasi maupun masyarakat. Untuk sumber radiasi dengan energi (E) antara 60 kev sampai dengan 2 MeV dan koefisien serap linier bervariasi kecil sekali terhadap energi, maka faktor gamma dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (6): dengan : fi = fraksi/presentase radiasi gamma terhadap jumlah radiasi yang dipancarkan Ei = Energi radiasi gamma 2.4 Pelindung Radiasi Eksterna Radiasi eksterna dihasilkan oleh 2 cara, yaitu : Peralatan yang dioperasikan, misalnya enerator Sinar X. Zat radioaktif, misalnya Co-60. Sinar X dan sinar gamma adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang pendek Penulis, dkk 372 STTN-BATAN & PTAPB-BATAN

3 dan memiliki kemampuan menembus semua organ tubuh sehingga mempunyai bahaya radiasi eksterna yang signifikan. Untuk menanggulanginya dapat menggunakan penahan sinar gamma, baik itu menggunakan timbal (Pb), ataupun beton dan besi. Apabila sinar gamma berinteraksi dengan bahan, radiasi tersebut tidak diserap seluruhnya oleh bahan. Sebaliknya, radiasi tersebut akan mengalami atenuasi atau pengurangan intensitas. Proses atenuasi ini akan mengikuti fungsi eksponensial atau secara matematika ditulis pada persamaan (7) : dengan : D x = laju dosis setelah melalui penahan pada tebal D 0 = laju dosis tanpa penahan X = tabal penahan µ = koefisien atenuasi linear Koefisien atenuasi linear bergantung pada jenis bahan dam energi sinar gamma. Koefisien ini biasanya dinyatakna dalam satuan cm -1. Pengaturan waktu dirumuskan oleh persamaan (8):.. (8) dengan : D= dosis yang diterima (mrem) Ḋ= laju dosis (mrem/jam) T = waktu paparan (jam) Dalam prakteknya, untuk menghitung tebal shielding (pelindung) dihitung secara eksperimen menggunakan HVL (Half Value Layer) atau TVL (Tenth Value Layer). Dengan menggunakan HVL, persamaan (7) dapat disederhanakan menjadi persamaan 8: D x = D 0 /2 n (9) dengan n = x/hvl. Hubungan antara µ dan HVL ditunjukkan oleh persamaan (9): HVL = (10) Untuk TVL menjadi persamaan (11) : D x = D 0 /10 n (11) dengan n = x/tvl. Hubungan antara µ dan HVL ditunjukkan oleh persamaan (12): HVL = Untuk menghitung aktivitas radiasi digunakan persamaan (13) yang mengacu pada persamaan (4) sebagai berikut: h =k* exp (r*sum/tt)...(13) Dengan : h =aktivitas sekarang (mci) k= aktivitas awal (mci) r = konstanta peluruhan sum = waktu (hari) tt = waktu paro sumber (hari). Untuk menghitung jarak dapat dilihat pada persamaan (14) yang mengacu pada persamaan (5) sebagai berikut: Dengan : j= jarak (m) fg =faktor gamma.. (14) r = konstanta peluruhan pb = tebal pelindung (mm) hvl= tebal paro (mm) h = aktivitas sekarang (mci) 2.5 LCD Nokia 3350 LCD berfungsi sebagai penampil data maupun kinerja rangkaian mikrokontroler. LCD dapat dihubungkan dengan 2 metode, yaitu langsung dihubungkan ke port mikrokontroler (pin mode) dan dihubungkan dengan bus data jika rangkaian terhubung dengan RAM eksternal. Gambar 1. menerangkan tentang konfigurasi pin LCD Nokia Gambar 1 konfigurasi pin LCD Nokia 3350 [9] PERANCANGAN DAN PEMBUATAN HARDWARE 3.1 Pembuatan hardware Sebelum membuat hardware maka disimulasikan program dengan ISIS Proteus yang dijelaskan Pada Gambar 2. simulasi dengan ISIS Proteus 7.5. Pada simulasi dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan kondisi sebenarnya. Dengan menginputkan data melalui Keypad 3x4 yang terpasang pada port.d dan mengeksekusi ke menu tombol ok, cancel, up, dan down yang terpasang Penulis, dkk 373 STTN-BATAN & PTAPB-BATAN

4 pada port.a. Serta hasil eksekusi akan ditampilkan pada LCD Nokia 3350 yang terpasang pada port.b dan keluaran bunyi akan dikeluarkan oleh buzzer yang terpasang pada port.c. untuk kembali ke menu awal dapat menekan tombol reset yang terpasang pada port.a. Pada penelitian ini, digunakan rangkaian mikrokontroler ATMega 32 yang dapat dilihat pada Gambar.4 rangkaian minimum system. Rangkaian ini dilengkapi dengan pin downloader yang memungkinkan pengisian program ke mikrokontroler melalui Laptop/USB. Rangkaian ini dapat langsung memberi catu daya pada LCD. Penelitian ini memanfaatkan 4 port dari rangkaian mikrokontroler, yaitu Port A untuk tombol ok, cancel, up, down, dan reset, Port B untuk LCD Nokia 3350, Port C untuk buzzer sebagai alarm, dan Port D untuk keypad 3x4. Gambar2. Simulasi dengan ISIS Proteus Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Prinsip kerja rangkaian maka dibuat diagram blok yang terlihat pada Gambar 3. yaitu catu daya 5 volt berfungsi sebagai catu daya rangkaian mikrokontroler dan LCD. Keypad berfungsi sebagai input ke mikrokontroler ATMega 32. Data yang telah dimasukkan berupa nama pengguna, aktivitas sumber, tanggal pembuatan sumber, tanggal pemakaian, dan tebal pelindung. Dari masukan itu akan diproses oleh mikrokontroler sehingga menghasilkan keluaran yang telah diolah dan ditampilkan oleh LCD Nokia 3350 dengan tampilan aktivitas sekarang, jarak dan waktu. Hasil perhitungan yang diperoleh berupa waktu, dengan waktu yang ada merupakan saat dimana seorang pekerja diperbolehkan bekerjapada daerah radiasi. Waktu tersebut akan digunakan sebagai penanda pada daerah radiasi dan dihitung mundur sampai habis dengan peringatan yang dikeluarkan melalui buzzer berupa bunyi. Gambar 3. Diagram Blok Rangkaian Gambar.4.Rangkaian Minimum System 3.3 Perancangan Perangkat Lunak (Software) Pada pemrograman yang digunakan adalah bahasa C. Hal ini dikarenakan pemrograman mikrokontroler dengan menggunakan bahasa C akan lebih terstruktur dan mudah dipahami selain itu juga karena bahasa C merupakan gabungan dari bahasa tingkat tinggi dan juga tingkat rendah yang menyediakan kemampuan operasi-operasi bit, byte, pengaksesan alamat-alamat memori, dan register. Kerja dari perangkat lunak ini secara garis besar adalah setelah eksekusi program maka mikrokontroler akan menginisialisasi terlebih dahulu sistem. Kemudian mikrokontroler menampilkan menu pilihan pengguna. Setelah memilih pengguna yang memakai alat ini mikrokontroler menampilkan menu tampilan pilihan sumber radioaktif yang akan digunakan. Jika telah dipilih maka berikutnya memasukkan data yang dibutuhkan oleh mikrokontroler. Setelah data dimasukkan mikrokontroler menghitung data tersebut dan hasilnya ditampilkan berupa aktivitas sekarang, jarak, dan waktu. Kemudian mikrokontroler menampilkan pilihan waktu yang akan digunakan. Setelah waktu dipilih maka waktu tersebut dihitung mundur oleh mikrokontroler, ketika waktu habis pada layar LCD Nokia 3350 terdapat peringatan dan mengaktifkan bunyi dari buzzer. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5 Flow chart program utama. Penulis, dkk 374 STTN-BATAN & PTAPB-BATAN

