PERAN ORGANISASI MUHAMMADIYAH DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN ORGANISASI MUHAMMADIYAH DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL"

Transkripsi

1 PERAN ORGANISASI MUHAMMADIYAH DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL Rokhim ( ) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah Muhammadiyah sebagai organisasi yang berkiprah dalam kegaiatan sosial kemasyarakatan juga banyak berperan dalam bidang lain terutama pendidikan. Di wilayah kabupaten Kendal khususnya di kecamatan Sukorejo peran Muhammadiyah dalam pendidikan telah memberikan kontribusi antara lain didalamnya lembaga pendidikan. Taman pendidikan Al Qur an dan kajian kajian keislaman. Disamping usaha mengembangkan pendidikan akademik juga memperhatikan nilai nilai spiritual keagamaan dengan dimasukkan mata pelajaran menjad ciri khusus Muhammadiyah berupa pendidikan akhlak, ibadah, tarikh, al Qur an dan Hadits dan ke- Muhammadiyahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Gambaran umum wilayah Sukorejo ditinjau dari segi pendidikan; (2) Bagaimana proses masuknya Muhammadiyah di kecamatan Sukorejo; (3)Peran organisasi Muhammadiyah dalam bidang pendidikan di wilayah kecamatan Sukorejo kabupaten Kendal; (4) Bentuk bentuk penyelenggaraan pendidikan Muhammadiyah di wilayah kecamatan Sukorejo kabupaten Kendal; (5) Kontribusi yang diberikan organisasi Muhammadiyah dalam bidang pendidikan di kecamatan Sukorejo kabupaten Kendal; (6) Hambatan dan tantangan dalam perkembangan pendidikan di kecamatan Sukorejo; (7) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam menghadapi hambatan dan tantangan serta hasil yang telah dicapai dalam usaha peningkatan pendidikan oleh organisasi Muhammadiyah. Jenis penelitian ini menggunakan teknik deskriptif interaktif dengan dua variabel yakni Organisasi Muhammadiyah dan Bidang Pendidikan. Obyek penelitian adalah masyarakat kecamatan Sukorejo pada umumnya, Pimpinan Muhammadiyah Sukorejo. Instrumen penelitian dengan menggunakan metode interview, observasi, dan dokumentasi. Validitas data didapatkan dengan menggunakan teknik triangulasi data, yaitu dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kebenaran suatu informasi yang diperoleh dari alat dan waktu yang berbeda dengan hasil observasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa keberadaan organisasi Muhammadiyah sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan di kecamatan Sukorejo. Bagi organisasi Muhammadiyah sendiri diharapkan untuk makin merapatkan barisan dengan cara mengintegrasikan intern dan meningkatkan kerjasama antar amal usaha Muhammadiyah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan keilmuan tentang manajemen pengelolaan sekolah, serta penerbitan siteplan tentang garis garis besar jangka panjang pengelolaan sekolah sekolah Muhammadiyah. Kata Kunci : muhammadiyah sukorejo, bidang pendidikan PENDAHULUAN Perkembangan iptek, budaya, serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat mengakibatkan adanya perubahan perubahan dalam berbagai bidang pembangunan, termasuk bidang pendidikan, sehingga perlu adanya upaya upaya pembangunan dalam pendidikan agar pendidikan tidak tertinggal oleh kemajuan pembangunan. Pendidikan sebagai modal pembangunan bangsa semakin banyak digarap dan dikembangkan oleh berbagai elemen masyarakat. Ini terbukti dengan makin banyaknya muncul berbagai lembaga lembaga sosial yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang 23

2 Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi potensi pribadinya, yaitu rohani, ( pikir, cipta, rasa, karsa dan budi nurani ) serta jasmani ( panca indra dan ketrampilan ketrampilan). Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Berdasarkan definisi pendidikan di atas, memiliki makna yang terkandung didalamnya yaitu : (1) Usaha sadar dan terencana; (2) Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya; (3) memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Muhammadiyah sebagai organisasi yang berkiprah dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, juga banyak berperan dalam bidang bidang yang lain diantaranya adalah bidang pendidikan di tingkat pendidikan Nasional hingga di daerah. Disamping usaha usaha mengembangkan pendidikan akademis juga memperhatikan nilai nilai spiritual keagamaan yaitu dengan dmasukannya mata pelajaran ciri khusus Muhammadiyah yang berupa pendidikan Akhlak, Ibadah, Tarikh, Al Qur an dan Hadits, serta Ke-Muhammadiyahan. Di wilayah kabupaten Kendal, peran serta dalam mewujudkan demokrasi yang bersifat mendasar disertai kebijakan-kebijakan nasional yang mengutamakan hajat hidup rakyat menjadikan peran Muhammadiyah dalam dunia pendidikan telah memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan diantaranya didirikan lembaga pendidikan, Taman Pendidikan Al Qur an, serta kajian kajian ke Islam-an khususnya di kecamatan Sukorejo. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengambil judul skripsi Peran Organisasi Muhammadiyah Pada Bidang Pendidikan Di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal. KAJIAN PUSTAKA Organisasi Muhammadiyah Menurut Muhammadiyah sendiri, organisasi adalah suatu perkumpulan yang terdiri dari 2 3 orang atau lebih yang bersepakat untuk bekerjasama dalam mewujudkan keinginan bersama. Fungsi dari organisasi sendiri adalah untuk mencapai tujuan yang telah dicita citakan. Maksud dan Tujuan organisasi Muhammadiyah adalah menengakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar benarnya. Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang 24

3 Visi organisasi Muhamamdiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar benarnya, sedangkan Misi gerakannya adalah menegakkan tauhid yang murni; menyebarkanluaskan Islam yang bersumber pada Al Qur an dan Hadits; dan mewujudkan amal Islami dalam kehidupan pribadi, keluarga dan juga masyarakat. Untuk menjalankan sebuah organisasi, apapun namanya termasuk Muhammadiyah diperlukan sebuah komitmen dan loyalitas bagi para pimpinan dan anggota anggotanya. Bentuk dari komitmen dan loyalitas dalam berorganisasi adalah dipatuhinya aturan aturan yang telah disepakati bersama dalam Anggaran Dasar ( AD ) maupun Anggaran Rumah Tangga ( ART ) organisasi. Dalam masyarakat terdapat berbagai jenis organisasi, diantaranya organisasi politik, organisasi ekonomi, organisasi sosial, organisasi keagamaan, dan lain sebagainya. Pergerakan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan Langkah pembaruan yang bersifat reformasi ialah merintis pendidikan modern yang memadukan pelajaran agama dan umum. Gagasan pendidikan yang dipelopori kyai Ahmad Dahlan, merupakan pembaruan karena mampu mengintegrasikan aspek iman dan kemajuan, sehingga dihasilkan sosok generasi muslim terpelajar yang mampu hidup di zaman modern tanpa terpecah kepribadiannya ( Kuntowijoyo, 1985 : 36 ) Apresiasi sejarah terhadap Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan oleh faktor besarnya partisipasi organisasi ini dalam dunia Pendidikan. Partisipasi Muhammadiyah dalam memperkuat bangsa ini dalam konteks Pendidikan dimulai sejak Muhammadiyah lahir pada tahun Hal ini mengingat bahwa salah satu faktor yang mendorong lahirnya Muhammadiyah adalah adanya realitas obyektif yang menunjukkan bahwa kondisi Pendidikan bangsa ini di awal abad 20-an cukup memprihatinkan alias tertinggal. Setidaknya salah satu problem yang dihadapi umat Islam pada fase awal abad ke- 20 adalah adanya kemunduran Islam yang berpusat di pondok pesantren karena terisolasi dari perkembangan ilmu dan masyarakat modern. Salah satu yang melatarbelakangi lahirnya Muhammadiyah adalah realitas sosialpendidikan di Indonesia. Latar sejarah lahirnya Muhammadiyah ini perlu diungkap untuk mempertegas bahwa kontribusi Muhammadiyah kepada bangsa ini, khususnya dalam dunia pendidikan tidaklah sedikit. Mencatat partisipasi Muhammadiyah dalam dunia pendidikan tidak bermaksud membusungkan dada di hadapan pemerintah atau pihak penyelenggara pendidikan lainnya. METODE PENELITIAN Jenis Pendekatan Penelitian yang Digunakan Penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat desktiptif dan cenderung menggunakan analisis dengan tujuan untuk mengetahui realitas sosial yang ada Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang 25

4 pada masyarakat. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis data secara induktif. Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alasan. Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-respondenmenjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Scope Spasial dan Scope Temporal a. Scope Parsial Dengan melihat berbagai alasan, diantaranya keterbatasan biaya dan waktu, serta kemudahan dalam memperoleh data, maka penulis menetapkan penelitian skripsi ini ditempatkan di wilayah Sukorejo kabupaten Kendal sebagai tempat penelitian Propinsi Jawa Tengah. b. Scope Temporal Waktu penelitian pada skripsi ini adalah sejak berdirinya rintisan lembaga pendidikan Muhammadiyah tahun 1963 hingga Sumber Data Data adalah catatan atas kumpulan beberapa fakta. Dalam penggunaan sehari hari, data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan ( observasi ) suatu variabel yang bentuknya berupa angka, kata kata, atau cerita. ( Munawaroh, 2012 ) Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh. Sumber data data berupa tempat, orang,atau benda yang dapat memberikan data sebagai bahan penyusunan informasi. Menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2007:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya data tambahan seperti arsip dokumen..penelitian ini menggunakan data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya.sumber data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu terdiri dari sumber primer dan sumber skunder. Sumber data primer dari penelitian ini adalah dari wawancara dengan para pejabat didalam organisasi Muhammadiyah sejumlah 4 orang, Kepala Sekolah perguruan Muhammadiyah sejumlah 5 orang. Sumber skunder dalam penelitian ini diantaranya adalah hasil dokumentasi, arsip dokumen organisasi, buku buku referensi. Dokumentasi berupa foto wawancara dengan informan yaitu pelaku sejarah, ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukorejo, foto gedung balai Dakwah Muhammadiyah dan sekolah Muhammadiyah Sukorejo. Arsip dokumen organisasi dengan cara menggali informasi dari arsip oganisasi Muhammadiyah misal berupa dokumen akta wakaf tanah anggota Muhammadiyah yang memuat perjanjian antara pemberi wakaf kepada wakil Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukorejo, Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang 26

5 piagam piagam pedirian sekolah sekolah Muhammadiah, profil sekolah sekolah Muhammadiyah, serta struktur organisasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukorejo. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian, tehnik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya dan alat apa yang digunakannya.jenis sumber data adalah mengenai darimana data diperoleh baik data primer ( diperoleh dari sumber langsung ) atau data skunder ( diperoleh dari sumber tidak langsung ). Metode pengumpulan data merupakan tehnik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Sedangkan alat yang digunkan untuk mengumpulkan data berupa pedoman wawancara, kamera, alat perekam. a) Teknik observasi b) Wawancara c) Dokumentasi Alat Pengumpulan Data Alat pengumpul data didalam penelitian ini meliputi : catatan lapangan, pedoman wawancara, pedoman pengamatan. Instrumen penelitian ini merupakan alat atau fasilitas yang digunakan dalam mengumpulkan data agar penelitian lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. ( Arikunto, 2010 ) Kamera merupakan alat yang digunakan untuk mengabadikan atau mendokumentasikan hal hal yang berkaitan dengan subyek obyek dalam penelitian ini yang dianggap bermanfaat. Fungsi dari dokumentasi ini adalah sebagai acuan untuk menjaga validitas data yang disajikan. Alat perekam, adalah suatu alat yang digunakan untuk menjaga otentitas data dalam bentuk suara atau gambar, sehingga data dapat disusun menjadi laporan dalam penelitian serta dapat dijadikan bukti bukti nyata dilaksanakannya rangkaian kegiatan penelitian. Hal ini menjadi sangat penting sebagai lampiran dalam pembuatan skripsi ini. HASIL PENELITIAN Islam itu lebih cenderung compiun atau bermasyarakat ( comunity ). Dalam buku Marhaenis Muhammadiyah Ajaran dan Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan diuraikan tentang ideologi orang orang Muhammadiyah yang beraneka ragam. Dijelaskan didalam nya terdapat pembagian kelompok masyarakat yang berupa golongan Muhammadiyah murni yaitu generasi Al Ikhlas, golongan yang tidak mengerjakan TBC ( tahayul, bid ah, khurofat ), Muhammadiyah Nasionalis, Muhammadiyah NU, itu merupakan cairnya ideologi. Orang cenderung pragmatis, mana yang dianggap mampu memenuhi kebutuhannya Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang 27

