ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga"

Transkripsi

1 REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN OPINI AUDITOR WAJAR TANPA PENGECUALIAN DAN WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN BAHASA PENJELAS PADA PERUSAHAAN YANG TERGOLONG LQ 45 PERIODE TAHUN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI DIAJUKAN OLEH AMELIA RATIH WIDHARATNA No. Pokok : KEPADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2009

2 SKRIPSI REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN OPINI AUDITOR WAJAR TANPA PENGECUALIAN DAN WAJAR TANPA PENGECUALIAN D ENGAN BAHASA PENJELAS PADA PERUSAHAAN YANG TERGOLONG LQ 45 PADA PERIODE TAHUN DIAJUKAN OLEH : AMELIA RATIH WIDHARATNA No. Pokok : TELAH DISETUJUI DAN DITERIMA DENGAN BAIK OLEH DOSEN PEMBIMBING, D ra. Iswajuni, M.Si., Ak. TANGGAL... KETUA PROGRAM STUDI, D rs. Agus Widodo Mardijuwono, M.Si., Ak TANGGAL...

3 Surabaya,... Skripsi telah selesai dan siap untuk diuji Dosen Pembimbing Dra. Iswajuni, M.Si, Ak.

4 KATA PENGANTAR Puji Syukur sedalam-dalamnya penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN OPINI AUDITOR WAJAR TANPA PENGECUALIAN DAN WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN BAHASA PENJELAS PADA PERUSAHAAN YANG TERGOLONG LQ 45 PERIODE TAHUN dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan kelulusan pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya. Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung dan tidak langsung membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini : 1 Bapak Drs. Ec. H. Karjadi Mintaroem, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya. 2 Bapak Drs. Agus Widodo Mardijuwono, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya. 3 Ibu Dra. Iswajuni, M.Si., Ak., selaku Dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi atas waktu dan bimbingan yang diberikan. 4 Semua Bapak dan Ibu Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga yang sangat berjasa dalam memberikan ilmu-ilmu yang

5 bermanfaat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi. 5 Kedua orang tua penulis, yang selalu mengharapkan keberhasilan penulis dan selalu mendoakan yang terbaik. 6 Hadrian Rahadi, pemberi motivasi terbesar dalam penulisan skripsi ini, terima kasih banyak atas dukungannya. 7 Teman-teman senasib dan seperjuangan Jurusan Akuntansi FE UNAIR serta teman-teman Jurusan Manajemen FE UNAIR makasih buat semangat dan dukungannya. 8 Ruang Baca FE UNAIR, Bag. Akademik, Bu Lilik dan Mas Ari di ruang Jurusan Akuntansi, serta banyak pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih banyak Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan penyusunan di masa yang akan datang.

6 Penulis berharap semoga hasil penyusunan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, serta dapat bermanfaat sebagai landasan dan bahan penyusunan skripsi selanjutnya. Surabaya, Mei 2009 Penulis

7 ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar terhadap pengumuman opini auditor Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas (WTPBP) yang diterima perusahaan dari auditor independen setelah melalui proses audit. Penelitian ini dilakukan pada 40 sampel yang mengumumkan opini auditor WTP dan WTPBP pada tahun Reaksi pasar diketahui dengan adanya Average Abnormal Return (AAR) dan Cumulative Average Abnormal Return (CAAR) yang bermakna di sekitar tanggal pengumuman opini audit pada sampel yang mendapatkan opini WTP dan WTPBP. Metode statistik yang digunakan adalah uji-t dengan periode uji selama 15 hari, yaitu 7 hari sebelum sampai 7 hari sesudah pengumuman opini audit. Selanjutnya akan dilakukan independent sample t-test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan reaksi pasar antara sampel yang mendapatkan opini audit WTP dan WTPBP. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu tidak terdapat reaksi pasar saham terhadap pengumuman opini auditor baik pada sampel yang mendapatkan opini WTP maupun sampel yang mendapatkan opini WTPBP. AAR dan CAAR tidak menunjukkan nilai yang signifikan selama periode uji. Hasil uji independent sample t-test juga menunjukan hasil yang tidak signifikan, yang berarti tidak terdapat perbedaan reaksi pasar saham antara sampel yang mendapatkan opini WTP dan sampel yang mendapatkan opini WTPBP. Kata kunci : Pengumuman opini auditor, Average Abnormal Return (AAR), Cumulative Average Abnormal Return (CAAR).

8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PERSETUJUAN... ii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAKSI... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR GAMBAR...xiv DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan...5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Efisiensi Pasar Modal Konsep Pasar Modal Efisien Implikasi Pasar Modal Efisien...11

9 2.1.4 Laporan audit Opini Auditor atas Laporan Keuangan Dampak Pengumuman Opini Audtor Terhadap Return Saham Actual Return Market Return Expected Return Abnormal Return Average Abnormal Return Cumulative Average Abnormal Return Event Study Penelitian Sebelumnya Hipotesis dan Model Analisis Hipotesis Penelitian Model Analisis Kerangka Konseptual...28 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Identifikasi variabel Definisi Operasional Jenis dan Sumber Data Prosedur Pengumpulan Data...31

10 3.6. Prosedur Penentuan Sampel Teknis Analisis...33 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Deskripsi Hasil Penelitian Pengumuman Opini Auditor Abnormal Return Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis Pengujian Nilai AAR dan CAAR untuk Sampel Yang Mendapatkan Opini WTP Pengujian Nilai AAR dan CAAR untuk Sampel Yang Mendapatkan Opini Auditor WTPBP Pengujian Perbedaaan Nilai AAR dan CAAR Antara Sampel yang Mendapatkan Opini WTP dan WTPBP Pembahasan AAR dan CAAR Pada Sampel yang Mendapatkan Opini Auditor WTP AAR dan CAAR Pada Sampel yang Mendapatkan Opini Auditor WTPBP...60

11 Perbedaan AAR dan CAAR antara Sampel yang Mendapatkan Opini Auditor WTP dan WTPBP Di sekitar Tanggal Pengumuman Opini Auditor...63 BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Saran...68 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

12 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Nama-Nama Perusahaan Obyek Penelitian...39 Tabel 4.2 Daftar Sampel, Jenis Opini Auditor, dan Tanggal Pengumuman...40 Tabel 4.3 Nilai Alpha dan Beta...42 Tabel 4.4 Average Ri.t, Average E(Ri.t), dan Average ARi.t...44 Tabel 4.5 AAR, CAAR, dan t hitung selama periode uji untuk opini WTP...49 Tabel 4.6 AAR, CAAR, dan t hitung selama periode uji untuk opini WTPBP...51 Tabel 4.7 Hasil Levene s Test pada AAR dan CAAR...53 Tabel 4.8 Hasil Independent Sample t-test untuk AAR...54 Tabel 4.9 Hasil Independent Sampel t-test untuk CAAR...56

13 DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Pergerakan AAR pada Sampel yang Mendapatkan Opini Auditor WTP...57 Grafik 4.2 Pergerakan CAAR pada Sampel yang Mendapatkan Opini Auditor WTP...59 Grafik 4.3 Pergerakan AAR pada Sampel yang Mendapatkan Opini Auditor WTPBP...61 Grafik 4.4 Pergerakan CAAR pada Sampel yang Mendapatkan Opini Auditor WTPBP...62 Grafik 4.5 Pergerakan AAR Sampel yang Mendapatkan Opini Auditor WTP dan WTPBP...64 Grafik 4.6 Pergerakan CAAR Sampel yang Mendapatkan Opini Auditor WTP dan WTPBP...65

14 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Periode Estimasi dan Periode uji untuk data harian Gambar 2.2 Kerangka Konseptual... 28

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Contoh Opini Auditor Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas (WTPBP) Lampiran 2 : Harga Saham (Pit), Actual Return (Rit), Market Return (Rmt), Expected Return (E(Rit)), Abnormal Return (ARit), Average abnormal Return (AAR) dan Cumulative Average Abnormal Return (CAAR) Tiap Sampel Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 : Hasil Uji Regresi : Hasil Uji One Sample t-test : Hasil Uji Independent Sample t-test

16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi yang relevan mengenai perusahaan baik informasi keuangan maupun non-keuangan harus dikomunikasikan kepada semua pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat. Informasi tersebut sangat penting bagi stakeholders dalam pembuatan keputusan ekonomi. Setiap informasi yang diungkapkan oleh perusahaan akan menimbulkan reaksi publik terhadap perusahaan tersebut. Reaksi yang diberikan dapat berbeda-beda tergantung dari informasi yang diungkapkan. Oleh karena itu relevansi dan reabilitas informasi yang diungkapkan merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi reaksi publik. Kehandalan informasi membuat users percaya bahwa informasi yang disampaikan adalah informasi yang berkualitas yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Dengan tujuan untuk meyakinkan stakeholders akan reliabilitas dan relevansi suatu informasi keuangan yang dihasilkan, perusahaan melakukan audit indepeneden atas laporan keuangan. Boynton & Kell (2002: 50) menyatakan bahwa tujuan utama audit atas laporan keuangan bukan untuk menciptakan informasi baru melainkan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen. Audit atas laporan keuangan dapat meningkatkan kredibilitas informasi akuntansi

17 dengan cara menekan risiko informasi sehingga para pengguna informasi dapat yakin bahwa informasi akuntansi yang mereka gunakan telah bebas dari information risk yang mungkin terjadi. Laporan audit yang di dalamnya terdapat opini auditor adalah hasil akhir dari proses pengumpulan dan evaluasi bukti untuk menguji asersi manajemen terhadap laporan keuangan (Messier, dkk, 2006:49). Opini auditor yang terdapat dalam laporan keuangan auditan perusahaan dapat memberikan nilai lebih bagi users karena opini tersebut memastikan kewajaran laporan keuangan, sehingga dapat meningkatkan persepsi investor terhadap harga saham perusahaan yang bersangkutan. Ada 5 tipe opini yang umum digunakan di Indonesia. Secara tingkatan dua opini terbaik adalah opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Opini wajar tanpa pengecualian diberikan kepada perusahaan ketika laporan keuangannya telah wajar dan bebas dari kesalahan yang material. Opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas sama dengan opini wajar tanpa pengecualian hanya ditambah paragraf penjelas untuk menekankan hal-hal yang perlu diketahui users. Telah muncul beberapa penelitian yang dilakukan sehubungan dengan hal ini tapi kesimpulan yang diperoleh masih tidak konsisten dan kontradiktif. Beberapa penelitian tersebut dilakukan dengan pendekatan pasar maupun studi eksperimental. Penelitian mengenai reaksi harga saham terhadap publikasi laporan audit di Yordania yang dilakukan oleh Al-Thuneibat, et al (2008) mencari nilai dari proses audit yang terangkum dalam laporan audit sebagai informasi yang relevan dan berpengaruh

18 terhadap proses pengembilan keputusan investasi. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa tidak ada pengaruh dari opini auditor qualified terhadap share price dan return saham pada tanggal pengumuman. Firth (1980), Guillamon (2003), serta Lin et al (2003) menyatakan bahwa opini auditor merupakan informasi yang mempunyai pengaruh yang signifikan, baik pengaruh yang negatif maupun positif. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ameen et al (1994) dan Chen et al (2000) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang diberikan oleh opini auditor. Dari beberapa teori dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka penelitian ini mencoba untuk meneliti pengaruh dari opini auditor terhadap harga saham yang diaplikasikan pada pasar dan lingkungan yang berbeda, yaitu pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Index LQ 45, yaitu perusahaan dengan saham yang likuid, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang setiap 6 bulan sekali dievaluasi berdasarkan tingkat likuiditas. Motivasi penelitian ini adalah untuk melihat apakah opini auditor merupakan informasi yang dapat mempengaruhi persepsi investor yang tergambar oleh reaksi pasar saham. Opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas digunakan dalam penelitian ini untuk melihat perbedaan reaksi pasar dari opini audit terbaik dan terbaik kedua setelahnya. Opini audit yang berbeda apakah memberikan reaksi yang berbeda kepada pasar. Reaksi pasar diketahui dengan melihat adanya average abnormal return (AAR) dan cumulative average abnormal return (CAAR) dari saham-saham perusahaan pada beberapa hari sebelum, pada saat, dan beberapa hari setelah tanggal pengumuman opini auditor kepada publik yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia.

19 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang timbul adalah : 1. Apakah terdapat reaksi pasar melalui AAR dan CAAR terhadap pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas pada perusahaan yang tergolong LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun ? 2. Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar harian pada opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas pada perusahaan yang tergolong LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Tujuan Penulisan Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Untuk mengetahui reaksi pasar terhadap pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas pada perusahaan go public yang tergolong LQ 45 periode tahun yang dilihat dari adanya average abnormal return dan cumulative average abnormal return yang bermakna di sekitar tanggal pengumuman opini auditor. 2. Untuk melihat apakah ada perbedaan reaksi saham harian pada opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas yang pada perusahaan yang tergolong LQ 45 periode tahun

20 1.4 Manfaat Penulisan Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui reaksi pasar yang diberikan oleh pengumuman opini auditor wajat tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas di pasar modal Indonesia. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada perusahaan go public. 3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya pada bidang yang sama atau relevan Sistematika Penulisan Bab 1 : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang dan motivasi dilakukannya penelitian ini serta rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab 2 : Tinjauan Pustaka Menjelaskan landasan teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, yaitu informasi tentang pasar modal, efisiensi pasar modal, opini auditor dan event study. Pada bab ini disertakan pula tinjauan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan penguraian persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, hipotesis, dan kerangka pemikiran skripsi.

21 Bab 3 : Metode Penelitian Menjelaskan secara rinci tentang identifikasi variabel penelitian, jenis, dan sumber data, prosedur pengumpulan data dan penentuan sampel, serta penjelasan tentang langkah-langkah dalam teknik analisis data yang dikumpulkan. Bab 4 : Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang Bursa Efek Indonesia, deskripsi hasil penelitian, pembuktian hipotesis, dan pembahasannya. Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Bab ini meliputi tentang kesimpulan dari hasil analisis penelitian, serta saran-saran yang diperlukan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya.

22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Efisiensi Pasar Modal Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maurice Kendall (1953) yang dikutip oleh Bodie (2004) menyatakan bahwa pola saham tidak dapat diprediksi (unpredictable) karena bergerak secara acak (random walk). Pergerakan harga saham yang acak berarti bahwa fluktuasi harga saham tergantung pada informasi baru yang akan diterima. Munculnya suatu informasi baru akan membuat pasar mencapai harga keseimbangan yang baru. Hal ini dapat terjadi karena informasi baru tersebut dapat mengandung isyarat positif maupun isyarat negatif yang akan mempengaruhi keputusan investor dalam menjual ataupun membeli saham. Akan tetapi, infomasi baru tersbut tidak diketahui waktu penerimaan dan isi kandungannya, sehingga harga saham bersifat unpredictable. Menurut Samsul (2006:269), harga saham di pasar bukan saja dipengaruhi oleh psikologi masa investor, serta isyarat positif atau negative yang terkandung dalam informasi, tetapi juga oleh hasil analisis investor. Harga saham di pasar merupakan harga konsensus di antara para investor. Rentang harga pasar yang lebar mengindikasikan bahwa pasar tidak mencerminkan semua informasi yag diperoleh

23 investor atau dengan kata lain pasar tidak efisien. Sebaliknya, pada pasar efisien flutuasi harga sangat tipis Menurut Fama (1970) yang dikutip oleh Jogiyanto (2003:382), suatu pasar dikatakan efisien jika harga sekuritas mencerminkan secara penuh semua informasi yang tersedia. Pada pasar yang efisien seolah-olah semua pihak mengamati informasi relevan yang tersedia sehingga pasar dengan cepat menyerap informasi dan mengevaluasi harga sekuritas serta menyesuaikannya menjadi harga keseimbangan yang baru. Sedangkan pada pasar yang tidak efisien kecepatan penyerapan informasi cenderung lama dan berlarut-larut. Harga sekuritas tidak sepenuhnya mencerminkan semua informasi yang tersedia sehingga pada proses penyesuaian harga terdapat celah yang dapat digunakan oleh sekelompok investor yang mendapatkan informasi tersebut untuk mendapatkan abnormal return. Ciri dari pasar yang tidak efisien adalah terprediksinya harga pergerakan harga sekuritas Konsep Pasar Modal Efisien Pengertian pasar efisien menurut Jones (2000:311), An efficient market is defined as one in which the prices of all securities quickly and fully reflect all available information. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pasar dikatakan efisien jika harga sekuritas mencerminkan secara penuh semua informasi yang tersedia. Harga sekuritas akan segera menyesuaikan diri dengan munculnya

24 suatu informasi baru yang relevan. Pasar efisien dapat terjadi apabila terpenuhinya kondisi berikut : 1. Banyak investor yang rasional dan bertujuan memaksimalkan keuntungan dengan berpartisipasi secara aktif di pasar dengan melakukan analisis, penilaian dan memperdagangkan saham. Semua investor tersebut adalah price taker. Jika hanya ada satu atau sekelompok partisipan yang aktif maka hal ini tidak mencerminkan harga saham yang sesungguhnya. 2. Informasi mudah didapat dan tersedia secara luas bagi semua investor di pasar modal secara bersamaan. 3. Informasi tersebar secara acak dan tidak tergantung atau dipengaruhi informasi yang lain. 4. Informasi menyesuaikan harga saham dengan cepat untuk merefleksikan dampak adanya informasi baru. Pada pasar efisien harga sekuritas telah mencerminkan semua informasi yang tersedia atau dengan kata lain semua investor telah mendapatkan dan mengamati informasi publik yang ada. Munculnya informasi yang mempengaruhi harga sekuritas juga acak dan tidak terprediksi. Oleh karenanya, informasi tersebut secara independen dan acak akan mengevaluasi harga sekuritas dan melakukan penyesuaian berdasarkan informasi yang diterima oleh investor untuk membuat harga keseimbangan yang baru. Tidak terprediksinya pergerakan harga sekuritas inilah yang menjadi ciri pasar efisien.

25 Menurut Bodie et al (2004) ada 3 versi dari hipotesis pasar efisien (EMH), yaitu : 1. Efisiensi pasar bentuk lemah (Weak Form) Hipotesis ini mengatakan bahwa harga sekuritas saat ini telah mencerminkan semua informasi historis atau informasi yang dapat diperoleh data perdagangan seperti harga saham dan volume perdagangan di masa lalu. Informasi historis seperti itu telah tersedia secara umum di publik dan diketahui oleh semua investor. Jika informasi tersebut memiliki nilai lebih yang dapat digunakan oleh para investor, maka semua investor akan dapat mempelajari nilai yang terkandung di dalamnya sehingga informasi tersebut tidak dapat digunakan oleh investor untuk mendapatkan abnormal return. 2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Semistrong Form) Hipotesis ini mengatakan bahwa semua informasi yang relevan tentang perusahaan yang dipublikasikan telah tercermin sepenuhnya di dalam harga sekuritas saat ini, sebagai tambahan dari informasi masa lalu. Informasi yang dipublikasikan berhubungan dengan prospek perusahaan seperti kualitas manajemen, komposisi neraca, praktek akuntansi, dan peramalan pendapatan. Investor tidak akan bisa mendapatkan abnormal return apabila bergantung hanya pada informasi yang dipublikasikan karena informasi tersebut berasal dari sumber publik yang juga telah diketahui oleh semua investor.

26 3. Efisiensi pasar bentuk kuat (Strong Form) Hipotesis ini mengatakan bahwa harga sekuritas saat ini selain mencerminkan informasi yang dipublikasikan juga mencerminkan semua informasi yang tidak dipublikasikan atau informasi yang berasal dari internal perusahaan. Hanya sedikit pihak yang mau mempercayai informasi internal yang masih belum jelas dan memanfaatkannya untuk mendapatkan abnormal return karena banyak peraturan perdagangan yang menjaga agar informasi internal tidak bocor keluar perusahaan sebelum saat publikasi. Ketiga bentuk pasar efisien saling berhubungan satu dengan yang lain. Hubungan ketiganya berupa tingkatan kumulatif, dimana bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat. Tingkat kumulatif ini mempunyai implikasi bahwa pasar efisien bentuk setengah kuat juga merupakan pasar efisien bentuk lemah dan pasar efisien bentuk kuat juga merupakan pasar efisien bentuk setengah kuat dan pasar efisien bentuk lemah. Tetapi implikasi ini tidak berlaku sebaliknya Implikasi Pasar Modal Efisien Di dalam pasar modal investor membutuhkan informasi yang dapat digunakan sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan. Informasi dikatakan memiliki nilai apabila informasi tersebut mampu mendorong investor untuk menjual atau membeli saham yang berakibat pada naik turunnya harga saham. Pada dasarnya terdapat tiga

27 jenis informasi yang perlu diketahui investor (Husnan, 2003 : 166). Pertama, informasi fundamental yang terkait dengan kondisi umum industri sejenis serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi dan prospek perusahaan di masa depan. Kedua, informasi yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mencerminkan kondisi perdangangan efek seperti fluktuasi harga saham, volume perdagangan, IHSG dan sebagainya. Ketiga, informasi mengenai keadaan perekonomian politik dan keamanan yang dapat mempengaruhi prospek perusahaan. Setelah mendapatkan informasi, investor cenderung melakukan analisis sebelum melakukan keputusan jual atau beli saham, atau sebagai usaha untuk mendapatkan abnormal return. Analisis yang umum digunakan adalah analisis tekhnikal dan analisis fundamental. Informasi historis yang ada pada hipotesis pasar efisien bentuk lemah digunakan dalam analisis teknikal yang melihat pola yang dapat diprediksi dari pergerakan harga saham. Analisis fundamental pada dasarnya adalah analisis saham yang dilakukan dengan mengestimasi nilai intrinsik saham berdasarkan informasi fundamental yang telah dipublikasikan untuk menentukan keputusan membeli dan menjual saham Laporan auditor Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan hasil proses audit yang telah dilakukan kepada pihak yang berkepentingan. Laporan audit yang umum digunakan adalah laporan audit standar, yaitu laporan audit yang mencantumkan opini pendapat wajar tanpa pengecualian

28 yang menyatakan bahwa laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan auditor standar terdiri dari paragraf pendahuluan yang isinya adalah pembedaan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor, paragraf ruang lingkup yang isinya adalah penguraian sifat dan ruang lingkup dan paragraf pendapat yang isinya adalah opini audit yang diberikan auditor kepada auditee (entitas yang diaudit). Auditor akan menggunakan laporan jenis ini selama tidak ada penyimpangan yang harus dicantumkan dalam laporannya. Apabila ada beberapa kondisi atau penyimpangan yang harus dilaporkan, maka auditor akan memberikan laporan selain laporan auditor standar, yang mencantumkan opini selain opini wajar tanpa pengecualian Opini auditor atas laporan keuangan Ada beberapa opini auditor, yaitu : 1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion) Opini ini menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil uaha, dan arus kas entitas, sesuai dengan pinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian diterbitkan oleh auditor jika kondisi berikut terpenuhi :

29 a Semua laporan keuangan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan terdapat dalam laporan keuangan. b Dalam pelaksanaan perikatan, seluruh standar umum dapat dipenuhi oleh auditor. c Bukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor dan auditor telah melaksanakan perikatan sedemikian rupa sehingga memungkinkannya untuk melaksanakan tiga stándar pekerjaan lapangan. d Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Hal ini juga berarti bahwa pengungkapan telah dilakukan secara memadai dalam laporan keuangan. e Tidak ada keadaan yang mengharuskan auditor untuk menambahkan paragraf penjelas atau memodifikasi kata-kata dalam laporan audit. 2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelas (Unqualified Opinion with Explanatory Paragraph) Opini ini diberikan apabila terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan audior menggunakan bahasa penjelas dalam laporan stándar, tetapi secara keseluruhan pendapat yang diberikan tetap pendapat wajar tanpa pengecualian karena laporan keuangan telah menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Keadaan yang

30 menjadi penyebab utama ditambahkannya suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit stándar adalah a Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. b Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas. c Apabila kepatuhan pada praktek akuntansi yang berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan, maka diperbolehkan adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan secara formal oleh badan yang berwenang. d Penekanan atas suatu hal yang dalam beberapa keadaan auditor perlu untuk memberikan penjelasan. Contohnya : adanya transaksi dengan pihak yang punya hubungan istimewa, perusahaan adalah bagian dari entitas yang lebih besar, dll. e Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain. 3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion) Opini ini menyatakan bahwa kecuali untuk dampak dari hal-hal yang berkaitan dengan pengecualian tersebut, laporan keuangan menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dengan keadaan : a Auditor tidak mampu mendapatkan bukti yang kompeten yang cukup berkenaan dengan satu atau lebih asersi manajemen atau disebut juga

31 pembatasan lingkup, sehingga tidak memiliki dasar yang memadai untuk memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian kecuali dampak hal ini sangat material. b Laporan standar mengandung penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penyimpangan ini dapat berupa ketidaktepatan penerapan prinsip akuntansi, estimasi akuntansi yang tidak masuk akal dan kegagalan untuk membuat pengungkapan yang diwajibkan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian kecuali dampak hal tersebut sangat material. 4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion) Opini ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil operasi usaha, dan arus kas entitas, sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Opini ini diberikan apabila di laporan keungan auditee terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang dampaknya sangat material. Jika laporan keuangan diberi opini tidak wajar, maka informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat digunakan oleh pengguna informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.

32 5. Pendapat Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion) Opini ini menyatakan bahwa auditor tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan. Kondisi yang menyebabkan dikeluarkannya opini ini adalah : a Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit dimana auditor tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan sehingga auditor tidak mampu memberikan pendapat. b Auditor tdak independen dalam hubungannya dengan klien. Perbedaan antara adverse opinión dengan disclaimer opinión adalah bahwa pendapat tidak wajar (adverse) diberikan dalam keadaan auditor mengetahui adanya ketidakwajaran laporan keuangan klien, namun auditor tidak dibatasi ruang lingkup pemeriksaannya, sehingga auditor dapat mengumpulkan bukti yang kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya tersebut. Sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat (disclaimer) karena auditor tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan atau karena tidak independent hubungannya dengan klien Dampak Pengumuman Opini Auditor Terhadap Return Saham Berdasarkan penelitian experimental-based yang dilakukan oleh Firth (1980) mendapatkan kesimpulan bahwa beberapa pengecualian dari qualified opinion seperti keraguan akan valuasi aktiva sangat mempengaruhi keputusan peminjaman oleh bank

33 dan analis kredit. Houghton (1983) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang diberikan dari tiap tipe opini audit terhadap suatu keputusan, tetapi ada tidaknya opini audit mempengaruhi proses pembuatannya. Hal yang serupa juga telah dibuktikan dari hasil survei yang dilakukan Guillamon (2003) terhadap keputusan investasi yang dilakukan oleh dealer dan perusahaan broker juga keputusan pemberian kredit oleh kreditor. Opini auditor dianggap sebagai sumber informasi yang berguna dalam membuat keputusan ekonomi. Opini auditor yang dianggap sebagai salah satu informasi fundamental yang menjamin tentang kualitas praktek akuntansi dan kredibilitas perusahaan serta salah satu acuan kelangsungan hidup perusahaan. Opini ini menjamin bahwa laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan telah wajar dan dapat dipercaya. Di dalam informasi ini terkandung isyarat yang memungkinkan investor mengambil tindakan menjual atau membeli saham. Apabila informasi ini dianggap menguntungkan oleh investor, maka investor akan membeli saham dan harga naik. Untuk melihat nilai dari pengumuman sebuah informasi dan dampaknya pada pasar saham, dilihat apakah ada AAR dan CAAR yang bermakna di sekitar tanggal pengumuman informasi tersebut Actual Return Actual Return adalah pendapatan saham sesungguhnya yang diterima oleh investor. Pendapatan aktual dihitung berdasarkan nilai historis. Pendapatan aktual berguna sebagai dasar penentuan pendapatan yang diharapkan. Pendapatan aktual dinyatakan oleh dalam persamaan sebagai berikut :

34 Keterangan : Pit Pi ( t 1) R it = + D P i( t 1) t R it P it = Pendapatan aktual saham i periode t = Harga saham i periode t P i(t-1) = Harga saham i periode t-1 Dt = Dividen periode t Penelitian ini hanya khusus melihat kenaikan atau penurunan harga saham pada suatu periode, maka dividen pada rumus di atas dihilangkan. Sehingga rumus untuk menghitung pendapatan aktual akan menjadi : R it = P it P P i( t 1) i( t 1) (2.1) Market Return Indeks pasar saham merupakan cerminan dari perilaku investasi perdagangan saham dari seluruh investor yang ada pada pasar saham kepada masyarakat luas. Indeks pasar saham memiliki fungsi mulai dari patokan dalam pergerakan saham, mengevaluasi suatu kinerja perusahaan, hingga indikasi suatu return pasar (market return). Return pasar saham dalam penelitian ini menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Rumus perhitungan return pasar saham :

35 Keterangan : = IHSG IHSG t t 1 R mt (2.2) IHSGt 1 R mt IHSG t = Pendapatan aktual periode t = Indeks harga saham gabungan t IHSG t-1 = Indeks harga saham gabungan t Expected Return Expected return adalah pendapatan saham yang diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan pendapatan aktual yang sifatnya sudah terjadi, pendapatan yang diharapkan sifatnya belum terjadi. Pendapatan yang diharapkan sangat penting jika dibandingkan dengan pendapatan aktual karena merupakan pendapatan yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Pendapatan yang diharapkan dihitung dengan menggunkan market model formula sebagai berikut : E ( R ) = α + β ( R ) + e it Keterangan : E(R it ) = Expected return saham i periode t i i mt i α β R mt = konstanta saham i = Risiko sistematis saham = Pendapatan pasar saham periode t

36 e = kesalahn residu saham i periode t Diasumsikan, kesalahan residu 0, sehingga diperoleh persamaan untuk mengestimasikan pendapatan saham yang diharapkan sebagai berikut: E ( i i mt R it ) = α + β ( R ) (2.3) Dalam penelitian ini, αi dan βi diestimasikan dengan meregresikan pendapatan saham i dan pendapatan pasar pada periode estimasi. Periode estimasi (estimation period) merupakan periode yang digunakan untuk estimasi parameter dari garis regresi untuk estimasi pendapatan yang diharapkan. Pada penelitian ini periode estimasi yang digunakan adalah 100 hari sebelum tanggal awal periode uji. Periode uji terdiri dari 7 hari sebelum dan sesudah tanggal pengumuman laporan keuangan oleh Bursa Efek Indonesia, yaitu 15 hari (termasuk hari ke-0). Periode estimasi dan periode uji dapat dilihat pada gambar berikut ini.

37 Gambar 2.1 Periode Estimasi dan Periode uji untuk data harian T= -107 T = - 7 T = 0 T = + 7 Sumber : Data Internal Pemilihan periode ini karena opini audit marupakan informasi yang membutuhkan waktu untuk mempengaruhi investor, tidak seperti pengumuman laba atau dividen yang dengan cepat langsung diketahui pengaruhnya. Umumnya periode uji juga melibatkan hari sebelum tanggal peristiwa untuk mengetahui apakah terjadi kebocoran informasi. Periode uji sebagai periode pengamatan merupakan periode yang akan dihitung nilai abnormal return-nya Abnormal Return Abnormal return adalah selisih antara pendapatan saham aktual (Actual Return) dengan pendapatan yang diharapkan (Expected Return) pada masing-masing saham. Dalam menganalisis pasar yang efisien secara informasi dipergunakan

38 abnormal return sebagai tolak ukur. Hal ini didasarkan pada sifat investor yang selalu berfikir rasional dan memegang prinsip incremental benefit, yakni berdasar perilakunya terhadap risiko, investor mempertimbangkan berinvestasi pada suatu sekuritas sejauh sekuritas tersebut dapat memberi keuntungan di atas keuntungan rata-rata setelah memperhitungkan tingkat risiko yang ditanggung. Perhitungan abnormal return adalah sebagai berikut : AR it = R it E(R it ) (2.4) Keterangan : AR it R it = Abnormal return sample ke-1 pada hari t = Actual return yang terjadi untuk sample ke-1 pada hari t E(R it ) = Expected return sample ke-1 pada hari t Abnormal return yang positif menunjukkan bahwa tingkat hasil saham yang diperoleh lebih besar dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Abnormal return yang negatif menunjukkan tingkat hasil saham yang diperoleh lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Tidak ada abnormal return menunjukkan bahwa tingkat hasil saham yang diperoleh sama dengan tingkat keuntungan yang diharapkan Average Abnormal Return Average abnormal return (AAR) merupakan nilai rata-rata dari abnormal return. Rumus yang digunakan adalah

39 Keterangan : k ARit i= AAR = 1 (2.5) k AAR t = Rata-rata abnormal return pada hari t AR it = Abnormal return untuk sample ke-1 pada hari ke t k = jumlah sample yang dipengaruhi oleh pengumuman peristiwa Cumulative Average Abnormal Return Cumulative average abnormal return (CAAR) merupakan nilai kumulatif dari rata-rata abnormal return. CAAR diperhitungkan untuk menemukan total pengaruh dari opini auditor WTP dan WTPBP selama periode di sekitar pengumuman laporan audit. Rumus yang digunakan adalah Keterangan : CAAR (2.6) t = AARt CAAR t AAR t = Akumulasi rata-rata abnormal return pada hari ke- t = Average abnormal return pada hari ke- t Event Study Jogiyanto (2003 : 392) mendefinisikan event study sebagai studi peristiwa yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk

40 menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jika menggunakan abnormal return maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar. 2.2 Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Ali A. Al-Thuneibat, et al (2008) dengan judul The effect of qualified auditor s opinion on share price : evidence from Jordan. Al-Thuneibat, et al meneliti tentang pengaruh opini auditor qualified terhadap harga saham dan tingkat pengembalian di Yordania untuk perusahaan perusahaan yang terdaftar di Amman Stock Exchange (ASE) dalam periode tahun Mereka melihat reaksi pasar dengan dengan menggunakaan periode pengujian 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah tanggal pengumuman opini auditor. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari opini auditor qualified yang diberikan oleh auditor independen terhadap harga saham yang mencerminkan reaksi investor selama periode pengujian. Al-Thuneibat menyimpulkan bahwa pembaca laporan audit tidak mengerti makna atau tidak menghargai nilai yang terkandung dari informasi laporan audit tersebut.

41 Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penggunakan variabel opini auditor sebagai informasi pemicu terhadap reaksi saham, penggunaan event study sebagai metode penelitian yang mengarah pada pengujian terhadap average abnormal return dan cumulative average abnormal return dengan menggunakan uji t selama periode uji. Sedangkan perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini tidak mengkhususkan opini audit qualified sebagai variabel tetapi opini auditor wajar tanpa pengecualian (unqualified) dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas (unqualified with explanatory paragraph) pada perusahaan-perusahaan yang tergolong LQ 45 selama periode tahun Di dalam penelitian ini juga dilihat perbedaan reaksi pasar harian yang diuji dengan independent sample t-test, dari opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengeculian dengan bahasa penjelas pada perusahaan-perusahaan tersebut. 2.3 Hipotesis dan Model analisis Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan landasan teori maka penelitian diperoleh hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat reaksi pasar yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas pada perusahaan-perusahaan yang tergolong LQ-45 periode tahun

42 2. Terdapat perbedaan reaksi pasar harian yang signifikan di antara opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa engecualian dengan bahasa penjelas pada perusahaan-perusahaan yang tergolong LQ 45 periode tahun Model Analisis Skripsi ini menggunakan pendekatan event study untuk menganalisa ada tidaknya reaksi pasar disekitar tanggal pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas yang diperoleh perusahaan dari auditor independen. Reaksi pasar ditunjukkan dengan ada tidaknya average abnormal return dan cumulative average abnormal return yang bermakna di sekitar tanggal pengumuman opini auditor tersebut. Pembuktian ada tidaknya reaksi pasar tersebut tersebut dilakukan dengan menggunakan analisa uji t. Lalu dari kedua opini auditor tersebut, dilakukan independent sample t-test untuk melihat apakah ada perbedaan reaksi pasar harian yang signifikan yang diberikan oleh masing-masing opini auditor WTP dan WTPBP.

43 2.4 Kerangka Konseptual Gambar 2.2 Kerangka Konseptual PENGUMUMAN OPINI AUDITOR WTP WTPBP REAKSI INVESTOR REAKSI INVESTOR POSITIF NEGATIF POSITIF NEGATIF MEMBELI SAHAM MENJUAL SAHAM MEMBELI SAHAM MENJUAL SAHAM AAR AAR CAAR CAAR UJI PERBEDAAN ADA / TIDAK PERBEDAAN REAKSI SAHAM HARIAN Sumber : Internal

44 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan event study, untuk mencoba melihat reaksi pasar terhadap munculnya pengumuman suatu informasi baru pada perusahaan yang berbasis LQ 45. Pendekatan event study menganalisis tingkat return, yaitu average abnormal return dan cumulative average abnormal return dari saham perusahaan untuk menguji dampak dari suatu event terhadap pasar Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan abnormal rata-rata (Average Abnormal Return) 2. Pendapatan abnormal rata-rata kumulatif (Cumulative Average Abnormal Return) 3.3. Definisi Operasional Untuk menghindari ketidakjelasan makna variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini, maka diberikan definisi operasional sebagai berikut :

45 1. Average abnormal return (AAR) Merupakan rata-rata dari abnormal return seluruh saham harian yaitu rata-rata selisih dari pendapatan aktual saham dengan saham yang diharapkan selama periode uji. Rumus perhitungan AAR merujuk pada persamaan Cumulative average abnormal return (CAAR) Merupakan penjumlahan average abnormal return seluruh sampel sampai hari ke-t dalam suatu periode uji. Rumus perhitungan CAAR merujuk pada persamaan Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang meliputi : 1. Daftar emiten go public yang terdaftar di BEI yang masuk ke dalam saham-saham LQ 45 tahun 2006 dan Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan situs BEJ ( 2. Tanggal publikasi laporan keuangan setiap perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode tahun Data diperoleh melalui Pusat Referensi Pasar Modal di BEI. Penggunaan tanggal publikasi dikarenakan investor baru mengetahui opini auditor atas laporan keuangan bila laporan keuangan tersebut telah dipublikasikan oleh BEJ. Dalam penelitian ini, tanggal publikasi yang dimaksud adalah tanggal penyampaian laporan keuangan. Hal ini disebakan hal ini disebabkan tanggal

46 tersebut hanya berselang 1-2 hari saja dari tanggal publikasi laporan keuangan oleh Bapepam, sedangkan tanggal publikasi sendiri tidak didokumentasikan oleh pihak Bapepam. 3. Harga saham (Closing price) selama periode estimasi dan periode uji yaitu seratus tujuh hari sebelum, pada saat, dan tujuh hari sesudah tanggal publikasi laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEJ periode tahun Data diperoleh dari yahoofinance. Penggunaan closing price dimaksudkan untuk menghindari fluktuasi harga saham yang berasal dari transaksi sepanjang hari tersebut. Penggunaan tujuh hari sebelum, pada saat, dan tujuh hari sesudah tanggal publikasi didasarkan untuk melihat reaksi investor dari publikasi dan antisipasi publikasi laporan keuangan auditan. 4. Indeks Pasar yang diwakili oleh IHSG (closing price) selama periode estimasi dan periode uji. Data diperoleh dari salah satu perusahaan sekuritas di Surabaya dan dari situs Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan 2 cara, yaitu : 1. Pencarian data di internet Memanfaatkan situs di internet untuk menemukan data yang digunakan di penelitian, artikel, jurnal dan informasi yang berhubungan dengan penelitian

47 untuk memperkuat landasan teori. Situs-situs yang digunakan antara lain situs resmi Bursa Efek Indonesia, dan 2. Penelitian kepustakaan Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian kepustakaan ini adalah melakukan kajian pada sumber bacaan dan berbagai penelitian terdahulu untuk mengetahui kaitan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Data tersebut diperlukan untuk analisis terhadap permasalahan dan pencatatan teori yang telah dipelajari pada peristiwa yang terjadi Prosedur Penentuan Sampel Kriteria penentuan sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan tahunannya (yang telah diaudit) kepada Bursa Efek Indonesia untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan tahun yang berakhir per 31 Desember Perusahaan yang tergolong dalam dalam LQ-45 pada periode tahun 2006 dan 2007 secara berturut-turut. 3. Perusahaan yang tidak melakukan corporate action selama periode estimasi dan periode uji. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya bias karena adanya informasi lain. 4. Perusahaan yang tanggal penyampaian laporan keuangan auditan kepada publik oleh BEI diketahui dengan jelas.

48 3.7. Teknis Analisis Mengacu pada definisi operasional, maka teknik analisis yang digunakan untuk melihat adanya reaksi pasar adalah sebagai berikut : 1. Menentukan tanggal terjadinya event (t 0 ) yang merupakan tanggal pengumuman opini auditor yang terdapat pada laporan keuangan auditan masing-masing perusahaan. 2. Menentukan periode estimasi yang akan dipergunakan untuk menentukan besarnya estimasi parameter alpha dan beta untuk masing-masing saham. Periode eatimasi ditentukan yaitu 100 hari sebelum periode uji. 3. Menetapkan lamanya periode uji atau event period, yaitu selama 15 hari perdagangan yang terdiri dari 7 hari sebelum, saat, dan 7 hari sèsudah hari pengumuman opini auditor masing-masing perusahaan. 4. Menghitung Actual Return dari perusahaan sampel dalam penelitian sesuai dengan persamaan (2.1) dan menghitung market return dengan menggunakan pendapatan indeks pasar yang diwakili oleh IHSG sesuai dengan persamaan (2.2). 5. Menghitung besarnya parameter alpha dan beta. Penghitungan α dan β dari masing-masing saham dengan menggunakan persamaan (2.3) dengan meregresikan Ri sebagai variabel tergantung dan Rm sebagai variabel bebas sehingga diperoleh Y=a+bX dengan a sebagai α dan b sebagai β 6. Menghitung Expected Return pada periode uji dengan menggunakan nilai α dan β sesuai dengan persamaan (2.3)

49 7. Menghitung Abnormal Return dengan cara mengurangi Actual Return dengan Expected Return selama periode uji sesuai dengan persamaan (2.4) 8. Menghitung pendapatan Average Abnormal Return dari seluruh perusahaan sampel pada hari t dengan menggunakan persamaan (2.5) 9. Menghitung Cumulative Average Abnormal Return dengan menggunakan persamaan (2.6) 10. Melakukan uji hipotesis pertama dengan menggunakan uji t terhadap AAR dan CAAR dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesa ststistik untuk AAR: H1: AARt 0, berarti terdapat reaksi saham yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. b. Merumuskan hipotesa statistik untuk CAAR: H1: CAARt 0, berarti terdapat reaksi pasar saham kumulatif yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. c. Menetapkan besarnya tingkat signifikansi sebesar α = 5%. d. Menghitung t observasi (t0) untuk AAR dan CAAR dengan rumus: Keterangan: AAR t o = σ / n AARt = rata-rata pendapatan abnormal pada periode t

50 σ n = standar deviasi = jumlah sample t 0 CAAR = σ / n Keterangan: CAARt σ n = kumulatif rata-rata pendapatan abnormal pada periode t = standar deviasi = jumlah sampel e. Membandingkan hasil t observasi AAR dan CAAR dengan t tabel: 1. Jika t α/2 t 0 + t α/2, berarti H1 ditolak, maka tidak terdapat reaksi saham yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. 2. Jika t 0 < - t α/2 atau t 0 > + t α/2, berarti H1 diterima, maka terdapat reaksi saham yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman opini auditor wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. 11. Melakukan pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan independent sample t-test terhadap AAR dan CAAR, langkah-langkahnya sebagai berikut :

51 a. Merumuskan hipotesa statistik untuk AAR : H1: AARt1 AARt2, berarti terdapat perbedaan AAR antara perusahaan yang mendapatkan opini auditor WTP dan perusahaan yang mendapatkan opini auditor WTPBP. b. Merumuskan hipotesa statistik untuk CAAR : H1: CAARt1 CAARt2, berarti terdapat perbedaan CAAR antara perusahaan yang mendapatkan opini auditor WTP dan perusahaan yng mendapatkan opini auditor WTPBP. c. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% d. Menghitung t observasi (t 0 ) untuk AAR dan CAAR Uji beda rata-rata yang digunakan adalah independent sample t-test. Sebelum melakukan independent sample t-test, perlu dilakukan uji kesamaan ragam (levene s test) untuk menentukan hasil uji independent sample t-test yang digunakan, yaitu apakah menggunakan equal variance assumed atau equal variance not assumed. Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H 0 : Ragam sama H 1 :Ragam tidak sama Jika nilai signifikan > 0,05 maka H 0 diterima yang artinya ragam kedua data sama dan hasil uji yang digunakan adalah equal variance assumed, sedangkan jika nilai signifikan < 0,05 maka H 0 ditolak yang artinya ragam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Data sekunder yang diperlukan terdiri dari : 1. Tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT UNQUALIFIED

PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT UNQUALIFIED PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT UNQUALIFIED Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syaratsyarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Angga Wahyu

Lebih terperinci

PENGARUH LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN DAN LAPORAN AUDIT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN

PENGARUH LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN DAN LAPORAN AUDIT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN PENGARUH LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN DAN LAPORAN AUDIT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI) Disusun

Lebih terperinci

Diterima: 23 November Disetujui: 19 Desember Dipublikasikan: Maret 2012

Diterima: 23 November Disetujui: 19 Desember Dipublikasikan: Maret 2012 JDA Vol. 4, No. 1, Maret 2012, pp. 47-55 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda ADAKAH KANDUNGAN INFORMASI LAPORAN AUDIT WTP DENGAN PARA- GRAF PENJELAS DAN LAPORAN AUDIT WDP? Arie Wicaksono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peritiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka panjang 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk utang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap 37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010:219). No one

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting sebagai sarana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perokonomian suatu negara salah satunya dapat direfleksikan oleh aktivitas pasar modal yang terdapat di negara tersebut. Pasar modal memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Risk Averse Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori yang sering diperlukan sebagai tuntunan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam sebuah

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang 1 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, ada banyak cara yang dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang dimilikinya. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan baru yang diakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Untuk memperoleh modal dari

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Untuk memperoleh modal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara perusahaan mendapatkan dana adalah melalui pasar modal. Seiring dengan banyaknya perusahaan yang membutuhkan dana tambahan modal dari pihak luar, sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pratama (2011), peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan berupa return dan abnormal return pada sampel saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

MATERI 7 EFISIENSI PASAR. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 7 EFISIENSI PASAR. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 7 EFISIENSI PASAR Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Konsep efisiensi pasar membahas tentang bagaimana pasar merespon informasi yang mempengaruhi pergerakan harga sekuritas menuju ke arah

Lebih terperinci

Prasetyo dan Rini Jurnal MIX, Volume IV, No. 3, Okt 2014 PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT UNQUALIFIED

Prasetyo dan Rini Jurnal MIX, Volume IV, No. 3, Okt 2014 PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT UNQUALIFIED PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT UNQUALIFIED Angga Wahyu Prasetyo dan Rini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah rini@uinjkt.ac.id Abstract: This study aims to

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis 1.1.1. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 45 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 DISAIN PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian di dalam skripsi ini merupakan kombinasi antara penelitian menerangkan (explanatory research) dan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis) Pasar efisien adalah jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11 http://www.deden08m.com KONSEP PASAR MODAL EFISIEN 3/42 Dalam konteks keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Menurut Mulyadi (2002), laporan audit merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Menurut Mulyadi (2002), laporan audit merupakan media BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Laporan audit merupakan media komunikasi antara auditor dan pengguna laporan keuangan. Laporan audit disebut sebagai media komunikasi karena laporan audit menyampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Data sekunder yang diperlukan terdiri dari : 1) Tanggal

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu 27 BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu peristiwa/peraturan atau kebijakan pemerintah pada suatu periode tertentu terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang datanya diperoleh melalui www.idx.co.id. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitan ini, peneliti merujuk pada penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai pembanding. Penelitian yang dijadikan rujukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset 34 III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset yang memungkinkan peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan 9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan keputusannya untuk berinvestasi. Hipotesis pasar modal efisien menyatakan bahwa pasar yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi Jabatan politik tertentu. Dalam Pemilu, para pemilih dalam

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tipe Opini Auditor Opini yang terdapat dalam laporan audit sangat penting sekali dalam proses audit atapun proses atestasi lainnya karena opini tersebut merupakan informasi utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setelah adanya deregulasi dalam pasar modal dan situasi kebijakan uang ketat yang mulai berlaku pada tahun 1991, banyak perusahaan melakukan go public

Lebih terperinci

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Periode ) Astri Laksitafresti

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Periode ) Astri Laksitafresti PENGARUH OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELAS (WTP-PP) DAN OPINI WAJAR DENGAN PENGECUALIAN (WDP) TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pasar modal, ada dua pihak yang memiliki kepentingan yaitu investor dan emiten. Investor sebagai pihak yang kelebihan dana dapat melakukan alternatif investasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

Lebih terperinci

STUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA

STUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA STUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA Chairul Anwar Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL). Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segala bentuk kegiatan dan keputusan investasi di pasar modal akan

BAB I PENDAHULUAN. Segala bentuk kegiatan dan keputusan investasi di pasar modal akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Segala bentuk kegiatan dan keputusan investasi di pasar modal akan berpengaruh terhadap pasar dan akan menimbulkan reaksi pasar. Orang yang melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory) dan laba Konsep manajemen laba menggunakan pendekatan teori keagenan yang terkait dengan hubungan atau kontrak diantara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, STUDI LITERATUR TERDAHULU DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI, STUDI LITERATUR TERDAHULU DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI, STUDI LITERATUR TERDAHULU DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Landasan Teori II.1.1. Konsep Random Walk dan Efficient Market Hypothesis (EMH) Konsep Random Walk pertama kali diangkat

Lebih terperinci

PENGUJIAN REAKSI PASAR TERHADAP LAPORAN KEUANGAN YANG DIPUBLIKASIKAN SKRIPSI

PENGUJIAN REAKSI PASAR TERHADAP LAPORAN KEUANGAN YANG DIPUBLIKASIKAN SKRIPSI PENGUJIAN REAKSI PASAR TERHADAP LAPORAN KEUANGAN YANG DIPUBLIKASIKAN (Studi Empiris pada Perusahaan/ Emiten LQ-45) SKRIPSI Diajukan Sebagai salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro PENGARUH LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN DAN LAPORAN AUDIT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI) SKRIPSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah. Di samping itu, para investor juga menggunakan pasar modal sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Perbedaan Abnormal Return dan Trading

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Perbedaan Abnormal Return dan Trading BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini menggunakan rujukan dari beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut : 1. I Made Joni Suparsa dan Ni Made Dwi Ratnadi (2013) telah

Lebih terperinci

Kondisi Pasar yang Efisien

Kondisi Pasar yang Efisien Efisiensi Pasar Pasar yang Efisien Bagaimana respon pasar terhadap informasi baru? Mungkinkah dengan menggunakan informasi sekarang kita bisa memutuskan investasi yang profitable dan yang unprofitable?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia akan berdampak semakin meningkatnya perkembangan dunia usaha di Indonesia yang ditandai dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Tedahulu Penelitian mengenai pasar modal akibat adanya suatu peristiwa non-ekonomi telah banyak dilakukan, antara lain penelitian yang dilakukan Wardani

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM: STUDI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM: STUDI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM: STUDI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) Luluk Kholisoh ) Robby Suryawan Agung ) Abstract This study investigates the efffect of dividend announcement

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional sebagai wahana investasi bagi masyarakat dan sebagai wahana pembiayaan bagi perusahaan dengan menjual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan didirikan bertujuan untuk memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kendala yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian,

Lebih terperinci

AUDIT LAPORAN KEUANGAN LAPORAN AUDIT & TANGGUNG JAWAB AUDITOR

AUDIT LAPORAN KEUANGAN LAPORAN AUDIT & TANGGUNG JAWAB AUDITOR AUDIT LAPORAN KEUANGAN LAPORAN AUDIT & TANGGUNG JAWAB AUDITOR Perbedaan kepentingan (conflict of interest) Konsekuensi (consequence) Kompleksitas (complexity) Keterbatasan akses (remoteness) Menurut Sofyan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal 3.1 Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split di BEI pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek) seperti saham dan obligasi. Pengembangan pasar modal merupakan komponen yang sangat penting dari

Lebih terperinci

Lanjutan Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu. Judul Penelitian Variabel Analisis Data. sample t- (Initial Public

Lanjutan Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu. Judul Penelitian Variabel Analisis Data. sample t- (Initial Public No Peneliti/ Tahun 9 Meidiaswati (2008) Lanjutan Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Metode Judul Penelitian Variabel Analisis Data Kinerja Jangka Abnormal Return One Panjang pada IPO sample t- (Initial

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham Menurut kamus investasi dan keuangan, peristiwa pemecahan saham merupakan cara yang dilakukan dengan tujuan untuk memecah jumlah saham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk kategori eksperimental dari pengujian teori Efficient Market Hypothesis dan event study.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Efisiensi Pasar Modal Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970). Suatu pasar dikatakan efisien

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder, data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi.

Lebih terperinci

Nadhira Nur Aulia Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Nadhira Nur Aulia Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM WINNER DAN SAHAM LOSER UNTUK MENGIDENTIFIKASI PRICE REVERSAL (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ 45 di BEI Periode 2014-2015) Nadhira Nur Aulia Topowijono

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu, berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu, berikut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan acuan dengan keterkaitan teori dari penelitianpenelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu, berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang go public di bursa Efek Indonesia dan mengeluarkan kebijakan stock split. B. Jenis Data Data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana yang bersumber dari masyarakat ke dalam berbagai sektor usaha. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dana yang bersumber dari masyarakat ke dalam berbagai sektor usaha. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sarana investasi yang mengakumulasikan dana yang bersumber dari masyarakat ke dalam berbagai sektor usaha. Dalam penanaman

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer dan paling banyak dipilih para investor karena mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Efficient Market Hypothesis merupakan salah satu pilar penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Efficient Market Hypothesis merupakan salah satu pilar penting dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Efficient Market Hypothesis Efficient Market Hypothesis merupakan salah satu pilar penting dalam perkembangan teori keuangan dan merupakan salah satu kerangka

Lebih terperinci

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA Siti Murtopingah Rina Mudjiyanti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This study is to analysis

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, komparatif, non ekperimental. Dilihat dari pengendalian variable, penelitian ini termasuk ex post

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengambil keputusan yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengambil keputusan yang benar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kemajuan Bursa Efek Indonesia tidak lepas dari pengaruh pertumbuhan ekonomi yang didukung dengan adanya beberapa kebijakan pemerintah di pasar modal. Salah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset III. METODE PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset yang memungkinkan peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Menurut Usman Marzuki (1989) dalam Panji Anoraga (2001) Pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR) Pasar yang efisien adalah suatu pasar bursa dimana efek yang diperjualbelikan merefleksikan seluruh informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011)

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Seperti yang tercermin dalam judul, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana peneliti mencoba untuk menjelaskan apakah ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien adalah bahwa informasi tersedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Pengumpulan data merupakan salah satu langkah penting didalam penelitian, karena biasanya data yang dikumpulkan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beresiko tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. beresiko tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saham perusahaan go public sebagai komoditas investasi tergolong beresiko tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik

Lebih terperinci

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 ISSN 2303-1522 DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Rica Syafitri Sirait,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Audit atas laporan keuangan merupakan salah satu jasa assurance yang bersifat profesional dan independen untuk meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu akibat dari persaingan bisnis yang semakin ketat adalah perusahaan harus mencari sumber modal lebih untuk mendanai kegiatan ekspansinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (Capital market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Penelitian ini menggunakan data historis tentang harga saham, jumlah lembar saham dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang bergerak dalam sektor industri food and beverages yang terdatar di Bursa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hipotesis Pasar Efisien Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Pengertian pasar efisien adalah pasar

Lebih terperinci