Bab 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Shalat Pengertian Shalat Salat (Bahasa Arab: ;ةالص transliterasi: Shalat), merujuk kepada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Rasulullah SAW sebagai figur pengejawantah perintah Allah. Rasulullah SAW bersabda, Salatlah kalian sesuai dengan apa yang kalian lihat aku mempraktikkannya. Secara bahasa salat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, doa. Sedangkan, menurut istilah, salat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. (Wikipedia 2012).

2 Waktu Shalat Fardhu Waktu salat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Waktu salat sangat berkaitan dengan peristiwa peredaran semu Matahari relatif terhadap bumi. Pada dasarnya, untuk menentukan waktu salat, diperlukan letak geografis, waktu (tanggal), dan ketinggian. urutan waktu salat (dari pagi sampai malam) yaitu imsak, Subuh, syuruq, Zuhur, Asar, Maghrib dan Isya. 1. Syuruq Syuruq adalah terbitnya Matahari. Waktu syuruq menandakan berakhirnya waktu Subuh. Waktu terbit Matahari dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu. 2. Zuhur Waktu istiwa (zawaal) terjadi ketika Matahari berada di titik tertinggi. Istiwa juga dikenal dengan sebutan tengah hari (bahasa Inggris: midday/noon). Pada saat istiwa, mengerjakan ibadah salat (baik wajib maupun sunah) adalah haram. Waktu Zuhur tiba sesaat setelah istiwa, yakni ketika Matahari telah condong ke arah barat. Waktu tengah hari dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu. Secara astronomis, waktu Zuhur dimulai ketika tepi piringan Matahari telah keluar dari garis zenith, yakni garis yang menghubungkan antara pengamat dengan pusat letak Matahari ketika berada di titik tertinggi (istiwa ). Secara teoretis, antara

3 istiwa dengan masuknya zhuhur membutuhkan waktu 2,5 menit, dan untuk faktor keamanan, biasanya pada jadwal salat, waktu Zuhur adalah 5 menit setelah istiwa. 3. Asar Menurut mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali, waktu Asar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Sementara madzab Imam Hanafi mendefinisikan waktu Asar jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Ashar dapat dihitung dengan algoritma tertentu yang menggunakan trigonometri tiga dimensi. Waktu salat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Waktu salat sangat berkaitan dengan peristiwa peredaran semu Matahari relatif terhadap bumi. Pada dasarnya, untuk menentukan waktu salat, diperlukan letak geografis, waktu (tanggal), dan ketinggian. 4. Magrib Waktu Magrib diawali ketika terbenamnya Matahari. Terbenam Matahari di sini berarti seluruh "piringan" Matahari telah "masuk" di bawah horizon (cakrawala). 5. Isya dan Subuh Waktu Isya didefinisikan dengan ketika hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit, hingga terbitnya fajar shaddiq. Sedangkan waktu Subuh diawali ketika terbitnya fajar shaddiq, hingga sesaat sebelum terbitnya Matahari (syuruq). Perlu diketahui, bahwa sesaat setelah Matahari terbenam, langit kita tidak langsung gelap, karena bumi kita memiliki atmosfer sehingga meskipun Matahari

4 berada di bawah horizon (ufuk barat), masih ada cahaya Matahari yang direfraksikan di langit. Dari sisi astronomis, cahaya di langit yang terdapat sebelum terbitnya Matahari dan setelah terbenamnya Matahari dinamakan twilight, yang secara harfiah artinya cahaya di antara dua, yakni antara siang dan malam. Dalam bahasa Arab, twilight disebut syafaq. Secara astronomis, terdapat tiga definisi twilight: a. Twilight Sipil, yakni ketika Matahari berada 6 di bawah horizon b. Twilight Nautikal, yakni ketika Matahari berada 12 di bawah horizon c. Twilight Astronomis, yakni ketika Matahari berada 18 di bawah horizon Astronom menganggap Twilight Astronomis Petang menandakan dimulainya malam hari; namun definisi ini adalah untuk keperluan praktis saja. Secara astronomis, waktu Subuh merupakan kebalikan dari waktu Isya. Menjelang pagi hari, fajar ditandai dengan adanya cahaya yang menjulang tinggi (vertikal) di ufuk timur; Ini dinamakan "fajar kadzib". Cahaya tersebut kemudian menyebar di cakrawala (secara horizontal), dan ini dinamakan fajar shaddiq. Bagi penentuan jadwal waktu salat (yakni munculnya fajar shaddiq dan hilangnya syafaq di petang hari), terdapat variasi penentuan sudut twilight oleh berbagai organisasi. Banyak di antara umat Islam menggunakan Twilight Astronomis (yakni ketika Matahari berada 18 di bawah horizon) sebagai waktu fajar shaddiq. Sebagian yang lain menetapkan kriteria fajar shaddiq atau syafaq terjadi ketika Matahari berada 17, 19, 20, dan bahkan 21. Sebagian yang lain bahkan menggunakan kriteria penambahan 90 menit, 75 menit, atau 60 menit.

5 Sebuah penelitian dan observasi di berbagai tempat di dunia menunjukkan bahwa penentuan sudut twilight tertentu ternyata tidak valid (tidak bisa berlaku) untuk seluruh tempat di bumi ini terhadap peristiwa fajar shaddiq dan hilangnya syafaq. Peristiwa tersebut merupakan fungsi dari letak lintang dan musim yang bervariasi di tempat satu dan lainnya. (Wikipedia,2012) Menghitung Waktu Shalat Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan para ahli astronomi berusaha membuat rumus waktu shalat berdasarkan konsep posisi matahari disuatu daerah, dengan melihat berdasarkan geografis dan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi. Sehingga dengan adanya rumusan matematika ini dapat ditentukan posisi matahari tanpa harus melihat secara langsung dimana matahari berada. Untuk menentukan waktu lima shalat wajib di suatu tempat pada tanggal tertentu, ada beberapa parameter yang mesti diketahui: 1. Koordinat lintang tempat tersebut (L) ataulatitude. Daerah yang terletak di sebelah utara garis khatulistiwa (ekuator) memiliki lintang positif. Sebaliknya, untuk yang disebelah selatan lintangnya negatif. 2. Koordinat bujur tempat tersebut (B) atau longitude. Daerah yang terletak disebelah timur Greenwich memiliki bujur positif.

6 3. Zona waktu tempat tersebut (Z). Daerah yang terletak di sebelah timur Greenwich memiliki Z positif. 4. Ketinggian lokasi dari permukaan laut (H) atau altidude. ketinggian lokasi dari permukaan laut (H) menentukan waktu kapan terbit dan terbenamnya matahari. Tempat yang berada tinggi di atas permukaan laut akan lebih awal menyaksikan matahari terbit serta lebih akhir melihat matahari terbenam, dibandingkan dengan tempat yang lebih rendah. Satuan H adalah meter. 5. Tanggal (D), Bulan (M) dan Tahun (Y). Merupakan parameter yang diperlukan untuk waktu shalat pada tanggal tersebut. Dari tanggal, bulan dan tahun selanjutnya di hitung nilai Julian Day (JD). Dengan rumus sebagai berikut: JJJJ = IINNNN( YY) + IIIIII (MM + 1) + BB + DD Keterangan: a. INT: nilai hasil penjumlahan di ubah ke nilai integer (bilangan bulat) b. Jika M>2, maka M dan Y tidak berubah, c. Jika M = 1 atau M = 2, maka M +12 dan Y dikurangi 1 d. BB = 2 + IIIIII AA YY AA; dimana AA = IIIIII( ) Nilai JD berlaku untuk pukul UT atau saat tengah hari di Greenwich. Untuk JD yang digunakan dalam perhitungan yaitu JD lokasi tempat yang ingin ditentukan waktu shalat. Diperoleh dari JD pukul UT waktu Greenwich dikurangi dengan Z/24, dimana Z adalah zona waktu lokal tersebut. 6. Sudut Deklinasi Matahari (DM). Deklinasi matahari (DM) untuk satu tanggal tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

7 DDDD = sin( TT ) sin( TT ) sin( TT ) Keterangan: T adalah Sudut tanggal, dengan rumus,tt = 2 ππ (JJJJ )/ Equation of Time (ET). Equation of Time untuk satu tanggal dapat dihitung, dengan rumus: EEEE = ( ( UU) sin(ll0) ( UU) cos(ll0) UU) sin(2 LL0) + ( UU) sin(3 LL0) + (320 4 UU) cos(3 LL0) 212 sin(4 LL0))/1000 Keterangan: a. L0 adalah Bujur rata-rata matahari,l0 = 280, ,7698 U b. U = (JD )/ Altitude matahari waktu Subuh dan Isya. Subuh saat fajar menyingsing pagi disebut dawn astronomical twilight yaitu ketika langit tidak lagi gelap dimana atmosfer bumi mampu membiaskan cahaya matahari dari bawah ufuk. Sementara Isya disebut dusk astronomicaltwilight ketika langit tampak gelap karena cahaya matahari di bawah ufuk tidak dapat lagi dibiaskan oleh atmosfer. Nilai altitude matahari berasal dari ketika langit berubah dari gelap menjadi mulai terang, ketika fajar menyingsing di pagi hari dan menyebar secara horisontal dengan seragam. Altitude matahari sangat menentukan metode perhitungan waktu shalat, dimana perbedaan 1 derajat dapat

8 memberikan perbedaan waktu sekitar 4 menit. Terdapat beberapa pendapat mengenai nilai altitude matahari seperti tampak pada tabel berikut. Tabel 2.1 Altitude Matahari Saat Subuh dan Isya 9. Tetapan panjang bayangan Ashar, dalam hal ini terdapat dua pendapat berbeda. Pendapat madzhab Imam Syafi'i menyatakan panjang bayangan benda saat Ashar adalah tinggi benda ditambah panjang bayangan saat Zhuhur. Sementara madzhab Imam Hanafi menyatakan panjang bayangan benda saat Ashar sama dengan dua kali tinggi benda ditambah panjang bayangan saat Zhuhur. Setiap parameter sangat menentukan datangnya waktu shalat, bila salah satu parameter kurang akurat maka ketepatan datangnya waktu shalat akan sebanding.

9 Waktu shalat dapat ditentukan dengan menggunakan rumus-rumus pergerakkan matahari dengan tepat. Berikut adalah rumus waktu shalat: 1. Rumus Waktu Shalat Subuh 2. Rumus Waktu Shalat Zuhur WWWWWWWWWW ZZZZhuuuu = 12 + ZZ BB 15 EEEE Rumus Waktu Shalat Ashar Dimana MA merupakan Mazhab yang digunakan, MA sama dengan 1 untuk mazhab imam Syafi'i dan MA sama dengan 2 untuk Mazhab imam Hanafi. 4. Rumus Waktu Shalat Magrib

10 5. Rumus Waktu Shalat Isya 2.2 Kiblat Pengertian Kiblat Dalam Qur'an, dikatakan Muslim harus menghadap Kabah di Mekkah selagi menegakkan shalat. Cukuplah bagi mereka yang tidak berada di Mekkah berdiri mengarah ke sana sehingga orang bisa mengatakan ia berdiri dalam arah Kiblat. Agama Islam memperkenalkan Kabah sebagai pusat pemujaan Allah dan Muslim diperintahkan menghadap Kiblat di mana pun mereka berada di bumi, sehingga persaudaraan, kesatuan, dan ketertiban di antara mereka dapat dipertahankan. (HarunYahya, 2012) Menentukan Arah Kiblat Koordinat Posisi Geografis Bola (sphere) adalah benda tiga dimensi yang unik dimana jarak antara setiap titik di permukaan bola dengan titik pusatnya selalu sama. Karena bumi sangat mirip dengan bola, maka cara menentukan arah dari satu tempat (misalnya masjid) ke tempat lain (misalnya Ka'bah) dapat dilakukan dengan mengandaikan bumi seperti bola.

11 Setiap titik di permukaan bumi dapat dinyatakan dalam duat koordinat, yaitu bujur (longitude) dan lintang (latitude). Semua titik yang memiliki bujur nol terletak pada garis meridian Greenwich (setengah lingkaran besar yang menghubungkan kutub utara dan selatan dan melewati Greenwich). Sementara itu semua titik yang memiliki lintang nol terletak pada garis ekuator (khatulistiwa). Bujur timur terletak di sebelah timur Greenwich, sedangkan bujur barat terletak di sebelah barat Greenwich. Sesuai kesepakatan umum, bujur timur bernilai positif, sedangkan bujur barat bernilai negatif. Sementara itu semua titik yang terletak di sebelah utara ekuator disebut lintang utara, demikian juga untuk titik di selatan ekuator disebut lintang selatan. Lintang utara bernilai positif, sedangkan lintang selatan bernilai negatif. Gambar 2.1 Pembagian Bumi Berdasarkan Bujur dan Lintang

12 Ilmu Ukur Segitiga Bola Ilmu ukur segitiga bola atau disebut juga dengan istilah trigonometri bola (spherical trigonometri) adalah ilmu ukur sudut bidang datar yang diaplikasikan pada permukaan berbentuk bola yaitu dalam hal ini Bumi. Segitiga bola menjadi ilmu andalan tidak hanya untuk menghitung arah kiblat bahkan termasuk jarak lurus dua buah tempat di permukaan bumi. Sebagaimana yang sudah disepakati secara umum bahwa yang disebut arah adalah jarak terpendek berupa garis lurus ke suatu tempat, sehingga Kiblat juga menunjukkan arah terpendek dari suatu lokasi ke Ka'bah. Karena bentuk bumi yang bulat, jarak ini membentuk busur besar sepanjang permukaan bumi. Lokasi Ka'bah berdasarkan pengukuran menggunakan Global Positioning System (GPS) maupun menggunakan software Google Earth secara astronomi berada di 21 25' Lintang Utara dan 39 50' Perhitungan dan pengukuran arah kiblat dilakukan dengan derajat sudut dari titik kutub Utara, dengan menggunakan alat bantu mesin hitung atau kalkulator. Adapun untuk menghitung arah kiblat, ada 3 buah variabel yang diperlukan, yaitu: 1. Lokasi Ka'bah (Mekah) 2. Lokasi yang akan ditentukan arah kiblatnya. 3. Kutub utara

13 Gambar 2.2 Segitiga Bola ABC yang menghubungkan titik A (Ka'bah), titik B (Lokasi), dan titik C (Kutub Utara) Berdasarkan ketiga variabel ini, lokasi Ka'bah dan Kutub Utara adalah dua variabel yang tetap, sedangkan Lokasi yang akan ditentukan arah kiblat senantiasa berubah. Bila ketiga variabel tersebut digambarkan pada permukaan bumi, maka akan membentuk segitiga bola ABC seperti tampak pada Gambar. Dimana titik A merupakan Lokasi Ka'bah, B Lokasi yang ditentukan arah kiblat dan titik C Kutub Utara. Titik A (Ka'bah) memiliki koordinat bujur Ba dan lintang La. Titik B (Lokasi) memiliki koordinat bujur Bb dan lintang Lb. Titik C memiliki lintang 90 derajat. Busur a adalah panjang busur yang menghubungkan titk B dan C. Busur b adalah panjang busur yang menghubungkan titik A dan C. Busur c adalah panjang busur yang menghubungkan titik A dan B. Sudut C tidak lain adalah selisih antara bujur Ba dan bujur Bb. Jadi sudut C = Ba Bb. Sementara sudut B adalah arah menuju titk A (Ka'bah). Jadi arah kiblat dari titik B dapat diketahui dengan menentukan besar sudut B. Dianggap jari-jari bumi sama dengan 1. Sudut yang menghubungkan titik di khatulistiwa, pusat bumi dan kutub utara adalah 90 derajat. Karena lintang titik A

14 adalah La, maka busur b sama dengan 90 La. Karena lintang titik B adalah Lb, maka busur a sama dengan 90 Lb Rumus Segitiga Bola Dalam trigonometri bola, terdapat rumus-rumus standar sebagai berikut: Gambar 2.3. Segitiga Bola cos(b) = cos(a) cos(c) + sin(a) sin(c) cos(b) cos(c) = cos(a) cos(b) + sin(a) sin(b) cos (C) Dengan menggabungkan ketiga rumus di atas diperoleh rumus sebagai berikut: Sehingga sudut B adalah: B = arctan(tan(b))

15 Azimuth arah kiblat ditujukkan oleh sudut B. Azimuth 0 derajat menunjukkan arah utara (true north). Nilai B sangat tergantung dari pembilang dan penyebut pada ruas kanan rumus tan(b). Dengan kata lain, nilai B bergantung pada nilai sin(ba Bb) dan nilai cos(lb)*tan(la) sin(lb)*cos(ba Bb). Untuk memudahkan, tan(b) dapat ditulis sama dengan y/x. Sehingga nilai sudut B yang sesuai bergantung pula dari positif atau negatifnya nilai x dan y, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Jika x positif dan y positif, maka tan(b) positif yang menghasilkan 0 < B < Jika x negatif dan y positif, maka tan(b) negatif yang menghasilkan 90 < B < Jika x negatif dan y negatif, maka tan(b) positif yang menghasilkan 180 < B < 270 atau -180 < B < -90. Jika B negatif, maka ditambahkan dengan 360 derajat. 4. Jika x positif dan y negatif, maka tan(b) negatif yang menghasilkan 270 < B < 360 atau -90 < B < 0. Setelah mengetahui sudut azimuth kiblat, maka selanjutnya menentukan kutub utara sejati (true north). Dari kutub utara sejati tersebut ditambahkan dengan nilai azimuth yang ditemukan dengan pergerakkan searah jarum jam, sehingga didapatkan arah kiblat pada lokasi Location Based Service (LBS) Layanan Berbasis lokasi adalah layanan informasi yang dapat diakses melalui mobile sevice dengan mengunakan mobile network, yang dilengkapi kemampuan untuk memanfaatkan lokasi dari mobile device tersebut. LBS memberikan kemungkinan komunikasi dan interaksi dua arah. Oleh karena itu pengguna memberitahu penyedia

16 layanan untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan, dengan referensi posisi pengguna tersebut. Layanan berbasis lokasi dapat digambarkan sebagai suatu layanan yang berada pada pertemuan tiga teknologi yaitu:geographic Information System, Internet Service, dan Mobile Devices, hal ini dapat dilihat pada gambar LBS adalah pertemuan dari tiga teknologi. dua, yaitu: Secara Garis besar jenis Layanan Berbasis Lokasi juga dapat dibagi menjadi 1.Pull Service: Layanan diberikan berdasarkan permintaan dari pelanggan akan kebutuhan suatu informasi. Jenis layanan ini dapat dianalogikan seperti menggakses suatu web pada jaringan internet. 2.Push Service: Layanan ini diberikan langsung oleh sevice provider tanpa menunggu permintaan dari pelanggan, tentu saja informasi yang diberikan tetap berkaitan dengan kebutuhan pelanggan Komponen LBS Dalam Layanan Berbasis Lokasi terdapat Lima komponen penting yaitu: 1. Mobile Devices: Suatu alat yang digunakan oleh pengguna untuk meminta informasi yang dibutuhkan. Informasi dapat diberikan dalam bentuk suara, gambar, dan text.

17 2. Comunication Network: Komponen kedua adalah jaringan komunikasi yang mengirim data pengguna dan informasi yang diminta dari mobile terminal ke Service Provider kemudian mengirimkan kembali informasi yang diminta ke pengguna. Communicationnetwork dapat berupa jaringan seluler (GSM, CDMA), Wireless Local Area Network (WLAN), atau Wireless Wide Area Network (WWAN) 3. Positioning Component: Untuk memproses suatu layanan maka posisi pengguna harus diketahui 4. Service and Aplication Provider: Penyedia layanan menawarkan berbagai macam layanan kepada pengguna dan bertanggung jawab untuk memproses informasi yang diminta oleh pengguna. 5. Data and Content Provider: Penyedia layanan tidak selalu menyimpan semua data yang dibutuhkan yang bisa diakses oleh pengguna. Untuk itu, data dapat diminta daridata and Content Provider. Selanjutnya Service and Aplication Provider mengirim informasi yang telah diolahmelaui jaringan internet dan jaringan komunikasi.pada akhirnya pengguna dapat menerima informasiyang diinginkan Google Maps Google Maps merupakan layanan darigoogle yang mempermudah pengunanya untukmelakukan kemampuan pemetaan untuk aplikasiyang dibuat. Sedangkan Google Maps APImemungkinkan pengembangan untukmengintegrasikan Google Maps ke

18 dalam situs web.dengan menggunakan Google Maps APImemungkinkan untuk menanamkan situs GoogleMaps ke dalam situs eksternal, di mana situs datatertentu dapat dilakukan overlay. Meskipun pada awalnya hanya JavaScriptAPI, API Maps sejak diperluas untuk menyertakansebuah API untuk Adobe Flash aplikasi, layananuntuk mengambil gambar peta statis, dan layananweb untuk melakukan geocoding, menghasilkanpetunjuk arah mengemudi, dan mendapatkan profilelevasi. Kelas kunci dalam perpustakaan Mapsadalah MapView, sebuah subclass dari ViewGroupdalam standar perpustakaan Android. SebuahMapView menampilkan peta dengan data yangdiperoleh dari layanan Google Maps. BilaMapView memiliki fokus, dapat menangkap tombolyang ditekan dan gerakan sentuh untuk pan danzoom peta secara otomatis, termasuk penangananpermintaan jaringan untuk ubin peta tambahan. Inijuga menyediakan semua elemen UI yangdiperlukan bagi pengguna untuk mengendalikanpeta. Aplikasi tersebut juga dapat menggunakanmetode MapView kelas untuk mengontrolmapview secara terprogram dan menariksejumlah jenis Tampilan di atas peta. Secara umum, kelas MapViewmenyediakan pembungkus di Google Maps APIyang memungkinkan aplikasi tersebutmemanipulasi data Google Maps melalui metodekelas, dan itu memungkinkan dikerjakan dengandata Maps seperti jenis lain Views. PerpustakaanMaps eksternal bukan bagian dari perpustakaanandroid standar,

19 sehingga tidak mungkin adapada beberapa perangkat Android biasa.demikian pula, perpustakaan Maps eksternaltidak termasuk dalam perpustakaan Androidstandar yang disediakan dalam SDK. Google APIpengaya menyediakan perpustakaan Maps untuksehingga dapat mengembangkan, membangun,dan menjalankan aplikasi berbasis peta di SDKAndroid, dengan akses penuh ke data GoogleMaps.(Arifin et al., 2012) Android Pengertian Android Android adalah satu kumpulan perangkat lunak yang dapat berupa sistem operasi, middleware, dan aplikasi kunci perangkat mobile. Android terdiri dari satu tumpukan yang lengkap, mulai dari boot loader, device driver, dan fungsi-fungsi pustaka, hingga perangkat lunak API, termasuk aplikasi dan SDK (Software Depelopment Kit). Jadi, sebenarnya Android bukanlah satu perangkat tertentu, melainkan sebuah platform yang dapat digunakan dan di adaptasikan untuk mendukung berbagai konfigurasi perangkat keras. Walaupun kelas utama perangkat yang didukung oleh Android adalah telepon mobile, tetapi sekarang ini juga digunakan pada electronic book readers, netbooks, table, dan set-top boxes (STB) (Collins et al., 2012) Sejarah Android

20 Pada mulanya terdapat berbagai macam sistem operasi pada perangkat selular, diantaranya sistem operasi Symbian, Microsoft Windows Mobile, Mobile Linux, iphone, dan sistem operasi lainnya. Namun diantara sistem operasi yang ada belum mendukung standar dan penerbitan API yang dapat dimanfaatkan secara keseluruhan dan dengan biaya yang murah. Kemudian Google ikut berkecimpung didalamnya dengan platformandroid, yang menjanjikan keterbukaan, keterjangkauan, open source, dan framework berkualitas. Pada tahun 2005, Google mengakuisisi perusahaan Android Inc. Untuk memulai pengembangan platformandroid. Dimana terlibat dalam pengembangan ini Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Pada pertengahan 2007 sekelompok pemimpin industri bersama-sama membentuk aliansi perangkat selular terbuka, Open Handset Alliance (OHA). Bagian dari tujuan aliansi ini adalah berinovasi dengan cepat dan menanggapi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, dengan produk awalnya adalah platformandroid. Dimana Android dirancang untuk melayani kebutuhan operator telekomunikasi, manufaktur handset, dan pengembang aplikasi. OHA berkomitmen untuk membuat Androidopen source dengan lisensi Apache versi 2.0. Android pertama kali diluncurkan pada 5 November 2007, dan smartphone pertama yang menggunakan sistem operasi Android dikeluarkan oleh T-Mobile dengan sebutan G1 pada bulan September Hingga saat ini Android telah merilis

21 beberapa versi Android untuk menyempurnakan versi sebelumnya. Selain berdasarkan penomoran, pada setiap versi Android terdapat kode nama berdasarkan nama-nama kue. Hingga saat ini sudah terdapat beberapa versi yang telah diluncurkan, pada tabel berikut diberikan daftar lengkap versi-versi Android hingga peluncuran terakhirnya pada tahun Tabe1 2.2 Versi-Versi Android Versi Android Tanggal Peluncuran API Level Nama Kode September Februari April Cupcake September Donut Oktober Eclair Desember Maret Mei Froyo (Frozen Yoghurt) Desember Gingerbread Februari Februari HoneyComb Mei Juli Oktober Ice Cream Sandwitch Desember Anatomi Android Dalam paket sistem operasi Android tediri dari beberapa unsur seperti tampak pada gambar 2.1. Secara sederhana arsitektur Android merupakan sebuah kernel Linux dan sekumpulan pustaka C / C++ dalam suatu framework yang menyediakan dan mengatur alur proses aplikasi.

22 Gambar 2.4 Detail Anatomi Android Linux Kernel Android dibangun di atas kernel Linux 2.6. Namun secara keseluruhan Android bukanlah linux, karena dalam Android tidak terdapat paket standar yang dimiliki oleh linux lainnya. Linux merupakan sistem operasi terbuka yang handal dalam manajemen memori dan proses. Oleh karenanya pada Android hanya terdapat beberapa servis yang diperlukan seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, jaringan dan driver. Kernel linux menyediakan driver layar, kamera, keypad, WiFi, Flash Memory, audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan lubang keamanan Libraries

23 Android menggunakan beberapa paket pustaka yang terdapat pada C/C++ dengan standar Berkeley Software Distribution (BSD) hanya setengah dari yang aslinya untuk tertanam pada kernel Linux. Beberapa pustaka diantaranya: 1. Media Library untuk memutar dan merekam berbagai macam format audio dan video. 2. Surface Manager untuk mengatur hak akses layer dari berbagai aplikasi. 3. Graphic Library termasuk didalamnya SGL dan OpenGL, untuk tampilan 2D dan 3D. 4. SQLite untuk mengatur relasi database yang digunakan pada aplikasi. 5. SSl dan WebKit untuk browser dan keamanan internet. Pustaka-pustaka tersebut bukanlah aplikasi yang berjalan sendiri, namun hanya dapat digunakan oleh program yang berada di level atasnya. Sejak versi Android 1.5, pengembang dapat membuat dan menggunakan pustaka sendiri menggunakan Native Development Toolkit (NDK) Android Runtime Pada Android tertanam paket pustaka inti yang menyediakan sebagian besar fungsi Android. Inilah yang membedakan Android dibandingkan dengan sistem operasi lain yang juga mengimplementasikan Linux. Android Runtime merupakan mesin virtual

24 yang membuat aplikasi Android menjadi lebih tangguh dengan paket pustaka yang telah ada. Dalam Android Runtime terdapat 2 bagian utama, diantaranya: 1. Pustaka Inti, Android dikembangkan melalui bahasa pemrograman Java, tapi Android Runtime bukanlah mesin virtual Java. Pustaka inti Android menyediakan hampir semua fungsi yang terdapat pada pustaka Java serta beberapa pustaka khusus Android. 2. Mesin Virtual Dalvik, Dalvik merupakan sebuah mesin virtual yang dikembangkan oleh Dan Bornstein yang terinspirasi dari nama sebuah perkampungan yang berada di Iceland. Dalvik hanyalah interpreter mesin virtual yang mengeksekusi file dalam format Dalvik Executable (*.dex). Dengan format ini Dalvik akan mengoptimalkan efisiensi penyimpanan dan pengalamatan memori pada file yang dieksekusi. Dalvik berjalan di atas kernel Linux 2.6, dengan fungsi dasar seperti threading dan manajemen memori yang terbatas Application Framework Kerangka aplikasi menyediakan kelas-kelas yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Android. Selain itu, juga menyediakan abstraksi generik untuk mengakses perangkat, serta mengatur tampilan user interface dan sumber daya aplikasi. Bagian terpenting dalam kerangka aplikasi Android adalah sebagai berikut: 1. Activity Manager, berfungsi untuk mengontrol siklus hidup aplikasi dan menjaga keadaan Backstack untuk navigasi penggunaan. 2. Content Providers, berfungsi untuk merangkum data yang memungkinkan digunakan oleh aplikasi lainnya, seperti daftar nama.

25 3. Resuource Manager, untuk mengatur sumber daya yang ada dalam program. Serta menyediakan akses sumber daya diluar kode program,seperti karakter, grafik, dan file layout. 4. Location Manager, berfungsi untuk memberikan informasi detail mengenai lokasi perangkat Android berada. 5. Notification Manager, mencakup berbagai macam peringatan seperti, pesan masuk, janji, dan lain sebagainya yang akan ditampilkan pada status bar Application Layer Puncak dari diagram arsitektur Android adalah lapisan aplikasi dan widget. Lapisan aplikasi merupakan lapisan yang paling tampak pada pengguna ketika menjalankan program. Pengguna hanya akan melihat program ketika digunakan tanpa mengetahui proses yang terjadi dibalik lapisan aplikasi. Lapisan ini berjalan dalam Android runtime dengan menggunakan kelas dan service yang tersedia pada framework aplikasi. Lapisan aplikasi Android sangat berbeda dibandingkan dengan sistem operasi lainnya. Pada Android semua aplikasi, baik aplikasi inti (native) maupun aplikasi pihak ketiga berjalan diatas lapisan aplikasi dengan menggunakan pustaka API (Application Programming Interface) yang sama Komponen Aplikasi

26 Fitur penting Android adalah bahwa satu aplikasi dapat menggunakan elemen dari aplikasi lain (untuk aplikasi yang memungkinkan). Sebagai contoh, sebuah aplikasi memerlukan fitur scroller dan aplikasi lain telah mengembangkan fitur scroller yang baik dan memungkinkan aplikasi lain menggunakannya. Maka pengembang tidak perlu lagi mengembangkan hal serupa untuk aplikasinya, cukup menggunakan scroller yang telah ada. Agar fitur tersebut dapat bekerja, sistem harus dapat menjalankan aplikasi ketika setiap bagian aplikasi itu dibutuhkan, dan pemanggilan objek java untuk bagian itu. Oleh karenanya Android berbeda dari sistem-sistem lain, Android tidak memiliki satu tampilan utama program seperti fungsi main() pada aplikasi lain. Sebaliknya, aplikasi memiliki komponen penting yang memungkinkan sistem untuk memanggil dan menjalankan ketika dibutuhkan Activities Activity merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah aplikasi, karena Activity menyajikan tampilan visual program yang sedang digunakan oleh pengguna. Setiap Activity dideklarasikan dalam sebuah kelas yang bertugas untuk menampilkan antarmuka pengguna yang terdiri dari Views dan respon terhadap Event. Setiap aplikasi memiliki sebuah activity atau lebih. Biasanya pasti akan ada activity yang pertama kali tampil ketika aplikasi dijalankan. Perpindahan antara activity dengan activity lainnya diatur melalui sistem, dengan memanfaatkan activity stack. Keadaan suatu activity ditentukan oleh posisinya

27 dalam tumpukan acitivity, LIFO (Last In First Out) dari semua aplikasi yang sedang berjalan. Bila suatu activity baru dimulai, activity yang sebelumnya digunakan maka akan dipindahkan ketumpukan paling atas. Jika pengguna ingin menggunakan activity sebelumnya, cukup menekan tombol Back, atau menutup activity yang sedang digunakan, maka activity yang berada diatas akan aktif kembali. Memory Manager Android menggunakan tumpukkan ini untuk menentukan prioritas aplikasi berdasarkan activity, memutuskan untuk mengakhiri suatu aplikasi dan mengambil sumber daya dari aplikasi tersebut. Ketika activity diambil dan disimpan dalam tumpukkan activity terdapat 4 kemungkinan kondisi transisi yang akan terjadi, yaitu: 1. Active, setiap activity yang berada ditumpukan paling atas, maka dia akan terlihat, terfokus, dan menerima masukkan dari pengguna. Android akan berusaha untuk membuat activity aplikasi ini untuk untuk tetap hidup dengan segala cara, bahkan akan menghentikan activity yang berada dibawah tumpukkannya jika diperlukan. Ketika activity sedang aktif, maka yang lainnya akan dihentikan sementara. 2. Paused, dalam beberapa kasus activity akan terlihat tapi tidak terfokus pada kondisi inilah disebut paused. Keadaan ini terjadi jika activity transparan dan tidak fullscreen pada layar. Ketika activity dalam keadaan paused, dia terlihat active namun tidak dapat menerima masukkan dari pengguna. Dalam kasus ekstrim, Android akan menghentikan activity dalam keadaan paused ini, untuk menunjang sumber daya bagi activity yang sedang aktif.

28 3. Stopped, ketika sebuah activity tidak terlihat, maka itulah yang disebut stopped. Activity akan tetap berada dalam memori dengan semua keadaan dan informasi yang ada. Namun akan menjadi kandidat utama untuk dieksekusi oleh sistem ketika membutuhkan sumberdaya lebih. Oleh karenanya ketika suatu activity dalam kondisi stopped maka perlu disimpan data dan kondisi antarmuka saat itu. Karena ketika activity telah keluar atau ditutup, maka dia akan menjadi inactive. 4. Inactive, kondisi ketika activity telah dihentikan dan sebelum dijalankan. Inactive activity telah ditiadakan dari tumpukan activity sehingga perlu restart ulang agar dapat tampil dan digunakan kembali. Kondisi transisi ini sepenuhnya ditangani oleh manajer memori Android. Android akan memulai menutup aplikasi yang mengandung activity inactive, kemudian stopped activity, dan dalam kasus luar biasa paused activity juga akan di tutup Services Suatu service tidak memiliki tampilan antarmuka, melainkan berjalan di background untuk waktu yang tidak terbatas. Komponen service diproses tidak terlihat, memperbarui sumber data dan menampilkan notifikasi. Service digunakan untuk melakukan pengolahan data yang perlu terus diproses, bahkan ketika Activity tidak aktif atau tidak tampak.

29 Intents Intens merupakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan tindakan tertentu, seperti memilih foto, menampilkan halaman web, dan lain sebagainya. Intents tidak selalu dimulai dengan menjalankan aplikasi, namun juga digunakan oleh sistem untuk memberitahukan ke aplikasi bila terjadi suatu hal, misal pesan masuk. Intents dapat eksplisit atau implisit, contohnya jika suatu aplikasi ingin menampilkan URL, sistem akan menentukan komponen apa yang dibutuhkan oleh Intents tersebut Broadcast Receivers Broadcast Receivers merupakan komponen yang sebenarnya tidak melakukan apa-apa kecuali menerima dan bereaksi menyampaikan pemberitahuan. Sebagian besar Broadcast berasal dari sistem misalnya, Baterai sudah hampir habis, informasi zona waktu telah berubah, atau pengguna telah merubah bahasa default pada perangkat. Sama halnya dengan service, Broadcast Receivers tidak menampilkan antarmuka pengguna. Namun, Broadcast Receivers dapat menggunakan Notification Manager untuk memberitahukan sesuatu kepada pengguna Content Providers Content Providers digunakan untuk mengelola dan berbagi database. Data dapat disimpan dalam file sistem, dalam database SQLite, atau dengan cara lain yang pada prinsipnya sama. Dengan adanya Content Provider memungkinkan antar aplikasi

30 untuk saling berbagi data. Komponen ini sangat berguna ketika sebuah aplikasi membutuhkan data dari aplikasi lain, sehingga mudah dalam penerapannya Tipe Aplikasi Android Terdapat tiga kategori aplikasi pada Android, yaitu: 1. Foreground Activity Aplikasi yang hanya dapat dijalankan jika tampil pada layar dan tetap efektif walaupun tidak terlihat. Aplikasi dengan tipe ini pasti mempertimbangkan siklus hidup activity, sehingga perpindahan antar activity dapat berlangsung dengan lancar. 2. Background Service Aplikasi yang memiliki interaksi terbatas dengan user, selain dari pengaturan konfigurasi, semua dari prosesnya tidak tidak tampak pada layar. Contohnya aplikasi penyaringan panggilan atau sms auto respon. 3. Intermittent Activity Aplikasi yang masih membutuhkan beberapa masukkan dari pengguna, namun sebagian sangat efektif jika dijalankan di background dan jika diperlukan akan memberi tahu pengguna tentang kondisi tertentu. Contohnya pemutar musik. Untuk aplikasi yang kompleks akan sulit untuk menentukan kategori aplikasi tersebut apalagi aplikasi memiliki ciri-ciri dari semua kategori. Oleh karenanya perlu pertimbangan bagaimana aplikasi tersebut digunakan dan menentukan kategori aplikasi yang sesuai Siklus Hidup Aplikasi Android Siklus hidup aplikasi Android dikelola oleh sistem, berdasarkan kebutuhan pengguna, sumberdaya yang tersedia, dan sebagainya. Misalnya Pengguna ingin menjalankan browser web, pada akhirnya sistem yang akan menentukan menjalankan aplikasi.

31 Sistem sangat berperan dalam menentukan apakah aplikasi dijalankan, dihentikan sementara, atau dihentikan sama sekali. Jika pengguna ketika itu sedang menjalankan sebuah Activity, maka sistem akan memberikan perioritas utama untuk aplikasi yang tersebut. Sebaliknya, jika suatu Activity tidak terlihat dan sistem membutuhkan sumber daya yang lebih, maka Activity yang prioritas rendah akan ditutup. Android menjalankan setiap aplikasi dalam proses secara terpisah, yang masing-masing memliki mesin virtual pengolah sendiri, dengan ini melindungi penggunaan memori pada aplikasi. Selain itu juga Android dapat mengontrol aplikasi mana yang layak menjadi prioritas utama. Karenanya Android sangat sensitive dengan siklus hidup aplikasi dan komponen-komponennya. Perlu adanya penanganan terhadap setiap kondisi agar aplikasi menjadi stabil. Gambar 2.2 Prioritas menunjukkan prioritas dari aplikasi. Gambar 2.5 Prioritas Aplikasi Berdasarkan Activity

32 Kelebihan Android Sudah banyak platform untuk perangkat selular saat ini, termasuk didalamnya Symbian, iphone, Windows Mobile, BlackBerry, Java Mobile Edition, Linux Mobile (LiM0), dan banyak lagi. Namun ada beberapa hal yang menjadi kelebihan Android. Walaupun beberapa fitur-fitur yang ada telah muncul sebelumnya pada platform lain, Android adalah yang pertama menggabungkan hal seperti berikut: 1. Keterbukaan, Bebas pengembangan tanpa dikenakan biaya terhadap sistem karena berbasiskan Linux dan open source. Pembuat perangkat menyuka hal ini karena dapat membangun platform yang sesuai yang diinginkan tanpa harus membayar royality. Sementara pengembang software menyukai karena Android dapat digunakan diperangkat manapun dan tanpa terikat oleh vendor manapun. 2. Arsitektur komponen dasar Android terinspirasi dari teknologi internet Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi lainnya, bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan. 3. Banyak dukungan service, kemudahan dalam menggunakan berbagai macam layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian lokasi, database SQL, browser dan penggunaan peta. Semua itu sudah tertanam pada Android sehingga memudahkan dalam pengembangan aplikasi.

33 4. Siklus hidup aplikasi diatur secara otomatis, setiap program terjaga antara satu sama lain oleh berbagai lapisan keamanan, sehingga kerja sistem menjadi lebih stabil. Pengguna tak perlu kawatir dalam menggunakan aplikasi pada perangkat yang memorinya terbatas. 5. Dukungan grafis dan suarat terbaik, dengan adanya dukungan 2D grafis dan animasi yang diilhami oleh Flash menyatu dalam 3D menggunakan OpenGL memungkinkan membuat aplikasi maupun game yang berbeda. 6. Portabilitas aplikasi, aplikasi dapat digunakan pada perangkat yang ada saat ini maupun yang akan datang. Semua program ditulis dengan menggunakan bahas pemrograman Java dan dieksekusi oleh mesin virtual Dalvik, sehingga kode program portabel antara ARM, X86, dan arsitektur lainnya. Sama halnya dengan dukungan masukan seperti penggunaan Keyboard, layar sentuh, trackball dan resolusi layar semua dapat disesuaikan dengan program Lingkungan Pengembangan Android Untuk membangun perangkat lunak aplikasi Android, ada beberapa perkakas (tools) yang diperlukan, mulai dari lingkungan pengembangan, alat-alat bantu pengembagan kompiler, dll. (Haseman, 2008; Mednieks et al., 2010) Java Development Kit (JDK)

34 JDK menyediakan perkakas yang diperlukan untuk mengembangkan program Java, yang memuat semua perkakas (tools) dan pustaka (libraries) yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi berbasis Java, misalnya Java compiler yang digunakan oleh IDE dan SDK. Disamping itu, JDK juga memuat Java Runtime Environment (JRE) yang memungkinkan program Java seperti Eclipse, hanya JRE nilai yang diperlukan IDE Eclipse Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platformindependent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse: 1. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X. 2. Multi-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya. 3. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.

35 Gambar 2.6 Eclipse Indigo Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in Android SDK Android Software Development Kit (SDK) adalah sekumpulan file yang terdiri dari pustaka, kode eksekusi, skrip, dokumentasi dll. Android SDK dapat di unduh secara gratis di Google Build Target Build Targe adalah aplikasi akhir sesuai dengan versi Android yang mendukung bermacam-macam versi sitem operasi Android dengan level API (Aplication

36 Programming Interface). Untuk keperluan ini digunakan SDK dan AVD (Android Virtual Device) Manager. API merupakan inti dari Android SDK yang memuat kumpulan fungsi, metode, sifat-sifat, class, dan pustaka yang digunakan oleh pengembang aplikasi untuk mebuat program yang sesuai untuk platform tertentu. API terdiri dari kumpulan Google API dan Optional API Android Development Tools (ADT) ADT menambahkan fungsionalitas khusus Android pada Eclipse, sehingga Eclipse dapat membangun aplikasi Android, menjalankan Android Emulator, terhubung ke layanan debugging pada emulator, menyunting berkas XML Android, membuat paket aplikasi Android (berkas-berkas.apk), dan melaksanakan tugas-tugas spesifik Android. Dengan Android Emulator, misalnya, kita dapat menjalankan aplikasi untuk versi Android dan level API tertentu dari komputer tanpa harus menjalankan langsung di peralatan yang diperlukan. (Sitompul, 2012).

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang penyelesaian masalah yang akan memberikan jalan keluarnya. Dalam hal ini akan dikemukakan beberapa teori-teori yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Contoh

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA H. Aplikasi Istilah aplikasi berasal dari bahasa inggris application yang berarti penerapan, lamaran ataupun penggunaan. Sedangkan secara istilah aplikasi adalah suatu program yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Aplikasi Aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Contoh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku memiliki arti lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. Kertas-kertas bertulisan itu mempunyai tema bahasan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KARTU KONSULTASI Kartu konsultasi adalah kartu untuk melakukan proses konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan sebagai bukti mahasiswa

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android

Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android M. Abdurrozzaq Almuzakki Program Studi Teknik Informatika - S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Billy Pramboro Putra Dosen Pembimbing: Umi Laili Yuhana S.Kom M.Sc

Billy Pramboro Putra Dosen Pembimbing: Umi Laili Yuhana S.Kom M.Sc Billy Pramboro Putra 510610078 Dosen Pembimbing: Umi Laili Yuhana S.Kom M.Sc Dalam catatan Asosiasi Telepon Seluler Indonesia sekitar 180 juta penduduk Indonesia (60%) sudah menjadi pelanggan layanan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE TOUR SYSTEM (MTS) BERBASIS SMARTPHONE ANDROID UNTUK PEMANDU PARIWISATA KOTA MEDAN

RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE TOUR SYSTEM (MTS) BERBASIS SMARTPHONE ANDROID UNTUK PEMANDU PARIWISATA KOTA MEDAN RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE TOUR SYSTEM (MTS) BERBASIS SMARTPHONE ANDROID UNTUK PEMANDU PARIWISATA KOTA MEDAN Kristian Telaumbanua 1, Arliyanto Zai 2 1,2 STMIK Mikroskil Medan Jl. Thamrin No. 122, 124,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI II-1

BAB II DASAR TEORI II-1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Location Based Service. Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah sebuah layanan informasi yang dapat diakses dengan perangkat bergerak melalui jaringan dan

Lebih terperinci

Aplikasi Pengingat Shalat dan Arah Kiblat Menggunakan Global. Positioning System (GPS) Berbasis Android 1.6 TUGAS AKHIR

Aplikasi Pengingat Shalat dan Arah Kiblat Menggunakan Global. Positioning System (GPS) Berbasis Android 1.6 TUGAS AKHIR Aplikasi Pengingat Shalat dan Arah Kiblat Menggunakan Global Positioning System (GPS) Berbasis Android 1.6 TUGAS AKHIR Oleh: 115.06.0034 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA 2010

Lebih terperinci

Mobile Programming. Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP

Mobile Programming. Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP Mobile Programming rendra@uigm.ac.id Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP Market Share Platform Smartphone Android Android adalah sebuah tumpukan software untuk peralatan bergerak yang terdiri dari sistim

Lebih terperinci

PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN Politeknik Elektronika Negeri Surabaya SEJARAH ANDROID Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sistem operasi berbasisi java yang berjalan pada kernel 2.6 Linux.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sistem operasi berbasisi java yang berjalan pada kernel 2.6 Linux. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Android Android adalah sistem operasi berbasisi java yang berjalan pada kernel 2.6 Linux. Aplikasi android yang dikembangkan menggunakan java dan menyesuaikan ke dalam bentuk platform

Lebih terperinci

Aplikasi Location Based Service untuk Sistem Informasi Publikasi Acara pada Platform Android

Aplikasi Location Based Service untuk Sistem Informasi Publikasi Acara pada Platform Android Aplikasi Location Based Service untuk Sistem Informasi Publikasi Acara pada Platform Android Juwita Imaniar 1, Arifin ST. MT 2, Ahmad Subhan Khalilullah 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Judul Platform Deskripsi

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Judul Platform Deskripsi BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka Parameter Penulis Frans Napitupulu (2011) Abdul Latif (2012) Iqbal Fauzi (2012) Judul Platform Deskripsi Aplikasi

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 1.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 1.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 1.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu pernah mengangkat topik serupa dengan penelitian ini sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian ini. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. komponen yang berguna melakukan pengolahan data meupun kegiatan-kegiatan. seperti pembuatan dokumen atau pengolahan data.

BAB II LANDASAN TEORI. komponen yang berguna melakukan pengolahan data meupun kegiatan-kegiatan. seperti pembuatan dokumen atau pengolahan data. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut ALI ZAKI dan SMITDEV COMMUNITY Aplikasi adalah komponen yang berguna melakukan pengolahan data meupun kegiatan-kegiatan seperti pembuatan dokumen atau pengolahan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID. Abstrak

APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID. Abstrak APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Sudra Irawan, Dhamas Noprian Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam sudra@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

KUMPULAN APLIKASI JAVA J2ME

KUMPULAN APLIKASI JAVA J2ME KUMPULAN APLIKASI JAVA J2ME Sejarah Android Pada Juli 2005, Google mengakuisisi Android Inc. sebuah perusahaan baru berkembang yang bergerak di bidang aplikasi ponsel. Perusahaan ini berbasis di Palo AltoCalifornia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ANDROID 1. Sejarah Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. android menyediakan

Lebih terperinci

cepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi informasi itu sendiri. Dari mulai dikenalnya komputer, hardware, software, hingga

cepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi informasi itu sendiri. Dari mulai dikenalnya komputer, hardware, software, hingga APLIKASI PHONEBOOK DARURAT BERBASIS ANDROID ECA (Emergency Call Aplication) 1. Latar Belakang Perkembangan di bidang teknologi informasi saat ini semakin cepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penulis berusaha membangun adanya kemudahan dan efisiensi, terutama di sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penulis berusaha membangun adanya kemudahan dan efisiensi, terutama di sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam mengembangkan sebuah aplikasi (penelitian yang sudah ada) penulis berusaha membangun adanya kemudahan dan efisiensi, terutama di sistem

Lebih terperinci

ANDROID Sejarah, Arsitektur,Platform Android By Si_pit

ANDROID Sejarah, Arsitektur,Platform Android By Si_pit ANDROID Sejarah, Arsitektur,Platform Android By Si_pit Email : hafatama@gmail.com 1. Sekilas Android 2. Arsitektur Android 3. Ponsel Pertama Android 4. Platform 5. Keunggulan 6. Grafik perkembangan 7.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Definisi Fitness Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang dilakukan secara rutin dan berkala, yang bertujuan untuk menjaga fitalitas tubuh dan berlatih

Lebih terperinci

linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Andorid mereka. Awalnya, Google Inc. Membeli Android Inc.

linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Andorid mereka. Awalnya, Google Inc. Membeli Android Inc. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ANDROID a. Sejarah Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Andorid menyediakan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengganti teks dari suatu bahasa ke teks dalam bahasa lain (Catford,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengganti teks dari suatu bahasa ke teks dalam bahasa lain (Catford, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Translator Menerjemahkan adalah suatu kegiatan yang terjadi dalam bahasa: proses mengganti teks dari suatu bahasa ke teks dalam bahasa lain (Catford, 1965:1). Catford

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 1 Pengenalan Aplikasi Mobile. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui tentang aplikasi mobile.

PERTEMUAN KE 1 Pengenalan Aplikasi Mobile. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui tentang aplikasi mobile. A. TUJUAN PERTEMUAN KE 1 Pengenalan Aplikasi Mobile Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui tentang aplikasi mobile. B. TEORI SINGKAT Android adalah sistem operasi mobile yang open source. Tahun

Lebih terperinci

Gambar 1. Perangkat mobile Android

Gambar 1. Perangkat mobile Android Modul 8 1. TUJUAN Mahasiswa dapat menegetahui beberapa tipe sistem operasi Android Mahasiswa dapat mencoba membuat beberapa aplikasi Android sederhana Mahasiswa dapat membuat aplikasi menampilkan text

Lebih terperinci

APLIKASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK SISTEM PEMESANAN TAKSI ONLINE PADA PLATFORM ANDROID

APLIKASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK SISTEM PEMESANAN TAKSI ONLINE PADA PLATFORM ANDROID APLIKASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK SISTEM PEMESANAN TAKSI ONLINE PADA PLATFORM ANDROID Risdilah Mimma Untsa 1, Aries Pratiarso 2, A. Subhan Khalilullah 2 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. electronic map yang ditunjukkan oleh garis lintang dan bujur sehingga

BAB I PENDAHULUAN. electronic map yang ditunjukkan oleh garis lintang dan bujur sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya mobile device dibuat dengan tujuan hanya untuk komunikasi suara dan pengiriman pesan. Namun berbeda dengan sekarang, ada beberapa aspek yang membuat komunikasi

Lebih terperinci

APLIKASI PENGHITUNGAN PELURUHAN RADIONUKLIDA BERBASIS ANDROID

APLIKASI PENGHITUNGAN PELURUHAN RADIONUKLIDA BERBASIS ANDROID APLIKASI PENGHITUNGAN PELURUHAN RADIONUKLIDA BERBASIS ANDROID Yustika Kurniati Program Studi Magister Teknik Komputer, Program Magister Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI 3.1 Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan

BAB III DASAR TEORI 3.1 Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan BAB III DASAR TEORI Bab ini akan membahas uraian dasar teori yang akan digunakan penulis dalam melakukan perancangan dan pembuatan program yang dapat dipergunakan sebagai pembanding atau acuan di dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Penulis sangat membutuhkan sebuah landasan teori yang dapat mendukung segala pembuatan tugas akhir, landasan teori ini berisikan tentang teori-teori berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Sistem Operasi Android Android merupakan sebuah sistem operasi sama halnya dengan sistem operasi Windows, Linux, maupun Mac OS. Aplikasi android dikembangkan menggunakan

Lebih terperinci

SEGITIGA BOLA DAN ARAH KIBLAT

SEGITIGA BOLA DAN ARAH KIBLAT SEGITIGA BOLA DAN ARAH KIBLAT Pengetahuan tentang arah kiblat yang benar sangat penting bagi ummat Islam. Ketika ummat Islam malaksanakan ibadah shalat, terdapat sebuah kewajiban untuk menghadap kiblat

Lebih terperinci

Setting Android Virtual Device (AVD) - Java SDK - Eclipse - ADT. Pertemuan-2

Setting Android Virtual Device (AVD) - Java SDK - Eclipse - ADT. Pertemuan-2 Mengenal Java Perkembangan Android dan API Android Komponen OS Android Komponen Aplikasi android Extensible Markup Language (XML) Eclipse dan perkembangannya Instalasi Perangkat Lunak - Java SDK - Eclipse

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENGINGAT WAKTU SHALAT BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENGINGAT WAKTU SHALAT BERBASIS ANDROID PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENGINGAT WAKTU SHALAT BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Oleh : MUHAMMAD IRVAN NIM

Lebih terperinci

Instalasi Android SDK Maret 2012 Tingkat: Oleh : Feri Djuandi Pemula Menengah Mahir Platform : Windows XP, Eclipse

Instalasi Android SDK Maret 2012 Tingkat: Oleh : Feri Djuandi Pemula Menengah Mahir Platform : Windows XP, Eclipse Instalasi Android SDK Maret 2012 Tingkat: Oleh : Feri Djuandi Pemula Menengah Mahir Platform : Windows XP, Eclipse Sekilas Tentang Android Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile seperti smartphone

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI. metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem sendiri. kebutuhan akan beberapa aktivitas (Buyens, 2001).

1 BAB II LANDASAN TEORI. metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem sendiri. kebutuhan akan beberapa aktivitas (Buyens, 2001). 1 BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas sebagai dasar pemahaman dalam sebuah sistem serta metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan

Lebih terperinci

Android memiliki empat karakteristik sebagai berikut :

Android memiliki empat karakteristik sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Android Menurut Hermawan (2011 : 1), Android merupakan OS (OperatingSystem) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan perangkat telepon telah sampai pada era smartphone. Telepon pada zaman dulu hanya berfungsi sebagai alat komunikasi suara atau pesan saja.

Lebih terperinci

GAME BELAJAR MATEMATIKA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID

GAME BELAJAR MATEMATIKA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID GAME BELAJAR MATEMATIKA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID Ronny Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya e-mail: michael.ronny@gmail.com ABSTRAK Teknologi mobile device

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti, pencarian lokasi apotek menggunkan sistem operasi android berbasis google

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah aplikasi berasal dari bahasa inggris "application" yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah aplikasi berasal dari bahasa inggris application yang berarti BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar dalam pemahaman dalam sebuah sistem serta metode yang dipakai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. Karena topik dari penulis memiliki sedikit nilai fotografi,

Lebih terperinci

Android SDK. Nama : -Rr Octanty M Billy Novanta Yudistira

Android SDK. Nama : -Rr Octanty M Billy Novanta Yudistira Android SDK Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB 1 Pengenalan Aplikasi Perangkat Bergerak

BAB 1 Pengenalan Aplikasi Perangkat Bergerak BAB 1 Pengenalan Aplikasi Perangkat Bergerak Mahardeka Tri Ananta deka.kelas@gmail.com Lab. Pemrograman Aplikasi Perangkat Bergerak FILKOM UB 1 Pokok Bahasan Perkembangan Teknologi Mobile Karakteristik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dari Tablet PC Berbasis. Android. Oleh Safaat, N. (2015). Informatika Bandung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dari Tablet PC Berbasis. Android. Oleh Safaat, N. (2015). Informatika Bandung. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelusuran Referensi Dalam melakukan penelitian ini, penulis merujuk pada beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi yang sedikit banyaknya berkaitan secara langsung maupun

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MOHAMMAD IQBAL

TUGAS AKHIR MOHAMMAD IQBAL IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICE (LBS) MEMANFAATKAN SENSOR GPS UNTUK MENENTUKAN WAKTU SHALAT, POSISI KIBLAT DAN MASJID TERDEKAT PADA SMARTPHONE ANDROID TUGAS AKHIR MOHAMMAD IQBAL 092406075 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan platform

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. membangun aplikasi transposisi akord lagu berbasis android. parameter dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. membangun aplikasi transposisi akord lagu berbasis android. parameter dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka pada penelitian ini merupakan referensi penulis dalam membangun aplikasi transposisi akord lagu berbasis android. parameter

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat beberapa penelitian terkait Perancangan maupun dalam pembuatan aplikasi yang dilakukan oleh peneliti dalam negeri, diantaranya : 1. Menurut Rachel Kurniawati

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL Tabel 4. 1 Tabel 4. 2 Tabel 4. 3

DAFTAR TABEL Tabel 4. 1 Tabel 4. 2 Tabel 4. 3 DAFTAR TABEL Tabel 4. 1 Pengujian Halaman home... 17 Tabel 4. 2 Pengujian halaman pembuatan profil kolam... 18 Tabel 4. 3 Pengujian Halaman Cek Profil Kolam... 19 xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelusuran Referensi Beberapa sumber referensi didapat dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul Perancangan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi Futsal Track, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Futsal Track. 3.1 Arsitektur

Lebih terperinci

Markerless Augmented Reality Pada Perangkat Android

Markerless Augmented Reality Pada Perangkat Android Markerless Augmented Reality Pada Perangkat Android Yoze Rizki - 2207 100 102 Pembimbing: Mochamad Hariadi, ST.,MSc.,PhD. Cristyowidiasmoro, ST.,MT., Department of Electrical Engineering Faculty of Industrial

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM BERBASIS ANDROID KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR.

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM BERBASIS ANDROID KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR. RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM BERBASIS ANDROID KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR Oleh: Muhajir Abstrak: Kemajuan teknologi berpengaruh besar pada perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai sistem pelacakan pernah dilakukan sebelumnya oleh Taufiq Hasan yang berjudul Pembangunan Sistem Pencarian Lokasi Kuliner Di Yogyakarta Dengan

Lebih terperinci

bahasa berarti doa. Adapun secara istilah, shalat adalah ibadah yang terdiri dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dilakukan dengan syarat terten

bahasa berarti doa. Adapun secara istilah, shalat adalah ibadah yang terdiri dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dilakukan dengan syarat terten PEMBUATAN APLIKASI SHALAT BERBASIS ANDROID Fiet Romdhani Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya no. 100 Depok Email : proklamasi01@gmail.com

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kendaraan merupakan angkutan atau alat transportasi yang digunakan masyarakat untuk bepergian. Terlebih lagi diliha

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kendaraan merupakan angkutan atau alat transportasi yang digunakan masyarakat untuk bepergian. Terlebih lagi diliha APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS YANG MEMETAKAN EMPAT BENGKEL MOTOR RESMI DI KOTA DEPOK BERBASIS PLATFORM ANDROID Zara Zulfariana *), Dr. Ernastuti, SSi., MKom **) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA

PERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA PERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA Eni Nurkayati eni@raharja.info Abstrak Android adalah suatu operating system yang bersifat open source. Open source maksudnya bahwa OS Android adalah gratis, dan memungkinkan

Lebih terperinci

Mengenal Sejarah Android

Mengenal Sejarah Android Mengenal Sejarah Android Rizka Sepriandy rsepriandy@gmail.com Abstrak Android adalah sistem operasi terbuka berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat selular layar sentuh seperti smartphone (telepon

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat. 3.1. Definisi Parkir Menurut Andi Prasetya Utomo (2013), parkir merupakan keadaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Android adalah sebuah sistem operasi yang ditargetkan untuk smartphone

BAB II LANDASAN TEORI. Android adalah sebuah sistem operasi yang ditargetkan untuk smartphone BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android (Sistem Operasi) Android adalah sebuah sistem operasi yang ditargetkan untuk smartphone dan tablet. Android dibuat oleh Android, Inc. yang kemudian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setingkat propinsi yang ada di Indonesia. DIY memiliki berbagai predikat, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setingkat propinsi yang ada di Indonesia. DIY memiliki berbagai predikat, seperti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah otonom setingkat propinsi yang ada di Indonesia. DIY memiliki berbagai predikat, seperti kota perjuangan,

Lebih terperinci

Jurnal Telematika Vol. 7 No.1 Februari

Jurnal Telematika Vol. 7 No.1 Februari PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTU POSISI BULAN (RUKYATDROID) BERBASISKAN SMARTPHONE ANDROID Oleh : Bangun Wijayanto, S.T., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya REMINDME, bahasa pemrograman, dan tools yang digunakan dalam pembuatan REMINDME. 3.1. Aplikasi Mobile Aplikasi mobile adalah

Lebih terperinci

SEJARAH ANDROID. Dinda Paramitha. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan.

SEJARAH ANDROID. Dinda Paramitha. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan. SEJARAH ANDROID Dinda Paramitha Paramitha@raharja.info Abstrak Android, pengguna Android tidaklah sedikit, bahkan hampir semua orang di dunia menggunakan Andriod, tapi tidak banyak diantara kita yang mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisi sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI CROWDSOURCING PELAPORAN KERUSAKAN-KERUSAKAN FASILITAS UMUM BERBASIS ANDROID

SISTEM INFORMASI CROWDSOURCING PELAPORAN KERUSAKAN-KERUSAKAN FASILITAS UMUM BERBASIS ANDROID SISTEM INFORMASI CROWDSOURCING PELAPORAN KERUSAKAN-KERUSAKAN FASILITAS UMUM BERBASIS ANDROID Aditama Pranajaya Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Indonesia aditama_pranajaya@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perangkat bergerak atau yang biasa disebut dengan mobile device dibuat dengan tujuan untuk komunikasi suara seperti telepon dan pengiriman pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya kewajiban ibadah shalat fardhu lima waktu bagi umat muslim yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya kewajiban ibadah shalat fardhu lima waktu bagi umat muslim yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin maju terutama di bidang transportasi, komunikasi dan informasi, menjadikan tidak sedikit orang yang memiliki mobilitas tinggi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Waktu Salat Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 2010, dapat

BAB V PENUTUP. Waktu Salat Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 2010, dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian penulis yang berjudul Pemrograman Software Waktu Salat Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 2010, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Algoritma

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan sebagai acuan dalam membuat aplikasi. 3.1. E-Marketplace Online Market adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. tersebut, manusia memanfaatkan teknologi itu sendiri untuk membuat berbagai

Bab 1 PENDAHULUAN. tersebut, manusia memanfaatkan teknologi itu sendiri untuk membuat berbagai Bab 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini seolah mengubah pola hidup manusia pada umumnya. Manusia di tuntut untuk bekerja secara cepat dan efisien

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab 3 akan menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir untuk aplikasi yang dirancang. 2.1 Pelacakan Pelacakan merupakan suatu teknik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mereka Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mereka Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Android Android adalah sistem operasi untuk handphone yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka

Lebih terperinci

: Jarak titik pusat benda langit, sampai dengan Equator langit, di ukur sepanjang lingkaran waktu, dinamakan Deklinasi. Jika benda langit itu

: Jarak titik pusat benda langit, sampai dengan Equator langit, di ukur sepanjang lingkaran waktu, dinamakan Deklinasi. Jika benda langit itu Al-daqaiq al-tamkiniyyah (Ar.) : Tenggang waktu yang diperlukan oleh Matahari sejak piringan atasnya menyentuh ufuk hakiki sampai terlepas dari ufuk mar i Altitude (ing) Bayang Asar Bujur tempat Deklinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. pernah dilakukan sebelumnya diantaranya :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. pernah dilakukan sebelumnya diantaranya : BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Beberapa tinjauan pustaka tentang aplikasi test buta warna yang pernah dilakukan sebelumnya diantaranya : Ratri Widianingsih, Awang Harsa Kridalaksana,

Lebih terperinci

APLIKASI JADWAL MATA KULIAH BERBASIS WEB DAN ANDROID TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH: HERI BUDHI ISWANTO TEKNIK INFORMATIKA

APLIKASI JADWAL MATA KULIAH BERBASIS WEB DAN ANDROID TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH: HERI BUDHI ISWANTO TEKNIK INFORMATIKA APLIKASI JADWAL MATA KULIAH BERBASIS WEB DAN ANDROID TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH: HERI BUDHI ISWANTO 0734010278 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JATIM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk suatu tujuan yang sama. Dimana dalam sebuah sistem bila tejadi

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk suatu tujuan yang sama. Dimana dalam sebuah sistem bila tejadi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sumber (http://infoting.blogspot.com) sistem adalah suatu kesatuan prosedur atau komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya bekerja bersama sama sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia dengan dorongan untuk menuju. kehidupan yang lebih baik lagi, manusia berusaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia dengan dorongan untuk menuju. kehidupan yang lebih baik lagi, manusia berusaha untuk dapat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia dengan dorongan untuk menuju kehidupan yang lebih baik lagi, manusia berusaha untuk dapat menunjang kehidupan yang dia jalani. Untuk menunjang

Lebih terperinci

Industri & Bisnis Mobile

Industri & Bisnis Mobile Industri & Bisnis Mobile Pertemuan ke-3 Services Applications Application Frameworks Operating Systems Platforms Devices Aggregators Networks Operators Operators (Mobile Network Operators), Carriers Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia BAB III DASAR TEORI Bab ini akan membahas uraian dasar teori yang akan digunakan penulis dalam melakukan perancangan dan pembuatan program yang dapat dipergunakan sebagai pembanding atau acuan di dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI MOBILE PENGINGAT JADWAL IMUNISASI SERTA INFORMASI TEMPAT PRAKTEK DOKTER SPESIALIS ANAK

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI MOBILE PENGINGAT JADWAL IMUNISASI SERTA INFORMASI TEMPAT PRAKTEK DOKTER SPESIALIS ANAK Jurnal Teknik Informatika, Vol 1 September 2012 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI MOBILE PENGINGAT JADWAL IMUNISASI SERTA INFORMASI TEMPAT PRAKTEK DOKTER SPESIALIS ANAK Veny Alfiandari 1), Juni Nurma

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 menunjukan perbandingan penelitian dalam bidang augmented

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 menunjukan perbandingan penelitian dalam bidang augmented BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 menunjukan perbandingan penelitian dalam bidang augmented reality yang sudah dilakukan dengan penelitian ini. Tabel 2.1 Perbandingan

Lebih terperinci

e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.1 April 2015 Page 884

e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.1 April 2015 Page 884 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.1 April 2015 Page 884 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI BELAJAR AKSARA SUNDA BERBASIS ANDROID DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TASIKMALAYA DESIGNING AND

Lebih terperinci

APLIKASI PENGINGAT AGENDA BERDASARKAN LOKASI DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) BERBASIS ANDROID

APLIKASI PENGINGAT AGENDA BERDASARKAN LOKASI DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) BERBASIS ANDROID APLIKASI PENGINGAT AGENDA BERDASARKAN LOKASI DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) BERBASIS ANDROID Ahmad Habib, Skom., MM., Achmad Dicky Wibowo TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Bab landasan teori akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan penulis sebagai acuan dalam pembangunan aplikasi PLESIR. III.1. Pariwisata Pariwisata berasal dari dua kata

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TRY OUT (UJI COBA) SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ONLINE PADA ANDROID

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TRY OUT (UJI COBA) SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ONLINE PADA ANDROID PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TRY OUT (UJI COBA) SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ONLINE PADA ANDROID Penulis : Kristian Ariyanto Zai Jurusan : Teknik Informatika Fakultas : Ilmu

Lebih terperinci

MAKALAH ANDROID. Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Operasi Dosen : Yuliayany, S.Kom. Rizki Apriliyandi / IF-15 / V

MAKALAH ANDROID. Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Operasi Dosen : Yuliayany, S.Kom. Rizki Apriliyandi / IF-15 / V MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Operasi Dosen : Yuliayany, S.Kom. Rizki Apriliyandi / 10108823 IF-15 / V JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bersifat umum/non-spesifik (general purpose), dan secara khusus dirancang untuk

BAB II DASAR TEORI. bersifat umum/non-spesifik (general purpose), dan secara khusus dirancang untuk 5 BAB II DASAR TEORI 2.1. Java Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik (general

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Indekos = kos yaitu tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan

BAB II LANDASAN TEORI. Indekos = kos yaitu tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan 26 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Indekos Indekos = kos yaitu tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan (dengan membayar setiap bulan), memondok. (Departemen Pendidikan Nasional, 2008). 2.2 Unified

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. Menurut (Singh & Singh, 2011), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah

BAB III DASAR TEORI. Menurut (Singh & Singh, 2011), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah BAB III DASAR TEORI 3.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Menurut (Singh & Singh, 2011), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem hardware komputer, software, dan prosedur yang di desain untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kecerdasan Buatan (Artificial intelligence) Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan

Lebih terperinci