5 PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Pengujian ini dilakukan dengan melakukan pengujian pada sistem secara keseluruhan yaitu dengan menguji aktifitas sekarang, jarak dan waktu pada daerah radiasi. Sumber Cs-137 Untuk pengujian alat dibandingkan dengan data pengukuran sebagai berikut : Sumber = Cs-137 Aktivitas awal = 20 mci = 0.33 m 2 R/jam T 1 / 2 = 30,2 tahun Tanggal Pembuatan= 1 Januari 1993 Tanggal Pengukuran= 24 April 2012 Survey meter = merk = FH 40 G-X Kalibrasi = 27 Oktober Data hasil perhitungan alat Perhitungan aktivitas Cs-137 pada alat dengan data pengukuran menggunakan persamaan (13) yaitu : h = 12,84 mci (aktivitas sekarang) Perhitungan harga jarak untuk klasifikasi daerah kendali pada alat menggunakan persamaan (14) yaitu : j = 1,13 m Untuk cara yang sama dengan hasil yang berbeda diperoleh data pada Tabel 1: Tabel 1 Hasil Perhitungan Jarak Daerah Laju Dosis Jarak (m) (mrem/jam) Kendali 2.5 1,13 Awas ,38 Aman , Data hasil pengukuran Hasil aktivitas sumber Cs-137 didapat saat pengukuran adalah 11,83 mci. Hasil pengukuran jarak dari klasifikasi daerah kendali, awas, dan aman dapat di lihat pada Tabel 2 sebanyak 8 (delapan) titik pengukuran, dengan hasil : Gambar 5. Flow chart program utama Tabel.2 Hasil pengukuran jarak Penulis, dkk 375 STTN-BATAN & PTAPB-BATAN

6 Pada Tabel 3 menerangkan tentang hasil pengukuran untuk waktu pekerja radiasi pada laju dosis 2.5 mrem/jam sebanyak 8 (delapan) titik pengukuran, dengan hasil: Perhitungan waktu pada alat menggunakan persamaan (15) yaitu : t = 5178 detik 4.6. Data hasil pengukuran Hasil aktivitas sumber Co-60 didapat saat pengukuran adalah 1,12 mci. Hasil pengukuran jarak dari klasifikasi daerah kendali, awas, dan aman dapat di lihat pada Tabel 5 sebanyak 8 (delapan) titik pengukuran, dengan hasil : Tabel 5 Hasil pengukuran jarak Tabel 3 Hasil Perhitungan Waktu No Laju Dosis (mrem/jam) Waktu (detik) 1 2, , , Jumlah rata-rata Sumber Co- 60 Untuk pengujian alat dibandingkan dengan data pengukuran sebagai berikut: Sumber = Co- 60 Aktivitas awal = 100 mci = 1.3 m 2 R/jam T 1 / 2 = 5,27 tahun Tanggal Pembuatan= 29 April 1979 Tanggal Pengukuran= 24 April 2012 Survey meter= merk = FH 40 G-X Kalibrasi = 27 Oktober Data hasil perhitungan alat Perhitungan aktivitas Co- 60 pada alat dengan data pengukuran menggunakan persamaan (13) yaitu : h = 1,03 mci (aktivitas sekarang) Perhitungan harga jarak untuk klasifikasi daerah kendali pada alat menggunakan persamaan (14) yaitu : j = 0,78 m Untuk cara yang sama dengan hasil yang berbeda diperoleh data pada Tabel 4. : Tabel 4. Hasil perhitungan jarak Daerah Laju Dosis Jarak (m) (mrem/jam) Kendali 2.5 0,78 Awas ,43 Aman ,47 Pada Tabel 6. menerangkan tentang hasil pengukuran untuk waktu pekerja radiasi jika mendapatkan sebesar dosis 2.5 mrem sebanyak 3 (tiga) titik pengukuran, dengan hasil : Tabel 6. Hasil Perhitungan Waktu No Laju Dosis (mrem/jam) Waktu (detik) 1 2, , , Jumlah Rata-rata Analisis: Hasil perhitungan pemakaian sumber antara Co-60 dan Cs-137 mempunyai jarak aman dan kendali yang berbeda. Waktu yang diperoleh dari perhitungan tersebut sebagai patokan lamanya seseorang bekerja pada daerah radiasi dan pada saat itu akan dilakukan perhitungan mundur sampai dengan angka nol. Setelah angka nol tercapai maka pada layar akan tertampil tulisan waktu anda pada daerah radiasi telah habis harap segera meninggalkan tempat ini. Pada waktu bersamaan bazzer akan berbunyi sebagai tanda peringatan. KESIMPULAN Dari hasil pengujian pada alat Rancang Bangun Sistem Penentu dan Penampil Waktu Individu dalam Daerah Radiasi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemanfaatan mikrokontroler ATMega 32 dapat memberikan manfaat sebagai perhitungan nilai Penulis, dkk 376 STTN-BATAN & PTAPB-BATAN

