BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dengan bentuk hubungan kausal yang merupakan hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan dependen Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui media internet dengan menggunakan situs mulai dari bulan Desember 2015 sampai dengan Februari Batasan Operasional Variabel Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan peneliti. Adapun yang menjadi batasan operasional penelitian adalah : 1) Variable independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Rentabilitas Ekonomi dan Rasio Leverage. 2) Variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah. 3) Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan transportasi di Bursa Efek Indonesia selama tahun

2 3.4. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel No Variabel Konsep 1. Rasio Likuiditas (X 1) Mengukur likuiditas aktiva perusahaan relatif terhadap total kapitalisasinya Indikator (Alat Ukur) Working Capital Ratio : WCTA = Modal Kerja Total Aktiva Skala Ukuran Rasio 2. Rasio Profitabilitas (X 2) Mengukur profitabilitas kumulatif Retained Earnings Ratio : RETA = Laba Ditahan Total Aktiva Rasio 3. Rasio Rentabilitas Ekonomi (X 3) Mengukur produktivitas yang sebenarnya dari aktiva perusahaan Earnings Ratio : EBITTA = Laba Sebelum Bunga & Pajak Total Aktiva Rasio 4. Rasio Leverage (X 4) Mengukur berapa banyak aktiva perusahaan dapat turun nilainya sebelum jumlah hutang lebih besar dari pada aktivanya dan perusahaan menjadi pailit Ratio of Capital Market : BVETL = Nilai Buku Ekuitas Total Utang Rasio 5. (Y) Tingkat kesulitan keuangan perusahaan, diklasifikasikan menjadi kondisi financial distress,kondisi rawan,dan sehat Altman Z-Score: Z = 6,56X 1 + 3,26X 2 + 6,72X 3 + 1,05X 4 Z> 2,6 : Kondisi sehat 1,1<Z<2,6 : Kondisi rawan Z< 1,1 : Kondisi financial distress Rasio 3.5. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempengaruhi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari 45

3 jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:55-56). Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 33 perusahaan dengan periode penelitian selama 3 tahun, Peneliti mengambil 16 perusahaan sebagai sampel dengan kriteria yang telah ditetapkan sehingga jumlah seluruh sampel adalah sebanyak 48. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan ktiteria tertentu. Adapun yang menjadi kriteria perusahaan dalam penentuan sampel dalam penelitian ini adalah : 1. Perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode Perusahaan transportasi memiliki laporan keuangan yang lengkap selama listing di Bursa Efek Indonesia periode Berikut ini merupakan hasil pengolahan data jumlah perusahaan yang dapat dijadikan sebagai sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tabel 3.2 Daftar Populasi dan Sampel No. KODE NAMA PERUSAHAAN KRITERIA 1 2 SAMPEL 1 APOL ARPENI PRATAMA OCEAN LINE TBK. 1 2 ASSA ADI SARANA ARMADA TBK 2 3 BBRM PELAYARAN NASIONAL BINA BUANA RAYA TBK 3 4 BIRD BLUE BIRD TBK - 5 BLTA BERLIAN LAJU TANKER TBK. - 6 BULL BUANA LISTYA TAMA TBK. - 7 CANI CAPITOL NUSANTARA INDONESIA TBK - 8 CASS CARDIG AERO SERVICES TBK. - 9 CMPP CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA TBK. 4 46

4 No. EMITEN NAMA PERUSAHAAN KRITERIA SAMPEL CPGT CIPAGANTI CITRA GRAHA TBK - 11 GIAA GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK HITS HUMPUSS INTERMODA TRANSPORTASI TBK IATA INDONESIA AIR TRANSPORT TBK INDX TANAH LAUT TBK - 15 KARW ICTSI JASA PRIMA TBK - 16 LEAD LOGINDO SAMUDERAMAKMUR TBK - 17 LRNA EKASARI LORENA TRANSPORT TBK - 18 MBSS MITRA BANTERA SEGARA SEJATI TBK MIRA MIRA INTERNATIONAL RESOURCES TBK NELY PELAYARAN NELLY DWI PUTRI TBK PTIS INDO STRAITS TBK RIGS RIG TENDERS INDONESIA TBK SAFE STEADY SAFE TBK SDMU SIDOMULYO SELARAS TBK - 25 SMDR SAMUDERA INDONESIA TBK SOCI SOECHI LINES TBK - 27 TAXI EXPRESS TRANSINDO UTAMA TBK - 28 TMAS PELAYARAN TEMPURA EMAS TBK TPMA TRANS POWER MARINE TBK TRAM TRADA MARITIME TBK WEHA PANORAMA TRANSPORTASI TBK WINS WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK ZBRA ZEBRA NUSANTARA TBK Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang meliputi laporan keuangan perusahaan periode 2012 sampai dengan 2014 yang diperoleh dari website dan buku-buku referensi Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode dokumentasi. Data dikumpulkan dari berbagai sumber data yang relevan dengan penelitian, yaitu melalui buku, jurnal, skripsi, dan data-data internet. 47

5 3.8. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis statistik. Bila dilihat dari tinjauan penelitian ini yaitu ingin mengetahui pengaruh rasio keuangan yang terdiri atas rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi dan rasio leverage terhadap prediksi financial distress perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun , maka metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahap-tahap sebagai berikut: Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis dan mengolah data-data yang tersedia sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan hubungan antara fenomena yang diteliti Uji Asumsi Klasik Asumsi klasik digunakan untuk mempelajari kekuatan antara variabel sehingga dari hubungan tersebut dapat ditaksir nilai variabel tidak bebas jika variabel bebasnya diketahui atau sebaliknya. Uji asumsi klasik ini meliputi : Uji Normalitas Uji normalitas data menjadi prasyarat pokok dalam analisis, digunakan untuk melihat tingkat normalitas data. Tingkat kenormalan data sangat penting karena dengan data yang 48

6 berdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Pengujian dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov atau grafik P-P Plot. Kriteria ujinya adalah apabila nilai signifikansi residual Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05(Asymptotic Significance)>0,05, maka residual terdistribusi secara normal dan jika grafik P-P Plot menyebar mengikuti garis diagonal maka residual terdistribusi normal (Priyatno, 2013:34-53) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat terjadinya hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi (Priyatno, 2013:56). Multikolinearitas akan terjadi jika korelasi antar variabel bebas menunjukan nilai yang sangat tinggi atau mendekati 1. Pengujian lain dapat dilakukan dengan menggunakan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF > 5, maka terjadi multikolinearitas antar variabel bebas (Sarwono, 2012:122) Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk melihat apakah terjadi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat suatu periode dengan periode sebelumnya. Uji ini dilakukan dengan menggunakan pengujian Durbin Waston. Terjadinya autokorelasi adalah jika 1<DW > 3 (Sarwono, 2012:97). 49

7 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat keadaan di mana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah heterokedasitas (Priyatno, 2013:62). Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejser Testing yaitu dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residual (residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi, dan absolut adalah nilai mutlaknya). Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih dari 0,05, maka tidak terjadi heterokedasitas (Ghozali, 2005) Analisis Regresi Berganda Pada tahap ini dijelaskan hubungan antara variabel dependen dan independen dengan metode regresi berganda dengan rumus : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e Dimana : Y a X1 X2 X3 X4 b1 = (Z-Score) = konstanta = WCTA = RETA = EBITTA = BVETL = koefisien regresi variabel WCTA 50

8 b2 b3 b4 e = koefesien regresi variabel RETA = koefesien regresi variabel EBITTA = koefesien regresi variabel BVETL = error Pengujian Hipotesis Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Pada uji ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan (α) = 5% Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% Ha ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5% Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Pada uji ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan (α) = 5% Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5% 51

9 Koefisien Determinasi (R 2 ) Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi variabel terikat juga semakin besar. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel independen. Semakin banyak variabel independen ditambahkan ke dalam model maka R square akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan ke dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square untuk mengevaluasi model (Situmorang dkk, 2010:144). 52

10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana jumlah seluruh perusahaan transportasi tersebut adalah 33 perusahaan. Setelah data terkumpul, seluruh perusahaan yang termasuk dalam populasi diseleksi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dari penyeleksian tersebut diperoleh 16 perusahaan yang menjadi sampel atau 48 data observasi yang memenuhi kriteria. Berikut tabel data WCTA, RETA, EBITTA, BVETL dan Z-Score untuk tahun Deskripsi Nilai Variabel WCTA Tabel 4.1 Working Capital to Total Assets Ratio Perusahaan Transportasi Periode RASIO LIKUIDITAS No. EMITEN (WCTA) APOL -0,469-0,649-0,942 2 ASSA 0,018-0,096-0,128 3 BBRM -0,176-0,072 0,036 4 CMPP 0,191 0,168-0,146 5 GIAA -0,047-0,056-0,132 6 IATA -0,065-0,281 0,126 7 MBSS -0,025 0,122 0,161 8 MIRA 0,029 7,746 0,203 9 NELY 0,215 0,172 0, PTIS 0,056-0,107-0, SAFE -1,785-3,538-4, SMDR 0,007 0,014 0, TPMA -0,077-0,119-0, TRAM -0,336-0,258-0,192 53

11 No. EMITEN RASIO LIKUIDITAS (WCTA) WEHA 0,019 0,048-0, WINS 0,034 0,041 0,031 Rata-rata -0,151 0,196-0,365 Max 0,215 7,746 0,203 Min -1,785-3,538-4,682 Tabel 4.1 menunjukkan tingkat rasio likuiditas yang dimiliki perusahaan transportasi selama periode Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui likuiditas dari work capital dan total asset (total kapitalis) atau untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan rasio keuangan yang diperoleh, sebagian besar rasio likuiditas bernilai negatif karena current liabilities lebih besar dari pada current asset sehingga work capital bernilai negatif dan mempengaruhi total asset. Dengan nilai rasio likuiditas negatif menjadikan likuiditas perusahaan sangat rendah karena total hutang lancar melebihi total aset lancar. Sedangkan perusahaan yang likuid memiliki nilai rasio Likuiditas yang positif lebih dari 1 karena ukuran likuid suatu perusahaan harus 1 : 1 atau 100%. Dapat dilihat bahwa nilai rasio likuiditas terkecil selama tahun 2012 sampai 2014 adalah perusahaan SAFE dengan nilai WCTA -4,682, sedangkan nilai rasio likuiditas terbesar selama tahun 2012 sampai 2014 adalah perusahaan MIRA dengan niai WCTA 7,

12 4.1.2 Deskripsi Nilai Variabel RETA Tabel 4.2 Retained Earnings to Total Assets Ratio Perusahaan Transportasi Periode RASIO PROFITABILITAS No. EMITEN (RETA) APOL -1,517-2,118-2,926 2 ASSA 0,009 4,603 0,049 3 BBRM 0,081 0,164 0,096 4 CMPP 0,826-0,916-0,414 5 GIAA 0,044 0,042-0,082 6 IATA 0,003-0,171-0,163 7 MBSS 0,423 0,497 0,528 8 MIRA -2,897-2,388 2,366 9 NELY 0,954 0,161 0, PTIS 0,248 0,299 0, SAFE 0,024 0,069 0, SMDR 0,199 0,225 0, TPMA 0,149 0,153 0, TRAM 0,041 0,005-0, WEHA 0,058 0,046 0, WINS 0,806 0,175 0,179 Rata-rata -0,034 0,053 0,038 Max 0,954 4,603 2,366 Min -2,897-2,388-2,926 Tabel 4.2 menunjukkan tingkat rasio profitabilitas yang dimiliki perusahaan jasa transportasi selama periode Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui profitabilitas kumulatif dengan menghitung kemampuan aset untuk menghasilkan laba ditahan. Rasio profitabilitas berhubungan dengan usia perusahaan dalam beroperasi, semakin lama usia perusahaan maka semakin tinggi kemungkinan aset untuk mengakumulasikan laba ditahan, jika perusahaan baru beroperasi 55

13 laba ditahan yang diakumulasikan sedikit. Perusahaan dengan rasio profitabilitas bernilai negatif, berarti perusahaan mengakumulasikan rugi ditahan atau rugi ditahan lebih besar dari laba ditahan per tahun sehingga tidak dapat menutupi rugi ditahan, namun dapat juga terjadi karena perusahaan tidak membukukan laba ditahan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas terkecil pada tahun 2012 sampai 2014 dimiliki oleh perusahaan APOL dengan nilai RETA -2,926. Sedangkan profitabilitas dengan nilai terbesar pada tahun 2012 sampai 2014 dimiliki oleh perusahaan ASSA sebesar 4, Deskripsi Nilai Variabel EBITTA Tabel 4.3 Earning Before Interest and Tax to Total Assets Ratio Perusahaan Transportasi Periode RASIO RENTABILITAS EKONOMI No. EMITEN (EBITTA) APOL -0,234-0,370 0,017 2 ASSA 0,020 0,049 0,022 3 BBRM 0,054 0,037 0,004 4 CMPP 2,438 0,007 0,059 5 GIAA 0,060 0,003-0,149 6 IATA -0,056-0,028-0,023 7 MBSS 0,111 0,117 0,066 8 MIRA 0,028-0,001-0,084 9 NELY 0,149 0,076 0, PTIS 0,062 0,056-0, SAFE -0,293 0,537-0, SMDR 0,024 0,021 0, TPMA 0,114 0,067 0, TRAM -0,088 0,016-0, WEHA 0,025 0,006 0, WINS 0,077 0,094 0,067 56

14 Rata-rata 0,156 0,043-0,017 Max 2,438 0,537 0,095 Min -0,293-0,370-0,272 Tabel 4.3 menunjukkan tingkat rasio rentabilitas ekonomi yang dimiliki perusahaan jasa transportasi selama periode Rasio rentabilitas ekonomi digunakan untuk mengetahui produktivitas (laba/rugi operasi) sebenarnya dari aset perusahaan yang dimiliki. Semakin rendah tingkat produktivitas ini, maka semakin tidak efektif dan efisien perusahaan dalam mengelola seluruh aset nya karena dengan operating income yang rendah perusahaan tidak dapat menutupi beban-beban lain selain beban usahanya begitu pula sebaliknya. Perusahaan dengan rasio rentabilitas ekonomi negatif memiliki operating loss dimana biaya operasi lebih besar dari laba kotornya, sedang rasio rentabilitas ekonomi positif memiliki operating profit dimana laba kotor lebih besar dari biaya operasinya. Dapat dilihat bahwa rasio rentabilitas ekonomi terbesar pada tahun 2012 sampai 2014 adalah perusahaan CMPP dengan nilai EBITTA 2,438, sedangkan rasio rentabilitas ekonomi terkecil pada tahun 2012 sampai 2014 adalah perusahaan APOL dengan nilai EBITTA -0,

15 4.1.4 Deskripsi Nilai Variabel BVETL Tabel 4.4 Book Value Equity to Total Liability Ratio Perusahaan Transportasi Periode RASIO LEVERAGE No. EMITEN (BVETL) APOL -0,492-0,617-0,692 2 ASSA 0,533 0,612 0,501 3 BBRM 0,681 0,851 1,447 4 CMPP 0,822 0,895 0,299 5 GIAA 0,795 0,608 0,419 6 IATA 0,312 0,265 1,123 7 MBSS 1,577 2,177 2,588 8 MIRA 3,110 2,653 1,869 9 NELY 2,748 2,951 3, PTIS 1,459 1,829 1, SAFE -0,669-0,846-0, SMDR 0,676 0,744 0, TPMA 0,844 0,693 0, TRAM 0,084 0,771 0, WEHA 0,282 0,437 0, WINS 1,099 1,073 1,107 Rata-rata 0,866 0,943 0,954 Max 3,110 2,951 3,234 Min -0,669-0,846-0,870 Tabel 4.4 menunjukkan tingkat rasio leverage yang dimiliki perusahaan transportasi selama periode Rasio leverage digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dapat turun nilainya sebelum jumlah utang lebih besar dari pada aset dan perusahaan menjadi pailit. Semakin rendah nilai leverage, maka semakin besar jumlah utang yang diakumulasikan terhadap modal perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi nilai leverage, maka semakin rendah jumlah utang yang 58

16 diakumulasikan terhadap modal perusahaan. Jumlah utang yang diakumulasikan terhadap modal lebih besar dari nilai buku ekuitasnya menunjukkan bahwa perusahaan akan mendapat kesulitan dalam memenuhi kewajiban hutangnya dimana nilai buku ekuitas perusahaan yang lebih kecil dari jumlah hutangnya dan rawan terhadap kondisi kesehatan perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai rasio leverage terkecil pada tahun 2012 sampai 2014 adalah perusahaan SAFE dengan nilai BVETL -0,870. Dengan nilai leverage negatif, berarti jumlah hutang yang diakumulasikan terhadap modal perusahaan lebih besar dan rawan terhadap memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai rasio leverage terbesar pada tahun 2012 sampai 2014 adalah perusahaan NELY dengan nilai BVETL 3,234, yang berarti akumulasi jumlah hutang terhadap modal perusahaan rendah sehingga aset perusahaan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya Deskripsi Nilai Variabel Z-Score Dengan kondisi rasio-rasio keuangan yang dimiliki setiap perusahaan, tidak semua rasio yang bernilai negatif menyebabkan perusahaan diprediksi berpotensi mengalami financial distress begitu juga perusahaan yang memiliki rasio keuangan bernilai positif belum tentu diprediksi sehat karena prediksi berpotensi financial distress, rawan dan sehat ditentukan oleh jumlah hasil perkalian rasio keuangan dengan nilai 59

17 regresi tiap variabel. Besarnya nilai Z-Score dipengaruhi oleh besar kecilnya nilai rasio keuangan yang diperoleh. No EMITEN Tabel 4.5 Nilai Z-Score Perusahaan Transportasi Periode Z-SCORE KONDISI Z-SCORE KONDISI Z-SCORE KONDISI 1 APOL -10,109-14,299-16,332 2 ASSA 0,843 15,348 Sehat -0,003 3 BBRM 0,189 1,206 Rawan 2,094 Rawan 4 CMPP 21,192 Sehat -0,896-1,599 5 GIAA 1,074 0,428-1,691 6 IATA -0,462-2,311 1,317 Rawan 7 MBSS 3,613 Sehat 5,493 Sehat 5,939 Sehat 8 MIRA -5,801 45,808 Sehat 10,441 Sehat 9 NELY 8,407 Sehat 5,262 Sehat 5,049 Sehat 10 PTIS 3,123 Sehat 2,571 Rawan 1,639 Rawan 11 SAFE -14,302-20,263-33, SMDR 1,570 Rawan 1,748 Rawan 2,242 Rawan 13 TPMA 1,635 Rawan 0,899 1,273 Rawan 14 TRAM -2,574-0,759-1, WEHA 0,781 0,967 0, WINS 4,521 Sehat 2,597 Rawan 2,397 Rawan RATA-RATA 0,856 2,738-1,382 Tabel 4.5 menunjukkan nilai Z-Score yang dimiliki perusahaan transportasi selama periode Dari hasil perhitungan Z-Score, pada tahun 2012 terdapat 9 perusahaan yang diprediksi berpotensi mengalami financial distress, 2 perusahaan diprediksi berpotensi dalam kondisi rawan (grey area) dan 4 perusahaan yang diprediksi dalam 60

18 keadaan sehat. Perusahaan dengan Z-Score paling rendah dimiliki perusahaan SAFE dengan nilai Z-Score -14,302, sedangkan perusahaan dengan Z-Score paling tinggi dimiliki perusahaan CMPP dengan nilai Z- Score 21,192. Pada tahun 2013 terdapat 8 perusahaan yang diprediksi berpotensi mengalami financial distress, 4 perusahaan diprediksi berpotensi dalam kondisi rawan, dan 4 perusahaan yang diprediksi dalam keadaan sehat. Perusahaan dengan Z-Score paling rendah dimiliki perusahaan SAFE dengan nilai Z-Score -20,263, sedangkan perusahaan dengan Z-Score paling tinggi dimiliki perusahaan MIRA dengan nilai Z-Score 45,808. Pada tahun 2014 terdapat 7 perusahaan yang diprediksi berpotensi mengalami financial distress, 5 perusahaan diprediksi berpotensi dalam kondisi rawan, dan 3 perusahaan yang diprediksi dalam keadaan sehat. Perusahaan dengan Z-Score paling rendah dimiliki perusahaan SAFE dengan nilai Z-Score -33,163, sedangkan perusahaan dengan Z-Score paling tinggi dimiliki perusahaan MIRA dengan nilai Z-Score 10,441. Perusahaan dengan nilai Z-Score paling rendah yang diprediksi berpotensi financial distress kecenderungan memiliki beberapa rasio keuangan negatif dengan nilai cukup tinggi yang berarti adanya ketidaksesuaian perbandingan masing-masing rasio tersebut diantaranya rendahnya nilai likuiditas, profitabilitas dan rentabilitas ekonomi dan leverage. Secara keseluruhan semakin besar nilai rasio keuangan yang dihasilkan, maka semakin sehat perusahaan. 61

19 4.2. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LIKUIDITAS PROFITABILITAS RENTABILITASEKONOMI LEVERAGE ZSCORE Valid N (listwise) 48 Dari tabel 4.6 dapat dijelaskan beberapa hal seperti yang dijelaskan di bawah ini: a. Variabel rasio likuiditas memiliki nilai minimum -468,00 dan nilai maksimum 774,00 dengan rata-rata sebesar -10,5833 dan standar deviasi 145,20504 dengan jumlah observasi sebanyak 48. b. Variabel rasio profitabilitas memiliki nilai minimum -292,00 dan nilai maksimum 460,00 dengan rata-rata sebesar 1,5625 dan standar deviasi 113,54124 dengan jumlah observasi sebanyak 48. c. Variabel rasio rentabilitas ekonomi memiliki nilai minimum -37,00 dan nilai maksimum 243,00 dengan rata-rata sebesar 5,7917 dan standar deviasi 37,30151 dengan jumlah observasi sebanyak

20 d. Variabel rasio leverage memiliki nilai minimum -87,00 dan nilai maksimum 323,00 dengan rata-rata sebesar 91,7708 dan standar deviasi 101,43402 dengan jumlah observasi sebanyak 48. e. Variabel z-score memiliki nilai minimum -3316,00 dan nilai maksimum 4580,00 dengan rata-rata sebesar 73,5208 dan standar deviasi 1080,65041 dengan jumlah observasi sebanyak Pengujian Asumsi Klasik Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka dalam penelitian ini perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan menguji apakah variabel residual berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah residual berdistribusi normal adalah uji statistik non parametric Kolmogorov-smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis: H0 : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan sebaliknya jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima. 63

21 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 48 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.068 Positive.068 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.472 Asymp. Sig. (2-tailed).979 a. Test distribution is Normal. Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.7 diperoleh besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah dan signifikan pada 0,979. Nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik histogram dan grafik normal plot data. 64

22 Gambar 4.1 Histogram Grafik histogram pada Gambar 4.1 menunjukkan pola distribusi normal karena grafik tidak menceng kiri maupun menceng kanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Demikian pula hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal p-plot. 65

23 Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Pada Gambar 4.2 grafik normal p-plot terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Jika pada model regresi terjadi multikolinearitas, maka koefisien regresi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error menjadi tidak terhingga. Deteksi multikolenaritas pada suatu model dapat dilihat yaitu jika nilai Variance Inflation Factor 66

24 (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolenearitas (Priyatno, 2013:56). Model Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 LIKUIDITAS PROFITABILITAS RENTABILITASEKONOMI LEVERAGE a. Dependent Variable: ZSCORE Dari data pada Tabel 4.8, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai tolerance setiap variabel independen lebih besar dari 0,1 yakni sebesar 0,671 (Likuiditas), 0,892 (Profitabilitas), 0,963 (Rentabilitas Ekonomi), 0,686 (Leverage) dan nilai VIF lebih kecil dari 10 yakni sebesar 1,491 (Likuiditas), 1,121 (Profitabilitas), 1,038 (Rentabilitas Ekonomi), 1,457 (Leverage). 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Menurut Nugroho (2005:62) cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat diihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang 67

25 menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika : 1. titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, 2. titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, 3. penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, 4. penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot) 68

26 Pada Gambar 4.3 garfik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Z-Score perusahaan jasa transportasi yang terdaftar di BEI berdasarkan masukan variabel independen rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi, dan rasio leverage. 4. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya dalam model regresi. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat, sehingga model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian Durbin Watson (DW). Dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi apabila nilai du < dw < 4 du. Model R R Square Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, RENTABILITASEKONOMI, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS b. Dependent Variable: ZSCORE 69

27 Tabel 4.9 menyajikan hasil uji Durbin Watson dengan menggunakan program SPSS Versi 16. Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin Watson (dw) sebesar 2,013. Nilai ini akan peneliti bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah pengamatan (n) sebanyak 48, dan jumlah variabel independen 4 (k=4). Maka berdasarkan tabel Durbin Watson didapat nilai batas atas (du) sebesar 1,7206 dan nilai batas bawah (dl) sebesar 1,3619. Oleh karena itu, nilai (dw) lebih besar dari 1,7206 dan lebih kecil dari 4 1,7206 atau dapat dinyatakan bahwa 1,7206 < 2,013 < 4-1,7206 (du < dw < 4 du). Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif Analisis Regresi Berganda Pengaruh rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi dan rasio leverage terhadap prediksi financial distress (suatu studi pada perusahaan transportasi di bursa efek indonesia) dapat dilihat dari hasil analisis regresi berganda. Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen baik secara bersama-sama maupun secara individual serta dengan uji koefisien determinasi. Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji signifikansi simultan (Uji-F), uji signifikansi parsial (Uji-t) dan uji koefisien determinasi (R 2 ). 70

28 4.5. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Data diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS versi 16, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi dan rasio leverage terhadap financial distress dapat dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada tingkat signifikansi (α) = 5%. Hasil uji simultan melalui pengolahan SPSS dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.10 Hasil Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, RENTABILITASEKONOMI, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS b. Dependent Variable: ZSCORE 71

29 Pada Tabel 4.10, dari uji ANOVA (Analysis of Variance) didapat Fhitung sebesar 7,274 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan Ftabel diketahui sebesar 2,58. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa Fhitung > Ftabel (7,274>2,58) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi dan rasio leverage secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Model 2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikasi thitung dengan ttabel dengan ketentuan: - jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak untuk α = 5% atau signifikansi > 0,05, - jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak untuk α = 5% atau signifikansi < 0,05. Nilai thitung dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 Hasil Uji-t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) LIKUIDITAS t Sig. 72

30 PROFITABILITAS RENTABILITASEKONOMI LEVERAGE a. Dependent Variable: ZSCORE Hasil pengujian statistik thitung pada Tabel 4.11 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengujian terhadap variabel rasio likuiditas Berdasarkan Tabel 4.11 dapat ditentukan bahwa variabel rasio likuiditas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress (Z-Score), koefisiennya menunjukkan 6,809 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan thitung(6,809) > ttabel(2,021). Dengan demikian diterima Ha artinya variabel rasio likuiditas secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap financial distress (Z-Score) pada perusahaan transportasi pada tingkat kepercayaan 95%. 2. Pengujian terhadap variabel rasio profitabilitas Berdasarkan Tabel 4.11 dapat ditentukan bahwa variabel rasio profitabilitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress (Z-Score), koefisiennya menunjukkan 8,183 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan thitung(8,183) > ttabel(2,021). Dengan demikian diterima Ha artinya variabel rasio profitabilitas secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap financial distress (Z-Score) pada perusahaan transportasi pada tingkat kepercayaan 95%. 3. Pengujian terhadap variabel rasio rentabilitas ekonomi 73

31 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat ditentukan bahwa variabel rasio rentabilitas ekonomi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress (Z-Score), koefisiennya menunjukkan 4,518 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan thitung(4,518) > ttabel(2,021). Dengan demikian diterima Ha artinya variabel rasio rentabilitas ekonomi secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap financial distress (Z-Score) pada perusahaan transportasi pada tingkat kepercayaan 95%. 4. Pengujian terhadap variabel rasio leverage Berdasarkan Tabel 4.11 dapat ditentukan bahwa variabel rasio leverage mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress (Z-Score), koefisiennya menunjukkan 6,014 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan thitung(6,014) > ttabel(2,021). Dengan demikian diterima Ha artinya variabel rasio leverage secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap financial distress (Z-Score) pada perusahaan transportasi pada tingkat kepercayaan 95%. 3. Koefisien Determinasi (R 2 ) Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai adjusted R square 74

32 adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai adjusted R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai adjusted R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai adjusted R square memiliki kelemahan yaitu nilai adjusted R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, digunakan nilai adjusted R square untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tabel 4.12 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), LEVERAGE, RENTABILITASEKONOMI, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS b. Dependent Variable: ZSCORE Nilai Adjusted R Square pada Tabel 4.12 menunjukkan hubungan antara variabel rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi dan rasio leverage terhadap financial distress (Z-Score) adalah sebesar 1,000 atau sama dengan 100% yang artinya mempunyai tingkat hubungan yang sangat kuat. Dengan demikian secara bersamaan variabel rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi dan rasio leverage mampu memberikan penjelasan pada variabel financial distress (Z- Score) sebesar 100%. 75

33 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil pengujian regresi secara simultan menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan variabel rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi dan rasio leverage terhadap financial distress. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Fhitung > Ftabel (7,274>2,58). Angka adjusted R Square (R 2 ) sebesar 1,000 atau 100%. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu dilakukan Firma (2013) yang menyatakan bahwa rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi dan rasio leverage secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prediksi financial distress. 1. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa rasio likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress. Rasio likuiditas meunjukkan bahwa t hitung sebesar 6,809 dengan nilai signifikansi 0,000 sedangkan t tabel adalah sebesar 2,021 sehingga thitung(6,809) > ttabel(2,021), maka rasio likuiditas secara individual berpengaruh terhadap financial distress. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vinh (2015) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rasio likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kondisi financial distress. 76

34 2. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa rasio profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress. Rasio profitabilitas menunjukkan bahwa t hitung sebesar 8,183 dengan nilai signifikansi 0,000 sedangkan t tabel adalah sebesar 2,021 sehingga thitung(8,183) > ttabel(2,021), maka rasio profitabilitas secara individual berpengaruh terhadap financial distress. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Baimwera dan Muriuki (2014) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rasio profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kondisi financial distress. 3. Pengaruh Rasio Rantabilitas Ekonomi Terhadap Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa rasio rentabilitas ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress. Rasio rentabilitas ekonomi menunjukkan bahwa t hitung sebesar 4,518 dengan nilai signifikansi 0,000 sedangkan t tabel adalah sebesar 2,021 sehingga thitung(4,518) > ttabel(2,021), maka rasio rentabilitas ekonomi secara individual berpengaruh terhadap financial distress. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Baimwera dan Muriuki (2014) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rasio rentabilitas ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kondisi financial distress. 77

35 4. Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa rasio leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress. Rasio leverage menunjukkan bahwa t hitung sebesar 6,014 dengan nilai signifikansi 0,000 sedangkan t tabel adalah sebesar 2,021 sehingga thitung(6,014) > ttabel(2,021), maka rasio leverage secara individual berpengaruh terhadap financial distress. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vinh (2015) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rasio leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap kondisi financial distress. 78

36 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengaruh Rasio Likuiditas (WCTA), Rasio Profitabilitas (RETA), Rasio Rentabilitas Ekonomi (EBITTA) dan Rasio Leverage (BVETL) terhadap (Z-Score) baik secara simultan maupun parsial. 1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan secara parsial rasio likuiditas berpengaruh dan signifikan terhadap prediksi financial distress perusahaan transportasi, dimana tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung sebesar 6,809 lebih besar dari t tabel sebesar 2,021. Hubungan rasio likuiditas dan financial distress menurut hasil penelitian ini adalah positif dimana financial distress akan meningkat jika nilai rasio likuiditas meningkat, begitu juga sebaliknya. 2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan secara parsial rasio profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap prediksi financial distress perusahaan transportasi, dimana tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung sebesar 8,183 lebih besar dari t tabel sebesar 2,021. Hubungan rasio profitabilitas dan financial distress menurut hasil penelitian ini adalah positif dimana financial distress akan meningkat jika nilai rasio profitabilitas meningkat, begitu juga sebaliknya. 79

37 3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan secara parsial rasio rentabilitas ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prediksi financial distress perusahaan transportasi, dimana tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung sebesar 4,518 lebih besar dari t tabel sebesar 2,021. Hubungan rasio rentabilitas ekonomi dan financial distress menurut hasil penelitian ini adalah positif dimana financial distress akan meningkat jika nilai rasio rentabilitas ekonomi meningkat, begitu juga sebaliknya. 4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 4 menunjukkan secara parsial rasio leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap prediksi financial distress perusahaan transportasi, dimana tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung sebesar 6,014 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2,021. Hubungan rasio leverage dan financial distress menurut hasil penelitian ini adalah positif dimana financial distress akan meningkat jika nilai rasio leverage meningkat, begitu juga sebaliknya. 5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 5 menunjukkan secara simultan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi dan rasio leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap prediksi financial distress perusahaan transportasi, dimana tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai F hitung sebesar 7,274 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 2,58. Hal ini menunjukkan peningkatan variabel rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi dan rasio leverage secara simultan akan mengakibatkan peningkatan financial distress, begitu juga sebaliknya. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio 80

38 rentabilitas ekonomi dan rasio leverage bersama-sama mempengaruhi financial distress perusahaan transportasi tahun Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan baik dari jumlah sampel yang digunakan, periode penelitian, maupun faktor-faktor yang diteliti. 1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya menganalisis perusahaan transportasi dengan jumlah seluruh perusahaan sebanyak 33 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 16 perusahaan. 2. Periode penelitian yang diamati terbatas karena hanya mencakup tahun 2012 sampai tahun Penulis melakukan pengamatan terhadap prediksi financial distress hanya dengan menggunakan rasio keuangan dengan mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat memprediksi financial distress. Adapun rasio keuangan yang menjadi fokus penelitian terbatas pada Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Rentabilitas Ekonomi dan Rasio Leverage Saran Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka saran yang dapat diberikan penulis sebagai berikut: 1. Agar hasil penelitian bisa mendukung kesimpulan yang lebih akurat maka sampel yang digunakan hendaknya menggunakan periode lebih dari tiga tahun, misalnya empat atau lima tahun terakhir. 81

39 2. Variabel independen ditambah supaya lebih menggambarkan pengaruh financial distress perusahaan. 82

Lampiran V: Data Populasi dan Sampel Penelitian Kode No. Kriteria. Nama Perusahaan Perusahaan. Sampel. 1. APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1

Lampiran V: Data Populasi dan Sampel Penelitian Kode No. Kriteria. Nama Perusahaan Perusahaan. Sampel. 1. APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1 Lampiran V: Data Populasi dan Sampel Penelitian Kode No. Perusahaan Kriteria 1 2 3 Sampel 1. APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1 2. ASSA Adi Sarana Armada Tbk - - - 3. BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Penelitian No. Pada bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, data yang digunakan merupakan data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan yang diolah dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata ( mean ),standar deviasi serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian 1. Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham, harga saham penutupan (closing price) yang tercatat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Penelitian ini di lakukan dengan 30 perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Sektor aneka Industri, sub sektor Tekstil & Garment

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian ini adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan manufaktur dalam bidang industri dasar dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan 54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Semua data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014 dan mempublikasikan laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Sektor manufaktur dipilih karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi varian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa perusahaan manufaktur go publik sebanyak 11 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics LAMPIRAN 3 HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Deskripsi Data Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TA 42 3.386499 8.013065

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean), BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel-variabel yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 117.00 2.12.2176.37171 CR 117.22 5.77

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA). BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM. PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Disusun oleh : Nama : Lonella

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama tahun 2009 2013 yaitu sebanyak 65

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Hasil Uji Analisis Statistik deskriptif Harga Saham Harga saham adalah harga yang di bursa saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh

Lebih terperinci

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM.

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM. ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO TOTAL ASSETS (DTA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum

Lebih terperinci

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil

BAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisa dan Evaluasi EVA Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil kinerja menejemen dalam mengelola modal yang di berikan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan dengan datadata keuangan yang diperoleh dari penelitian adapun urutan pembahasan secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel

Lebih terperinci