Win R. Laiya, Rena L. Madina, Pupung Puspa Ardini ABSTRAK
|
|
- Widya Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 2 MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK DENGAN MEMBUAT MEDIA BAHAN BEKAS DI KELOMPOK BTK PUNCAK HARAPAN 2 DESA DAENAA KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO winlaiya@yahoo.com Win R. Laiya, Rena L. Madina, Pupung Puspa Ardini ABSTRAK Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah Apakah kreativitas anakdapat dikembangkan dengan membuat media bahan bekas di Kelompok B TK Puncak Harapan 2 Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo?.Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitasanak dengan menggunakan media bahan bekas di Kelompok B Taman Kanak-kanak Puncak Harapan 2 Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan prosedur penelitian terdiri dari: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan evaluasi, tahap analisis dan refleksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase (%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perkembangankreativitas anak dalam membuat media bahan bekas di Kelompok B Taman Kanak-kanak Puncak Harapan 2 Desa Daenaa Kecamatan Limboto BaratKabupaten Gorontalo melalui penggunaan media bahan bekas.hal ini dapat dibuktikan dari hasil observasi awal hanya 4anak atau20% yang senang membuat media dari bahan bekas.kemudian pada pelaksanaan tindakan siklus I berkembang menjadi 12 anak atau 60%, dan pada siklus II berkembang sesuai dengan indikator kinerja yang diharapkan yakni menjadi 75% atau 15 anak yang senang membuat media dari bahan bekas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan media bahan bekas kreativitas anak di Kelompok B Taman Kanak-kanak Puncak Harapan 2 berkembang. Kata Kunci: Kreativitas, Media Bahan Bekas Win R. Laiya, Mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Gorontalo. Dra. Hj. Rena L. Madina, M.Pd, Dosen pada Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo. Pupung Puspa Ardini, S.Pd, M.Pd, Dosen pada Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Gorontalo.
3 3 Masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak. Periode awal berlangsung dari umur 2-6 tahun, dan periode akhir pada masa usia 6 sampai tiba saatnya anak matang secara seksual. Garis pemisah ini penting, khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari anak yang sudah masuk sekolah. Sedangkan para pendidik menyebut sebagai tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia pra sekolah. (Haditono, 2004: 39) Mengacu pada teori Piaget, anak usia dini dapat dikatakan sebagai usia yang belum dapat dituntut untuk berpikir secara logis, yang ditandai dengan pemikiran sebagai berikut: (1). Berpikir secara konkrit, dimana anak belum dapat memahami atau memikirkan hal-hal yang bersifat abstrak (seperti cinta dan keadilan); (2). Realisme, yaitu kecenderungan yang kuat untuk menanggapi segala sesuatu sebagai hal yang riil atau nyata; (3). Egosentris, yaitu melihat segala sesuatu hanya dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mudah menerima penjelasan dari sisi lain; (4). Kecenderungan untuk berpikir sederhana dan tidak mudah menerima sesuatu yang majemuk; (5). Animisme, yaitu kecenderungan untuk berpikir bahwa semua objek yang ada dilingkungannya memiliki kualitas kemanusiaan sebagaimana yang dimiliki anak; (6). Sentrasi, yaitu kecenderungan untuk mengkonsentrasikan dirinya pada satu aspek dari suatu situasi; (7). Anak usia dini dapat dikatakan memiliki imajinasi yang sangat kaya dan imajinasi ini yang sering dikatakan sebagai awal munculnya bibit kreativitas pada anak. (Setiawan, 2002:81) Dalam kenyataan sekarang ini sering dijumpai bahwa kreativitas anak tanpa disadari telah terpasung di tengah kesibukan orang tua.namun kegiatan bermain bebas sering menjadi kunci pembuka bagi gudang-gudang bakat kreatif yang dimiliki setiap manusia.bermain bagi anak berguna untuk menjelajahi dunianya, dan mengembangkan kompetensinya dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak.seperti mengembangkan setiap aspek perkembangan anak yakni pada aspek sosial emosional, kognitif, dan aspek fisik motorik.semua aspek ini dapat dikembangkan melalui kreativitas anak.
4 4 Kreativitas anak sekarang ini khususnya pada anak usia dini masih banyak yang kurang mengerti tentang kemampuan mereka, kebanyakan orang tua hanya menginginkan anak untuk belajar menulis, dan membaca.dengan bermain anak dapat menciptakan halhal baru yang belum pernah mereka temui di lingkungannya. Dengan begitu anak akan merasa nyaman apa yang telah mereka buat. Namun orang tua selalu melarang anak untuk melakukan hal-hal yang menurut mereka aneh. Orang tua ingin anaknya menjadi pintar namun mereka tidak sadari pintar itu bukan berarti sudah tahu membaca dan menulis, dari bermain itulah maka akan muncul kreativitas anak sehingga anak bisa dikatakan anak yang cerdas sudah bisa menciptakan sesuatu yangbaru. Hal ini terjadi jugapada anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Puncak harapan 2 Kecamatan Limboto Barat masih sebagian anak yang belum bisa membuat mainan dari bahan bekas, seperti membuat telepon atau HP. Kreativitas anak dapat dikembangkan melalui bermain dengan cara membuat mainan dari bahan bekas yang bermanfaat untuk anak. Guru harus memiliki sikap profesional dalam mendidik dan membimbing anak dalam hal pengembangan kreativitas anak, agar anak usia dini mudah memahami terhadap pembelajaran yang kita berikan. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22 November 2012 di Taman Kanak-kanak Puncak Harapan 2 Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo bahwa sebagian besar anak yang belum bisa membuat media dari bahan bekas terhadap kreativitas untuk dapat menciptakan hal-hal yang baru, seperti rasa ingin tahu besar, senang melakukan eksperimen, dan mempunyai daya imajinasi tinggi. Bahan bekas disebut juga sebagai limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi, baik pabrik maupun rumah tangga. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat.namun hanya beberapa dari limbah ini yang dapat dijadikan sebagai bahan bermain untuk anak. Limbah-limbah tersebut dapat terbuat dari kertas, plastik, kaleng atau seng, besi atau alumunium, dan lain sebagainya. (Suratno, 2003:24). Penggunaan media bahan bekas kepada anak dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak.anak-anak dapat membuat mainan dari bahan bekas tanpa mengharapkan mainan yang sudah jadi dan harus dibeli dengan uang. Dengan
5 5 begitu, anak akan terbiasa menggunakan barang-barang bekas yang masih bisa didaur ulang menjadi suatu mainan sederhana dan menarik serta mudah didapat. Kenyataan dilapangan bahwa pembelajaran mengenai pembuatan mainan dari bahan bekas masih kurang dilakukan di Taman Kanak-kanak Puncak Harapan 2 Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo, karena anak-anak lebih banyak bermain dengan permainan yang sudah jadi. Apalagi sekarang ini, sekolah PAUD baik Taman Kanakkanak maupun Kelompok Bermain sering mendapatkan dana bantuan sepertialat permainan edukatif yang sudah jadi, sehingga guru-guru tidak perlu menciptakan mainan dari bahan bekas. Jadi anak-anak juga tidak terbiasa membuat mainan sendiri. Hal ini dapat dilihat dengan keadaan anak di sekolah mengenai pembelajaran, mereka paling banyak melakukan kegiatan menggambar, mewarnai dan mencocok, sehingga dalam menciptakan hal-hal yang baru anak-anak belum bisa melakukannya dengan baik seperti bereksperimen sendiri dengan bahan bekas. Untuk dapat memberikan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan bagi anak, maka digunakan media bahan bekas untuk mengembangkan kreativitas anak.alasan memilih media ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak dalam hal bereksperimen dan menciptakan ideide yang menarik yang belum pernah anak-anak dapatkan. Atas dasar permasalahan tersebut, memotivasi peneliti untuk mengkaji lebih lanjut melalui suatu penelitian yang berjudul: Mengembangkan kreativitas Anak dengan membuat media bahan bekas di Kelompok BTK Puncak Harapan 2 Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak dengan membuat media bahan bekas di Kelompok BTK Puncak Harapan 2 Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. 1. Pengertian Kreativitas Menurut Mulyati, 2009:24 bahwa Kreativitas pada dasarnya merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.menurut Jauhary, (2010:17) bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk mencipta atau berkreasi. Kreativitas sering dianggap terdiri dari 2
6 6 unsur, yang pertama adalah kefasihan yang ditunjukkan oleh kemampuan untuk menghasikan sejumlah besar gagasan pemecahan masalah secara lancer dan tepat. Kreativitas kedua adalah keluwesan yang pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi, baik masalah itu berat maupun ringan.oleh karena itu, kreativitas lebih tepat didefinisikan sebagai suatu pengalaman untuk mengungkapkan dan mengaktualisasikan identitas individu seseorang secara terpadu dalam hubungan eratnya dengan diri sendiri, orang lain, maupun dengan alam. (Jauhary, 2010:18) Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunandiri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik (Basuki,2005:78). Sedangkan menurut Jawwad (2002:49), kreativitas adalah memunculkansesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya. MenurutPramesti (2007:25) menjelaskan kreativitas merupakan kemampuan seseorang menghasilkan gagasan baru berupa kegiatan atau sintesis pemikiran yang mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan, bukan fantasi semata.krativitas hanya dimiliki oleh orang yang kreatif.hal ini dikarenakan hanya orang yang kreatiflah yang mempunyai ide gagasan yang kreatif dan original. Orang akan menjadi kreatif apabila distimulasi sejak dini sehingga menjadi anak yang kreatif.anak dikatakan kreatif apabila mampu menghasilkan produk secara kreatif serta tidak tergantung dengan orang lain. 2. Ciri-Ciri Kreativitas Anak Menurut Munandar (2009:51) ciri kreativitas dapat dibedakan dalam ciri kognitif dan ciri non kognitif.pemaduan ciri kognitif dan ciri afektif dalam pengembangan kreativitas dimaksudkan agar kreativitas yang dimiliki individu itu dapat terwujud secara nyata.pengembangan kreativitas individu tidak hanya membutuhkan ketrampilan untuk berpikir kreatif saja, tetapi juga memerlukan pengembangan pembentukan sikap, perasaan dan kepribadian yang mencerminkan kreativitas.(munandar, 2009:51).
7 7 3. Hakikat Bahan Bekas Pengertian Bahan bekas menurut Suratno (2003:24) disebut juga sebagai limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi, baik pabrik maupun rumah tangga. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat.namun hanya beberapa dari limbah ini yang dapat dijadikan sebagai bahan bermain untuk anak. Limbah-limbah tersebut dapat terbuat dari kertas, plastik, kaleng atau seng, besi atau alumunium, dan lain sebagainya. Media bahan bekas adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan), dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak. (Berk, 2006:71) Menurut Martuti, (2008: 34) bahwa permainan dari bahan bekas adalah alat permainan yang mudah dibuat menjadi mainan dalam mengembangkan kreativitas anak sehingga memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba dan melatih daya fantasinya. Alat dan bahan yang dipilih sebagai alat pengembangan kreativitas bukan sekedar bagus namun merupakan suatu latihan yang bermakna bagi anak.adapun mainan yang dibuat dari bahan bekas adalah rumah-rumahan, mobil, pistol, telepon, HP, boneka dan masih banyak lagi yang dapat mengasah kemampuan anak. Menurut Smaldino (2010:71) pembuatan alat permainan dari bahan bekas yang baik mampu mengembangkan totalitas kepribadian anak, bukan karena kebagusannya, tetapi aspek kreativitasnya, sehingga mampu menjadi sarana bermain yang aktif, menarik, menyenangkan dan bermanfaat. Cara yang tepat dalam pembuatan media bahan bekas adalah disesuaikan dengan usia dan minat anak; Mudah dibuat, dipergunakan; Menarik untuk anak,misalnya warna cerah, bentuk dan ukuran; Disesuaikan dengan kondisi setempat; Murah artinya biaya dengan sedikit mungkin; Meningkatkan minat anak untuk bersikap baik untuk dirinya, orang lain maupun Lingkungan; Tidak membahayakan anak, misalnya tidak menggunakan pewarna yang berbahaya, tidak memiliki sudut yang runcing, Bahan yang dipilih cukup kokoh jika dibanting-banting oleh anak.(nest, 2007:126)
8 8 Media bahan bekas sangat berpengaruh terhadap kesenangan anak untuk bermain, maka penampilannya harus menarik.seperti dalam pembuatan alat permainan dari bahan bekas. Anak akan merasa senang dan lebih kreatif bila mereka dapat membuatnya sendiri sesuai dengan imajinasinya. Karena itu, pembuatan alat permainan untuk anak menuntut kesabaran, rasa estetika, dan keterampilan si pembuat. (Sudono, 2006:71) Membuat media dari bahan bekas yakni pembuatan Puzzle.Bahan yang diperlukan adalah Kardus bekas agak tebal, di gunting dengan ukuran 20 x 30 cm, membuat pola gambar cerita atau bentuk tertentu, dan pisau cutter. Cara membuat: buatlah gambar yang diinginkan diatas potongan karton, potong gambar tersebut dengan menggunakan pisau atau cutter dari bagian tengah(jumlah potongan sesuaikan dengan usia anak), maka jadilah sebuah puzzle yang bisa menarik untuk anak-anak. (Lowenfeld, 2006:52) 4. Tahapan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Aspek-aspek Perkembangan Kreativitasyang berkaitan dengan kognitif pada Anak Usia 5-6 tahun menurut Piaget, (2002:44) adalah sebagai berikut.. a) Berpikir Simbolis yaitu kemampuan untuk berpkir tentang objek dan peristiwa walaupun objek tidak hadir secara fisik (nyata) di hadapan anak. b) Berpikir Egosentris yaitu anak berpikir tentang benar dan tidak benar. Oleh sebab itu, anak belum dapat meletakkan cara pandangnya di sudut pandang orang lain. c) Berpikir Intuitif yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu, seperti menggambar atau menyusun balok. 5. Mengembangkan Kreativitas Dengan Media Bahan Bekas Setiap orang menginginkan untuk menjadi kreatif, dan setiap orang pada dasarnya memiliki potensi untuk keratif, hanya saja permasalahannya sejauh mana potensi tersebut dapat diasah pada diri manusia sehingga mereka dapat menghasilkan karya dan gagasan yang spektakuler dengan idenya yang lain daripada yang lain. Untuk megasah kreativitas maka dapat dimulai sejak anak usia dini. Tentunya sebagai orangtua yang ingin anaknya kreatif maka harus memahami bagaimana mengembangkan dan meningkatkan kreativitas pada anak melalui media bahan bekas. Dalam hal ini, maka
9 9 pendidik yangberperan penting dalam mengetahui faktor apa saja yang mendukung berkembangnya kreativitas anak dan aktivitas apa saja yang dapat meningkatkan kreativitas anak dalam menggunakan bahan bekas. (Rahmawati, 2005: 15) METODE PENELITIAN Metode ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas.Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Anak kelompok B di TK Puncak Harapan 2 Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.Sekolah ini memiliki ruang guru dan ruang belajar.jumlah anak 20 orang yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan.latar belakang ekonomi orang tua berbeda-beda tetapi mereka paling banyak bekerja sebagai petani. Dengan menggunakan prosedur melalui tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, Siklus I Pertemuan I Tema : Alat Kominikasi Subtema : Telepon Kegiatan Awal: Guru menjelaskan tema yang akan diajarkan dengan subtema HP atau telepon. Dengan menjelaskan macam-macam alat komunikasi contohnya HP atau telepon. Kegiatan Inti: Selesai kegiatan pembukaan, guru masuk pada kegiatan inti yaitu kegiatan cara membuat HP atau telepon dari bahan bekas. Tetapi sebelumnya, guru memperkenalkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan digunakan dalam membuat mainan HP atau telepon dari bahan bekas. Pada saat kegiatan membuat mainan, guru harus selalu mendampingi anak-anak dan membantu anak dalam menggunakan gunting atau cutter. Kegiatan Akhir: Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah bisa membuat mainan dari bahan bekas dan memberikan penguatan kepada anak yang belum bisa, dengan memperlihatkan hasil karya anak secara satu persatu. Kemudian guru memberikan arahan dan bimbingan kepada anak sehingga dapat melakukannya dengan benar.
10 10 Siklus I Pertemuan II Tema : Alat Komunikasi Subtema : Telepon Kegiatan Awal: Guru menjelaskan tema yang akan diajarkan dengan subtema HP atau telepon setelah itu guru menjelaskan macam-macam alat komunikasi apa saja yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sebelum itu, anak-anak berdoa seperti kebiasaan sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan Inti: Selesai kegiatan pembukaan, guru masuk pada kegiatan inti yaitu kegiatan membuat mainan dari bahan bekas seperti membuat HP atau telepon. Setelah itu anak diminta untuk menambahkan pernak-pernik pada mainannya yang dibuat agar terlihat indah dan menarik sesuai imajinasi anak.setelah membuat mainan, anak-anak mengatur dan membersihkan peralatan yang telah digunakan. Kegiatan Akhir: Anak-anak masuk didalam kelas, kemudian memperlihatkan hasil karya anak-anak yang sudah dibuat dan ditanyakan satu persatu kepada anak hasil karya siapa yang telah dibuat pada saat kegiatan inti. Setelah itu, guru memberikan pujian kepada anak yang sudah mampu membuat mainan dari bahan bekas dan yang belum mampu diberi penguatan agar anak tidak akan merasa dikucilkan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Proses belajar anak TK lebih ditekankan pada berbuat daripada mendengarkan ceramah, maka mengajar anak usia TK lebih diutamakan dengan pemberian bahan dan aktivitas yang sedemikian rupa sehingga anak belajar dari pengalamannya sendiri dan membuat kesimpulan dengan pikirannya sendiri. Dalam hal ini penggunaan media bahan bekas untuk meningkatkan kreativitas anak, dimana anak mendapat kesempatan untuk memenuhi rasa ingin tahunya yang besar yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap objek secara langsung, sehingga mendorong anak untuk belajar membuat kesimpulan
11 11 sederhana dari hasil pengamatannya tersebut, dan bisa mempraktekkannya untuk melatih kemampuan anak untuk menciptakan hal-hal yang baru. Pemberian tindakan dari siklus I dan siklus II memberikan deskripsi bahwa terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran kreativitas anak Kelompok B. Dari segi proses pembelajaran media bahan bekas dapat menentukan kreativitas anak untuk menciptakan hal-hal baru. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran mengenai kreativitas anak yang efektif dan menarik yang membuat anak lebih aktif serta menghapus persepsi anak mengenai pembelajaran yang pada awalnya membosankan menjadi pembelajaranyang menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat model-model pembelajaran yang lebih banyak.ia dapat menyalurkan kemampuannya tersebut dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia diluar sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik yang profesional dan inovatif. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media bahan bekas dapat mengembangkan kreativitas pada anak Kelompok B TK Puncak Harapan 2.Hasil pengamatan siklus I sampai siklus II mengalami perkembangan. SIMPULAN DAN SARAN Dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus terjadi perkembangan kreativitas anak sesuai dengan indikator kinerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan membuat media bahan bekaskreativitas anak kelompok B TK Puncak Harapan 2 Daenaa berkembang. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil observasi awal berjumlah 4 anak atau 20% dari 20 anak yang senang. Kemudian pada pelaksanaan tindakan siklus I berkembang menjadi 12 anak atau 60% anak, dan pada siklus II
12 12 berkembang sesuai dengan indikator kinerja yang diharapkan yakni menjadi 75% atau 15 anak yang senang membuat media dari bahan bekas. Hasil ini berarti dari hipotesis tindakan dalam penelitian ini jika Anak membuat media bahan bekas dapat mengembangkan kreativitas pada Anak kelompok B TK Puncak Harapan 2 Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dapat diterima. Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti menyarankan halhal sebaga berikut. 1. Bagi TK, kiranya dapat terus mengembangkan kreativitas anak yang lebih kompleks lagi dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas sebagai sumber belajar untuk menjadi inspirasi baru bagi anak didik. 2. Bagi Anak, dalam berkreativitas bukan hanya di sekolah namun dapat dikembangkan di rumah serta dapat menciptakan berbagai media dari bahan-bahan bekas. 3. Bagi guru, dalam melakukan proses pembelajaran dengan memanfaatkan bahanbahan bekas yang bisa didaur ulang harus diikuti oleh bimbingan yang intens dari guru dalam melatih kreativitas anak, kemampuan berpikir logis, dan meningkatkan rasa ingin tahu dan kemampuan anak dalam berimajinasi. 4. Bagi peneliti lanjut, mengingat pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, baru dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, peneliti/guru lain diharapkan dapat melanjutkan ke siklus berikutnya untuk temuan yang lebih signifikan.
13 13 DAFTAR PUSTAKA Martuti, A Mengelola PAUD dengan Aneka Permainan Meraih Kecerdasan Majemuk. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Mulyati Kreativitas Anak Usia Dini. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Piaget Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Erlangga. Pramesti,Dian Peningkatan Aktivitas dan Kreativitas Anak dalam Belajar. Surakarta: Tidak diterbitkan. Munandar,Utami Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Karya. Rachmawati,Yeni Strategi Pengembangan Kreativitas Anak Pada Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pedidikan Nasional. Suratno Manfaat Bahan Bekas. Jakarta: Ghalia Indonesia.
I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada orang tua dan merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada tahap pra sekolah atau
Lebih terperinciPAUD DAN PEMANFAATAN BAHAN BEKAS UNTUK APE
PAUD DAN PEMANFAATAN BAHAN BEKAS UNTUK APE Ika Budi Maryatun PG-PAUD FIP UNY. Kampus Karangmalang, Jl. Kolombo 1 / Jl. Bantul No.50 Yogyakarta email : budi_ika@yahoo.com A. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Pendidikan
Lebih terperinciBERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI Asep Ardiyanto PGSD FIP Universitas PGRI Semarang ardiyanto.hernanda@gmail.com Abstrak Bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga anak usia enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan antara lain pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio- emosional (sikap dan perilaku serta agama),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan (golden age), sekaligus dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciPENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR
PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR Isnanizar Tanjung Guru TK Al-Kausar Surel : tanjung.isnanizar@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN GEOMETRI DI KELOMPOK B TK RAHMAT HARAPAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN GEOMETRI DI KELOMPOK B TK RAHMAT HARAPAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ardi Susanti NIP. 19630727 198702
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S1 Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan
Lebih terperinciOleh: Endang Rini Sukamti, dkk
BERMAIN DAN KREATIVITAS SEBAGAI FONDASI BAGI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Oleh: Endang Rini Sukamti, dkk PENDAHULUAN Bermain bagi anak: tidak hanya sekedar mengisi waktu, tapi sebagai media untuk belajar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan (golden age), sekaligus dalam tahapan kehidupan manusia yang anak menentukan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terkait pada seluruh aspek kehidupan manusia. Pendidikan diarahkan pada perkembangan dan pertumbuhan manusia agar menjadi manusia yang memiliki identitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG
PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG MARTINIS Abstrak: Kemampuan kreativitas anak masih rendah karena guru tidak menggunakan media yang bervariasi,
Lebih terperinciUPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI
UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang dialami setiap manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses pendidikan diselenggarakan
Lebih terperinciPENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. A. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini yang dilihat dari sudut
8 II. KAJIAN PUSTAKA A. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini yang dilihat dari sudut pandang teori konstruktivisme dapat diartikan dan diuraikan
Lebih terperinciPenitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, hal tersebut akan mendukung pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Nurmalasari, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Kanak-Kanak (TK) memiliki peranan yang besar dalam membantu meletakkan dasar bagi anak dalam mengembangkan moral, nilai-nilai agama, sosial emosional,
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI
PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan. Peran dan kesadaran yang dimiliki orang tua untuk menempatkan anak-anak mereka
Lebih terperinciHUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU
HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU Indriwati 1 ABSTRAK Masalahan pokok dalam artikel ini adalah kreativitas anak yang belum berkembang sesuai harapan.
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MELALUI TEKNIK FADING PADA ANAK TK PELITA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MELALUI TEKNIK FADING PADA ANAK TK PELITA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO Nahri Kadullah Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Bimbingan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Taman Kanak-kanak Sakura Bulota Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo, merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN
NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Disusun oleh : ITA PURNAMA SARI A 520 090
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-Kanak merupakan bentuk layanan pendidikan bagi anak usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungannya antar sel syarat otak (sinap) terus berkembang. Begitu. melalui pendidikan anak usia dini (Suyanto, 2005:7).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4 yang rumusannya sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini Pendidikan Anak Usia Dini menjadi wacana yang sering menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem Pendidikan Nasional sekarang
Lebih terperinciPERANAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B TK PGRI BAIYA
PERANAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B TK PGRI BAIYA Noviatul Munawara 1 ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah adakah peranan alat permainan edukatif
Lebih terperinciMENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd.
MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd. A. Seni Rupa Bagi Anak Usia Dini Pertama kali anak melakukan kegiatan seni senantiasa diawali dengan kegiatan meniru orang dewasa. Dalam melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang dan dalam
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan Per Subjek 1. Subjek 1 a. Peran orangtua dalam bermain dengan anak Subjek selalu bermain dengan anak-anaknya, karena subjek adalah seorang ibu rumah tangga yang sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran mengenal konsep pengurangan bagi anak usia dini sangat penting diajarkan. Kemampuan mengenal konsep pengurangan merupakan dasar bagi anak untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM Eka Guswarni Abstrak Kemampuan membaca awal anak masih rendah. Peningkatan kemampuan bahasa
Lebih terperinciKonsepsi Bermain dalam menumbuhkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini
Konsepsi Bermain dalam menumbuhkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini Dosen Prodi PG PAUD FKIP UNRI Abstrak: Dengan bermain anak-anak belajar mengenai kerjasama, komunikasi, ketangkasan fisik, pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar Pembangunan PAUD 2011 2025 menyatakan : bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BINATANG DI KELOMPOK B TK PERTIWI I KALIANYAR KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah usaha sadar dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciNURAINI RAHARJANTI A53B111047
PENINGKATAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MENCIPTA BENTUK BENDA MELALUI METODE BERMAIN DENGAN BAHAN ALAM TANAH LIAT PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI LUMBUNGKEREP I WONOSARI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang
0 HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL Judul : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang Nama : Khairi Angraini NIM : 2009/51100 Jurusan : Pendidikan Guru
Lebih terperincikreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah
2 Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah semakin berkurangnya daya kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pendidikan, baik pendidikan di rumah
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI Hijrah 1 ABSTRAK Masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah melalui penggunaan metode pemberian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO Hasrat Ibrahim ABSTRAK Permasalahan pada penelitian ini adalah apakah kegiatan kolase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr. Mulyono Abdurrahman, ketua pendidikan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MENGGAMBAR BEBAS ANAK KELOMPOK B TK CEMPAKA JAYA DESA DAENAA KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MENGGAMBAR BEBAS ANAK KELOMPOK B TK CEMPAKA JAYA DESA DAENAA KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO JURNAL OLEH: FATRIANA SALEH NIM. 153 410 035 UNIVERSITAS
Lebih terperinciJurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani
1 2 3 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU SUKU KATA DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH AGAM Wani Zuarny ABSTRAK Kemampuan membaca anak kelompok B3 di Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Agam
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MENGGAMBAR BEBAS ANAK KELOMPOK B TK CEMPAKA JAYA DESA DAENAA KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MENGGAMBAR BEBAS ANAK KELOMPOK B TK CEMPAKA JAYA DESA DAENAA KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MENGGAMBAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Pertiwi Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo.
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN
PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH Oleh ALININI SURYANI NIM : 2009 / 99277 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA DADU PINTAR PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI KB AL-AMANAH KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambang Sujiono, dalam metode pengembangan fisik (2005:10) Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH
MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH Verlis Bagia 1 ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini yaitu kurangnya kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang sangat kompleks, banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dimaksud adalah guru. Guru merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian anak usia dini yang berada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian anak usia dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai anak
Lebih terperinciPERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KREATIVITAS SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) PADA ANAK TK AL-KHAIRAAT BOBO KECAMATAN DOLO BARAT
PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KREATIVITAS SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) PADA ANAK TK AL-KHAIRAAT BOBO KECAMATAN DOLO BARAT Hikmah 1 ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG
83 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG Nova Oktriyani 1) 1 Universitas Negeri Padang email: novaoktriyani@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini atau pra sekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan ini dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN PERMAINAN WARNA MENGGUNAKAN MEDIA SIKAT GIGI DAN SISIR PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PONGGOK KECAMATAN MOJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciArtikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN MEMBUAT BERBAGAI BENTUK GEOMETRI MENGGUNAKAN ADONAN TEPUNG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA SUMBERASRI 03 KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek kepribadian anak yang perlu dikembangkan adalah kreativitas. Maslow & Roger (dalam Sujiono & Sujiono, 2010, hlm. 40) memandang bahwa kreativitas
Lebih terperinciMunandar (1999 : 45-46) menegaskan tentang pentingnya kreativitas dipupuk sejak usia dini karena : (1) dengan berkreasi anak dapat mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia terhadap semua bentuk kreativitas dirasakan sangatlah penting dalam semua bidang kehidupan manusia. Pengembangan kreativitas bukan hanya
Lebih terperinciANALISIS PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KI HAJAR DEWANTORO KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO JURNAL
ANALISIS PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KI HAJAR DEWANTORO KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO JURNAL OLEH ELSAWATI NIM. 153 410 073 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Lebih terperinciOleh : Ririn Susanti ABSTRAK
1 MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA PIRING KERTAS PADA KELOMPOK B DI KELOMPOK BERMAIN ROUDHOTUL ILMI KADIPIRO KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI Ening 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan motorik halus anak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang diselenggarakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar dan ditujukan pada anak berusia antara 0-6 tahun sesuai yang
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PERMAINAN KONSTRUKTIF PADA PELAJARAN IPA KELAS IV HASNA GONDANG KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PERMAINAN KONSTRUKTIF PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SDIT AL HASNA GONDANG KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: TRI HARYANTO ATMOJO NIM : A54B090048
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan kita. Pendidikan merupakan salah satu fasilitas kita sebagai manusia dan pendidik untuk merangsang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU Kuswartiningsih 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya kreativitas anak kelompok
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel Publikasi Ilmiah, diajukan sebagai salah satu persyaratan Mendapat Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan
Lebih terperinciNi Made Susanti 1 ABSTRAK
PERANAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B PAUD DARMA SANTI DESA TOLAI BARAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni Made Susanti 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang. berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, kita mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak khususnya anak usia dini merupakan masa yang paling optimal untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan melakukan apapun untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Slamet Rahardjo, Strategi Pembelajaran Musik Anak Usia Dini, CeHa Graphics, Salatiga, 2006, hlm. 1. 2
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak merupakan masa paling awal dalam rentang kehidupan yang akan menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya. Bagi suatu bangsa, anak
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN
PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN Nisnayeni Abstrak: Perkembangan motorik kasar anak di TK Bina Ummat Pesisir Selatan masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, sekaligus bagi perkembangan bangsa dan Negara. Kemajuan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN TELEPON KALENG KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH II TANJUNGANOM GROGOL SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Usia dini merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Dalam masa tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini merupakan masa yang paling vital bagi kehidupan anak sebab apa yang terjadi pada masa kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini sebagai fase pertama sistem pendidikan seumur hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bermain merupakan aktivitas yang penting dilakukan oleh anak-anak. Sebab dengan bermain anak-anak akan bertambah pengalaman dan pengetahuannya. Moeslichatoen
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI PERMAINAN BOWLING PINTAR DI PAUD KUSUMA MULIA SUGIHWARAS KEDIRI
Artikel Skripsi MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI PERMAINAN BOWLING PINTAR DI PAUD KUSUMA MULIA SUGIHWARAS KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media audio visual merupakan salah satu jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media audio visual merupakan salah satu jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran diperlukan dengan
Lebih terperinci