7 aktivitas, jarak, dan waktu. Serta dapat digunakan sebagai perhitungan waktu mundur pada daerah radiasi. 2. Hasil pengujian alat menggunakan sumber Cs- 137 dan Co-60 dapat untuk mencari aktivitas sumber, jarak kendali, jarak awas, jarak aman dan waktu pekerja pada daerah kendali, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu bagi pekerja proteksi radiasi. DAFTAR PUSTAKA 1. Anggraini, Dian Aplikasi Mikrokontroler ATMega16 Sebagai Pengontrol Sistem Emergency dan Lampu Jalan yang dilengkapi dengan sensor Cahaya (LDR) pada Miniatur Kompleks Perumahan Modern. (online) ( _TA_DIAN.pdf, diakses pada 4 Desember 2011 jam 15:15:55) 2. Atmel ATMEGA32. (online) ( dyn/resources/prod_documents /doc2486.pdf, diakses pada 31 Desember 2011 jam 09:42:39) 3. Bejo, Agus C&AVR. Yogyakarta: GRAHA ILMU. 4. Budi Utomo, Argo Aplikasi Mikrokontroler ATMEL 90S8515 Sebagai Penghitung Pada Kalkulator Resistor E12. Semarang : Universitas Diponegoro 5. Data Sheet IC7805. (online) ( pdf, diakses pada 12 Mai 2012 jam11:18:18) 6. Isparela, Yuda Regulator Tegangan 5 volt. (online) ( diakses pada 16 Mai 2012 jam 13:44:29) 7. Laksono,Rito Makalah Kalkulator Pekerja Proteksi Radiasi. Yogyakarta: STTN- BATAN. 8. Lcd_nokia (online) ( diakses pada 1 Desember 2011 jam 09:45:24) 9. Prihono, Jago Elektronika Secara Otodidak, Jakarta : Kawan Pustaka. 10. Wardhana, Wisnu Arya Teknologi Nuklir : Proteksi Radiasi dan Aplikasinya. Yogyakarta : andi offset Penulis, dkk 377 STTN-BATAN & PTAPB-BATAN

MODIFIKASI DAN OTOMASI HANDHELD JAMMER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

MODIFIKASI DAN OTOMASI HANDHELD JAMMER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 MODIFIKASI DAN OTOMASI HANDHELD JAMMER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Budi Suhendro 1, Djiwo Harsono 2, Purnomo 3 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasioanal Jl. Babarsari PO BOX

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai lebih daripada meringankan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF Leli Yuniarsari, Kristiyanti, Bang Rozali, Beny Syawaludin Pusat Rekayasa Perangkat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR NOGROHO TRI SANYOTO, SUDIONO, SAYYID KHUSUMO LELONO Sekolah

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PAPAN PERGANTIAN PEMAIN PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN METODE SCANNING BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PERANCANGAN PAPAN PERGANTIAN PEMAIN PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN METODE SCANNING BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 PERANCANGAN PAPAN PERGANTIAN PEMAIN PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN METODE SCANNING BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : MUHLISIN D 400 080 042 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Diagram Mekanis Sistem Untuk memudahkan dalam pembuatan alat Mixer menggunakan tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai gambaran ketika melakukan

Lebih terperinci

PENGHITUNG BENIH IKAN LELE OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8

PENGHITUNG BENIH IKAN LELE OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 PENGHITUNG BENIH IKAN LELE OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat 29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SUTANTO, TOTO TRIKASJONO, DWINDA RAHMADYA Sekolah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem BAB III SISTEM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN Untuk mempermudah perancangan alat digunakan diagram blok sebagai langkah awal pembuatan alat. Diagram blok menggambarkan secara umum cara kerja rangkaian secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan di uraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan,dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTEKSI BEBAN BERLEBIH DAN OTOMATISASI LAMPU MENGGUNAKAN SENSOR LDR

RANCANG BANGUN PROTEKSI BEBAN BERLEBIH DAN OTOMATISASI LAMPU MENGGUNAKAN SENSOR LDR RANCANG BANGUN PROTEKSI BEBAN BERLEBIH DAN OTOMATISASI LAMPU MENGGUNAKAN SENSOR LDR TUGAS AKHIR Disusun Oleh: DIANA NUR FITASARI J0D 006 007 PROGRAM STUDI DIPLOMA III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Sistem pendeteksi asap rokok adalah suatu alat yang berkerja dengan cara mendeteksi keberadaan asap rokok dalam ruangan. Dalam rangkaian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PEMANTAUAN BATAS PERMUKAAN (LEVEL GAUGING) DINAMIS BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PEMANTAUAN BATAS PERMUKAAN (LEVEL GAUGING) DINAMIS BERBASIS MIKROKONTROLER YOGYAKARTA, 5-6 AGUSTUS 008 RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PEMANTAUAN BATAS PERMUKAAN (LEVEL GAUGING) DINAMIS BERBASIS MIKROKONTROLER SUTANTO *, SUDIONO *, FENDI NUGROHO ** * Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

TESTER IC DIGITAL BERBASIS AVR ATMEGA 8535

TESTER IC DIGITAL BERBASIS AVR ATMEGA 8535 TESTER IC DIGITAL BERBASIS AVR ATMEGA 8535 Laporan Tugas Akhir oleh : KUSTINA J0D 006 016 PROGRAM STUDI D III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGATUR LEVEL KECEPATAN MOTOR DC PADA ALAT PELAPISAN (DIP COATING) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN PENGATUR LEVEL KECEPATAN MOTOR DC PADA ALAT PELAPISAN (DIP COATING) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGATUR LEVEL KECEPATAN MOTOR DC PADA ALAT PELAPISAN (DIP COATING) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR Disusun Oleh : Phutrie Dewi Pertiwi J0D007059 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR ABSTRAK Nugroho Tri Sanyoto 1 Zumaro 2, Sudiono 3, 1) STTN BATAN, Yogyakarta, Indonesia, trisanyotonugroho@yahoo.co.id 2) STTN BATAN, Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENJUAL MAKANAN RINGAN OTOMATIS

PERANCANGAN MESIN PENJUAL MAKANAN RINGAN OTOMATIS PERANCANGAN MESIN PENJUAL MAKANAN RINGAN OTOMATIS 1), 2) Andrew Sebastian Lehman 1), Joseph Sanjaya 2) Sistem Komputer Universitas Kristen Maranatha Bandung Jl Suria Sumantri 65, Bandung 40164 Email :

Lebih terperinci

PEMBUATAN GELANG ULTRASONIK UNTUK ALAT BANTU MOBILITAS TUNANETRA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8

PEMBUATAN GELANG ULTRASONIK UNTUK ALAT BANTU MOBILITAS TUNANETRA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8 PEMBUATAN GELANG ULTRASONIK UNTUK ALAT BANTU MOBILITAS TUNANETRA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8 Nuzul Imam Fadlilah AMIK BSI Bekasi Jl. Raya Kaliabang No.8, Perwira, Bekasi Utara nuzul.nfh@bsi.ac.id

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI EKSTERNA DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA

PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI EKSTERNA DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI EKSTERNA DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA Suparno -BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 E-mail:ptapb@batan.go.id ABSTRAK PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Setelah tahap perancangan hingga terciptanya sebuah alat maka tahap selanjutnya adalah pengukuran dan pengujian. Langkah ini ditempuh agar dapat diketahui karakteristik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

KAJIAN LAJU PAPARAN RADIASI PADA TITIK PENGUKURAN DI REAKTOR KARTINI SEBAGAI DASAR PENENTUAN KONDISI BATAS OPERASI (KBO)

