Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN"

Transkripsi

1 Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN Identifikasi Kandungan Kortikosteroid (Deksametason, Fenilbutason, Dan Prednison) Dalam Kandungan Jamu Pegal Linu Yang Beredar Di Empat Pasar Kota Bandung 1 Efi Widyawati, 2 Bertha Rusdi 3 Indra T. Maulana 1,2,3 Prodi Farmasi, Fakultas MIPA, Unisba, Jl. Tamansari No. 1 Bandung efi.widyawati10@gmail.com, 2 Bertha_rusdi@yahoo.com, 3 Indra.topik@gmail.com Abstrak: Sesuai keputusan PerMenKes RI No. 007 tahun 2012 Tentang Registrasi Obat Tradisional. Bahwa obat tradsional dilarang mengandung bahan kimia obat hasil isolasi atau yang sintetik berkhasiat obat. Jamu pegal linu merupakan salah satu jamu yang sering ditambahkan bahan kimia obat. Bahan kimia obat yang biasa ditambahkan diantaranya adalah penambahan golongan kortikosteroid (deksametason, fenilbutason dan prednison). Pada Penelitian telah dilakukan survei yang bersifat deskriptif terhadap jamu pegal linu yang beredar di empat pasar di kota Bandung yaitu pasar Kosambi, pasar Cicadas, pasar Cihaurgeulis dan pasar Caringin. Setiap sampel jamu yang akan diuji diberi inisial A-J. Pengujian sampel jamu meliputi uji nomor registrasi, uji organoleptis, uji mikroskopik dan uji KLT. Hasil uji nomor registrasi menunjukan bahwa dari 40 sampel ternyata hanya terdapat 8 sampel yang memiliki nomor registrasi yang terdaftar di BPOM. Hasil uji organoleptis menyatakan bahwa umumnya sampel memilki bentuk sediaan kaspul, warna bervariasi dari yang terkumpul. Dari hasil uji mikroskopik menunjukan 14 dari 40 sampel terlihat kristal yang serupa bahan kimia obat. Hasil tersebut selaras dengan hasil uji KLT, teridentifikasi sampel positif mengandung bahan kimia obat sebanyak 14 sampel yaitu sampel dari pasar Kosambi (A1) mengandung deksametason, sampel mengandung fenilbutason terdapat pada pasar Kosambi (F1, G1, H1, I1, J1), pasar Cicadas ( D2, E2), pasar Cihaurgeulis (B3, E3) dan pasar Caringin (A4, H4), dari pasar Kosambi (A1) dan pasar Caringin (C4,D4) mengandung prednison.. Kata kunci : Pegal linu, bahan kimia obat, kortikosteroid, kromatografi lapis tipis A. Pendahuluan Pasar merupakan salah satu kawasan yang menjadi sasaran untuk pemasaran obat tradisional termasuk jamu pegal linu yang mengandung bahan kimia obat. Dipasar banyak pekerja seperti kuli maupun pedagang yang merupakan sasaran utama para produsen obat tradisional palsu. Hal ini tentu saja perlu mendapatkan perhatian lebih, dikarenakan dalam jangka waktu panjang mengkonsumsi obat tradisional palsu akan berdampak pada kesahatan konsumen. Oleh karena itu perlu adanya survei obat tradisional di beberapa pasar di kota Bandung, terkait ada tidaknya kandungan obat golongan kortikosterid dalam obat tradisional. Disamping itu, perlu juga disusun tatalaksana proses identifikasi obat tradisional dari tahapan yang paling mudah hingga tahapan uji di laboratorium sehingga masyarakat awam mampu secara mandiri menguji dan mengetahui keasliaan dari obat tradisional yang di konsumsi. Berdasarkan paparan diatas, maka pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi golongan kortikosteroid (Deksametason, Fenilbutason, dan Prednison) BKO dalam jamu pegal linu yang beredar di empat lokasi pasar yang ada di kota Bandung. Identifikasi BKO tersebut akan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) mengacu pada metode yang dikembangkan oleh Wisnuwardani et al., (2013). Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini untuk menganalisis secara kualitatif jenis kortikosteroid yang sering digunakan dalam jamu pegal linu yang beredar di empat lokasi pasar di kota Bandung. Maka dengan penelitian tersebut 525

2 526 Efi Widyawati, et al. diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi yang tepat mengenai kandungan BKO dalam jamu, khususnya kandungan kortikosteroid dalam jamu pegal linu. B. Landasan Teori Obat Tradisional Obat tradisional atau jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Depkes RI, 2009:3). Salah satu prinsip kerja obat tradisional adalah proses (reaksinya) yang lambat (namun bersifat konstruktif), tidak seperti obat kimia yang bias langsung bereaksi (tapi bersifat kuratif). Hal ini karena obat tradisional bukan senyawa aktif. Karena itu, jika efek kesembuhan langsung muncul begitu obat tradisional diminum, maka layak dicurigai karena pasti ada sesuatu. Itulah yang terjadi pada obat-obatan tradisional yang diberi obat-obat kimia. Tanpa penelitian, dimasukkan begitu saja sehingga menjadi berbahaya karena dosisnya tidak diketahui dan tanpa pengawasan dokter (Vapriati, 2009:1). Sesuai dengan Keputusan peraturan Mentri Kesehatan RI no 007 tahun 2012 Tentang Registrasi Obat Tradisional, bahwa obat tradisional dilarang mengandung : 1. Etil alkoho lebih dari 1%, kecuali dalam bentuk sediaan tingtur yang pemakaiannya dengen pengenceran. 2. Bahan kimia obat yang merupakan hasil isolasi atau sintetik berkasiat obat. 3. Narkotika atau psikotropika. 4. Bahan lain yang berdasarkan pertimbangan kesehatan dan atau berdasarkan penelitian yang membahayakan kesehatan. Jamu telah digunakan secara turun temurun selama berpuluh bahkan beratus tahun. Pada umumnya, jamu mengarah pada resep penggalaman leluhur. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris dan turun temurun (Thomas, 1983:3). Menurut peraturan peringatan nomor K.H tentang obat tradisional mengandung bahan kimia obat (BKO), memgkonsumsi obat tradisional dengan mengandung bahan kimia obat keras dapat membahayakan kesehatan bahkan mematikan. Pemakaian obat keras harus melalui resep dokter. BKO merupakan senyawa sintetis atau bias juga produk kimiawi yang berasal dari bahan alam yang umumnya digunakan untuk pengobatan modern. Penggunaan BKO pada pengobatan modern selalu disertai takaran atau dosis, aturan pakai yang jelas dan peringatanpenringatan akan bahaya dalam penggunaannya demi menjaga keamanan penggunanya (BPOM, 2010). Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan dan Farmasi)

