KAMUS BAHASA INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAMUS BAHASA INDONESIA"

Transkripsi

1

2 KAMUS BAHASA INDONESIA

3 KAMUS BAHASA INDONESIA PUSAT BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2008

4 KAM k Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008 xvi, 1826 hlm.; 21,5 cm ISBN BAHASA INDONESIA - KAMUS

5 TIM REDAKSI KAMUS BAHASA INDONESIA Pemimpin Redaksi Dendy Sugono Penyelia Sugiyono Yeyen Maryani Redaksi Pelaksana Ketua Meity Taqdir Qodratillah Anggota Cormentyna Sitanggang, Menuk Hardaniwati Dora Amalia, Teguh Santoso, Adi Budiwiyanto Azhari Dasman Darnis, Dewi Puspita Pembantu Pelaksana Endang Supriatin, Dede Supriadi Delia Saparini, Rini Maryani

6 PRAKATA Satu bahasa besar atau bahasa utama memiliki kamus, tata bahasa, dan uji bahasa yang standar. Kamus memuat khazanah kosakata bahasa yang dapat menjadi lambang atau indikator kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Demikian pula, bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang memadai sebagai sarana pikir, ekspresi, dan komunikasi di berbagai bidang kehidupan. Kamus Bahasa Indonesia ini merupakan buku rujukan yang memuat khazanah kata bahasa Indonesia. Selain kosakata umum bahasa Indonesia, kamus ini memuat berbagai istilah dari bidang ilmu yang pasti akan sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa. Dibandingkan dengan kamus yang terbit sebelumnya, kamus ini telah mengalami penyempurnaan definisi atau penjelasan lema/sublemanya, penambahan makna (akibat perkembangan pemakaian bahasa), perbaikan penulisan latin untuk nama tumbuhan dan hewan, serta perubahan urutan susunan sublema. Semua itu dilakukan atas dasar masukan dari para pengguna kamus, baik melalui surat, pos-el, telepon, surat kabar/majalah maupun melalui forum atau pertemuan ilmiah. Sublema yang merupakan derivasi dari lema pokok disusun berdasarkan paradigma pembentukan kata, tidak lagi diurutkan berdasarkan abjad. Dengan demikian, sublema petinju ditampilkan di bawah sublema bertinju, sedangkan peninju di bawah meninju dan meninjukan, serta tinjuan yang merupakan hasil meninju diletakkan di bawah peninjuan (perbuatan meninju). Dari segi isinya, kamus ini diperkaya istilah bidang ilmu fisika, kimia, matematika, dan biologi yang sudah sangat lazim digunakan. Definisi kata-kata itu diambil dari kamus istilah bidang ilmu yang dikembangkan oleh para pakar bersama Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Dengan memasukkan istilah-istilah itu, kamus ini dapat menjadi rujukan awal yang dapat digunakan oleh pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk memahami konsep-konsep dasar keilmuan itu. Dengan demikian, sumbangan kamus ini bagi upaya pencerdasan bangsa akan lebih dapat dirasakan. Untuk menghasilkan kamus seperti itu diperlukan semangat, ketekunan, dan kerja keras penyusun. Oleh karena itu, atas terbitnya kamus ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah turut berperan dalam penulisan kamus ini. Selain itu saya memberikan ucapan terima kasih kepada Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional yang telah mengubah kamus ini ke format elektronik sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui layanan buku murah Departemen Pendidikan Nasional. Semoga penerbitan kamus ini dapat memberi manfaat besar bagi upaya pencerdasan bangsa menuju insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Jakarta, 28 Oktober 2008 Kepala Pusat Bahasa Dendy Sugono Pemimpin Redaksi

7 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PENERBITAN KAMUS BAHASA INDONESIA Perkembangan bahasa mencerminkan perkembangan kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Perkembangan bahasa itu tampak pada perkembangan kosakata. Perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah pesat pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 yang, antara lain, dipacu oleh perkembangan ilmu dan teknologi serta seni. Perkembangan kosakata itu dapat dilihat pada bertambahnya lema dalam kamus bahasa Indonesia dari satu edisi ke edisi berikutnya. Tanpa kita rasakan ternyata Kamus Besar Bahasa Indonesia telah 20 tahun berada di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Selama kurun waktu itu kamus tersebut telah mengalami perkembangan muatan lema dari lema pada edisi pertama (1988) hingga lema pada edisi keempat (2008). Hal itu menunjukkan bahwa kamus tersebut selalu memutakhirkan kandungan lemanya. Menurut catatan Pusat Bahasa, dari edisi pertama hingga edisi ketiga kamus itu mengalami cetak ulang hingga puluhan kali. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat memang memerlukan kamus tersebut sebagai sumber rujukan dalam dunia pendidikan ataupun dunia kerja. Di samping pengguna, respons masyarakat terhadap kamus itu juga muncul dalam bentuk upaya penerbitan kamus serupa untuk keperluan bisnis. Beberapa kamus bahasa Indonesia bermunculan, bahkan beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan kepopuleran Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tampaknya sudah merebut hati masyarakat. Jika kamus yang bermunculan itu disusun dengan standar perkamusan yang memadai, peran masyarakat dalam menyediakan kamus bahasa Indonesia seperti itu dapat menjadi aspek positif bagi pengembangan dan pemasyarakatan bahasa Indonesia. Sebaliknya, kamus serupa itu akan menjadi aspek negatif apabila penyusunannya hanya memperhatikan aspek bisnis semata. Kamus Bahasa Indonesia ini harus dipandang sebagai upaya pemutakhiran acuan kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamus ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daya ungkap pengguna bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, terutama di kalangan insan pendidikan. Kamus ini menjadi pegangan utama pelajar dan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berekspresi dan berkomunikasi lisan ataupun tulis. Demikian juga bagi peneliti, penulis, penerjemah, wartawan, dah masyarakat luas dapat memanfaatkan kamus ini demi meningkatkan pengetahuan dan wawasan bahasa Indonesia serta kemajuan peradaban

8 bangsa Indonesia. Atas terbitnya kamus ini, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada para penyusun. Dalam semangat 100 tahun Kebangkitan Nasional bangsa Indonesia dan semangat 80 tahun Sumpah Pemuda, terbitnya Kamus Bahasa Indonesia yang disertai terbitnya Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa sungguh merupakan persembahan yang amat berharga bagi bangsa Indonesia. Semoga buku ini membawa manfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia. Jakarta, 28 Oktober 2008 Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang Sudibyo

9 Daftar Isi Tim Redaksi v Prakata vii Sambutan Menteri Pendidikan Nasional ix Daftar Isi xi Petunjuk Pemakaian Kamus xiii Lema KBI A Z

10 PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS A. Ejaan Ejaan yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini adalah ejaan bahasa Indonesia yang didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. B. Bentuk Susunan Kamus Susunan kada dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa Indonesia disusun seperti berikut. 1. Kata Dasar dan Kata Turunan Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar segala bentukan kata diperlakukan sebagai lema atau entri, sedangkan bentuk derivasinya (kata turunan, kata ulang, dan gabungan kata) diperlakukan sebagai sublema atau subentri. Contoh: sabar adalah kata dasar dan kata bersabar, menyabarkan, penyabar, dan kesabaran adalah bentuk derivasinya. Dengan demikian, cara menyusunnya adalah sebagai berikut. sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah; menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb); menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah; penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap persoalan;

11 kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang (sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini; tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku yg ~di antara teman-temanku 2. Kata Ulang atau Bentuk Ulang Kata ulang atau bentuk ulang di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini diatur atau disusun sebagai berikut. a) Bentuk kata yang seolah-olah merupakan bentuk ulang, seperti alap-alap, laba-laba, kupu-kupu diperlakukan sebagai lema. b) Bentuk ulang seperti pontang-panting diperlakukan sebagai lema. c) Kata ulang yang menunjukkan jamak dalam hal proses diperlakukan sebagai sublema. Contoh: bersaf-saf diletakkan sesudah saf tersedeng-sedeng diletakkan sesudah sedeng 3. Gabungan Kata a) Gabungan kata atau kelompok kata yang mempunyai derivasi diperlakukan sebagai lema. Contoh: salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg diberikan; penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan; penyelewengan b) Gabungan kata atau kelompok kata yang tidak berderivasi di perlakukan sbg sublema. Letaknya langsung di bawah lema yang berkaitan dan disusun berderet ke samping secara berurutan menurut abjad. Unsur pertama gabungan kata itu dicetak dengan tanda hubung ganda (--) Contoh: sagu n 1 pohon yg hati batangnya dapat dibuat tepung; 2 hati batang pohon palem; 3 tepung (dr pati hati batang enau, rumbia, dsb); -- belanda garut; Maranta arundinacea; -- betawi sagu belanda;

12 -- hati ki pemberian (tanda mata, hadiah, dsb) sbg hiburan (tanda penghargaan, kenang-kenangan, dsb); -- pisang hati batang pisang; - - tampin pati sagu yg dibungkus dng daun nipah; c) Gabungan kata atau kelompok kata yang dibentuk dari kata turunan atau sublema diperlakukan sebagai sublema dan diletakkan di bawah kata turunan tersebut. Unsur pertama kata turunan itu dicetak dengan tanda tilde (~). Contoh: saji n...; menyajikan v...; tersaji v...; sajian n...; penyaji n...; -- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan ilmiah C. Tanda Baca 1. Tanda Hubung (-) a) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh: a) main-main b) saban-saban b) Tanda hubung dipakai di depan kata bilangan yang menunjukkan tingkat atau urutan. Contoh: ke-4 ke-7 ke-9 2. Tanda Hubung Ganda (--) Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:

13 sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; 3. Tilde (~) Tilde dipakai untuk menggantikan sublema yang terdapat di dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh: sabar a...; bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah; 4. Cetak Miring Huruf-huruf yang dicetak miring digunakan untuk menuliskan label kelas kata, dan contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat. Contoh: a) Label Kelas Kata a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), p (partikel), pron (pronomina), dan v (verba) b) Kalimat contoh pemakaian lema dan sublema sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; 5. Cetak Tebal a. Huruf yang dicetak tebal adalah lema.

14 Contoh: piring n 1 perabot rumah tangga berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung, terbuat dr porselen, beling, dsb, untuk meletakkan nasi, lauk-pauk, dsb: -- yg dipakai untuk jamuan malam sudah disiapkan;...; b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk angka polisem (kata yg memiliki lebih dari satu makna). Contoh sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; c. Huruf yg dicetak tebal menunjukkan gabungan kata. Contoh: saji n...; menyajikan v...;... penyaji n...; -- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan ilmiah 6. Koma (,) 1) Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf kecil pada lema pertama setiap abjad. Contoh: a) D, d /dé/ n huruf ke-4 abjad Indonesia b) G, g /gé/ n huruf ke-7 abjad Indonesia 2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan lema beserta kelas kata yang tidak diberi deskripsi dengan sublema. Contoh: a) sabat v, menyabat v memukul dng tali atau cemeti

15 3) Tanda koma dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian sebagai pilihan bentuk kata. Contoh: sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum disiarkan 7. Titik Koma (;) 1) Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna. Contoh: salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg diberikan; penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan; penyelewengan 2)Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir penjelasan makna sebuah sublema yang masih belum merupakan bentuk derivasi terakhir (penjelasan makna sublema yang merupakan bentuk derivasi terakhir sebuah lema tidak diakhiri dengan tanda apa pun). Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah; menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb); menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah; penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap persoalan;

16 kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang (sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini; tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku yg ~di antara teman-temanku 8. Titik Dua (:) Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di akhir deskripsi dan sebelum contoh pemakaian. Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; 9. Tanda Kurung ((...)) Tanda kurung ((...)) dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau bagian kalimat yang terdapat di dalam penjelasan yang diapit oleh tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau pernyataan yang terdapat di depannya. Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; 10. Garis Miring (/.../) Garis miring (/.../) dipakai untuk lafal kata yang mengandung unsur bunyi /e/ atau /é/ agar tidak terjadi kesalahan di dalam melafalkan kata. Contoh: sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum disiarkan

17 11. Tika Atas atau Superskrip Tika atas atau superskrip ( 1..., 2..., 3...) dipakai untuk menandai bentuk homonim yang homograf dan homofon. Tanda ini diletakkan di depan kata lema yang memiliki bentuk homonim, setengah spasi ke atas. Contoh: a) 1 bisa a mampu; dapat: dia C berenang; 2 bisa n zat racun dr binatang (spt ular); b) 1 seri a tidak ada yg menang atau kalah: pertandingan sepak bola itu berakhir 2 seri n cahaya: wajahnya; 12. Angka Arab Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3,...) dipakai untuk menandai makna polisemi (yaitu arti kesatu, arti kedua, arti ketiga, dan seterusnya). Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng ia menjalankan usahanya; D. Label dan Singkatan Kata 1) Label Kelas Kata n nomina v verba a adjektiva adv adverbia num numeralia p partikel pron pronomina

18 2) Singkatan Kata dl dalam dng dengan dp daripada dr dari dsb dan sebagainya kpd kepada krn karena msl misalnya pd pada sbg sebagai spt seperti thd terhadap tt tentang yg yang

19 299 D 1 D, d /dé/ n 1 huruf ke-4 abjad Indonesia; 2 Mus nada ke-2 dl tangga nada C mayor 2 D /dé/ n angka Romawi untuk lambang bilangan 500 D- n Kim awalan nama kimia, terutama gula dan asam amino, yg menunjukkan strukturnya; daayah Ar n propaganda dab, mengedab v mengganti suara asli pemain film dng suara orang lain, terkadang dl bahasa lain, dng memperhatikan dan menyesuaikan gerak bibir: ~ film ltali dl bahasa lnggris dabak, mendabak a (datang dng) tiba-tiba; mendadak; tidak disangka-sangka dabal ark n pundi-pundi yg diikatkan pd ikat pinggang; setengah tiang pakaian pria (dikenakan dl perjamuan dsb) dabih v, mendabih menyembelih; ~ menampung darah, pb sangat tamak; pendabihan n1 penyembelihan; 2 daging upah menyembelih dabik, mendabik v menepuk dada (tanda berani) dabing n Sen sulih suara dabir ark n juru tulis; penulis dablek a 1 tidak ambil pusing meskipun dimaki-maki, dinasihati, dsb; tebal telinga; 2 tidak tahu malu; tebal muka dabung v, berdabung v berpepat gigi (sebelum diasah) dabus n 1 permaisuri; 2 permainan (pertunjukan) kekebalan thd senjata tajam atau api (dng menusuk atau menyayat tubuh dng senjata tajam atau dng membakar bagian tubuh dng api): orangorang dr Banten itu ~ di alun-alun berdabus mempertunjukkan kekebalan dng melukai diri dsb; bermain dabus dacai n Fis pemecahan spontan inti atom dacin n alat penimbang yg dibuat dr tongkat yg diberi skala serta anak timbangan dan tempat meletakkan barang yg digantungkan pd tongkat tsb; mendacin v menimbang dng dacin Dacron n Kim cap dagang serat sintetik poliester dada n bagian tubuh sebelah depan di antara perut dan leher; ayam (burung) dada yg bergembung ke atas; bidang dada yg lebar; lapang ki sabar; tidak pemarah; lega ki senang hati; berdada-dadaan v 1 beradu dada; 2 ki berperang seorang lawan seorang; mendada v1 menangkis atau menahan dng dada; 2 menyambut atau melawan serangan -- manuk dada ayam dadah n 1 berbagai obat-obatan yg tersedia; 2 bahan narkotik yg membius, meracuni atau perangsang meningkatkan tenaga dan daya; 3 unsur yang ditambahkan ke sebuah bahan semipenghantar untuk mengubah sifat bahan itu pendadah n peti tempat menyimpan dadah pendadahan n 1 Fis penambahan takmurnian pada semipenghantar untuk menghasilkan sifat tertentu seperti menghasilkan bahan tipe-n dan bahan tipe-p; 2 Olr penggunaan suatu zat atau teknik tertentu secara ilegal untuk meningkatkan kinerja atlet; doping dadaisme n Sas aliran seni lukis dan sastra (muncul sekitar tahun 1913 di Swiss) yg menolak segala aliran seni yg telah ada serta menanggalkan nilai-nilai tradisional dan memperjuangkan dikembalikannya seni kpd bentuknya yg paling primitif dadak, mendadak v tanpa diduga (diketahui, diperkirakan) sebelumnya;

20 300 sekonyong-konyong; tiba-tiba: banyak orang mati ~ krn keracunan makanan; kaum gerilya sering melakukan serangan ~ pd malam hari; ~ sontak sangat tiba-tiba: ia ~ sontak menjadi orang kaya terdadak v mendapat serangan yg tidak diduga: akhir-akhir ini wilayah itu sering ~ dadak merak n topeng yg digunakan dl tarian reog Ponorogo, berupa kepala harimau yg dihiasi mahkota bulu burung merak dadalan Zener n Fis dadal yang tidak merusak dalam semipenghantar 1 dadap kl n perisai terbuat dr kulit atau rotan, berbentuk bulat 2 dadap n pohon yg tingginya mencapai 22 meter, berduri, bunganya berwarna merah, daunnya dapat digunakan sbg obat sakit panas, cairan dr kulit batang dan cabang muda berkhasiat untuk obat cuci mata, Erythrina lithosperma dadar n telur yg diaduk (dikocok) bersama bumbu (bawang, merica, garam, dsb) kemudian digoreng dng minyak (bentuknya pipih); gulung kue terbuat dr tepung terigu dicampur telur, digoreng dl bentuk yg tipis dan rata, diisi dng kelapa dan gula, kemudian digulung dadih ark n air, susu sapi, kerbau, dsb yg pekat atau dikentalkan; darah Dok darah yg kental; jalang Mk (air) susu encer; kering mentega; pekat (air) susu kental pendadihan susu n Kim pengubahan bentuk susu dari emulsi ke bentuk koagulasi (penggumpalan) dengan penambahan mikroorganisme penghasil asam laktat dadu n 1 kubus kecil yg pd tiap bidangnya diberi bermata (dr satu sampai enam dan dipakai untuk berjudi); 2 kubus; ruang yg berbatas enam bidang persegi; pusing (= putar, sintir) alat judi berupa belimbingan bermata satu sampai enam daduh, mendaduh(kan) v menidurkan anak sambil bersenandung atau membuai dng buaian; meninabobokkan (supaya tidur) daduk ark, mendaduk v mengemis (meminta-minta), tetapi bukan krn miskin; pendaduk orang yg meminta-minta 1 dadung n, berdadung berdendang untuk menidurkan anak; mendadung(kan) v meninabobokkan (supaya tidur) 2 dadung n tali besar (untuk menambat kerbau, lembu, dsb); mendadung v menambat (mengikat) dng dadung daeng /daéng/ n gelar bangsawan Bugis dan Makasar daerah /daérah/ n 1 bagian permukaan bumi: -- khatulistiwa (kutub, padang pasir, pantai, pegunungan, dsb); 2 lingkungan pemerintahan; wilayah: -- kabupaten (propinsi, negara, dsb); 3 selingkungan tempat yg dipakai untuk tujuan khusus; -- industri (perkantoran, pertokoan, dsb); 4 tempat-tempat sekeliling atau yg termasuk di lingkungan suatu kota (wilayah dsb); Jakarta dan -- sekitarnya; 5 tempat-tempat di satu lingkungan yg sama keadaannya (iklimnya, hasilnya, dsb); -- tropis; -- penghasil kopra; 6 tempat-tempat yg mengalami kejadian yg sama; -- banjir (bergolak, pertempuran, wabah, dsb); 7 bagian permukaan tubuh: -- payudara (pergelangan kaki, perut, dsb); -- adiabatik Met 1 daerah dng distribusi vertikal suhu yg ditentukan oleh

21 301 konveksi; 2 Met istilah untuk trofosfer; -- aktif n Fis daerah tempat terjadinya penguatan penyearahan, pancaran cahaya atau peristiwa dinamik yang lain pada suatu peranti semipenghantar; -- aliran sungai daerah sekitar sungai yg melebar sampai ke punggung bukit (gunung) yg merupakan daerah sumber air, tempat semua curahan air hujan yg jatuh di atasnya mengalir ke dl sungai: ~ yg gundul itu harus dihutankan kembali dan dilestarikan; -- aliran sungai prioritas daerah aliran sungai terpilih yg dl penanganan konservasi tanah dijadikan sasaran utama; -- arheis daerah hidrologis tempat yg tidak ada sungai, spt daerah gurun pasir, terdapat pd lintang angin kering, di perbatasannya terletak daerah hujan ekuatorial -- asal daerah tempat kelahiran; -- asuhan larva ikan bagian perairan yg sering digunakan oleh organisme ikan atau udang muda sbg tempat mencari makan dan berlindung; -- buka n Mat daerah yg terletak di dalam segi/bidang banyak dng salah satu sisi/bidang banyak tidak terkandung dalam daerah; -- daerah segi banyak n Mat daerah yang terletak di dalam segi banyak; apabila semua sisi segi banyak terkandung dalam daerah, disebut daerah segi banyak tutup; apabila salah satu sisi segi banyak tidak terkandung dalam daerah, disebut daerah buka; -- boyongan n Fis seperenam dari jarak purata kuadrat yg terliput oleh neutron antara munculnya neutron itu dan tangkapnya; daerah migrasi; -- eksorheis daerah hidrologi tempat terdapat sungai bermuara ke laut, daerah yg terutama terdapat danau di dunia; -- endorheis daerah hindroligis tempat terdapat sungai, tetapi tidak pernah bermuara ke laut, terdapat di antara gurun subtropis dan daerah tropis dng daerah sedang yg basah; -- fron Met daerah pertemuan antara dua massa udara yg berlainan kerapatannya; gerilya daerah perang secara kecil-kecilan dan tidak terbuka; haram daerah suci sekitar Mekah dan Medinah yg ditandai perbatasannya, yg di dalamnya orang dilarang berburu, menebang pohon, dsb; - - hitam 1 tempat orang melakukan kejahatan; 2 lingkungan tempat pelacuran; -- industri daerah yg krn lokasi, peruntukan, ketersediaan dan kemudahan transportasi dapat dikembangkan untuk indrustrialisasi; -- istimewa daerah yg mempunyai aturanaturan sendiri yg kadang -kadang menyimpang dr peraturan umum: ~ Yogyakarta (Aceh dsb); -- kantong daerah-daerah kecil di wilayah negara yg dikuasai oleh para pejuang kemerdekaan: Tentara Republik Indonesia melancarkan perang gerilya thd tentara pendudukan Belanda dr~; -- khatulistiwa bagian permukaan bumi di sekitar garis khatulistiwa atau 23½º lintang utara dan23½º lintang selatan; -- khusus ibu kota (DKI) daerah pemerintahan ibu kota yg tingkatnya disamakan dng propinsi (kepala daerahnya seorang gubernur); -- kritis daerah penghasil sedimen yg tererosi berat, yg membutuhkan pengelolaan khusus untuk menetapkan dan memelihara vegetasi serta menstabilisasi kondisi tanah; -- lampu merah lingkungan tempat pelacuran; -- layak himpunan titik-titik yang memenuhi persamaan kendala; lihat juga pemrograman matematis; -- larangan daerah di sekitar tapak kegiatan nuklir (reaktor, pengujian bom, dan sebagainya) tempat penghunian orang dan masuknya

22 302 orang ke sana dibatasi dan dikendalikan dengan ketat; juga disebut daerah eksklusi; -- mata air daerah-daerah yg mendapat air dr satu mata air; -- minus daerah yg kurang memiliki sumber penghidupan bagi penduduknya; -- operasi daerah tempat melakukan suatu kegiatan; -- operasi militer daerah tempat berlangsungnya sasaran operasi militer; -- otonom daerah yg berdiri sendiri, mempunyai undang-undang dan peraturan sendiri yg khusus mengenai daerahnya dog tidak menyalahi undangundang pemerintah pusat; -- otonomi khusus daerah otonomi yg diberi perlakuan khusus; -- pabean Ek daerah tempat dilakukan pemeriksaan thd barang yg masuk atau keluar suatu wilayah; -- pedalaman daerah yg terletak jauh dr kota atau pantai; -- penalti Olr bagian dr lapangan sepak bola di muka gawang yg diberi berbatas, yg apabila di situ terjadi pelanggaran kesebelasan yg sedang mempertahankan gawangnya, dikenakan hukuman tendangan bebas ke arah gawang; -- pemekaran daerah atau wilayah yg diproses untuk diperluas (diperlebar dsb) pendudukan daerah yg dirampas dan diduduki (dikuasai) oleh tentara asing; -- penguburan n Fis lahan yang secara khusus dipakai untuk membuang bahan radioaktif atau bahan tercemar; tanah uruknya berfungsi sebagai tamengan radiasi; perbatasan daerah di sepanjang batas dua negara; -- provinsi daerah atau wilayah yg ada di bawah naungan gubernur; -- rawan daerah yg tidak aman (tidak tertib, berbahaya, genting, kemelut, dsb); -- rendah isobar Met sistem isobar tertutup yg pusatnya merupakan daerah yg selama selang waktu tertentu mempunyai penurunan tekanan maksimum; -- resapan daerah atau wilayah tempat penampungan air untuk mencegah terjadinya banjir; -- seberang daerah luar jawa; -- seberang lautan daerah jaiahan; -- surplus daerah yg menghasilkan bahan makanan dan kebutuhan hidup lainnya lebih dr cukup, sehingga dapat menjual ke daerah lain; -- swadaya daerah yg mampu melaksanakan pembangunan daerahnya sendiri; -- swapraja daerah yg berpemerintahan sendiri tetapi berkekuasaan sangat terbatas, spt kesultanan; -- swasembada daerah yg dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak bergantung kpd daerah lain; -- swatantra daerah otonom; -- tak bertuan daerah yg tidak dikuasai oleh salah satu pemerintahan; -- takiuk daerah jajahan;-- tinggi isobar Met sistem isobar tertutup yg pusatnya merupakan daerah yg selama selang waktu tertentu mempunyai kenaikan tekanan maksimum; -- tingkat I propinsi; -- tingkat II kabupaten; -- tingkat III kecamatan; - tropis daerah khatulistiwa kedaerahan n 1 sifat-sifat sesuatu yg berkaitan dng daerah; 2 sifat setempat (sedaerah) dafnah ark n pohon yg selalu berwarna hijau, tingginya 2 sampai 8 m, terdapat di Eropa Selatan, karangan daunnya biasa dipakai sbg tanda kehormatan bagi para olahragawan gelanggang Olympiade; Laurus nobilis; pohon salam daftar n catatan sejumlah hal atau nama - nama (tt kata-kata, nama orang, barang, dsb) yg disusun berderet, dr atas ke bawah; -- angka catatan atau deretan angka yg disusun berderet dr atas ke bawah; -- buku daftar judul buku beserta nama

23 303 pengarang dan penerbitnya; katalogus; -- berkala Kim susunan unsur kimia berdasarkan nomor atomnya; unsur yang mempunyai sifat yang sama disusun dalam kolom tegak sedemikian rupa sehingga deretan tersebut menggambarkan tingkat sifat-sifatnya; tabel berskala; sistem periodik; -- darah ark daftar kali-kalian; -- harga Ek daftar mengenai harga satuan barang yg dianjurkan kpd pedagang eceran untuk dimuat dl satu daftar; -- hitam 1 daftar yg memuat nama (orang, perusahaan, negara); 2 Ek daftar yg memuat nama orang yg tidak disukai oleh suatu perusahaan krn dianggap membahayakan pencapaian tujuan perusahaan; -- istilah kumpulan istilah yg dipakai oleh suatu cabang ilmu yg tersusun menurut abjad dr atas ke bawah, biasanya disertai keterangan arti atau definisinya; - - kali-kalian daftar hitungan kali-kalian untuk dihafalkan oleh murid sekolah; -- kata kumpulan kata-kata yg disusun menurut abjad dr atas ke bawah; -- logaritma Mat daftar eksponen pangkat bilangan yg harus dipakai untuk memangkatkan bilangan dasar supaya beroleh bilangan tertentu; mendaftar v mencatat atau memasukkan dl daftar: ia ~ semua judul buku yg diterima; mendaftarkan v mencatatkan nama untuk suatu maksud: para pelamar dipersilakan ~ diri pd bagian sekretariat; mencatatkan nama diri kpd suatu organisasi atau lembaga; pendaftar orang yg mendaftar; pendaftaran pencatatan nama, alamat, dsb dl daftar; perihal mendaftar (mendaftarkan): ~ murid baru diadakan pd bulan Desember terdaftar sudah tercatat (tercanturn, dimasukkan) dl daftar: para calon siswa yg telah ~ namanya boleh mengikuti ujian saringan; daga n, dagi ark berbagai perbuatan menentang perintah; mendaga v menentang perintah dsb; ~ arus menyongsong arus 1 dagang n pekerjaan yg berhubungan dng menjual dan membeli barang untuk memperoleh keuntungan; jual-beli; niaga: -- sapi ki permufakatan politik antara partai-partai untuk memenuhi keinginan masing-masing; tawar-menawar dl pembentukan kabinet parlementer antara partai-partai polltik; berdagang v berjual beli; berniaga; mendagangkan (memperdagangkan) v menjualbelikan secara niaga (biasanya harga jual lebih mahal dp harga bell): di pasar itu banyak orang ~ tekstil; dagangan n barang-barang yg diperjualbelikan (diperdagangkan): ~nya sangat diminati wanita-wanita muda; ~ bersambut dagangan yg diambil dng berhutang; dagangan yg diamanatkan; pedagang n orang yg mencari nafkah dng berdagang; ~ asongan pedagang yg menjajakan rokok, permen dsb (di dl kereta api, di perempatan jalan, dsb); ~ besar orang yg berdagang secara besar -besaran (dng modal besar); ~ kecil orang yg berdagang secara kecil-kecilan (dng modal kecil); ~ keliling pedagang yg melakukan penjualan barang dng cara berkeliling menggunakan kendaraan, kereta, gerobak, dsb ~ perantara pedagang yg menjualkan barang dr pedagang besar kpd pedagang kecil; ~ uang pedagang tt uang logam dan bahan uang logam msl logam mulia; ~ valuta asing pedagang

24 304 atau perusahaan yg melakukan usaha jual beli valuta asing perdagangan perihal dagang; urusan dagang; perniagaan 2 dagang kl n orang dr negeri asing; pengembara; orang asing: aku ini -- seorang; laki pulang kelaparan, -- lalu ditanakkan, pb orang lain ditolong, tetapi keluarga sendiri disia-siakan; -- melarat perantau yg hidup menderita di negeri orang; -- piatu orang asing yg hidup seorang diri; -- santri santri yg hidup mengembara; berdagang (diri) mengembara ke negeri orang 3 dagang, mendagang v memikul: ~ barang; pendagang tongkat untuk memikul; pikulan; dagangan barang-barang yg dipikul dagel, mendagel v melucu (berjenaka, melawak, dsb) untuk membuat orang tertawa; dagelan n lawakan; pertunjukan jenaka pendagel n orang yg mendagel; pelawak dagi, mendagi v melawan (menentang) perintah; mendaga; membangkang; pendagi orang yg melawan (menentang) perintah; pendaga; pembangkang dagi tege Ekg n botak (sedikit) kecil dagi uwita Ekg n botak (banyak) besar daging n 1 gumpal (berkas) liat yg terdiri dr urat-urat pd tubuh manusia atau binatang (di antara kulit dan tulang); 2 bagian tubuh binatang sembelihan yg dijadikan makanan: Ibu membeli -- sapi di pasar; 3 ki tubuh manusia (sbg imbangan jiwa atau batin); 4 bagian dr buah yg lunak di bawah kulit yg biasanya boleh dimakan: (bagai) duri dl --, pb sesuatu yg selalu menyakitkan hati atau mengganggu pikiran; -- asap daging yg diasinkan dan disalai; -- asin daging yg digarami dan dikeringkan; -- basah daging yg masih segar; -- darah ki anak kandung; kaum kerabat (keluarga); -- kain bahan-bahan yg akan ditenun menjadi kain; kaleng daging olahan yg dikemas ke dl kaleng tertutup dng tujuan mengawetkan;-- kancing ujung daging yg keras dan liat; - - tumbuh benjol pd tubuh yg dapat membesar; tumor; berdaging 1 ada dagingnya; berisi daging; 2 ki gemuk; kaya; dia tidak ~ lagi, ki sudah kurus benar; sudah jatuh miskin; mendaging 1 menjadi daging; 2 mulai menyembuh (tt luka); ~ ayam sudah masak benar (tt durian); terdaging 1 sampai ke daging (tt mengiris dsb); 2 ki sangat melukai hati; sedaging seibu sebapa; saudara sekandung: hamba tidak mau berperang kalau harus membunuh saudara ~ dagu n 1 bagian muka di bawah mulut; 2 bagian suatu benda yg menyerupai dagu; spt janggut pulang ke --, pb kena; pd tempatnya; -- keris ujung gagang keris; -- lentik dagu yg melengkung ke luar dahaga a berasa kering pd kerongkongan dan ingin minum; haus: orang -- diberi air, pb menolong orang yg kesusahan; untuk melepaskan rasa --, ia meminum the manis dingin satu gelas dahak n lendir yg keluar dr kerongkongan atau jalan pernapasan; berdahak v 1 mengandung dahak; ada dahaknya; 2 mengeluarkan dahak; mendahak v mengeluarkan dahak; berdahak dahan n bagian batang pohon yg tumbuh beranting dan berdaun;

25 305 besar kayu besar --nya, pb makin banyak pendapatan (uang) makin banyak pula yg dibelanjakan; -- pembaji batang, pb (orang yg) memakai harta benda tuannya; berdahan mempunyai dahan; ada dahannya; mendahan v tumbuh dahan: pohon kecil yg ditanam adik sudah mulai ~ dahanam n bunyi yg kuat; gelegar; berdahanam v berbunyi kuat; bergelegar dahar v hor makan; santap dahi n 1 bagian wajah di atas mata; bagian kepala sebelah depan atas antara rambut dan alis; kening; 2 ki bagian benda sebelah depan yg dianggap sbg dahinya; - - kiliran taji, kl pb dahi yg Iicin; -- sehari bulan, kl pb dahi yg elok bentuknya; biar -- berluluk asal tanduk mengena, pb biar bagaimanapun, asal maksud tercapai; siapa pun jadi raja, tanganku ke -- juga, pb siapa pun yg berkuasa aku tetap menghormatinya; -- layar kayu yg dipasang pd tiang di perahu untuk penguat dahina kl n (siang) hari dahlia n tumbuhan yg akarnya berbonggol (berumbi), warna bunganya bermacammacam; Dahlia pinnata dahriah ark n orang-orang yg tidak percaya akan adanya Tuhan dahsyat a 1 mengerikan; hebat; amat sangat: badai yg -- itu telah menelan banyak korban; getaran ledakan itu sangat --; 2 kl menakutkan; hebat; mendahsyat v tambah mengerikan; menghebat; menjadi-jadi: wabah (kekacauan, pertempuran) itu ~; mendahsyatkan v 1 menjadikan dahsyat; membuat lebih dahsyat (hebat); memperdahsyat; memperhebat; 2 menyebabkan takut (cemas, ngeri, heran); ~ hati 1 menakut-nakuti hati; 2 mengagumkan hati; memperdahsyat v menjadikan tambah ngeri (cemas, hebat); memperhebat; mempersangat; kedahsyatan n 1 kengerian; kehebatan; kesangatan; 2 kl ketakutan; kebingungan (krn takut) dahuk a terlampau menginginkan hak orang lain (lebih buruk dp serakah atau tamak) dahulu adv 1 (waktu) yg telah lalu; (masa) lampau: masa -- berbeda dng masa sekarang;2 lebih awal; paling depan: -- bajak dp jawi; -- kala masa (zaman) yg sudah lampau; zaman dahulu; berdahulu-dahuluan (dahulumendahului) v berlomba-lomba berebut dahulu: mereka ~ gedung pertunjukkan; mendahului v 1 (berjalan, berangkat) lebih dahulu dr: Ayah berangkat ~ kakak berangkat ke kantor; 2 melampaui: tidak baik ~ kehendak Tuhan; 3 meninggal dunia: nenek telah ~ kakek setahun yg lalu; 4 cak menyalip: ia berlari ~ lawannya mengejar balik mendahulukan v mengerjakan sesuatu lebih dahulu dr yg lain: merupakan tindakan yg sangat terpuji ~ kepentingan umum dp kepentingan pribadi; terdahulu a paling dahulu; mula-mula: akulah yg ~ bangun pagi ini; pendahulu orang dsb yg mendahului: Sumpah Pemuda kita warisi dr para ~ kita; pendahuluan 1 sesuatu yg mula-mula dilakukan; permulaan; 2 pembukaan atau kata pengantar dr sebuah pidato (karangan dsb): kata ~ dai n orang yg berdakwah; pendakwah daialat Ar ark n kesesatan daif a tidak berdaya; tidak kuasa; hina: sbg insan yg -- kita harus selalu bertakwa kpd Tuhan

26 306 mendaifkan v memandang hina; memandang lemah (tak berdaya, tak berguna, tak ada artinya); kedaifan n kelemahan; kehinaan daim Ar a tetap selama-lamanya;langgeng; kekal; abadi; lestari: tidak ada hal pun yg -- di dunia ini, kecuali kasih sayang Tuhan daing n ikan atau daging yg dikeringkan daitia kl n Sas raksasa dajal Ar n Ag 1 setan yg datang ke dunia apabila kiamat sudah dekat (berupa raksasa besar); 2 ki penipu; pembohong; orang yg buruk (kelakuan) daka(h) n kayu penopang papan lung (di liang kubur) dakak-dakak Mk n penganan khas Minangkabau, dibuat dr tepung beras yg direndang, didinginkan, dituangi air panas, diaduk sampai dapat dibentuk dng cetakan yg berlubang-lubang kecil, rasanya gurih dakar a 1 keras kepala; tetap tidak mau menurut (mengalah, menyerah); tegar hati; 2 terlalu berani (tanpa perhitungan); nekat 1 daki n kotoran yg melekat pd tubuh terutama pd leher, lengan, dan kaki; sisa debu bercampur keringat: sehabis berjalan jauh, ia mengusap -- yg melekat di tubuhnya -- dunia ki uang; berdaki ada dakinya 2 daki, mendaki v menaiki atau memanjat bukit (gunung, tebing, dsb): mereka kelelahan setelah ~ gunung itu; 2 menanjak naik; meninggi: jalan ke desa itu semakin jauh semakin ~; 3 meninggi (tt matahari): matahari sudah semakin ~ terdaki v dapat dinaiki (didaki): gunung setinggi itu masih ~ oleh anak-anak muda pencinta alam; dakian n tanjakan; pendaki n orang yg mendaki; ~ gunung orang yg berolah raga mendaki gunung; pendakian n 1 pemanjatan; perbuatan mendaki; 2 (= dakian) tempat yg menanjak; tanjakan dakocan n boneka mainan anak perempuan terbuat dr karet dan seluruh tubuhnya diberi warna hitam, diberi anting-anting bulat dan besar dakon Jw n (alat) permainan congklak dakriokista n kantong air mata dakron n nama niaga serat tekstil polister daksina Skr kl n 1 selatan; 2 kanan daktiioskopi n penyidikan jari; metode penyelidikan dng meneliti garis-garis rekaman ujung jari untuk dapat mengenal orang yg sedang dicari, dicurigai, atau diusut; pengetahuan khusus yg mempelajari gambar-gambar dan guratan-guratan jari tangan manusia daktilo- bentuk terikat jari daktilograf n ilmu yg mempelajari sidik jari sbg alat untuk menentukan identifikasi daktilografer n penyidik jari daktilografi n pemeriksaan ilmiah thd sidik jari untuk tujuan pengidentifikasian daktilogram n sidik jari daktilologi n cara berbahasa isyarat dng jari daktinomisin n Kim aktinomisin D; antibiotika yang dihasilkan dari Streptomyces, digunakan dalam kedokteran; C 62 H 86 N 12 O 16 daku pron aku; saya; diri saya dakwa n 1 tuduhan; 2 tuntutan atau pengaduan yg diajukan kpd hakim; 3 tuntutan atau gugatan yg diajukan oleh seseorang (instansi, lembaga, dsb) thd orang lain krn haknya telah dilanggar, dirugikan, dsb;

27 307 berdakwa v kl berperkara; sedang dl perkara; mendakwa v 1 menuduh; 2 menyampaikan tuduhan (mengajukan tuntutan) kpd hakim; mendakwai v menuntut (hak dsb); mendakwakan (memperdakwakan) v menuntut sesuatu (menuduhkan); pendakwa n orang yg mendakwa (menuntut, menuduh); (pen)dakwaan n 1 pengaduan; tuntutan perkara; 2 tuduhan terdakwa n orang yg dituduh telah melakukan tindak kejahatan dan cukup alasan untuk memeriksanya di persidangan; dakwaan n tuntutan perkara, tuduhan dakwah n Isi 1 penyiaran; propaganda; 2 penyiaran agama di kalangan masyarakat dan pengembangannya; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama; berdakwah Isl v 1 mengajak (menyerukan) untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran agama; 2 berkhotbah (memberi penerangan) tt agama: dai itu ~ melalui pembelajaran koperasi 1 dal n huruf yg kedelapan dl abjad Arab 2 dal n Bot (pohon) kacang; kacang kayu, Cajanus indicus 3 Dal n nama tahun yg kelima dl daur kecil (windu) dalal Ar ark n 1 pengantar jual beli; makelar; pialang; 2 wakil penjual; agen; 3 potongan keuntungan untuk agen; 4 perantara dl penyelesaian pertikaian; 5 penunjuk jaian 1 dalalah Ar ark n 1 perempuan yg memperhubungkan laki-laki dng perempuan dng mendapat uang jasa; 2 induk semang perempuan lacur; nenek kabayan; mak comblang; pinang muda; muncikari; jaruman; barua; 3 penunjuk jalan wanita 2 dalalah Ar ark n petunjuk yg benar mengenai makna isi Quran 1 dalam a 1 jauh ke bawah (dr permukaan); jauh masuk ke tengah (dr tepi): sumur itu cukup --; 2 paham benar-benar (tt ilmu pengetahuan dsb); 3 ki sampai ke lubuk hati; betul-betul terasakan di hati (tt cinta, dendam, penderitaan, sakit hati): kasih ibu kpd anaknya sangat --; 4 mengandung makna (maksud) yg sukar dipahami (tt perkataan): nasihat ini -- maknanya; 5 mengandung arti (maksud tertentu): makna surat itu cukup --; 6 bagian yg di dalam, bukan bagian Iuar: ketika pondok itu terbakar, kakak masih ada di --; -- negeri keadaan negeri sendiri; -- jaringan terhubung melalui jaringan komputer, internet, dsb dalam-dalam a 1 banyak-banyak: menganggukkan kepala ~; 2 ki jauh ke lubuk hati (sehingga betul-betul dapat dihayatinya): petuah neneknya dihayati se~nya, sehingga menjadi pegangan hidupnya; berdalam-dalam v makin menjadi dalam; makin menjadi-jadi: pertentangan antar negara itu semakin~; mendalam v 1 meresap (masuk) ke dalam: pengaruh karya sastra itu ~ bagi anak-anakny; 2 makin sangat; bertambah parah (tt kemiskinan, penyakit): penderitaan rakyat telah ~; masalahnyasemakin ~; 3 ki akrab (intim, mesra) sekali: hubungan antara kedua sahabat itu sangat ~; 4 luas sampai hal yg sekecil-kecilnya: pengetahuan dl bidang tarian cukup ~; 5 berurat-berakar (tt kebencian, dendam): sakit hatinya telah ~; 6 sungguh-sungguh; benar-benar: orang tuanya menyatakan harapan yg ~

28 308 agar pendidikannya selesai tepat waktu; 7 intensif: kursus itu dilaksanakan ~; 8 terperinci; matang: persoalan itu akan dibicarakan secara~; mendalami v meresapi; menyelami; mempelajari (menelaah, menyelidiki) dalam-dalam: ia hendak ~ ilmu hukum di Belanda; mahasiswa itu sedang ~ seni musik tradisional; mendalamkan v menjadikan lebih dalam: penduduk desa bermaksud ~ sungai itu; memperdalam v 1 membuat menjadi lebih dalam; menjadikan lebih dalam: mereka berusaha ~ sumur itu sampai dua puluh meter; 2 ki menambah penguasaan dan kemampuan: ia berusaha ~ pengetahuan yg telah dicapainya; dalaman n isi perut (spt babat, usus, paru-paru, hati); pedalaman n 1 daerah yg letaknya jauh dr pantai; 2 daerah terpencil yg letaknya jauh dr kota dan kurang berhubungan dng dunia luar: pd masa perang, rakyat mengungsi ke ~; pendalaman 1 hal (perbuatan dsb) mendalamkan: ~ selokan dan parit untuk mencegah bahaya banjir; 2 hal (perbuatan dsb) mendalami: ~ thd ilmu silat; kedalaman n 1 jarak dr permukaan sampai ke dasar; dalamnya; 2 ki kemampuan penguasaan (tt ilmu); 3 cak terlalu dalam; lebih dalam dp yg seharusnya; ~ kritis n Kim kedalaman suatu perairan yang mempunyai energi spesifik per gram air (jumlah energi potensial dan energi kinetik satu gram air) minimum ~ salju Met jarak vertikal permukaan salju sampai ke permukaan tanah di bawahnya sedalam adv sama dl: kolam ikan di rumahku tidak ~ kolam ikan di rumah temanku sedalam-dalamnya adv 1 sungguhsungguh: negara-negara lain turut berduka cita ~ atas bencana itu; 2 sampai yg paling dalam; sedalam mungkin: sumur itu akan digali ~ 2 dalam p 1 di: cerpen ini sudah dimuat -- majalah remaja; 2 di dalam: ia adalah murid -- sekolah musik itu; 3 pada: Sumpah Pemuda diikrarkan -- tahun 1928; 4 pada waktu; pd saat; ketika: kejantanan dan keberanian sangat diperlukan menghadapi musuh; 5 selama: -- waktu lima hari pertama ia hanya sekali keluar rumah; 6 setiap: diberikan tiga kali -- sehari; 7 sedang mengalami (menderita): pasien itu -- keadaan kritis; 8 tentang: -- hal itu, kita tidak bisa berbuat apa-apa; 9 apabila; sekiranya: -- hal ketua tidak berada di tempat, sekretaris dapat bertindak atas namanya; 10 atas: bangsa itu terbagi suku-suku; 11 untuk: -- memenuhi kebutuhan hidup, orang harus bekerja keras 3 dalam kl n istana; rumah-rumah dl lingkungan istana dalang n 1 orang yg memainkan wayang (kulit, golek, dll); 2 ki orang yg merencanakan atau memimpin suatu gerakan dng sembunyi-sembunyi; mendalang v memainkan wayang; mendalangi v 1 mengatur atau memimpin suatu gerakan dng sembunyisembunyi: aksi mahasiswa tsb tentu ada yg ~nya; 2 mendalangkan; mendalangkan v memainkan atau mempertunjukkan wayang; pedalangan n 1 segala sesuatu yg berkenaan dan berhubungan dng penuturan cerita dan pertunjukan wayang; 2 pengetahuan atau seni dalang

29 309 daldaru n Bot tumbuhan memanjat, Psychotria sarmentosa dalfin n ikan lumba-lumba; dolfin dali-dali n Bot bayam badak, Strombosia javanica dalih n alasan (yg dicari-cari) untuk membenarkan suatu perbuatan; berdalih mengemukakan alasan (yg dicari-cari) untuk menutupi perbuatan yg salah atau tercela: ia selalu ~ dng mengatakan "tidak enak badan" setiap kali ia mendapat giliran untuk berjaga malam; berdalih-dalihan v tuduh-menuduh; saling menyalahkan untuk membenarkan diri masing-masing; mendalihkan v memakai alasan yg dicari-cari untuk menutupi kesalahannya dalil n 1 keterangan yg dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran (terutama berdasarkan kalimat-kalimat ayat Quran); 2 patokan-patokan dl matematika dsb: salah satu -- segitiga sama sisi adalah bahwa ketiga sudutnya sama besar; 3 pendapat yg dikemukakan dan dipertahankan sbg suatu kebenaran: ia tak dapat mempertahankan --nya yg dikemukakan pd rapat itu; 4 tanda; penunjukan; -- alhayat tanda hidup (surat yg dikirimkan untuk memberi kabar); berdalil 1 beralasan; berketerangan; 2 menafsirkan (Quran); mendalilkan mengajukan dalil; mempertahankan pendapat dng alasanalasan: pihak oposisi ~ bantahannya -- resonansi Met dalil yg menerangkan besarnya amplitudo komponen semiharian surya dr pasang surut atmosfer sbg dasar resonansi dr isolasi gelombang atmosfer pd periode yg sama -- aqli dalil yg berdasarkan akal atau rasio dalu a 1 ranum; terlampau masak (tt buahbuahan); 2 larut malam; jauh malam daluang kl n kain atau kertas dr kulit pohon dalung n 1 dulang besar dibuat dr logam (perak); 2 Jw lampu besar dibuat dr logam (tembaga) dipakai pd pertunjukan wayang kulit; blencong daluwarsa a kedaluwarsa 1 dam (dam-dam) n jenis permainan dng keping-keping bulat dan papan bertapak catur 2 dam n corak tapak catur (tt kain dsb) 3 dam n bendungan; pengempang air terbuat dr beton; tanggul -- sabo dam yg berfungsi mengontrol luncuran lahar dingin 4 dam Ar n denda bagi orang-orang yg melanggar salah satu hukum yg berkenaan dng ibadah haji: membayar real damah Ar n tanda spt koma di atas huruf Arab yg menyatakan bahwa huruf yg ada di bawahnya berbunyi u damai a 1 tak ada perang; aman; tidak ada kerusuhan: dl masa -- perindustrian maju pesat; 2 tenteram; tenang: betapa -- hati kami; 3 keadaan tidak bermusuhan; rukun: keluarga itu selalu hidup dng --; pertikaian itu sudah diselesaikan secara - -; berdamai v 1 berbaik kembali; berhenti bermusuhan: kedua kelompok yg bertikai itu telah ~; 2 berunding untuk menyelesaikan perselisihan: harga boleh ~; mendamaikan 1 mengusahakan agar kedua pihak berbaik kembaii: guru sudah ~ pertikaian murid-murid; 2 merundingkan supaya ada persesuaian: dia datang untuk ~ harga rumah itu dng kita; 3 menenangkan: tak ada orang yg bisa ~ hatiku kecuali aku sendiri;

30 310 memperdamaikan v menjadikan damai; mendamaikan; perdamaian n penghentian permusuhan (perselisihan dsb); perihal damai (berdamai); pendamai n orang atau pihak yg mendamaikan; kedamaian n keadaan damai; kehidupan yg aman tenteram damak n kawat (bambu dsb) yg ujungnya ditajamkan dan pangkalnya diberi bergabus atau dibebat dng kapas dan digunakan sbg peluru sumpitan; mendamak v 1 menyumpit dng berpelurukan damak; 2 berduri (tt putik durian) daman n Lay tali kelat pd perahu damang n kepala adat suku Dayak 1damar n 1 getah yg keras berasal dr bermacam-macam pohon, (banyak macamnya, spt -- batu, -- daging, -- hitam); 2 nama pepohonan (spt -- katup, - - latut, siput); 3 suluh (terutama terbuat dr damar); 4 lampu; pelita; 5 Kim sisa padat yang diperoleh dr terpentin kasar sesudah minyak terpentin habis tersuling (dng sifat: keras rapuh, tembus, sinar, tanpa rasa, berwarna kuning yang dapat digunakan untuk membuat sabun, pernis, cat, dsb dl industri farmasi) -- batu damar yang keras; -- bunga benda spt karet, terapung di air, berwarna putih; -- daging damar yg merah; -- darah benda spt karet terapung di air, berwarna merah; -- kesturi bau-bauan yg harum; -- laut pohon, Parashorca stellata; -- mata kucing 1 damar yg gemerlap; 2 suluh yg memakai damar; 3 lampu; pelita; berdamar v 1 memakai damar; 2 (= mendamar) mencari atau mengumpulkan damar; mendamari v menyuluhi; menerangi pendamaran n 1 tempat mencari damar; tempat yg banyak damarnya; 2 suluh dr damar 2 damar n kemiri; berdamar v bermain dng kemiri 1 damas kl a habis uangnya krn boros 2 damas n kain sutera, linen, atau bulu yang berbunga-bunga dan berwarna damat a riuh rendah; ramai sekali 1 damba a sangat ingin; rindu: anak-anak selalu -- kebahagiaan orang tuanya; mendambakan v sangat menginginkan (merindukan, menghendaki): kita ~ masyarakat adil dan makmur; perdambaan n sesuatu yg didambakan; keinginan dambaan n sesuatu yg didambakan atau diinginkan; keinginan yg kuat 2 damba ark v, mendamba merebahkan diri pd; memeluk 3 damba a diam, tidak bercakap-cakap krn kurang senang hatinya dambin n 1 bunyi spt benda berat jatuh; debuk; degum; 2 terlalu gemuk (besar) sehingga serba lambat; berdambin v berbunyi spt benda berat jatuh; berdebuk; berdegum dambir ark n gelambir dambun Mk a dambin damik v, mendamik v menampar; menepuk; memukul dng telapak tangan: dengan gemas ia ~ pantat anaknya yg masih bayi itu damir a perasaan kemanusiaan yg sangat halus dan dimiliki setiap orang berakal dampak n 1 benturan; 2 pengaruh kuat yg mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif); 3 Fis benturan yg cukup hebat dan terjadi dalam waktu yang singkat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yg berarti dalam pusa (momentum) sistem yang mengalami benturan itu;

KAMUS BAHASA INDONESIA

KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA PUSAT BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2008 499.213 KAM k Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008

Lebih terperinci

KAMUS BAHASA INDONESIA

KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA PUSAT BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2008 499.213 KAM k Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008

Lebih terperinci

KAMUS BAHASA INDONESIA

KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA KAMUS BAHASA INDONESIA PUSAT BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2008 499.213 KAM k Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008

Lebih terperinci

Kunci Jawaban. Evaluasi Bab 2 A. Pilihan Ganda 2. d 8. a 4. a 10. c

Kunci Jawaban. Evaluasi Bab 2 A. Pilihan Ganda 2. d 8. a 4. a 10. c Kunci Jawaban BAB 1 Ayo Berlatih 1.1 2. Hewan berkembang biak dengan cara beranak dan bertelur. Contoh hewan yang beranak kucing, sapi, dan kelinci. Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur adalah

Lebih terperinci

hangat hangat hangat hanyut hanyut hanyut haus haus haus

hangat hangat hangat  hanyut hanyut hanyut  haus haus haus hangat (a) panas Ayah membasuh cawan itu menggunakan air yang hangat meriah, sambutan hebat Pertandingan nyanyian itu mendapat sambutan hangat daripada orang ramai hanyut (a) dibawa mengalir oleh air Bangkai

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

Program Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang

Program Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang PENGETAHUAN MENGENAI ALAM DAN LINGKUNGAN DI SEKITAR KITA Nama Sekolah: Kelas : Nama Siswa : Berilah tanda silang ( x ) pada pernyataan - pernyataan di bawah ini: No. Pernyataan Benar Salah 1. 2. 3. 4.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN BEKERJA UNTUK YANG KECANDUAN REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN Setiap reformasi yang benar mendapat tempat dalam pekerjaan keselamatan dan cenderung mengangkat jiwa kepada satu kehidupan yang baru

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai pelajaran 6 hidup damai suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai apakah kamu suka hidup damai hidup damai 77 menulis melengkapi

Lebih terperinci

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah Bab 5 Jual Beli Peta Konsep Jual Beli Membahas tentang Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Sekolah Meliputi Meliputi Toko Pasar Warung Supermarket

Lebih terperinci

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu Bab 1 Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu M e n u U t a m a Peta Konsep Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu dibahas Memahami petunjuk dan cerita anak Bercerita dan menanggapi Memahami teks Menulis

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Tema 8 : Bumi dan Alam Semesta Nama :... Kelas : III (tiga)

LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Tema 8 : Bumi dan Alam Semesta Nama :... Kelas : III (tiga) LATIHAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 a. museum b. planetarirum c. auditorium d. podium 5. Daerah yang dekat dengan laut atau pantai adalah dataran... a. rendah b. tinggi

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1951 TENTANG PERNYATAAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG KECELAKAAN TAHUN 1947 NR. 33, DARI REPUBLIK INDONESIA UNTUK SELURUH INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata kehidupan Kabupaten

Lebih terperinci

JMSC Tingkat SD/MI2017

JMSC Tingkat SD/MI2017 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan cara menyilang (X)abjad jawaban pada lembar jawaban kerja yang disediakan. 1. Pada sore hari jika kita menghadap pada matahari, bayangan tubuh kita tampak lebih...

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata)

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata) Sinopsis Kisah bermula bermula apabila Indera Jenaka tiba ke negeri Rom setelah sekian lama mengembara dan sampai ke rumah bondanya Si Batu Kembar. Bondanya bertanya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 2 TAHUN 2006 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 01 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANTUL NOMOR : 4 TAHUN 1992 TENTANG PEMOTONGAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL DAERAH TINGKAT II BANTUL Menimbang : a. bahwa Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Menimbang : PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI KEPULAUAN RIAU, a. bahwa

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

L; re.- o~ ChNs+ rl'l&oil,si'a tt '

L; re.- o~ ChNs+ rl'l&oil,si'a tt ' L; re.- o~ ChNs+ rl'l&oil,si'a tt '.i.,i,. Jo I. I I. I I. I I. I SEORANG AYAH MENGAMPUNI ANAKNYA Yesus berceritera Untuk mengajarkan kebenaran rohani. Yesus sering menceriterakan ceritera-ceritera pendek

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, yaitu 1) gurat nasib, 2) kucing

Lebih terperinci

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2 1 Tesalonika 1 Salam 1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.

Lebih terperinci

HITUNGAN PERBANDINGAN PETUNJUK: Bandingkan nilai dalam kolom A dan nilai dalam kolom B. setelah itu pilihlah: A. Jika nilai dalam kolom A lebih besar

HITUNGAN PERBANDINGAN PETUNJUK: Bandingkan nilai dalam kolom A dan nilai dalam kolom B. setelah itu pilihlah: A. Jika nilai dalam kolom A lebih besar TEST BAKAT SKOLASTIK TEST KUANTITATIF PETUNJUK: Berilah tanda silang untuk jawaban yang benar! 1. ½ + 4X = 10, maka X = A. - 9/8 B. 5/2 C. 11/2 D. -19/4 E. 19/8 2. Yang manakah pecahan di bawah ini yang

Lebih terperinci

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai.

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai. 1 2 3 4 1. Siapa berjalan pada jalannya sampai. 2. Siapa bersungguh-sungguh, mendapat. 3. Siapa yang sabar beruntung. 4. Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya. 5. Pergaulilah orang yang punya kejujuran

Lebih terperinci

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. 1 Tesalonika Salam 1:1 1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. Kepada jemaah Tesalonika yang ada dalam Allah, Sang Bapa kita, dan dalam Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. Anugerah dan sejahtera menyertai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI 1 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN

Lebih terperinci

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : 1. Bahwa Angkatan Perang dalam usahanya

Lebih terperinci

Petunjuk ~ wacana yang berisi penjelasan suatu proses pembuatan sesuatu / penggunaan sesuatu. ~ Wacana eksposisi proses yang menggunakan pilihan kata

Petunjuk ~ wacana yang berisi penjelasan suatu proses pembuatan sesuatu / penggunaan sesuatu. ~ Wacana eksposisi proses yang menggunakan pilihan kata 1 Petunjuk ~ wacana yang berisi penjelasan suatu proses pembuatan sesuatu / penggunaan sesuatu. ~ Wacana eksposisi proses yang menggunakan pilihan kata yang konkret (dengan ukuran, arah, batas yang jelas)

Lebih terperinci

BAB. Keseimbangan Lingkungan

BAB. Keseimbangan Lingkungan BAB 3 Keseimbangan Lingkungan Pada hari minggu, Dimas dan keluarganya pergi menjenguk neneknya. Rumah nenek Dimas berada di Desa Jangkurang. Mereka membawa perbekalan secukupnya. Ketika tiba di tempat

Lebih terperinci

benda di sekitar pelajaran 5

benda di sekitar pelajaran 5 benda di sekitar pelajaran 5 banyak benda yang ada di sekitar rumah seperti meja kursi gelas koran dan kacamata semua benda itu ada gunanya tahukah kamu nama dan guna benda 60 cinta berbahasa indonesia

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #20 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium.

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium. 6.5 Tekanan Apa kamu pernah mendengar orang terkena penyakit darah tinggi? Hal itu terjadi karena adanya penyempitan pada pembuluh darah. Kejadian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara besar tekanan

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #19 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan Bab 1 Wonderheart Di suatu titik di alam semesta ini, terdapat sebuah galaksi yang begitu mirip dengan galaksi Bimasakti. Di dalamnya terdapat sebuah planet yang juga memiliki kehidupan mirip seperti Bumi.

Lebih terperinci

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI WILAYAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 2) Wednesday, April 1, 2015

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 2) Wednesday, April 1, 2015 Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 2) Wednesday, April 1, 2015 Kurban Santapan dan Kurban Kembelihan, dalam Yes. 44:21-22: - Melenyapkan kefasikan (= lenan iman) - Mengakhiri dosa (= menyucikan harap) - Menghapus

Lebih terperinci

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Di sekitar kita terdapat bermacam-macam benda, antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi 3 : langkah penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : 1. Tempat penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR Rujak dan asinan sangat cocok disajikan saat cuaca panas seperti sekarang ini. Jenisnya pun dapat Anda pilih sesuai selera. Dari rujak buah, asinan betawi, sampai asinan

Lebih terperinci

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA BAGIAN I. 1 Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA Hidup, apa itu hidup? Dan apa tujuan kita hidup di dunia ini? Menurutku hidup adalah perjuangan dan pengorbanan, di mana kita harus berjuang

Lebih terperinci

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar!

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4 I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Gaya yang dilakukan pada lomba seperti pada gambar di atas

Lebih terperinci

SULAWESI TENGAH. Elly Lasmanawati

SULAWESI TENGAH. Elly Lasmanawati SULAWESI TENGAH Elly Lasmanawati Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia 2010 Selayang Pandang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR RINTISAN KURIKULUM 2013 ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR RINTISAN KURIKULUM 2013 ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR RINTISAN KURIKULUM 2013 ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Tema : 8.Bumi dan Alam Semesta Nama :... Kelas / smt : III

Lebih terperinci

kotor kuat kusut lagi

kotor kuat kusut lagi kotor (a) tidak bersih Baju Ali menjadi kotor setelah bermain di kawasan berlumpur itu unsur negatif, tidak baik Kanak-kanak itu bercakap dengan menggunakan bahasa yang kotor kuat (a) bertenaga Walaupun

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG Jari ini berjalan begitu saja, seiring angan yang tidak pernah berhenti berharap. Merasa sebuah mimpi yang tidak pernah akan terwujud, harapan yang tidak pernah akan tercapai.

Lebih terperinci

: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan

: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan Tema : Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan Tanggal : (24/7/17-28/7/17) Rangkuman materi : Sosial PKN : Hak dan Kewajiban Setiap anggota keluarga memiliki

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

ENERGI IPA UNTUK KELAS 7 SMP.

ENERGI IPA UNTUK KELAS 7 SMP. ENERGI www.funtutor.co.id PENGERTIAN ENERGI Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Kendaraan bermotor tidak akan berjalan tanpa ada bahan bakar Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

Asal Mula Candi Prambanan

Asal Mula Candi Prambanan Asal Mula Candi Prambanan Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. sang raja mempunyai seorang putera bernama Joko Bandung. Joko bandung adalah seorang pemuda perkasa, seperti halnya sang ayah, ia

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

Tentang: PEMILIHAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH *) Indeks: ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. PEMILIHAN.

Tentang: PEMILIHAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH *) Indeks: ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. PEMILIHAN. Bentuk: Oleh: UNDANG-UNDANG (UU) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 19 TAHUN 1956 (19/1956) Tanggal: 8 SEPTEMBER 1956 (JAKARTA) Sumber: LN 1956/44; TLN NO. 1072 Tentang: PEMILIHAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Tak Ada Malaikat di Jakarta Tak Ada Malaikat di Jakarta Sen Shaka Aku mencarimu di kota dimana lampu-lampu gemerlap membisu, orang-orang termangu sendiri dalam keriuhan lalu lalang. Mereka terdiam memegang telpon genggam, sibuk bercengkrama

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

MATERI KELAS 1. B. Indonesia

MATERI KELAS 1. B. Indonesia MATERI KELAS 1 TEMA 1 SUB TEMA 1 : Diriku : Aku dan Teman Baru B. Indonesia 1. Mengenal huruf a-z melalui lagu. a. Mengenal dan melafalkan huruf vokal : a, i, u, e, o b. Mengenal dan melafalkan huruf konsonan

Lebih terperinci

HITUNGAN PERBANDINGAN PETUNJUK: Bandingkan nilai dalam kolom A dan nilai dalam kolom B. setelah itu pilihlah: A. Jika nilai dalam kolom A lebih besar

HITUNGAN PERBANDINGAN PETUNJUK: Bandingkan nilai dalam kolom A dan nilai dalam kolom B. setelah itu pilihlah: A. Jika nilai dalam kolom A lebih besar TEST BAKAT SKOLASTIK TEST KUANTITATIF PETUNJUK: Berilah tanda silang untuk jawaban yang benar! 1. ½ + 4X = 10, maka X = A. - 9/8 B. 5/2 C. 11/2 D. -19/4 E. 19/8 2. Yang manakah pecahan di bawah ini yang

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan 1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,

Lebih terperinci

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) Tabel : SP-1C (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA KECIL Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 TERPASANG SENYATANYA 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas 100.00 55.71 Industri

Lebih terperinci

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 4 Tahun 1999 Seri : D - ---------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran

Lebih terperinci

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi ASI Asi harus dibuang dulu sebelum menyusui, karena ASI yang keluar adalah ASI lama (Basi). ASI tak pernah basi! biasanya yang dimaksud dengan ASI lama adalah

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA RINGAN ( TIPIRING ) 2 DAFTAR LAMPIRAN 1. JENIS JENIS PELANGGARAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang:

Lebih terperinci

Kumpulan Resep Sup ( Baru )

Kumpulan Resep Sup ( Baru ) SUP PASTA BENING BAHAN : Kaldu ikan 250 gram ikan kakap 1 buah bawang Bombay potong-potong 1 batang daun bawang iris 1 batang seledri iris 5 biji merica butiran 1 liter air Isi : 12 udang ukuran sedang

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

LINGKUNGAN ALOKASI WAKTU : 3 MINGGU

LINGKUNGAN ALOKASI WAKTU : 3 MINGGU I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda LINGKUNGAN ALOKASI WAKTU : 3 MINGGU II. III. IV. IPS 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah Mendengarkan

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

Li teo af ChrfS+ Indont'slo.Yl

Li teo af ChrfS+ Indont'slo.Yl Li teo af ChrfS+ Indont'slo.Yl SEORANG NABI SEPERTI MUSA Musa adalah seorang Nabi dan juga seorang pemimpin yang besar. Dia memimpin umatnya keluar dari perbudakan dan memberi hukum-hukum Allah kepada

Lebih terperinci

.satu. yang selalu mengirim surat

.satu. yang selalu mengirim surat .satu. yang selalu mengirim surat Bunyi klakson motor berwarna oranye, dengan teriakan khas Pos! setiap hari selalu aku nantikan. Mata tak lepas dari balik pagar besi lusuh bewarna coklat tua. Ketika pagi

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci

Susu Sapi Tidak Baik Untuk Manusia. Written by Administrator

Susu Sapi Tidak Baik Untuk Manusia. Written by Administrator Susu adalah minuman kesehatan yang sebagian besar praktisi kesehatan menganjurkan agar kita mengkonsumsinya agar tubuh mendapat asupan kesehatan selain makanan yang kita makan sehari-hari. Namun, belum

Lebih terperinci

Dan Ia mengucapkan dan mengajar banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur benihnya.

Dan Ia mengucapkan dan mengajar banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur benihnya. Xb4 Perumpamaan tentang Kerajaan Allah 64 Perumpamaan tentang Penabur Matius 13:1-23, Markus 4:1-20, Lukas 8:4-15 1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau dan mulai pula mengajar

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5 1. Perhatikan penggalan teks fabel di bawah ini! SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5 Sayembara yang dinanti sudah tiba. Semua bintang berkumpul. Termasuk binatang

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata (Resep 1).. Serba Ayam Ayam Tulang Lunak 1 ekor ayam 50 g gula Jawa, sisir halus 1 sdm air asam Jawa kental 2,5 liter air kelapa 5 lembar daun salam 4 cm lengkuas, memarkan minyak goreng Bumbu, haluskan:

Lebih terperinci

Penting sekali bagi guru PAUD untuk mengetahui ciri usia anak. Kegunaannya adalah untuk memberikan sukar atau mudahnya dalam proses pembelajaran atau

Penting sekali bagi guru PAUD untuk mengetahui ciri usia anak. Kegunaannya adalah untuk memberikan sukar atau mudahnya dalam proses pembelajaran atau Menurut Bambang Sudjiono dkk. Bahwa usia perkembangan individu digolongkan dengan berbagai cara, cara yang paling umum digunakan adalah perkiraan-perkiraan dari usia tahun kalender, usia anatomi, usia

Lebih terperinci

bahasa bahasa bahasa baik baik baik balik balik balik

bahasa bahasa bahasa  baik baik baik  balik balik balik bahasa (a) percakapan Saya sudah memahami bahasa Perancis setelah mengambil kursus bahasa itu selama dua tahun tingkah laku Ahmad disukai orang kerana berbudi bahasa terutama apabila bercakap dengan orang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sungai sebagai sumber air sangat penting fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Di negara saya ada pepatah yang berbunyi, "Dengan satu tongkat orang dapat menggembalakan 100 ekor domba, tetapi untuk memimpin 100 orang dibutuhkan 100 tongkat." Semua

Lebih terperinci

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA Oleh: Alva Nadia Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-3, dengan Tema: Kekerasan Pada Anak: Efek Psikis, Fisik, dan Tinjauan Agama Dunia Maya,

Lebih terperinci

BAB ANGAN. Tujuan Pembelajaran. Pernahkan kamu bermain ular tangga? Ada angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Termasuk bilangan apa angka di ular tangga?

BAB ANGAN. Tujuan Pembelajaran. Pernahkan kamu bermain ular tangga? Ada angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Termasuk bilangan apa angka di ular tangga? BILANG ANGAN AN BUL ULAT BAB 1 Tujuan Pembelajaran Setelah belajar bab ini, kamu dapat: 1. Menggunakan sifat komutatif, asosiatif, dan distributif untuk melaksanakan operasi hitung bilangan bulat. 2. Membulatkan

Lebih terperinci

tugasnya masing-masing, wartawan-wartawan dilarang keras mendekat, memotret maupun masuk kedalam apartemen. Korban tewas kira-kira pukul sebelas

tugasnya masing-masing, wartawan-wartawan dilarang keras mendekat, memotret maupun masuk kedalam apartemen. Korban tewas kira-kira pukul sebelas BAB 1 Jasad artis wanita ditemukan tewas mengenaskan di kamar bilas kolam renang apartemen lantai 3. Korban bernama Gilian, umur dua puluh tahun. Gilian mengenakan pakaian renang one piece warna merah,

Lebih terperinci