LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 58 TAHUN 2012 TANGGAL : 14 November 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 58 TAHUN 2012 TANGGAL : 14 November 2012"

Transkripsi

1 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 58 TAHUN 2012 TANGGAL : 14 November 2012 MEKANISME PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH, BANTUAN SOSIAL, BANTUAN KEUANGAN DAN BAGI HASIL PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI A. BELANJA HIBAH I. HIBAH (1) Penganggaran. a. Permohonan hibah disampaikan secara tertulis kepada Bupati Banyuwangi dilengkapi dengan Rencana Penggunaan dan Rencana Anggaran oleh pemohon bantuan hibah ditanda tangani oleh kepala/pimpinan pemohon Hibah; b. Bupati Banyuwangi menunjuk SKPD terkait untuk melakukan monitoring dan evaluasi usulan sebagaimana huruf (a) untuk memastikan bantuan hibah tepat sasaran; c. Kepala SKPD terkait sebagaimana dimaksud huruf (b) menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi berupa rekomendasi kepada Bupati melalui TAPD; d. TAPD memberikan pertimbangan kepada Bupati Banyuwangi berdasarkan rekomendasi dari kepala SKPD sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan daerah; e. Rekomendasi Kepala SKPD dan pertimbangan TAPD sebagaimana dimasud huruf (c) dan huruf (d) menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran hibah dalam rancangan KUA dan PPAS, alokasi anggaran hibah berupa uang, barang, dan/atau jasa; f. Hibah berupa uang dicantumkan dalam RKA-PPKD sedangkan hibah berupa barang atau jasa dicantumkan dalam RKA-SKPD; g. RKA-PPKD dan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud huruf (f) menjadi dasar penganggaran hibah dalam APBD sesuai peraturan perundangundangan; h. penganggaran hibah berupa uang berdasarkan atas DPA-PPKD sedangkan penganggaran hibah berupa barang atau jasa berdasarkan atas DPA-SKPD; i. Hibah kepada masyarakat/organisasi Kemasyarakatan harus memiliki kepengurusan yang jelas dan berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengetahui Kepala Desa/Kelurahan dan Camat setempat; j. Hibah kepada organisasi Kemasyarakatan diberikan kepada Organisasi kemasyarakatan (yang dibentuk berdasarkan peraturan perundangundangan) dengan persyaratan: 1. harus sudah terdaftar pada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan; 1

2 2 2. berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan memiliki Sekretariat tetap; k. Hibah kepada masyarakat diberikan kepada kelompok orang yang memiliki kegiatan tertentu dalam bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan non profesional dengan persyaratan: 1. memiliki kepengurusan yang jelas; 2. berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. (2) Pelaksanaan dan Penatausahaan a. SKPD terkait dengan dasar Perda tentang APBD dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD mengajukan draf Keputusan Bupati kepada Bupati dengan tembusan Bagian Hukum Setda Kabupaten Banyuwangi tentang penetapan daftar dan alokasi besaran penerima hibah dan bantuan sosial; b. Setelah terbit Surat Keputusan Bupati tentang daftar penerima hibah dan alokasi besaran dana penerima hibah dan bantuan sosial, maka SKPD terkait melakukan verifikasi kelengkapan penerima bantuan untuk diajukan pencairannya kepada Kepala BPKAD Kab. Banyuwangi c. PPTK PPKD meneliti kelengkapan dokumen permohonan pencairan, apabila persyaratan sudah sesuai ketentuan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) belanja tidak langsung hibah dan bantuan sosial pada PPKD mengajukan permohonan untuk mendapat persetujuan pencairan kepada Pengguna Anggaran (PA) PPKD, setelah mendapat persetujuan dari PA PPKD, Bendahara pengeluaran hibah (PPKD) membuat Surat permintaan pembayaran (SPP) yang ditujukan kepada Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) PPKD untuk diteliti kelengkapan SPP selanjutnya PPK menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) yang ditanda tangani oleh PA PPKD, setelah ditandatangani oleh PA PPKD berkas tersebut dikirim kepada Bendahara Umum Daerah (BUD) untuk diproses penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D); d. SP2D dikeluarkan atas nama rekening lembaga/organisasi/kelompok penerima hibah sesuai dengan besaran dana hibah yang akan diterima, kecuali beasiswa atau anggota masyarakat rekening dapat langsung memakai nama si penerima hibah; e. Semua proses penerimaan melalui transfer ke rekening penerima hibah; f. Penyaluran/penyerahan dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kepada penerima hibah dilakukan setelah penandatanganan NPHD dan Pakta Integritas; g. NPHD ditanda tangani oleh Bupati Banyuwangi atas nama Pemerintah Kabupaten dengan Penerima Hibah, apabila nilai dana dalam NPHD dibawah Rp (seratus juta) Kepala SKPD terkait dapat menandatangani NPHD dengan penerima hibah atas nama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sesuai peraturan perundang-undangan. (3) Pelaporan dan Pertanggungjawaban a. Penerima hibah bertanggungjawab secara formal dan material atas penggunaan dana hibah yang diterima; b. Pertanggungjawaban penerima hibah meliputi:

3 3 - Laporan penggunaan dana hibah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya yang telah disesuaikan; - Surat Pernyataan tanggungjawab yang menyatakan bahwa dana hibah telah digunakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya yang telah disesuaikan; - Bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai peraturan perundang-undangan. c. Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud huruf (b) paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah dana hibah diterima untuk penyerapan/pemberian dana sebelum bulan Desember, sedang penyerapan/pemberian dana pada bulan Desember paling lambat tanggal 10 bulan Januari Tahun Anggaran berikutnya harus dilaporkan Kepada Bupati Banyuwangi melalui PPKD tembusan SKPD terkait; d. Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud huruf c yang berupa uang dikirim kepada Bupati melalui PPKD tembusan SKPD terkait, sedang bantuan berupa barang dikirim kepada Bupati melalui SKPD terkait; e. Pertanggungjawaban menyertakan: - Surat pernyataan bahwa SPJ sudah dilaksanakan sesuai NPHD; - Foto Copy SP2D; - Foto Copy Rekening Transfer Dana Hibah; - Bukti-Bukti Pengeluaran. f. Selanjutnya SKPD terkait melakukan Monitoring dan Evaluasi kebenaran dan kelengkapan dokumennya apabila ditemukan penyimpangan untuk dilaporkan kepada Bupati Banyuwangi dengan tembusan Inspektorat Kabupaten Banyuwangi; g. SKPD terkait melakukan teguran apabila penerima hibah belum melaporkan penggunaan dan pertanggungjawaban dana hibah. I.1. HIBAH KEPADA PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH LAINNYA/INSTANSI VERTIKAL A. Pelaksanaan A.1 Hibah kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah Lainnya/Instansi Vertikal Persyaratan: a. Permohonan penerima hibah dengan dasar Perda tentang APBD Kabupaten Banyuwangi dan Perbup tentang penjabaran APBD Kabupaten Banyuwangi, kepala SKPD terkait mengajukan Surat kepada Bupati dengan tembusan Bagian Hukum Setda Kab. Banyuwangi untuk menetapkan Surat Keputusan Bupati Banyuwangi tentang penetapan daftar penerima hibah dan alokasi besaran dana yang akan di hibahkan; b. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banyuwangi, Kepala SKPD terkait menerbitkan NPHD yang ditanda tangani bersama oleh Bupati dan Penerima Hibah, NPHD berisi: 1. Pemberi dan penerima hibah; 2. Tujuan pemberian hibah; 3. Besaran/rincian penggunaan hibah yang akan diterima;

4 4 4. Hak dan kewajiban; 5. Tata cara penyaluran/penyerahan hibah; 6. Tata cara pelaporan hibah. c. Selanjutnya SKPD terkait melakukan verifikasi ulang kelengkapan dan kebenaran dokumennya untuk diajukan proses pencairan kepada PPKD dengan dilengkapi: 1. Surat Permohonan dari SKPD terkait untuk mencairkan dana hibah kepada Kepala BPKAD Kab. Banyuwangi selaku PA; 2. Permohonan penerima hibah (Proposal) berisi pengajuan Rencana Anggaran Biaya; 3. Surat Keputusan Bupati Banyuwangi tentang daftar penerima hibah dan besaran dana hibah; 4. Kuitansi bermaterei yang distempel ditanda tangani kepala/ketua Instansi, mengetahui PPTK, KPA dan PA PPKD; 5. Pernyataan Kesanggupan menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban sesuai NPHD paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah dana diterima; 6. Foto Copy Rekening atas nama Instansi Penerima; 7. Foto Copy KTP Kepala Instansi dan Bendahara; 8. DPA-PPKD; 9. SPD-PPKD; 10. Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). II. HIBAH KEPADA BADAN/LEMBAGA/ORGANISASI SWASTA/ORGANISASI KEMASYARAKATAN MELIPUTI: Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta/Organisasi Kemasyarakatan ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan pemerintah daerah dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat. 1. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, Bantuan Administrasi Sekolah (BAS), Bantuan Manajemen Mutu (BOMM), Penyediaan Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS), Hibah Penyelenggaraan Lomba-Lomba di Sekolah, Hibah Operasional Politeknik, Hibah Beasiswa Mahasiswa Politeknik Banyuwangi dan Hibah kepada Satuan Pendidikan. a. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak- Kanak (TK) Negeri. a.1. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini diberikan kepada pendidikan PAUD dan TK Negeri dalam rangka membebaskan siswa dari biaya pendidikan tanpa mengurangi mutu; a.2. Besar Hibah Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia (PAUD) dan TK Negeri ditetapkan sesuai permohonan yang telah ditetapkan berdasarkan atas DPA-PPKD, selanjutnya diterbitkan Keputusan Bupati tentang lokasi dan alokasi penerima hibah PAUD dan TK.

5 5 b. Bantuan Administrasi Sekolah (BAS) b.1. Hibah Bantuan Administrasi Sekolah (BAS) dipergunakan untuk pembiayaan tambahan dana operasional bagi SD/SMP Negeri dan Swasta/SDLB/SMPLB Standar Khusus Negeri dan Swasta/SMP Terbuka/SMP Satu Atap serta untuk tambahan pembiayaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) SD/SMP Negeri dan Swasta, SD/SMP Sekolah Standar Nasional Negeri dan Swasta/SMP Satu Atap/MI dan MTs Swasta; b.2. Besar Hibah Bantuan Administrasi Sekolah ditetapkan sesuai permohonan yang telah ditetapkan berdasarkan atas DPA-PPKD, selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. c. Penyediaan Bantuan Opersional Manajemen Mutu (BOMM) c.1. Penyediaan Bantuan Manajemen Mutu (BOMM) diberikan kepada SMA/SMK Negeri sebagai biaya operasional sekolah dan diberikan kepada MA Negeri/Swasta untuk penyelenggara Ujian Nasional; c.2. Besar Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) ditetapkan sesuai permohonan yang telah ditetapkan berdasarkan atas DPA- PPKD, selanjutnya ditetapkan oleh Keputusan Bupati. d. Penyediaan Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Diniyah dan Guru Swasta (BPP MDGS) d.1. Sumber dana bantuan berasal dari bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan APBD Kabupaten selanjutnya disalurkan sesuai dengan Pedoman Teknis Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Diniyah dan Guru Swasta yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur; d.2. Besarnya dana hibah untuk penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Diniyah dan Guru Swasta yang di anggarkan dalam APBD Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sesuai dengan DPA-PPKD, selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. e. Hibah Satuan Pendidikan untuk Pembangunan Gedung, Rehabilitasi, Pembangunan Ruang Kelas Baru, dll. Bagi Lembaga/Sekolah diberikan kepada Lembaga/Sekolah swasta yang lokasi dan alokasi dananya ditetapkan dalam APBD sesuai peraturan perundang-undangan, selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. SKPD terkait/yang membidangi melakukan survey/tinjau lapang untuk memastikan bantuan hibah tepat sasaran. f. Hibah Penyelenggaraan Lomba-Lomba di Sekolah, diberikan kepada Sekolah/Kelompok Kerja Guru (KGG)/Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKS)/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)/Kepanitiaan Lomba Tingkat Kabupaten yang tidak sedang mendapatkan dana serupa dari sumber lain, yang telah dikaji oleh SKPD terkait serta lokasi dan alokasi dananya ditetapkan dalam APBD sesuai peraturan perundangundangan, selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. g. Hibah untuk Lembaga Pendidikan Tinggi/Politeknik Banyuwangi di Kabupaten Banyuwangi di tetapkan sesuai permohonan yang telah dikaji dan direkomendasi oleh SKPD terkait serta adanya pertimbangan TAPD menjadi dasar penganggaran hibah dalam APBD sesuai peraturan perundang-undangan, selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

6 6 h. Hibah Beasiswa Untuk Mahasiswa Politeknik Banyuwangi h.1. Beasiswa Untuk Mahasiswa Politeknik Banyuwangi diberikan kepada Mahasiswa Berprestasi/Tidak Mampu dengan maksud utuk meringankan/membebaskan mahasiswa dari biaya kuliah; h.2. Permohonan Beasiswa Mahasiswa Politeknik secara kolektif diajukan oleh pihak Politeknik Banyuwangi yang telah dikaji dan direkomendasikan oleh SKPD terkait; h.3. Besaran Beasiswa Mahasiswa Politeknik Banyuwangi ditetapkan sesuai permohonan yang telah ditetapkan berdasarkan atas DPA- PPKD, selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. i. Persyaratan Calon Penerima Hibah Penerima Hibah setelah tercantum dalam DPA PPKD dan adanya Keputusan Bupati Banyuwangi tentang daftar lokasi dan alokasi besaran dana hibah, SKPD terkait/yang membidangi melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumennya, selanjutnya diajukan proses pencairan kepada PPKD dengan dilengkapi: a. Pengajuan permohonan pencairan dari SKPD terkait/yang membidangi kepada PPKD Kab. Banyuwangi, untuk mencairkan dana hibah melalui rekening bendahara SKPD terkait/yang membidangi, selanjutnya akan di transfer kepada masing-masing sekolah penerima hibah; b. Permohonan dari penerima hibah kepada Bupati (proposal); c. Kuitansi bermaterei secukupnya yang ditanda tangani oleh Kepala SKPD terkait/yang membidangi mengetahui PPTK, KPA, PA PPKD; d. Foto copy rekening Bank atas nama Bendahara SKPD terkait/yang membidangi dan Daftar Nomor Rekening Bank Penerima Hibah yang akan menerima transfer dari Rekening Bendahara SKPD terkait/yang membidangi; e. Keputusan Bupati tentang penetapan daftar lokasi dan alokasi penerima Hibah; f. Pakta Integritas dari penerima hibah yang menyatakan bahwa hibah yang diterima akan di gunakan sesuai Rencana Anggaran Biaya; g. NPHD yang ditanda tangani antara Kepala SKPD terkait/yang membidangi (mewakili Pemerintah Daerah) dan Kepala Sekolah penerima hibah; h. DPA-PPKD. 2. Hibah Lembaga Pendidikan Tinggi: Permohonan hibah diajukan oleh Lembaga Pendidikan Tinggi Calon Penerima hibah kepada Bupati yang ditandatangani oleh Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi dengan mendapat persetujuan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Tinggi, dilengkapi antara lain: i. Foto copy Akta Pendirian Yayasan yang menaungi Lembaga yang bersangkutan; ii. Foto copy Surat Izin Operasional Penyelenggaraan Lembaga Pendidikan Tinggi dari Dirjen Pendidikan Tinggi; iii. Susunan Pengurus Lembaga; iv. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bantuan permohonan hibah.

7 7 Atas dasar DPA PPKD Kepala SKPD terkait/yang membidangi mengajukan Penetapan Keputusan Bupati tentang daftar penerima dan alokasi besaran dana hibah kepada Bupati Banyuwangi dengan tembusan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kab. Banyuwangi, apabila sudah diverifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumennya oleh SKPD terkait/yang membidangi, selanjutnya diajukan proses pencairan dana kepada PPKD Kabupaten Banyuwangi, dengan dilengkapi antara lain: a. Permohonan Pencairan dari Kepala SKPD terkait/yang membidangi kepada PPKD selaku pengguna anggaran; b. Permohonan hibah (proposal) dari Lembaga Pendidikan Tinggi Penerima Hibah; c. Surat Keputusan Bupati tentang Pemberian Dana Hibah kepada Lembaga Pendidikan Tinggi yang bersangkutan; d. Naskah Perjanjian Hibah yang ditandatangani oleh Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi dan Kepala SKPD terkait/yang membidangi dengan mengetahui Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran PPKD Kabupaten Banyuwangi; e. Surat Pernyataan menyelesaikan Pertanggungjawaban sesuai dengan NPHD; f. Foto copy rekening Bank atas nama Lembaga Pendidikan Tinggi; g. Kuitansi bermaterai secukupnya yang ditandatangani Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi diketahui Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Tinggi distempel, mengetahui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Kuasa Pengguna Anggaran serta Pengguna Anggaran pada PPKD Kabupaten Banyuwangi; h. DPA-PPKD. 3. Hibah kepada Lembaga Organisasi Kemasyarakatan/Semi Pemerintah Permohonan hibah diajukan oleh Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan Penerima hibah kepada Bupati yang ditandatangani oleh Pimpinan Lembaga Organisasi Kemasyarakatan/Semi Pemerintah dengan mendapat persetujuan Ketua Organisasi Kemasyarakatan/Semi Pemerintah, pencairan sebagaimana dimaksud dilengkapi antara lain: a. Proposal Permohonan Dana hibah, untuk Organisasi Kemasyarakatan Proposal Penerima Hibah mengetahui Kepala Kelurahan/Desa dan Camat; b. Foto copy Akta Pendirian Organisasi Kemasyarakatan atau susunan pengurus yang disahkan oleh induk organisasi diatasnya yang menaungi Organisasi yang bersangkutan khusus untuk Cabang Olahraga berprestasi Susunan Pengurus harus di sahkan KONI ; c. Bagi Organisasi Kemasyarakatan harus disertai surat keterangan telah terdaftar di Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Untuk Cabang Olahraga nonprofesional berprestasi dibawah naungan KONI, permohonan hibah diajukan kepada Bupati, Proposal mengetahui Kepala Kelurahan/Desa, Kecamatan, dan KONI yang sekaligus melakukan verifikasi kebenaran dokumennya.

8 8 Atas dasar DPA-PPKD Kepala SKPD terkait mengajukan draf Keputusan Bupati tentang Bantuan Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan/Semi Pemerintah kepada Bupati Banyuwangi dengan tembusan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kab. Banyuwangi, apabila sudah diverifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumennya oleh SKPD terkait, selanjutnya diajukan proses pencairan dana kepada PPKD Kabupaten Banyuwangi, dengan dilengkapi antara lain: a. Pengajuan Permohonan Pencairan dari SKPD terkait kepada Kepala PPKD selaku Pengguna Anggaran; b. Proposal pengajuan dana hibah yang telah diverifikasi SKPD terkait; c. Surat Keputusan Bupati tentang daftar penerima dan alokasi dana hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan/Semi Pemerintah yang bersangkutan; d. Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) NPHD berisi: 1. Pemberi dan penerima hibah; 2. Tujuan pemberian hibah; 3. Besaran/rincian penggunaan hibah yang akan diterima; 4. Hak dan kewajiban; 5. Tata cara penyaluran/penyerahan hibah; 6. Tata cara pelaporan hibah. e. Foto copy KTP atas nama Ketua dan Bendahara Organisasi Kemasyarakatan; f. Foto copy rekening Bank atas nama Organisasi Kemasyarakatan/Semi Pemerintah; g. Kuitansi bermaterai secukupnya yang ditandatangani Pimpinan/Ketua Organisasi Kemasyarakatan distempel, diketahui oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Kuasa Pengguna Anggaran serta Pengguna Anggaran pada PPKD Kabupaten Banyuwangi; h. Foto copy DPA-PPKD; i. Surat Pernyataan kesanggupan untuk mempergunakan dana hibah sesuai dengan NPHD; 4. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Banyuwangi memproses pencairan dana hibah yang ditujukan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran PPKD yang dilampiri: a. Kuitansi bematerai secukupnya yang ditandatangani oleh ketua dan bendahara unit pengelolaan kegiatan (UPK) yang diketahui Penanggungjawab Oprasional Kegiatan (PJOK) dan camat lokasi kegiatan; b. Foto copy nomor rekening atas nama penerima bantuan; c. Foto copy KTP ketua dan bendahara UPK yang masih berlaku; d. Pakta integritas dari penerima bantuan yang menyatakan bahwa bantuan yang diterima akan digunakan sesuai dengan usulan dan kesanggupan menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) tepat waktu, bermaterai dan bersetempel; e. Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD); f. DPA-PPKD.

9 9 5. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat (PPKM) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Banyuwangi memproses pencairan dana hibah yang ditujukan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran PPKD yang dilampiri: a. Proposal calon penerima bantuan dilengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya yang telah disesuaikan dengan besaran alokasi anggaran yang diterima; b. Kuitansi bermaterai secukupnya yang ditandatangani oleh ketua dan bendahara penerima bantuan yang namanya tercantum/sesuai dengan proposal dan Keputusan Bupati serta dibubui cap stempel asli dari lembaga/organisasi/panitia penerima bantuan; c. Foto copy nomor rekening penerima bantuan pada bank yang ditunjuk atas nama lembaga/organisasi/panitia; d. Foto copy KTP yang masih berlaku atas nama ketua dan bendahara yang namanya sesuai dengan proposal dan Keputusan Bupati Banyuwangi; e. Foto copy Keputusan Bupati banyuwangi tentang Lokasi dan Alokasi Bantuan; f. Foto copy DPA-PPKD dan dokumen Surat Penyediaan Dana (SPD); g. Pakta integritas dari penerima bantuan yang menyatakan bahwa bantuan yang diterima akan digunakan sesuai dengan usulan dan kesanggupan menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) tepat waktu, bermaterai dan bersetempel; h. Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). 6. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Banyuwangi memproses pencairan dana bantuan yang ditujukan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran PPKD yang dilampiri: a. Keputusan Bupati Banyuwangi tentang Lokasi dan Alokasi Dana Bantuan; b. Kuitansi bermaterai secukupnya yang ditandatangani oleh: Ketua dan bendahara penerima bantuan yang diketahui kepala desa untuk program bantuan langsung masyarakat PNPM Mandiri Perkotaan; Ketua dan penerima bantuan yang diketahui penanggung jawab oprasional kegiatan (PJOK) Kecamatan dan Camat untuk program bantuan langsung masyarakat PNPM Mandiri Perkotaan; Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) penerima bantuan yang diketahui Kepala Desa/Lurah, PJOK Kecamatan dan Camat untuk program bantuan langsung masyarakat (BLM) program PNPM Mandiri Perkotaan; Pakta integritas dari penerima bantuan yang menyatakan bahwa bantuan yang diterima akan digunakan sesuai dengan usulan dan kesanggupan menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) tepat waktu, bermaterai dan bersetempel. c. Foto copy nomor rekening atas nama lembaga penerima bantuan; d. Foto copy KTP ketua kelompok masyarakat yang bersangkutan yang masih berlaku;

10 10 e. Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD); f. Pakta Integritas; g. DPA-PPKD. III. HIBAH KEPADA MASYARAKAT Hibah kepada masyarakat diberikan kepada kelompok masyarakat yang memiliki kegiatan tertentu dalam bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan non professional. Dalam proses hibah kepada masyarakat, SKPD terkait melakukan survey lokasi untuk mengetahui kebenaran domisili kegiatan dimaksud sekaligus melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumennya. 1. Hibah kepada kelompok masyarakat Kelompok masyarakat ditetapkan oleh Kepala Kelurahan/Desa dan Pengurus kelompok masyarakat berada dalam wilayah Kelurahan/desa dimana kelompok tersebut berkedudukan. Atas dasar DPA-PPKD, Kepala SKPD terkait mengajukan draf Keputusan Bupati Banyuwangi tentang Bantuan Hibah kepada kelompok masyarakat penerima hibah kepada Bupati Banyuwangi dengan tembusan kepada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kab. Banyuwangi, apabila sudah diverifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumennya oleh SKPD terkait, selanjutnya diajukan proses pencairan dana kepada PPKD Kabupaten Banyuwangi, dengan dilengkapi antara lain: a. Pengajuan Pencairan dari Kepala SKPD terkait kepada Kepala PPKD selaku Pengguna Anggaran; b. Proposal dari penerima hibah dengan mengetahui Kepala Kelurahan/Desa dan Camat dimana kedudukannya/sekretariat berada, Sedang bagi lembaga/organisasi/panitia yang melaksanakan suatu kegiatan fisik/non fisik di luar wilayah administratif kedudukannya/sekretariatnya, proposal diketahui/ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah serta mengetahui camat di wilayah pelaksanaan kegiatan fisik/non fisik setempat; c. Surat Keputusan Bupati Banyuwangi tentang daftar dan besaran alokasi dana yang akan diberikan; d. NPHD berisi: 1. Pemberi dan penerima hibah; 2. Tujuan pemberian hibah; 3. Besaran/rincian penggunaan hibah yang akan diterima; 4. Hak dan kewajiban; 5. Tata cara penyaluran/penyerahan hibah; 6. Tata cara pelaporan hibah. e. Kuitansi bermaterei yang ditandatangani oleh ketua organisasi/kelompok masyarakat penerima hibah dengan mengetahui PPTK, KPA dan PA PPKD; f. Foto copy rekening atas nama organisasi/kelompok masyarakat; g. Foto copy KTP Ketua, Sekretaris dan Bendahara Organisasi/kelompok masyarakat;

11 11 h. Surat Pernyataan kesanggupan menggunakan dana hibah sesuai rencana anggaran biaya; i. DPA-PPKD. 2. Organisasi Masyarakat (Paguyuban, Jam iyah, Kesenian, Keagamaan, Pendidikan) dibentuk oleh masyarakat yang kegiatannya terus berlangsung dan aktif dengan jadwal tetap, pemberian hibah diberikan untuk membantu kelangsungan Organisasi dimaksud. Pengurus organisasi berada di wilayah Organisasi berkedudukan. Organisasi Masyarakat terdiri dari: Ketua, sekretaris, Bendahara dan anggota, dan data pengurus disertakan dalam proposal. B. BELANJA BANTUAN SOSIAL a. Permohonan/proposal bantuan disampaikan secara tertulis kepada Bupati Bayuwangi dilengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya bantuan yang ditandatangani oleh ketua/kepala/pimpinan/koordinator/pengasuh/takmir/ Anggota masyarakat dan bersetempel asli lembaga/organisasi/panitia yang bersangkutan. Khusus permohonan dari perseorangan tidak bersetempel. Permohonan/proposal diketahui/ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah dimana lembaga/organisasi/panitia berkedudukan/bersekretariat, serta mengetahui Camat. Sedang bagi lembaga/organisasi/panitia/perseorangan yang melaksanakan suatu kegiatan fisik/non fisik di luar wilayah administratif kedudukannya/sekretariatnya, proposal diketahui/ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah serta mengetahui camat di wilayah pelaksanaan kegiatan fisik/non fisik setempat; b. Bantuan Sosial kepada anggota/organisasi/kelompok Masyarakat harus memiliki identitas/kepengurusan yang jelas dan berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Banyuwangi. c. Bupati Banyuwangi menunjuk SKPD yang membidangi untuk melakukan evaluasi usulan sebagaimana dimaksud pada huruf (a), evaluasi tersebut bertujuan untuk mengetahui secara langsung ada tidaknya keberadaan dari suatu lembaga/organisasi/panitia yang mengajukan permohonan bantuan dana dimaksud, termasuk untuk melihat keadaan fisiknya yang dijadikan sebagai bahan untuk penilaian kajian layak/tidak layak diberikan bantuan dana; d. Pengajuan proposal/permohonan bantuan sosial untuk kegiatan non fisik (pelaksanaan suatu acara/kegiatan/event) dilakukan evaluasi terhadap persyaratan kelengkapan administrasi yang didasarkan atas pengajuan proposal yang masuk dengan berpedoman pada: sifat kegiatan, jenis kegiatan, manfaat kegiatan dan ruang lingkup kegiatannya yang disesuaikan dengan nilai kewajaran, kepatutan dan kemampuan anggaran. Sedangkan untuk kegiatan fisik dilakukan survey lokasi/cek lokasi sesuai dengan proposal dengan melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang tugas pokok dan fungsinya membidangi pekerjaan/kegiatan fisik; e. Kepala SKPD yang membidangi sebagaimana dimaksud huruf (c) menyampaikan hasil evaluasi berupa rekomendasi kepada Bupati melalui TAPD; f. TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi dari kepala SKPD sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan daerah;

12 12 g. Rekomendasi Kepala SKPD dan pertimbangan TAPD sebagaimana dimasud huruf (e) dan huruf (f) menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran bantuan sosial dalam rancangan KUA dan PPAS; h. Bantuan sosial berupa uang dicantumkan dalam RKA-PPKD sedangkan bantuan sosial berupa barang atau jasa dicantumkan dalam RKA-SKPD; i. RKA-PPKD dan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud huruf (h) menjadi dasar penganggaran bantuan sosial dalam APBD sesuai peraturan perundangundangan; j. Penganggaran bantuan sosial berupa uang berdasarkan atas DPA-PPKD sedangkan penganggaran bantuan sosial berupa barang atau jasa berdasarkan atas DPA-SKPD; k. Berdasarkan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD, Bupati Banyuwangi menerbitkan surat keputusan Bupati Banyuwangi tentang Daftar penerima, identitas penerima dan besaran dana bantuan sosial; l. Berdasarkan Keputusan Bupati Banyuwangi tersebut, SKPD yang membidangi membuat surat kepada penerima bantuan untuk melengkapi dokumen proses pencairan dana bantuan yang kemudian memverifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen pencairan tersebut dengan dilampiri: 1. Proposal usulan calon penerima bantuan sosial kepada Bupati Banyuwangi (yang terdahulu) serta dilengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya yang telah disesuaikan dengan besaran alokasi anggaran yang diterima berdasar Peraturan Daerah tentang APBD dan Penjabaran Peraturan Daerah tentang APBD oleh pemohon bantuan ditanda tangani oleh Ketua Lembaga/Organisasi/panitia dan berstempel lembaga/organisasi/panitia penerima bantuan. 2. Kuitansi bermaterai secukupnya yang ditandatangani oleh ketua/kepala/pimpinan/koordinator/pengasuh/takmir/perorangan yang namanya tercantum/sesuai dengan proposal dan Keputusan Bupati serta dibubuhi cap stempel asli dari lembaga/organisasi/panitia penerima bantuan sosial. Khusus perseorangan kuitansi tidak dibubuhi cap stempel. 3. Foto copy nomor rekening penerima bantuan pada bank yang ditunjuk atas nama lembaga/organisasi/panitia, khusus penerima bantuan sosial peseorangan rekening bank atas nama perseorangan/individu. 4. Foto copy kartu identitas (KTP) yang masih berlaku atas nama ketua/kepala/pimpinan/koordinator/pengasuh/takmir/perorangan yang namanya sesuai dengan proposal dan Keputusan Bupati Banyuwangi. Khusus calon penerima bantuan yang belum berusia 17 tahun harus melampirkan surat keterangan domisili dari Desa/Kelurahan. 5. Keputusan Bupati Banyuwangi yang asli tentang pemberian bantuan sosial. 6. Foto copy dokumen pelaksanaan anggaran pejabat pengelola keuangan daerah (DPA-PPKD) dan dokumen Surat Penyediaan Dana (SPD). 7. Pakta integritas dari penerima bantuan sosial yang menyatakan bahwa bantuan sosial yang diterima akan digunakan sesuai dengan usulan dan kesanggupan menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) tepat waktu, bermaterai dan berstempel lembaga/organisasi/panitia. m. Apabila sudah diverifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumennya pencairan sebagaimana dimaksud huruf (l), berkas diteruskan kepada kepada PA/KPA pada PPKD Kabupaten Banyuwangi untuk diproses pencairan dananya.

13 13 n. Laporan dan Pertanggungjawaban: a. Penerima dana bantuan sosial diwajibkan melaporkan dan mempertanggung jawabkan dana bantuan sosial yang diterima sesuai dengan nilai alokasi bantuan yang diterima kepada Bupati Banyuwangi melalui PPKD dengan tembusan kepada SKPD terkait/membidangi, selanjutnya SKPD terkait melakukan Monitoring dan Evaluasi kebenaran dan kelengkapan dokumennya untuk dilaporkan kepada Bupati Banyuwangi dengan tembusan Inspektorat Kabupaten Banyuwangi. b. Laporan Pertanggungjawaban berisi: 1. Laporan penggunaan bantuan sosial oleh penerima bantuan sesuai dengan rencana anggaran biaya; 2. Surat pernyataan tanggungjawab yang menyatakan bahwa bantuan sosial yang diterima telah digunakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya; 3. Bukti-bukti pengeluaran yang sah sesuai peraturan perundang-undangan bagi penerima bantuan sosial. c. Laporan dibuat rangkap 3 (tiga), 1 (satu) kepada Bupati Banyuwangi melalui PPKD dan 2 (dua) tembusan SKPD terkait yang ditandatangani oleh Ketua/Kepala/Pengasuh/Takmir yang namanya sesuai dengan proposal dan berstempel lembaga/organisasi/panitia. d. SKPD terkait/yang membidangi melakukan teguran tertulis apabila selama 30 (tiga puluh) hari setelah pencairan penerima bantuan tidak melaporkan penggunaan dana yang telah diterima. o. Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud huruf (n) disimpan dan dipergunakan oleh penerima bantuan sosial selaku obyek pemeriksaan. I. BANTUAN SOSIAL KEPADA LEMBAGA/KELOMPOK/ORGANISASI MASYARAKAT: a. Bantuan sosial kepada Kelompok Masyarakat ditujukan dalam rangka membangun masyarakat yang lebih berdaya melalui upaya penanggulangan kemiskinan secara efektif, produktif dan berkesinambungan. b. Dana bantuan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banyuwangi dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. c. Bantuan yang telah ditetapkan peruntukannya, ditetapkan dengan Keputusan Bupati tentang penetapan penerima dan alokasi dana bantuan. d. Bantuan yang pengajuannya melalui permohonan/proposal, calon penerima Bantuan (Pokmas) terlebih dahulu harus mengajukan permohonan/proposal kepada Bupati yang ditandatangani oleh Ketua lembaga/kelompok masyarakat, disetujui oleh Kepala Desa/Lurah dan diketahui oleh Camat. e. Badan/Dinas/Kantor Kabupaten Banyuwangi yang membidangi kemudian melakukan evaluasi permohonan/proposal yang diajukan calon penerima bantuan, yang selanjutnya menyampaikan hasil evaluasi berupa rekomendasi kepada Bupati Banyuwangi melalui TAPD. TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi sebagaimaana dimaksud sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan daerah. f. Setelah Keputusan Bupati Banyuwangi tentang pemberian bantuan dana melalui Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuwangi terbit, SKPD terkait mengajukan permohonan pencairan dana bantuan yang ditujukan kepada PA/KPA PPKD yang dilampiri:

14 14 1. Keputusan Bupati tentang penetapan penerima dan alokasi dana bantuan (asli); 2. Kuitansi bermaterai secukupnya rangkap 2 (dua) yang ditandatangani oleh ketua lembaga/kelompok masyarakat yang namanya sesuai dengan permohonan/proposal dan dibubuhi cap/stempel lembaga/kelompok masyarakat; 3. Fotokopi nomor rekening penerima bantuan pada bank pemerintah atas nama lembaga/kelompok masyarakat dibubuhi cap/stempel lembaga/kelompok masyarakat penerima bantuan. g. Penerima bantuan wajib melaporkan dan mempertanggung-jawabkan dana bantuan yang telah diterima sesuai dengan peruntukannya dan besarnya nilai nominal bantuan yang diberikan dengan bukti yang sah ditandatangani Bendahara yang diketahui Ketua Lembaga/Kelompok Masyarakat (bagi pengajuan melalui proposal) rangkap 2 (dua) kepada Bupati melalui PPKD dengan tembusan Badan/Dinas/Kantor/Bagian yang membidangi yang dikoordinir oleh Badan/Dinas/Kantor/Bagian yang membidangi selaku pelaksana Monev paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pencairan maksimal tanggal 10 bulan Januari Tahun Anggaran berikutnya. II. Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat Diberikan kepada anggota masyarakat yang mengalami keadaan tidak stabil akibat dari krisis sosial, ekonomi dll, agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum. khusus pemberian bansos untuk anggota masyarakat/rumah Tangga Miskin yang tidak dapat membaca dan menulis atau sakit yang menyebabkan tidak dapat beraktifitas, Kepala Kelurahan/Desa dapat mengajukan proposal untuk anggota masyarakat dimaksud dengan mengetahui camat setempat. Pengajuan proposal ditujukan kepada Bupati Banyuwangi oleh Pemohon yang dilampiri persyaratan sebagai berikut: a. Surat permohonan bantuan dana (asli) kepada Bupati Banyuwangi ditandatangani Pemohon dan diketahui Lurah/Kepala Desa tempat pemohon berdomisili/bertempat tinggal dan Camat. Sedang pemohon yang berasal dari keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM), proposal/permohonannya (asli) bisa diajukan oleh lurah/kepala desa mengetahui camat; b. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku, bagi Pemohon bantuan dana yang usianya kurang dari 17 (tujuh belas) tahu, meliputi ada surat keterangan dari Kelurahan/Desa; c. Dalam proposal diwajibkan mencantumkan maksud dan tujuan permohonan bantuan dana juga keikutsertaan dalam kegiatan, tempat pelaksanaan kegiatan, tanggal pelaksanaan kegiatan, nama kegiatan dan penutup; d. Rincian Anggaran Biaya (RAB); e. Surat Pernyataan bantuan sosial akan digunakan sesuai dengan usulan; f. Pelaporan bagi Rumah Tangga Miskin cukup surat keterangan dari Kelurahan/Desa bahwa Dana Hibah sudah dilaksanakan sesuai Rencana Anggaran Biaya. g. Setelah Keputusan Bupati Banyuwangi tentang pemberian bantuan dana melalui Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuwangi terbit, SKPD terkait mengajukan permohonan pencairan dana bantuan yang ditujukan kepada PA/KPA PPKD yang dilampiri:

15 15 1. Keputusan Bupati tentang penetapan penerima dan alokasi dana bantuan (asli); 2. Kuitansi bermaterai secukupnya rangkap 2 (dua) yang ditandatangani oleh pemohon yang namanya sesuai dengan permohonan/proposal dan dibubuhi tanda tangan dan cap/stempel kepala desa/lurah/camat setempat; 3. Fotokopi nomor rekening penerima bantuan pada bank pemerintah atas nama pemohon dibubuhi tanda tangan dan cap/stempel kepala desa/lurah/camat setempat. 2.1 Bantuan kepada Mahasiswa Berprestasi dan Mahasiswa Tidak Mampu (khusus untuk jenjang pendidikan Strata Satu/S1), pengajuan proposal ditujukan kepada Bupati oleh pemohon yang masing-masing diatur dengan mekanisme sebagai berikut: Mahasiswa Berprestasi a. Pemohon mengajukan surat permohonan (proposal) kepada Bupati Banyuwangi ditandatangani Pemohon mengetahui kepala kelurahan/desa dan Camat setempat. b. Surat Permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf (a), harus dilampiri: 1. Permohonan dana bantuan kepada bupati; 2. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Foto copy Kartu Mahasiswa; 3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) asli selama 1 (satu) atau 2 (dua) semester yang ditandatangani oleh Pemohon dan diketahui oleh Perguruan Tinggi; 4. Surat Keterangan tentang status mahasiswa dari Perguruan Tinggi; 5. Kartu Hasil Studi (KHS) atau Indeks Prestasi Komulatif yang ditandatangani oleh Badan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), dengan ketentuan sebagai berikut: - Indeks Prestasi Komulatif mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri di atas 3,00; - Indeks Prestasi Komulatif mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di atas 3,50. j. Prestasi lain yang dibuktikan dengan foto copy piagam/sertifikat; k. Kuitansi Bermaterei yang ditandatangani Mahasiswa penerima hibah mengetahui PPTK, KPA, PA PPKD; l. Foto copy rekening atas nama penerima hibah; m. Surat Keputusan Bupati Banyuwangi tentang daftar dan alokasi besaran dana yang diterima; n. Surat pernyataan yang menyatakan bahwa pada saat pencairan yang bersangkutan masih aktif mahasiswa dan bantuan sosial yang diterima akan digunakan sesuai dengan usulan; o. DPA-PPKD.

16 Mahasiswa Tidak Mampu/Miskin (khusus untuk jenjang pendidikan Strata Satu/S1) 1. Pemohon mengajukan surat permohonan (proposal) kepada Bupati Banyuwangi ditandatangani Pemohon mengetahui kepala Kelurahan/Desa dan Camat; 2. Surat Permohonan sebagaimana dimaksud pada nomor 1, harus dilampiri: a. Surat keterangan tidak mampu/miskin dari Kelurahan/Desa diketahui oleh Camat; b. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Foto copy Kartu Mahasiswa; c. Rencana Anggaran Biaya (RAB) selama 1 (satu) atau 2 (dua) semester yang ditandatangani oleh Pemohon dan diketahui oleh Perguruan Tinggi (asli); d. Surat Keterangan status mahasiswa dari Perguruan Tinggi; e. Kartu Hasil Studi (KHS) atau Indeks Prestasi Komulatif yang ditandatangani oleh Badan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK); f. Kuitansi Bermaterei yang ditandatangani Mahasiswa; g. Foto copy rekening penerima hibah; h. Surat Keputusan Bupati Banyuwangi tentang daftar dan alokasi besaran dana yang diterima; i. Surat pernyataan yang menyatakan bahwa benar dari keluarga mahasiswa tidak mampu yang masih aktif sebagai mahasiswa dan bantuan sosial yang diterima akan digunakan sesuai dengan susulan. Mahasiswa berprestasi dan mahasiswa tidak mampu/miskin yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan dana hibah, wajib membuat surat pernyataan kesanggupan menyelesaikan kuliah tepat waktu, menjaga nama baik pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan sanggup untuk mengabdikan diri kepada pemerintah Kabupaten Banyuwangi setelah menjalankan studinya jika Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membutuhkannya. 2.2 Bantuan kepada Siswa Berprestasi, dan mahasiswa Bidik Misi pengajuan proposal diajukan kepada Bupati oleh Pemohon yang masing-masing diatur dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Siswa Berprestasi a. Pemohon mengajukan surat permohonan kepada Bupati Banyuwangi yang ditandatangani oleh Pemohon mengetahui Kepala Sekolah dan Kepala SKPD terkait/yang membidangi; b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf (a), harus dilampiri: 1. Surat Keterangan dari Kepala SKPD terkait/yang membidangi tentang permohonan bantuan siswa berprestasi;

17 17 2. Surat Keterangan masih aktif bersekolah (asli) ditandatangani oleh Kepala Sekolah (SD,SMP,SMA dan SMK negeri/swasta); 3. Foto copy sertifikat/piagam penghargaan/surat keterangan tentang prestasi akademik dan non akademik yang diperoleh (olah raga, kesenian atau bidang lainnya minimal di tingkat Kabupaten dengan meraih predikat juara 1, 2 atau 3); 4. Kuitansi Bermaterei yang ditandatangani Mahasiswa penerima hibah; 5. Foto copy rekening penerima; 6. Surat Keputusan Bupati Banyuwangi tentang daftar dan alokasi besaran dana yang diterima. Siswa berprestasi cukup melaporkan bantuan dana yang sudah diterima sesuai dengan nilai alokasi bantuan yang diterima kepada Bupati, paling lama disampaikan 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pencairan dana atau maksimal tanggal 10 bulan Januari Tahun Anggaran berikutnya. 2. Mahasiswa Bidik Misi 1. Pemohon mengajukan surat permohonan kepada Bupati Banyuwangi yang ditandatangani oleh Pemohon mengetahui Kepala Sekolah dan Kepala SKPD terkait/yang membidangi Kabupaten Banyuwangi; 2. Penerima beasiswa adalah mahasiswa tidak mampu (miskin) dan berprestasi yang lolos seleksi untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi, keterangan tidak mampu di buktikan dengan surat keterangan dari kelurahan/desa; 3. Pelaksanaan seleksi dilakukan oleh SKPD terkait/yang membidangi dan Perguruan Tinggi Negeri, selanjutnya hasil seleksi ditetapkan dalam Keputusan Bupati Banyuwangi; 4. Penerima Beasiswa Bidik Misi dibiayai mulai tahun pertama perkuliahan sampai dengan selesai (8 semester atau 4 Tahun) akademik perkuliahan; 5. Besarnya biaya perkuliahan diberikan dengan berpedoman pada APBD Kab. Banyuwangi dan Perbub tentang Penjabaran APBD Kab. Banyuwangi yang dibayarkan setiap awal tahun akademik perkuliahan dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Pembayaran beasiswa Bidik Misi dilakukan pada awal tahun akademik; 2. Surat tagihan dari pihak perguruan tinggi kepada Bupati Banyuwangi untuk pembayaran beasiswa bidik misi; 3. Dengan dasar persetujuan Bupati Kepala Dinas Pendidikan Kab. Banyuwangi mengajukan pencairan kepada Kepala BPKAD Kab. Banyuwangi selaku PA. 4. Untuk pembayaran beasiswa mahasiswa bidik misi pada tahun kedua, ketiga, dan keempat, tagihan harus dilengkapi surat keterangan masih aktif kuliah dari perguruan tinggi negeri yang bersangkutan; 5. Kartu Hasil studi (KHS) atau Indeks Prestasi Komulatifyang ditanda tangani oleh Badan Administrasi Akademik (BAAK);

18 18 6. Foto copy nomor rekening dari perguruan tinggi negeri tempat mahasiswa study; 7. Kuitansi yang ditandatangani oleh pimpinan perguruan tinggi negeri atau setingkat dekan perguruan tinggi negeri mengetahui PPTK, KPA, PA PPKD; 8. Surat pernyataan bersedia menyelesaikan perkuliahan tepat waktu; 9. Surat Pernyataan dari perguruan tinggi bahwa dana bantuan sosial akan digunakan sesuai dengan usulan, bermaterai. 2.3 Bantuan Beasiswa SMA/SMK/SMALB Tidak Mampu a. Bantuan Beasiswa SMA/SMK/SMALB Tidak Mampu diberikan kepada SMA/SMK/SMALB sebagai dana oprasional sekolah dengan maksud untuk meringankan/membebaskan siswa dari biaya sekolah; b. Bantuan Beasiswa bagi Siswa SMA/SMK/SMALB Tidak Mampu diberikan kepada SMA/SMK/SMALB sebagai dana oprasional tahunan; c. Bantuan Beasiswa SMA/SMK/SMALB Tidak Mampu ditetapkan sesuai permohonan yang telah ditetapkan berdasarkan atas DPA-PPKD, selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 2.4 Bantuan Beasiswa Khusus Siswa Miskin (Rintisan Wajar 12 tahun) a. Bantuan Beasiswa Khusus Siswa Miskin (Rintisan Wajar 12 Tahun) diberikan kepada SMA/SMK/MA negeri/swasta sebagai dana operasional sekolah dengan maksud untuk meringankan/membebaskan siswa dari biaya sekolah; b. Bantuan Beasiswa Khusus Siswa Miskin (Rintisan Wajar 12 Tahun) diberikan kepada SMA/SMK/MA negeri/swasta sebagai dana operasional tahunan; c. Bantuan Beasiswa Khusus (Rintisan Wajar 12 Tahun) diberikan untuk siswa yang tidak sedang mendapatkan Bantuan Beasiswa Siswa SMA/SMK Tidak mampu; d. Bantuan Beasiswa Khusus (Rintisan Wajar 12 Tahun) sumber dana dari APBD Kabupaten dan APBD Provinsi ditetapkan sesuai permohonan yang telah ditetapkan berdasarkan atas DPA-PPKD, selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. C. PENGADAAN BARANG/JASA 1. Pengadaan barang/jasa dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012; 2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait/yang membidangi melakukan pengkajian terhadap calon penerima bantuan hibah; 3. hasil kajian berupa Rekomendasi disampaikan kepada Bupati Banyuwangi melalui TAPD; 4. TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi SKPD terkait sesuai dengan prioritas kemampuan keuangan daerah menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran dalam rancangan KUA dan PPAS;

19 19 5. Hibah Barang dicantumkan dalam RKA-SKPD menjadi dasar penganggaran hibah dalam APBD sesuai peraturan perundang-undangan, hibah berupa Barang atau Jasa dianggarkan dalam kelompok belanja langsung yang diformulasikan kedalam program dan kegiatan, yang diuraikan dalam jenis belanja barang dan jasa, obyek belanja hibah barang dan jasa berkenaan kepada pihak ke tiga/masyarakat, dan rincian obyek belanja hibah barang dan jasa kepada pihak ketiga/masyarakat nerkenaan pada SKPD, selanjutnya dicantumkan nama penerima dan besaran hibah; 6. Pelaksanaan anggaran hibah berupa barang atau jasa berdasarkan DPA-SKPD, proses Hibah Barang dan Jasa melalui SKPD terkait/yang membidangi. D. BANTUAN KEUANGAN 1. Penganggaran Dana Bantuan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banyuwangi dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan Daerah. 2. Pelaksanaan dan Penatausahaan a. Calon Penerima dana Bantuan mengajukan permohonan/proposal kepada Bupati, selanjutnya permohonan bantuan tersebut dikaji oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) yang membidangi dengan melakukan survey lokasi dan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumennya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Hasil Kajian dimaksud selanjutnya diajukan kepada Bupati untuk mendapatkan persetujuan tentang penerima dan nilai nominal bantuan yang akan diberikan, berdasarkan persetujuan Bupati tersebut SKPD terkait/membidangi mengajukan kepada Bupati Banyuwangi Keputusan Bupati tentang penetapan daftar dan alokasi besaran penerima bantuan dengan tembusan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuwangi; c. Setelah melakukan Verifikasi kelengkapan SKPD terkait melakukan pengajuan pencairan kepada PPKD sesuai dengan keputusan Bupati tentang daftar penerima bantuan dan alokasi besaran dana penerima bantuan; d. PPTK PPKD meneliti kelengkapan dokumen permohonan pencairan, apabila persyaratan sudah lengkap Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) belanja tidak langsung bantuan keuangan dan bagi hasil pada PPKD mengajukan permohonan untuk mendapat persetujuan pencairan kepada Pengguna Anggaran (PA) PPKD, setelah mendapat persetujuan dari PA PPKD, Bendahara pengeluaran Bantuan keuangan dan Bagi Hasil (PPKD) membuat Surat permintaan pembayaran (SPP) yang ditujukan kepada Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) PPKD untuk diteliti kelengkapan SPP selanjutnya PPK menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) yang ditanda tangani oleh PA PPKD, setelah ditandangani oleh PA PPKD berkas tersebut dikirim kepada Bendahara Umum Daerah (BUD) untuk diproses penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D); 3. Pelaporan dan Pertanggungjawaban a. Penerima Dana Bantuan Keuangan dan Bagi Hasil bertanggungjawab penuh secara formal dan material atas penggunaan dana Bantuan Keuangan dan Bagi Hasil yang diterima baik secara fisik maupun administrasi dan sebagai obyek pemeriksaan oleh aparat pemeriksa (Antara Lain BPK,BPKP); b. Penerima bantuan wajib melaporkan dan mempertanggungjawabkan dana bantuan sesuai dengan alokasi dan nilai nominal bantuan yang diterima baik secara Administrasi maupun fisik kepada Bupati melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani dan dengan tembusan ke PPKD, dibuat rangkap 2 (dua).

20 20 4. Bantuan keuangan terbagi menjadi dua macam, yaitu: a. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa yang terdiri dari: i. Alokasi Dana Desa; ii. Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa (TPAPD); iii. Belanja sarana air bersih; iv. Bantuan bahan dan alat pembangkit listrik tenaga surya; v. Bantuan pengembangan pasar desa; vi. Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES); vii. Bantuan kepada RT/RW; viii. Bantuan kepada posyandu; ix. Plesterisasi rumah warga miskin; x. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PEM); xi. Bedah Rumah Tangga Miskin (RTM); xii. Pemberian Penghargaan bagi mantan Kepala Desa; xiii. Pemberian Penghargaan PBB kepada Desa; xiv. Bantuan Uang Duka Aparat Pemerintah Desa. b. Bantuan Keuangan kepada partai politik. 5. Alokasi Dana Desa (ADD) Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bupati dan diatur tersendiri. 6. Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa (TPAPD) a. Aparat Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa lainnya yang terdiri dari Kepala Urusan, dan Kepala Dusun; b. Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut TPAPD adalah dana bantuan Pemerintah Kabupaten kepada Desa yang diberikan kepada Aparat Pemerintah Desa; c. Dana Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa merupakan dana bantuan yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi. Besaran jumlah dana Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa yang diterima masing-masing aparatur Pemerintah desa disesuaikan dengan beban kerja masing-masing aparatur Pemerintah Desa yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati yang disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah; d. Penyaluran dana Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa dilakukan setiap tribulan, dalam penyalurannya Kepala Desa mengajukan permohonan pencairan kepada Bupati Banyuwangi melalui Camat, dengan dilampiri: 1. Daftar nama aparat pemerintah desa yang berhak mendapatkan tunjangan; 2. Khusus untuk pengajuan Tribulan pertama melampirkan Peraturan Desa tentang APBDesa tahun yang bersangkutan yang telah disahkan berikut lampiran rincian APBDesanya; e. Camat melakukan penelitian/verifikasi kebenaran terhadap daftar nama aparat pemerintah desa penerima TPAPD dan merekap jumlah bantuan dana Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa (TPAPD) yang diusulkan, kemudian dikirimkan ke Bupati Banyuwangi melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi. f. Selanjutnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani mengajukan permohonan penerbitan Keputusan Bupati tentang alokasi dana bantuan keuangan Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa (TPAPD).

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH, BANTUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN,

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN,

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 2 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN 1 PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BELANJA HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BELANJA HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BELANJA HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL BUPATI MALANG, Menimbang : bahwa dalam rangka tertib administrasi pengelolaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA b. c. dan

Lebih terperinci

BUPATI BENGKULU SELATAN

BUPATI BENGKULU SELATAN BUPATI BENGKULU SELATAN PERATURAN BUPATI BENGKULU SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BENGKULU

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG - 1 - BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SERANG BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG Menimbang BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 2 B TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 98 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 98 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 98 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2016

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN HIBAH

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 49 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 49 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DAN BANTUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN PERATURAN

Lebih terperinci

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016 MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH, PERATURAN

Lebih terperinci

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN HIBAH YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG Menimbang : a. BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA CARA PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR 34A TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR 34A TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR 34A TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN, PENATAUSAHAAN, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN HIBAH DAN

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8.C TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8.C TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8.C TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG DRAFT BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH BERUPA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b. c. bahwa berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara SALINAN BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 34 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN,

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN, PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN, DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 108 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 108 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 108 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DAN BANTUAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 32 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 32 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 32 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa untuk menindak-lanjuti

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 42

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 108 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 108 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 108 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DARI

Lebih terperinci

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DANA HIBAH YANG BERSUMBER DARI APBD

PENGELOLAAN DANA HIBAH YANG BERSUMBER DARI APBD PENGELOLAAN DANA HIBAH YANG BERSUMBER DARI APBD (SESUAI PMDN 32/2011 JO PMDN 39/2012) NARA SUMBER : H.NEJEMUDDIN,SE.,Ak.,CA HP : O82156999333/082154247799 DASAR HUKUM 1. PP NO 2 TAHUN 2012 TTG HIBAH DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH BERUPA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b. c. bahwa berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

N O M O R 12 T A H U N

N O M O R 12 T A H U N BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R 12 T A H U N 2 0 1 5 T E N T A N G P E D O M A N P E N G E L O L A A N B E L A N J A S U B S I D I, H

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011 BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGAWASAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI APBD

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - RANCANGAN Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa agar terciptanya tertib administrasi,

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM TERHADAP PENYELENGGARAAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH

TINJAUAN HUKUM TERHADAP PENYELENGGARAAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH TINJAUAN HUKUM TERHADAP PENYELENGGARAAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH BAB I PENDAHULUAN Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 mengenai

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DAN BANTUAN

Lebih terperinci

SERTA MONITORIMANTAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

SERTA MONITORIMANTAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG SERTA MONITORIMANTAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 62 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH, BANTUAN SOSIAL, BANTUAN KEUANGAN DAN BELANJA TIDAK TERDUGA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa agar terciptanya tertib administrasi, akuntabilitas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 98 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN,

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 02 B TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 02 B TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 02 B TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA Menimbang : a. bahwa guna mewujudkan tertib administrasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 16 TAHUN 2016

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 16 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BINTAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017 BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN, SERTA MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBA TIMUR NOMOR 216 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBA TIMUR NOMOR 216 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN SUMBA TIMUR PERATURAN BUPATI SUMBA TIMUR NOMOR 216 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN SUMBA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA SUBSIDI, HIBAH, BANTUAN SOSIAL, BAGI HASIL, BANTUAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SERANG NOMOR

PERATURAN WALIKOTA SERANG NOMOR - 1 - PERATURAN WALIKOTA SERANG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB XIII BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

BAB XIII BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL BAB XIII BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL A.BELANJA HIBAH. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat

Lebih terperinci

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 23 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 23 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 23 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO, PERATURAN WALIKOTA METRO NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA METRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DAN BANTUAN

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN HASIL JARING ASPIRASI MASYARAKAT

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014 GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang a.

Lebih terperinci

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A D A E R A H I S T I M E W A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH, BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI BELANJA HIBAH

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN

Lebih terperinci

N O M O R ^2. T A H U N D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

N O M O R ^2. T A H U N D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A B U P A T I B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R ^2. T A H U N 2 0 1 5 T E N T A N G P E D O M A N P E N G E L O L A A N B E L A N J A S U B S I

Lebih terperinci

BUPATI PASER PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN PASER

BUPATI PASER PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN PASER BUPATI PASER PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN PASER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PASER, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

BUPATI LIMA PULUH KOTA

BUPATI LIMA PULUH KOTA BUPATI LIMA PULUH KOTA PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 37 TAHUN 2011

PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 37 TAHUN 2011 SALINAN PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL WALIKOTA BATAM, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2017

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2017 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN HIBAH,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016 SALINAN BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2011 Seri : E

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2011 Seri : E BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2011 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 22

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 22 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 22 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BANJARNREGARA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 18 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN SUBSIDI, HIBAH, DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci