PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN KPP PRATAMA BATURAJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN KPP PRATAMA BATURAJA"

Transkripsi

1 PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN KPP PRATAMA BATURAJA Divianto Politeknik Negeri Sriwijaya The purpose of this study was to determine the number of variables Taxpayers are PPH 21 registered and Annual Income Tax 21 reported that both a concrete manifestation of the level of tax compliance affects the acceptance of article 21 of the Income Tax?, Which is the major variable affecting alcohol tax revenues 2? This study uses data obtained from the analysis of Tax Office Primary Baturaja amount of data related to revenue receipts Individual Taxpayers and Taxpayer Compliance private person. In this study, the data used are secondary data. Writers get it directly from the Tax Office Primary Baturaja is located at DR. M. Hatta No. 649 street in Baturaja. In collecting the data that will be examined documents used inspection method. Data collection techniques in this study can be done by way of documentation. The population in this study is the individual taxpayer registered Tax Office Primary Baturaja period The sampling method is done by simple random sampling. This study uses secondary data where data files are examined throughout the period 2000 to Results of testing the hypothesis of unity (H1) in this study which states that the amount of Income tax Payer 21 registered and 21 Annual Income Tax simultaneously reported a significant effect on tax revenue in the Tax Office Primary Baturaja, stated hypothesis of unity (H1) is acceptable. Based on the results of statistical tests obtained value of t = 4,741 and p = (p <0.05) so that the second hypothesis (H2) is accepted. Results of testing the third hypothesis (H3) in this study which states that the Annual Income Tax Return 21 reported significant and positive influence on the Revenue, or the third hypothesis (H3) be rejected. Keywords: Compliance, WPOP, Revenue, Tax, Income PENDAHULUAN Sejauh ini, persentase penerimaan negara dari sektor pajak setiap tahun semakin meningkat, hal ini terlihat dalam APBN negara kita. Semakin meningkatnya persentase penerimaan pajak kita. Hal tersebut berarti pemerintah masih dapat melakukan upayaupaya untuk menggali potensi pajak dan mengoptimalkan penerimaan pajak. Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan ekstensifikasi pajak yaitu dengan menambah jumlah Wajib Pajak dan dengan intensifikasi pajak dengan mengaktifkan atau menggali potensi dari Wajib Pajak yang sudah ada. Berdasarkan Dirjen Pajak tahun 2009, rasio kepatuhan wajib pajak di Indonesia tergolong rendah apabila dibandingkan dengan rasio di negara-negara maju. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya rasio tersebut, diantaranya : rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam melaksanakan kewajiban penyetoran dan pelaporan pajak, minimnya jumlah fiskus atau jumlah pemeriksa pajak, dan sebagainya. Berikut adalah data jumlah wajib pajak yang terdaftar memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak di Baturaja. 317

2 Tabel 1. Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang Memiliki NPWP (Terdaftar) di Kabupaten Baturaja Tahun Tahun Karyawan Usahawan Total , , , , , , , , , , , , , , , , , ,474 Sumber: KPP Pratama Baturaja, data diolah Salah satu subjek pajak adalah wajib pajak orang pribadi yang juga merupakan bagian terpenting dalam menunjang jumlah penerimaan pajak selain wajib pajak orang badan dan warisan yang belum terbagi. Berkembangnya kemajuan badan usaha pada saat ini khususnya badan usaha yang ada di Kabupaten Baturaja diharapkan akan dapat mendudukung program penerimaan pajak penghasilan yang terus meningkat. Baturaja merupakan daerah yang berkembang, potensi pendapatan pajak daerah akan cukup besar jika program pelaksanaannya berjalan dengan efektif. Besarnya jumlah penerimaan pajak akan sangat membantu kemajuan pembangunan daerah. Oleh karena itu, upaya peningkatan dan proses pelaksanaan pajak sangat perlu diperhatikan demi mendukung keberhasilan pencapaian pembangunan daerah di kabupaten Baturaja yang merupakan bagian wilayah provinsi Sumatera Selatan. Berikut adalah data penerimaan pajak Baturaja dari tahun Tabel 2. Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP Pratama Baturaja Tahun Tahun PPh Pasal 21 (Karyawan) PPh Pasal 25/29 OP (Usahawan) ,298, ,224, ,298, ,127, ,498, ,211, ,944, ,320, , ,239, ,238, ,984, ,149, ,251, ,112, ,790, ,938, ,457, ,590,426 2,010,990, ,180,109 2,703,233,943 Sumber: KPP Pratama Baturaja, data diolah Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerimaan pajak serta peningkatan kepatuhan wajib pajak badan maupun wajib pajak pribadi. Sebagian penelitian menyatakan bahwa kesadaran wajib 318

3 pajak dalam melaksanakan kewajibannya akan sangat mempengaruhi jumlah penerimaan pajak. Selain itu, hal ini telah membantu mengetahui upaya peningkatan dan perkembangan program pajak di berbagai daerah, dan menjadi referensi untuk menjadi pedoman dalam melakukan upaya peningkatan selanjutnya. Kepatuhan Wajib pajak Pribadi dalam memenuhi kewajiban pajaknya pada dasarnya tercermin dari tiga hal, yaitu : (1) pemenuhan kewajiban intern, seperti pembayaran massa dan SPT massa termasuk SPT PPn dan PPBM yang dilaksanakan setiap bulan, (2) pemenuhan kewajiban tahunan seperti menghitung dan melunasi hutang pajak, serta melaporkan perhitungannya dalam SPT diakhir tahun, (3) Pemenuhan ketentuan materil dan yuridis formal perpajakan melalui perlakuan pembukuan atas pengakuan penghasilan dan biaya serta berbagai transaksi keuangan lain untuk memperoleh dasar perhitungan pajak terutang dalam pembukuan wajib pajak. Jadi kepatuhan dalam konteks perpajakan adalah suatu ketaatan untuk melakukan ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan perpajakan yang diwajibkan atau diharuskan untuk dilaksanankan wajib pajak. Salah satu upaya peningkatan kepatuhan wajib pajak yang dilakukan oleh Dirjen pajak adalah dengan melakukan e-spt dan e-filling. Proses ini merupakan sarana penyampaian SPT secara online, artinya setiap wajib pajak dapat menyampaikan SPT-nya melalui sarana komputer dimanapun wajib pajak berada melalui penyedia jasa aplikasi yang telah ditentukan oleh Dirjen pajak. Upaya Dirjen Pajak dalam meningkatkan dan mengoptimalkan penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh OP) adalah dengan dikeluarkannya peraturan mengenai Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) oleh Direktur Jenderal Pajak. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per - 175/PJ./2006 tanggal 19 Desember 2006 tentang Tata Cara Pemutakhiran Data Objek Pajak dan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan/atau Memiliki Tempat Usaha di Pusat Perdagangan dan/atau Pertokoan. Selanjutnya, pada 29 Agustus 2007 Dirjen Pajak mengeluarkan peraturan Nomor Per 116/PJ./2007 tentang Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi Melalui Pendataan Objek Pajak Bumi dan Bangunan. Kemudian dirubah menjadi Peraturan Dirjen Pajak Nomor Per 32/PJ/2008. Berikut adalah data WPOP yang melaporkan SPT tahunan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja Tabel 3. WPOP melaporkan SPT Tahunan pada KPP Pratama Baturaja Tahun Tahun WPOP Terdaftar WPOP Melapor (Orang) (Orang) ,145 58, ,670 73, ,030 68, ,449 70, ,960 66, ,170 67, , ,259 11,391 56, ,104 12,366 51, ,122 14,642 44, ,474 17,085 38,4 Sumber: KPP Pratama Baturaja, data diolah Tingkat Kepatuhan % 319

4 Berdasarkan tabel 3. di atas persentase kepatuhan Jumlah pelaporan SPT Tahunan oleh WPOP dapat dilihat bahwa pada Tahun 2000 sebesar 58,4%. Tahun 2001 sebesar 73,6%. kemudian pada Tahun 2002 sebesar 68,8%. Selanjutnya Tahun 2003 sebesar 70,5%. Tahun 2004 sebesar 66,2%. Tahun 2005 sebesar 67,5%. Tahun 2006 sebesar 60%. Tahun 2007 sebesar 56,2%. Tahun 2008 sebesar 51,3%. Sedangkan pada Tahun 2009 sebesar 44,2%. Tahun 2010 pelaporan SPT Tahunan oleh WPOP di KPP Pratama Baturaja sebesar 38,4%. Berdasarkan data persentase kepatuhan pelaporan SPT Tahunan oleh WPOP tersebut, dapat diketahui bahwa cukup tinggi. Namun, kepatuhan pelaporan SPT Tahunan oleh WPOP tersebut fluktuatif (terjadi kenaikan dan penurunan). Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka berikut ini dirumuskan masalah dalam penelitian ini: 1. Apakah variabel jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan yang keduanya merupakan wujud nyata dari tingkat kepatuhan wajib pajak berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21? 2. Variabel manakah yang paling besar mempengaruhi penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 2? TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pajak Secara umum pajak diartikan sebagai pungutan pemerintah kepada masyarakat, dengan tidak adanya balas jasa (imbalan) secara langsung. Pajak merupakan salah satu perwujudan dan kewajiban kenegaraan yang merupakan saran peran masyarakat dalam pembiayaan Negara dan pembangunan nasional. Pengertian atau definisi pajak menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1, yaitu: Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pajak memiliki unsur-unsur yaitu: 1. Iuran dari rakyat kepada Negara 2. Berdasarkan undang-undang 3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari Negara yang secara langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjuk adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. 4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Fungsi Pajak Pajak memiliki kegunaan dan manfaat pokok dalam meningkatkan kesejahteraan umum, suatu negara tidak akan mungkin menghendaki merosotnya kehidupan ekonomi masyarakatnya. Oleh karena itu berdasarkan pengertianpengertian pajak yang telah dikemukakan diatas,terlihat adanya fungsi pajak. Fungsi pajak menurut Mardiasmo (2008:1) menyebutkan bahwa Fungsi Budgetair dan Fungsi Regulerend (mengatur). 320

5 Kedudukan Hukum Pajak Menurut Rochmat Soemitro, Hukum Pajak mempunyai kedudukan di antara hukum-hukum sebagai berikut (Mardiasmo, 2009:4): 1. Hukum Perdata, mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya. 2. Hukum Publik, mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya. Hukum ini dapat dirinci lagi sebagai berikut: Hukum Tata Negara, Hukum Tata Usaha (Hukum Administratif), Hukum Pajak, Hukum Pidana Dengan demikian kedudukan hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik. Dalam mempelajari bidang hukum, berlaku apa yang disebut lex specialis derogat lex generalis, yang artinya peraturan khusus lebih diutamakan dari pada peraturan umum atau jika sesuatu ketentuan belum atau tidak diatur dalam peraturan khusus, maka akan berlaku ketentuan yang diatur dalam peraturan umum. Dalam hal ini peraturan khusus adalah hukum pajak, sedangkan peraturan umum adalah hukum publik atau hukum lain yang sudah ada sebelumnya. Hukum pajak menganut paham imperatif, yakni pelaksanaannya tidak dapat ditunda. Misalnya dalam hal pengajuan keberatan, jika ada Wajib Pajak yang mengajukan keberatan sebelum ada keputusan dari Direktur Jenderal Pajak bahwa keberatan tersebut diterima, maka Wajib Pajak yang mengajukan keberatan terlebih dahulu membayar pajak, sesuai dengan yang telah ditetapkan atau sesuai dengan pajak terutangnya. Sistem Pemungutan Pajak Sistem pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2008:7) adalah : Official Assessment System, Self Assessment System, With Holding System. Hukum Pajak Materiil dan Hukum Pajak Formil Hukum Pajak mengatur hubungan antara pemerintah (fiscus) selaku pemungut pajak dengan rakyat sebagai Wajib Pajak. Ada 2 (dua) macam hukum pajak yakni: Hukum Pajak Materiil dan Hukum Pajak Formil. Pengelompokkan Pajak terdiri dari: Menurut Golongannya, Menurut Sifatnya, dan Menurut Lembaga Pemungutnya. Pengertian Wajib Pajak Adanya kepatuhan maka secara tidak langsung penerimaan pajak akan berjalan dengan lancar karena kepatuhan wajib pajak telah menunjukan bahwa wajib pajak telah melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik. Menurut Sofa ( perpajakankepatuhan-dan-pajak-internasioanal/) menyatakan bahwa : Kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. Pajak Penghasilan Undang-undang No. 7 Tahun 1984 tentang Pajak Penghasilan (PPh) berlaku sejak 1 Januari Undang-undang ini telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir kali diubah dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun Undang-undang PPh mengatur mengenai pengenaan Pajak Penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Undang-undang PPh menganut asal materiil, artinya penentuan mengenai pajak yang terutang tidak tergantung 321

6 kepada surat ketetapan pajak, tetapi tergantung pada pendapatan yang diterima seseorang dalam tahun pajak. Pajak Penghasilan adalah pungutan resmi pemerintah kepada masyarakat yang memiliki penghasilan atau penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam Tahun Pajak, pajak ini digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan untuk kepentingan masyarakat. Dasar hukum Pajak Penghasilan adalah Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang terakhir diubah dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun Undang-undang Pajak Penghasilan berlaku mulai 1984 dan merupakan pengganti UU Pajak Perseroan 1925, UU Pajak Pendapatan 1944, UU PDBR Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam Tahun Pajak. Yang menjadi Subjek Pajak adalah: 1. a. Orang Pribadi; b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak; 2. Badan, terdiri dari perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, BUMN/BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya temasuk kontrak investasi kolektif. 3. Bentuk Usaha Tetap (BUT). Subjek Pajak dapat dibedakan menjadi: Subjek Pajak dalam negeri dan Subjek Pajak luar negeri Objek Pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan bentuk apapun, termasuk: 1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undangundang ini; 2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan; 3. Laba usaha; 4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta; 5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak. 6. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang; 7. Deviden, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk deviden dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi; 8. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak; 9. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta; 10. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala; 11. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah; 12. Keuntungan selisih kurs mata uang asing; 13. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva; 14. Premi asuransi; 322

7 15. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas; 16. Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak; 17. Penghasilan dari usaha berbasis syariah; 18. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan; 19. Surplus Bank Indonesia. Lebih lanjut, dalam Undang-undang Nomor 29 Tahun 2002 tentang APBN Tahun Anggaran 2003, PPh dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu: 1. PPh Non Migas; PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 22 Impor, PPh Pasal 23, PPh Pasal 25/29 OP, PPh Pasal 25/29 Badan, PPh Pasal 26, PPh Final dan Fiskal Luar Negeri, PPh Non Migas Lainnya 2. PPh Migas Dalam penelitian ini akan dianalisis hubungan antara kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar dengan wajib pajak orang pribadi yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak yang merupakan (X1) analisis Tingkat pengaruhnya terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Y). Berdasarkan penjelasan di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 1 : Jumlah Kepatuhan wajib pajak secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak ( Y ) H 2 : Jumlah Wajib Pajak yang efektif terdaftar berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak ( Y ) H 3 : Jumlah SPT Tahunan yang dilaporkan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak ( Y ) METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja berkaitan dengan data jumlah penerimaan penghasilan Wajib pajak Orang Pribadi dan Kepatuhan Wajib pajak orang pribadi. Definisi Operasional dan PengukuranVariabel Definisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi Operasional yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Kepatuhan Wajib Pajak Adalah kesadaran Wajib Pajak mengenai kewajibannya dalam hal perpajakan seperti wajib pajak terdaftar yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak dilihat dalam pelaksanaanya menyampaikan dan melaporkan SPT masa bagi wajib pajak orang pribadi yang melakukan perhitungan pajak nya sendiri. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dalam penelitian ini dicerminkan dari variabel jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan (X2). 323

8 2. Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Y) Adalah Angsuran pajak penghasilan wajib pajak Pribadi dalam Waktu berjalan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak pada setiap tahun dan mempengaruhi jumlah Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi pada tahun Jenis dan Sumber data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari studi kepustakaan atau dari pihak lain yang berkaitan dengan obyek yang sedang diteliti (Effendi, 2000:147). Adapun data yang diperoleh oleh penulis adalah sejarah singkat, jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar, jumlah SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan serta Jumlah penerimaan PPh Orang Pribadi pada KPP Pratama Baturaja. Data diperoleh adalah data yang telah diolah. Penulis memperolehnya langsung dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja yang beralamat di Jalan DR. M. Hatta No. 649 Baturaja. Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data yang akan diteliti digunakan metode inspeksi dokumen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan cara dokumentasi yaitu data yang diperoleh dengan memanfaatkan laporan-laporan maupun dokumendokumen yang berkaitan dengan penelitian. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja periode tahun Metode pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling, dengan jumlah 10 sampling yang dibagi-bagi menurut wilayah cakupan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja. Simple random sampling merupakan proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random. Penelitian ini menggunakan data sekunder dimana arsip data yang diteliti adalah sepanjang kurun waktu 2000 sampai dengan Uji Asumsi Klasik Penulis melakukan Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari: multikolinieritas dan Uji Heteroskedastisitas serta Uji normalitas. Teknik Analisis Data Statistik Deskriptif Gambaran tentang data penelitian untuk menguji tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang pribadi, pemeriksaan pajak dan penerimaan pajak penghasilan yang disajikan dalam persentase, rata-rata dan sebagainya. Statistik inferensial Data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan menggunakan analisis regresi. Untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas yang masing-masing adalah variabel X dan Y digunakan analisis regresi berganda dalam rumusan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y : Realisasi penerimaan PPh Orang Pribadi X 1 : jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar X 2 : jumlah SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan 324

9 a : Konstanta b 1 b 3 : Koefisien regresi e : Error Term Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini ada dua yaitu Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) dan Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t Statistik) menggunakan program SPSS HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum KPP Pratama Baturaja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja.didirikan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung yang berkedudukan di Palembang. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja didirikan sebagai bagian dari modernisasi Direktorat Jenderal Pajak dengan menerapkan Sistem Administrasi Perpajakan Modern. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja beralamat di di Jalan DR. M. Hatta No. 649 Baturaja. Statistik Deskriptif Data Penelitian Dalam rangka menguji Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Penerimaan Pajak, maka penelitian ini menggunakan bingkai populasi (population frame) seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja periode tahun Selanjutnya apabila dilihat dari nilai minimum, maksimum dan rata-rata (mean) dan standar deviasi (δ) dari masing-masing variabel penelitian kepatuhan dan variabel penerimaan pajak. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dalam penelitian ini dicerminkan dari variabel jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan (X2). Sedangkan variabel terikat adalah Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Data yang digunakan dalam penelitian ini untuk masing-masing variabel diperoleh dari banyak periode bulan selama tahun pengamatan ( ) didapatkan jumlah data sebanyak 11 tahun. Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat dipaparkan deskripsi dari data yang diperoleh. Dari hasil perhitungan dengan SPSS versi 16.0, diperoleh gambaran masing-masing variabel. Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif dari data yang digunakan dalam penelitian ini Tabel 4. Statistik Deskriptif Data Variabel Penelitian N Minimum Maximum Mean Std. Deviation WPOP_terdaftar WPOP_melapor penerimaan_pajak_ WPOP Valid N (listwise)

10 Berdasarkan tabel 4., dapat diketahui statistic deskriptif dari masing-masing variabel. Data 11 tahun selama tahun WPOPN terdaftar yang terkecil adalah 8749 WP dan yang terbesar adalah sebanyak Rata-rata dari jumlah WPOP terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja periode tahun adalah WP dengan standar deviasinya sebesar WP. WPOP yang melapor paling sedikit yakni 5145 WP dan terbesar yakni WP. Sedangkan penerimaan pajak terkecil sejumlah Rp ,- dan penerimaan pajak terbesar adalah Rp ,-. Nilai ratarata penerimaan pajak sebesar Rp ,- setiap tahunnya, sedangkan untuk standar deviasinya adalah Rp ,-. Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Normalitas P-Plot dan grafik histogram digambarkan dalam gambar 1. dan gambar 2. berikut ini. Gambar 1. Uji Normalitas P-Plot Gambar 2. Grafik Histogram Berdasarkan grafik histogram di atas model regresi cenderung membentuk kurva normal yang cembung dengan angka standar deviasi mendekati satu yaitu sebesar 0,894 dan pada normal probability plot mengikuti garis diagonal. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal. Heteroskedastisitas Hasil deteksi dengan melihat scatterplot disajikan dalam gambar 3. di bawah ini. 326

11 Gambar 3. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar 3. terlihat titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, dan juga terlihat titik-titik tersebut membentuk suatu pola tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Autokorelasi Hasil uji autokorelasi Durbin Watson yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 adalah sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi (Durbin Watson) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), WPOPmelapor, WPOPTerdaftar b. Dependent Variable: penerimaan_pajak Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 5. dimana pada hasil tersebut diperoleh nilai DW sebesar Sedangkan nilai dl yaitu sebesar dan du sebesar Oleh karena nilai DW kurang dari batas atas (du) dan lebih dari dl sebesar , maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi autokorelasi. Multikolinieritas Adapun hasil pengujian dengan SPSS 16.0 untuk mendeteksi terjadinya gejala multikolinearitas disajikan sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Uji Multikoliniearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) WPOPTerdaftar WPOPmelapor a. Dependent Variable: penerimaan_pajak Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 6. menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki tolerance yang lebih dari 0,1 dan nilai VIF yang kurang dari 10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel penelitian tidak menunjukkan adanya gejala multikolinearitas dalam model regresi. Pengujian-pengujian di atas telah membuktikan kalau data yang akan digunakan telah memenuhi syarat normalitas, tidak ada heteroskedastisitas, tidak ada autokorelasi, 327

12 dan bebas multikolinearitas. Dengan empat pengujian pendahuluan ini, maka pengujian atas persamaan multiple regression dapat dilakukan dengan hasil yang akurat. Analisis Regresi dan Hasil Pengujian Hipotesis Regresi adalah hubungan fungsional yang terjadi antara satu atau lebih variabel dependen dengan variabel independen, agar dapat diketahui nilai duga rata-rata variabel dependen atas pengaruh variabel independen tersebut. Dalam penelitian ini digunakan model regresi linier berganda. Perhitungan analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan komputer Program SPSS for Windows Release Analisis regresi linier digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas (Ghozali, 2001). Adapun hasil pengolahan data sebagi berikut : Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) WPOPTerdaftar WPOPmelapor a. Dependent Variable: penerimaan_pajak Model persamaan regresi linier berganda dan hasil analisis yang diperoleh adalah: Y = (X1) (X2) + e Persamaan tersebut menunjukkan bahwa penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja dipengaruhi oleh Kepatuhan Wajib Pajak yakni variabel jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan variabel SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan (X2). Hasil tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Nilai konstanta bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa apabila kepatuhawan WPOP yakni variabel jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan (X2). konstan, maka penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja akan sebesar Artinya penerimaan pajak hanya sebesar Rp ,- setiap bulannya. b. Nilai koefisien jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar bernilai positif sebesar dan signifikan, artinya jika jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar meningkat, maka penerimaan pajak akan meningkat sebesar atau 153.8%. c. Nilai koefisien jumlah SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan bernilai positif sebesar dan tidak signifikan, artinya jika jumlah SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan meningkat, maka penerimaan pajak akan meningkat sebesar atau 67.1%. Hasil Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis uji F digunakan untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat. Dari hasil pengujian simultan diperoleh sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual t Sig. 328

13 Total a. Predictors: (Constant), WPOPmelapor, WPOPTerdaftar b. Dependent Variable: penerimaan_pajak Hasil pengolahan data terlihat bahwa variabel independen jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan (X2) mempunyai signifikansi F hitung sebesar dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan (X2) berpengaruh secara simultan (serempak) terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja periode tahun Pengujian Determinan (R 2 ) Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel-variabel dependen. Nilai koefisien adalah antara nol sampai dengan satu dan ditunjukkan dengan nilai adjusted R 2. Dan berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien determinan (adjusted R 2 ) diperoleh hanya sebesar atau 22.8%. Hal ini menunjukkan bahwa 39.8% artinya penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja dipengaruhi oleh variable jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan (X2). Sedangkan sisanya sebesar 77.2% dijelaskan oleh variabel lain. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini. Tabel 9. Hasil Uji Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), WPOPmelapor, WPOPTerdaftar b. Dependent Variable: penerimaan_pajak Hasil Pengujian Hipotesis (Uji Statistik t) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2001). Hasil pengujian analisis regresi sebagaimana pada lampiran diketahui nilai t hitung sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Uji Statistik t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) WPOPTerdaftar WPOPmelapor a. Dependent Variable: penerimaan_pajak t Sig. Berdasarkan hasil Uji t, maka pengambilan keputusannya berdasarkan Pengujian terhadap variable penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja. Secara keseluruhan hasil uji t menunjukkan bahwa jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar 329

14 berpengaruh terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja periode Sedangkan jumlah SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan tidak berpengaruh terhadap pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja. Pembahasan Hasil Hasil penelitian dengan berbagai pengujian yang dilakukan menyatakan kesimpulan akhir seperti disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Variabel Koefisien t p (sig) Konfirmasi sig. jumlah Wajib Pajak Bermakna/Signifikan PPh 21 terdaftar (X1) jumlah SPT Tahunan PPh 21 yang Tidak Bermakna/tidak Signifikan dilaporkan (X2) R Square = F = p (sig) = Konstanta = Y = (X1) (X2) + e Berdasarkan pada hasil pengolahan data dan analisis statistik dengan model regresi berganda, maka sebagai uapaya pendalaman dalam pembahasan ini yang dikaitkan dengan perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan maka berikut ini merupakan uraian pembahasannya. Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel-variabel dependen. Nilai koefisien adalah antara nol sampai dengan satu dan ditunjukkan dengan nilai adjusted R 2. Dan berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien determinan (adjusted R 2 ) diperoleh hanya sebesar atau 94.4%. Hal ini menunjukkan bahwa 94.4% penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja dipengaruhi oleh variable jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan (X2). Sedangkan sisanya sebesar 5.6% dijelaskan oleh variabel lain. Hasil pengolahan data terlihat bahwa variabel independen variable jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan (X2) mempunyai signifikansi F hitung sebesar dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen variable jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan (X2) berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja periode Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Pph 21 Terdaftar dan SPT Tahunan Pph 21 yang Dilaporkan terhadap Penerimaan Pajak Pajak merupakan tulang punggung penerimaan suatu negara untuk digunakan oleh pemerintah guna membiayai kegiatan pemerintah. Salah satu sumber pembiayaan tersebut adalah dari penerimaan pajak dalam negeri dimana pajak penghasilan orang pribadi termasuk didalamnya. Salah satu syarat bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam menunaikan kewajiban perpajakannya adalah dengan mendaftarkan dirinya di Kantor Pelayanan Pajak setempat. Penerimaan pajak penghailan sangat dipengaruhi kepatuhan wajib pajak terhadap peraturan perpajakan. Dengan kata lain kepatuhan wajib pajak pajak akan menciptakan kondisi yang mendukung peencapaian realisasi penerimaan pajak. 330

15 Berdasarkan hasil pengujian Hipotesis kesatu (H1) dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja, dinyatakan Hipotesis kesatu (H1) dapat diterima. Nilai koefisien determinan (adjusted R 2 ) diperoleh hanya sebesar atau 99.4%. Hal ini menunjukkan bahwa 99.4% penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja dipengaruhi oleh jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar (X1) dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan. Sisanya sebesar 5.6% dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan signifikansi F hitung sebesar dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Dengan kata lain F hitung > F tabel. Oleh karena itu, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lebukan (2011) yang berjudul Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPH 21 Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara. Dalam Penelitian tingkat kepatuhan wajib pajak diukur melalui perbandingan antar jumlah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar dengan wajib pajak orang pribadi yang melaporkan SPT tahunan nya selama kurun waktu 5 tahun yakni dari tahun 2006 sampai dengan tahun Hasil Penelitian menunjukan adanya pengaruh positif antara tingkat kepatuhan wajib pajak dengan penerimaan pajak penghasilan pada KPP Makassar Utara. Begitu pula halnya dengan penelitian Suhendra (2010) dengan judul Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Badan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak badan berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak badan pada KPP Wilayah Jakarta. Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Pph 21 Terdaftar terhadap Penerimaan Pajak Berdasarkan hasil pengujian Hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Jumlah Wajib Pajak Pph 21 Terdaftar berpengaruh signifikan dan positif terhadap penerimaan pajak diterima. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai t = dan p = (p < 0,05) sehingga hipotesis kedua (H2) diterima. Hal ini dikarenakan wajib pajak pada. memiliki kepatuhan atau kesadaran dalam membayar pajak dengan kata lain belum dapat melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik. Pengaruh SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan terhadap Penerimaan Pajak Kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan dan membayar pajak merupakan salah satu unsure pokok dalam rangka optimalisasi penerimaan pajak. Semakin patuh wajib pajak maka resiko kehilangan penerimaan semakin rendah karena wajib pajak sadar akan menghitung pajak terutangnya sesuai dengan kondisi yag sesungguhnya dan sebaliknya, semakin tidak patuh wajib pajak semakin tinggi resiko kehilangan penerimaan pajak. Sarana yang digunakan wajib pajak untuk melaporkan kewajiban pajak tersebut menggunakan SPT. SPT yang disampaikan oleh wajib pajak langsung ke kantor pajak diteliti terlebih dahulu mengenai kelengkapan pengisian dan lampiran-lampirannya. Oleh petugas pelayanan sedangkan untuk SPT yang disampaikan melalui pos ke kantor pelayanan pajak diterima oleh sub bagian umum, SPT tersebut langsung dikirim ke bagian pelayanan untuk diperiksa mengnai kelengkapan pengisian dan lampiran-lampiran yang diperlukan dalam penyampaian SPTnya maka petugas pelayanan memberikan tanda terima SPT langsung pada wajib pajak yang bersangkutan. Berdasarkan hasil pengujian Hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan berpengaruh signifikan dan positif terhadap Penerimaan Pajak, atau hipotesis ketiga (H3) dinyatakan dapat ditolak. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai t = dan p = (p > 0,05). Hal ini 331

16 menunjukkan bahwa Jumlah Wajib Pajak Aktif (SPT) yang memiliki kesadaran atau kepatuhan yang cukup pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Untuk mengatasi wajib pajak yang tidak patuh tersebut diperlukan pengawasan yang intensif dari pihak fiskus dan member sanksi yan tegas dan jelas terhadap wajib pajak yang lalai atau melanggar peraturan karena ketentuan pelaporan ini sendiri mengandung kelemahan yang potensial yaiu kewajiban pelaporan tersebut hanya berdasarkan kesadaran pemotong pajak, sehingga jika terdaftar pelanggaran terhadap pelaksanaan ketentuan aparat pajak akan sulit mendeteksinya. Misalnya jika pemotong pajak sengaja menahan sebagian pajak terutang yang telah dipotong dari karyawan dan penyetoran baru dilakukan pada akhir tahun bersamaan dengan penyetoran pajak terutang akhir tahun sebagai akibat dari mekanisme perhitungan ulang yang dilaporkan dalam SPT tahunan. Atas praktek ini, sampai dengan saat ini belu ada pengenaan sanksi yang tegas, walaupun secara financial hal tersebut jelas merugikan negara. Pajak yang seharusya masuk ke kas negara pada saat terutang pada bulan takwin bersangkutan, baru disetor pada tahun pajak berikutnya pada saat penyetoran pajak terutang akhir tahun. Untuk memaksimalisasikan peundaan penyetoran tersebut, perlu ditetapkan sanksi yang tegas. Bentuk dan jumlah sanksi yang dikenakan seharusnya dapat meningkatkan kepatuhan pemotong pajak. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pengujian mengenai analisis pengaruh variabel independen jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja di periode : Hasil pengujian Hipotesis kesatu (H1) dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Baturaja, dinyatakan Hipotesis kesatu (H1) dapat diterima. Nilai koefisien determinan (adjusted R 2 ) diperoleh hanya sebesar atau 94.4%. Hal ini menunjukkan bahwa 944% artinya penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat dipengaruhi oleh variable jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan. Sedangkan signifikansi F hitung sebesar dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Dengan kata lain F hitung > F tabel. Berdasarkan hasil pengujian Hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar berpengaruh signifikan dan positif terhadap Penerimaan Pajak. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai t = dan p = (p < 0,05) sehingga hipotesis kedua (H2) diterima. Hasil pengujian Hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan berpengaruh signifikan dan positif terhadap Penerimaan Pajak, atau hipotesis ketiga (H3) dinyatakan ditolak. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai t = dan p = (p > 0,05). 332

17 DAFTAR PUSTAKA Ibnu Pawoko, Sigit, (2008), Undang-Undang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan (KUP) 2007, Salemba Empat, Jakarta. Mardiasmo Perpajakan Edisi Revisi Yogyakarta : Andi. 333

Yudi Hariyanto Suhadak Siti Ragil H Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK

Yudi Hariyanto Suhadak Siti Ragil H Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang   ABSTRAK PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK, JUMLAH SURAT SETORAN PAJAK, DAN JUMLAH SURAT PEMBERITAHUN MASA TERHADAP JUMLAH PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara Periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) Kita telah memasuki masa milenium dan akan memasuki perdagangan bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pajak Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1: Pajak adalah kontribusi wajib kepada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Rochmat Soemitro, dalam buku Mardiasmo, (2011:1) Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah 35 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sampel dalam penelitian adalah industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2013 yang sudah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Pada penelitian ini, penulis melakukan survei di KPP Pratama Cempaka Putih, dan penulis memperoleh data pertumbuhan jumlah Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan pada bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa perusahaan manufaktur go publik sebanyak 11 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

JURNAL HUMANIORA

JURNAL HUMANIORA PENGARUH PEMERIKSAAN DAN PELAKSANAAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BANDA ACEH Cut Delsie Hasrina 1, Yusri 2, Nona Maulina

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK Nama NPM : 25209810 Jurusan Pembimbing : Baiq Laxmi Riska Zone

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Industri perbankan merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam perkembangan perekonomian. Berikut ini adalah profil 10 Bank terbesar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

Muhammad Syukri Hamdi

Muhammad Syukri Hamdi ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LEVERAGE KEUANGAN, UKURAN, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Muhammad Syukri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING INCOME TAX REVENUE FROM INDIVIDUAL TAXPAYERS (Case Study at the Tax Office Primary Pati in the period )

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING INCOME TAX REVENUE FROM INDIVIDUAL TAXPAYERS (Case Study at the Tax Office Primary Pati in the period ) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pati periode 2005-2015) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING INCOME

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Undang-Undang KUP No. 16 Tahun 2009 Pasal 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Penelitian No. Pada bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan,

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015 Dewi Khamala Rizkiani 21212951 AKUNTANSI PEMBIMBING :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang mengukur pengaruh antara dua variabel yaitu surat tagihan pajak sebagai variabel independen dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata ( mean ),standar deviasi serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Rochmat Soemitro (Mardiasmo 2011:1), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Rochmat Soemitro (Mardiasmo 2011:1), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Pajak Pajak merupakan salah satu wujud nyata serta partisipasi masyarakat dalam rangka ikut membiayai pembangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Uji Statistik Deskriptif Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang terbesar dan sangat penting bagi penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan nasional. Kewajiban perpajakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA). BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai

Lebih terperinci

PENGARUH ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR) TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (KPP PRATAMA SIDOARJO UTARA)

PENGARUH ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR) TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (KPP PRATAMA SIDOARJO UTARA) PENGARUH ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR) TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (KPP PRATAMA SIDOARJO UTARA) Febri Alfiansyah Universitas Negeri Surabaya E-mail: febri_alfiansyah@rocketmail.com Abstract

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT SERMANI STEEL MAKASSAR

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT SERMANI STEEL MAKASSAR ANALISIS PENGARUH HARGA DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT SERMANI STEEL MAKASSAR YIZKA V. PAKIDING A31107098 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pajak merupakan komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan

BAB II KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pajak merupakan komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan BAB II KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan suatu negara. Dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian Dari data yang telah dikumpulkan, didapat hasil perhitungan sebagai berikut : 1) Beta saham Beta merupakan suatu pengukur volatilitas

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Subsektor Bank Periode 2008-2012) Latar Belakang Sejak terjadinya

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Mentah Variabel Penelitian Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komposisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat mulai berdiri pada tanggal 1 Desember 2008 sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bukunya Mardiasmo (2011 : 1) :

BAB II LANDASAN TEORI. bukunya Mardiasmo (2011 : 1) : BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pajak a. Definisi Pajak Membahas mengenai perpajakan tidak terlepas dari pengertian pajak itu sendiri, menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam bukunya Mardiasmo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlihat bahwa salah satu sumber penerimaan negara adalah bersumber dari sektor

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT

ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT Septiani Fransisca Universitas Bina Darma Abstract This study aimed to analyze the influence of e-spt as the Taxpayer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci