Kinerja Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Berdasarkan Perspektif Balance Scorecard ( Studi Kasus Pada Kantor Dinas Sosial Kabupaten Bintan )
|
|
- Budi Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kinerja Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Berdasarkan Perspektif Balance Scorecard ( Studi Kasus Pada Kantor Dinas Sosial Kabupaten Bintan ) Andila Putri Susanti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Abstract : In 2007,Indonesia s goverments runned a main project called Program Keluarga Harapan. The aim of this project is to build social insurance system for the pover. Even it has been running for 7 years since it was established, but in Bintan, it was running at 2010 by Dinas Sosial,instead. Based on that situation, this paper is made to describe the efectivity of organitation peformance measurement based on 4 perspectives of Balanced Scorecard. Using qualitative methods, those perspectives show us that Dinas Sosial still faces some problems running this project. In order to gain the project s goal, the goverment should pay attention to each perspective in formulating their strategies. Keywords: Program Keluarga Harapan, performance measurement, Balanced Scorecard Rendahnya kemampuan ekonomi sebuah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) membawa dampak pada buruknya kualitas nutrisi dan gizi serta menyebabkan banyak anak anak yang tidak dapat melanjutkan pelajarannya di bangku sekolah. Alasan tidak melanjutkan pendidikan karena tidak ada biaya, begitu juga rendahnya tingkat kesehatan, karena tidak mampu membayar biaya perawatan kesehatan merupakan hal-hal yang sering mengemuka sebagai akibat rendahnya tingkat pendapatan. Selain itu, rendahnya akses RTSM terhadap pendidikan dan kesehatan juga disebabkan belum tersedianya pelayanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau oleh RTSM. Di kepulauan Riau khususnya kabupaten Bintan sendiri pada awal tahun 2007 terdapat penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan (Sumber: ang/ sani-pkh-2007-dijalankandi-bintan.html) Salah satu program yang sedang dijalankan untuk pengentasan kemiskinan adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini adalah suatu program yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), jika yang
2 terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu pendidikan dan kesehatan. Tujuan utama dari PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target MDGs. PKH merupakan program lintas kementrian dan lembaga, karena aktor utamanya adalah dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Sosial, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Komunikasi dan Informatika, dan Badan Pusat Statistik. Untuk menyukseskan program tersebut, pelaksanaan program di lapangan dilaksanakan oleh Dinas Sosial dengan dibantu oleh tenaga ahli PKH dan Konsultan World Bank. Pada tahun 2010, pemerintah mulai menjalankan PKH di Kabupaten Bintan. Dalam hal ini Dinas Sosial sangat perlu menyusun suatu perecanaan yang matang dan kerja sama dari semua anggota dan pelaksana dengan berpedoman pada sistem manajemen yang strategis dan evaluasi kinerja yang berkelanjutan. Tetapi dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan, berdasarkan informasi lisan dari beberapa petugas PKH, masih terdapat ketidak jelasan dan kerancuan sistem manajemen pelaksanaan. Sebagai contohnya, pada tahap pelatihan di pusat, hanya beberapa orang dari 25 petugas yang mengikuti pelatihan di Jakarta, dan materi yang diterima sangatlah berbeda dengan prakteknya di lapangan. Selain itu dalam proses pelaksanaannya, masih ditemui kesulitan dalam bertukar informasi antara petugas yang terpencar di kecamatan terpencil. Berdasarkan keadaan tersebut diperlukan suatu strategi yang dapat mengatasi berbagai permasalahan yang muncul, dan Balanced Scorecard dinilai sebagai alat yang sangat sesuai sebagai alat untuk menterjemahkan visi ke dalam strategistrategi organisasi untuk meminimalisir masalah dan membantu suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Dari beberapa hal yang dijelaskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu : menjelaskan sistem
3 pelaksanaan program Keluarga Harapan Dinas Sosial Kabupaten Bintan ditinjau dari perspektif Balanced Scorecard; mengevaluasi kinerja pelaksanaan program Keluarga Harapan Dinas Sosial Kababupaten Bintan bedasarkan perspektif Balance Scorecard. kondisi saat ini dari obyek yang diteliti serta interaksinya dengan lingkungan. Penelitian menggunakan sumber data primer dan sekunder, dengan metode pengumpulan data melalui observasi, interview, dan dokumentasi. METODE Jenis Penelitian Untuk menjawab rumusan masalah mengenai bagaimana sistem pelaksanaan Program Keluarga Harapan Kabupaten Bintan ditinjau dari perspektif Balance Scorecard; bagaimana kinerja pelaksanaan Program Keluarga Harapan Dinas Sosial Kabupaten Bintan berdasarkan perspektif Balance Scorecard, penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis. Penelitian kualitatif deskripsi dengan pendekatan studi kasus dilakukan agar memperoleh gambaran lebih mendalam mengenai karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Program Keluarga Harapan PKH di Indonesia dirancang untuk membantu penduduk miskin kluster pertama yaitu Bantuan dan Perlindungan Sosial Kelompok Sasaran, yaitu berupa bantuan tunai bersyarat. Program ini diharapkan berkesinambungan setidaknya sampai tahun 2015 dan mampu berkontribusi untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals atau MDGs). Setidaknya ada 5 komponen MDGs yang didukung melalui PKH, yaitu pengangguran penduduk miskin ekstrim dan kelaparan, pencapaian pendidikan dasar, kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita, dan pengurangan kematian
4 ibu melahirkan. Di kepulauan Riau khususnya kabupaten Bintan sendiri pada awal tahun 2007 terdapat penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan yang menjadi fokus Program Keluarga Harapan. Dengan PKH diharapkan Rumah Tangga Sangat Miskin penerima bantuan ( selanjutnya disebut RTSM) memiliki akses yang baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi termasuk menghilangkan kesenjangan sosial, ketidak berdayaan dan keterangisan sosial yang selama ini melekat pada warga miskin. Tetapi di samping itu, peserta PKH memiliki beberapa kewajiban yang wajib dipenuhi yaitu khususnya kewajiban kesehatan dan pendidikan. Kewajiban itu adalah pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil, pemeriksaan kesehatan, pemberian asupan gizi dan imunisasi anak balita, kewajiban menyekolahkan anak ke sekolah dasar dan lanjutan ( SD s.d SLTP ). Tujuan Dan Sasaran Program Keluarga Harapan Tujuan umum Program Keluarga Harapan adalah untuk mengurai angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, serta merubah perilaku RTSM yang relatif kurang mendukung peningkatan kesejahteraan. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs). Secara khusus, tujuan PKH terdiri atas: 1. Meningkatkan status sosial ekonomi RTSM, 2. Meningkatkan status kegiatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, anak balita dan anak usia 5 7 tahun yang belum masuk sekolah dasar dari RTSM,
5 3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, khususnya bagi anak- anak RTSM. 4. Meningkatkan taraf pendidikan anak- anak RTSM. Sasaran atau penerima bantuan PKH adalah Rumah Tangga Sangat Miskin ( RTSM ) yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun dan/ atau ibu hamil/ nifas dan berada pada lokasi terpilih. Penerima bantuan adalah ibu atau wanita dewasa yang mengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan ( jika tidak ada Ibu maka: nenek, tante/ bibi, atau kakak perempuan dapat menjadi penerima bantuan ). Jadi, pada kartu kepesertaan PKH pun akan tercantum nama Ibu/ Wanita yang mengurus anak, bukan kepala rumah tangga. Untuk itu, orang yang harus dan berhak mengambil pembayaran adalah orang yang nama nya tercantum di Kartu PKH. Calon penerima terpilih harus menandatangani persetujuan bahwa selama mereka menerima bantuan, mereka akan: (1) Menyekolahkan anak 7-15 tahun serta anak usia tahun namun belum selesai pendidikan dasar 9 tahun wajib belajar; (2) Membawa anak usia 0-6 tahun ke fasilitas kesehatan sesuai dengan prosedur kesehatan PKH bagi anak; dan (3) Untuk ibu hamil, harus memeriksakan kesehatan diri dan janinnya ke fasilitas kesehatan sesuai dengan prosedur kesehatan PKH bagi Ibu Hamil. Struktur Organisasi Program Keluarga Harapan UPPKH kabupaten Bintan dibentuk dan ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial R.I,
6 melalui proses pendaftaran dan seleksi yang dilaksanakan di pusat. Calon personil UPPKH kabupaten/ kota diusulkan dari masing- masing 5. Sistem Pengaduan Masyarakat ( SPM ). Gambar 1. Struktur Organisasi UPPKH Kab/ Kota kabupaten/ kota penerima PKH. Dalam pelakasanaan UPPKH kabupaten/ kota ini tidak lepas dari peran serta UPPKH secara keseluruhan, untuk itu perlu dibuat acuan dan tanggung jawab dari masing- masing petugas yang ada pada UPPKH kabupaten/ kota yang meliputi: 1. Ketua UPPKH kabupaten/ kota ( salah satu Tim Sekretariat Koordinasi PKH kab/ kota ). 2. Koordiantor UPPKH kabupaten/ kota ( salah satu tenaga operator yang terpilih pada saat rekrutmen operator komputer PKH ). 3. Administrasi. 4. Data entry / operator komputer ( SIM- PKH ). Peran Pendamping PKH Pendamping memiliki tugas yang sangat penting dalam melaksanakan program di lapangan, yaitu: 1. Tugas Persiapan Program: meliputi pekerjaan yang harus dilakukan Pendamping untuk mempersiapkan pelaksanaan program. Kegiatan ini dilaksanakan
7 sebelum pembayaran kesehatan yang bersifat preventive ( pertama diberikan kepada penerima manfaaat. 2. Tugas Rutin, meliputi Pertemuan Awal, mendampingi proses pembayaran, berdiskusi dalam kelompok, pendampingan rutin, berkunjung kerumah penerima bantuan, melayani pengaduan, dll. Komponen Yang Menjadi Fokus PKH Komponen yang menjadi fokus utama PKH adalah bidang kesehatan dan pendidikan. Tujuan utama PKH kesehatan adalah meningkatkan status kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia, khususnya bagi kelompok masyarakat sangat miskin, melalui pemberian intensif untuk melakukan kunjungan pencegahan, dan bukan pengobatan ). Besar Bantuan PKH Besaran bantuan tunai untuk peserta PKH bervariasi tergantung jumlah anggota keluarga yang diperhitungkan dalam penerimaan bantuan, baik komponen kesehatan maupun pendidikan. Besaran bantuan ini di kemudian hari bisa berubah sesuai kondisi keluarga saat itu atau bila peserta tidak dapat memenuhi syarat yang ditentukan. Skenario Bantuan Bantuan per RTSM per tahun Bantuan Tetap Rp Bantuan bagi RTSM yang memiliki: a. Anak usia di bawah 6 tahun Rp
8 b. Ibu Hamil/ menyusui Rp c. Anak usia SD/MI Rp d. Anak Rp Rata-rata bantuan per RTSM : Rp Bantuan minimum per RTSM: Rp Bantuan maksimum per RTSM: Rp Catatan: Bantuan terkait kesehatan berlaku bagi RTSM dengan anak di bawah 6 tahun dan/atau ibu hamil/nifas. Besar bantuan ini tidak dihitung berdasarkan jumlah anak. besar bantuan adalah 16% rata-rata pendapatan RTSM per tahun. Batas minimum dan maksimum adalah antara 15-25% pendapatan rata-rata RTSM per tahun. Sistem Pelaksanaan Program Keluarga Harapan ( PKH ) Ditinjau dari Perspektif Balanced Scorecard Ditinjau dari pendekatan Balanced Scorecard, sistem pelaksanaan Program Keluarga Harapan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bintan dapat dijelaskan melalui 4 perspektif Balanced Scorecard, yaitu perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses internal, perspektif keuangan, perspektif pelanggan. a. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan : Dalam perspektif pembelajaran ini, tahap awal pelaksanaan program ini, maka diadakan pemilihan dan diklat bagi pendamping dan operator di
9 tingkat provinsi. Seleksi awal dan pemilihan pendamping dilaksanakan di Riau. Setelah para petugas pendamping dan operator terpilih, selanjutnya mereka mengikuti diklat sedikit mendapat kesulitan dalam melaksanakan tugasnya di lapangan. b. Perspektif Proses Internal: proses internal pada organisasi publik berkaitan dengan pelatihan di Jakarta. Tetapi dari peningkatan kinerja pegawai, 25 petugas terpilih hanya sejauh mana organisasi publik beberapa orang saja yang mengadakan inovasi, dikirim ke Jakarta, yaitu Ketua Pendamping, Ketua Petugas Administrasi, dan Ketua Tim Pengolahan Informasi. Anggota lain yang tidak mengikuti pelatihan hanya mendapatkan petunjuk pelaksanaan dari ketua mereka. Kepala Dinas dan maksimalisasi produk kebijakan dalam pelayanan internal serta interaksi masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan. Berdasarkan buku Pedoman Operasional Kelembagaan PKH Daerah, penilaian ini dikaitkan dengan sikap dan perilaku aparat Kepala Bagian Program yang melayani. Aparat atau organisasi tersebut juga tidak megikuti pelatihan. Selain itu, materi yang didapat hanya berupa teori tanpa praktek, yang membuat beberapa petugas petugas harus memberikan pelayanan yang kompetitif. Para anggota harus berfokus pada tugas penting yang memungkinkan mereka untuk
10 memenuhi kebutuhan dapat bermanfaat untuk masyarakat. Aparat juga harus membuat suatu sistem pelayanan yang efisien, tepat sasaran dan terkontrol. c. Perspektif Keuangan :. Hal ini dapat ditilik dari kelancaran pencairan dana bantuan dari pemerintah pusat, pembagian alokasi dana yang ditujukan untuk akomodasi pelaksanaan program dan dana yang digunakan untuk bantuan terhadap RTSM. Selain itu, ketepatan penyampaian dana kepada RTSM yang membutuhkan sudah dapat disalurkan tanpa hambatan, dan juga apakah RTSM memahami secara betul apakah tujuan dari pemberian bantuan tersebut. Sehingga, hasil akhir dari pemberian bantuan tersebut peningkatan taraf hidup dan sumber daya manusia. Untuk pelaksanaan PKH di kepulauan Riau sendiri, pemerintah pusat menetapkan pagu anggaran sebesar Rp ,- yang dialokasikan untuk RTSM, dan untuk di Kabupaten Bintan sendiri terdapat 658 RTSM. d. Perspektif Pelanggan: aspek pelanggan yang dimaksudkan pada perspektif Balanced Scorecard ini mengarah pada pelayanan terhadap masyarakat. Kepala Dinas Sosial dan kepala tim pelaksana program harus mengetahui apakah anggota benar- benar memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Hal ini dapat diukur dari sejauh mana kepuasan
11 masyarakat terhadap pelayanan pemerintah. Kepuasan tersebut dapat diukur dengan jumlah keluhan dan komplain dari masyarakat terhadap pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah melalui aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada humas pelaksana program, media massa, media elektronik dll. Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Berdasarkan Pendekatan Balanced Scorecard a. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan: Dalam perspektif ini masih adanya kendala dalam penyampaian pelatihan rutin bagi petugas yang tinggal di salah satu kecamatan yang terletak di pulau yang berbeda. Hal ini dikarenakan transportasi untuk mencapai pulau ini harus menggunakan perahu, dan ada salah satu pulau yang perahunya hanya beroperasi 3 hari sekali saja, selain itu dukungan komunikasi seperti internet sangat sulit di sana. b. Proses Internal: Team pelaksana Program Keluarga Harapan telah membuat jadwal pelaksanaan program, yang dimulai dari pelatihan anggota, pencatatan RTSM, sosialisasi RTSM, jadwal rapat untuk mengontrol kinerja tiap petugas. Petugas juga fokus dan mengerti akan tugasnya masing- masing, tanggap akan apa yang harus dilakukan, sehingga dapat menghemat waktu pelaksanaan dan biaya. meskipun pengontrolan dilakukan 2 minggu sekali, masih ada
12 kendala dari kecamatan yang letaknya harus ditempuh dengan transportasi perahu sehingga proses pembaharuan informasi pun terhambat. Selain itu, petugas yang ditunjuk sebagai Ketua Pendamping tiap kecamatan, seharusnya lebih Pembayaran bantuan dilakukan oleh PT. POS yang berada di tiap kelurahan/ kecamatan tiap 3 bulan, dan untuk mengambil bantuan tersebut, setiap ibu yang menjadi peserta PKH wajib menunjukan kartu peserta PKH demi kelancaran pencairan dana. sering mengadakan Meskipun begitu, pada pengontrolan kepada para RTSM sehingga proses pemutakhiran data dan masalah yang muncul cepat mendapatkan respon. c. Perspektif Keuangan: Dalam penyaluran dana ke para RTSM, penyerapan anggaran dianggap bagus, karena pemerintah daerah telah menambahkan kriteria bahwa keluarga yang memiliki anak usia Sekolah Menengah Pertama juga berhak masuk ke data pemenerima bantuan. kenyataannya, para petugas khusus nya Ketua Petugas Administrasi, yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dana, masih merasa kebingungan, karena belum adanya tolok ukur yang jelas mengenai keberhasilan kinerja dari segi finansial. d. Perspektif Pelanggan: Dari perspektif pelanggan ini, pelaksanaan program dinilai masih kurang maksimal. Meskipun masyarakat penerima
13 bantuan sudah cukup puas akan pelayanan yang diberikan dari pemerintah, tetapi masih banyak RTSM yang belum mengerti benar arti dari pemberian bantuan ini. Kinerja Pelaksanaan PKH Secara keseluruhan, kinerja pelaksanaan PKH dinilai masih belum optimal dimulai dari seleksi pemilihan petugas pelaksana PKH dan pemilihan keluarga yang memenuhi proses pelaksanaan, pembaharuan data peserta. Di samping itu, banyak keluarga peserta program yang merasa kecewa karena apa bila anak mereka sudah lulus SD, maka pada prosedur pembayaran selanjutnya mereka sudah tidak diikutsertakan sebagai peserta PKH. Juga, tolok ukur keberhasilan kinerja dari setiap perspektif belum jelas, sehingga masih ada kerancuan dalam hal seperti apa program itu dikatakan sudah memenuhi target. syarat sebagai peserta RTSM. Meskipun pencairan dan penyaluran dana juga dianggap cukup lancar, bahkan optimalisasi penyerapan dana anggaran untuk bantuan PKH pun bisa dilaksanakan dengan baik. Namun, di sisi lain kelancaran pelaksanaan program tersebut, masih juga ada kendala dalam sistem pelatihan dan pemberian materi yang hanya kepada beberapa petugas saja, sistem kontrol KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dalam setiap organisasi, penyusunan strategi sangatlah dibutuhkan untuk menyusun langkahlangkah praktis dalam menjalankan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dari sebuah organisasi. Balanced Scorecard merupakan salah satu alat
14 untuk menterjemahkan visi dari suatu organisasi ke dalam strategi- strategi yang tidak hanya berdasar pada aspek keuangan, tetapi juga memperhatikan aspek lain seperti aspek pembelajaran, aspek proses internal dan aspek pelanggan. Sehingga akan tercipta sistem pelaksanaan yang efektif yang nantinya menghasilkan kinerja yang maksimal. Namun dalam pelaksanaan program di atas, peneliti menemukan bahwa sistem pelaksanaan program berdasarkan keempat perspektif Balanced Scorecard, maka sistem pelaksanaan PKH di Kabupaten Bintan dinilai belum cukup baik, karena sistem pelaksanaan masih simpang siur dan belum ada target yang jelas dari setiap tolok ukur keberhasilan setiap kegiatan. Begitu juga dengan proses pelaksanaannya, PKH dinilai masih belum maksimal karena masih ada sedikit hambatan dari pemerintah pusat seperti lambanya respon dari pemerintah pusat. Selain itu masih ada beberapa kendala dari pengelolaan anggaran, koordinasi antar petugas. Saran Ppemerintah pusat seharusnya memperhatikan kelancaran pencairan dana dan pembagiannya agar proses pelaksanaan PKH dapat berjalan lancar di samping memperjelas tolok ukur keberhasilan penyerapan anggaran yang juga harus diperjelas. Selain itu, Pemerintah Pusat dan Dinas Sosial daerah setempat berkoordinasi menentukan tolok ukur kuantitatif untuk setiap aspek kegiatan sesuai dengan balanced scorecard untuk mempermudah pengukuran kinerja. Begitu pula mengingat kondisi geografis daerah yang terpencar sampai daerah terpencil dan sulit dijangkau
15 oleh alat transportasi dan sinyal telepon, pemerintah hendaknya memberikan perhatian khusus pada masalah ini. Semisal menyediakan mobil rescue dan ferry yang dapat menjangkau daerah terpencil dan juga HT sebagai sarana komunikasi. Kemensos, 2007, Panduan Umum Program Keluarga Harapan, Jakarta Kemensos, 2007, Pedoman Operasional Kelembagaan PKH Daerah, Jakarta Kemensos, 2007, Buku Kerja Pendamping PKH, Jakarta DAFTAR RUJUKAN Ansoff, H Igor, 1970, Corporate Strategy, Penguin Book Ltd Mulyadi, 1993, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Jakarta: Salemba Empat Jaunch, Lawrence R dan William F Nawawi, H. Hadari, 2005, Gluech, 1998, Manajemen MANAJEMEN STRATEGIK: Strategis dan Kebijakan Perusahaan Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan Kaplan, Robert S dan David Norton, 1996, Menggunakan Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Srategi, Harvard Pearce, J. A II, dan R. B. Robinson Jr., 1997, Cases in Strategic Management, 4th edition, Chicago: Richard D. Darwin, Inc Business Review
16 Umar, Husein, 1999, Pengertian Manajemen Strategi dan Ruang Lingkupnya Widjaja, Amin Tunggal, 2003, Pengukuran Kinerja Dengan Balanced Scorecard, Jakarta: Harvindo
EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011
EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011 Erna Fidyatun Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ABSTRAK Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan
Lebih terperinciIDA YUNANI DESTIANTI. Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan oleh
PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN OLEH UPPKH KECAMATAN DI DESA CILIANG KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN IDA YUNANI DESTIANTI ABSTRAK Berdasarkan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah kemiskinan masih tetap menjadi masalah fenomenal yang masih belum dapat terselesaikan hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat kompleks. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang sampai saat ini masih terus dicari langkah yang tepat untuk menanggulanginya. Kemiskinan merupakan masalah multi dimensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, tahun 2007 Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Program
Lebih terperinciTENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN
TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN A. PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN DAN SYARAT PROGRAM Penerima bantuan PKH adalah rumahtangga sangat miskin (RTSM) yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar favorit. Pada lembaga persekolahan ini tidak cukup ruang bagi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, ada kecenderungan bahwa program pendidikan dasar yang bermutu hanya diorientasikan untuk orang dan kelompok tertentu, terutama pada institusi pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan merupakan
Lebih terperinciBAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan.
BAB 7 : PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Komponen Input 1. Kebijakan berpedoman dari Kementerian Sosial RI, Kementerian Kesehatan RI dan Surat Keputusan Walikota Padang. Kebijakan ini belum maksimal disosialisasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan, antara lain tingkat pendapatan,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan, antara lain tingkat pendapatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan adalah suatu situasi dimana seseorang atau rumah tangga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuah dasar, sementara lingkungan pendukungnya kurang memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan adalah suatu permasalahan dunia yang dialami oleh seluruh Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun. Permasalah ini sangat
Lebih terperinciSASARAN PROGRAM BIDANG SOSIAL
1 SASARAN PROGRAM BIDANG SOSIAL a. Membangun 22 Jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan sosial (PMKS) b. Mengoptimalkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS) GOAL ( TUJUAN UMUM ) MENINGKATKAN KUALITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat maka individu akan mampu melaksanakan aktifitas sehari-hari untuk bekerja sehingga
Lebih terperinciKEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Outline 1. Latar Belakang 3. Tujuan PKH 6. Pendampingan 9.
Lebih terperinciKEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Outline 1. Latar Belakang 2. PKH New Initiatives Pedoman Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bantuan. Bantuan tersebut diwujudkan melalui bantuan tunai bersyarat yang diberik an
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah salah satu bentuk kebijakan perlindungan sosial dengan basis keluarga sangat miskin sebagai peserta peneriman bantuan. Bantuan tersebut
Lebih terperinciBAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA
66 BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA 6.1 Penguatan Kapasitas Rumah Tangga Penerima PKH Mutu sumberdaya manusia bukan semata-mata ditentukan oleh seberapa kadar pengetahuan,
Lebih terperinciMEKANISME PELAKSANAAN. Referensi Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016, Bab III - VI
MEKANISME PELAKSANAAN Referensi Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016, Bab III - VI Outline 5. Pengembangan Kepesertaan 1. Alur Pelaksanaan PKH 6. Pengelolaan Sumber Daya 2. Penetapan Sasaran 7. Organisasi
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciJAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIREKTORAT JAMINAN SOSIAL DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PROGRAM KELUARGA HARAPAN - PKH BANTUAN TUNAI
Lebih terperinciPROGRAM KELUARGA HARAPAN
PROGRAM KELUARGA HARAPAN PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTS diwajibkan melaksanakan persyaratan
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih termasuk ke dalam kategori negara berkembang. Ilmu pengetahuan dan perekonomian menjadi tolak ukur global sejauh mana suatu negara berkembang.
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA
BAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA 5.1 Kelembagaan PKH Pemilihan rumah tangga untuk menjadi peserta PKH dilakukan berdasarkan kriteria BPS. Ada 14 (empat belas) kriteria keluarga miskin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan (teknik pengumpulan data) kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui metode survey (Singarimbun,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Le
No.940, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENSOS. Program Keluarga Harapan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMengapa PKH Diperlukan? PKH dimaksudkan untuk merunkan jumlah masyarakat miskin melalui bantuan dana tunai bersyarat.
Mengapa PKH Diperlukan? PKH dimaksudkan untuk merunkan jumlah masyarakat miskin melalui bantuan dana tunai bersyarat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk yang berada di bawah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Tegal Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi berdasarkan informasi dari Ketua Unit Pelaksana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia menjadi masalah yang berkepanjangan.kemiskinan tidak dipahami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks bagi setiap negara, terutama negara besar seperti Indonesia.Sampai saat ini, masalah kemiskinan di Indonesia
Lebih terperinciSyarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
50-54 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM UPAYA MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI KELUARGA SANGAT MISKIN (KSM) DI DESA PAYA CUT KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Syarifah Maihani
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Balumbang Jaya Kondisi Geografis
25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Balumbang Jaya 4.1.1 Kondisi Geografis Kelurahan Balumbang Jaya merupakan salah satu kelurahan yang berada dalam wilayah administratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multidimensional, yang dapat ditandai dengan keberadaan pengangguran,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan permasalahan kesejahteraan sosial yang kompleks dan multidimensional, yang dapat ditandai dengan keberadaan pengangguran, keterbelakangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kemiskinan dalam pembangunan di Indonesia merupakan salah satu masalah utama yang ditandai oleh masih besarnya jumlah penduduk miskin, pengangguran,
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menyukseskan program kabinet SBY jilid 2, khususnya dalam hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka menyukseskan program kabinet SBY jilid 2, khususnya dalam hal ini departemen kesehatan RI mencanangkan program Meningkatkan Kesehatan Masyarakat, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan multidimensial yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Adapun masalah
Lebih terperinci& KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan
PENGENTASAN KEMISKINAN & KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan Pengantar oleh: Rajiv I.D. Mehta Director Pengembangan ICA Asia Pacific 1 Latar Belakang Perekonomian dunia
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 411, 2014 KEMENSOS. Sosial. Lembaga Kesejahteraan Sosial. Lanjut Usia. Asistensi. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG ASISTENSI
Lebih terperinci2018, No Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang P
No.187, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENSOS. Program Keluarga Harapan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, antar lembaga atau organisasi saling berkompetisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010-2014 mencantumkan empat sasaran pembangunan kesehatan, yaitu: 1) Menurunnya disparitas status kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor yang penting yang harus diperhartikan oleh perusahaan. Oleh
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Solo Kartasura) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian utama untuk suatu Negara yang ingin maju dan ingin menguasai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah Satu indikator kemajuan pembangunan suatu bangsa adalah tingkat capaian Sumber Daya Manusianya, bahkan pendidikan merupakan bagian utama untuk suatu
Lebih terperinciPERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI
PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan dalam Seminar Pembangunan Abad Milenium/Millenium Development Goals
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan terbelakang, melainkan juga dialami oleh negara-negara maju.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan sudah menjadi masalah global yang dialami oleh semua negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya berada di negara-negara berkembang dan terbelakang, melainkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak Negara maju. Perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional berusaha menjadi yang terdepan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian dari pelaksanaan suatu program/kegiatan/kebijakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Puskesmas merupakan organisasi sektor publik yang berfungsi sebagai Badan Layanan Umum Daerah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik yang ada di
Lebih terperinciPERKEMBANGAN RESERTIFIKASI PKH: RESERTIFIKASI PKH KOHOR 2007 DAN KOHOR 2008 SERTA SINERGI ANTAR PROGRAM
PERKEMBANGAN RESERTIFIKASI PKH: RESERTIFIKASI PKH KOHOR 2007 DAN KOHOR 2008 SERTA SINERGI ANTAR PROGRAM BAMBANG WIDIANTO SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NATIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN RAPAT SINERGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi juga merupakan target sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi mendorong kompetisi yang ketat dalam persaingan yang semakin berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang berbagai strategi
Lebih terperinciWALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2012 TENT ANG
WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2012 TENT ANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) KOTA MOJOKERTO TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TU HAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis manfaat implementasi balanced scorecard terhadap pelaksanaan proses manajemen strategik, maka
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Kopah merupakan salah satu desa diantaranya 6 desa yang berada di
36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Georafis Desa Kopah Desa Kopah merupakan salah satu desa diantaranya 6 desa yang berada di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.Desa
Lebih terperinciBAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat
BAB V KESIMPULAN Proses monitoring dan evaluasi menjadi sangat krusial kaitannya dengan keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat terdapat berbagai permasalahan baik dari awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan utama dan mendasar bagi kehidupan manusia. Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
Lebih terperinciBRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA
BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA (Disampaikan dalam Diplomat Briefing, Jakarta 11 Maret 2013) Kata Pengantar Refleksi tentang Pencapaian MDG ini merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selama beberapa periode belakangan ini, pembangunan sosial di Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama beberapa periode belakangan ini, pembangunan sosial di Indonesia tertinggal dari pembangunan ekonominya. Padahal pembangunan sosial sangat penting, karena pembangunan
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
8 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 3.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konteks dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik Menurut Thomas R Dye (1976) dalam Wahab (2008), kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Pengukuran kinerja sangat berguna untuk membandingkan kinerja organisasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu contoh kebijakan publik yang paling mendasar.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu contoh kebijakan publik yang paling mendasar. Kesehatan adalah hak fundamental setiap masyarakat, yang merupakan hak asasi manusia dan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia yang sangat cepat, khususnya Indonesia mengakibatkan lingkungan bisnis semakin kompetitif, manajemen organisasi yang baik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi
BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan alat manajemen untuk meningkatkan transparansi perencanaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sangat berkembang secara pesat. Khususnya yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat, oleh karena itu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Jumlah penduduk Indonesia meningkat terus dari tahun ke tahun. Sensus penduduk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu bentuk sektor publik yang merupakan bagian dari perekonomian
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air adalah salah satu sumber daya alam yang sangat besar manfaatnya terutama bagi manusia. Oleh karena itu, air penting untuk kelangsungan hidup manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan salah satu indikator suksesnya pembangunan suatu bangsa sehingga diperlukan adanya suatu upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIK JANGKA PANJANG (STUDI KASUS PADA GREEN HOUSE PROPERTY BANDUNG) Sistem manajemen strategis telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan atau entitas didirikan dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau entitas ini beroperasi. Namun secara
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinci9 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH): ANTARA PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PENGENTASAN KEMISKINAN
9 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH): ANTARA PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PENGENTASAN KEMISKINAN Oleh: Syahputra Adisanjaya Suleman & Risna Resnawaty syahputraasuleman@yahoo.com; risna.resnawaty@unpad.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015 KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN MINIMAL
MATERI INTI 2 POKOK BAHASAN 5: STANDAR PELAYANAN MINIMAL Prinsip standar pelayanan minimal (SPM) merupakan salah satu hal penting dalam alokasi anggaran. Selama tahun 2000-2007 belum berperan sama sekali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin pesat sehingga kian meningkatnya persaingan antara perusahaan dewasa ini. Ditengah persaingan
Lebih terperinciPertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial. khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan?
Pertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial 1. Apa saja permasalahan utama yang dihadapi pemerintah kabupaten kerinci khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan? 2. Dalam mengurangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur sistem agar mengetahui sejauh mana sistem itu bekerja, dalam sistem itu sendiri banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana pemerintahan dalam hal ini pemerintah dituntut oleh rakyat untuk dapat melaksanakan good governance
Lebih terperinciINDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN
STUDI STRATEGI MELALUI PENDEKATAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Heni Puspita, ST., MT Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Nurtanio Bandung Jl. Pajajaran No
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan
16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan sehingga dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan. Pertama, berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat
Lebih terperinciKata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal, Angka Kematian Ibu (AKI)
kesehatan ibu dan anak, penyediaan SDM yang berkulitas dan penyediaan sarana dan prasarana dalam upaya percepatan penurunan AKI di Kabupaten Bangka Tengah. Kata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Masalah Di negara yang sedang berkembang, daftar pelayanan sosial mencakup pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan kesejahteraan sosial
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bandung adalah salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang, bisnis akomodasi di Kota bandung pun semakin berkembang. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinci