BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Pada bab ini, penulis akan melakukan review buku-buku yang berkaitan dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Pada bab ini, penulis akan melakukan review buku-buku yang berkaitan dengan"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pada bab ini, penulis akan melakukan review buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Dalam skripsi, buku-buku yang hendak penulis review merupakan buku-buku yang mengkaji tentang ketokohan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Kajian-kajian yang membahas mengenai proses kodifikasi hadis pada masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz dan kajian-kajian mengenai keadaan Fiqih (hukum islam), dengan dilaksanakannya proses kodifikasi hadis, penulis akan mencoba untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam buku-buku yang sedang dikaji untuk dijadikan acuan dalam penulisan skripsi. Pada bagian ini, penulis akan mengkaji beberapa sumber kepustakaan yang relevan dengan skripsi ini. Sumbersumber tersebut terdiri dari buku-buku yang membahas tentang Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan buku yang membahas tentang Kodifikasi hadis. Penulis mencoba mengkaji beberapa teori yang berkaitan dengan bidang yang penulis kaji yakni Hukum Islam dan perkembangan hukum Islam serta penelitian terkait yang dilakukan oleh orang lain. A. Hukum Islam Hukum Islam atau Fiqih adalah ilmu yang membahas keadaan fiqih islami mulai dari masa Rasulullah SAW dan masa-masa sesudahnya, dari segi pertumbuhan hukum, hal-hal yang berpautan dengannya, serta menjelaskan keadaan fuqaha, mujtahidien serta usaha-usaha mereka dalam menetapkan hukum ( Ash-Shiddieqy, 1971: 11). Bila kata hukum dihubungkan dengan kata Islam, maka hukum Islam akan berarti Seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini mengikat untuk semua yang beragama Islam. 14

2 Syarifudin (2003: 10) mengemukakan bahwa yang dimaksud Hukum Islam adalah yang bernama fikih dalam literatur Islam yang berbahasa Arab. Dengan demikian setiap kata Fiqih dalam hal ini berarti hukum Islam. cakupannya Kajian tentang hukum Islam mengandung dua bidang pokok yang masing-masing luas Kajian tentang perangkat peraturan terinci yang bersifat amaliyah dan harus diikuti umat Islam dalam kehidupan beragama. Inilah yang secara sederhana disebut Fiqh dalam artian khusus dengan segala lingkup bahasannya dan kajian tentang ketentuan serta cara dan usaha yang sistematis dalam menghasilkan perangkat peraturan yang terinci itu disebut Ushul fiqih atau dalam arti lain sistem metodologi fiqih Syarifudin (2003: 11). Ramulyo (1997: 10) menambahkan tentang lima tujuan hukum Islam 1. menyelamatkan jiwa 2. Menyelamatkan akal 3. Menyelamatkan agama 4. Menyelamatkan harta benda 5. Menyelamatkan, mendamaikan dan menentramkan keluarga Dari hal-hal diatas dapat disimpulkan bahwa hukum islam sama diartikan dengan Fiqih. Dalam ajaran Islam dikenal dua istilah yang biasanya diterjemahkan menjadi hukum Islam, yakni syariat (syara) dan fiqih. Kedua istilah ini terkadang senada dalam hal arti katanya, namun sebenarnya berbeda. Syariat Islam adalah hukum yang sudah jelas nashnya sedangkan fiqih adalah hukum-hukum yang zhanni yang dapat dimasuki oleh faham manusia Busthanul (Ahmad, 1996: 26). Ramulyo (1997: 14) menambahkan bahwa Syariat kadang-kadang disebut juga hukum Islam (Islamic Law) sedangkan Fiqih disebut Jurisprudence (ilmu yang mempelajari syariat). Syariat adalah semua yang telah difirmankan Allah SWT baik yang diperintah maupun yang dilarang berhubungan dengan perbuatan orang-orang yang mukallaf (orang-orang yang dibebani hukum dan tanggung jawab atau aqil baliq). 15

3 Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa Syariat sama dengan hukum Islam dan hukum Islam pun dapat dikatakan dengan syariat, tetapi ternyata ada yang membedakan antara Syariat dengan Fiqh. Ramulyo (1997: 13) menambahkan bahwa ada perbedaan antara Syariat dengan Fiqih. Syariat berasal dari wahyu ilahi (Al-Qur an) dan Sunah Rasul (hadis), sedangkan Fiqih berasal dari karya manusia yang dapat berubah dari masa ke masa. Syariat bersifat fundamental, sedangkan Fiqih bersifat Instrumental. Syariat hukumnya bersifat Qath I (tetap tidak berubah) sedangkan Fiqih hukumnya Zhanni (dapat berubah). Syariat menunjukkan kesatuan sedangkan Fiqih menunjukkan keragaman. Syariat langsung dari Allah yang kini terdapat dalam Al-Qur an dan penjelasannya dalam hadis bila kurang dapat dipahami, sedangkan Fiqih berasal dari Ijtihad para ahli hukum sebagai hasil pemahaman manusia yang dirumuskan oleh mujtahid. B. Perkembangan Hukum Islam Dalam hal ini perkembangan hukum islam kita samakan dengan pengertian Tarikh Tasyri. Khallaf (2001: 1) mengemukakan bahwa: tarikh artinya catatan tentang perhitungan tanggal hari, bulan dan tahun. Lebih populer dan sederhana diartikan sebaai sejarah, riwayat atau kitab. Sedangkan tasyri artinya pembentukan dan penetapan perundang-undangan yang mengatur hukum perbuatan orang-orang mukallaf dan hal-hal yang terjadi tentang berbagai keputusan serta peristiwa yang terjadi di kalangan mereka. Dari hal tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Tarikh Tasyri adalah sejarah terbentuknya perundang-undangan dalam Islam, atau sejarah pembentukan hukum islam. Khallaf juga menambahkan bahwa dalam sejarah pembentukan hukum islam telah mengalami empat periode, yaitu periode Rasulullah SAW, periode sahabat, periode Tadwin/kodifikasi dan periode Taqlid. Dalam penelitian ini, penulis akan menitikberatkan pembahasan kepada sejarah pembentukan hukum islam pada periode 16

4 ketiga karena pembahasan tersebut sesuai dengan penelitian penulis yang akan mengkaji tentang hukum islam pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang hidup pada masa periode tadwin/kodifikasi. Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan periodisasi hukum Islam, Mubarok (2000: 15) berpendapat bahwa hukum Islam berhubungan dengan kekuasaan (politik), maka ia membagi periodisasi sejarah hukum Islam sebagai berikut: a. Hukum Islam Zaman Rasul ( M) b. Hukum Islam Zaman Khulafa ( M) c. Hukum Islam Zaman Dinasti Umayah ( M) d. Hukum Islam Zaman Dinasti Abasiah ( M) e. Hukum Islam Zaman tiga kerajaan besar : Kerajaan Turki Utsmani di Turi sejak Orchan ( M) hingga Bayazid II ( ) M; Dinasti Syafawi di Persia sejak Ishaq safiudin ( M). Hingga diganti oleh Dinasti Qajar (1925 M); Dinasti Mughal di India sejak Zahirudin Babur ( M) hingga dikuasai Inggris (1857 M). f. Hukum Islam pasca penjajahan; negara- negara Islam berdiri sendiri berdasarkan negara kebangsaan atau nation states. Zaman ini dimulai kira-kira tahun 1924 hingga sekarang. Perkembangan hukum Islam ditandai dengan munculnya kehidupan politik sehingga akan terbentuknya aliran hukum. Mubarok (2000: 54-55) menjelaskan tentang faktor-faktor yang mendorong perkembangan Hukum Islam adalah sebagai berikut. 1. Perluasan wilayah, banyaknya daerah baru yang dikuasai berarti banyak pula persoalan yang dihadapi umat islam; persoalan tersebut perlu diselesaikan berdasarkan Islam karena agama Khanif ini merupakan petunjuk bagi manusia. 2. Perbedaan penggunaan Ra yu, pada zaman tabi in, fuqaha dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mazhab atau aliran hadis dan aliran Ra yu. Aliran hadis adalah golongan yang lebih banyak menggunakan ra yu dibanding dengan aliran hadis. Munculnya kedua faktor diatas sangat mempengaruhi perkembangan Islam. Semakin luas wilayah yang dikuasai berarti semakin banyak penduduk di neeri muslim; dan semakin banyak penduduk, semakin banyak pula persoalan hukum yang harus segera diselesaikan. Munculnya dua aliran, yaitu aliran hadis dan aliran Ra yu semakin mendorong perkembangan Islam. 17

5 C. Kodifikasi hadis Kodifikasi hadis atau pentadwinan hadis. Ranuwijaya (1996: 66) mengemukakan tentang kodifikasi hadis: kodifikasi hadis atau tadwin hadis adalah pencatatan, penulisan, atau pembukuan hadis. Pencatatan telah dilakukan sejak jaman Rasul SAW. Akan tetapi yang dimaksud dengan pembahasan disini adalah kodifikasi secara resmi berdasarkan perintah khalifah, dengan melibatkan beberapa personil yang ahli dalam masalah ini. Bukan yang dilakukan secara perseorangan atau untuk kepentingan pribadi, seperti yang terjadi pada masa-masa sebelumnya Ainul Yaqin (2005) menambahkan: Proses kodifikasi hadits atau tadwin al-hadits yang dimaksudkan adalah proses pembukuan hadits secara resmi yang dilakukan atas instruksi Khalifah, dalam hal ini adalah Khalifah Umar bin Abd al-aziz (memerintah tahun H). Beliau merasakan adanya kebutuhan yang sangat mendesak untuk memelihara perbendaraan sunnah. Untuk itulah beliau mengeluarkan surat perintah ke seluruh wilayah kekuasaannya agar setiap orang yang hafal Hadits menuliskan dan membukukannya supaya tidak ada Hadits yang akan hilang pada masa sesudahnya. Tadwin al-hadits atau kodifikasi al-hadits merupakan kegiatan pengumpulan al-hadits dan penulisannya secara besar-besaran yang disponsori oleh pemerintah (khalifah). Sedangkan kegiatan penulisan al-hadiss sendiri secara tidak resmi telah berlangsung sejak masa Rasulullah saw masih hidup dan berlanjut terus hingga masa kodifikasi. Atas dasar ini tuduhan para orientalis dan beberapa penulis muslim kontemporer bahwa al-hadits sebagai sumber hukum tidak otentik karena baru ditulis satu abad setelah Rasulullah wafat adalah tidak tepat. Tuduhan ini menurut M M. Azami lebih disebabkan karena kurangnya ketelitian dalam melacak sumbersumber yang berkaitan dengan kegiatan penulisan Hadits. Proses kodifikasi al-hadis adalah proses pembukuan al-hadits secara resmi yang dikoordinasi oleh pemerintah dalam hal ini adalah Khalifah, bukan semata-mata kegiatan penulisan al-hadits, karena kegiatan penulisan al-hadits secara berkesinambungan telah dimulai 18

6 sejak Rasulullah saw masih. Berangkat dari realitas ini adanya tuduhan bahwa al-hadits sebagai sumber yurisprudensi diragukan otentisitasnya atau tidak otentik merupakan tuduhan yang tidak beralasan karena tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Tentang adanya larangan penulisan Hadits hal ini patut dimaknai larangan secara khusus yaitu menuliskan al-hadits bersama al- Quran dalam satu tempat sehingga dikhawatirkan menimbulkan kerancuan, atau menyibukkan diri dalam penulisan al-hadits sehingga mengesampingkan al-quran. D. Penelitian yang terkait dengan Tokoh Khalifah Umar bin Abdul Aziz Kajian mengenai ketokohan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz ini dilakukan oleh Abu Bakar Al-Jazairy yang diterjemahkan oleh Asep Saefullah dan Kamaluddin Sa diyatul haramain. Abu Bakar Al-Jazairy membahas tentang biografi Umar bin Abdul Aziz. Selain itu, Abu Bakar juga mengungkapkan bahwa menurut kesaksian yang diberikan Maimun bin Mahrain, Umar bin Abdul Aziz diberi gelar Umar ats Tsani yang artinya Umar bin Khattab yang kedua, hal tersebut diperkuat dengan ungkapan Sufyan Ats Tsawi dari pembahasannya Abu Bakar bahwa khalifah itu ada lima, yang kelimanya adalah Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Abu Bakar juga banyak membahas tentang,kehidupan sehari-hari tentang Khalifah Umar bin Abdul Aziz, perbandingan antara sebelum menjadi khalifah dan setelah menjadi khalifah, salah satunya tentang cara berpakaiannya, bagaimana kezuhudannya, seorang khalifah yang mengorbankan dirinya untuk mengatur kehidupan kaum muslimin. Mengenai kekurangan buku ini, penulis melihat ternyata buku ini pembahasannya sama sekali tidak menyinggung tentang peranannya dari seorang khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam proses kodifikasi hadis. Buku karangan Abu Bakar ini menjelaskan tentang kezuhudan dari seorang Khalifah Umar bin Abdul Aziz sehingga Khalifah disejajarkan dengan Khulafaur 19

7 Rasyidin, penulis tidak menemukan jawabannya apakah dari kezuhudannya ataukah dari peranannya dalam proses kodifikasi hadis sehingga Khalifah Umar bin Abdul Aziz disejajarkan dengan para Khulafaur rasyidin. Kajian mengenai Khalifah Umar bin Abdul Aziz selanjutnya dilakukan oleh Ahmad Al- Ushairy (2001). Dalam salah satu babnya, Ushairy membahas khusus tentang Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Ushairy mengungkapkan bahwa pada masa kekhalifahannya, merupakan lembaran sejarah islam yang sangat indah. Walaupun pemerintahannya yang sebentar, cukup pendek namun merupakan pemerintahan yang mempunyai ciri khusus, memiliki keistimewaan karakteristik islam yang khusus, yang membedakan antara khalifah-khalifah Muawiyah yang lainnya. Ushairi juga memaparkan tentang biografi Khalifah Umar bin Abdul Aziz, nama lengkapnya adalah Umar bin Aziz bin Marwan bin Hakam, Ibunya bernama Ummu Hasyim bin Hasyim bin Khattab. sebelum menjadi khalifah, ia merupakan penguasa di Madinah dan tenggelam di dalam kemewahan duniawi. Ia menjadi khalifah berdasarkan wasiat tanpa sepengetahuannya dari pamannya yaitu Sulaeman bin Abdul Malik. Ushairi menambahkan tentang masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, setelah menjadi khalifah, ia menjadi seorang yang rendah gaya hidupnya, hamper semua harta bendanya diserahkan ke Baitul Maal, Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengatakan bahwa haram untuk mengambil sesuatu di Baitul Maal. Pada masa pemerintahannya banyak reformasi dan perbaikan, membangun mesjid-mesjid, rakyatnya tidak ada yang berhak untuk menerima zakat, karena keshalehannya Umar bin Abdul Aziz dikatakan oleh Ushairi sebagai Khulafaur Rasyidin karena Ushairi juga mengatakan bahwa pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz merupakan sebuah nikmat bagi kaum muslimin. Sebelum meninggal, dia meminta kepada anak pamannya, Muhammad bin Ali bin Abdullah 20

