Analisis Strategi Pemecahan Masalah Fisika Pada Siswa SMP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Strategi Pemecahan Masalah Fisika Pada Siswa SMP"

Transkripsi

1 Analisis Strategi Pemecahan Masalah Fisika Pada Siswa SMP Kartika Dwi Jayarni, Haeruddin dan I Komang Werdhiana kartika715@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu - Sulawesi Tengah Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi yang dilakukan siswa dalam pemecahan masalah fisika. Penelitian ini dilakukan di salah satu kelas VIII di SMP Negeri I Palu. Data diperoleh melalui lembar jawaban siswa, rekaman Thinking-Aloud dan wawancara. Penggunaan strategi pemecahan masalah yang digunakan siswa dianalisa dengan mencermati rekaman thinking-aloud, transkip jawaban tes tertulis serta hasil wawancara, kemudian dianalisis bagaimana strategi yang digunakan siswa ketika memecahkan masalah fisika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari beberapa strategi yang ada beberapa responden yang menggunakan strategi informational retrieval, menggunakan strategi tebak-tebakan dalam memecahkan masalah fisika, serta ada pula strategi pemecahan masalah yang menggunakan contoh soal sebagai panduan memecahkan masalah. Hasil penelitian ini juga menjelaskan bahwa siswa tidak melakukan tahapan melihat kembali hasil pemecahan masalah yang diperoleh yang mempengaruhi ketepatan jawaban. Kata Kunci : analisis, strategi, pemecahan masalah fisika I. PENDAHULUAN Pendidikan fisika sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional, memegang peranan yang sangat penting bagi pengembangan ilmu dan teknologi. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari konsep dan prinsip fisika banyak digunakan dan diperlukan. Sepanjang peradaban manusia prinsip, konsep, dan hukum fisika tidak pernah dilupakan bahkan semakin tinggi peranannya. Penelitian yang dilakukan oleh Adesoji [1] menemukan bahwa siswa dapat menjadi pemecah masalah yang baik bila mereka memiliki tingkat kemampuan yang tinggi, namun mereka dengan kemampuan rendah dapat juga menyempurnakan kemampuan pemecahan masalah mereka jika mereka mengacu pada strategi instruksi pemecahan masalah. Strategi pemecahan masalah yang tepat dapat menghasilkan pemecahan masalah yang baik. Menurut Shadiq [2], keterampilan serta kemampuan berpikir yang didapat ketika seseorang memecahkan masalah diyakini dapat ditransfer atau digunakan orang tersebut ketika menghadapi masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Brad [3] kebanyakan siswa menerapkan beberapa strategi mendasar, seperti melihat kembali permasalahan yang sejenis, membaca pernyataan masalah tersebut berulang kali, dan bahkan menerapkan metode berbeda, bergantung pada bagian-bagian dari permasalahan tersebut. Dikemukakan pula bahwa walaupun siswa menerapkan stategi dasar dengan baik tetapi mereka mengalami kekurangan dalam kemampuan metakognitif ketika menghadapi masalah. Menurut Yohanes [4] proses-proses kognitif yang terjadi pada setiap orang dalam mengolah informasi adalah berbeda-beda sehingga dari perbedaan tersebut melahirkan karakteristik setiap individu dalam mempersepsi, berpikir, mengingat, maupun memecahkan masalah. Penelitian yang dilakukan oleh Brad [3], tentang strategi dan kemampuan metakognitif siswa SMA dengan melihat pengaruh jenis kelamin, pekerjaan orang tua, dan nilai akademis sebagai indicator aktifitas pemecahan masalah yang dilakukan siswa. Penelitian ini menemukan bahwa siswa yang nilai akademiknya rendah cenderung memilih strategi menyerah ketika menghadapi kesulitan. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa jenis kelamin berpengaruh dalam aktifitas pemecahan masalah yang mana perempuan lebih memilih untuk membaca masalah beberapa kali dibandingkan laki-laki yang memilih mempertimbangkan beberapa beberapa metode pemecahan masalah atau menerapkan berbagai strategi sesuai dengan masalah yang dihadapi. Menurut Matlin [5] strategi pemecahan masalah adalah ketika dinyatakan adanya suatu masalah, maka harus menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan berbagai cara. Beberapa strategi yang sering digunakan adalah algoritma, heuristik (heuristik 16

