KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA"

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA DIREKTORAT PERBENIHAN 2016

2 SAMBUTAN Rumput laut adalah salah satu komoditas utama perikanan budidaya yang menopang hampir 58% dari total produksi perikanan budidaya tahun 2016 yang mencapai 19,46 juta ton. Pada tahun 2016 target produksi rumput laut sekitar 11,1 juta ton. Nilai strategis komoditas rumput laut, sebagai budidaya yang ramah lingkungan, mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, mendorong Presiden untuk menerbitkan Peraturan Presiden terkait Road Map Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional. Nantinya, setelah Perpres ini terbit, semua kementerian yang terkait, mulai dari Kementerian kelautan dan perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Lembaga Penelitian, semua akan bergerak bersama dan bersinergi dalam membangun suatu Industri Rumput Laut Nasional. Peningkatan kualitas produk rumput laut, harus dimulai dari penggunakan bibit bermutu, proses pembibitan dan budidaya yang sesuai SNI dan juga penjemuran yang memperhatikan kebersihan. Untuk selanjutnya, proses pembibitan dan budidaya rumput laut ini, harus di sertifikat, sehingga meningkatkan daya saing produk rumput laut nasional. Salah satu terobosan yang dapat dilakukan adalah dengan membangun kawasan kebun bibit rumput laut di beberapa sentra produksi rumput laut. Pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut ini juga bertujuan untuk menjamin ketersediaan bibit rumput laut, agar selalu tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat. Pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut dan peningkatan kualitas bibit rumput laut, merupakan suatu keharusan, dalam memasuki era pasar bebas ASEAN (MEA) saat ini.. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya telah mengalokasikan anggaran cukup besar baik pada UPT Pusat sebesar maupun pemerintah kabupaten/kota melalui Tugas Pembantuan pada tahun Khusus untuk rumput laut, anggaran tersebut dialokasikan sebesar Rp. 76,6 milyar kepada 108 kabupaten/kota di 20 Propinsi, untuk pembangunan kawasan kebun bibit dan alokasi Rp. 13,4 Milyar untuk 8 (delapan) UPT Pusat yang dipergunakan untuk membangun dan mengembangkan laboratorium rumput laut kultur Pedoman teknis pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut yang dilaksanakan oleh Dinas Kabupaten/Kota melalui dana Tugas Pembantuan Tahun 2016 ini, diharapkan mampu menjadi acuan bagi seluruh instansi yang terkait. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si i

3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-nya sehingga Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut dapat tersusun. Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan terkait dengan kontribusinya dalam percepatan peningkatan produksi, peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan rakyat. Dalam rangka mendukung program tersebut, Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya mengalokasikan anggaran untuk pengembangan kawasan kebun bibit rumput laut. Anggaran tersebut ditujukan kepada pembibit rumput laut guna meningkatkan produksi bibit rumput laut. Demikian Pedoman Teknis ini kami susun. Semoga Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ini dapat memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan bantuan kebun bibit rumput laut. Jakarta, Maret 2016 Direktur Perbenihan Ir. H. Sarifin, MS. ii

4 DAFTAR ISI SAMBUTAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Sasaran Ruang Lingkup Penerima Manfaat Sumber Anggaran Indikator Keberhasilan Pengertian Dasar Hukum... 4 II. ALOKASI PEMBANGUNAN KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT... 6 III. KELEMBAGAAN Pembina Pusat Pembina Provinsi Penanggung Jawab Kegiatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tim Teknis Penerima Bantuan IV. PEMBANGUNAN KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT Jadwal Pelaksanaan Jumlah dan Spesifikasi Teknis Spesifikasi Bahan Konstruksi Kebun Bibit Rumput Laut Persyaratan Produsen dan Penerima Bantuan Kebun Bibit Rumput Laut Persyaratan Produsen Kriteria Penerima Bantuan Identifikasi dan verifikasi Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Mekanisme Penyaluran Paket Bantuan Kebun Bibit Rumput Laut Pembinaan Pasca Bantuan V. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan VI. Penutup LAMPIRAN iii

5 DAFTAR TABEL No Teks Hal 1. Alokasi Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut di Kabupaten/Kota Penerima Dana TP Tahun Jadwal Pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Di Kabupaten/Kota Rincian Bahan dan Biaya Konstruksi 1 (Satu) Unit Kebun Bibit Rumput Laut (Ukuran 50 x 25 m) iv

6 DAFTAR GAMBAR No Teks Hal 1. Kelembagaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut melalui TP Kabupaten/Kota Tahun Mekanisme Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Konstruksi Kebun Bibit Rumput Laut Peta Zonasi Wilayah Monitoring Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Tahun Anggaran v

7 DAFTAR LAMPIRAN No Teks Hal 1. Kuesioner Identifikasi / Verifikasi Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Format Surat Pernyataan Kelompok Calon Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Format Surat Pemberitahuan Kelompok Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Format Surat Pernyataan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota Format Berita Acara Serah Terima vi

8 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya. Di samping teknologi budidaya rumput laut yang telah dikuasai, usaha budidaya rumput laut juga relatif murah, karena tidak memerlukan pakan tambahan dari pabrikan. Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen rumput laut di dunia dan hingga kini rumput laut masih menjadi salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya, karena berkontribusi dalam percepatan peningkatan produksi, peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan rakyat. Komoditas rumput laut yang dominan dibudidayakan ada 2 (dua) jenis yaitu Gracilaria sp. dan Eucheuma cottonii. Dua jenis ini relatif mudah untuk dikembangkan dengan cara yang sangat sederhana. Gracilaria sp. sebagai sumber agar, dapat dibudidayakan dengan sistem sebar di tambak, sedangkan Eucheuma cottonii dapat dibudidayakan dengan sistem long line, patok dasar atau rakit terapung. Perkembangan usaha budidaya rumput laut yang cukup pesat, dengan peningkatan produksi mencapai 27,72 % per tahun, harus di dukung dengan ketersediaan bibit yang cukup dan kualitas baik. Salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui Direktorat Perbenihan dalam penyediaan bibit rumput laut berkualitas adalah dengan pengembangan kawasan kebun bibit rumput laut untuk wilayah-wilayah potensial dan berkomitmen dalam pengembangan usaha budidaya rumput laut guna mendorong peningkatan produksi perikanan budidaya khususnya rumput laut. Pada tahun 2016, Direktorat Perbenihan, Ditjen Perikanan Budidaya mengalokasikan anggaran untuk pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut dengan prioritas wilayah di pulau terluar dan wilayah perbatasan. Hal ini selaras dengan tiga pilar pembangunan nasional yaitu Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteraan. Melalui pembangunan kebun bibit rumput laut di pulau terluar dan wilayah perbatasan, maka kedaulatan negara akan terwujud. Budidaya rumput laut yang tanpa pakan dan hemat energi, akan mendukung perikanan budidaya yang berkelanjutan, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat pesisir. Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 1

9 1.2. Maksud dan Tujuan Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Tahun 2016 melalui dana Tugas Pembantuan (TP) dimaksudkan sebagai acuan pelaksanaan bagi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam melakukan identifikasi, pembangunan, monitoring dan evaluasi kawasan kebun bibit rumput laut. Tujuan Pedoman Teknis ini adalah : a. Memberikan pedoman teknis bagi UPT DJPB, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Kabupaten/Kota, pembibit, pembudidaya dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut; b. Sebagai bahan sosialisasi guna mempercepat pelaksanaan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut; c. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan pembudidaya dalam melakukan usaha budidaya khususnya pembibitan rumput laut dengan tujuan agar pelaksanaan program pengembangan kawasan kebun bibit rumput laut dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan sesuai aturan yang berlaku Sasaran Sasaran yang diharapkan akan dicapai dari Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ini adalah terlaksananya pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut tahun 2016 di 108 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota dan/atau yang membidangi kelautan dan perikanan Ruang Lingkup Ruang lingkup Pedoman Teknis ini terdiri dari Dasar Hukum, Persyaratan teknis, Persyaratan produsen dan penerima paket bantuan, Identifikasi/Penentuan lokasi penerima bantuan, Mekanisme penyaluran bantuan, Jadwal Penyaluran Bantuan, Monitoring dan Pelaporan Penerima Manfaat Penerima manfaat Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ini adalah pembibit dan/atau pembudidaya rumput laut di 108 kabupaten/kota. Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 2

10 1.6. Sumber Anggaran Anggaran kegiatan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ini bersumber dari DIPA APBN Tahun Anggaran 2016 Direktorat Jenderal melalui dana Tugas Pembantuan (TP) pada 108 Kabupaten/Kota Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut ini adalah : a. Terwujudnya kawasan kebun bibit rumput laut di daerah yang ditetapkan secara efektif, efisien dan tepat waktu. b. Meningkatnya produksi bibit rumput laut yang bermutu dan tersedia setiap waktu untuk mendukung peningkatan produksi rumput laut yang berkelanjutan. c. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pesisir dan masyarakat lain yang terlibat dalam usaha kebun bibit rumput laut Pengertian 1. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perikanan Budidaya 2. Unit Pelaksana Teknis, yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 3. Dinas Provinsi adalah satuan kerja daerah yang membidangi kelautan dan perikanan di tingkat provinsi 4. Dinas Kabupaten/Kota adalah satuan kerja daerah yang membidangi kelautan dan perikanan di tingkat kabupaten/kota 5. Pembina adalah pembina pusat dan pembina provinsi yang melakukan pembinaan dan pendampingan kegiatan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 6. Tim Teknis adalah petugas dinas kabupaten/kota serta penyuluh perikanan tingkat kabupaten/kota yang ditetapkan oleh KPA Dinas kabupaten/kota 7. Kawasan kebun bibit rumput laut adalah suatu hamparan yang ada di suatu wilayah perairan yang dipergunakan untuk usaha kebun bibit rumput laut dengan luas areal 10% dari luas kawasan usaha budidaya rumput laut 8. Monitoring adalah pengumpulan informasi secara terus menerus dan teratur yang akan membantu menjawab pertanyaan mengenai proyek atau kegiatan Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 3

11 9. Evaluasi adalah analisis dan perbandingan antara output kegiatan dengan perencanaan pelaksanaan yang disepakati dan sebagai bahan pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya 10. Pelaporan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan dalam waktu tertentu 1.9. Dasar Hukum Dasar hukum pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut melalui dana Tugas Perbantuan Tahun 2016 adalah : a. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); b. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian; c. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; d. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); e. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111); f. Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Daerah; h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga i. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor1); Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 4

12 j. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1227); k. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; l. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PERMEN-KP/2015 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Bantuan Langsung Masyarakat di Bidang Kelautan dan Perikanan; m. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga; Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 5

13 II. ALOKASI PEMBANGUNAN KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT Pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut di 108 Kabupaten/Kota yang dilaksanakan melalui Satker TP Dinas Kabupaten/Kota. Dinas Kabupaten/Kota diwajibkan untuk membangun kawasan kebun bibit rumput laut. Adapun alokasi pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut yang harus dibangun sebagai berikut. Tabel 1. Alokasi Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut di Kabupaten/Kota Penerima Dana TP Tahun 2016 No. Provinsi Kabupaten Kawasan 1 Sumatera Barat 1 KAB. PESISIR SELATAN 3 2 Lampung 2 KAB. PESAWARAN 4 3 KAB. LAMPUNG SELATAN 3 3 Bangka Belitung 4 KAB. BANGKA SELATAN 4 4 Jawa Tengah 5 KAB. BREBES 2 6 KAB. SUMENEP 3 7 KAB. BANYUWANGI 4 5 Jawa Timur 8 KAB. PROBOLINGGO 3 9 KAB. PACITAN 1 10 KAB. PAMEKASAN 3 6 Banten 7 Bali 11 KAB. SERANG 3 12 KAB. PANDEGLANG 3 13 KAB. KLUNGKUNG 4 14 KAB. BADUNG 4 15 KAB. LOMBOK TENGAH 5 16 KAB. BIMA 2 17 KAB. SUMBAWA BARAT 3 8 NTB 18 KAB LOMBOK TIMUR 5 19 KAB. SUMBAWA 3 20 KAB. LOMBOK BARAT 2 21 KAB. DOMPU 2 22 KOTA BIMA 2 23 KAB. LEMBATA 2 24 KAB. ROTE NDAO 2 9 NTT 25 KAB. SUMBA TIMUR 2 26 KAB. KUPANG 2 27 KAB. SABU RAIJUA 2 Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 6

14 No. Provinsi Kabupaten Kawasan 9 NTT 10 Sulawesi Utara 11 Sulawesi Tengah 12 Sulawesi Selatan 28 KAB. ALOR 2 29 KAB. FLORES TIMUR 2 30 KAB. NGADA 2 31 KAB. ENDE 2 32 KAB. MANGGARAI 2 33 KAB. SUMBA BARAT 2 34 KAB. MANGGARAI BARAT 2 35 KAB. MANGGARAI TIMUR 2 36 KAB. SUMBA BARAT DAYA 2 37 KAB. SUMBA TENGAH 2 38 KAB. MINAHASA TENGGARA 3 39 KAB. MINAHASA UTARA 3 40 KAB. MINAHASA SELATAN 3 41 KAB. BOLAANG MONGONDO UTARA 3 42 KAB. MINAHASA 3 43 KAB. DONGGALA 3 44 KAB. MOROWALI 3 45 KAB. PARIGI MOUTONG 3 46 KAB. TOJO UNA UNA 3 47 KAB. BANGGAI 3 48 KAB. POSO 3 49 KAB. BUOL 3 50 KAB. BANGGAI KEP KAB. TOLI-TOLI 3 52 KAB. BANGGAI LAUT 3 53 KAB. PINRANG 3 54 KAB. BONE 3 55 KAB. JENEPONTO 3 56 KAB. TAKALAR 3 57 KAB. PANGKAJENE KEPULAUAN 3 58 KAB. LUWU 3 59 KAB. BANTAENG 3 60 KAB. WAJO 3 61 KAB. BULUKUMBA 3 62 KAB. SINJAI 3 63 KAB. PARE-PARE 3 Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 7

15 No. Provinsi Kabupaten Kawasan 12 Sulawesi Selatan 13 Sulawesi Tenggara 14 Gorontalo 15 Sulawesi Barat 16 Kalimantan Timur 64 KAB. KEP. SELAYAR 3 65 KAB. BARRU 3 66 KAB. LUWU UTARA 3 67 KAB. LUWU TIMUR 3 68 KOTA PALOPO 3 69 KAB. MUNA 3 70 KAB. KONAWE SELATAN 3 71 KAB. BOMBANA 3 72 KAB. KOLAKA 3 73 KAB. KOLAKA UTARA 3 74 KAB. BUTON 3 75 KAB. BAU-BAU 3 76 KAB. BUTON UTARA 3 77 KAB. KONAWE UTARA 3 78 KAB. KONAWE KEPULAUAN 3 79 KAB. GORONTALO UTARA 3 80 POHUWATO 3 81 KAB. BOALEMO 3 82 KAB. MAMUJU 3 83 KAB. POLAWELI MANDAR 3 84 KAB. MAMUJU UTARA 3 85 KAB. MAMUJU TENGAH 3 86 KAB. BERAU 2 87 KAB. BONTANG 2 88 KOTA BALIKPAPAN 3 89 KAB. KUTAI TIMUR 2 90 KAB. PASER 3 17 Kalimantan Utara 91 KAB. TARAKAN 3 18 Maluku 92 KAB. SERAM BAGIAN BARAT 2 93 KOTA TUAL 2 94 KEP. ARU 2 95 KAB. MALUKU TENGGARA 2 96 KAB. MALUKU BARAT DAYA 2 97 KAB. BURRU 2 98 KAB. SERAM BAGIAN TIMUR 2 99 KOTA AMBON KAB. MALUKU TENGAH 2 Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 8

16 No. Provinsi Kabupaten Kawasan 101 KAB. HALMAHERA SELATAN 2 19 Maluku Utara 102 KAB. PULAU TALIABU KAB. HALMAHERA TENGAH KAB. HALMAHERA TIMUR KAB. SORONG 2 20 Papua Barat 106 KAB. RAJA AMPAT KAB. FAK-FAK KAB. KAIMANA 2 Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 9

17 III. KELEMBAGAAN Untuk mengkoordinasikan dan mengefektifkan pelaksanaan, pengendalian, pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan pelaksanaan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut, maka perlu dibentuk lembaga pelaksana yang meliputi Tim Pembina, Tim Teknis dan UPT sebagai pendamping teknis kegiatan. Kelembagaan tersaji pada Gambar 1 berikut ini. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (Pembina Pusat) Dinas Provinsi (Pembina Provinsi) Dinas Kabupaten/Kota (Penanggung Jawab) UPT Tim Teknis Gambar Pembina Pusat meliputi: Kelembagaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut melalui TP Kabupaten/Kota Tahun 2016 Tim Pembina Pusat bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan yang a) Merencanakan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut; Penerima Bantuan b) Menyusun Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut; c) Melakukan sosialisasi pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut; d) Melakukan verifikasi calon lokasi dan calon penerima bantuan; e) Berkoordinasi dengan Tim Teknis Kabupaten/Kota; f) Melakukan pembinaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut. Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 10

18 3.2. Pembina Provinsi Pembina Provinsi mempunyai tugas sebagai berikut : a) Memberikan saran dan masukan pada tahap perencanaan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut; b) Melakukan pembinaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut Penanggung Jawab Kegiatan Penanggung Jawab kegiatan adalah Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan terlaksananya kawasan kebun bibit rumput laut dan mempunyai tugas: a) Menetapkan Tim Teknis melalui SK KPA; b) Menunjuk koordinator pelaksanaan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut; c) Melakukan verifikasi terhadap usulan calon lokasi dan calon penerima bantuan yang diusulkan tim teknis; d) Menetapkan lokasi dan penerima bantuan kegiatan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut berdasarkan hasil identifikasi dan verifikasi; e) Melakukan proses pelelangan kebun bibit rumput laut; f) Melakukan pembinaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut; g) Membuat dan menyampaikan laporan triwulan mengenai kemajuan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Cq. Direktur Perbenihan serta ditembuskan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi; h) Membuat berita acara serah terima kebun bibit rumput laut antara penerima bantuan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota ditembuskan kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Cq. Direktur Perbenihan serta ditembuskan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Unit Pelaksana Teknis (UPT) UPT selaku pendamping teknis memiliki tugas : a) Memberikan saran dan masukan terhadap perencanaan pelaksanaan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut baik kepada Pembina Pusat, Pembina Provinsi maupun Tim Teknis; b) Berperan aktif dalam pembinaan pengembangan kebun bibit rumput laut. Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 11

19 3.5. Tim Teknis Tim Teknis bertanggung jawab dalam : a) Melakukan koordinasi dengan Tim Pembina Pusat terkait perencanaan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut; b) Melakukan identifikasi calon lokasi dan calon penerima bantuan; c) Merekomendasikan lokasi pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut berdasarkan hasil identifikasi; d) Mensosialisasikan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut di lokasi kegiatan; e) Menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan; f) Melakukan pendampingan pelaksanaan kegiatan; g) Melaporkan perkembangan kegiatan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota Penerima Bantuan Penerima bantuan kebun bibit rumput laut adalah kelompok pembibit/pembudidaya rumput laut di kawasan pengembangan budidaya rumput laut. Calon penerima bantuan diusulkan oleh Tim Teknis dan ditetapkan oleh KPA Dinas Kabupaten/Kota. Penerima bantuan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a) Bersedia menandatangani berita acara serah terima bantuan kebun bibit rumput laut; b) Mengelola kawasan kebun bibit rumput laut sesuai pedoman teknis; c) Melaksanakan manajemen kelompok secara kolektif (tanggung renteng); d) Memproduksi bibit rumput laut sesuai ketentuan. Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 12

20 IV. PEMBANGUNAN KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT Pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut di Kabupaten/Kota TA 2016 ini dimulai dengan persiapan kegiatan yang terdiri dari penyusunan pedoman teknis, sosialisasi pedoman teknis, penunjukkan penanggung jawab kegiatan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut di tingkat kabupaten/kota, serta penetapan SK Tim Teknis. Proses identifikasi, seleksi dan verifikasi dilakukan terhadap calon penerima bantuan, untuk selanjutnya ditetapkan sebagai penerima bantuan kebun bibit rumput laut. Tahap selanjutnya, penyelesaian dokumen administrasi sebelum dilakukan proses lelang. Proses pelelangan dilakukan dengan menunjuk pihak ketiga sebagai pelaksana kegiatan. Pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pendampingan dan pembinaan. Tahap akhir kegiatan yaitu monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dimaksud. Mekanisme pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut lebih jelas seperti pada Gambar 2. Keterangan : 1. DJPB mengalokasikan anggaran pembangunan kawasan KBRL TA 2016 melalui dana TP di 108 kabupaten/kota 2. Dinas Kabupaten/Kota membentuk Tim Teknis 3. Tim Teknis berkoordinasi dengan Direktorat Perbenihan, UPT dan Dinas Provinsi untuk menentukan lokasi penerima bantuan 4. Tim Teknis bersama dengan Direktorat Perbenihan melakukan identifikasi dan verifikasi penerima bantuan 5. Tim Teknis memberikan laporan hasil identifikasi kepada Dinas Kabupaten/Kota untuk ditetapkan melalui SK KPA 6. Dinas Kabupaten/Kota memberikan bantuan kebun bibit rumput laut 7. Penerima bantuan memberikan laporan perkembangan paket bantuan kepada Dinas Kabupaten/Kota setiap triwulan 8. Dinas Kabupaten/Kota melaporkan perkembangan paket bantuan kepada DJPB c.q Direktorat Perbenihan setiap triwulan Gambar 2. Mekanisme Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 13

21 4.1 Jadwal Pelaksanaan Jadwal pelaksanaan pembangunan kawasan tersebut seperti disajikan pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan No Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des 1 2 Persiapan (pedoman, Sosialisasi, SK Tim, dll) Identifikasi, Seleksi dan Verifikasi Calon Penerima 3 Penetapan Penerima KBRL 4 Penyelesaian Dokumen Administrasi 5 Proses Pelelangan 6 Pembangunan Kawasan KBRL 7 Pendampingan dan Pembinaan 8 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 4.2 Jumlah dan Spesifikasi Teknis Jumlah bantuan yang diberikan untuk setiap kawasan terdiri dari 10 unit kebun bibit rumput laut, dimana 1 (satu) unit kebun bibit rumput laut berukuran 50 x 25 m. Adapun rincian bahan untuk 1 unit konstruksi kebun bibit rumput laut berukuran 50 x 25 m seperti tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Rincian Bahan dan Biaya Konstruksi 1 (Satu) Unit Kebun Bibit Rumput Laut (Ukuran 50 x 25 m) No Bahan Volume A Sarana Utama 1 Bibit Starter 800 Kg B Peralatan 1 Tali Utama (PE 12 mm) 200 M 2 Tali Jangkar (PE 12 mm) 450 M 3 Tali Bantu Utama 90 M 4 Tali Ris (PE 5 mm) 1400 M 5 Tali Rafia 11 Kg 6 Pemberat / Jangkar 14 Unit 7 Pelampung Utama (d = 36 cm) 4 Unit 8 Pelampung Pendukung (d = 30 cm) 6 Unit 9 Pelampung jalur 350 Unit C Lain-lain 1 Pengemasan dan Transportasi Bibit Rumput Laut 800 Kg 2 Pengikatan Tali Rafia ke Tali Ris 50 Tali Ris 3 Pengikatan Bibit Rumput Laut 50 Tali Ris 4 Pasang Tali Ris ke Long line 50 Tali Ris 5 Setting Longline dan Jangkar 1 Paket 6 Transportasi Peralatan 1 Paket Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 14

22 4.2.1 Spesifikasi Bahan a. Bibit rumput laut Eucheuma sp. (sesuai SNI ) - Strain : Eucheuma sp. - Umur : 25 hari 30 hari - Tallus tidak luka dan patah b. Pelampung Utama - Diameter 36 cm - Berbentuk bulat - Berbahan Polyethylene (PE) c. Pelampung Penunjang - Diameter 30 cm - Berbentuk bulat - Berbahan Polyethylene (PE) d. Tali Utama, Jangkar dan Pembantu Utama (sesuai SNI ) - Diameter 12 mm - Berbahan Polyethylene (PE) e. Tali Ris (Sesuai SNI ) - Diameter 5 mm - Berbahan Polyethylene (PE) f. Tali Rafia - Terbuat dari Polypropylene g. Pemberat (Sesuai SNI ) - Berat minimal 50 kg - Berbahan beton, besi, batu, karung pasir Konstruksi Kebun Bibit Rumput Laut Konstruksi kebun bibit rumput laut merupakan modifikasi dari standar nasional Indonesia yang mengacu pada konstruksi yang diterapkan di UPT. Konstruksi kebun bibit rumput laut yang dimaksud seperti pada Gambar 3 berikut ini. Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 15

23 Ket Gambar : = Pemberat = Pelampung Utama = Tali Ris = Pelampung Penunjang = Tali Utama dan Tali Jangkar Gambar 3. Konstruksi Kebun Bibit Rumput Laut 4.3 Persyaratan Produsen dan Penerima Bantuan Kebun Bibit Rumput Laut Persyaratan Produsen Penyedia bibit rumput laut selaku produsen berasal dari UPT Ditjen Perikanan Budidaya dan unit - unit binaan Dinas Kabupaten/Kota Kriteria Penerima Bantuan Calon penerima bantuan adalah kelompok yang ditunjuk berdasarkan usulan dari Tim Teknis. Proses pengusulan tersebut didasarkan pada hasil identifikasi dengan memperhatikan kelayakan lokasi usaha untuk pembibitan rumput laut. Kriteria calon penerima bantuan kebun bibit rumput laut adalah sebagai berikut : Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 16

24 1. Tergabung dalam kelompok dan telah terdaftar di Desa/Kelurahan setempat dan/atau memiliki Tanda Pencatatan Usaha Perikanan (TPUP) dari Dinas/SKPD tingkat Kabupaten/Kota setempat; 2. Memiliki Badan Hukum yang berbentuk koperasi atau yayasan dan bergerak di bidang usaha perikanan skala mikro atau kecil; 3. Bergabung dalam suatu koperasi/yayasan atau membentuk koperasi/yayasan baru dan bergerak di bidang usaha perikanan skala mikro atau kecil; 4. Memiliki pengalaman usaha di bidang perikanan budidaya sekurang-kurangnya 3 (tiga) siklus produksi, dibuktikan dengan surat keterangan dari Dinas Kabupaten/Kota; 5. Tidak menerima bantuan sejenis dari instansi pemerintah pada tahun yang sama dibuktikan dengan surat keterangan dari Dinas Kabupaten/Kota; 6. Ketua kelompok Penerima bantuan menandatangani surat pernyataan bermaterai, yang memuat kesediaan menerima barang bantuan, mengelola barang yang diterima dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan, dan diketahui oleh pengurus koperasi/yayasan dan kepala desa; 7. Ketua kelompok Penerima bantuan menandatangani surat pernyataan bermaterai, yang memuat Kesediaan memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas internal maupun eksternal, dan diketahui oleh pengurus koperasi/yayasan; 8. Penerima bantuan menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) barang dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). 4.4 Identifikasi dan Verifikasi Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Kegiatan identifikasi dan verifikasi kawasan kebun bibit rumput laut dilakukan oleh Dinas Kabupaten/Kota dan/atau Direktorat Perbenihan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Identifikasi dan verifikasi dilakukan dalam penentuan lokasi dan calon penerima bantuan kebun bibit rumput laut. Hasil identifikasi calon penerima bantuan akan ditetapkan oleh KPA sebagai penerima bantuan kebun bibit rumput laut. Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 17

25 4.5 Mekanisme Penyaluran Paket Bantuan Kebun Bibit Rumput Laut Penyaluran paket bantuan kebun bibit rumput laut dilaksanakan melalui proses lelang. Proses lelang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Penyaluran paket bantuan kebun bibit rumput laut dilakukan setelah diperoleh data penerima paket bantuan sesuai Surat Keputusan KPA tentang Penetapan Penerima Bantuan Kebun Bibit Rumput Laut. 4.6 Pembinaan Pasca Bantuan Pembinaan pasca pemberian bantuan dilakukan oleh Tim Teknis dan pembina baik di tingkat pusat maupun daerah yang meliputi bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi yang dilaksanakan secara terpadu. Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 18

26 V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Tahun 2016 dilakukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi. Hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan kepada Direktur Jenderal cq Direktur Perbenihan ditembuskan ke Dinas Kabupaten/Kota dan Dinas Provinsi serta Dinas yang membidangi pembinaan koperasi dan UKM di tingkat kabupaten/kota. Laporan monitoring dan evaluasi terdiri dari jumlah unit kebun bibit, perkembangan produksi dan distribusi. Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan akan digunakan sebagai bahan informasi perkembangan kegiatan dan menjadi tolok ukur penilaian kinerja Dinas Kabupaten/Kota dan Dinas Provinsi dalam pengembangan kebun bibit rumput laut serta pengalokasian anggaran tahun berikutnya. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh UPT sesuai dengan peta zonasi wilayah monitoring sebagaimana Gambar 4. Gambar 4. Peta Zonasi Wilayah Monitoring Kawasan KBRL TA 2016 Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 19

27 VI. PENUTUP Kegiatan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut diharapkan dapat menjadi pemacu serta memberikan dukungan kepada para pembibit rumput laut dan pembudidaya agar terus memproduksi bibit rumput laut bermutu dalam rangka mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya. DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, ttd. SLAMET SOEBJAKTO Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 20

28 Lampiran 1. Kuesioner Identifikasi / Verifikasi Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 1 Calon Penerima Bantuan : 2 Alamat : Desa, Kecamatan, Kab/Kota, Propinsi, 3 Kontak Person / Ketua : Nomor telepon / Handphone Faximile/ 4 Tahun Pendirian : 5 Tahun Mulai Beroperasi : 6 Deskripsi Produk Akhir : 7 Sumber Bibit : 8 Kapasitas produksi (ton/tahun) : 9 Produksi riil rata-rata : (ton/tahun) 10 Jumlah siklus / tahun : 11 Daerah Pemasaran : 12 Harga Jual : CEKLIST PERSYATAN CALON PENERIMA BANTUAN No Persyaratan Ya Tidak Keterangan A Calon Lokasi 1 Lokasi lahan sesuai untuk kegiatan pembibitan rumput laut serta memiliki aksesbilitas dan dapat dijangkau 2 Lokasi lahan dapat ditanggulangi dari potensi pencemaran air B Calon Penerima Bantuan 1 Tergabung dalam kelompok Dibuktikan dengan fotokopi pengukuhan kelompok 2 Memiliki badan hukum dalam bentuk koperasi/yayasan Dibuktikan dengan fotokopi dan surat pernyataan 3 Memiliki pengalaman usaha minimal 3 siklus produksi Dibuktikan dengan surat pernyataan 4 Bersedia untuk melengkapi dan menandatangani berkas administrasi yang dipersyaratkan Dibuktikan dengan kelengkapan berkas administrasi yang telah ditandatangani Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 21

29 Catatan : Tim Identifikasi/Verifikasi : : :... Tembusan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi... Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 22

30 Lampiran 2. Format Surat Pernyataan Kelompok Calon Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut KOP SURAT KELOMPOK SURAT PERNYATAAN KELOMPOK CALON PELAKSANA PEMBANGUNAN KAWASAN KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... Kelompok :... Jabatan : Ketua Kelompok... Alamat : Dalam rangka pelaksanaan bantuan perbenihan, dengan ini menyatakan : 1. Lahan usaha perikanan budidaya yang kami pergunakan sesuai peruntukannya sebagai lahan usaha perikanan budidaya dan memiliki aksesibilitas dapat dijangkau serta dapat ditanggulangi dari potensi pencemaran. 2. Kelompok kami berbadan hukum dalam bentuk koperasi/yayasan atau tergabung dalam koperasi/yayasan yang bergerak di bidang usaha perikanan skala mikro atau kecil. 3. Kelompok kami telah memiliki pengalaman di bidang usaha perikanan budidaya minimal 3 siklus produksi. 4. Siap melaksanakan pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut tahun 2016 dan mengelola barang yang diterima dan akan dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya. 5. Siap memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas internal maupun eksternal Pemerintah. 6. Siap untuk melengkapi berkas administrasi yang dibutuhkan dan menandatanganinya. Demikian surat pernyataan kami, untuk dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk melaksanakan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut...., Ketua Kelompok Ketua Koperasi Meterai 6000 (..) (..) Mengetahui, Dinas Perikanan / yang membidangi perikanan Kabupaten/Kota... (..) Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 23

31 Lampiran 3. Format Surat Pemberitahuan Kelompok Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut KOP SURAT DINAS KABUPATEN/KOTA..., Nomor : Hal : Kelompok Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya di Jakarta Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 51/PER-DJPB/2016 tanggal 4 April 2016 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Tahun 2016, bersama ini terlampir kami sampaikan Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut tahun 2016 di wilayah kerja kami dan kelengkapan dokumen administrasi yang telah diverifikasi, kelengkapan dokumen administrasi tersebut adalah sebagai berikut: 1) Surat pernyataan kelompok 2) Rekapitulasi kelompok pelaksana pembangunan kawasan kebun bibit rumput laut 3) Surat Pernyataan Dinas Perikanan Kabupaten/Kota... Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Bapak, diucapkan terimakasih. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota NIP... Tembusan : 1. Direktur Perbenihan 2. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi... Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 24

32 Lampiran. Kelompok Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut No Kelompok Lokasi Usulan Bantuan Jenis Desa Kabupaten/ Jenis Nama Jumlah Kecamatan Jumlah Bantuan /Kelurahan Kota Bantuan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten / Kota NIP... Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 25

33 Lampiran 4. Format Surat Pernyataan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota KOP SURAT DINAS KABUPATEN/KOTA SURAT PERNYATAAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN/KOTA... Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... NIP :... Jabatan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota... Alamat :... Berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut TA.2016 di Kabupaten/Kota..., dengan ini menyatakan bahwa: 1. Kelompok Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut sebagaimana yang diidentifikasi dan diseleksi adalah benar-benar layak (sebagaimana diatur di dalam Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut Tahun 2016) mendapat bantuan dimaksud. 2. Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya), Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota... akan melakukan pembinaan dan pendampingan serta pemantauan atas pemanfaatan kegiatan Pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk memacu tumbuh dan berkembangnya usaha budidaya rumput laut; 3. Melakukan evaluasi hasil dan dampak pelaksanaan Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut serta melaporkan hasilnya ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan ditembuskan ke Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya serta Direktorat Perbenihan. Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya...., Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten/Kota... Meterai NIP.... Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut 26

34 Lampiran 5. Format Berita Acara Serah Terima KOP SURAT DINAS KABUPATEN/KOTA BERITA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT Pada hari ini..., tanggal... yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama :... Jabatan : Kepala Dinas KP Kab/Kota, selaku Penanggung Jawab Kegiatan Bantuan selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA Alamat : Nama :... Jabatan :... selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Alamat :... Dasar Ketentuan : 1. DIPA Nomor.... tanggal Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Nomor.... tanggal... tentang penetapan Pelaksana Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut di Kabupaten/Kota... Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan Serah Terima Barang yang diperoleh dengan menggunakan Dana Tugas Pembantuan pada Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota... Tahun Anggaran 2016 dengan ketentuan sebagai berikut: PIHAK KEDUA telah menerima barang bantuan langsung masyarakat bidang kelautan dan perikanan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA, berupa Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut sejumlah... (...) kawasan dalam rangka mendukung pelaksanaan program dan kegiatan serta peningkatan kesejahteraan pembudidaya. Selanjutnya PIHAK KEDUA menyatakan bahwa barang bantuan yang diterima akan dikelola dan digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan Pedoman Teknis yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya. PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, ttd. SLAMET SOEBJAKTO Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut

LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 226/PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN BENIH IKAN TAHUN 2018 DAFTAR FORMAT

LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 226/PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN BENIH IKAN TAHUN 2018 DAFTAR FORMAT LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 226/PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN BENIH IKAN TAHUN 2018 DAFTAR FORMAT NO ISI LAMPIRAN 1. Formulir 1 Surat Usulan Bantuan

Lebih terperinci

Lampiran Surat Nomor : 331/KN.320/J/07/2016 Tanggal : 14 Juli 2016

Lampiran Surat Nomor : 331/KN.320/J/07/2016 Tanggal : 14 Juli 2016 Provinsi Bali 1. Kabupaten Badung 2. Kabupaten Bangli 3. Kabupaten Buleleng 4. Kabupaten Gianyar 5. Kabupaten Jembrana 6. Kabupaten Karangasem 7. Kabupaten Klungkung 8. Kabupaten Tabanan 9. Kota Denpasar

Lebih terperinci

NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 NO NAMA SATKER BADAN KETAHANAN PANGAN, KEMENTERIAN PERTANIAN DKI JAKARTA 1 DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN PROVINSI DKI JAKARTA

Lebih terperinci

RINCIAN PEMBIAYAAN DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2014 BIDANG MINERAL DAN BATUBARA

RINCIAN PEMBIAYAAN DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2014 BIDANG MINERAL DAN BATUBARA 17 2014, No.67 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PER SATKER PER KEWENANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 KONDISI PER TANGGAL 4 JULI 2015

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PER SATKER PER KEWENANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 KONDISI PER TANGGAL 4 JULI 2015 REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PER SATKER PER KEWENANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 KONDISI PER TANGGAL 4 JULI 2015 No. SATKER PAGU ANGGARAN (RP.) REALISASI (RP.) % 1 019032 DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015 Oleh: Ketua CPMU Pamsimas DISAMPAIKAN DALAM ACARA RAPAT KOORDINASI PROGRAM PAMSIMAS REGIONAL II MAKASSAR, 04 07 NOVEMBER 2015 KPI Program Pamsimas OUTLINE

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa guna mendukung

Lebih terperinci

Lampiran Surat No : KL /BIII.1/1022/2017. Kepada Yth :

Lampiran Surat No : KL /BIII.1/1022/2017. Kepada Yth : Lampiran Surat No : KL.01.01.01/BIII.1/1022/2017 Kepada Yth : Provinsi Papua Barat 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat 3. Kepala Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 63A/PER-DJPB/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 81 /PER-DJPB/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM) Nomor : 6023/UN36/KM/2017 10 Nopember 2017 Lampiran : enam lembar Perihal : Panggilan PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT

SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT Kami yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Jabatan : Alamat : SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT Dengan ini menyatakan bahwa kami mewakili PT/CV. yang beralamat di. bermaksud untuk mengikuti pelaksanaan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 42 /PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN KEGIATAN REVITALISASI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 226/PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN BENIH IKAN PADA DIREKTORAT

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016)

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) NO PER 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar (Perbatasan) No Provinsi No Kabupaten / Kota Status 1 Sambas Perbatasan 2 Bengkayang Perbatasan 1 Kalimantan Barat

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni Daftar Undangan

Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni Daftar Undangan Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni 2017 Daftar Undangan 1. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Boalemo 2. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Bone Bolango 3. Kepala Badan

Lebih terperinci

Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012

Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012 Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012 Tanggal : 20 Desember 2012 RINCIAN LOKASI DAN ALOKASI DAERAH PENERIMA BANTUAN SOSIAL BIDANG PENGEMBANGAN DAERAH

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN SATKER LINGKUP BKP PER 11 NOVEMBER 2013

PERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN SATKER LINGKUP BKP PER 11 NOVEMBER 2013 PERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN SATKER LINGKUP BKP PER 11 NOVEMBER 2013 SATKER PAGU REALISASI % DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN PROVINSI DKI JAKARTA 3,025,650,000 2,207,781,900 72.97 BADAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Utara 4 4 BNN Kab. Aceh Besar 5 Aceh 5 BNN Kab. Aceh Barat 6 6 BNN Kab. Subulussalam 7 7 BNN Kab.

Lebih terperinci

Luas Kawasan Mangrove Per Kabupaten

Luas Kawasan Mangrove Per Kabupaten Luas Kawasan Mangrove Per Kabupaten NAD (Nangroe Aceh Darussalam) Aceh Barat 246.087 Aceh Besar 15.652 Aceh Jaya 110.251 Aceh Singkil 3162.965 Aceh Tamiang 9919.959 Aceh Timur 5466.242 Kota Banda Aceh

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM) Nomor : 6131/UN36/LL/2017 17 Nopember 2017 Lampiran : empat Perihal : Panggilan PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala Dinas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PERMEN-KP/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk besar sangat perlu memantapkan kestabilan pangan secara berkelanjutan, oleh karenanya perlu melakukan strategi dan upaya-upaya

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 87/Permentan/SR.130/12/2011 /Permentan/SR.130/8/2010 man/ot. /.../2009 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN JAMBU METE TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2013 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PROGRAM BANTUAN PREMI ASURANSI BAGI NELAYAN

PROGRAM BANTUAN PREMI ASURANSI BAGI NELAYAN PROGRAM BANTUAN PREMI ASURANSI BAGI NELAYAN NO Provinsi No Kabupaten/Kota 1 Aceh 12,991 7,812 1 Kab. Aceh Barat 175 139 2 Kab. Aceh Besar 278 230 3 Kab. Aceh Selatan 1,881 1,261 4 Kab. Aceh Singkil 754

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018 DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018 No. Kabupaten / Kota Provinsi 1 Aceh Singkil Aceh 2 Nias Sumatera Utara 3 Nias Selatan Sumatera Utara 4 Nias Utara Sumatera Utara 5 Nias Barat Sumatera Utara 6 Kepulauan

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usah

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usah No.290, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KUKM. Dana. Tugas Pembantuan. Pasar Rakyat. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PER/M.KUMKM/II/2016

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN

Lebih terperinci

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 66/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 66/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 66/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 30/PER-DJPB/2018

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 30/PER-DJPB/2018 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 30/PER-DJPB/2018 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 29 /PER-DJPB/2017

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 29 /PER-DJPB/2017 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 29 /PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN BENIH IKAN OLEH UNIT PELAKSANA

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.39/MEN/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN GEDUNG SUTIKNO SLAMET LANTAI 15, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 2435 JKP 10024 TELEPON (021) 3506082; FAKSIMILE

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA . DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 29 MEI 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (T) Daftar Daerah T [LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN] DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar () No 6 7 Provinsi

Lebih terperinci

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016 PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat 5 Aceh 5 BNN Kab. Subulussalam

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan 3.

Lebih terperinci

DAFTAR UNDANGAN SOSIALISASI PAMSIMAS 2

DAFTAR UNDANGAN SOSIALISASI PAMSIMAS 2 Lampiran Surat No : UM.02.06-DC/692 Tanggal, 12 November 2012 Daftar Undangan Acara Sosialisasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) 2 DAFTAR UNDANGAN SOSIALISASI PAMSIMAS

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 38 /PER-DJPB/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM) Nomor : 4045/UN36/DK/2017 15 September 2017 Lampiran : empat Perihal : Panggilan PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala Dinas

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1849, 2016 KEMEN-DPDTT. Pelimpahan dan Penugasan. TA 2017. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA . DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 29 AGUSTUS 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi

Lebih terperinci

DRAFT PETUNJUK TEKNIS REVITALISASI HATCHERY SKALA RUMAH TANGGA (HSRT) BAB I PENDAHULUAN

DRAFT PETUNJUK TEKNIS REVITALISASI HATCHERY SKALA RUMAH TANGGA (HSRT) BAB I PENDAHULUAN DRAFT PETUNJUK TEKNIS REVITALISASI HATCHERY SKALA RUMAH TANGGA (HSRT) A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Budidaya udang mengalami perkembangan yang pesat dipicu oleh permintaan pasar yang cukup tinggi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Analisis Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Analisis Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan 5.1.1 Simpulan Analisis Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah Berdasarkan analisis rasio ketergantungan daerah, semua pemerintah daerah di Pulau Sulawesi, memiliki

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Utara 4 4 BNN Kab. Aceh Besar 5 Aceh 5 BNN Kab. Aceh Barat 6 6 BNN Kab. Subulussalam 7 7 BNN Kab.

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T) Daftar Daerah Terdepan dan Terluar () No Provinsi Kabupaten / Kota Status Sambas Bengkayang 1 Kalimantan Barat Sanggau Sintang Kapuas Hulu Nunukan 2

Lebih terperinci

Daftar Daerah Tertinggal

Daftar Daerah Tertinggal DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR (PERBATASAN) TAHUN 2015 Dalam rangka pelaksanaan Beasiswa Afirmasi, Khususnya pemilihan Daerah yang termasuk dalam katagori Daerah Tertinggal, Terdepan dan

Lebih terperinci

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T)

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) Page 1 of 7 Daftar Daerah, Terdepan dan Terluar (3T) Daftar Daerah, Terdepan dan Terluar No Provinsi Kabupaten / Kota Status 1 Kalimantan Barat 2 Kalimantan Timur 3 Sulawesi Utara 4 Nusa Tenggara Timur

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 29/PER-DJPB/2017

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 29/PER-DJPB/2017 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 29/PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN BENIH IKAN OLEH UNIT PELAKSANA

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL DAFTAR DAERAH TERTINGGAL DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN DAN TERLUAR (PERBATASAN) TAHUN 0 Dalam rangka pelaksanaan Beasiswa Afirmasi, Khususnya pemilihan Daerah yang termasuk dalam katagori Daerah

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 08 MEI 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

AGENDA. KEPALA SEKSI WIL IV.A SUBDIT PELAKSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA DIREKTORAT PELAKSSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA TGL 18 April 2017

AGENDA. KEPALA SEKSI WIL IV.A SUBDIT PELAKSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA DIREKTORAT PELAKSSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA TGL 18 April 2017 AGENDA KEPALA SEKSI WIL IV.A SUBDIT PELAKSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA DIREKTORAT PELAKSSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA TGL 18 April 2017 Target Kami TA. 2017 34 Provinsi Dan 275 Kab/Kota SIKLUS PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN

Lebih terperinci

SARANA PRASARANA PENGOLAHAN YANG DIBANGUN DITJEN P2HP,

SARANA PRASARANA PENGOLAHAN YANG DIBANGUN DITJEN P2HP, SARANA PRASARANA PENGOLAHAN YANG DIBANGUN DITJEN P2HP, 2009-2014 Rumah Kemasan Bangsal Pengoalhan 4 Unit / 110 Ton 5 Unit / 50 Ton / 3 Ton Rumah Kemasan Bangsal Pengolahan 7 Unit / 320 Ton 9 Unit / 100

Lebih terperinci

Ongkos Kirim Mesin Tempel OBM Suzuki / Unit

Ongkos Kirim Mesin Tempel OBM Suzuki / Unit Nama Penyedia : PT Suzuki Indomobil Sales Alamat : Jalan Raya Bekasi Km. 19 - Pulogadung, Jakarta Merk : Suzuki Type : DT 15A Periode : 1 Januari 2016-31 Desember 2016 Ongkos Kirim Mesin Tempel OBM Suzuki

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 81/PER-DJPB/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM) Nomor : 6357/UN36/TU/2017 29 Nopember 2017 Lampiran : empat Perihal : Panggilan PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala Kantor Wilayah Agama Provinsi Rayon UNM 2. Kepala Kantor Agama Kabupaten/Kota Rayon

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM) Nomor : 165/UN36.26/LL/2017 24 Agustus 2017 Lampiran : empat lampiran Perihal : PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala Dinas

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 30 MARET 2017) NO 1 Provinsi Kalimantan Utara 2 Provinsi

Lebih terperinci

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG PRASARANA PEMERINTAHAN TA 2016 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG PRASARANA PEMERINTAHAN TA 2016 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG PRASARANA PEMERINTAHAN TA 2016 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI OUTLINE PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAK DASAR HUKUM DAK PRASPEM DAK PRASPEM DAN

Lebih terperinci

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 17 APRIL 2017) NO 1 Provinsi Maluku Utara 2 Kabupaten

Lebih terperinci

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019)

Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) Daftar Daerah yang Melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 (Masa Jabatan Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Berakhir Tahun 2018 dan Tahun 2019) No Provinsi Akhir Masa Jabatan 1. Sumut 17-06-2018 2. Sumsel

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2011

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2011 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN MELALUI SUMBER PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78/KEPMEN-KP/2014 TENTANG KODIFIKASI SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN 2010 1 Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONES!A. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 505/Kpts/SR.130/12/2005 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONES!A. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 505/Kpts/SR.130/12/2005 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONES!A PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 505/Kpts/SR.130/12/2005 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDIUNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017

M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017 Yth. Dari Perihal KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA : Daftar Terlampir M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017 : Direktur Daerah,

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 Pengertian, Kebijakan,

Lebih terperinci

Tabel 2 Perkembangan dan Proyeksi Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Tertinggal KODE KABUPATEN

Tabel 2 Perkembangan dan Proyeksi Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Tertinggal KODE KABUPATEN 1101 Simeulue 62,52 62,70 62,75 62,84 62,91 62,98 63,05 63,12 63,21 63,29 63,38 63,46 63,55 63,63 63,72 1102 Aceh Singkil 63,16 64,00 64,27 64,46 64,69 64,92 65,10 65,28 65,58 65,89 66,19 66,49 66,79 67,10

Lebih terperinci

DAFTAR SATUAN KERJA TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DAFTAR SATUAN KERJA TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DAFTAR SATUAN KERJA DAN TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM NO. KAB/KOTA 1 PENATAAN RUANG - - 32 32 2 SUMBER DAYA AIR 28 132-160 3 BINA MARGA 31 - - 31 59 132 32 223 E:\WEB_PRODUK\Agung\Pengumuman\NAMA

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH PENERIMA ALOKASI DANA STIMULUS FISKAL

DAFTAR DAERAH PENERIMA ALOKASI DANA STIMULUS FISKAL LAMPIRAN A1 : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PRT/M/2009 TANGGAL : 17 APRIL 2009 DAFTAR DAERAH PENERIMA ALOKASI DANA STIMULUS FISKAL NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KET 1 N A D KABUPATEN ACEH TIMUR

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.5-/216 DS995-2521-7677-169 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat padi dan kedelai guna memenuhi kebutuhan benih untuk pelaksanaan budidaya tanaman pangan secara nasional, Pemerintah telah memprogramkan

Lebih terperinci

DAFTAR DAERAH DAN JUMLAH PIUTANG AWAL DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

DAFTAR DAERAH DAN JUMLAH PIUTANG AWAL DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 5/PMK.07/2014 TENTANG PENYELESAIAN PIUTANG PEMERINTAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH ATAS SISA DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR : 040/PER/M-PDT/II/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR : 040/PER/M-PDT/II/2007 TENTANG MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR : 040/PER/M-PDT/II/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN PENETAPAN ALOKASI DANA STIMULAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 36 /PER-DJPB/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN ALAT BERAT TAHUN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 11/MEN/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 11/MEN/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 11/MEN/2007 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN BENIH IKAN YANG DIBERIKAN BANTUAN SELISIH HARGA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Samarinda, 1 Maret 2017 1 LATAR BELAKANG Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

Lebih terperinci

KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara

KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL 2012 REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara 2 Bali Kabupaten Badung 1 Kabupaten Bangli 1 Kabupaten Buleleng

Lebih terperinci

SEKRETARIAT JENDERAL

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SEKRETARIAT JENDERAL JALAN MEDAN MERDEKATIMUR NOMOR 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 3520351 LAMAN www.kkp.qo.id

Lebih terperinci

2017, No Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomo

2017, No Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1262, 2017 KEMEN-KP. Penugasan Pelaksanaan Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan. Perubahan. PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2014 TENTANG PENGELOLAAN SATUAN KERJA INAKTIF DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Lampiran Surat No : UM Ca/372 Tanggal,

Lampiran Surat No : UM Ca/372 Tanggal, Jumat,24 Lampiran Surat No : UM.02.06-Ca/372 Tanggal, 17-11 2017 Daftar Ungan Acara Audit BPKP untuk Program Pamsimas Rekonsiliasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Audit BPKP Tahun 2017 Kepada Yth.: UNDANGAN:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN MELALUI SUMBER PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A)

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A) RINCIAN DANA KONTINJENSI UNTUK BANTUAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH YANG MENGALAMI SURPLUS MARJINAL SETELAH PENGALIHAN PERSONIL, PERALATAN, PEMBIAYAAN DAN DOKUMEN (P3D) Lampiran I NO DAERAH JUMLAH PROPINSI

Lebih terperinci

EVALUASI CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS DAN PERSIAPAN PROGRAM TAHUN 2015

EVALUASI CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS DAN PERSIAPAN PROGRAM TAHUN 2015 EVALUASI CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS 008 0 DAN PERSIAPAN PROGRAM TAHUN 05 Oleh : I Nyoman Suartawan, SE., MSi Waka CPMU Ditjen Bina Bangda, Kemendagri PROGRAM PAMSIMAS Bertujuan untuk melayani

Lebih terperinci