ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA PADA LAPORAN AKHIR PRAKERIN AKSEK LPK TARAKANITA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA PADA LAPORAN AKHIR PRAKERIN AKSEK LPK TARAKANITA"

Transkripsi

1 ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA PADA LAPORAN AKHIR PRAKERIN AKSEK LPK TARAKANITA Jati Wahyono Agustinus Dosen Akademi Sekretari/LPk Tarakanita, Abstract This is a research study on fallacy of punctuation usage on Students Prakerin Final Report (SPFR) of Tarakanita Secretarial Academy The research has two objectives. The first objective is describing the numbers and forms of the fallacy of punctuation on SPFR. The second objective is describing the most fallacy of punctuation usage on SPFR. Using random sampling of 30 final reports, analyzing every sentence from the preface and chapter one of every report, and classifiying the fallacies in table format to calculate the fallacy, the research found that: (1) the total fallacy of punctuation usage on SPFR is 531, from 30 SPFR and (2) the most frequent of the fallacy is on acronym with the total of 171 or 32% from 30 SPFR. Keywords: Students Prakerin Final Report, Fallcy of Punctuation. Pendahuluan Pengertian Laporan Prakerin menurut buku Panduan Pelaksanaan Prakerin (Praktik Kerja Industri)-yang selanjutnya disingkat LAP dalam penelitian ini- Aksek LPK Tarakanita tahun 2005 (2005:27) adalah tulisan ilmiah yang memuat informasi hasil praktik kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa Aksek LPK Tarakanita di suatu perusahaan beserta masalah yang dihadapi dan penjelasannya. Laporan tersebut ditulis dalam bentuk prosa ilmiah dengan sistematika tertentu. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa LAP adalah salah satu bentuk tulisan ilmiah. Dengan demikian LAP harus memenuhi ciri sebuah tulisan ilmiah. Ciri tulisan ilmah adalah bermakna jelas/lugas, merupakan kesatuan yang bulat, singkat, padat, serta memenuhi kaidah bahasa secara tertib, dan komunikatif (Akhadiah, 1988:2). Hal ini sesuai dengan tujuan khusus pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi yakni agar para mahasiswa, calon sarjana, terampil menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, secara lisan maupun tulisan sebagai sarana pengungkapan gagasan ilmiah. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah agar para mahasiswa sanggup menyusun skripsi, kertas kerja, laporan penelitian, dan karya ilmiah yang lain (Arifin, 2005:2). 1

2 Untuk dapat membantu pembaca memahami sebuah tulisan ilmiah dengan tepat diperlukan pamakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia yang baik berarti bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannya, sedangkan bahasa Inonesia yang benar adalah pemakaian bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten. Salah satu kaidah dalam bahasa Indonesia adalah ejaan bahasa Indonesia. Berdasar ciri tulisan ilmiah tersebut, maka LAP juga dituntut untuk dapat memenuhi kriteria sebuah tulisan ilmiah. Dari landasan dan uraian tersebut, peneliti akan meneliti dan mencari jumlah serta jenis kesalahan penggunaan tanda baca yang paling banyak pada LAP mahasiswa Aksek LPK Tarakanita angkatan 2002, dan mendeskripsikan jenis tanda baca yang paling banyak mengalami kesalahan penggunaan pada LAP mahasiswa Aksek LPK Tarakanita angkatan Dengan hasil penelitian ini peneliti berharap agar kesalahankesalahan yang terdapat di LAP tidak terulang, dan LAP semakin memiliki bobot ilmiah yang semakin tinggi sebagai salah satu jenis tulisan ilmiah. Berdasar uraian tersebut, peneliti dapat merumuskan dua masalah sebagai berikut: (1) Berapa jumlah kesalahan penggunaan tanda baca pada LAP mahasiswa Aksek LPK Tarakanita angkatan 2002 dan faktor apa yang mempengaruhinya? Jenis tanda baca apa saja yang paling banyak mengalami kesalahan penggunaan pada LAP mahasiswa Aksek LPK Tarakanita angkatan 2002? Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan jumlah dan bentuk kesalahan penggunaan tanda baca serta faktor yang memepengaruhi kesalahan pada LAP mahasiswa Aksek LPK Tarakanita angkatan (2) Mendeskripsikan jenis tanda baca yang paling banyak mengalami kesalahan penggunaan pada LAP mahasiswa Aksek LPK Tarakanita angkatan Kajian Pustaka Dalam kegiatan ilmiah, penggunaan bahasa Indonesia dituntut untuk menggunakan bahasa Indonesia yang memiliki ciri keilmuan yang baik dan benar. Baik artinya harus disesuaikan dengan sifat keilmuan dan situasi pemakaiannya, yakni bahasa tersebut harus tepat, logis, cermat, dan sistematis. Benar memiliki arti penggunaan yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia baku, baik ditinjau dari segi ejaan (untuk 2

3 ragam tulis), fonologi (untuk ragam lisan), morfologi, pilihan kata, sintaksis maupun semantis. Kegiatan ilmiah biasanya bersifat resmi. Oleh sebab itu, ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam baku (dalam hal ini ragam bahasa Indonesia baku). Setiap ragam bahasa mempunyai ciri khas, demikian pula halnya dengan ragam bahasa ilmiah. Dari pengertian tersebut dapat diuraikan ciri-ciri ragam bahasa ilmiah sebagai berikut : (1) Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa. (2) Ide yang digunakan harus benar, sesuai dengan fakta atau dapat diterima akal sehat (logis). (3) Ide yang digunakan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. (4) Kata yang dipilih harus bersifat denotatif yaitu makna yang sebenarnya. (5) Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus padat isi. Oleh sebab itu penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat. (6) Ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis. (7) Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir (Nazar, 2004:9). Dari penjabaran ciri-ciri ragam bahasa ilmiah tersebut, terlihat bahwa unsur pemakaian kaidah tata ejaan menempati urutan yang terpenting. Salah satu kaidah dalam bahasa Indonesia adalah ejaan. Pengertian ejaan menurut Arifin (2005:170) adalah keseluruhan peraturan bagaimana kita melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antar lambang-lambang itu. Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam tulisan ilmiah harus ditunjang oleh penerapan aturan ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang disingkat EyD. Sedangkan pengertian ejaan menurut Kridalaksana (1982:38) adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulismenulis yang distandardisasikan; yang lazimnya mempunyai tiga aspek yakni aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad, 3

4 aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis, aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca. Pada penelitian ini akan dibatasi pada sepuluh jenis tanda baca. Kesepuluh tanda baca tersebut memiliki kekhususan dan aturan yang berbeda. Kesepuluh macam tanda baca tersebut adalah: tanda titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, garis miring, huruf kapital, singkatan dan akronim. Berikut ini akan disajikan fungsi dan contoh penggunaan dari masing-masing tanda baca yang digunakan dalam kajian pustaka dalam penelitian ini. Sumber yang digunakan berdasar Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan tahun Tentu tidak semua fungsi dan contoh penggunaan dari tanda baca tersebut disampaikan di sini, tetapi dipilih berdasar pertimbangan banyaknya kesalahan yang sering dilanggar/dilakukan oleh mahasiswa dalam penulisan LAP, dan berdasar pertimbangan fungsi yang sering dipakai dalam penulisan dalam bahasa Indonesia. 1. Tanda titik (.) a) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pernyataan atau seruan. Misalnya: Ayahku tinggal di Solo. b) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya: I. Ilustrasi 1.1 Gambar 1.2 Tabel c) Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Misalnya: Kridalaksana, Harimurti. (2005). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia. d) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagianya. Misalnya: Manajemen Penelitian e) Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat. Misalnya: Jalan Sriwijaya 71 Jakarta 4

5 1 April 2006 Yth. Bakri Wijaya Jalan Merdeka 81 Jakarta 2. Tanda Koma (,) a) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan tinta. b) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi atau melainkan. Misalnya: Saya ingin datang, tetapi hari hujan. c) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya: A. ratulangi, S.E. 3.Tanda Titik Koma (;) a) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misalnya: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. b) Tanda titik koma dipakai sebagi pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya: Ayah mengurus tanamannya di kebun; Ibu sibuk bekerja di ruang depan. 4. Tanda Titik Dua (:) a) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. b) Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari. 5

6 c) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya: Ketua : Sekretaris : Bendahara : d) Tanda titik dua dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatau karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan. Misalnya: Tempo, X(2005), 37 Supranto, J.(2000). Statistik: Teori dan Aplikasi, Jilid 1 Edisi Enam. Jakarta: Penerbit Erlangga. 5.Tanda Hubung (-) a) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya: anak-anak b) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, dan (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap. Misalnya: se-indonesia Pemenang ke-2 Tahun 80-an Mem-PHK-kan Menteri-Sekretaris Negara b) Tanda hubung dipakai untuk merangkaiakan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya: di-smash 6. Tanda Pisah ( ) a) Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi jelas. Misalnya: Rangkaian penelitian ini evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta. 6

7 b) Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti sampai atau ke- Misalnya: Tanggal 5 10 Juni 2006 Dari Jakarta Bekasi 7. Tanda Garis Miring (/) a) Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penanda masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Misalnya: No.:8/SM/IX/2005 Jalan Lembah Nyiur I Blok L9/14 Tahun anggaran 2005/2006 b) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, tiap, per. Misalnya: mahasiswa/mahasiswi Harganya Rp1.500,00/lembar 8. Huruf Kapital atau Huruf Besar a) Huruf kapital dipakai sebagi huruf pertama awal kalimat. Misalnya: Kita harus bekerja keras. b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Pimpinan bertanya, Kapan tamu itu datang? c) Huruf kapital dipakai sebagi huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Yang Mahakuasa Yang Maha Pengasih Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-nya. Bimbinglah hamba-mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat. d) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: Wakil Presiden Jusuf Kalla Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri 7

8 Gubernur Jawa Tengah e) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang atau nama tempat. Misalnya: Siapa nama gubernur yang baru dilantik hasil pemilihan itu? Kemarin Brigadir Jenderal Ruslan dilantik menjadi mayor jenderal. f) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia suku Jawa bahasa Inggris g) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya: tahun Masehi bulan Januari hari Natal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia h) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya: Dr. doktor dr. dokter S.S. sarjana sastra Sdr. Saudara i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya: Surat Anda telah kami terima 9. Huruf Miring a) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: buku Menejemen Penelitian majalah Bahasa dan Kesusastraan surat kabar Kompas 8

9 b) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing yang telah disesuaikan ejaannya. Catatan: dalam tulisan tangan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis di bawah huruf atau kata tersebut. Misalnya: Nama ilmiah buah manggis adalah Cacinia mangostana 10. Singkatan dan Akronim a) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya: W.S.Rendra Suman H.S. S.E. sarjana ekonomi S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat S.Pd. sarjana pendidikan Bpk. Bapak Sdr. Saudara b) Singaktan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Misalnya: dll. dan lain-lain dsb. dan sebagainya hlm. halaman Yth. Yang terhormat Tetapi: a.n. atas nama d.a. dengan alamat u.b. untuk beliau u.p. untuk perhatian c) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: kg kilogram Rp rupiah cm sentimeter 9

10 d) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya: LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SIM Surat Izin Mengemudi RUPS Rapat Umum Pemegang Saham e) Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pilkada pemilihan kepala daerah rapim rapat pimpinan pemilu pemilihan umum Metode Penelitian Pengertian metode penelitian adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2005:100). Karena penelitian ini termasuk penelitian analisis dokumen (documentary analysis), maka metode yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa dokumentasi, yakni LAP. Dengan metode ini, peneliti bekerja secara objektif dan sistematis untuk mendeskripsikan kesalahan pemakaian tanda baca pada LAP. Penelitian ini biasa dikenal dengan penelitian analisis dokumen atau analisis isi (content analisys). Dalam penelitian pendidikan khususnya bahasa, penelitian ini dimaksudkan untuk mencari jawaban atas hal-hal yang langsung berhubungan dengan analisis materi, yakni untuk mengetahui kesalahan pemakaian tanda baca (Arikunto, 2005: 245). Studi pustaka juga digunakan dalam rangka mencari landasan mengenai teori tentang pengertian dan ciri tulisan ilmiah, LAP, ketepatan dan aturan pemakaian tanda baca yang tepat. Dalam penelitian ini, aspek kebahasaan yang akan diteliti adalah aspek penggunaan tanda baca pada kalimat. Tanda baca-tanda baca tersebut adalah: tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda garis miring, pemakaian huruf besar/huruf kapital, pemakaian huruf miring, pemakaian singkatan/akronim. Pembatasan tanda baca tersebut dilakukan karena tanda baca-tanda 10

11 baca tersebut adalah tanda baca yang umum dipakai. Selain itu perlu bagi peneliti untuk membatasi tanda baca yang dijadikan landasan teori. Pengertian subjek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan(arikinto,1998:116).yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah cara penulisan/penggunaan tanda baca yang tidak sesuai dengan kaidah EyD pada LAP. Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sangat sentral, karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Karena keterbatasan waktu, peneliti dapat membatasi jumlah subjek penelitian yang diambil.cara yang diambil untuk mengatasinya adalah dengan cara melakukan penelitian sampel, yaitu dengan menggunakan sebagian populasi sebagai subjek penelitian (Arikunto,1998:124). Dalam memilih sampel, peneliti menggunakan teknik sampling acak (random sampling). Teknik ini digunakan apabila populasi yang diambil merupakan populasi yang mengandung satu ciri homogen, dan jumlah yang diambil adalah tiga puluh subjek penelitian. Tiga puluh atau kurang dapat dikatakan sebagai sampel kecil, sedangkan lebih besar dari itu merupakan sampel besar (Arikunto, 1998:124). Langkah-langkah yang dilakukan sebelum menganalisis data adalah dengan mengambil secara acak sampel penelitian, yakni dokumen LAP. Langkah selanjutnya adalah mengambil inisial nama penulis LAP. Untuk menulisakn inisail nama, peneliti melakukan dengan melihat ketentuan apabila nama penulis terdiri dari tiga gabungan kata, (bukan suku kata) maka inisial diambil dari huruf awal tiap kata, misalnya nama Amalia Dewi Hestiningsih ditulis dengan inisial ADH. Apabila hanya terdiri dari dua kata maka inisial diambil huruf awal, tengah, dan akhir, misalnya Suharsimi Arikunto ditulis dengan inisial SAO. Selain itu peneliti juga menuliskan nama perusahaan tempat di mana para mahasiswa melakukan praktik (dalam penyampaian data, nama perusahaan tersebut tidak dituliskan). Hal ini dilakukan untuk menghindari pengambilan sampel yang sama, karena pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak Setelah mengambil tiga puluh sampel secara acak, dan memberi inisial dari nama penulis, langkah selanjutnya adalah membuat kolom isian untuk mengetahui jumlah kesalahan pemakaian tanda baca. Dengan cara membaca dari setiap kalimat yang terdapat pada bagian kata pengantar dan bab satu, maka akan diperoleh jumlah kesalahan- 11

12 kesalahan tersebut. Peneliti membatasi hanya pada dua bagian tersebut karena menurut peneliti, pada dua bagian tersebut sudah terlihat gaya penulisan yang murni dari penulis. Selain itu alasan mengapa peneliti hanya membatasi pada dua bagian karena pada bagian selanjutnya yakni bab dua berisi gambaran unit kerja/departemen dimana mahasiswa kebanyakan hanya tinggal mengambil gambaran unit kerja yang sudah tersedia di perusahaan tempat mereka praktik. Langkah menganalisis dilakukan dengan membaca dan menganalisis setiap kalimat yang terdapat kesalahan penggunaan tanda bacanya. Dengan demikian, meskipun pada kalimat yang berbeda, namun terdapat kesalahan pemakain tanda baca sama, maka tetap dihitung sendiri-sendiri kesalahan tersebut. Hal ini dilakukan karena sering mahasiswa, misalnya menulis singkatan yang sama pada kalimat pertama dan kalimat kedua sudah berbeda penulisannya (tidak konsisten). Hasil dan Bahasan Kemampuan menulis dengan menerapkan kaidah tanda baca bahasa Indonesia secara tepat dari hasil LAP ternyata sangat bervariasi. Dari sepuluh macam tanda baca yang sempat diteliti, masih banyak kesalahan yang muncul, selain kesalahan pemakaian tanda baca. Hal ini terlihat ketika peneliti mengambil data dalam tingkat kalimat dan mengisikan dalam kolom isian data. Untuk mempermudah memahami data, setelah peneliti membuat dalam kolom isian, kemudian peneliti menghitung dan meringkas data serta menyajikannya dalam bentuk tabel frekuensi. Penggunaan tabel frekuensi ini diharapkan akan mempermudah pembaca mengetahui berapa persen jumlah masing-masing kesalahan pemakaian tanda baca tersebut. Pada bagian ini, sesudah tabel frekuensi akan disampaikan beberapa faktor yang menyebabakan kesalahan pemakain tanda baca pada LAP tersebut. Pembahasan ini hanya dibatasi pada dua pemakaian tanda baca yang memiliki persentase tertinggi dan dua tanda baca yang memiliki persentase terendah kesalahan pemakaian tanda bacanya. Pembatasan ini dilakukan karena begitu banyaknya dan begitu beragamnya jenis kesalahan tersebut sehingga penulis hanya memilih dua tingkat yang tertinggi dan dua tingkat yang terendah. Berikut disajikan Tabel distribusi frekuensi tersebut. 12

13 Tabel: Distribusi Frekuensi, Frekuensi Relatif dan Persentase Kesalahan Pemakaian Tanda Baca pada LAP Mahasiswa Aksek LPK Tarakanita angkatan 2002 No Tanda Baca Frekuensi Frekuensi relatif Persentase 1 Titik Koma Titik koma Titik dua Hubung Pisah Garis miring Kapital Huruf miring Singkatan/akronim Total Sumber: Hasil Penelitian Pemakaian Singkatan/Akronim Dari jumlah keseluruhan pemakaian tanda baca ini, kesalahan pemakain singkatan/akronim menduduki peringkat pertama yakni sebesar 32%, ini berarti cukup tinggi yakni dari 30 sampel, jumlah kesalahan keseluruhannya ada 117. Ada beberapa indikasi mengapa pemakaian singkatan/akronim ini masih sering terjadi kesalahan. Indikasi pertama adalah adanya penulisan singkatan yang banyak berhubungan dengan nama gelar, karena dalam prakerin ini banyak berhubungan dengan beberapa orang, maka penulisan yang lengkap termasuk gelar orang tersebut masih banyak terjadi kesalahan. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih, dan kesalahan penempatan tanda titik pada singkatan tersebut juga menjadi indikasi kedua penyumbang kesalahan pemakaian tanda baca ini. Selain itu penulisan nama perusahaan (PT) juga masih banyak terjadi kesalahan. Hal ini terjadi entah memang dari perusahaannya sendiri sudah mengalami kesalahan atau ketidak tahuan mahasiswa itu sendiri. 13

14 Pemakaian Huruf Kapital Kesalahan pemakaian huruf kapital sebesar 14% atau ada 76 jumlah kesalahan dari 30 sampel LAP. Hal ini sering terjadi karena sebagain besar kesalahan terjadi dalam penulisan ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan.Untuk penggunaan kata ganti Nya (untuk Tuhan), mahasiswa masih belum memberikan tanda hubung. Tanda hubung disini digunakan karena huruf kapital tidak dapat dirangkaikan secara langsung dengan huruf kecil. Penggunaan huruf kapital untuk menuliskan nama jabatan orang yang diikuti dengan nama orang atau tanpa diikuti nama orang juga masih terjadi kesalahan, atau masih sering terbalik dari aturan yang seharusnya. Pemakaian Tanda Titik Koma Pemakaian tanda titik koma menduduki persentase terendah yakni 4% atau berjumlah 20 kesalahan dari keseluruhan sampel. Kesalahan pemakaian tanda baca ini rendah, karena tanda baca ini sangat jarang digunakan. Apabila dilihat dari fungsinya yang hanya dua, sangat mungkin tanda baca ini jarang digunakan, karena rata-rata kalimat yang digunakan dalam LAP ini hanya kalimat tunggal dan jarang sekali menggunakan kalimat majemuk. Hal lain yang menarik untuk diperhatikan dalam LAP ini adalah masih banyaknya kalimat tunggal yang digunakan masih jauh dari kaidah kalimat yang efektif. Pemakaian Garis Miring Kesalahan pemakaian tanda garis miring yang hanya 1% atau berjumlah 4 kesalahan. Hal ini terjadi karena alasan yang sama seperti tanda titik koma, yakni karena tanda baca ini jarang digunakan dan tanda baca ini hanya memiliki dua fungsi. Kesalahan yang terjadi hanya pada teknik penulisannya saja, artinya pemakaian garis miring ini tidak perlu menggunakan spasi, tetapi dalam praktik penulisannya mahasiswa masih ada yang menggunakan spasi. Faktor Lain Penyumbang Kesalahan Pemakain Tanda Baca Faktor pertama adalah faktor dari pembimbing materi (PM). Dari hasil penelitian ini peran PM sebagai seorang editor mungkin belum berjalan secara maksimal, artinya 14

15 pengetahuan dan keterampilan menyunting naskah merupakan suatu keharusan yang dimiliki seorang PM. Selain itu mengetahui dan menguasai bagaimana menulis karya ilmiah yang baik dan benar, paham kaidah penyuntingan juga merupakan modal dasar seorang PM.Hal ini tampak dari LAP yang masih banyak ejaan yang salah, penggunaan kata depan yang salah, subjek yang salah, kalimat tidak efektif dan sukar dipahami. Hal ini dapat dimaklumi mungkin karena dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab yang lain, PM tidak memiliki cukup waktu untuk memperbaiki kalimat-kalimat yang salah atau PM lebih fokus pada substansi materi tidak pada bahasanya. Faktor kedua adalah dari mahasiswa sendiri, mereka tidak cermat ketika melakukan pengetikan. Hal ini disebabkan karena masih banyak program komputer yang saat ini beredar menggunakan bahasa Inggris. Agar kesalahan ini tidak terjadi maka mahasiswa juga harus melakukan kegiatan penyuntingan terhadap hasil tulisannya sendiri. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kurang adanya semangat dari dalam diri mahasiswa sendiri untuk berusaha menulis LAP dengan baik dan benar, mereka merasa tidak perlu lagi belajar bahasa Indonesia, karena merasa sudah mampu berbahasa Indonesia. Dalam pergaulan sehari-hari mereka memang menggunakan bahasa Indonesia, tetapi masalahnya muncul ketika mereka menulis di atas kertas, tidak seperti yang mereka ucapkan sehari-hari. Di atas kertas mereka dituntut untuk dapat menyatakan pikiran dalam bahasa tulis yang sistematis, runtut, dan jelas. Masalah kemampuan berbahasa Indonesia kaum terpelajar sudah menjadi keprihatinan bersama sejak lama. Apabila dilihat lebih mendalam lagi, hal ini disebabkan karena dalam mata kuliah bahasa Indonesia, atau bahkan dalam pelajaran bahasa Indonesia sejak tingkat Sekolah Dasar hanya dibekali dengan penekanan pada pengetahuan kebahasaan, namun tidak pada aplikasi keterampilannya, sehingga ketika mereka menuangkan dalam bentuk tulisan mengalami kesulitan. Berikut ini ada beberapa contoh kesalahan beserta perbaikannya/yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia 1) barang yang lengkap,tempat yang bersih dan bentuk pelayanan mandiri. barang yang lengkap, tempat yang bersih, dan bentuk pelayanan mandiri. 2) Pembenahan dimulai dari Gedung, Pabrik dan lain-lain. 15

16 Pembenahan dimulai dari gedung, pabrik, dan lain-lain. 3) Cabang real estate di Yogyakarta, Malang dan Semarang. Cabang real estate di Yogyakarta, Malang, dan Semarang. 4) Fasilitas umum seperti Kampus, Rumah sakit, Pusat Perkantoran pasar dan lainlain telah diselesaikan pembangunannya oleh Waskita Karya. Fasilitas umum seperti kampus, rumah sakit, pusat perkantoran, pasar, dan lainlain telah diselesaikan pembangunannya oleh Waskita Karya. 5) Ucapan syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmat nya sehingga laporan ini dapat selesai. Ucapan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya sehingga laporan ini dapat selesai. 6) Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan bimbingannya Penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan bimbingan-nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. 7) Atas berkat dan lindungannya sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Atas berkat dan lindungan-nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. 8) Perusahaan ini memiliki izin menyelenggarakan kegiatan khusus usaha penyiaran televisi swasta yang bekerja / bergerak pada gelombang UHF. Perusahaan ini memiliki izin menyelenggarakan kegiatan khusus usaha penyiaran televisi swasta yang bekerja/bergerak pada gelombang UHF. 9)..pada divisi SDM mengatur OUTING. 16

17 ..pada divisi SDM mengatur Outing. 10) Terima kasih atas berkat dan kuasanya kepada kita semua sehingga. Terima kasih atas berkat dan kuasa-nya kepada kita semua sehingga. 11) Penelitian ini dilakukan pada tahun Penelitian ini dilakukan pada tahun ) Cita cita tugas tugas adik adik Setiap saat sekretaris perlu berkomunikasi dengan rekan rekan kerja. Harian surat kabar Kompas yang mulai berkembang, kemudian diikuti oleh majalah Intisari. Cita-cita, tugas-tugas, adik-adik Setiap saat sekretaris perlu berkomunikasi dengan rekan-rekan kerja. Harian surat kabar Kompas yang mulai berkembang, kemudian diikuti oleh majalah Intisari. 13) PT. PBM PT. Phapros P.T. Phapros PT MPI Tbk, PT PBM PT Phapros PT MPI Tbk. 14) Sr.Alfonsine Th.Sukarti CB, SKM, M.Sc, MA Sr.Alfonsine Th Sukarti CB,SKM, M.Sc, M.A Sr.Alfonsine Th.Sukarti CB, S.K.M., M.Sc., M.A. 15) Sie Kwan Djioe S.H Ny. Rulmansanti SH 17

18 Sie Kwan Djioe, S.H. Ny. Rulmansanti, S.H. 16) DR.H.Ibnu Sutowo Jika yang dimaksud doktor, maka penulisannya menjadi Dr. H. Ibnu Suwoto. Jika yang dimaksud dokter, maka penulisannya menjadi dr. H. Ibnu Suwoto. Tidak ada penulisan gelar dengan DR. 17) Terima kasih kepada Seluruh Staf dan Dosen Pengajar. Terima kasih kepada seluruh staf dan dosen pengajar. 18) Perusahaan ini juga telah merintis pembangunan Jalan dan Jembatan sejak tahun Perusahaan ini juga telah merintis pembangunan jalan dan jembatan sejak tahun ) Penulisan istilah asing seperti training computer, psychotest room, home product. training computer, psychotest room, home product. Penulisan kata dari bahasa asing, (selain bahasa Indonesia, termasuk bahasa daerah) atau nama ilmiah ditulis dengan huruf miring. training computer, psychotest room, home product. Catatan :1. Apabila sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia, tulis padanannya dalam bahasa Indonesia. psychotest room = ruang psikotes. 2. Apabila penulisan bahasa asing tersebut disertai dengan singkatan, maka pola umum penulisannya : istilah atau terjemahan dari bahasa Indonesia (singkatan). Contoh Nama Matahari tercipta dari sebuah toko yang terletatak di Pasar Baru, dengan nama De Zone, yang berasal dari bahasa Belanda. 18

19 Nama Matahari tercipta dari sebuah toko yang terletatak di Pasar Baru, dengan nama De Zone yang berasal dari bahasa Belanda. Contoh yang lain: Boston Consulting Group (BCG) bukan BCG (Boston Consulting Group) 3. Tidak semua istilah asing harus ditulis dengan huruf miring. Istilah-istilah asing yang tidak perlu ditulis dengan huruf miring meliputi : a) Istilah asing yang mengacu pada nama lembaga/organisasi b) Istilah asing yang mengacu pada nama produk c) Istilah asing yang mengacu pada nama perusahaan (Asih, 2005:11). 20) Di bawah kepemimpinan Direksi yang dinamis, perusahaan ini dapat berkembang dengan pesat. Di bawah kepemimpinan direksi yang dinamis, perusahaan ini dapat berkembang dengan pesat. 21) Dengan modal dasar Rp ,- terbagi dalam lembar saham. Dengan modal dasar Rp ,00 terbagi dalam lembar saham. Catatan: Rp tanpa titik, tanpa spasi dan,- menjadi,00 22) PT Indomarco menjamin akan memberikan kinerja layanan yang berkualitas tinggi dengan Service Level Agrements (SLA). PT Indomarco menjamin akan memberikan kinerja layanan yang berkualitas tinggi dengan Service Level Agrements (SLA). 23) Radio ONE mengudara selama 20 jam sehari dari Pukul sampai Pukul

20 Radio ONE mengudara selama 20 jam sehari dari pukul sampai pukul ) Perusahaan ini beralamat di jalan Pegangsaaan Blok A-1. Perusahaan ini beralamat di Jalan Pegangsaan Blok A-1. 25) Oleh karena itu peneliti memilih judul Meningkatkan Pelatihan dan Evaluasi Karyawan yang Efektif Pada PT DPI. Seharusnya Oleh karena itu peneliti memilih judul Meningkatkan Pelatihan dan Evaluasi Karyawan yang Efektif pada PT DPI. Kesimpulan dan Saran Berdasar hasil analisis data dan pembahasan, dapat ditarik dua kesimpulan sebagai berikut: pertama, jumlah keseluruhan kesalahan penggunaan tanda baca pada Laporan Akhir Praktik Kerja Industri Mahasiswa Aksek LPK Tarakanita angkatan 2002 berjumlah 531, dari jumlah sampel 30 LAP. Kesimpulan ini diperoleh dari tiga puluh sampel yang diambil, dibaca, dianalisis setiap kalimat, dituliskan dalam tabel, dijumlah sehingga tampak keseluruh kesalahan tersebut. Kedua, jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah pada penulisan singkatan/akronim, yakni berjumlah 171 atau 32% dari jumlah sampel 30 LAP, dan jumlah terkecil adalah pemakaian tanda baca garis miring sebesar 1% atau 4 kesalahan dari jumlah kesalahan seluruh sampel. Berdasar hasil penelitian dan kesimpulan, saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: untuk dosen PM, agar lebih mengaktifkan fungsinya selain sebagai pembimbing materi juga sebagi editor. Untuk pembimbing lapangan agar lebih memperhatikan dan mencermati bahasa yang digunakan oleh para mahasiswa dalam menyusun Laporan Akhir Prakerin. Untuk Lembaga Aksek LPK Tarakanita (terutama penyelenggara Prakerin) agar selalu memperhatikan terutama dari segi bahasa, dan isi/materi ketika akan merevisi buku Panduan dan Penulisan Laporan Akhir Prakerin, untuk menghindari sering terjadinya salah tafsir baik dari mahasiswa atau PM. Bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian sejenis hendaknya dapat memperhatikan 20

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT EFEKTIF DAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DALAM SURAT BISNIS

ANALISIS KALIMAT EFEKTIF DAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DALAM SURAT BISNIS ANALISIS KALIMAT EFEKTIF DAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DALAM SURAT BISNIS (Analisis Kasus Surat Perkenalan dan Permintaan Penawaran Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari (STIKS) Tarakanita)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Kajian tentang penggunaan EYD pada surat pribadi untuk saat ini belum ada. Namun, penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini telah

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Nama Dosen : Tim Nama Mata Kuliah : Bahasa

Lebih terperinci

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 Muhammad Hambali Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 BAKU SESUAI KAIDAH LOGIS SANTUN HEMAT DAN CERMAT TIDAK BERTELE-TELE FORMAL TIDAK MENGANDUNG

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat dapat dipahami jika dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti syarat dan kaidah

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG HERI INDRA GUNAWAN 1, SAPTINA RETNAWATI 2 Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas

Lebih terperinci

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh Hendra Purnama Nurlaksana Eko Rusminto Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK MODUL 1 Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK Modul 1 memuat materi EYD. EYD adalah materi ejaan yang disempurnakan. Materi ini menampilkan ketentuan tentang

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB II DASAR-DASAR DAN KAIDAH BAHASA INDONESIA SEBAGAI RUJUKAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR Dra.Hj.Rosdiah

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa pada hakikatnya merupakan suatu hal yang tak mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang disepakati

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR Asep Supriyana 1), Gres Grasia Azmin 2), Reni Nureriyani 3), Aulia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia baik lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem lambang bunyi yang

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih No. Revisi : 00 Tgl. 18 Februari 2012 Hal 1 dari 8 SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) SEMESTER : GASAL/GENAP PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK Mardianti, Tuti. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Siswa Kelas X AK 3

Lebih terperinci

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul EJAAN BAHASA INDONESIA Ruang lingkup Ejaan 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan kata 4. Penulisan Unsur Serapan 5. Pemakaian Tanda Baca

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia / MKPK 202 2SKS Deskripsi Singkat : Bahasa Indonesia menjadi salah satu instrumen pengembangan

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Enung Siti Nurjanah, Aan Kusdiana, Seni Apriliya Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus

Lebih terperinci

PROSIDING SEMNAS KBSP V

PROSIDING SEMNAS KBSP V TEKS CERITA INSPIRATIF SEBAGAI SALAH SATU BAHAN AJAR ALTERNATIF PEMBELAJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) Irma Fika Nurfajar Mahasiswa

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

EYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O

EYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O EYD dan TANDA BACA Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O STMIK CIC CIREBON- 2016 Penulisan Bentuk Ulang Bentuk ulang dalam bahasa Indonesia ditulis ulang dengan menggunakan tanda hubung (-), bukan angka dua (2).

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pengadilan negeri kabupaten wonosobo

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pengadilan negeri kabupaten wonosobo KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM SURAT DINAS DI KANTOR PENGADILAN NEGERI WONOSOBO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2011 Oleh : Sri Sunarti, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Permasalahan yang akan dibahas

Lebih terperinci

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca LOGO Pertemuan 4. Waktu belajar 100 menit Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca Outline 1 Penulisan Huruf Kapital 2 Penulisan Huruf Miring 3 Penulisan Kata 4 Akronim

Lebih terperinci

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN I. PENGANTAR Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu, hal-hal yang dituntut

Lebih terperinci

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK HUBUNGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK NIA ELCERIA

Lebih terperinci

Kriteria Kontributor. Materi Naskah dan Proses Seleksi

Kriteria Kontributor. Materi Naskah dan Proses Seleksi Kriteria Kontributor 1. Kontributor adalah individu atau kelompok dengan jumlah anggota 2 sampai 3 orang. 2. Mahasiswa Universitas Indonesia program S1 dan vokasi. 3. Masih berstatus mahasiswa aktif pada

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA DALAM BUKU AKTIF BERBAHASA INDONESIA KARYA DEWI INDRAWATI DAN DIDIK DURIANTO

PENGGUNAAN BAHASA DALAM BUKU AKTIF BERBAHASA INDONESIA KARYA DEWI INDRAWATI DAN DIDIK DURIANTO PENGGUNAAN BAHASA DALAM BUKU AKTIF BERBAHASA INDONESIA KARYA DEWI INDRAWATI DAN DIDIK DURIANTO Tri Susetiadi, Abdussamad dan Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Email:

Lebih terperinci

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK PENGARUH STRATEGI 3M (MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Beatriz Lasmaria Harianja

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM SURAT DINAS DI KANTOR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014 DAN 2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA DALAM RANGKA PEMBELAJARAN MENULIS SURAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk mengungkapkan pesan kepada orang lain. Dengan bahasa itu, kita dapat menyampaikan dan menerima informasi

Lebih terperinci

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V. ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Oleh : Nama : Dian Ratna Sari NPM : 12111039 Kelas : 3KA34 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salahsatu alat komunikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR A. Bahan dan ukuran Bahan dan ukuran mencakup : naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul dan ukuran. 1. Naskah Naskah dibuat pada kertas A5 (8,27

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : TRI MAULIDA WIJAYANTI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANDA BACA. Oleh AHMAD WAHYUDIN

PENGGUNAAN TANDA BACA. Oleh AHMAD WAHYUDIN PENGGUNAAN TANDA BACA Oleh AHMAD WAHYUDIN TANDA TITIK (.) 1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. 2. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam satu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Dosen : Dra. Endang Retnaningdyah Elis Noviati Mariani, M. Hum. Fakultas : Seni Pertujukan NIP : 195711161988112001 Program Studi : Seni Pedalangan Mata Kuliah/Blok

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN LAPORAN

TATA CARA PENULISAN LAPORAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN 1. Ukuran dan Jenis Kertas Ukuran kertas yang digunakan untuk menyusun naskah adalah A4 (21 cm x 29,7 cm). Jenis kertas yang digunakan untuk menyusun naskah adalah kertas HVS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun secara sistematis menurut aturan atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna. Ujaran-ujaran tersebut dalam bahasa lisan diproses melalui komponen fonologi, komponen

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III PENATAAN SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III PENATAAN SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BAB III PENATAAN SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN A. Ketentuan Penyusunan Surat Jabatan Presiden dan Wakil Presiden 1. Setiap surat jabatan Presiden dan Wakil Presiden harus disusun dan ditata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir

Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir Abstrak Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. gerak manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan

I. PENDAHULUAN. gerak manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih Abstrak: Sebagai karya tulis ilmiah, artikel ilmiah dikomunikasikan dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah (scientific language). Terdapat

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Umum Mata Kuliah Prasyarat

Lebih terperinci

BAB III PENATAAN NASKAH DINAS

BAB III PENATAAN NASKAH DINAS BAB III PENATAAN NASKAH DINAS A. Petunjuk Umum 1. Setiap naskah dinas harus disusun atau ditata secara cermat dan mencerminkan suatu kebulatan pikiran yang lengkap dan akurat, terang dan jelas, singkat

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Koreksi EyD dalam Tulisan Karya Ilmiah Berbahasa Indonesia

Rancang Bangun Aplikasi Koreksi EyD dalam Tulisan Karya Ilmiah Berbahasa Indonesia Rancang Bangun Aplikasi Koreksi EyD dalam Tulisan Karya Ilmiah Berbahasa Indonesia Sunda Ariana 1, Andri 2, Margareta Andriani 3 1 Fakultas Ilmu Komputer, UniversitasBina Darma 515581 E-mail : andri@mail.binadarma.ac.id

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi bahasa utama yaitu sebagai

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) STIBA SARASWATI DENPASAR HALAMAN SAMPUL DEPAN Halaman Sampul Depan memuat judul, tempat, logo STIBA Saraswati Denpasar, nama mahasiswa dan nomor pokok

Lebih terperinci

BAB 2: BAHASA INDONESIA

BAB 2: BAHASA INDONESIA STRUKTUR BAKU: EJAAN YANG DISEMPURNAKAN www.bimbinganalumniui.com 1. Penulisan kata bilangan yang tidak tepat terdapat pada (A) Karya sastra STA ini telah dicetak lebih dari 20 (dua puluh) kali. (B) Ketujuh

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Dasar-dasar fundamental kemahiran bahasa. Penyusunan kalimat secara efektif

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI OLEH: TIM PENYUSUN

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI OLEH: TIM PENYUSUN PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI OLEH: TIM PENYUSUN PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PERTAMANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Garis Besar Tata Cara Penulisan Skripsi Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan tujuan dari penuturnya. Setiap bahasa memiliki ragam dan pola-pola tertentu. Sebagai negara

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH Disusun: INDAH FITRIANA A 310 080 016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Majalah merupakan salah satu sumber data yang dapat dijadikan sebagai bahan penelitian. Sudah sering sekali majalah dicari para peneliti untuk dikaji segi

Lebih terperinci

Muhammad Syarkawi (1)

Muhammad Syarkawi (1) Jurnal INTENA, Tahun XII, No. 1, Mei 2012 : 77-84 EMAMPUAN MENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAAN MAHASISWA SEMESTER IV TAHUN AADEMI 2008/2009 JURUSAN PENDIDIAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015 PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015 BAGIAN AWAL 1. Sampul Depan Sampul depan adalah halaman judul tugas

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot Mata Kuliah : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Dasar-dasar fundamental kemahiran bahasa. Penyusunan secara efektif dan analisis

Lebih terperinci

PENYUNTINGAN NASKAH JURNAL

PENYUNTINGAN NASKAH JURNAL INSTRUKSI KERJA PENYUNTINGAN NASKAH JURNAL FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FTP-UB, 2010 All Rights Reserved Revisi Ke : 1 Tanggal : 2 November 2010 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Mata

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015 Brosur IPA Terpadu sebagai Bahan Ajar di SMP ditinjau dari Aspek Keterbacaannya MYCO HERSANDI Pascasarjana Jurusan Pendidikan IPA Universitas Negeri Jember. Jl. Kalimantan 37 Tegal Boto E-mail: myco.hersandi41@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI BALAI DESA BUTUH KRAJAN, KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI BALAI DESA BUTUH KRAJAN, KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI BALAI DESA BUTUH KRAJAN, KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN Oleh: Yayah Churiyah Abstrak Selama ini menulis dianggap suatu keterampilan yang sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh NORVAHANA NIM

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh NORVAHANA NIM ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL DALAM SURAT DINAS KELUAR KANTOR KEPALA DESA PAYALAMAN KECAMATAN PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL

Lebih terperinci

Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah. #Sesi 7, Selasa 1 April 2014

Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah. #Sesi 7, Selasa 1 April 2014 Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah #Sesi 7, Selasa 1 April 2014 Kaidah Selingkung Kaidah selingkung adalah aturan-aturan yang sifatnya berlaku dalam lingkungan tertentu, misalnya departemen satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, khususnya di Indonesia perkembangan bahasa Indonesia baik di kalangan dewasa, remaja, dan anak-anak telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa secara umum dapat diartikan sebagai suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi

Lebih terperinci

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi Daftar Isi i ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi Daftar Isi iii Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi Oleh: Asih Anggarani Sri Hapsari Wijayanti Ika Endang Sri Hendarwati Amalia

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan sistem komunikasi yang kompleks sebagai penghubung kita berkomunikasi dengan lawan bicara kita yang digunakan sehari-hari. Berbahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : Mata Kuliah : Keterampilan Menulis Jumlah SKS : 3 sks Semester : I (satu) Dosen : Dr. Hj. Teti Sobari, M.Pd.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini

I. PENDAHULUAN. dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tulisan dapat diartikan sebagai penuangan ide yang ditulis atau dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini terdapat berbagai

Lebih terperinci

Terampil Menulis: Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis

Terampil Menulis: Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis Pemilihan Topik i iv Terampil Menulis: Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis TERAMPIL MENULIS Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis Penulis: : Setyawan Pujiono, M.Pd. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA. Karakteristik Bahasa Indonesia. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAHASA INDONESIA. Karakteristik Bahasa Indonesia. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: BAHASA INDONESIA Karakteristik Bahasa Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Secara umum bahasa Indonesia mempunyai

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP Mata kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : TIS2612 SKS : 3 Waktu Pertemuan : 16 kali Pertemuan Deskripsi : Mata kuliah Bahasa Indonesia ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu namun, tidak dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu namun, tidak dipandang sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesalahan berbahasa merupakan penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu namun, tidak dipandang sebagai suatu pelanggaran

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Modul ke: BAHASA INDONESIA Ragam Bahasa Fakultas FEB Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut topik

Lebih terperinci

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI NSPK TATA NASKAH Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Norma,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ejaan Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis yang telah distandardisasi. Standardisasi ini meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 1 Kode / SKS : PB012101 / 1 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Peranan dan fungsi bahasa Indonesia Sub Instruksional Khusus

Lebih terperinci

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI 1. Pendahuluan Bahasa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TATA TULIS DAN KOMUNIKASI ILMIAH

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TATA TULIS DAN KOMUNIKASI ILMIAH SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TATA TULIS DAN KOMUNIKASI ILMIAH Pe rte mu an ke Pokok Bahasan dan TIU 1 Komunikasi Ilmiah Sub Pokok Bahasan TIK Teknik Pembelajaran Media Pembelajaran memahami dan

Lebih terperinci