3 Identifikasi Kandungan Kortikosteroid (Deksametason, Fenilbutason, Dan Prednison) Kegunaan Obat Tradisional Pegel linu/encok/rematik Pelangsing peningkat stamina/obat kuat Kencing manis/diabetes Sesak nafas BKO yang sering Ditambahkan Fenilbutason, metampiron, diklofenaksodium, piroksikam, parasetamol, prednison atau Sibutramin hidroklorida Sildenafil sitrat Glibengklamid Teofilin Tabel I.1 Jenis obat tradisional yang mengandung BKO (badan POM, 2006) Jamu Jamu telah digunakan secara turun temurun selama berpuluh bahkan beratus tahun. Pada umumnya, jamu mengarah pada resep penggalaman leluhur. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris dan turun temurun (Thomas, 1983:3). Bahan-bahan yang digunakan tidak mengandung bahan kimia sintetik melainkan menggunakan bermacam-macam tumbuhan yang diambil langsung dari alam dan efek sampingnya relatif lebih kecil dibanding obat medis (Hermanto, 2007:13). Gambar 1.1. Logo pada jamu Bahan Kimia Obat Bahan kimia obat merupakan senyawa kimia obat yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam jamu, dengan tujuan agar efek yang diinginkan tercapai lebih cepat dari biasanya. Kroamtografi lapis tipis adalah kromatografi yang dapat digunakan untuk identifikasi dan pemisahan. Senyawa-senyawa yang terpisah pada lapisan tipis diidenfikasi dengan melihat flouroresensi dalam sinar ultraviolet dan mencari harga Rf (Depkes RI,1995:1004). Teknik kromatografi umum membutuhkan zat terlarut terdistribusi di anatra dua fase, satu diantranya diam (fase diam), yang lainnya bergerak (fase gerak). Fase gerak membawa zat terlarut melalui media, hingga terpisah dari zat terlarut lainnya yang Farmasi Gelombang 2, Tahun Akademik

4 528 Efi Widyawati, et al. terelusi lebih awal atau lebih akhir. Umumnya zat terlarut dibawa melewati media pemisah oleh aliran sautu pelarut berbentuk cairan atau gas yang disebut eluen. Fase diam dapat bertindak sebagai fase zat penjerap, seperti halnya penjerap alumina yang diaktifkan, silikia gel dan resin penukar ion atau dapat bertindak melarutkan zat terlarut sehingga terjadi partisi antara fase diam dan fase gerak (Depkes RI, 1995:10020). C. Hasil Penelitian Deskripsi Sediaan dan Uji Nomor Registrasi Dengan menggunakan 40 sampel jamu pegal linu yang diperoleh dari empat lokasi pasar yang ada di kota Bandung. Pengambilan sampel jamu pegal linu dilakukan secara acak. Tahap awal dalam penelitian ini dengan memastikan sampel yang terkumpul sudah tedaftar, dengan melakukan uji nomor registrasi pada situs resmi BPOM. Dari 40 sampel yang terkumpul ternyata hanya terdapat 8 sampel jamu pegal linu yang memiliki nomor registrasi yang sesuai dengan data BPOM, sedangkan untuk 32 sampel lainnya nomor yang tertera tidak terdapat didatabase BPOM. Hal ini menunjukkan masih tingginya peredaran jamu pegal linu illegal sehingga perlu perhatian pemerintah maupun masyarakat khususnya konsumen jamu. Uji Organoleptis Jamu sampel umumnya memiliki bentuk sediaan kapsul, warna dari sampel yang terkumpul bervariasi dari yang berwarna putih menyerupai warna bahan kimia obat, namun ada pula yang memiliki warna kuning pucat, coklat kekuningan dan coklat. Umumnya sampel berbau khas jamu dan rasa cenderung pahit. Identifikasi Mikroskopik Identifikasi mikroskopik terhadap sampel jamu pegal linu, selain bertujuan untuk menjamin kebenaran dari simplisia juga bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan kristal BKO dalam sampel jamu. Hasil pengamatan terhadap jamu yang mengandung bahan Curcuma rhizome (temu lawak), Curcuma domesticate rhizomae (kunyit) dan Zingiberis rhizome (jahe), menunjukkan adanya fragmen penanda berupa pembuluh kayu, serabut, rambut penutup dan berkas pengangkut dari ketiga simpilia yang biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jamu pegal linu. Terlihat adanya fragmen penanda untuk Curcuma rhizomae, Curcuma domesticate rhizomae dan Zingiberis rhizomae sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan untuk pembuatan jamu simulasi dipastikan kebenarannya berdasarkan litreratur Farmakope Herbal Indonesia dan Materia Medika Indonesia, dari hasil pengamatan secara mikroskopik pada sampel menunjukan adanya kesamaan kristal kristal dalam sampel dengan kristal bahan kimia obat pembanding (Deksametason, Fenilbutason dan Prednison), serta adanya beberapa kristal yang tidak memiliki kesamaan dengan bahan kimia pembanding. Sampel (A4) terlihat adanya kesamaan kristal dengan pembanding deksametason, serta untuk sampel (F1, G1, H1, I1, J1), sampel (B2, C2) dan (B3, E3) kristal terlihat sama dengan kristal fenilbutason. Sedangkan untuk kristal sampel (A1) terlihat adanya kesamaan dengan kristal dari pembandin prednison. Pada sampel (C1, E1, F2, I2) terlihat jelas adanya kristal, dari kristal yang terlihat tidak menunjukkan adanya kesamaan dengan kristral ketiga pembanding bahan kimia obat (Deksametason, Fenilbutason dan Prednison) yang digunakan. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan dan Farmasi)

