Penerapan Bentler And Speckart Model dalam Keputusan Pembelian Pakaian Bekas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Bentler And Speckart Model dalam Keputusan Pembelian Pakaian Bekas"

Transkripsi

1 Penerapan Bentler And Speckart Model dalam Keputusan Pembelian Pakaian Bekas Angga Adya Virano Alumni Fakultas Ekonomi UKSW Winarto Jangkang Research Institute-Bali Roos Kities Andadari Dosen Fakultas Ekonomi UKSW Abstract To look closely at consumer behaviour is one of the vital points in marketing world. Knowing how consumer reactions about the product, reaction when they used it until their evaluation after consume it making this information can become one of the critical judgements toward the success of a product in society. This research wants to look second hand cloth consumer behaviour with using Bentler and Speckart model. In this model which is a development model from Theory of Reasoned Action has 5 main variable to look closely at consumer behaviour that is Past Behaviour (PB), Attitude Behaviour (AB), Subjective Norms (SN), Buying Intentions (BI), and Buying (B). This variable will be measured using semantic differential scale and regression to see is there any influence of PB, AB and BI (main variable that can straight influence) to B. From this research result known to appear that Attitude Behaviour was not influence Buying (B) a second hand clothes. Keywords: consumer behaviour, bentler and speckart, semantic differential scale Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar barang bekas (fleamarkets) di beberapa kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dsb) menjadi menarik untuk dipelajari. Bagaimana tidak, berbagai jenis barang yang bagi kebanyakan orang sudah tidak terpakai lagi atau bahkan seringkali dianggap layaknya sampah, justru menjadi komoditi utama untuk diperdagangkan. Bila kita mengacu pada sejarah, keberadaan pasar barang bekas sebetulnya sudah ada di Indonesia sejak tahun 1960an, dibuktikan dengan keberadaan pasar Klithikan yang berada di jalan Mangkubumi, Yogyakarta. Pasar tersebut masih berdiri hingga kini, bersanding dengan mewahnya department store atau mall yang marak menghiasi kota Yogyakarta. Di Indonesia, produk garmen (pakaian) dewasa ini telah menjadi komoditi utama pasar barang bekas, justru di beberapa daerah dapat kita temui unit usaha yang khusus menjual barang bekas berupa pakaian, entah itu bekas pakai, cacat pabrik sampai sisa import. Namun, tentu saja kesinambungan usaha menjadi mustahil tanpa didukung oleh antusiasme masyarakat terhadap produk yang ditawarkan. Sebab selama ini, masih banyak juga warga 1

2 Indonesia yang beranggapan bahwa produk-produk bekas tidak mampu bersaing secara mutu dengan produk yang baru. Padahal membeli atau menggunakan barang bekas dapat menjadi jawaban alternatif untuk menyiasati rendahnya daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Berpijak pada situasi dilematis di atas, maka perlu diadakan sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen untuk mengetahui tanggapan masyarakat yang sebenarnya terhadap produk pakaian bekas, dari faktor-faktor yang mendorong minat mereka untuk membeli/melakukan pembelian hingga bagaimana mereka mengevaluasi produk tersebut. Karena perilaku itu sendiri merupakan sebuah proses yang pasti dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Dengan melihat perilaku konsumen, diharapkan penelitian ini dapat mengetahui persepsi kosumen, sekaligus menjawab bagaimana sikap masyarakat guna memunculkan minat membeli ataupun memakai pakaian bekas. Penelitian ini mengacu pada model Bentler dan Speckart, yang merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action Model biasa digunakan untuk meneliti perilaku konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi suatu produk maupun merk tertentu. Model Bentler dan Speckart ini menunjukkan adanya hubungan positif antara Perilaku Lampau (PL), Sikap (S), dan Minat Berperilaku (dalam penelitian ini merupakan Minat Beli) (MB) terhadap Perilaku Sekarang. Ketiga variabel tersebut juga dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian secara langsung. Penelitian ini merupakan penelitian pasca beli oleh karena itu dalam penelitian ini Perilaku Sekarang adalah Keputusan Pembelian (KP) produk pakaian bekas yang dilakukan konsumen. Persoalan dan Tujuan Penelitian Dengan mengacu pada model Bentler dan Speckart (pengembangan Theory of Reasoned Action Model), maka persoalan penelitian yang muncul kali ini adalah sebagai berikut (1) Bagaimanakah perilaku lampau masyarakat dalam membeli pakaian bekas? (2) Bagaimanakah sikap masyarakat dalam membeli pakaian bekas? (3) Bagaimanakah minat masyarakat dalam membeli pakaian bekas? (4) Apakah faktor perilaku lampau, sikap dan minat dapat berpengaruh secara kuat terhadap keputusan pembelian (pembelian nyata) pada masyarakat dalam membeli pakaian bekas? Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perilaku lampau dari masyarakat dalam membeli pakaian bekas (2) mengetahui sikap masyarakat dalam membeli pakaian bekas (3) mengetahui minat masyarakat dalam membeli pakaian bekas dan mengetahui pengaruh perilaku lampau, sikap dan minat dari masyarakat dalam keputusan pembelian secara kuat. 2

3 Theory of Reasoned Action Teori ini juga biasa disebut reasoned action model, merupakan model perilaku konsumen yang membahas kaitan antara sikap, minat berperilaku, dan perilaku di samping faktor lain seperti norma subyektif. Gambar 1 Secara garis besar teori ini menyatakan bahwa minat berperilaku merupakan fungsi dari evaluasi keseluruhan tentang sikap terhadap perilaku, ditambah keyakinan tentang pengharapan dari orang penting (kelompok referen) lain terhadap perilaku seperti itu yang kemudian ditimbang dengan motivasinya untuk menuruti pengharapan-pengharapan tersebut (norma subyektif). Subjective norms refer to perceive social pressure to take or not to take action/behavior. Or a social factor that reflects the perceived social pressure to do or not to do the action/behavior. Subjective norms can be measured directly by evaluating consumer opinion towards what those close to them think of this action/behavior, for instance: family, peer group or friend. (Dharmmesta, 1992) Daya prediksi dari theory of reasoned action terlihat pada sebab-akibat yang menggambarkan bahwa perilaku pembelian kosumen terprediksi dari minat membeli, yang terbentuk melalui suatu proses keputusan yang rasional dan terberitahu. Dengan kata lain, model ini memberi asumsi adanya perkiraan yang akurat tentang pilihan spesifik dari konsumen. Model Bentler dan Speckart merupakan pengembangan dari theory of reasoned action dengan menambahkan variabel perilaku lampau pada theory of reasoned action. Variabel ini menjadi penting untuk ditambahkan karena pada saat ketidakmampuan seseorang untuk mengakses Sikap, maka Perilaku Lampau (frekuensi) akan menjadi faktor yang berperan. Dengan kata lain perilaku lampau merupakan prediktor perilaku pada saat 3

4 determinan kognitif tidak efektif (Dharmmesta, 2000; Sihombing, 2003). Variabel perilaku lampau ini digambarkan dalam bentuk tingkat frekuensi atau seberapa sering seseorang menggunakan / mengkonsumsi suatu produk ataupun merk tertentu. Secara konseptual model ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2 Dari model di atas secara konsep dapat dijelaskan bahwa Perilaku I (Lampau), Sikap dan Norma Subyektif satu sama lain dapat saling mempengaruhi. Sikap dapat mempengaruhi Perilaku II (Sekarang) baik secara tidak langsung melalui Minat Berperilaku maupun secara langsung terhadap Perilaku II (Sekarang), sedangkan Norma Subyektif hanya dapat mempengaruhi Perilaku II (Sekarang) secara tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap Minat Berperilaku. Dimana, Perilaku I (Lampau) dapat mempengaruhi Perilaku II (Sekarang) baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap Minat Berperilaku. Model Bentler dan Speckart ini merupakan model penelitian perilaku pasca beli. Oleh karena itu responden yang digunakan adalah mereka yang pernah membeli. Dengan demikian, secara sederhana model ini bertujuan untuk memprediksi perilaku mereka yang pernah membeli atau memprediksi minat membeli bagi mereka yang sudah pernah membeli. Perilaku Lampau Perlunya dimasukkan variabel Perilaku Lampau pada TRA dapat didasarkan pada saat ketidakmampuan seseorang untuk mengakses sikap, maka perilaku lampau (frekuensi) akan menjadi faktor yang berperan. Dengan kata lain, perilaku lampau merupakan prediktor perilaku pada saat determinan kognitif tidak efektif. Variabel perilaku lampau ini digunakan dengan melihat tingkat frekuensi dan keseringan pada seseorang dalam membeli / memilih suatu produk ataupun merk (Sihombing 2003). Namun dalam perkembangannya, variabel 4

5 purchase frequency ini tidak hanya melihat frekuensi pembelian saja tapi juga tingkat familiaritas dan sebagainya. Sikap Sikap merupakan salah satu konsep yang penting yang digunakan pemasar dalam memahami konsumen. Sikap merupakan inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, obyek dan ide-ide tidak berwujud tertentu (Mowen 2002). Salah satu karakteristik reaksi perilaku manusia adalah sifat diferensialnya, artinya suatu stimulasi yang sama belum tentu akan menimbulkan bentuk reaksi yang sama dari individu. Suatu reaksi yang sama juga belum tentu timbul akibat adanya stimulus yang serupa (Azwar et al 1988). Adapun sikap secara umum mempunyai 3 komponen utama, yaitu: Kognitif - Keyakinan seseorang mengenai suatu obyek; Afektif - Perasaan seseorang terhadap obyek, seperti baik / buruk; Perilaku - Kesiapan seseorang untuk berperilaku tanggap terhadap suatu obyek. Minat Beli Minat beli atau keinginan yaitu dorongan kuat yang ditimbulkan dalam diri seseorang setelah menyaksikan, mendengar atau membaca pesan untuk mencoba atau membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan (Kasali 1992). Rhenald Kasali dalam bukunya mengungkapkan bahwa minat beli atau keinginan beli yaitu suatu dorongan kuat yang ditimbulkan dari dalam diri seseorang setelah menyaksikan, mendengar, atau membaca pesan untuk mencoba atau membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan (Kasali, 1992). Secara spesifik dikatakan bahwa minat merupakan bagian dari komponen konatif, (salah satu komponen penting pembentuk sikap). Dalam teori mengenai sikap, dikenal sebuah teori yang menjelaskan kaitan antara minat beli dengan pembelian aktual, yaitu theory of reason action. Diperoleh sebuah asumsi, jika semakin tinggi minat membeli maka dapat di duga semakin besar pula peluang konsumen tersebut untuk membeli. Dalam penelitian ini diharapkan konsumen mempunyai minat yang kuat dalam membeli produk pakaian bekas. Keputusan Pembelian Prasetijo dan Ihalauw (2003) menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision unit) baik individu, kelompok, ataupun organisasi membuat keputusan-keputusan atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya. Keputusan pembelian didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana konsumen membuat keputusan dan melakukan pembelian nyata. Dengan adanya keputusan pembelian tersebut 5

6 maka konsumen kemudian melakukan pembelian nyata. Pembelian nyata merupakan saat dimana konsumen sudah membayar atau membuat keputusan untuk membeli suatu produk pada waktu tertentu dan jumlah tertentu. Dengan menggunakan pengembangan reasoned action model pada penelitian ini, maka keputusan pembelian merupakan variabel dependen yang nantinya akan dipengaruhi oleh variabel lain yaitu perilaku lampau, sikap dan minat beli. METODE PENELITIAN Model Bentler dan Speckart merupakan model penelitian pasca beli oleh karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian kali ini adalah konsumen yang pernah membeli produk pakaian bekas. Dan sebagai sampelnya adalah konsumen yang pernah membeli produk pakaian bekas di Semarang dan DKI Jakarta. Sampel ini didapat dengan mengunjungi unit-unit usaha yang menjual pakaian bekas antara minggu ke 1 s/d minggu ke 3 pada bulan Juli 2008 Sampling, Sizing dan Prosedur Pengumpulan Data Survey dilakukan pada unit usaha penjualan pakaian bekas namun karena tidak adanya daftar populasi dari para konsumen pakaian bekas, maka survey dilakukan di kota Semarang dan DKI Jakarta. Kedua tempat ini dipilih sebagai tempat penelitian karena peneliti lebih familiar dengan kedua tempat tersebut sehingga lebih memudahkan proses pencarian/pengumpulan data teknik pengambilan sampel (sampling) yang digunakan adalah non probability sampling dengan metode convenience sampling. Besaran jumlah sampel (sizing) ditentukan diambil sebanyak 100 orang. Data dalam penulisan penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner yang berisi sikap (tanggapan) responden terhadap pakaian bekas, faktor-faktor yang mendorong minat beli, frekuensi pembelian, hingga keputusan pembelian yang dilakukan responden. Model Penelitian Untuk menganalisa perilaku lampau, sikap dan minat konsumen terhadap keputusan pembelian produk pakaian bekas, menggunakan model Bentler dan Speckart, maka model penelitian kali ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3 6

7 Untuk menggambarkan hubungan beberapa variabel yang menggambarkan pengaruh faktor Perilaku Lampau, Sikap dan Minat terhadap Keputusan Pembelian dinyatakan dalam persamaan regresi sebagai berikut: Dengan, KP : Keputusan Pembelian S : Sikap PL : Perilaku Lampau MB : Minat Beli βo : Konstanta β1-3 : Koefisien Regresi ε : error Oleh karena itu berdasarkan model di atas, terdapat 4 variabel yang akan diukur dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut adalah Perilaku Lampau, Sikap, Minat Beli, dan Keputusan Pembelian. Varibel Perilaku Lampau, Sikap, Minat Beli. Keempat variabel tersebut berpijakan pada indikator operasionalitas konsep, seperti terlihat pada tabel 1. Keseluruhan variabel diatas akan diukur menggunakan skala perbedaan semantik (semantic differential scale). Skala ini menggunakan label bipolar berinterval 1 untuk jawaban terendah / terburuk dan 7 untuk jawaban tertinggi / terbaik. Sementara pengukuran interval menggunakan kriteria: Dimana: I = interval Max = Nilai jawaban tertinggi, yaitu 7 Min = Nilai jawaban terendah, yaitu 1 K = Klasifikasi yang hendak dibuat, yaitu 5 Hasil Penelitian dan Analisis Bagian ini akan menjawab persoalan penelitian yang telah dikemukakan kemudian akan dianalisa berdasarkan data dan teknik analisis yang digunakan. Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian ini menggunakan uji validitas korelasi bivariate dengan melihat skor masingmasing indikator dalam sebuah kategori dengan rata-rata total skor untuk tiap kategori. Berdasarkan nilai Pearson correlation disamping dapat disimpulkan bahwa semua data dikatakan valid dan dapat digunakan untuk diuji pada tahap selanjutnya. 7

8 Tabel 1 Kemudian, suatu pengukuran dikatakan reliabel bila koefisien Cronbach s Alpha, lebih dari batas minimal 0,70 (Hair et al. dalam Latuheru, 2004). Dengan pengolahan 100 data responden menggunakan software SPSS 12.0 for Windows. Menghasilkan nilai Cronbach s alpha sebesar 0,900 (diatas 0,70) sehingga alat ukur ini tidak diragukan lagi keandalannya. Perilaku Lampau Jika dilihat pada tabel 3, masyarakat mempunyai tingkat frekuensi pembelian yang cukup (terletak antara 3.4 s.d 4.6). Ini berarti bahwa dalam membeli produk pakaian bekas rata-rata responden telah membeli lebih dari satu kali. Namun dengan frekuensi pembelian yang tidak berlebihan. Demikian pula dengan tingkat familiaritas, jika dilihat pada tabel di atas, tingkat familiaritas mempunyai skor 3.64, yang juga berarti cukup (terletak antara 3.4 s.d 4.6). Hal ini menandakan bahwa masyarakat membeli pakaian bekas ini sudah berlangsung cukup lama, sehingga membeli / mengkonsumsi pakaian bekas ini ternyata bukanlah merupakan suatu hal yang asing / baru bagi mereka. Tabel 2 Sikap Jika dilihat pada tabel 4, secara keseluruhan variabel Sikap mempunyai total skor 20.43, dengan menggunakan 1-7 semantic scale, maka akan didapat total skor maksimum adalah 28 dan total skor minimum adalah 4. Jika dibagi ke dalam5 kategori maka akan didapat range sebagai berikut: sangat kuat (skor 28 s.d 23.2), kuat (23.2 s.d 18.4), cukup (18.4 s.d 13.6), lemah (13.6 s.d 8.8) dan sangat lemah (8.8 s.d 4). Dengan demikian secara keseluruhan responden mempunyai sikap yang positif terhadap pakaian bekas. Dari hasil itu dapat ditarik kesimpulan, bahwa rata-rata responden mempunyai sikap yang positif selama membeli pakaian bekas (semua skor terletak pada range 4.6 s.d 5.8 yang berarti kuat). Secara 8

9 keseluruhan membeli barang bekas merupakan hal yang berguna untuk mereka (skor 5.46), berguna disini dapat disimpulkan bahwa mereka membeli barang bekas bukan merupakan suatu hal yang sia-sia, walaupun tingkat kepuasannya tidak terlalu tinggi (4.84), namun mereka beranggapan membeli barang bekas merupakan kegiatan yang menyenangkan (5.06) dan merupakan suatu hal yang baik (5.07). Tabel 3 Minat Beli Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan kepada 100 orang responden, mereka memberikan skor 5.19 untuk menggambarkan derajat minat mereka dalam membeli pakaian bekas (lihat tabel 5). Menurut kategori yang telah ditentukan skor ini tergolong dalam kategori kuat (terletak pada range 4.6 s.d 5.8). Dengan demikian rata-rata responden dalam penelitian ini mempunyai minat yang besar dalam membeli pakaian-pakaian bekas. Selain itu, variabel ini juga melihat kemungkinan responden untuk melakukan pembelian ulang dan pembelian dalam waktu dekat. Dengan memilih alternatif jawaban mulai dari setuju -tidak setuju responden diberikan pertanyaan apakah dengan evaluasi dan minat yang ada mereka kemudian akan membeli pakaian bekas. Dan skor yang didapat untuk sub -variabel ini sebesar 4,95 yang berarti kuat. Hal ini menandakan bahwa responden akan membeli pakaian bekas lagi di waktu yang akan datang. Sementara untuk melakukan pembelian dalam waktu dekat rata-rata total skor yang didapat adalah 3,50 (cukup) yang menandakan bahwa responden mungkin akan melakukan pembelian dalam waktu dekat dengan pertimbangan -pertimbangan tertentu. Tabel 4 Pengaruh Perilaku Lampau, Sikap dan Minat Beli terhadap Keputusan Pembelian. Model Bentler and Speckart menggambarkan adanya pengaruh signifikan pada variabel Perilaku Lampau, Sikap dan Minat Beli terhadap Perilaku Sekarang (Buying). Untuk melihat 9

10 ada pengaruh antara variabel Perilaku Lampau, Sikap dan Minat Beli terhadap Keputusan Pembelian diperlukan analisa hubungan antara berbagai variabel yang ada. Sebagai variabel dependen adalah variabel Keputusan Pembelian (KP) dan sebagai variabel-variabel independennya adalah Perilaku Lampau (PL), Sikap (S) dan Minat Beli (MB). Secara matematis persamaan ini ditulis dalam formula sebagai berikut: Sementara, hasil perhitungan dengan SPSS 12.0 menghasilkan perhitungan seperti terlihat dalam tabel Hasil Uji Regresi. Tabel 5 Besarnya adjusted R 2 pada tabel tersebut adalah 0,222, ini berarti bahwa sebesar 22,2% variance dalam Keputusan Pembelian responden terhadap pakaian bekas dapat dijelaskan oleh variasi dalam variabel Perilaku Lampau, Sikap dan Minat Beli sedangkan sisanya (100% - 22,2% = 77,8%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Berdasarkan tabel Hasil Uji Regresi didapat persamaan regresi sebagai berikut: KP = PL S MB+e Dari tabel juga dapat diketahui kalau nilai signifikansi variabel Perilaku Lampau lebih kecil dari α 0,05 (0,045), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Perilaku Lampau berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Dengan demikian frekuensi pembelian dan tingkat familiaritas dari responden dapat mempengaruhi responden untuk membuat keputusan pembelian dan bahkan melakukan pembelian ulang. Sedangkan, untuk variabel Minat Beli nilai signifikansinya lebih kecil dari α 0,05 (0,006), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Minat Beli berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini mengandung kesimpulan bahwa Minat responden terhadap pakaian bekas akan menimbulkan suatu Keputusan Pembelian (membuat responden untuk melakukan pembelian). Namun jika dilihat dalam tabel, variabel Sikap (S) ternyata tidak signifikan (dilihat dari tingkat signifikansi < 0.5 yaitu 0,398), hal ini menandakan bahwa Sikap masyarakat dalam membeli pakaian bekas ternyata tidak mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian (keputusan dalam membeli). Dari persamaan ini dapat dilihat bahwa model Bentler dan Speckart yang mengatakan bahwa Sikap berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian tidaklah 10

11 sepenuhnya benar Dalam pembelian pakaian bekas, Sikap saja ternyata tidak dapat membuat seseorang untuk melakukan pembelian ulang. Hal ini bisa saja terjadi, adanya faktor situasional dapat membuat masyarakat yang sudah melakukan proses evaluasi atau sudah menentukan sikap yang baik (mempunyai pandangan positif terhadap pakaian bekas) sekalipun belum tentu akan membeli pakaian bekas karena mereka tidak mempunyai minat / ketertarikan untuk membeli atau karena adanya pertimbangan pertimbangan lain yang membuat keputusan pembelian tidak dapat dilakukan. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penelitian pada bagian sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu: Responden mempunyai Perilaku Lampau yang cukup, dan rata-rata responden sudah cukup familiar. Ini menandakan mereka membeli pakaian bekas tidak hanya sekali dan telah membeli pakaian bekas dalam waktu yang cukup lama. Rata-rata responden dalam penelitian ini mempunyai Sikap yang postitif dalam membeli pakaian bekas. Ini berarti bahwa ketika membeli pakaian bekas, responden merasa kejadian tersebut sebagai suatu hal yang menyenangkan, baik, berguna dan memuaskan (walaupun rata-rata skor kepuasan lebih rendah dari ketiga variabel Sikap). Minat responden dalam penelitian ini juga mempunyai rata-rata skor yang positif (cukup). Hal ini menandakan bahwa responden mempunyai Minat yang tinggi dalam membeli pakaian bekas. Keputusan Pembelian oleh responden secara signifikan dipengaruhi oleh variabel Perilaku Lampau dan Minat Beli, hal-hal ini bahkan mendorong responden untuk melakukan pembelian ulang. Namun variabel Sikap ternyata tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini dapat disebabkan masyarakat yang mempunyai Sikap positif belum tentu mempunyai keinginan/melakukan pembelian lagi tanpa didasari suatu minat. Implikasi Dari hasil penelitian ini diketahui hal terbesar yang mendorong masyarakat melakukan keputusan pembelian adalah karena Minat yang terdapat dalam diri mereka. Bahkan faktor evaluasi perasaan dan keyakinan terhadap produk tidak memberikan pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan mereka terhadap keberadaan pakaian bekas di Indonesia sebagai suatu alternatif dalam memenuhi kebutuhan akan pakaian. 11

12 Keterbatasan dan Saran Penelitian Mendatang Penelitian ini masih memiliki keterbatasan pada lokasi survei yang hanya di 2 kota yaitu Semarang dan Jakarta. Selain itu, responden yang diambil hanyalah 100 orang responden. Oleh sebab itu, untuk penelitian mendatang dapat diupayakan untuk melakukan penelitian ini di kota lain atau melakukan perbandingan antar kota. Dengan begitu dapat diklasifikasikan kecenderungan masing-masing daerah dalam tanggapannya terhadap keputusan pembelian pakaian bekas Demikian pula untuk jumlah responden dalam ditingkatkan, sehingga kesimpulan yang diambil akan semakin baik. Referensi Azwar et al., 1988, Sikap manusia: Teori dan Pengukurannya, LIBERTY, Yogyakarta. Dharmmesta. B.S., 1998, Theory Of Planned Behavior Dalam Penelitian Sikap, Niat Dan Perilaku Konsumen, KELOLA Gadjah Mada Universit Business Review VIII (18), pp Dharmmesta. B.S., 1992, Riset Tentang Minat Dan Perilaku Konsumen: Sebuah Catatan Dan Tantangan Bagi Peneliti Yang Mengacu Pada Theory Of Reasoned Action, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (JEBI) No. 1 Tahun VII. Pp Kasali, R., 1992, Manajemen Periklanan: Konsep Dan Aplikasinya di Indonesia, Grafiti Jakarta. Kristianto. P.L., 2003, Analisa Sikap Dan Minat Masyarakat Dalam Membeli Produk Kerajinan Orang-Orang Cacad Fisik Di DIY Model Bentler Dan Speckart-1979, Jurnal Ekonomi dan Bisnis (Dian Ekonomi) No. 2 Vol. IX Pp Latuheru, Belianus Patria., 2006, Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Kawasan Industri Maluku), Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEB) Volume XII. Mowen, John C., 2002, Perilaku Konsumen, Erlangga, Jakarta. Prasetijo et al., 2003, Perilaku Konsumen, Fakultas ekonomiuksw, Salatiga. Sihombing, S.O., (2003). Perluasan Theory Of Planned Behaviour: Aplikasi Pada Niat Dan Perilaku Memilih Satu Merek, EMPIRIKA No. 6 Vol. 2. Pp

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Lokasi Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Ada beberapa pertimbangan yaitu terkait dengan waktu, akses informasi

Lebih terperinci

STUDI BANDING MODEL PENELITIAN PRA PERILAKU DAN MODEL PASKA PERILAKU DENGAN APLIKASINYA DALAM PENELITIAN PERILAKU KONSUMEN

STUDI BANDING MODEL PENELITIAN PRA PERILAKU DAN MODEL PASKA PERILAKU DENGAN APLIKASINYA DALAM PENELITIAN PERILAKU KONSUMEN STUDI BANDING MODEL PENELITIAN PRA PERILAKU DAN MODEL PASKA PERILAKU DENGAN APLIKASINYA DALAM PENELITIAN PERILAKU KONSUMEN Paulus Lilik Kristianto Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel (UKRIM),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,

Lebih terperinci

APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER

APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER 45 Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research 2016, 01, 45-50 APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER Fea Prihapsara 1* dan Fatimah Dwi Kustati 1 1 D3 Farmasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Chooper (2005) menyatakan bahwa desain penelitian mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah variable penelitian atau sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian yaitu pengaruh marketing, pelayanan costumer service,

Lebih terperinci

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@uii.ac.id ABSTRACT In this research, theory of

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2014) mendefinisikan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel penelitian Variabel penelitan adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas beberapa metode dalam penelitian, seperti objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, identifikasi variabel,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan adalah kartu pra bayar IM3 Indosat. Subyek yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang beralamat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Reza Fauzia riesha_fle@yahoo.com Universitas Purworejo ABSTRAK Tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Bab ini akan menyajikan data data yang telah peneliti dapatkan dari para responden. Data tersebut kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT MEMBELI HANDPHONE MEREK NOKIA

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT MEMBELI HANDPHONE MEREK NOKIA PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT MEMBELI HANDPHONE MEREK NOKIA Sri Herlina Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel (UKRIM) ABSTRAK Theory of reasoned action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang. Obyek dan lokasi penelitian ini adalah bank syariah yang ada di kota 3.2. Populasi dan Sampel A. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja memahami bagaimana suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan (Wasito, 1995:16).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LANDASAN BERFIKIR Persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan konsumen semakin ketat. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus menempatkan kepuasan sebagai tujuan utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha pada persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan profil perusahaan dan hasil penelitian setelah semua data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul. Berdasarkan teori yang ada, penulis

Lebih terperinci

Oleh : Nur Baety Isnaeny Manajemen ABSTRAK

Oleh : Nur Baety Isnaeny Manajemen ABSTRAK PENGARUH KETIDAKPUASAN, HARGA DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP PERILAKU PERPINDAHAN MEREK (Studi Pada Konsumen Citra Hand & Body Lotion Di Kabupaten Kebumen) Oleh : Nur Baety Isnaeny Manajemen BetongQyu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pengertian metode penelitian menurut Sudiyono (2012) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini. BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian ilmiah memerlukan aya metode untuk memperlancar penelitian dalam rangka pencarian data petunjuk mengenai cara atau langkah serta teknik penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat intention dalam pengelolaan diet pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Ginjal X Medan dan juga kontribusi dari determinan-determinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di Citra Sari Family Restaurant. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intention dan determinandeterminannya dalam melakukan usaha untuk dapat naik kelas pada siswa kelas XI di SMAN X Bandung ditinjau dari teori planned

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian yaitu Wellborn. Penelitian ini dilakukan di Oraqle sebagai distributor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Subyek Penelitian 3.1.1. Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah. 3.1.2. Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada Perusahaan Roti Aflah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sifat manusia cenderung konsumtif, yang berarti bahwa konsumen selalu mengkonsumsi produk atau jasa sepanjang waktu. Perilaku konsumtif ini muncul selain dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Sikap Konsumen Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk bersikap dengan cara yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek tertentu. Sikap merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Analisis deskriptif ini menyatakan variabel penyebab dan varibel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek penelitian 1. Obyek Objek penelitian menurut Sugiyono (2008) sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i Ekonomi Universitas Gadjah

populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i Ekonomi Universitas Gadjah BAB in METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam melakukan penelitiannya, peneliti akan melakukan penelitian di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian, 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah para konsumen yang membeli produk seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah prosedur-prosedur yang digunakan oleh Peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan (Indriantoro, Supomo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan pemakai jasa Warnet. Untuk itu dalam penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Penelitian dimulai pada bulan Desember 2002 sampai dengan bulan Maret 2003. Kuesioner dibagikan kepada para pemakai jasa Warnet di lingkungan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA Sarjita Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

ABTRACT. Key Words: Advertising, Brand Attention, Supplement

ABTRACT. Key Words: Advertising, Brand Attention, Supplement ABTRACT In general, Otomotif industry in Indonesia now has experiencing growth. Astra Honda Motor company is the one of companies that runs in otomotif field.the product is Honda Beat wich targeting adult

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain penelitian memberikan prosedur untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, sedangkan instrument adalah alat Bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data itu. ( Arikunto, 2002:194) 3.1.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA Indri Hastuti Listyawati Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta email : myindri.listyawati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kuantitatif Merupakan data yang berbentuk angka atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metodologi penelitian atau tahap-tahap penelitian yang akan dilalui dari awal hingga akhir. Pada penelitian ini, tahapantahapan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi determinandeterminan terhadap intention ibu untuk melakukan terapi di rumah. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konsumen The Body Shop yang berada di Yogyakarta. The Body Shop dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. konsumen The Body Shop yang berada di Yogyakarta. The Body Shop dipilih BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan subyeknya adalah konsumen The Body Shop yang berada di Yogyakarta. The Body Shop dipilih sebagai obyek

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian deskriptif ditandai adanya upaya untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/subjek Penelitian 1. Objek Suharismi Arikunto (2001) menyatakan objek penelitian merupakan ruang lingkup atau hal-hal yang menjadi pokok persoalan dalam suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia berpartisipasi dalam pengisian kuesioner pada perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA

PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA TESIS PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA THOMAS BAGUS BUDI PRAKOSO 145002271/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir, III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di masing-masing Rumah Sakit Swasta di Bandar lampung. Adapun kriteria Rumah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian ini ialah kuantitatif dengan jenis eksplanatif. Menurut Sugiyono, penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif

Lebih terperinci

PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA

PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA OLEH : SHEILA SEMIARDI 3103010127 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

THEORY OF PLANNED BEHAVIOR: APLIKASI PADA PERUSAHAAN TELEPHONE SELULER. Sri Herlina Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel (UKRIM) ABSTRAK

THEORY OF PLANNED BEHAVIOR: APLIKASI PADA PERUSAHAAN TELEPHONE SELULER. Sri Herlina Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel (UKRIM) ABSTRAK THEORY OF PLANNED BEHAVIOR: APLIKASI PADA PERUSAHAAN TELEPHONE SELULER Sri Herlina Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel (UKRIM) ABSTRAK Kebutuhan untuk berkomunikasi dan mengakses informasi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kontribusi determinan-determinan dari planned behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada salesman PT X Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan menggunakan metode deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pelanggan yang pernah melakukan transaksi minimal dua kali di Restoran Metduck Paragon Mall Semarang. Lokasi penelitian

Lebih terperinci