GAMBARAN UMUM WILAYAH
|
|
- Hartono Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3 GAMBARAN UMUM WILAYAH Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan UU No 25 Tahun 2002 Pemerintahan efektif berjalan mulai tanggal 1 Juli 2004 Luas Wilayah : ± ,71 Km2 Darat : ,41 KM 2 atau 4,21 % Laut : ,30 KM 2 atau 95,79 % Batas Wilayah : Utara : Vietnam & Kamboja Selatan : Sum Sel & Jambi Barat : Singapura, Malaysia & Riau Timur : Malaysia Timur & Kal Bar Letak : 4 o 15 LU s.d 0 o 45 LS Dan 103 o 11 BT s.d 109 o 70 BT Jumlah pulau : pulau Berpenghuni : 366 buah (15 %) Belum berpenghuni : buah (85%) Pulau terdepan : 52 buah Pulau terluar : 19 buah (Karimun 2, Batam 4, Bintan 1, Natuna 12) ( catatan : Baru pulau dari pulau yang diakui dan 613 masih dalam proses penetapan di PBB ) Secara Administratif Terdiri dari: 1. Kabupaten Bintan 5. Kab. Kepulauan Anambas 2. Kabupaten Karimun 6. Kota Batam 3. Kabupaten Lingga 7. Kota Tanjungpinang 4. Kabupaten Natuna
4 JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2012 No. Kabupaten/Kota Luas Daratan (km 2 ) Jumlah Penduduk (jiwa) 1. Tanjungpinang 239, Batam 770, Bintan 1.946, Karimun 2.873, Natuna 2.058, Lingga 2.117, Kep. Anambas 590, Jumlah ,
5 PULAU-PULAU KECIL TERLUAR LU BT LU BT LU BT P.DAMAR LU BT P. PELAMPUNG P. SENTUT. KARIMUN KECIL P. NONGSA P.BATU BERHANTI P.IYU KECIL JEMAJA P.TOKONG BURUNG LU BT LU BT P.TOKONG BERLAYAR P.TOKONG NANAS P. MATAK P.MANGKAI P. TOKONG MALANG BIRU P.NIPAH P. SEBETUL P.SEMIUN P.SEKATUNG P. SELUAN P. SEDANAU P. MIDAI P. TAMBELAN P.LAUT LU BT P.SENOA P. SUBI P. SERASAN LAUT NATUNA P.SUBI KECIL P.KEPALA LU BT LU BT LU BT P. SERUTU LS BT LS BT LS BT LS BT
6 RPJMD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN
7 V I S I TERWUJUDNYA KEPULAUAN RIAU SEBAGAI BUNDA TANAH MELAYU YANG SEJAHTERA, BERAKHLAK MULIA DAN RAMAH LINGKUNGAN
8 M I S I 1. Mengembangkan Budaya Melayu sebagai payung bagi budaya lainnya dalam kehidupan masyarakat 2. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya kelautan, perikanan, dan pulaupulau kecil terdepan secara efisien, lestari dan untuk kesejahteraan masyarakat 3. Mengembangkan wisata berbasis kelautan, budaya lokal dan keunggulan wilayah 4. Mengembangkan potensi ekonomi lokal dengan keberpihakan kepada rakyat kecil (wong cilik) 5. Meningkatkan investasi dengan pembangunan infrastruktur yang berkualitas 6. Memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan yang berkualitas 7. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang baik, etos kerja, disiplin, budi pekerti, dan supremasi hukum 8. Mewujudkan kehidupan yang demokratis, berkeadilan serta berkesetaraan gender 9. Mengembangkan pembangunan yang ramah lingkungan
9 DIACU DIPERHATIKAN DIACU DAN DISERASIKAN DIACU DIPERHATIKAN DIACU DAN DISERASIKAN SINKRONISASI PERENCANAAN & PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH DALAM SATU KESATUAN SITEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 20 TAHUN 5 TAHUN 1 TAHUN RPJPN PEDOMAN RPJMN DIJABARKAN RKP PEDOMAN RAPBN PEDOMAN DIACU RENSTRA K/L PEDOMAN RENJA K/L RPJPD PROV PEDOMAN RPJMD PROV DIJABARKAN PEDOMAN RKPD PROV PEDOMAN DIACU RAPBD PROV RENSTRA SKPD PROV PEDOMAN RENJA SKPD PROV RPJPD K/K PEDOMAN RPJMD K/K DIJABARKAN PEDOMAN RKPD K/K PEDOMAN DIACU RAPBD K/K RENSTRA SKPD K/K PEDOMAN RENJA SKPD K/K
10 BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RKPD PROVINSI KEPULAUAN RIAU
11 5 ISU STRATEGIS PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013 DAN PRIORITAS NASIONAL No. Isu Strategis Provinsi Kepulauan Riau Prioritas Nasional 1 Belum ditetapkannya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kepulauan Riau serta rendahnya capaian pembangunan infrastruktur penunjang konektivitas dan aksesibilitas antar pulau dan antar daerah untuk mengurangi disparitas antar wilayah. 2 Kurangnya penanganan Pulau-pulau Terluar dan daerah tertinggal di Provinsi Kepulauan Riau 3 Percepatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui kekuatan ekonomi kelautan dan industri pengolahan serta pariwisata yang berwawasan lingkungan dalam rangka mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 4 Masih tingginya angka kemiskinan, untuk itu perlu dilakukan upaya pemberian bantuan Perlindungan Sosial dan Pemberdyaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak. 5 Peningkatan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target MDGs Prioritas Nasional 6: Infrastruktur Priotitas Nasional 9: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik Prioritas Nasional 7: Iklim Investasi dan Usaha Prioritas Nasional 4: Penanggulangan Kemiskinan Prioritas Nasional 2: Pendidikan Prioritas Nasional 3: Kesehatan
12 SINKRONISASI ISU STRATEGIS PROVINSI NASIONAL (2013) Belum ditetapkannya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kepulauan Riau serta rendahnya capaian pembangunan infrastruktur penunjang konektivitas dan aksesibilitas antar pulau dan antar daerah untuk mengurangi disparitas antar wilayah Kurangnya penanganan Pulau-pulau Terluar dan daerah tertinggal di Provinsi Kepulauan Riau PENINGKATAN DAYA SAING Percepatan pembangunan infrastruktur: domestic connectivity Meningkatnya pembangunan industri di berbagai koridor ekonomi Penciptaan kesempatan kerja khususnya tenaga kerja muda Peningkatan iklim investasi dan usaha (Ease of doing bussiness) Percepatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui kekuatan ekonomi kelautan dan industri pengolahan serta pariwisata yang berwawasan lingkungan dalam rangka mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Masih tingginya angka kemiskinan, untuk itu perlu dilakukan upaya pemberian bantuan Perlindungan Sosial dan Pemberdyaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak Peningkatan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target MDGs ISU STRATEGIS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PENINGKATAN DAYA TAHAN EKONOMI Ketahanan pangan : menuju pencapaian surplus beras 10 juta ton Peningkatan rasio elektrifikasi dan konversi energi PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESRA Peningkatan pembangunan sumber daya manusia Percepatan pengurangan kemiskinan : sinergi klaster 1-4 PEMANTAPAN STABILITAS SOSPOL Persiapan pemilu 2014 Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi Percepatan pembangunan Minimum Essential Force ISU - ISU STRATEGIS NASIONAL
13 TEMA PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2013 Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Masyarakat serta Pengentasan Kemiskinan melalui Percepatan Pembangunan Industri Kelautan dan Perikanan Terpadu Unsur Pokok Tema: 1. Kesejahteraan Masyarakat 2. Pengentasan Kemiskinan 3. Industri Kelautan dan Perikanan Terpadu
14 PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Peningkatan Kualitas dan Jangkauan Layanan Pendidikan dan Kesehatan 2. Pengembangan Infrastruktur dan Percepatan Penyelesaian RTRW 3. Pengentasan Kemiskinan dan Pengembangan Potensi Pulau Terdepan 4. Percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi daerah melalui kekuatan ekonomi kelautan, pertanian dan industri pengolahan serta pariwisata yang berwawasan lingkungan. 5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih
15 BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DALAM RKPD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013 PROGRAM Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan KEGIATAN Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaaan persampahan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Pembinaan dan Pengawasan Kinerja Komisi AMDAL Daerah Kabupaten/ Kota Pemantaun Penilaian Kota Bersih dan Hijau (Adipura) di Provinsi Kepulaun Riau Menuju Indonesia Hijau Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Pos P3SLH Pemantauan Kualitas Air Bersih di Provinsi Kepulauan Riau Pemantauan dan Pengawasan Pencemaran Air Laut Lintas Kabupaten/Kota Pemantauan Kualitas Udara Ambien di Provinsi Kepulauan Riau
16 BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DALAM RKPD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013 (LANJUTAN) PROGRAM Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup KEGIATAN Pengawasan Penaatan Peraturan Bidang LH Bagi Pelaku Usaha/Industri Penilaian AdiwiyataTingkat Prov. Kepulauan Riau Penyusunan Perencaan Program Kegiatan Pengelolaan Lngkungan Hidup Monitoring dan Evaluasi Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang LH Daerah Kab/Kota Penguatan Komisi AMDAL Daerah Kajian Strategis Pengendalian Kerusakan Lingkungan Untuk Kelestarian Sumber Daya Air Guna Mendukung MDGS Monitoring dan Evaluasi dan Pengawasan Peredaran BPO Studi Identifikasi dampak pencemaran limbah B3 dan Domestik terhadap Biota Laut Pemantauan Implementasi Dokumen RKL-RPL, UKL dan UPL Kabupaten/Kota
17 BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DALAM RKPD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013 (LANJUTAN) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Peningkatan Konservasi Daerah tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Pembinaan dan Pemulihan Kerusakan Hutan Mangrove Berbasis Masyarakat Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Tahun 2013 Rapat Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Provinsi Kepulauan Riau Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Komunikasi, Informasi dan Edukasi Lingkungan Hidup Penyusunan Laporan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang LH Tahun 2013 Peningkatan Website BLH Prov Kepri Pembuatan database AMDAL, dokumen RKL-RPL,UKL- UPL Kabupaten/Kota Pameran Lingkungan Hidup Keanekaragaman & Status Flora pada ekosistem wilayah pesisir laut
18 BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DALAM RKPD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013 (LANJUTAN) Program pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasan-kawasan konservasi laut dan hutan Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasan konservasi Kajian Pemanfaatan Hutan Kota Sebagai Pusat Botani Mini Penyusunan Kawasan Konservasi Perairan Laut (Marine Protected Area)
19 BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM RKPD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan Rapat Kerja Sinkroniasai Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak se- Prov.Kepri Pelatihan, Pengembangan dan Pendampingan Penyusunan ARG di Kab/Kota dan Prov.Kepri Forum PPRG Provinsi Kepulauan Riau Peningkatan dan Pengembangan Program Pemberdayaan Perempuan dan Anak Tingkat Prov. Kepri Capacity Building Bagi Organisasi Perempuan di Prov. Kepulauan Riau Pemantapan Program Pemberdayaan Perempuan & Anak
20 BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM RKPD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013 (LANJUTAN) Peningkatan Kualitas dan Perlindungan Perempuan dan Anak Koordinasi dan Kerja sama Gugus Tugas dalam Penangnan Trafiking Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan dan Perdagangan Manusia Berbasis Rumah Sakit Pengembangan Kota Layak Anak Pengembangan Kelembagaan Forum Anak Pemenuhan Hak Anak (Pembinaan Anak Berkebutuhan Khusus) Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) provinsi Kepulauan Riau Pemenuhan Hak Anak( Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Anak Jalanan) Pemenuhan Hak Anak (Pembinaan Anak yang Berhadapan dengan Hukum ) Pemenuhan Hak Anak ( Ajang Temu Anak )
21 TEMA PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2014 Memantapkan Perekonomian Daerah dan Memperluas Kesempatan Kerja guna Pengentasan Kemiskinan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
22 PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Peningkatan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan dalam rangka Percepatan Pencapaian Target MDGs 2. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengelolaan Sumber Daya Alam serta Pulau-pulau Terdepan 3. Percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemberdayaan ekonomi kelautan, pertanian, industri kecil menengah dan pariwisata yang berwawasan lingkungan 4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berakhlak mulia dan berbudaya 5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta bebas KKN
23 SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
24 Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib yang berhak di peroleh setiap warga secara minimal. Pasal 1 PP 65/2005
25 PELAYANAN DASAR BIDANG LINGKUNGAN HIDUP Adalah : jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk melestarikan mutu lingkungan hidup agar kualitas hidup masyarakat terpenuhi secara berkelanjutan. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan (PP 65/2005 Pasal 1).
26 LATAR BELAKANG OTONOMI DAERAH (UU 32/2004) UNDANG-UNDANG Nomor : 32/2009 PUSAT PERMENDAGRI 6/2007 Tentang Petunjuk Penerapan SPM PERMENDAGRI 79/2007 Tentang Penyusunan Rencana Pencapaian SPM PP 65/2005 PP 38 /2007 DOKUMEN RENCANA PENCAPAIN dan PEMBIAYAAN SPM DAERAH Panduan Penyusunan Laporan Pencapaian SPM dan Pedoman MONEV SPM PERMEN LH 19/2008 & PERMEN LH 20/
27 POSISI SPM Urusan Pemerintahan Urusan Wajib Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah Ketentuan tentang Jenis dan mutu pelayanan dasar Pelayanan Dasar
28 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Psl. 11 ayat (4), Psl. 13, Psl. 14 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Juknis Penyusunan dan Penetapan SPM 1. Provinsi 2. Kab/Kota Permendagri 79/07 ttg Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian SPM Draft Permen LH Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian UrusanPemerintah Pasal 2 Ayat (4) Sub Bidang : 1. Pengendalian Dampak Lingkungan Sub-sub Bidang : 1. Limbah B3 2. Amdal 3. Kualitas Air 4. Kualitas Udara 5. Pesisir dan Laut 6. Kebakaran Hutan & Lahan 7. Kerusakan Tanah Biomassa 8. Kerusakan akibat bencana 9. SNI Sub Bidang : 2. Konservasi SDA Sub-sub Bidang : 1. KEHATI Lampiran H: Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang LH 10. Ekonomi Lingkungan 11. Manajemen Lingkungan 12. Diklat 13. Pelayanan Bidang LH 14. Otda Lingkungan 15. Hukum LIngkungan 16. Perjanjian Internasional 17. Iklim dan Atmosfir 18. Lab. Lingk
29 Ruang Lingkup Penyusunan SPM Bidang LH oleh KLH (Pasal 4 Ayat (1) PP 65/2005) Penerapan oleh Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Pasal 3 Ayat (2) PP 65/2005); SPM sebagai acuan Pemerintahan Daerah dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib (Pasal 3 Ayat (3) PP 65/2005).
30 SPM BIDANG LH Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota Pelayanan Informasi Status Mutu Air Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran Dan Atau Kerusakan Lingkungan Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak Pelayanan Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan/Tanah Untuk Produksi Biomassa Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau kerusakan lingk.
31 STANDAR PELAYANAN MINIMAL dan PENYELENGGARAAN PEMDA Penerapan SPM melekat pada Penyelenggaran Pemerintahan Daerah Dalam Kerangka Desentralisasi Urusan pemerintahan yang bersifat wajib. Menyangkut penyediaan pelayanan dasar.
32 PENTINGNYA PENERAPAN SPM DI DAERAH Merupakan Prioritas 1 dalam Instruksi Presiden No. 1/2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Mengukur Kinerja Kepala Daerah Propinvi dan Kabupaten/Kota
33 INTEGRASI RENCANA PENCAPAIAN DAN PELAKSANAAN SPM-LH DALAM DOKUMEN PERENCANAAN Standar Pelayanan Minimal bidang lingkungan hidup sesuai dengan Kebijakan Umum Anggaran diterapkan melalui Program Prioritas dalam RPJMD 2010 s/d 2015 Provinsi Kepulauan Riau Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
34 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Riau Pemantauan Kualitas Air Bersih Pemantauan Kualitas Udara Ambient Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian sengketa lingkungan hidup Pos P3SLH
35 TARGET PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP A. PELAYANAN INFORMASI STATUS MUTU AIR Target pencapaian : Tahun 2010 : 20% Tahun 2011 : 63% Tahun 2012 : 88 % Tahun 2013 : 100% Sasaran obyek : Jumlah total sasaran hingga tahun 2013 adalah 7 sungai meliputi : Tahun Sungai/ Sei Pulai Sei Pulai Sei Pulai Sei Pulai Waduk Sei Bati/Dang Merdu Sei Bati/Dang Merdu Sei Bati/Dang Merdu Sei Bati/Dang Merdu Sei Ladi Sei Jago Air Muncung Sei Ladi Sei Jago Air Muncung Sei di Natuna Air Daik Sei Ladi Sei Jago Air Muncung Sei di Natuna Air Daik Sei di Anambas
36 KRITERIA PARAMETER: Berdasarkan PP 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Air dan Pengendalian Pencemaran Air dengan Parameter yang Dipilih sebanyak 17 parameter (fisika dan kimia) yaitu warna, bau, kecerahan, temperature, ph, DO, DHL, Salinitas, TSS, BOD, COD, Total fosfat, NO3, Fe, Cl, Nitrit dan Sulfat. B. PELAYANAN INFORMASI STATUS MUTU UDARA TARGET PENCAPAIAN : Tahun 2010 : 14 % (1 kab/kota) PARAMETER: Tahun 2011 : 29 % (2 kab/kota) Tahun 2012 : 71 % (5 Kab/kota) Tahun 2013 : 100% (7 Kab/kota) Parameter yang dianalisis lebih ditekankan untuk parameter NO 2 (Nitrogen Dioksida) dan SO 2 (Sulfur Dioksida). Tahun Kab/kota Tanjungpinang Tanjungpinang Batam Tanjungpinang Batam Karimun Bintan Natuna Tanjungpinang Batam Karimun Bintan Natuna Anambas Lingga
37 C. PELAYANAN TINDAK LANJUT PENGADUAN MASYARAKAT AKIBAT ADANYA DUGAAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP Penetapan target didasarkan jumlah kasus yang sebelumnya masuk dan Prediksi Kasus yang akan masuk Tahun 2010 : 100 % (kasus yang masuk ) Tahun 2011 : 100 % (kasus yang masuk ) Tahun 2012 : 100 % (kasus yang masuk ) Tahun 2013 : 100% (kasus yang masuk ) Target Pencapaian : Sasaran obyek : Perkiraan jumlah kasus yang masuk tiap tahunnya dan diselesaikan secara tuntas tiap tahunnya dengan perkiraan sampai tahun 2013.
38 KETERKAITAN BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (PENGARUSUTAMAAN GENDER) DENGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
39 Inpres Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional. Permendagri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Permendagri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah. Peraturan Gubernur Kepri Nomor 19 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan PUG dalam Pembangunan Provinsi Kepri. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
40 1. Keputusan Gubernur Kepri No. 239 Tahun 2006, direvisi dengan Keputusan Gubernur Kepri No. 59a Tahun 2010 ttg pembentukan Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender di Provinsi Kepri; 2. Pembentukan Tim Teknis Anggaran Daerah Responsif Gender Provinsi Kepri yang ditetapkan dengan putusan Kepala Bappeda selaku ketua Pokja PUG provinsi No. 02/BAPPEDA/X/2010; 3. Keputusan Semua Kepala SKPD tentang Pembentukan Pokja dan Focal Point Gender di masing masing SKPD; 4. Telah dibentuknya Focal Point SKPD dengan SK Gubernur Kepri No. 322 TAHUN 2009 Tentang Pembentukan Focal Point PUG Prov. Kepri; 5. Nota Kesepakatan Bersama antara Wakil Gubernur dan DPRD Provinsi Kepri dengan Bupati/Walikota dan DPRD Kab/Kota se Provinsi Kepri. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
41 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dimaksudkan untuk Meningkatkan peranserta dan mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan gender dlm Pemb. Mewujudkan perlindungan anak SASARAN : 1. Meningkatnya tingkat partisipasi perempuan dalam pembangunan. 2. Meningkatnya Indeks Pembangunan Gender (IDG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) 3. Menurunnya rasio KDRT 4. Berkurangnya tindak kekerasan pd perempuan 5. Meningkatnya jumlah kasus pengaduan kekerasan perempuan yang diselesaikan 6. Berkurangnya ketimpangan tingkat pendidikan menurut jenis kelamin. Mendukung Prioritas Program Pembangunan
42 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARAH KEBIJAKAN PUG 1. Penyusunan dan harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait Pengarusutamaan Gender; 2. koordinasi dan penerapan strategi PUG, termasuk pengintegrasian perspektif gender ke dalam siklus perencanaan dan penganggaran di seluruh SKPD; 3. Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan program, anggaran dan kegiatan yang responsif gender dan peduli anak pada program Dinas/Instansi dan Kabupaten/Kota; 4. Memperkuat jaringan pengarusutamaan gender dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan; 5. Melakukan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan program, anggaran dan kegiatan yang responsif gender di Dinas/Instansi dan Kabupaten/ Kota; 6. peningkatan penyediaan data dan informasi secara terpilah disemua aspek kehidupan.
43 PERENCANAAN YANG RESPONSIF GENDER
44 Perencanaan yang responsif gender Perencanaan yang dibuat oleh seluruh lembaga pemerintah, organisasi profesi, masyarakat dan lainnya yang disusun dengan mempertimbangkan 4 (empat) aspek seperti PERAN, AKSES, MANFAAT dan KONTROL yang dilakukan secara setara antara perempuan dan laki-laki. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
45 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Bahwa Perencanaan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan aspirasi, kebutuhan dan permasalahan pihak perempuan dan dan lakilaki baik dalam proses penyusunannya maupun dalam pelaksanaan kegiatan.
46 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Angggaran yang responsif gender (ARG) adalah Penggunaan atau pemanfaatan anggaran yang berasal dari berbagai sumber pendanaan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender.
47 - ARG bukanlah anggaran yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan; - ARG sebagai pola anggaran yang akan menjembatani kesenjangan status, peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan; - ARG bukanlah dasar yang valid untuk meminta tambahan alokasi anggaran; -Bukan berarti bahwa alokasi ARG hanya berada dalam program khusus pemberdayaan perempuan; -ARG bukan berarti ada alokasi dana 50% laki-laki, 50% perempuan untuk setiap kegiatan; -Tidak harus semua program dan kegiatan perlu mendapat koreksi agar menjadi responsif gender.
48 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Anggaran responsif gender hanya untuk kegiatan PUG. Anggaran responsif gender hanya terdapat pada program pemberdayaan perempuan Kegiatan selama ini hanya berkutat seputar sosialisasi tentang pengarusutamaan gender
49 EFISIENSI ANGGARAN BERBASIS KINERJA EKONOMI EQUITY/ KESETARAAN ARG EFEKTIVITAS
50 Anggaran Khusus target Gender Adalah alokasi anggaran yang diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan dasar khusus perempuan atau khusus laki-laki berdasarkan hasil analisis gender. Anggaran Kesetaraan Gender Adalah alokasi anggaran untuk mengatasi masalah kesenjangan gender. Hal ini dapat diketahui berdasarkan analisis gender berupa adanya kesenjangan dalam relasi antara laki-laki dan perempuan baik berupa partisipasi, manfaat dan kontrol terhadap sumber daya. Anggaran Pelembagaan dan Kesetaraan Gender Adalah alokasi anggaran untuk penguatan pelembagaan pengarusutamaan gender, baik dalam hal pendapatan maupun peningkatan kapasitas SDM
51 Prasyarat Anggaran Responsif Gender (ARG) 1. Kemauan Politik (terdapat dalam prioritas pemerintah daerah); 2. Transparansi dan Partisipasi (Keterlibatan semua pihak dan transparansi proses penganggaran); 3. Ketersediaan data yang terpilah menurut jenis kelamin; 4. Sumberdaya manusia yang memadai (perencanaan anggaran yang mampu melakukan analisis gender); 5. Akuntabilitas (Pemantauan dan Evaluasi)
52 KONSEP ARG Permasalahan pemberdayaan perempuan antara lain: diskriminasi terhadap perempuan atau laki-laki, kesenjangan partisipasi politik, rendahnya kualitas hidup perempuan dan anak Salah satu upaya menurunkan ketimpangan tersebut di atas pada sisi perencanaan anggaran dilakukan melalui anggaran yang responsif gender (ARG). Istilah gender dalam konsep ini bukanlah pemisahan antara laki-laki dan perempuan yang berbasis pada perbedaan jenis kelamin. Gender diartikan sebagai pembedaan peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial budaya dan masyarakat.
53 Penerapan ARG dalam sistem Penganggaran Letak ARG berada pada level Output Kegiatan; Sistem Aplikasi RKA-SKPD dilengkapi dengan fasilitas pencantuman kode/atribut sesuai dengan tema-tema pembangunan: MDG s, ARG dll; Informasi ARG tergambar pada TOR dan GBS; Penggunaan gender analisis dalam penyusunan GBS sebagai pelengkap TOR.
54 Struktur Penganggaran pada ARG PROGRAM Outcome Output 1 Detail KEGIATAN Komponen Input-1 Detail Output 2 Detail Catatan: Program & Kegiatan Hasil Restrukturisasi Komponen Input-2
55 Rencana Penyusunan RKA ARG Hal yang harus diperhatikan Sasaran SKPD Seluruh SKPD harus menerapkan ARG; Kegiatan yang menjadi fokus ARG : Kegiatan dalam rangka Penugasan Prioritas Pembangunan Daerah; Kegiatan dalam rangka pelayanan; Kegiatan Pelembagaan Gender (capacity building, advokasi gender,kajian, sosialisasi, desiminasi, atau pengumpulan data terpilah. Mekanisme ARG dalam RKA-SKPD Gender Budget Statement (GBS) Penyusunan TOR
56 Penelaahan RKA SKPD ARG Langkah-langkah : Isu kesenjangan gender dan gambaran perbaikannya tercermin dari uraian analisis situasi yang ada dalam GBS dan gambaran umum dalam Kerangka Acuan Kegiatan (TOR); Meneliti adanya kesesuaian antara uraian GBS dengan TOR Baru diputuskan apakah output kegiatan telah responsif gender atau belum; Apabila telah responsif gender, petugas penelaah Bagian Keuangan (BKKD) memberikan kode/atribut dalam sistem aplikasi RKA-SKPD bahwa output kegiatan dimaksud telah responsif gender. Daftar cek list atas pernyataan/pertanyaan dalam penelaahan : Apa jenis ARG yang akan dilaksanakan? Apakah telah tersedia dokumen GBS? Adanya isu gender yang dituangkan dalam TOR! Apakah isu gender dalam TOR mempunyai kesesuaian dengan GBS?
57 Bagan Alir Perencanaan & Penganggaran (Berbasis Gender) RPJP DAERAH RPJM DAERAH KUA PPAS R K P D RAPBD APBD RENSTRA SKPD RENJA SKPD RKA-SKPD PENJ APBD Data Pilah, Issue Gender Lintas Pembangunan, Analisis, Strategi (Kebijakan Program) & Penganggaran Integrasikan pedoman penyusunan RKA-SKPD dengan Analisis Gender PERENCANAAN PENGANGGARAN
58 FILOSOFI RKA SKPD DENGAN ANALISIS GENDER RKA ARG SKPD Indikator Kinerja Indikator masukan (input) utk keg / sub keg yg proporsional dan rasional sesuai dgn standar analisa belanja ; Indikator kinerja keluaran (output) dan hasil (outcome) yg terukur dan rasional ; Pengawasan oleh masyarakat thdp pelaks pembangunan ; Penerima manfaat pembangunan secara adil dan merata bagi perempuan dan laki laki. mencerminkan ANGGARAN BERBASIS KINERJA
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ARAH PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ARAH PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016 Jumlah pulau : 2.408 pulau Berpenghuni : 366 buah (15 %) Belum berpenghuni : 2.042buah
Lebih terperinciISU STRATEGIS, PERMASALAHAN, DAN ARAH PEMBANGUNAN RPJMD
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN, DAN ARAH PEMBANGUNAN RPJMD 2010-2015 Disampaikan Oleh Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Riau GAMBARAN UMUM DAERAH
Lebih terperinciUTARA Vietnam & Kamboja
UTARA Vietnam & Kamboja BARAT Singapura & Malaysia, Prov. Riau TIMUR Malaysia dan Kalimantan Barat SELATAN Bangka Belitung & Jambi 2 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PENGARUSUTAMAAN GENDER Strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui kebijakan dan program
Lebih terperinciPembangunan Nasional dan Daerah
Perencanaan Berdasarkan PP 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan
Lebih terperinciOLEH KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Dalam acara Orientasi Parameter Kesetaraan Gender Dalam Pembentukan Per Uuan bagi Pusat
OLEH KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Dalam acara Orientasi Parameter Kesetaraan Gender Dalam Pembentukan Per Uuan bagi Pusat dan Daerah di Hotel Millenium, Tanggal 26-28 Juni 2012
Lebih terperinciBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN, DAN ARAH PEMBANGUNAN RPJMD
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN, DAN ARAH PEMBANGUNAN RPJMD 2010-2015 Jumlah pulau : 2.408 pulau Berpenghuni : 366 buah (15 %) Belum berpenghuni
Lebih terperinciLAPORAN STUDI BANDING KARYASISWA BAPPENAS MPP-UNAND PADANG ANGKATAN IX KE PEMERINTAH PROVINSI KEPRI 27 S.D 29 MARET 2013
LAPORAN STUDI BANDING KARYASISWA BAPPENAS MPP-UNAND PADANG ANGKATAN IX KE PEMERINTAH PROVINSI KEPRI 27 S.D 29 MARET 2013 Disusun oleh: Tim Studi Banding MPP-UNAND ANGKATAN IX MAGISTER PERENCANA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN
1 PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang
Lebih terperinciBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau STUDI KASUS PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN PADA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau STUDI KASUS PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN PADA PROVINSI KEPULAUAN RIAU GAMBARAN UMUM WILAYAH - Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan
Lebih terperinciPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH BERPERSPEKTIF GENDER KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE
Lebih terperinciPENERAPAN PUG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PENERAPAN PUG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DEPUTI BIDANG PUG BIDANG EKONOMI KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PERPRES NO. 5 TAHUN 2010 RPJMN 2010-2014 A. 3
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH
GAMBARAN UMUM WILAYAH - Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2002 yang disahkan pada tanggal 24-9- 2002 dan mulai operasional Tgl. 1-7- 2004. Luas Wil : 251.810 km2 Daratan :
Lebih terperincidalam Pembangunan Nasional;
Anggaran Responsif Gender (ARG) Penyusunan GBS Direktorat Jenderal Anggaran gg Kementerian Keuangan g 1. Dasar Hukum ARG a. UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. UU No.25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PANDUAN TEKNIS PENGARUSUTAMAAN GENDER DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SABANG, Menimbang : a. bahwa dokumen perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II
Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana
Lebih terperinciBUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU
BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,
Lebih terperinciMENGENALI DAN MEMAHAMI PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN YURNI SATRIA
MENGENALI DAN MEMAHAMI PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN YURNI SATRIA MASYARAKAT SEBAGAI LINGKUNGAN STRATEJIK/ASET PEMBANGUNAN Perempuan, 49.9% Laki- laki 50.1 % KUALITASNYA? JUMLAH PENDUDUK
Lebih terperinciDisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan
REFORMASI BIROKRASI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Disampaikan dalam Seminar Kemenpan dan RB bersama Bakohumas, 27/5/13. DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA 1 PROGRAM PERCEPATAN
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG) BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengintegrasikan
Lebih terperinciPAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN
MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23
Lebih terperinciPAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017
PAPARAN Palangka Raya, 20 Maret 2017 FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 KEPALA BAPPEDALITBANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Lebih terperinciKOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN
- 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA
Lebih terperinciSTRATEGI PUG dalam pembangunan daerah. Hj. ANDI MURLINA PA, S.Sos KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROV.
STRATEGI PUG dalam pembangunan daerah Hj. ANDI MURLINA PA, S.Sos KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROV. SULSEL 1 Kesetaraan Gender Laki-laki dan perempuan memiliki dan mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER PADA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang
Lebih terperinci10 sungai dan 2 danau
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kondisi Kinerja pada Tujuan Sasaran Indikator Sasaran KODE Program dan Kegiatan Awal RPJMD Tahun 2014
Lebih terperinciBAPPEDA Planning for a better Babel
DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN R encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. RPJMD memuat visi, misi, dan program pembangunan dari Bupati
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016 Definisi Perencanaan adalah menentukan tindakan masa depan melalui uruta
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: MENTERIDALAMNEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Bangka Tengah, 7 April 207 2 PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciTkikP Teknik Penyusunan LKPJ 2011 Evaluasi Terhadap Hasil RKPD 2011
TkikP Teknik Penyusunan LKPJ 2011 Evaluasi Terhadap Hasil RKPD 2011 Ferry Prasetyia, SE., MAppEc Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Disampaikan Pada: Technical Assistance Penyusunan LKPJ
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 18 TANGGAL : 20 MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA PARIAMAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Pasal 1 ayat 16 Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa program
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) yang ditetapkan oleh Badan Daerah Provinsi Kalimantan Barat merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil
Lebih terperinciANGGARAN RESPONSIF GENDER Anggaran Responsif Gender (ARG) DAN PENYUSUNAN GENDER BUDGET STATEMENT
ANGGARAN RESPONSIF GENDER Anggaran Responsif Gender (ARG) DAN PENYUSUNAN GENDER BUDGET STATEMENT Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Tahun 2012 1. Dasar Hukum ARG a. UU No. 17 Tahun 2003
Lebih terperinciMUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RPJMD PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RPJMD PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN 2017-2022 Jakarta, 27 Desember 2017 Arti Penting Forum Musrenbang RPJMD Lapangan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1358, 2012 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis. TA 2013. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PROVINSI DALAM PEMETAAN DAN PEMANFAATAN POTENSI SDA KAWASAN PEDESAAN
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ARAH KEBIJAKAN PROVINSI DALAM PEMETAAN DAN PEMANFAATAN POTENSI SDA KAWASAN PEDESAAN Disampaikan Oleh: Drs. H. NAHARUDDIN, M.TP Kepala Bappeda
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 4 1.4. Sistematika Penulisan... 4 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN KINERJA RENJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan Daerah pada dasarnya harus selaras dengan tujuan pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional secara exsplisit dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD BLHD a. Visi Dalam rangka mewujudkan perlindungan di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Ung-Ung RI Nomor 32 Tahun
Lebih terperinciSTRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PUG MELALUI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER
STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PUG MELALUI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak RI Tahun 2013 PRINSIP2 HAK ASASI CEDAW DAN BPFA PENGARUSUTAMAAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Tanjungbalai telah melaksanakan Pemilukada pada tahun 2015 dan hasilnya telah terpilih pasangan M. Syahrial, SH, MH dan Drs.H. Ismail sebagai Walikota dan Wakil
Lebih terperinciBUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
1 BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SOPPENG,
Lebih terperinciBab II Perencanaan Kinerja
Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Visi Misi Daerah Dasar filosofi pembangunan daerah Provinsi Gorontalo seperti tercantum dalam RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 adalah Terwujudnya Percepatan Pembangunan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1488, 2013 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekosentrasi. Lingkungan Hidup. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciRENCANA KERJA KLH 2014
2014 RENCANA KERJA KLH 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PESISIR SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengertian Rencana kerja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu)
Lebih terperinciDisampaikan dalam Rapat Regional Pengelolaan Lingkungan Hidup Wilayah Barat Indonesia Batam, 8 April 2016
Disampaikan dalam Rapat Regional Pengelolaan Lingkungan Hidup Wilayah Barat Indonesia Batam, 8 April 2016 MATERI PAPARAN Perencanaan Pembangunan Dalam Perspektif UU No. 23 Tahun 2014. Kerangka Umum Dokumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perwujudan dari perencanaan pembangunan tahunan diwajibkan daerah untuk menyusun dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI Jakarta 30 April 2013
MENTERI DALAM NEGERI Jakarta 30 April 2013 SINERGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSAT DAN DAERAH DALAM RKP 2014 Musrenbang desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi (Januari s.d. minggu ketiga April
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang
Lebih terperinciOleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG
Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG 1 Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN
dijabarkan dijabarkan ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN RPJP NASIONAL RENSTRA KL RPJM NASIONAL RENJA KL diacu RKA - KL RINCIAN APBN RKP RAPBN APBN Pemerintah Pusat diacu diperhatikan Diserasikan
Lebih terperinciPADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA
PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA Sungailiat, 14 Maret 2017 Oleh: Dr. YAN MEGAWANDI, SH., M.Si. Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung OUTLINE PERIODESASI DOKUMEN PERENCANAAN CAPAIAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN PEMETAAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi
Lebih terperinciRancangan Final 8 April 2013
PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER PADA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR ACEH, Menimbang: a. bahwa dokumen perencanaan
Lebih terperinciPendahuluan. Latar Belakang
Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun
Lebih terperinciPENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN EVALUASI PEMBANGUNAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN EVALUASI PEMBANGUNAN Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur A B C D E F G H SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DOKUMEN PERENCANAAN
Lebih terperinciWALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT
SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA DEPOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA DEPOK, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan daerah tahun keempat RPJMD Kabupaten Tebo tahun 2011 2016, dalam rangka mendukung Menuju
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang
BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten mempunyai peranan dan fungsi penting serta strategis dalam rangka melayani masyarakat Kabupaten Badung di bidang Peningkatan
Lebih terperinciPERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO
PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jl. Raya Dringu No. 81 Telp/Fax (0335) 433860 website: www.blh.probolinggokab.go.id - email:
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI
Lebih terperinci-2- Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277); 2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 t
No.1929, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. Pengarusutamaan Gender. Pemetaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN PEMETAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan provinsi yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera dan merupakan gerbang utama jalur transportasi dari dan ke Pulau Jawa. Dengan posisi
Lebih terperinciKEDEPUTIAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
KEDEPUTIAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP MENJAGA PEMBANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN PEKAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) 2014 Bappenas, 23 Januari 2014 1 STRUKTUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah perlu memperhatikan korelasinya terhadap pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional, dan regional
Lebih terperinci2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe
No.927, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengarusutamaan Gender. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciLuas Wilayah: km 2 Jumlah Pulau : 53 buah Kecamatan : 18 Negeri-kelurahan: 189 Penduduk: jiwa
PROV. MALUKU PETA ADMINISTRASI KABUPATEN MALUKU TENGAH Luas Wilayah: 275.907 km 2 Jumlah Pulau : 53 buah Kecamatan : 18 Negeri-kelurahan: 189 Penduduk: 375.393 jiwa ALUR TAHAPAN PENYUSUNAN RKPD KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 53 TAHUN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 53 TAHUN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN
Lebih terperinciData Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target
Tabel 5.1 Rencana, Kegiatan, Kinerja, Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan SKPD Badan Hidup Kabupaten Pelalawan (Satuan Dalam Juta Rupiah) 1.1. Meningkatkan 1.1.1. kinerja Membaiknya pelayanan kinerja
Lebih terperinciBAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA Pada Tahun 2015 sesuai RENSTRA Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah bermaksud memfokuskan pencapaian sasaran utama yaitu : 1. Meningkatnya kinerja pengelolaan
Lebih terperinciBUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH
1 BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Pendahuluan
Bab I Pendahuluan LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL JUNI 2012 Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima)
Lebih terperinciBUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN
BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci