ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. XYZ BASTIAN LUBIS DOSEN TETAP UNIVERSITAS PATRIA ARTHA ABSTRAK
|
|
- Budi Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. XYZ BASTIAN LUBIS DOSEN TETAP UNIVERSITAS PATRIA ARTHA ABSTRAK Penelitian ini berlangsung di PT. XYZ yang bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. XYZ Diukur dengan pendekatan Economic Value Added. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data deskriptif dan kuantitatif dengan analisis EVA untuk mengukur kinerja keuangannya. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu perhitungan Economic Value Added (EVA) selama 3 tahun terakhir nampak bahwa besarnya kinerja EVA untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 masih belum dapat memberikan nilai tambah yang diharapkan, alasannya karena EVA yang dicapai oleh perusahaan bernilai negatif. Hasil analisis mengenai EVA yang negatif disebabkan karena nilai EVA yang dicapai oleh PT. XYZ menunjukkan NOPAT yang dihasilkan oleh perusahaan lebih dari biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan khususnya dalam tahun 2012 sampai dengan tahun Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Economic Value Added PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan perusahaan hanya untuk menghasilkan laba yang sebesar-besarnya sudah kurang relevan di masa sekarang karena tanggung jawab perusahaan tidak hanya untuk para pemilik saja. Pada perusahaan publik nilai perusahaan dikaitkan dengan nilai saham yang beredar di pasar, penetapan tujuan yang benar akan berpengaruh pada proses penilaian kinerja nanti, karena kesalahan pengukuran kinerja akan mengakibatkan kesalahan dalam memberi imbalan atas prestasi yang ada. Penilaian kinerja dengan EVA dianggap lebih mengemban misi dalam menyelaraskan tujuan manajemen dan kepentingan pemegang saham. Jadi secara defenitif EVA juga dapat diartikan sebagai ukuran operasional dan manajemen yang mencerminkan keberhasilan perusahaan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan investor. Economic Value Added (EVA) merupakan ukuran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menentukan apakah suatu investasi dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemegang saham. Penggunaan EVA membantu manajeman perusahaan memfokuskan perhatian pada penciptaan nilai tambah oleh kegiatan-kegiatan ekonomi perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan, yaitu nilai total pendapatan mendatang yang di hasilkan perusahaan yang dapat memberikan keuntungan baik kepada pemilik perusahaan, maupun pemegang saham. PT. XYZ merupakan gabungan dari tujuh perusahaan. Pada awalnya PT. XYZ merupakan perusahaan negara yang kemudian berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pada sisi finansial perusahaan memperlihatkan pertumbuhan yang baik dengan ketertarikan investor terhadap Antam dikarenakan nilai harian rata-rata perdagangan saham PT. Antam Tbk, tercatat terus mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan tahunan perusahaan tahun 2013, diketahui bahwa tahun 2013 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan. Perusahaan harus menghadapi realitas rendahnya harga nikel JEM No. 2 Vol. 12 September
2 Bastian Lubis, Analisis Kinerja ISSN : dan penurunan permintaan komoditas nikel yang berdampak pada kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, ketidakpastian pelarangan ekspor bijih mineral juga menjadi isu utama perusahaan, yang berdampak pada pergerakan harga saham. Menghadapi tantangan yang ada, manajemen baru PT. XYZ melakukan langkah-langkah antisipasi yang menyebabkan PT. XYZ masih tetap membukukan profit di tengah rendahnya harga nikel, dan terjainya penurunan harga emas, penurunan permintaan dan ketidakpastian akan keberlanjutan ekspor bijih mineral. Dengan realitas yang ada, manajemen menempatkan program efisiensi menjadi prioritas utama dimana di tahun 2013 perusahaan sudah berhasil menghemat Rp115,5 miliar dari target Rp98,9 miliar. Capaian efisiensi tahun 2013 lebih tinggi 130% dibandingkan realisasi efisiensi tahun 2012 sebesar Rp50,1 miliar. Sebagai bagian dari program efisiensi, PT. XYZ melakukan renegosiasi kontrak dengan pemasok dan kontraktor. Selain mengintensifkan upayaupaya efisiensi tersebut guna mencapai target yang ditetapkan, manajemen juga bersikap prudent di dalam belanja modal untuk keperluan proyek-proyek pengembangan sehingga posisi keuangan perusahaan tetap solid. Kesemua hal ini menjadikan manajemen memutuskan bahwa tema tahun 2013 adalah perusahaan berfokus pada upaya-upaya pengelolaan realitas dan mengatasi ketidakpastian (managing reality, overcoming uncertainty). Prospektus PT. XYZ dalam penjualan bersih. Kontribusi segmen operasi Lain-lain terhadap total penjualan bersih konsolidasian PT. XYZ di tahun 2013 mencapai 1% senilai Rp151 miliar. Nilai penjualan bersih segmen operasi Lain-lain di tahun 2013 lebih rendah 41% seiring dengan penurunan volume penjualan dan harga jual batubara. Penjualan bauksit di tahun 2013 mencapai Rp71 miliar, naik 49% dibandingkan penjualan di 2012 yang mencapai Rp47 miliar. Sementara nilai penjualan batubara mencapai Rp81 miliar, turun 61% dibandingkan penjualan di 2012 yaitu sebesar Rp208 miliar. Di tahun 2013, PT. XYZ menghadapi realitas kondisi harga komoditas yang tetap rendah semenjak pertengahan tahun Dengan realitas ini yang merupakan faktor eksternal yang bersifat uncontrollable, Direksi mengambil kebijakan agar kinerja perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor yang sepenuhnya di bawah kendali perusahaan (controllable factor) seperti volume produksi, pengembangan usaha dan usahausaha efisiensi dapat berjalan optimal dan on track. Selain itu, perusahaan juga mengambil langkah untuk melakukan sinkronisasi pace pengembangan proyekproyek perusahaan terutama proyek Feronikel Halmahera Timur, proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah dan proyek Nickel Pig Iron (NPI). Manajemen perusahaan berpandangan bahwa proyek-proyek tersebut tetap krusial bagi masa depan perusahaan namun dengan kondisi harga komoditas di tahun 2013 yang kurang menggembirakan. Rumusan Masalah Bagaimanakah kinerja keuangan PT. XYZ diukur dengan pendekatan Economic Value Added (EVA) TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Laporan Keuangan Menurut Soemarso (2004 : 34) menyatakan bahwa : Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Menurut Azhar (2005 : 3) menyatakan bahwa : Laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan laba rugi serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana. Menurut Kasmir (2008 : 7) menyatakan, bahwa : Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas, disimpulkan bahwa laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan ( Progress Report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen perusahaan. Jadi laporan keuangan bersifat historis dan menyeluruh, sebagai suatu progress report laporan keuangan berisi data-data. 2 JEM No. 2 Vol. 12 September 2015
3 ISSN : Tujuan dan Bentuk Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikutip oleh Sawir (2005:2), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut : a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan pada suatu perusahaan sehingga memberi manfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Bentuk-bentuk laporan keuangan diantaranya: Neraca Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menunjukan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada periode tutup buku pada akhir tahun, sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet. Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu : Aktiva, Hutang dan Modal. Laporan laba-rugi Laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya-biaya, laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan dalam periode tertentu. Laporan laba ditahan Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan sendiri dalam laporan rugi-laba atau dicantumkan dalam laporan laba ditahan (retained earning statement) atau didalam laporan Bastian Lubis, Analisis Kinerja perubahan modal, tergantung konsep yang dianut perusahaan. Kalau perusahaan mengikuti clean surples principle atau all inclusive concept, maka laba/rugi insidentil akan terlihat dalam laporan rugi laba. Dan di dalam laporan laba ditahan hanya berisi : a. Net income (pendapatan bersih) yang di transfer dari laporan rugi laba b. Deklarasi pembayaran dividen c. penyisihan dari laba ( appropriation of retained earning ) Keterbatasan Laporan Keuangan Menurut Munawir (2004:6) laporan keuangan bersifat historis serta menyuluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara : 1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact) 2. Prinsip-prinsip dan kebiasaankebiasaan di dalam akuntansi (accounting conversation and postulate) 3. Pendapat pribadi (personal judgement). Dengan mengingat atau memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu menurut Munawir (2004:9) mempunyai beberapa keterbatasan antara lain : 1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan final. 2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang keliahatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. 3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu. 4. Laporan keuangan tidak mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktorfaktor tersebut tidak dapat dinyatakan JEM No. 2 Vol. 12 September
4 Bastian Lubis, Analisis Kinerja ISSN : dengan satuan uang. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisa laporan keuangan dan menilai posisi keuangan atau kemajuankemajuan yang dialami perusahaan, faktor yang utama yang mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah : a. Rasio Likuiditas, adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk membayarkan kewajiban-kewajiban keuangan dalam jangka pendek atau kewajiban-kewajiban yang harus segera dilunasi. b. Rasio Solvabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban keuangan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun kewajiban keuangan jangka panjang. c. Rasio Rentabilitas atau profitabilitas, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut dalam menggunakan aktiva secara produktif dalam menghasilkan keuntungan. Economic Value Added EVA (Economic Value Added) adalah salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan. EVA merupakan indikator tentang adanya penambahan nilai dari satu investasi. EVA yang positif menunjukkan bahwa manajemen perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan memaksimumkan nilai perusahaan. Istilah EVA dipopulerkan oleh Stern Steward Management Service, yaitu perusahaan konsultan di Amerika Serikat sekitar tahun 90-an. Stern Steward menghitung EVA dengan cara mengurangi laba operasi setelah pajak dengan total biaya modal. EVA dapat dirumuskan sebagai berikut: EVA dapat ditingkatkan dengan cara : 1. Memperoleh lebih banyak laba tanpa menggunakan lebih banyak modal, caranya adalah memotong biaya-biaya, bekerja dengan biaya produksi dan pemasaran yang lebih rendah agar diperoleh margin laba yang lebih besar. Hal ini dapat juga dicapai dengan meningkatkan perputaran aktiva, baik dengan cara menaikan volume penjualan atau bekerja dengan aktiva yang lebih rendah (lower assets). 2. Memperoleh pengembalian (return) yang lebih tinggi daripada biaya modal atas investasi baru. Hal ini sesungguhnya menyangkut pertumbuhan perusahaan. Konsep Economic Value Added (EVA) mengukur nilai tambah dengan cara mengurangi biaya modal (cost of capital) yang timbul akibat investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Economic Value Added (EVA) yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Sebaliknya Economic Value Added (EVA) yang negatif menunjukkan bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal. METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan kepustakaan. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif yang menggambarkan mengenai analisis EVA dari perusahaan, untuk mengukur kinerja keuangannya. EVA = EBIT Pajak Biaya Modal 4 JEM No. 2 Vol. 12 September 2015
5 ISSN : HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Laporan Keuangan PT. XYZ Berikut ini disajikan rangkuman Bastian Lubis, Analisis Kinerja laporan keuangan PT. XYZ Selama periode yang dikutip dari laporan neraca dan rugi laba perusahaan. Aset Tabel 1. Rangkuman Perkembangan Laporan Keuangan PT. XYZ (Rupiah) Indikator Laporan Keuangan / /13 (%) (%) Aset Lancar 9,108,019,774,000 7,646,851,196,000 7,080,437,173,000 (16.04) (7.41) Aset Tidak Lancar 6,093,215,303,000 12,061,689,750,000 14,784,680,218, Jumlah Aset 15,201,235,077,000 19,708,540,946,000 21,865,117,391, Laba Usaha sebelum Pajak penghasilan 2,568,781,385,000 3,895,495,061,000 (132,930,400,000) (103.41) Pajak Penghasilan 640,889,387, ,379,330,000 (542,877,769,000) (160.16) Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek 846,446,529,000 3,041,406,158,000 3,855,511,633, Liabilitas Jangka Panjang 3,582,744,998,000 3,834,818,732,000 5,216,118,226, Jumlah Liabilitas 4,429,191,527,000 6,876,224,890,000 9,071,629,859, Ekuitas 10,772,043,550,000 12,832,316,056,000 12,793,487,532, (0.30) Beban Bunga 10,897,724, ,892,532, ,054,555,000 2, Sumber: Hasil Olah Data Tabel 1 menunjukkan bahwa Aset Lancar PT. XYZ mengalami penurunan dari tahun Sedangkan Aset Tidak Lancar mengalami peningkatan setiap tahunnya. Secara keseluruhan aset PT. XYZ mengalami peningkatan. Analisis Economic Value Added Perkembangan Economic Value Added PT. XYZ selama tahun disajikan berikut ini: Tabel 2. Analisis Economic Value Added (Rupiah) Tahun NOPAT Capital Cost EVA ,927,891,998,000 3,278,667,753,740 (1,350,775,755,740) ,993,115,731,000 52,104,867,220,262 (49,111,751,489,262) ,947,369,000 55,550,598,777,808 (55,140,651,408,808) Sumber: Hasil Olah Data JEM No. 2 Vol. 12 September
6 Bastian Lubis, Analisis Kinerja ISSN : Berdasarkan hasil analisis EVA pada tabel 2. dapat diketahui bahwa selama tahun 2011 nilai EVA yang diperoleh oleh PT. XYZ. bernilai negatif. Semanyhingga secara sederhana penilaian EVA dapat dinyatakan sebagai berikut.: karena EVA < 0, berarti EVA negatif, menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu mencukupi kebutuhan dalam memenuhi kewajibannya, sehingga perusahaan tidak mampu menciptakan nilai karena laba yang dihasilkan tidak mencukupi untuk penyandang dana terutama pemegang saham. Artinya tidak terjadi proses nilai tambah. Dalam artian bahwa perusahaan PT. XYZ. tidak mampu menghasilkan tingkat kembalian operasi yang melebihi biaya modal, dengan kata lain meskipun perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang tinggi, akan tetapi perusahaan sebenarnya mengalami penurunan. Menurunnya nilai EVA pada PT. XYZ. selama tahun disebabkan oleh semakin menurunnya laba bersih yang diperoleh dari laba operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan sementara biaya modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan terus meningkat. Hal tersebut dipicu oleh penurunan harga komoditas logam dasar dan emas utamanya di tahun Pada tahun 2013, sebagian besar kendala yang dihadapi PT. XYZ. berasal dari kondisi eksternal yang bersifat uncontrollable. Kendala terbesar yang dihadapi di tahun 2013 adalah penurunan harga komoditas logam dasar dan emas. Penurunan harga ini tidak diperkirakan sebelumnya di awal tahun, tetapi karena kekhawatiran pengaruh krisis global dapat berdampak ke pertumbuhan perekonomian China, hal ini berujung pada penurunan harga komoditas logam dasar. Penurunan harga logam dasar juga disebabkan tingginya suplai raw material mineral terutama yang berasal dari Indonesia, untuk komoditas nikel dan bauksit. Di tahun 2013, analis memperkirakan Indonesia mengekspor 52 juta wmt bijih nikel, naik 26% dibandingkan ekspor tahun 2012 yang berjumlah 41 juta wmt. Tingginya ekspor mineral mentah dari Indonesia yang sebagian besar ditujukan ke China, dan masih adanya kekhawatiran terhadap perekonomian global menjadikan harga logam dasar tertekan di tahun Hal ini terefleksikan dari harga jual komoditas perusahaan, dimana harga jual feronikel di tahun 2013 tercatat US$6,32 per pon, turun 19% dibandingkan tahun 2012, sementara harga jual bijih nikel tahun 2013 tercatat US$39,96 per wmt, turun 1% dibandingkan tahun Jika di tahun 2012 harga emas masih menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2011, maka di tahun 2013, harga jual emas juga mengikuti tren pelemahan harga komoditas. Penurunan harga emas disebabkan mulai beralihnya minat investor ke sektor ekuitas maupun jenis investasi lainnya. Adanya kebijakan Quantitative Easing Pemerintah Amerika Serikat yang menyebabkan menguatnya investasi di sektor saham juga turut menekan minat investor dalam berinvestasi di komoditas emas. Hal ini menjadikan harga jual emas ANTAM, yang mengacu pada harga jual spot internasional, di tahun 2013 melemah 11% dibandingkan tahun 2012 menjadi US$1.523,23 per oz. Manajemen perusahaan memiliki beberapa inisitif strategis untuk menghadapi kendala penurunan harga jual. Manajemen perusahaan sadar bahwa untuk mempertahankan daya saing dan tingkat kompetitif perusahaan hanya dapat dilakukan melalui penurunan biaya. Hal ini menjadikan di tahun 2013 PT. XYZ. terus mengintensifkan program-program penghematan biaya penghematan biaya energi akan berdampak signifikan bagi daya saing perusahaan. Dengan pembangunan PLTU batubara berkapasitas 2x30MW yang akan memulai operasi di tahun 2015, PT. XYZ. berharap level biaya akan lebih dapat diturunkan ke level antara US$5,5-US$6 per pon dan akan berujung pada peningkatan profitabilitas perusahaan. Volatilitas nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika juga berpengaruh pada pendapatan perusahaan karena sebagian besar produk PT. XYZ. adalah penjualan ekspor dimana 57% komoditas PT. XYZ. Untuk meminimalisir risiko kurs, maka perusahaan dapat melakukan transaksi lindung nilai. Selain itu, kami juga berupaya agar tidak terjadi mismatch antara pendapatan perusahaan dengan kewajiban 6 JEM No. 2 Vol. 12 September 2015
7 ISSN : finansial yang dimiliki. Di tahun 2013, PT. XYZ masih menghadapi kendala dari sisi regulasi pemerintah tentang pengenaan bea ekspor bahan mentah dan royalti bagi komoditas feronikel. PT. XYZ. telah mengirimkan surat ke pemerintah untuk dapat mempertimbangkan kembali tentang pemberlakukan royalty pada komoditas feronikel, mengingat komoditas ini sudah merupakan komoditas olahan. Selain itu, untuk meminimalisir dampak pengenaan bea ekspor bahan mentah, perusahaan melakukan negosiasi dengan para pembeli komoditas bijih nikel dan bijih bauksit untuk dapat menanggung bea ekspor bahan mentah dan sebagai hasilnya hampir semua pembeli menyatakan kesanggupannya untuk bersepakat meringankan pengaruh pengenaan bea ekspor tersebut. Manajemen perusahaan berpandangan prospek perusahaan untuk tahun 2014 dan tahun-tahun ke depan akan tetap baik. Dengan adanya tantangan utama yang dihadapi perusahaan yakni ketidakpastian harga komoditas yang diperkirakan masih kurang baik ditambah dengan adanya kebijakan Pemerintah yang melarang ekspor bijih mineral dari Indonesia sehingga mempengaruhi arus kas perusahaan. Untuk mengantisipasi risiko tingkat harga komoditas yang kurang baik, di tahun 2014, PT. XYZ. tetap akan mengintensifkan upaya-upaya efisiensi dan pengendalian biaya. Program-program penghematan biaya melalui efisiensi biaya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Perhitungan Economic Value Added (EVA) selama 3 tahun terakhir menunjukkan bahwa besarnya kinerja EVA pada PT. XYZ. untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 masih belum dapat memberikan nilai tambah yang diharapkan, alasannya karena EVA yang dicapai oleh perusahaan bernilai negative yaitu tahun 2011 bernilai Rp ,- tahun 2012 bernilai Rp ,- dan tahun 2013 bernilai Rp ,-. Hasil analisis mengenai EVA yang negatif disebabkan karena nilai EVA yang dicapai oleh PT. XYZ. menunjukkan NOPAT Bastian Lubis, Analisis Kinerja yang dihasilkan oleh perusahaan lebih dari biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan khususnya dalam tahun 2012 sampai dengan tahun Saran 1. Disarankan agar perlunya perusahaan PT. XYZ dapat meningkatkan nilai EVA di tahun-tahun mendatang dengan mengurang penggunaan utang dalam mengelola unit usaha, hal ini dimaksudkan untuk dapat mengurangi beban bunga yang dibayar dalam penggunaan utang. 2. Disarankan pula agar perusahaan PT. XYZ. perlu meningkatkan kinerja keuangan dan EVA dengan meningkatkan pendapatan dari usaha yang dikelola. Hal ini dilakukan untuk dapat meningkatkan laba usaha di masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir, 2001, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, cetakan kedua, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Azhar, Susanto Sistem Informasi Akuntansi Konsep & Pengembangan Berbasis Komputer. Bandung : Lingga Jaya. Baridwan, Zaky & Ary Legowo Asosiasiantara EVA (Economic Value Added), MVA (Market Value Added) dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Tema, Vol III. September Bastian, Indra, 2001, Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, cetakan pertama, Penerbit : BPFE, Yogyakarta. Dharma, Surya Manajemen Kinerja: JEM No. 2 Vol. 12 September
8 Bastian Lubis, Analisis Kinerja ISSN : Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Faisal Abdullah, 2004, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, edisi kedua (revisi), cetakan keempat, Universitas Muhammadiyah, Malang Hanafi, M. Mamduh dan Halim, Abdul, 2004, Analisis Laporan Keuangan, edisi revisi, cetakan pertama, penerbit : AMP-YPKN, Yogyakarta Harahap, Sofyan Safri, 2004, Teori Akuntansi, Penerbit: Rajawali Pers, Jakarta. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti, 2004, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, edisi pertama, cetakan pertama, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Indra Laksana, 2006, Hubungan EVA dengan Sistem LQ 45 di Bursa Efek Jakarta, Penerbit : Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Keuangan, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta. 8 JEM No. 2 Vol. 12 September 2015
9 ISSN : Bastian Lubis, Analisis Kinerja JEM No. 2 Vol. 12 September
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH
Lebih terperinciDI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGANN TERHADAP LABAA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas
Lebih terperinciModul ke: LAPORAN KEUANGAN
Modul ke: LAPORAN KEUANGAN Menggambarkan bentuk-bentuk laporan keuangan (neraca, rugi-laba, dan arus kas), serta mengerti maksud dari laporan keuangan untuk kepentingan perusahaan. Fakultas EKONOMI Program
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN PADA PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk.
KINERJA KEUANGAN PADA PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk. Erin email: erin_wang94@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan
Lebih terperinciModul ke: Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.Ak
Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Fakultas EKONOMI Program Studi Manajemen 84008 Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.Ak LAPORAN KEUANGAN Menggambarkan bentuk-bentuk laporan keuangan (neraca, rugilaba,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Wibowo (2014:7 ), kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2000), kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau untuk meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK
KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Suliono Email: sulionosung@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals (GARP) dan Badan Sertifikasi Manajemen resiko (BSMR; 2005:A3) adalah suatu lembaga yang telah memeperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat untuk memperoleh modal tersebut adalah melalui pasar modal.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, dunia usaha menjadi semakin kompetitif sehingga menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi agar terhindar dari kebangkrutan dan unggul
Lebih terperinciKINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk.
KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk. Lisa Rusdian Gunawan email: sansanngui@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE
Lebih terperinciBab II. Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada
Lebih terperinciVolume 1 No 1 Juli 2017
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Periode 2011-2015) Safriadi Pohan Program
Lebih terperinciEvaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak
Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Analisis Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi pada PT. HM Sampoerna, Tbk dan Anak Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar. Asimetri informasi dapat
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal (signalling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Laporan Keuangan 1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Kieso (2002 : 3) adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dividen yang besarnya minimal sama dengan tingkat bunga deposito atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya masyarakat membeli saham dengan harapan akan memperoleh dividen yang besarnya minimal sama dengan tingkat bunga deposito atau capital gain yang
Lebih terperinciPT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ABSTRAKSI
PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Primal Aditya Rizki Email : primal_limos74@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan suatu perusahaan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen
Lebih terperinciMenurut Sutrisno (2009;9) menyatakan bahwa laporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Setiap perusahaan selalu membuat laporan keuangan pada setiap akhir periode dalam satu tahun buku yang berisi pertanggungjawaban
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK
1 ANALISIS KEMAMPUAN ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK NUR FAHMI*), SUTARDI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia *Email:
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Analisis rasio keuangan Analisis du pont Analisis MNA dan EVA. Septiani Juniarti, SE.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi
Manajemen Keuangan Modul ke: Analisis rasio keuangan Analisis du pont Analisis MNA dan EVA 03 Fakultas Ekonomi Septiani Juniarti, SE.MM Program Studi S1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Analisis Rasio Keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai
Lebih terperinciBAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di
BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN II.1 Kinerja Keuangan II.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di bidang keuangan ( Munawir,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini sesuai dengan sifat perusahaan yaitu Profit Oriented,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya. Hal ini sesuai dengan sifat perusahaan yaitu Profit Oriented, akan tetapi hal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return On Assets (ROA) Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya perusahaan di dunia yang sangat pesat, sehingga menimbulkan persaingan semakin ketat. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil mempengaruhi
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus pada PT. Unilever Indonesia Periode 2006-2010) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan
Lebih terperinciRASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI
RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi
Lebih terperinciTrenggono Sutioso. PT. Antam (Persero) Tbk. SARI
Topik Utama Strategi Pertumbuhan Antam Melalui Penciptaan Nilai Tambah Mineral Trenggono Sutioso PT. Antam (Persero) Tbk. trenggono.sutiyoso@antam.com SARI Undang-Undang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah pendanaan yang sangat vital bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menunjang jalannya aktifitas perusahaan,
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta
ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik
BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) 2.1.1.1 Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) Ketika suatu
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA. Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian kinerja keuangan Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan keberhasilan atau kesuksesan suatu perusahaan. Kinerja yang baik menunjukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena globalisasi dewasa ini telah semakin meluas. Globalisasi terjadi pada berbagai bidang, salah satunya dibidang ekonomi. Perkembangan globalisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka kseimpulan dari hasil analisa atas kinerja perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan Rasio Rentabilitas dan metode
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Financial Distress Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau krisis. Kondisi financial distress
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Elvira Jayanti Panutupani elvirabey@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan oleh Sony siswanto (2012) dengan tujuan penelitian mengetahui Evaluasi kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (1) Earnings Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting profit. Termasuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kondisi perekonomian nasional saat ini mengarah pada pemulihan krisis ekonomi global pada tahun 2009 yang tercermin dalam kondisi ekonomi makro. Sejalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Masalah perekonomian selalu menjadi faktor yang penting untuk mendorong kemajuan suatu negara. Perusahaan akan selalu menghadapi hambatan-hambatan dalam
Lebih terperinciBurhan Candra Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak
KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT EXPLOITASI ENERGI INDONESIA,Tbk. DAN ENTITAS ANAK Burhan Candra Email: zhouwuhan@yahoo.com.id Program Studi Manajemen STIE
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2009). Dengan kata lain perusahaan adalah suatu bentuk badan usaha yang lebih
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah badan usaha yang bersifat tetap, terus menerus, didirikan serta bekerja maupun berkedudukan dalam suatu wilayah untuk tujuan tertentu (Kansil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat terjadi krisis moneter banyak perusahaan yang mengalami penurunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat terjadi krisis moneter banyak perusahaan yang mengalami penurunan dalam pendapatannya bahkan ada juga beberapa yang mengalami kerugian. Hal ini terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin meningkatnya kemajuan di bidang perdagangan dan perkembangan dalam era globalisasi, Indonesia dihadapkan pada perubahan berbagai aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Demi menjaga kelangsungan hidup usahanya, perusahaan harus menjalankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Demi menjaga kelangsungan hidup usahanya, perusahaan harus menjalankan dan mengelola kegiatan bisnis dengan baik. Hal ini perlu didukung oleh ketersediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Perusahaan 2.1.1 Definisi Kinerja Perusahaan Kinerja suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kualitas kinerja keuangannya, yaitu jika kinerja keuangannya mengalami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan utama didirikannya perusahaan selaku entitas bisnis yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat berjalannya sistem perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir ini,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan dengan usaha kecil menengah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal (signalling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka dari itu, perusahaan di. tuntut untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya agar mampu
0 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis dipenuhi dengan berbagai macam persaingan, baik itu di dalam negeri maupun luar negeri, baik itu bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Menurut Margaretha (2011:5), Nilai ( value) perusahaan yang sudah go public merupakan nilai yang tercermin dalam harga pasar saham perusahaan, sedangkan nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu
50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana dari dalam perusahaan (internal financing) atau dari luar perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan dana ini perusahaan dapat memperoleh dana dari dalam perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id 1. LAPORAN KEUANGAN Ada tiga jenis laporan keuangan yang sering digunakan yaitu: A. Neraca B. Laporan laba-rugi C. Laporan aliran kas a. neraca Neraca menggambarkan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Didalam mengamati perkembangan suatu perusahaan salah satu aspek yang paling penting adalah bidang keuangannya, Dengan melihat aspek keuangan suatu perusahaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesi (IAI) dalam PSAK no. 1 (2004:7) adalah tentang kerangka dasar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2005), kinerja adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola perusahaan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi
Lebih terperinciPenilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode EVA (Economic Value Added) (Studi Kasus pada PT. Krakatau Steel Tbk Periode )
Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode EVA (Economic Value Added) (Studi Kasus pada PT. Krakatau Steel Tbk Periode 2012-2016) Meutia Dewi Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu data yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk angka-angka. Data ini
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber dan Jenis Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk angka-angka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri. Sumbangan sektor industri pengolahan (migas dan non-migas) memberikan kontribusi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efisiensi 2.1.1 Pengertian Efisiensi adalah : Menurut Kamus Besar Ekonomi (2003;178) menyatakan bahwa efisiensi Hubungan atau perbandingan antara faktor keluaran (output) barang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Bank BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang hidup di perkotaan.bahkan di pedesaan sekalipun saat ini kata bank bukan merupakan kata
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi
6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi dan perkembangan arus informasi yang begitu pesat menyebabkan perkembangan dunia usaha yang begitu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Menurut Ari (2005) pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode economic value added (EVA) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun secara
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan
II. LANDASAN TEORI A. Kinerja Keuangan Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) (STUDI PADA PT. TRIKOMSEL OKE, TBK DAN PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE, TBK YANG TERDAFTAR DI BEI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Indayani (2004), melakukan penelitian pada perusahaan telekomunikasi yang go public di BursaEfek Jakarta.
Lebih terperinciANALISIS MARKET VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BEI (PT. INDOSAT, TBK. PERIODE )
ANALISIS MARKET VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BEI (PT. INDOSAT, TBK. PERIODE 2012-2015) SKRIPSI Diajukan Umtuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mencapai profit yang maksimal dalam menjalankan usahanya. Laba perusahaan yang diperoleh untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain untuk mencari keuntungan, tujuan dari kegiatan bisnis juga untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam bisnis tujuannya adalah menghasilkan profit bagi perusahaan. Selain untuk mencari keuntungan, tujuan dari kegiatan bisnis juga untuk memaksimalkan kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia telah menjadi bagian penting dari berkembangnya perekonomian Indonesia. Pasar modal dapat menjadi alternatif pendanaan bagi semua sektor
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan (Signalling theory) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
Lebih terperinciB a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga
B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga terkena imbas terjadinya krisis ekonomi yang terjadi
Lebih terperinci