KAJIAN LAJU PAPARAN RADIASI PADA TITIK PENGUKURAN DI REAKTOR KARTINI SEBAGAI DASAR PENENTUAN KONDISI BATAS OPERASI (KBO) KAJIAN LAJU PAPARAN RADIASI PADA TITIK PENGUKURAN DI REAKTOR KARTINI SEBAGAI DASAR PENENTUAN KONDISI BATAS OPERASI (KBO) Mahrus Salam, Supriyatni dan Fajar Panuntun, BATAN jl Babarsari Po box 6101 ykbb

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 20 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perencanaan Secara Diagram Blok Untuk dapat melakukan perancangan alat Water Bath, maka penulis memulai dengan perancangan blok diagram yang tertera pada gambar dibawah.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

TDS SEBAGAI INDIKATOR SOLENOID VALVE UNTUK SIMULATOR INSTRUMEN PENGOLAH AIR KETEL BERBASIS ARDUINO

TDS SEBAGAI INDIKATOR SOLENOID VALVE UNTUK SIMULATOR INSTRUMEN PENGOLAH AIR KETEL BERBASIS ARDUINO TDS SEBAGAI INDIKATOR SOLENOID VALVE UNTUK SIMULATOR INSTRUMEN PENGOLAH AIR KETEL BERBASIS ARDUINO Totok Dermawan 1*, Budi Suhendro 1, Mohammad Abda i Rathomi 3 1 Program Studi Elektromekanik, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul adalah sebagai berikut : 3.1.1 Rangkaian Minimum System Komponen yang digunakan pada rangkaian minimum

Lebih terperinci

MODIFIKASI STERILISATOR BASAH. BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega8535

MODIFIKASI STERILISATOR BASAH. BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega8535 MODIFIKASI STERILISATOR BASAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega8535 TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : PRAYUDINI PUTRA NIM. 20113010005 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROMEDIK POLITEKNIK MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

SISTEM GERAK ROBOT PENGIKUT CAHAYA (LIGHT FOLLOWER) MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN SENSOR CAHAYA (LDR)

SISTEM GERAK ROBOT PENGIKUT CAHAYA (LIGHT FOLLOWER) MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN SENSOR CAHAYA (LDR) SISTEM GERAK ROBOT PENGIKUT CAHAYA (LIGHT FOLLOWER) MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN SENSOR CAHAYA (LDR) TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran Umum Perangkat keras dari proyek ini secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu perangkat elektronik dan mekanik alat pendeteksi gempa.perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Keseluruhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 : Berikut ini adalah diagram blok keseluruhan yang ditunjukan pada gambar Start Studi Literatur Perancangan Alat Simulasi Alat T Jalan? Tidak

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF Leli Yuniarsari, Kristiyanti, Bang Rozali,Beny Syawaludin PRPN BATAN, Kawasan PUSPIPTEK,

Lebih terperinci

BAB 3. Perancangan Sistem Blind Spot Detection System. Berbasiskan ATMEGA 168

BAB 3. Perancangan Sistem Blind Spot Detection System. Berbasiskan ATMEGA 168 BAB 3 Perancangan Sistem Blind Spot Detection System Berbasiskan ATMEGA 168 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras blind spot detection system, berbasiskan ATMEGA 168, ini terbagi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

ALARM PENANDA JARAK BACA DAN KURANG CAHAYA UNTUK AKTIVITAS MEMBACA READING DISTANCE AND LOW LIGHT SIGN ALARM FOR READING ACTIVITY

ALARM PENANDA JARAK BACA DAN KURANG CAHAYA UNTUK AKTIVITAS MEMBACA READING DISTANCE AND LOW LIGHT SIGN ALARM FOR READING ACTIVITY Alarm Penanda Jarak (Arifin Albani) 1 ALARM PENANDA JARAK BACA DAN KURANG CAHAYA UNTUK AKTIVITAS MEMBACA READING DISTANCE AND LOW LIGHT SIGN ALARM FOR READING ACTIVITY Oleh : Arifin Albani, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16 Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16 Yunidar 1 *, Alfisyahrin 2 dan Yuli Rahmad 3 1 Program Studi Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab Selasa 18 Oktober 2011; 09:00 WIB ; Dosen: Waskita Adijarto, Pranoto Hidaya Rusmin 1 Sistem Mikroprosesor Diketahui sebuah sistem mikroprosesor

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Palang Pintu Otomatis Kerata Api Dengan Identifikasi RFID.

