PERBAIKAN METODE PEMERINGKATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN BERDASARKAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN DAN BERPASANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBAIKAN METODE PEMERINGKATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN BERDASARKAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN DAN BERPASANGAN"

Transkripsi

1 PERBAIKAN METODE PEMERINGKATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN BERDASARKAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN DAN NILAIPROYEK DENGANMENGURANGIPERBANDINGAN BERPASANGAN TESIS Dipersiapkan oleh Eko Prasetyo Pembimbing Daniel O. Siahaan, S.Kom, M.Sc, PD.Eng MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

2 Latar Belakang Fase spesifikasi kebutuhan dalam pembuatan perangkat lunak merupakan fase yang sangat menentukan keberhasilan perangkat lunak K. Agusa et. al. (1979), A. Davis (1993), dan K. Yue (1987) Meminimalisasi resiko selama pengembangan sehingga spesifikasi kebutuhan dengan kepentingan yang gpaling tinggi atau beresiko tinggi diimplementasikan terlebih dahulu Metode : Pendekatan keuntungan dan biaya (Herrmann, Andrea, Maya Daneva, 2008), AHP (T.L. Saaty, 2001), 100 points method (D. Leffingwell, 2000) Konsumsi fase spesifikasi kebutuhan yang baik : COCOMO (2000) 8% dari total sumber daya proyek NASA, Forsberg (1997) proyek sukses secara optimal ketika menggunakan 7% 15% ketika jumlah spesifikasi kebutuhan semakin banyak maka waktu yang diperlukan untuk memeringkatnya juga semakin lama, terutama pada metode AHP dan metode yang menggunakannya. 2

3 Pendekatan keuntungan dan biaya Penelitian terkait Telah memasukkan unsur keuntungan dan biaya dalam merangking, jika dibandingkan dengan metode yang lain (Herrmann, Andrea, Maya Daneva, 2008) Pendekatan yang kemudian dikembangkan dan dikomersialkan dalam perusahaan Focal Point (Vigo ahl, 2005) Kelemahan metode : tergantung pada AHP untuk merangking keuntungan dan biaya, sehingga jika jumlah hkb kebutuhan semakin banyak maka jmlah pertanyaan yang dijawab tumbuh secara kuadratik mengikuti rumus : j = n(n 1)/2 kebingungan g bagi pelanggan untukmemilih, karena pada setiap kuadran yang ditempati oleh setiap spesifikasi kebutuhan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing Lamanya proses penentuan nilai peringkat berdasarkan keuntungan dan biaya 3

4 Yang dilakukan dalam penelitian Perbaikan metode pemeringkatan spesifikasi kebutuhan berdasarkan perkiraan keuntungan dan nilai i proyek dengan mengurangi perbandingan berpasangan : Pemeringkatan keuntungan dan nilai proyek menggunakan metode 100 poin, metode pengelompokannya menggunakan fuzzy k means clustering dengan basis perkiraan keuntungan dan nilai proyek dalam kelompok pemeringkatan, sedangkan pemeringkatan kelompoknya menggunakannakan metode model kuadran. Pemeringkatan spesifikasi kebutuhan dalam kelompok menggunakan AHP berbasis metode lama. Dengan perbaikan ini diharapkan jumlah perbandingan berpasangan yang harus dijawab oleh pelanggan dapat dikurangi dan memberikan hasil peringkat akhir yang pasti.

5 Input/Output metode Input : Sejumlah spesifikasi kebutuhan yang dinyatakan dalampernyataanyang yang benar dan tidak ambigus Misal : R : Output : Spesifikasi kebutuhan yang sudah diperingkat dengan mempertimbangkan faktor keuntungan, nilai proyek dan faktor lain yang digunakan ketika melakukan pemeringkatan akhir Misal : R :

6 Spesifikasi Kebutuhan (Davis, G. dan Shehata, M., 2010) R1 : Sistem seharusnya menyimpan informasi terbaru mengenai setiap property dalam database yang handal R2 : Sistem seharusnya memberikan fasilitas fungsional seperti advanced searching, browsing, dan editing terhadap real estate agency dan agency office staff. Ini akan membutuhkan pembedaan level akses dan kontrol R3 : Sistem seharusnya menyediakan akses pencarian dan browsing pada user umum. Mereka dapat melihat sebuah pilihan bagian dari informasi semua properti R4 : Sistem seharusnya mengenali bermacam macam "states" dimana propertinya dapat menjadi "unlisted", "listed", "conditionally sold", dan "sold". Ini penting sebagaimana kebanyakan user menginginkan tidak memasukkan properi yang sudah terjual dari hasil perncarian R5 : Sistem akan mendukung akses internet pada website agency R6 : Sistem akan menyediakan transaksi online R7 : Sistem akan berjalan pada platform Windows dan menggunakan protokol komunikasi standart R8 : Sistem akan menyediakan laporan secara harian, mingguan, dan bulanan tentang aktivitas agency selama periode yang di cover oleh laporan R9 : Sistem seharusnya menyediakan tampilan dalam format grafis (GUI)

7 Tujuan Penelitian dan Kontribusi Tujuan : Mengurangi jumlah perbandingan berpasangan yang harus dijawab oleh pengguna/pelanggan dan pengembang Memberikan hasil rangking yang pasti pada sejumlah spesifikasi kebutuhan dengan mengelompokkan spesifikasi kebutuhan kedalam sejumlah kelompok yang kemudian diperingkat kembali menggunakan metode AHP. Kontribusi : Perbaikan metode untuk mempercepat pemeringkatan spesifikasi kebutuhan dengan fuzzy k means yang berbasis perkiraan keuntungan dan nilai proyek

8 Metode Pendekatan Keuntungan Req1 Nilai Req9Proyek yang lama Input R : Rank R1 R9 Rank R1 R9 R : R : R1 : 4 1 R2 : 1 6 R3 : 7 8 R4 : 9 7 R5 : R6 : R7 : R8 : 5 3 R9 : R : Keuntung gan Diagram Keuntungan-Nilai Proyek R2 R7 R3 R6 R4 R5 R8 2 R9 R Nilai proyek Lokasi Req.

9 Desain proses perbaikan metode Input Rank R1 R9 R : Req1 Req9 R : Rank R1 R9 R : R1 : 4 1 R2 : 1 6 R3 : 7 8 R4 : 9 7 R5 : 2 4 R6 : 8 9 R7 : 6 5 R8 : 5 3 R9 : (1,2,5,8,9) 2. (3,4,6,7) 1. (2,5,9,8,1) 2. (6,3,4,7) R :

10 Relevansi hasil Metode yang lama : Perkiraan peringkat (R) : Metode yang baru : Setelah kelompok dan data didalamnya diperingkat : (2,5,9,8,1) (6,3,4,7) Peringkat akhir (R) : Analisis pasangan pengembang dan pelanggan 1 : Pada pengelompokan dengan 2 kelompok, data yang menjadi peringkat pertama a R : ( selalu dikelompok eo 1), peringkat kedua berisi data R : (6 4 7 selalu dalam kelompok 2). Sehingga ada 7 spesifikasi kebutuhan yang selalu berada pada kelompok yang sama jika dibandingkan dengan metode yang lama

11 Relevansi hasil Analisis pasangan pengembang dan pelanggan 7 : percobaan 2 dan 3 dapat dianalisis bahwa untuk R2, R5, R7 selalu berada sebagai 3 teratas di kelompok pertama, kelompok pertama ini adalah kelompok terdekat dengan kuadran terbaik. R4, R6, R7 selalu berada didaerah kelompok yang dekat dengan kuadran terjelek. Sehingga ada 6 dari 9 spesifikasi kebutuhan pada metode baru yang selalu berada pada daerah kelompok yang sama. Ada kondisi ekstrim pada percobaan 3 kelompok yang ke 4, dimana R8 menempati kelompok pertama (dalam percobaan yang lain tidak pernah masuk dikelompok pertama), hal ini karena posisi titik pusat kelompok pertama lebih dekat dengannya, dan masalah ini juga dipengaruhi secara alami oleh metode fuzzy k means yang meletakkan titik awal kelompok secara acak.

12 Pengujian dan analisis Metode pengujian yang dilakukan adalah studi kasus terhadap metode, titik titik yang diuji adalah sebagai berikut : Melakukan pemeringkatan berdasarkan keuntungan oleh pelanggan dan nilai proyek oleh pengembang dengan metode 100 poin. Melakukan pengelompokan dengan k means clustering oleh pengembang dengan jumlah kelompok yang diperkirakan secara mandiri oleh pengembang. Melakukan pemeringkatan pada sejumlah spesifikasi kebutuhan dalam tiap kelompok berdasarkan metode AHP oleh pelanggan yang didapat dari metode yang lama. Pada 10 pelajar sarjana sebagai pengguna dan 1 pelajar master sebagai pengembang. Analisisyang i dilakukan k dl dalam pengujian metode iniiadalah dlh: Jika dalam langkah 3, dengan jumlah perbandingan berpasangan yang sudah dikurangi dari jumlah semula memberikan hasil konsistensi jawaban yang memenuhi syarat dalam AHP yaitu kurang dari 10% maka metode ini dinyatakan berhasil. Metode pengujian lain yang digunakan adalah pengujian terhadap hipotesis.

13 Hasil Pengujian pada 1 Pelajar Master untuk pemeringkatan sementara Pengembang Jumlah spesifikasi kebutuhan Jumlah pertanyaan yang diselesaikan ik Metode lama Metode baru (AHP) (100 poin)

14 Hasil Pengujian pada 10 Pelajar Sarjana untuk pemeringkatan sementara Pelanggan Jumlah spesifikasi kebutuhan Jumlah pertanyaan yang diselesaikan Metode lama Metode baru

15 Peringkat Sementara yang didapat dari Pengembang Spes. Kbth Kebutuhan Poin Peringkat R1 7 4 R2 1 1 R R R5 4 2 R R R8 8 5 R9 5 3

16 Peringkat oleh 3 Pelanggan dan Pasangannya dengan Pengembang Spes. Kebutuhan Peringkat oleh pelanggan c1 c7 c10 poin rank poin rank poin rank Pasangan data d c1 d c7 d -c10 R R R R R R R R R

17 Pengelompokan pasangan pengembang (d) dengan pelanggan 1 (1) (c1) pada 2 kelompok kl k Data dalam Diagram Keuntungan-Nilai i Proyek kelompok (setelah 10 R6 kelompok 8 R3 2 R4 diperingkat ) : 6 R2 R7 (1,2,5,8,9) (3,4,6,7) 4 R5 1 R8 Setelah diperingkat : 2 R9 R1 (2,5,9,8,1) (6,3,4,7) Peringkat akhir : 2 5 Nilai proyek Ke euntungan

18 Pengelompokan pasangan pengembang (d) dengan pelanggan 1 (1) (c1) pada 3 kelompok kl k Data dalam kelompok Diagram Keuntungan-Nilai i Proyek 10 (setelah kelompok R6 8 R3 3 diperingkat ) : (257) (2,5,7) R4 6 R2 (1,8,9) (3,4,6) 1 R7 4 R5 Setelah diperingkat : R8 2 R9 2 (2,7,5) (9,8,1) (6,3,4) R Peringkat akhir : Nilai proyek Ke euntungan

19 Peringkat Akhir metode lama Jika urutan 10 spesifikasi 8 kebutuhan dituliskan 6 urutan peringkatnya 4 : an Keuntung Diagram Keuntungan-Nilai Proyek R2 R5 R9 R1 R8 R7 R3 R6 R Nilai proyek Lokasi Req.

20 Hasil Peringkat Akhir Metode Baru antara Pengembang (d) dengan Pelanggan 1 (c1) Perc. ke Jml kel Jml perbandingan berpasangan CR lama baru lama baru Peringkat akhir Rata-rata Simpangan baku

21 Rekapitulasi Akhir Perubahan Jumlah Perbandingan dan CR Rata-rata jml Persentase selisih Rata-rata CR Selisih rata-rata Pasangan perbandingan (%) lama baru lama baru jml pas. CR jml pas. CR d c d c d c d c d c d c d c d c d c d c Rata-rata Simpangan baku

22 Analisis hasil pengujian Jumlah perbandingan berpasangan yang harus dijawab oleh pengembang/pelanggan telah berkurang dengan rata rata sekitar 63.28% dengan simpangan baku 0.89%. Separuh jumlah yang seharusnyadijawab telah berkurang sehingga hanya 36.72% saja yang harus dijawab. Hal ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini. Dengan pengurangan jumlah perbandingan berpasangan, ternyata nilai CR baru yang didapatkan masih kurang dari 10% dengan selisih rata rata dari CR yang lama adalah Karena CR akhir yang didapatkan masih dibawah 10% maka metode ini dianggap berhasil.

23 Analisis terhadap hipotesis Hipotesis 1 H 1 1 : Pada saat penentuan peringkat sementara oleh lhpengambang dan pelanggan, hanya menjawab n buah spesifikasi kebutuhan saja, sesuai dengan metode 100 poin. Karena H 0 1 benar dan H 1 1 benar, maka hipotesis 1 bernilai benar. Hipotesis 2 H 1 2 : Jumlah R ada 9 maka jumlah jumlah perbandingan berpasangan = 9*(9 1)/2 = 36. Jika terbagi menjadi 3 kelompok dengan jumlah data masing masing kelompok adalah : 4, 2, 3 ternyata jumlah perbandingan berpasangan yang harus dijawab adalah dlh10. Jika dihitung dengan rumus, jumlah perbandingan berpasangan yang harus dijawab adalah : (4*(4 1)/2)+(2*(2 1)/2)+(3*(3 1)/2) = 10. Jumlah perbandingan berpasangan telah berkurang sehingga menjadi k Karena H 0 2 benar dan H 1 2 benar, maka hipotesis 2 bernilai benar. n( Ci)( n( Ci) i= 1 Hipotesis 3 H 1 3 : Pembacaan data dalam tiap kuadran dilakukan secara urut kuadran II, III, I, IV dan rekursif sehingga hasil peringkat kelompok terjadi secara otomatis. Karena H 03 benar dan H 13 benar, maka hipotesis 3 bernilai benar. 1) / 2

24 Kesimpulan Jumlah perbandingan berpasangan yang harus dijawab baik oleh pengembang maupun pelanggan dapat dikurangi dalam jumlah yang signifikan. Lebih dari 50% perbandinganberpasangan p g dapat dikurangi, sedangkan hasil pemeringkatannya tetap relevan terhadap keuntungan dan nilai proyek. Peringkat yang pasti bisa didapatkan dengan menerapkan metode yang telah diperbaiki ini, karena hasil pemeringkatan sementara oleh pengembang dan pelanggan digabungkan menjadi data yang dapat dikelompok kelompokkan, kemudian diperingkat kembali.

25 Saran Pada saat proses pengelompokan ada kemungkinan terjadinya penggabungan kelompok menjadi satu kelompok, hal ini dikarenakan pengaruh metode fuzzy k means yang memungkinkan terjadinya nilai tak terhingga pada lokasi koordinat titik pusat kelompok. Jumlah pengujianuntuk setiap pasangan pengembang dengan pelanggan perlu ditambah untuk memberikan hasil yang lebih akurat.

26 TERIMA KASIH 26

27 Kajian Pustaka Pemeringkatan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) 100 poin Metode Pendekatan Keuntungan dan Biaya K Means Clustering Quadrant Model 27

28 Spesifikasi Kebutuhan Spesifikasi kebutuhan (requirement) adalah atribut yang diperlukan dalam sistem, sebuah pernyataan yang mengidentifikasi capability, characteristic, atau quality factor dari sebuah sistem dengan tujuan untuk mendapatkan nilai dan utilitas pada pelanggan atau pengguna (RalphR R. Young, 2004) 28

29 Pemeringkatan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak Pemeringkatan spesifikasi kebutuhan digunakan dalam manajemen produk perangkat lunak untuk menentukan yang manakah kandidat spesifikasi kebutuhan produk perangkat lunak yang seharusnya dimasukkandalam release tertentu t t (J. Karlsson & K. Ryan, 1997). Spesifikasi kebutuhan diprioritaskan untuk meminimalisasi resiko selama pengembangan sehingga spesifikasi kbth kebutuhan dengan kepentingan yang paling tinggii atau beresiko tinggi diimplementasikan terlebih dahulu. Ada beberapa metode untuk memperkirakan priorotisasi (pemeringkatan) spesifikasi i kbth kebutuhan perangkat ktlunak yang ada. 29

30 Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic aytchierarchy eac Process (AHP) merupakan teori umum mengenai pengukuran (T. L. Saaty, 1990) AHP digunakan untuk menurunkan skala rasio dari beberapa perbandingan berpasangan yang bersifat tdiskrit it maupun kontinu. Perbandingan berpasangan tersebut dapat diperoleh melalui pengukuran aktual maupun pengukuran relative dari derajat kesukaan, atau kepentingan atau perasaan. 30

31 Skala rasio AHP Intensitas dari kepentingan pada skala absolut Definisi 1 Sama pentingnya 3 Agak lebih penting yang satu atas lainnya 5 cukup penting 7 sangat penting 9 kepentingan yang ekstrim 2,4,6,8 berbalikan rasio nilai tengah diantara dua nilai keputusan yang berdekatan jika aktifitas i mempunyai nilai yang lebih tinggi dari aktifitas j maka j mempunyai nilai berbalikan ketika dibandingkan dengan rasio yang didapat langsung dari pengukuran Penjelasan Kedua aktifitas menyumbangkan sama pada tujuan Pengalaman dan keputusan menunjukkan kesukaan atas satu aktifitas lebih dari yang lain Pengalaman dan keputusan menunjukkan kesukaan atas satu aktifitas lebih dari yang lain Pengalaman dan keputusan menunjukkan kesukaan yang kuat atas satu aktifitas lebih dari yang lain Bukti menyukai satu aktifitas atas yang lain sangat kuat Bila kompromi dibutuhkan 31

32 100 poin Disebut juga metode Cumulative Voting Ada beberapa model : Seseorang mempunyai 100 poin dan harus mendistribusikan poin tersebut pada sejumlah pilihan. Ada 100 orang, masing masing memberikan satu suara pada sejumlah pilihan. Langkah langkah pemeringkatan dengan metode 100P : Memasukkan semua spesifikasi kebutuhan dalam baris. Membagi semua point diantara spesifikasi kebutuhan, menurut yang e bag se ua po tda ta a spes as ebutu a, e u utya g manakah spesifikasi kebutuhan yang paling penting kepada sistem

33 Metode Pendekatan Keuntungan dan Biaya Pendekatan biaya value bagus dan secara relatif mudah untuk digunakan sebagai metode pemeringkatan spesifikasi kebutuhan produk perangkat lunak. Pendekatan ini dibuat oleh Joachim Karlsson dan Kevin Ryan (1997). Ide dasar dalam menentukan setiap kandidat individu spesifikasi kebutuhan adalah biaya pengimplementasian spesifikasi kebutuhan dan berapa banyak keuntungan/hasil yang didapat dari spesifikasi i kbth kebutuhan. Penilaian biaya dan value untuk spesifikasi kebutuhan dilakukan menggunakan metode Analitical Hiearchy Process (AHP). 33

34 Langkah pemrioritasan Metode Pendekatan dk Keuntungan dan Biaya Teknisi spesifikasi kebutuhan denganberhati hati me review kandidat spesifikasi kebutuhan untuk kelengkapan dan meyakinkan bahwa semua telah dinyatakan dalam pernyataan yang tidak ambigus. Pelanggan/pengguna (atau perwakilan yang tepat) menerapkan metode perbandingan berpasangan AHP untuk menilai keuntungan relatif dari kandidat dd spesifikasi fk kb kebutuhan. Teknisi perangkat lunak menggunakan perbandingan berpasangan AHP untuk memperkirakan biaya relatif pengimplementasian kandidat spesifikasi kebutuhan. Teknisi perangkat lunak menggunakan AHP untuk menghitung keuntungan relatif dan biaya implementasi setiap kandidat spesifikasi kebutuhan, dan memetakan keduanya pada diagram biaya keuntungan. Keuntungan diletakkan pada sumbu y diagram dan perkiraan biaya pada sumbu x. Stakeholder menggunakan diagram biaya value sebagai peta konsep untuk analisis dan diskusi kandidat spesifikasi kebutuhan. Sekarang manajer perangkat lunak memprioritisasi spesifikasi kebutuhan dan memutuskan yang manakah spesifikasi kebutuhan yang akan diimplementasikan. 34

35 K Means Clustering Dalam statistik dan machine learning, k means clustering adalah metode analisis klaster yang mengarah pada pemartisian n obyek pengamatan kedalam k klaster dimana setiap obyek pengamatan dimiliki oleh sebuah klaster dengan mean terdekat (wikipedia.org, 2010) K means merupakan salah satu metode pengklasteran data non hirarki yang berusaha mempartisi data yang ada ke dl dalam bentuk satu atau lbh lebih klaster/kelompok. Metode ini mempartisi data ke dalam klaster/kelompok sehingga data yang memiliki karakteristik yang sama dikelompokkan ke dalam satu klaster yang sama dan data yang mempunyai karakteristik yang berbedab dk dikelompokkan kk ke dl dalam kl kelompokk yang lain. Adapun tujuan dari pengklasteran data ini adalah untuk meminimalisasikan fungsi obyektif yang diset dalam proses pengklasteran, yang gpada umumnya berusaha meminimalisasikan variasi di dalam suatu klaster dan memaksimalkan variasi antar kluster. 35

36 Langkah pengklasteran data menggunakan metode k means Tentukan jumlah klaster Alokasikan data ke dalam klaster secara random Hitung centroid/rata rata dari data yang ada di masing masing klaster Alokasikan masing masing data ke centroid/rata rata terdekat Kembali ke Step 3, apabila masih ada data yang berpindah klaster atau apabila perubahan nilai centroid,, ada yang di atas nilai threshold yang ditentukan atau apabila perubahan nilai pada fungsi obyektif yang digunakan di atas nilai threshold yang ditentukan 36

37 Fuzzy k means Metodefuzzy k means (atau lebih sering disebut sebagai fuzzy c means) mengalokasikan kembali data ke dalam masing masing cluster dengan memanfaatkan teori fuzzy. Dalam metode fuzzy k means dipergunakan variable fungsi keanggotaan, u ik, yang merujuk padaseberapa besar kemungkinanki suatu data bisa menjadi anggota ke dalam suatu klaster. 37

38 Fungsi keanggotaan untuk suatu data ke suatu cluster tertentu dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : dimana: u ik : Fungsi keanggotaan data ke k ke klaster ke i v i : Nilaii centroid cluster ke ii m : Weighting Exponent 38

39 Quadrant model adalah supply categorization model yang meng aggregasi item inventori dari sistem it pasokan kedalam bentuk kuadran (Enholm Heuristics, 2008) Quadrant Model 39

40 Critical : Nilai misi yang tinggi, resiko dan keunikan tinggi mengarahkan pelanggan memusatkan pada bagian ini. i Bottleneck : Item item pada bagian ini mempunyai nilai misi yang rendah seperti routine, tetapi mempunyai elemen resiko dimana sedikitpemasok yang tersedia, item tertentu mempunyai sedikit atau tidak ada potensi untuk digantikan, dan lebih mahal. Routine : Nilai misi yang rendah, dan item resiko/keunikan yang rendah ditemukan oleh pelanggan yang mempunyai banyak pilihan yang tersedia dari pemasok yang berpotensi, harga lebih rendah dan item tersebut tidak penting terhadap harapan misi. Leveraged : Resiko/keunikan rendah, dan nilai misi yang tinggi yang mengkarakteristikkan item pada quadran ini. 40

PERBAIKAN PROSES PENGELOMPOKAN DAN PEMERINGKATAN KEBUTUHAN PADA METODE PENINGKATAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN DAN NILAI PROYEK (ACBA)

PERBAIKAN PROSES PENGELOMPOKAN DAN PEMERINGKATAN KEBUTUHAN PADA METODE PENINGKATAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN DAN NILAI PROYEK (ACBA) PERBAIKAN PROSES PENGELOMPOKAN DAN PEMERINGKATAN KEBUTUHAN PADA METODE PENINGKATAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN DAN NILAI PROYEK (ACBA) Harunur Rosyid, Daniel O. Siahaan Program Studi Magister Teknik Informatika

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENENTUAN PRIORITAS KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH BENIH KASIH MENGGUNAKAN ADVANCED COST VALUE APPROACH

MANAJEMEN PENENTUAN PRIORITAS KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH BENIH KASIH MENGGUNAKAN ADVANCED COST VALUE APPROACH MANAJEMEN PENENTUAN PRIORITAS KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH BENIH KASIH MENGGUNAKAN ADVANCED COST VALUE APPROACH Arlince Silitonga 1) dan Daniel O. Siahaan 2) 1) Jurusan Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

PERBAIKAN METODE PEMERINGKATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN BERDASARKAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN DAN NILAI PROYEK DENGAN MENGURANGI PERBANDINGAN BERPASANGAN

PERBAIKAN METODE PEMERINGKATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN BERDASARKAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN DAN NILAI PROYEK DENGAN MENGURANGI PERBANDINGAN BERPASANGAN Vol. 6, No., Juli 011 ISSN 016-0544 PERBAIKAN METODE PEMERINGKATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN BERDASARKAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN DAN NILAI PROYEK DENGAN MENGURANGI PERBANDINGAN BERPASANGAN a Daniel Siahaan, b

Lebih terperinci

PEMERINGKATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK DENGAN ADVANCED COST-BENEFIT APPROACH

PEMERINGKATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK DENGAN ADVANCED COST-BENEFIT APPROACH Seminar Nasional Tekn Informata (SANTIKA 01) Tekn Informata-Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur 10 Maret 01. pp 49-55 PEMERINGKATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT

Lebih terperinci

CLUSTERING DAN PEMBOBOTAN UNTUK MENINGKATKAN METODE CUMULATIVE VOTING

CLUSTERING DAN PEMBOBOTAN UNTUK MENINGKATKAN METODE CUMULATIVE VOTING CLUSTERING DAN PEMBOBOTAN UNTUK MENINGKATKAN METODE CUMULATIVE VOTING Utomo Puianto dan Eko Prasetyo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Gresik. utomo.puianto@yahoo.co.id dan eko1979@yahoo.com

Lebih terperinci

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Modul 7 PEMBUATAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Modul 7 PEMBUATAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Modul 7 PEMBUATAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan teori umum mengenai pengukuran (Saaty, T.L., 1990a). Empat macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, komputer semakin banyak berperan di dalam kehidupan masyarakat. Hampir semua bidang kehidupan telah menggunakan komputer sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM

BAB 3 ANALISA SISTEM BAB 3 ANALISA SISTEM Pada perancangan suatu sistem diperlakukan analisa yang tepat, sehingga proses pembuatan sistem dapat berjalan dengan lancar dan sesuai seperti yang diinginkan. Setelah dilakukan analisis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK REKOMENDASI TEMPAT KOST PADA APLIKASI KOST ONLINE

IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK REKOMENDASI TEMPAT KOST PADA APLIKASI KOST ONLINE IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK REKOMENDASI TEMPAT KOST PADA APLIKASI KOST ONLINE Galang Bogar Santos 1, Hendra Pradipta 2, Mungki Astiningrum 3 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

Analisa Potensi Mahasiswa Di Daerah Bali Menggunakan Pendekatan K-Mean Clustering

Analisa Potensi Mahasiswa Di Daerah Bali Menggunakan Pendekatan K-Mean Clustering JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA 45 Analisa Potensi Mahasiswa Di Daerah Bali Menggunakan Pendekatan K-Mean Clustering Anggun Nugroho Program Studi Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan No. 86

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) 2.1.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS LAPTOP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS LAPTOP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS LAPTOP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Ari Satria Perdhana (kurawagenk@gmail.com) Wawan Laksito YS, S.Si, M.Kom. (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada

Lebih terperinci

ANALISIS KLASTERING LIRIK LAGU INDONESIA

ANALISIS KLASTERING LIRIK LAGU INDONESIA ANALISIS KLASTERING LIRIK LAGU INDONESIA Afdilah Marjuki 1, Herny Februariyanti 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank e-mail: 1 bodongben@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia pariwisata, tidak diiringi dengan perkembangan teknologi yang digunakan. Ditambah lagi dengan kondisi, banyak wisatawan yang tidak mau berwisata

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alur /Kerangka Desain Penelitian Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat oleh Sugiyono, dikutip bahwa: Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Metode Analytical Hierarchy Process 2.2.1 Definisi Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Program Keahlian di SMK Syubbanul Wathon Magelang

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Program Keahlian di SMK Syubbanul Wathon Magelang Konferensi Nasional Sistem & Informatika 205 STMIK STIKOM Bali, 9 0 Oktober 205 Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Program Keahlian di SMK Syubbanul Wathon Magelang Ninik Tri Hartanti ), Kusrini

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP Mayang Anglingsari Putri 1, Indra Dharma Wijaya 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik

Lebih terperinci

CLUSTERING MENGGUNAKAN K-MEANS ALGORITHM (K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING)

CLUSTERING MENGGUNAKAN K-MEANS ALGORITHM (K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING) CLUSTERING MENGGUNAKAN K-MEANS ALGORITHM (K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING) Nur Wakhidah Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang Abstract Classification is the process of organizing

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA Witarjo 1, Arna Fariza 2, Arif Basofi 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan bagi suatu perusahaan atau organisasi, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan dalam membangun Aplikasi Data Mining. Analisis meliputi analisis data mining, analisis lingkungan sistem serta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai metode Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai metode yang digunakan untuk memilih obat terbaik dalam penelitian ini. Disini juga dijelaskan prosedur

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA Yuli Astuti 1, M. Suyanto 2, Kusrini 3 Mahasiswa 1, Pembimbing 1 2, Pembimbing 2 3 Program Studi Magister Informatika STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN RASKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN DELI)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN RASKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN DELI) PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN RASKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN DELI) Wiwi Verina1, Rofiqoh Dewi2 Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai perancangan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini. Penelitian ini memiliki 2 (dua) tujuan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan

Lebih terperinci

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto )

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto ) Sistem Klasterisasi Menggunakan Metode K-Means dalam Menentukan Posisi Access Point Berdasarkan Posisi Hotspot di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Clustering System Using K-Means Method in Determining

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE K-MEANS PADA PENERIMAAN SISWA BARU

IMPLEMENTASI METODE K-MEANS PADA PENERIMAAN SISWA BARU PROYEK TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI METODE K-MEANS PADA PENERIMAAN SISWA BARU (Studi Kasus : SMK Pembangunan Nasional Purwodadi) Disusun oleh: Novian Hari Pratama 10411 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

REKOMENDASI PEMBELIAN PERSONAL KOMPUTER DENGAN METODE RANKED CLUSTERING

REKOMENDASI PEMBELIAN PERSONAL KOMPUTER DENGAN METODE RANKED CLUSTERING REKOMENDASI PEMBELIAN PERSONAL KOMPUTER DENGAN METODE RANKED CLUSTERING Fadly Shabir 1 dan Abdul Rachman M 2 1 kyofadly@gmail.com, 2 emanrstc@yahoo.co.id 1 Stimik Handayani, 2 Universitas Muslim Indonesia

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MODUL PENGKATEGORIAN TOPIK DAN PENGELOMPOKKAN TOPIK DENGAN KLUSTER DARI APLIKASI FORUM phpbb3 SECARA OTOMATIS.

RANCANG BANGUN MODUL PENGKATEGORIAN TOPIK DAN PENGELOMPOKKAN TOPIK DENGAN KLUSTER DARI APLIKASI FORUM phpbb3 SECARA OTOMATIS. RANCANG BANGUN MODUL PENGKATEGORIAN TOPIK DAN PENGELOMPOKKAN TOPIK DENGAN KLUSTER DARI APLIKASI FORUM phpbb3 SECARA OTOMATIS. Dosen Pembimbing : Daniel Oranova Siahaan, S.Kom, M.Sc, Pd.Eng Nurul Fajrin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan Mengumpulkan data yang dibutuhkan Mempersiapakan alat dan bahan penelitian Observasi Wawancara Data Penelitian

Lebih terperinci

CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Muhammad Toha, 1), I Ketut Edy Purnama 2) dan Surya Sumpeno 3) 1) Bidang Keahlian Telematika (Konsentrasi CIO) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah:

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah: IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Balai Pengembangan Teknologi (BPT) Mekanisasi Pertanian Jawa Barat yang terletak di Jalan Darmaga Timur Bojongpicung, Cihea,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLASIFIKASI SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DENGAN METODE K-MEANS CLUSTERING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLASIFIKASI SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DENGAN METODE K-MEANS CLUSTERING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLASIFIKASI SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DENGAN METODE K-MEANS CLUSTERING Irfan Sukron Chode ri Anggri Sartika Wiguna 1 Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI Jakarta Imam Sunoto, Fiqih Ismawan, Ade Lukman Nulhakim,, Dosen Universitas Indraprasta PGRI Email : raidersimam@gmail.com, vq.ismaone@gmail.com,

Lebih terperinci

PENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC)

PENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC) PENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC) Safrizal1) 1) Manajemen Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L Yos Sudarso

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Form Master Pegawai

Gambar 5.1 Form Master Pegawai BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan gambaran mengenai hasil uji coba sistem/aplikasi yang telah di implementasikan.pada penelitian ini,penulis mengimplementasikan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Haditsah Annur haditsah@gmail.com Universitas Ichsan Gorontalo Abstrak Penempatan bidan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Gondodiyoto (2007), sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Bagus Prasetyo (bagusprasetyo21@ymail.com) Wawan Laksito Y.S.

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK MENETAPKAN KELOMPOK MUTU KARET

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK MENETAPKAN KELOMPOK MUTU KARET PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS UNTUK MENETAPKAN KELOMPOK MUTU KARET Handi Kurniawan Sohdianata 1, Sushermanto 2 Jurusan Teknik Informatika STMIK Banjarbaru 1, Jurusan Sistem Informasi STMIK Banjarbaru 2 Jl.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (A HP) Heri Nurdiyanto 1), Heryanita Meilia 2) 1) Teknik

Lebih terperinci

METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS. Oleh : Nengah Widya Utami

METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS. Oleh : Nengah Widya Utami METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS Oleh : Nengah Widya Utami 1629101002 PROGRAM STUDI S2 ILMU KOMPUTER PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2017 1. Definisi Clustering

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga, nomos berarti aturan. Sehingga

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK Surmayanti, S.Kom, M.Kom Email : surmayanti94@yahoo.co.id Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Padang Sumatera

Lebih terperinci

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian Penerapan Data Mining dengan Menggunakan Metode Clustering K-Mean Untuk Mengukur Tingkat Ketepatan Kelulusan Mahasiswa Program Teknik Informatika S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Karyawan pada CV. Fountain dengan menggunakan metode AHP berbasis WEB

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelanggan merupakan salah satu posisi penting dalam pengembangan strategi bisnis, pelanggan juga merupakan salah satu sumber keuntungan dalam perusahaan. Untuk itu

Lebih terperinci

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp. 49 58 ISSN 1829-667X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN Nur Heri Cahyana Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA Deni Andrianto 1), Eddie Krishna Putra 2), Fajri Rakhmat

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Ambar Widayanti (ambarwidayanti@gmail.com) Muhammad Hasbi (hasbb63@yahoo.com) Teguh Susyanto (teguh@sinus.ac.id)

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS 1 Rikky Wisnu Nugrha, 2 Romi 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi Politeknik LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN SISTEM KLASTERISASI MENGGUNAKAN METODE K-MEANS DALAM MENENTUKAN POSISI ACCESS POINT BERDASARKAN POSISI PENGGUNA HOTSPOT DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Achmad Fauzan*, Abid Yanuar Badharudin, Feri

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. K-Means Clustering

Pengenalan Pola. K-Means Clustering Pengenalan Pola K-Means Clustering PTIIK - 2014 Course Contents 1 Definisi k-means 2 Algoritma k-means 3 Studi Kasus 4 Latihan dan Diskusi K-Means Clustering K-Means merupakan salah satu metode pengelompokan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Yulia Diastuti Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS) PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI PUGUNG, TANGGAMUS) Nungsiati Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jl. Wismarini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam manajemen informasi karena jumlah informasi yang semakin besar jumlahnya. Data mining sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyimpanan dokumen secara digital berkembang dengan pesat seiring meningkatnya teknologi. Kondisi tersebut memunculkan masalah untuk mengakses informasi yang diinginkan

Lebih terperinci

TEKNIK DATA MINING DAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK KEUNGGULAN BERSAING (Study Kasus Perusahaan TV Kabel )

TEKNIK DATA MINING DAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK KEUNGGULAN BERSAING (Study Kasus Perusahaan TV Kabel ) TEKNIK DATA MINING DAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK KEUNGGULAN BERSAING (Study Kasus Perusahaan TV Kabel ) Ahlihi Masruro 1) 1) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Condong Catur

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL Asep Nurhidayat Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah A Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang ay_ranius@yahoo.com Abstrak Sistem

Lebih terperinci

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014 PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian yang dilakukan oleh (Chen, Sain, & Guo, 2012) berfokus untuk mengetahui pola penjualan, pelanggan mana yang paling berharga, pelanggan mana yang

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

PENGELOMPOKAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS PENGELOMPOKAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Yulius Palumpun 1), Sitti Nur Alam 2) 1) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Manajemen (FIKOM) - Universitas

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS) PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI PUGUNG, TANGGAMUS) LESDIANA Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA Ian Febianto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian mengenai gambaran lengkap tentang hal-hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan Pustaka Penelitian terkait metode clustering atau algoritma k-means pernah di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan Pustaka Penelitian terkait metode clustering atau algoritma k-means pernah di BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian terkait metode clustering atau algoritma k-means pernah di lakukan oleh Muhammad Toha dkk (2013), Sylvia Pretty Tulus (2014), Johan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PROSES BUSINESS DATA MAHASISWA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG MENGGUNAKAN TEKNIK DATA MINING

KLASIFIKASI PROSES BUSINESS DATA MAHASISWA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG MENGGUNAKAN TEKNIK DATA MINING KLASIFIKASI PROSES BUSINESS DATA MAHASISWA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG MENGGUNAKAN TEKNIK DATA MINING Moh Ahsan Universitas Kanjuruhan Malang ahsan@unikama.ac.id ABSTRAK. Universitas Kanjuruhan Malang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR TI BAHREN, MUNAR a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA SURABAYA

SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA SURABAYA SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA SURABAYA Surya Prasetiaji¹,Arna Fariza², Arif Basofi.² Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dalam penelitian ini berjudul Penentuan Wilayah Usaha Pertambangan Menggunakan Metode Fuzzy K-Mean Clustering

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global Sri Subekti 1, Arni Retno Mariana 2, Andri Riswanda 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global,

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran

Lebih terperinci

P11 AHP. A. Sidiq P.

P11 AHP. A. Sidiq P. P11 AHP A. Sidiq P. http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan AHP

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DESTINASI WISATA UNGGULAN DI KOTA PALEMBANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DESTINASI WISATA UNGGULAN DI KOTA PALEMBANG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DESTINASI WISATA UNGGULAN DI KOTA PALEMBANG A Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jln. Jend. A. Yani No 3 Plaju Palembang, 30264 email : ay_ranius@yahoo.com

Lebih terperinci

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab

Lebih terperinci

ANALISIS RANTAI PASOK SEMEN DI PAPUA BARAT

ANALISIS RANTAI PASOK SEMEN DI PAPUA BARAT ANALISIS RANTAI PASOK SEMEN DI PAPUA BARAT Yandra Rahadian Perdana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adisucipto No. 1 Yogyakarta yrperdana@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means,

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means, K- Pembentukan cluster dalam Knowledge Discovery in Database dengan Algoritma K-Means Oleh: Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,email: andayani@uny.ac.id Abstrak Pembentukan cluster merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Clustering adalah proses di dalam mencari dan mengelompokkan data yang memiliki kemiripan karakteristik (similarity) antara satu data dengan data yang lain. Clustering

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan. Tahapan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian tersebut yaitu melakukan uraian hasil metode Analytical Hierarchy Proses (AHP) dan Simple Additive

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berbeda-beda. Berita yang dipublikasi di internet dari hari ke hari

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berbeda-beda. Berita yang dipublikasi di internet dari hari ke hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju dan maraknya penggunaan internet saat ini, tidak sedikit lembaga media mendistribusikan informasi berita secara online. Tidak

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP Cahya Vikasari 1 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika Politeknik

Lebih terperinci