Kesadaran Warga Negara Terhadap Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Di Kota Pati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kesadaran Warga Negara Terhadap Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Di Kota Pati"

Transkripsi

1 Kesadaran Warga Negara Terhadap Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Di Kota Pati Angger Sutiana ( ) Mahasiswa PPKN IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Judul Kesadaran Warga Negara Terhadap Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Latar belakang dari penelitian ini adalah ada beberapa permasalahan di dalam masyarakat yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk. Yang pertama adalah timbul dari diri pribadinya seperti masyarakat yang melalaikan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk karena dipengaruhi oleh ketidaktahuan dan ketidakpahaman akan keberadaan hukum yang mengaturnya. Yang kedua adalah proses pembuatan Kartu Tanda Penduduk yang rumit, yang berbelit belit. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar kesadaran warga negara terhadap kepemilikan Kartu Tanda Penduduk di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesadaran warga terhadap kepemilikan Kartu Tanda Penduduk di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Metode yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena data akan dianalisis dengan menggunakan kata-kata. Sumber data yang diperoleh berasal dari hasil jawaban informan, serta dokumentasi. Lokasi penelitian di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Fokus penelitiannya adalah gambaran umum kesadaran warga, sosialisasi pejabat pemerintahan desa dan upaya yang dilakukan oleh pejabat desa dalam rangka mengatasi kepemilikan Kartu Tanda Penduduk di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah bahwa warga masyarakat Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati memiliki keasadaran yang cukup tinggi untuk membuat Kartu Tanda Penduduk. Saran penelitian ini adalah bahwa untuk membuat KTP tidak perlu ditunda tunda mengingat KTP sangat penting kegunaannya bagi masyarakat. Proses pembuatannya pun tidak memerlukan waktu yang lama. Kata Kunci : Kesadaran Warga Negara, Kepemilikan KTP PENDAHULUAN Dalam meningkatkan masyarakat yang baik terhadap hukum yang berlaku membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah kewajiban bagi masyarakat Indonesia. KTP merupakan salah satu bentuk taat pada hukum. Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah nama resmi kartu identitas seseorang di Indonesia yang diperoleh setelah seseorang berusia di atas 17 tahun. KTP berlaku selama lima tahun dan tanggal berakhirnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan, khusus warga yang berusia 60 tahun keatas, mendapat KTP seumur hidup yang tidak perlu diperpanjang setiap lima tahun sekali. Pada tanggal 4 April 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. KTP berlaku untuk jangka waktu 5 tahun, kecuali manula (berusia diatas 60 tahun ), KTP berlaku seumur hidup. Berakhirnya masa berlaku KTP, sesuai dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan KTP yang rusak, hilang atau berubah data, seperti perubahan alamat, kewarganegaraan, nama dan sebagainya harus diganti dengan KTP yang baru. Yang tidak wajib JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 20

2 memiliki KTP adalah anggota perwakilan negara asing. Organisasi-organisasi internasional, corps diplomatik beserta anggota keluarganya dan penduduk sementara. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan, pernyataan tegas ini jelas tercantum dalam peraturan negara kita, tapi melihat kondisi negara yang sedang diguncang musibah, bukan musibah karena alam saja krisis perekonomian dan krisis pengetahuan yang dapat mempengaruhi tingkat kesadaran hukum masyarakat. Seperti tercermin dalam permasalahan masyarakat yang tidak memiliki KTP. Dalam kehidupan masyarakat yang tidak sadar akan kepemilikan KTP, dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi masyarakat tidak sadar hukum timbul dari dalam diri pribadinya seperti masyarakat yang melalaikan kepemilikan KTP karena dipengaruhi oleh ketidaktahuan dan ketidakpahaman akan keberadaan hukum yang mengaturnya. Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi masyarakat tidak sadar hukum yaitu oleh pihak luar yang mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat terhadap hukum. Hal tersebut mempengaruhi tingkat kesadaran dalam kepemilikan KTP, karena selain masyarakat tidak mengetahui dan memahami keberadaan hukum, yang menjadi faktor utama masyarakat tidak memiliki KTP yaitu prosesnya rumit, yang berbelit-belit dan biaya pembuatan KTP yang tidak sesuai dengan peraturan. Padahal untuk menumbuhkan kesadaran setiap warga masyarakat itu tidak hanya dari diri sendiri masyarakatnya saja, melainkan petugas-petugas yang terlibat dalam pembuatan KTP tersebut juga. Oleh karena itu, akibat dari kurang kerjasama antara masyarakat dan petugas pengelola pembuatan KTP tersebut. Masyarakat bukan saja tidak sadar akan hukum dan kewajibannya, tapi mereka tidak mengerti dan tidak paham akan kewajibannya itu, sehingga tidak sedikit warga masyarakat yang melalaikan kepemilikan KTP. Padahal kepemilikan KTP itu telah memiliki kepastian dan kekuatan hukum yang apabila melanggar mendapatkan sanksi atau hukuman. Desa merupakan kesatuan masyarakat/ hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul, adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan dibawah kabupaten. Pemerintah desa adalah yang dipimpin oleh kepala desa dan perangkat desa, sedangkan pemerintah desa adalah kegiatan pemerintah yang dilaksanakan oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa. Letak geografis Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati sangat strategis, yaitu dekat dengan terminal kota, pasar tradisional, swalayan atau pusat perbelanjaan lainnya. Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada masyarakat Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati, maka penulis bermaksud mengkaji lebih dalam melalui penelitian dengan mengambil judul skripsi : Kesadaran Warga Negara Terhadap Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Di Kota Pati (Studi Kasus Kepemilikan Ktp Di Desa Dengkek Kec. Pati Kab. Pati JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 21

3 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kesadaran Kesadaran didefinisikan sebagai tingkat kesiagaan individu pada saat ini terhadap rangsangan eksternal dan internal, artinya terhadap peristiwa-peristiwa lingkungan dan suasana tubuh, memori dan pikiran. Menurut penerapannya kesadaran yang didasarkan pada kesadaran statis sudah barang tentu tidak manusiawi, karena manusia bukan robot. Manusia sesuai dengan kodratnya yang memiliki cipta, rasa, dan karsa yang bisa mengembangkan kemampuan dan tanggung jawabnya yang dilandasi sadar kehendak dan sadar hukum. Kesadaran yang patut adalah kesadaran yang dinamis, dimana manusia dan masyarakat mempunyai keinginan yang kuat untuk meningkatkan dan mengembangkan lebih lanjut. Kesadaran tidak hanya untuk mengerti, mentaati ketentuan dan peeraturan yang ada melainkan juga mentaati etika dan moral sesuai dengan adat dan kebiasaan yang ada hidup dalam masyarakat. Konsekuensi logisnya, kesadaran ini tidak hanya tergantung pada kelengkapan perundangundangan saja melainkan juga dikaitkan dengan kesadaran pribadi terhadap moral, etika dan lingkungan. Apabila tiap manusia memiliki kesadaran moral maka masyarakat akan tertib dan aman, jadi konsep-konsep kesadaran dalam pengertian etika berkaitan dengan baik buruk, dan melaksanakan kapanpun dan dimanapun. Pengertian Kepemilikan KTP Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Sedangkan KTP (kartu tanda penduduk) merupakan sistem administrasi yang menyangkut seluruh masalah kependudukan yang meliputi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan data informasi kependudukan, patut menjadi perhatian untuk mewujudkannya. Karena sampai saat ini peraturan perundang-undangan yang mendukungnya masih terpisah-pisah, berjalan sendiri-sendiri tanpa ada kaitan satu dengan yang lainnya. Perwujudan suatu sistem memang sangat didambakan oleh masyarakat. Bahkan sebagai ciri dari penyelenggaraan negara yang modern khususnya bidangpelayanan masyarakat. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Pada penelitian tentang kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati, waktu yang digunakan oleh peneliti yaitu mulai bulan Maret sampai dengan bulan Mei Tempat Penelitian Pada penelitian ini tempat penelitian yang ditetapkan oleh peneliti yaitu di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 22

4 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dalam bentuk survey dengan analisis materi penelitian berupa deskriptif analitik. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian melalui prosedur penulisan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Margono, 2002:105). Pendekatan kualitatif ini dimanfaatkan peneliti untuk mencari data tentang kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Fokus Penelitian Penelitian ini yang meneliti tentang kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati, difokuskan pada : a. Gambaran umum kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. b. Sosialisasi pejabat pemerintah desa tentang kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. c. Upaya yang dilakukan oleh pejabat desa dalam rangka mengatasi kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Data, Sumber Data, dan Nara Sumber a. Data Data pada penelitian ini diperoleh dari semua hal yang berkaitan dengan kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati, yang terdiri dari hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil dokumentasi penelitian. b. Sumber Data Sumber data pada penelitian ini ada 2 (dua), yaitu sumber data primer dan sumber data sekunde. 1) Sumber Data Primer Sumber data primer ini berasal dari hasil jawaban informan yang ditetapkan dengan menggunakan teknis purposive sampling (pengambilan sampel bertujuan) yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian, dan pelaksanaannya melalui kuesioner dalam bentuk check list (daftar pertanyaan) yang berisi beberapa pertanyaan dengan beberapa opsi jawaban, sehingga informan tinggal memberikan tanda centang/contreng ( ) pada opsi jawaban yang dipilih oleh informan yang bersangkutan. 2) Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu : a) Data-data tertulis dan fakta-fakta yang diperoleh peneliti tentang kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 23

5 b) Dokumentasi dan kepustakaan, serta bahan-bahan informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis, yaitu yang membahas tentang kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. c. Nara Sumber Dalam penelitian ini, nara sumber yang diharapkan dapat memberikan informasi tentang kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati adalah sebagai berikut : 1) Kepala Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati 2) Pejabat pemerintah Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati 3) Warga Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati yang sudah wajib mempunyai KTP Teknik Pengumpulan Data a. Metode Interview (wawancara) Metode Interview (wawancara), ialah metode wawancara yang dilakukan peneliti dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada informan untuk memperoleh data penelitian (Hadi, 2002:102). Dalam wawancara ini, penulis mengajukan sejumlah pertanyaan dengan menggunakan check list (daftar pertanyaan) yang berisi beberapa pertanyaan dengan beberapa opsi jawaban, sehingga informan tinggal memberikan tanda centang/contreng ( ) pada opsi jawaban yang dipilih oleh informan yang bersangkutan. Wawancara ini dilakukan dalam rangka untuk memperoleh informasi tentang kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. b. Metode Observasi Metode observasi ialah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik, fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 2002:136). Dalam penelitian ini observasi dilakukan di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi ialah metode yang digunakan penulis untuk menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2005:149). Metode dokumentasi ini digunakan oleh penulis untuk memperoleh data-data dan informasi serta pengetahuan kepustakaan yang berkaitan dengan materi penelitian dalam penyusunan skripsi ini yaitu tentang kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisis melalui tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, sebagaimana tertera dalam penjebaran skema berikut : a. Reduksi Data Reduksi data merupakan kegiatan pencarian dan pencatatan data yang diperlukan terhadap berbagai jenis dan bentuk data yang ada. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 24

6 b. Penyajian Data Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan untuk memeriksa, mengatur, serta mengelompokkan data sehingga menghasilkan data yang deskriptif. c. Penarikan Kesimpulan Dalam penarikan kesimpulan ini, didasarkan pada reduksi data dan sajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis data, adalah teknik inetraktif dari Miles dan Huberman, sebagaimana tertera dalam skema berikut : 2. Pengumpulan Data 1. Penyajian Data 3. Reduksi 4. Kesimpulan dan Verifikasi Data dalam penelitian ini yaitu data tentang kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati yang diperoleh dari hasil wawancara dengan memberikan check list kepada informan dan dokumentasi data. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis berdasarkan sumber aslinya sesuai dengan penyajian data. Tahap berikutnya adalah reduksi data, dan kemudian penarikan kesimpulan yang disertai dengan verifikasi. Dengan demikian, pada kesimpulan yang dibuat benar-benar menunjukkan adanya keabsahan. Keabsahan Data Dalam suatu penelitian ilmiah, diperlukan adanya keabsahan data. Adapun keabsahan data dalam penelitian ini diupayakan dengan teknik triangulasi, dengan tujuan untuk membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data. Dalam mengecek keabsahan atau validitas data menggunakan teknik triangulasi, S. Nasution (2001:35), mengungkapkan bahwa data atau informasi dari satu pihak harus dichek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain, misalnya dari pihak kedua, ketiga dan seterusnya dengan menggunakan metode yang berbeda-beda. Adapun pendapat dari Lexy Moleong (2007: 330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa triangulasi sebagai salah satu teknik pemeriksaan data secara sederhana dapat disimpulkan sebagai upaya untuk mengecek data dalam suatu penelitian, dimana peneliti tidak hanya menggunakan satu sumber data, satu metode pengumpulan data atau hanya menggunakan pemahaman pribadi peneliti saja tanpa melakukan pengecekan kembali dengan penelitian lain. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 25

7 Selain itu, dapat diketahui juga bahwa triangulasi ini merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya satu cara pandang. Oleh karena itu, beberapa cara pandang tersebut akan bisa dipertimbangkan beragam fenomena yang muncul, dan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan yang lebih mantap dan lebih bisa diterima kebenarannya. Penggunaan teknik triangulasi juga dapat meningkatkan kedalaman pemahaman peneliti baik mengenai fenomena yang diteliti maupun konteks di mana fenomena itu muncul. Bagaimana pun, pemahaman yang mendalam (deep understanding) atas fenomena yang diteliti merupakan nilai yang harus diperjuangkan oleh setiap peneliti. Oleh karena itu dalam penelitian ini teknik triangulasi dilakukan dengan membandingkan serta check dan recheck informasi dari data primer penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara tentang kesadaran warga negara terhadap kepemilikan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabuapten Pati, yang dipeoleh dari : a. Kepala Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati b. Pejabat pemerintah Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati c. Warga Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati yang sudah wajib mempunyai KTP Penggunaan triangulasi sebagaimana disebutkan di atas, diharapkan dapat menjamin tingkat kepercayaan data, serta untuk mencegah bahaya-bahaya subyektif. Dengan dilakukannya wawancara kepada informan tersebut di atas, maka dapat untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain bahwa pihak peneliti dapat melakukan check and recheck temuan-temuannya dengan cara membandingkan hasil dari wawancara sebagai data primer dan hasil data sekunder berupa hasil observasi serta dokumentasi penelitian. HASIL PENELITIAN Penelitian ini mengangkat masalah kesadaran masyarakat dalam pembuatan KTP di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Untuk dapat mengungkap masalah tersebut, peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada warga Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati sebagai subyek penelitian. Pada bulan Agustus tahun 2012 di Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati pejabat desa memberikan surat undangan kepada seluruh warga desa yang sudah wajib memiliki KTP untuk membuat e-ktp atau KTP elektronik. Di dalam undangan tersebut sudah ditentukan tanggal dan waktu yang berbeda agar warga datang ke Kantor Kecamatan untuk proses pembuatan e-ktp. Proses pembuatan e-ktp meliputi pengambilan foto pemohon KTP, membubuhkan tanda tangan pada alat perekam tanda tangan, melakukan rekam sidik jari, dan scan retina mata. Penggunaan sidik jari e-ktp lebih canggih dari yang selama ini telah diterapkan untuk SIM (Surat Izin Mengemudi). Sidik jari tidak sekedar dicetak dalam bentuk gambar (format jpeg) seperti di SIM, tetapi juga dapat dikenali melalui chip yang terpasang di kartu. Data yang disimpan di kartu JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 26

8 tersebut telah dienkripsi dengan algoritma kriptografi tertentu. Proses pengambilan sidik jari dari penduduk sampai dapat dikenali dari chip kartu adalah sidik jari yang direkam dari setiap wajib KTP adalah seluruh jari (berjumlah sepuluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari yaitu jempol dan telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai autentikasi untuk e-ktp karena pertama, biaya paling murah, lebih ekonomis daripada biometrik yang lain. Kedua, bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat gurat sidik jari akan kembali ke bentuk semula walaupun kulit tergores. Ketiga unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembar. E-KTP memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki pada KTP lama, yaitu pada KTP lama masih ada tanda tangan Kepala Kelurahan, sedangkan di e-ktp sudah tidak ada lagi tanda tangan sang pejabat itu. Pada KTP lama ada stempel kelurahan, sedangkan di e-ktp sudah tidak ada lagi. Pada KTP lama tidak ada kolom kewarganegaraan, di e-ktp tersedia keterangan kewarganegaraan. Pada KTP lama tidak ada hologram, sedangkan di e-ktp tanda hologram sangat jelas. E-KTP juga dilindungi dengan keamanan pencetakan sedangkan seperti relief text, microtext, filter image, invisible ink dan warna yang berpendar di bawah sinar ultra violet serta anti copy design. Fungsi dan kegunaa e-ktp adalah pertama sebagai identitas diri. Kedua berlaku nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening di bank, dan lain sebagainya. Ketiga, mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP, terciptanya keakuratan data penduduk untuk mendukung program pembangunan. E-KTP tentu saja memiliki perbedaan dari KTP Nasional sebelumnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : lihat di lampiran Berdasarkan data yang penulis peroleh, warga Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati yang datang untuk membuat e-ktp adalah 2000 warga dari total yang mendapatkan undangan 2052 warga. Melihat dari banyaknya warga yang datang, bisa disimpulkan bahwa warga Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati memiliki kesadaran yang cukup tinggi untuk membuat KTP. Kesadaran masyarakat ini perlu mendapatkan apresiasi yang baik, terutama dari pegawai atau Kantor Kecamatan, sebab pada umumnya masyarakat desa belum atau tidak mempunyai kesadaran dalam pembuatan KTP seperti halnya yang dilakukan dan dimiliki oleh warga Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati ini. Kesadaran yang mereka miliki ini diperoleh berdasarkan pengalaman yang telah mereka alami. Hal ini diketahui melalui interview yang dilakukan oleh penulis langsung kepada warga. Contoh nyata yang mereka temui adalah untuk memperoleh pinjaman di bank, untuk pergi berobat ke dokter atau rumah sakit, untuk mengurus KK, dan kepentingan kepentingan lainnya yang mensyaratkan warga harus memiliki KTP. Pejabat pemerintah desa juga melakukan sosialisasi kepada warga tentang kepemilikan KTP yaitu dengan cara mensosialisasikan ke masing-masing RT agar warga membuat KTP dan melakukan perpanjangan KTP yang dilakukan satu bulan sekali pada forum rapat RT, koordinasi kepala desa JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 27

9 kepada masing-masing ketua RT untuk memberikan himbauan kepada warganya pada forum rapat yang bertempat di balai desa. Selain mensosialisasikan KTP, pejabat pemerintah desa juga melakukan upaya-upaya dalam rangka mengatasi kepemilikan KTP yaitu memerintahkan kepada warga agar membuat KTP bagi yang sudah wajib memiliki KTP, memerintahkan kepada warga untuk melakukan perpanjangan KTP bagi yang KTP nya sudah habis masa berlakunya, bagi pasangan yang baru menikah diperintahkan untuk segera membuat KTP baru karena terjadi perubahan status. Pelayanan yang diberikan oleh pegawai Kantor Kecamatan juga sangat mempengaruhi pembuatan KTP bagi warga masyarakat Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Pada umumnya warga desa disibukkan oleh pekerjaan, sehingga bila mereka harus mengurus pembuatan KTP tentu memerlukan waktu (meninggalkan pekerjaan). Masyarakat enggan membuat atau mengurus KTP bila prosedurnya berbelit-belit dan menghabiskan waktu. Namun tidak demikian halnya yang terjadi pada lokasi penelitian, mereka suka dan memiliki kesadaran untuk membuat KTP, salah satunya dipengaruhi oleh pelayanan pegawai Kantor Kecamatan yang ramah dan sopan sehingga warga masyarakat merasa nyaman untuk mengurus KTP. Dan hal ini pula yang membuat masyarakat memiliki secara penuh tentang arti penting dan kegunaan dari KTP bagi warga. KESIMPULAN Berdasarkan hasil sajian dan analisis data serta pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Warga masyarakat Desa Dengkek Kecamatan Pati Kabupaten Pati telah memiliki kesadaran yang tinggi dalam pembuatan KTP. Karena tanpa memiliki KTP mereka tidak akan bisa berbuat apaapa. 2. Kesadaran yang mereka miliki ini diperoleh berdasarkan pengalaman yang telah mereka alami. Contoh nyata yang mereka temui adalah untuk memperoleh pinjaman di bank, untuk pergi berobat ke dokter atau rumah sakit, untuk mengurus KK, dan kepentingan kepentingan lainnya yang mensyaratkan warga harus memiliki KTP. 3. Hal ini didukung oleh sosialisasi dari pejabat desa tentang kepemilikan KTP, yaitu mensosialisasikan ke masing-masing RT agar warga membuat KTP dan melakukan perpanjangan KTP yang dilakukan satu bulan sekali pada forum rapat RT, koordinasi kepala desa kepada masing-masing ketua RT untuk memberikan himbauan kepada warganya pada forum rapat yang bertempat di balai desa. Upaya-upaya dari pejabat desa dalam rangka mengatasi kepemilikan KTP, yaitu memerintahkan kepada warga agar membuat KTP bagi yang sudah wajib memiliki KTP, memerintahkan kepada warga untuk melakukan perpanjangan KTP bagi yang KTP nya sudah habis masa berlakunya, bagi pasangan yang baru menikah diperintahkan untuk segera membuat KTP baru karena terjadi perubahan status. Pelayanan pegawai Kantor Kecamatan yang ramah dan tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat KTP. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 28

10 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 1988, Prosedur Penelitian, Jakarta : Bina Aksara Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta Bogdan, Robert c. Dan S. K. Biklen. (1982). Qualitative Research for education : Inntroduction to theory and methods, Allyn and Bacor Boston Hadi, Sutrisno, 2002, Metodologi Research, ANDI : Yogyakarta. Moeloeng, J. Lexy, 2000, Metode Penelitian Kualitatif Naturalistik. Jakarta : Sinar Grafika Moeloeng, J. Lexy. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya Nasution, S, 2003, Metode Penelitian Naturalistik, Bandung : PT. Tarsito Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Kualitatif Naturalistik. Jakarta : Sinar Grafika Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Persyaratan dan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil S. Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Sumanto. (1995). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta : Andi Offset. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 29

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meingkatkan masyarakat yang baik terhadap hukum yang berlaku

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meingkatkan masyarakat yang baik terhadap hukum yang berlaku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam meingkatkan masyarakat yang baik terhadap hukum yang berlaku membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP), adalah kewajiban bagi masyarakat Indonesia. KTP merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian yang berjudul Model Pendidikan Life Skill di Sekolah Dasar Lebah Putih Kecamatan Sidomukti Kabupaten Salatiga ini merupakan penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian layanan kepada masyarakat merupakan salah satu tugas dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian layanan kepada masyarakat merupakan salah satu tugas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberian layanan kepada masyarakat merupakan salah satu tugas dari pemerintah. Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat terus mengalami pembaharuan,

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH E-BISNIS PENERAPAN E-KTP PADA MASYARAKAT INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH E-BISNIS PENERAPAN E-KTP PADA MASYARAKAT INDONESIA KARYA TULIS ILMIAH E-BISNIS PENERAPAN E-KTP PADA MASYARAKAT INDONESIA Disusun Oleh Teguh Prasetio (09.11.3419) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer AMIKOM Yogyakarta 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu akan mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperjelas arah dan mempermudah pencapaian tujuan penelitian, perlu adanya metode yang harus dilakukan agar hasilnya harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peneliti di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan studi kasus dengan berorientasi pada pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 39 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 39 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PERPANJANGAN KARTU TANDA PENDUDUK BAGI WARGA NEGARA INDONESIA DI KELURAHAN DAN PUSAT PERBELANJAAN WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2008 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai persepsi mahasiswa mengenai pembajakan buku dalam bentuk fotokopi ini dilakukan di lingkungan kampus UNY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipilih, yaitu pendekatan penelitian kualitatif. 45 Untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipilih, yaitu pendekatan penelitian kualitatif. 45 Untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian berintikan uraian tentang pendekatan penelitian yang dipilih, yaitu pendekatan penelitian kualitatif. 45 Untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena beberapa pertimbangan, pertama lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah Gunungkidul masih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi adalah ilmu tentang cara untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian ini adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis terhadap data

Lebih terperinci

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DHARMASRAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis dan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau tulisan lisan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau tulisan lisan dari orang-orang dan perilaku yang 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan penelitian yang bersifat penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang langsung dilakukan pada responden. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena lokasi ini terdapat komunitas Islam Aboge serta jumlah. keagamaannya bersama sama dan berkumpul bersama.

BAB III METODE PENELITIAN. karena lokasi ini terdapat komunitas Islam Aboge serta jumlah. keagamaannya bersama sama dan berkumpul bersama. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai eksistensi komunitas Islam Aboge dilaksanakan dengan mengambil lokasi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Alasan mengambil

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Peran Camat Camat dan Kecamatan menurut UU No 23 Tahun 2014 a. Kedudukan Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara rinci, yang dijalani dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya

BAB III METODE PENELITIAN. secara rinci, yang dijalani dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Deskriktif kualitatif, di mana penelitian dilakukan berdasarkan pada fakta atau kejadian fenomena yang ditemui dari lapangan penelitian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Menurut Thomas Kuhn 22, paradigma adalah cara mengetahui realitas sosial yang dikonstruksi oleh mode of thought atau mode of inquiry tertentu, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan 38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberi kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 16 TAHUN 2009 TLD NO : 15

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 16 TAHUN 2009 TLD NO : 15 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 16 TAHUN 2009 TLD NO : 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN RETRIBUSI PENGGANTIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah field research (penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah field research (penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah field research (penelitian lapangan) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejalagejala.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan penulis gunakan pada skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono yang dikutip Imam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana penelitian akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di daerah Tuban tepatnya di Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan data yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian ( research) sebagian tergantung kepada metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang hasilnya berupa data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang hasilnya berupa data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari 1 BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian. 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang hasilnya berupa data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK BERBASIS NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN SECARA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK BERBASIS NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN SECARA NASIONAL PERATURAN PRESIDEN NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK BERBASIS NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN SECARA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Kartu Tanda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif kualitatif yaitu ada beberapa definisi mengenai pendekatan ini, Bogdan dan Taylor dalam Lexy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Metodologi penelitian adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian.

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekaan kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Kemudian dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekaan kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pelaksanaan tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 26 Surabaya ini menggunakan paradigma alamiah

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 30 TAHUN 2011 T E N T A N G

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 30 TAHUN 2011 T E N T A N G WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 30 TAHUN 2011 T E N T A N G PEDOMAN PENERBITAN KARTU TANDA PENDUDUK BERBASIS NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN SECARA NASIONAL WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat penelitian lapangan (field research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana dengan pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan ( field research). Sifat penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja adalah penelitian kualitatif yang berdasarkan fenomenologis. Dimana pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Fokus penelitian adalah manajemen kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Metode penelitian menggambarkan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metodologi sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang

Lebih terperinci

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Cangkringan yang berlokasi di desa Wukirsari Kec. Cangkringan Kab. Sleman yang tepatnya terletak di Jl. Merapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan penulis gunakan pada skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya. 61 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisa data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi sebagai persoalan yang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian 109 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas Perhubungan dalam memperpanjang izin trayek angkutan kota di Kota Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap segala permasalahan. Sedangkan penelitian itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam hidupnya, berinteraksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti di dalam 68 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti di dalam mengumpulkan data penelitiannya. Adapun cara/teknik pengumpulan data bisa berupa wawancara, observasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dapat dilihat dari prosedur yang diterapkan, yaitu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai dengan Mei 2016 di kelas XI dengan sampel kelas XI IPS 4 SMA Negeri 6 Surakarta di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang berbentuk kualitatif yaitu penelitian yang meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (natural setting).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul

Lebih terperinci