5 Identifikasi Kandungan Kortikosteroid (Deksametason, Fenilbutason, Dan Prednison) Analisis Kualitatif Deksametason, Fenilbutason dan Prednison Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Dari semua hasil Kromatografi Lapis Tipis pada sampel yang berhasil terkumpul sebanyak 40 sampel dari empat lokasi pasar di kota Bandung yaitu pasar Kosambi, pasar Cicadas, pasar Cihaurgeulis dan pasar Caringin. Terdapat beberapa sampel yang menunjukan adanya bercak yang sejajar dengan bercak pembanding bahan kimia obat dari golongan kortikosteroid (Deksametason, Fenilbutason dan Prednison). Seperti pada bercak pembading deksametason terdapat satu sampel yang memiliki bercak sejajar, sampel bercak yang memiliki kesamaan dengan pembanding fenilbutason yang paling banyak yaitu terdapat sebanyak sebelas sampel, untuk bercak yang memiliki kesamaan dengan bercak prednison terdapat dua bercak sampel. Tabel V.1 Hasil identifikasi sampel jamu pegal linu dari empat pasar di kota Bandung Pasar yang teridentifikasi banyaknya sampel positif mengandung BKO yaitu pada pasar Kosambi dengan terlihatnya bercak sampel sejajar pembanding fenilbutason dan prednison. Selain adanya bercak yang memilki kesamaan dengan pembanding masih terlihat banyak bercak yang timbul pada plat KLT yang kemungkinan merupakan bahan kimia obat lainnya yang bukan termasuk dari bahan kimia obat golongan kortikosteroid (deksametason, fenilbutason dan prednison). D. Kesimpulan Pasar Nomor Sampel Hasil Identifikasi Bahan Kimia Obat Deksametason Fenilbutason Prednison Kosambi A B C D E F G H I JI Cicadas A B C D E F G H I J Cihaurgeulis A B C D E F G H I J Caringin A B C D E F G H I J Berdasarkan hasil identifikasi kualitatif yang dilakukan terhadap 40 sampel jamu pegel linu, hasil menunjukan masih ada jamu pegel linu yang mengandung golongnan kortikosteroid (deksametason, phenilbutason ataupun prednison). Farmasi Gelombang 2, Tahun Akademik

6 530 Efi Widyawati, et al. Terdapat satu buah sampel positif mengandung deksametason dengan kode A4 dari pasar Caringin. Terdapat sebelas buah sampel positif mengandung fenilbutason, lima sampel (F1, G1, H1, I1, dan J1) positif dari pasar Kosambi dua sampel (D2 dan E2) dari pasar Cicadas, dua sampel (B3 dan E3) dari pasar Cihaurgeulis dan dua sampel (A4 dan H4) dari pasar Caringin. Terdapat tiga buah sampel positif mengandung prednison, satu sampel (A1) dari pasar Kosambi dan dua (C4 dan D4) sampel positif dari pasar Caringin. Daftar Pustaka Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006). Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) yang Dibubuhkan Kedalam Obat Tradisional (Jamu), Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Dalam diakses pada tanggal 3 Januari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009).Public warning/peringatan Nomor:KH Tentang Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2010). Kumpulan Peraturan Perundang- Undangan dibidang Obat Tradisional, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Permenkes R.I. No. 007/Menkes/VII/2012. Tentang Registrasi Obat Tradisional. Depkes R.I. Jakarta. Vapriati, N. (2009). Analisis Sediaan Jamu, dalam ( htm) diunduh pada tanggal 3 Desember Wisnuwardhani, Hilda Aprilia., Irda Fidrianny, Selamet Ibrahim. (2013). Method Development for Simultaneous Analysis of Steroid and Non Steroid Antiinflamatory Substances in Jamu Pegel Linu Using TLCspectrophotodensitometry, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Vol.5, NO.4, hal Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan dan Farmasi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecenderungan gaya hidup Back to Nature menyebabkan penggunaan obat tradisional, obat herbal, maupun suplemen makanan cenderung meningkat, yang terjadi di Negara maju

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piroksikam 2.1.1 Sifat Fisikokimia Gambar 2.1.1 : Struktur Kimia Piroksikam Piroksikam merupakan salah satu obat analgesik yang mempunyai waktu paruh yang panjang. Piroksikam

Lebih terperinci

Aditya Maulana Perdana Putra. Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, Indonesia

Aditya Maulana Perdana Putra. Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, Indonesia ANALISIS KUALITATIF SIBUTRAMIN HIDROKLORIDA PADA JAMU PELANGSING YANG BEREDAR DI WILAYAH BANJARMASIN TENGAH QUALITATIVE ANALYSIS OF SIBUTRAMIN HYDROCHLORIDE ON SLIMMING HERBAL MEDICINES SOLD AT CENTRAL

