Sistem Kuliah Simultan Di Universitas Sumatera Utara
|
|
- Deddy Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sistem Kuliah Simultan Di Universitas Sumatera Utara Chairuddin P. Lubis Rektor Universitas Sumatera Utara I. LATAR BELAKANG Pemikiran tentang perlunya diadakan kelas simultan di Universitas Sumatera Utara didasari pada: A. Angka Efisiensi Edukasi (AEE) B. Masa Studi dan Biaya Pendidikan C. Kaitan Masa Studi S 1 dengan Pembukaan Program S 2 D. Tanggungjawab Moral USU pada Dunia Pendidikan. A. Angka Efisiensi Edukasi (AEE) Angka ini dibuat dalam persen, yang menggambarkan jumlah lulusan dibandingkan dengan total jumlah mahasiswa seluruhnya, pada kurun waktu satu tahun. Misal pada satu program dimana Normal Masa Studi (N) adalah 8 semester atau 4 tahun dan apabila jumlah penerimaan mahasiswa (input) = X orang, dan output = Y orang, sedang jumlah mahasiswa seluruhnya atau student body Z orang. Maka Angka Efisiensi Edukasi adalah y z x 100%; Seharusnya secara ideal Z adalah sama dengan 4 kali X ; dan Y X SKEMA STUDEN INPUT = x STUDENT THROUGH THE PROCESS Z = STUDEN OUTPUT = y AEE yang baik untuk masa studi 8 semester adalah 25%, tapi ini jarang dapat terpenuhi, umumnya berkisar 18-22%. Tetapi bila toleransi masa studi yang ditetapkan adalah 1 1 / 2 N, dan N = 8 semester maka 1 1 / 2 N = 12 semester, dengan demikian AEE adalah 16,6%. Berdasakan toleransi masa studi, maka AEE yang baik adalah 16,6%-25%. Bagaimana AEE di Universitas Sumatera Utara. Angka ini sangat bervariasi diantara fakultas dari yang baik sampai yang belum atau sangat tidak memuaskan. Misal untuk program yang 8 semester AEE ada yang masih dibawah 15 %; sedang dengan masa studi 10 semester (AEE terbaik 20 %), ada yang hanya 9-11 %. Hal ini jelas menggambarkan produktivitas dan efisiensi dari suatu Universitas atau dengan kata lain makin rendah AEE makin jelek kinerja suatu perguruan tinggi. Ini merupakan salah satu faktor yang digunakan dalam menentukan atau mengklasifikasi suatu perguruan tinggi. 1
2 Disamping itu, AEE ini juga akan digunakan sebagai salah satu kriteria akuntabilitas, dan besarnya dana yang akan diberikan kepada perguruan tinggi oleh pemerintah; makin baik AEE, maka dana yang dapat diluncurkan akan bertambah. Karena AEE akan baik bila: 1. Input atau bahan baku baik. 2. Kualifikasi staf pengajar baik. 3. Proses belajar-mengajar telah tertata dengan baik. 4. Pengukuran keberhasilan proses pendidikan telah diterapkan. 5. Administrasi pendidikan yang sangat menopang/ berjalan baik dan; 6. Sarana penunjang pendidikan tersedia dan mudah digunakan/dimanfaatkan. B. MASA STUDI DAN BIAYA PENDIDIKAN Untuk menjalani pendidikan tinggi dana yang diperlukan dari pemerintah sebesar Rp ,- untuk bidang eksakta dan Rp ,- untuk bidang sosial per mahasiswa per tahun. Bila kita anggap mahasiswa sosial dan eksakta sama yaitu 50% sosial dan 50% eksakta; maka rata-rata seorang mahasiswa akan menggunakan dana pemerintah sebesar Rp ,-/mahasiswa/tahun. Dalam proses belajar seorang mahasiswa harus menyiapkan dana sebesar Rp ,-/mahasiswa/bulan. Dana ini adalah untuk kepentingan SPP, biaya hidup, transportasi, buku dan alat pendidikan serta keperluan lainnya. Dari data ini selama satu tahun seorang mahasiswa harus menyediakan dana sebesar 12 (bulan) x Rp ,- = Rp ,- dan jika digabung dengan dana yang harus disediakan pemerintah maka rata-rata seorang mahasiswa akan menghabiskan Rp ,- /mahasiswa/tahun. Di USU pada saat ini ada 22.ribu sampai 23ribu mahasiswa dan bila diambil angka ekstrim seluruh mahasiswa USU masa studinya terlambat satu tahun, maka biaya yang hilang per tahunnya akan berkisar sebesar x Rp ,- = ±100 milyar rupiah. Perhitungan secara lebih akurat: PROSES PENDIDIKAN N = 8 SEM KETERLAMBATAN TAHUN TOLERANSI 1 1 / 2 N O 5000 O (DO) xx xx O 2 xx xx xx xx TOTAL O, O 1, O 2 = tahun nol, nol satu, nol dua. Setiap tahun total mahasiswa yang masa studi terlambat satu tahun. Input = 5000 orang Output = 50% dari input (perhitungan yang optimis) Toleransi D.O. Max 5% dari input 2
3 Bila dilihat dari angka pada tabel, terlihat dengan optimis lulusan tepat waktu ( 8 SM ) 50%, dan 95% selesai pada 1 1 / 2 N ( Angka Optimis), maka setiap tahunnya berarti terjadi keterlambatan mahasiswa sebesar orang. Artinya ini setara dengan x Rp =Rp ,- (enam belas miliyar delapan ratus tujuh puluh lima juta rupiah) artinya lebih besar dari biaya rutin USU selama satu tahun. Dan bila tidak diperbaiki, maka setiap periode kepemimpinan Rektor (4 tahun) telah terjadi pemborosan sebesar 67 1 / 2 milyar rupiah. Dari data di USU dengan masa studi yang diterapkan selama ini 2N, berarti seorang mahasiswa dibenarkan terlambat 4 tahun dan masa studi yang telah ditetapkan, dan terlihat dibeberapa fakultas dimana masa studi mahasiswa masih ada yang sampai 7-8 tahun. C. KAITAN MASA STUDI DENGAN PEMBUKAAN PROGRAM PENDIDIKAN S2 Pengalaman didalam membuka program Strata 2 dan strata 3 di USU, selain melihat faktor-faktor lain, seperti adanya Guru Besar, adanya minimal 4 orang tenaga dengan Strata pendidikan S3, perpustakaan, laboratorium dan USU sanggup menyediakan dana, maka faktor AEE dan masa studi merupakan salah satu alasan yang utama. Walaupun alasan lain telah terpenuhi, tetapi apabila AEE dan masa studi S1 belum baik, maka pembukaan program pendidikan S2 ini tidak akan diizinkan. Hal ini disebabkan oleh karena tugas pokok pembenahan S1 belum rampung, maka bila diijinkan membuka program pendidikan S2, maka dikuatirkan proses pendidikan S1 akan lebih terlantar atau dengan kata lain dibukanya program S2, berarti menambah beban dosen yang sebenarnya untuk pembenahan S1 masih diperlikan. D. TANGGUNG JAWAB MORAL USU PADA DUNIA PENDIDIKAN Tidak dapat dipungkiri sebagai satu-satunya Universitas negeri di propinsi Sumatera Utara ini, masyarakat Sumatera Utara sangat mendambakan bahwa USU akan bisa tumbuh dan berkembang sesuai kemajuan zaman dan dapat bersaing secara sehat dengan PTN lainnya di Idonesia dan kalau mungkin dikenal di Asia Tenggara dan tentunya nantinya akan ikut dalam persaingan global. Tapi dengan kondisi saat ini, AEE, masa studi, pemborosan dana dan sebagainya untuk mewujudkan hal-hal tersebut diperlukan perjuangan yang sangat keras. Tetapi suatu sistem pendidikan yang kuat, kemauan kebersamaan untuk menumbuh kembangkan USU ini akan bisa diraih. Bila tidak sekarang, maka keterlambatan, kerugian akan menjadi lebih banyak. Dan USU tidak ingin dianggap melepaskan tanggung jawab ini. Moral kita masih mengatakan bahawa kita tidak ingin dituntut oleh mereka-mereka yang dibelakang kita, sebagai penyebab ini semua dan yang paling pahit bila kita di Cap sebagai perusak pendidikan atau paling tidak orang-orang yang tidak perduli tentang dunia pendidikan. Tapi bila memulainya dari sekarang walaupun hasilnya akan dipetik pada masa-masa mendatang oleh penerus kita, maka diharapkan mereka telah berada pada arah yang benar dalam melaksanakan/menjalankan pendidikan di perguruan tinggi. 3
4 II. TUJUAN 1. Memperbaiki Angka Efisiensi Edukasi. 2. Memperpendek Masa Studi tanpa mengorbankan mutu. 3. Membantu Pemerintah dan masyarakat dalam penghematan dana. 4. Meningkatkan kredibilitas USU dimata masyarakat dan pemerintah. III. LANGKAH-LANGKAH / RENCANA PELAKSANAAN KELAS A. Menetapkan/menempatkan mata pelajaran pada tiap semester. B. Menentukan urutan mata pelajaran; berdasarkan mata pelajaran prasyarat untuk Mata pelajaran lainnya. C. Menentukan/menetapkan dosen pengasuh untuk tiap mata pelajaran. D. Sistem pelaksanaan E. Lain-lain A. Menetapkan/menempatkan mata pelajaran pada tiap semester 1. Tentukan jumlah total SKS yang harus dipenuhi (termasuk mata kuliah MKU) 2. Pastikan apakah jumlah SKS ini telah sesuai dengan ketentuan/ketetapan yang berlaku. 3. Bila telah sesuai, seluruh SKS ini diupayakan terbagi rata pada setiap semester. B. Menentukan urutan mata pelajaran 1. Upayakan mata pelajaran MKU dan mata pelajaran yang merupakan prasyarat terletak pada semester awal. 2. Tentukan mata pelajaran mana saja yang merupakan mata kuliah dasar cabang ilmu, dan tempatkan pada semester awal. 3. Mata kuliah yang mempunyai kaitan atau merupakan lanjutan dari mata pelajaran sebelumnya, harus terletak pada semester diatasnya. 4. Mata pelajaran yang lepas, guna pengembangan ilmu dapat diletakkan pada semester berikutnya, terutama yang berkaitan dengan pendalaman dan pengembangan cabang ilmu. C. Menentukan/menetapkan Dosen pengasuh untuk tiap pelajaran 1. Setiap mata pelajaran harus telah ditetapkan kelompok pengajar yang mengasuhnya. Upayakan agar tidak diasuh oleh 1 atau 2 orang saja. 2. Kelompok pengasuh mata pelajaran harus mempunyai kesepakatan tentang bahan kuliah, buku ajar yang digunakan, Hand-out yang seragam. Penyampaian oleh masing-masing dosen mengacu pada ketentuan/kesepakatan dimaksud. Pengembangan terserah pada masing-masing dosen, tetapi harus tetap mengacu pada SKS yang telah ditetapkan. 3. Kelompok pengasuh mata pelajaran mempunyai tanggung jawab terhadap lancarnya perkuliahan mata pelajaran yang diasuhnya. D. Sistem pelaksanaan 1. Kuliah tetap mengacu pada semester ganjil dan semester genap. 2. Pada semester ganjil, mata kuliah reguler adalah semua semester ganjil, sedang semester genap menjadi pendamping. 4
5 Contoh : Bila kuliah reguler pada pagi hari maka kuliah pendamping dapat dilakukan pada sore hari. Hal ini untuk menghindari agar tidak terjadi benturan dalam waktu perkuliahan, maupun pada waktu penyusunan jadwal ujian. Sehingga pada tiap semester akan berlangsung kuliah untuk semester ganjil dan genap. 3. Besarnya SKS yang boleh diambil mahasiswa, harus tetap mengacu pada IPK semester mahasiswa yang bersangkutan, dengan demikian kualitas tetap terjaga. 4. Selain IP, maka gradasi nilai dapat digunakan sebagai acuan. Misal bagi mahasiswa yang mendapat nilai dibawah C, misal D dan E. untuk yang D, dapat mengikuti ujian tanpa kuliah, sedang yang nilai E harus mengulang kembali kuliah, minimal 75%, sebagaimana ketentuan yang berlaku. 5. Bagi mahasiswa dengan IPK, kurangbaik dapat melanjut pada semester Berikutnya, jadi yang kuliah pada semester sebelumnya dapat diambil pada semester pendamping, sedang bagi mereka yang beruntung dimana IPK 3 selain mengikuti semester reguler, dia dapat mengambil semester pendamping yang diatasnya. 6. Dengan sistem ini, mahasiswa yang kurang beruntung IPK diharapkan akan Tidak terlalu terlambat masa studinya, sedang mahasiswa yang berprestasi baik dapat menyelesaikan masa studinya lebih cepat. PELAKSANAAN SISTEM KULIAH SIMULTAN SIMULTAN SEMESTER REGULER SEMESTER PENDAMPING SEMESTER GANJIL SEMESTER GANJIL SEMESTER REGULER SEMESTER PENDAMPING MASA STUDI 8 SEMESTER 5
6 E. Lain-lain 1. Harus ada sistem evaluasi pelaksanaan. 2. Kartu kontrol mahasiswa/dosen. 3. Ruangan perkuliahan yang memadai 4. Dosen yang tersedia 5. Penasehat akademik harus berperan aktif 6. Komitmen dari semua yang terlibat, dan 7. Batas minimum jumlah mahasiswa untuk dibukanya kelas simultan 8. Dana pendukung. IV. PENUTUP Diharapkan dengan terlaksananya sistem simultan ini apa yang menjadi tujuan kita yaitu: Perbaikan AEE Perpendekan masa studi tanpa mengorbankan kualitas dapat dicapai RATA-RATA LULUSAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN AKADENIK 1996/1997 PER JULI 1997 NO. I. Fakultas/Program Pasca Sarjana 1. Magister IPK 3.34 Lama Studi (tahun) 2.53 Usia (tahun) II. Sarjana 1. Kedokteran 2. Hukum 3. Pertanian 4. Teknik 5. Ekonomi 6. Kedokteran Gigi 7. Sastra 8. MIPA 9. ISIP 10. Kesehatan Masyarakat III. DIPLOMA III 1. Ekonomi 2. Sastra 3. MIPA
7 RATA-RATA LULUSAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN AKADEMIK 1996/1997 PER OKTOBER 1997 NO. I. Fakultas/Program Pasca Sarjana 1. Magister IPK 3.24 Lama Studi (tahun) 3.18 Usia (tahun) II. Sarjana 1. Kedokteran 2. Hukum 3. Pertanian 4. Teknik 5. Ekonomi 6. Kedokteran Gigi 7. Sastra 8. MIPA 9. ISIP 10. Kesehatan Masyarakat III. DIPLOMA III 1. Ekonomi 2. Sastra 3. Politeknik 4. MIPA 5. Kedokteran
8 8
9 9
BAB III EVALUASI KEBERHASILAN
BAB III EVALUASI KEBERHASILAN Evaluasi keberhasilan proses pendidikan ada dua hal, yaitu keberhasilan proses penyelenggaraan acara pendidikan, dan keberhasilan usaha belajar mahasiswa. Pertama meliputi
Lebih terperinciPERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA DAN IKATAN DINAS No. /ITSB III/VI/2013
PERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA DAN IKATAN DINAS No. /ITSB III/VI/2013 Perjanjian ini dibuat pada hari...tanggal... oleh dan antara: 1. Michael Adryanto, dalam hal ini bertindak selaku Kuasa Direksi PT Sinar
Lebih terperinciPeraturan Akademik ITS Tahun 2009 21
BAB VII EVALUASI MASA STUDI Bagian Pertama PROGRAM DIPLOMA TIGA Pasal 20 (1) Masa studi paling lama untuk mahasiswa program D III adalah 10 semester. (2) Evaluasi masa studi mahasiswa program D III dilakukan
Lebih terperinciLampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung
Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009 Peraturan Akademik Peraturan Akademik - halaman 2 dari 43 halaman Daftar Isi 1. PROGRAM PENDIDIKAN...5 Pasal 1.1 Jenis dan Tahapan Program Pendidikan...5 Pasal
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYEMPURNAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 545/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER DI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:
PERATURAN AKADEMIK Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut: PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS JAMBI BAB I KETENTUAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 176/SK/UNISNU/XII/2014 TENTANG : PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 176/SK/UNISNU/XII/2014 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA Bismillahirrahmanirrahim
Lebih terperinciBAB VI KEGIATAN AKADEMIK
BAB VI KEGIATAN AKADEMIK Pasal 13 (1) Kegiatan akademik adalah kegiatan pembelajaran di dalam dan/atau di luar ruang kuliah, studio dan/atau laboratorium, pengerjaan tugas tugas, evaluasi pembelajaran,
Lebih terperinciLampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung
Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006 Peraturan Akademik Peraturan Akademik - halaman 2 dari 44 halaman Daftar Isi 1. PROGRAM PENDIDIKAN...5 Pasal 1.1 Jenis dan Tahapan Program Pendidikan...5 Pasal
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang : a bahwa pada
Lebih terperinciPERATURAN KEGIATAN AKADEMIK. Bagian Pertama Kurikulum
PERATURAN KEGIATAN AKADEMIK Bagian Pertama Kurikulum Pasal 1 (1) Mata kuliah yang tercantum dalam pedoman ini adalah mata kuliah yang telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku secara Nasional Pendidikan
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS
Lebih terperinciSURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA & IKATAN DINAS ITSB 2015
SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA & IKATAN DINAS ITSB 2015 Bagi peserta yang dinyatakan lolos tes kesehatan, anda diminta untuk mencetak (print) Surat Perjanjian pada halaman berikut ini dengan memperhatikan
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Jalan Prof.dr. HR. Boenjamin No. 708 Kotak Pos 115 Purwokerto 53122 Telp (0281) 635292 hunting Faks. 631802 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL
Lebih terperinciGUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN BEASISWA BAGI MAHASISWA/CALON MAHASISWA STRATA SATU (S1), STRATA SATU (S1) LANJUTAN, STRATA DUA (S2) DAN STRATA
Lebih terperinciBIDANG AKADEMIK. Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. Tahun Disampaikan dalam Sosialisasi Pedoman Perilaku dan Sistem Perkuliahan
BIDANG AKADEMIK Disampaikan dalam Sosialisasi Pedoman Perilaku dan Sistem Perkuliahan Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Tahun 2009 Tim Akademik Prodi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Navik Istikomah,
Lebih terperinciBAB II SISTEM PENDIDIKAN
BAB II SISTEM PENDIDIKAN 1. Perkuliahan dan Ujian Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Dalam sistem ini, beban
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : bahwa Keputusan Rektor Universitas
Lebih terperinciM E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 1335 /SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sistem pendidikan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berdaya saing tinggi sangat dibutuhkan. Untuk menghasilkan lulusan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Garis-garis Besar Haluan Negara menegaskan bahwa pembangunan Nasional bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Itu berarti upaya membangun langkah
Lebih terperinciDOKUMEN LEVEL Standar Operasional Prosedur (SOP)
TUJUAN SOP ini bertujuan untuk : 1. Menjelaskan persyaratan mahasiswa untuk dapat menempuh seminar proposal, seminar hasil penelitian dan ujian /Karya Tulis 2. Menjelaskan tata cara pelaksanaan seminar
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Proses pembelajaran adalah kegiatan yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan, baik secara
Lebih terperinciBUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN IZIN BELAJAR KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA BUPATI KAYONG
Lebih terperinciORIENTASI PENDIDIKAN BIDANG AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA
ORIENTASI PENDIDIKAN BIDANG AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA Amin S. Leksono, Ph.D Kurikulum 1 Struktur kurikulum Beban studi program magister bagi peserta sekurang-kurangnya 36 sks dan sebanyakbanyaknya
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM
PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 266/PER/I1.A/PP/2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR
Lebih terperinciPROGRAM MAGISTER DOKTOR TERPADU FMIPA ITB RINGKASAN EKSEKUTIF
PROGRAM MAGISTER DOKTOR TERPADU FMIPA ITB RINGKASAN EKSEKUTIF Program Magister Doktor Terpadu (Master-leading-to-PhD) ITB merupakan bentuk sinergi antara riset dan pendidikan; hal ini juga merupakan bentuk
Lebih terperinciWALIKOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH
Lebih terperinciSTANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa
Lebih terperinciBAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU
PANDUAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 351/H23/DT/2009 TGL 31 AGUSTUS 2009 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam
Lebih terperinciSTANDARD OPERATING PROCEDURE PERKULIAHAN
JUDUL PERKULIAHAN 01 Agustus PERKULIAHAN JUDUL PERKULIAHAN 01 Agustus A. TUJUAN 1. Memberikan penjelasan kepada dosen, asisten mahasiswa, dan mahasiswa tentang penyelenggaraan proses perkuliahan yang berkualitas
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN BIAYA KULIAH SEMESTER PENDEK TAHUN AKADEMI 2009/2010
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Nomor : 11 /Rek/PR/20/DA/V/2010 Tentang PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN BIAYA KULIAH SEMESTER PENDEK TAHUN AKADEMI 2009/2010 Bismilahirahmanirrahiem Rektor Universitas
Lebih terperinciPedoman Sistem Kredit Prestasi (SKP) KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Dalam rangka penyelenggaraan proses pengelolaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara berkualitas, berkelanjutan dan dapat dipertanggungjawabkan, perlu disusun Pedoman
Lebih terperinciPERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA
PERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA Perjanjian ini dibuat pada tanggal.., oleh dan antara: 1. Swisscontact Wisata, yang diwakili oleh Ruedi Nuetzi selaku Program Manager, untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Universitas Indonesia berdasarkan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM
RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud: 1. Rektor adalah Rektor Universitas Sriwijaya; 2. Fakultas
Lebih terperinciMATRIK PENERIMAAN CALON MAHASISWA BARU SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIS 2014/2015
MATRIK PENERIMAAN CALON MAHASISWA BARU SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIS 2014/2015 NO JENIS KEGIATAN HARI TANGGAL PELAKSANA KEGIATAN 1 MASA PENDAFTARAN ONLINE SENIN SABTU 10 APRIL s/d 5 JULI 2014 PPS UR -PUSKOM
Lebih terperinciPERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA DAN IKATAN DINAS No. /PPBID/SD/VI/2013
PERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA DAN IKATAN DINAS No. /PPBID/SD/VI/2013 Perjanjian ini dibuat pada hari..., tanggal..., oleh dan antara : 1. Michael Adryanto, dalam hal ini bertindak selaku Kuasa Direksi
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar
BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi lahir di kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam
Lebih terperinciPERATURAN UMUM AKADEMIK
1 PERATURAN UMUM AKADEMIK A. PROGRAM PENDIDIKAN DI STTN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Yogyakarta menyelenggarakan Pendidikan Program D-IV. Program Diploma IV STTN merupakan pendidikan profesional
Lebih terperinciDengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA
PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 008/Peraturan/MWA-UI/2005 TENTANG NORMA KURIKULUM PENDIDIKAN PROFESI DI UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI
Lebih terperinciPERJANJIAN KERJASAMA PENERIMAAN MAHASISWA PROGRAM SARJANA JALUR BEASISWA UTUSAN DAERAH (BUD) ANTARA... DENGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERJANJIAN KERJASAMA PENERIMAAN MAHASISWA PROGRAM SARJANA JALUR BEASISWA UTUSAN DAERAH (BUD) ANTARA... DENGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : : /I3/KsP/2010 TANGGAL : 2010 1 PERJANJIAN KERJASAMA PENERIMAAN
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN BANTUAN BEASISWA UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009
PANDUAN PELAKSANAAN BANTUAN BEASISWA UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009 KATA PENGANTAR Kemajuan suatu daerah sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciUNIVERSITAS ANDALAS. SOP UJIAN TUGAS AKHIR No. Dok: Revisi : 00 Page 1 of 5
No. Dok: 00.01.18.01 Revisi : 00 Page 1 of 5 Fakultas Pertanian Falkultas Ekonomi Fakultas kedokteran Fakultas MIPA Fakultas Hukum Fakultas Peternakan Fakultas Teknik Fakultas Sastra Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROGRAM MAGISTER DAN PROGRAM DOKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA REKTOR UNIVERSITAS
Lebih terperinciKeputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000
Peraturan Dikti Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 12 Februari 2006, 23:34:08 KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM
Lebih terperinci2016, No Pendidikan Tinggi; c. bahwa usulan perubahan tarif layanan Badan Layanan Umum Universitas Jenderal Soedirman pada Kementerian Riset,
No. 1827, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. UNSOED. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.05/2016 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM UNIVERSITAS
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan suatu pekerjaan dan kegiatan usaha. Dalam mengelola informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perubahan zaman pada era globalisasi, maka sudah tidak asing bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciKebijakan kurikulum pendidikan S2-S3 Pokja IV-komisi pendidikan SAF
Kebijakan kurikulum pendidikan S2-S3 Azas Kurikulum harus mendorong pencapaian hasil pembelajaran yang diinginkan UI berupa pengetahuan dan pemahaman, keahlian kognitif, keahlian khusus (termasuk keahlian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi pada era globalisasi saat ini menuntut adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI UNIVERSITAS PAMULANG
BAB II DESKRIPSI UNIVERSITAS PAMULANG 2.1. Sejarah Universitas Pamulang UNPAM dapat dikatakan sebagai PTS yang tengah tumbuh dengan pesat. Hal tersebut dimduga distimulasi oleh biaya perkuliahan yang relatif
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a bahwa telah terjadi ketidakseragaman
Lebih terperinciSURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA & IKATAN DINAS SMART PLANTERS 2015
SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA & IKATAN DINAS SMART PLANTERS 2015 Bagi peserta yang dinyatakan lolos tes kesehatan, anda diminta untuk mencetak (print) Surat Perjanjian pada halaman berikut ini dengan
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR PENENTUAN DAN PENGGANTIAN PEMBIMBING AKADEMIK, DAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA NOMOR KLASIVIKASI
MANUAL PROSEDUR PENENTUAN DAN PENGGANTIAN PEMBIMBING AKADEMIK, DAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA NOMOR KLASIVIKASI Revisi Tanggal Dikaji Ulang oleh Dikendalikan oleh Disetujui
Lebih terperinciPANDUAN PENGISIAN KARTU RENCANA STUDI (KRS) PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER TAHUN AJARAN GENAP 2017 / 2018
PANDUAN PENGISIAN KARTU RENCANA STUDI (KRS) PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER TAHUN AJARAN GENAP 2017 / 2018 FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2017 PANDUAN PENGISIAN KRS UNTUK MAHASISWA ANGKATAN
Lebih terperinciBUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G
BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,
Menimbang KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 547/SK/R/UI/2005 Tentang PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,
Lebih terperinciKajian Semester Sisipan Universitas Surabaya
KAJIAN SEMESTER SISIPAN UNIVERSITAS SURABAYA i UNIVERSITAS SURABAYA LEMBAGA PENELITIAN Kajian Semester Sisipan Universitas Surabaya oleh : Sugata Pikatan Proyek Pusbangdaya No : IS-97315 Surat Tugas No
Lebih terperinciKENAPA HARUS ADA BIDIKMISI
KENAPA HARUS ADA BIDIKMISI Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31, ayat (1) mengamanahkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Berdasarkan pasal tersebut, Pemerintah wajib memberikan layanan
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI. Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kutaraja (sekarang kota Banda Aceh), dan
BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera utara didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kutaraja (sekarang kota Banda Aceh),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba membekali diri dengan berbagai keterampilan dan pendidikan yang lebih tinggi agar
Lebih terperinciBAB II SISTEM PENDIDIKAN
BAB II SISTEM PENDIDIKAN A. PENGERTIAN DASAR Sistem Kredit Semester atau disingkat SKS adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester atau disingkat sks untuk
Lebih terperinciKEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIVERSITAS JAMBI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TUJUAN: Standar Operasional Prosedur ini bertujuan untuk: 1. Menjelaskan persyaratan mahasiswa dalam
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciPenyelenggaraan Pendidikan Berdasarkan. Sistem Kredit
Penyelenggaraan Pendidikan Berdasarkan A. Pengertian Umum Sistem Kredit 1. Sistem kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satu kredit semesrter (SKS) untuk menyatakan beban
Lebih terperinciPanduan Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Kristen Indonesia Tahun Akademik 2018/2019
Panduan Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Kristen Indonesia Tahun Akademik 2018/2019 1. Jadwal Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Jadwal Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UKI Tahun Akademik 2018/2019 berlangsung
Lebih terperinciManual Prosedur Pembimbingan Akademik
Manual Prosedur Pembimbingan Akademik Program Studi Sastra Jepang Jurusan Bahasa dan Sastra Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang 2014 Manual Prosedur Pembimbingan Akademik Program Studi Sastra
Lebih terperinciLembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR
Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR EVALUASI KEMAJUAN STUDI MAHASISWA SUBBAG AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP MP 04 03 SEMARANG 2010 Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR EVALUASI
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Proses Pembelajaran Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan
Lebih terperinciSEKILAS TENTANG. Pembantu Dekan I FE Unpad. Tugas Pembantu Dekan Bidang Akademik
SEKILAS TENTANG KE-PD1-AN Pembantu Dekan I FE Unpad Dr. Nury Effendi, SE., MA. Tugas Pembantu Dekan Bidang Akademik 1 Membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
Lebih terperinciBUKU PANDUAN BIMBINGAN AKADEMIK
BUKU PANDUAN BIMBINGAN AKADEMIK Daftar Isi Daftar Isi...1 Definisi...2 Tugas Dosen wali...2 Waktu pembimbingan...2 Hak-hak dan kewajiban mahasiswa dalam pembimbingan...3 Hak Mahasiswa...3 Kewajiban Mahasiswa...4
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 201/SK/R/UI/2005 TENTANG BIAYA PENDIDIKAN MAHASISWA BARU PROGRAM KELAS KHUSUS INTERNASIONAL TAHUN AKADEMIK 2005/2006 Menimbang Mengingat REKTOR UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI Sejarah Ringkas Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi
BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI 2.1. Sejarah Ringkas Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu
Lebih terperinciSTANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 11 SEMARANG 2O16 Standar Pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciKebijakan Akademik ETIKA AKADEMIK
Kebijakan Akademik ETIKA AKADEMIK Dalam dunia akademik, kejujuran akademik dan hak atas kekayaan intelektual adalah sangat penting. Program Magister Sains dan Doktor FEB UGM tidak akan mentoleransi setiap
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.949, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tugas Belajar. di Luar Lembaga Pendidikan. Ketentuan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN Kode Dokumen : Revisi ke : Tanggal : 15 April 2015 Diajukan Oleh Disetujui oleh : Tim Penjaminan Mutu : Direktur Naproni, S. T., M. Kom. NIK. 0106003 SISTEM PENJAMINAN MUTU
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014
PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015 REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPanduan Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Kristen Indonesia Tahun Akademik 2017/2018
Panduan Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Kristen Indonesia Tahun Akademik 2017/2018 1. Jadwal Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Jadwal Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UKI Tahun Akademik 2017/2018 berlangsung
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA
PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2017 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI Nomor : 045/SK/K/STIKOM-DB/VIII/2017 Tentang Perubahan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS RIAU PROGRAM PASCASARJANA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS RIAU PROGRAM PASCASARJANA MEKANISME PENDAFTARAN CALON MAHASISWA BARU SEMESTER GENAP 2014/2015 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU PROGRAM STUDI PROGRAM
Lebih terperinciPEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik
PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR Pasal 1 Persyaratan Administrasi dan Akademik Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa adalah: 1) Lulusan pendidikan
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SARJANA FARMASI & PROFESI APOTEKER
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SARJANA FARMASI & PROFESI APOTEKER BAB IV Penyelenggaraan pendidikan Sarjana Farmasi dan Profesi Apoteker dilaksanakan dengan sistem kredit semester (SKS). 4.1 DEFINISI SISTEM
Lebih terperinciSTANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 06 UNGARAN Standar Pengelolaan Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR No.: 45/PR/Rek/XI/2007
PERATURAN REKTOR No.: 45/PR/Rek/XI/2007 Tentang KETENTUAN BIAYA STUDI PADA PROGRAM STUDI JENJANG STRATA SATU (S1) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Rektor Universitas Islam Indonesia, setelah :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri saat ini semakin tinggi. Tidak heran jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan di dunia industri saat ini semakin tinggi. Tidak heran jika perusahaan semakin menuntut kemampuan dan kompetensi karyawan. Salah satu kompetensi
Lebih terperinciGUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI
GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN BEASISWA BAGI CALON MAHASISWA DAN MAHASISWA DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,
Lebih terperinciSTANDAR FAKULTAS. Proses Pembelajaran. Fakultas Universitas : Program Studi : Revisi 1 SM-UNISBA-PP-F-001
STANDAR FAKULTAS Proses Pembelajaran Fakultas Universitas : Program Studi : NO KEGIATAN DESKRIPTOR STANDAR METODE PEMERIKSAAN 1 Persiapan Ketersediaan Spesifikasi Program FM-UNISBA-PP-PS-001 terisi dan
Lebih terperinciBAB I PENGERTIAN UMUM
BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: (1) Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian
Lebih terperinciKEGIATAN AKADEMIK di PERGURUAN TINGGI
KEGIATAN AKADEMIK di PERGURUAN TINGGI Oleh: Rispantyo Disampaikan pada OPTKK Mahasiswa Baru UNISRI September 2016 1 Jenis-jenis Perguruan Tinggi 1. Universitas: Lembaga Pendidikan Tinggi yang menyelenggarakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR No.: 52/PR/Rek/XI/2006
PERATURAN REKTOR No.: 52/PR/Rek/XI/2006 Tentang KETENTUAN BIAYA STUDI PADA PROGRAM STUDI JENJANG STRATA SATU (S1) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Rektor Universitas Islam Indonesia, setelah :
Lebih terperinciDOKUMEN LEVEL: MANUAL PROSEDUR TANGGAL DIKELUARKAN : 23 FEBRUARI 2010 AREA : BIDANG AKADEMIK NO REVISI JUDUL : EVALUASI KEMAJUAN STUDI MAHASISWA S1
JURUSAN FISIKA FMIPA UNIVERSITAS DIPONEGORO DOKUMEN LEVEL: MANUAL PROSEDUR KODE: MP.FIS-07 JUDUL : EVALUASI KEMAJUAN STUDI MAHASISWA S1 TANGGAL DIKELUARKAN : 23 FEBRUARI 2010 AREA : BIDANG AKADEMIK NO
Lebih terperinciPROSEDUR PROSES PERKULIAHAN SPMI - UBD
PROSEDUR PROSES PERKULIAHAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id Disetujui
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program studi merupakan garda terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan dari sebuah perguruan tinggi, karena program studi merupakan satuan rencana belajar terkecil
Lebih terperinciPROSEDUR PENGISIAN KRS SPMI - UBD
PROSEDUR PENGISIAN KRS SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id Disetujui oleh,
Lebih terperinciUNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: (1) Universitas adalah Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinci