3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP"

Transkripsi

1 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP Paradigma pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan tetap harus dilaksanakan dalam ranah pembangunan wilayah. Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang terkendali dan ramah lingkungan niscaya akan menjadi salah satu modal dasar bagi keberlanjutan pembangunan daerah. Melalui prinsip dan asas lingkungan hidup yang diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat mengurangi eksploitasi sumberda daya alam dan lingkungan hidup. Terlebih lagi, jika memperhatikan kaidah pengelolaan lingkungan hidup didasarkan pada batas ekosistem yang menunjukkan bahwa Kabupaten Wonosobo secara konstelasi regional berada dikawasan pegunungan di tengah wilayah Jawa Tengah tentunya kondisi biogeofisiknya akan mempengaruhi wilayah kabupaten tetangganya. Urusan lingkungan hidup strategis tetap dikedepankan untuk mendukung keberlanjutan pembangunan di daerah. Hal ini juga selaras dengan salah satu isu strategis dalam RPJMD Kabupaten Wonosobo. Lingkungan Hidup sebagai salah satu isu strategisnya telah digariskan dalam RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun , yang ditindaklanjuti dengan menyusun rencana upaya pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, untuk mempertahankan Kabupaten Wonosobo sebagai daerah konservasi alam. Penguatan isu lingkungan juga strategis karena ke depan, Wonosobo akan berhadapan dengan ancaman berkurangnya daya dukung lingkungan serta kebutuhan untuk mengelola pembangunan berkelanjutan. Pemerintah daerah telah merumuskan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dalam urusan pemerintah di bidang lingkungan hidup yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun , yaitu: Tujuan : a. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup b. Adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim Sasaran : a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas air b. Meningkatnya kualitas udara ambien c. Meningkatnya kualitas lahan d. Berkurangnya resiko pencemaran B3 dan limbah B3 e. Pengendalian dan pengawasan lingkungan hidup f. Meningkatnya peran serta dunia usaha dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan g. Adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah daerah berusaha merumuskan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dalam urusan pemerintah di bidang lingkungan hidup pada tahun 2013 yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu melalui Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur serta dua tambahan program yang dianggarkan pada tahun ini yaitu program Program Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan dan Program Pengembangan Jasa Lingkungan di Kawasan Konservasi LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 53

2 Penyelenggaraan urusan Lingkungan Hidup pada tahun 2013 di Kabupaten Wonosobo diampu oleh 6 (enam) SKPD yaitu Badan Lingkungan Hidup selaku leading sector, DPU, Bappeda, Satpol PP serta beberapa kegiatan yang melekat di kecamatan (Kecamatan Kecamatan Sapuran dan Kecamatan Wonosobo). a. Program dan Kegiatan Upaya mempertahankan dan melestarikan Lingkungan Hidup dilaksanakan melalui Kebijakan dan strategi bidang lingkungan hidup dengan tetap mengfokuskan pada upaya untuk mengendalikan kerusakan lingkungan hidup dituangkan ke dalam 8 (delapan) program yang dijabarkan ke dalam beberapa kegiatan. Pelaksanaan program diwujudkan melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Kabupaten Wonosobo Tahun Total alokasi belanja untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Lingkungan hidup pada tahun 2013 berjumlah Rp dan setelah perhitungan APBD terealisasi sebesar Rp Proporsi realisasi tersebut merupakan 0,70 % dari total realisasi belanja APBD Kabupaten Wonosobo tahun yang berjumlah Rp ,00. Proporsi sebesar ini memang perlu ditingkatkan, mengingat urusan lingkungan hidup memegang peranan vital dan berengaruh terhadap berbagai sektor pembangunan lainnya. Uraian lengkap program dan realisasi anggaran urusan Lingkungan hidup bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.B.3.1 Program, Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2013 No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) A Belanja Langsung Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 2 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 3 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 4 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 5 Program Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan 6 Program Pengembangan Jasa Lingkungan di Kawasan Konservasi 7 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 8 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur B Belanja Tidak langsung Belanja Pegawai Gaji dan Tunjangan LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 54

3 No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Tambahan Penghasilan Insentif Pajak/Retribusi Daerah Belanja Hibah dan Bantuan Sosial Belanja Tak Terduga - - Jumlah total Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2013 (diolah) b. Realisasi Program dan Kegiatan Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup pada tahun anggaran 2013, dapat dilihat pada rincian di bawah ini: Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Setiap hasil budidaya manusia, penduduk pasti akan menimbulkan sampah. Peningkatan jumlah penduduk (baik secara de jure ataupun de facto) di wilayah Kabupaten Wonosobo dan juga peningkatan aktivitas penduduk berkorelasi dalam peningkatan timbulan sampah. Selanjutnya karena perkembangan zaman, perubahan pola konsumsi dan gayahidup masyarakat juga turut meningkatkan jumlah timbulan, jenis dan keberagaman karakteristik sampah. Sampah merupakan sisa hasil dari kegiatan/aktifitas manusia yang, baik berupa padat maupun cair. Sebagai hasil sisa produktivitas ini mempunyai potensi untuk mencemari atau merusak lingkungan hidup, sehingga harus dikelola dengan baik. Pengelolaan sampah diarahkan pada upaya pengurangan dari sumbernya dan diharapkan diatur secara sistemik dari hulu ke hilir (dari sumber hingga ke TPA). Melalui program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan telah dialokasikan anggaran untuk kegiatan berupa (1) Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan; (2) Pembuatan Tempat Sampah Organik dan Anorganik; (3) Pembangunan Pagar Keliling Lingkungan TPA; (4) Pengadaan Kontainer Sampah; (5) Pembangunan Senderan dan Bronjong TPA; (5) Pembentukan Bank Sampah; (6 Pembuatan Demplot Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat); (7) Pelatihan Manajemen Pengelolaan Sampah; (8) Sosialisasi Pengelolaan Sampah di Sekolah-sekolah. Dari 8 kegiatan tersebut, untuk 2 kegiatan terakhir tidak dapat terealisasi karena berbagai kendala teknis dan nonteknis. Dominasi SKPD pengampu kegiatan yaitu DPU bidang PKP, sedang SKPD BLH hanya dapat melaksanakan kegiatan pembentukan bank sampah. Pada pengelolaan sampah, pastinya unsur yang sangat penting adalah keberadaan dan pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Permasalahan sampah terutama pada kawasan sekitar TPA sampah telah menjadi isu strategis yang memerlukan penanganan secara komprehensif dan terpadu sehingga memberikan manfaat ekonomi, aman bagi lingkungan, serta mengubah perilaku dan paradigma masyarakat terhadap sampah. TPA yang dimiliki Kabupaten Wonosobo baru ada satu (1) buah yaitu TPA Wonorejo di sisi selatan perkotaan Wonosobo yang secara administratif masuk di Kecamatan Selomerto. Pengolahan sampah di TPA Wonorejo hingga tahun 2013 masih tetap dalam taraf control landfill belum dapat meningkat ke sistem sanitary landfill. Dalam rangka menuju ke taraf tersebut masih diperlukan berbagai tahapan panjang. Salah satunya sebagai LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 55

4 upaya pemenuhan syarat dan kriteria teknis zonasi kawasan sekitar TPA sesuai Permen PU No 19/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir Sampah. Kondisi pijakan selanjutnya yang lebih rasional dicapai TPA Wonorejo yaitu TPA sampah dengan sistem lahan urug terkendali (LUT), masih jauh untuk dapat mencapai yang TPA lahan urug saniter (LUS). Dengan demikian, kegiatan pembangunan pagar keliling lingkungan TPA dan pembangunan senderan serta bronjong TPA dilakukan dalam rangka penetapan batas zonasi kawasan TPA dari zona inti (subzona inti dan penyangga), kawasan sekitar TPA yang terdiri subzona penyangga dan subzona budidaya terbatas. Selanjutnya dalam upaya perubahan paradigma masyarakat tentang sampah, telah dilaksanakan kegiatan pembentukan bank sampah yang pada tahun 2013 ini dengan lokasi diluar Kecamatan Wonosobo yaitu 10 kecamatan terdiri Kecamatan Sapuran, Kertek, Kejajar, Kalikajar, Kaliwiro, Garung, Leksono, Sukoharjo, Kepil, Kalibawang. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini adalah pengurangan timbulan sampah dari sumbernya dan peningkatan pendapatan masyarakat. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Keberadaan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan sangatlah diperlukan untuk menunjang keserasian pemanfaatan ruang sebagaimana amanat undang-undang penataan ruang. RTH dapat berupa area terbuka atau jalur yang diisi tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika. Melalui program ini telah dilaksanakan kegiatan, penataan taman pendopo Kabupaten Wonosobo, serta yang telah menjadi agenda rutin tahunan adalah pemeliharaan alun-alun kota Wonosobo. Pada program ini juga bersinergi dengan salah satu implementasi program Pemerintah pusat yang memfasilitasi kegiatan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH), yaitu terbangunnya taman Kartini yang berlokasi di selatan alun-alun Wonosobo, utara Kantor Perpustakaan. Sinergi pendanaan APBD Kabupaten dalam perwujudan integrasi pembangunan taman kartini juga diwujudkan melalui kegiatan pembuatan dan pemeliharaan taman dalam kota, pembuatan taman kota Penataan Drainase Kompleks Ruang Terbuka Hijau Blok Kota Wonosobo. Keberadaan Taman Kartini pada kondisi sekarang telah menjadi ikon baru kenampakan fisik kota Wonosobo, dan telah menjadi ruang publik untuk beraktivitas. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Dalam pelaksanaan pembangunan untuk kesejahteraan penduduk pastinya membutuhkan sumber daya khususnya sumberdaya alam. Terciptanya keseimbangan antara pemanfaatan dan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup merupakan prasyarat penting bagi terlaksananya keberlanjutan pembangunan wilayah. Dengan demikian diperlukan upaya konservasi sumberdaya alam yang lebih mengarah pada pengelolaan sumberdaya alam untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya. Melalui program ini telah dilaksanakan kegiatan rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan Dieng yang merupakan tahapan akhir dari rangkaian bantuan Provinsi Jawa Tengah untuk penanganan kawasan Dieng. Pada tahun ini difokuskan pada evaluasi pelaksanaan rehabilitasi dan Konservasi Lahan (RKL) selama lima tahun terakhir dan merumuskan kebijakan tertentu yang non fisik serta mencoba keluar dari business as usual yang menempatkan petani Dieng sebagai faktor utama penyebab kerusakan kawasan Dieng, namun lebih kepada upaya intervensi kebijakan daerah dan nasional pada pasar komoditas pertanian. Kegiatan ini dilakukan oleh SKPD Bappeda. Kegiatan lain yaitu penyusunan kebijakan pengendalian dan pengawasan LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 56

5 bencana alam, fasilitasi kegiatan adiwiyata, fasilitasi kegiatan adipura, fasilitasi kegiatan kalpataru, fasilitasi kegiatan menuju indonesia hijau, fasilitasi kegiatan K3, fasilitasi penyusunan Perdes Lingkungan Hidup, pembinaan pengendalian kerusakan dan konservasi SDA dan LH, pengadaan solar cell untuk RTH Taman Kota, pengadaan Bibit aren dan jati untuk konservasi Lahan kritis kanan kiri jalan daerah sempadan sungai. Dari berbagai kegiatan yang telah dianggarkan, ada satu kegiatan BLH yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2013 yaitu Normalisasi Telaga Bedakah Desa Tlogomulyo Kertek karena kendala teknis dan non teknis, yang selanjutnya telah dianggarkan kembali pada APBD 2014 dengan kegiatan konservasi lahan di sekitar Telaga Bedakah. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan Kegiatan pembangunan tentunya juga akan menimbulkan pencemaran dan perusakan lingkungan, namun demikian melalui urusan Lingkungan Hidup perlu dilakukan program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan. Melalui program ini telah dilaksanakan kegiatan meliputi: Pengendalian Dampak Lingkungan (DAK) Pembelian bibit tanaman ayoman Operasional laboratorium uji kualitas udara Operasional laboratorium uji kualitas air di sekitar sumber air Operasional laboratorium uji kualitas tanah Pembinaan tentang pentingnya pembuatan dokumen lingkungan Fasilitasi penunjang kegiatan adipura Koordinasi dan operasi pertambangan tanpa izin (PETI) Uraian masing-masing kegiatan sebagai berikut: 1) Pengendalian Dampak Lingkungan (DAK) Lingkungan hidup di Kabupaten Wonosobo ada indikasi penurunan kualitas, maka diperlukan kegiatan untuk mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan agar tidak semakin meluas. Kegiatan ini di danai oleh Dana Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup. Dalam upaya untuk meningkatkan keberhasilan pengelolaannya, maka pemerintah memberikan bantuan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Dekonsentrasi yang bersumber dari APBN. Dalam hal ini, pengendalian dampak lingkungan di wilayah Kabupaten, diwujudkan dengan sub kegiatan meliputi: - Pengadaan bibit tanaman : a. Pengadaan bibit tanaman untuk sekolaha adiwiyata, LBS, dan kelurahan yang berupa angsana, pucuk merah b. Pengadaan bibit tanaman untuk keanekaragaman hayati yaitu beringin, cemara kudang, cemara pecut yang ditanam di kantor BLH dan Taman Semagung. - Pengadaan sarana prasanara pengelolaan sampah berupa tempat sampah, komposting, gerobak sampah, papan informasi yang didistribusikan di RW Kecamatan Wonosobo, titik pantau adipura, sekolah adiwiyata. - Pengadaan sarana prasarana bank sampah yang diperuntukkan bagi 20 bank sampah di Kecamatan Wonosobo yang dinilai baik. Sarana prasarana contohnya berupa timbangan, almari kayu, buku nasabah, ATK, mesin jahit, komputer, dll. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 57

6 - Pengadaan sumur resapan sejumlah 51 unit yang berlokasi di kantor dan sekolah di perkotaan Wonosobo. - Penyusunan dokumen lingkungan hidup (buku pemantauan kualitas udara, air, dan status lingkungan hidup daerah/slhd). Mulai 2014, daerah diwajibkan melakukan penyusunan SLHD melalui APBD Kabupaten. - Pengadaan alat angkutan darat bermotor yang diarahkan pada alat pengangkut sampah seperti becak motor 9 unit untuk Kel. Kalikajar, Ds.Plubangan, Bank Sampah Praba, Kelompok Sadar Bersih (Kel. Kalibeber), Perum Asli Permai dan Perum Mutiara Persada. - Pengadaan peralatan mesin pengolah sampah berupa pengolah sampah kecil dan pencacah plastik, didistribusikan baru mencakup di SMP 3 Kepil. - Pembuatan Pergola Tanaman dan Pot dibeberapa lembaga pendidikan dan pingir jalan, taman kehati dan bantaran sungai Semagung. 2) Kegiatan Pembelian Bibit Tanaman Ayoman Belanja ini berupa pengadaan bibit angsana, bungur, trembesi, tanjung dengan total jumlah bibit 1950 batang yang ditanam dilokasi jalan lingkar utara (kel. Andongsili), Tembelang dan Jlegong. 3) Operasional laboratorium uji kualitas udara; air di sekitar sumber air; dan tanah Ketiga kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang juga dilaksanakan dalam rangka untuk menerapkan mencapai standar pelayanan minimal bidang lingkungan hidup untuk penyediaan informasi kualitas udara, air bagi masyarakat. Khusus untuk uji kualitas tanah tidak dapat dilaksanakan karena laboratorium sedang direhab. Koordinasi dan operasi pertambangan tanpa izin (PETI) Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kerusakan lingkungan di lokasi pertambangan khususnya galian C (tambang sirtu). Bentuk kegiatan berupa pemantauan, operasi dan penertiban yang melibatkan personil satpol PP, polres, kodim. Operasi dilakukan di wilayah Kecamatan Kertek, Kecamatan garung, Mojotengah, Kejajar, Selomerto dan Kalikajar. Dampak yang diharapkan adalah berkurangnya kegiatan penambangan liar. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini dilakukan dalam rangka menfasilitasi kelembagaan SKPD BLH sebagai pengampu urusan lingkungan hidup di daerah. Tujuan program ini adalah menyediakan sumber daya dalam pelaksanaan urusan lingkungan hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut, Badan Lingkungan Hidup telah melaksanakan kegiatan penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa administrasi keuangan, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetakan dan penggandaan, penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan, penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, penyediaan makanan dan minuman, rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah, penyelesaian pekerjaan kantor dan penyediaan jasa pelayanan umum pemerintah. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program ini mencakup pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, pemeliharaan rutin/ berkala alat-alat kantor LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 58

7 dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dalam Urusan Lingkungan Hidup serta kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor. Selain itu, dilakukan pula rehab sedang/berat gedung kantor BLH karena kondisi atap bocor dan kerusakan lainnya. c. Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Capaian kinerja urusan lingkungan hidup di Kabupaten Wonosobo dapat dikatakan mengalami peningkatan dari tahun Selengkapnya capaian kinerja urusan lingkungan hidup dapat dillihat pada beberapa indikator lingkungan hidup yang tersaji pada tabel berikut : Tabel IV.B.3.2 Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Berdasarkan IKK Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) No. Indikator Kinerja Kunci (IKK) EKPPD 1 Persentase penanganan sampah Volume sampah yang ditangani (m3)/ Volume produksi sampah (m3) x 100% 2 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL Jumlah perush wajib AMDAL yg telah diawasi/ Jumlah seluruh perusahaan wajib AMDAL x 100% 3 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Jumlah daya tampung TPS (m3) / Jumlah penduduk x 100% 4 Penegakan hukum lingkungan Jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan Pemda/ Jumlah kasus lingkungan yang ada x 100% Capaian Kinerja (%) ,134 34% x 100% = 20,78 % x 100%=100% 4 = 75% x 100% 38,252 =3,24 % Sumber: Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, analisis, 2013 Keterangan : 1. Volume produksi sampah = sampah yang timbul, dengan asumsi kriteria volume timbulan sampah di kota kecil sebesar 2,5 orang/liter/hari dan jumlah penduduk. 2. Jumlah TPS di wsb 62 X 2 meter kubik sampah dibagi jumlah penduduk di layanan sampah perkotaan 3. Perusahaan yang sudah amdal : (1) PT Geo Dipa Energi (2) PLTA Garung(bidang energi), (3) CV. Berkah Sukses di Wringinanom Kec. Kertek (pembuatan batubata dari sisa abu batubara). Adapun untuk instansi Pemerintah akan menganggarkan kembali penyusunan AMDAl GOR Kabupaten Wonosobo. Disamping capaian kinerja Urusan Lingkungan Hidup yang telah dicapai Berdasarkan IKK Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) seperti pada tabel diatas, capaian pelaksanaan Urusan Lingkungan Hidup juga didasarkan pada Indikator Kinerja LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 59

8 Pembangunan Daerah berdasar Indikator Kinerja RPJMD sebagai kondisi awal Status Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo. Adapun capaiannya dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel IV.B.3.3 Capaian kinerja Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2013 berdasarkan Indikator Kinerja RPJMD No Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Capaian Pembangunan Kualitas / kelas air % kelestarian sumber air % peningkatan debit sumber air % meningkatnya kualitas udara ambien di sekitar pabrik % meningkatnya kualitas udara ambien di sekitar pemukiman % meningkatnya kualitas udara ambien di daerah transportasi % menurunnya kasus kebakaran hutan Rasio kesesuaian regulasi bidang lingkungan hidup Nilai Adipura 75,56 75,52 10 Jumlah CSR yg diberikan utk mendukung penyelamatan 2 36 lingkungan (perusahaan) 11 % peningkatan penyerapan CO Sumber: Badan Lingkungan Hidup, Dishutbun (analisis 2014) Berdasarkan tabel di atas, nilai parameter kinerja urusan lingkungan hidup bersifat fluktuatif. Adakalanya,meningkat dan menurun. Sebagai contoh, ada penurunan sekitar 0,04 pada penilaian adipura tahun lalu. Hal ini salah satunya disebabkan oleh operasional TPA Wonorejo yang belum sanitary landfill karena kurangnya lahan seitar 0,5 hektar. Adapun indikator jumlah CSR dalam sektor lingkungan menunjukkan peningkatan yang signifikan, dari 2 menjadi 36. Hal ini disebabkan bahwa pada tahun 2013 lalu dilaksanakan program green city, yang digawangi oleh SKPD DPU dengan mengedepankan menuju Wonosobo sebagai kota hijau. Pada kegiatan ini pula ditandai adanya awal kemitraan dari perusahann/institusi yang berpartisipasi dalam kemitraan green partnership. CSR tersebut lebih banyak berpartsipasi dalam penyediaan puluhan ribu kantong belanja pengganti tas plastik yang berdampak pada berkurangnya timbulan sampah plastik di TPA. Selain itu, ada pula yang memberikan bantuan tong sampah terpilah untuk ruang publik seperti alun-alun, taman dan lain-lain, pendampingan masyarakat untuk pengelolaan sampah. Selain indikator di atas, capaian kinerja juga dapat dilihat dari indikator standar pelayanan minimal (SPM) bidang lingkungan hidup. Hal ini sebagai sarana untuk melihat kinerja pemerintah dalam era reformasi birokrasi good governance yang lebih mengedepankan pada pelayanan publik. Capaian SPM LH dapat dilihat sebagaimana pada tabel di bawah ini: LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 60

9 Tabel IV.B.3.4 Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Berdasarkan SPM bidang Lingkungan Hidup No. Indikator SPM 1 Keberadaan Pelayanan Informasi Status Mutu Air 2 Pelayanan informasi status mutu udara 3 Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan Capaian Kinerja Ada (melalui buku Wonosobo dalam Angka) dan Buku SLHD - Ada (melalui Buku Laporan Pemantauan Kualitas air/udara, Buku Status Lingkungan Hidup Daerah/SLHD) - Ada Tim dan Posko Pengaduan di kantor BLH *) Pada tahun 2012 belum dilakukan perhitungan capaian kinerja berdasarkan SPM Urusan Lingkungan Hidup Secara makro, pembangunan urusan lingkungan hidup sudah diupayakan seoptimal mungkin mencapai sasaran sesuai target kinerja, meskipun masih ada beberapa kendala. Urusan lingkungan hidup merupakan salah satu urusan wajib daerah yang juga concruen dengan pemerintah pusat, dimana salah satu pembagian urusanny, bahwa instansi pusat lebih bersifat pada pembinaan, penyediaan NSPK (SPM salah satu hasilnya). Untuk urusan lingkungan hidup yang utamanya digawangi oleh Kementerian Lingkungan Hidup telah menerbitkan standar pelayanan minimal bidang lingkungan hidup.spm ini lebih didasarkan pada upaya pemenuhan pelayanan kepada masyarakat terkait urusan lingkungan hidup.jika dilihat pada tabel di atas, Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah mencapai SPM bidang lingkungan hidup. SPM lingkungan hidup ini dinilai masih mudah untuk dicapai oleh pemerintah kabupaten, pasalnya indikator masih terbatas pada materi ada dan tidak ada, belum melihat pada besaran kuaantitatif angka target capaian sebagaimana SPM lainnya. Keberadaan informasi status mutu air, udara telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui buku laporan pemantauan dan status lingkungan hidup daerah yang dapat diperoleh di Kantor BLH.Capaian SPM ini juga didukung oleh Pemerintah Pusat yaitu Kementerian LH melalui DAK LH. Kedepannya, jika daerah akan mengakses DAK LH, maka diwajibkan untuk menganggarkan penyusunan dokumen Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) melalui APBD Kabupaten Wonosobo.Selanjutnya, untuk Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan juga telah disediakan oleh SKPD BLH.Selama tahun 2013, hanya ada 8 kasus lingkungan yang diadukan oleh masyarakat ke BLH, dan kesemuanya telah ditindaklanjuti.kasus pengaduan tersebut diantaranya yaitu (1) pengaduan pencemaran lingkungan dampak cucian kendaraan, Longkrang Wonosobo;(2).Pencemaran air di Dusun Ngandam,Kejajar;(3).Pencemaran limbah tapioka di Jlamprang, Leksono; (4).Pencemaran lingkungan dampak peternakan ayam, Mojotengah;(5).Pencemaran asap dari PT. Kasus-kasus lingkungan tersebut LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 61

10 telah ditindaklanjuti oleh BLH sesuai prosedur penanganan. Beberapa pencapaian, dan dampak pelaksanaan pembangunan di urusan lingkungan hidup dapat diuraikan sebagai berikut: terpeliharanya sarana dan prasarana persampahan dan terkelolanya sampah di Kabupaten Wonosobo meski masih terfokus di wilayah perkotaan (RIK), dan diluar perkotaan dimulai dengan pengelolaan berbasis masyarakat, melalui fasilitasi Bank Sampah di tingkat RT/RW, fasilitasi pengelolaan sampah dengan metode 3 R (Reduce, Reuse, Recycle). Hal ini dapat memperluas arena cakupan pelayanan dalam pengelolaan persampahan. diperolehya data dan informasi tentang kualitas air, dan udara untuk memantau potensi pencemaran terlayaninya tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan terciptanya ruang terbuka hijau di perkotaan Wonosobo d. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Beberapa kendala yang masih dihadapi dalam pelaksanaan urusan lingkungan hidup antara lain : Aspek teknis dan perencanaan (*catatan: masih banyak didominasi suburusan persampahan) Lahan TPA masih kurang 0,5 hektar untuk menuju syarat minimal luas TPA Sistem Sanitary Landfill Masih adanya penduduk/rumah Tangga yang membuang sampah ke sungai Masih ditemui kotoran kuda penarik andong yang dibuang/terbuang sembarangan di jalanan Terbatasnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah lingkungan permukiman (TPS, alat pengangkut, dll) Belum tersedianya masterplan dan dokumen perencanaan bidang persampahan yang memadai Terbatasnya armada pengangkutan dan pengelolaan sampah beserta SDM-nya yang dapat mengelola sampah hingga cakupan tingkat kabupaten Cakupan pelayanan angkutan sampah domestik hanya terbatas di perkotaan Wonosobo (RIK) Belum tersedianya laboratorium lingkungan hidup terpadu yang representatif Aspek kelembagaan, peran serta masyarakat dan dunia usaha/swasta, pendanaan, peraturan perundangan Belum optimalnya pembentukan sampah di tingkat RW (Baru 10% kelompok masyarakat yang memiliki bank sampah dan sejenisnya, dan baru 2% bank sampah yang sudah berfungsi dengan baik, sisanya masih sebatas taraf pembentukan) Belum adanya skema strategi untuk kerjasama dengan swasta/kelompok masyarakat dalam pengelolaan persampahan LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 62

11 Masih terjadinya fungsi ganda lembaga pengelola sampah sebagai regulator sekaligus operator pengelolaan sampah Terbatasnya SDM khususnya analis laboratorium lingkungan Belum memadainya SDM (secara kualitas dan kuantitas) dalam pelayanan persampahan Penerapan sanksi hukum dari Perda belum efektif Pengelolaan lingkungan hidup masih belum menjadi prioritas Rendahnya dana penarikan retribusi sampah Belum optimalnya investasi swasta terhadap urusan lingkungan hidup Masih didominasinya kegiatan ekonomi berbasis lahan (dengn praktik tidak ramah lingkungan) di kawasan Dieng yang merupakan kawasan hulu DAS Serayu Tidak optimalnya edukasi petani terhadap konsep dan praktik pertanian ramah lingkungan Belum optimalnya sarana dan prasarana untuk pengawasan terhadap kerusakan dan atau pencemaran lingkungan. Belum optimalnya implementasi pengelolaan lingkungan berdasarkan dokumen lingkungan (AMDAL, UKL/UPL) oleh pemrakarsa kegiatan/badan usaha. Belum optimalnya koordinasi antar sektor, antar wilayah kabupaten tetangga terkait pengelolaan LH berbasis ekosistem DAS. Belum ada penerapan mekanisme imbal jasa lingkungan Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain : Penyusunan masterplan persampahan tingkat kabupaten Optimalisasi pembentukan sampah Tingkat RW di kabupaten Kampanye intensif penerapan gaya hidup go green Peningkatan sarana dan prasarana persampahan dari tingkat hulu-hilir yang sistemik Perluasan lahan TPA dalam rangka Optimalisasi TPA Wonorejo menuju sanitary landfill Perluasan jangkauan pelayanan armada pengangkutan sampah domestik diluar kawasan perkotaan Fasilitasi TPST (tempat pengolahan sampah terpadu) tingkat kecamatan Fasilitasi kampung olah sampah mandiri Peningkatan kampanye penggunaan bahan nonplastik untuk kantong belanja Pembangunan IPAL Dokar komunal yang representatif Penerapan kebijakan mengefektifkan kekuatan pasar utamanya komoditi kentang yang lolos uji ramah lingkungan Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Lahan melalui rekayasa teknis dan vegetatif yang tepat LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 63

12 Meningkatkan upaya pemantauan lingkungan dilapangan pada perusahaan yang telah memiliki dokumen lingkungan (AMDAL dan sejenisnya) melalui monitoring dan evaluasi yang optimal dan tidak tebang pilih. Peningkatan jumlah SDM di bidang lingkungan hidup sesuai kualifikasi Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab masyarakat dalam melakukan upaya konservasi di kawasan hulu DAS, dengan upayapelaksanaan pertanian terpadu ramah lingkungan secara intensif khususnya di kawasan hulu DAS. Peningkatan kampanye lingkungan dan peran serta masyarakat dan dunia usaha secara aktif dalam pengelolaan lingkungan. Meningkatkan keterampilan aparat dengan cara mengikutsertakan dalam pelatihan pengelolaan lingkungan. Penguatan kelembagaan masyarakat dalam upaya pengelolaan lingkungan. Melakukan monitoring dan evaluasi implementasi pengelolaan lingkungan. Peningkatan koordinasi dengan kabupaten tetangga yang masih dalam batas ekosistem DAS/Subdas terkait pengelolaan lingkungan hidup Penyusunan kajian imbal jasa lingkungan dengan kualitas yang memadai. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 64

IV.B.3. Urusan Wajib Lingkungan Hidup

IV.B.3. Urusan Wajib Lingkungan Hidup 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP Pengelolaan lingkungan hidup merupakan isu strategis dan hal penting dalam pembangunan. Pada hakekatnya "pembangunan" itu mengandung implikasi perubahan yang direncanakan. Perubahan

Lebih terperinci

IV.B.5.Urusan Wajib Penataan Ruang

IV.B.5.Urusan Wajib Penataan Ruang 5. URUSAN PENATAAN RUANG Tujuan dari perencanaan tata ruang adalah mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisiensi dalam alokasi investasi,

Lebih terperinci

IV.B.3.Urusan Wajib Lingkungan Hidup

IV.B.3.Urusan Wajib Lingkungan Hidup 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP Secara topografis dan kondisi biogeofisik, dalam konstelasi regional wilayah Jawa Tengah, wilayah Kabupaten Wonosobomerupakan daerah konservasi yang berfungsi melindungi wilayah-wilayah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1429, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dana Alokasi Khusus. Pemanfaatan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2013

Lebih terperinci

KERANGKA KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KERANGKA KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KERANGKA KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017-2020 SKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP RPJMD I STRATEGIS sistem tata kelola yang baik dalam menjamin pelayanan prima Persentase rata-rata ketercapaian pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015 Hal 1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.0. LINGKUNGAN HIDUP ORGANISASI : 1.0.01. KANTOR LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan. Program untuk lingkungan hidup adalah sebagai berikut: a) Program Pengembangan

Lebih terperinci

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH `BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH URUSAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP (Urusan Bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDAL) Aceh. 2. Realisasi Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 lampiran A.VII,

Lebih terperinci

IV.C.3 Urusan Pilihan Kehutanan

IV.C.3 Urusan Pilihan Kehutanan 3. URUSAN KEHUTANAN Sumber daya hutan di Kabupaten Wonosobo terdiri dari kawasan hutan negara seluas + 20.300 Ha serta hutan rakyat seluas ± 19.481.581 Ha. Kawasan hutan negara di wilayah Wonosobo secara

Lebih terperinci

7. SKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP

7. SKPD : BADAN LINGKUNGAN HIDUP 7. : BADAN LINGKUNGAN HIDUP No Daerah, dan Program/ Pagu A BELANJA TIDAK LANGSUNG JUMLAH (BELANJA TIDAK LANGSUNG) - - - - 0% - B BELANJA LANGSUNG URUSAN LINGKUNGAN HIDUP 1 Program Pelayanan Administrasi

Lebih terperinci

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target Tabel 5.1 Rencana, Kegiatan, Kinerja, Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan SKPD Badan Hidup Kabupaten Pelalawan (Satuan Dalam Juta Rupiah) 1.1. Meningkatkan 1.1.1. kinerja Membaiknya pelayanan kinerja

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Kode Keluaran iatan 00 NON URUSAN 00 00 PROGRAM SETIAP SKPD 00 00 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI 426.000.000 493.500.000 PERKANTORAN 00 00 0 00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PARIAMAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PARIAMAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PARIAMAN TAHUN 2015 KODE (1) Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/ Kegiatan Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi Indikator

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas sanitasi Tahun 0 06 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 4 1.4. Sistematika Penulisan... 4 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN KINERJA RENJA

Lebih terperinci

Tabel IV.C.3.1 Program, Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Kehutanan Tahun No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)

Tabel IV.C.3.1 Program, Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Kehutanan Tahun No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) 3. URUSAN KEHUTANAN Kawasan hutan negara di wilayah Wonosobo secara administratif dikelola oleh KPH Kedu Selatan dan KPH Kedu Utara. Hutan yang ada di Wonosobo saat ini menjadi penyangga 13 kabupaten yang

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : KEPALA SUB BIDANG PEMBEEDAYAAN MASYARAKAT DAN KOMUNIKASI LINGKUNGAN 2. TUGAS : melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi

Lebih terperinci

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) STRUKTUR ORGANISASI Unsur organisasi Ba terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu unsur Pimpinan (Kepala Ba), Pembantu Pimpinan (Sekretaris Sub Bagian)

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : ANALISIS MENGENAI DAMPAK 2. TUGAS : Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis penilaian dan pemantauan analisis mengenai dampak lingkungan 3. FUNGSI : a. penyusunan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam kerangka pembangunan Good Governance yang berorientasi pada hasil, dan dalam rangka mendukung pencapaian

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM 10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan

Lebih terperinci

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Sektor perikanan di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting. Dari sektor ini dimungkinkan akan menghasilkan protein hewani dalam rangka memenuhi

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP a. Program dan Kegiatan. Program pokok yang dilaksanakan pada urusan Lingkungan Hidup tahun 2012 sebagai berikut : 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD Lingkungan yang baik sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan

Lebih terperinci

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi 4.. Air limbah domestik Perencanaan pembangunan air limbah domestik di Kabupaten Pati didasarkan kepada permasalahan permasalahan mendesak dan posisi pengelolaan sanitasi

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET Meningkatkan kualitas dan fungsi LH melalui upaya pencegahan dan pengendalian terhadap pencemaran air dan udara Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor Renstra 2011-2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Renstra Kota Metro merupakan suatu proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kota Metro selama kurun waktu 5 (lima) tahun secara sistematis

Lebih terperinci

Program dan Kegiatan SKPD Kota Prabumulih Tahun 2017

Program dan Kegiatan SKPD Kota Prabumulih Tahun 2017 Program dan Kegiatan SKPD Tahun 207 SKPD : Dinas Lingkungan Hidup Urusan : Lingkungan Hidup Rencana Tahun 207 Prakiraan Maju Tahun 208 Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Kode Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA Pada Tahun 2015 sesuai RENSTRA Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah bermaksud memfokuskan pencapaian sasaran utama yaitu : 1. Meningkatnya kinerja pengelolaan

Lebih terperinci

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA STRATEGII SANIITASII KOTA PROBOLIINGGO 4.1. TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN 4.1.1. Sub Sektor Air Limbah Mewujudkan pelaksanaan pembangunan dan prasarana

Lebih terperinci

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013 C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Pembangunan pertanian khususnya sektor perikanan merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi, dalam hal ini sektor perikanan adalah sektor

Lebih terperinci

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR TAHUN KEGIATAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2013 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PEMALANG

LAPORAN AKHIR TAHUN KEGIATAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2013 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PEMALANG LAPORAN AKHIR TAHUN KEGIATAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2013 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Kesesuaian Perencanaan

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN 5.. Rencana Program dan Kegiatan Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD BLHD a. Visi Dalam rangka mewujudkan perlindungan di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Ung-Ung RI Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana 1 paket Rp ,00 APBD awal: akhir: 1 paket Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana 1 paket Rp ,00 APBD awal: akhir: 1 paket Rp ,00 APBD awal: akhir: RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATUAN KERJA : PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL : DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN : 2017 1 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN PERUBAHAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PELALAWAN

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN PERUBAHAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PELALAWAN SASARAN TAHUN 2016 PERUBAHAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PELALAWAN SASARAN Membaiknya kinerja pelayanan aparatur dibidang hidup INDIKATOR Persentase pelayanan administrasi perkantaroran sesuai SOP

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

Data Capaian Pada Tahun Awal Perencan aan. Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)

Data Capaian Pada Tahun Awal Perencan aan. Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Instansi Visi RENCANA STRATEGIK TAHUN 2013-2017 : Badan DIY : Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan Tujuan Sasaran Kebijakan

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN

RENCANA UMUM PENGADAAN RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATUAN KERJA : PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL : DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN : 2017 1 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 1 paket Rp. 24.999.998,00

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN TARGET PROGRAM Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 66,70% Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Lebih terperinci

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun Target Capaian Kinerja

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun Target Capaian Kinerja Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Nama SKPD : KANTOR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN KOTA AMBON Kode Indikator 1 URUSAN WAJIB 1.0 Bidang Urusan : Lingkungan

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR DAN TARGET KINERJA SERTA PENDANAAN INDIKATIF. A. Program dan Kegiatan BPLH Kota Bandung Tahun B

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR DAN TARGET KINERJA SERTA PENDANAAN INDIKATIF. A. Program dan Kegiatan BPLH Kota Bandung Tahun B Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 03-08 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR DAN TARGET KINERJA SERTA PENDANAAN INDIKATIF A. BPLH Kota Bandung Tahun 04-08 B

Lebih terperinci

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

6. URUSAN PERINDUSTRIAN 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Pembangunan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan dan merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi. Sektor industri memegang peranan penting dalam peningkatan

Lebih terperinci

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan 7. URUSAN PERUMAHAN Penataan lingkungan perumahan yang baik sangat mendukung terciptanya kualitas lingkungan yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 05 Tahun 2014 8 Desember 2014 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN

Lebih terperinci

FORMAT PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2012

FORMAT PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2012 FORMAT PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2012 SKPD : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Nama PA. Alamat : Ir. HERU WIDJAJANTO, M.Si. : Jl. Merdeka No. 132 REVISI PERKIRAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan memberikan gambaran tentan g program dan. mengakomodasikan hasil Musrenbang RKPD dan Forum SKPD.

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan memberikan gambaran tentan g program dan. mengakomodasikan hasil Musrenbang RKPD dan Forum SKPD. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Renja SKPD merupakan dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk periode 1 (satu) tahun, penjabaran Renstra SKPD yang mengacu pada Rencana Kerja

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Pemanfaatan. DAK. Tahun Anggaran. 2012. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17

Lebih terperinci

7. URUSAN PERDAGANGAN

7. URUSAN PERDAGANGAN 7. URUSAN PERDAGANGAN Perdagangan mempunyai peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah, utamanya dalam mendukung kelancaran penyaluran arus barang dan jasa, memenuhi kebutuhan pokok rakyat, serta

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jl. Raya Dringu No. 81 Telp/Fax (0335) 433860 website: www.blh.probolinggokab.go.id - email:

Lebih terperinci

A. Program dan Kegiatan BPLH Kota Bandung Tahun B

A. Program dan Kegiatan BPLH Kota Bandung Tahun B Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun 03-08 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR DAN TARGET KINERJA SERTA PENDANAAN INDIKATIF A. BPLH Kota Bandung Tahun 04-08 B

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Pembangunan ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi penduduk merupakan salah satu urusan wajib pemerintah. Hal ini memberikan landasan dan peluang kepada daerah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Mojokerto, Maret 2015 KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MOJOKERTO. NURHARIADI, SH. Pembina Tk.I NIP

KATA PENGANTAR. Mojokerto, Maret 2015 KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MOJOKERTO. NURHARIADI, SH. Pembina Tk.I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penyusunan Rencana Kerja (Renja) Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto ini dapat terselesaikan dengan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 203 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 08 Urusan Wajib Lingkungan Hidup Organisasi :. 08. 0 Badan

Lebih terperinci

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN KINERJA BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.168, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Pemanfaatan. Dana Alokasi Khusus. TA 2013. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif TUJUAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP

Ikhtisar Eksekutif TUJUAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP Ikhtisar Eksekutif Pembangunan sistem administrasi modern yang andal, professional, partisipatif serta tanggap terhadap aspirasi masyarakat, merupakan kunci sukses menuju manajemen pemerintahan dan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Program prioritas sanitasi disusun berdasarkan kesesuaian prioritas penanganan sanitasi sebagaimana terdapat pada dokumen perencanaan daerah di bidang infrastruktur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2014 TANGGAL : 29 JANUARI 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP TAHUN LALU. 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun 2013

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP TAHUN LALU. 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun 2013 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun 2013 1. Program Pelayanan administrasi perkantoran Program

Lebih terperinci

BAB. V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN. yang telah ditetapkan, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah

BAB. V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN. yang telah ditetapkan, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah BAB. V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN Program dan Kegiatan Program kegiatan adalah sebagai penjabaran dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui

Lebih terperinci

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Urusan perikanan semakin penting peranannya secara nasional maupun global, karena kontribusinya dalam penyediaan bahan makanan berprotein, lapangan

Lebih terperinci

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan. BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN 2011 MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan pangan tidak hanya mencakup pengertian kesediaan pangan yang cukup. Dalam pencapaian kondisi ketahanan pangan, ada tiga subsistem/aspek yang sangat berpengaruh, yaitu

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN

RENCANA UMUM PENGADAAN RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATUAN KERJA : PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL : DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN : 2017 1 Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (Proper) 2 Peningkatan

Lebih terperinci

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017 Sub Sektor Air Limbah Domestik A. Teknis a. User Interface Review Air Limbah Buang Air Besar Sembarangan (BABS), pencemaran septic tank septic tank tidak memenuhi syarat, Acuan utama Air Limbah untuk semua

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN Laporan Tahunan Kantor Lingkungan Hidup Kab. Mukomuko Tahun Anggaran

LAPORAN TAHUNAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN Laporan Tahunan Kantor Lingkungan Hidup Kab. Mukomuko Tahun Anggaran LAPORAN TAHUNAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN 2016 Laporan Tahunan Kantor Lingkungan Hidup Kab. Mukomuko Tahun Anggaran 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten Tabel 2.20 Kerangka Kerja Logis Air Limbah 1. Belum adanya Master Plan air limbah domestic Program penyusunan Masterplan 2. Belum ada regulasi yang mengatur limbah domestic 3. Belum adanya sarana dan Prasarana

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN I. UMUM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan perlunya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN Dalam rangka mewujudkan manajamen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I TAHUN ANGGARAN : 2017 1 Penyediaan jasa surat menyurat 2 Penyediaan prasarana dan sarana persampahan 3 Pembangunan sarana prasarana TPA 4 Revitalisasi tempat

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kulon Progo, tugas

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan, dan mengacu kepada arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjarbaru

Lebih terperinci

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Pembangunan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan dan merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan, dan mengacu kepada arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjarbaru

Lebih terperinci

11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Penduduk merupakan bagian integral dalam proses kegiatan pemerintahan dan pembangunan, oleh karenanya penduduk tidak dapat hanya dilihat sebagai obyek, tetapi

Lebih terperinci

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Urusan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi yaitu sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain yang berdampak ekspansif atau meluas ke berbagai sektor

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Dari hasil analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap sub-sektor sanitasi maka telah dirumuskan tentang tujuan, sasaran dan strategi. Tujuan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017 RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017 NO SASARAN PROGRAM KEGIATAN URAIAN INDIKATOR KINERJA Target URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KET 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 1 Penurunan

Lebih terperinci

1.2. Landasan Hukum Sebagai landasan hukum dalam penyusunan Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat adalah :

1.2. Landasan Hukum Sebagai landasan hukum dalam penyusunan Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat adalah : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Anggaran : 205 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 08 Urusan Wajib Hidup Organisasi :. 08. 0 BADAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI BADAN LINGKUNGAN HIDUP Ba Hidup Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu perangkat daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki kewajiban

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam rangka merumuskan visi misi sanitasi Kabupaten Lampung Tengah perlu adanya gambaran Visi dan Misi Kabupaten Lampung Tengah sebagai

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas disusun rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air limbah, persampahan dan drainase. Program

Lebih terperinci

7. URUSAN PERUMAHAN. a. Program dan Kegiatan

7. URUSAN PERUMAHAN. a. Program dan Kegiatan 7. URUSAN PERUMAHAN Perumahan selain merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, juga mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam perannya sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2017 27 Januari 2017 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

IV.B.26. Urusan Wajib Perpustakaan

IV.B.26. Urusan Wajib Perpustakaan 26. URUSAN PERPUSTAKAAN Perpustakaan merupakan tempat atau sarana untuk mengakses informasi. Perpustakaan semula didefinisikan sebagai tempat di mana terdapat kumpulan atau koleksi buku. Menyimak perkembangan

Lebih terperinci