8 Ibnul Abbas yang bermukim di Hammimah, Yordania untuk merebut kekuasaan Bani Umayah dan menyerahkannya untuk ahli bait Rasulullah. Buku penambah lain yang mengkaji tentang biografi Khalifah Umar bin Abdul Aziz ini adalah kajian yang dilakukan oleh Muhammad Shiddiq al-minsyawi. Al- Minsyawi memaparkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah yang saleh, raja yang adil,. Yang terdepan diantara umatnya dalam hal keutamaan dan zuhud. Al-Minsyawi menambahkan keadaan Khlaifah Umar bin Abdul Aziz yang kurus, mata cekung, wajah lembut, putih tampan. Keadilan dan kezuhudannya dijadikan umpama, dari keadilannya dikisahkan bahwa serigala digembala bersama kambing. Kajian oleh Al-Minsyawi ini banyak membahas tentang cerita-cerita tentang kehidupan khalifah Umar bin Abdul Aziz yang disegani. Dalam pembahasannya, Al-Minsyawi mengutip ungkapan dari Dr Yusuf Musa yang mengungkapkan bahwa para khalifah Bani Umayyah kecuali Khaliah Umar binabdul Aziz memusatkan perhatian di bidang politik untuk mempertahankan kekuasaan agar jangan pindah ke pihak yang lain, penghargaan kepada para ulama berkurang. Sebenarnya buku karangan Muhammad Shiddiq al-minsyawi ini hampir mendekati pembahasan tentang skripsi ini, hal itu dinyatakan dengan pembahasannya tentang keadaan pemerintahan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz yang membedakan dengan Khalifah Bani Umayyah lainnya, yaitu penghargaan kepada para ulama. Hal tersebut sudah menunjukkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz memusatkan perhatian kepada agama, bukan kepada politik, namun sayangnya pembahasannya tidak menyinggung sampai kepada usaha Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam proses kodifikasi hadis. Buku lain yang mengkaji tentang Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah buku yang dikarang oleh Amin (1993). Dalam salah satu babnya, Amin membahas mengenai Khalifah 21

9 Umar bin Abdul Aziz yang melakukan pendekatan dengan kaum Alawiyyin yaitu orang-orang keturunan Ali yang ketika sebelum Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkuasa orang-orang Alawiyyin selalu dikejar-kejar, ditindas oleh para penguasa Bani Umayyah, mereka diperlakukan dengan baik, diajak berdamai. Beliau melarang memaki-maki Ali bin Abi Thalib yang selama ini selalu terdengar ketika khutbah Jumat. Amin memaparkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengembalikan sebidang tanah yang pada waktu Rasulullah SAW masih hidup dikhususkan untuk beliau, tetapi setelah Rasulullah SAW wafat, tanah tersebut tidak diwariskan kepada putri beliau, Siti Fatimah ra dan keturunannya, hal tersebut didasarkan atas sabda Rasulullah SAW kami para nabi tidak mewariskan apa yang kami tinggalkan adalah shadaqah. Amin juga menambahkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga melakukan pendekatan dengan kaum Nasrani. Beliau memperingan pajak yang selama ini dibebankan kepada kaum Nasrani di Cyprus dan Eilah (dekat laut merah). Beliau memperlakukan kaum Mawali muslimin (bekas-bekas budak yang telah memeluk agama islam) sama seperti beliau memperlakukan kaum muslimin arab lainnya, mereka dibebaskan dari kewajiban membayar pajak yang dahulu ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Beliau juga mengizinkan kaum muslimin untuk memiliki tanah di tempat yang termasuk daerah-daerah kekuasaan islam yang pada zaman Khalifah Umar bin Khattab kepemilikan tanah tersebut dilarang dan menjadikannya sebagai tanah Negara. Buku tersebut telah memberikan gambaran kepada penulis tentang sosok Khalifah Umar bin Abdul Aziz, kepribadiannya, bagaimana kehidupan sebelum menjadi seorang khalifah dan bagaimana kehidupan setelah menjadi seorang khalifah. Selain itu, ketia buku tersebut memberi informasi tentang bagaimana pemerintahannya, bagaimana kebijakan-kebijakan yang diambil 22

10 selama pemerintahannya sehingga Khalifah Umar bin Abdul Aziz disebut sebagai masa pemerintahan yang membedakan dengan Bani Umayyah yang lainnya. Informasi yang diberikan dari ketiga tersebut sangat bermanfaat serta relevan dengan studi yang dilakukan penulis. Tetapi, buku tersebut juga memiliki keterbatasan dalam memaparkan secara detail tentang kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam kodifikasi hadis, kebanyakan penyajiannya membahas tentang kebijakan-kebijakan dalam masalah politik pemerintahannya. Selain itu, pembahasan tentang Khalifah Umar bin Abdul Aziz ini berada dalam salah satu bab, digabungkan dengan pembahasan yang lain, yaitu dengan pembahasan Khalifah-khalifah Muawiyah yang lainnya, hal demikian merupakan sesuatu yang wajar karena Khalifah Umar bin Abdul Aziz merupakan salah satu tokoh yang termasuk ke dalam bani Umayyah. Dengan disatukannya pembahasannya, kajian tentang Khalifah Umar bin Abdul Aziz hanya memaparkan tentang hal-hal yang bersifat umum saja, padahal kebijakan-kebijakan yang diambil Khalifah Umar bin Abdul Aziz selama pemerintahannya banyak, termasuk di dalamnya peranannya tentang kodifikasi hadis. Kebijakan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam kodifikasi hadis merupakan kebijakan yang sangat berarti dalam kemajuan selanjutnya khususnya dalam bidang hukum Islam sehingga sudah sepantasnya para peneliti memberikan informasi yang lebih luas mengenai kebijakan tersebut. Ada satu kajian yang mengkhususkan pembahasannya tentang Khalifah Umar bin Abdul Aziz, yaitu kajian Abu Bakar. Namun yang disayangkan adalah pembahasan tersebut masuk ke dalam salah satu babnya, tidak secara keseluruhan, dan kebanyakan pembahasan tentang biografi khalifah Umar bin Abdul Aziz selalu melewatkan pembahasannya tentang kebijakannya tentang kodifikasi hadis, kebanyakan membahas tentang kebijakannya dalam mengatur rakyatnya, salah satunya tentang Baitul Maal. 23

11 E. Penelitian yang terkait dengan Kodifikasi Hadis Buku yang membahas mengenai kodifikasi hadis ditulis oleh Abu Syuhbah (1987). Pada salah satu babnya, Abu Syuhbah membahas mengenai Khalifah Umar bin Khattab (Khulafaur Rasyidin) yang pernah bermaksud mengumpulkan dan mencatat hadis, tetapi, nampaknya Allah belum menghendaki terlaksananya maksud tersebut. Abu Syuhbah mengungkapkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz tergerak hatinya dan merasa perlu untuk membukukan hadis, ia merasa khawatir akan hilang hadis-hadis beserta penghafalnya yang semakin hari semakin banyak yang meninggal. Abu Syuhbah memaparkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz menginstruksikan kepada seluruh pejabat dan ulama yang sedang memegang kekuasaannya untuk mengumpulkan hadis. Salah satu diantara ulama besar yang mendapat perintah untuk membukukan hadis dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah Imam Muhammad bin Muslim bin Syihab az Zuhri. Buku kedua yang membahas tentang kodifikasi Hadis ditulis oleh Ismail (1994). Pada salah satu babnya Ismail membahas mengenai Instruksi Khalifah Umar bin Abdul Aziz tentang kodifikasi hadis, diantara Gubernur yang mendapat instruksi untuk membukukan hadis adalah Gubernur Madinah sekaligus seorang ulama, Abu Bakar Muhammad Ibnu Amr Ibnu Hazm. Khalifah Umar bin Abdul Aziz melihat bahwa Rasuullah Saw dan Khulafaur Rasyidin tidak membukukan hadis rasul, hal tersebut disebabkan kekhawatiran terjadi bercampuraduknya Al- Qur an dengan yang bukan Al-Qur an, sedangkan pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintah, Al-Qur an telah selesai dikodifikasi secara resmi. Dengan demikian maka bila hadis dapat dikodifikasi tidak akan mengganggu kemurnian Al-Qur an. Ismail juga memaparkan bahwa hadis yang disusun atau dikodifikasi mencakup hadishadis Rasul, fatwa-fatwa Sahabat dan Tabiin, dengan demikian, hadis belum dipisah-pisah antara 24

12 hadis marfu, mauquf dan Maqthu, hadis-hadis yang disusun umumnya belum dikelompokan berdasarkan judul-judul masalah tertentu. Ismail juga menambahkan bahwa hadis-hadis yang disusun belumlah dipisahkan antara yang kualitas Shahih, Hasan dan Dhaif. Yang lebih parah lagi yang sedang dihadapi oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah telah makin berkembangnya hadis-hadis palsu (hadis maudhu) yang sudah tentu dengan sendirinya akan sangat mengancam kelestarian ajaran islam yang benar. Buku selanjutnya yang membahas tentang kodifikasi hadis adalah buku yang dikarang oleh Saefullah. Dalam salah satu babnya, Saefullah mengungkapkan bahwa penulisan dan pembukuan hadis Nabi yang kemudian disebut dengan tadwin hadis Nabawi ini prosesnya tidak semudah seperti pengumpulan dan penulisan Al-Qur an. Jika dilihat dari waktu pengkodifikasiannya, hadis jauh lebih lama dibandingkan dengan kodifikasi Al-Qur an. Saeufullah menambahkan bahwa penulisan hadis baru terjadi setelah kurang lebih 89 tahun setelah berakhirnya wurud hadis, sedangkan Al-Qur an ditulis dan dibukukan sejak Nabi masih hidup dan terus mengalami dinamikanya sehingga terwujudlah yang dinamakan dengan nama Mushaf Utsmani. Berkenaan dengan motif Khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk segera mengumpulkan hadis, Saefullah mengutip pendapat TM. Hasbi Ash Shiddieqie sebagai gambaran setelah Islam berkembang, daerah bertambah luas namun Bid ah bertebaran di tengah-tengah masyarakat. Para sahabat banyak yang meninggal, kalaupun masih hidup banyak yang ingatannya melemah karena factor usia, maka wajar kalau di dalam diri Khalifah Umar bin Abdul Aziz timbul hasrat untuk menulis hadis dan membukukannya. Saefullah menambahkan motif Khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk mengkodifikasi hadis, mengutip pendapat dari Fathurrahman yang menungkapkan bahwa faktor dominan 25

13 mengapa Umar begitu kuat untuk menuliskan hadis, yaitu karena Umar khawatir akan hilang dan lenyapnya hadis. Faktor lainnya menurut Fathurrahman adalah karena Umar ingin membersihkan hadis Maudhu yang dibuat oleh orang-orang tertentu yang diperuntukkan untuk mempertahankan ideologi suatu golongan tertentu. Kekhawatiran akan bercampur aduknya antara Al-Qur an dan Hadis seperti pada masa Nabi dan para sahabat sudah tidak dimungkinkan karena Al-Qur an sudah terkodifikasi dengan sempurna. Saefullah menambahkan bahwa ada motif lain yang mempengaruhi Umar sehingga menginstruksikan penulisan hadis adalah karena dianggap masyarakat di masanya mulai melemah daya hafalannya. Setiap perawi di zaman itu selalu harus menyebutkan susunan yang panjang dan mengalami percabangan dalam sanad-sanad hadis karena bentangan jarak waktu dan semakin banyak rawi dan bermunculan kelompok umat Islam yang menyimpang dari jalan yang benar. Dari pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa proses dalam kodifikasi hadis ternyata tidak seperti proses dalam kodifikasi Al-Qur an, proses kodifikasi hadis terjadi dalam rentang waktu yang cukup lama. Dalam proses pengkodifikasian hadis, banyak sekali hambatan, mulai dari banyak timbulnya hadis-hadis Dhaif atau hadis palsu sampai munculnya golongan Zindiq, yaitu golongan yang masuk islam tetapi dalam hatinya ingin menghancurkan islam. Namun, pembahasan-pembahasan buku tersebut semuanya hampir sama, menjelaskan tentang gambaran umum tentang proses kodifikasi hadis, bagaimana Khalifah Umar bin Aziz menginstruksikan untuk segera mengumpulkan hadis. Hal inilah yang menjadi kekurangan kajian-kajian buku tersebut, semuanya membahas tentang gambaran umum, tidak ada pembahasan tentang peranan langsung dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz itu sendiri dalam kodifikasi hadis. 26

14 Tulisan Dawam dengan judul Sejarah Perkembangan Hadis Pra Kodifikasi, [Tersedia online at: [Maret 2008]. Tulisan ini menggambarkan tentang bagaimana perkembangan hadis pada masa Rasulullah SAW, perkembangan hadis pada masa Khulafaur Rasyidin dan perkembangan hadis pada masa Tabiin. Dalam tulisan ini dijelaskan pula bahwa perkembangan hadis pada masa Tabiin merupakan masa penyebarluasan hadis. Dawam mengungkapkan bahwa: Sesudah masa Khulafa' al-rasyidin, timbullah usaha yang lebih sungguh untuk mencari dan meriwayatkan hadits. Bahkan tatacara periwayatan hadits pun sudah dibakukan. Pembakuan tatacara periwayatan hadits ini berkaitan erat dengan upaya ulama untuk menyelamatkan hadits dari usaha-usaha pemalsuan hadits. Kegiatan periwayatan hadits pada masa itu lebih luas dan banyak dibandingkan dengan periwayatan pada periode Khulafa' al-rasyidin. Kalangan Tabi'in telah semakin banyak yang aktif meriwayatkan hadits. Tulisan ini memberikan kontribusi kepada penulis untuk lebih memperjelas keadaan hadis pada masa Tabiin, yaitu pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, khususnya mengenai keberadaan hadis palsu. Tulisan ini belum mengangkat keberadaan tentang kodifikasi hadis yang dipelopori oleh Khalifah Umar Bin Abdul Aziz, hanya menyebutkan bahwa khalifah tersebut termasuk ke dalam tokoh-tokoh yang ada dalam perkembangan hadis. Dari hal tersebut sudah terlihat bahwa tulisan ini memaparkan tentang pandangan secara umum. Buku yang memaparkan mengenai Kodifikasi hadis dan ketokohan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam satu buku dibahas oleh Badri Khaeruman. Pembahasan tersebut diungkapkan melalui Bab yang berbeda, namun yang menjadi kekurangan buku ini adalah pembahasan antara Kodifikasi hadis dengan ketokohan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz tidak ada keterkaitan, seperti halnya buku yang telah dipaparkan sebelumnya, mengenai ketokohan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, pembahasan yang bersifat umum, sama sekali tidak menyinggung tentang peranannya dalam kodifikasi hadis. Menurut Badri Khaeruman, hadis dalam proses historiografinya 27

15 mengalami beberapa periode, dari periode keterpeliharaannya dalam hafalan hingga periode dibukukan. Badri Khaeruman Mengutip ungkapan Muhammad Ajaj al-khatib membagi periwayatan hadis ke dalam tiga periode. Periode pertama, diturunkannya Al-Qur an dan diwurudkannya hadis. Nabi memerintahkan agar menghafal dan menyampaikannya kepada yang lain serta melarang untuk mengubahnya. Tapi tidak menyelenggarakan penulisan secara resmi seoerti penulisan Al-Qur an. Periode kedua, hadis pada masa sahabat. Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman, dan Ali secara sungguh-sungguh memperhatikan perkembangan periwayatan hadis, selain memperhatikan Al-Qur an. Periode ketiga adalah masa sahabat kecil dan tabiin. Badri Khaeruman memasukkan proses kodifikasi hadis ke dalam periode ini. Periode ini menghasilkan fase-fase pentadwinan, dan periode tadwin pertama merupakan periode kodifikasi hadis pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz karena pada masa ini, pengumpulan hadis marfu, mauquf dan Maqthu bercapur menjadi satu. Buku selanjutnya tentang kodifikasi hadis ini adalah buku yang dikarang oleh Utang Ranuwijaya (1996) tentang ilmu hadis, dalam pembahasannya, buku ini memang memaparkan tentang ilmu-ilmu hadis, namun sedikit memaparkan tentang proses kodifikasi hadis, kajian oleh Utang ini menekankan kepada uraian mengenai hadis dan hubungannya dengan Al-Quran; sejarah penghimpunan hadis dan pembukuannya. Kekurangan dari buku ini adalah tidak dijelaskannya bagaimana hubungannya dengan hukum islam karena sangatlah berkaitan antara hadis dengan hukum islam. kajian oleh Utang ini memaparkan tentang tiga hal pokok alasan Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengambil kebijaksanaan (kodifikasi hadis) seperti ini. Pertama, beliau khawatir hilangnya hadis-hadis dengan meninggalnya para ulama di medan perang, sebab 28

16 para ulama bukan hanya mengajarkan ilmu agama, melainkan turut ke medan perang, atau bahkan mengambil peranan penting dalam suatu pertempuran. Kedua, beliau khawatir akan tercampurnya antara hadis-hadis yang Shahih dengan hadishadis palsu. Ketiga, bahwa dengan semakin meluasnya daerah kekuasaan islam, sementara kemampuan para Tabiin antara yang satu dengan yang lain tidak sama, jelas memerlukan kodifikasi ini. Utang juga menambahkan bahwa peranan Umar bin Abdul Aziz dalam kodifikasi hadis ini mengambil bagian dalam kegiatan ini, beliau ikut terlibat mendiskusikan hadis-hadis yang sedang dihimpun. Beliau pun memiliki beberapa tulisan penting tentang hadis-hadis yang diterimanya. Namun, pembahasan tentang peranan Khalifah Umar ini tidak dikemukakan secara mendalam dalam kajiannya. Sedikit buku-buku yang menjelaskan tentang dampak dari adanya kodifikasi hadis pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz, diantaranya terdapat di dalam buku yang ditulis oleh Khallaf (2001). Dalam bukunya, Khallaf mengungkapkan bahwa pada periode pengkodifikasian hadis telah berkembangnya hukum Islam dan gerakan Ijtihad yang cukup banyak. Selain itu, pada periode ini para ulama dalam menetapkan perundang-undangan dan memberi fatwa telah menguasai metode Tasyri secara luas dan mudah. Para Imam Mujtahid benar-benar menjadi sentral tumpuan harapan umat, mulai dari masyarakat kalangan bawah, para hakim, dan sampai pada pejabat petinggi Negara. Khallaf menambahkan bahwa sumber-sumber hukum pada periode tadwin ini ada empat, yaitu Al-Qur an, Sunnah, Ijma dan Ijtihad dengan metode Qiyas atau Ijtihad dengan salah satu dari metode Istinbat. Buku karya Khallaf ini cukup menambah keterangan untuk penelitian penulis dalam hal dampak dari adanya kodifikasi hadis khususnya dalam perkembangan hukum Islam. Buku ini menjelaskan tentang keadaan hukum Islam, dimulai dari Periode Rasulullah 29

17 SAW, periode Sahabat, periode Tadwin/kodifikasi sampai dengan periode Taqlid. Penulis bisa membandingkan keadaan hukum Islam antara keadaan hukum Islam sebelum Kodifikasi hadis dengan keadaan setelah kodifikasi hadis. Namun, buku Khallaf ini terlalu menitikberatkan kepada hukum Islam, sehingga hanya memuat karakteristik hukum islam dari masa Rasulullah SAW sampai dengan periode Taqlid, buku ini tidak membahas tentang kodifikasi hadis, sehingga menyebabkan sebuah pertanyaan, apakah keadaan hukum Islam pada periode pembukuan merupakan sebuah dampak dari adanya kodifikasi hadis atau apakah ada hal lain yang menyebabkan keadaan hukum Islam mengalami perkembangan dari periode Rasulullah SAW sampai dengan periode Taqlid?. Selain buku-buku yang telah disebutkan diatas, telah banyak buku-buku lain yang membahas tentang kodifikasi hadis seperti buku yang dikarang oleh Nata, Ash Shiddieqy dan Bilal. Namun dalam pembahasannya, pada dasarnya semua buku menjelaskan hanya sebatas gambaran umum saja tentang pengkodifikasian hadis, belum ada buku yang secara khusus membahas tentang kodifikasi hadis yang ada pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, selain itu juga belum banyak juga buku yang membahas tentang dampak dari adanya kodifikasi hadis terhadap perkembangan hukum islam pada masa itu. Selain itu juga, pembahasan tentang kodifikasi hadis pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz selalu disatukan pembahasannya dengan pembahasan yang lain, yaitu keadaan hadis dari mulai masa Rasulullah SAW, pada masa Khulafaur Rasyidin sampai dengan masa Khalifah Bani Umayyah, termasuk pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, sehingga pembahasannya tidak mencakup secara keseluruhan, hanya gambaran umum saja. Padahal, setelah adanya proses kodifikasi hadis pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, hukum Islam telah berkembang dan menjadi matang sehingga membuahkan perbendaraan hukum. 30

18 31

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat membimbing para sahabat dalam membukukan hadis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi yang berjudul Kodifikasi Hadis Pada Masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT

PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT IMAS MUTIAWATI (1401026037) PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT (MASA DINASTI ABBASIYAH DAN DINASTI AMAWIYAH : MASA PEMBUKUAN HADIST) A. Instruksi Umar Bin Abdul Aziz tentang Pembukuan Hadits Sejak sebelum

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Sumber Ajaran Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama

Lebih terperinci

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW Oleh: M. Yakub Amin Muzakki bermakna orang-orang yang telah sampai ketentuan wajib zakat kepadanya sebagaimana yang ditetapkan dalam syariat Islam yaitu terpenuhinya

Lebih terperinci

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Pengertian Hadits Sunnah : Segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah SAW baik berupa perkataan, perbuatan,taqrir (peretujuan),

Lebih terperinci

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah

Lebih terperinci

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu - 34 - - - -. Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada Abu Bakar bin Hazm : lihatlah hadits Rasulullah, lalu tulislah. Aku khawatir (punahnya) kajian ilmu (hadits)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3) 12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya:

Lebih terperinci

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM Soiman Nawawi Dosen Fakultas Syari ah Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap Jl. Kemerdekaan Barat No. 1, Kesugihan, 53274 ABSTRAK Al Qur an merupakan

Lebih terperinci

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Jurusan Syari ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman (Saba'

Lebih terperinci

Bab 37 Hendaknya Yang Hadir Menyampaikan Ilmu kepada Yang Tidak Hadir Ini adalah perkataan Nabi yang dinukil Ibnu Abbas

Bab 37 Hendaknya Yang Hadir Menyampaikan Ilmu kepada Yang Tidak Hadir Ini adalah perkataan Nabi yang dinukil Ibnu Abbas - - 37 - Bab 37 Hendaknya Yang Hadir Menyampaikan Ilmu kepada Yang Tidak Hadir Ini adalah perkataan Nabi yang dinukil Ibnu Abbas Penjelasan : Berbagai macam cara telah ditunjukkan syariat didalam proses

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI 1. Khulafaurrasyidin yang terakhir adalah a. Abu kabar as Siddiq b. Umar bin khatab c. Ali bin abi thalib d. Abdurrahman bi auf e. Usman bin affan 2. Daulah

Lebih terperinci

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 59 BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 A. Kualitas Mufasir at-thabari Ditinjau dari latar pendidikannya dalam konteks tafsir al-qur an, penulis menilai bahwa at-thabari

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah Mata Pelajaran: Sejarah Kebudayaan Islam Kelas : VII (tujuh) Ganjil Kompetensi Inti : (K1) (K2) (K3) (K4) : Menghargai

Lebih terperinci

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama)

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama) MATERI PERTEMUAN II Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama) Tujuan Instruksional Umum: Agar mahasiswa memahami Kerangka dasar Agama Islam dan Hukum Islam serta keterkaitan keduanya

Lebih terperinci

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI

SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI 141 LAMPIRAN XII SOAL UJI COBA HASIL BELAJAR PAI Perkembangan Ilmu Pengetahuan Hingga Daulah Abbasiyah Nama : Waktu : 2x 45 menit Kelas : Semester : II (Genap) Mulailah bekerja dengan membaca basmallah!

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH. Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015

TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH. Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015 TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015 1 Beberapa Istilah Terkait dengan HUKUM ISLAM 1. Hukum 2. Hukum Islam 3. Syariah 4. Fikih 5. Ushul

Lebih terperinci

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( ) SUMBER AJARAN ISLAM Erni Kurnianingsih (10301241001) Nanang Budi Nugroho (10301241012) Nia Kurniawati (10301241026) Tarmizi (10301249002) Dasar penggunaan sumber agama islam di dasarkan ayat al-qur an

Lebih terperinci

Imam Hasan, Pelindung Kesucian Islam

Imam Hasan, Pelindung Kesucian Islam Imam Hasan, Pelindung Kesucian Islam 28 Safar bertepatan dengan wafatnya cucu tercinta Rasulullah Saw, Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Setiap tahun umat Islam memperingati hari wafatnya manusia suci

Lebih terperinci

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Istiqomah. Khutbah Pertama: Istiqomah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN A. Al-Qur an Sebagai Sumber Ajaran Islam Menurut istilah, Al-Qur an adalah firman Allah yang berupa mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, ditulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu kejadian penting dalam suatu masyarakat tertentu, yaitu ada seorang anggota dari

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

SEJARAH ISLAM AHMADIN

SEJARAH ISLAM AHMADIN SEJARAH ISLAM AHMADIN RAYHAN INTERMEDIA 2013 i SEJARAH ISLAM Copyright Ahmadin Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Rayhan Intermedia Penerbit: RAYHAN INTERMEDIA Jl. Naja Dg. Nai Lr 4/8 Rappokalling

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN. Alokasi Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Indikator. Sumber Belajar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

SILABUS PEMBELAJARAN. Alokasi Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Indikator. Sumber Belajar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Semester : Madrasah Tsanawiyah : Sejarah Kebudayaan Islam : VII : Ganjil Kompetensi Inti : KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran

Lebih terperinci

Perdagangan Perantara

Perdagangan Perantara Perdagangan Perantara Diriwayatkan dari Hakim bin Hazzam dari ayahnya, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Biarkan Allah memberi rizki kepada sebagian manusia dari sebagian yang lain. Maka, jika seorang

Lebih terperinci

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12).

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12). Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12). Jadi, mazhab itu secara bahasa artinya, tempat pergi, yaitu jalan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi

Lebih terperinci

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag Pengertian Hadits : Menurut bahasa artinya baru atau kabar. Menurut istilah adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. baik berupa

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM A. Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Paradigma Sekufu di dalam Keluarga Mas Kata kufu atau kafa ah dalam perkawinan mengandung arti

Lebih terperinci

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia

Lebih terperinci

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI A. Abdul Wahab Khallaf 1. Biografi Abdul Wahab Khallaf Abdul Wahab Khallaf merupakan seorang merupakan

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) I. Mukadimah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh berkata : - - :...

Lebih terperinci

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Tidak Sedikit manusia bertanya, bagaimanakah puasa sunah Asyura itu? Dan kapankah pelaksanaannya? Dalil-Dalilnya: Berikut ini adalah dalil-dalil puasa tersebut:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis Hedging Terhadap Dampak Kenaikan Harga BBM Ditinjau Dari Hukum Islam. Sebagaimana dijelaskan

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DAN KODIFIKASI HADIS

PENGUMPULAN DAN KODIFIKASI HADIS PENGUMPULAN DAN KODIFIKASI HADIS Oleh: Erha Saufan Hadana* Pendahuluan Pada abad pertama hijrah, yakni masa Rasulullah SAW., masa Khlafaur Rasyidin dan sebagian besar masa bani umayyah, hingga akhir abad

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid BAB IV ANALISIS A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid Mazhab Syafi i dan mazhab Hanbali berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Bentuk Soal : Pilihan Ganda (PG) Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Jumlah soal : 50 Butir

Lebih terperinci

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Khutbah Jumat ini menjelaskan tentang perintah untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berasaha untuk menjauhi berbagai amalan yang tidak

Lebih terperinci

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189) Kitab Hudud 1. Hudud pencurian dan nisabnya Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189) Hadis

Lebih terperinci

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN c Menghormati Kemanusiaan d MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN Oleh Nurcholish Madjid Sidang Jumat yang berbahagia. Dalam kesempatan khutbah kali ini, saya ingin mengajak semuanya untuk merenungkan ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai agama semitik yang diturunkan terakhir, Islam tidak hanya sempurna ditinjau dari segi ajarannya saja, akan tetapi pada masa-masa awal sejarah penyebarannya,

Lebih terperinci

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya - 26 Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya Penjelasan : Nazilah adalah kejadian baru yang butuh kepada hukum syar I. istilah ini menjadi populer pada

Lebih terperinci

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis. MANHAJ AJJAJ AL-KHATIB (Analisis Kritis terhadap Kitab Ushul al-hadis, Ulumuh wa Mushtalahuh) Sulaemang L. (Dosen Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Kendari) Abstrak: Penelitian ini mebmahas Manhaj Ajjaj

Lebih terperinci

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI BAB IV ANALISIS TERHADAP PANDANGAN IMAM SYAFI I DAN SYI> AH IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI PEWARIS NON MUSLIM A. Persamaan Pandangan Imam Syafi i dan Syi> ah Ima>miyah tentang Hukum

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pokok Bahasan : SUMBER AJARAN ISLAM Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen AL QUR AN. Secara etimologi Alquran berasal dari kata

Lebih terperinci

Sejarah dan Perkembangan Wakaf. Written by Administrator Thursday, 27 December :03

Sejarah dan Perkembangan Wakaf. Written by Administrator Thursday, 27 December :03 Dalam sejarah Islam, Wakaf dikenal sejak masa Rasulullah SAW karena wakaf disyariatkan setelah nabi SAW Madinah, pada tahun kedua Hijriyah. Ada dua pendapat yang berkembang di kalangan ahli yurisprudensi

Lebih terperinci

2. Albania merupakan negara satu-satunya di benua Eropa yang 90% penduduknya beragama Islam

2. Albania merupakan negara satu-satunya di benua Eropa yang 90% penduduknya beragama Islam July 15, 2016 Sebagian orang masih banyak yang meragukan tentang kebenaran agama islam ini, tak kecuali adalah mereka yang telah mengaku sebagai muslim. Makanya perlu kita ketahui bahwa Islam adalah agama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH A. Persamaan Pendapat Mazhab H{anafi Dan Mazhab Syafi i Dalam Hal Status Hukum Istri Pasca Mula> anah

Lebih terperinci

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS Dr. Khadijah, M.Ag. Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana KATA PENGANTAR Penulis: Dr. Khadijah, M.Ag. Copyright 2011, pada penulis Hak cipta dilindungi undang-undang All rigths reserved Penata

Lebih terperinci

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits: KHUTBAH JUM AT Khutbah Jum'at adalah salah satu rukun dari shalat Jum'at. Nabi menganjurkan kita untuk mendengarkan khutbah Jum'at. Bahkan pahala shalat Jum'at kita akan gugur ketika kita berbicara saat

Lebih terperinci

MTQ NASIONAL XXV TAHUN 2014 DI KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU

MTQ NASIONAL XXV TAHUN 2014 DI KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU MTQ NASIONAL XXV TAHUN 2014 DI KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU CABANG FAHMIL QUR AN LF. 01 SOAL LONTARAN BABAK FINAL 1. Soal : Berkenaan dengan siapa dan mengenai peristiwa apa ayat al Qur'an surah

Lebih terperinci

Definisi Khutbah Jumat

Definisi Khutbah Jumat Definisi Khutbah Jumat 1. Definisi khotbah Definisi secara bahasa Khotbah, secara bahasa, adalah 'perkataan yang disampaikan di atas mimbar'. Adapun kata khitbah yang seakar dengan kata khotbah (dalam

Lebih terperinci

Written by Andi Rahmanto Wednesday, 29 October :49 - Last Updated Wednesday, 29 October :29

Written by Andi Rahmanto Wednesday, 29 October :49 - Last Updated Wednesday, 29 October :29 Maksud Gugurnya Sanad Yang dimaksud gugurnya sanad adalah terputusnya rantai sanad (silsilatu as-sanad) dengan gugurnya sorang rawi atau lebih secara sengaja, baik dari sebagian perawi atau dari yang lainnya

Lebih terperinci

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Oleh: Hafidz Abdurrahman Oleh: Hafidz Abdurrahman Negara khilafah merupakan negara yang berbeda dengan negara-negara lain, mulai dari akar hingga cabang. Dalam negara khilafah, pemerintahan (al-hukm) bersifat tunggal, dan utuh.

Lebih terperinci

APAKAH ABU BAKAR MEMBUAT FATIMAH MURKA? DAN APAKAH FATIMAH BERHAK MENDAPAT WARISAN?

APAKAH ABU BAKAR MEMBUAT FATIMAH MURKA? DAN APAKAH FATIMAH BERHAK MENDAPAT WARISAN? Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com

Lebih terperinci

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad) PENGANTAR Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah Al- Quran dan Sunnah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak permasalahan baru yang dihadapi umat Islam, yang tidak terjadi pada masa Rasulullah

Lebih terperinci

BAB I MARWIYYAT AN NISA GHAIRU ASH-SAHABAH FII MUWATHA MALIK IBN ANAS

BAB I MARWIYYAT AN NISA GHAIRU ASH-SAHABAH FII MUWATHA MALIK IBN ANAS 1 BAB I MARWIYYAT AN NISA GHAIRU ASH-SAHABAH FII MUWATHA MALIK IBN ANAS A. Latar Belakang Dasar syari at Islam yang kedua diperoleh dari Rasulullah Saw. yang berupa penjelasan terhadap hukum syari at,

Lebih terperinci

Imam Askari as dan Persiapan Periode Ghaibah Imam Mahdi as

Imam Askari as dan Persiapan Periode Ghaibah Imam Mahdi as Imam Askari as dan Persiapan Periode Ghaibah Imam Mahdi as Madinah sedang menunggu mentari pagi dan kelahiran manusia mulia dari Ahlul Bait Nabi as. Kelahirannya dibarengi hujan shalawat yang tercurahkan

Lebih terperinci

BAGAIMANA MEMILIH PENDAPAT DALAM BERAGAMA LIQA 23 JUNE Oleh Erwin Mazwardi

BAGAIMANA MEMILIH PENDAPAT DALAM BERAGAMA LIQA 23 JUNE Oleh Erwin Mazwardi BAGAIMANA MEMILIH PENDAPAT DALAM BERAGAMA LIQA 23 JUNE 2012 Oleh Erwin Mazwardi Daftar Isi Tafsiran Rasulullah Tafsiran Sahabat Tafsiran Tabiin Sejarah Mazhab Tafsiran Agama Siapa? Terbentuknya Pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh BAB IV ANALISIS TERHADAP DALIL DALIL QAWL QADIM DAN QAWL JADIm dan qawl jadi>d Imam Sha>fi i> dibedakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seabagai penganut agama islam orang muslim mempunyai tendensi da landasan dalam menjalani kehidupan sehari - hari, baik yang berkaitan dengan ubudiyah munakahah, jinayah,

Lebih terperinci

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 1 Rabi'ul Akhir 1402 H, bertepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gbr.1 Peta Jalur Sutra (Silk Road)

BAB I PENDAHULUAN. Gbr.1 Peta Jalur Sutra (Silk Road) BAB I PENDAHULUAN Agama Islam di Indonesia merupakan agama terbesar di dunia dengan jumlah penduduknya sekitar 80%. Dalam teori Arabia, mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia datang langsung dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad Saw. diyakini oleh umat islam sebagai sumber ajaran Islam. Kedua sumber ini tidak hanya dipelajari di lembaga-lembaga pendidikan

Lebih terperinci

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Khutbah Pertama???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Sumbangan Islam Dalam Menciptakan Peradaban Dunia Fakultas PSIKOLOGI Maukuf, M.Pd Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Ekonomi Pada Masa Awal Islam Ekonomi

Lebih terperinci

Penjelasan singkat tentang khilafah minhajjin nubuwwah berdasarkan hadith

Penjelasan singkat tentang khilafah minhajjin nubuwwah berdasarkan hadith Downloaded from: justpaste.it/khalifahera2 Penjelasan singkat tentang khilafah minhajjin nubuwwah berdasarkan hadith pindahan dari http://chirpstory.com/li/277285 (karena account twitter di suspend) 1.

Lebih terperinci

3 Wasiat Agung Rasulullah

3 Wasiat Agung Rasulullah 3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang sempurna, agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai bagi ummat manusia didalam

Lebih terperinci

HAK WARIS DZAWIL ARHAM

HAK WARIS DZAWIL ARHAM Nama Kelompok : M. FIQHI IBAD (19) M. ROZIQI FAIZIN (20) NADIA EKA PUTRI (21) NANDINI CHANDRIKA (22) NAUFAL AFIF AZFAR (23) NOER RIZKI HIDAYA (24) XII-IA1 HAK WARIS DZAWIL ARHAM A. Definisi Dzawil Arham

Lebih terperinci

KELOMPOK 6 : NANDYA WANTIKE NUR LAILA PUTRI NABILA SEPTIANI

KELOMPOK 6 : NANDYA WANTIKE NUR LAILA PUTRI NABILA SEPTIANI KELOMPOK 6 : NANDYA WANTIKE NUR LAILA PUTRI NABILA SEPTIANI Khalifah Utsman bin Affan Siapakah Utsman Bin Affan? Pemerintahan Utsman bin Affan ALI BIN ABU THALIB S i a p a k a h U t s m a n B i n Affan

Lebih terperinci

Bukti Cinta Kepada Nabi

Bukti Cinta Kepada Nabi Bukti Cinta Kepada Nabi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET) KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET) SEJARAH NABI MUHAMMAD DI MAKKAH BACA DI BUKU PAKET HALAMAN 109 126 (lebih lengkap)

Lebih terperinci

Ditulis oleh Faqihuddin Abdul Kodir Senin, 08 Juni :59 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 16 September :24

Ditulis oleh Faqihuddin Abdul Kodir Senin, 08 Juni :59 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 16 September :24 Ada anggapan bahwa dalam literatur Islam klasik, dasar hukum tentang larangan lebih mudah ditemukan daripada sebaliknya. Tetapi, dalam sejarah awal Islam ada realitas bahwa Siti Aisyah, isteri baginda

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Pengaturan Wasiat 1. Pengertian Wasiat Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat merupakan pesan terakhir dari seseorang yang mendekati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Imam Ahmad bin Hanbal merupakan salah satu dari tokoh madzab dalam Agama

BAB I PENDAHULUAN. Imam Ahmad bin Hanbal merupakan salah satu dari tokoh madzab dalam Agama BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Imam Ahmad bin Hanbal merupakan salah satu dari tokoh madzab dalam Agama Islam. Di samping Imam Ahmad bin Hanbal terdapat pula Imam madzab lainnya seperti Imam

Lebih terperinci

HIBAH, FUNGSI DAN KORELASINYA DENGAN KEWARISAN. O l e h : Drs. Dede Ibin, SH. (Wkl. Ketua PA Rangkasbitung)

HIBAH, FUNGSI DAN KORELASINYA DENGAN KEWARISAN. O l e h : Drs. Dede Ibin, SH. (Wkl. Ketua PA Rangkasbitung) HIBAH, FUNGSI DAN KORELASINYA DENGAN KEWARISAN O l e h : Drs. Dede Ibin, SH. (Wkl. Ketua PA Rangkasbitung) Hibah sebagai Fungsi Sosial Hibah yang berarti pemberian atau hadiah memiliki fungsi sosial dalam

Lebih terperinci

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran) Pengantar Ulumul Quran (Realitas Al-Quran) Definisi Ulumul Quran Ulûm al-qur ân didefinisikan sebagai pembahasan yang berkaitan dengan al-qur an, dari aspek turunnya, kemukjizatan, pengumpulan, sistematika,

Lebih terperinci

RESENSI BUKU MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERSPEKTIF INTEGRATIF

RESENSI BUKU MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERSPEKTIF INTEGRATIF RESENSI BUKU MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERSPEKTIF INTEGRATIF Theresia Octastefani Jurusan Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Email:

Lebih terperinci

PERADABAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH. Oleh : SAEPUL ANWAR

PERADABAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH. Oleh : SAEPUL ANWAR PERADABAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH Oleh : SAEPUL ANWAR MENGENAL BANI UMAYYAH Bani Umayyah adalah salah satu keturunan Abdul Manaf dari cucunya bernama Umaiyah bin Abdu Syams. Semasa hidupnya Umaiyah bersaing

Lebih terperinci

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry :

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry : Article Review Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Kaitannya Dengan Pembagian Harta Warisan Dalam Perspektif Hukum Islam Penulis Artikel : Zulham Wahyudani Reviewer : Anna Rizki Penerbit : Jurnal Ilmiah

Lebih terperinci

Soal Jawab Agama Dr Yusuf Al-Qardhawi - KAEDAH TOLERANSI DALAM MASALAH (2/2)

Soal Jawab Agama Dr Yusuf Al-Qardhawi - KAEDAH TOLERANSI DALAM MASALAH (2/2) TENTANG KAIDAH "KITA BANTU-MEMBANTU DALAM MASALAH YANG KITA SEPAKATI, DAN BERSIKAP TOLERAN DALAM MASALAH YANG KITA PERSELISIHKAN" (2/2) Dr. Yusuf Qardhawi Misalnya saja dilalah amr (petunjuk perintah).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mafqud (orang hilang) adalah seseorang yang pergi dan terputus kabar beritanya, tidak diketahui tempatnya dan tidak diketahui pula apakah dia masih hidup atau

Lebih terperinci

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM Mata Kuliah : Pendidikan Agama 1 Dosen Pembimbing : Siti Istianah, S.Sos.i Disusun Oleh : Kelompok 6 : 1 Achmad Nikko Vanessa NPM : 2014 4350 1985 2 Ecky Kharisma

Lebih terperinci

1. Tentang firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka

1. Tentang firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka Hadits riwayat Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah bersabda: Ketika diperintahkan kepada Bani Israel, masukilah pintu itu sambil sujud dan mengucapkan: "Ampunilah dosa kami", niscaya dosadosamu akan diampuni.

Lebih terperinci

`BAB I A. LATAR BELAKANG

`BAB I A. LATAR BELAKANG `BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,

Lebih terperinci

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Rabiul Awal. Muslim Sunni merayakan hari kelahiran Rasulullah pada tanggal

Lebih terperinci

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin حكم لا حد بل مللو لزعما [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko

Lebih terperinci

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya. Aqiqah Kelahiran seorang anak bagi sebuah keluarga akan menambah kebahagiaan dan kerukunan rumah tangga. Mengikut sunnah Rasulullah SAW mengadakan aqiqah dan memberikan dagingnya sebagai sedekah kepada

Lebih terperinci

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Oleh: Hafidz Abdurrahman Oleh: Hafidz Abdurrahman Dasar yang menjadi pondasi kurikulum pendidikan di dalam negara khilafah adalah akidah Islam. Karena itu, seluruh kurikulum, materi pendidikan, metode dan seluruh proses belajar

Lebih terperinci