WOMEN MOTIVATION TO BE A TEACHER IN EXTRAORDINARY SCHOOL
|
|
- Veronika Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 WOMEN MOTIVATION TO BE A TEACHER IN EXTRAORDINARY SCHOOL Neny Agustien, A.M. Heru Basuki Undergraduate Program, Faculty of Psychology, 2006 Gunadarma University Keywords: extraordinary school, motivation, teacher. ABSTRACT: Being a school teacher is not easy because the Extraordinary Extraordinary School teachers are different from other public school teachers. At an Extraordinary School teacher takes patience and confidence in menjalanipekerjaannya heart of educating and teaching students who have special needs. The purpose of this research is to know the description of motivation on adult women who become teachers beginning Extraordinary School, look at the factors that cause the emergence of motivation on the subject of a Special School teacher, and how to motivate themselves into Extraordinary School teacher. The method used in this study is a qualitative method to find the motivation at the beginning of adult women who become Special School teachers. In addition, this study also used the interview data collection techniques and observation. The subject of this research is initial adult women aged 38 years residing in the mountain princess. Results menunujukan that the subject has the motivation to become a school teacher was seen business extraordinary subjects in improving the ability of the subject by way of seeking more information for the subject is not left behind in pengtahuan problem. And the subject never give in educating and teaching students a subject that has special needs because it is supported by the state and coworkers who either make the subject is motivated to work diligently. Also the reason why the subject would be a remarkable teacher, because of the salary of a remarkable school teacher has been adjusted to minimum wage and even according to the subject of his salary is now above the average wage. Subjects also customize the background pendiikan job with the subject of PLB and the subject feels his work is now in accordance with their capabilities. How to survive dipekerjaannya with beryukur subject to God the Almighty that the subject is able to educate children â "children who have special needs and the subject tried to give his ability as much as possible for the main purpose of the subject can be realized. In addition, the subject draws closer to their students for teaching and learning process can run well.
2 MOTIVASI MENJADI GURU SLB PADA WANITA DEWASA AWAL NPM : Nama : Neny Agustien Pembimbing : Prof. Dr. A.M. Heru Basuki, M. Tahun Sidang : 2010 Subjek : Motivasi,, Guru SLB, Wanita Dewasa Awal Judul MOTIVASI MENJADI GURU SLB PADA WANITA DEWASA AWAL Abstraksi Menjadi guru SLB tidak mudah karena guru SLB berbeda dengan guru sekolah umum lainnya. Pada guru SLB dibutuhkan kesabaran dan keyakinan hati dalam menjalani pekerjaannya yaitu mendidik dan mengajar siswa-siswi yang memiliki kebutuhan khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi pada wanita dewasa awal yang menjadi guru SLB, melihat faktor â faktor yang menjadi penyebab timbulnya motivasi pada subjek menjadi guru SLB, serta cara memotivasi diri menjadi guru SLB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif untuk mengetahui motivasi pada wanita dewasa awal yang menjadi guru SLB. Selain itu penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. Subjek penelitian ini adalah seorang wanita dewasa awal yang berusia 38 tahun berdomisili di gunung putri. Hasil menunujukan bahwa subjek memiliki motivasi untuk menjadi guru SLB dilihat usaha subjek dalam meningkatkan kemampuan subjek dengan cara mencari informasi lebih banyak lagi agar subjek tidak tertinggal dalam masalah pengtahuan. Serta subjek pantang menyerah dalam mendidik dan mengajar anak didik subjek yang memiliki kebutuhan khusus karena didukung oleh kondisi serta rekan kerja yang baik membuat subjek termotivasi untuk bekerja dengan giat. Selain itu alasan mengapa subjek mau menjadi guru SLB, karena faktor kebutuhan. Dengan menjadi guru SLB kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder subjek dapat terpenuhi, karena gaji seorang guru SLB sudah disesuaikan dengan UMR dan bahkan menurut subjek gajinya saat ini sudah diatas rata-rata UMR. Subjek juga menyesuaikan pekerjaannya dengan latar belakang pendiikan subjek yaitu PLB serta subjek merasa pekerjaannya saat ini sudah sesuai dengan kemampuannya. Cara subjek bertahan dipekerjaannya dengan beryukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa subjek mampu mendidik anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dan subjek berusaha memberikan kemampuannya semaksimal mungkin agar tujuan utama subjek dapat terwujud. Selain itu, subjek berusaha mendekatkan diri kepada anak didik agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
3 Motivasi Menjadi Guru SLB pada Wanita Dewasa Awal Neny Agustien Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Hasil menunujukan bahwa subjek memiliki motivasi untuk menjadi guru SLB dilihat usaha subjek dalam meningkatkan kemampuan subjek dengan cara mencari informasi lebih banyak lagi agar subjek tidak tertinggal dalam masalah pengtahuan. Serta subjek pantang menyerah dalam mendidik dan mengajar anak didik subjek yang memiliki kebutuhan khusus karena didukung oleh kondisi serta rekan kerja yang baik membuat subjek termotivasi untuk bekerja dengan giat. Alasan subjek mau menjadi guru SLB, karena faktor kebutuhan. Dengan menjadi guru SLB kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder subjek dapat terpenuhi, karena gaji seorang guru SLB sudah disesuaikan dengan UMR dan bahkan menurut subjek gajinya saat ini sudah diatas rata rata UMR. Subjek juga menyesuaikan pekerjaannya dengan latar belakang pendiikan subjek yaitu PLB serta subjek merasa pekerjaannya saat ini sudah sesuai dengan kemampuannya. Cara subjek bertahan dipekerjaannya dengan beryukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa subjek mampu mendidik anak anak yang memiliki kebutuhan khusus dan subjek berusaha memberikan kemampuannya semaksimal mungkin agar tujuan utama subjek dapat terwujud. Selain itu, subjek berusaha mendekatkan diri kepada anak didik agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Kata Kunci : Motivasi,, Guru SLB, Wanita Dewasa Awal A. PENDAHULUAN Guru mempunyai peranan yang sangat penting dan bertanggung jawab terhadap perkembangan mental dan emosional muridnya. Menurut Munandar (1999) tugas seorang guru adalah merangsang dan membina perkembangan intelektual, pertumbuhan sikap-sikap dan nilai-nilai dalam diri anak. Di Indonesia sekolah khusus seringkali disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) walaupun ada juga sekolah-sekolah khusus yang tidak menamakan dirinya sebagai SLB. Pembentukan Sekolah Luar Biasa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus atau anak luar biasa (Sunarjo, 2006). Di Indonesia sekolah khusus seringkali disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) walaupun ada juga sekolah-sekolah khusus yang tidak menamakan dirinya sebagai SLB. Pembentukan Sekolah Luar Biasa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus atau anak luar biasa (Sunarjo, 2006). Jumlah
4 SLB pada tahun 2006/2007 mencapai sekolah, dimana 80,75 % diantaranya SLB swasta (Direktorat PSLB 2003) Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan lembaga pendidikan yang dipersiapkan untuk menangani dan memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak penyandang kelainan (anak luar biasa) yang meliputi kelainan fisik, mental, dan emosi / sosial (Mikarsa, 2002). The Americans with Disability Act (ADA) menyatakan bahwa individu dengan kebutuhan khusus atau anak luar biasa harus mendapatkan akomodasi yang memadai baik didunia pendidikan maupun didunia pekerjaan dan tidak boleh mendapatkan diskriminasi (Mastropieri & Scruggs, 2000). Hal tersebut di Indonesia ditindaklanjuti dengan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 5 ayat (2) bahwa warga Negara yang berkelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. B. TINJAUAN PUSTAKA Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai tujuan tertentu (Purwanto, 2002). Motivasi adalah sebab, alasan, pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu atau ide pokok yang selalu berpengaruh terhadap tingkah laku manusia (Kartono,1994). Maslow (dalam Ritandiono dan Retnaningsih, 1996) berpendapat bahwa manusia dimotivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah dan berasal dari sumber genetik atau naluriah. Kebutuhankebutuhan tersebut adalah : Kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan Akan Rasa Aman, Kebutuhan Akan Rasa Memiliki-Dimiliki dan Kasih Sayang, Kebutuhan Akan Penghargaan, Kebutuhan Aktualisasi Diri.Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan motivasi (Gomes, 2003) yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. 1. Faktor yang berasal dari dalam diri (intrinsik) a) Kebutuhan-kebutuhan Kebutuhan mempengaruhi individu secara langsung, karena sebagian energi mereka mempengaruhi pikiran-pikiran dan tindakan-tindakanya. Kebutuhan seseorang yang bekerja sama dengan emosi-emosinya dan fungsi
5 fisiologikalnya, bertindak sebagai motif-motif yang mendikte tindakannya yaitu perilaku. b) Tujuan-tujuan Pencapaian tujuan-tujuan yang diinginkan dapat menyebabkan timbulnya penyusutan dalam kekurangan kebutuhan (Winardi,2001). c) Sikap Perasaan seorang karyawan tentang objek, aktivitas yang terjadi dalam suatu pekerjaan. d) Kemampuan-kemampuan Kapasitas-kapasitas biologikal yang diwarisi dari Tuhan Yang Maha Esa, baik secara mental maupun fisikal. Kesedian untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan yang dikondisikan oleh kemampuan, upaya untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu. 2. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri (ekstrinsik) yaitu, a) Gaji atau upah Suatu imbalan untuk pekerjaan yang dilaksanakan. Imbalan berupa gaji atau upah merupakan salah satu faktor ekstrinsik yang dapat dicapai orang-orang melalui kegiatan (Winardi, 2001). b) Keamanan pekerjaan Identifikasi dan peniadaan perilaku-perilaku kerja yang tidak aman c) Sesama pekerja Derajat kesesuaian yang dirasakan dalam berinterkasi dengan tenaga kerja lainnya. d) Pengawasan Membatasi sumber-sumber data keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan mencegah pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas yang tidak dibenarkan oleh undang-undang. e) Pujian Pujian yang diberikan atasan akan mendorong karayawan untuk bekerja lebih baik. f) Pekerjaan itu sendiri Besar kecilnya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari pekerjaan itu sendiri.
6 Motivasi terdiri dari beberapa komponen. Berikut penjelasan mengenai komponen dari motivasi yaitu : a. Menurut Purwanto (2002) komponen motivasi terdiri dari, 1) Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan dan memimpin serta bertindak dengan cara tertentu. Misalnya, kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif dan kecenderungan mendapat kesenangan. 2) Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku dengan demikian ia menyediakan orientasi tujuan, tingkah laku diarahkan pada sesuatu. 3) Untuk menjaga dan menopang tingkah laku lingkungan sekitar menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu. Dewasa awal merupakan awal dari suatu tahap baru dalam tahapan perkembangan kehidupan. Individu telah menjalani masa remaja dan kini akan memasuki tahap pencapaian kedewasaan dengan segala tantangan yang lebih beragam bentuknya (Turner & Helms, 1995). Terdapat berbagai pendapat mengenai batasan usia dewasa awal. Havighurst (dalam dariyo, 2003) memberikan batasan usia dewasa awal antara 18 sampai 35 tahun. Begitupun dengan pendapat Turner dan Helms (1995) menyatakan bahwa usia 20 sampai 30 tahunlah batasan usia dewasa awal, dan yang terakhir adalah Levinson (dalam Turner dan Helms, 1995) yang menyebutkan bahwa batasan usia dewasa awal adalah 20 sampai 40 tahun. Guru memiliki peran yang sangat banyak untuk mencerdaskan suatu bangsa yaitu sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu, model dan teladan pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, emasipator, evaluator dan lain-lain (Mulyasa, 2006). Guru Sekolah Luar Biasa sebaiknya memiliki kesabaran dan ketabahan dalam melaksanakan tugasnya mengajar dan mendidik anak-anak yang mempunyai keterbatasan dan kekurangan baik fisik maupun mental serta memiliki rasa care yang tinggi terhadap peserta didiknya. Guru di SLB harus mempunyai latar belakang pendidikan luar biasa.
7 C. Motivasi Pada Wanita Dewasa Awal yang menjadi Guru SLB Semua orang yakin bahwa guru mempunyai andil yang cukup besar terhadap keberhasilan individu. Individu dapat mengembangkan minat, bakat, kemampuan dan potensi-potensi yang dimiliki individu secara optimal. Dengan segala kekurangan yang ada guru berusaha membimbing dan membina anak didiknya agar menjadi individu yang berguna bagi nusa dan bangsa dikemudian hari (Mulyasa, 2006). Keberhasilan segala jenis program pendidikan pastinya sedikit banyak dipengaruhi oleh peran serta guru. Dilihat dari tugas pekerjaan guru SLB maka motivasi guru SLB akan rendah karena seorang guru SLB harus mempunyai interkasi yang baik, memberikan kenyamanan, serta harus sabar dalam proses belajar mengajar. Banyak faktor yang dapat menyebabkan motivasi pada guru SLB yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seperti kebutuhan, tujuan, sikap, dan kemampuan. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri individu meliputi pembayaran atau upah, keamanan pekerjaan, pekerjaan itu sendiri (Gomes, 2003). D. METODE PENELITIAN Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui gambaran motivasi subjek dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan subjek menjadi guru di SLB, dan bagaimana cara memotivasi diri mejadi guru di SLB. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya. Peneliti menginterpretasikan bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku mereka. Penelitian dilakukan dalam latar belakang yang alamiah bukan hasil perlakuan atau manipulasi variabel yang dilibatkan (Heru Basuki, 2006) Subjek Penelitian Subjek adalah wanita dewasa awal yang berusia tahun dan seorang guru yang bekerja di SLB. Dalam penelitian ini menggunakan satu subjek karena didasarkan atas usianya yaitu dewasa awal dan bidang pekerjaannya yaitu guru SLB. Dalam
8 penelitian kualitatif tidak ada aturan pasti dalam subjek yang diambil (Poerwandari, 1998). Teknik Pengumpulan Data Wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap muka (face to face) antara pewawancara (interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewee) tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap dan pola piker dari yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti. Karena wawancara itu dirancang oleh pewawancara, maka hasilnyapun dipengaruhi oleh karakteristik pribadi pewawancara (Heru Basuki, 2006). Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara berstruktur. Disamping itu peneliti juga menggunakan pedoman wawancara yang digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas. Hal ini akan memungkinkan peneliti untuk memiliki panduan dalam mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan hal yang diteliti. Namun saat yang bersamaan tetap fleksibel, itu semua tergantung pada perkembangan dan situasi dalam wawancara. Observasi merupakan istilah dari bahasa latin yang berarti melihat dan memperhatikan. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut (Poerwandari, 1998). Dalam penelitian ini metode observasi adalah metode pendukung bagi metode wawancara yang digunakan untuk melihat perilaku dalam setting alamiah. Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan dan observasi berstruktur. Pada observasi nonpartisipan, peneliti hanya mengamati perilaku apa yang dilakukan subjek, sedangkan pada observasi berstruktur peneliti dalam melaksanakan observasinya menggunakan pedoman observasi. Alat Bantu Penelitian Pedoman wawancara dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam memberikan pertanyaan. Pedoman ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah penelitian agar apa yang diinginkan diketahui oleh peneliti tidak terlewatkan. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai
9 aspek-aspek yang harus dibahas sekaligus menjadi daftar untuk memeriksa apakah aspek-aspek tersebut telah dibahas atau ditanyakan (Poerwandari, 1998) Pedoman observasi digunakan dengan maksud agar peneliti dapat melihat tingkah laku yang nampak pada subjek selama proses wawancara yang sedang berlangsung (Poerwandari, 1998). Pedoman observasi disusun berdasarkan lembar kerja observasi. Penulis akan melakukan observasi dengan menggunakan check list dengan memperhatikan aspek-aspek fisik, gesture tubuh dan cara menjawab. Untuk memudahkan pencatatan hasil wawancara, peneliti menggunakan alat perekam untuk merekam percakapan peneliti dengan responden. Alat perekam ini akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak akan diperdengarkan kepada orang lain, sehingga terjadi kerahasiaanya. Namun sebelumnya peneliti akan meminta ijin kepada responden untuk menggunakan alat perekam. Keakuratan Penelitian Dalam penelitian ini untuk menjaga keakuratan, peneliti mengacu pada triangulasi data yaitu sumber data diperoleh melalui wawancara dan observasi yang dilakukan kesubjek dengan waktu yang tidak bersamaan. Begitu juga sumber data yang diperoleh melalui significant other, menggunakan waktu yang tidak bersamaan dengan proses wawancara subjek. Peneliti juga menggunakan triangulasi teori dengan tujuan untuk mendesain data yang harus dikimpulkan dan untuk dijadikan pisau analisa terhadap data tersebut dalam pembahasan. Peneliti juga menggunakan triangulasi pengamat yaitu dengan dosen pembimbing yang memberikan masukan terhadap pengumpulan data. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti hanya memakai teknik menginterpretasi data yang telah diambil secara rasional. E. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Sebelum proses pengambilan data dilakukan, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada kepala sekolah untuk mewawancarai salah satu guru yang mengajar di SLB. Setelah peneliti mendapatkan izin dari kepala sekolah, peneliti langsung menemui subjek dan memberitahu subjek maksud serta tujuan dari penelitian. Kegiatan wawancara dan observasi dilakukan secara terpisah. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Peneliti melakukan wawancara dan
10 observasi berdasarkan pedoman yang telah dibuat. Dalam pengambilan data peneliti menggunakan alat perekam suara, yang sebelumnya telah disetujui oleh subjek. Hasil Penelitian 1. Bagaimana gambaran motivasi subjek menjadi guru di SLB? Gambaran motivasi subjek menjadi guru SLB yaitu subjek memiliki motivasi. Dilihat dari tanggung jawab subjek dalam melaksanakan pekerjaannya, subjek rajin dan ulet dalam bekerja khususnya ketika mengajar anak didik subjek. Dalam mengajar subjek sigap dan berani mengambil resiko ketika ada anak didik subjek ada yang berperilaku diluar kontrol atau mengamuk didalam kelas dan subjek langsung berusaha menenangkan anak tersebut. Subjekpun giat mengikut sertakan anak didik subjek jika ada acara atau kegiatan yang diselenggarakan oleh yayasan. Subjek memiliki keyakinan hati bahwa subjek sanggup menangani anak- anak yang memiliki kebutuhan khusus. Selama subjek bekerja subjek tidak pernah mengeluh akan pekerjaannya yang begitu sulit, karena subjek yakin subjek mampu bertahan mengahadapi anak didik subjek. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Munandar (1999) bahwa faktor utama yang menentukan keberhasilan suatu program pendidikan ialah keyakinan para guru bahwa program pendidikan tersebut memang perlu diadakan dan juga kesediaan mereka untuk melibatkan diri dalam tugas tersebut. 2. Faktor faktor apa yang menjadi penyebab timbulnya motivasi pada subjek menjadi guru SLB? Faktor faktor yang menjadi penyebab timbulnya motivasi pada subjek menjadi guru SLB yaitu karena faktor kebutuhan. Subjek harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup subjek dan keluarga, karena dengan bekerja subjek akan mendapatkan haknya sebagai guru yaitu pendapatan (gaji) serta subjek merasa bidang pekerjaan yang subjek pilih sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan subjek yaitu PLB. Selain itu subjek ingin mewujudkan tujuan utama subjek yaitu mengamalkan ilmu yang didapatnya pada saat subjek berkuliah sehingga menjadikan anak anak yang memiliki kebutuhan khusus paling tidak bisa mandiri dan mendapatkan hak dalam pendidikan.
11 Hal tersebut sesuai dengan pandapat Siagian (1995) motivasi adalah gaya pendorong yang mengakibatkan seorang mau dan rela mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya untuk menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 3. Bagaimana cara memotivasi diri menjadi guru di SLB? Cara subjek memotivasi diri menjadi guru di SLB yaitu dengan memberikan kemampuannya semaksimal mungkin untuk mewujudkan tujuan utama subjek dan berusaha menyeimbangi kemampuan anak serta memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada. Subjek berusaha bersikap sabar ketika mendapatkan tekanan meskipun menimbulkan keresahan bagi subjek. Cara subjek menyukai pekerjaannya dengan bersyukur dan lebih mendekatkan diri kepada anak didik serta meyakinkan diri untuk tetap bertahan bekerja di instansi tempat subjek mengajar, karena menurut subjek dalam mendidik anak anak yang memiliki kebutuhan khusus harus memiliki keyakinan dari hati atau panggilan jiwa. Hal ini sesuai dengan pendapat Munandar (1999) bahwa factor utama yang menentukan keberhasilan suatu program pendidikan ialah keyakinan para guru bahwa program pendidikan tersebut memang perlu diadakan dan juga kesediaan mereka untuk melibatkan diri dalam tugas tersebut. Daftar Pustaka Gomes, F. C. (2003). Manajemen sumber daya manusia. Yogjakarta : CV. Andi Offset Heru Basuki, A. M. (2006). Penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu kemanusiaan dan budaya. Jakarta : Penerbit Gunadarma Kartono, K. (1994). Psikologi sosial untuk manajemen perusahaan dan industri. Jakarta : Rajawali Pers Mastropieri, M. A., & Scruggs, T.E (2000). The inclusive classroom : strategies for effective instruction. USA : Prentice-Hall International Editions Mikarsa, H. L. (2002). Pendidikan anak di SD. Buku materi pokok PGSD 4302/4/SKS/Modul Jakarta : Pusat penerbit Universitas Terbuka
12 Mulyasa, E. (2006). Menjadi guru profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Munandar, S. C. V. (1999). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah : petunjuk bagi para guru dan orang tua. Jakarta : gramedia Widiasarana Poerwandari, K. (1998). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia Purwanto, N. (2002). Psikologi pendidikan. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya Ritandiyono & Retnaningsih. (1996). Aktualisasi diri. Depok : Universitas Gunadarma Siagian, S. (1995). Terori motivasi dan aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta Sunarjo, D. L. (2006) Gambaran sikap guru SD inkluisi dan guru SLB terhadap anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di SD inkluisi. Skripsi (Tidak diterbitkan). Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Turner, J. S. Dan Helms, D. B. (1995). Life-span development. 5 th ed. Forth wort : Harcout Brace College Publisher Winardi, J. (2001). Motivasi pemotivasian dalam manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Direktorat PSLB. (2003). pleksos & task=view & id=26 & item id= 6& metakey =spirit. Diakses tanggal 04 Juli 2009
Motivasi Menjadi Guru SLB pada Wanita Dewasa Awal Neny Agustien Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK
Motivasi Menjadi Guru SLB pada Wanita Dewasa Awal Neny Agustien Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Hasil menunujukan bahwa subjek memiliki motivasi untuk menjadi guru SLB dilihat usaha subjek
Lebih terperinciPERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Endrawati * Fitria Kasih** Rahma Wira Nita**
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL
PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL Oleh : MARDIANSYAH NIM. 11060308 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciJudul : Motivasi Kerja Pada Guru Honorer Nama/NPM : Syufi Azami / Pembimbing : Hendro Prabowo, S.psi ABSTRAKSI
Judul : Motivasi Kerja Pada Guru Honorer Nama/NPM : Syufi Azami / 10503188 Pembimbing : Hendro Prabowo, S.psi ABSTRAKSI Pada jaman sekarang ini hampir semua tempat kerja menggunakan sistem kontrak, begitu
Lebih terperinciMOTIVASI GURU DI SLBMELATI GEMPOL PASURUAN S K R I P S I. Oleh : Radix Artona
MOTIVASI GURU DI SLBMELATI GEMPOL PASURUAN S K R I P S I Oleh : Radix Artona 0 5 8 1 0 2 0 6 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012 MOTIVASI GURU DI SLBMELATI GEMPOL PASURUAN S K R I P
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR Mega Anastasia Widyati Bety Nur Achadiyah Universitas Negeri Malang, Fakultas Ekonomi Mega_0603@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciMOTIVATION AT WORK PART TIME TEACHERS.
MOTIVATION AT WORK PART TIME TEACHERS. key words: motivation Syufi Azami, Hendro Prabowo, S.Psi Undergraduate Program, 2009 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id ABSTRACT : In today's workplace
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Pandangan masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak berkebutuhan khusus atau anak penyandang cacat memiliki kelainan dalam hal fisik, mental, atau sosial. Sebagai individu yang memiliki kekurangan maka mereka
Lebih terperinciAbstrak. v Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Menjadi guru bagi siswa dengan tuna grahita harus mampu mengajar dengan penuh kesabaran, dikarenakan harus menangani siswa dengan kemampuan intelegensi rendah dan menimbulkan keterbatasan dalam
Lebih terperinciPROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR
PROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2016 37 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Oleh Ujiati Cahyaningsih Ujiati.dikdas13.uny@gmail.com
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN
111 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2016/2017 Santhy Rahmawati Putri 1, Sri Wahyuni 1, Pudjo
Lebih terperinciIDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA
IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFICATION OF OBSTACLES IN LEARNING TEACHER IN CLASS III A SCHOOL INCLUSION SDN GIWANGAN
Lebih terperinciPENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)
PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo) Almira Nanda Rizky Yani Heru Susilo Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH LUAR BIASA
NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH LUAR BIASA Oleh : HAFRIYANI DALIMUNTHE SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI ILMU SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA
Lebih terperinciPENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL
PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Guru Memperoleh
Lebih terperinciEMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN LEVEL SUPERVISOR PT. ASTRA INTERNATIONAL - DAIHATSU SEMARANG
EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN LEVEL SUPERVISOR PT. ASTRA INTERNATIONAL - DAIHATSU SEMARANG SKRIPSI Oleh: MARETA DEVI KAMBALI 11.40.0212 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
Lebih terperinciSunarti MI Al-Istiqamah Banjarbaru, Abstract
PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL BAHASA INDONESIA GURU DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI AL-ISTIQAMAH BANJARBARU (INFLUENCE OF INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILLS INDONESIAN
Lebih terperinciKREATIVITAS GURU PAUD DALAM MENGAJAR CALISTUNG PADA ANAK SKRIPSI. Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
KREATIVITAS GURU PAUD DALAM MENGAJAR CALISTUNG PADA ANAK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : Sri Maryani
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PERSEPSI GURU TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF SESUAI LATAR PENDIDIKAN DI KABUPATEN BLITAR
JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PERSEPSI GURU TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF SESUAI LATAR PENDIDIKAN DI KABUPATEN BLITAR Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian
Lebih terperinciAGUS WURYANTO NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SENSOMOTORIK MELALUI PEMBELAJARAN OLAHRAGA KESEHATAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS III SEMESTER I SLB/C YPCM BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 S K R I P S I Oleh:
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU WAN NURHAMIDAH Dibawah bimbingan : Suarman Rina Selva Johan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPeran Homeschooling Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja. Wita Hardiyanti. Dona Eka Putri, Psi, MPsi. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Peran Homeschooling Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja Wita Hardiyanti Dona Eka Putri, Psi, MPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Lebih terperinci2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK
ABSTRAK Marlina, 2013. Penelitian ini berangkat dari permasalahan kurangnya prestasi belajar siswa pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat SDN Paniis Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Lebih terperinciOleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract
UPAYA GURU MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR MELALUI BIMBINGAN BELAJAR DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS RUMAH PADA SISWA KELAS V SDI DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Ambar Budi Suprihatin
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR The influence of study motivation through students study achievement in student of class XI IPS at SMA Negeri 2 Metro Academic year 2012/2013 Mar atur
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET
Faktor-Faktor yang...(aditya Bayu)1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET THE INFLUENCES FACTORS OF STUDENTS PERCEPTION
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.MLARAK Oleh: Ihda Afifatun Nuha 13321696 Skripsi ini ditulis untuk
Lebih terperinciVolume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :
Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : 2088-5792 E ISSN : 2580-6513 http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENDEKATAN PAIKEM MELALUI TEKNIK
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : LINDA FITRIA / 2011
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBINAAN KEGIATAN PENGENALAN KAMPUS MAHASISWA BARU (PKMB) OLEH PANITIA DI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian
Lebih terperinciPeran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:
1 1 Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan By: Wiza Pitri Yeni* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd. Kons** Septya Suarja, M.Pd ** *Student
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran
ABSTRAK Skripsi dengan judul Kreativitas Guru PAI Pada Metode Pembelajaran Agama Islam di SMA Pawyatan Daha Kediri ini ditulis oleh Arifatul Laili, NIM 2811133044, dengan pembimbing oleh H. Muh. Nurul
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM KESADARAN DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Fevi Wulandari Pendidikan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 INCREASE MOTIVATION TO LEARN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan segala aktifitas di berbagai bidang. Sesuai dengan UUD 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam lini kehidupan. Semua orang membutuhkan pendidikan untuk memberikan gambaran dan bimbingan dalam
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG
p-issn 2355-5343 http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar Article Received: 24/12/2014; Accepted: 24/02/2015 Mimbar Sekolah Dasar, Vol 2(1) 2015, 90-98 DOI: 10.17509/mimbar-sd.v2i1.1335 PENGGUNAAN METODE
Lebih terperinciFAKTOR - FAKTOR YANG MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA REMAJA TUNANETRA DI SEKOLAH INKLUSI SKRIPSI
FAKTOR - FAKTOR YANG MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA REMAJA TUNANETRA DI SEKOLAH INKLUSI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciKETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS
KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk
Lebih terperinciKeywords: motivation, service, guidance and counseling
MOTIVASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Saidah Tunnor Universitas Achmad Yani Banjarmasin Abstract The purpose of the study is to obtain a description of what can motivate in
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN
HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN Helmadona 1 Zafri 2 Liza Husnita 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3 MTs NEGERI KLIRONG KEBUMEN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh : Arif Saefudin
Lebih terperinciAPPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)
APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) Mega Nelvia Sari 1 Drs Wahidul Basri, M.Pd 2 Faishal Yasin, S.Sos 3 Program Studi
Lebih terperinciPerbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani
59 Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 60-63 PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA SISWA SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA SATRIYO AGUNG DEWANTO NIM 10702251007 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak asasi yang paling mendasar bagi setiap manusia, tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam UUD 1945 dijelaskan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciPeranan Employee Relations Sebagai Fasilitas Peningkatan Kinerja Staf Pengajar
Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Peranan Employee Relations Sebagai Fasilitas Peningkatan Kinerja Staf Pengajar 1 Clarisa Rizkya, 2 Ani Yuningsih 1,2 Bidang Kajian Public Relations,
Lebih terperinciMOTIVASI KERJA GURU DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI
MOTIVASI KERJA GURU DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI Erina Putri Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstrak The purpose of this study was to obtain information on work
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DI SD NEGERI 01 SICINCIN
PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DI SD NEGERI 01 SICINCIN Wirma Yoza H 1., Pebriyenni 2, Erwinsyah Satria 1 1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan bangsa dan martabat bangsa melalui potensi. siswa didiknya. Hal itu tercantum dalam Undang-Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional pada dasarnya mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan bangsa dan martabat bangsa melalui potensi siswa didiknya. Hal itu tercantum dalam Undang-Undang
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 12 KERINCI JAMBI
STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 12 KERINCI JAMBI Acil Kencana Putra Rm 1 Yos Sudarman, S.P.d., M.Pd. 2 Harisnal Hadi, M.Pd 3 Email : Acilvivant@gmail.com
Lebih terperinciMOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS.TI BATANG KABUNG PADANG. Flaxseng Candra, Slamet Rianto, Marleni
MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS.TI BATANG KABUNG PADANG Flaxseng Candra, Slamet Rianto, Marleni Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAC This
Lebih terperinciMetode Observasi Wawancara Klinis & Sosial
Modul ke: Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial Konsep Dasar Observasi dan Wawancara Fakultas Psikologi Aulia Kirana, M.Psi.Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Kontrak Perkuliahan
Lebih terperinciSTATUS HUBUNGAN KERJA PEKERJA RUMAHAN MENURUT UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN
STATUS HUBUNGAN KERJA PEKERJA RUMAHAN MENURUT UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN JURNAL Oleh NAMA : CHELSYA STEPANIE SIMANJUNTAK NIM : 120200393 PROGRAM/PK : DEPARTEMEN HAN (PERBURUHAN) DOSEN PEMBIMBING : 1.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Marantha
ABSTRAK Penelitian mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas X Bandung ini dilakukan dengan tujuan untuk memeroleh
Lebih terperinciMOTIVASI BERPRESTASI GURU PROFESIONAL DI SMK NEGERI 2 SAWAHLUNTO
MOTIVASI BERPRESTASI GURU PROFESIONAL DI SMK NEGERI 2 SAWAHLUNTO Desma Widya Astuti Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This research background is inherent achievement motivation
Lebih terperinciPERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH
PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH (Studi Deskriptif Pada Kelas VIII di SMP Negeri 2 Pancung Soal) JURNAL Diajukan untuk menyusun
Lebih terperinciANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) SLOW LEARNERS
ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) SLOW LEARNERS (Penelitian dilakukan di SDN Sumurjalak Plumpang Tuban) Midya Yuli Amreta 1) midyaamreta2@gmail.com
Lebih terperinciPendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1
Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1 Pendahuluan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas
Lebih terperinciPENERAPAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS III SD NEGERI 1 CIHERANG KECAMATAN KADUGEDE KABUPATEN KUNINGAN
PENERAPAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS III SD NEGERI 1 CIHERANG KECAMATAN KADUGEDE KABUPATEN KUNINGAN APPLICATIONEXERCISEMETHOD TO INCREASE LEARNING OUTCOMES MATHEMATICS
Lebih terperinciMENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG
MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG Novi Harista Putri 1, M. Nursi 2, Hendrizal 1 1 Program
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelum ini, selanjutnya penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut.
Lebih terperinciPERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI STATUS EKONOMI KELUARGA PADA MAHASISWA Oleh : Meriam Yuliana Mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Psikologi U
VIEWED FROM DIFFERENT LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS IN FAMILY ECONOMIC STATUS Meriam Yuliana Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: motivation
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
STRATEGI MENGAJAR GURU DALAM MENGENALI PERBEDAAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 WOTU KABUPATEN LUWU TIMUR Yosiani Iring Pendidikan Sosiologi FIS-UNM
Lebih terperinciSURAKARTAA ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN ADVERSITAS DENGAN PRESTASI AKADEMIKK PADA AKTIVIS ORGANISASII UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAA ABSTRAKSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciKERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL
KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL WILDA GUSRITA NPM : 10060188 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciOleh : ANTHONIO BUDIMAN
SKRIPSI ANTHONIO BUDIMAN PENGARUH PERSEPSI POLITIK PENILAIAN KINERJA TERHADAP INTENT TO LEAVE KARYAWAN PADA PT RAMAYANA DI MOJOSARI-MOJOKERTO Oleh : ANTHONIO BUDIMAN 310300442 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keharusan negara untuk mampu menciptakan rakyat yang cerdas ditiap-tiap bidangnya dan mengenai pendidikan sebagai suatu alat terciptanya negara yang baik dalam perspektif
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF ANAK TUNAGRAHITA DI SD NEGERI BANGUNREJO 2 KOTA YOGYAKARTA
Jurnal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran (Teguh Priyono) 1 PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF ANAK TUNAGRAHITA DI SD NEGERI BANGUNREJO 2 KOTA YOGYAKARTA Activity Implementation
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED DISCOVERY LEARNING
Peningkatan Kreativitas Belajar... (Ima Heni Rochayati) 3.121 PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED DISCOVERY LEARNING THE IMPROVEMENT OF CREATIVITY IN LEARNING SCIENCE
Lebih terperinciPEMBERIAN MOTIVASI KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA PUSTAKAWAN DI UPT PERPUSTAKAAN IAIN SURAKARTA. Happy Putri Febriani
PEMBERIAN MOTIVASI KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA PUSTAKAWAN DI UPT PERPUSTAKAAN IAIN SURAKARTA Happy Putri Febriani Program Studi Ilmu Perpustakaan, Universitas Diponegoro (Undip)
Lebih terperinciPERAN SHADOW TEACHER DALAM LAYANAN KHUSUS KELAS INKLUSI DI SDN PERCOBAAN 1 KOTA MALANG
PERAN SHADOW TEACHER DALAM LAYANAN KHUSUS KELAS INKLUSI DI SDN PERCOBAAN 1 KOTA MALANG Dewi Anggraeni Iswandia Dr. H. Kusmintardjo, M.Pd Dr. H. A. Yusuf Sobri, S. Sos, M.Pd Administrasi Pendidikan Fakultas
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh : Erin Megasusilowati 1, Triyono 2, Warsiti 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Puji Asmiyati 1), Suhartono 2), Suripto 3) FKIP, PGSD Universitas
Lebih terperinciProgram Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LOTTO ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A RA AL ISLAM 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Fitria Maharani 1, Rukayah 2, Siti Kamsiyati 2 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Sri Mahidar Kanjun SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine the improvement
Lebih terperinciSkripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi S-1 PGSD. Diajukan Oleh: Teguh Santoso A54E131024
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN TEKS DIALOG PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI JRAHI 01 KECAMATAN GUNUNGWUNGKAL KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciNoorhafizah dan Rahmiliya Apriyani
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja (job satisfaction) menurut Handoko (1996) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para pekerja memandang
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Low vision merupakan salah satu bentuk gangguan pengihatan yang tidak dapat diperbaiki meskipun telah dilakukan penanganan secara medis. Penyandang low vision hanya memiliki sisa penglihatan yang
Lebih terperinciHUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR Laksmi M. Utami Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya no. 100, Depok 16424,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN
PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN Oleh: Widhi Astuti, Rusdiana Indianto PLB FKIP UNS ABSTRACT The purpose is this
Lebih terperinciBAB XIII TEKNIK MOTIVASI
BAB XIII TEKNIK MOTIVASI Tim LPTP FIA - UB 13.1 Pendahuluan Tantangan : 1. Volume kerja yang meningkat 2. Interaksi manusia yang lebih kompleks 3. Tuntutan pengembangan kemampuan sumber daya insani 4.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau prilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dengan kata lain tujuan membentuk Negara ialah. mengarahkan hidup perjalanan hidup suatu masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan untuk membangun Negara yang merdeka adalah dengan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut telah diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang
Lebih terperinciPROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL
PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL NUR HASNAH NPM: 11060131 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Motivasi Kerja 2.1.1 Definisi Motivasi Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan usaha yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan dalam memenuhi beberapa kebutuhan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI LUKIS 1 SMK NEGERI 3 KASIHAN BANTUL
Lebih terperinciSuharyanto. UPT Dinas Pendidikan Kec.Tembarak Kab. Temanggung Kata kunci : Kompetensi, Guru TK, Bimbingan Berkelanjutan, RKH
Suharyanto-Peningkatan Kompetensi Guru TK 17 PENINGKATAN KOMPETENSI GURU TK DALAM MENYUSUN RENCANA KEGIATAN HARIAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI TK DHARMA WANITA KECAMATAN TEMBARAK TAHUN 2015 Suharyanto
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : Atut Yuliarni NIM : X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2015
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSA KATA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR DAN KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SEMESTER II TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI BANJARNEGARA
Lebih terperinciMetode Observasi. Wawancara Klinis & Sosial
MODUL PERKULIAHAN Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial Pengantar Observasi Wawancara Klinis & Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 01 MK61103 Abstract
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER
1 ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER ANALYSIS OF STUDENTS MISTAKES BASED ON THE ERROR CATEGORY BY
Lebih terperinciUPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH
UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH Alfianis Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Banyak usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA AJAR TUTORIAL ELEKTRONIK MENGENAI MATERI PETA KELAS XII-IS SEKOLAH MENENGAH ATAS
PENGEMBANGAN MEDIA AJAR TUTORIAL ELEKTRONIK MENGENAI MATERI PETA KELAS XII-IS SEKOLAH MENENGAH ATAS Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Diajukan
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM REGROUPING SD NEGERI TUKANG 01 DAN SD NEGERI TUKANG O2 KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TESIS
EVALUASI PROGRAM REGROUPING SD NEGERI TUKANG 01 DAN SD NEGERI TUKANG O2 KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Oleh Maria Tri Erowati 942015029 MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK
MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK Iskandar 1, Ashadi Cahyadi 2 1,2 Program Studi Pendidikan Jasmani
Lebih terperinci