DPO irgsc. Data Perdagangan Orang Februari 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DPO irgsc. Data Perdagangan Orang Februari 2014"

Transkripsi

1 DPO irgsc Data Perdagangan Orang Ignorantia juris non excusat! Orang yang mengabaikan hukum tidak dapat ditolerir. Kematian Marni Baun (23) di Medan, Sumatra Utara di Bulan, seharusnya bisa dicegah jika Polda NTT dan Sumatra Utara tidak mengabaikan laporan Eriana Ndoen yang berhasil menyelematkan diri satu tahun sebelumnya. Polresta Medan mendiamkan pengakuan korban, hal yang sama dilakukan Polda NTT. Eksploitasi manusia oleh manusia lain tergambar jelas dalam salah urus buruh migran (domestik dan internasional). Penganiayaan Nirmala Bonat (2004), maupun Wilfrida Soik (2011) yang terancam hukuman mati tidak lepas dari maraknya praktek human trafficking di NTT. Nirmala Bonat diduga masih dalam kategori anak ketika dikirim, dan Wilfrida Soik terbukti bahwa ia masih anak-anak, dan identitasnya dipalsukan. Secara umum, jumlah buruh migran dari NTT bukan yang terbanyak di Indonesia, tetapi angka trafficking dari NTT menurut data Bareskrim Polri tertinggi di Indonesia. DPO (Data Perdagangan Orang) IRGSC merupakan bagian dari upaya menjaga ingatan. DPO adalah publikasi regular yang berisikan ringkasan berita di tiga media harian utama di NTT yakni Pos Kupang (PK), Timor Express (TE) dan Victory News (VN) sebagai referensi utama, yang memuat persoalan seputar migrasi tenaga kerja, khususnya yang terkait dengan perdagangan orang (human trafficking) baik di lingkup domestik maupun internasional. Selain tiga media di atas, DPO IRGSC juga menggunakan berita on line lain sebagai alat verifikasi. Satu dekade pasca kasus Nirmala Bonat terbukti penanganan buruh migran tidak semakin baik, sebaliknya semakin diterlantarkan di kampung halaman sendiri, oleh berbagai institusi pemerintah, maupun para pelaku dari sektor privat (PPTKIS maupun para PL (Petugas Lapangan)) Penerbitan DPO IRGSC adalah bagian dari pengembangan NTT Studies oleh IRGSC (Institute of Resource Governance and Social Change). Peneliti: Arif Rahman, Juwita Boboy, Randy Banunaek, Ragil Supriyanto Samid, Gregorius Aviero, Rosna Bernadetha, Yadi Diaz, John Petrus Talan, Joseph Robert, Indra Yohanes Kiling Koordinator: D.Elcid Li. Riset ini merupakan bagian dari riset aksi yang dilakukan IRGSC dalam Ampera (Aliansi Menolak Perdagangan Orang) yang melibatkan berbagai elemen seperti: JPIT (Jaringan Perempuan Indonesia Timur), PIAR (Pusat Informasi Advokasi Rakyat), Rumah Perempuan, JRUK (Jaringan Relawan Untuk Kemanusiaan) maupun secara individual.

2 Daftar Isi Daftar Singkatan:... 5 Ringkasan Umum... 6 Faktor Pencetus Praktik Perdagangan Orang... 8 Wajah Ganda Kepolisian NTT... 9 Daftar Perusahaan/Individu yang Perlu Diawasi/Dihukum: Daftar Lembaga Publik yang Perlu Diawasi Ringkasan Berita Media Cetak Sabtu, Polda Jangan Lindungi PJTKI Bermasalah (VN, Hal 1) Rabu, RPK Fasilitasi 26 Tkw Ilegal (VN, Hal 7) Rabu, Polisi Gagalkan Pengiriman 4 Calon TKW (TE, Hal 15) Kamis, Polisi Wajib Jelaskan Pemulangan TKI Ke PJTKI (VN, Hal 2) Kamis, PT Malindo Didesak Pulangkan TKI (VN, Hal 2) Jumat, Frater Gagalkan Pengiriman TKW (VN, Hal 1) Jumat, Polres Belu Kejar Perekrut Wilfrida Soik (VN, Hal 12) Selasa,

3 Polisi Biarkan Perekrut TKI Kabur (VN, Hal 13) Kamis, Kapolri Diminta Atasi Kasus TKI di NTT (VN, Hal 9) Sabtu, KP3 laut gagalkan pengiriman 24 TKI Ilegal (VN, Hal 9) Rabu, Polisi Amankan 24 Canker Ilegal (TE, HAL 9,10) Rabu, Marak TKI Ilegal, Pemkab Flotim Terbitkan Perda (TE, Hal 15) Senin, KP3 Tenau Gagalkan Pengiriman CTKI (PK, Hal 11) Sabtu, Wilfrida Terbukti Mengalami Ganguan Jiwa (VN, Hal 9) Sabtu, KP3 Laut Kembali Amankan 14 TKI Ilegal (VN, Hal 9) Senin, Lagi 14 CTKI Ilegal Diamankan (PK, Hal 11) Senin, RPK Tekan Trafficking Di Kota Kupang (PK, HAL 11) Jumat, Lagi, TKI Asal NTT Dipulangkan (VN, Hal 1) Jumat, Disnakertrans Gagalkan Keberangkatan TKW (VN, Hal 11)

4 Senin, Kematian TKW Asal TTS Mencurigakan (VN, Hal 2) Senin, Pergi Tanpa Pesan Pulang Jadi Mayat (VN, Hal 7) Rabu, Jadi TKW di Medan Pulang Jadi Mayat (TE, Hal 9,10) Selasa, Satgas TKI Belum Bertugas Maksimal (VN, Hal 10) Jumat, Pengirim Marni Jadi Tersangka (VN, Hal 3) Jumat, Jenazah Maksimus Tiba di Kupang (VN, Hal 10)

5 Daftar Singkatan: BAP : Berita Acara Penyidikan DISNAKERTRANS : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi IPJ : Instalasi Pemulasaran Jenazah KAPOLRI : Kepala Polisi Republik Indonesia KP3 : Kesatuan Pengamanan Penertiban Pelabuhan LP2TRI : Lembaga Pemantau Penyelengara Trias Politika Republik Indonesia PERDA : Peraturan Pemerintah PJTKI : Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia PT : Perusahaan Terbatas PUSPAM : Pusat Advokasi Masyarakat RPK : Rumah Perempuan Kupang SATGAS : Satuan Tugas TKI : Tenaga Kerja Indonesia TKW : Tenaga Kerja Wanita TTS : Timor Tengah Selatan TTU : Timor Tengah Utara 5

6 Ringkasan Umum DPO IRGSC Edisi merangkum 25 berita terkait perdagangan orang. DPO merupakan publikasi reguler berisi ringkasan berita di tiga media cetak harian di NTT yakni Pos Kupang (PK), Timor Express (TE) dan Victory News (VN) yang memuat perihal terkait migrasi tenaga kerja, khususnya terkait perdagangan orang (human trafficking) baik di lingkup internal maupun internasional. Ringkasan berita di Bulan didominasi tiga tema: (1) Kematian Marni Baun (23), seorang korban human trafficking TKW asal Kabupaten TTS,, (2) Kinerja aparat keamanan (Kepolisian, KP3) dalam memberantas calon tenaga kerja ilegal, (3) Partisipasi elemen masyarakat (Frater, RPK) dalam meminimalisir kasus perdagangan orang. Kedatangan jenazah Marni di Bandara El Tari pada 22 menimbulkan tanda tanya besar terhadap penyebab kematiannya. Proses autopsi yang dilakukan pihak RSUD WZ Johannes di hari yang sama menemukan memar-memar di tubuh Marni yang menyulut kemarahan keluarga. Keluarga kemudian melaporkan kejanggalan tersebut ke Polres Kupang Kota pada 23 agar segera diproses hukum (No. 20, No. 21, No. 22, No. 24). Laporan ini direspons dengan penangkapan Rebeka Ledoh dan Demaris Nggoen yang diduga sebagai penyalur Marni dan 24 tenaga kerja lainnya ke Medan. Pemberitaan ini menghiasi media Ada kejangggalan, ada memar-memar di tubuh Marni sehingga kami bersepakat untuk menitipkan jenazahnya di Rumah Sakit dan melaporkan kepada polisi agar diproses hukum Nifron Baun, kerabat Marni Baun. massa NTT sejak 24 sampai dengan 28. Berita serupa muncul diakhir Bulan. Seorang TKI Maksimus Tuas ditemukan tewas ditembak saat berburu di Malaysia (No. 25). Polda NTT telah mengamankan pengirim Marni dan menetapkannya menjadi tersangka (No. 20, No. 24) namun belum ada kabar mengenai tindakan Polda Sumut terhadap Mohar, pengusaha sarang burung walet, pelaku perbudakan. Dalam kasus ini sangat 6

