BAB 1 PENDAHULUAN. berbunyi(lee,1965). Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. berbunyi(lee,1965). Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Radio merupakan media massa elektronik yang paling tua yang pernah ada, radio telah lebih dahulu ada jauh sebelum televisi muncul. Radio sendiri adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambing komunikasi yang berbunyi(lee,1965). Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak membawa pengaruh apa-apa pada audiens / pendengar apabila gelombanggelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti, entah itu berupa sinyal, katakata terucapkan, maupun nada-nada, atau sesuatu yang berirama (Kertapati 1981). Setiap media massa pastinya memiliki keunikannya tersendiri agar terlihat berbeda dibandingkan media massa lainnya, begitupula dengan media massa radio. Setiap radio pastilah memiliki keunikannya tersendiri yang membuat begitu orang mendengarkan siaran tersebut orang akan tau bahwa itu adalah radio A. adapun keunikhan dan ciri khas dari radio itu sendiri di dapat dari bahasa kata-kata lisan yang digunakan penyiar dalam penyampaian informasi,musik/lagu, efek/suara, dan yang terutama yang harus dimiliki radio siaran adalah jingle radio, Semua hal tersebut merupakan kunci utama identitas stasiun radio dalam menyajikan informasi / program untuk memikat para pendengarnya. Dari sekian banyak program-program di radio ada satu program yang 1

2 2 sangat terkenal pada eranya dan hampir semua radio memiliki program tersebut,yaitu program drama radio atau radio play.drama radio atau radio play ialah suatu program yang menyajikan secara audio pola pelakonan/dramatisasi para tokoh atau karakternya dalam suatu tema cerita tertentu yang dibawakan dengan gaya naratif, monolog, dialog yang diselingi dengan suara musik, lagu, serta efek suara tertentu (Triartanto, 2010, hal.146). Program drama radio marak di tahun 80an, ketika stasiun televisi hanya TVRI. Misalnya Prambors dengan program drama radio Catatan Si Boy, atau "Tutur Tinular", "Saur Sepuh" serta beberapa drama seri radio linnya yang disiarkan di beberapa stasiun radio di seluruh Indonesia. Akan tetapi pada tahun 1989 ketika RCTI mulai beroperasi yang diikuti oleh TV swasta lainnya, drama radio mulai ditinggalkan, digantikan dengan sinetron. Sandiwara radio yang masih bertahan sampai sekarang, hanya "Balada Cinta Ramadan" di Prambors. Itupun hanya ada pada bulan ramadan saja. Akan tetapi belakangan ini program drama radio mulai muncul kembali ke dunia penyiaran radio dengan beragam alur cerita mulai dari percintaan, komedi, dsb. Radio dengan nama perusahaan PT. Radio Safari Bina Budaya, dibentuk pertama kali dengan nama Radio Otomotion pada tahun Izin penyiaran radio tersebut keluar pada Mei Lokasi radio ini bertempat di Gedung Kontan Lt.2 Jalan Kebayoran Lama No.1119, Jakarta Selatan. Yang menempati frekuensi 97,5 MHz memiliki beragam program ungulan, salah satu program yang baru mereka buat dan mendapatkan banyak tanggapan positif dari para pendengarnya ialah program acara drama radio (radio play) ASAL USUL

3 3 PANDAWA DAN KURAWA, yang diputar setiap hari kerja, yakni senin hingga jumat dengan jam pemutaran episode baru pada hari Senin, Rabu, Jumat pukul WIB dengan siaran ulang pada pukul 12.20, 17.20, dan pada hari Senin, Rabu, Jumat dan pukul 09.20, 14.20, 18.20, dan pada hari Selasa dan Kamis. ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA merupakan sebuah program drama radio (radio play) dari Motion Radio Jakarta yang diambil dari kisah pewayangan mahakarya Mahabarata dari tanah jawa yang dikemas dengan cara yang baru yakni pengabungan antara unsur tradisional dan modern (eklektik) yang alur ceritanya dibuat sesuai dengan pola hidup orang kota jakarta serta keadaan yang terjadi di Indonesia yang penuh dengan intrik Politik, Kekuasaan, Percintaan, dsb dan mengubah alur cerita yang serius dan monoton menjadi komedi dan ringan untuk di dengar membuat drama radio ini cepat mendapatkan tempat di hati para pendengar Motion radio, sehingga program radio ini telah sampai kepada season 2. Keunikan dari drama radio tersebut yang tidak dimiliki oleh radio lain yang membuat peneliti menjadi penasaran mengenai apa saja hal / motif yang mendasari mereka (audience) untuk mendengarkan program drama radio tersebut. Peneliti juga ingin mengetahui apakah motif-motif tersebut memiliki pengaruh / hubungan terhadap tingkat kepuasaan dari para pendengar tersebut. Sebagaimana kita tahu saat ini kebanyakan radio yang memiliki program drama radio pastilah alur ceritanya tidak jauh dari permusuhan, percintaan, balas dendam, keluarga,dsbnya. Oleh karna itulah peneliti merasa bahwa drama radio

4 4 yang disajikan oleh radio Motion berbeda jauh dari drama radio yang ada di stasiun radio lainnya, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui apakah masyarakat puas dengan program yang diberikan oleh radio Motion, yang mana program tersebut berani untuk tampil beda. 1.2 Ruang Lingkup Dalam penelitian ini peneliti membahas mengenai Hubungan Motif Pendengar dengan Tingkat Kepuasan dalam Mendengar Program Acara Radio khususnya program acara drama radio, yang mana peneliti akan menelitih berdasarkan tanggapan masyarakat mengenai program drama radio tersebut. Menurut Rosengren (dalam Morissan,2008) kebutuhan individu dianggap sebagai titik awal. Kebutuhan ini kemudian berinteraksi dengan karakteristik individu bersangkutan dan kondisi-kondisi lingkungan sosialnya yang pada akhirnya menimbulkan persoalan. Pada tingkat indovidu,persoalan-persoalan yang muncul dan solusinya dapat memberikan motifasi untuk bertindak. Dalam hal ini,motif dapat diarahkan kepada berbagai tujuan pemenuhan atau solusi atas suatu persoalan. Dengan kata lain,tindakan khalayak yang aktif melibatkan diri dengan media disebabkan karena didorong oleh motif-motif tertentu yang timbul akibat adanya kebutuhan-kebutuhan khalayak untuk mendapat kepuasan. Dari beberapa klarifikasi motif,peneliti akan menggunakan kategori motif penggunaan media massa menurut McQuail ( dalam Rachmat,2006,pp ). Kategori motif tersebut dibagi atas empat macam,yang antara lain ialah motif informasi,motif identitas personal,motif integrasi,dan motif hiburan. Yang mana

5 5 motif-motif tersebut akan lebih dijelaskan secara detail pada bab selanjutny Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain : 1. Peneliti membatasi masalah dengan membahas satu program radio saja yakni program drama radio Asal Usul Pandawa dan Kurawa 2. Peneliti akan mengambil responden secara random kepada para pendengar setia motion,dengan menggunakan teori Taro Yamane.Khususnya para pendengar ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA 3. Peneliti akan menggunakan kategori motif pengunaan media massa menurut McQuail(Rachmat, 2006, pp. 213) yakni : motif informasi, motif identitas, motif personal, motif integrasi, dan motif hiburan. 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motif dengan tingkat kepuasan pendengar Motion Radio dalam mendengarkan program acara drama radio Asal Usul Pandawa dan Kurawa dan juga sebagai tugas akhir dari perkuliahan si peneliti Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

6 6 Peneliti berharap penelitian ini dapat berguna sebagai sarana pemahaman dan penerapan teori uses and gratification dalam bidang penyiaran radio khususnya program acara drama radio di Motion Radio Jakarta 2. Manfaat Praktis Sebagai Kontribusi untuk Radio motion Jakarta sehingga bisa mengembangkan dan memajukan serta menciptakan programprogram drama radio lainnya. Dengan mengetahui hubungan serta tingkat kepuasan pendengar, maka Motion Radio akan dapat mengevaluasi serta dapat menjadi bahan acuan bila mana mereka akan membuat program drama kembali. 1.4 Hipotesis Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang masih belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. Pembuktian tsb hanya dapat dilakukan dengan menguji hipotesis yang dimaksud dengan data di lapangan. Selain teori-teori mapan sebagai sumber inspirasi hipotesis, peneliti juga dapat menggunakan pengalaman-pengalaman empiris yang dibangun berdasarkan pengamatan-pengamatan yang sistematis melalui penelitian eksploratif atau bahan-bahan eksploratif yang dibuat oleh orang lain sebagai sumber-sumber inspirasi lain hipotesis penelitian. Dengan demikian sumber-

7 7 sumber inspirasi hipotesis adalah teori dan pengalaman empiris peneliti itu sendiri. Pada dasarnya rancangan penelitian hipotesis dibangun di atas kesadaran keilmuan, sehingga hipotesis harus di pertimbangan validitasnya. Menurut Willian F.Ogburn, bahwa untuk sampai pada validitas hipotesis yang berkemampuan mencapai keilmuan langgeng,harus melalui langkah-langkah, mencapai ide, merumuskan kedalam suatu bentuk hingga dapat di demontrasi dan verifakasi.(pengantar Methodologly Research, Hal 86). Ada 2 jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu : 1. Hipotesis Nol (Ho) Hipotesis nol sering disebut dengan hipotesis statistik yaitu hipotesis yang diuji dengan statistik. Hipotesis ini mempunyai bentuk dasar yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y yang akan ditelitih, yang dibuat dengan kemungkinan besar untuk ditolak, apabila terbukti bahwa hipotesis nol tersebut tidak benar. Dalam penelitian ini, hipotesis nol (Ho) yang dibuat oleh peneliti ialah, bahwa tidak adanya hubungan antara motif informasi dengan tingkat kepuasan pendengar dalam mendengarkan program acara drama radio 2. Hipotesis Alternatif (Ha)

8 8 Hipotesis alternatif (Ha) merupakan lawan dari Hipotesis nol (Ho), Hipotesis alternatif (Ha) dapat langsung dirumuskan apabila ternyata pada suatu penelitian hipotesis nol ditolak. Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini ialah terdapat hubungan antara motif informasi dengan tingkat kepuasan pendengar dalam mendengarkan program acara drama radio 1.5 Metodelogi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan oleh peneliti ialah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini adalah pendekatan dengan pengukuran terhadap fenomena social yang dijabarkan ke dalam komponen masalah,variabel,dan indicator. Tujuan utama dari pendekatan kuantitatif adalah melakukan generalisasi,suatu pertanyaan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada populasi tertentu (Fauzy,Akhmad,2011:5) Seperti diketahui bahwa penelitian kuantitatif yang pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Proses penelitiannya bersifat linier dengan langkah-langkah yang jelas,mulai dari perumusan masalah,tujuan penelitian,konsep atau landasan teoritis,hipotesis,metode penelitian yang dipergunakan,teknik mengumpulkan data,analisis data serta menarik kesimpulan dan saran-saran yang diajukan peneliti (Rosady,2008:253) Penelitian kuantitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

9 9 a Hubungan peneliti dengan subjek jauh. Peneliti mengangap data atau mendata terpisah dan ada diluar dirinya,karena itu harus ada jarak supaya objektif. b Penelitian bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis,mendukung atas mendata teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data c Peneliti harus dapat digeneralisasikan,oleh karena itu menurut sample yang respentatif dari seluruh populasi,operasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan reliable d Produser penelitian rasional-empiris artinya penelitian berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya Penelitian kuantitatif digunakan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel independent dengan variabel dependen. Yaitu antara pengaruh motif dengan tingkat kepuasan pendengar dalam mendengarkan program acara radio. 2. Jenis Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanasi, yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang ditelitih serta hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya. Tipe penelitian ini tidak hanya menggambarkan suatu gejala tertentu yang menjadi fokus penelitian,tetapi juga melihat bagaimana hubungan antar gejala yang satu dengan gejala lainnya(rakhmat :2004)

10 10 Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka peneliti berusaha menjelaskan hubungan antara motif orang mendengarkan program radio dengan tingkat kepuasaan yang didapatkan oleh para pendengar radio, dalam hal ini radio yang dimaksud ialah Motion Radio Jakarta. 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu (Krisyantono, 2008, p.59). Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden (Krisyantono, 2008, p.95). Peneliti akan menggunakan model skala Likter. Setiap pertanyaan diungkapkan dengan kata-kata: Pernah (P), Tidak Pernah (TP), Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju(TS), Sangat Tidak Setuju(STS). Peneliti akan meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu (undecided). Alasannya karena kategori ragu-ragu memiliki makna ganda, yaitu bisa diartikan belum bisa memberikan jawaban, netral, dan ragu-ragu (Krisyantono, 2008, p ) Berikut adalah alasan untuk meniadakan alternatif jawaban ragu-ragu adalah (Sutrisno, 1991, p.20) : a. Kategori ini memilikiarti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban, netral, dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda tidak diharapkan dalam instrumen.

11 11 b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecendrungan menjawab ketengah, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecendrungan jawabanya. c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dijaring oleh responden. 4. Objek Penelitian Objek Penelitian menurut Namawi adalah sesuatu yang meliput ada dan yang Pomungkin ada. Sesuatu yang ada ialah sesuatu yang dapat disentuh oleh indera, sehingga lebih mudah menunjukkan kebenarannya. Sesuatu yang mungkin adalah sesuatu yang sekarang belum ada akan tetapi tidak mustahil ada setelah melalui proses Objekpembuktian (Namawi,2005) Objek penelitian dalam pelaksanaan riset ini adalah program acara drama radio ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA 5. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan objek penelitian yang dapat berupa orang, organisasi, kelompok lembaga, buku, kata-kata, surat kabar, dan lain-

12 12 lain (Rahmat, 2007, p.78). Populasi Penelitian ini adalah para pendengar Motion Radio Jakarta yang mendengarkan drama radio ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA Menurut Rahmat (2002), sampel adalah bagian yang diamati dari kumpulan objek penelitian atau populasi (p. 78). Dalam penelitian, objek penelitian ini disebut satuan analisis (unit analysis) atau unsur-unsur populasi. Riset kuantitatif bertujuan generalisasi, karena itu sample yang baik adalah yang memenuhi unsur representatif (Krisyantono, 2008). Sampel yang representatif bisa diartikan bahwa sample tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan yang sebenarnya dalam kesuluruhan populasi (Krisyantono, 2008, p.152). Sampel penelitian ini adalah para pendengar Motion Radio Jakarta dengan batasan usia tahun dengan ketentuan pernah mendengar program siaran drama radio Asal Usul Pandawa dan Kurawa. 6. Teknik pengambilan Sampel

13 13 Sample menurut Unardjan adalah sebagian dari anggota yang dipilih menggunakan prosedur tertentus ehingga diharapkan dapat mewakili populasinya (Unaradjan,2000:225) Alasan diambilnya sample menurut Hadari Namawi (2003:144): a. Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitiahannya b. Peneliti bermaksud menetapkan ruang lingkup berlakunya generalisasi hasil penelitian baik dalam batas jumlah maupun wilayah populasi berdasarkan karakteristik tertentu yang bersifat kuantitatif Kriteria yang perlu diperhatikan dalam mengambil sample : a. Tentukan dahulu daerah generalisasinya b. Beri batasan-batas yang tegas tentang sifat-sifat populasi c. Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi Pilihlah teknik sampling dan hitunglah besar anggota sample sesuai dengan tujuan penelitiannya(usman,2004, p.44) Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sample dan besar sample.untuk menentukan beberapa sample yang akan diambil maka kita dapat menggunakan beberapa teknik sampling atau teknik pengambilan sample. Ada dua teknik pengambilan sample yaitu teknik probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampling (Sugioni,1999, p.74)

14 14 Yang termaksuk dalam probability sampling adalah simple random sampling, sampling sistematika, proporitionate stratifiedrandom sampling, disproportionate stratified random sampling,sampling klaster. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. Sedangkan teknik sample proposive adalah teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu (sugiyono, 1999, p.165) Teknik penarikan sample yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non probability sampling dengan teknik pengambilan sample yaitu sampling aksidental yang merupakan teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (sugiyono,1999, p.77) Bailey(1982)berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sample yang paling kecil adalah 30, walaupun ia juga mengakui bahwa banyak peneliti lain yang mengangap bahwa sample sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum (Ruslan,2003:140) Teknik pengambilan sample diambil dengan menggunakan rumus Taro Yamane (Kriyantono:2007:hal 160) Sebagai berikut: n = N Nd 2 + 1

15 15 n = (0,1) 2 +1 n = n = 99,9 (dibulatkan menjadi 100) Maka dalam hal ini sampel yang harus di berikan pertanyaan atau kuesioner ialah sebanyak 100 orang atau koresponden. Keterangan : n = jumlah sampel N = Jumlah Populasi yang diketahui d = Presisi yang ditetapkan (10% = 0,1) 7. Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu didapat melalui data primer dan sekunder.

16 16 a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber lapangan peneliti (Ruslan, 2006, p.22). Peneliti memperoleh data utama dengan cara membagikan kuesioner kepada responden secara langsung. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui pembuatan dafta pertanyaan dengan jumlah pilihan jawaban yang telah ditetapkan oleh peneliti (Hamidi, 2007, p.140) b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau tersediamelalui publikasi dan informasi dari berbagai sumber (Ruslan, 2006, p.30). Peneliti memperoleh data pendukung dari berbagai sumber seperti studi kepustakaan, internet, hasil wawancara dengan tim produksi Motion Radio Jakarta dalam acara Asal Usul Panda dan Kurawa, maupun sumber-sumber lain yang terkait dengan masalah yang dibahas guna memperoleh bahan-bahan yang dapat melengkapi penelitian ini. 8. Teknik Analisis data

17 17 Teknis analisis data yang peneliti gunakan antara lain (Ruslan, 2006) : a. Pengeditan (editing) Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian, yaitu untuk memudahkan proses pemberian kode dan pemrosesan data melalui teknik statistik. Editing adalah upaya untuk menghindari kesalahan, pengecekan, kelengkapan pengisian kuesioner atau relevansi jawaban, keterbacaan tulisan, dan kejelasan makna serta menelaah kesiapan dalam suatu proses pencatatan. Tujuan pengeditan data penelitian merupakan jaminan kelengkapan, konsistensi, dan kesiapan data penelitian dalam proses analisis. b. Pemberian kode (coding) Coding adalah proses identifikasi dan klarifikasi data penelitian kedalam skor numeric atau karakter symbol-simbol tertentu. Adapun kuesioner akan diukur dengan mengunakan skala Likter. Skor untuk tiap-tiap item adalah sebagai berikut : Sangat Setuju (SS) mendapatkan skor 4 Setuju (S) mendapatkan skor 3 Tidak Setuju (TS) mendapatkan skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) mendapatkan skor 1 c. Analisis uni variat

18 18 Freqencies Digunakan untuk menampilkan dan mendeskripsikan data yang terdiri atas satu variabel juga untuk menggambarkan penyebaran data yang berasal dari kuesioner Interval Kelas Untuk menentukan kelas kategori dari nilai yang didapat baik dari perolehan nilai motif maupun kepuasaan. Untuk menemukan besarnya kelas dari opini tersebut akan digunakan rumus : c = Xn X1 k Keterangan : c = perkiraan besarnya kelas k = banyaknya kelas Xn = nilai observasi terbesar X1 = nilai observasi terkecil (Supranto, 2000, p.64) Mean (nilai rata-rata) Mean adalah nilai tengah dari total bilangan. Digunakan untuk mengetahui motif yang paling menonjol pada program drama radio Asal Usul Pandawa dan Kurawa yang akan diamati. Dari hal ini dapat dilihat bahwa hasil

19 19 yang akan diharapkan adalah mean yang paling tinggi dan paling rendah munculnya dalam frekuensi. d. Analisis Bivariat Analisis Bivariat adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini biasanya dilakukan untuk melihat apakah satu variabel, seperti jenis kelamin, adalah terkait dengan variabel lain, mungkin sikap terhadap pria maupun wanita kesetaraan. Analisis Bivariat yaitu hipotesis yang diuji biasanya kelompok yang berbeda dalam ciri khas tertentu dengan koefisien kontigensi yang diberi simbol C. Di dalam peneltian ini analisis bivariat yang digunakan ada 2 jenis yaitu: Crosstabs (Tabulasi Silang) Analisis bivariat menggunakan tabel silang untuk menyoroti dan menganalisis perbedaan atau hubungan antara dua variabel. Menguji ada tidaknya perbedaan/hubungan antara variabel motif dengan kepuasan pendegar Motion radio digunakan analisis chi square, dengan tingkat kemaknaan a=0,05. Hasil yang diperoleh pada analisis chi square, dengan menggunakan program SPSS yaitu nilai p, kemudian dibandingkan dengan a=0,05. Apabila nilai p< dari a=0,05 maka ada

20 20 hubungan atau perbedaan antara dua variabel tersebut. (Agung, 1993) Korelasi Sederhana Analisis di atas digunakan untuk mengukur derajat keeratan hubungan antara dua peubah. Bilangan yang mengukur kekuatan hubungan antara dua peubah disebut dengan koefisien korelasi ( r ). Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 sampai dengan 1. r = 1 artinya hubungan antara X dan Y kuat dan searah (positif) ; r = -1 artinya hubungan antara X dan Y kuat dan berlawanan arah (negatif) ; r = 0 artinya hubungan antara X dan Y lemah atau hubungan antara X dan Y bukan hubungan yang linier. Sebelum dapat melakukan analisis korelasi linier sederhana diperlukan syarat-syarat atau asumsi sebagai berikut : o Terdapat hubungan logika antara peubah yang akan dikorelasikan o Skala peubah sekurang-kurangnya skala selang (interval) o Terdapat studi awal (penelitian, referensi, jurnal, pustaka, dll) yang menunjukan indikasi hubungan antara 2 peubah yang akan dikorelasikan *

21 21 Syarat nomor 3 di atas merupakan opsional, jika penelitian mengenai hubungan antara peubah yang dikorelasikan belum pernah dilakukan sebelumnya. Koefisien korelasi pearson ( r ) didapatkan dari rumus sebagai berikut : e. Kesenjangan GS dan GO (Discrepancy gratification) Digunakan untuk menampilkan kesenjangan kepuasaan atau perbedaan peroleh kepuasaan yang terjadi antara skor GS dan GO. Indikator terjadinya kepuasaan atau tidak adalah sebagai berikut : a. Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor GO (mean skor GS > mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasaan, karena kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dengan kebutuhan yang diinginkan. Media tidak memuaskan khalayaknya b. Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (GS=GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi. c. Jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS<GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan karena

22 22 kebutuhan yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan kata lain bahwa media tersebut memuaskan khalayaknya. d. Jika semakin besar kesenjangan mean skor yang terjadi (GS>GO), maka semakin tidak memuaskan media tersebut bagi khalayaknya. Sebaliknya sesemakin kecil kesenjangan mean skor yang terjadi (GS<GO), maka semakin memuaskan media tersebut bagi khalayaknya ( Krisyantono, 2006, p.208) 9. Keabsahan Penelitian a. Reliabilitas Realibilitas artinya memiliki sifat stabil (tidak berubah-ubah), dapat dipercaya, dan tetap / konsisten. Suatu alat ukur memiliki realibilitas bila hasil pengukurannya relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali oleh peneliti yang sama atu peneliti lainnya (Krisyantono, 2008, p ). Pengukuran realibilitas dilakukan dengan cara menghitung koefisien Alpha Crombach (a terhadap semua item dalam instrumen yang valid. Kriteria alat ukur (instrumen) dinyatakan reliable jika alpha crombach >0,6 dan jika alpha crombach <0,6 maka dinyatakan tidak reliable. Pengujian ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows version 13.0 (Santoso, 2002, p.280)

23 23 b. Validitas Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrument (kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur, dengan kata lain adalah mengukur sifat-sifat objek (Krisyantono, 2008, p.141). untuk menguji validitas, peneliti akan terlebih dahulu melakukan pre sampling terhadap 30 responden penelitian. Suatu kuesioner dikatakn valid (sah) jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Pengukuran validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing item dengan skor total yang terkoreksi (Corrected Item Total Correlation) menggunakan teknik korelasi product moment (metode interkorelasi) yang dilakukan kepada 30 responden. Itemdalam kuesioner dikatakan valid jika nilai korelasi (r) > r kritik dan apabila nilai korelasi (r) < r kritik, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Pengujian ini akan dilakukan menggunakan program SPSS for windows version 13.0 (santoso, 2002, p.277) 10. Model Analisis Program Asal Usul Pandawa dan Kurawa Kepuasan Pendengar

24 24 Motif Pendengar Gambar 0.1. Model Analisis 11. Sistematika Penulisan Bab 1. Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan secara garis besar tentang latar belakang permasalahan mengangkat topik mengenai Program acara drama radio Asal Usul Pandawa dan Kurawa di Motion Radio Jakarta.Selain itu terdapat Ruang Lingkup,Tujuan dan Manfaat Penelitian,Metodologi penelitian dan Sistematika Penulisan Bab 2. Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori dasar yang peneliti gunakan untuk dasar penelitian.penulis membahas mengenai Media Komunikasi

25 25 Massa,Media Radio,Audience,Penggunaan Media Radio oleh Audience,Pendekatan Uses and Gratification,serta Motif penggunaan Media Radio. Dalam bab ini juga terdapat nisbah antar konsep dan kerangka pemikiran. Bab 3. Obyek Penelitian Bab ini menguraikan mengenai obyek dari pada penelitian seperti : Struktur Organisasi, Prosedur yang Berlaku, Metode Pengumpulan data,permasalahan yang ada dan Alternatif pemecahan masalah Bab 4. Hasil penelitian Berisi Mengenai Hitung-hitungan data yang diperoleh dengan pembagiannya secara berikut : Penyajian data, Pengolahan, Pembahasan Bab 5. Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dimana penlis akan menguraikan secara singkat hasil penelitian yang telah dilaksanakan serta temuan data yang diperoleh.selain itu bab ini juga berisi saran yang berkaitan dengan hasil penelitian.

Cindy Octovianty. Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta, Telp: (+62-21) ,

Cindy Octovianty. Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta, Telp: (+62-21) , HUBUNGAN MOTIF DENGAN TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR DRAMA RADIO MODERN ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA DI MOTION RADIO JAKARTA PERIODE NOVEMBER 2011 MARET 2012 Cindy Octovianty Bina Nusantara University, Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan bersifat kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang sarat akan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Umar (1997) menjelaskan, bahwa rancangan penelitian dalam penelitian sosial umumnya terbagi atas tiga bentuk yakni penelitian eksploratif (explorative research),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Hal yang penting bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian adalah pengetahuan mengenai pendekatan yang digunakan, karena pendekatan akan menentukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, penulis ingin mengetahui Daya tarik dan Kepuasan menonton Program acara Talkshow Show Imah di Trans TV terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji hubungan antar variable, menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Riset kuantitafif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media TV, tidak lagi di pungkiri, adalah media yang paling mendominasi di Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia, memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2009:2).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal dengan pendekatan positivisme. Berdasarkan landasan ontologis, pendekatan obyektif/positivisme

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode 50 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian hubungan virginitas dengan intensitas melakukan seks pra nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Jenis pendekatan yang disampaikan oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2002: 1): Penelitian eksplanatif adalah suatu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskritif analisis pada tempat yang diteliti yaitu Bank BNI Syariah Kantor Kas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah untuk mendapatkan sesuatu yang objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kenyataan atau data objektif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Kudus yang merupakan kedudukan dari R&D PT Pura Group Kudus. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. PT

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Perusahaan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pluit village adalah pusat perbelanjaan dan deretan toko - rumah yang dibangun diatas tanah 21 Ha, dengan fitur danau didepan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Metode Penelitian Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Penelitian analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan tempat pada penelitian ini dilakukan secara purposive didasarkan pada cakupan wilayah siaran (coverage area) RRI Bogor Pro 1 FM 93,75 MHz yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitan didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yakni rasional, empiris,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengam paradigm positivistik untuk melihat fenomena yang ada, kemudian dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Objek pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif tahun ajaran 2013, Universitas Katolik Soegijapranata, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi penelitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota 25 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian Obyek penelitian adalah variabel atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif. Analisis data pada penelitian ini dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai. Data yang telah terkumpul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kampus Universitas Islam Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu pengamatan secara langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah penelitian konklusif atau deskriptif. Penelitian ini menyediakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah penelitian konklusif atau deskriptif. Penelitian ini menyediakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian konklusif atau deskriptif. Penelitian ini menyediakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 33 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatoris, yaitu untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini bersifat eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif karena bersifat menjelaskan. Penelitian Eksplanatif adalah bentuk penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Pada bab metodologi penelitian ini, didalamnya mencakup cara dan prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian. Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. partisipasi politik masyarakat desa, pada bab ini peneliti akan menguraikan

III. METODE PENELITIAN. partisipasi politik masyarakat desa, pada bab ini peneliti akan menguraikan III. METODE PENELITIAN Pada Bab sebelumnya peneliti telah mengkerangkakan beberapa tinjauan pustaka dalam beberapa teori yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan terhadap partisipasi politik masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III ini, peneliti akan menjelaskan bagian mengenai lokasi, subjek dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, variavel penelitian, definisi operasional,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik b. Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk

a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik b. Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1 Jenis data a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

Lampiran. Item-Total Statistics. Scale Variance if Item Deleted. Scale Mean if Item Deleted

Lampiran. Item-Total Statistics. Scale Variance if Item Deleted. Scale Mean if Item Deleted Lampiran Reliability Statistics Alpha N of Items.736 3 Tabel 1. Reliability Statistic Motif Informasi item_motif_informasi _1 item_motif_informasi _2 item_motif_informasi _3 Item-Total Statistics Scale

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah survei dengan cara membagikan kuesioner kepada responden. Penelitian survei merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Agar diperoleh penelitian yang representatife dan hasilnya dapat dipertimbangkan maka diperlukan metodologi penelitian yang komprehensif dan tersusun secara baik yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Terdapat banyak macam metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Objek / Subjek Peneletian Objek dalam penelitian ini adalah situs Traveloka, subjek adalah satu anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah satu anggota dari populasi (Sekaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksploratif, yakni menghimpun informasi

Lebih terperinci