6 maka itu yang diambilnya yang dinamakan pengkaderan dalam Muhammadiyah seperti Tunas Melati ( TM ) sekarang sudah tidak berkembang, kader kader tersebut kadang muncul dengan sendirinya. Muhammadiyah belum mencetak secara serius, sekolah Muhammadiyah hanya memberikan ijazah saja tanpa adanya bekal keorganisasian yang cukup. Dapat menjadi persoalan bila guru guru Muhammadiyah itu tidak mengerti tentang Muhammadiyah sendiri. Pekerjaan hanya dianggap sebagai pemenuhan jam mengajar, itu yang membuat ideologi Muhammadiyah menjadi dangkal. Lebih banyak kedekatan kekerabatan daripada keorganisasian, sehingga bila sekarang muncul berbagai golongan di atas merupakan suatu kewajaran. Pentingnya dakwah kader adalah untuk mencetak guru dan karyawan yang bekerja dalam amal usaha Muhammadiyah untuk dapat dikelola oleh organisasi yang lebih besar diatasnya. Muhammadiyah harus dapat mengelola lembaga dengan lebih tegas dan terarah untuk dapat menjalankan dengan baik, harus dapat berbicara dengan keras didalam organisasi dan tidak sekedar keras diluar organisasi. Muhammadiyah harus dapat membenahi diri dari dalam tidak sekedar menerima kritik dari luar organisasi. Prosentase guru guru yang aktif dalam organiasasi masih sangat kecil, masih dominan yang hanya sekedar mengajar di amal usaha Muhammadiyah saja. Pada jaman sekarang orang sudah tidak berfikiran menggunakan baju apa dalam berorganisasi. Banyak dari sekolah sekolah Muhammadiyah yang siswa siswi nya berasal dari luar organaisasi, itu yang membuktikan cairnya ideologi. Perkembangan pendidikan yang bergerak dalam setiap lini kehidupan masyarakat menyebabkan Muhammadiyah harus berfikir keras dalam usahanya. Tidak hanya melalui pendidikan formal, kegairahan dalam mengikuti kegiatan dan pengajian ranting Muhammadiyah di desa desa juga semakin digiatkan. Tolok ukur keberhasilan peningkatan pendidikan Muhammadiyah di kecamatan Sukorejo adalah kemampuan daya serap sekolah - sekolah Muhammadiyah terhadap sekolah sekolah disekitanya. SMP Muhammadiyah Sukorejo mampu menyerap lulusan lulusan SD disekitarnya. SD Muhammadiyah dikatakan bagus jika mampu menyerap lulusan TK disekitarnya sesuai dengan proporsi yang ada dari sisi kuantitasnya. Dari sisi kualitasnya, keberhasilan Majelis Tabligh jika mampu menghasilkan kader kader yang istilahnya memahami faham Muhammadiyah. Terlalu tinggi jika yang dijadikan tujuan adalah menjadikan anggota Muhammadiyah kemudian mereka bisa mengamalkan ajaran ajaran yang dikandungnya, seperti fastabikhl khoirot itu. Sebagai contoh lulusan sekolah yang sudah bekerja dapat menyisihkan penghasilannya untuk memberikan zakat dan santunan pada anak anak di panti asuhan, tetapi sebagai organisasi Muhammadiyah harus memiliki target bagaimana cara mempunyai anggota. Kepada alumni panti sendiri diharapkan tetap peduli pada panti sendiri karena juga pernah tinggal di tempat tersebut. Itu merupakan salah satu keberhasilan dalam bidang pengkaderan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang 28

7 Bentuk keberhasilan yang lain adalah jangan sampai orang orang yang tidak mampu dalam hal pembiayaan, tidak dapat bersekolah di sekolah Muhammadiyah. Peran organisasi disini adalah mengontrol sekolah jangan sampai menjadi terlalu elit. Lemahnya manajemen harus segera ditindaklanjuti dengan pengorganisasian secara baik. Harus ada penegasan terhadap segala keputusan anak anak yang dibebaskan secara personal dari sekolah. Pemberian santunan kepada anak anak yang putus sekolah sehingga dapat meneruskan ke tingkat pendidikan lebih dapat dikontrol dalam pendidikan formal. Dalam hal pengkaderan dari Bapak Sutiyono, BA menyarankan untuk dapat selalu berkoordinasi antara para pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah ( AUM ) yang berada di lembaga penddikan terutama tingkat pendidikan menengah sehingga dapat terjalin hubungan yang makin harmonis. Hubungan yang makin harmonis tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling mempunyai satu sama lain dan akhirnya menghasilkan hubungan yang baik antara generasi muda dengan generasi tua. Ranting Muhammadiyah yang berada di desa desa sangatlah berperan penting dalam penyebaran Muhammadiyah. Dalam bidang penddikan, ranting Muhammadiyah dimanfaatkan untuk mecari data siswa/i lulusan sekolah menengah dan atas untuk dapat melanjutkan pendidikannya. Melalui ranting Muhammadiyah, anak anak yang tergolong tidak mampu (miskin) akan dikelola hingga dapat menempuh pendidikan kelanjutan, misal lulusan SD/MI yang tidak mampu akan dibiayai sekolahnya ke tingkat SMP/MTs, lulusan SMP/Mts juga dibiayai sekolahnya ke tingkat SMA/SMK. Panti Asuhan Yatim (PAY) Aisiyah Putri yang beralamat di Aromasari Sukorejo sangat memberikan peran yang besar dalam pengentasan pendidikan. Disamping sekolah formal, anak anak yang berada di PAY Aisiyah Putri juga mendapatkan tambahan ketrampilan dan pendidikan ilmu agama Islam yang lebih seperti dituturkan oleh pengelolanya bapak Sugeng Widodo, S.PdI yang juga selaku pegawai Dinas Sosial dilingkungan pemerinytah kecamatan Sukorejo. Alumni anak anak dari PAY Aisiyah Putri juga mendapatkan bekal untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi dan juga disalurkan menjadi tenaga tenaga kerja yang siap berkompetisi dalam masyarakat, diantaranya sebagai tenaga pengajar di PAUD Aisiyah, Guru TK Aisiyah. KESIMPULAN Dari hasil penelitian skripsi ini dapat diambil kesimpulan antara : 1. Kecamatan Sukorejo adalah sebuah daerah yang termasuk dalam wilayah kabupaten Kendal yang merupakan dataran tinggi yang berhawa sejuk dengan potensi pertanian dan perkebunan dalam sektor ekonomi. Daya dukung ekonomi tersebut menjadikan potensial sebagai daerah hunian. Hal tersebut juga mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor pendidikan masyarakatnya untuk lebih maju dan berkembang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang 29

8 2. Sejarah masuknya Muhammadiyah di kecamatan Sukorejo kabupaten Kendal diawali dengan media kajian Tarikh Nabi Muhammad SAW yang dibawa oleh bapak Djasman dari Pati antara tahun M. 3. Peran Muhammadiyah dalam amal usaha pendidikan diantaranya adalah pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan serta mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia. 4. Bentuk bentuk penyelenggaraan pendidikan Muhammadiyah di kecamatan Sukorejo dalam pendidikan formal antara lain TK Bustanul Atfal, MI dan SD Muhammadiyah, SMP dan MTs Muhammadiyah, SMK Muhammadiyah Sukorejo, serta SLB Muhammadiyah. 5. Kontribusi yang diberikan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan adalah dengan pengelolaan lembaga pendidikan dirintis dari PGA 4 tahun yang selanjutnya berdiri lembaga pendidikan Muhammadiyah lain. 6. Kendala dan hambatan dalam perkembangan pendidikan Muhammadiyah di kecamatan Sukorejo antara lain ketersediaannya sumber daya manusia yang memadai, pengkaderan dilingkungan keluarga yang masih lemah, manajerial pengelolaan lembaga yang belum modern, belum adanya koordinasi antar lembaga pendidikan Muhammadiyah dalam bidang keuangan, belum adanya siteplan dari majelis Dikdasmen PCM Sukorejo, serta tanggapan pemerintah terhadap pendidikan sekolah swasta belum maskimal. 7. Upaya yang dilakukan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan diantaranya perlu diadakannya berbagai pelatihan yang melibatkan unsur unsur sekolah, penajaman ideologi Muhammadiyah kepada karyawan lembaga pendidikan Muhammadiyah dan pembuatan renstra Majelis Dikdasmen PCM Sukorejo. DAFTAR PUSTAKA Darmadi Hamid.(2013). Dimensi Dimensi Metode Penelitian Pendidikan Sosial. Bandung : Alfabeta Hadikusumo Kunaryo.(1995). Pengantar Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang Press Isjoni, Memajukan Bangsa dengan Pendidikan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar J. Moleong Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Mulkhan Abdul Munir. (2013). Marhaenis Muhammadiyah Ajaran dan Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan. Galangpress. Yogyakarta Saerozi. Muh.(2013). Pembaruan Pendidikan Islam Studi Historis Indonesia dan Malaysia Yogyakarta : Tiara Wacana. Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang 30

9 Sanusi M. ( 2013 ). Kebiasaan Kebiasaan Inspiratif K.H. Ahmad Dahlan & K.H. Hasyim Asy ari. Divapress. Yogyakarta. Soekanto Suryono.(2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineke Cipta Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung. Alfabeta Sutopo Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta. UNS Press Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Yogyakarta. IKIP Veteran Semarang.(2014). Buku Pedoman Skripsi. Semarang Badudu, Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. KDT Purwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta. PN Balai Pustaka Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional diunduh tanggal 9 Juni 2014 Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang 31

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN M.Nidhamul Maulana 1 (2014100703111119), Mumtaza Ulin Naila 2 (201410070311120), Zubaidi Bachtiar 3 (201410070311121), Maliatul Khairiyah 4 (201410070311122), Devi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar bukan hanya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar bukan hanya karena ukuran wilayahnya yang luas dan kondisi kekayaan alamnya yang melimpah melainkan juga bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dan menggunakan pendekatan kualitatif. Di dalam rancangan penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6 MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH Pertemuan ke-6 PENDAHULUAN Muqoddimah AD Muhammadiyah; pokok pikiran yang menjiwai dan melandasi gerakan Muhammadiyah Isi AD/ART

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I T A S M U H A M M A D I V E R S U N I YA H S U R A K A R T A NASKAH

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK A. Latar Belakang Pemikiran Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragamannya yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penulisan skripsi ini digunakan beberapa macam metode untuk mengumpulkan informasi maupun data berkaitan erat dengan masalah peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) NASKAH PUBLIKASI RESTU NUGRAHENI A.220090147 PENDIDIKAN PANCASILA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengolahan datanya peneliti mengolah dengan mendeskripsikan data-data

BAB III METODE PENELITIAN. pengolahan datanya peneliti mengolah dengan mendeskripsikan data-data 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam proses pengolahan datanya peneliti mengolah dengan mendeskripsikan data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif dan kuantitatif. 17 Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan manusia akan mudah mengikuti perkembangan dan tidak akan terbelakang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara bertahap, organisasi Muhammadiyah di Purwokerto tumbuh dan berkembang, terutama skala amal usahanya. Amal usaha Muhammadiyah di daerah Banyumas meliputi

Lebih terperinci

Suatu bangsa akan dinyatakan maju tergantung pada mutu pendidikan dan. para generasi penerusnya, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi

Suatu bangsa akan dinyatakan maju tergantung pada mutu pendidikan dan. para generasi penerusnya, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu bangsa akan dinyatakan maju tergantung pada mutu pendidikan dan para generasi penerusnya, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif metode dekriptif, metode ini dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Majunya perkembangan IPTEK pada era globalisasi sekarang ini membuat dunia terasa semakin sempit karena segala sesuatunya dapat dijangkau dengan sangat mudah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan watak agama Islam yang dibawanya semenjak lahir.banyak cara. kesempatan untuk meninggikan syi ar Islam.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan watak agama Islam yang dibawanya semenjak lahir.banyak cara. kesempatan untuk meninggikan syi ar Islam. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyeru dan mengajak seluruh umat untuk memeluk agama Islam. Kewajiban dakwah yaitu menyampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan interaksi simbolik. Pendekatan ini merupakan

Lebih terperinci

POLA INTERAKSI GURU DALAM MEMOTIVASI ASPEK SOSIAL ANAK

POLA INTERAKSI GURU DALAM MEMOTIVASI ASPEK SOSIAL ANAK 1 POLA INTERAKSI GURU DALAM MEMOTIVASI ASPEK SOSIAL ANAK (Studi Kasus di TK Aisyiyah Cabang Blimbing, Polokarto, Sukoharjo) SKRIPSI Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari atau alat untuk penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERAN ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN POLITIK PADA MASYARAKAT WONOGIRI (Studi Kasus Pada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan ini. Karena pendidikan merupakan hal yang penting, maka aturan mengenai pendidikan terdapat dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu sarana penting dan strategis yang mudah diterapkan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), yang mempunyai tujuan menuntun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif- Kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan pendekatan kualitatif. Memahami definisi penelitian kualitatif itu sangat penting sebelum peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

Lebih terperinci

REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH Pengantar Diskusi REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH Oleh: Muhammad Purwana PENGERTIAN 1) kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Menurut Shaleh A. Rasyad (1993:

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) di Fakultas Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) di Fakultas Agama Islam USAHA SEKOLAH DALAM PENYELENGARAAN KTSP (Studi Kasus di SDIT Al-Huda Wonogiri Pada Tahun Ajaran 2007/2008) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada poin ini akan membahas mengenai jenis penelitian serta tempat dan waktu penelitian, berikut adalah penjelasannya: 1. Jenis Penelitian Penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi di MA Islamiyah Senori Tuban dengan alasan bahwa di MA Islamiyah Senori menggunakan kitab Adab Islamiyah sebagai mata pelajaran akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang mana pada analisisnya hanya sampai taraf deskripsi.penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup dinamis. Pendidikan yang berkembang dengan pesat secara otomatis akan

BAB I PENDAHULUAN. cukup dinamis. Pendidikan yang berkembang dengan pesat secara otomatis akan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi saat ini, dunia pendidikan kita mengalami kemajuan yang cukup dinamis. Pendidikan yang berkembang dengan pesat secara otomatis akan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian merupakan sebuah kewajiban dalam suatu penelitian, karena hal ini akan berpengaruh pada pengumpulan data maupun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Penelitian merupakan kegiatan sistematik yang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan baru atas pengetahuan yang sudah ada untuk menemukan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH (Studi Kasus Pada Guru SMP Di Lingkungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten) NASKAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, ini sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan itu berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengkaji lebih dalam tentang pemberdayaan lingkungan dalam kajian studi tentang proses pemberdayaan lingkungan yang dilakuan oleh komunitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah. Data yang diperoleh dapat berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah. Data yang diperoleh dapat berbentuk 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu lebih menekankan realitas sosial sebagai suatu yang utuh, kompleks, dinamis dan bersifat interaktif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ani Sumarni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ani Sumarni, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehidupan manusia tidaklah hanya membutuhkan akan materi belaka. Banyak hal yang harus di penuhi dalam rangka menjadikan manusia yang mempunyai kesantunan terhadap Tuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap segala permasalahan. Sedangkan penelitian itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Media Dakwah KH.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Media Dakwah KH. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Media Dakwah KH. Miftachul Munir di Pondok Pesantren Seni As-Salim dalam Pembinaan Akhlak Santri yaitu metode kualitatif. Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah menggunakan penelitian lapangan ( field research) dengan pendekatan kualitatif. Tujuan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah-masalah seputar karakter atau moral yang terjadi sekarang ini jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Persoalan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diembannya, manusia akan sulit menjalankan kehidupannya pada saat ia

BAB I PENDAHULUAN. yang diembannya, manusia akan sulit menjalankan kehidupannya pada saat ia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Pendidikan dibutuhkan oleh manusia sejak usia dini sampai dengan usia lanjut. Tanpa pedidikan yang diembannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi adalah ilmu tentang cara untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian ini adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis terhadap data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikankan yang ilmiah melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam kepustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi. 80 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Sebagaimana definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah dan rakyat Indonesia dewasa ini tengah gencar-gencarnya mengimplementasikan pendidikan karakter di institusi pendidikan. Pendidikan karakter yang diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG 121 BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG A. Analisis Planning Manajemen Dakwah dalam Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ranah kognitif merupakan ranah psikologis siswa yang terpenting. Dalam perspektif psikologi, ranah kognitif yang berkedudukan pada otak ini adalah sumber sekaligus pengendali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research). Field Research adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek kehidupan, yaitu pandangan

Lebih terperinci

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN 2014-2015 NASKAH PUBLIKASI Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR SERIBU PENA BAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XII KARANGAN PUDJI ISDRIANI TERBITAN ERLANGGA TAHUN 2009 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, yaitu pengujian insentif. Data yang dikumpulkan lebih

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, yaitu pengujian insentif. Data yang dikumpulkan lebih 30 BAB III ETODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis yang digunakan adalah jenis deskriptif kualitatif, yaitu pengujian insentif. Data yang dikumpulkan lebih mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam. mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam. mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. 68 Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH (Studi Kasus di SMK Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Al-Qur'an adalah kitab suci yang merupakan sumber utama ajaran Islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 13 POTENSI SWADAYA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Kasus di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yakni, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa di SMA Negeri 1 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang berjudul Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru di SMP Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang ini merupakan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, metode ini dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Pageruyung Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Pageruyung Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena wilayah tersebut merupakan basis

Lebih terperinci

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud judul skripsi ini, terlebih dahulu akan diuraikan arti dari beberapa istilah yang ada dalam judul skripsi Sewa-Menyewa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian lapangan (field research). Field research adalah jenis penelitian dengan melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari prosedur dan pola yang ditempuh oleh peneliti, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah ialah karena dirasakan tidak efektifnya lembaga-lembaga. reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah ialah karena dirasakan tidak efektifnya lembaga-lembaga. reformulasi ajaran dan pendidikan Islam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang menempatkan pendidikan dalam posisi yang sangat vital. Oleh karena itu Muhammadiyah yang dikenal sebagai gerakan Islam modern di Indonesia, menjadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pola atau Jenis Penelitian Dipandang dari segi prosedur yang ditempuh penulis dalam aktifitas penelitian, skiripsi ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di. dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di. dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Setiap pendidikan tidak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA

BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA 55 BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG SERTA FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBATNYA A. Analisis penerapan fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia berhak menentukan nasib bangsanya sendiri, hal ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan. Pembangunan merupakan

Lebih terperinci