Lebih terperinci

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) 1 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan perangkat keras adalah studi kepustakaan berupa data-data literatur dari masing-masing komponen, informasi dari internet dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Di suatu perguruan tinggi absensi mahasiswa memegang peranan penting dalam setiap kegiatan perkuliahan. Absensi mahasiswa merupakan salah satu penunjang yang dapat mendukung atau memotivasi setiap

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk membuat udara menjadi lebih bersih, jernih dan sehat serta terbebas dari bakteri yang terkandung di udara, hal ini secara tidak langsung

Lebih terperinci

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 Ery Safrianti, Febrizal, Edy Alvian P. Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI

PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI Rahmat, Budi Santoso, Kristiyanti Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir-BATAN ABSTRAK PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT CAHAYA (LIGHT FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR LDR DENGAN PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT CAHAYA (LIGHT FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR LDR DENGAN PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT CAHAYA (LIGHT FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR LDR DENGAN PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (DIII) Disusun

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK Disusun Oleh : Muhammad Nur Fuadi D 400 090 007 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 KWH METER

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN KONTAINER PERALATAN BRAKITERAPI MDR UNTUK TERAPI KANKER LEHER RAHIM

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN KONTAINER PERALATAN BRAKITERAPI MDR UNTUK TERAPI KANKER LEHER RAHIM ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN KONTAINER PERALATAN BRAKITERAPI MDR UNTUK TERAPI KANKER LEHER RAHIM Kristiyanti, Abdul Jalil Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan Puspiptek Serpong 15314 Abstrak ANALISIS

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. terpisah dari penampang untuk penerima data dari sensor cahaya (LDR) dan modul yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. terpisah dari penampang untuk penerima data dari sensor cahaya (LDR) dan modul yang 31 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Sistem yang di rancang terdiri dari 2 bagian utama, yaitu bagian yang diletakkan terpisah dari penampang untuk penerima data dari sensor cahaya

Lebih terperinci

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki banyak sumber energi alam yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk pembangkitan energi listrik.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING AIR DAN MINYAK DALAM TANGKI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535

SISTEM MONITORING AIR DAN MINYAK DALAM TANGKI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 SISTEM MONITORING AIR DAN MINYAK DALAM TANGKI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh : Dastya Deby Selvyana 24040211060027

Lebih terperinci

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi BAB II Besaran dan Satuan Radiasi A. Aktivitas Radioaktivitas atau yang lebih sering disingkat sebagai aktivitas adalah nilai yang menunjukkan laju peluruhan zat radioaktif, yaitu jumlah inti atom yang

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. BAB III PEMBUATAN ALAT 3.1 Spesifikasi Alat 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. 2. karena berupa miniatur maka motor DC yand dipakai hanya menggunakan motor DC dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III Program Studi DIII Instrumentasi dan Elektronika Jurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Berikut ini adalah diagram blok sistem rancang bangun alat pengontrol volume air dan aerator pada kolam budidaya udang menggunakan mikrokontroler. Sensor Utrasonik

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Microcontroller ATmega8 Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti proccesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan disajikan dalam mekanisme perancangan alat, baik perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software). Tahapan perancangan dimulai dari perancangan blok

Lebih terperinci

PELURUHAN RADIOAKTIF

PELURUHAN RADIOAKTIF PELURUHAN RADIOAKTIF Inti-inti yang tidak stabil akan meluruh (bertransformasi) menuju konfigurasi yang baru yang mantap (stabil). Dalam proses peluruhan akan terpancar sinar alfa, sinar beta, atau sinar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Masalah Rotating Display adalah alat untuk menampilkan informasi berupa tulisan bergerak dengan menggunakan motor DC. Hal ini berkaitan dengan

Lebih terperinci

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting 27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci