PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BULELENG PERIODE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BULELENG PERIODE"

Transkripsi

1 PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BULELENG PERIODE Luh Irma Dewi Susi S, I Ketut Kirya, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia irmadewi11@yahoo.com, Ketut Kirya@yahoo.co.id, fyudiaatmaja@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) investasi terhadap pertumbuhan ekonomi, (3) tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, (4) ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, dan (5) investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng, dan objeknya adalah investasi, tenaga kerja, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) ada pengaruh positif dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi, (3) ada pengaruh positif dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, (4) ada pengaruh positif dari ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, dan (5) ada pengaruh positif dari investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng. (1) besar pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi adalah 89,9%, (2) besar pengaruh dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah 41,9%, (3) besar pengaruh dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi adalah 13,6%, (4) besar pengaruh dari ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi adalah 20,6%, dan (5) besar pengaruh dari investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng adalah 33,4%. Kata Kunci : investasi, tenaga kerja, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi Abstract This study aimedtodetermine the effect of (1) investment, labor, and exports to economic growth,(2) investment to economic growth, (3) labor to economic growth, (4) exports to economic growth, and (5) investment to the amount of labor in Buleleng. This research uses a quantitative research design causal. The subjects of this study was Buleleng Regency Government. The object of this study was investment, labor, exports, and economic growth. The data collection in this study used documentation technique. The data were analyzed using path analysis. The results of this study showed that (1) there was effect of investment, labor, and exports to economic growth, (2) there was a positive influence of the investment to economic growth, (3) there was a positive influence of labor to economic growth, (4) there was a positive influence of exports to economic growth, and (5) there was a positive influence of the investment to the amount of labor in Buleleng. (1) the significant effect of investment, labor, and exports to economic growth was 89,9%, (2) the significant effect of investment to economic growth was 41,9%, (3) the significant effect of labor to economic growth was 13,6%, (4) the significant effect of exports to economic growth was 20,6%, and (5) the significant effect of investment to the amount of labor in Buleleng was 33,4%. Keywords: investment, labor, exports, economic growth

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran yang nyata dari dampak suatu kebijakan pembangunan ekonomi. Bagi daerah, khususnya untuk Kabupaten Buleleng yang terletak di belahan Utara Pulau Bali memanjang dari Barat ke Timur yang terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur Timur masih ditemukan kehidupan ekonomi dan kesenjangan sosial yang menuntut usaha yang sungguhsungguh untuk mengatasinya, agar tidak berkelanjutan dan berkembang ke arah yang menimbulkan kecemburuan sosial (Bappeda Kab. Buleleng, 2013:3). Perluasan dan penataan dunia usaha masih perlu ditingkatkan dalam rangka menggairahkan kegiatan ekonomi, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, merupakan suatu indikator yang penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan dan berguna untuk menentukan arah kebijakan pembangunan di masa yang akan datang. Laju pertumbuhan dapat ditunjukkan dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).Kabupaten Buleleng yang dikategorikan memiliki pertumbuhan ekonomi yang rendah ternyata memiliki sumber daya alam yang cukup banyak, seperti komoditi sub sektor perkebunan sampai saat ini masih mengandalkan tanaman kopi robusta, vanili dan cengkeh. Investasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Untuk mendukung upaya pembangunan ekonomi daerah, pemerintah daerah perlu membuat kebijakan yang mendukung penanaman modal yang saling menguntungkan baik bagi pemerintah daerah, pihak swasta maupun terhadap masyarakat. Modal pembangunan yang penting selain keuangan daerah dan investasi adalah sumber daya manusia.apabila pertumbuhan ekonomi suatu negara mengalami peningkatan maka akan terjadi peningkatan kesempatan kerja, kesejahteraan, produktivitas dan distribusi pendapatan. Hasil yang dicapai dalam pembangunan juga akan lebih cepat dirasakan untuk daerah sendiri sehingga dapat merangsang kesadaran masyarakat membangun wilayah lokal masing-masing. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas agar terpenuhinya kuantitas permintaan tenaga kerja.dalam perekonomian terbuka seperti yang dianut oleh bangsa Indonesia peranan sektor luar negeri sangatlah penting untuk meningkatkan kapasitas produksi di dalam negeri. Ekspor dapat memperluas pasar dan memungkinkan negara yang mengekspor memperoleh keuntungan serta pendapatan nasional akan naik sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng, jumlah PDRD selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya, namun perkembangan nilai investasi, jumlah tenaga kerja, dan jumlah nilai ekspor di Kabupaten Buleleng mengalami fluktuasi. Perkembangan nilai investasi mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar Rp ,00 turun menjadi Rp ,00 pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 turun menjadi sebesar Rp ,00. Jumlah tenaga kerja juga mengalami penurunan pada tahun 2010 sebanyak orang turun menjadi orang pada tahun Nilai ekspor juga mengalami penurunan pada 2011 yaitu sebesar Rp ,00 turun menjadi Rp ,00 pada tahun Pada kenyataannya, di Kabupaten Buleleng masih memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak yaitu sekitar jiwa. Apabila tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja maka akan menyebabkan tingginya tingkat pengangguran, karena pada dasarnya tenaga kerja adalah modal bagi bergeraknya roda perekonomiaan. Jumlah penduduk di Kabupaten Buleleng sampai tahun 2012 mencapai jiwa, namun memiliki jumlah pengangguran sebesar 7,17% dari jumlah penduduk Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 (Bappeda Kab. Buleleng, 2013: 83). Pada bidang ekspor, dari sekian jenis barang yang dihasilkan di Kabupaten Buleleng, kegiatan ekspor hanya didominasi oleh komodoti kopi dan vanilli. Ini disebabkan karena sebagian

3 besar hasil produksi yang dihasilkan di Kabupaten Buleleng dipasarkan di dalam daerah dengan alasan proses pembayaran yang dilakukan cukup dengan menggunakan satu macam mata uang. Sebaliknya jika dipasarkan di luar daerah maka proses pembayaran yang dilakukan akan menggunakan dua atau lebih mata uang. Alasan lainnya adalah karena harga jual hasil produksi di dalam daerah lebih mahal dibandingkan jika dijual di luar daerah. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dipandang perlu untuk dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Buleleng Periode Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. (1) Seberapa besar pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi?, (2) Seberapa besar pengaruh dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi?, (3) Seberapa besar pengaruh dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi?, (4) Seberapa besar pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi?, (5) Seberapa besar pengaruh dari investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng periode ? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) pengaruh dari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi, (3) pengaruh dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, (4) pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, (5) pengaruh investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng periode Manfaat Penelitian Hasil penulisan ini diharapkan akan mempunyai manfaat, yaitu sebagai berikut. (a) Bagi Perguruan Tinggi, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu penelitian dalam bidang Manajemen Keuangan yang berkaitan dengan investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi. (b) Bagi Lembaga-Lembaga Terkait, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng untuk mengambil kebijakan tentang investasi, tenaga kerja, ekspor dan pertumbuhan ekonomi serta memberikan informasi kepada semua pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini melalui perwujudan variabel-variabel yang mempengaruhinya. Kajian Pustaka Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman modal untuk membeli barangbarang modal. Peningkatan investasi akan mendorong naiknya volume produksi dan kesempatan kerja yang produktif sehingga akan meningkatkan pendapatan perkapita sekaligus kesejahteraan masyarakat. Investasi pada hakekatnya merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi yang dapat dilakukan oleh swasta, pemerintah atau kerjasama antara pemerintah dan swasta.investasi ada dua yaitu investasi jangka panjang dan jangka pendek. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimasukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal satu tahun. Contohnya adalah properti merupakan salah satu investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan, harga properti akan terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Investasi jangka pendek adalah adalah investasi yang dimasukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu yang relatif singkat. Investasi bersumber dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Penanaman Modal Dalam Negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Penanam modal Dalam Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan WNI, BUMN, dan BUMS yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik Indonesia. Penanaman Modal Asing (PMA)

4 merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan dan banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya jangka panjang, banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru. Syarat-syarat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah sebagai berikut. (1) Permodalan menggunakan modal yang merupakan kekayaan masyarakat Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. (2) Pelaku investasinya adalah.egara dan swasta. Pihak swasta dapat terdiri dari orang dan atau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia. (3) Bidang usaha menggunakan semua bidang yang terbuka bagi swasta, yang dibina, dipelopori atau dirintis oleh pemerintah. (4) Perizinan dan perpajakan harus memenuhi perizinan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, yaitu izin usaha, lokasi, pertanahan, perairan, eksplorasi, hak-hak khusus, dll. (5) Batas waktu berusaha merujuk kepada peraturan dan kebijakan masing-masing daerah. (6) Tenaga kerja wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia, kecuali apabila jabatan-jabatan tertentu belum dapat diisi dengan tenaga bangsa Indonesi dan mematuhi ketentuan UU ketenagakerjaan (merupakan hak dari karyawan). Fungsi Penanaman Modal Asing bagi Indonesia adalah sebagai berikut. (1) Sumber dana modal asing dapat dimanfaatkan untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. (2) Modal asing dapat berperan penting dalam penggunaan dana untuk perbaikan struktural agar menjadi lebih baik lagi. (3) Membantu dalam proses industrilialisasi yang sedang dilaksanakan. (4) Membantu dalam penyerapan tenaga kerja lebih banyak sehingga bisa mengurangi pengangguran. (5) Mampu meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat. (6) Menjadi acuan agar ekonomi Indonesia semakin lebih baik lagi dari sebelumnya. (7) Menambah cadangan devisa negara dengan pajak yang diberikan oleh penanam modal. Sedangkan tujuan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah sebagai berikut. (1) Untuk mendapatkan keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak lokal dan lain-lain. (2) Untuk membuat rintangan perdagangan bagi perusahaan-perusahaan lain. (3) Untuk mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakkan yang lebih menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik. (4) Untuk menarik arus modal yang signifikan ke suatu Negara Tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja yaitu antara tahun. Penduduk dalam usia kerja ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja (Suparmoko, 2002: 114). Yang digunakan sebagai satuan hitung tenaga kerja adalah orang, maka disini dianggap bahwa semua orang mempunyai kemampuan dan produktivitas kerja yang sama dan lama waktu kerja yang dianggap sama. Penggunaan tenaga kerja hanya bisa diwujudkan kalau tersedia dua unsur pokok, Pertama adalah adanya kesempatan kerja yang cukup banyak, yang produktif dan memberikan imbalan yang baik, Kedua, adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dan semangat kerja yang cukup tinggi. Kesempatan kerja dapat tercipta jika terjadi permintaan akan tenaga kerja di pasar kerja. Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam negeri ke luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Hutabarat, 1989: 306). Sedangkan menurut Apridar (2009: 81), ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Ekspor ditentukan oleh beberapa faktor yang akan menentukan kemampuan Negara pengekspor. Menurut Sukirno (2004) beberapa faktor tersebut antara lain adalah daya saing di pasaran luar negeri, keadaan ekonomi di negaranegara lain, kebijakan proteksi di negara luar, dan kurs valuta asing. Perekonomian suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan jika balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian, pengertian pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan kapasitas

5 produksi barang dan jasa secara fisik dalam kurun waktu tertentu (Prasetyo, 2009:237). Sedangkan menurut Prof. Simon Kuznets (dalam P. Todaro, 2000), menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui PDRB perkapita tersebut sangat ditentukan oleh beberapa faktor, sebagai berikut. (a) tanah dan kekayaan alam lainnya, (b) jumlah dan kualitas dari penduduk dan tenaga kerja, (c) kapital, (d) tingkat teknologi, (e) sistem sosial dan sikap masyarakat. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga yang berlaku atau atas dasar harga konstan. PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu (provinsi dan kabupaten /kota), dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun kelender). PDRB juga didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu daerah tertentu, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu daerah. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh, (1) Bambang Kustianto dan Istikomah (1999), dengan Judul Peranan Penanaman Modal Asing (PMA) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode ECM (Error Correction Model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan luar negeri (AID) dan tabungan domestik (S) memiliki hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi serta nilai koefisien hasil estimasi menunjukan tanda positif, yang berarti bantuan luar negeri dan tabungan domestik memiliki berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan Penanaman Modal Asing (FDI) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan nilai koefisien hasil estimasi menunjukan tanda negatif, yang berarti mengindikasikan hubungan negatif antara FDI dengan pertumbuhan ekonomi. (2) Daniel Sitanggang (2001), dengan Judul Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Penelitian ini menggunakan model regresi berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Hasil Regresi menunjukkan bahwa hutang luar negeri, PMA, dan tabungan domestik secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan pengujian secara parsial menunjukan hasil bahwa variabel hutang luar negeri dan penanaman modal asing, masing-masing menunjukan tanda positif yang berarti berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sementara variabel independen hutang luar menunjukan tanda negatif, berarti hutang luar negeri memiliki hubungan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. METODE Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal, adalah suatu penelitian yang menggambarkan suatu generalisasi atau menjelaskan hubungan sebab akibat dan pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lain. Subjek dan Objek Subyek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng, dan obyeknya adalah investasi (X 1 ), tenaga kerja (X 2 ), ekspor (X 3 ), dan pertumbuhan ekonomi (Y). Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder kuantitatif, yaitu data bulanan selama lima tahun yang meliputi data penerimaan investasi, tenaga kerja, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Teknik Analisis Data Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis).

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis jalur (Path Analysis) dengan bantuan Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 For Windows maka diperoleh hasil penelitian seperti yang tampak pada Tabel 1dan Tabel 2 berikut ini. Tabel 1. Hasil Uji Statistik Analisis Jalur (Path Analysis) No Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Keputusan Kesimpulan 1 Ryx 1 x 2 x 3 0,948 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan X 1, X 2 dan X 3 2 R 2 yx 1 x 2 x 3 0,899 0,000 0,05 Menolak Ho Besar pengaruh X 1, X 2 dan X 3 adalah 89,9% 3 Pyx 1 0,647 - Ada pengaruh X 1 4 P 2 yx 1 0,419 - Besar 0,000 0,05 Menolak Ho pengaruh X 1 adalah 41,9% 5 Pyx 2 0,368 - Ada pengaruh X 2 6 P 2 yx 2 0,136 - Besar 0,043 0,05 Menolak Ho pengaruh X 2 adalah 13,6% 7 Pyx 3 0,454 - Ada pengaruh X 3 8 P 2 yx - Besar 3 0,206 0,027 0,05 Menolak Ho pengaruh X 3 adalah 20,6% 9 Px 2 x 1 0,578 - Ada pengaruh X 1 terhadap X 2 10 P 2 x 2 x 1 0,334 - Besar 0,000 0,05 Menolak Ho pengaruh X 1 terhadap X 2 adalah 33,4% 11 0, Besar pengaruh dari faktor lain adalah 10,1% (Sumber: Hasil Output SPSS)

7 Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Variabel X1, X2, dan X3 Terhadap Y Keterangan Besar pengaruh langsung X 1 Besar pengaruh tidak langsung X 1 melalui X 2 Besar pengaruh total X 1 Besar Sumbangan 0,419 0,138 Persentase (%) 41,9% 13,8% 0,557 55,7% Besar pengaruh total X 2 0,136 13,6% Besar pengaruh total X 3 0,206 20,6% Besar pengaruh total X 1, X 2, dan X 3 0,899 89,9% Besar pengaruh variabel lain 0,101 10,1% Total 1, % (Sumber: Hasil Output SPSS) (1) Pengaruh investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode Pada Tabel 1 diperoleh Ryx 1 x 2 x 3 = 0,948, dengan nilai p-value 0,000<alpha 0,05. Hal ini berarti menolak Ho, yang artinya ada pengaruh dari investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupate Buleleng. Besarnya pengaruh investasi, tenaga kerja, dan ekspor terhadap Buleleng dapat dilihat pada Tabel1. Besar koefisien determinasi (R 2 yx 1 x 2 x 3 ) adalah 0,899. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 89,9% Buleleng secara simultan dipengaruhi oleh variabel investasi, tenaga kerja, dan ekspor, sedangkan sisanya sebesar 0,101 atau 10,1% dipengaruhi oleh variabel lain. (2) Pengaruh dari investasi terhadap Buleleng periode Pada Tabel 1 diperoleh hasil Pyx 1 = 0,647 dengan nilai p-value 0,000<alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruhdari investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Besarnya pengaruh total investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng yaitu sebesar 0,557 atau 55,7%. (3) Pengaruh dari tenaga kerja terhadap Buleleng periode Pada Tabel 1 diperoleh hasil Pyx 2 = 0,368 dengan nilai p-value 0,043 <alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruhdari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Besarnya pengaruh total tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupatn Buleleng yaitu sebesar 0,136 atau 13,6%. (4) Pengaruh dari ekspor terhadap Buleleng periode Pada Tabel 1 diperoleh hasil Pyx 3 = 0,454 dengan nilai p-value 0,027<alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruhdari ekspor tehadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng.Besarnya pengaruh total ekspor terhadap Buleleng yaitu sebesar 0,206 atau 20,6%. (5) Pengaruh dari investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng periode Pada Tabel 1 diperoleh hasil Px 2 x 1 = 0,578 dengan nilai p-value 0,000 <alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruh dari investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng. Besarnya pengaruh total investasi terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten

8 Buleleng yaitu sebesar 0,138 atau 13,8%. X 1 Py ε = 0,101 Px 2 x 1 = 0,578 Pyx 1 = 0,647 X 2 X 3 Pyx 2 = 0,368 Pyx 3 = 0,454 R 2 yx 1 x 2 x 3 = 0,899 Gambar 1.Pengaruh Variabel X 1, X 2 dan X 3 Keterangan: X 1 = Investasi X 2 = Tenaga Kerja X 3 = Ekspor Y = Pertumbuhan Ekonomi ε = Variabel lain Py ε Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan bantuan Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 For Windows memberikan implikasi bahwa investasi, tenaga kerja, dan ekspor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Temuan hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi antara lain dipengaruhi oleh sumber daya alam yang terbatas, jumlah penduduk yang selalu berkembang, proses kemajuan teknologi, sektor pertanian yang dominan.serta pendekatan Keynes yang menyatakan bahwa pertumbuhan pendapatan ditentukan oleh peningkatan permintaan pengeluaran faktor-faktor penentunya yaitu konsumsi, pengeluaran pemerintah, investasi dan Y ekspor dan impor. Temuan penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian terdahulu dari penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji (2005), dengan hasil bahwa investasi, tenaga kerja, dan ekspor secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diindikasikan bahwa investasi, tenaga kerja, dan ekspor secara berama-sama berperan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Investasi berpengaruh terhadap Buleleng.Temuan penelitian ini sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh Harrod- Domar yang menerangkan adanya korelasi positif antara tingkat investasi dan laju pertumbuhan ekonomi. Alasan mengapa Harrod dan Domar menetapkan investasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi adalah karena investasi memiliki sifat ganda sebagai berikut (Jhingan, 1990) : Pertama, ia menciptakan pendapatan, dan kedua, ia memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal. Temuan penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji (2005), dengan hasil bahwa variabel investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Deddy Rustiono (2008), memperoleh hasil bahwa variabel investasi juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Tenaga kerja berpengaruh terhadap Buleleng. Temuan penelitian ini sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh Malthus, pertumbuhan penduduk adalah menurut deret ukur dan pertumbuhan ekonomi adalah menurut deret hitung. Temuan penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji (2005), dengan hasil bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Deddy Rustiono (2008), juga dengan hasil bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh terhadap terhadap pertumbuhan ekonomi. Ekspor berpengaruh terhadap Buleleng.Temuan penelitian ini sejalan

9 dengan teori basis ekonomi yang mendasarkan pandangannya bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut.temuan penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiana Aji (2005), dengan hasil bahwa ekspor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Investasi berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng. Temuan ini sejalan dengan pendapat dari Prasojo (2009), bahwa dengan adanya investasi akan mendorong terciptanya barang modal baru sehingga akan menyerap faktor produksi baru yaitu menciptakan lapangan kerja baru atau kesempatan kerja yang akan menyerap tenaga yang pada gilirannya akan mengurangi pengangguran. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Harrod-Domar (dalam Mulyadi, 2000), hubungan antara investasi dengan penyerapan tenaga kerja adalah investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi juga memperbesar kapasitas produksi, sehingga tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi, otomatis akan ditingkatkan penggunaanya. Temuan ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Yani (2011), dengan hasil bahwa investasi berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. (1) Investasi, tenaga kerja, dan ekspor berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode (2) Investasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode (3) Tenaga kerja berpengaruh positif terhadap Buleleng periode (4) Ekspor berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng periode (5) Investasi berpengaruh positif terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal asing (PMA) di Kabupaten Buleleng melalui penyederhanaan proses perijinan dan mempermudah peraturan dalam berinvestasi sehingga dapat meningkatkan Buleleng. (2) Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja serta memperluas kesempatan kerja sehingga output meningkat dan pada akhirnya dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. (3) Pemerintah daerah diharapkan dapat mendorong ekspor di Kabupaten Buleleng dengan cara menyederhanakan perijinan dokumen ekspor, memperbaiki sarana dan prasarana sektor perdagangan, serta memperlancar arus distribusi barang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. DAFTAR RUJUKAN Apridar Ekonomi Internasional (Sejarah, Teori, Konsep, Permasalahan Dalam Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu. Badan Pusat Statistik. Berbagai tahun.kabupaten Buleleng dalam Angka.BPS Kabupaten Buleleng. Bambang Kustianto dan Istikomah Peranan Penanaman Modal Asing (PMA) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14, No. 2, Bappeda Kabupaten Buleleng PDRB Kecamatan Se-Kabupaten Buleleng. BPS Kabupaten Buleleng: Arysta Jaya, Denpasar Kabupaten Buleleng Dalam Angka.

10 BPS Kabupaten Buleleng: Arysta Jaya, Denpasar. Hutabarat, Roselyne Transaksi Ekspor Impor. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Kade, Luh Datrini Dampak Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Bali.Sarathi Vol. 16 No. 3 Oktober Mardiana, Aji Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode Tahun Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII. Prasetyo, P. Eko Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset. Pujiati, Amin Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Karesidenan Semarang Era Desentralisasi Fiskal. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 13 No. 2 Rustiono, Deddy Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran Pemeritah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Tengah. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro. Sitanggang, Daniel Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.Jurnal. Medan: STIE Teladan. Sukirno, Sadono Makro ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka. Suparmoko Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek, Edisi 5, BPFE, Yogyakarta.

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN I Made Parwata, I Wayan Swendra, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

PENGARUH PERTUMBUHAN KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) PENGARUH PERTUMBUHAN KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) I Wayan Arnaya, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah dibutuhkannya investasi. Investasi merupakan salah satu pendorong untuk mendapatkan pendapatan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi... ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN 2009 2015 STIE Insan Pembangunan e-mail :

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS ISSN April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14

JURNAL ILMIAH BUSSINESS PROGRESS ISSN April 2015, Volume 3, No. 1, 9-14 PENGARUH KEHADIRAN PMA DALAM BERINVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PT. INALUM PADA TAHUN 2007-2012) Mangasi Sinurat, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI I Gede Dwi Purnama Putra I Made Adigorim Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Cita-cita mulia tersebut dapat diwujudkan melalui pelaksanaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN 2001 2015 Oleh: Lastri Apriani Nurjannah 133401016 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Jl.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu

Lebih terperinci

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE 2011-2014 Kadek Ega Dwi Prananta, Gede Putu Agus Jana Susila1, Wayan

Lebih terperinci

Pengaruh Investasi Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Penyerapan Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur

Pengaruh Investasi Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Penyerapan Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur JEKT Pengaruh Investasi Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Penyerapan Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur *) Jurusan Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat, jumlah penduduk menentukan efisiensi perekonomian dan kualitas dari tenaga kerja itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk disertai dengan perubahan

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA Luh Puspawati, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Email: puspasaridewi32@yahoo.com,cipta1959@yahoo.co.id,nyoman_yulianthini@

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi seyogyanya dapat memperlihatkan perkembangan yang meningkat dari tahun ke tahun karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan guna mempercepat perubahan

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 1980-2006 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Nurfita Sari Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara ataupun daerah. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di suatu negara bisa dijadikan alat ukur untuk menganalisa tingkat perkembangan perekonomian di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi disuatu negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Ketenagakerjaan Penduduk suatu negara dapat dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia kerja

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( ) SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT (1996-2010) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program Studi S1 Ilmu Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Ni Komang Ariani, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ni Komang Ariani, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN BESAR BARANG PRODUKSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 Ni Komang Ariani, Wayan Cipta, Fridayana

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI Ni Made Nopiani, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Iklim investasi yang baik akan mendorong terjadinya pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Iklim investasi yang baik akan mendorong terjadinya pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklim investasi yang baik akan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi melalui produktivitas yang tinggi, dan mendatangkan lebih banyak input ke dalam proses produksi.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK Dhani Kurniawan Teguh Pamuji Tri Nur Hayati Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Fattah Demak Email : ujik_angkung@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 01 Tahun 2016

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 01 Tahun 2016 PENGARUH INVESTASI PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI TENAGA KERJA SEBAGAI INTERVENING VARIABEL DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2003-2013 THE EFFECT OF GOVERNMENT INVESTMENT TO ECONOMIC GROWTH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus terhadap pembangunan nasional. Indonesia memiliki perekonomian yang masih rapuh dan tidak konstan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dikatakan baik apabila terjadi peningkatan pada laju pertumbuhan di

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dikatakan baik apabila terjadi peningkatan pada laju pertumbuhan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini disajikan berbagai teori yang akan digunakan dalam memecahkan permasalahan yang akan diteliti. Tinjauan teoritis ini meliputi pertumbuhan ekonomi, teori penciptaan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN DAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN DAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN DAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) Gede Putra Sastrawan, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 2 (2) (2013) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj PENGARUH PENANAMAN MODAL ASING (PMA), PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN), DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menilai keberhasilan pembangunan dan upaya memperkuat daya saing ekonomi daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP 2.1.Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pembangunan ekonomi, industrialisasi merupakan salah satu tahap perkembangan yang dianggap penting untuk dapat mempercepat kemajuan ekonomi suatu bangsa.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 2011:18-19). Hal ini serupa dengan yang diutarakan oleh Rovia (2013:1) dalam

PENDAHULUAN. 2011:18-19). Hal ini serupa dengan yang diutarakan oleh Rovia (2013:1) dalam PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan upaya untuk mengubah kondisi kehidupan dari yang dipandang tidak memuaskan menjadi lebih baik secara lahir dan batin (Todaro, 2011:18-19). Hal ini

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan yang terencana. Perencanaan wilayah adalah mengetahui dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan yang terencana. Perencanaan wilayah adalah mengetahui dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Perencanaan Wilayah Adanya otonomi daerah membuat pemerintah daerah berhak untuk membangun wilayahnya sendiri. Pembangunan yang baik tentunya adalah pembangunan yang terencana.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu ukuran penting dalam menilai keberhasilan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu daerah dalam jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu daerah dalam jangka panjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang mengakibatkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu daerah dalam jangka panjang yang diikuti oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1995-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai suatu negara/daerah ini terkandung

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN 2003-2012 Ni Kadek Murniasih1, Ketut Dunia1, Made Ary Meitriana2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI ABSTRAK

DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI ABSTRAK DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI Syaifuddin, Adi Bhakti, Rahma Nurjanah Dosen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka panjang disetiap periode. Dalam setiap periode upaya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dinamika penanaman modal memengaruhi tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dinamika penanaman modal memengaruhi tinggi rendahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi pada hakekatnya adalah langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman modal memengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi dan mencerminkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan proses multidimensial yang meliputi perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam kelembagaan (institusi)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 KAJIAN PUSTAKA Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya yang dijadikan sebagai rujukan untuk menulis. Peneliti mengkaji beberapa penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA DAN PRODUK DOMESTIK REGONAL BRUTO DI KOTA SAMARINDA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA DAN PRODUK DOMESTIK REGONAL BRUTO DI KOTA SAMARINDA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA DAN PRODUK DOMESTIK REGONAL BRUTO DI KOTA SAMARINDA Wahyu Hidayah, Theresia Militina, Yana Ulfah Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Luh Komang Suarnami, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga akan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dasar pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dimulai sejak Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Dasar pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dimulai sejak Undang-Undang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dimulai sejak Undang-Undang dasar 1945 yang mengamanatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas provinsi-provinsi

Lebih terperinci

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun E-Jurnal EP Unud, 4 [2] : 90-95 ISSN: 2303-0178 Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun 1992-2012. I Gusti Bagus Kumbayana

Lebih terperinci

Pengaruh Investasi Kelapa Sawit dan Tenaga Kerja terhadap PDRB pada Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Kutai Timur

Pengaruh Investasi Kelapa Sawit dan Tenaga Kerja terhadap PDRB pada Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Kutai Timur Pengaruh Investasi Kelapa Sawit dan Tenaga Kerja terhadap PDRB pada Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Kutai Timur Bagus Ariyanto, Fitriadi 1, Akhmad Noor 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman,

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2010-2016 JURNAL PUBLIKASI Oleh : Nama : Indri Larasati No. Mahasiswa : 14313258 Jurusan : Ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP LABA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) Made Weni Pradnyamita, Wayan Cipta, Fridayana yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI LOGAM DAN SEJENISNYA

PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI LOGAM DAN SEJENISNYA PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI LOGAM DAN SEJENISNYA Kadek Wahyu Karistia Dewi, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini2 Jurusan

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM.

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM. 1 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG Oleh AMINAH NPM. 09090201 Disetujui: Pembimbing 1 Pembimbing II Dra. Yenni Del Rosa,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI TENUN

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI TENUN PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI TENUN Yanti Itafia, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sampul Depan. 1. Daftar Isi Bab I : Pendahuluan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Pengertian...

DAFTAR ISI. Sampul Depan. 1. Daftar Isi Bab I : Pendahuluan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Pengertian... DAFTAR ISI Sampul Depan. 1 Daftar Isi...... 2 Bab I : Pendahuluan..... 3 Bab II : pembahasan 1. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 5 1. Pengertian....... 5 2. Latar Belakang PMDN... 5 3. Faktor Faktor

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PDRB SEKTOR INDUSTRI DI KOTA SEMARANG TAHUN

PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PDRB SEKTOR INDUSTRI DI KOTA SEMARANG TAHUN Halaman 1-8 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme ISSN (Online): 2337-3814 PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PDRB SEKTOR INDUSTRI DI KOTA SEMARANG TAHUN 1993-2010 Batari Saraswati

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri Judul : Pengaruh Kurs dan Impor Terhadap Produk Domestik Bruto Melalui Utang Luar Negeri di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Nur Hamimah Nim : 1306105143 ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (PDRB) di Kota Salatiga tahun Adapun teori-teori yang ditulis

BAB II LANDASAN TEORI. (PDRB) di Kota Salatiga tahun Adapun teori-teori yang ditulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka terdiri atas teori - teori yang menyangkut penelitian mengenai Pengaruh kesempatan kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebagai kerangka awal untuk memudahkan dan menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud dari judul ini, maka perlu kiranya dijelaskan terlebih dahulu beberapa

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI SOSIAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PEMASARAN PT ADIRA FINANCE SINGARAJA

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI SOSIAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PEMASARAN PT ADIRA FINANCE SINGARAJA PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI SOSIAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PEMASARAN PT ADIRA FINANCE SINGARAJA Luh Aristarini, I Ketut Kirya, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak lepas dari berbagai hambatan dan tantangan dalam pembangunan. Masalah kemiskinan, rendahnya modal, rendahnya kualitas

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES)

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES) PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES) Bagus Mangdahita Sariyana, Fridayana Yudiaatmaja, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi pemahaman yang sama dengan pertumbuhan ekonomi (Jhingan, 1988:4-5). Pertumbuhan ekonomi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan pertumbuhan GNP yang setinggi-tingginya dan penyediaan lapangan pekerjaan, juga menginginkan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam waktu jangka pendek biasanya sulit untuk menambah hasil

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam waktu jangka pendek biasanya sulit untuk menambah hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini tidak ada satu negara pun yang tidak melakukan hubungan dengan luar negeri, karena perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek terpenting

Lebih terperinci

ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA

ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA ABSTRACT SRI ASTUTY. ANALYSIS OF THE FACTORS THAT INFLUENCE ON INVESTMENT IN INDONESIA This study aims at analyzing the effect of interest rate, and government expenditure on investment in Indonesia and

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1981-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut.

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Abstract. Pendahuluan Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari

I. PENDAHULUAN. Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi, dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun 1 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun 2004-2013 (The Analysis Factors That Influenced Unemployment In Jombang District In Periode 2004-2013) Setyo Tri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangunan Ekonomi Regional Pertumbuhan ekonomi merupakan unsur penting dalam proses pembangunan wilayah yang masih merupakan target utama dalam rencana pembangunan di samping

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak pernah lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Karena pembangunan ekonomi mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN

ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN 2002-2011 Aso Sukarso 1, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur keberhasilan pembangunan dan kemajuan perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur keberhasilan pembangunan dan kemajuan perekonomian di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang umumnya digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan dan kemajuan perekonomian di dalam suatu daerah dengan ditunjukkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta pembangunan seluruh aspek kehidupan masyarakat. Hakikat pembangunan ini mengandung makna bahwa pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR. Suwarno Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR. Suwarno Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Penanaman Modal Asing (Suwarno) 50 ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR Suwarno Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanisme penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan produksi suatu negara. Begitu juga dengan investasi yang merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1 ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA Evi Hartati 1 evi.hartati94@yahoo.com Ida Ayu Purba Riani 2 purbariani@yahoo.com Charley M. Bisai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang yang masih memiliki masalah pengangguran dan kemiskinan. Telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk

Lebih terperinci

Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan

LANDASAN TEORI. membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan II. LANDASAN TEORI A. Investasi 1. Pengertian Investasi Teori ekonomi mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran pemerintah untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi (Tannia Octasari) 495 PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2009-2013 THE EFFECT OF ECONOMIC

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE 1995-2010 Fitri Suciani Jaka Pratama Tetiyeni Dwi Lestari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1999-2013 NASKAH PUBLIKASI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanSyarat- SyaratGunaMemperolehGelarSarjanaEkonomiJurusanIlmuEkonomiStudi

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perbedaan dari varian residual atas observasi. Di dalam model yang baik tidak

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perbedaan dari varian residual atas observasi. Di dalam model yang baik tidak BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Kualitas Data A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas memberikan arti bahwa dalam suatu model terdapat perbedaan dari varian residual

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB PROVINSI PAPUA. Mursalam Salim, SE., M.Si Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua.

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB PROVINSI PAPUA. Mursalam Salim, SE., M.Si Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua. PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB PROVINSI PAPUA Mursalam Salim, SE., M.Si Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua Abstrak Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Promosi dan Investasi

Lebih terperinci