7 terasa lambatnya koordinasi, kecepatan, maupun integritas aparat kepolisian dalam menyelesaikan kasus ini. Ini membuat Mohar dengan mudah lari dari tanggungjawabnya. Kinerja kepolisian dalam menangani permasalahan tenaga kerja mendapat sorotan media massa dan masyarakat sepanjang bulan. Hal positif yang terekam oleh para kuli tinta adalah penggagalam pengiriman calon tenaga kerja bermasalah seperti yang terjadi di Ende (No.3), tekad penuntasan kasus perdagangan Wilfrida Soik (No.7), KP3 menggagalkan pengiriman TKI ilegal (No.3, No. 10, No.11, No.13, No.15, No.16, No.18). Sedangkan kritikan yang dialamatkan kepada kinerja kepolisian juga muncul dalam liputan media massa (No.1, No.5, No.8, No.9). Pihak kepolisian sebagai kesatuan hal yang menjadi kunci utama dalam penanganan kasus perdagangan orang adalah ketegasan dan konsistensi pihak kepolisian baik dari tingkat nasional sampai dengan sektoral. Ini hal mendesak yang harus dipenuhi oleh aparat kepolisian. Sampai saat ini, kinerja polisi di lapangan (dalam hal ini, KP3) dalam mengamankan canaker yang tidak memiliki berkas lengkap sudah berjalan sebagaimana mestinya, namun ketika sampai pada tahap pembinaan sampai dengan pemrosesan hukum, kinerja setengah hati mulai muncul sehingga memunculkan dugaan bahwa ada oknum polisi yang terlibat dalam memelihara proses perdagangan orang. Melindungi PJTKi bermasalah seperti PT. Malindo Mitra Perkasa (No. 5), tidak menuntaskan kasus TKI (no.9) sampai dengan membiarkan perekrut TKI bermasalah kabur (no. 8) adalah contoh kinerja pemrosesan hukum aparat kepolisian yang menimbulkan kecurigaan ada oknum dalam yang terlibat. Pada waktu yang bersamaan dalam bulan, pihak-pihak yang perduli akan permasalahan perdagangan orang memilih menempuh cara yang berbeda untuk membantu pihak berwajib dalam melaksanakan tugasnya. RPK misalnya memilih memfasilitasi dan mendampingi TKW ilegal agar mampu melakukan imigrasi yang aman (No. 2), selain itu RPK juga melakukan sosialisasi tentang perdagangan orang kepada siswa di Kota Kupang (No. 17). Sejumlah frater di kabupaten TTU berinisiatif menghentikan pengiriman sejumlah calon TKW yang direkrut tanpa sepengetahuan orangtua (No. 6). Anggota DPD RI dari NTT pun sampai mengutarakan pernyataan bernada putus asa terhadap kinerja Polda NTT, sehingga membutuhkan Polri untuk turun tangan sendiri dalam mengurai benang kusut kasus tenaga kerja di NTT (No. 9). Berbagai aksi lembaga masyarakat maupun individu yang menyatakan perduli terhadap kasus perdagangan orang di NTT ini perlu dijadikan sebuah momentum untuk berkoordinasi. Hal ini disebabkan aksi dari orang berniat baik yang berjalan sendiri-sendiri hanya akan berdampak lemah terutama dalam mengawal kinerja aparat berwajib yang inkonsisten dan disinyalir terlibat dalam kasus itu sendiri. 7

8 Faktor Pencetus Praktik Perdagangan Orang Berbagai macam pelanggaran peraturan terkait ketenagakerjaan dan migrasi timbul dalam pemberitaan pada bulan, berikut beberapa penyebab pelanggaran yang dirangkum: Canaker di bawah umur sehingga mudah terpengaruh Canaker tergiur dengan janji pekerjaan (gaji besar) Canaker tidak mengetahui dan memahami peraturan yang berlaku Perekrut tidak menaati peraturan yang berlaku Canaker tidak memiliki dokumen yang lengkap Perdagangan orang Kepolisian membiarkan dan/atau melindungi perekrut 8

9 Wajah Ganda Kepolisian NTT Jika ditilik dengan seksama, kinerja kepolisian di tingkat daerah sampai dengan tingkat sektor seperti orang yang memiliki dua wajah dan bisa jadi diartikan sebagai institusi yang memiliki personalitas ganda (schizofrenic). Arti dua wajah disini adalah menyesatkan masyarakat. Polres Belu berkomitmen (tanpa bukti) untuk menuntaskan kasus Wilfrida Soik, sementara Polres Ende diduga membiarkan Syamsudin, perekrut bermasalah kabur saat tengah menjalani proses hukum. Begitu pula yang terjadi di Pelabuhan Laut Tenau Kupang. Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Laut Tenau Kupang (yang adalah bagian dari kepolisian) beberapa kali menggagalkan upaya perdagangan orang di salah satu pelabuhan utama NTT tersebut. Sementara di pihak lain, Polda NTT berkali-kali dikritik oleh pengamat untuk melaksanakan komitmennya sebagai pelindung masyarakat dengan menuntaskan kasus-kasus perdagangan orang terutama yang terkait PJTKI bermasalah. Wajah ganda Kepolisian NTT ini menjadi alaram bagi seluruh anggota kepolisian di NTT baik tingkat daerah sampai dengan tingkat sektor. Ini saatnya berbenah secara internal. Sebagai lembaga penegak hukum, tentunya tidak akan mampu memberikan keadilan kepada masyarakat apabila ada bagian di dalamnya yang memiliki kepentingan tersembunyi. Terlebih jika orang yang berbeda visi tersebut adalah pejabat penting, dampaknya akan panjang sampai ke bawahan yang dipimpinnya. Kepolisian yang bermuka dua akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat sehingga akan lebih memperburuk proses perbaikan. Oleh karena itu langkah untuk melakukan evaluasi menyeluruh menjadi penting. Good Cop Menggagalkan perdagangan orang di Tenau dan Ende Bertekad menyelesaikan kasus Wilfrida Soik Bad Cop Disinyalir melindungi PJTKI bermasalah Tidak menuntaskan kasus perdagangan orang 9

10 Pola Penangkapan Berdasarkan rangkuman berita di bawah, alur penanganan di TKP di Pelabuhan Laut sebagai berikut: Laporan masyarakat Ditangkap KP3 Laut Diserahkan kepada Dinas Nakertrans Temuan KP3 Laut Pola penangkapan model ini seolah memadai, tetapi di tingkat elit cukup rawan penyimpangan. Korban yang diserahkan kepada Dinas Nakertrans tidak diketahui tindak lanjutnya. Apakah diberangkatkan setelah identitas mereka lengkap atau bagaimana? Di titik ini Dinas Nakertrans pun kadang tidak mampu untuk bersikap netral. Sebab para CTKI illegal bisa jadi diserahkan kepada PPTKIS lain untuk diberangkatkan. Kenetralan institusi pemerintah ini dapat membuat PPTKIS semakin enggan bersentuhan dengan institusi pemerintah ini. Daftar Perusahaan/Individu yang Perlu Diawasi/Dihukum: Berdasarkan pemberitaan pada bulan, berikut ini daftar perusahaan maupun individu yang perlu mendapatkan pengawasan maupun dihukum: 1. Tidak Diketahui Pelakunya (No.3) a. Pelaku pengiriman tidak di-identifikasi. Para korban diamankan oleh polisi dari Polres Ende, dan kemudian diserahkan kepada BP3TI Kab.Ende 10

11 b. Rute pemberangkatan (Pelabuhan laut, KM Awu): Ende----- Surabaya--- Jakarta (tujuan akhir tidak diketahui) c. Asal korban: Kabupaten Ende, 4 orang, semuanya perempuan dengan nama Nursyahban, Hadijah, Afanty Sudarmin dan Sumiyati d. Pelanggaran: Tidak memiliki dokumen resmi 2. PT. Malindo Mitra Perkasa (No. 5) a. Profil perusahaan: i. Berdasarkan data BNP2TKI PT. Malindo Mitra Perkasa didirikan tahun 2006, berdasarkan SK Menteri KEP.662/MEN/2006. Dalam alamat Menteri, alamat yang tertera: Jl. H Aip II No.15 Komplek BRI, Rt.004/ 002 Jaka Sampurna, Bekasi. ii. Target pengiriman: Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. b. Korban: 51 orang c. Lokasi penampungan: RT.19/RW. 007, Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kupang d. Pelanggaran: 51 orang TKI yang telah ditangkap oleh Polda NTT diserahkan ke Dinas Nakertrans NTT namun kemudian dikembalikan aparat Polda NTT ke PT. Malindo Mitra Perkasa. Kasus ini mencuat karena dilaporkan sebagai skandal oleh Brigpol Rudy Soik beberapa bulan kemudian. 26 orang dari 51 CTKI ini diduga bermasalah. e. Modus kriminalitas: TKI tidak memiliki identitas lengkap, dan sebagian tergolong anak-anak. f. Wilayah hukum: Polda Nusa Tenggara Timur 3. PT. Rizaldy Bina Bersama (No. 6) a. Profil perusahaan: i. Berdasarkan data BNP2TKI PT. Rizaldy Bina Bersama didirikan tahun 2009, berdasarkan SK Menteri KEP.153/MEN/IV/2009 pada 30 April Alamat yang tertera di SK adalah: Jl. Adisumarmo No 1 RT 06/04 Tohudan Wetan Tohudan Colomadu Karanganyar Solo, Jawa Tengah. ii. Direktur Utama: Nunuk Rusdiyanti b. Korban: Oktaviana (29 tahun) asal Noemuti, Kabupaten TTU. c. Tempat penampungan: Penfui, Kupang. d. Pelanggaran: Merekrut TKI tanpa sepengetahuan orang tua. 11

12 e. Modus kriminalitas: TKI direkrut tanpa diketahui oleh orang tua. Beberapa frater bersama keluarga dekat Oktaviana datang ke tempat penampungan PT. Rizaldy untuk menjemput Oktaviana. f. Wilayah hukum: Polda Nusa Tenggara Timur 4. Syamsudin (No. 8) a. Pelaku: Syamsudin b. Modus: Syamsudin telah diperiksa dan keterangannya telah dibuatkan berita acara penyidikan, namun saat minta izin untuk makan, Syamsudin berhasil kabur. Puspam Indonesia menduga oknum polisi yang memberikan izin kepada Syamsudin telah sengaja membiarkan Syamsudin melarikan diri. c. Korban: tidak di-identifikasi d. Wilayah hukum: Polda NTT 5. Pelaku Melarikan Diri (No.10 dan 11) a. Rute pemberangkatan (VN dan TE berbeda menuliskan berita) i. Versi VN: Pelabuhan laut, Tenau, KM Bukit Siguntang: Kupang- Makasar-- Papua (Sorong) ii. Versi Timex: Pelabuhan laut, Tenau, KM Bukit Siguntang: Kupang- Serawak iii. Versi PK: Pelabuhan laut, Tenau, KM Bukit Siguntang: Kupang- Nunukan-- Serawak (Malaysia) b. Jumlah TKI: i. Versi VN: Total 24 orang, dengan komposisi kabupaten asal: 11 orang (Rote Ndao), 8 orang (Timor Tengah Selatan), dan 5 (Belu). Empat orang perempuan, dan dua diantaranya adalah anak-anak. ii. Versi Timex: Total 24 orang, dengan komposisi kabupaten asal: 10 orang (Rote Ndao), 5 orang (Belu), dan 9 (Timor Tengah Selatan). Empat orang adalah anak-anak. iii. Versi PK: Total 24 orang, dengan komposisi kabupaten asal: 10 orang (Rote Ndao), 5 orang (Belu), dan 9 (Timor Tengah Selatan), dan empat orang diantaranya masih anak-anak. Beberapa diantaranya dipungut 3 hingga 5 juta rupiah. 6. EX (No. 15) Berdasarkan versi tiga Koran ini, data dari Pos Kupang yang dipakai, karena yang paling lengkap, dan memiliki kesamaan dengan Koran Timex. 12

13 a. Pelaku: EX (35 tahun) b. Rute pemberangkatan (Pelabuhan laut): KM. Awu di Pelabuhan Tenau Kupang, Tujuan Malaysia c. Jumlah 14 orang TKI plus 1 perekrut. Dua orang TKI di bawah umur yakni AN (16) dari Timor Tengah Selatan dan YM (17) dari Timor Tengah Utara. TKI berasal dari Kabupaten Belu, TTU, TTS dan Kabupaten Kupang. Mereka ditangkap KP3, dan diserahkan kepada Nakertrans d. Negara tujuan: Malaysia e. Modus: pekerja dijanjikan gaji besar f. Wilayah hukum: Polda NTT 7. Tidak diketahui pelakunya (No.18) a. Korban: 12 TKI dipulangkan dari Malaysia b. Pelanggaran: agen tidak mengurus perpanjangan izin tinggal dan perpanjangan paspor sehingga dideportasi c. Rute pemulangan: KM Umsini (?), mereka di-identifikasi KP3 laut di Pelabuhan Tenau, Kupang d. Catatan: ke-12 orang ini tidak digolongkan sebagai korban human trafficking, tetapi lebih sebagai kasus overstay. Para TKI amat bergantung pada agency karena bisa jadi identitas mereka pun dibikin aspal (asli tapi palsu), sehingga ketika ingin memperpanjang dokumen asli yang dibutuhkan tidak mampu dilampirkan. Khusus untuk hal ini pengawasan juga perlu dilakukan ke kantor imigrasi di NTT, selaku pihak yang mengeluarkan paspor (identitas bepergian ke luar negeri). 8. Tidak diketahui pelakunya (No.18) a. Korban: 30 orang b. Rute pemberangkatan: Pelabuhan laut, KM Tenao, KM Umsini (?) c. Tidak memiliki dokumen diserahkan KP3 Laut ke Dinas Nakertrans 9. Rebeka Ledoh (No. 20, No. 24) a. Pelaku: Rebeka Ledoh b. Modus: Penyalur Marni Baun (23) yang akhirnya meninggal di Medan. Hasil otopsi mayat Marni menyebutkan adanya memar-memar di tubuh, mengindikasikan telah terjadi kekerasan sebelum meninggal. 13

14 c. Jumlah 25 orang TKI termasuk Marni d. Rute perdagangan orang:kupang Jakarta Medan e. Wilayah hukum: Polda NTT f. Petugas pengambil data: Briptu Bobby Mooy (Polresta Kupang) 10. Demaris Nggoen (No. 20, No. 24) a. Pelaku: Demaris Nggoen b. Modus, jumlah, tujuan dan wilayah hukum: sama dengan Rebeka Ledoh 14

15 Daftar Lembaga Publik yang Perlu Diawasi Berdasarkan berita bulan, beberapa lembaga yang perlu diawasi dalam kasus perdagangan orang antara lain: 1) Polda NTT i) Polda NTT disinyalir melindungi PJTKI/PPTKIS bermasalah, hal ini dilihat dari belum adanya PJTKi yang berhasil dijatuhi hukuman di meja hijau. Kasus yang sampai ke Polda NTT acap kali kandas tak berbekas. Inisiatif Polda NTT untuk berbenah secara internal perlu dilakukan, pengawasan dari lembaga yang lebih tinggi seperti Polri juga bisa menjadi jawaban atas keraguan elemen masyarakat terhadap kinerja Polda NTT. 2) Disnakertrans Kab. Ende i) Kegagalan mengetahui calon TKW ilegal menandakan lemahnya pengawasan Disnakertrans terhadap canaker yang melanggar aturan ketenagakerjaan. Evaluasi menjadi penting untuk mengetahui langkah apa yang harus dilakukan untuk memperkuat pencegahan terjadinya perdagangan orang kembali. 3) Polres Ende i) Dugaan pembiaran yang dilakukan oleh oknum dari Polres Ende menandakan pentingnya pihak Polres atau institusi yang lebih tinggi seperti Polda NTT untuk memperketat pengawasan internal. Aparat yang terlibat dalam tindakan perdagangan orang harus ditindak tegas untuk memberikan efek jera sekaligus menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap kinerja aparat pelindung masyarakat. Kasus Ende perlu diusut. 4) BP3TKI NTT i) Kinerja BP3TKI masih belum cukup maksimal dalam melakukan antisipasi perdagangan orang dilihat dari angka perdagangan orang yang semakin tinggi. Koordinasi lintas sektor yang dinilai maksimal oleh Kepala Seksi Penempatan BP3TKI NTT dimentahkan oleh pendapat Kepala Satpol PP Provinsi NTT yang menganggap koordinasi antar gugus tugas belum berjalan dengan baik. 5) Polres Belu (No.7) i) Hingga saat ini perekrut Wilfrida Soik, yang direkrut dan dipalsukan identitasnya belum diusut 6) Satgas TKI NTT 15

16 i) Koordinasi yang lemah menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Satgas TKI NTT. Penjagaan di Bandara El Tari oleh anggota Satgas TKI NTT dianggap perlu untuk memantau langsung pengiriman TKI nonprosedural. Rantai lemah dari Satgas TKI NTT harus segera diungkap untuk dapat segera diperbaiki sehingga kinerja Satgas TKI NTT secara keseluruhan akan meningkat. 7) Pengelola Bandar Udara El Tari i) Saran agar Satgas TKI ditempatkan kembali ke Bandar Udara El Tari perlu direalisasikan, karena Bandar Udara El Tari merupakan pintu keluar utama di NTT. (No.9) 8) Pengelola Pelabuhan Laut i) Koordinasi KP3 perlu dilakukan intensif dengan BP3TI di Pelabuhan Tenau. Pencegahan perdagangan orang bisa dimulai dari pengawasan penjualan tiket, pengecekan dokumen di pelabuhan sampai dengan pendataan yang akurat terhadap lalu-lintas penumpang. Kerjasama dengan PELNI merupakan salah satu upaya untuk memantau terjadinya perdagangan orang. Ringkasan Rekomendasi Berdasarkan ringkasan berita di bawah ini, beberapa hal ini dapat menjadi rekomendasi praktis dalam penanganan: Pembuatan Perda Perlindungan TKI: hal ini dilakukan di Flores Timur dengan Perda No.11 Tahun 2013 (No.12) Fasilitasi pembuatan dokumen CTKI: hal ini dilakukan oleh Rumah Perempuan Kupang yang disponsori Tifa Foundation (No.2) Penguatan pintu keluar Pelabuhan laut dan udara: Koordinasi Satgas TKI, KP3 Pengawasan pasca penangkapan di tangan BP3TI atau Dinas Nakertrans perlu dibuat transparan, kemana para CTKI pergi setelah ditangkap. 16

17 Ringkasan Berita Media Cetak No. Tanggal Judul Ringkasan Berita 1 Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) diminta jangan melindungi PJTKI Sabtu, 1 Polda Jangan Lindungi bermasalah (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) yang melanggar aturan pengiriman PJTKI Bermasalah tenaga kerja keluar negeri, namun belum ada pimpinan PJTKI yang diproses hukum sampai (VN, Hal 1) tuntas. Demikian intisari pengamat hukum Universitas Muhamadiyah Kupang (UMK) Idris M. Ali dan Mikael Feka (Unwira). Keduanya di mintai pandangan terkait penangkapan TKW ilegal oleh Polda NTT pekan lalu. Ini kasus trafficking kita berharap polisi profesional menanganinya, kata Idris menjawab VN, Jumat (31/1). 2 Rabu, 5 RPK Fasilitasi 26 Tkw Ilegal (VN, Hal 7) Rumah Perempuan Kupang (RPK) membantu memfasilitasi 26 Orang Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari berbagai daerah di NTT, yang tidak memiliki dokumen lengkap untuk bekerja diluar negeri. RPK juga memberikan pendampingan kepada para TKW agar melakukan Imigrasi yang aman. Hal ini merupakan rapat koordinasi (Rakor) dan evaluasi bersama antara Rumah Perempuan Kupang (RPK) dan Yayasan Tifa, yang digelar Rumah Perempuan Kupang di Kantor RPK, Senin, (3/2). Hadir dalam kegiatan itu Direksi RPK Libby SinlaEloE didamping Project Office (PO) Tifa NTT, Jhon Bria. 3 Rabu, 5 Polisi Gagalkan Pengiriman 4 Calon TKW (TE, Hal 15) Berdasarkan informasi dari masyarakat, tim dari kepolisian langsung bergerak dan mengamankan keempat orang tersebut di Pelabuhan Ende, sebelum di berangkatkan dengan KM Awu dengan tujuan Jakarta melalui Surabaya. Kepala Bidang Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ende Yosefa P. Dewi, Senin (3/2) mengatakan penangkapan oleh pihak kepolisian awalnya tidak di ketahui oleh pihaknya. Namun, ketika diberitahukan oleh pihak kepolisian untuk di lakukan pembinaan terhadap mereka, barulah diketahui pemberangkatan TKW tanpa dokumen yang resmi. Dia menyebutkan keempat orang tersebut masing-masing Nursyahban, Hadijah, Afanty Sudarmin dan Sumiyati. Kini keempat warga Ende itu, sudah di pulangkan kerumah orangtuanya masing-masing, setelah mendapat pembinaan dari aparat kepolisian dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigarsi Kabupaten Ende. 17

18 4 5 Kamis, 6 Kamis, 6 Polisi Wajib Jelaskan Pemulangan TKI Ke PJTKI (VN, Hal 2) PT Malindo Didesak Pulangkan TKI (VN, Hal 2) Nasib naas dialami Marni Ba un (23), Warga Desa Tune, Kecamatan Tobu, Kabupaten TTS. Tenaga kerja Wanita (TKW) yang bekerja di Medan, Provinsi Sumatra Utara tersebut, terpaksa dipulangkan ke kampung halamannya karena meregang nyawa. Jenazah Marni yang bekerja sebagai buruh di perusahaan sarang burung walet milik pengusaha kebangsaan Arab Saudi bernama Mohar sejak tahun 2012 lalu itu tiba di Bandara El Tari Kupang, Sabtu (22/2) tengah malam dengan pesawat Lion Air. Disaksikan VN, setelah diturunkan dari pesawat, jenazah Marni langsung dibawa ke RSUD WZ Johannes Kupang untuk diautopsi. Dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kejanggalan dari tubuh Marni sehingga pihak keluarga marah dan tidak menerima. Sejumlah masyarakat bersama Lembaga Pemantau Penyelengara Trias Politika Republik Indonesia (LP2TRI) Provinsi NTT mendatangi PT Malindo Mitra Perkasa di Jalan HTI, Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang kemarin. Mereka mempertanyakan ditampung kembalinya puluhan TKI yang ditangkap dan dikembalikan aparat Polda NTT ke PJTKI tersebut. Mereka mendesak PT Malindo memulangkan para TKI karena tidak memiliki identitas yang lengkap. LP2TRI NTT Adriana Yusuf Olin menyatakan 51 TKI tersebut sengaja dikembalikan Polda NTT ke PT Malindo karena diduga keterlibatan oknum polisi. Kami dapat laporan yang anaknya hendak diberangkatkan oleh PT Malindo, ujarnya. 6 Jumat, 7 Frater Gagalkan Pengiriman TKW (VN, Hal 1) Maraknya pengiriman TKI secara ilegal ke luar negeri, di mana calon TKI direkrut tanpa sepengetahuan orangtua, mendapat perhatian serius dari para frater di Seminari St Mikhael, Penfui, Kupang, Kamis (6/2) kemarin, sejumlah frater berhasil menggagalkan pengiriman calon TKW asal Noemuti, Kabupaten TTU karena direkrut tanpa sepengetahuan orangtua. Kami sebatas membantu para orangtua yang mencari anaknya yang direkrut jadi TKI atau TKW tanpa orang tua tahu. Kami siap bantu, kata Romo Leo Mali kepada VN, Kamis (6/2). Kemarin beberapa frater mendatangi tempat penampungan PT Rizaldi di Penfui untuk menjemput Oktaviana (29), calon TKW asal Noemuti, Kabupaten TTU yang direkrut PJTKI tersebut tanpa sepengetahuan orangtuanya. Para frater datang bersama Eduardus Kuftalan, keluarga dekat Oktaviana. 7 Jumat, 7 Polres Belu Kejar Polres Belu bertekad menuntaskan kasus trafficking Wilfrida Soik, Tenaga Kerja Wanita 18

19 Perekrut Wilfrida Soik (VN, Hal 12) (TKW) asal Kampung Koloulun, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk, yang terancam hukuman mati di Malaysia. Hal ini ditandai dengan kesungguhan Polres Belu dalam mengejar pelaku Perekrut Wilfrida Soik. Demikian disampaikan Kapolres Belu AKBP Daniel Yudo Ruhoro melalui Kasat Reskrim AKP Levi Defriansyah kepada VN di ruang kerjanya, Kamis (6/2). Dikemukakan Defriansyah, saat ini, aparat Polres Belu sudah menetapkan beberapa orang dalam daftar pencarian orang (DPO) yang diduga kuat merekrut Wilfrida Soik. Beberapa orang itu diduga sementara berada di luar NTT, sehingga pihak Polres Belu meminta bantuan semua pihak. 8 Selasa, 11 Polisi Biarkan Perekrut TKI Kabur (VN, Hal 13) Kepolisian Resor Ende dinilai melakukan pembiaran sehinga perekrut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang telah di tangkapnya kabur saat minta izin untuk makan. Penilaian ini di lontarkan Pusat Advokasi Masyarakat (Puspam) Indonesia Kasimirus Bhara Bheri kepada VN, Selasa (10/2). Dia mengatakan hal ini menanggapi perekrut TKI yang bernama Syamsudin melarikan diri dari tahanan polisi. Padahal, yang bersangkutan telah diperiksa dan keterangannya telah di buatkan berita acara penyidikan (BAP). Dia menduga oknum Polisi yang memberikan izin kepada Syamsudin, sengaja membiarkan yang bersangkutan melarikan diri. Sangat aneh orang yang ditahan dibiarkan makan di luar tanpa ada pengawasan. Inikan pembiaran namanya. Modus seperti ini sering terjadi dan kita harapakan tidak terjadi dalam kasus ini, kata Kasimirus. 9 Kamis, 13 Kapolri Diminta Atasi Kasus TKI di NTT (VN, Hal 9) Persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di NTT tidak akan pernah terselesaikan selama pihak kepolisian sebagai garda depan dalam penegakan hukum belum melaksanakan proses penegakan hukum secara adil. Bahkan kepolisian selalu menjadi biang masalah karena penyelesaian masalahnnya sampai pada tingkat kepolisian dan tidak pernah dilanjutkan hingga persidangan di pengadilan. Demikian disampaikan Anggota DPD RI Sarah Lerry Mboeik kepada VN, Rabu (12/2) menanggapi berbagai persoalan kasus TKI yang tidak pernah dituntaskan. Kapolri harus segera memanggil Kapolda NTT untuk melakukan pemeriksaan terhadap setiap kasus buruh migran yang ditangani, sebab ada begitu banyak kasus yang ditangani oleh kepolisian, namun dalam perjalanannya kasus tersebut ditarik ke Mabes Polri, dan kasus tersebut tenggelam tanpa bekas, ungkapnya. Dia meminta, Kapolri untuk turun tangan mengatasi persoalan TKI di NTT. Kalau memang polisi di Polda tidak lagi 19

20 mengatasinya kita minta Kapolri turun tangan untuk mengatasinya. Masyarakat juga jangan tinggal diam. Kinerja kepolisian pun harus mendapat pengawalan dari masyarakat dan cara berpikir kepolisian yang menjadikan para TKI sebagai manusia kelas dua harus diubah, tandasnya. Selain itu, tambah Lerry, pemerintah harus membenahi sistem hukum yang berlaku, serta DPR agar segera mensahkan RUU tentang TKI sehingga ada efek jera bagi para pelaku penjualan manusia yang selama ini tidak tersentuh oleh hukum. Dengan adanya UU TKI ini, jelasnya keberadaan TKI dan TKW akan mendapatkan perlindungan dan kepastian hukum dari negara. Satgas TKI juga harus kembali ditempatkan di Bandara El Tari untuk memantau langsung pengiriman TKI nonprosedural. Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja, BP3TKI NTT Jhon Salukh mengatakan, moratorium bagi negara Malaysia telah dicabut sejak tahun 2013 lalu. Alasan pencabutan ini ditentukan oleh Pusat karena adanya perbaikan dan pembenahan- pembenahan dalam perlindungan dan jaminan kepastian akan semakin baik bagi para TKI dan TKW. Karena itu, pengiriman TKI yang melalui prosedurnya, tidak manjadi soal. Akan tetapi jika ada persoalan, kami selalu berkoordinasi dengan pihak yang berwajib. Dan proses hukumnya diserahkan kepada mereka, jelasnya. 10 Sabtu, 15 KP3 laut gagalkan pengiriman 24 TKI Ilegal (VN, Hal 9) Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan KP3 Laut Tenau Kupang kembali menggagalkan pengiriman 24 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tujuan Sorong, Papua via Makasar. 24 orang yang diberangkatkan dengan Kapal Motor Bukit Siguntang Ini tidak memiliki berkas ketenagakerjaan yang lengkap. Disaksikan VN di Pelabuhan Tenau Kupang, Jumat, (13/2) sebanyak 24 TKI ini ditahan anggota KP3 Laut di terminal Keberangkatan Dermaga Tenau Kupang. Dari hasil interogasi 11 orang berasal dari Kabupaten Rote Ndao, delapan orang dari Kabupaten TTS dan lima orang dari Kabupten Belu. Empat diantaranya perempuan dan dua orang dibawah umur.sementara perekrut para TKI ini melarikan diri ketika hendak diamankan petugas. 11 Rabu, 15 Polisi Amankan 24 Canker Ilegal (TE, Hal. 9,10) Aparat kepolisan di subsektor KP3 Laut Tenau kembali mengamankan 24 calon tenaga kerja (canaker) ilegal yang hendak di berangkatkan dengan KM. Bukit Siguntang dari pelabuhan Tanjung Lontar Tenau Kupang sekitar pukul wita, Jumat (14/2). Para canaker yang diamankan petugas KP3 Laut Tenau, terdiri dari 20 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, 20

21 dimana dari jumlah tersebut 10 orang berasal dari Kabupaten Rote Ndao, lima orang dari Kabupaten Belu dan Sembilan orang dari TTS. Komandan KP3 Laut Tenau, Iptu. Benediktus Min, kepada wartawan mengatakan, dari para pencanker yang hendak di berangkatkan secara ilegal ke Serawak, Malaysia, terdapat empat orang yang masih di bawah umur. 12 Rabu, 15 Marak TKI Ilegal, Pemkab Flotim Terbitkan Perda (TE, Hal 15) Kabupaten Flores Timur merupakan salah satu lumbung penghasil Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Mengantisipasi masalah seputar TKI, pemerintah menetapkannya dalam Peraturan Daerah (Perda). Perda itu mengatur tentang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri asal Kabupaten Flores Timur. Perda bernomor 11 Tahun 2013 itu telah ditetapkan pada bulan Agustus tahun 2013 silam. Kepada Dinas Sosial dan tenaga kerja Flores timur. 13 Senin, 17 KP3 Tenau Gagalkan Pengiriman CTKI (PK, Hal 11) Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Laut, Tenau, berhasil menggagalkan pengiriman 24 calon tenaga kerja (CTKI) ilegal di pelabuhan itu, Jumat (14/2/). Para CTKI itu diamankan saat hendak menumpang KM Bukit Siguntang menuju Nunukan, Kalimantan Timur. Kapolres Kupang Kota, AKBP Tito Prayitno, yang dikonfirmasi melalui Wakapolres, Kompol Yulian Perdana, Sabtu (15/2/) siang, membenarkannya. Ia menjelaskan, ke-24 calon TKI itu diamankan Kepala KP3 Laut Tenau, Iptu Benediktus Min, bersama anggotanya. Yulian mengatakan, diduga ke-24 CTKI ilegal itu hendak dikirim ke Serawak, Malaysia. Para CTKI yang terdiri dari 20 laki-laki dan empat perempuan itu akan dipekerjakan di perkebunan dan pembantu rumah tangga. Ia mengatakan, 24 CTKI yang diamankan berasal dari Rote dan Timor. Rinciannya 10 orang dari Rote, lima dari Belu, Sembilan dari Timor Tengah Selatan. Saat diperiksa kelengkapan dokumen, kata Yulian, empat orang diantaranya masih dibawah umur (umur belum sampai 18 tahun, Red). Tak hanya itu, katanya, beberapa diantaranya mengaku dipungut biaya Rp 3 juta hingga Rp 5 juta, agar dapat bekerja di Malaysia. 14 Sabtu, 18 Wilfrida Terbukti Mengalami Ganguan Jiwa (VN, Hal 9) Hasil pemeriksaan tim dokter dari Malaysia yang langsung mendatangi keluarga Wilfrida di Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu menyatakan kejiwaan wilfrida memang tergangu akibat lingkungan sekitar dan situasi baru di Malaysia saat ia bekerja. Pembuktian ini akan disampaikan dalam sidang lanjutan, saat pemeriksaan saksi ahli. Demikian dikatakan Kepala Seksi Penempatan BP3TKI NTT Jhon Salukh Kepad VN, Senin, (17/2). Dia mengatakan sesuai informasi yang diperoleh pihaknya dari KBRI di Malaysia 21

22 beberapa saat yang lalu, saat ini masih di periksa para saksi yang diajukan tim jaksa dari pengadilan Malaysia. Sedangkan pemeriksaan tim ahli (para dokter) yang mendatangi langsung kampung Wilfrida di Faturika akan dijadwalkan setelah pemeriksaan para saksi selesai Sabtu, 18 Senin, 19 KP3 Laut Kembali Amankan 14 TKI Ilegal (VN, Hal 9) Lagi 14 CTKI Ilegal Diamankan (PK, Hal 11) Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Laut Tenau Kupang kembali mengamankan 14 calon TKI ilegal yang hendak diberangkatkan dengan Kapal Motor Awu melalui Pelabuhan Tenau Kupang, Sabtu (15/2) sekitar pukul Wita. Para TKI yang berasal dari Kabupaten Belu, TTU, TTS, dan Kabupaten Kupang ini diiming-imingi bekerja di Malaysia dengan gaji yang menjanjikan. Demikian dikatakan Wakil Kapolres Kupang Kota Kompol Yulian Perdana melalui nya yang diterima VN, Senin (17/2). Dia mengatakan, pada Jumat (14/2) lalu KP3 Laut mengamankan 25 calon TKI ilegal. Keesokan harinya, Sabtu (15/2) sekitar pukul Wita KP3 Laut yang dikomandani oleh Iptu Benediktus Min berhasil mengamankan 14 calon TKI Ilegal yang hendak diberangkatkan via kapal Awu di Pelabuhan Tenau Kupang. Dalam penindakan kali ini petugas polisi dari KP3 Laut Tenau berhasil pula menangkap satu orang oknum perekrut berinisial EX (35), warga asal Kapan, Kabupaten TTS. Saat diamankan EX hendak melarikan diri tetapi berhasil ditangkap polisi, jelas Yulian. Dia membeberkan, para TKI ini berasal dari Kabupeten Belu, TTU, TTS, dan Kabupaten Kupang. Dua di antara mereka masih di bawah umur yakni AN (16) asal TTS dan YM (17) asal TTU. Mereka diiming-imingi bekerja di Malaysia dengan gaji yang menjanjikan, ujar Yulian. Dia menambahkan, saat ini, para TKI sudah diamankan dan diserahkan kepada pihak Disnakertrans NTT. Kita berharap bahwa tanggung jawab pengawasan dan pembinaan bukan hanya diserahkan kepada pihak kepolisian, namun seluruh elemen turut meminimalisir peristiwa seperti ini. Mulai dari orangtua, tokoh agama, akademisi, dan pemerintah harus mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat dan kewirausahaan agar warga terhindar dari praktek-praktek seperti ini, pintanya. Aparat KP3 Laut Tenau kembali berhasil mengamankan calon tenaga kerja ilegal (CTKI) di Pelabuhan Tenau Kupang. Para CTKI diamankan saat hendak menumpang Kapal Awu di Pelabuhan Tenau Kupang, Sabtu (15/2/). "Sehari sebelumnya, Jumat ( 14/2/) lalu kami mengamankan 25 calon TKI ilegal, keesokannya Sabtu (15/2/) sore sekitar pukul Wita, Iptu Benediktus Min, anggota KP3 Laut Tenau berhasil kembali mengamankan 14 22

23 calon tki illegal yang hendak diberangkatkan via Kapal Penumpang Awu," ujar Wakapolres Kupang Kota, Kompol Yulian Perdana kepada Pos Kupang, Selasa (18/2/) siang. Ia menjelaskan, penindakan kali ini petugas polisi berhasil menangkap satu orang oknum perekrut berinisial EX (35), asal Kapan, Kabupaten TTS. Oknum EX ditangkap saat hendak mencoba melarikan diri dari pemeriksaan petugas. 17 Senin, 19 RPK Tekan Trafficking Di Kota Kupang (PK, HAL 11) Rumah Perempuan Kupang (RPK) menggandeng Pemerintah Kota Kupang dan pihak kepolisian membina para pelajar di Kota Kupang. Lembaga yang konsen dengan masalah perempuan dan anak ini melakukan sosialisasi tentang trafficking kepada para siswa di Kota Kupang. Koordinator Umum RPK, Libby SinlaEloE, yang ditemui di Kupang, Rabu (19/2/) mengatakan, sosialisasi yang dilakukan RPK dengan menggandeng Pemkot Kupang dan kepolisian, sebagai langkah menekan masalah trafficking bagi anak di bawah umur yang selama terjadi bagi tenaga kerja asal NTT di luar negeri. Ia mengatakan, sosialisasi di sekolahsekolah merupakan kerjasama RPK dengan Terre des Hommes (TDH) Belanda. 18 Jumat, 21 Lagi, TKI Asal NTT Dipulangkan (VN, Hal 1) TKI asal NTT yang bekerja di Malaysia kembali tertimpa masalah. Kali ini, sebanyak 12 TKI ilegal. Agen penyalur para TKI tidak bertanggungjawab mengurus izin tinggal maupun perpanjangan pasport para TKI tersebut sehingga mereka ditangkap dan dideportasi ke Indonesia. Belasan TKI itu tiba di Kupang dengan KM Umsini di Pelabuhan Tenau, Kupang, Kamis (20/2) petang sekitar pukul Wita. Pada saat bersamaan, aparat kepolisian juga menggagalkan pemberangkatan 30 calon TKI ilegal melalui kapal yang sama. Para TKI ilegal ini, baik yang dideportasi maupun yang digagalkan pemberangkatannya, ditangani petugas KP3 Laut dan selanjutnya dibawa ke kantor Dinas Nakertrans NTT. 19 Jumat, 21 Disnakertrans Gagalkan Keberangkatan TKW (VN, Hal 11) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumba Timur berhasil menggagalkan keberangkatan Ridja Ana Ama, warga RT 13/ RW 07 Desa Nggongi, Kecamatan Karera, untuk menjadi tenaga kerja wanita (TKW) yang rencananya akan bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Jakarta. Kepala Seksi Pelatihan Penggunaan Tenaga Kerja (P2TK) Disnakertrans Sumba Timur Lapu Ndapa Kamang Kepada VN, Kamis (20/2) menjelaskan, peristiwa tersebut berawal dari informasi yang disampaikan Kadis Nakertrans Kabupaten 23

24 Sumba Timur Umbu Hapu Mbeju. Saat itu, jelas Lapu Ndapa, Kadis Nakertrans Umbu Hapu Mbeju hendak berangkat ke Jakarta melalui Bandara Umbu Mehang Kunda. Karena merasa janggal dengan kehadiran Ridja yang mau diberangkatkan ke Jakarta, kata Lapu Ndapa, Kadis Umbu Hapu Mbeju menelpon dan menginformasikan bahwa akan ada pengiriman TKW tersebut Senin, 24 Senin, 24 Kematian TKW Asal TTS Mencurigakan (VN, Hal 2) Pergi Tanpa Pesan Pulang Jadi Mayat (VN, Hal 7) Jenazah Marni yang bekerja sebagai buruh di perusahaan sarang Burung Walet milik pengusaha berkebangsaan Arab Saudi bernama Mohar, sejak tahun 2010 lalu itu, tiba di Bandara El Tari Kupang Sabtu (22/2) tengah malam dengan pesawat Lion Air. Disaksikan VN, setelah diturunkan dari pesawat, jenazah Marni langsung dibawa ke RSUD WZ Johannes Kupang untuk diautopsi. Dalam pemeriksaan tersebut, ditemukan adanya kejanggalan dari tubuh Marni sehingga pihak keluarga marah dan tidak menerima. Ada kejangggalan. Ada memar-memar di tubuh Marni sehingga kami bersepakat untuk menitipkan jenazahnya di RS dan melapor kepada polisi agar diproses hukum, ungkap Nifron Baun, kerabat Marni di ruang instalasi pemulasaran jenazah (IPJ). Selanjutnya pada Minggu (23/2) sekitar pukul Wita, keluarga korban menuju Polres Kupang Kota untuk melaporkan kejanggalan tersebut. Mereka diterima piket KSPK Polres Kupang Kota Briptu Bobby Mooy dan langsung di ambil keterangannya. Satuan Intel Polres Kupang langsung diterjunkan dan menangkap Rebeka Ledoh dan Demaris Nggoen yang diduga kuat sebagai penyalur Marni dan 24 rekan lainnya ke Medan. Informasi yang dihimpun Minggu (23/2) malam menyebutkan, Rebbeca dan Demaris sempat diperiksa Polres Kupang Kota dan pada Minggu siang, keduanya telah diserahkan ke Polda NTT dan ditahan untuk diproses secara hukum. Hidup dan mati adalah kekuasaan Tuhan. Kapan waktunya dimana tempatnya menjadi misteri kekuasaan Tuhan. Manusia hanya bisa menerima dan menjalaninya. Begitupula nasib anak manusia yang bernama Marni Baun (23), seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Tune, Kecamatamn Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, yang meningal di Medan, Sumatera Utara, Marni adalah seoarang TKW yang bekerja di tempat usaha sarang burung walet milik pengusaha Mohar berkebangsaan Arab, di jalan Brigjen Katamso, Komplex family Nomor lingkungan I, Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Semua keluarga tidak menyangka kepergian Marni begitu cepat dan tanpa pesan. Tahun 2010 Marni meninggalkan kampung halamannya.tidak ada satu 24

25 katapun yang disampaikan kepada orangtuanya, keluarga atau kenalan sekampungnya. Marni bagaikan misteri menghilang tanpa kabar berita. 22 Rabu, 24 Jadi TKW di Medan Pulang Jadi Mayat (TE, Hal 9,10) Marni diduga meningal dunia akibat mengalami tindak kekerasan fisik saat bekerja pada salah satu perusahan sarang burung walet di Medan, Sumatera Utara sejak 2012 lalu. Jenazah Marni diterbangkan dari Medan menggunakan pesawat Lion Air. Dan tiba di Bandara El Tari Kupang sekitar wita, Sabtu (22/2). Pihak keluarga menjemput kemudian membawa jenazah ke ruang Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang untuk dilakukan autopsi. Orangtua dan keluarga besar mendesak polisi untuk melakukan autopsi setelah secara resmi melaporkan kasus dugaan kematian tidak wajar yang dialami Marni ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolres Kupang Kota. 23 Selasa, 25 Satgas TKI Belum Bertugas Maksimal (VN, Hal 10) Satuan Tugas (Satgas) TKI NTT yang meliputi berbagai unsur termasuk Polri dinilai belum maksimal menangani kasus TKI ilegal yang terjadi di NTT. Pasalnya, bukan saja TKI ilegal lolos ke daerah tujuan tetapi juga kasus-kasus TKI ilegal yang ditangani polisi belum membuahkan hasil yang maksimal. Anggota DPRD Provinsi NTT Alex Kase kepada VN, Senin (14/2) mengatakan, masalah TKI ilegal di NTT sangat memprihatinkan, sebab dalam penegakan hukum pun sangat lemah. Kami meminta agar pihak-pihak berwajib dapat menindak tegas para pelaku sehingga ada efek jera, tegasnya. Dia menambahkan, semua pihak harus bertanggung jawab dalam mengurusi masalah TKI ilegal dengan hati nurani sehingga tidak ada korban TKI ilegal lagi. Selama ini Satgas TKI belum maksimal bekerja sehingga masalah TKI ilegal terus terjadi, jelasnya. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi NTT John Hawula mengaku, gugus tugas dalam Satgas TKI perlu pembenahan. Masih butuh pembenahan dalam koordinasi antar semua gugus tugas karena belum semua aktif bekerja, tandasnya. Kepala Seksi Penempatan BP3TKI NTT John Salukh mengatakan, koordinasi lintas sektor dalam memberantas TKI ilegal telah dilakukan maksimal, namun kasus TKI ilegal makin tinggi. Hal ini disebabkan karena belum adanya tingkat kesadaran masyarakat masih sangat rendah terhadap penanganan kasus TKI ilegal. 25

26 24 Jumat, 28 Pengirim Marni Jadi Tersangka (VN, Hal 3) Pengirim Marni Baun TKW asal TTS yang meninggal di Medan, Sumatra Utara (Sumut), kini telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Polda NTT. Namun mengenai penyebab kematian Marni saat ini Polda NTT masih menunggu hasil autopsi dan masih berkoordinasi dengan Polda Sumut. Kapolda NTT Brigjenpol I Ketut Untung Yoga Ana menjelaskan, Proses hukuman yang mejelaskan, proses hukum terhadap pengirim Marni ke Medan telah dilaksanakan dan terus berjalan. Saat ini penyidik tengah memproses kelengkapan berkas pelaku untuk di limpahkan ke jaksa. Sementara kita lengkapi berkas untuk dilimpahkan, ujar Yoga Ana di Kupang, Kamis (27/2). 25 Jumat, 28 Jenazah Maksimus Tiba di Kupang (VN, Hal 10) Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Maksimus Tuas (35) Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, yang tewas di tembak di Malaysia tiba di Bandara El Tari Kupang, Kamis (27/2) sekitar pukul wita jenazah Maksimus langsung diberangkatkan ke kampung halamannya kemarin. Maksimus di kabarkan tewas ditembak saat berburu babi hutan bersama teman majikannya bernama Chong Kaming pada 18 lalu di perkebunan kelapa sawit di sebuah lokasi bernama Ipo sekitar 200 kilometer dari Kuala Lumpur. Namun Chong membantah penembakan tersebut disengaja. Kami belum tahu persis suami saya tertembak atau sengaja ditembak, kata Istri Maksimus, Riany. 26

Siaran Pers Kemenaker: TKI Legal Prosedural Aman, Selamat, Sejahtera Jumat, 07 April 2017

Siaran Pers Kemenaker: TKI Legal Prosedural Aman, Selamat, Sejahtera Jumat, 07 April 2017 Siaran Pers Kemenaker: TKI Legal Prosedural Aman, Selamat, Sejahtera Jumat, 07 April 2017 Setiap warga negara memiliki hak untuk memilih pekerjaannya baik itu di dalam maupun luar negeri. Negara memiliki

Lebih terperinci

DPO irgsc. Data Perdagangan Orang Januari 2014

DPO irgsc. Data Perdagangan Orang Januari 2014 DPO irgsc Data Perdagangan Orang Mengambil jenasah di cargo bagi para keluarga TKI seolah sudah menjadi pemandangan biasa di terminal cargo bandara. Mereka pergi sebagai manusia, dan pulang sebagai barang.

Lebih terperinci

DPO irgsc. Data Perdagangan Orang Maret 2014

DPO irgsc. Data Perdagangan Orang Maret 2014 DPO irgsc Data Perdagangan Orang Maret Marni Baun dan Rista Botha dua perempuan asal Molo, Kabupaten Timor Tengah Selatan meninggal setelah bekerja kurang lebih satu tahun diperbudak di pabrik sarang burung

Lebih terperinci

Data Perdagangan Orang (DPO) NTT Tahun 2014 & 2015

Data Perdagangan Orang (DPO) NTT Tahun 2014 & 2015 Data Perdagangan Orang (DPO) NTT Tahun 2014 & 2015 Dr. Dominggus Elcid Li and IRGSC Team Disampaikan dalam diskusi awal tahun di IRGSC, 3 Januari 2017 Struktur Presentasi Gambaran awal penelitian (tujuan,

Lebih terperinci

Apa itu migrasi? Apakah Migrasi Tenaga Kerja? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain.

Apa itu migrasi? Apakah Migrasi Tenaga Kerja? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain. Apa itu migrasi? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain. Apakah Migrasi Tenaga Kerja? 1 Manfaat Bekerja ke Luar Negeri Membantu ekonomi keluarga.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang

Lebih terperinci

BAB II ISU BURUH MIGRAN DAN MIGRANT CARE. CARE sebagai Non-Government Organization. Pembahasan tentang sejarah baik dari

BAB II ISU BURUH MIGRAN DAN MIGRANT CARE. CARE sebagai Non-Government Organization. Pembahasan tentang sejarah baik dari BAB II ISU BURUH MIGRAN DAN MIGRANT CARE Bab ini akan menjelaskan tentang awal mula munculnya isu buruh migran di Indonesia, pada bab ini penulis akan mencoba memaparkan tentang kondisi buruh migran dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. ANDALAN MITRA PRESTASI (CABANG TANJUNG BALAI KARIMUN)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. ANDALAN MITRA PRESTASI (CABANG TANJUNG BALAI KARIMUN) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. ANDALAN MITRA PRESTASI (CABANG TANJUNG BALAI KARIMUN) A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT. Andalan Mitra Prestasi berdiri pada tanggal 4 Agustus 2008 sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah satu penyumbang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2008 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.68, 2013 HUKUM. Keimigrasian. Administrasi. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5409) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa keimigrasian merupakan bagian dari perwujudan

Lebih terperinci

PERDAGANGAN ORANG (TRAFFICKING) TERUTAMA PEREMPUAN & ANAK DI KALIMANTAN BARAT

PERDAGANGAN ORANG (TRAFFICKING) TERUTAMA PEREMPUAN & ANAK DI KALIMANTAN BARAT PERDAGANGAN ORANG (TRAFFICKING) TERUTAMA PEREMPUAN & ANAK DI KALIMANTAN BARAT BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, ANAK, MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI KALIMANTAN BARAT JL. SULTAN ABDURRACHMAN NO.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (UNIT PPA)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

Analisa Media Edisi November 2013

Analisa Media Edisi November 2013 Perlindungan Setengah Hati Tenaga Kerja Indonesia Memberikan perlindungan terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehiduan bangsa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SIARAN PERS LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) PADANG Nomor : 03/S.Pers/LBH-PDG/II/2017 tentang

SIARAN PERS LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) PADANG Nomor : 03/S.Pers/LBH-PDG/II/2017 tentang SIARAN PERS LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) PADANG Nomor : 03/S.Pers/LBH-PDG/II/2017 tentang CATATAN AWAL TAHUN FAIR TRIAL TUMPULKAH HUKUM TERHADAP APARAT PELAKU KEKERASAN? Gambar 1 jumlah kasus 2010-2016

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tamba

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1370, 2015 BNP2TKI. Calon TKI. Daerah Perbatasan. Kabupaten Nunukan. Penempatan. Pelayanan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment),

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment), BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1 Hal ini harus selaras dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dalam mengadvokasi buruh migran perempuan Indonesia di Malaysia dalam

BAB V PENUTUP. dalam mengadvokasi buruh migran perempuan Indonesia di Malaysia dalam BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan Skripsi ini meneliti mengenai strategi yang digunakan Migrant CARE dalam mengadvokasi buruh migran perempuan Indonesia di Malaysia dalam kasus Wilfrida Soik. Wilfrida merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bernegara. Penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia diarahkan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bernegara. Penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia diarahkan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia mempunyai tugas, fungsi dan peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara. Penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia diarahkan

Lebih terperinci

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DHARMASRAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan bukti bahwa pemerintah belum mampu mengatasi masalah pengangguran di dalam negeri. Fenomena ini tampil sebagai solusi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DIVERSI DAN PENANGANAN ANAK YANG BELUM BERUMUR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Sirajuddin hanya seorang pelayan bakso dia bukan seorang teroris namun dibunuh oleh Densus 88.

Sirajuddin hanya seorang pelayan bakso dia bukan seorang teroris namun dibunuh oleh Densus 88. Sepak terjang Densus 88 kian hari kian terkuak. Bukan profesionalisme yang dimunculkan, tapi kebrutalan yang tidak sesuai dengan jati dirinya sebagai penegak hukum. Walhasil banyak pihak sekarang menuntut

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DIVERSI DAN PENANGANAN ANAK YANG BELUM BERUMUR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja

I. PENDAHULUAN. setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja atau angkatan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Peradilan Pidana Anak adalah keseluruhan proses penyeles

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Peradilan Pidana Anak adalah keseluruhan proses penyeles LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.194, 2015 PIDANA. Diversi. Anak. Belum Berumur 12 Tahun. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5732). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR KECAMATAN KERUAK DESA TANJUNG LUAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR KECAMATAN KERUAK DESA TANJUNG LUAR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR KECAMATAN KERUAK DESA TANJUNG LUAR PERATURAN DESA TANJUNG LUAR NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBINAAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL DESA TANJUNG LUAR YANG

Lebih terperinci

Gambaran Keamanan Pangan di Nusa Tenggara Timur: Pembahasan Penemuan Formalin dalam Ikan yang beredar di Provinsi NTT. Nike Frans

Gambaran Keamanan Pangan di Nusa Tenggara Timur: Pembahasan Penemuan Formalin dalam Ikan yang beredar di Provinsi NTT. Nike Frans IRGSC Policy Brief No 014, March 2015 Research and analysis from the Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) www.irgsc.org Gambaran Keamanan Pangan di Nusa Tenggara Timur: Pembahasan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INISIATIF. Tentang SISTEM PENGUNGKAPAN KASUS SAT RESKRIM DENGAN TEAM ELITE SAT SABHARA POLRES LOMBOK TIMUR

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INISIATIF. Tentang SISTEM PENGUNGKAPAN KASUS SAT RESKRIM DENGAN TEAM ELITE SAT SABHARA POLRES LOMBOK TIMUR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INISIATIF Tentang SISTEM PENGUNGKAPAN KASUS SAT RESKRIM DENGAN TEAM ELITE SAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1834, 2015 KEMENKUMHAM. TPI. Masuk dan Keluar. Wilayah Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.1834, 2015 KEMENKUMHAM. TPI. Masuk dan Keluar. Wilayah Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1834, 2015 KEMENKUMHAM. TPI. Masuk dan Keluar. Wilayah Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Keimigrasian merupakan bagian dari perwujudan

Lebih terperinci

RISALAH KEBIJAKAN PENYUSUN: ENY ROFI ATUL NGAZIZAH

RISALAH KEBIJAKAN PENYUSUN: ENY ROFI ATUL NGAZIZAH RISALAH KEBIJAKAN MENDORONG JAMINAN HAK ATAS BANTUAN HUKUM BAGI BURUH MIGRAN DALAM REVISI UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI PENYUSUN:

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2016 1 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.983, 2013 KEPOLISIAN. Penyidikan. Tindak Pidana. Pemilu. Tata Cara. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYIDIKAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk memberikan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 52/2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Ia menjadi pesakitan dengan tuduhan kepemilikan peluru secara ilegal. Persidangan pun berlangsung layaknya drama murahan.

Ia menjadi pesakitan dengan tuduhan kepemilikan peluru secara ilegal. Persidangan pun berlangsung layaknya drama murahan. Ia menjadi pesakitan dengan tuduhan kepemilikan peluru secara ilegal. Persidangan pun berlangsung layaknya drama murahan. Setelah diculik, disiksa dan dijebak dengan ransel berisi sejumlah peluru dan ditahan

Lebih terperinci

DATA PENEMPATAN TKI DAERAH ASAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 2011 S.D 2015 (S.D 30 APRIL)

DATA PENEMPATAN TKI DAERAH ASAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 2011 S.D 2015 (S.D 30 APRIL) BNP2TKI DATA PENEMPATAN TKI DAERAH ASAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 211 S.D 215 (S.D 3 APRIL) Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi Subbid Pengolahan Data, Bidang Pengolahan dan Penyajian

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Undang-undang Nomor 8 Drt. Tahun 1955 Tentang Tindak Pidana Imigrasi telah dicabut dan diganti terakhir dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pengaturan keimigrasian yang meliputi lalu lintas orang masuk atau ke luar wilayah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA http://www.beritasatu.com 1 Bengkulu - Kepala Polda Bengkulu, Brigjen Pol. M. Ghufron menegaskan,

Lebih terperinci

REKOMENDASI KEBIJAKAN KOALISI PEREMPUAN INDONESIA TERHADAP RUU PPILN

REKOMENDASI KEBIJAKAN KOALISI PEREMPUAN INDONESIA TERHADAP RUU PPILN REKOMENDASI KEBIJAKAN KOALISI PEREMPUAN INDONESIA TERHADAP RUU PPILN RUU PPILN Harus Sejalan dengan Agenda Pembangunan Nasional: Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN KENDAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN KENDAL Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL MAHKAMAH KONSTISI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

1. KBRI-Kuala Lumpur tidak optimal dalam menjalankan fungsi dan misi diplomatik dalam situasi perundingan/negosiasi terkait penyelesaian kasus

1. KBRI-Kuala Lumpur tidak optimal dalam menjalankan fungsi dan misi diplomatik dalam situasi perundingan/negosiasi terkait penyelesaian kasus BAB IV PENUTUP Berdasarkan data data dan analisa yang telah dilakukan di dalam penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa mekanisme penerapan layanan diplomatik oleh KBRI di Kuala Lumpur dalam memberikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pengaturan keimigrasian yang meliputi lalu lintas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ±278 juta orang) Mencerminkan sumber tenaga kerja yang juga besar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. ±278 juta orang) Mencerminkan sumber tenaga kerja yang juga besar. Jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia yang besar (sampai tahun 2013 mencapai ±278 juta orang) Mencerminkan sumber tenaga kerja yang juga besar. Jumlah penduduk yang besar

Lebih terperinci

Diduga Dana SOLID Kelompok Pertanian Bursel Disunat

Diduga Dana SOLID Kelompok Pertanian Bursel Disunat Friday, 19 February 2016 Diduga Dana SOLID Kelompok Pertanian Bursel Disunat Namrole - Diduga, dana Solid bagi 130 kelompok pertanian di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) disunat, oleh oknum-oknum di Badan

Lebih terperinci

DPO irgsc. Data Perdagangan Orang Juni 2014

DPO irgsc. Data Perdagangan Orang Juni 2014 DPO irgsc Data Perdagangan Orang Meskipun Provinsi NTT termasuk penyumbang human trafficking tertinggi di Indonesia, tetapi hingga, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT tidak memiliki database

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN CIANJUR KE LUAR NEGERI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN CIANJUR KE LUAR NEGERI PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN CIANJUR KE LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIANJUR, Menimbang

Lebih terperinci

DPO irgsc. Data Perdagangan Orang April

DPO irgsc. Data Perdagangan Orang April DPO irgsc Data Perdagangan Orang April Penculikan anak perempuan merupakan hal yang kerap terjadi di NTT. Sejumlah anak (dibawah 18 tahun) dikirim menjadi pembantu ke luar negeri atau di provinsi lain

Lebih terperinci

WALI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR... TAHUN... T E N T A N G

WALI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR... TAHUN... T E N T A N G PEMBAHASAN TANGGAL 16 OKTOBER 2015 WALI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR... TAHUN... T E N T A N G ZONA BEBAS PEKERJA ANAK DI KOTA SAMARINDA DENGAN

Lebih terperinci

WALI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ZONA BEBAS PEKERJA ANAK

WALI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ZONA BEBAS PEKERJA ANAK 1 SALINAN WALI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ZONA BEBAS PEKERJA ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA SAMARINDA, Menimbang

Lebih terperinci

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No No.757, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Sistem Informasi Penyidikan. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN 1 RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA PENGAWASAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN KOMISI III DPR RI DENGAN IRJEN (POL) DRS. DOLLY BAMBANG HERMAWAN (MANTAN KAPOLDA RIAU), BRIGJEN (POL) DRS. ZULKARNAIN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Keimigrasian merupakan bagian dari perwujudan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pengaturan keimigrasian yang meliputi lalu lintas

Lebih terperinci

Pelanggaran Hak-Hak Tersangka 2013 Wednesday, 01 January :00 - Last Updated Wednesday, 22 January :36

Pelanggaran Hak-Hak Tersangka 2013 Wednesday, 01 January :00 - Last Updated Wednesday, 22 January :36 Sejak 2 Januari 29 Desember 2013, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) melakukan pemantauan atau penelitian tentang dugaan pelanggaran hak-hak manusia yang difokuskan pada pelanggaran

Lebih terperinci

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.248, 2016 BPKP. Pengaduan. Penanganan. Mekanisme. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini pada hakekatnya adalah suatu usaha untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Selain itu, pembangunan nasional

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN BANDAR UDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA Dompu 2 Januari 2016 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN PEKERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN PEKERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN PEKERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M No.73, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Penyelenggaraan. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041) PERATURAN

Lebih terperinci

PENERIMAAN BRIGADIR POLRI TA POLDA NTT

PENERIMAAN BRIGADIR POLRI TA POLDA NTT PENERIMAAN BRIGADIR POLRI TA. 2014 POLDA NTT LATAR BELAKANG EVALUASI ANIMO PENDAFTAR BRIGADIR POLWAN TA. 2013 DI POLDA NTT NO PANDA / SUB PANDA JUMLAH PENDAFTAR POLKI POLWAN % ANIMO POLWAN DIBANDING POLKI

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia \ Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA PELAKSANAAN KEMITRAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB 2 DATA & ANALISA BAB 2 DATA & ANALISA 2.1 Data & Literatur 2.1.1. Data Umum tentang Tilang 2.1.1.1. Prosedur Tilang Polisi yang memberhentikan pelanggar wajib menyapa dengan sopan serta menunjukan jati diri dengan jelas.

Lebih terperinci

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARAN BARAT RESOR BIMA KOTA STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) Tentang PENGGELEDAHAN TINDAK PIDANA NARKOBA POLRES BIMA KOTA Menimbang : Semakin berkembangnya

Lebih terperinci

KASUS ETIKA PROFESI POLISI BUNUH ANAK KANDUNG Brigadir Petrus Bakus

KASUS ETIKA PROFESI POLISI BUNUH ANAK KANDUNG Brigadir Petrus Bakus KASUS ETIKA PROFESI POLISI BUNUH ANAK KANDUNG Brigadir Petrus Bakus Nama anggota : NAMA NIM Agung Dwi Laksono 14102003 Ayu Rakhmawati 14102010 Bona Putra Sembiring 14102014 M. Fariz Azzam 14102030 Sania

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI)

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa perdagangan orang

Lebih terperinci

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah penduduk dunia meningkat sangat pesat, ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah penduduk dunia meningkat sangat pesat, ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertambahan jumlah penduduk dunia meningkat sangat pesat, ditandai dengan tingkat kelahiran yang lebih besar dibandingkan dengan tingkat kematian serta penyebaran

Lebih terperinci

RAHASIA. INFORMASI KHUSUS Tanggal 15 Januari 2017

RAHASIA. INFORMASI KHUSUS Tanggal 15 Januari 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR DIREKTORAT INTELIJEN KEAMANAN Nomor : R / Infosus / 04 / I / 2017 / DIK INFORMASI KHUSUS Tanggal 15 Januari 2017 I. PERIHAL Rencana aksi unjuk

Lebih terperinci

PENGERTIAN TRAFFICKING

PENGERTIAN TRAFFICKING PENGERTIAN TRAFFICKING 2 Trafficking adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYIDIKAN PELANGGARAN PIDANA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH DAN DEWAN

Lebih terperinci

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G PERATURAN TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA PADI Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia berdampak

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARA HAJI KHUSUS DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG 1 NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG, Menimbang: a. bahwa dalam upaya preventif guna memberikan perlindungan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KATINGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan perlindungan dan

Lebih terperinci