Lebih terperinci

Analisis Kualitatif Bahan Kimia Obat (BKO) Glibenklamid dalam Sediaan Jamu Diabetes yang Beredar Dipasaran

Analisis Kualitatif Bahan Kimia Obat (BKO) Glibenklamid dalam Sediaan Jamu Diabetes yang Beredar Dipasaran Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6472 Analisis Kualitatif Bahan Kimia Obat (BKO) Glibenklamid dalam Sediaan Jamu Diabetes yang Beredar Dipasaran 1 Rina Jayanti, 2 Hilda Aprilia, 3 Yani

Lebih terperinci

Latar Belakang. Teori Umum. Deinisi :

Latar Belakang. Teori Umum. Deinisi : Latar Belakang Obat tradisional Indonesia telah berabad-abad lamanya dipergunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia, meskipun masih banayak bahan baku standar yang belum memiliki persyaratan resmi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara

Lebih terperinci

Ibeni Hawa 1, Aditya Maulana Perdana Putra 2, Siska Musiam 3

Ibeni Hawa 1, Aditya Maulana Perdana Putra 2, Siska Musiam 3 INTISARI Intisari ANALISIS KUALITATIF BAHAN KIMIA OBAT METAPIRON PADA JAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PASAR CEMPAKA BANJARMASIN SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Ibeni Hawa 1, Aditya Maulana Perdana Putra

Lebih terperinci

1. Pendahuluan OPTIMASI METODE EKSTRAKSI FASE PADAT UNTUK ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF PARASETAMOL DAN DEKSAMETASON DALAM JAMU PEGAL LINU

1. Pendahuluan OPTIMASI METODE EKSTRAKSI FASE PADAT UNTUK ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF PARASETAMOL DAN DEKSAMETASON DALAM JAMU PEGAL LINU Prosiding SNaPP 215 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 OPTIMASI METODE EKSTRAKSI FASE PADAT UNTUK ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF PARASETAMOL DAN DEKSAMETASON DALAM JAMU PEGAL LINU 1 Hilda Aprilia

Lebih terperinci

Identifikasi Bahan Kimia Obat Glibenklamid dan Dexamethasone Pada Sediaan Jamu Diabetes Serta Ditinjau Aspek Yuridis

Identifikasi Bahan Kimia Obat Glibenklamid dan Dexamethasone Pada Sediaan Jamu Diabetes Serta Ditinjau Aspek Yuridis Identifikasi Bahan Kimia Obat Glibenklamid dan Dexamethasone Pada Sediaan Jamu Diabetes Serta Ditinjau Aspek Yuridis Dwi Bagus Pambudi1 1*, Muhammad Syifaul Qulub2 2, Helfi Novita3 3 1 Prodi SI Farmasi,

Lebih terperinci

Optimasi Metode Ekstraksi Fase Padat Dan Kckt Untuk Analisis Kuantitatif Bahan Kimia Obat Parasetamol Dan Deksametason Dalam Jamu Pegal Linu

Optimasi Metode Ekstraksi Fase Padat Dan Kckt Untuk Analisis Kuantitatif Bahan Kimia Obat Parasetamol Dan Deksametason Dalam Jamu Pegal Linu Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 215 ISSN 246-6472 Optimasi Metode Ekstraksi Fase Padat Dan Kckt Untuk Analisis Kuantitatif Bahan Kimia Obat Parasetamol Dan Deksametason Dalam Jamu Pegal Linu 1 Dewi

Lebih terperinci

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6472 Pengembangan Metode Analisis Parasetamol dan Deksametason Pada Jamu Pegal Linu Menggunakan Metode Ekstraksi Fasa Padat dan Kromatografi Cair Kinerja

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I TINJAUAN PUSTAKA BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Obat Tradisional Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL DALAM JAMU PEGAL LINU YANG DIJUAL DI KECAMATAN SATUI SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL DALAM JAMU PEGAL LINU YANG DIJUAL DI KECAMATAN SATUI SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS INTISARI ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL DALAM JAMU PEGAL LINU YANG DIJUAL DI KECAMATAN SATUI SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Aulia Rahmi 1 ; Erna Prihandiwati 2 ; Aditya Maulana Perdana Putra 3 Dewasa

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I TINJAUAN PUSTAKA BAB I TINJAUAN PUSTAKA I.1. Obat Tradisional Menurut permenkes No. 007 tahun 2012 tentang Regristrasi Obat Tradisional, obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,

Lebih terperinci

Identifikasi Kandungan Bahan Kimia Obat (Paracetamol Dan Prednison) dalam Kandungan Jamu Rematik GI Dan MT Di Pekalongan

Identifikasi Kandungan Bahan Kimia Obat (Paracetamol Dan Prednison) dalam Kandungan Jamu Rematik GI Dan MT Di Pekalongan Identifikasi Kandungan Bahan Kimia Obat (Paracetamol Dan Prednison) dalam Kandungan Jamu Rematik GI Dan MT Di Pekalongan Wulan Agustin Ningrum * 1, Wirasti 2, Prayugo Sugeng 3 12,3 Prodi S1 Farmasi, STIKES

Lebih terperinci

Prosiding Farmasi ISSN:

Prosiding Farmasi ISSN: Prosiding Farmasi ISSN: 2460-6472 Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Bahan Kimia Obat Parasetamol dan Deksametason pada Jamu Pegal Linu yang Beredar di Perdagangan dengan Menggunakan Metode Ekstraksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes melitus merupakan suatu sindrom terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin atau penurunan

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO Muhammad Irfan Firdaus*, Pri Iswati Utami * Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I TINJAUAN PUSTAKA BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Obat Tradisional Menurut peraturan menteri kesehatan nomor 007 tahun 2012 obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PENGELOMPOKAN OBAT BAHAN ALAM

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PENGELOMPOKAN OBAT BAHAN ALAM Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email mmi_stand_ot@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat tanggal 15 Juni 2016 RANCANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obat tradisional adalah obat asli dari Indonesia yang digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang. Obat tradisional merupakan campuran bahan alami yang

Lebih terperinci

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6472 Pengembangan Metode Analisis Ibuprofen sebagai Bahan Kimia Obat (Bko) di dalam Jamu Pegal Linu dengan Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis

Lebih terperinci

: PUNDRA OKTAGIA SUSILA K

: PUNDRA OKTAGIA SUSILA K IDENTIFIKASI DAN KUANTIFIKASI BAHAN KIMIA OBAT SIBUTRAMIN DALAM JAMU PELANGSING YANG BEREDAR DI SEKITAR SURAKARTA MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS SKRIPSI Oleh : PUNDRA OKTAGIA SUSILA K 100 080

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Jamu rematik, Fenilbutazon, Kromatografi Lapis Tipis ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci : Jamu rematik, Fenilbutazon, Kromatografi Lapis Tipis ABSTRACT IDENTIFIKASI FENILBUTAZON DALAM JAMU REMATIK YANG BEREDAR DI KOTA MANADO DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Identification Phenylbutazone of Herbal Medicine Arthritic In Manado City With Thin Layer

Lebih terperinci

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak) Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak) Slogan back to nature membuat masyarakat berbondong-bondong memanfaatkan produk bersumber alam dalam upaya menjaga kesehatan.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.226,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. HK tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik,

BAB I PENDAHULUAN. HK tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. HK. 00.05.4.1380 tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, jamu atau obat tradisional

Lebih terperinci

Program Studi Farmasi, Institut Teknologi Sumatera 2. AKAFARMA, Universitas Malahayati

Program Studi Farmasi, Institut Teknologi Sumatera 2. AKAFARMA, Universitas Malahayati IDENTIFIKASI DEKSAMETASON DALAM JAMU PEGAL LINU SEDIAAN SERBUK YANG BEREDAR DI PASAR-PASAR KOTA BANDAR LAMPUNG SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Sudewi Mukaromah Khoirunnisa 1, Ade Maria Ulfa 2, Mayang Novika

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I TINJAUAN PUSTAKA BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Obat Tradisional Obat tradisional atau jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahanbahan tersebut,

Lebih terperinci

Obat tradisional 11/1/2011

Obat tradisional 11/1/2011 Disampaikan oleh: Nita Pujianti, S.Farm.,Apt.,MPH Obat tradisional Bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik (sarian) atau campuran bahan-bahan tersebut yang secara

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 007 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara terbesar ketiga yang mempunyai hutan tropis terluas di dunia dan menduduki peringkat pertama di Asia Pasifik. Hal ini membuat Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obat Tradisional Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI Lembar Pengesahan.. i Kata Pengantar. ii Penyataan Orisinalitas Karya dan Laporan.. iv Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian. v Daftar Isi vii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2

Lebih terperinci

: Jamu Flu Tulang. Jamu. Jamu Metampiron. Metampiron ekstraksi. 1-bubuk. Jamu. 2-bubuk. Tabel 1 Hasil Reaksi Warna Dengan pereaksi FeCl3

: Jamu Flu Tulang. Jamu. Jamu Metampiron. Metampiron ekstraksi. 1-bubuk. Jamu. 2-bubuk. Tabel 1 Hasil Reaksi Warna Dengan pereaksi FeCl3 3-ekstraksi 21 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi 1 : Wantong 2 : Flu Tulang 3 : Remurat 4. 2. Uji 4.2.1 Uji Reaksi Warna Hasil uji reaksi warna terhadap metampiron jamu 1, jamu 2 dan jamu 3 dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permen karet merupakan salah satu makanan yang sangat digemari kalangan muda. Permen karet sebenarnya merupakan makanan yang terbuat dari getah karet bahan alami atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan modal awal manusia untuk dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan modal awal manusia untuk dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan modal awal manusia untuk dapat melakukan seluruh aktifitasnya dan salah satu indikator tingkat kesejahteraan manusia, sehingga setiap

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA OBAT DALAM JAMU PEGEL LINU SEDUH DAN KEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR BANDAR

IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA OBAT DALAM JAMU PEGEL LINU SEDUH DAN KEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR BANDAR 188 IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA OBAT DALAM JAMU PEGEL LINU SEDUH DAN KEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR BANDAR CHEMICAL IDENTIFICATION HERBAL MEDICINE PACKAGING AND SOLD HERBS PEGEL PAINS AT BANDAR MARKET Sony

Lebih terperinci

GAMBARAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH BIBIR YANG BEREDAR DIPASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA

GAMBARAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH BIBIR YANG BEREDAR DIPASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA GAMBARAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH BIBIR YANG BEREDAR DIPASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA Danang Yulianto Akademi Analisa Farmasi dan Makanan Al-Islam, Yogyakarta ABSTRAK Bahan Pewarna adalah

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM.

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1297/MENKES/PER/XI/1998 TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR MENTERI KESEHATAN REBUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka melindungi masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana di

BAB 1 PENDAHULUAN. harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu bagian dari pembangunan Nasional. Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus di wujudkan

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 24 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari tiga jenis sampel jamu antirematik yang berbeda, masing-masing sampel mendapat 6 kali perlakuan untuk kromatografi lapis tipis dan 6 kali perlakuan untuk spektrofotometri.

Lebih terperinci

AKFAR ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan III NO. 7B Telp Fax KAYU TANGI BANJARMASIN 70123)

AKFAR ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan III NO. 7B Telp Fax KAYU TANGI BANJARMASIN 70123) ANALISIS KUALITATIF METAMPIRON PADA JAMU PEGAL LINU DALAM KEMASAN YANG BEREDAR DI KOTA BANJARMASIN Selynita 1, Riza Alfian.S.Si.,Msc., Apt 2, Ratih Pratiwi Sari S.Si.,Msc., Apt 3 selynita7@gmail.com. Riza_alfian89@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA Retno Putri Pamungkas, Vivin Nopiyanti INTISARI Analisis Rhodamin

Lebih terperinci

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6472 Karakterisasi Daun Buncis (Phaseolus Vulgaris L.) dan Identifikasi Kandungan Senyawa Steroid dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis dan Kromatografi

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK IMPOR YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR

ANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK IMPOR YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR ANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK IMPOR YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR Syamsuri Syakri Jurusan Farmasi FKIK UIN Alauddin Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pelayanan kesehatan formal, peranan obat tradisional sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pelayanan kesehatan formal, peranan obat tradisional sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Obat Tradisional adalah ramuan bahan alami yang belum dimurnikan, berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral, yang digunakan untuk pengobatan pada pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI DARI SIMPLISIA BASAH DAN SIMPLISIA KERING DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) Tiara Mega Kusuma, Nurul Uswatun

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI DARI SIMPLISIA BASAH DAN SIMPLISIA KERING DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) Tiara Mega Kusuma, Nurul Uswatun ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI DARI SIMPLISIA BASAH DAN SIMPLISIA KERING DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) Tiara Mega Kusuma, Nurul Uswatun Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Jamu Pegal Linu Mengandung Bahan Kimia Obat (Bko) terhadap Fungsi Hati Tikus Wistar Jantan

Pengaruh Pemberian Jamu Pegal Linu Mengandung Bahan Kimia Obat (Bko) terhadap Fungsi Hati Tikus Wistar Jantan Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6472 Pengaruh Pemberian Jamu Pegal Linu Mengandung Bahan Kimia Obat (Bko) terhadap Fungsi Hati Tikus Wistar Jantan 1 Siska Sri Fauziah, 2 Fetri Lestari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemakaian herbal sebagai obat tradisional telah diterima luas di negara-negara maju maupun berkembang sejak dahulu kala, bahkan dalam 20 tahun terakhir perhatian dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan suatu negara tropis di dunia yang kaya akan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan ini memiliki berbagai macam manfaat, salah

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR : HK.00.05.41.1384 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA PENDAFTARAN OBAT TRADISIONAL, OBAT HERBAL TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel Zat warna sebagai bahan tambahan dalam kosmetika dekoratif berada dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Paye dkk (2006) menyebutkan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang kaya akan sumber daya alamnya, sehingga menjadi negara yang sangat potensial dalam bahan baku obat, karena

Lebih terperinci

JoH Volume 4 Nomor 1 Januari 2017

JoH Volume 4 Nomor 1 Januari 2017 ANALISIS ANTALGIN DALAM JAMU PEGAL LINU YANG DIJUAL DI PASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA Siti Fatimah 1, Muji Rahayu 2, Debi Firma Indari 3 1,3 Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Tradisional Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1. BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada awal penelitian dilakukan determinasi tanaman yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas botani dari tanaman yang digunakan. Hasil determinasi menyatakan

Lebih terperinci

Pengembangan Metode Deteksi Bahan Kimia Obat dalam Jamu Pelangsing Secara Kromatografi Lapis Tipis dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Pengembangan Metode Deteksi Bahan Kimia Obat dalam Jamu Pelangsing Secara Kromatografi Lapis Tipis dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Prosiding Farmasi ISSN: 246-6472 Pengembangan Metode Deteksi Bahan Kimia Obat dalam Jamu Pelangsing Secara Kromatografi Lapis Tipis dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi The Development Chemical Detection

Lebih terperinci

Prosiding Farmasi ISSN:

Prosiding Farmasi ISSN: Prosiding Farmasi ISSN: 246-6472 Pengembangan Metode Analisis Kualitatif Sildenafil Sitrat pada Jamu Penambah Stamina Pria dengan Menggunakan Metode Ekstraksi Fase Padat dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Lebih terperinci

Kontroversi Pemakaian Obat Alami Untuk Diabetes

Kontroversi Pemakaian Obat Alami Untuk Diabetes Kontroversi Pemakaian Obat Alami Untuk Diabetes Pengantar Obat Alami Untuk Diabetes Sejak dahulu kala, obat herbal atau obat diabetes yang berasal dari alam paling ampuh dan banyak dipakai oleh orang tua

Lebih terperinci

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa

Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa Samakah minum obat 3x1 dengan 1x3? Kadang masih ada pertanyaan dari masyarakat baik remaja maupun orang

Lebih terperinci

MATERIA MEDIKA INDONESIA

MATERIA MEDIKA INDONESIA MATERIA MEDIKA INDONESIA MEMUAT: PERSYARATAN RESMI DAN FOTO BERWARNA SIMPLISIA YANG BANYAK DIPAKAI DALAM PERUSAHAAN OBAT TRADISIONAL. MONOGRAFI 1. SIMPLISIA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL, MENCAKUP:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan kekayaan alamnya. Tanahnya yang subur dan iklimnya yang tropis memungkinkan berbagai jenis tumbuhan dapat dibudidayakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kesehatannya banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat mulai dari melakukan

I. PENDAHULUAN. kesehatannya banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat mulai dari melakukan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia akan kesehatan yang layak, setiap hari semakin meningkat. Hal ini berdampak pada usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengobati gangguan kesehatan, serta dapat memulihkan kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengobati gangguan kesehatan, serta dapat memulihkan kesehatan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obat Tradisional Obat tradisional yang diperlukan oleh masyarakat adalah obat tradisional yang mengandung bahan atau ramuan bahan yang dapat memelihara kesehatan, mengobati

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KANDUNGAN BAHAN KIMIA OBAT PARASETAMOL PADA JAMU ASAM URAT YANG BEREDAR DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

IDENTIFIKASI KANDUNGAN BAHAN KIMIA OBAT PARASETAMOL PADA JAMU ASAM URAT YANG BEREDAR DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG SAMARINDA IDENTIFIKASI KANDUNGAN BAHAN KIMIA OBAT PARASETAMOL PADA JAMU ASAM URAT YANG BEREDAR DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG SAMARINDA Henny Nurhasnawati, Rahmayulis, Dery Ahlul Azmi Akademi Farmasi Samarinda ABSTRAK

Lebih terperinci

PERCOBAAN 04 KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS : ISOLASI KURKUMIN DARI KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN PEMISAHAN ZAT (KI- 2051)

PERCOBAAN 04 KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS : ISOLASI KURKUMIN DARI KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN PEMISAHAN ZAT (KI- 2051) PERCOBAAN 04 KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS : ISOLASI KURKUMIN DARI KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN PEMISAHAN ZAT (KI- 2051) Tanggal Praktikum : 02 Oktober 2014 Tanggal Pengumpulan: 9 Oktober

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OBAT TRADISIONAL YANG RASIONAL BAGI PENGOBAT TRADISIONAL

PENGELOLAAN OBAT TRADISIONAL YANG RASIONAL BAGI PENGOBAT TRADISIONAL PENGELOLAAN OBAT TRADISIONAL YANG RASIONAL BAGI PENGOBAT TRADISIONAL HUSIN R MALLALENG Apt,MKes Kasi. Obat Tradisional & Kosmetik www.husinrm.wordpress.com Hotel Utami, 26 Maret 2008 Latar Belakang KOMSUMSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) merupakan buah yang

BAB I PENDAHULUAN. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) merupakan buah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) merupakan buah yang telah banyak dimanfaatkan sejak lama oleh masyarakat baik sebagai bahan masakan maupun sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan tradisional Indonesia mempunyai kekayaan ragam yang luar biasa. Baik macam, bentuk, warna, serta aroma sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia. Meningkatnya

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA OBAT FENILBUTAZON DALAM JAMU LINURAT SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS TUGAS AKHIR OLEH: YULI ANNISA NIM

IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA OBAT FENILBUTAZON DALAM JAMU LINURAT SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS TUGAS AKHIR OLEH: YULI ANNISA NIM IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA OBAT FENILBUTAZON DALAM JAMU LINURAT SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS TUGAS AKHIR OLEH: YULI ANNISA NIM 092410014 PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Tradisional Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional

Lebih terperinci

2. Bentuk setengah Padat contohnya salep,krim,pasta,cerata,gel,salep mata. 3. Bentuk cair/larutan contohnya potio,sirop,eliksir,obat tetes,dan lotio.

2. Bentuk setengah Padat contohnya salep,krim,pasta,cerata,gel,salep mata. 3. Bentuk cair/larutan contohnya potio,sirop,eliksir,obat tetes,dan lotio. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau

Lebih terperinci

DRA. HELNI, APT, M.KES

DRA. HELNI, APT, M.KES DRA. HELNI, APT, M.KES 1.Obat Bebas 2.Obat bebas terbatas 3. Obat Keras 4. Obat narkotika Obat bebas adalah obat yang dijual bebas tanpa resep dokter. Obat bebas ditandai dengan lingkaran hitam warna hijau

Lebih terperinci

SKRIPSI SAMIYAH ABDULLAH

SKRIPSI SAMIYAH ABDULLAH SKRIPSI SAMIYAH ABDULLAH UJI IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA OBAT DALAM JAMU PEGEL LINU YANG BEREDAR DI KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG DENGAN METODE KLT DENSITOMETRI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAHAN KIMIA OBAT PADA OBAT TRADISIONAL INDONESIA. Siti Rofida ABSTRAK

BAHAN KIMIA OBAT PADA OBAT TRADISIONAL INDONESIA. Siti Rofida ABSTRAK BAHAN KIMIA OBAT PADA OBAT TRADISIONAL INDONESIA Siti Rofida ABSTRAK Jamu merupakan obat asli Indonesia yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman empiris. Berdasarkan

Lebih terperinci

MATERIA MEDIKA HERBAL

MATERIA MEDIKA HERBAL MATERIA MEDIKA HERBAL MATERIA MEDIKA HERBAL Tujuan Mampu mengenali berbagai simplisia tanaman obat, yang banyak terdapat di Indonesia, penyebaran dan manfaat, serta persyaratan-persyaratan baku serta kualitas

Lebih terperinci

BAB III WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BBPOM DALAM PENGAWASAN TERHADAP DISTRIBUSI OBAT TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG

BAB III WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BBPOM DALAM PENGAWASAN TERHADAP DISTRIBUSI OBAT TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG 35 BAB III WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BBPOM DALAM PENGAWASAN TERHADAP DISTRIBUSI OBAT TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG A. Gambaran Umum Kota Bandung Kota Bandung terletak di antara 107 36 Lintang Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan yang aman, bermutu, bergizi, beragam dan tersedia secara cukup merupakan prasyarat utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kromatografi digunakan untuk memisahkan substansi campuran menjadi komponen-komponen molekular (1). Seluruh bentuk kromatografi berkerja berdasarkan prinsip ini. Semua

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.05.23.3644 TE N TA N G KETENTUAN POKOK PENGAWASAN SUPLEMEN MAKANAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UJI PENDAHULUAN SECARA KUALITATIF ADANYA PENAMBAHAN BAHAN KIMIA STEROID DALAM JAMU ANTIREMATIK

UJI PENDAHULUAN SECARA KUALITATIF ADANYA PENAMBAHAN BAHAN KIMIA STEROID DALAM JAMU ANTIREMATIK UNIVRSITAS INDONESIA UJI PENDAHULUAN SECARA KUALITATIF ADANYA PENAMBAHAN BAHAN KIMIA STEROID DALAM JAMU ANTIREMATIK SKRIPSI AAN ANJARWATI NPM 0105000026 PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN SUPLEMEN KESEHATAN

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN SUPLEMEN KESEHATAN FILE EDIT 16 November 2016 Masukan dapat disampaikan kepada Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen melalui email mmi_stand_ot@yahoo.com, telp/fax 021-4241038 paling lambat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000 TENTANG OBAT ALAMI UNTUK HEWAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000 TENTANG OBAT ALAMI UNTUK HEWAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN, KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000 TENTANG OBAT ALAMI UNTUK HEWAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa untuk melindungi hewan dan masyarakat yang mengkonsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan atau minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Makanan atau minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan atau minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan bahan dasar makanan harus mengandung zat gizi untuk memenuhi fungsi

Lebih terperinci

ANALISIS PARASETAMOL PADA JAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DI SURAKARTA DENGAN METODE KLT-DENSITOMETRI TUGAS AKHIR

ANALISIS PARASETAMOL PADA JAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DI SURAKARTA DENGAN METODE KLT-DENSITOMETRI TUGAS AKHIR ANALISIS PARASETAMOL PADA JAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DI SURAKARTA DENGAN METODE KLT-DENSITOMETRI TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi Oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN RHODAMIN B PADA CABE GILING BASAH YANG DIJUAL DI PASAR KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS PENGGUNAAN RHODAMIN B PADA CABE GILING BASAH YANG DIJUAL DI PASAR KOTA YOGYAKARTA ANALISIS PENGGUNAAN RHODAMIN B PADA CABE GILING BASAH YANG DIJUAL DI PASAR KOTA YOGYAKARTA Sholihatil Hidayati Akademi Analis Farmasi Al-Islam Yogyakarta ABSTRAK Rhodamin B merupakan zat warna sintetis

Lebih terperinci

Beberapa keuntungan dari kromatografi planar ini :

Beberapa keuntungan dari kromatografi planar ini : Kompetensi Dasar: Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pemisahan dengan KLT dan dapat mengaplikasikannya untuk analisis suatu sampel Gambaran Umum KLT Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan

Lebih terperinci

Penggolongan sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat untuk manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada beberapa

Penggolongan sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat untuk manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada beberapa PENGGOLONGAN OBAT Penggolongan sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat untuk manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada beberapa penggolongan obat yang lain, dimana penggolongan

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA BAB 1 TIJAUA PUSTAKA 1.1 Glibenklamid Glibenklamid adalah 1-[4-[2-(5-kloro-2-metoksobenzamido)etil]benzensulfonil]-3- sikloheksilurea. Glibenklamid juga dikenal sebagai 5-kloro--[2-[4{{{(sikloheksilamino)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi pengolahan pangan, industri produksi pangan semakin berkembang. Industri skala kecil, sedang

Lebih terperinci

PROFIL FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI BIJI MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica. Linn)

PROFIL FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI BIJI MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica. Linn) PROFIL FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI BIJI MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica. Linn) Zulhipri, Yusnetty Boer, Resa Rahmawatie, Siti Julekha Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

PERATURAN OBAT ASLI INDONESIA

PERATURAN OBAT ASLI INDONESIA PERATURAN OBAT ASLI INDONESIA A. Obat Asli Indonesia Obat tradisional adalah obat yang berasal dari bahan baku alam yang dikeringkan yang dibuat secara turun temurun yang biasanya dikemas dalam wadah yang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI ANTALGIN DALAMJAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DIPALEMBANG SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

IDENTIFIKASI ANTALGIN DALAMJAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DIPALEMBANG SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS IDENTIFIKASI ANTALGIN DALAMJAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DIPALEMBANG SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Subiyandono Dosen Jurusan Farmasi POLTEKKES DEPKES PALEMBANG RINGKASAN Penambahan bahan kimia obat ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan suatu penyakit. Obat dapat berguna untuk menyembuhkan jenis-jenis

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan suatu penyakit. Obat dapat berguna untuk menyembuhkan jenis-jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan zat yang dikonsumsi tubuh untuk mengurangi rasa sakit maupun menghilangkan suatu penyakit. Obat dapat berguna untuk menyembuhkan jenis-jenis penyakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempercantik wajah. Kosmetik yang berbahaya mengandung komposisi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempercantik wajah. Kosmetik yang berbahaya mengandung komposisi dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kosmetik Kosmetik merupakan bahan atau komponen kimia yang digunakan untuk mempercantik wajah. Kosmetik yang berbahaya mengandung komposisi dari berbagai macam senyawa kimia

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA PENDAHULUAN Glibenklamid merupakan sulfonylurea generasi kedua yang digunakan sebagai obat antidiabetik oral yang berperan menurunkan konsentrasi glukosa darah. Glibenklamid merupakan salah satu senyawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obat Nama Generik 2.1.1. Pengertian Obat Generik Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan

Lebih terperinci

julukan live laboratory. Sekitar jenis tanaman obat dimiliki Indonesia. Dengan kekayaan flora tersebut, tentu Indonesia memiliki potensi untuk

julukan live laboratory. Sekitar jenis tanaman obat dimiliki Indonesia. Dengan kekayaan flora tersebut, tentu Indonesia memiliki potensi untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai gudangnya tanaman obat sehingga mendapat julukan live laboratory. Sekitar 30.000 jenis tanaman obat dimiliki Indonesia. Dengan kekayaan flora

Lebih terperinci