2 hill-climbing dan heuristik meands-ends), dan pendekatan analogi. Adapula menurut Polya [6] melalui pengalaman mengajar selama 40 tahun sebagai guru matematika menganjurkan strategi heuristik dalam pemecahan masalah matematika, strategi heuristik Polya terdiri atas tujuh macam yaitu Generate and Test, Hill-Climbing, Best First Search, Problem Reduction, Constrain Satisfaction, Meand End Analysis dan Heuristik Vee. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di salah satu kelas VIII di SMP Negeri 1 Palu. Semua siswa yang menjadi subjek penelitian diberikan tes seleksi responden berupa tes pilihan ganda yang berjumlah 20 nomor yang sebelumnya telah divalidasi ahli dan validasi butir soal (validasi item). Siswa yang menjadi subjek penelitian atau yang diberikan tes seleksi responden sebanyak 32 orang. Tahap berikutnya menentukan responden penelitian, yang dalam penelitian ini diinginkan berjumlah 6 orang. Pemilihan keenam responden ini berdasarkan tingkat kemampuan siswa dalam kelompok yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah, dan dari masing-masing kategori dipilih 2 orang sebagai responden. Selanjutnya responden yang terpilih dari masing-masing kategori diberikan tes pemecahan masalah fisika berupa tes essay berjumlah 5 nomor. Metode yang digunakan untuk mengetahui strategi pemecahan masalah yang dilakukan siswa adalah metode Thinking- Aloud, dan yang terakhir ialah melakukan wawancara untuk menggali lebih dalam strategi yang digunakan ketika memecahkan masalah fisika. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari berberapa jenis strategi pemecahan masalah yang ada, strategi pemecahan masalah yang tampak pada responden dalam penelitian ini ada 2 jenis yaitu strategi pemecahan masalah informational retrieval, dan strategi yang hanya sekedar tebaktebakan. Strategi Pemecahan masalah informational Retrieval Strategi pemecahan masalah ini tampak pada R-01 ketika mengerjakan soal pemecahan masalah nomor 4, dalam kutipan thinking-aloud R-01 menyatakan : {---} dalam soal nomor yang diketahui adalah massa atau disimbolkan dengan m sama dengan 100 gram kalor jenis atau c sama dengan 1 kalori per gram derajat celcius { }dan delta T sama dengan 60 hasil dari 80 kurang 20. Yang dicari adalah jumlah kalor yang diperlukan. Potongan transkip rekaman dari metode Thinking-Aloud di atas menjelaskan bahwa R- 01 memahami apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal nomor 4. Selanjutnya R- 01 merencanakan cara penyelesaian yakni mengumpulkan data atau informasi sehingga menemukan hubungan data dengan yang ditanyakan. Tahap selanjutnya melaksanakan rencana penyelesaian berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan. Dalam tahap ini R-01 melaksanakan rencana pemecahan masalah dengan menggunakan stategi informational Retrieval strategi pemecahan masalah yang memiliki ciri-ciri mengingat kembali informasi yang ada dari ingatan jangka panjang, artinya strategi ini digunakan dengan mengandalkan ingatan terhadap informasi yang sudah pernah diketahui sebelumnya. Perhatikan kutipan thingking-aloud berikut: untuk menentukan jumlah kalor kalau saya tidak salah ingat rumusnya adalah { } Q sama dengan m kali c kali delta t sama dengan 100 dikali 1 dikali 60 hasilnya sama dengan 6000 kalori. Berarti jumlah kalornya sama dengan 6000 kalori. Gambar 1. Jawaban R-01 untuk soal nomor 4 R-01 merupakan responden dari kategori tinggi, R-01 menyelesaikan soal TA sebanyak 3 nomor dari 5 nomor soal yang diberikan yaitu soal nomor 4, soal nomor 3, dan soal nomor 5. R-01 mengerjakan soal tidak secara berurut namun mengerjakan soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu, dan R-01 memilih soal nomor 4 untuk dikerjakan terkebih dahulu. Dalam mengerjakan soal nomor 4, R-01 tidak membutuhkan waktu lama untuk mengerjakannya, R-01 memahami soal nomor 4 dan dengan mudah mengetahui apa yang ditanyakan pada soal tersebut. 17

3 R-01 dalam wawancara juga mengatakan bahwa dalam menyelesaikan permasalahan fisika, strategi pengerjaan yang biasa dilakukan pertama-pertama mengidentifikasi apa yang diketahui dan ditanyakan selanjutnya mengingat persamaan apa yang harus digunakan lalu memasukan apa yang diketahui dalam soal dan kemudian dimasukan kedalam rumus sesuai dengan apa yang dibutuhkan rumus. Pernyataan ini dapat dilihat pada kutipan wawancara di bawah ini. Peneliti : {---} saat mulai mengerjakan soal fisika kira-kira strategi apa yang kamu gunakan untuk menyelasaiakan? R-01 : Tergantung sih ka, biasanya strategi yang saya lakukan asal saya sudah ingat rumus yang digunakan dan apaapa yang diminta dirumus semuanya sudah diketahui disoal saya langsung memasukan nilai-nilainya baru saya hitung. Peneliti : Jadi kira-kira bagaimana apabila sementara menghitung tiba-tiba ada masalah dan kamu sudah tidak tau tidak tahu lagi menyelasaikan, apa yang kamu lakukan. R-01 : hmmm. Biasanya saya tidak teruskan, apalagi kalau waktu yang disediakan hanya sedikit. Tapi kalau soal nomor 4 ini alhamdulilah sudah pernah saya saya kerjakan makannya rumus yang dipakai untuk soal ini masih saya ingat. Makannya saya kerjakan sampai selesai. Berdasarkan hasil wawancara diatas, ketika mengerjakan soal nomor 4 R-01 mengandalkan ingatannya ketika melihat soal yang diberikan, dalam hal ini rumus atau persamaan yang digunakan menjadi fokus ingatan R-01 ketika menghadapi masalah yang diberikan. Berdasarkan peristiwa inilah yang mengakibatkan R-01 diindikasikan menggunakan strategi informational-retrieval ketika memecahkan soal nomor 4. R-01 tidak melakukan pengecekan kembali atas apa yang telah dikerjakan, padahal dalam mengerjakan soal nomor 4 R-01 tidak menyadari ada beberapa variabel yang diketahui yang R-01 tuliskan keliru, seperti ketika menuliskan satuan kalor jenis atau c R-01 menuliskan satuanya adalah derajat celcius dan pada saat menuliskan nilai delta t R-01 sama sekali lupa menuliskan satuannya. Strategi pemecahan masalah dengan menebak. Strategi pemecahan masalah yang hanya melakukan penebakan dilakukan oleh responden yang diinisialkan sebagai R-17. Dibawah ini adalah kutipan Thinking-Aloud R-17 saat menjawab soal nomor 1. soal nomor 1 yang diketahui 0,2 kal/gr 0 C massa 100 gram dan suhu 30 0 C {--} ditanyakan tentukan suhu akhir logam jawab 100 gram kurang 30 sama dengan 70 {---} lalu 200 kurang 12 sama dengan 200 maka suhun akhir logam adalah 200. Dari kutipan thinking-aloud diatas dapat dilihat bahwa R-17 yakin dengan apa yang telah ia kerjakan, R-17 berusaha melakukan hitungan matematika dengan mengurangi angka-angka yang ada R-17 sama sekali tidak menggunakan persamaan untuk menentukan suhu akhir logam seperti yang telah dia ungkapkan dikutipan thinkingaloud mengenai apa yang ditanyakan dalam masalah pada soal nomor ini. R-17 melakukan penebakan secara acak terhadap angka-angka yang ada. Hasil pengurangan yang diperoleh pun keliru. Kekeliruan ini yang semakin mengindikasikan bahwa dalam memecahkan masalah R-17 melakukan strategi tebak-tebakan. Berikut gambar kutipan jawaban R- 17: Gambar 2. Jawaban R-17 untuk soal nomor 1 R-17 adalah responden yang terpilih menjadi salah satu responden dengan kategori sedang. R-17 mengerjakan semua soal pemecahan masalah yang diberikan dalam waktu kurang lebih 18 menit, dan mulai mengerjakan soal yang diberikan pada menit pertama. R-17 mulai memecahkan soal nomor 1 berurut sampai nomor 3 selanjutnya mengerjakan soal nomor 5 dan yang terakhir menegerjakan soal nomor 4. Model pemecahan masalah seperti yang ditunjukan Gambar 2, R-17 lakukan untuk semua soal pemecahan masalah yang dia kerjakan mulai dari soal nomor 1 samapi soal nomor 5. Seperti yang terlihat pada Gambar 3 berikut: 18

4 Gambar 3. Jawaban R-17 untuk soal nomor 5 dan 4 Melakukan strategi yang sama untuk memecahkan semua masalah yang diberikan pada soal semakin mengindikasikan bahwa R- 17 hanya berusaha menebak jawaban akhir dari semua soal tanpa memahami bagaimana seharusnya menentukan hal-hal yang ditanyakan pada soal mulai dari suhu akhir, jumlah kalor, dan suhu campuran jika menggunakan persamaan. Dalam wawancara R-17 menyatakan bahwa dia memahami apa yang dimaksud dalam soal-soal yang diberikan, berikut kutipan hasil wawancara dengan R-17: Peneliti : Setelah melihat soal yang diberikan apakah kamu memahami apa yang dimaksud dalam soal? R-02 : iya saya mengerti apa yang ditanyakan disemua soal itu, cuma saya tidak mengerti dengan istilah kalor jenis, apalagi disoal nomor dua saya tambah bingung dengan istilah kalor lebur. Peneliti : Bukannya materi ini sudah kalian dapatkan dikelas VII? R-02 : [tertawa] tapi saya sudah lupa ka (menggaruk kepala). Peniliti : Kira-kira dalam melakukan pemecahan masalah fisika seperti ini, strategi apa yang kamu lakukan untuk menyelasaikannya? R-02 : Biasanya yang pertama saya lakukan tulis dulu yang diketahui baru yang ditanyakan, habis itu lagsung penyelasaian? Peneliti : Penyelasaian tapi tidak dengan rumus? R-02 : ohhhh iya rumus-rumusnya dulu baru masukan nilainya Peneliti : Tapi kalau yang saya lihat dari hasil pekerjaanmu, kamu sama sekali tidak menuliskan rumus terlebih dahulu. R-17 : saya sudah lupa tulis, langsung saya hitung-hitung saja. R-17 juga menuliskan satuan untuk jawaban akhir dari hasil pemecahan masalah yang ia peroleh, satuan yang dituliskan ada yang benar dan ada juga yang keliru. Jika melihat tahapan pemecahan masalah yang R-17 lakukan walaupun dalam wawancara ia menyatakan memahami tetapi kenyataannya sebenarnya tidak, karena apabila ia memahami kekeliruankekeliruan seperti yang dilakukan tidak patut terjadi, bukan saja kekeliruan dalam menentukan hasil akhir namun kekeliruan ketika menghitung menggunakan hitungan 19 Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) matematika seperti mengurangkan atau menjumlahkan angka-angka yang ada pun keliru, yang ia pahami hanyalah apa yang diketahui dalam soal namun untuk menentukan apa yang ditanyakan berdasarkan konsep fisika sama sekali tidak ia pahami. Tahapan melihat kembali hasil pemecahan masalah yang diperoleh juga tidak dilakukan R-17 setelah memecahkan semua soal yang diberikan. Strategi pemecahan masalah berikutnya yang muncul dalam penelitian ini, strategi pemecahan masalah yang dilakukan responden dari kategori rendah yang diinisialkan dengan R-32 yaitu strategi pemecahan masalah yang menggunakan contoh sebagai panduan dalam memecahkan masalah. Berikut kutipan tarnskip thinking-aloud R-32 ketika memecahkan masalah pada soal nomor 2: Peneliti : {---} soal nomor berapa yang kamu anggap bisa kamu kerjakan setelah melihat contoh soal? R-31 : { } [melihat contoh soal] mulai dari nomor 2 saja ka, apa yang ditanyakan jumlah kalor mirip dengan yang ditanyakan dicontoh soal. Peneliti : emmm, jadi menurut kamu mirip dengan yang ditanyakan disoal nomor 2? Bagaimana dengan variable yang diketahui apakah juga mirip? R-31 : iya mirip, yang diketahui dalam soal ini m=200 gram=0,2 kg terus c=0,5 kal/gr 0 C eh salah 1 kal/gr 0 C[melihat kembali yang sudah ditulis, lalu bertanya kepada peneliti] nilai c ini yang mana yang dipake ka? Salah satunya saja kan seperti yang mirip dicontoh nilai c yang dipakai hanya 1{ }, hemm, iya 1 saja yang dipakai kemudian T 1 = -5 0 C dan T 2 =100 0 C yang ditanyakan Q. R-32 memilih soal nomor 2 untuk dipecahkan terlebih dahulu setelah melihat contoh soal yang diberikan dan mencocokannya dengan soal yang sedang dihadapinya. Berikut soal nomor 2 yang ditunjukan pada Gambar 4: 2. Es bermassa 200 gram bersuhu -5 0 C dipanasi hingga melebur menjadi air bersuhu C. Jika kalor jenis es 0,5 kal/gr 0 C, kalor jenis air adalah 1 kal/gr 0 C dan kalor lebur es adalah 80 kal/gr. Tentukan jumlah kalor yang diperlukan untuk proses tersebut! Gambar 4 Soal nomor 2

5 R-32 dalam kutipan thinking-aloud ketika mencoba memecakan masalah untuk soal nomor 2 menyatakan: Q sama dengan m x c x delta T sama dengan 0,2 Kg x 1 kal/gr 0 C x dalam kurung derajat celcius sama dengan 300 x 95 sama dengan joule. Berarti nilai Q sama dengan joule abaikan seperti ada istilah kalor jenis dan kalor lebur. Seharusnya ia lebih teliti dalam memahami soal agar tidak terjadi kekeliruan yang mengakibatkan hasilnya tidak tepat. Hal ini mengindikasikan R-32 terlalu terpaku terhadap contoh soal yang ada. Seperti saat menentukan jumlah kalor (Q) persamaan yang dipilih R-32 sudah benar, hanya saja untuk masalah ini diharapkan terlebih dahulu membagi masalah ke sub-sub masalah, karena yang perlu ditentukan adalah jumlah kalor yang diperlukan mengubah wujud es hingga menjadi air, artinya ada beberapa proses terlebih dahulu yang harus diselesaikan sebelum nantinya diperoleh hasil akhir. IV. KESIMPULAN Gambar 5 kutipan jawaban R-32 nomor 2 R-32 dalam memecahkan masalah pada soal nomor 2 sudah bisa memahami apa yang dimaksud dalam soal. Selanjutnya menentukan hubungan data yang diketahui dan ditanyakan, kemudian merencanakan cara penyelesaian dengan terlebih dahulu menuliskan variabelvariabel yang diketahui dan variabel yang akan ditentukan, selanjutnya melaksanakan rencana penyelesaian. Dalam melaksanakan pemecahan masalah R-32 menggunakan contoh sebagai panduan utama untuk memecahkan masalah, contoh soal yang digunakan R-32 sebagai panduan dalam memecahkan soal nomor 2 ini ditunjukan pada gambar 6: Berdasarkan hasil analisis penggunaan strategi pemecahan masalah fisika yang dilakukan siswa SMP, maka dapat disimpulkan: 1. Strategi pemecahan masalah yang dilakukan siswa sekolah menengah pertama khususnya pemecahan masalah fisika belum begitu banyak ragamnya, diantaranya adalah:s (a) Strategi pemecahan masalah informational retrieval, strategi pemecahan masalah yang memiliki cirri-ciri mengingat kembali informasi yang ada dari ingatan jangka panjang atau strategi yang mengandalkan ingatan (b) Strategi pemecahan masalah tebak-tebakan, dan (c) Strategi pemecahan masalah yang menggunakan contoh soal sebagai panduan memecahkan masalah. 2. Siswa sekolah menengah pertama belum mampu memecahkan masalah fisika dengan menggunakan strategi-strategi lain. Hal ini disebabkan karena siswa masih terpengaruh karena terbiasa dengan cara yang dicontohkan oleh guru, meskipun sebenarnya dapat dipecahkan menggunakan strategi yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Gambar 6 contoh soal Contoh soal yang diberikan sesungguhnya bukan untuk seutuhnya diikuti, kondisi ini terjadi ketika R-32 mencoba memecahkan masalah pada soal nomor 2 dengan melakukan pendekatan pada contoh soal yang ada seperti yang ditunjukan Gambar 6. R-32 tidak menyadari bahwa ada beberapa hal yang ia [1] Adesoji, F.A. (2008). Student s Ability Levels and Effectiveness of Problem-Solving Instructional Strategy. Journal of society and science. 17(1). 5-8 [2] Shadiq, F. (2004). Pemecahan masalah, Penalaran dan Komunikasi. Yogyakarta: PPPG Matematika [3] Brad, A. (2011). A study of the Problem Solving Activity in High School Students: Strategies and Self-regulated Learning. Acta Didacta Napocensia. 4(1) [4] Yohanes, Santoso R. (2012). Strategi Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri Ditinjau Dari Dominasi Otak Kiri dan Kanan. Skrispi pada 20

6 Universitas Katolik Widya Mandala Madiun. Tidak diterbitkan. [5] Matlin, M. W. (2005). Cognition. (6th ed.). USA. USA: John Wiley & Sons. [6] Polya, G. (1973). How to Solve It. Princeton, NJ: Princeton University Press. 21

Kata Kunci: analisis, perilaku, pemecahan masalah fisika, konvergen, divergen

Kata Kunci: analisis, perilaku, pemecahan masalah fisika, konvergen, divergen ANALISIS PERILAKU PEMECAHAN MASALAH FISIKA PADA SISWA YANG BERPIKIR SECARA KONVERGEN DAN DIVERGEN (STUDI KASUS PADA SISWA PESERTA OSN FISIKA DI SMA NEGERI MODEL TERPADU MADANI PALU) Priscilla Lusikooy,

Lebih terperinci

KONSISTENSI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH FISIKA UNTUK URUTAN PERTANYAAN TERMODIFIKASI

KONSISTENSI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH FISIKA UNTUK URUTAN PERTANYAAN TERMODIFIKASI KONSISTENSI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH FISIKA UNTUK URUTAN PERTANYAAN TERMODIFIKASI Lili Handayani, Yusuf Kendek dan Jusman Mansyur lilimunif@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

Analisis Kemampuan Siswa Mengubah Representasi dalam Physics Problem Solving Pada Siswa SMA Kelas X

Analisis Kemampuan Siswa Mengubah Representasi dalam Physics Problem Solving Pada Siswa SMA Kelas X Analisis Kemampuan Siswa Mengubah Representasi dalam Physics Problem Solving Pada Siswa SMA Kelas X Nurhijrah N. Atjiang dan Darsikin email : nurhijrah.atjiang@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

ANALISIS MULTIMODAL REPRESENTASI MAHASISWA CALON GURU PADA PEMAHAMAN KONSEP LISTRIK DINAMIS

ANALISIS MULTIMODAL REPRESENTASI MAHASISWA CALON GURU PADA PEMAHAMAN KONSEP LISTRIK DINAMIS ANALISIS MULTIMODAL REPRESENTASI MAHASISWA CALON GURU PADA PEMAHAMAN KONSEP LISTRIK DINAMIS Adolfina Galla, I Komang Werdhiana dan Syamsu gallaadolfina@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA Hisdamayanti Djupanda, Yusuf Kendek dan I Wayan Darmadi hisdamayanti45@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH VEKTOR YANG DIREPRESENTASIKAN DALAM KONTEKS YANG BERBEDA PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH VEKTOR YANG DIREPRESENTASIKAN DALAM KONTEKS YANG BERBEDA PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH VEKTOR YANG DIREPRESENTASIKAN DALAM KONTEKS YANG BERBEDA PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA Muslimah Sari, I Komang Werdhiana dan Unggul Wahyono Muslimahsari354@gmail.com

Lebih terperinci

Analisis Konsistensi Respon Siswa SMA terhadap Tes Representasi Majemuk dalam Pembelajaran Fisika Materi Gerak Lurus

Analisis Konsistensi Respon Siswa SMA terhadap Tes Representasi Majemuk dalam Pembelajaran Fisika Materi Gerak Lurus Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN 2338 3240 Analisis Konsistensi Respon Siswa SMA terhadap Tes Representasi Majemuk dalam Pembelajaran Fisika Materi Gerak Lurus Ahmad, Muslimin

Lebih terperinci

ANALISIS KOHERENSI KONSEP HUKUM NEWTON PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PALU

ANALISIS KOHERENSI KONSEP HUKUM NEWTON PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PALU ANALISIS KOHERENSI KONSEP HUKUM NEWTON PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PALU Wildan Hasyim Amin, Darsikin, dan Unggul Wahyono wildanhasyimamin@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU

PENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU PENGARUH PRBLEM SLVING LABRATRY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KNFLIK KGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KNSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU Sitti Hadija, Nurjannah dan Jusman Mansyur Khadijaamatullah221@yahoo.com Program

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAHAMAN ARTI FISIS KONSEP HUKUM NEWTON MAHASISWA CALON GURU

ANALISIS PEMAHAMAN ARTI FISIS KONSEP HUKUM NEWTON MAHASISWA CALON GURU ANALISIS PEMAHAMAN ARTI FISIS KONSEP HUKUM NEWTON MAHASISWA CALON GURU Hamidah, I wayan Darmadi dan Darsikin hamihamida15@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa dalam Menganalisis Soal Uraian Listrik Statis di SMPN 2 Kasimbar

Kemampuan Siswa dalam Menganalisis Soal Uraian Listrik Statis di SMPN 2 Kasimbar Kemampuan Siswa dalam Menganalisis Soal Uraian Listrik Statis di SMPN 2 Kasimbar Siti Magfirah Saini, Marungkil Pasaribu dan Muslimin e-mail: magfira.physic@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP

Lebih terperinci

Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa

Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa Safrudin, Kamaluddin dan Haeruddin E-mail: safrudinfisika@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa VII-C SMP Negeri 2 Biromaru Hizrah, I Wayan Darmadi, I Komang Werdhiana Email: Hizrahfisika@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU Nurbaya, Nurjannah dan I Komang Werdhiana Nurbayaasisilyas@gmail.Com Program

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA Eti Sukadi Prodi Pendidikan Fisika IKIP-PGRI Pontianak, Jl. Ampera No.

Lebih terperinci

Penerapan Problem Solving Menggunakan Strategi Heuristik Terhadap Pemahaman Konsep Tentang Kalor Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

Penerapan Problem Solving Menggunakan Strategi Heuristik Terhadap Pemahaman Konsep Tentang Kalor Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Penerapan Problem Solving Menggunakan Strategi Heuristik Terhadap Pemahaman Konsep Tentang Kalor Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Riskayani, I Komang Werdhiana dan Amiruddin Hatibe Riskayani960@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penalaran matematik pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penalaran matematik pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil an Sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian pendahuluan, bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penalaran matematik pada siswa

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 3 ISSN Kata Kunci: Berpikir Kritis; Kelistrikan

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 3 ISSN Kata Kunci: Berpikir Kritis; Kelistrikan KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA CALON GURU PADA MATERI KELISTRIKAN (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Tadulako Tahun Angkatan 2014) Amrullah Maguna, Darsikin

Lebih terperinci

Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Gerak Lurus

Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Gerak Lurus Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Gerak Lurus Ni Luh Yesi Andriani, Darsikin dan Amiruddin Hatibe Email: Yesiniluh@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika. FKIP, Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan hasil analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan langkah Polya ditinjau dari minat

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1] PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI MODEL TERPADU MADANI Yurika, Syamsu, Muhammad Ali yurika_physic@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Konsistensi Penalaran Siswa dalam Pemecahan Masalah Fisika untuk Konteks yang Berbeda

Konsistensi Penalaran Siswa dalam Pemecahan Masalah Fisika untuk Konteks yang Berbeda Konsistensi Penalaran Siswa dalam Pemecahan Masalah Fisika untuk Konteks yang Berbeda Yuyun Nailufar, Jusman Mansyur dan I Komang Werdhiana yuyunnailufar39@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP

Lebih terperinci

Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola

Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola Habibi, Unggul Wahyono dan Haeruddin e-mail: habibi_bibboys@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU Risnawaty, I Komang Werdhiana dan H. Amiruddin hatibe risnawatypalusery@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton Eko Muhtar Syafaat, Nurjannah, dan I Komang Werdhiana Email: ekomuhtar@ymail.com

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR KOGNITIF MAHASISWA PADA KONSEP HUKUM NEWTON

ANALISIS STRUKTUR KOGNITIF MAHASISWA PADA KONSEP HUKUM NEWTON ANALISIS STRUKTUR KOGNITIF MAHASISWA PADA KONSEP HUKUM NEWTON Deviliana RanteTampang, I Komang Werdhiana, Syamsu Devilia_rantetampang@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako

Lebih terperinci

Kemampuan Pemecahan Masalah Dinamika Partikel pada Mahasiswa Calon Guru Fisika Berdasarkan Taxonomy Of Introductory Physics Problems (TIPP)

Kemampuan Pemecahan Masalah Dinamika Partikel pada Mahasiswa Calon Guru Fisika Berdasarkan Taxonomy Of Introductory Physics Problems (TIPP) Kemampuan Pemecahan Masalah Dinamika Partikel pada Mahasiswa Calon Guru Fisika Berdasarkan Taxonomy Of Introductory Physics Problems (TIPP) Taskirah Tunnisah, Syamsu, dan I Komang Werdhiana taskirahfisika@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN Penerapan Model Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Palu Ratnasari, Muhammad Ali, dan Nurasyah Dewi Napitupulu

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar IMPLEMENTASI MODEL SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 13 PALU Yulyana Darmini, Kamaluddin dan Hendrik A.

Lebih terperinci

Syamsinar Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta KM. 9

Syamsinar Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta KM. 9 Pemahaman Konsep Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Palu pada Materi Pembiasan Cahaya Syamsinar inarnore@yahoo.com Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta KM. 9 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

DESKRIPSI KONSEPSI SISWA SMA TENTANG RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

DESKRIPSI KONSEPSI SISWA SMA TENTANG RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH ISSN 2338 3240 DESKRIPSI KONSEPSI SISWA SMA TENTANG RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH Andhika Nugraha 1, I Komang Werdhiana 2, dan I Wayan Darmadi 3 Email: andhika_entrepreneur@yahoo.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Unit 9 PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA. Bitman Simanullang Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan

Unit 9 PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA. Bitman Simanullang Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan Unit 9 PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Bitman Simanullang Clara Ika Sari Budhayanti Pendahuluan U nit 9 dari bahan ajar cetak ini merupakan pemantapan dari semua konsep yang telah kita kaji bersama dari unit

Lebih terperinci

Analisis Pemahaman Konsep Magnet Mahasiswa Calon Guru Fisika

Analisis Pemahaman Konsep Magnet Mahasiswa Calon Guru Fisika Analisis Pemahaman Konsep Magnet Mahasiswa Calon Guru Fisika Abdul Basit Pateda, Yusuf Kendek, dan Sahrul Saehana pateda118@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN Pengaruh Pemberian Tugas Awal dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Investigasi Kelompok terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VII SMP Karuna Dipa Palu Reni Novriani Mbatono, Syamsu dan Yusuf

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER Sri Irawati Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura Alamat : Jalan Raya Panglegur 3,5 KM

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMPN 1 PRAMBON KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN OPERASI ALJABAR THE

Lebih terperinci

Analisis Pemahaman Konsep Siswa SMA Lab-School Palu pada Materi Hukum Newton

Analisis Pemahaman Konsep Siswa SMA Lab-School Palu pada Materi Hukum Newton Analisis Pemahaman Siswa SMA Lab-School Palu pada Materi Hukum Nursefriani, Marungkil Pasaribu dan H.Kamaluddin noersevi@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno

Lebih terperinci

MENTAL-MODELING ABILITY MAHASISWA PADA KONSEP DASAR LISTRIK STATIS

MENTAL-MODELING ABILITY MAHASISWA PADA KONSEP DASAR LISTRIK STATIS 71 MENTAL-MODELING ABILITY MAHASISWA PADA KONSEP DASAR LISTRIK STATIS Siti Rahmilia 1, Jusman Mansyur 2, Sahrul Saehana 3 1,2 Universitas Tadulako Jalan Soekarno Hatta e-mail : srahmilia@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian 45 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat tahap-tahap kegiatan dalam pengerjaannya. Rincian waktu dan kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA 1 PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA Widya Septi Prihastuti, Bambang Hudiono, dan Ade Mirza Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: wwidyasp@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP Sulistiyorini [1], Nining Setyaningsih [2] 1) Mahasiswa Progdi Pendidikan Matematika, FKIP 2) Dosen Progdi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemecahan masalah matematis merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki siswa. Pengembangan kemampuan ini menjadi fokus penting dalam pembelajaran matematika

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu. Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu. Puput Istiqomah, I Komang Werdhiana, dan Unggul Wahyono Puputajach23@yahoo.com Program

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa X SMA Negeri 2 Sigi Dita Puspitasari,Marungkil Pasaribu, dan Yusuf Kendek e-mail: ditaphysic@gmail.com

Lebih terperinci

Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu

Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 8 Palu Sitti Rabia, Syamsu dan Muslimin biarabia08@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan Atira, Unggul Wahyono, dan Sahrul Saehana Atirasudirman066@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP

Lebih terperinci

ALUR PENALARAN SISWA DALAM PHYSICS PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KERANGKA KERJA GREENO

ALUR PENALARAN SISWA DALAM PHYSICS PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KERANGKA KERJA GREENO 77 ALUR PENALARAN SISWA DALAM PHYSICS PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KERANGKA KERJA GREENO Havid Tandiramma 1, Jusman Mansyur 2 dan Darsikin 2 1 SMA GKST Palu 2 Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Praktikum Mekanika Model Inkuiri

Pengembangan Modul Praktikum Mekanika Model Inkuiri Pengembangan Modul Praktikum Mekanika Model Inkuiri Muh.Sutrisno, Amiruddin Kade dan Unggul Wahyono e-mail: Sutrisnophysics11010@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl.

Lebih terperinci

Identifikasi Model Mental Siswa Pada Materi Perpindahan Kalor di SMA Negeri 5 Palu

Identifikasi Model Mental Siswa Pada Materi Perpindahan Kalor di SMA Negeri 5 Palu Identifikasi Model Mental Siswa Pada Materi Perpindahan Kalor di SMA Negeri 5 Palu Ni Wayan Yudani, Marungkil Pasaribu dan I Wayan Darmadi niwayanyudani@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

Dosen Prodi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sebelas Maret. Alamat Korenspondensi: ABSTRAK

Dosen Prodi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sebelas Maret. Alamat Korenspondensi: ABSTRAK PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN BERDASARKAN LANGKAH- LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECEMASAN MATEMATIKA (Penelitian dilakukan di SMPN 16 Surakarta Tahun Ajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU Sakka, Yusuf Kendek dan Kamaluddin e-mail: sakha_rahma@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Matematika 1. Pengertian Matematika Menurut Depdiknas (2001), matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika

Lebih terperinci

Pengaruh Problem-Based Learning Menggunakan Praktikum Alat Sederhana Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA Negeri 7 Palu

Pengaruh Problem-Based Learning Menggunakan Praktikum Alat Sederhana Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA Negeri 7 Palu Pengaruh Problem-Based Learning Menggunakan Praktikum Alat Sederhana Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA Negeri 7 Palu Oka Saputra, Nurjannah dan Jusman Mansyur email: oucckha@gmail.com Program

Lebih terperinci

STUDI KASUS: KARAKTERISTIK ANTISIPASI EKSPLORATIF

STUDI KASUS: KARAKTERISTIK ANTISIPASI EKSPLORATIF STUDI KASUS: KARAKTERISTIK ANTISIPASI EKSPLORATIF Erfan Yudianto Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember, erfanyudi@unej.ac.id. ABSTRAK

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2 1. Kalor jenis zat A sama dengan ¾ kalor jenis zat Apabila kalor diberikan kepada zat A dan B yang massanya sama besar dalam jumlah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X IPA 1 MAN 2 MODEL PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X IPA 1 MAN 2 MODEL PEKANBARU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X IPA 1 MAN 2 MODEL PEKANBARU Oleh: 1 Titi Solfitri, 2 Armis 1,2 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KRISTEN 2 SALATIGA DITINJAU DARI LANGKAH POLYA

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KRISTEN 2 SALATIGA DITINJAU DARI LANGKAH POLYA STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KRISTEN 2 SALATIGA DITINJAU DARI LANGKAH POLYA Siti Imroatun, Sutriyono, Erlina Prihatnani Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu Nur Cahyani, H. Fihrin dan Amiruddin Kade nurlahako@yahoo.co.id Program

Lebih terperinci

Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana

Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIA 4 SMAN PALU Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana e-mail:

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak Mikran, Marungkil Pasaribu, I Wayan Darmadi Email: Mikran_fisika@yahoo.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROSES PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PERBANDINGAN PADA SISWA KELAS VII SMP

DESKRIPSI PROSES PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PERBANDINGAN PADA SISWA KELAS VII SMP DESKRIPSI PROSES PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PERBANDINGAN PADA SISWA KELAS VII SMP Margaretha Evi Melanie, Agung Hartoyo, Dian Ahmad Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: margarethaevimelanie@gmail.com

Lebih terperinci

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo Vol. No. ISSN 8 0 Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri Dolo Erlin, I Wayan Darmadi, dan Haeruddin Email: Erlindahlusiyana@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KALOR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PALU

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KALOR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PALU Vol. No. 2 ISSN 28 240 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KALOR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PALU Ni Wayan Apriani Purwaningsih, I Komang Werdhiana dan Syamsu Wayanapriani204@yahoo.com

Lebih terperinci

Suhaemi, I Komang Werdhiana dan H.Amiruddin Hatibe.

Suhaemi, I Komang Werdhiana dan H.Amiruddin Hatibe. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATIONDENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALU Suhaemi, I Komang Werdhiana dan H.Amiruddin

Lebih terperinci

Kanti Sariati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Abstrak

Kanti Sariati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Abstrak PENGGUNAAN STRATEGI HEURISTIK MODEL POLYA PADA PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 40 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Kanti Sariati

Lebih terperinci

Key Words: Identification Strategies, Problem solving, Surface Area and Volume Beams

Key Words: Identification Strategies, Problem solving, Surface Area and Volume Beams IDENTIFIKASI STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BALOK PADA PESERTA DIDIK (MATH PROBLEM SOLVING STRATEGY IDENTIFICATION SURFACE AREA AND VOLUME OF BEAMS ON STUDENTS) Anikrohmah

Lebih terperinci

Karakteristik Intuisi Siswa SMA Dalam Memecahkan Masalah Fisika Ditinjau Dari Kemampuan Fisika

Karakteristik Intuisi Siswa SMA Dalam Memecahkan Masalah Fisika Ditinjau Dari Kemampuan Fisika Karakteristik Intuisi Siswa SMA Dalam Memecahkan Masalah Fisika Ditinjau Dari Kemampuan Fisika Fahrul, I Wayan Darmadi dan I Komang Werdhiana fahrulalwitadjuddin@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode dan desain penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode dan desain penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Untuk optimalnya penelitian yang dilakukan, maka perlu disusun metode dan desain penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU Delila Ilvi Shakti, Kamaluddin dan Muhammad Ali Delilailvi_shakti@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Pemahaman Konsep Hubungan antara Arah Gaya, Kecepatan dan Percepatan dalam Satu Dimensi pada Mahasiswa Calon Guru Fisika FKIP Universitas Tadulako

Pemahaman Konsep Hubungan antara Arah Gaya, Kecepatan dan Percepatan dalam Satu Dimensi pada Mahasiswa Calon Guru Fisika FKIP Universitas Tadulako Pemahaman Konsep Hubungan antara Arah Gaya Kecepatan dan Percepatan dalam Satu Dimensi pada Mahasiswa Calon Guru Fisika FKIP Universitas Tadulako Hasnawiyah Unggul Wahyono dan Darsikin E-mail: Hasnawiyahphysics@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Alat Praktikum Sederhana Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Palu Delpina Nggolaon, I Wayan Darmadi, dan Muhammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan hal itu, maka sekolah sebagai komponen

Lebih terperinci

Yonathan SMP Negeri 1 Tolitoli, Kab. Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Yonathan SMP Negeri 1 Tolitoli, Kab. Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Penalaran dan Pemecahan Masalah Terbuka Untuk Meningkatkan Kompetensi Penalaran dan Komunikasi Matematik Siswa Kelas VII SMPN 1 ToliToli Yonathan SMP Negeri 1 Tolitoli,

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu Ma wa Hamran, Muhammad Ali dan Unggul Wahyono e-mail: Mawahamran29@yahoo.com

Lebih terperinci

P - 80 STRATEGI SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI DOMINASI OTAK KIRI DAN OTAK KANAN

P - 80 STRATEGI SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI DOMINASI OTAK KIRI DAN OTAK KANAN P - 80 STRATEGI SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI DOMINASI OTAK KIRI DAN OTAK KANAN Rudi Santoso Yohanes Universitas Katolik Widya Mandala Madiun E-mail: rudisantoso@widyamandala.ac.id

Lebih terperinci

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH MATERI BANGUN DATAR PADA MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS SLAMET RIYADI ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa tes pemahaman

Lebih terperinci

Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan MatematikanUniversitas Tadulako Nia Kurniadin SMP Al-Azhar Palu. Abstrak

Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan MatematikanUniversitas Tadulako Nia Kurniadin SMP Al-Azhar Palu. Abstrak PENERAPAN STRATEGI POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VIIIC SMP AL-AZHAR PALU DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika. Perbedaan Model Pembelajaran Guided Discovery terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sindue Aniar, Marungkil Pasaribu dan Syamsu e-mail: niar_aniar89@yahoo.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 1, pp Januari 2013 ISSN:

UNESA Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 1, pp Januari 2013 ISSN: IDENTIFIKASI LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATERI PERHITUNGAN KIMIA IDENTIFICATION OF STUDENTS' METACOGNITIVE LEVEL IN SOLVING STOICHIOMETRY PROBLEM Fitaria Sophianingtyas dan Bambang

Lebih terperinci

Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Yuliani, Syamsu dan Muslimin Yuliani12@yahoo.com Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini, akan dideskripsikan dan dianalisis data proses berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan terbuka (openended) dibedakan dari gaya kognitif field dependent

Lebih terperinci

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP Anggun Rizky Putri Ulandari, Bambang Hudiono, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu Niluh Suwaningsih, Marungkil Pasaribu, dan Darsikin niluhsuwaningsih94viola@gmail.com

Lebih terperinci

MULTIPLE REPRESENTASI CALON GURU DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI BERFIKIR KREATIF

MULTIPLE REPRESENTASI CALON GURU DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI BERFIKIR KREATIF MULTIPLE REPRESENTASI CALON GURU DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI BERFIKIR KREATIF FX. Didik Purwosetiyono 1, M. S. Zuhri 2 Universitas PGRI Semarang fransxdidik@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif ini nantinya akan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA Emilia Silvi Indrajaya, Novisita Ratu, Kriswandani Program Studi S1 Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Analisis Pemahaman Siswa Tentang Momen Inersia pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Biromaru

Analisis Pemahaman Siswa Tentang Momen Inersia pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Biromaru Analisis Pemahaman Siswa Tentang Momen Inersia pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Biromaru Kevin Moris Saripah, Unggul Wahyono, dan Muhammad Ali Email: kevinmoriss@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Strategi Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving Siswa Kelas X SMA.

Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Strategi Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving Siswa Kelas X SMA. Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Strategi Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving. 108 Maulidi Rahmat, Muhardjito, dan Siti Zulaikah Program Pascasarjana Pendidikan Fisika, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN OLIMPIADE MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR?

BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN OLIMPIADE MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR? BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN OLIMPIADE MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR? Fadjar Shadiq, M.App.Sc Widyaiswara PPPPTK Matematika Yogyakarta Munculnya Olimpiade Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PADANG Duma Fitry Ani 1, Khairudin 1, Fauziah 1 E-mail :DumaFitryAni@yahoo.com 1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PROFIL PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI SISWA MTs DITINJAU DARI PERBEDAAN GAYA BELAJAR DAN PERBEDAAN GENDER

PROFIL PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI SISWA MTs DITINJAU DARI PERBEDAAN GAYA BELAJAR DAN PERBEDAAN GENDER 162 PROFIL PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI SISWA MTs DITINJAU DARI PERBEDAAN GAYA BELAJAR DAN PERBEDAAN GENDER Oleh : Gatot Soenarjadi IKIP Widya Darma Surabaya Abstrak: Penelitian ini bersifat kualitatif karena

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI Septi Dariyatul Aini Sri Indriati Hasanah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Nurhalima Sari, I Wayan Darmadi, dan Sahrul Saehana

Nurhalima Sari, I Wayan Darmadi, dan Sahrul Saehana PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER DENGAN MODEL KONVENSIONAL DI SMA NEGERI 7 PALU Nurhalima Sari, I Wayan Darmadi,

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT

ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT 512 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 4, No.1, 2010, hlm 512-520 ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC

Lebih terperinci

Disusun untuk memenuhi syarat mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh YULIANA ISMAWATI JURNAL

Disusun untuk memenuhi syarat mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh YULIANA ISMAWATI JURNAL ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SPLDV SISWA BERKEMAMPUAN TINGGI DI KELAS VIII SMP KRISTEN SATYA WACANA BERDASARKAN TAHAPAN POLYA DITINJAU DARI TINGKAT KESUKARAN SOAL JURNAL Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG Weni Dwi Pratiwi 1), Nyimas Aisyah 1), Purwoko 1) 1) FKIP Universitas Sriwijaya Email: wenidwipratiwi@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Pi: Mathematics Education Journal 34

Pi: Mathematics Education Journal  34 ANALISIS KESALAHAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL TRIGONOMETRI KELAS X TKJ SMKN 1 GEMPOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Tifaniar Andriani 1, Ketut Suastika 2, Nyamik Rahayu Sesanti 3 1 Program

Lebih terperinci