ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI CAMPURAN PADA MATERI OERASI HITUNG BILNAGAN BUULAT JURNAL OLEH
|
|
- Devi Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI CAMPURAN PADA MATERI OERASI HITUNG BILNAGAN BUULAT JURNAL OLEH AMIR POMALO NIM DOSEN PEMBIMBING: Drs. Abas Kaluku, M.Si Dra. Kartin Usman, M.Pd JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2015
2 LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL Jurnal yang berjudul Analisis Kesalahan siswa dalam menyelesaikan Soal-soal Operasi campuran Pada Materi Operasi Hitung Bilangan bulat (Suatu Penelitian di SMP Negeri 1 Suwawa Kelas VII-3) Oleh Amir Pomalo NIM Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
3 Analisis Kesalahan Siswa dalam menyelesaikan Soal-soal Operasi Campuran Pada Materi Operassi Hitung Bilangan Bulat Amir Pomalo 1, Abas Kaluku 2, Kartin Usman 3 Prodi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Gorontalo Jalan Jenderal Sudirman Nomor 6 Kota Gorontalo Telepon (0435) Fax. (0435) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal operasi campuran bilangan bulat. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Suwawa, pada tahun ajaran 2014/2015 kelas VII-3 dengan jumlah siswa 19 orang. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal operasi campuran pada materi operasi hitung bilangan bulat dengan memberikan tes. Selain itu juga dilakukan wawancara langsung kepada subjek yang diteliti untuk memperkuat data-data yang diperoleh selain tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yaitu rduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari data yang diperoleh berdasarkan analisis jawaban siswa dan wawancara menunjukan bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa adalah kurang menguasai konsep dan kesalahan dalam melakukan operasi. Adapun presentase kesalahan yang dilakukan adalah: Kesalahan konsep sebesar 15,65 %, kesalahan operasi sebesar 25,87 % dan kesalahan dalam menggunakan notasi 0 %. Dari presentase kesalahan tersebut dapat dilihat bahwa kesalahan yang banyak dilakukan siswa adalah kesalahan operasi. Kata kunci: analisis kesalahan, soal-soal operasi hitung bilangan bulat. 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FMIPA, UNG 2 Dosen Jurusan Matematika, FMIPA, UNG 3 Dosen Jurusan Matematika, FMIPA, UNG
4 PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu dasar yang terus mengalami perkembangan baik dalam segi teori maupun segi penerapannya. Sebagai ilmu dasar matematika, matematika digunakan secara luas dalam segala bidang kehidupan manusia, sehingga diperlukan suatu upaya dlam pengajaran matematika agar dapat terlaksana secara optimal sehingga setiap siswa dapat memahami matematika dengan baik. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan matematika dipelajari oleh semua siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi. Termasuk juga sekolah menengah pertama (SMP). Banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa dalam dalam mengerjakan soal bisa menjadi petunjuk sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi. Dari kesalahan yang dilakukan siswa dapat diteliti dan dikaji lebih lanjut mengenai sumber keslahan siswa. Sumber kesalahan yang dilakukan harus segera mendapat pemecahan yang tuntas. Pemecahan ini ditempuh dengan cara menganalisis akar permasalahan yang menjadi penyebab kesalahan yang dilakukan siswa. Selanjutnya diupayakan alternatif pemecahannya, sehingga kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali dikemudian hari. Adanya kesalahan yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal-soal matematika menyiratkan adanya kesulitan yang dialami siswa, terutama jika kesalahan yang dilakukan cukup banyak. Untuk membantu mengatasi kesulitan itu diperlukan informasi mengenai kesulitan siswa yang sebenarnya. Informasi utama yang perlu dicari yaitu mengidentifikasi kesulitan dengan cara melokalisasi letak/jenis kesulitan dan melokalisasi penyebabnya. Menurut Novila Rahmad (2012: 98) Dalam masalah kesulitan belajar yang di hadapai siswa, perlu di temukan dan dipastikan sumbernya dengan harapan dapat memecahkan masalahnya. Selain itu dapat di gunakan sebagai salah satu referensi penyusunan strategi pembelajaran akan dapat di gunakan dalam mengurangi atau menghilangkan kesulitan tersebut, guru juga perlu memahami beberapa alternatif strategi memecahkan masalah kesulitan siswa. Ada beberapa sumber atau faktor yang patut diduga sebagai penyebab utama kesulitan belajar siswa. Sumber itu dapat berasal dari dalam diri siswa sendiri maupun dari luar diri siswa. Dari dalam diri siswa dapat disebabkan oleh faktor biologis maupun psikologis. Dari luar diri siswa, kesulitan belajar dapat bersumber dari keluarga (pendidikan orang tua, hubungan dengan keluarga, keteladanan keluarga, dan sebagainya), keadaan lingkungan dan masyarakat secara umum. Menurut Sutisna (2010) kesulitan belajar matematika adalah suatu keadaan dimana siswa mendapatkan hambatan, gangguan, atau kendala-kendala dalam menerima dan menyerap pelajaran serta usaha mereka untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan dalam pelajaran matematika. Kesulitan tersebut cenderung terkait dengan objek matematika itu sendiri yang sifatnya abstrak, sehingga beberapa siswa sulit untuk memahaminya. Menurut Lerner (dalam Abdurrahman, 2003: 259) ada beberapa karakteristik anak berkesulitan belajar matematika, yaitu: (1) adanya gangguan dalam hubungan keruangan, (2) abnormalitas persepsi visual, (3) asosiasi visual-motor, (4) perseverasi, (5) kesulitan mengenal dan memahami symbol, (6) gangguan penghayatan tubuh, (7)
5 kesulitan dalam bahasa dan membaca, (8) performance IQ jauh lebih rendah dari pada skor verbal IQ. Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal berkaitan dengan ketidakmampuan belajar atau kemampuan belajar yang tidak sempurna. Menurut Woolfolk dan Mc. Cune-Nicolith (dalam Isnani Hastuti dkk, 2011: 2) karakteristik ketidakmampuan belajar antara lain: kekacauan dalam bahasa dan pemahaman, kekacauan dalam perhitungan matematik, kesulitan dalam pembentukan konsep, dan kekacauan dalam perhatian serta konsentrasi. Menurut Rachmadi (dalam Retno Dewi dkk, 2012: 54) beberapa pendekatan yang di gunakan dalam mengidentifikasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut: (1) pendekatan prasarat pengetahuan atau kemampuan. Pendekatan ini di gunakan untuk mendeteksi kegagalan siswa dalam hal prasarat dalam satu kompotensi dasar tertentu; (2) pendekatan kesalahan konsep. Pendekatan ini di gunakan untuk mendiagnosis kegagalan siswa dalam hal kesalahan konsep. (3) pendekatan pengetahuan terstruktur. Pendekatan ini di lakukan untuk mendiagnosis ketidakmampuan siswa dalam memecahkan masalah terstruktur. Kemungkinan lain adalah tidak memahami prinsip-prinsip apa yang terlibat dalam masalah tersebut yang lebih dalam, juga tidak memahami konsep yang terkait. Agar dapat membantu anak berkesulitan belajar matematika, guru perlu mengenal berbagai kesalahan umum yang dilakukan oleh anak dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam bidang studi matematika. Beberapa kekeliruan umum tersebut menurut Lerner (dalam Abdurrahman, 2003: 262) kekurangan pemahaman tentang (1) simbol, (2) nilai tempat, (3) perhitungan, (4) penggunaan proses yang keliru, dan (5) tulisan yang tidak terbaca. Dalam pembelajaran matematika kesalahan mempelajari suatu konsep terdahulu akan berpengaruh terhadap pemahaman konsep selanjutnya karena matematika merupakan pelajaran yang terstruktur. Menurut Herman Hudojo (dalam Siti Nur Ulifa, 2014:124) menyatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarnnya deduktif. Oleh karenanya, dalam proses pmbelajaran matematika tidak semua siswa selalu berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Jika ada saja siswa yang tidak dapat belajar, ini berarti siswa mengalami kesulitan yang berakibat pada terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soalsoal dapat dilihat dari berbagai hal. Menurut Soedjadi (dalam Siti Nur Ulifa, 2014:125) kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dapat diklasifikasikan beberapa bentuk kesalahan, diantaranya: (1) kesalahan prosedural, yaitu dalam menggunakan algoritma, misalnya kesalahan melakukan operasi hitung, (2) kesalahan dalam mengorganisasikan data, misalnya kesalahan menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dari suatu soal, (3) kesalahan mengurutkan, mengelompokan dan menyajikan data, (4) kesalahan dalam memanfaatkan simbol, tabel dan grafik yang memuat suatu informasi, (5) kesalahan dalam melakukan manipulasi secara matematis, sifat-sifat dalam menyelesaikan soal, dan (6) kesalahan dalam menarik kesimpulan, misalnya kesalahan dalam menuliskan kesimpulan.
6 Kurniasari (dalam Siti Nur Ulifa, 2014:124) kesalahan merupakan suatu bentuk penyimpangan terhadap hal yang benar, prosedur yang ditetapkan sebelumnya, atau penyimpangan dari suatu yang diharapkan. Pendapat Sleman yang dikutip oleh Arti Sriati (dalam Isnani Hastuti dkk, 2011: 2) Kesalahan dikelompokkan atas kesalahan tetap, kesalahan yang berkaitan dengan perhatian, kesalahan dalam aturan, kesalahan mengingat, kesalahan hitung, serta kesalahan tulis. Lebih lanjut Arti Sriati menyatakan: jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika antara lain: (1) kesalahan strategi, (2) kesalahan terjemahan, (3) kesalahan konsep, (4) kesalahan sistematik, (6) kesalahan hitung. Foster (dalam Manibuy dkk, 2014:163) mengungkapkan jika siswa diajarkan ide-ide yang abstrak tanpa makna, maka tidak akan ada pemahaman. Siswa harus mengalami sendiri sebuah konsep untuk mengembangkan makna. Jika kita ingin siswa memahami tentang matematika sebagai sebuah mata pelajaran, maka mereka harus memhaminya. Wiyartimi dkk (2010: 91) mengemukakan bahwa ada beberapa jenis kesalahan yang di lakukan siswa, yaitu: (a) Kesalahan konsep, yaitu kesalahan siswa dalam menafsirkan dan menggunakan konsep matematika (b) Kesalahan prinsip, yaitu kesalahan siswa dalam menafsirkan dan menggunakan rumus-rumus matematika (c) Kesalahan operasi, yaitu kesalahan siswa dalam menggunakan operasi dalam matematika (d) Kesalahan karena kecerobohan, yaitu kesalahan siswa karena salah dalam perhitungan (e) Kesalahan tanda atau notasi adalah kesalahan dalam memberikan atau menulis tanda atau notasi matematika. Atim sebagimana dikutip oleh Anita (dalam Wulandari, 2013:36) analisis adalah suatu upaya penyelidikan untuk melihat, mengamati, mengetahui, menemukan, memahami, menelaah, mengklasifikasi dan mendalami serta menginterprestasikan fenomena yang ada. Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan siswa dan faktor-faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Menurut Nurkancana (dalam Siti Nur Ulifa, 2014:124) kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa perlu dianalisa lebih lanjut, agar mendapatkan gambaran tentang kelemahan-kelemahan siswa yang dites. Melalui analisis kesalahan akan diperoleh gambaran yang jelas dan rinci atas kelemahan-kelemahan siswa dalam menyelesaikan soal. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengajaran dalam usaha meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar. Adanya peningkatan kegiatan belajar dan mengajar diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Berdasarkan pendapat para ahli tentang kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika, maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal adalah suatu bentuk penyimpangan yang dilakukan siswa
7 dalam menyelesaikan soal atas jawaban yang sebenarnya yang sifatnya sistematis dan konsisten. Dan berdasarkan pendapat para ahli diatas, peneliti mengambil letak kesalahan yang dijadikan sebagai indikator pada penelitian ini, yaitu: (1) kesalahan Konsep, (2) kesalahan operasi dan (3) keslahan notasi. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango tahun pelajaran 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil penelitian berdasarkan alat ukur berupa tes tertulis. Selain itu juga peneliti melakukan wawancara langsung kepada subjek yang diteliti untuk memperkuat data-data yang diperoleh selain tes. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango tahun pelajaran 2014/2015 semester ganjil. subjek yang diambil dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII-3 yang berjumlah 19 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk essay pada materi operasi hitung bilangan bulat. Sebelum istrumen penelitian ini digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini yakni instrumen untuk mengukur pemecahan masalah matematika siswa dalam bentuk tes essay pada materi soal cerita penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Tabel 1.1 Kisi-kisi Intrumen Kesalahan Matematika Siswa Indikator Kesalahan Siswa Indikator Materi Nomor Soal Konsep Operasi Notasi Konsep Operasi Notasi Menyelesaikan Operasi campuran bilangan bulat Menyelesaikan Operasi campuran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat 1a 1b 4a 4b 3a 3b 5a 5b Konsep Operasi Notasi Menyelesaikan Operasi campuran perkalian dan pembagian bilangan bulat 2a 2b 6a
8 6b Adapun analisis data di lapangan dalam peneltian ini menggunakan model Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013:337) adalah sebagai berikut: 1) Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Hal-hal yang dilakukkan pada tahap reduksi data adalah sebagai berikut: a. Memeriksa hasil kerja siswa b. Mencatat dan menyusun hasil pembicaraan dan wawancara dalam bentuk memutar kembali rekaman proses wawancara sehingga memperoleh informasi yang dibutuhkan. c. Menyeleksi data yang diperoleh untuk tiap subyek sesuai dengan informasi yang diperlukan yang dalam hal ini mengenai kesalahan siswa. 2) Penyajian Data (Data Display) Setelah proses reduksi data selesai, langkah selanjutnya adalah proses penyajian data. Dalam kegiatan ini hasil reduksi data disajikan menurut keperluan peneliti. Dalam penelitian yang diperlukan adalah data tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung bilang bulat khususnya operasi campuran yang diperoleh dari hasil kerja siswa dan wawancara terhadap subyek terpilih. Penyajian data dalam hal ini peneliti menyajikan data dalam bentuk deskriptif, yang diuraikan pada aspek-aspek yang dinilai dan diamati selama kegiatan penelitian dilakukan. 3) Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/verification) Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan tahap penarikan kesimpulan hasil penelitian setelah tahapan penyajian data dilakukan. Data yang diperoleh akan disimpulkan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menggambarkan kesalahan dari subyek penelitian. Dengan cara membandingkan hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara maka dapat ditarik kesimpulan letak dan penyebab kesalahan. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil perolehan tes yang dicapai siswa dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kategori siswa yang memperoleh nilai tertinggi, kategori perolehan nilai sedang dan kategori yang memperoleh nilai terendah. Daftar hasil perolehan tes dapat dilihat pada lampiran. Kemudian dari tiga kategori tersebut, peneliti memilih 6 orang siswa yang mewakili tiga kategori tersebut untuk diwawancarai dan lembar jawaban dari masing-masing siswa tersebut dijadikan sebagai pedoman wawancara Analisis Jawaban Siswa No Responden Nomor Soal
9 1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b 6a 6b 1 S1 KO KO KO KO KK 2 S2 KO KK KK TM TM TM TM TM 3 S3 TM KO KO TM TM TM TM TM 4 S4 KO KK KK KO KK KO KO KK 5 S5 KO KO KK 6 S6 KK KO KK KO KO KO KO TM TM 7 S7 KK KO KO KK KK KK 8 S8 KO KO KO KO KO KK 9 S9 KO KO KO KO KO KO 10 S10 KK KK KK KO TM TM TM 11 S11 KO KO KK KO 12 S12 TM KK KK TM TM TM TM TM 13 S13 KO KK KK KO KK KO 14 S14 KK KK KO KO KO 15 S15 KK KK KK KK KO 16 S16 KO KO KK KO KO KO 17 S17 KO KO KK KO KO KO KO KK 18 S18 KK KO KK KO KO KO KK 19 S19 KO KO TM TM TM TM TM Tabe 1.2. Hasil Jawaban Siswa Keterangan: = Benar TM = Tidak Mengerjakan soal KK = Kesalahan Konsep KO = Kesalahan Operasi Dari tabel di atas dapat di ketahui persentase siswa yang mengalami kesalahan dalam tiap-tiap soal. Untuk itu peneliti melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus:
10 Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi N = Banyak responden Sehingga hasil persentase yang di peroleh dapat di lihat pada tebel berikut: Tabel 1.3 Hasil Presentase Jawaban Siswa No.Soal Jenis Kesalahan Frekuensi Peresentase 1a Kesalahan Konsep 6 31,57% Kesalahan Operasi 10 52,63 1b Kesalahan Konsep 5 26,31% Kesalahan Operasi 8 41,11 2a Kesalahan Konsep - - Kesalahan Operasi - - 2b Kesalahan Konsep 3 15,78% Kesalahan Operasi - - 3a Kesalahan Konsep 5 26,31% Kesalahan Operasi - -
11 3b Kesalahan Konsep 1 5,26% Kesalahan Operasi 12 63,15 4a Kesalahan Konsep 7 38,84% Kesalahan Operasi 6 31,57% Kesalahan Notasi - 4b Kesalahan Konsep 2 10,52% Kesalahan Operasi 10 52,63% 5a Kesalahan Konsep 1 11,11% Kesalahan Operasi 6 31,57 5b Kesalahan Konsep 1 11,11% Kesalahan Operasi 4 21,05% 6a Kesalahan Konsep 3 15,78 % Kesalahan Operasi 3 15,78 % 6b Kesalahan Konsep 2 10,52% Kesalahan Operasi - -
12 PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian di lapangan dan hasil analisis data, diperoleh hasil bahawa siswa mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung campuran bilangan bulat. Dari tiga indikator yang diukur, kesalahan yang dilakukan siswa terjadi di dua indikator kesalahan, yaitu kesalahan konsep dan kesalahan operasi,. Namun kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa dari semua soal yang ada adalah kesalahan opeasi. Berikut ini akan dipaparkan analisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada setiap nomor soal. Untuk soal nomor 1a pada tabel presentase hanya 1 orang atau 5,26 % siswa mengerjakan soal dengan benar, selebihnya ada 6 orang siswa atau 31,57 % siswa yang melakukan kesahan konsep, 10 orang atau 52,63 % kesalahan operasi, 2 orang atau 10,52 % tidak mengerjakan soal. Ini berarti hanya ada 5,26 % siswa yang menguasai indikator keslahan yang diukur. Kemudian untuk soal nomor 1b, 6 orang atau 31,57 % siswa mengerjakan soal dengan benar, 5 orang atau 26,31 % siswa mengalami kesalahan konsep, 8 orang atau 41,11 % mengalami kesalahan operasi. Ini menandakan bahwa hanya 31,57 % siswa yang menguasai inndikator kesalahan yang diukur. Untuk soal nomor 2a pada tabel presentase kesalahan siswa, terlihat bahwa semua siswa mengerjakan soal dengan benar soal yang diberikan, ini berarti semua siswa sudah menguasai indikator kesalahan yang diukur pada soal nomor 2a. Selanjutnya untuk sol nomor 2b, ada 16 orang atau 84,21 % siswa yang mengerjakan soal dengan benar, 3 orang atau 15,78 % siswa mengalami kesalahan konsep. Selebihnya untuk kesalahan operasi dan notasi, tidak ada siswa yang mengalami kesalahan itu. Ini berarti untuk, 84,21 % siswa sudah menguasai indikator kesalahan yang diukur dari soal nomor 2b. Untuk soal nomor 3a pada tabel presentase, terlihat bahwa ada 14 orang atau 73,68 % siswa mengerjakan soal dngan benar, 5 orang atau 26,31 % siswa mengalami kesalahan konsep, untuk kesalahan operasi dan notasi tidak ada siswa yang melakukannya. Ini berarti 73,68 % siswa sudah menguasai indikator kesalahan yang diukur untuk soal nomor 3a. Selanjutnya untuk soal nomor 3b, 6 orang atau 31,57 % siswa mengerjakan soal dengan benar, 1 orang atau 5,26 % siswa yang mengalami kesalahan konsep, 12 orang atau 63,15 % siswa mengalami kesalahan operasi. Ini berarti hanya ada 31,57 % siswa yang menguasai indikator kesalahan yang diukur. Untuk soal nomor 4a, terlihat bahwa hanya ada 6 orang siswa atau 31,57 % siswa yang mengerjakan soal dengan benar, selanjutnya 7 orang atau 38,84 % siswa mengalami kesalahan konsep dan 6 orang atau 31,57 % siswa mengalami kesalahan operasi, sehingga hanya ada 31,57 % siswa yang menguasai indikator kesalahan yang diukur. Kemudian untuk soal nomor 4b, terlihat bahwa hanya ada 3 orang atau 15,78 % siswa mengerjakan soal dengan benar, 2 orang atau 10,52 % siswa mengalami kesalahan konsep, 10 orang atau 52,63 % siswa mengalami kesalahan operasi dan 4 orang atau 21,05 % siswa tidak mengerjakannya. Ini
13 berarti hanya ada 15,78 % siswa yang menguasai indikator kesalahan yang diukur untuk soal nomor 4b. Untuk soal nomor 5a, dari 19 orang siswa yang mengerjakan hanya 8 orang atau 42, 10 % siswa mengerjakan soal dengan benar, 1 orang atau 11,11 % siswa mengalami kesalahan konsep 6 orang atau 31, 57 % siswa malakukan kesalahan operasi dan 4 orang atau 21,05 % siswa tidak menjawab soal nomor 5a. Ini berarti hanya 42,10 % siswa yang menguasai indikator kesalahan yang diukur pada soal nomor 5a. Kemudian untuk soal nomor 5b, dari 19 orang siswa yang mengerjakannya, terdapat 9 orang atau 47,36 % siswa yang mengerjakan soal dengan benar, 1 orang atau 11,11 % siswa mengalami kesalahan konsep, 6 orang atau 31,57 % siswa mengalami kesalahan operasi dan 4 orang atau 21,05 % siswa tidak menjawab soal yang diberikan. Berarti hanya 47,36 % siswa yang menguasai indikator kesalahan yang diukur. Selanjutnya untuk soal nomor 6a, dari 19 orang siswa yang mengerjakan hanya 7 orang atau 36,84 % siswa yang mengerjakan soal dengan benar, kemudian 3 orang atau 15,78 % siswa mengalami kesalahan konsep, 3 orang atau 15,78 % siswa lagi yang mengalami kesalahan operasi dan orang atau 31,57 % siswa tidak menjawab soal yang diberikan. Sedangkan untuk soal nomor 6b dari 19 orang siswa yang mengerjakan soal, ada 11 orang atau 57,89 % siswa mengerjakan soal dengan benar, 2 orang atau 10,52 % siswa mengalami kesalahan konsep, kesalahan operasi tidak ada siswa yang melakukannya, sedangkan yang tidak mengerjakan sebanyak 6 orang atau 31,57 % siswa. Ini berarti yang mengusai indikator kesalahan yang diukur mencapai 57,89 % siswa. Selanjutnya untuk presentase kesalahan siswa dari total semua soal ditinjau dari kesalahan konsep, kesalahan operasi dan kesalahan notasi adalah sebagai berikut: 1. Kesalahan konsep mencapai 15,65 % 2. Kesalahan operasi mencapai 25,87 % 3. Kesalahan notasi 0 % KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kesalahan siswa dalam memahami materi operasi hitung bilangan bulat, khususnya pada operasi campuran kelas VII SMP Negeri 1 Suwawa yang ditinjau dari tiga indikator kesalahan menyelesaikan soal siswa masih kurang memahami konsep operasi campuran bilangan bulat, selain itu juga siswa kurang terampil dalam melakukan operasi dan kurang teliti dalam menjwab soal-soal yang diberikan. 2. Berdasarkan presentase kesalahan siswa untuk setiap indikator diperoleh sebagai berikut: a. Kesalahan Konsep Untuk kesalahan konsep keseluruhan diperoleh 15,65 % siswa mengalami kesalahan. b. Kesalahan Operasi
14 Untuk kesalahan operasi keseluruhan diperoleh 25,87 % siswa mengalami kesalahan. c. Kesalahan Notasi Sedangkan untuk kesalahan notasi tidak ada siswa yang mengalami kesalahan DAFTAR PUSTAKA Basuki, Novila Rahmad Analisis Kesulitan Siswa SMK Pada Materi Pokok Geometri Dan Alternatif Pemecahannya. Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Surakarta, 09 Mei 2012 Manibuy, Ronald dkk Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan Taksonomi SOLO Pada Kelas X SMA 1Plus Di Kabupaten Nabire Papua. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, ISSN: , Vol. 2, No. 9, November 2014 Sutisna Analisis Kesulitan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Siswa Kelas IV MI Yapia Parung-Bogor. Skripsi, dipublikasikan. Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ulifa, Siti Nur Hasil Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaika soal Matematika Pada Materi Relasi. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, ISSN: , Vol. 2 No. 1, Maret 2014 Wiyartimi, dkk Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa pada Materi Trigonometri Rumus-Rumus Segi Tiga. Jurnal Matematika, Aplikasi dan Pembelajarannya, ISSN: , Vol. 9 No. 2, September 2010
BAB II KAJIAN TEORI. perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hakekat Matematika Dari berbagai bidang studi yang di ajarkan di sekolah sampai perguruan tinggi matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang harus di ajarkan karena
Lebih terperinciJURNAL VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI ARITMATIKA PADA PECAHAN (Suatu Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 1 Mananggu) JURNAL Diajukan Sebagai Prasyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH SARTIKA HATI NIM. 411 411 035 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Abdul
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI SOAL CERITA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DIKELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA
DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI SOAL CERITA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DIKELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA JURNAL OLEH NUR FATMAWATY TANGIO NIM. 411 411 094 DOSEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal berkaitan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal berkaitan dengan ketidakmampuan belajar atau kemampuan belajar yang tidak sempurna. Dalam pembelajaran matematika kesalahan
Lebih terperinciKata Kunci : Kemampuan Komunikasi Matematika, Statistika
1 ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 GORONTALO PADA MATERI STATISTIKA Fatmawati Taduengo, Drs. Sumarno Ismail, M.Pd, Dra. Kartin Usman, M.Pd Jurusan Pendidikan Matematika
Lebih terperinciHASIL ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI RELASI
HASIL ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI RELASI ERROR ANALYSIS OF STUDENTS IN MATH PROBLEM SOLVING IN THE MATTER RELATIONSHIP Siti Nur Ulifa (Siti nur ulifa@gmail.com)
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciJURNAL ANALISIS KESALAHAN PROSEDURAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR KELAS X SMK TI PELITA NUSANTARA TAHUN AJARAN 2016/2017
JURNAL ANALISIS KESALAHAN PROSEDURAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR KELAS X SMK TI PELITA NUSANTARA TAHUN AJARAN 2016/2017 AN ANALYSIS OF STUDENTS PROCEDURAL ERROR IN PROBLEM SOLVING OF ROOT
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING
PERSETUJUAN PEMBIMBING Artikel DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA MATEMATIKA PADA MATA KULIAH PROGRAM LINEAR Oleh FEBRY RIZKI SUSANTI KALAKA (NIM. 411 410 020, Jurusan Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Karena itu, pemerintah selalu berusaha agar mutu pendidikan matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
Lebih terperinciKESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO KELAS X
KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO KELAS X Fajar Ahmad Nugroho 1), Sri Sutarni 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, 2)
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN BELAJAR PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 5 SALATIGA
ANALISIS KESULITAN BELAJAR PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 5 SALATIGA JURNAL Tugas ini disusun untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh Rudy Hermawan (202012019) PROGRAM
Lebih terperinciKarakteristik Pemahaman Siswa dalam Memecahkan Masalah Limas Ditinjau dari Kecerdasan Visual-Spasial
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM 80 Karakteristik Pemahaman Siswa dalam Memecahkan Masalah Limas Ditinjau dari Kecerdasan VisualSpasial Wasilatul Murtafiah, Ika Krisdiana,
Lebih terperinciJURNAL MEGA SUKMAWATI YANTU NIM
ANALISIS KESALAHAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN PECAAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KABILA JURNAL Diajukan Sebagai Prasyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Matematika OLEH
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Kesalahan Siswa, Menyelesaikan Soal
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN Meylan Ingriani Otay, Abd. Djabar Mohidin, Sumarno Ismail Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Sukmadinata (008: 7) pengertian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar, ditujukan
Lebih terperinciPOLA KESULITAN BERHITUNG SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI SALATIGA
POLA KESULITAN BERHITUNG SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI SALATIGA Amanita Sandra S., Kriswandani, Tri Nova Hasti Yunianta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI MATEMATIS BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS MAHASISWA
Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 ANALISIS KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI MATEMATIS BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS MAHASISWA Dian Nopitasari 1 Program Studi Pendidikan Matematika 1, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SOAL UTS ANAK SD KELAS III SDN LOLAWANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN SEDERHANA
ANALISIS KESALAHAN SOAL UTS ANAK SD KELAS III SDN LOLAWANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN SEDERHANA Ika Rena Putri (148620600144/Semester 6/A3) S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikarena25@yahoo.com)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh cabang matematika seperti Aljabar, Aritmatika, Analisis dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berhitung merupakan cabang matematika yang digunakan hampir di seluruh cabang matematika seperti Aljabar, Aritmatika, Analisis dan Geometri. Operasi hitung
Lebih terperinciNailul Asrof ( /8/A2) S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA SUB MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP Nailul Asrof (138620600128/8/A2) S1 PGSD Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang disajikan merupakan hasil dari analisis kemampuan berpikir kreatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.
16 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bukateja Pelaksanaan penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. B. Subyek
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR JURNAL OLEH SITI NURJANNAH NIM
DESKRIPSI KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR (Penelitian pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kota Gorontalo) JURNAL OLEH SITI NURJANNAH NIM. 411 409 020 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka 1. Masalah Masalah sebenarnya sudah menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Masalah tidak dapat dipandang sebagai suatu
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI TRIGONOMETRI
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI TRIGONOMETRI Alfin Nurlaili Zain 1, Lili Supardi 2, Harfin Lanya 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura lanya.harfin@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Bogdan & Biklen (Rahmat, 2009) menyatakan bahwa penelitian kualitatif
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : DANNY EKO WICAKSONO NPM:
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR PADA MATERI STATISTIKA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA PADA KONSEP TURUNAN FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BONGOMEME
ANALISIS KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA PADA KONSEP TURUNAN FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BONGOMEME Vinny Purwandari Goma Nurhayati Abbas Yus Iryanto Abas Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima
Lebih terperinciBAB II ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIKA. duduk perkara dan sebagainya). Sedangkan menurut Atim (Wijaya dan
BAB II ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIKA A. Analisis Kesalahan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan
Lebih terperinciBAB III METODO PENELITIAN
BAB III METODO PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN MENGERJAKAN SOAL SISI TEGAK LIMAS SEGIEMPAT SISWA KELAS IX MTs NU SALAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika UNION Vol 3 No 3, Juli 2016 ANALISIS KESALAHAN MENGERJAKAN SOAL SISI TEGAK LIMAS SEGIEMPAT SISWA KELAS IX MTs NU SALAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yuliani Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkalian dan pembagian. Operasi aritmatika dalam pecahan tidak sesederhana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menguasai matematika maka diperlukan konsep dasar dari matematika itu sendiri yaitu aritmatika. Pada umumnya para siswa kurang memahami konsep operasi aritmatika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan secara sistematis,
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI Purwati 1, Dadang Setia Haryanto 2 Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia sepanjang hidupnya. Tanpa adanya pendidikan manusia akan sulit berkembang bahkan akan terbelakang. Salah satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan penelitian yang dilakukan dalam konteks alami. Penelitian kualitatif bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 MADIUN pada bulan April semester genap tahun ajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran mengenai semiotik siswa dalam memecahkan
Lebih terperinciDESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 GORONTALO JURNAL OLEH
DESKRIPSI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 GORONTALO JURNAL OLEH KASMA LABUGA NIM. 411 411 126 DOSEN PEMBIMBING: Dra. Kartin
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
20 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kognisi siswa kelas X dalam mengonstruksi konjektur masalah generalisasi pola secara mendalam sesuai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
Lebih terperinciMenurut Jhonson dan Myklebust (1967:244), matematika adalah bahasa. simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA Oleh: Dra.Hj.Ehan, M.Pd. A. PENDAHULUAN Menurut Jhonson dan Myklebust (1967:244), matematika adalah bahasa simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
Lebih terperinciTimur, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Maret-Mei tahun
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Peneletian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tapa, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.
Lebih terperinciANALISIS PENALARAN ANALOGI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PYTHAGORAS PADA SISWA SMP
ANALISIS PENALARAN ANALOGI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PYTHAGORAS PADA SISWA SMP Gianlucy Rahmawati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: gianlucy245@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang akan diteliti. Tempat penelitian yang
Lebih terperinciANALISIS CARA MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA
ANALISIS CARA MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA Sri Wahyuningsih, Teguh Wibowo Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang Berjudul DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT (Suatu Penelitian pada Siswa Kelas VII SMP N 10 Gorontalo) Oleh RAHMAWATY
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS JAWABAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG PECAHAN BENTUK ALJABAR BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO
ANALISIS KUALITAS JAWABAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG PECAHAN BENTUK ALJABAR BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO JURNAL Disusun untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan sains dan teknologi yang begitu pesat dewasa ini tidak terlepas dari peranan matematika. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan untuk penelitian serta jangka waktu pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), dengan teknik studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Kabupaten
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat. Waktu pelaksanaannya pada tahun pelajaran 2013/2014. B. Metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Fokus dari penelitian ini adalah untuk merumuskan suatu desain didaktis yang didasarkan pada karakteristik hambatan belajar (learning obstacles)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu, sehingga
Lebih terperinciKESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI
KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI Della Narulita 1), Masduki 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, 2) Dosen Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Email:
Lebih terperinciDisusun oleh Sutriana Epriyanti ( )
DESKRIPSI ANALISIS KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SPLDV SISWA SMA KELAS XI JURNAL Tugas ini disusun untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh Sutriana Epriyanti (202010150) PROGRAM STUDI S1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan
37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun
Lebih terperinciTAHAPAN PENYELESAIAN SOAL ARITMETIKA SOSIAL DITINJAU DARI TAHAPAN O NEIL BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMP
TAHAPAN PENYELESAIAN SOAL ARITMETIKA SOSIAL DITINJAU DARI TAHAPAN O NEIL BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMP Siswanto, Bambang Hudiono Dan Dian Ahmad Budi Satria Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TINGGI DAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT (FI)
Pedagogy Volume 1 Nomor 2 ISSN 2502-3802 ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TINGGI DAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT (FI) Akramunnisa 1, Andi Indra Sulestry
Lebih terperinciAnalisis Kesalahan Mahasiswa pada Materi Integral Lipat di Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bengkulu
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Analisis Kesalahan Mahasiswa pada Materi Integral Lipat di Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bengkulu M-40 Effie Efrida Muchlis 1 Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo
0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode
Lebih terperinciDAYA MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Maret 2017 Vol. 1, No. 1, Hal. 97 DAYA MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Hamdan Sugilar Pendidikan matematika UIN Sunan Gunung Djati Bandung hamdansugilar@uinsgd,ac,id Dikirim: 28
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian desain (design research). Menurut Gravemeijer (Hasanah, 2012), design research also
Lebih terperinciNazom Murio: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1
Nazom Murio: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN KEPRIBADIAN GUARDIAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang nilai-nilai pendidikan karakter pada ekstrakurikuler pramuka di SDN Lorejo 2 Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciDESKRIPSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
DESKRIPSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR (Suatu Penelitian di Kelas VII-A SMP Negeri 3 Kota Gorontalo) JURNAL (Diajukan Sebagai Persyaratan Mengikuti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan
Lebih terperinciJURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :
IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA MATERI PROGRAM LINEAR Suatu Penelitian pada Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Negeri Batudaa JURNAL Diajukan Sebagai Persyaratan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENYELESAIAN SOAL BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 KOTA TASIKMALAYA
Jurnal Teori dan Riset Matematika (TEOREMA) Vol. 1 No. 2, Hal, 25, Maret 2017 ISSN 2541-0660 2017 ANALISIS KESALAHAN PENYELESAIAN SOAL BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 KOTA TASIKMALAYA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode deskriptif adalah suatu penggambaran atau penjelasan terhadap suatu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penggambaran atau penjelasan terhadap suatu masalah.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo pada Mahasiswa semester VII tahun akademik 2013/2014.
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo pada Mahasiswa semester VII tahun akademik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang data kualitatif dan didiskripsikan untuk
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 EKSPLORASI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA YANG BERKAITAN DENGAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR DITINJAU
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
17 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, subjek dan lokasi penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. A. Metode Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif evaluatif, di mana dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan fakta-fakta yang ditemukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan Oktober- Desember 2012, bertempat di SMP Negeri 1 Lemito.
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Peneltian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan Oktober- Desember 2012, bertempat di SMP Negeri 1 Lemito. 3.2 Populasi dan Sampel
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG CAMPURAN KELAS II DI SDN PUCANGANOM SIDOARJO
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG CAMPURAN KELAS II DI SDN PUCANGANOM SIDOARJO Khikmah Rakhmaniah (148620600158/6/A3) Hikmahrakhmaniah@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (kuantitatif dan kualitatif).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (kuantitatif dan kualitatif). Penelitian ini menggunakan strategi penelitian studi kasus dan metode analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menurut Subana (2005:17),
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu (Sugiyono,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam hal ini, peneliti akan mendeskripsikan tentang kesulitan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. diperkenalkan lagi hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk menyatakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Pengurangan Bilangan Pecahan 2.1.1 Pengertian Pecahan Menurut Sugiarto, (2006:36), pecahan adalah suatu bilangan cacah yang digunakan untuk menyatakan banyaknya anggota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.
Lebih terperinciPROSIDING ISSN:
PM-9 ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI HIMPUNAN BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes) PADA SISWA KELAS VII Hari Wibawa Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang data-datanya diperoleh dari lapangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Ilmu Pengetahuan Alam 2.1.1.1. Pengertian IPA Dalam Puskur, Balitbang Depdiknas (2009 : 4) bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI POKOK KALOR PADA SISWA KELAS X SMA
ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI POKOK KALOR PADA SISWA KELAS X SMA Isnani Hastuti 1, Surantoro 2, Dwi Teguh Rahardjo 3 Program Studi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Surakarta, 57126,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan tergolong penelitian kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang diajukan, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang berusaha
Lebih terperinci