Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah English for Physics I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah English for Physics I"

Transkripsi

1 20 Fajar Fitri / Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah Fajar Fitri*, Widodo Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan *Coresponding author: fajar.fitri@pfis.uad.ac.id Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kerjasama mahasiswa melalui metode pembelajaran penugasan kelompok pada mata kuliah mahasiswa program studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan semester I. Metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan Model Kemmis dan Mc Taggart. Pada Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart, suatu siklus terdiri atas empat komponen. Keempat komponen tersebut meliputi: 1. perencanaan, 2. aksi/tindakan, 3. observasi, dan 4. refleksi. Sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 1 kelas PGMIPAU prodi Pendidikan Fisika tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 18 Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok dan observer mengobservasi tingkat kerjasama Setelah selesai pembelajaran, dilakukan refleksi untuk mengevaluasi pembelajaran dan menyusun perencanaan pembelajaran berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tingkat kerjasama mahasiswa meningkat secara signifikan setelah melakukan pembelajaran melalui metode penugasan kelompok pada mata kuliah. Kata kunci: kerjasama, metode penugasan kelompok I. PENDAHULUAN adalah matakuliah yang wajib ditempuh di prodi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan kelas Pendidikan Guru MIPA Unggulan (PGMIPAU). Salah satu indikator keberhasilan matakuliah ini adalah mahasiswa mampu menerjemahkan artikel fisika bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan mahasiswa mampu memahami isi artikel fisika dengan baik. Kemampuan dasar bahasa Inggris mahasiswa prodi pendidikan fisika terutama kelas PGMIPAU sangat bervareatif. Ada yang tergolong sudah baik, tetapi banyak yang masih memiliki kemampuan bahasa Inggris yang rendah. Perlu ada usaha dari dosen untuk lebih meningkatkan keaktifan mahasiswa prodi pendidikan Fisika agar memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan[1]. Dari sisi kemampuan membaca artikel fisika, menerjemahkan, menentukan inti/pokok masalah dari sebuah artikel fisika, menjawab berbagai pertanyaan, sampai menjelaskan kembali isi artikel fisika. Salah satu metode yang dianggap mampu untuk meningkatkan beragam kemampuan mahasiswa di atas adalah dengan penugasan kelompok. Dengan diberikan tugas secara berkelompok, mahasiswa akan bekerjasama untuk memecahkan suatu masalah. Metode pembelajaran pemberian tugas kelompok adalah cara penyajian materi melalui penugasan mahasiswa untuk melakukan suatu pekerjaan [2]. Sedangkan makna kerjasama adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama [3]. Mengacu pada pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa suatu kerjasama adalah kumpulan/kelompok yang terdiri dari beberapa orang anggota yang saling membantu dan saling tergantung satu sama lain dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut mempunyai tanggungjawab yang sama, sehingga tujuan yang diinginkan akan bisa dicapai oleh mereka apabila saling kerjasama. Dengan demikian, melalui tugas kelompok tugas yang terasa berat akan semakin ringan karena dikerjakan secara bersama-sama. Mahasiswa bisa saling belajar dan bertanya antara teman yang satu dengan yang lain. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti berusaha meneliti tentang Peningkatan kerjasama mahasiswa melalui penugasan kelompok pada matakuliah. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan empat siklus [4]. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika semester satu kelas PGMIPAU yang sedang menempuh mata kuliah pada tahun akademik 2014/2015. Subjek penelitian ini berjumlah 18 orang Prosedur penelitian terdiri atas tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan (tindakan dan observasi), dan tahap refleksi. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada penelitian ini terdiri atas empat siklus. 1. I a. Tahap perencanaan Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan perangkat pembelajaran, instrumen penelitian, dan langkah-langkah pembelajaran penugasan kelompok. Dosen terlebih dahulu menjelaskan kepada mahasiswa tentang rencana perkuliahan selama satu semester

2 Fajar Fitri / Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah 21 terutama mengenai persiapan mahasiswa dalam melakukan pembelajaran dengan metode penugasan kelompok. b. Tahap pelaksanaan Pada awal pertemuan dosen menjelaskan metode pembelajaran penugasan kelompok dan langkah-langkah yang akan dilakukan mahasiswa selama pembelajaran. Pada pertemuan selanjutnya, dosen membentuk kelompok mahasiswa dimana setiap kelompok beranggotakan dua orang (in pairs). Setiap kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan worksheet yang telah dibagikan, menerjemahkan artikel, dan menjawab beberapa pertanyaan. Setelah selesai berdiskusi, beberapa orang mahasiswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas sedangkan teman yang lain memberikan tanggapan dan dosen bertugas sebagai moderator. Setelah berbagai tahapan pembelajaran tadi selesai, dosen dan mahasiswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari selama perkuliahan. Selama kegiatan perkuliahan, dilakukan observasi untuk mengamati proses pembelajaran dan menilai tingkat kerjasama mahasiswa dan kemampuan presentasi c. Tahap refleksi Setelah selesai siklus I, diadakan refleksi terhadap proses pembelajaran. Hasil refleksi pada siklus I kemudian dimanfaatkan dalam penyusunan rencana tindakan pada siklus kedua. 2. II a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran, instrumen penelitian, dan langkah-langkah pembelajaran dengan mempertimbangkan hasil dari refleksi pada siklus I. b. Tahap pelaksanaan Seperti pada siklus pertama, pada tahap pelaksanaan siklus kedua mahasiswa mendiskusikan worksheet yang telah dibagikan dosen. Setelah selesai berdiskusi beberapa mahasiswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan dan mahasiswa lain menanggapinya. Observasi dilakukan selama proses perkuliahan untuk mengamati jalannya perkuliahan dan tingkat kerjasama c. Tahap refleksi Refleksi dilakukan untuk melihat hasil perkembangan tingkat kerjasama mahasiswa, dibandingkan dengan hasil pada siklus I, dan digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus berikutnya. III dan IV dilakukan sama seperti dengan siklus I dan II dengan perbaikan-perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran siklus sebelumnya. Perangkat pembelajaran dibuat terlebih dahulu sebelum pembelajaran dilakukan yang berupa Lesson Plan yang berisi identitas mata kuliah, tujuan mata kuliah, deskripsi mata kuliah, metode penilaian, buku acuan, dan jabaran topik pada setiap pertemuan, kompetensi dasar, materi pokok, sub materi pokok, dan langkah-langkah pembelajaran secara umum. Instrumen penelitian terdiri atas lembar observasi kegiatan pembelajaran dan lembar penilaian kerjasama 1. Lembar observasi kegiatan pembelajaran Lembar observasi kegiatan ini berupa catatan-catatan penting selama perkuliahan berlangsung seperti keterlaksanaan Lesson Plan. Adapun hasil dari lembar observasi ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan refleksi. 2. Lembar penilaian kerjasama mahasiswa Lembar penilaian kerjasama mahasiswa ini digunakan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam kerjasama kelompok. Setiap selesai suatu siklus, maka data hasil observasi dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, data tentang kerjasama mahasiswa dihitung tingkat Persentase Keberhasilannya (PK). Perhitungan PK berdasarkan rumus di bawah ini: PK = x 100% (1) Kriteria kerjasama mahasiswa dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Kriteria Kerjasama Mahasiswa No. PK Kriteria Sangat Kurang 2. 40< PK 65 Kurang 3. 65< PK 80 Baik 4. > 80% Sangat Baik Analisis kualitatif dilakukan untuk memperoleh refleksi pembelajaran secara umum apakah sesuai dengan Lesson Plan ataukah tidak, dan kendala-kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas dikatakan sudah berhasil apabila kriteria kerjasama mahasiswa Sangat Baik sekurang-kurangnya pada dua siklus. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Hasil I Pembelajaran dikatakan efektif apabila setelah selesai pembelajaran, mahasiswa mampu melakukan kerjasama dalam hal:

3 22 Fajar Fitri / Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah a. Menerjemahkan artikel ke dalam bahasa Indonesia di dalam worksheet. b. Melakukan percobaan dengan tepat sesuai apa yang ada di dalam worksheet. c. Menjawab pertanyaan dalam worksheet dengan tepat. d. Melakukan presentasi di depan kelas. e. Membuat pertanyaan di dalam diskusi. f. Menanggapi pertanyaan teman dengan tepat. Pembelajaran dikatakan efisien apabila waktu yang hanya dua jam pelajaran bisa membuat mahasiswa tuntas dalam melakukan serangkaian proses pembelajaran dari menerjemahkan artikel, melakukan percobaan, menjawab pertanyaan, hingga berdiskusi secara terbuka dengan teman sekelas. Pada siklus I ini, pembelajaran belum efektif dan efisien. Dalam melakukan serangkaian proses pembelajaran mahasiswa belum semuanya bekerjasama, sehingga beberapa mahasiswa belum bisa menerjemahkan dan menjawab pertanyaan dengan tepat dan pada saat presentasi pun hanya didominasi oleh sekitar tiga Waktu pengerjaan tugas terlalu lama, sehingga presentasi terkesan terburu-buru karena waktu yang tersisa tinggal sedikit. Hal ini bisa terjadi karena artikel terlalu panjang sehingga waktu untuk menerjemahkan dan mengerjakan pertanyaan sangat lama. Perhatian dosen belum tertuju ke seluruh mahasiswa sehingga ada beberapa mahasiswa bagian pojok belakang yang pasif/tidak aktif berdiskusi dengan temannya. Menurut hasil observasi, disampaikan pula bahwa kepasifan mahasiswa disebabkan karena beberapa mahasiswa tidak membawa kamus dari rumah. Setting tempat juga belum bagus, bagian kiri terlalu mepet sehingga menyulitkan observer untuk mengamati mahasiswa dan kurang nyaman bagi mahasiswa untuk berdiskusi kelompok. Kerjasama mahasiswa belum sepenuhnya bagus. Ada tiga mahasiswa yang justru berdiskusi dengan teman dari kelompok lain. Beberapa kelompok masih pasif/tidak ada aktifitas berdiskusi. Ketika presentasi ke depan, masih sedikit yang memberikan tanggapan. Kalaupun ada yang memberi tanggapan hanya mahasiswa itu-itu saja (ada yang mendominasi di dalam pembelajaran). Berdasarkan hasil observasi tersebut diberikan beberapa perbaikan untuk siklus II yakni: a. Pada worksheet, panjang artikel dikurangi dan mahasiswa tidak perlu menerjemahkan tetapi langsung mengerjakan pertanyaanpertanyaan. b. Waktu untuk berdiskusi diperpendek sehingga waktu untuk presentasi menjadi semakin lama. c. Dosen memberikan perhatian kepada seluruh mahasiswa terutama mahasiswa yang masih pasif dengan cara memberi motivasi atau penghargaan agar bisa lebih aktif. d. Kelompok diskusi dipilihkan dosen berdasarkan kriteria-kriteria tertentu misal sesuai gender dan sesuai kepintaran e. Setting tempat diperbaiki agar diskusi berjalan lancar dan observer nyaman di dalam mengamati Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran pada siklus I, didapatkan Persentase Keberhasilan (PK) tingkat kerjasama mahasiswa sebesar 23,6%. Berdasarkan hasil tersebut, maka tingkat kerjasama mahasiswa masih dalam kriteria Sangat kurang dan perlu ditingkatkan lagi pada siklus II. 2. Hasil II Proses pembelajaran mengalami peningkatan seperti waktu sudah sesuai dengan yang direncanakan. Diskusi mahasiswa juga sudah mulai bagus. Mahasiswa lebih aktif untuk mempresentasikan hasil diskusi dan aktif di dalam menanggapi. Namun ada beberapa mahasiswa yang masih mendominasi pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II dirumuskan perbaikan-perbaikan agar pembelajaran selanjutnya lebih maksimal, diantaranya: a. Worksheet lebih baik diberikan di akhir perkuliahan sehingga mahasiswa bisa mempelajarinya di rumah dan mengerjakan diskusi kelompok di luar jam pelajaran. Saat perkuliahan berikutnya tinggal mempresentasikan hasil diskusi. b. Materi antar kelompok satu dengan yang lain dibuat berbeda sehingga pengalaman mahasiswa lebih banyak. c. Satu kelompok lebih baik terdiri dari empat sampai lima orang mahasiswa agar diskusi lebih hidup. Pada siklus II ini, Persentase Keberhasilan (PK) kerjasama mahasiswa yang didapatkan dari hasil observasi adalah sebesar 41,7%. Hasil tersebut dapat artikan bahwa kerjasama mahasiswa mencapai kriteria Kurang. Dengan demikian kerja sama mahasiswa masih perlu ditingkatkan lagi di siklus III. 3. Hasil III Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan, maka hasil observasi siklus III menunjukkan bahwa mahasiswa belum terlalu siap untuk mengerjakan tugas skelompok di luar jam pelajaran, terbukti ketika presentasi di depan kelas percobaan yang mereka lakukan gagal. Dominasi satu atau dua mahasiswa masih terjadi pada kelompok I sedang pada kelompok III pembagian tugas antar anggota sudah terjadi sehingga kerjasama

4 Fajar Fitri / Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah 23 kelompok III paling bagus diantara kelompok yang lain. Masih banyak mahasiswa yang belum berani menanggapi temannya ketika presentasi ke depan. Kelompok III paling bagus karena pertanyaan dibuat bersama dan dicatat, kemudian yang menyampaikan ditunjuk satu persatu oleh ketua kelompok. Berdasarkan hasil observasi maka dilakukan perbaikan untuk siklus berikutnya yakni: a. Dosen harus menjelaskan secara detail tugas yang dikerjakan berkelompok di luar jam pelajaran. b. Dosen meminta mahasiswa untuk mempelajari juga artikel kelompok lain sehingga bisa menanggapi ketika kelompok lain presentasi di depan. c. Harus ada pembagian tugas diantara anggota kelompok sehingga tidak ada lagi salah satu mahasiswa yang mendominasi. Pada siklus III, Persentase Keberhasilan (PK) kerjasama mahasiswa adalah sebesar 77,8%. Dengan demikian, tingkat kerjasama mahasiswa tergolong Baik. perlu dilanjutkan untuk meningkatkan kerjasama mahasiswa pada kategori sangat baik. 4. Hasil IV Berdasarkan perbaikan-perbaikan dari siklus sebelumnya, maka hasil observasi siklus IV menunjukkan adanya peningkatan yang sibnifikan pada proses pembelajaran maupun tingkat kerjasama Pengelolaan kelas yang sudah baik, menejemen waktu, motivasi yang diberikan oleh dosen menjadikan mahasiswa sangat semangat dan antusias mengikuti perkuliahan. Mahasiswa hampir semuanya aktif berdiskusi, presentasi, dan melakukan tugas kelompok. Tidak ada lagi mahasiswa yang mendominasi. Pembagian tugas masing-masing anggota kelompok pun juga sudah jelas. Ada satu hal yang masih belum terbentuk dalam diri para mahasiswa dan menjadi catatan bagi dosen adalah pemberian apresiasi untuk teman misalnya mengucapkan terimakasih atas pertanyaan yang sudah disampaikan, itu adalah pendapat yang baik, dan sebagainya. Persentase Keberhasilan (PK) kerjasama mahasiswa pada siklus IV ini adalah 88,9%. Dengan demikian tingkat kerjasama mahasiswa masuk dalam kriteria Sangat Baik. Hasil ini sekaligus telah membuktikan bahwa dengan penerapan metode penugasan kelompok yang mengalami revisi dari akhir siklus ke siklus berikutnya dapat meningkatkan kerjasama mahasiswa secara signifikan. Hasil observasi tiap siklus dapat dituliskan pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Observasi Mahasiswa No. Aspek yang diobservasi I II III IV 1 Kemampuan menerjemahkan 2 Kemampuan berdiskusi kelompok 3 Kemampuan menjawab pertanyaan 4 Kemampuan bertanya 5 Kemampuan mempresentasikan 6 Kemampuan menanggapi 7 Kemampuan menjelaskan kepada teman 8 Kemampuan untuk membagi tugas dalam kelompok Data tersebut digambarkan pada Gambar 1 berikut Gambar 1. Hasil Observasi Mahasiswa tiap Pada siklus I, proses pembelajaran dapat dikatakan belum bagus. Mahasiswa banyak yang belum siap dengan metode pembelajaran yang dilakukan. Kebanyakan mahasiswa belum mempersiapkan perkuliahan sejak dari rumah misal kesiapan materi maupun kamus. Mahasiswa juga belum terbiasa melakukan pembelajaran dengan metode penugasan kelompok sehingga masih banyak mahasiswa yang berdiskusi dengan teman dari kelompok lain atau malah mengerjakan tugas secara individu/tidak dengan teman sekelompoknya. Pengalokasian waktu juga belum maksimal. Waktu untuk diskusi lebih banyak sehingga waktu untuk presentasi sangat terbatas. Pada siklus II, mahasiswa sudah lebih bisa beradaptasi dengan metode pembelajaran. Namun ada mahasiswa yang terlalu semangat dan cukup percaya diri sehingga mereka malah mendominasi di dalam kerja kelompok. Sedangkan mahasiswa yang tidak terlalu semangat mengikuti perkuliahan terkesan pasif. Pasifnya mahasiswa ini juga

5 24 Fajar Fitri / Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah dipengaruhi karena kemampuan bahasa Inggris yang masih lemah sehingga mereka belum percaya diri untuk aktif. Pada siklus III, mahasiswa masih perlu adaptasi lagi dengan metode pembelajaran yang digunakan. Pada siklus III ini tugas kelompok tidak lagi didiskusikan di kelas tapi di luar jam pelajaran sehingga butuh penyesuaian oleh Berdasarkan presentasi di depan kelas dapat dilihat bahwa kebanyakan mahasiswa belum siap. Hal ini bisa diakibatkan karena mereka belum benar-benar berdiskusi di luar jam pelajaran dan mempraktekkan tentang apa yang ada di dalam worksheet. Mahasiswa juga tidak mempelajarai materi kelompok lain, sehingga ketika kelompok lain mempresentasikan ke depan yang lain cenderung tidak bisa menanggapi. Pada siklus IV, tujuan dari penelitian ini telah tercapai yakni kerjasama mahasiswa naik secara signifikan. Ini terbukti ketika berdiskusi, mendemokan hasil diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi para mahasiswa sangat semangat dan antuasias. Hal ini terjadi karena sebelumnya mahasiswa sudah diberi penjelasan secara detail oleh dosen apa-apa saja yang harus mereka lakukan, dari mencoba eksperimen hingga ikut mencoba materi kelompok lain. Mahasiswa juga sudah mulai terbiasa melakukan pembelajaran dengan metode penugasan kelompok ini. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa setelah menggunakan metode penugasan kelompok pada mata kuliah maka kerjasama mahasiswa meningkat secara signifikan. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih penulis sampaikan kepada Direktorat Jendral DIKTI yang telah memberikan hibah Lesson Study sehingga terlaksana Lesson Study di prodi Pendidikan Fisika UAD dan tertulis artikel ini. Terima kasih kepada kaprodi pendidikan Fisika UAD Dian Artha K, M.Pd.Si. yang telah memberikan berbagai fasilitas untuk terlaksananya penelitian ini. Terima kasih kepada Bapak Eko Nursulistyo, M.Pd., Dr. Dwi Sulisworo, Rachmad Resmiyanto, M.Sc., dan Okimustava, M.Pd. yang telah menjadi observer dalam penelitian ini. PUSTAKA [1] Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, [2] Sutisna, Macam-macam Metode Pembelajaran, 2014 Website: MACAM_METODE_PEMBELAJARAN. Diakses tanggal 12 Desember [3] Johnson, D.W dan Johnson, R.T., Circles of Learning, Edina: Interaction Book Company, [4] Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, TANYA JAWAB Dian Artha (UAD Yogyakarta)? 1. Jenis tugas apa yang diberikan? (pada siklus 1 dan seterusnya) Jenis tugas berbeda; Tugas I (kelompok berisi 2 orang) : Disediakan artikel berbahasa inggris kemudian siswa menjawab pertanyaan atau menerjemahkan. Tugas III dan IV (kelompok berisi 4 orang): Disediakan artikel tentang eksperimen fisika (tidak sekedar terjemahan dan Tanya jawab) Semua anggota dilibatkan Khairrurijal? 1. Apakah hasilnya semakin meningkat? Ya Evardinna? 1. Tugasnya seperti apa? Artikel berupa petunjuk praktikum fisika.

Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah English for Physics I

Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah English for Physics I Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Melalui Metode Penugasan Kelompok pada Mata Kuliah English for Fajar Fitri, Widodo 2 Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Pembelajaran Tugas Kelompok Sebagai Alternatif Peningkatan Kerjasama Mahasiswa

Penerapan Metode Pembelajaran Tugas Kelompok Sebagai Alternatif Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Penerapan Metode Pembelajaran Tugas Kelompok Sebagai Alternatif Peningkatan Kerjasama Mahasiswa Fajar Fitri 1, Dian Artha Kusumaningtyas 2 1,2 FKIP Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta E-mail: 1 fajarfitri@gmail.com,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING Fajar Fitri Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar 19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejondani Prambanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunharjo 01 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF Aknes Triani, 2 Nur Hafsah Yunus MS, 3 Muhammad Syaeba Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Al Asyariah Mandar Aknes.Triani@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X G SMAN 8 MUARO JAMBI Mona Erliza 1), Astalini 2), Darmaji 3)

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester 24 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan Kinematika Gerak Lurus. Dengan jumlah

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna Indrawati Sumuri Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) atau biasa disingkat PTK. PTK adalah suatu penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Perumnas Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN INDONESIA LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS MAHASISWA DALAM MATA KULIAH TEKNIK BUDIDAYA HEWAN

PENERAPAN INDONESIA LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS MAHASISWA DALAM MATA KULIAH TEKNIK BUDIDAYA HEWAN Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016 p-issn: 2540-752x e-issn: 2528-5726 PENERAPAN INDONESIA LESSON STUDY UNTUK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu Penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang terletak di Jln. Kates No. 8, Siswodipuran Boyolali Provinsi Jawa

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING Oleh: Triani, Supriyono, Isnaeni Maryam Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipilih adalah Penelitian Tindakan atau Classroom Action Research maksudnya adalah kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri III. METODE PEELITIA A. Setting Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 4 SMA egeri 10 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri dari 10 orang siswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA UNSUR MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY BERBASIS KOOPERATIF JIGSAW PADA MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA FKIP UHO Oleh: Aceng Haetami, La Rudi, Rustam Musta 1) 1) Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA SMKN 2 MALANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA SMKN 2 MALANG Tysna Irdani, Atmadji Sutiko; Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar KKPI Pada Siswa SMKN 2 Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Menguneng 01 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester 2 tahun

Lebih terperinci

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dan Aktivitas Belajar Melalui Pendekatan Kontekstual Dengan Setting Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIIB SMPN 1 Kecamatan Kauman Tahun

Lebih terperinci

Agus Purwanto SMP 5 Kudus

Agus Purwanto SMP 5 Kudus Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Examples Non Examples Di Kelas VIIh SMP 5 Kudus Semester II Tahun Pelajaran 2014 / 2015 Agus Purwanto SMP

Lebih terperinci

Oleh Saryana PENDAHULUAN

Oleh Saryana PENDAHULUAN PENDAHULUAN INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Laporan Hasil Penelitian Tindakan kelas) Oleh Saryana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran 2015-2016 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA Lina Wahyuningrum, Pujayanto, Dewanto Harjunowibowo 1) Karangtalun Rt 04 RW

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Model PTK yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com

Lebih terperinci

Aprillya Mondhita Sari* Drs. Purbo Suwasono, M.Si** Dr. Parno, M.Si***

Aprillya Mondhita Sari* Drs. Purbo Suwasono, M.Si** Dr. Parno, M.Si*** PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBASIS DISCOVERY LEARNIG UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X-1 MA AL-MAARIF SINGOSARI Aprillya Mondhita Sari*

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII Puji Sumiati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT) Upaya Peningkatan Hasil. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT) DENGAN METODE KUIS GALILEO DI SMP NEGERI 2 KALIWUNGU 1 Oleh : Wahyuni 2

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. 3 Toaya Amaliah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan penulis untuk mulai mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama satu bulan, mulai

Lebih terperinci

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo Zeny Wahyuni*, Syamsu* dan Muslimin *zeny.wahyuni@gmail.co.id *syamsultan@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan dikonversi ke dalam data kualitatif. Hal ini ditujukan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Mariati Purnama Simanjuntak Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan mariati_ps@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 PENERAPAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan peserta didik kelas V SDN 064 Rumbai Pekanbaru yang berjumlah 30 orang. Kelas

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Prendergast ( 2002 ) menyatakan penelitian tindakan kelas merupakan

Lebih terperinci

Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung: CV Wacana Prima, 2007), hlm 4.

Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung: CV Wacana Prima, 2007), hlm 4. BAB III METODE PENELITIAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PENDEKATAN MASTERY LEARNING A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode delivery from memory ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

LAPORAN LESSON STUDY PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA ZAT PADAT DENGAN DISKUSI KELOMPOK

LAPORAN LESSON STUDY PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA ZAT PADAT DENGAN DISKUSI KELOMPOK LAPORAN LESSON STUDY PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA ZAT PADAT DENGAN DISKUSI KELOMPOK Disusun Oleh : Penanggung Jawab : Dr. Insih Wilujeng Pelaksana : Rita Prasetyowati, M.Si Suyoso, M.Si Yusman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, 2007: 13). 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri

Lebih terperinci

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM DAMPAK PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENI MUSIK DENGAN TEKNIK BERMAIN ALAT MUSIK RECORDER DI KELAS VII 1 SMP NEGERI MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas sendiri difokuskan pada penelitian yang dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 35 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan 34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING Khoirul Huda SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG Fathimatuzzahro Universitas Negeri Malang E-mail: fathimatuzzahro90@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki

III. METODE PENELITIAN. Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 6 SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 44 orang terdiri dari 22 siswa lakilaki dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PGPAUD DALAM MATA KULIAH TARI UNTUK ANAK USIA DINI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PGPAUD DALAM MATA KULIAH TARI UNTUK ANAK USIA DINI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PGPAUD DALAM MATA KULIAH TARI UNTUK ANAK USIA DINI Oleh: Badruli Martati, Aris Setyawan, Endah Hendarwati, Wahono *) Prodi PGPAUD FKIP UM Surabaya ABSTRAK Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 32 orang dengan siswa laki-laki 17

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa VII-C SMP Negeri 2 Biromaru Hizrah, I Wayan Darmadi, I Komang Werdhiana Email: Hizrahfisika@yahoo.com

Lebih terperinci

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat Andi Rosna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-31 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral Dewi Rahimah 1, Effie Efrida Muchlis 2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya 17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya yang beralamatkan di jalan Pendidikan No 32 Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan &

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan & BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Di dalam penelitian ini dilakukan tindakan berupa kegiatan bersiklus

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan kelas (PTK), PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).

Lebih terperinci