\ ABSTRAKSI Integrated Laboratory (ilab) Universitas Gunadarma sebagai salah satu lembaga di Universitas Gunadarma yang menyelenggarakan kegiatan prak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "\ ABSTRAKSI Integrated Laboratory (ilab) Universitas Gunadarma sebagai salah satu lembaga di Universitas Gunadarma yang menyelenggarakan kegiatan prak"

Transkripsi

1 SCHEDULING APPLICATION PRACTICUM INTEGRATED LABORATORY (I-LAB) GUNADARMA UNIVERSITY USING NEURAL NETWORKS Lis Noorchayati, Dr. Asep Juarna, SSi, MKom Undergraduate Program, Information Systems Gunadarma University Keywords: Scheduling, Practical, Integrated Laboratory, Artificial Neural Network, Perceptron ABSTRACT Integrated Laboratory (ilab) Gunadarma University as one of the institute at the University of Gunadarma the independent lab conducting, scheduling lab work requires an appropriate system. Preparation of an independent lab schedule is of course very important considering the schedule lab work that has been made must not interfere with the activities of the course. Based on these needs, the research practicum developed a scheduling application by implementing a neural network. Artificial neural network used is a method whereby perceptron neural network models were created to identify the lab schedule available on lecture schedule. Neural network system in the process of learning to adjust to the preparation of the scheduling pattern. Application has been to provide a solution for scheduling lab work that does not disturb the lecture schedule. 1

2 \ ABSTRAKSI Integrated Laboratory (ilab) Universitas Gunadarma sebagai salah satu lembaga di Universitas Gunadarma yang menyelenggarakan kegiatan praktikum mandiri, membutuhkan suatu sistem penjadwalan praktikum yang tepat. Penyusunan jadwal praktikum mandiri ini tentu saja sangat penting mengingat jadwal praktikum yang telah dibuat tidak boleh menggangu kegiatan perkuliahan. Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka penelitian ini mengembangkan suatu aplikasi penjadwalan praktikum dengan mengimplementasikan jaringan syaraf tiruan. Jaringan syaraf tiruan yang digunakan adalah metode perceptron dimana model jaringan syaraf tersebut dibuat untuk mengidentifikasikan jadwal praktikum yang tersedia berdasarkan jadwal perkuliahan. Sistem jaringan syaraf tiruan melakukan proses pembelajaran untuk menyesuaikan terhadap pola penyusunan penjadwalan. Aplikasi ini sudah dapat memberikan suatu solusi untuk penjadwalan praktikum yang tidak menggangu jadwal perkuliahan. Kata Kunci : Penjadwalan, Praktikum, Integrated Laboratory, Jaringan Syaraf Tiruan, Perceptron 1. PENDAHULUAN Laboratorium mandiri di Universitas Gunadarma (ilab) adalah lembaga yang memiliki kewenangan terhadap penyelenggaraan praktikum materi kuliah komputer, serta penyampaian segala informasi yang berkaitan dengan praktikum. Keberadaan laboratorium mandiri sangat penting bagi kegiatan perkuliahan, karena dari sinilah terjadi pemahaman mahasiswa terhadap teori yang telah diberikan oleh dosen di kelas. Setiap awal semester, BAAK dan Laboratorium Jurusan mengirimkan jadwal perkuliahan dan jadwal praktikum 2

3 reguler. Dengan menggunakan ketentuan yang ada, ilab melakukan penjadwalan praktikum mandiri untuk semua mata kuliah yang ditawarkan oleh setiap jurusan. Proses penjadwalan ini yang masih dilakukan secara manual sehingga tidak mudah dikerjakan dan rentan terhadap human error. Hal ini akan berpengaruh terhadap banyaknya waktu yang diperlukan dalam dan sudah tidak mungkin untuk digunakan mengingat jumlah dan jadwal praktikum yang cukup padat. Sebagai penunjang mata kuliah, praktikum mandiri tidak boleh bentrok atau bertabrakan dengan jadwal perkuliahan di kelas maupun dengan praktikum reguler. Namun setelah pembuatan jadwal praktikum telah selesai dibuat, masih sering terjadi bentrok. Hal ini selain karena adanya faktor human error, disebabkan pula adanya perubahan jadwal perkuliahan dan praktikum reguler sehingga harus dijadwal kembali secara manual. Sedangkan untuk menyesuaian antara jadwal praktikum dengan jadwal perkuliahan tersebut tidak dapat dilakukan secara cepat 2. LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mengatakan bahwa penjadwalan merupakan alokasi dari sumber daya terhadap waktu untuk menghasilkan sebuah kumpulan pekerjaan. Dalam praktek penjadwalan menghasilkan rencana dengan tahapan waktu (jadwal) dari kegiatan. Jadwal menunjukkan apa yang haras dilakukan, kapan, oleh siapa dan dengan peralatan apa. Menurut Morton (1993), penjadwalan adalah aturan atau proses pengorganisasian, pemilihan, dan penentuan waktu penggunaan tempat atau sumber-sumber untuk mengerjakan semua aktivitas yang diperlukan yang memenuhi kendala aktivitas dan sumber daya. Penjadwalan Laboratorium adalah pengaturan aktivitas kegiatan yang berhubungan dengan laboraturium tersebut. 2.2 Praktikum Praktikum adalah subsistem dari perkuliahan yang merupakan kegiatan terstruktur dan terjadwal yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang nyata 3

