Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Pelaksanaan Kabupaten Malang Menuju Layak Anak Tahun 2015, Penguatan Kelembagaan"

Transkripsi

1 1. Jumlah Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Ukuran: Ada dan diimplementasikan Pertanyaan: 1a. Apakah tersedia peraturan perundang-undangan atau kebijakan pemenuhan hak dan perlindungan anak di bidang: Hak Sipil dan Kebebasan Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya Perlindungan Khusus Anak Jika ada, dalam bentuk apa peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemenuhan hak dan perlindungan anak tersebut: Peraturan Daerah; Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota; Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota; Instruksi Gubernur/Bupati/Walikota;dan Lainya : Peraturan/Keputusan Kepala SKPD. Sebutkan Nomor, Tanggal Terbit dan Perihalnya. Lampirkan! Jawaban: Kebijakan pemenuhan hak dan perlindungan anak yang mencakup 5 (lima) klaster di Kabupaten Malang diatur dalam bentuk 11 peraturan daerah, 12 peraturan bupati dan 13 keputusan kepala daerah serta petunjuk teknis dan pelaksanaan dari SKPD di Kabupaten Malang. Implementasi peraturan diwujudkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Malang sebagai wujud komitmen eksekutif dan legislatif dan dilaksanakan melalui berbagai rangkaian proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan yang integral, serasi dan berkelanjutan sejak tahun 2008 sampai dengan saat ini, berupa kebijakan program, kegiatan dan bentuk implementasi melalui penyerasian kebijakan pusat. Sejalan dengan program pemerintah pusat, inisiatif Pemerintah Kabupaten Malang untuk mewujudkan pembangunan melalui strategi Pengarusutamaan Hak Anak diawali dengan inisiatif mencanangkan Kabupaten Malang Layak Anak melalui Penandatanganan Komitmen Pimpinan Daerah dan 19 SKPD di tahun 2009, Kebijakan Kabupaten Layak Anak dan diimplementasikan secara bertahap meliputi: Tahapan Komitmen Daerah, tahapan Penyerasian Kebijakan KLA, Pembentukan Gugus Tugas, Pengumpulan Data Basis, Penyusunan Rencana Aksi Daerah, dan Mobilisasi Sumber Daya.

2 Komitmen Pemerintah Daerah membangun Kabupaten Malang Menuju Layak Anak dengan strategi pengarusutamaan hak-hak anak yang mengintegrasikan pelaksanaan program dan kegiatan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dan membangun kerjasama lintas sektoral, lintas lembaga, akademisi, kontribusi dunia usaha dan peran orang tua keluarga, untuk kepentingan terbaik bagi anak. Peran eksekutif, legislatif bersama masyarakat melalui organisasi/lembaga swadaya masyarakat pemerhati perempuan dan anak, menginsiasi kebijakan penyelenggaraan pemenuhan hak, berhasil merumuskan 4 (empat) peraturan di bidang kesehatan khususnya untuk layanan kesehatan primer, kesehatan ibu, anak, bayi baru lahir di tahun 2008, yaitu Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang KIBBLA, komitmen dan kepedulian sinergi pemangku kepentingan diapresiasi oleh pemerintah pusat, dengan telah ditetapkannya Pemerintah Kabupaten Malang, sebagai salah satu dari 10 (sepuluh) besar Kabupaten/Kota di Indonesia yang telah menginisiasi Pelaksanaan Kabupaten/Kota Layak Anak dan pada tahun Dalam rangka penguatan kelembagaan, penyelenggaraaan pemenuhan hak anak dilaksanakan dalam rangkaian proses perencanaan pembangunan daerah melalui integrasi kebijakan dokumen perencanaan strategis dan operasional, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahunan, serta Rencana Strategis SKPD yang melaksanakan urusan sesuai bidang/klaster hak anak. Mengacu pada kebijakan pemerintah pusat, maka untuk mensinkronisasikan sumber daya, wewenang dan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, dilaksanakan penguatan kebijakan dengan perumusan kebijakan dalam bentuk peraturan daerah, peraturan bupati, keputusan bupati dan bentuk petunjuk pelaksanaan dan teknis operasional seperti Roadmap Pelaksanaan (Rencana Aksi Daerah) RAD KLA, Surat Edaran, Standar Operasional Prosedur (SOP), Surat Keputusan SKPD dan berbagai bentuk penguatan kelembagaan melalui gugus tugas dan kerja sama dengan mitra jejaring, pengembangan materi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) untuk sosialisasi, meningkatkan sistem informasi dan pengembangan data gender dan anak, diseminasi informasi terkait Hukum dan HAM, penguatan SDM dan pelatih Konvensi Hak Anak (KHA), serta mengembangkan inovasi yang mendorong pengembangan kebijakan layak anak. Daftar kebijakan dan petunjuk untuk pelaksanaan kebijakan pemenuhan hak anak di Pemerintah Kabupaten Malang sampai dengan tahun 2015 saat ini adalah sebagaimana Tabel.1a.1 berikut, dengan salinan dokumen kebijakan sebagaimana terlampir:

3 I No Tabel. 1a.1 KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK I. PENGUATAN KELEMBAGAAN TANGGAL PERATURAN /KEBIJAKAN /PETUNJUK TERBIT Penguatan Kelembagaan 1. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemenuhan Hak Anak 2. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Perempuan Kelompok Rentan 3. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 4. Peraturan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan Kabupaten Malang Layak Anak dan Rencana Aksi Daerah KLA Tahun Peraturan Bupati Malang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Malang Tahun atas Implementasi dan Pencapaian Visi Misi Kabupaten Malang MADEP MANTEB Paruh Waktu. 6. Peraturan Bupati Malang Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) 7. Peraturan Bupati Malang Nomor 34 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) 8. Peraturan Bupati Malang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pembentukan Pusat Data Daerah (PD2) 9. Keputusan Bupati Malang Nomor 180/489/KEP/ /2011 Tentang Gugus Tugas KLA 10. Keputusan Bupati Malang Nomor /251/KEP/ /2014 tentang Pembentukan Laskar Anak Kabupaten Malang. Sumber: Dokumentasi Bagian Hukum Setda Kab. Malang Tahun Agustus Agustus Januari Maret Maret September September Maret Juli April 2014 Implementasi beberapa kebijakan terkait Pemenuhan Hak Anak dalam Pengembangan Kebupaten Layak Anak dilaksanakan dalam format berdasarkan RAD KLA Tahun , sebagaimana uraian berikut ini: a. Monitoring Pengembangan KLA sebagai bahan penyusunan RKPD tahunan dan Monitoring paruh waktu pelaksanaan Renstra tahun , berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 5Tahun 2014 b. Penyusunan Data Terpilah Gender dan Anak setiap tahun sejak Tahun 2009, Profil Data Terpilah Gender dan Anak Kabupaten Malang yang telah dimulai sejak Tahun 2010 dan terus diupdate baik proses,format dan validitasnya, bekerjasama dengan

4 pusat studi gender di Malang Raya, antara lain Universitas Brawijaya Malang dan Pusat Studi Gender Universitas Islam Negeri Malik Ibrahim Malang. c. Pembentukan dan penguatan berbagai forum masyarakat peduli, berbasis komunitas baik di tingkat kabupaten, di Sekolah, lembaga sosial, lingkungan puskesmas, kecamatan, desa, RW dan RT serta Forum Pelaksana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. d. Peningkatan komitmen DPRD dan Eksekutif dalam penyusunan kebijakan umum anggaran/penetapan Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS) dan definitif alokasi anggaran untuk kesejahteraan anak. Dari tahun 2011 s/d 2015 alokasi anggaran terkait KLA diwujudkan melalui program/kegiatan SKPD dengan belanja langsung dan pola hibah, bantuan sosial dan keuangan. e. Pelaksanaan aksi daerah oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, Peran CSR (Corporate Sosial Responsibility) sebagaimana Peraturan daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk gerakan kepedulian dunia usaha, bantuan dan aksi sosial serta wadah kreatifitas untuk kesejahteraan anak. f. Pemantauan pelaksanaan RAD KLA, untuk memastikan efektifitas pencapaian komitmen, implementasi kebijakan dan outcome/dampak pengembangan KLA, tergambar dalam setiap tahunnya. g. Evaluasi RAD KLA dan penajaman capaian indikator pelaksanaan pemenuhan hak anak /KLA, dari tahun ke tahun dan diharapkan di tahun mendatang capaian indikator Tingkat Madya yang telah diraih secara berturut-turut sejak tahun 2009, akan meningkat ke tingkat yang lebih tinggi. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemenuhan hak anak sebagai produk inisiatif eksekutif disusun sebagai upaya pemerintah dalam memenuhi hak anak-anak agar hak anak tersebut terjamin dan terlindungi sehingga dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal, tanpa ada pengecualian dan diskriminasi. Proses legislasi daerah pada tahun yang sama juga berhasil menyelesaikan 1 perda terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan kelompok rentan yang diatur dalam Perda Nomor 12 Tahun 2013, sebagai produk inisiatif dari parlemen (legislatif). Beberapa poin utama dalam substansi perda, adalah bahwa sesuai pasal 14 dan 15, bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali, termasuk anak yang sedang berhadapan dengan hukum, penyelenggara satuan pendidikan dilarang mengeluarkan anak dari lembaga pendidikan dan wajib berkoordinasi dengan instansi terkait perlindungan anak, serta apabila mendapati anak putus sekolah karena menjadi

5 korban kekerasan Penyelenggaraan pemenuhan hak anak ini wajib didukung oleh seluruh lapisan masyarakat yaitu orang tua, keluarga, lingkungan masyarakat, dan Pemerintah Daerah. Untuk menindaklanjuti perubahan kebijakan tingkat pusat dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Pemerintah Kabupaten Malang menindaklanjuti dengan mengharmonisasikan berbagai kebijakan, sehingga secara aktual dan responsif mendorong penyelenggaraan pemenuhan hak anak, memperluas model kelembagaan layak anak di tempat layanan pendidikan, kesehatan, pemerintahan sebagaimana Peraturan Bupati Malang No. 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan Kabupaten Layak Anak. Kebijakan pada Klaster Hak Sipil dan Kebebasan, terdiri dari upaya memastikan hak anak untuk mendapat hak pencatatan sipilnya dan memiliki hak partisipasi menyatakan pendapat, sebagaimana harkat dan martabatnya. Model partisipasi yang bottom up dan top down melalui forum SKPD, Musrenbang dan Kegiatan Rembug warga, melibatkan anak agar mampu mengakomodasi kebutuhan dan pandangan anak yang bercirikhas. No Tabel. 1a.2 KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK HAK SIPIL DAN KEBEBASAN TANGGAL PERATURAN/ KEBIJAKAN/PETUNJUK TERBIT II Hak Sipil dan Kebebasan 1. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. 2 Peraturan Bupati Malang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun Peraturan Bupati Malang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun Keputusan Bupati Nomor 180/645/KEP/ /2013 Tahun tentang Tim Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tahun Surat Sekretaris Daerah Nomor 478.2/953/ /2015 tentang Penjelasan UU Nomor 35 Tahun 2014 terkait Identitas Diri Anak. Sumber: Dokumentasi Bagian Hukum Setda. Kab. Malang Tahun Februari Mei Mei Juni Februari 2015 Penguatan Kebijakan pada Klaster Hak Sipil dan Kebebasan, sebagaimana Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 mengatur bahwa Pemberian Akta Kelahiran telah dibebaskan dari biaya sejak dikeluarkannya Perda Nomor 2 Tahun 2009 sebagaimana

6 tertuang dalam BAB XVII, pasal 129 yang berbunyi struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan daerah Nomor 2 Tahun bahwa untuk Pelayanan Catatan Sipil dapat dijelaskan dalam beberapa poin berikut : 1. Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Kelahiran Baru (dibawah 5 tahun) retribusi adalah Nol; 2. Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran yang melebihi jangka waktu pelaporannya (lebih dari 5 tahun) retribusi adalah Nol; 3. Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Kelahiran anak Temuan anak yang tidak diketahui Asal-usulnya retribusi adalah Nol; 4. Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran Anak dan Warga Negara Indonesia atau orang Asing tinggal terbatas dan tinggal tetap yang dilahirkan di luar Negeri retribusi adalah Nol; 5. Kutipan Akta Kedua dan seterusnya retribusi adalah Nol; 6. Salinan Akta Kelahiran retribusi adalah Nol Sesuai dengan amanat Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 maka Setiap warga Kabupaten Malang yang belum mempunyai akte kelahiran dan yang akan mengurus akte kelahiran tidak dikenakan biaya mulai dari saat pelaporan hingga diberikannya Kutipan Akta Kelahiran. Tidak diperkenankan pembayaran sekecil apapun mulai dari pengambilan formulir, pengisian, pencatatan dalam buku register hingga diberikannya Kutipan Akta Kelahiran tersebut kepada yang bersangkutan dan yang berhak. Yang dimaksud dengan komponen biaya adalah termasuk administrasi, biaya cetak, retribusi, materai, pungutan ataupun biaya lain tidak dapat dikenakan kepada pelapor/penerima Akta. Implementasi penguatan hak sipil dilakukan dengan peningkatan pelayanan publik yang cepat dan tanpa adanya pembiayaan (gratis), dilaksanakan dengan pendekatan jangkauan layanan menggunakan mobil pelayanan keliling dan kesederhanaan prosedur berbasis teknologi untuk keamanan dan validasi data melalui modernisasi dan penerapan sistem kependudukan berbasis elektronik. Pendekatan penguatan hak kebebasan bagi anak, ditinjau dari 4 (empat) hal yaitu: anak sebagai individu/pribadi, anak sebagai penduduk, anak sebagai warga negara dan anak sebagai bagian dari komunitas masyarakat. Anak memiliki hak pastisipasi, baik untuk kepentingan terbaik tumbuh kembang dan kehidupan sosialnya. Anak memiliki kebebasan untuk mengapresiasikan kebutuhan dan kreatifitasnya baik di lingkungan tempat tinggal, di rumah tangga dan sekolah serta lingkungan bermainnya, oleh karena

7 itu pemerintah berkewajiban menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kelangsungan hidup, tumbuh kembang, berpartisipasi dan melindungi dari tindak kekerasan dan diskriminasi. Partisipasi anak dalam berbagai upaya penyampaian pendapat dan aspirasi anak juga telah difasilitasi dalam beragam forum dan kesempatan. Forum Musrenbang atau Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Desa, Kecamatan dan Tingkat Kabupaten yang dilaksanakan untuk menjaring aspirasi dan komunikasi secara bottom up dan top down bagi setiap unsur pemangku kepentingan, di tiap jenjang dan wilayah wajib diikuti oleh perwakilan anak atau forum anak. Fasilitasi kebebasan berpendapat dan berpartisipasi dalam pembangunan akan mendorong anak untuk belajar bersosialisasi, berinteraksi, menentukan pilihan dan bertanggungjawab atas pilihannya. Forum anak atau yang disebut Laskar Anak Kabupaten Malang secara periodik, akan melakukan pengorganisasian dan melaksanakan program kerja yang ditetapkan dalam forum penguatan dan pelatihan menyusun program kerja tahunan. Penguatan hak sipil dan kebebasan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan keluarga dan pola asuh, serta pengaruh melalui kelompok atau forum di tempat belajar atau di sekolah, kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler yang seimbang akan memacu kreatifitas sosial anak dan mendorong kemampuan inovatif untuk bekal di usia dewasa. Dalam rangka penguatan pada klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, beberapa kebijakan dan program sebagaimana tabel 1a.3 berikut ini: No III Tabel. 1a.3 KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATIF TANGGAL PERATURAN/ KEBIJAKAN/PETUNJUK TERBIT Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif 1. Peraturan Bupati Malang Nomor 32 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Badan Keluarga Berencana Kabupaten Malang 2. Keputusan Bupati Malang Nomor 180/413/KEP/ /2010 tentang Susunan Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Masa Bakti tahun Keputusan Bupati Malang Nomor 180/484/KEP/ /2012 Tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Malang Nomor 180/254/KEP/ /2010 tentang Penetapan Desa dan Kecamatan Lokasi Penyelenggaraan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS). 4 Keputusan Bupati Malang Nomor: /186/KEP/ /2015 tentang Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera Tahun Sumber:Dokumentasi Bagian Hukum, Setda, Kab. Malang Tahun Agustus Desember Agustus Februari 2015

8 Mewujudkan lingkungan keluarga dan pengasuhan melalui pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang telah diamanatkan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Pusat, telah dilanjuti oleh pemerintah daerah dengan mengutamakan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pola asuh yang sehat untuk anak serta menciptakan lingkungan keluarga dan masyarakat yang sehat sejahtera. Bimbingan dan tanggungjawab orang tua memastikan agar anak diasuh dan dirawat oleh orang tuanya. Oleh karena itu perlu penguatan kapasitas orang tua untuk memenuhi tanggung jawab melalui berbagai bentuk kegiatan penguatan baik bagi tenaga pendamping/pelatih maupun sasaran keluarga atau orang tua tentang bimbingan dan konsultasi keluarga serta bentuk lingkungan pengasuhan alternatif bagi anak yang tidak memiliki orang tua kandung yaitu: 1. Mengembangkan forum forum di masyarakat untuk mengembangkan lingkungan pengasuhan kondusif untuk anak misalnya Forum Orang Tua Peduli, Kegiatan Parenting Skill, Bina Keluarga Lansia, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, yang difasilitasi oleh Badan Keluarga Berencana Kabupaten Malang. 2. Memastikan anak untuk dipertemukan kembali dengan orang tua karena akibat bencana, konflik dan keberadaan di luar negeri, melalui kegiatan rehabilitasi dan reintegrasi sosial yang difasilitasi oleh Dinas Sosial dan P2TP2A 3. Memastikan dukungan kesejahteraan bagi anak, walaupun orang tuanya tidak mampu, untuk memberikan perawatan dengan menjadi kewajiban komunitas lingkungan terdekatnya, memastikan pengangkatan adopsi anak harus memenuhi ketentuan, dipantau dan dievaluasi tumbuh kembangnya agar memenuhi kepentingan terbaik anak, meninjau penempatan anak secara berkala di lembaga/panti asuhan/lksa serta memastikan anak tidak mendapatkan perlakuan kejam dan tidak manusiawi serta merendahkan martabat manusia difasilitasi oleh Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat, Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Bina Mental Sekretariat Daerah, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A), P2TP2A dan mitra jejaringnya. Penguatan kebijakan di klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan meliputi kebijakan terkait pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak dari berbagai jenjang usia. Upaya peningkatan layanan baik di fasilitas kesehatan primer dan skunder serta pemberdayaan dan partisipasi masyarakat untuk secara mandiri dan sadar memelihara kesehatannya. Adapun kebijakan terkait penyelenggaraan pemenuhan hak anak untuk klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan adalah sebagai berikut:

9 NO III Tabel. 1a.4 KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN TANGGAL PERATURAN/ KEBIJAKAN/PETUNJUK TERBIT Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan 1 Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) 2 Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2008 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Malang 3 Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) 4 Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayanan Perizinan di Bidang Kesehatan 5 Keputusan Bupati Malang Nomor 180/322/KEP/ /2009 tentang Kelompok Kerja Tetap Gerakan Sayang Ibu Tingkat Kabupaten Malang 6 Keputusan Bupati Malang Nomor 180/149/KEP/ /2012 tentang Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) Kabupaten Malang. Sumber: Dokumentasi Bagian Hukum Setda Kab. Malang 30 Oktober Oktober Oktober Oktober Maret Sepetember 2012 Penguatan Kelembagaan Klaster Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan dilaksanakan secara intensif dan bertahap sejak ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) yang diinisiasi oleh Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama para pemangku kepentingan dan dukungan legislatif. KIBBLA sebagai rangkaian sistem pengendalian kesehatan melalui Ibu, Bayi Baru Lahir dan anak memberi perhatian terhadap pelayanan kesehatan, meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan, serta prevalensi gisi kurang pada balita. Ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya secara berturut-turut peraturan daerah untuk Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit Daerah dan Pengaturan Perizinan Bidang Kesehatan melengkapi kebijakan klaster kesehatan. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan tersedianya akses, sarana dan tenaga kesehatan yang memadai, kesehatan ibu menjadi perhatian penting, dimana seorang perempuan memiliki peran hak untuk menerima akses, kesempatan, manfaat dan berpartisipasi yang sama dalam pembangunan. Maka perempuan harus menyiapkan diri dengan baik untuk dapat mencetak dan memelihara anak-anak yang sehat dan berkualitas. Berkaitan dengan penegasan komitmen pemerintah daerah untuk bidang/klaster kesehatan dalam Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemenuhan Hak Anak pada pasal 11 ditegaskan bahwa: penyelenggaraan pemenuhan

10 hak anak di bidang kesehatan dilaksanakan dengan menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan layanan kesehatan yang komprehensif bagi anak, agar anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan, didukung oleh peran serta masyarakat. Jenis layanan kesehatan komprehensif meliputi: 1. Upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk pelayanan kesehatan dasar. 2. Pembebasan dari beban biaya bagi anak gizi buruk, penderita thalasemia mayor yang menjalani cuci darah, gagal ginjal, penyandang disabilitas, anak berkebutuhan khusus dan anak anak yang penderita, anak jalanan, anak yang terinfeksi virus HIV/AIDS, pekerja anak, anak korban penyalahgunaan naskotika, alkohol, psikotropika, dan zat aditif lainnya, anak korban kekerasan, penelantaran, tereksploitasi dan korban perdagangan orang sesuai dengan ketentuan program pembiayaan yang ditetapkan pemerintah 3. Pemerintah daerah, masyarakat, keluarga dan orang tua wajib mengusahakan agar anak yang lahir terhindar dari penyakit yang mengancam kelangsungan hidup dan atau menimbulkan kecacatan. Selain klaster kesehatan yang menjadi hak dasar anak adalah pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya. Kebijakan Pemerintah Daerah terkait upaya pemenuhan layanan pendidikan di Kabupaten Malang adalah sebagaimana tabel 1a.5 berikut ini: No Tabel. 1a.5 KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG DAN KEGIATAN BUDAYA TANGGAL PERATURAN/ KEBIJAKAN/PETUNJUK TERBIT V. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya 1. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Malang 2. Peraturan Bupati Malang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Warung Internet dan Game Online di Kabupaten Malang Sumber: Dokumentasi Bagian Hukum Setda Kab. Malang 24 Agustus April 2015 Penguatan kebijakan dan kelembagan terkait pengembangan klaster pendidikan dititik beratkan kepada pemenuhan kewajiban pemerintah daerah dalam menentukan alokasi anggaran untuk pendidikan, di tahun 2014 anggaran pendidikan meningkat secara signifikan dari tahun 2013, yaitu realisasi belanja Rp telah direalisasikan untuk pendidikan sebesar Rp ,- meningkat sebesar Rp.

11 dari anggaran belanja dalam APBD Rp yaitu sekitar 32,40% meningkat menjadi 41,94%. Peningkatan alokasi anggaran, berimplikasi pada peningkatan fasilitas, kompetensi, dan mutu pendidikan. Kebijakan anggaran sebagai produk dan komitmen legislatif dan eksekutif sangat berpengaruh bagi kualitas layanan pendidikan di Kabupeten Malang. Dalam rangka pengembangan Kabupaten Malang Layak Anak, lembaga pendidikan yang telah memperoleh sumber daya yang mencukupi bagi opersional pendidikan, diwajibkan untuk menciptakan ruang dan lingkup pendidikan yang ramah anak. Upaya membangun Sekolah Ramah Anak disosialisasikan dan diinisiasi kepada lembaga sekolah melalui Kepala UPTD TK/SD, Kepala Sekolah SMP/SMA dan Kepala Sekolah Madrasah (MI, MTS, MA). Pada tahun 2014 dilakukan assesmen mandiri oleh lembaga sekolah terkait pemenuhan indikator sekolah ramah anak, sebagaimana Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak oleh KP3A dan Dinas Pendidikan. Sekolah ramah anak dibangun dengan pengembangan nilai-nilai satuan pendidikan yang mengupayakan, memenuhi, menjamin dan melindungi hak anak dengan prinsip nondiskriminasi, kepentingan terbaik untuk anak, hidup dan kelangsungan hidup, penghormatan terhadap pandangan anak, pengelolaan yang baik yaitu transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi dan supremasi hukum di satuan pendidikan. Mengembangkan sekolah ramah anak dilakukan dengan mengintegrasikan kebijakan, program, dan kegiatan seperti Sekolah Adiwiyata atau UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dengan berbagai upaya menciptakan lingkungan dan ruang pendidikan yang ramah bagi anak, menciptakan pembelajaran yang bebas dari tindak kekerasan fisik ataupun psikis, membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan, mempraktekan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai bentuk pembelajaran bagi anak untuk memenuhi kebutuhan kesehatan melalui usaha kesehatan sekolah. Berdasarkan assesmen mandiri yang difasilitasi oleh KP3A bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, diperoleh rekapitulasi hasil self assesment sebagaimana dapat dijelaskan dengan data tabel dibawah ini:

12 NEGERI UMUM ISLAM NEGERI UMUM ISLAM NEGERI UMUM ISLAM NO Tabel.1a.6 HASIL SELF ASSESSMENT SEKOLAH RAMAH ANAK TINGKAT SD, SMP,SMA/SMK DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 KOMPONEN PROSENTASE (%) SMP SMA SMK SWASTA SWASTA SWASTA 1 Kebijakan Sekolah Ramah Anak 90, Pelaksanaan Kurikulum 32, Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak Anak 4 Sarana Dan Prasarana Sekolah Ramah Anak Partisipasi Anak Partisipasi Orang Tua/Wali, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Pemangku Kepentingan Lainnya, dan Alumni Rata-rata 76,6 71,2 75,3 90,0 70,3 69,7 91,2 51,3 54,7 Sumber: Diolah dari Data Kuisioner Assesmen Sekolah Ramah Anak Tahun 2014 Pada tabel di atas dapat disimpul bahwa tingkat partisipasi sekolah dalam membangun sekolah ramah anak, berdasarkan indikator kebijakan SRA, Pelaksanaan Kurikulum, Tenaga Kependidikan, Sarana Prasarana, Partisipasi Anak dan Orang Tua/Lembaga Masyarakat adalah mencapai nilai 76,6% untuk SMP Negeri dan untuk SMP Swasta sebesar 74,9%. Tingkat SMA Negeri, diperoleh nilai 90%, dan 80% untuk SMA Swasta. Sedangkan SMK Negeri diperoleh nilai 91,2% dan 72,1% untuk SMK Swasta. No Tabel. 1a. 7 KEBIJAKAN TERKAIT PENYELENGGARAAN PEMENUHAN HAK ANAK PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK TANGGAL PERATURAN/ KEBIJAKAN/PETUNJUK TERBIT VI. Perlindungan Khusus Anak 1. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban kekerasan 2. Peraturan Bupati Malang Nomor 19 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. 3 Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja P2TP2A 16 Maret September April 2011

13 4 Keputusan Nomor: 180/291/KEP/ /2009 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang di Kab. Malang. 5. Keputusan Bupati Nomor 180/645/KEP/ /2013 Tahun tentang Tim Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tahun Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Penanggulangan Bencana Sumber: Dokumentasi Bagian Hukum Setda Kab. Malang Tahun Mei Juni Juni 2011 Kebijakan Pemerintah daerah untuk memberikan perlindungan khusus bagi anak korban kekerasan dan anak membutuhkan perlindungan khusus, secara khusus diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perlindungan Anak Korban Kekerasan. Bentuk Perlindungan khusus lainnya juga telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemenuhan Hak anak yaitu pada BAB VI Bagian Ke empat Pasal 19 bahwa Pemerintah Daerah Wajib menyelenggarakan kesejahteraan sosial bagi anak yang berhadapan dengan hukum, korban kekerasan dan eksploitasi, korban penyalahgunaan psikotropika dan zat aditif, HIV AIDS, anak yang tidak mempunyai orang tua atau keluarga tidak mampu, anak jalanan, korban bencana dan anak dari buruh migran, penyandang disabilitas dan anak korban akibat perlakuan salah, termasuk anak-anak yang terpaksa harus melakukan pekerjaan pada sektor infomal. Penguatan Kebijakan terkait perlindungan khusus dilaksanakan melalui beberapa hal sebagai berikut: 1) Memperkuat dan meningkatkan kapasitas kelembagaan PUG, PP dan PA. 2) Mengembangkan kerjasama dan jaringan kelembagaan PUG, PP dan PA. 3) Membentuk dan mengoptimalkan forum data kekerasan yang melibatkan lintas sektor/lembaga terkait antara lain Polres Malang, Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Dinas Sosial, Kementerian Agama, RSPA Batu 4) Mengoptimalkan pelaksanaan SPM Bidang Layanan Terpadu Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, sesuai Keputusan Bupati Nomor 180/645/KEP/ /2013 Tahun tentang Tim Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tahun 2013, sebagaimana SK terlampir. 5) Meningkatkan kualitas bahan-bahan advokasi dan pengembangan materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk optimalisasi pelaksanaan PUG,PP dan PA. 6) Mengembangkan kelembagaan P2TP2A berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja P2TP2A. P2TP2A sebagai wahana operasional pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan organisasi fungsional yang dikelola oleh masyarakat bersama Pemerintah Daerah dengan tugas

14 antara lain: pelayanan fisik, psikis, pendampingan hukum, rehabilitasi sosial, reintegrasi, fasilitasi, pemberdayaan ekonomi, pusat informasi, rujukan, konsultasi, advokasi, pendidikan dan pelatihan, serta membantu penyelesaian permasalahan kekerasan pada perempuan dan anak, dengan pola hibah yang dikelola oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang beranggotakan multi jaringan dengan tugas pokok yaitu: 1. Meningkatkan upaya perlindungan perempuan dan anak melalui peningkatan kualitas fasilitator layanan pengaduan. 2. Meningkatkan koordinasi penanganan pengaduan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan instansi vertical dan leading sector penyelenggara Standar Pelayanan Minimal. 3. Meningkatkan fasilitasi pelaksanaan layanan pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak. 4. Meningkatkan sinkronisasi upaya percepatan capaian SPM bidang Perlindungan perempuan dan anak. Kebijakan Daerah terkait penyelenggaraan pemenuhan hak anak untuk keserasian dan penguatan kelembagaan dan 5 (lima) klaster hak anak dalam bentuk Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Surat Keputusan digunakan sebagai acuan operasional pelaksanaan pembangunan Kabupaten Malang Layak Anak, sampai dengan tahun 2014, terdapat beberapa produk kebijakan adalah sebagaimana daftar tabel berikut ini: No. Tabel. 1a.8 PERATURAN DAERAH TERKAIT PEMENUHAN HAK ANAK Peraturan Tentang Daerah Tahun 2008 Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) Tahun 2008 Penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Malang Tahun 2008 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Tahun 2008 Pelayanan Perizinan di Bidang Kesehatan 5. 2 Tahun 2009 Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan 6. 3 Tahun 2009 Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan 7. 7 Tahun 2009 Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Malang 8. 7 Tahun 2010 Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Tahun 2013 Penyelenggaraan Pemenuhan Hak Anak 10 1 Tahun 2013 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tahun 2014 Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Kepanjen Tahun Sumber: Rekap Produk Hukum Bagian Hukum Setda Kabupaten Malang Tahun

15 Salah satu dari sekian upaya dan komitmen Pemerintah Kabupaten Malang dalam menjamin dan melindungi hak-hak anak adalah melalui Peraturan Bupati Malang No. 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan Kabupaten Layak Anak yang terdiri dari 14 pasal. Pelaksanaan KLA ini dimulai dari tingkat pemerintahan paling bawah, yaitu desa/kelurahan layak anak, kemudian kecamatan layak anak, sampai dengan menjadi Kabupaten Layak Anak, di bidang pendidikan yang diwujudkan dengan membangun sekolah ramah anak, di bidang kesehatan dengan membangun Puskesmas Ramah Anak. Agar lebih efektif, dibentuk pula Gugus Tugas KLA yang beranggotakan unsur penyelenggara pemerintah daerah, yudikatif yang membidangi anak, perguruan tinggi, LSM dan mitra jejaring. Bentuk perlindungan terhadap hak anak salah satunya dapat diwujudkan dengan penghapusan segala bentuk pekerjaan terburuk untuk anak. Aksi ini juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang, melalui Peraturan Bupati Malang Nomor 30 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah dalam Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak di Kabupaten Malang Tahun Rencana ini menugaskan Komite Aksi Daerah sebagai bagian dari Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak untuk melakukan upaya pencegahan, penarikan dan pengintegrasian dalam rangka penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak di wilayah Kabupaten Malang. Dalam rangka mencegah sedini mungkin terjadinya tindak pidana perdagangan orang, Bupati Malang mengeluarkan Keputusan Nomor: 180/291/KEP/ /2009 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Gugus tugas ini memiliki tugas untuk mengkoordinasikan upaya pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang, melaksanakan sosialisasi, advokasi, pelatihan dan kerjasama dalam pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang, memantau perkembangan pelaksanaan perlindungan korban dan perkembangan pelaksanaan penegakan hukum, serta mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Selain mengeluarkan Perda No. 3 Tahun 2009 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, Pemerintah Kabupaten Malang juga mengeluarkan Peraturan Bupati No. 19 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Peraturan ini guna mendukung pelaksanaan Perda No. 3 Tahun 2009, juga untuk memberikan penyelenggaraan layanan terpadu pada anak korban kekerasan sehingga mendapatkan layanan minimal yang dibutuhkan. Pelayanan minimal tersebut meliputi

16 penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap anak, pelayanan kesehatan dan rehabilitasi sosial pada anak korban kekerasan, serta penegakan dan bantuan hukum bagi anak korban kekerasan. Pemerintah mendukung dalam segi pendanaan, yaitu dengan mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal bagi anak korban kekerasan. No. Tabel. 1a.9. PERATURAN BUPATI TERKAIT PEMENUHAN HAK ANAK Peraturan Tentang Bupati 1. 2 Tahun 2009 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Tahun 2009 Pengendalian Merokok di Tempat Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang 3. 7 Tahun 2010 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Tahun Tahun 2010 Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuandan Anak Korban Kekerasan Tahun 2010 Pedoman Penanaman dan Penghijauan Lingkungan 7. 8 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Malang Tahun 2011 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelayanan Kebersihan, Pertamanan, Pengawasan, Pengendalian Ruang dan Bangunan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang Tahun 2012 Kabupaten Malang Layak Anak Tahun 2013 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun Tahun 2014 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun Tahun 2014 Penyelenggaraan Usaha Warung Internet dan Game Online di Kabupaten Malang Sumber: Rekap Produk Hukum Bagian Hukum Setda Kabupaten Malang Tahun Tabel. 1a.10 SURAT KEPUTUSAN BUPATI Peraturan No. Tentang Bupati 1. 2 Tahun 2009 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Kanakkanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Tahun 2009 Pengendalian Merokok di Tempat Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang 3. 7 Tahun 2010 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2011

17 4. 13 Tahun 2010 Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Tahun 2010 Pedoman Penanaman dan Penghijauan Lingkungan 7. 8 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Malang Tahun 2011 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelayanan Kebersihan, Pertamanan, Pengawasan, Pengendalian Ruang dan Bangunan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang Tahun 2012 Kabupaten Malang Layak Anak Tahun 2014 Penyelenggaraan Usaha Warung Internet dan Game Online di Kabupaten Malang Tahun Mei 2013 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun Tahun 2014 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun / 133 /KEP/ / Pebruari / 141/KEP/ / Pebruari 2013 Tim Surveilans Epidemiologi Terpadu Berbasis Masyarakat Kabupaten Malang Penetapan Lokasi SDN / MI dan Jumlah Siswa Penerima Bantuan Serta Petugas Pelaksana Kegiatan Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT- AS) Tahun Anggaran 2013 Sumber: Rekap Produk Hukum Bagian Hukum Setda Kabupaten Malang Tahun b. Apakah pada proses penyusunan peraturan perundang-undangan atau kebijakan tersebut sudah memperhatikan pandangan anak? Dalam proses penyusunan dan pembahasan suatu draft perundang-undangan melibatkan forum anak baik secara langsung maupun tidak langsung, masukan dan pendapat dari forum anak dan kelompok anak juga menjadi bahan masukan sebagai bahan untuk menyusun dan membahas suatu peraturan perundang-undangan. Peraturan/rumusan kebijakan yang memperhatikan pandangan anak dalam rangkaian penyusunan dan proses legislasi, mengikutsertakan partisipasi anak sebagai peserta aktif, menampung dan menindaklanjuti masukan atau pandangan anak, sebagaimana daftar tabel di bawah ini: Tabel 1b.1

18 DAFTAR PERATURAN YANG MEMPERHATIKAN PANDANGAN ANAK Nama Peraturan Perundang-undangan atau Kebijakan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemenuhan Hak Anak Perda Nomor 5 tahun 2014 Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan Kepanjen Tahun Peraturan tentang Bupati Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2012 tentang Kabupaten Layak Anak Surat Keputusan Bupati Malang tentang Kepengurusan Laskar Anak se Kabupaten Malang Masukan Anak - Perlakuan tertentu bagi anak bermasalah di sekolah - Penertiban Internet dari situs yang membahayakan anak dan ruang yang ramah bagi anak. Usulan fasilitas taman Bermain dan pendidikan anak di Kota Kepanjen Usulan Kegiatan terkait laskar anak di tingkat kecamatan dapat diakomodir dalam rapat musyawarah musrenbang setiap desa, kecamatan dan tingkat kabupaten Masukan Perwakilan Anak dalam acara Peringatan Hari Anak Nasional Bulan April tahun 2012 tentang kegiatan kreatif laskar anak. Usulan kegiatan kreatifitas forum anak dapat didukung oleh Pemerintah Kabupaten Malang Pengajuan Forum Anak Kecamatan untuk dapat ditetepkan dengan SK Bupati Malang Masukan Anak yang Ditindaklanjuti Sinergi peran bersama Dinas Perhubungan Infokom terkait layanan internet yang ramah anak Rancangan Penyusunan Detail Tata Ruang Wilayah Kepanjen meliputi, detail wilayah pendidikan, fasilitas umum dan hiburan/kreatifitas untu anak. Perwakilan anak sebagai peserta untuk mengikuti dan berperan aktif dalam proses musyawarah yang berlangsung. Monitoring Perkembangan Capaian KLA setiap tahun, dan rapat penyusunan dan pelaksanaan program kerja Laskar anak Kegiatan Forum Anak Diakomodir baik dalam program dan kegiatan dan bantuan pemerintah daerah untuk kegiatan kreatif. Surat Keputusan Bupati Malang Nomor 180/489/KEP/ /20 11 Tahun Anak yang terlibat orang dalam proses rumusan, 3 orang dalam uji publik orang dalam tahapan workshop perda orang anak 45 orang dalam fasilitasi rapat forum anak 641 orang berasal dari forum anak kecamatan dan tingkat kabupaten. Sumber Data: Bagian Hukum Setda Kabupaten Malang, BAPPEDA, Dinas Perhubungan dan Kominfo, KP3A dan Dinas Cipta Karya., SKPD terkait. Aspirasi yang muncul dalam proses penyusunan peraturan kebijakan dalam forum anak antara lain terkait layanan pendidikan dengan mudah, biaya sekolah yang murah dan terjangkau, sekolah gratis bagi anak dari keluarga miskin, tenaga guru yang professional di bidangnya, sekolah yang bersih, nyaman, aman dan terjaga, pilihan kegiatan ektrakurikuler yang menunjang, metode pembelajaran yang menyenangkan, kurikulum yang disesuaikan dengan kemampuan anak, penghargaan bagi siswa yang berprestasi, proses belajar mengajar dengan model bermain sambil belajar yang menyenangkan dan tidak membuat anak menjadi jenuh, model pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan Tehnologi, tidak ada anak yang putus sekolah (DO), diskriminasi terhadap siswa, dan tidak ada kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap

19 siswa, tata tertib sekolah dibuat secara partisipatif (bersama-sama antara guru, siswa dan orang tua), ketersediaan rumah pintar / rumah belajar, fasilitas Perpustakaan Sekolah dan perpustakaan keliling, pendidikan ketrampilan (life skill) bagi anak, jam wajib belajar dan ketersediaan ZOSS (zona selamat sekolah), fasilitas kesehatan untuk anak penyandang cacat (difabel), kawasan/area bebas asap rokok, khususnya kawasan yang dijangkau oleh anak-anak dan ibu-ibu, pencegahan tindak kekerasan baik terjadi dilingkungan sekolah, rumah/keluarga dan masyarakat, ekploitasi dan diskriminasi, bahaya NAPSA HIV-AIDS dan traficking serta pengetahuan kesehatan reproduksi, wadah pentas seni dan kreatifitas dan fasilitas sanggar kreatifitas anak, rekreasi, bermain & olahraga yang ramah anak dan dapat diakses oleh semua anak dan usulan layanan warnet dan playstation yang aman bagi anak. 1c. Apakah sudah terbentuk Gugus Tugas (GT) KLA/sejenisnya? Sudah terbentuk dan berfungsi? Apa dasar hukum pembentukan Gugus Tugas KLA? Berapa kali GT melakukan rapat koordinasi dalam 1 tahun? Sudah terbentuk dan tidak berfungsi, mengapa (tidak berfungsi)? Belum terbentuk, mengapa? Kapan rencana pembentukannya? (lampirkan draft keputusannya) Jawaban Dalam rangka implementasi pengembangan kebijakan KLA menuju Kabupaten Layak Anak telah di bentuk Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak dengan Surat Keputusan Bupati Malang No. 180/489/KEP/ /2011 sebagai ketua Gugus Tugas adalah Asisten Kesejahteraan Rakyat dan Wakil Ketua Kepala Badan Perencanaan Daerah.Gugus Tugas ini beranggotakan unsur dari eksekutif, legeslatif, yudikatif yang membidangi anak, Perguruan Tinggi, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Media dan Forum Anak. Gugus Tugas KLA melaksanakan rapat koordinasi 4 kali dalam setahun, secara rutin dan apabila ada hal-hal yang perlu dikoordinasikan akan dilakukan rapat di luar jadual yang sudah ditentukan. Selain itu juga telah di tetapkan Gugus Tugas Gerakan Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak (GN AKSA) di Kabupaten Malang yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Malang Nomor: /624/KEP/ /2014. Lampiran SK Gugus Tugas Layak Anak sebagaimana terlampir. 1d. Apakah ada Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan KLA? Ada, dan apakah sudah terintegrasi dengan RPJMD, Renstrada, Renstra SKPD, RKPD, program organisasi masyarakat, dan program dunia usaha?

20 Ada, dan belum terintegrasi dengan RPJMD, Renstrada, Renstra SKPD, RKPD, program organisasi masyarakat, dan program dunia usaha? Kapan pelaksanaannya dan siapa penanggung jawabnya? Jelaskan dasar hukum yang mengaturnya. Jawaban Rencana Aksi Daerah KLA, sebagaimana Peraturan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan Kabupaten Malang Layak Anak meliputi roadmap pelaksanaan RAD dari tahun yang didahului dengan: Pembentukan Gugus Tugas, Pengumpulan Data Basis, Penyusunan Rencana Aksi Daerah, dan Mobilisasi Sumber Daya. Sampai dengan Tahun 2015 ini, penyerasian dan perubahan atas kebijakan /peraturan daerah terhadap kebijakan pusat yang telah ada, dilaksanakan secara bertahap/gradual. Kebijakan yang telah dibentuk oleh pemerintah daerah (eksekutif dan legislatif), perlu menyesuaikan perubahan-perubahan dan kebijakan pusat, dengan percepatan pelaksanaan petunjuk teknis dan pelaksanaan melakukan implementasi di lini terdepan oleh setiap sektor/instansi (SKPD) Kabupaten Malang. Integrasi Kebijakan Layak Anak dalam dokumen perencanaan, terwujud dalam Substansi Arah Kebijakan Pembangunan Daerah dalam RPJMD Tahun yang dioperasionalisasikan dalam RKPD Tahunan. Proses penyusunan sesuaian siklus perencanaan dan penganggaran, didukung dengan mekanisme perencanaan yang partisipatif melalui wadah penjaringan aspirasi pemangku kepentingan dalam Musrenbang. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dilaksanakan setiap tahun serta dilaporkan dalam setiap capaian pelaksanaan pembangunan, melalui Laporan Kinerja, Laporan Pelaksanaan Pemerintah Daerah dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah, serta Pelaporan ke Pemerintah Provinsi dan Kementerian Teknis dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Pengembangann Kebijakan Kabupaten Layak Anak. Adapun Capaian tahapan pelaksanaan RAD KLA adalah sebagaimana Lampiran Klaster Penguatan kebijakan. 1e. Apakah sudah tersusun Profil Anak yang mencerminkan 31 indikator KLA? Jika sudah, apakah diperbaharui setiap tahun? Lampirkan! Jawaban Penyusunan data terpilah dalam bentuk Profil Gender dan Anak, telah disusun sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini. Urgensi ketersediaan data melalui data terpilah digunakan dalam rangka proses analisa dalam penyusunan perencanaan dan

21 penganggaran responsif gender. Sistematika penyusunan Data Terpilah disusun dalam setiap tahunnya, dengan mempedomani Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI No. 06 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Data Gender dan Anak. Pada Tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Malang telah menginisiasi pembentukan suatu pusat data daerah, yang bertujuan untuk memberikan akses dan penerapan sistem pengumpulan data dan informasi pembangunan dengan sumber dari data primer unit kerja dan pengolah data lintas bidang dan diharapkan akan menjadi sumber data valid dan akurat yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun Buku Kabupaten Malang Dalam Angka (KMDA) yang disusun bersama Biro Pusat Statistik (BPS). Kebijakan Pusat Data Daerah diatur dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pusat Data Daerah. Sumber data profil data terpilah terdiri dari data primer yang dikumpulkan dari Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Kasi Ekobang) dan Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB) dari tiap kecamatan dan data dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Polres, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2), Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial, Pengadilan Agama, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Malang. Data sekunder diperoleh dari data/informasi yang diperoleh melalui wawancara pada sejumlah pejabat instansi tingkat kecamatan dan kabupaten untuk melengkapi kekurangan data primer dan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, lengkap dan spesifik tentang data terpilah menurut jenis kelamin yang tersedia pada SKPD terkait. Sistem dan mekanisme pengumpulan data melalui sistem pengumpulan data primer dan sekunder, digunakan sebagai dasar untuk menyusun Buku Profil Gender dan Anak yang terpilah, data yang sudah terkumpul ditabulasikan dan diinterprestasikan, pada saat interprestasi data dikelompokkan menjadi beberapa bidang Demografi, pendidikan, kesehatan,ekonomi, hukum/ham, sosial dan politik, disertai dengan analisis disparitas( mengetahui tingkat kesenjangan). Buku Profil Gender dan Anak Kabupaten Malang yang telah tersusun tersebut dipergunakan sebagai salah satu dasar dan elemen pokok untuk dalam proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dalam penyelenggaraan PUG dan PUHA (terkait pemenuhan Hak Anak) untuk mencapai kesejahteraan dan perlindungan Anak

22 2. Persentase Anggaran Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Ukuran Meningkat setiap tahun Pertanyaan : Apakah tersedia anggaran untuk pelaksanaan kebijakan/program/kegiatan terkait: Penguatan Kelembagaan Hak Sipil dan Kebebasan Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya Perlindungan Khusus Anak Jawaban: Anggaran Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak terkait hak Sipil dan Kebebasan, Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif, Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya, Perlindungan khusus Anak, dalam rangka penyelenggaraan pemenuhan hak anak dan pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), meningkat dalam bentuk besaran prosentase, jenis program/kegiatan dan cakupan/skala sasaran sebagaimana penjelasan sebagai berikut: 1. Alokasi anggaran belanja langsung dalam APBD Tahun 2013 sebesar Rp ,00 diformulasikan ke dalam DPA 34 SKPD yang terdiri dari SKPD Kesehatan, Pendidikan, Catatan Sipil dan Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana, Sosial, Penanggulangan Bencana, Infrastruktur, Perencanan dan pemeriksa serta untuk Hibah dan Bantuan Sosial sebesar atau sebesar 20,28% yang terbagi atas Belanja Langsung terkait penyelenggaraan pemenuhan hak anak sebesar Rp ,00 dengan prosentase sebesar 15,18% serta berupa bantuan sosial dan hibah sebesar ,00 atau sebesar 38,76% dari total belanja hibah yaitu sebesar Rp Alokasi belanja langsung APBD Tahun 2014 untuk penyelenggaraan pemenuhan hak anak meningkat dari tahun 2013 yaitu sebesar 29,50 % atau senilai Rp dan belanja dalam bentuk hibah dan bantuan sosial dengan total anggaran sebesar untuk penguatan lembaga P2TP2A, PKK, Insentif

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salah satu dari keempat NSPK yang diterbitkan dalam bentuk pedoman ini adalah Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak.

KATA PENGANTAR. Salah satu dari keempat NSPK yang diterbitkan dalam bentuk pedoman ini adalah Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak. KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS KOTA LAYAK ANAK KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. b.

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 11 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN PERKAWINAN PADA USIA ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 I. Ruang lingkup pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak meliputi antara lain

Lebih terperinci

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA LAYAK ANAK

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA LAYAK ANAK - 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG -1- BHINNEKA TU L NGGA IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

KOTA LAYAK ANAK. Yang bertujuan untuk:

KOTA LAYAK ANAK. Yang bertujuan untuk: KOTA LAYAK ANAK Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara

Lebih terperinci

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG { PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BALIKPAPAN, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK Pemerintah Indonesia yang telah meratifikasi Konvensi Hak Anak yang berisi perjanjian-perjanjian yang memiliki

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH BERPERSPEKTIF GENDER KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KOTA LAYAK ANAK

WALIKOTA BANJARMASIN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KOTA LAYAK ANAK i (brt\f- WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KOTA LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA _ WALIKOTA BANJARMASIN,

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN KABUPATEN LAYAK ANAK

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN KABUPATEN LAYAK ANAK BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN KABUPATEN LAYAK ANAK BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa setiap anak mempunyai hak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PELINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DI BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 13 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KECAMATAN LAYAK ANAK

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 13 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KECAMATAN LAYAK ANAK BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 13 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KECAMATAN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG DRAFT PER TGL 11 SEPT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PERLINDUNGAN IBU DAN ANAK BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pembangunan daerah Kabupaten Wonosobo ditujukan untuk seluruh penduduk tanpa membedakan laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN KABUPATEN LAYAK ANAK DI KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : a. b. c. bahwa setiap anak

Lebih terperinci

SAMBUTAN LAUNCHING 11 KABUPATEN/KOTA INISIASI KLA DI PROVINSI SULSEL Sulawesi Selatan, 26 Januari 2018

SAMBUTAN LAUNCHING 11 KABUPATEN/KOTA INISIASI KLA DI PROVINSI SULSEL Sulawesi Selatan, 26 Januari 2018 SAMBUTAN LAUNCHING 11 KABUPATEN/KOTA INISIASI KLA DI PROVINSI SULSEL Sulawesi Selatan, 26 Januari 2018 1. Konvensi Hak Anak (KHA), diratifikasi melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990. 2. Indonesia

Lebih terperinci

KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK

KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai visi yaitu terwujudnya kesetaraan gender, dan misi adalah mewujudkan kebijakan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa banyak anak yang perlu mendapat perlindungan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK SALINAN BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN PERKAWINAN PADA USIA ANAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, tiap individu selalu dihadapkan pada aturan, norma, standar, ukuran yang harus dipenuhi. Aturan, norma, standar, maupun ukuran tersebut

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2015

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2015 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN HAK ANAK DALAM PENGEMBANGAN KABUPATEN LAYAK ANAK DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PERKAWINAN USIA ANAK

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PERKAWINAN USIA ANAK BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PERKAWINAN USIA ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang :

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KEBIJAKAN PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Disampaikan pada acara Pembahasan Indikator KLA, 18 April 2015 INDIKATOR

Lebih terperinci

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI BANTEN

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI BANTEN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI BANTEN PROFIL Perangkat Daerah PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, seiring

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa setiap

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA,

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PANDUAN PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

TAHAPAN PENGEMBANGAN KLA

TAHAPAN PENGEMBANGAN KLA 7 2012, No.170 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PANDUAN PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK TAHAPAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG KABUPATEN LAYAK ANAK

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG KABUPATEN LAYAK ANAK BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GORONTALO, Menimbang : a. bahwa anak adalah

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN, DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

: Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada diktum kedua, Pusat Pelayanan Terpadu tersebut dibantu oleh Sekretariat Tetap dan 3 (tiga) Divisi

: Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada diktum kedua, Pusat Pelayanan Terpadu tersebut dibantu oleh Sekretariat Tetap dan 3 (tiga) Divisi BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/172/KEP/429.011/2017 TENTANG PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK KABUPATEN BANYUWANGI Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa setiap anak mempunyai hak

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 1 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH 1 BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DARI TINDAK KEKERASAN DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN PELINDUNGAN ANAK

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN PELINDUNGAN ANAK GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN PELINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa percepatan penurunan angka

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN HAK ANAK DALAM PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KABUPATEN LAYAK ANAK

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KABUPATEN LAYAK ANAK BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

MATRIK RENSTRA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

MATRIK RENSTRA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK MATRIK RENSTRA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK VISI MISI TUJUAN 1. Mewujudkan 1. Meningkatnya 1. meningkatnya 1. Kesetaraan Gender dan Program masyarakat Kesetaraan pelaksanaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENEG PP. Layak Anak. Kabupaten. Kota. Kebijakan. Pelaksanaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENEG PP. Layak Anak. Kabupaten. Kota. Kebijakan. Pelaksanaan. No.181, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENEG PP. Layak Anak. Kabupaten. Kota. Kebijakan. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa kemiskinan

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN BULUNGAN BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Latar Belakang KLA. Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah suatu pembangunan kabupaten/kota yang mengintegrasikan komitmen dan

Latar Belakang KLA. Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah suatu pembangunan kabupaten/kota yang mengintegrasikan komitmen dan Latar Belakang KLA 1. Definisi dan Tujuan KLA Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah suatu pembangunan kabupaten/kota yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang telah diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN 1 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235), sebagaimana telah beberapa kali diubah, tera

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235), sebagaimana telah beberapa kali diubah, tera BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.320, 2017 KEMENPP-PA. Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Partisipasi Masyarakat. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA KOTA PROBOLINGGO NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2009 NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2009 NOMOR 3 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2009 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 2 BUPATI BANDUNG PROVINSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pembangunan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan yang dapat dinikmati oleh

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN SALINAN NOMOR 28, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang:

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.15,2015 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantul. Perubahan, Peraturan Daerah Kabupaten Bantul, Perlindungan,

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH +- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015 1 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK KEKERASAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

CHECK LIST POTENSI KOMPONEN KETERANGAN KOMITMENT TERTULIS /KEBIJAKAN

CHECK LIST POTENSI KOMPONEN KETERANGAN KOMITMENT TERTULIS /KEBIJAKAN CHECK LIST POTENSI KOMPONEN KOMITMENT TERTULIS /KEBIJAKAN a. Memiliki kebijakan anti kekerasan terhadap peserta didik: 1) Komitmen tertulis komitmen tertulis dalam bentuk ikrar untuk mencegah kekerasan

Lebih terperinci