Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika Dan IPA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika Dan IPA"

Transkripsi

1 ANALISIS KESALAHAN SISWA MENERJEMAHKAN SOAL CERITA KE DALAM MODEL MATEMATIKA PADA MATERI PROGRAM LINEAR (suatu penelitian di Kelas XI SMK Negeri 1 Limboto) Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika Dan IPA SISKA WATI DATAU JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2015

2

3 ANALISIS KESALAHAN SISWA MENERJEMAHKAN SOAL CERITA KE DALAM MODEL MATEMATIKA PADA MATERI PROGRAM LINEAR Sarson W. DJ Pomalato 1, Dewi Rahmawati Isa 2, Siska Wati Datau 3 Prodi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Gorontalo Jalan Jenderal Sudirman Nomor 6 Kota Gorontalo Telepon (0435) Fax. (0435) ABSTRACT This research is descriptive study that aims to describe the errors of students translating test story in mathematica models to the linear program material carried by a class XI students in SMK Negeri 1 Limboto, the term of three indicators, namely: The error consepts, errors principles and errors fact. Based on the result of data analysis, this study provides conclusions (1) the orrors in indcators concepts, as many as 23.95%. in errors indicators principles as many as 22.25%.,and in indicatorof errors fact as many as 29.83%. (2) Cause of students difficulties translating test story into mathematical models is the habit of students who did not complete wte what known is and which asked the test, they did not understand the intent metter, the lack of ability to communicate, not used to write the final conclusion and the nation that the result of calculation is a the end of test and lack of positive nature to mathematic lesson especially the test story. Key words : Error Analysis, Error location, Mathematic models of test story. PENDAHULUAN Matematika pada umumnya merupakan pelajaran yang kurang disenangi ataupun kurang diminati bahkan kurang mendapat perhatian, karena siswa beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang cukup sulit dipahami. Hal ini diduga akibat siswa mengalami kesulitan ketika mempelajari materi pelajaran matematika, sehingga diperlukan upaya keterampilan dalam pengajaran matematika agar dapat terlaksana secara optimal. Sehubungan dengan hal di atas, soal cerita sangat penting diberikan pada siswa yang mempelajari matematika. Hal ini berguna melatih siswa menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, masih banyak siswa yang belum mampu menerjemahkan dan menyelesaikan soal cerita ke dalam model matematika. Pentingnya mempelajari soal cerita tersebut dapat memberikan gambaran tentang mempelajari matematika bukan hanya sebatas perhitungan angka-angka saja melainkan juga berhubungan erat dengan lingkungan kehidupan sehari-hari. 1 Dosen Jurusan Matematika, FMIPA UNG 2 Dosen Jurusan Matematika, FMIPA UNG 3 Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FMIPA UNG

4 Dalam pembelajarannya, program linear merupakan salah satu bagian dari matematika terapan yang dapat digunakan dalam memecahkan berbagai macam persoalan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah nyata, bukan masalah yang langsung berbentuk angka ataupun hitung-hitungan matematika. Masalah nyata yang akan kita selesaikan ataupun dicari solusinya dapat kita temukan dalam berbagai bidang. Dengan melihat beberapa fakta yang terjadi pada saat peneliti melakukan wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran matematika. Beliau mengatakan bahwa hasil belajar matematika belum mencapai ketuntasan, kondisi ini muncul karena kondisi tertentu dalam proses belajar, misalnya kurangnya keseriusan siswa belajar, pengetahuan yang kurang memadai, kelalaian dan kecerobohan, faktor guru yang tidak disenangi, serta kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi, akibatnya siswa tidak mampu menyelesaikan masalah dan banyak melakukan kesalahankesalahan pada saat mengerjakan soal cerita. Untuk mengetahui alasan yang menyebabkan materi program linear khususnya pada pemodelan matematika sulit dipahami siswa dan memperbaiki hasil belajar matematika perlu dilakukan analisis kesalahan. Analisis kesalahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penyelidikan dari aspek letak, jenis dan faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan model matematika. Berdasarkan uraian pemikiran diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul Analisis kesalahan siswa menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika pada materi program linear. KAJIAN TEORITIS Dalam pembelajaran matematika, kesalahan mempelajari suatu konsep terdahulu akan berpengaruh terhadap pemahaman konsep berikutnya karena matematika merupakan pelajaran yang bersifat abstrak. Uno (2009: 108) memandang bahwa matematika merupakan ilmu yang bersifat abstrak, aksiomatik, dan deduktif. Oleh karena itu, tidak semua siswa selalu berhasil mencapai ketuntasan belajar dalam proses pembelajaran matematika. Siswa yang tidak dapat belajar, ini berarti ia mengalami kesulitan yang berakibat pada terjadinya kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika khususnya yang berbentuk soal cerita. Jika suatu kesalahan telah dilakukan dan tidak segera diatasi maka kesalahan yang dilakukan akan terus berlanjut, apalagi bila kesalahan tersebut akan terus dibawa kejenjang pendidikan yang selanjutnya. Sukirman (dalam Wardoyo 2013: 8) mengatakan bahwa kesalahan merupakan penyimpangan terhadap hal-hal yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten, maupun insidental pada daerah tertentu. yang sistematis dan konsisten terjadi disebabkan oleh tingkat penguasaan materi yang kurang pada siswa. Sedangkan kesalahan yang bersifat insidental adalah kesalahan yang bukan merupakan akibat dari rendahnya tingkat penguasaan materi pelajaran, melainkan oleh sebab lain misalnya: kurang cermat dalam membaca untuk memahami maksud soal, kurang cermat dalam menghitung atau bekerja secara tergesa-gesa karena merasa diburu waktu.

5 Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, penguraian suatu pokok atas berbagai bagian-bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan kesalahan yang dibuat siswa yang sedang belajar menggunakan teori-teori dan prosedur. Menurut Nana (dalam Wardoyo 2013: 10), Analisis adalah suatu upaya penyelidikan untuk melihat, mengamati, mengetahui, menemukan, memahami, menelaah, mengklasifikasikan, dan mendalami serta menginterpretasikan fenomena yang ada. Adapun manfaat analisis kesalahan adalah sebagai berikut : 1) Analisis kesalahan bermanfaat sebagai sarana peningkatan pembelajaran pada materi tertentu dengan menghilangkan kesalahan-kesalahan yang telah diketahui. 2) Analisis kesalahan dapat menumbuhkembangkan wawasan baru dalam mengajar dalam mengatasi kesulitan memahami konsep yang dihadapi para guru. 3) Banyak sedikitnya penemuan kesalahan dapat membantu mengetahui materi pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. Adapun indikator kesalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) pada langkah pemahaman soal, yaitu ketidakmampuan siswa menuliskan secara lengkap atau salah dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Misalnya siswa tidak mengubah kalimat pada soal menjadi kalimat matematika. 2) pada langkah perencanaan strategi adalah ketidakmampuan siswa menentukan model matematika yang berhubungan dengan masalah yang diajukan, menyusun langkah - langkah perencanaan agar soal dapat diselesaikan secara sistematis. Misalnya siswa tidak menuliskan model matematika yang sesuai sehingga membentuk pertidaksamaan linear dua variabel, strategi yang dijalankan kurang relevan. 3) pada langkah akhir yaitu kesalahan fakta yang berupa konvensikonvensi yang diungkap dengan simbol tertentu. Penyebab siswa melakukan jenis kesalahan ini yaitu siswa tidak mempunyai keterampilan pemahaman terhadap simbol operasi seperti fakta notasi +,,,,. <,, >, dan lain sebagainya. Model Matematika Model adalah gambaran (perwakilan) dari suatu objek yang disusun dengan tujuan tertentu. Model matematika adalah hasil merumuskan permasalahan dalam arti menterjemahkan permasalahan ke dalam bahasa matematika. Susanta (dalam Hidayati 2010: 49). Model matematika adalah hasil pengabstraksian dari persoalan dunia nyata ke bentuk matematika, sedangkan pemodelan matematika adalah proses penyederhanaan dan pengabstraksian dari sistem kehidupan nyata ke dalam stuktur matematika. Jadi, perbedaannya adalah kalau model matematika menekankan pada hasil sedangkan pemodelan matematika menekan pada proses.

6 Dalam menyelesaikan soal cerita, menurut As ari (dalam Lestari 2010: 23) ada beberapa hal yang perlu dikuasai dengan mantap untuk dapat menyelesaikannya dengan baik, yaitu (1) Kemampuan untuk membuat pemodelan matematis, (2) Penguasaan konsep dan prosedur matematika, (3) Penguasaan tentang berbagai strategi pemecahan masalah, dan (4) Kemampuan memverifikasi apakah selesaian yang diperoleh memang betul-betul selesaian yang diharapkan. Selain itu, dalam menyelesaikan soal cerita secara matematika diperlukan langkahlangkah tertentu. Langkah-langkah penyelesaian soal cerita menurut Tim Matematika Depdikbud (dalam Lestari 2010: 24) adalah (1) Membaca soal dan memikirkan hubungan antara bilangan-bilangan yang ada dalam soal tersebut, (2) Menulis kalimat matematika yang menyatakan hubungan-hubungan itu dalam bentuk operasi-operasi bilangan, (3) Menyelesaikan kalimat matematika tersebut. Artinya mencari bilangan-bilangan mana yang membuat kalimat matematika itu benar, dan (4) Bilangan tersebut pada langkah 3 digunakan untuk menginterpretasikan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi. Secara umum model matematika suatu program linear sebagai berikut: Fungsi tujuan: Maksimumkan atau minimumkan Z + by = f(x, y) = ax Fungsi Pembatas: dx + ey c atau dx + ey c fx + gy h atau fx + gy h x 0 y 0 METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan pada masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu menekankan pada kegiatan mengumpulkan informasi tentang kesalahan-kesalahan siswa menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika serta faktor-faktor penyebabnya, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo. Data dalam penelitian ini berupa data primer tentang analisis kesalahan siswa menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika pada materi program linear. Penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil tes siswa dan wawancara terhadap subjek penelitian yang berupa kata-kata dari sumber, foto dan wawancara. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari sumber utama yaitu siswa kelas XI SMK Negeri 1 Limboto Tahun Pelajaran 2014/2015. Sumber tertulis yaitu sejumlah literatur yang berhubungan dengan masalah yang sedang dikaji yaitu tentang kesalahan siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Limboto pada semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 27 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian dan wawancara yang dikembangkan oleh peneliti dengan mengacu pada sebaran materi model matematika dalam sebaran kurikulum SMK. Tes dalam penelitian ini memuat soal uraian yang berisi tentang materi menyelesaikan soal cerita pada subbab materi model matematika. Bentuk soal uraian dipilih untuk mengumpulkan

7 data mengenai kesalahan siswa karena dalam menjawab soal uraian, siswa dituntut untuk menguraikan langkah ataupun proses yang dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada siswa untuk memastikan dimana letak kesalahan-kesalahannya dan mengetahui penyebab terjadinya kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita ke dalam model matematika pada pokok materi program linear. Variabel dalam penelitian ini hanya terdapat variabel tunggal yaitu kesalahan-kesalahan siswa menyelesaikan soal cerita ke dalam model matematika pada materi Program Linear. Pengembangan tes dilakukan dengan dua cara yaitu uji validitas tes dan uji reliabilitas tes. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan jawaban hasil pekerjaan siswa dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka peneliti menemukan bahwa pada ujian tes tersebut hanya terdapat satu orang siswa yang mencapai nilai KKM dan 17 orang siswa lainnya tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. Hasil skor tertinggi yang didapat oleh siswa yaitu 70 dan skor terendah yang didapat oleh siswa yaitu 5. Data hasil penelitian ini yaitu siswa yang mengikuti ujian tes pada penelitian ini berjumlah 18 orang siswa, yang terdiri dari 11 orang siswa perempuan dan 7 orang siswa lakilaki. Peneliti menetapkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60. Dari 18 siswa kelas XI UPW SMK Negeri 1 Limboto yang telah melaksanakan uji tes instrumen, pada butir soal nomor 1 sebanyak 15 siswa yang melakukan kesalahan termasuk siswa yang tidak menjawab soal, dengan 4 total kesalahan pada indikator pertama yaitu kesalahan konsep dengan persentase kesalahan 17.40%. Dan juga sebanyak 4 total kesalahan pada indikator kedua yaitu kesalahan prinsip dengan persentase kesalahan 17.39%. Kemudian sebanyak 15 total kesalahan pada indikator ketiga yaitu kesalahan fakta dengan persentase kesalahan 57.39%. Sehingga diperoleh bahwa total kesalahan pada butir soal nomor 1 dengan mengacu pada tiga indikator kesalahan yang diukur sejumlah 23 total kesalahan.

8 Tabel 2.3 Banyaknya Siswa Pada Butir Soal 1 A B C Total % a) 0 0,00 a-1) b) 0 0,00 c) 2 8,70 a) 2 8,70 a-2) b) 0 0,00 a) 0 0,00 b-1) b) 0 0,00 c) 4 17,39 a) 2 0,87 c-1) b) 6 26,09 c) 7 30,43 Σ ,00 Pada soal nomor 2, juga sebanyak 15 siswa yang melakukan kesalahan termasuk siswa yang tidak menjawab soal, dengan 26 total kesalahan pada indikator pertama yaitu kesalahan konsep dengan persentase kesalahan 57.78%. Dan juga sebanyak 4 total kesalahan pada indikator kedua yaitu kesalahan prinsip dengan persentase kesalahan 8.89%. Kemudian sebanyak 15 total kesalahan pada indikator ketiga yaitu kesalahan fakta dengan persentase kesalahan 33.33%. Sehingga diperoleh bahwa total kesalahan pada butir soal nomor 2 dengan mengacu pada tiga indikator kesalahan yang diukur sejumlah 45 total kesalahan.

9 Tabel 2.4 Banyaknya Yang Dilakukan Siswa Pada Butir Soal 2 A B C Total % a) 9 20,00 a-1) b) 0 0,00 c) 4 8,89 a) 12 26,67 a-2) b) 1 2,22 a) 0 0,00 b-1) b) 0 0,00 c) 4 8,89 a) 14 31,11 c-1) b) 0 0,00 c) 1 2,22 Σ ,00 Pada soal nomor 3, sebanyak 18 siswa yang melakukan kesalahan termasuk siswa yang tidak menjawab soal, dengan 32 total kesalahan pada indikator pertama yaitu kesalahan konsep dengan persentase kesalahan 50.79%. Dan juga sebanyak 15 total kesalahan pada indikator kedua yaitu kesalahan prinsip dengan persentase kesalahan 23.81%. Kemudian sebanyak 16 total kesalahan pada indikator ketiga yaitu kesalahan fakta dengan persentase kesalahan 25.40%. Sehingga diperoleh bahwa total kesalahan pada butir soal nomor 3 dengan mengacu pada tiga indikator kesalahan yang diukur sejumlah 63 total kesalahan.

10 Tabel 2.5 Banyaknya Yang Dilakukan Siswa Pada Butir Soal 3 A B C Total % a) 13 20,63 a-1) b) 0 0,00 c) 3 4,76 a) 15 23,81 a-2) b) 1 1,59 a) 13 20,63 b-1) b) 0 0,00 c) 2 3,17 a) 15 23,81 c-1) b) 0 0,00 c) 1 1,59 Σ ,00 Pada soal nomor 4, sebanyak 13 siswa yang melakukan kesalahan termasuk siswa yang tidak menjawab soal, dengan 26 total kesalahan pada indikator pertama yaitu kesalahan konsep dengan persentase kesalahan 53.06%. Dan juga sebanyak 12 total kesalahan pada indikator kedua yaitu kesalahan prinsip dengan persentase kesalahan 24.49%. Kemudian sebanyak 11 total kesalahan pada indikator ketiga yaitu kesalahan fakta dengan persentase kesalahan 22.45%. Sehingga diperoleh bahwa total kesalahan pada butir soal nomor 4 dengan mengacu pada tiga indikator kesalahan yang diukur sejumlah 49 total kesalahan.

11 Tabel 2.6 Banyaknya Yang Dilakukan Siswa Pada Butir Soal 4 A B C a-1) a-2) Total % a) 11 22,45 b) 1 2,04 c) 1 2,04 a) 13 26,53 b) 0 0,00 a) 11 22,45 b-1) b) 0 0,00 c) 1 2,04 a) 10 2,04 c-1) b) 1 2,04 Σ ,00 Pada soal nomor 5, sebanyak 16 siswa yang melakukan kesalahan termasuk siswa yang tidak menjawab soal, dengan 26 total kesalahan pada indikator pertama yaitu kesalahan konsep dengan persentase kesalahan 45.61%. Dan juga sebanyak 15 total kesalahan pada indikator kedua yaitu kesalahan prinsip dengan persentase kesalahan 26.32%. Kemudian sebanyak 16 total kesalahan pada indikator ketiga yaitu kesalahan fakta dengan persentase kesalahan 7.54%. Sehingga diperoleh bahwa total kesalahan pada butir soal nomor 5 dengan mengacu pada tiga indikator kesalahan yang diukur sejumlah 57 total kesalahan.

12 Tabel 2.7 Banyaknya Yang Dilakukan Siswa Pada Butir Soal 5 A B C Total % a) 13 22,81 a-1) b) 0 0,00 a) 13 22,81 a-2) b) 0 0,00 a) 13 22,81 b-1) b) 0 0,00 c) 2 3,51 a) 13 2,28 c-1) b) 3 5,26 Σ ,00 Pada soal nomor 6, sebanyak 15 siswa yang melakukan kesalahan termasuk siswa yang tidak menjawab soal, dengan 16 total kesalahan pada indikator pertama yaitu kesalahan konsep dengan persentase kesalahan 41.02%. Dan juga sebanyak 8 total kesalahan pada indikator kedua yaitu kesalahan prinsip dengan persentase kesalahan 20.51%. Kemudian sebanyak 15 total kesalahan pada indikator ketiga yaitu kesalahan fakta dengan persentase kesalahan 38.46%. Sehingga diperoleh bahwa total kesalahan pada butir soal nomor 6 dengan mengacu pada tiga indikator kesalahan yang diukur sejumlah 39 total kesalahan.

13 Tabel 2.8 Banyaknya Yang Dilakukan Siswa Pada Butir Soal 6 A B C Total % a) 8 20,51 a-1) b) 0 0,00 a) 8 20,51 a-2) b) 0 0,00 a) 8 20,51 b-1) b) 0 0,00 a) 8 20,51 c-1) b) 7 17,95 Σ ,00 Pada soal nomor 7, sebanyak 17 siswa yang melakukan kesalahan termasuk siswa yang tidak menjawab soal, dengan 32 total kesalahan pada indikator pertama yaitu kesalahan konsep dengan persentase kesalahan 49.24%. Dan juga sebanyak 16 total kesalahan pada indikator kedua yaitu kesalahan prinsip dengan persentase kesalahan 24.62%. Kemudian sebanyak 17 total kesalahan pada indikator ketiga yaitu kesalahan fakta dengan persentase kesalahan 26.15%. Sehingga diperoleh bahwa total kesalahan pada butir soal nomor 7 dengan mengacu pada tiga indikator kesalahan yang diukur sejumlah 65 total kesalahan.

14 Tabel 2.9 Banyaknya Yang Dilakukan Siswa Pada Butir Soal 7 A B C Total % a) 16 24,62 a-1) b) 0 0,00 a) 16 24,62 a-2) b) 0 0,00 a) 16 24,62 b-1) b) 0 0,00 a) 17 26,15 c-1) b) 0 0,00 Σ ,00 Pada soal nomor 8, sebanyak 17 siswa yang melakukan kesalahan termasuk siswa yang tidak menjawab soal, dengan 34 total kesalahan pada indikator pertama yaitu kesalahan konsep dengan persentase kesalahan 50.00%. Dan juga sebanyak 17 total kesalahan pada indikator kedua yaitu kesalahan prinsip dengan persentase kesalahan 25.00%. Kemudian sebanyak 17 total kesalahan pada indikator ketiga yaitu kesalahan fakta dengan persentase kesalahan 25.00%. Sehingga diperoleh bahwa total kesalahan pada butir soal nomor 8 dengan mengacu pada tiga indikator kesalahan yang diukur sejumlah 68 total kesalahan.

15 Tabel 2.10 Banyaknya Yang Dilakukan Siswa Pada Butir Soal 8 A B C Total % a) 17 25,00 a-1) b) 0 0,00 a) 17 25,00 a-2) b) 0 0,00 a) 16 23,53 b-1) b) 1 1,47 a) 16 23,53 c-1) b) 1 1,47 Σ ,00 Dari kesalahan dalam tiap langkah yang dilakukan siswa pada setiap butir soal, peneliti kemudian mengelompokkan hasil penelitian menjadi 3 kategori berdasarkan indikator kesalahan yang diukur yaitu: kategori siswa yang melakukan kesalahan konsep, kesalahan prinsip dan kesalahan fakta. Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dalam bentuk soal cerita dapat ditinjau dari langkah-langkah penyelesaian masalah yang benar. Analisis ini didasarkan pada hasil jawaban siswa yang dilakukan dengan cara menganalisis jawaban untuk tiap butir tes yang merupakan soal uraian.

16 A B C a-1) Tabel 2.2 Banyaknya Siswa Dalam Tiap Soal Butir Soal Total % a) ,27 b) ,24 c) ,44 a) ,47 a-2) b) ,49 c) ,00 a) ,83 b-1) b) ,24 c) ,18 a) ,23 c-1) b) ,40 c) ,20 Σ ,00 Keterangan : A = Indikator Konsep a-1) = menentukan apa yang diketahui dalam soal a-1) a) = Tidak menuliskan apa yang diketahui a-1) b) = Salah menuliskan apa yang diketahui a-1) c) = Tidak lengkap menuliskan apa yang diketahui a-2) = menentukan apa yang ditanyakan dalam soal a-2) a) = Tidak menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal a-2) b) = Salah menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal a-2) c) = Tidak lengkap menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal B = Indikator Prinsip b-1) = membuat langkah-langkah penyelesaian b-1) a) = Tidak membuat langkah-langkah penyelesaian b-1) b) = Salah membuat langkah-langkah penyelesaian b-1) c) = Tidak lengkap membuat langkah-langkah penyelesaian C = Indikator Fakta c-1) = membuat model matematika c-1) a) = Tidak membuat model matematika c-1) b) = Salah membuat model matematika c-1) c) = Tidak lengkap membuat model matematika

17 Berdasarkan persentase yang diperoleh, sebagian besar siswa di SMK Negeri 1 Limboto berpendapat bahwa matematika hanyalah pelajaran umum, mereka lebih fokus pada pelajaran kejuruan yang mereka ambil. Oleh karena itu, banyak siswa yang melakukan kesaahan-kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika khususnya pada materi program linear. Tabel 1. Siswa No Indikator (%) 1 Prinsip 22.25% 2 Konsep 23.95% 3 Fakta 29.83% Jumlah 76.03% Dengan melihat indikator kesalahan yang diukur berdasarkan data hasil penelitian yaitu siswa yang melakukan kesalahan pada langkah awal dalam menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal yaitu pada kesalahan konsep dengan persentase kesalahan mencapai 23.95%, selanjutnya siswa yang melakukan kesalahan pada langkah perencanaan strategi yaitu pada kesalahan prinsip dengan persentase kesalahan mencapai 22.25%, serta siswa yang paling banyak melakukan kesalahan pada langkah akhir yaitu pada kesalahan fakta dengan persentase kesalahan mencapai 29.83%. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan indikator maka dapat disimpulkan bahwa : Analisis kesalahan adalah penyelidikan dari beberapa aspek untuk melihat mengamati, mengetahui, menemukan, memakai, menelaah, mengklasifikasikan dan mendalami serta menginterpretasikan gejala/fenomena yang ada yang mungkin dengan menguraikan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan materi program linear khususnya pada model matematika, dengan melihat indikator kesalahan yang diukur berdasarkan data hasil penelitian yaitu kesalahan konsep dengan persentase kesalahan 23.95%, kesalahan prinsip 22.25% dan kesalahan fakta 29.83%. Berdasarkan persentase yang diperoleh, sebagian besar siswa di SMK Negeri 1 Limboto berpendapat bahwa matematika hanyalah pelajaran umum, mereka lebih fokus pada pelajaran kejuruan yang mereka ambil. Oleh karena itu, banyak siswa yang melakukan kesaahan-kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika khususnya pada materi program linear.

18 B. Saran Guru sebaiknya lebih kreatif menerapkan berbagai macam pembelajaran dengan menggunakan beberapa pendekatan sebagai alternatif pembelajaran dengan memperhatikan alokasi waktu dan penggunaan bahasa yang baik serta mudah dipahami oleh siswa. Bagi siswa, sebaiknya hasil penelitian ini dapat menjadi motivasi dalam usaha meningkatkan kreatifitas kemampuan bernalar untuk mempermantap pemahaman konsep, sehingga siswa tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran matematika. Bagi peneliti yang akan meneliti tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada materi program linear sebaiknya membatasi penelitian terhadap submateri pokok tertentu, seperti pada materi program linear terdapat empat submateri pokok, peneliti hanya membatasi submateri yang menurut peneliti sulit bagi siswa yang mengakibatkan siswa banyak melakukan kesalahankesalahan sehingga hasil penilitian lebih terfokus. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Bito, Nusiya Pembelajaran Berdasarkan Masalah Untuk Sub Materi Pokok Prisma Dan Limas Di Kelas VIII SMP Negeri 11 Gorontalo. Tesis Magister Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Dalyono, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Furchan, Arief Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Askara Hartini Analisis Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Pada Kompetensi Dasar Menemukan Sifat Dan Menghitung Besaran- Besaran Segi Empat Siswa Kelas VII Semester II SMP It Nur Hidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2006 / Tesis Magister Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

19 Hidayati Analisis Menyelesaikan Soal Program Linear Siswa Kelas XI SMK Tribuana Jombang. Seminar Nasional Pendidikan Matematika dan Statistika. ISBN : Kanginan Matematika SMA-MA/SMK Kelas XI Kurikulum Bandung: Yrama Widya Lestari, Nur Analisis Kemampuan Siswa SD Dalam Menerjemahkan Soal Cerita Kedalam Model Matematika Dan Penyelesaiannya. Jurnal Matematika, Aplikasi Dan Pembelajarannya No. 9. ISSN : Rahayu, Sri Analisis Mahasiswa UNIPA Surabaya Dalam Menyelesaikan Soal Teori Graph. Jurnal Pendidikan Dasar UNIPA No. 2. ISSN : Slameto Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta Suharsaputra, Uhar Metode Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama Uno, Hamzah Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Wardoyo Analisis Siswa Kelas X-1 SMA NEGERI 1 CURUP TENGAH Dalam Menyelesaikan Masalah Divergen Tentang Sistem Persamaan Linear Dua Peubah. Tesis Magister Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan kurikulum yang sedang berlangsung sekarang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan kurikulum yang sedang berlangsung sekarang merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan objek yang paling dominan dalam menjalani kehidupan manusia dari waktu ke waktu, sebab pendidikan adalah kunci keberhasilan dari suatu

Lebih terperinci

Oleh: Lilis Setia Ningrum dan Sri Sutarni

Oleh: Lilis Setia Ningrum dan Sri Sutarni ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA POKOK BAHASAN BARISAN DAN DERET PADA SISWA KELAS XII SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA Oleh: Lilis Setia Ningrum dan Sri Sutarni Email:

Lebih terperinci

DESKRIPSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

DESKRIPSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DESKRIPSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR (Suatu Penelitian di Kelas VII-A SMP Negeri 3 Kota Gorontalo) JURNAL (Diajukan Sebagai Persyaratan Mengikuti

Lebih terperinci

JURNAL VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM

JURNAL VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI ARITMATIKA PADA PECAHAN (Suatu Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 1 Mananggu) JURNAL Diajukan Sebagai Prasyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA POKOK BAHASAN BARISAN DAN DERET PADA SISWA KELAS XII SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH SARTIKA HATI NIM. 411 411 035 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Abdul

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ardiyanti23@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ARITMATIKA SOSIAL (ANALYSIS OF STUDENT ERRORS TO SOLVE NARATIVE QUESTIONS SOCIAL ARITMATHIC)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ARITMATIKA SOSIAL (ANALYSIS OF STUDENT ERRORS TO SOLVE NARATIVE QUESTIONS SOCIAL ARITMATHIC) ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ARITMATIKA SOSIAL (ANALYSIS OF STUDENT ERRORS TO SOLVE NARATIVE QUESTIONS SOCIAL ARITMATHIC) Yuni Astutik Lambang Kurniawan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

JURNAL MEGA SUKMAWATI YANTU NIM

JURNAL MEGA SUKMAWATI YANTU NIM ANALISIS KESALAHAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN PECAAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KABILA JURNAL Diajukan Sebagai Prasyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Matematika OLEH

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI SOAL CERITA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DIKELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI SOAL CERITA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DIKELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI SOAL CERITA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DIKELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA JURNAL OLEH NUR FATMAWATY TANGIO NIM. 411 411 094 DOSEN

Lebih terperinci

OLEH : MUHAMMAD ANDIK SUBRATA NIM.

OLEH : MUHAMMAD ANDIK SUBRATA NIM. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 2 LIMBOTO JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU Oleh: Adillah Harniati 1 Sehatta Saragih 2 Syarifah Nur Siregar 2 flo_anteredium@yahoo.com

Lebih terperinci

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM : IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA MATERI PROGRAM LINEAR Suatu Penelitian pada Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Negeri Batudaa JURNAL Diajukan Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL Skripsi yang berjudul Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) Oleh Indrianty Desei NIM 411 411 095 1

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN MENGERJAKAN SOAL SISI TEGAK LIMAS SEGIEMPAT SISWA KELAS IX MTs NU SALAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN MENGERJAKAN SOAL SISI TEGAK LIMAS SEGIEMPAT SISWA KELAS IX MTs NU SALAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika UNION Vol 3 No 3, Juli 2016 ANALISIS KESALAHAN MENGERJAKAN SOAL SISI TEGAK LIMAS SEGIEMPAT SISWA KELAS IX MTs NU SALAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yuliani Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 GORONTALO JURNAL OLEH

DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 GORONTALO JURNAL OLEH DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 GORONTALO JURNAL OLEH KASMA LABUGA NIM. 411 411 126 DOSEN PEMBIMBING: Dra. Kartin

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 7 PADANG

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 7 PADANG ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 7 PADANG Ana Mulia 1, Edrizon 1, Niniwati 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Alvi Chusna Zahara 1), Ratri Candra Hastari 2), HM. Farid Ma ruf 3)

Alvi Chusna Zahara 1), Ratri Candra Hastari 2), HM. Farid Ma ruf 3) ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI LINGKARAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 POGALAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Alvi Chusna Zahara 1), Ratri

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI TRIGONOMETRI

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI TRIGONOMETRI ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI TRIGONOMETRI Alfin Nurlaili Zain 1, Lili Supardi 2, Harfin Lanya 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura lanya.harfin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode deskriptif adalah suatu penggambaran atau penjelasan terhadap suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode deskriptif adalah suatu penggambaran atau penjelasan terhadap suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penggambaran atau penjelasan terhadap suatu masalah.

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR PESERTA DIDIK SMK ANTARTIKA 1 SIDOARJO

HASIL ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR PESERTA DIDIK SMK ANTARTIKA 1 SIDOARJO HASIL ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR PESERTA DIDIK SMK ANTARTIKA 1 SIDOARJO (THE ERROR ANALYSIS IN SOLVING THE PROBLEM LINEAR EQUATION SYSTEM TAUGHT BY THE STUDENTS

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA Shofia Hidayah Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang shofiahidayah@gmail.com

Lebih terperinci

Dina Aulia 1, Ayu Yarmayani 2, Silvia Fitriani 3

Dina Aulia 1, Ayu Yarmayani 2, Silvia Fitriani 3 ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA DI KELAS XI SMA N 08 TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN AJARAN Dina Aulia 1, Ayu Yarmayani 2, Silvia Fitriani 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENJAWAB SOAL PROGRAM LINEAR KELAS XII IPA MAN 1 MAKASSAR

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENJAWAB SOAL PROGRAM LINEAR KELAS XII IPA MAN 1 MAKASSAR MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran p-issn: 2354-6883 ; e-issn: 2581-172X Volume 4, Nomor 1, Juni 2016 ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENJAWAB SOAL PROGRAM LINEAR KELAS XII IPA MAN 1 MAKASSAR

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI Purwati 1, Dadang Setia Haryanto 2 Universitas

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSETUJUAN PEMBIMBING Artikel DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA MATEMATIKA PADA MATA KULIAH PROGRAM LINEAR Oleh FEBRY RIZKI SUSANTI KALAKA (NIM. 411 410 020, Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IX-G DI SMP NEGERI 3 CIMAHI DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PADA MATERI LINGKARAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IX-G DI SMP NEGERI 3 CIMAHI DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PADA MATERI LINGKARAN Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif Volume 1, No. 3, Mei 2018 ISSN 2614-221X (print) ISSN 2614-2155 (online) DOI 10.22460/jpmi.v1i3.305-312 ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IX-G DI SMP NEGERI 3 CIMAHI

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 GORONTALO PADA MATERI ALJABAR

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 GORONTALO PADA MATERI ALJABAR DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 GORONTALO PADA MATERI ALJABAR Rahmatia Badu, Arfan Arsyad, Nurwan NIM: 411411009 Prodi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika FMIPA

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Konsep Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff dalam Pia (2011),

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kesalahan Siswa, Menyelesaikan Soal

ABSTRAK. Kata Kunci: Kesalahan Siswa, Menyelesaikan Soal ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN Meylan Ingriani Otay, Abd. Djabar Mohidin, Sumarno Ismail Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 MADIUN pada bulan April semester genap tahun ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 MADIUN pada bulan April semester genap tahun ajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran mengenai semiotik siswa dalam memecahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Maju mundurnya suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Model Penemuan Terbimbing

Kata Kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Model Penemuan Terbimbing 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI SMP NEGERI 1 TAPA KELAS VIII Estikawati Putri, Sarson W. Dj. Pomalato, Karim NakiI Jurusan

Lebih terperinci

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan Upaya Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Pelajaran Sejarah dengan Menggunakan Metode SQ3R Pada Pokok Bahasan Perkembangan Pemerintahan Orde Baru Kelas XII - IPA 2 Semester I SMA Negeri Modal Bangsa Tahun

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR Arini Fardianasari ABSTRAK Masalah kesulitan siswa memahami materi aljabar dapat memicu terjadinya kesalahan saat menyelesaikan persoalan aljabar.

Lebih terperinci

Arif Priyanto et al., Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika...

Arif Priyanto et al., Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika... 1 Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Berdasarkan Kategori Kesalahan Newman di Kelas VIII A SMP Negeri 10 Jember (Analysis of 8th Grade

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari tujuan pendidikan. ukur dari keberhasilan penyelengaraan pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari tujuan pendidikan. ukur dari keberhasilan penyelengaraan pendidikan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan membantu manusia dalam pengembangan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP D Novi Wulandari, Zubaidah, Romal Ijuddin Program Studi Pendidikan matematika FKIP Untan Email :

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD Oleh: Siti Hanisah 1, Tri Saptuti 2, H. Setyo Budi 3 FKIP,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang memerlukan cara agar mendapat

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN: ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA (ERROR ANALYSIS IN SOLVING MATHEMATICS STORY PROBLEMS) Rintis Suhita (rintissuhita966@gmail.com) Rashar Sjahruddin Aunillah Program Studi

Lebih terperinci

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2) Pengaruh Motivasi Belajar dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas X di SMA N 1 Tigo Nagari (Kabupaten Pasaman) Mega Selvia

Lebih terperinci

DESKRIPSI TIPE-TIPE KESALAHAN MENJUMLAHKAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SDN 5 TELAGA KAB GORONTALO NANING ISMAIL

DESKRIPSI TIPE-TIPE KESALAHAN MENJUMLAHKAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SDN 5 TELAGA KAB GORONTALO NANING ISMAIL 1 2 DESKRIPSI TIPE-TIPE KESALAHAN MENJUMLAHKAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SDN 5 TELAGA KAB GORONTALO NANING ISMAIL Ismail Pioke, S.Pd, M.Pd 1 Dr. Hj. Asni Ilham, S.Pd, M.Pd 2 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk menggapai hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk menggapai hasil 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kesulitan Belajar pada Siswa Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk menggapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION Eka Puji Lestari 1), Kuswadi 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA KELAS X2 SMAN 1 KOTA BENGKULU

PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA KELAS X2 SMAN 1 KOTA BENGKULU PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA KELAS X2 SMAN 1 KOTA BENGKULU Rusdi, Della Maulidiya, Edi Susanto Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP Yan, Bistari, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : yan_kelana_02@yahoo.co.id

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR EFFORTS TO INCREASE LEARNING OUTCOMES OF CHEMICAL ACID

Lebih terperinci

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 104 Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA Samsul Feri

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN Puput Putri Manitasari dan Nadi Suprapto Jurusan Fisika, Universitas Negeri

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, VERBAL DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, VERBAL DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, VERBAL DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Agus Umaeza 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti

Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti JPMP 1 (1) (2017) 11-18 Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti http://e-journal.ups.ac.id/index.php/jpmp email: adminjpmp@upstegal.ac.id PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Pembelajaran Guru Matematika dengan Menggunakan Model EKOP di SMK Teknologi Tri Tunggal 45 Makassar

Analisis Kualitas Pembelajaran Guru Matematika dengan Menggunakan Model EKOP di SMK Teknologi Tri Tunggal 45 Makassar Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan ALam Maret 2016, Vol.4, No.1, hal.89-102 ISSN(P): 2527-3744; ISSN(E):- 2016 Tadris Matematika IAIN Palopo. http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/khwarizmi

Lebih terperinci

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research. 1 PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII 6 SMP NEGERI 20 PEKANBARU Andita

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI STATISTIKA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI STATISTIKA ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI STATISTIKA Ariyanto Putra Pratama Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: arylucas69@gmail.com

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR Desy Yusnia 1), Harina Fitriyani 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 KECAMATAN MALALAK KABUPATEN AGAM 1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Nur Ngafifah 1, H. Setyo Budi 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang

Lebih terperinci

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS XI IPA SMA SUNAN GIRI TAHUN AJARAN 2012-2013

Lebih terperinci

Alumni Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2,3)

Alumni Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2,3) ISSN:2777935 Penerapan RPP berbasis...(dina) hal:712 PENERAPAN RPP BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR KELAS

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Kubus dan Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER 1 ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER ANALYSIS OF STUDENTS MISTAKES BASED ON THE ERROR CATEGORY BY

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 20 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Desti Amanda*), Anna Cesaria **),

Lebih terperinci

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG ALJABAR BENTUK PECAHAN

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG ALJABAR BENTUK PECAHAN KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG ALJABAR BENTUK PECAHAN PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA Dini Hardaningsih 1, Ika Krisdiana 2, dan Wasilatul Murtafiah 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Matematika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERBAHASA INGGRIS PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERBAHASA INGGRIS PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERBAHASA INGGRIS PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL Titis Nur Fitria, Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Kata Kunci : Kemampuan Komunikasi Matematika, Statistika

Kata Kunci : Kemampuan Komunikasi Matematika, Statistika 1 ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 GORONTALO PADA MATERI STATISTIKA Fatmawati Taduengo, Drs. Sumarno Ismail, M.Pd, Dra. Kartin Usman, M.Pd Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS X.2 SMAN 1 SALIMPAUNG BERDASARKAN METODE KESALAHAN NEWMAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS X.2 SMAN 1 SALIMPAUNG BERDASARKAN METODE KESALAHAN NEWMAN ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS X.2 SMAN 1 SALIMPAUNG BERDASARKAN METODE KESALAHAN NEWMAN Christina Khaidir 1,Elvia Rahmi 1 christinakhaidir@yahoo.co.id Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ALJABAR BERDASARKAN GENDER

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ALJABAR BERDASARKAN GENDER Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ALJABAR BERDASARKAN GENDER Marhamah Tadda 1 PPs Universitas Cokroaminoto Palopo 1 Marhamah.tadda@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII MTS NEGERI SUNGAI TONANG

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII MTS NEGERI SUNGAI TONANG ISSN 2579-9258 Journal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 1, No. 1, Mei 2017. 12-16 ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII MTS NEGERI SUNGAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses yang dapat membantu manusia dalam mengembangkan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI HUKUM KIRCHOFF DI SMAN 1 MERANTI

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI HUKUM KIRCHOFF DI SMAN 1 MERANTI ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI HUKUM KIRCHOFF DI SMAN 1 MERANTI Andika Rahmat, Edy Tandililing, Erwina Oktavianty Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Tanjungpura,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI CAMPURAN PADA MATERI OERASI HITUNG BILNAGAN BUULAT JURNAL OLEH

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI CAMPURAN PADA MATERI OERASI HITUNG BILNAGAN BUULAT JURNAL OLEH ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI CAMPURAN PADA MATERI OERASI HITUNG BILNAGAN BUULAT JURNAL OLEH AMIR POMALO NIM. 411 411 084 DOSEN PEMBIMBING: Drs. Abas Kaluku, M.Si Dra.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka 1. Masalah Masalah sebenarnya sudah menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Masalah tidak dapat dipandang sebagai suatu

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL Bunga Ayu Desy Permatasari 31, Toto Bara Setiawan 32, Arika Indah Kristiana 33 Abstract: This research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir semua kecakapan, pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan sikap manusia dibentuk, dimodifikasikan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG

ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG Rika Sri Wahyuni 1, Niniwati 1, Fauziah 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Rahmatiah33makassar@gmail.com

Lebih terperinci

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK Jurnal Sainsmat, September 2016, Halaman 167-174 Vol. V, No. 2 ISSN 2579-5686 (Online) ISSN 2086-6755 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penerapan Model Pembelajaran Treffinger dengan Bantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENGANTAR PROBABILITAS

IDENTIFIKASI KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENGANTAR PROBABILITAS IDENTIFIKASI KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENGANTAR PROBABILITAS 1 Tri Astuti Arigiyati 1 Prodi Pendidikan Matematika FKIP UST 1 ta.arigiyati@gmail.com Abstract: This research aimed at

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS KESALAHAN PROSEDURAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR KELAS X SMK TI PELITA NUSANTARA TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL ANALISIS KESALAHAN PROSEDURAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR KELAS X SMK TI PELITA NUSANTARA TAHUN AJARAN 2016/2017 JURNAL ANALISIS KESALAHAN PROSEDURAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR KELAS X SMK TI PELITA NUSANTARA TAHUN AJARAN 2016/2017 AN ANALYSIS OF STUDENTS PROCEDURAL ERROR IN PROBLEM SOLVING OF ROOT

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) MATERI PROGRAM LINEAR SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Studi komparasi motivasi belajar PAI antara yang menggunakan moving class (SMA N 8 Semarang) dan yang tidak menggunakan moving

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang masa dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Makna pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang masa dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Makna pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang masa dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Makna pendidikan sendiri tercantum dalam UUR.I.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012 ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: Dwi Yana Setiyasih Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DIKELAS VIII SMPN 3 X KOTO SINGKARAK

ANALISIS KESALAHAN SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DIKELAS VIII SMPN 3 X KOTO SINGKARAK ANALISIS KESALAHAN SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DIKELAS VIII SMPN 3 X KOTO SINGKARAK Wiza Puspita Sari 1, Fazri Zuzano 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK TERHADAP KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK TERHADAP KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK TERHADAP KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR Siti Rahayu Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung Email : rahayuperbun@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING Lita Nur Cahyani, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN Ayu Dinar Karunia Suci Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME PRISMA SERTA LIMAS DITINJAU DARI METODE POLYA Naskah Publikasi Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Aris Arya Wijaya 1, Masriyah 2 Jurusan Matematika, FMIPA, Unesa Email: arisarya99@gmail.com 1, masriyah_djalil@yahoo.com

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 E- JOURNAL

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 E- JOURNAL KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 E- JOURNAL Oleh Elpita Sahara NIM 090388201 085 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP

STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP Cindy Indra Amirul Fiqri 1, Gatot Muhsetyo 2, Abd. Qohar 3 1 Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan

Lebih terperinci