4 dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang teori atau agar mahasiswa menguasai keterampilan tertentu yang berkaitan dengan suatu pengetahuan atau suatu mata kuliah. 2.3 Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan (artificial neural network), atau disingkat JST, adalah sistem komputasi di mana arsitektur dan operasi diilhami dari pengetahuan tentang sel syaraf biologis di dalam otak, yang merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba menstimulasi proses pembelajaran pada otak manusia tersebut. JST dapat digambarkan sebagai model matematis dan komputasi untuk fungsi aproksimasi non-linear, klasifikasi data cluster dan regresi non-parametrik atau sebuah simulasi dari koleksi model syaraf biologi Model Neuron Seperti halnya otak manusia, jaringan syaraf tiruan juga terdiri dari beberapa neuron dan ada hubungan antara neuron-neuron tersebut. Beberapa neuron akan mentransformasikan informasi yang diterimanya melalui sambungan keluaran menuju neuron lainnya. Dengan kata lan, neuron/sel syaraf adalah sebuah unit pemroses informasi yang merupakan dasar operasi jaringan syaraf tiruan. Gambar di bawah ini menunjukkan contoh suatu neuron. Gambar 2.1 Struktur Unit Jaringan Syaraf Tiruan Pada sisi sebelah kiri terlihat beberapa masukan yang menuju unit pengolah yang masing-masing datang dari unit-unit yang berbeda x(n). setiap sambungan mempunyai kekuatan hubungan terkait (bobot) yang disimbolkan dengan x(n). Unit pengolahan akan membentuk penjumlahan berbobot dari setiap masukannya dan menggunakan fumngsi aktivasi untuk menghitung keluarannya. Hasil perhitungan akan dikirimkan melalui hubungan keluarannya seperti tampak pada gambar sisi sebelah kanan. 2.4 Perceptron Model jaringan perceptron 4

5 ditemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Minsky Papert (1969). Model tersebut merupakan model yang memiliki aplikasi dan pelatihan yang paling baik pada era tersebut. Perceptron lapis tunggal dapat dikatakan sebagai salah satu teknik jaringan syaraf tiruan yang sederhana. Umumnya, perceptron digunakan untuk mengklasifikasikan suatu pola tertentu Arsitektur Jaringan Arsitektur jaringan perceptron terdiri dari beberapa unit masukan (ditambah sebuah bias), dan memiliki sebuah unit keluaran. Hanya saja fungsi aktivasi bukan merupakan fungsi biner (atau bipolar), tetapi memiliki kemungkinan nilai -1, 0 atau 1. Fungsi aktivasi dibuat dengan tujuan untuk memisahkan antara daerah positif dengan daerah negatif. Untuk suatu harga threshold (batas ambang) θ yang ditentukan : dan Pelatihan Perceptron Algoritma pelatihan perceptron adalah sebagai berikut : Inisialisasi semua bobot dan bias ( umumnya w i = b = 0) Tentukan laju pemahaman (=α). Untuk penyederhanaan biasaya α diberi nilai = 1 Selama ada elemen vektor masukan yang respon unit keluarannya tidak sama dengan target, lakukan : Set aktivasi unit masukan x i = s i (i = 1, n). Hitung respon unit keluaran : Perbaiki pola yang mengandung kesalahan ( y t) menurut persamaan : (i = 1,, n) dengan dengan Secara geometris, fungsi aktivasi membentuk 2 garis lurus sekaligus masing-masing dengan persamaan : Keterangan : s adalah vektor masukan dan t adalah target keluaran 5

6 α adalah laju pemahaman (learning rate) yang ditentukan θ adalah ambang batas yang ditentukan 2.5 Pemrograman dengan MATLAB Matlab merupakan perangkat lunak yang cocok dipakai sebagai alat komputasi yang melibatkan penggunaan matriks dan vektor. Fungsi-fungsi dalam toolbox Matlab dibuat untuk memudahkan perhitungan tersebut. Sebagai contoh Matlab dengan mudah digunakan untuk menyelesaikan permasalahan system persamaan linear, program linear dengan simpleks, hingga system yang kompleks sepertiperamalan beruntun, pengolahan citra, dan lain-lain. Banyak model jaringan syaraf tiruan menggunakan manipulasi matriks/vektor dalam itarasinya. Matlab merupakan perangkat lunak yang cocok. Matlab menyediakan toolbox yang sangat bagus untuk menyelesaikan model jaringan syaraf tiruan. Sebenarnya penyelesaian berbagai model JST tidak jauh berbeda. Diawali dengan pembentukan vektor masukan dan target, lalu dilatih untuk mendapatkan bobot yang diinginkan. 3. PEMBAHASAN 3.1. Komponen Penjadwalan Praktikum Dalam menyusun jadwal praktikum, terdapat beberapa komponen yang terlihat. Selanjutnya akan diuraikan komponen yang terlibat dan penggunaan jaringan syaraf tiruan dalam proses penjadwalan praktikum. Berikut ini adalah daftar komponen yang terlibat : 1. Mata kuliah praktikum Banyaknya praktikum yang diselenggarakan mulai dari tingkat 1 sampai tingkat Kelas Banyaknya kelas dan praktikum harus dipertimbangkan mengingat jumlah shift dan jumlah tempat duduk (cluster) yang tersedia 3. Shift praktikum Waktu pelaksanaan praktikum. Pada ilab untuk setiap praktikum dilaksanakan selama dua jam. Saat ini terdapat 8 shift. 4. Ruangan dan jumlah tempat duduk 6

7 Ruangan ilab mempunyai 2 ruangan, masing-masing berada di Kampus H Kelapa Dua. Berikut ini adalah daftar ruangan dan tempat duduk (cluster) ilab. Tabel 3.1 Daftar Ruang ilab Nama Nom Lokasi Ruangan or Lanta i Laboratori um 2 Lanta i 2 Kampus H, Kelapa dua Laboratori um 3 Lanta i 3 Kampus H, Kelapa dua F F01 F58 58 G G01 G30 30 H H01 H54 54 I I01 I58 58 Daftar tempat duduk pada tabel 3.2 merupakan tempat duduk yang tersedia di pada lantai Diagram Aliran Penjadwalan Praktikum Sampai tahun akademik PTA 2009/2010, ruangan yang digunakan hanya pada lantai 3. Tabel 3.2 Daftar Tempat Duduk (Cluster) Cluster Nomor awal terminal Nomor akhir terminal Banyak terminal komputer A A01 A60 60 B B01 B85 85 C C01 C42 42 D D01 D59 59 E E01 E54 54 Gambar 3.1 Diagram Aliran Penjadwalan Praktikum 3.2. Pencarian Calon Shift dengan Jaringan Syaraf Tiruan Calon shift adalah shift praktikum yang dapat dijadwalkan untuk semua kelas. Dari jadwal perkuliahan dan 7

8 praktikum reguler, akan ditentukan calon shift praktikum kelas yang digunakan sebagai dasar dalam menyusun jadwal praktikum. Jadwal praktikum reguler pada kasus ini akan dimasukkan ke dalam jadwal perkuliahan. Kondisi yang diterapkan : 1. Kelas yang akan dijadwalkan praktikum, tidak hanya di hari libur kuliah tetapi pada waktu kosong perkuliahan Selain pada hari libur, sistem juga akan menjadwalkan praktikum pada waktu kosong perkuliahan tertentu. 2. Waktu kosong awal perkuliahan Waktu kosong antara jam awal kuliah dengan shift praktikum yang ditentukan. 3. Waktu kosong akhir perkuliahan Waktu kosong antara jam terakhir kuliah dengan shift praktikum yang ditentukan Diagram Aliran Pencarian Calon Shift Gambar 3.2 Diagram Aliran Pencarian Calon Shift Berikut ini adalah algoritma pencarian calon shift praktikum : 1. Kelas yang akan dijadwalkan praktikum tidak hanya di hari libur perkuliahan tetapi pada waktu kosong perkuliahan 2. Periksa jadwal perkuliahan kelas pada satu hari terhadap kondisi : Apakah pada shift tertentu, kelas tersebut mempunyai waktu kosong awal perkuliahan Ditentukan terlebih dahulu shift praktikum. Selanjutnya tentukan pula jadwal kelas yang akan diperiksa, apakah kelas tersebut mempunyai waktu kosong awal perkuliahan 8

9 dengan shift praktikum tersebut. Jika kelas tersebut mempunyai waktu kosong awal maka akan dinyatakan sebagai calon awal dengan nilai 1. Jika tidak mempunyai waktu kosong awal maka akan dinyatakan bukan calon awal dengan nilai Periksa jadwal perkuliahan kelas pada satu hari terhadap kondisi: Apakah pada shift tertentu, kelas tersebut mempunyai waktu kosong akhir perkuliahan Ditentukan terlebih dahulu shift praktikum. Selanjutnya tentukan pula jadwal kelas yang akan diperiksa, apakah kelas tersebut mempunyai waktu kosong akhir perkuliahan dengan shift praktikum tersebut. Jika kelas tersebut mempunyai waktu kosong akhir maka akan dinyatakan sebagai calon akhir dengan nilai 1. Jika tidak mempunyai waktu kosong akhir maka akan dinyatakan bukan calon akhir dengan nilai Pembuatan Jaringan Syaraf Tiruan Dalam menyusun penjadwalan, jaringan syaraf tiruan digunakan pada proses seleksi kondisi yang telah ditentukan oleh pengguna. Berikut adalah desain jaringan syaraf tiruan yang akan digunakan untuk menyusun jadwal praktikum. Masukan Masukan terhadap jaringan syaraf tiruan adalah jadwal perkuliahan kelas dalam satu hari. Format data masukan adalah: - 1 berarti pada shift tersebut dinyatakan sebagai calon awal atau calon akhir - 0 berarti pada shift tersebut dinyatakan bukan sebagai calon awal atau calon akhir Keluaran Jumlah keluaran jaringan syaraf tiruan adalah sebanyak 1 neuron dengan format keluaran berupa bilangan biner. Jika shift tertentu mempunyai calon awal dan calon akhir maka shift tersebut dinyatakan sebagai calon shift praktikum. - 1 berarti shift tersebut dinyatakan 9

10 calon shift praktikum (dapat dijadwalkan) - 0 berarti shift tersebut dinyatakan bukan calon shift praktikum (tidak dapat dijadwalkan) Berikut adalah konfigurasi jaringan syaraf tiruan yang akan dibuat: Fungsi aktivasi yang digunakan adalah Perceptron dengan single layer Fungsi aktivasi hardlim Penjadwalan Praktikum Kondisi yang diterapkan 1. Jumlah tempat duduk setiap shift berbeda Jumlah tempat duduk pada setiap shift mempunyai jumlah yang berbeda. Shift ganjil, yaitu 1, 3, 5, dan 7 mempunyai kapasitas 289 dan shift genap, yaitu 2, 4, 6, dan 8 mempunyai kapasitas 211 tempat duduk. 2. Shift praktikum suatu kelas dalam satu hari Dalam satu hari, suatu kelas dapat dijadwalkan satu atau dua praktikum sekaligus. 4. HASIL DAN IMPLEMENTASI 4.1 Perancangan Jaringan Arsitektur Mengacu pada jaringan arsitektur, dan kebutuhan untuk target, diperlukan sebuah neuron. Untuk nilai masukan telah diketahui bahwa setiap inputan direpresentasikan dengan 2 nilai yang berbeda. Karena itu, masukan untuk masalah ini adalah sebanyak 2. Neuron tersebut akan menghasilkan nilai digunakan untuk mengidentifikasi target. Selanjutnya, arsitektur neural network untuk menyelesaikan persoalan ini adalah seperti gambar berikut. Gambar 4.1 Jaringan Perceptron Membangun Aturan Belajar Instruksi pertama yang diperlukan adalah newp, instruksi untuk membuat jaringan neural dengan metode perceptron. Instruksi ini memiliki syntax newp(pr,s), dengan PR adalah matrix berdimensi Rx2 yang berisi nilai minimum dan maksimum dengan R adalah banyaknya masukan ke setiap 10

11 neuron. Untuk kasus ini, akan ada 2x2 matriks yang menjadi masukan bagi setiap neuron dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing adalah nol dan satu. Sedangkan S adalah banyaknya neuron, karena banyaknya neuron sama dengan satu, maka S =1. Untuk menginisialisasi jaringan bagi neuron tersebut di Matlab, digunakan instruksi newp >> net = newp([0 1;0 1], 1); inisialisasi bobot awal : >> net.iw {1,1} = [-1 1]; inisialisasi bobot bias : >> net.b{1} = [1] Sedangkan data masukan untuk masing-masing masukkan >> p = [ [1;1] [1;0] [0;1] [0;0] ] Selanjutnya, target yang diinginkan dari neuron tersebut adalah >> t = [ ] kemudian lanjutkan dengan pelatihan >> net = train (net, p, t) Untuk mengetahui bobot (dan bias) pada keadaan optimal, ditampilkan net.iw dan net.b >> Disp (net.iw {1,1}) 1 2 >>Disp (net.b{1}) -3 Jadi w1 =1, w2 =2, dan b = Persiapan Pengujian Data yang digunakan dalam pengujian Jaringan Syaraf Tiruan adalah data semester ATA 2009/2010. Tabel 4.1 Daftar Kelas Tingkat No. Kelas Kelas 1DC DA DB DD EB IA KA DA

12 02 3DB DD EB IA Daftar Mata Kuliah Praktikum Tabel 4.2 Daftar Mata Kuliah Praktikum Nama Praktikum Kode Mata Kuliah Pemrograman Berorientasi AK Objek (Java) Teknik Pemrograman IT Terstruktur 2 Matematika Lanjut 2 IT Teknik Pemrograman IT Terstruktur 2 Teknik Riset Operasional IT Pengantar Basis Data IT Pemrograman Berbasis AK Objek Statistika 2 IT Rekayasa Komputasional AK Teori Bahasa dan Otomata IT Riset Akuntansi PB Pemasaran Jasa 2 IT Komputerisasi Anggaran 2 AK & Prak. Komputerisasi IT Peranggaran 2 & Prak. Pemeriksaan Akuntansi 2 IT Auditing 2 & Prak. IT Komputer Perpajakan AK Manajemen Akuntansi Manajemen IT Shift Praktikum Ruang Laboratorium dan Tempat Duduk Jadwal Kuliah Berikut ini contoh jadwal kuliah dari jurusan Sistem Informasi untuk tingkat 2, dari kelas 2KA01 sampai 2KA02. Tabel 4.3 Jadwal Kuliah Kelas Hari Mata Kuliah Dosen WaktuRuang Manajemen & Diana 2KA01Senin SIM 2 * Ikasari 7/8 E328 Matematika 2KA01Senin Lanjut 2 ** Fitriningsih9/10 E328 12

13 Teori Organisasi Ajie 2KA02Rabu Akuntansi 2 Masliah 1/2 G345 2KA01 Rabu Umum 2 # Wahyujati 3/4 G144 Sri Matematika Umi 2KA02Rabu Statistika 2 Rakhmawati3/4 G345 Sistem Informasi Solihah Teknik Pemrog. Rani 2KA01 Rabu 2 Endang S 6/7 2KA02Rabu G129 Terstruktur 2 ** Puspita 6/7 G133 Teknik Pemrog. Rani 2KA01 Rabu Terstruktur 2 ** Puspita 8/9 2KA02Rabu G129 Pendidikan Agama Islam Hamdani 9/10 G133 Sistem Operasi 2KA01 Kamis ** Setia Wirawan 2/3 E327 Struktur & Organisasi Data Betty Struktur & Organisasi Data 2KA01 Kamis 2 * 2KA01 Jum'at Statistika 2 2KA02Jum'at2 * Suswati 2/3/4 G242 Betty Teori Organisasi Ekaning Suswati 4/5/6 2KA02Jum'at E327 Umum 2 # Setyarini 7/8 G223 Komsi Manajemen & Lista Koranti 1/2 2KA02Jum'at G244 SIM 2 * Kuspriatni 9/10 G223 2KA01 Jum'at Akuntansi 2 B Sundari 3/4 G244 Pendidikan 4.3 Analisis 2KA01 Jum'at Agama Islam Maswanih 7/8 G136Analisa akan dilakukan terhadap 3 kelas dari jurusan Sistem Informasi tingkat 2 yaitu kelas 2KA01 sampai Tabel 4.3 Jadwal Kuliah [Lanjutan] 2KA03. Kelas Hari Mata Kuliah Dosen WaktuRuang Pencarian Calon Shift Sistem Operasi 2KA02 Selasa ** Matematika 2KA02 Selasa Lanjut 2 ** Matematika Kunto Praktikum Wibowo 3/4 G142Dari Daftar Calon Shift, akan Borkat dilakukan pengecekan pada 13 kelas Ritonga 6/7 tersebut. G123 Berikut adalah Jadwal Henny perkuliahan dan Jadwal Calon Shift untuk Sistem Informasi Widowati kelas kelas 2KA01 sampai 2KA13. 2KA02 Selasa 2 Farida 8/9 G123 13

14 Tabel 4.4 Daftar Calon Shift Praktikum Setiap Kelas Kelas Hari Shift 2KA01 Senin 1 2KA01 Senin 2 2KA01 Senin 3 2KA01 Senin 4 2KA01 Selasa 1 2KA01 Selasa 2 2KA01 Selasa 3 2KA01 Selasa 4 2KA01 Selasa 5 2KA01 Selasa 6 2KA01 Selasa 7 2KA01 Selasa 8 2KA01 Kamis 8 Tabel 4.4 Daftar Calon Shift Praktikum Setiap Kelas [Lanjutan] Kelas Hari Shift 2KA02 Senin 1 2KA02 Senin 2 2KA02 Senin 3 2KA02 Senin 4 2KA02 Senin 5 2KA02 Senin 6 2KA02 Senin 7 2KA02 Senin 8 2KA02 Kamis 1 2KA02 Kamis 2 2KA02 Kamis 3 2KA02 Kamis 4 2KA02 Kamis 5 2KA02 Kamis 6 2KA02 Kamis 7 2KA02 Kamis 8 Dari Daftar Calon Shift kelas 2KA01 sampai 2KA02 dapat dilihat bahwa calon shift yang diperoleh dari Jaringan Syaraf Tiruan semuanya cocok dengan kondisi yang telah diterapkan dan tidak terdapat waktu bentrok dengan jadwal perkuliahan. Hal ini menunjukkan bahwa Jaringan Syaraf Tiruan dapat digunakan dalam proses Penentuan Calon Shift Praktikum Perbandingan Jadwal Praktikum Dari Daftar Jadwal Praktikum, berikut adalah perbandingan Jadwal Praktikum dan Daftar Calon Shift untuk kelas kelas kelas 2KA01 sampai 2KA13. Tabel 4.5 Perbandingan Jadwal Praktikum Kelas Hari Mata Kuliah Shift Ruang 14

15 Matematika KA01 Senin Lanjut ** H331 Teknik Pemrograman Terstruktur KA01 Senin ** H331 Matematika KA02 Kamis 2KA02 Kamis Lanjut ** Teknik Pemrograman Terstruktur 2 ** H H331 Matematika Gambar 4.2 Jadwal Praktikum 2KA03 Senin Lanjut ** H331 Teknik Pemrograman 5. PENUTUP Terstruktur Kesimpulan 2KA03 Senin ** H331 Dalam proses penjadwalan 4.4 Jadwal Praktikum Berikut adalah jadwal praktikum yang telah disusun dari aplikasi. praktikum, terdapat 2 proses utama yaitu: 1. Penentuan calon shift praktikum, proses seleksi jadwal perkuliahan untuk mencari shift yang dapat diisi dengan praktikum. 2. Penjadwalan praktikum kelas, proses penjadwalan praktikum berdasarkan jumlah tempat duduk, shift, kelas, mata kuliah praktikum, dan ruang ilab. Dari kedua proses tersebut, jaringan syaraf tiruan digunakan pada 15

16 proses pertama. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dimana semua shift kelas yang ditentukan sebagai calon waktu praktikum oleh jaringan syaraf tiruan sebagai waktu praktikum, memang tidak menggangu/ bentrok dengan jadwal perkuliahan. Aplikasi ini sudah dapat memberikan solusi penjadwalan praktikum untuk hari, shift, dan ruang praktikum pada masing-masing kelas. 5.2 Saran Pengembangan kegiatan praktikum ilab masih terus berlangsung. Penjadwalan untuk semester selanjutnya belum dapat dibuktikan karena adanya penambahan ruangan dan tempat duduk, sehingga masih banyak kemungkinan untuk pengembangan. Untuk penggunaan jaringan syaraf tiruan tidak hanya terbatas dalam proses penjadwalan praktikum, tetapi juga untuk bentuk penjadwalan lainnya. DAFTAR PUSTAKA [1] Arif Hermawan, Jaringan Saraf Tiruan, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta, ANDI, [2] Demuth Howard and Beale Mark, Neural Network Toolbox For Use With MATLAB, Edisi 4, The MathWorks, Inc, [3] Diyah Puspitaningrum, Pengantar Jaringan Saraf Tiruan, Andi, Jakarta, [4] Jaja Jamaludin Malik, Tip & Trik Unik Delphi Lanjutan, Andi, Jakarta, [5] Jong Jek Siang, Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya MEnggunakan Matlab, Andi, Yogyakarta, [6] Mike Susmikanti dan Arya Adhiyaksa, Identifikasi Huruf Menggunakan Metode Pembelajaran Perceptron Dalam Jaringan Neural, Prosiding Semiloka Teknologi Simulasi dan Komputasi serta Aplikasi, Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Komputasi BATAN, 2005, hlm 1-9. [7] Siska Primangingrum (Penterjemah), Sistem Pendukung Keputusan Dan Sistem Cerdas, Jilid 2, Andi, Yogyakarta, [8] Wahana Komputer, Membuat Program Kreatif dan Profesional dengan Delphi, PT Elex Media Komputindo, Jakarta,

17 [9] Yahya Yanuar, Pemrograman Delphi dengan Database Microsorft SQL Server, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, [10] diunduh pada tanggal 10 April [11] diunduh pada tanggal 9 Juni [12] diunduh pada tanggal 1 Juli

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN RUANG KULIAH MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (STUDI KASUS PADA FIKST UNIVERSITAS DHYANA PURA)

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN RUANG KULIAH MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (STUDI KASUS PADA FIKST UNIVERSITAS DHYANA PURA) PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN RUANG KULIAH MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (STUDI KASUS PADA FIKST UNIVERSITAS DHYANA PURA) I Gusti Ngurah Anom Cahyadi Putra 1) Made Agung Raharja 2) Program Studi Sistem

Lebih terperinci

PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER

PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang Abstract: Various methods on artificial neural network has been applied to identify

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE JARINGAN NEURAL PERCEPTRON UNTUK MENGENAL POLA KARAKTER KAPITAL

PENGGUNAAN METODE JARINGAN NEURAL PERCEPTRON UNTUK MENGENAL POLA KARAKTER KAPITAL J. Pilar Sains 6 (2) Juli 2007 Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau ISSN 1412-5595 PENGGUNAAN METODE JARINGAN NEURAL PERCEPTRON UNTUK MENGENAL POLA KARAKTER KAPITAL Zaiful Bahri 1 Dosen Program

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON Liza Afriyanti Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam

Lebih terperinci

MENGENALI FUNGSI LOGIKA AND MELALUI PEMROGRAMAN PERCEPTRON DENGAN MATLAB

MENGENALI FUNGSI LOGIKA AND MELALUI PEMROGRAMAN PERCEPTRON DENGAN MATLAB POLITEKNOSAINS VOL. X NO. 2 Juni 2011 MENGENALI FUNGSI LOGIKA AND MELALUI PEMROGRAMAN PERCEPTRON DENGAN MATLAB Yaya Finayani Teknik Elektro, Politeknik Pratama Mulia, Surakarta 57149, Indonesia ABSTRACT

Lebih terperinci

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA (JITIKA) Vol.11, No.1, Februari 2017 ISSN: 0852-730X Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia Muhammad Ulinnuha

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Suara. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker recognition. Speech recognition adalah proses yang dilakukan

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network) Intelligent Systems Pembahasan Jaringan McCulloch-Pitts Jaringan Hebb Perceptron Jaringan McCulloch-Pitts Model JST Pertama Diperkenalkan oleh McCulloch

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI Andi Harmin Program Studi : Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar andiharmin1976@gmail.com

Lebih terperinci

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) Alfa Ceria Agustina (1) Sri Suwarno (2) Umi Proboyekti (3) sswn@ukdw.ac.id othie@ukdw.ac.id Abstraksi Saat ini jaringan saraf tiruan

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Kompetensi : 1. Mahasiswa memahami konsep Jaringan Syaraf Tiruan Sub Kompetensi : 1. Dapat mengetahui sejarah JST 2. Dapat mengetahui macam-macam

Lebih terperinci

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION Amriana 1 Program Studi D1 Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTAD ABSTRAK Jaringan saraf tiruan untuk aplikasi

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

terinspirasi dari sistem biologi saraf makhluk hidup seperti pemrosesan informasi

terinspirasi dari sistem biologi saraf makhluk hidup seperti pemrosesan informasi 25 BAB III JARINGAN SARAF TIRUAN (JST) 3.1 Pengertian JST JST merupakan sebuah model atau pola dalam pemrosesan informasi. Model ini terinspirasi dari sistem biologi saraf makhluk hidup seperti pemrosesan

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN A. OTAK MANUSIA Otak manusia berisi berjuta-juta sel syaraf yang bertugas untuk memproses informasi. Tiaptiap sel bekerja seperti suatu prosesor sederhana. Masing-masing

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Pegawai atau karyawan merupakan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA Ramli e-mail:ramli.brt@gmail.com Dosen Tetap Amik Harapan Medan ABSTRAK Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemrosesan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN GLOBAL FEATURE EXTRACTION, MOMEN INVARIAN DAN ALGORITMA FORWARD-ONLY COUNTER PROPAGATION

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN GLOBAL FEATURE EXTRACTION, MOMEN INVARIAN DAN ALGORITMA FORWARD-ONLY COUNTER PROPAGATION IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN GLOBAL FEATURE EXTRACTION, MOMEN INVARIAN DAN ALGORITMA FORWARD-ONLY COUNTER PROPAGATION ABSTRAK Eka Putri Tambun (0722118) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION Zulkarnain Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi: Statistika Fakultas: Sains dan Matematika Mata Kuliah: Jaringan Syaraf Tiruan Kode: AST21-415 SKS: 3 Sem: VI Dosen Pengampu: Dr. Budi Warsito, S.Si, M.Si. Capaian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN HAMMING DALAM KASUS PENGENALAN POLA ANGKA DAN HURUF. Oleh : M. Husaini., S.T., M.T Dosen IAIN Bandar Lampung

IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN HAMMING DALAM KASUS PENGENALAN POLA ANGKA DAN HURUF. Oleh : M. Husaini., S.T., M.T Dosen IAIN Bandar Lampung IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN HAMMING DALAM KASUS PENGENALAN POLA ANGKA DAN HURUF Oleh : M. Husaini., S.T., M.T Dosen IAIN Bandar Lampung 1. ABSTRAKSI Jaringan Saraf Tiruan (JST) mempunyai prinsip

Lebih terperinci

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Pengenalan Pola Huruf Hiragana dengan Model Jaringan Perceptron

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Pengenalan Pola Huruf Hiragana dengan Model Jaringan Perceptron Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA (JITIKA) Vol.11, No.1, Februari 017 ISSN: 085-70X Analisis Jaringan Saraf Tiruan Pengenalan Pola Huruf Hiragana dengan Model Jaringan Perceptron Irfan Ramadhani

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION ABSTRAK Juventus Suharta (0722026) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

JADWAL PRAKTIKUM ILAB TINGKAT 1

JADWAL PRAKTIKUM ILAB TINGKAT 1 JADWAL PRAKTIKUM ILAB TINGKAT 1 KELAS MATA PRAKTIKUM HARI SHIFT LANTAI FAKULTAS ILMU KOMPUTER &TEKNOLOGI INFORMASI 1DB01 1DB0 1DB0 Pengantar Sistem Komputer 09.0-11.0 Praktikum Algoritma & Pemrograman

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Model Neuron JST 2. Arsitektur JST 3. Jenis Arsitektur JST 4. MsCulloh Pitts 5. Jaringan Hebb 2 Model Neuron JST X1 W1 z n wi xi; i1 y H ( z) Y1 X2 Y2 W2

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA NOTASI

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA NOTASI APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA NOTASI Muhamad Arifin SMK Telkom Malang Email: arifin@smktelkom-mlg.sch.id Khoirudin Asfani Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA PERCEPTRON PADA POLA PENENTUAN NILAI STATUS KELULUSAN SIDANG SKRIPSI

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA PERCEPTRON PADA POLA PENENTUAN NILAI STATUS KELULUSAN SIDANG SKRIPSI PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA PERCEPTRON PADA POLA PENENTUAN NILAI STATUS KELULUSAN SIDANG SKRIPSI Musli Yanto Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universit as Putra I ndo nesia

Lebih terperinci

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal Jaringan syaraf adalah merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia. Syaraf manusia Jaringan syaraf dengan lapisan

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum Jaringan Syaraf Tiruan Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum Susilo Nugroho Drajad Maknawi M0105047 M0105068 M01040 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, tiruan dan machinelearning

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, tiruan dan machinelearning BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Data mining adalah kombinasi secara logis antara pengetahuan data, dan analisa statistik yang dikembangkan dalam pengetahuan bisnis atau suatu proses yang menggunakan

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Pola Pengenalan pola adalah suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat utama dari suatu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Anatomi Ayam Pengetahuan tentang anatomi ayam sangat diperlukan dan penting dalam pencegahan dan penanganan penyakit Hal ini karena pengetahuan tersebut dipakai sebagai dasar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan Pertemuan 2 Titik Lusiani, M.Kom, OCP Prodi Sistem Informasi Sub Pokok Bahasan 1. Konsep Sistem Pendukung Keputusan 2. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok 3. Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan Syaraf Tiruan (artificial neural network), atau disingkat JST menurut Hermawan (2006, hlm.37) adalah sistem komputasi dimana arsitektur dan operasi

Lebih terperinci

Penerapan E-Learning Berbasis Moodle Menggunakan Metode Problem Based Learning di SMK Negeri 1 Pasuruan Teguh Arifianto

Penerapan E-Learning Berbasis Moodle Menggunakan Metode Problem Based Learning di SMK Negeri 1 Pasuruan Teguh Arifianto Penerapan E-Learning Berbasis Moodle Menggunakan Metode Problem Based Learning di SMK Negeri 1 Pasuruan Teguh Arifianto Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Sales Penerima Insentif Menggunakan Metode Simple

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Barcode Salah satu obyek pengenalan pola yang bisa dipelajari dan akhirnya dapat dikenali yaitu PIN barcode. PIN barcode yang merupakan kode batang yang berfungsi sebagai personal

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS)

JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS) JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS) (Artificial Neural Networks) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah JST JST : merupakan cabang dari Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence ) JST : meniru

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Oleh : Gunawan Abdillah, Agus Komarudin, Rachim Suherlan A B S T R A K Kelainan jantung anak merupakan salah

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM INTRODUCTION Jaringan Saraf Tiruan atau JST adalah merupakan salah satu representasi tiruan dari otak manusia yang selalu

Lebih terperinci

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A ARTIFICIAL NEURAL NETWORK CAHYA YUNITA 5213100001 ALVISHA FARRASITA 5213100057 NOVIANTIANDINI 5213100075 TEKNIK PERAMALAN - A MATERI Neural Network Neural Network atau dalam bahasa Indonesia disebut Jaringan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MATLAB DALAM PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR MENGGUNAKAN JARINGAN HOPFIELD LINEAR ABSTRAK

PENGGUNAAN MATLAB DALAM PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR MENGGUNAKAN JARINGAN HOPFIELD LINEAR ABSTRAK PENGGUNAAN MATLAB DALAM PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR MENGGUNAKAN JARINGAN HOPFIELD LINEAR Rosihan Ari Yuana Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Aplikasi jaringan

Lebih terperinci

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran Kecerdasan Buatan Pertemuan 11 Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network)

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION Alvama Pattiserlihun, Andreas Setiawan, Suryasatriya Trihandaru Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION )

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION ) SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION ) Fachrul Kurniawan, Hani Nurhayati Jurusan Teknik Informatika, Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan Syaraf Tiruan Pendahuluan Otak Manusia Sejarah Komponen Jaringan Syaraf Arisitektur Jaringan Fungsi Aktivasi Proses Pembelajaran Pembelajaran Terawasi Jaringan Kohonen Referensi Sri Kusumadewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Muhammadiyah Ponorogo merupakan salah satu universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang terdiri dari : 3 program studi

Lebih terperinci

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan JURNAL TEKNIK POMITS 1-7 1 Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Dhita Azzahra Pancorowati, M. Arief Bustomi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Otak manusia memiliki struktur yang sangat kompleks dan memiliki kemampuan yang luar biasa. Otak terdiri dari neuron-neuron dan penghubung yang disebut

Lebih terperinci

Realisasi Pengenalan Tulisan Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Metode Kohonen

Realisasi Pengenalan Tulisan Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Metode Kohonen Realisasi Pengenalan Tulisan Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Metode Kohonen David Novyanto Candra/0322003 Email: dave_christnc@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jln.Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah Vol. 14, No. 1, 61-68, Juli 2017 Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah La Surimi, Hendra, Diaraya Abstrak Jaringan syaraf tiruan (JST) telah banyak diaplikasikan

Lebih terperinci

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need.

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need. PREDIKSI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Febry Hontong 1), Tritiya Arungpadang 2), Johan Neyland 3) Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI SERVICE KENDARAAN RODA 4 DENGAN METODE BACKPROPAGATION (STUDI KASUS PT. AUTORENT LANCAR SEJAHTERA) Muhammad Fahrizal Mahasiswa Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA (Studi Eksplorasi Pengembangan Pengolahan Lembar Jawaban Ujian Soal Pilihan Ganda di

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Karyawan atau tenaga kerja adalah bagian

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Barcode Rcognition System Using Backpropagation Neural Networks M. Kayadoe, Francis Yuni Rumlawang, Yopi Andry Lesnussa * Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur: Peramalan, Curah Hujan, Knowledge Discovery in Database, Jaringan Saraf Tiruan, Backpropagation, Optimalisasasi Backpropagation Pengumpulan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN POLA PEMBUKAAN PERMAINAN CATUR

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN POLA PEMBUKAAN PERMAINAN CATUR APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN POLA PEMBUKAAN PERMAINAN CATUR Zulfian Azmi Program Studi Sistem Komputer, STMIK Triguna Dharma zulfian.azmi@gmail.com ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat keras komputer berkembang dengan pesat setiap tahunnya selalu sudah ditemukan teknologi yang lebih baru. Meskipun demikian masih banyak hal yang belum dapat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Neuro Fuzzy Neuro-fuzzy sebenarnya merupakan penggabungan dari dua studi utama yaitu fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION [1] Novi Indah Pradasari, [2] F.Trias Pontia W, [3] Dedi Triyanto [1][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A

U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI PENGETAHUAN DASAR AKORD BERBASIS ANN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) DISUSUN OLEH NAMA : Achmad Sapari NPM : 20101059

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN JARINGAN SARAF SELF ORGANIZING

PENYELESAIAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN JARINGAN SARAF SELF ORGANIZING Media Informatika, Vol. 6, No. 1, Juni 2008, 39-55 ISSN: 0854-4743 PENYELESAIAN MASALAH TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN JARINGAN SARAF SELF ORGANIZING Sukma Puspitorini Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Research of Science and Informatic BROILER CHICKENS WEIGHT PREDICTION BASE ON FEED OUT USING BACKPROPAGATION

Research of Science and Informatic   BROILER CHICKENS WEIGHT PREDICTION BASE ON FEED OUT USING BACKPROPAGATION Sains dan Informatika Vol.2 (N0.2) (2016): 1-9 1 Andre Mariza Putra, Chickens Weight Prediction Using Backpropagation JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic e-mail: jit.kopertis10@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

PREDIKSI DATA RUNTUN WAKTU MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PREDIKSI DATA RUNTUN WAKTU MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PREDIKSI DATA RUNTUN WAKTU MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN TIME SERIES DATA PREDICTION USING ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS Agung Mubyarto Prodi Teknik Elektro, Universitas Jenderal Soedirman Jl. Kampus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bahan yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan, dan juga langkah-langkah yang dilakukan dalam menjawab segala permasalahan yang ada

Lebih terperinci

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Bambang Yuwono 1), Heru Cahya Rustamaji 2), Usamah Dani 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus BAB II DASAR TEORI 2.1 Meter Air Gambar 2.1 Meter Air Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem kerja peralatan yang dilengkapi dengan unit sensor,

Lebih terperinci

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA Iwan Suhardi, Toleransi Jaringan Syaraf Tiruan TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA Iwan Suhardi Jurusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar. DAFTAR ISI Halaman Judul i Lembar Pengesahan Pembimbing ii Lembar Pengesahan Penguji iii Halaman Persembahan iv Halaman Motto v Kata Pengantar vi Abstraksi viii Daftar Isi ix Daftar Gambar xii Daftar Tabel

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) I Made Budi Adnyana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan piranti pengenal/pendeteksi yang handal sangat dibutuhkan. Pengembangan teknologi pengenalan yang berupa kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan dan algoritma yang akan digunakan pada sistem pengenalan wajah. Bagian yang menjadi titik berat dari tugas akhir

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK

PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK Eko Budi Wahyono*), Suzuki Syofian**) *) Teknik Elektro, **) Teknik Informatika - Fakultas Teknik Abstrak Pada era modern

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Hadi Syahputra Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: hadisyahputra@upiyptk.ac.id

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Dahriani Hakim Tanjung STMIK POTENSI UTAMA Jl.K.L.Yos Sudarso Km 6.5 Tanjung Mulia Medan notashapire@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta, 19 Juni 004 Klasifikasi Pola Menggunakan Jaringan Probabilistik Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia Jl.

Lebih terperinci

PROTOTYPE PENGATURAN LAMPU RUANG DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PROTOTYPE PENGATURAN LAMPU RUANG DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROTOTYPE PENGATURAN LAMPU RUANG DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Fatwa Yuniarti yuniarti_fatwa@yahoo.com Dosen Pembimbing : Dr. Haryanto, M.Pd, MT haryanto.ftuny@gmail.com Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENENTU POLA DISTRIBUSI INPUT DENGAN MEMANFAATKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSENTIL SEBAGAI PENCIRI

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENENTU POLA DISTRIBUSI INPUT DENGAN MEMANFAATKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSENTIL SEBAGAI PENCIRI RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENENTU POLA DISTRIBUSI INPUT DENGAN MEMANFAATKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSENTIL SEBAGAI PENCIRI Aris Tjahyanto Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer Perceptron (Joni Riadi dan Nurmahaludin) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Joni Riadi (1) dan Nurmahaludin

Lebih terperinci