Transient Tachypnea of the Newborn
|
|
- Erlin Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Transient Tachypnea of the Newborn REFERAT Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Dokter Spesialis Radiologi Oleh : dr. Andi Rizal Pembimbing : dr.hesti Gunarti, Sp.Rad (K) BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2 BAB I PENDAHULUAN Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) atau sering juga disebut Transient Respiratory Distress of the Newborn (TRDN) adalah penyakit self-limited disease 1 yang terjadi pada banyak bayi di seluruh dunia dan dihadapi oleh semua dokter yang merawat bayi baru lahir. Angka kejadian sekitar 1-2 % kelahilaran hidup 1,7. Hal ini disebabkan adanya penumpukan cairan yang berlebihan dalam paru akibat gangguan mekanik pada saat lahir yang biasa terjadi pada pasien yang dilahirkan secara operasi caesar, terlambatnya penyerapan kembali karena tekanan vena sentral meningkat dan terganggunya penyerapan cairan melalui system limfatik 1,2. Persalinan dengan operasi caesar meningkat dengan indikasi medis ; indikasi pada ibu dan bayi dan non medis 9. Bayi yang sering mengalami TTN adalah bayi yang dilahirkan secara operasi caesar sebab mereka kehilangan kesempatan untuk mengeluarkan cairan paru mereka 1. Bayi yang dilahirkan lewat persalinan per vaginam mengalami kompresi dada saat melewati jalan lahir. Hal inilah yang menyebabkan sebagian cairan paru keluar. Kesempatan ini tidak didapatkan bagi bayi yang dilahirkan operasi caesar. Gejala klinis Transient Tachypnea of the Newborn berupa kesulitan bernapas, ditandai dengan napas cepat (frekuensi >60 kali permenit ), sianosis perifer dan sentral, merintih, retraksi sternal, napas cuping hidup, hingga apneu periodik kumpulan gejala tersebut disebut Respiratory Distress Syndrome (RDS) 4,7 gejala 2
3 tersebut dapat dialami pada bayi baru lahir seperti HMD akibat paru yang belum matang, aspirasi mekonium dan neonatal pneumonia. 1,2,7 Peranan radiologi sangat penting untuk mendiagnosis bayi yang baru lahir yang mengalami gangguan pernapasan yang membedakan Transient Tachypnea of the Newborn dengan HMD grade I, mukonium aspirasi dan pneumonia. Tujuan referat ini untuk membedakan Transient Tachypnea of the Newborn dengan HMD, MAS dan Pneumonia neonatorm. 3
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) = Transient Respiratory Distress of the Newborn (TRDN) = Wet lung adalah suatu penyakit ringan pada neonatus yang mendekati cukup bulan atau cukup bulan yang mengalami gawat napas segera setelah lahir akibat gangguan penyerapan cairan di alveoli 1,2 dan hilang dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari. 1,7 TTN pertama kali di diskripsikan oleh Avery pada tahun Epidemiologi Angka kejadian sekitar 1-2 % kelahiran hidup. Kejadianya lebih banyak pada bayi lahir dengan operasi Caesar dibandingkan dengan lahir spontan 1,7. Bayi baru lahir dengan TTN umumnya gangguannya terbatas tanpa morbiditas yang signifikan. Bayi dengan TTN baru lahir yang mebaik selama periode jam 2. Tidak ada predileksi ras telah dilaporkan. Risiko pria lebih banyak dibandingkan wanita 4, Faktor Risiko Beberapa faktor risiko terjadinya TTT baik pada bayi, orang tua maupun proses persalinan antara lain : Bayi dilahirkan secara operasi Caesar, makrosomia, bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita penyakit asma, diabetea mellitus dan pengaruh sedasi, asfiksia perinatal, Tidak adanya Phosphatidylglycerol pada cairan amnion, bayi laki-laki 4,7. 4
5 2.4. Patofisiologi Segerah setelah janin lahir dan mulai menarik napas terjadi inflasi paru yang mengakibatkan peningkatan tekanan hidrolik yang menyebabkan cairan berpindah ke interstitial. Volume darah paru juga meningkat pada saat bayi menarik napas,tetapi cairan dalam paru belum mulai berkurang sampai menit post natal dan lengkap diabsorbsi dalam 24 jam. Cairan dalam lumen paru mengandung protein kurang dari 0,3 mg/ml, cairan dalam interstitial paru mengandung protein kurang lebih 30 mg/ml. Perbedaan kandungan protein ini menyebabkan perbedaan tekanan osmotic lebih dari 10 cm H2O, yang mengakibatkan cairan berpindah dari lumen ke interstitial. Peningkatan aktivitas Na-K, ATP ase epitel paru selama proses persalinan menyebabkan peningkatan absorbsi cairan ke interstitial. Masuknya udara ke paru saat menarik napas tidak hanya mendorong cairan ke interstitial tetapi juga mengakibatkan tekanan hidrostatistik dalam sirkulasi paru menurun dan meningkatkan aliran darah paru sehingga secara keseluruhan akan meningkatkan luas permukaan vascular yang efektif untuk mendrainase cairan. Pernapasan spontan juga akan menurunkan tekanan intra thorakal sehingga menurungkan tekanan vena sistemik yang akhirnya meningkatkan drainase melalui system limfe. Penyebab TTN beleum diketahui secara pasti namun dicurigai melalui 3 proses yaitu 1. Penyerapan cairan paru janin terganggu disebabkan oleh gangguan penyerapan cairan paru janin dari sistem limfatik paru dan gangguan mekanik, pada bayi yang lahir secara Caesar karena kurangnya pemerasan toraks yang normal 5
6 vagina, yang memaksa cairan paru keluar. Volume cairan yang meningkat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru dan meningkatkan resistensi saluran napas menyebabkan takipnea dan retraksi dinding dada. 2. Pulmonary immaturity. beberapa penelitian mencatat bahwa derajat ringan imaturitas paru merupakan faktor utama dalam penyebab TTN. Para penulis menemukan rasio L-S matang tanpa fosfatidilgliserol ( Adanya fosfatidilgliserol mengindikasikan selesai pematangan paru). Bayi yang lahir dengan usia kehamilan 36 minggu resiko lebih tinggi kena TTN dibandingkan dengan usia 38 minggu. 3. Kekurangan surfaktan ringan. Salah satu penelitian kekurangan surfaktan ringan merupakan penyebab terjadinya TTN. 2.5 Gejala Klinis Gejala klinis pada pasien TTN biasanya mirip dengan gejala distress respiratory antara lain: Takipnea (>60 kali/menit), retraksi pada dada, sianosis, merintih, terlihat nafas cuping hidung. Takipnu ini bersifat sementara dimana penyembuhan biasa terjadi dalam jam setelah kelahiran. 2.6 Diagnosis Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan laboratorium pada pasien TTN dapat dilakukan pemeriksaan lecithin sphingomyelin ratio ( Rasio L-S mature ), tidak adanya fosfatidilgliserol dalam cairan ketuban dapat membantu untuk menentukan kematangan paru, Analisis Gas Darah biasanya akan memperlihatkan hipoksia ringan. Hipokarbia biasanya didapatkan. Jika ada, hipokarbia biasanya ringan (PCO2 >55 mm Hg). Extreme hypercarbia sangat jarang, namun jika terjadi, merupakan indikasi untuk mencari 6
7 penyebab lain. Differensial Count adalah normal pada TTN, tapi sebaiknya dilakukan untuk menentukan apakah terdapat proses infeksi. Nilai hematokrit akan menyingkirkan polisitemia. Urine and serum antigen test dapat membantu menyingkirkan infeksi bakteri Gambaran Radiologi Pemeriksaan radiologi pada pasien yang mengalami disters pernapasan pada bayi lahir ; foto thorax dan pemeriksaan ultrasonografi. Pada pasien TTN biasanya dengan foto thorax ditemukan berupa hiperinflasi kedua paru, garis prominen di perihiler, Pembesaran jantung ringan hingga sedang, Diafragma datar, dapat dilihat dari lateral, Cairan di fisura minor dan perlahan akan terdapat di ruang pleura. Prominent pulmonary vascular markings. kelainan tersebut bersifat sementara dan pada pemeriksaan foto thorax evaluasi sudah membaik dalam 3-5 hari. Apabila dicurigai adanya kelainan congenital di jantung dilakukan pemeriksan echocardiografi. 2.7 Diagnosis Banding Diagnosis banding Transient Tachypnea of the Newborn antara lain ; Pneumonia/sepsis. Jika neonatus mengalami pneumonia atau sepsis, akan didapat pada riwayat kehamilan ibu tanda-tanda infeksi, seperti korioamnionitis, ketuban pecah dini, dan demam. Hialin Membran Disease biasanya terjadi pada neonates yang premature atau dengan alasan lain akan tertundanya maturasi paru. Aspirasi Mekonium biasanya dapat diketahui dari riwayat kehamilan dan persalinan berupa cairan ketuban berwarna hijau tua, mekonium pada cairan ketuban, noda kehijauan 7
8 pada kulit bayi, kulit bayi tampak kebiruan (sianosis), frekuensi denyut jantung janin rendah sebelum kelahiran, skor APGAR yang rendah, auskultasi: suara nafas abnormal Penatalaksanaan Transient Tachypnea of the Newborn ini bersifat self limiting disease, sehingga pengobatan yang ditujukan biasanya hanya berupa pengobatan suportif. Prinsip pengobatannya adalah: Oksigenasi, 4 Antibiotik. Kebanyakan bayi baru lahir diberi antibiotic berspektrum luas hingga diagnosis sepsis atau pneumonia disingkirkan. 7 Pemberian makanan. Jika pernafasan di atas 60 kali per menit, neonatus sebaiknya tidak diperi makan per oral untuk menghindari risiko aspirasi. Jika frekuensi pernafasan kurang dari 60 kali per menit, pemberian makanan per oreal dapat ditolerir. Jika kali per menit, pemberian makanan harus melalui NGT. Jika lebih dari 80 kali per menit, pemberian nutrisi intra vena diindikasikan. 7 Cairan dan elektrolit. Status cairan tubuh dan elektrolit harus dimonitor dan dipertahankan normal Prognosis Penyakit ini bersifat sembuh sendiri dan tidak ada risiko kekambuhan atau disfungsi paru lebih lanjut. Gejala respirasi membaik sejalan dengan mobilisasi cairan dan ini biasanya dikaitkan dengan dieresis. 4,7 8
9 BAB III PEMBAHASAN Secara umum distress pernafasan pada bayi disebabkan dari gangguan pada system pernafasan dan non system pernafasan (penyakit jantung, neurologi dan lainlain seperti penyakit hematologi). Beberapa kemungkinan penyebab dari sistem pernafasanantara lain : obstruksi jalan nafas (dari hidung hingga karina), kelainan dinding dada dan diafragma (hernia diafragmatika), malformasi mediastinum dan parenkhim paru (CCAM, CLE, kista paru kongenital, Pulmonary arteriovenous malformation, bronchopulmonary sequestrations, neoplasma (teratoma, tumor mediastinum, neuroblastoma), air leak syndrome (PIE, pneumomediastinum, pneumoperitoneum, pneumopericardium, pneumothorak), penyakit parenkhim dan vaskuler paru (TTN, MAS, HMD, pneumonia, Congenital alveolar proteolisis, udema pulmonum, PPHN). Dari seluruh bayi yang lahir, sekitar 1% akan mengalami kesulitan bernapas, ditandai dengan napas cepat (frekuensi >60 kali permenit ), sianosis perifer dan sentral, merintih, retraksi sternal, napas cuping hidup, hingga apneu periodik kumpulan gejala tersebut disebut Respiratory Distress Syndrome dapat disebabkan oleh paru yang belum matang, aspirasi mekonium, serta penumpukan cairan yang berlebihan dalam paru-paru biasanya pada TTN. 9
10 Ada beberapa masalah yang dapat muncul pada masa transisi bayi dari kehidupan intra ke extra uterin, salah satunya adalah bayi tidak dapat bernapas cukup kuat untuk mendorong cairan keluar dari alveoli, sebagai akibatnya paru-paru tidak dapat terisi oleh udara dan tidak tersedia oksigen untuk sirkulasi darah ke paru-paru. TTN merupakan akibat dari keterlambatan penyerapan kembali cairan dalam paru. Selama intra uterin paru terisi oleh cairan dan paru dalam keadaan aktif secara metabolic yaitu paru membuat surfactant dan mensekresi cairan. Perubahan kehidupan intrauterine ke extrauterine mengharuskan pertukaran gas yang semula di placenta berubah ke paru, sehingga cairan dalam paru harus segerah dihilangkan. Selama beberapa tahun ini diyakini bahwa kompressi mekanis dinding dada saat proses kelahiran akan mengeluarkan sebagian besar cairan dalam paru melalui trakea kemudian ke mulut. Bayi lahir dengan kelahiran sesar berisiko memiliki cairan paru yang berlebihan sebagai akibat tidak mengalami semua tahapan persalinan normal. Seperti yang dilaporkan oleh Milner dkk mencatat bahwa volume udara rata-rata toraks adalah 32,7 ml / kg pada bayi yang lahir melalui vagina dan 19,7 ml / kg pada bayi yang lahir melalui kelahiran caesar ( lingkar dada adalah sama ). Sedangkan volume cairan interstitial dan alveolar lebih banyak pada bayi yang lahir melalui oparasi caesar dibandingkan dengan bayi yang lahir melalui vagina, meskipun volume toraks secara keseluruhan berada dalam kisaran normal. 10
11 Pemeriksaan radiologi dalam hal ini pemeriksaan foto thorax penting untuk menegakkan diagnosis TTN dan membedakan dengan penyakit distress pernapasan lainnya pada bayi baru lahir. Gambaran foto thorax TTN ditemukan adanya hiperinflasi paru, garis-garis perihiller yang prominen dan bilateral, gambaran ini akibat adanya penumpukan cairan dalam system limfe perivaskuler sepanjang bronkovaskuler, adanya cairan di fissura minor dan pleura space, dan Prominent pulmonary vascular markings. Gambaran tersebut dapat hilang dalam 72 jam. Salah satu faktor terjadinya TTN adalah pada bayi dengan umur kehamilan mendekati matang sekitar > 35 mg disebabkan karena pengembangan paru belum matang secara sempurna dan dilahirkan secara Caesar sehingga memperberat distress pernapasang pada bayi baru lahir, seperti dilaporkan oleh Morrison 5,7% dan Riskin et all 7,2%. Untuk membedakan dengan HMD dapat dilakukan dengan pemeriksaan Rasio L-S mature, tidak ditemukan fosfatidil-gliserol dalam cairan ketuban dapat membantu untuk menentukan kematangan paru dan pemeriksaan foto thorax dapat diketahui dengan jelas pola retikulogranular dengan gambaran atelektasis paru. Adanya hiperinflasi pada paru dan efusi pleura pada bayi baru lahir yang mengalami distres pernapasan dapat juga di temukan pada muconium aspirasi, adanya obstruksi jalan napas akibat mukonium menyebabkan volume paru meningkat 11
12 dan memberikan gambaran adanya area emphysema (air trapping) dan asimetris grossly patchy opacities yang tidak ditemukan pada TTN. Penyebab lain distress pernapasan pada bayi baru lahir adalah pneumonia neonatal, gambaran radiografi pneumonia neonatal sering tidak spesifik biasanya ditemukan diffuse reticulonodular mirip dengan Hialin membrane disease, hyperinflasi asimitris dengan infiltrat mirip dengan gambaran muconim aspirasi sindrom. Efusi pleura umumnya ditemukan sekitar 75% pada pneumonia neonatal lebih sering dibandingkan dengan disters pernapasan pada bayi baru lahir. Untuk mendiagnosis pneumonia neonatorum dilakukan pemeriksaan Differensial count menunjukkan tanda neutropenia atau leukositosis dengan jumlah abnormal dari sel immature. Tes antigen urin dapat positif bila neonates mengalami group B streptococcal. Jika terdapat tanda-tanda infeksi seperti di atas, dianjurkan untuk memberikan antibiotic berspektrum luas. 12
13 BAB IV KESIMPULAN Transient Tachypnea of the Newborn adalah suatu penyakit ringan pada neonatus yang mendekati cukup bulan atau cukup bulan yang mengalami gawat napas segera setelah lahir akibat gangguan absorbsi cairan paru. Gambaran foto thorax TTN; hiperinflasi paru, garis-garis perihiller yang prominen dan bilateral, adanya cairan di fissura minor dan kadang-kadang disertai efusi pleura, dan Prominent pulmonary vascular markings. Gambaran tersebut dapat hilang dalam 72 jam. Dibedakan dengan HMD grade I pada foto thorax tampak pengembangan paru minimal disertai retikulogranuler pada pemeriksaan L-S ratio. Sedangkan untuk membedakan dengan MAS ditemukan hiperinflasi asimetris disertai air trapping dan untuk membedakan dengan pneumonia neonatorum pada pemeriksaan foto thorax tidak spesifik umumnya di temukan efusi pleura, diffuse retikulonodular, hyperinflasi asimitris dan dilakukan pemeriksaan laboratorium 13
14 REFERENSI 1. Erol Tutdibi E, Gries K, Misselwitz B, et al, Impact of Labor on.outcomes in Transient Tachypnea of the Newborn : Population-Based Study Kicklighter SD. Transient Tachypnea of the Newborn. Anestesia pediatrica e Neonatale, Anonim I, Five Common Causes of Neonatal Lung Disease. Learning Radiology, Hermansen C, Lorah K. Respiratory Distress in the Newborn, American Academy of Family Physicians Anonim II. Imaging in Transient Tachypnea of the Newborn. emedicine.medscape.com/article/ Murai DT. Respiratory Distress in the Newborn. Based pediatrics for medical students Gomella TL. Transient Tachypnea of the Newborn, Neonatology ; Management, Prosedur, On-cal problems Disease and Drugs. Fitth edition. 8. Jain L, Eaton DC. Physiology of Fetal Lung Fluid Clearance and the Effect of Labor. Seminar in perinatology, Gerten KA, Coonrod D V, Bay RC, Chambliss LR. Cesarean delivery and respiratory distress syndrome : Does labor make a difference. American Journal of Obstetrics and Gynecology Martinek H. The disappearance of fetal lung fluid following birth. The journal of pediatrics. 1971;78(5): Jain L, Dudell GG. Respiratory Transition in Infants Delivered by Cesarean Section. Seminar in perinatology, elsevier. 2006; Rimawi BH. Infectious Comorbidities Encountered in Obstetrics and Neonatology Edited by Infectious Comorbidities Encountered in Obstetrics and Neonatology
15 13. Guglani L, Lakshminrusimha S. Transient Tachypnea of the. Pediatrics in Review Vol.29 No.11 November Keleş E, Gebeşçe A, Yazgan H, Tonbul A, Baştürk B. Transient Tachypnea of the Newborn Journal of science and technology. March. 2015; Wood J, Thomas L. Imaging of Neonatal Lung Disease. J Am Osteopath coll Radiol, 2015;4(1): Lawson SJ. Persistent Pulmonary Hypertension of the Newborn, Anonim III, Medical Respiratory Neonatal Distress. diakses tgl
Tanda Bahaya Gawat napas
DIVISI PERINATOLOGI Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSHAM 1 Tanda Bahaya Gawat napas Sianosis Apnea Stridor Kesulitan bernapas (gasping) Retraksi dada yang berat Perfusi buruk (syok) 2 1 Evaluasi
Lebih terperinciDIVISI PERINATOLOGI Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H.Adam Malik Medan
Guslihan Dasa Tjipta Emil Azlin Pertin Sianturi Bugis Mardina Lubis 1 DIVISI PERINATOLOGI Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H.Adam Malik Medan Tanda Bahaya Gawat Napas Sianosis Apnea Stridor Kesulitan
Lebih terperinciGANGGUAN NAPAS PADA BAYI
GANGGUAN NAPAS PADA BAYI Dr R Soerjo Hadijono SpOG(K), DTRM&B(Ch) Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi BATASAN Frekuensi napas bayi lebih 60 kali/menit, mungkin menunjukkan satu atau
Lebih terperinciSINDROM GANGGUAN PERNAFASAN
SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN A. Pengertian Sindrom Gangguan Pernapasan Sindrom gangguan napas ataupun sering disebut sindrom gawat napas (Respiratory Distress Syndrome/RDS) adalah istilah yang digunakan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN TRANSIENT TACHYPNEA OF THE NEW BORN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN TRANSIENT TACHYPNEA OF THE NEW BORN A. PENGERTIAN Transient Tachypnea Of The Newborn (TTN) ialah gangguan pernapasan pada bayi baru lahir yang berlangsung singkat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulan pertama kehidupan merupakan masa paling kritis dalam kelangsungan kehidupan anak. Dari enam juta anak yang meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke lima di tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit membran hialin (PMH) atau dikenal juga dengan hyaline
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit membran hialin (PMH) atau dikenal juga dengan hyaline membrane disease (HMD) adalah penyakit pernafasan akut yang diakibatkan oleh defisiensi surfaktan
Lebih terperinciBAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14
BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14 1. PENGERTIAN Bayi dari ibu diabetes Bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes. Ibu penderita diabetes termasuk ibu yang berisiko tinggi pada saat kehamilan
Lebih terperinciCAIRAN AMNION TERCAMPUR MEKONIUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009
CAIRAN AMNION TERCAMPUR MEKONIUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009 SKRIPSI DiajukanOleh: DENTA ADITYA EPISANA J 500 060
Lebih terperinciLBM 1 Bayiku Lahir Kecil
LBM 1 Bayiku Lahir Kecil STEP 1 1. Skor Ballard dan Dubowitz : penilaian dilakukan sebelum perawatan bayi, yang dinilai neurologisnya dan aktivitas fisik 2. Kurva lubschenko dan Nellhause : 3. Hyaline
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menyebutkan angka kematian bayi di Indonesia sebesar 32 kematian per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penyebab Kematian Neonatal di Indonesia (Kemenkes RI, 2010)
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Asfiksia neonatal merupakan masalah global yang berperan dalam meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Insidensi asfiksia di negara maju 1,1 2,4 kasus
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah. Catatan untuk fasilitator.
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah Catatan untuk fasilitator Rangkuman kasus Maya, 19 tahun yang hamil pertama kali (primi gravida), dibawa ke
Lebih terperinciPERAN RADIOLOGI DALAM GANGGUAN NAFAS PADA NEONATUS
PERAN RADIOLOGI DALAM GANGGUAN NAFAS PADA NEONATUS Dr. F.Mardiana W,Sp.Rad(K) Bagian Radiologi FK UNDIP/RS.dr. Kariadi PENYEBAB GANGGUAN NAFAS NEONATUS Extra-thoracal: kelainan central nervous system kelainan
Lebih terperinciREFERAT SINDROMA ASPIRASI MEKONIUM PADA BAYI
REFERAT SINDROMA ASPIRASI MEKONIUM PADA BAYI OLEH : ARIEF RACHMAN / FK UNIVERSITAS YARSI / 1102011044 ITA MASITOH ARDI/ FK UPN VETERAN JAKARTA/1420221158 ATYA SHABRINA MONIKA/ FK UNIVERSITAS YARSI/ 1102011050
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lahir mengalami asfiksia setiap tahunnya (Alisjahbana, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asfiksia neonatorum merupakan kejadian gagal bernapas secara spontan dan teratur pada bayi baru lahir. Kelainan ini ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia, dan asidosis
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang/FK Universitas Diponegoro, Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi. 4.2 Tempat dan Waktu
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Gambar 1. Stadium Perkembangan Bronkhopulmoner 8. Gambar 2. Pembentukan Tunas Pulmo 8
DAFTAR LAMPIRAN Gambar 1. Stadium Perkembangan Bronkhopulmoner 8 Gambar 2. Pembentukan Tunas Pulmo 8 Gambar 3. Anatomi Jalan Napas. Laring, trakhea dan bronkhus tampak ventral 8 1 Gambar 4. Zona konduktoria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013, 2,8 juta kematian neonatus terjadi secara global. Penurunan angka mortalitas neonatus menurun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Ketuban Pecah Dini 2.1.1 Definisi Ketuban Pecah Dini didefinisikan sebagai pecahnya ketuban pada saat pembukaan kurang dari 3-4 cm. Ketuban pecah disebut sebagai Ketuban Pecah
Lebih terperinciPENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
PENDAHULUAN Hemotoraks adalah kondisi adanya darah di dalam rongga pleura. Asal darah tersebut dapat dari dinding dada, parenkim paru, jantung, atau pembuluh darah besar. Normalnya, rongga pleura hanya
Lebih terperinciKeterangan : P1,2,3,...P15 : Pertanyaan Kuesioner. : Jawaban Tidak Setuju. No. Urut Resp
No. Urut Sikap Total Skor Kategori Umur Pendidikan Lama Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 41 Positif 25 BIDAN 5 Tahun 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 22 Negatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko mengalami permasalahan pada sistem tubuh, karena kondisi tubuh yang tidak stabil. Kematian perinatal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terakhir (HPHT) atau, yang lebih akurat 266 hari atau 38 minggu setelah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan matur (cukup bulan) adalah kehamilan yang berlangsung kira-kira 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari) (Manuaba, 2007). Maturitas kehamilan
Lebih terperinciPatofisiologi. ascending infection. Infeksi FAKTOR LAIN. infeksi intraamnion. Pembesaran uterus kontraksi uterus dan peregangan berulang
KETUBAN PECAH DINI Pengertian Ketuban pecah dini atau yang sering disebut dengan KPD adalah ketuban pecah spontan tanpa diikuti tanda-tanda persalinan, ketuban pecah sebelum pembukaan 3 cm (primigravida)
Lebih terperinciPengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.
Pengertian Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 8 Anak menderita HIV/Aids Catatan untuk fasilitator Ringkasan Kasus: Krishna adalah seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan yang dibawa ke Rumah Sakit dari sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia. ISPA dapat diklasifikasikan menjadi infeksi saluran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi (AKB). Angka kematian bayi merupakan salah satu target dari Millennium
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi merupakan salah satu target dari Millennium Development Goals/MDGs
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. dalam kavum Pleura (Arif Mansjoer, 1999 : 484). Efusi Pleura adalah
BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Efusi Pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan di rongga pleura selain cairan dapat juga terjadi penumpukan pus atau darah (Soeparman, 1996 : 789).
Lebih terperinciHubungan Karakteristik Neonatus Asfiksia dengan Angka Kematian Bayi di Ruang Perinatologi RSUD Indramayu Tahun 2013
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Karakteristik Neonatus Asfiksia dengan Angka Kematian Bayi di Ruang Perinatologi RSUD Indramayu Tahun 2013 Fika Yuliawati, Zulmansyah, Herry Garna Fakultas
Lebih terperinciKebocoran udara pulmonal (KUP) merupakan
Artikel Asli Faktor Risiko Kebocoran Udara Pulmonal pada Neonatus yang Dirawat di Ruang Perawatan Neonatus Intensif Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang Afifa Ramadanti, Iman Hendarman Departemen Ilmu
Lebih terperinciD. Patofisiologi Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan mulut, melalui kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Malacia napas kongenital adalah salah satu dari beberapa penyebab obstruksi saluran udara ireversibel pada anak-anak, tetapi kejadian pada populasi umum tidak diketahui. Malacia
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR. Mei Vita Cahya Ningsih
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR Mei Vita Cahya Ningsih D e f e n I s i Sejak tahun1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby ( bayi berat lahir
Lebih terperinciAsfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur
Asfiksia Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur 1 Tujuan Menjelaskan pengertian asfiksia bayi baru lahir dan gawat janin Menjelaskan persiapan resusitasi bayi baru
Lebih terperinciyang lahir pada usia kehamilan minggu mengalami RDS, dan kurang dari 30 % neonatus prematur usia kehamilan minggu mengalami keadaan ini.
1 BAB 1 PENDAHULUAN Respiratory Distress Syndrome (RDS) disebut juga Hyaline Membrane Disease (HMD), merupakan sindrom gawat napas pada bayi kurang bulan yang terjadi segera atau beberapa saat setelah
Lebih terperinciDika Fernanda Satya Wira W Ayu Wulandari Aisyah Rahmawati Hanny Dwi Andini Isti Hidayah Tri Amalia Nungki Kusumawati
Dika Fernanda Satya Wira W Ayu Wulandari Aisyah Rahmawati Hanny Dwi Andini Isti Hidayah Tri Amalia Nungki Kusumawati Siti Sarifah Sonia Mahdalena Ranny Dwi H Novita Sari CANTIK Wardah Afipah Mitha Nur
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibatnya sering terjadi komplikasi yang berakhir dengan kematian. Bulan Sesuai untuk Masa Kehamilan (NKB-SMK).
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kematian Bayi BBLR Menurut Departemen Kesehatan (1999) bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, sehingga
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN
MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN PENDAHULUAN Bayi muda : - mudah sekali menjadi sakit - cepat jadi berat dan serius / meninggal - utama 1 minggu pertama kehidupan cara memberi pelayanan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Asfiksia Neonatorum 2.1.1. Definisi Asfiksia neonatorum adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang ditandai
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP dr. Kariadi/FK Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciMASALAH. Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu. sebelum proses persalinan berlangsung.
KETUBAN PECAH DINI PRELABOR RUPTURE OF THE MEMBRANES (PROM) By: Prof. Dr. T. M. Hanafiah, SpOG (K) Definisi Diagnosis Manajemen Preterm & Term DEFINISI Ketuban Pecah Dini Preterm - < 37 minggu kehamilan(pprom)
Lebih terperinciABSTRAK INSIDENSI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO IKTERUS NEONATORUM DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2005
ABSTRAK INSIDENSI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO IKTERUS NEONATORUM DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2005 Astri Maulani, 2007; Pembimbing I: Bambang Hernowo, dr.,sp.a.,m.kes. Pembimbing
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hormon tirod Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid ini diregulasi oleh hipotalamus dan hipofisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang merupakan salah satu masalah kesehatan. anak yang penting di dunia karena tingginya angka
BAB I PENDAHULUAN Pneumonia 1.1 Latar Belakang merupakan salah satu masalah kesehatan anak yang penting di dunia karena tingginya angka kesakitan dan angka kematiannya, terutama pada anak berumur kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi neonatus khususnya sepsis neonatorum sampai saat ini masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi neonatus khususnya sepsis neonatorum sampai saat ini masih menjadi masalah karena merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada bayi baru lahir. Masalah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr. Kariadi/FK Undip Semarang 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Membran Hialin 2.1.1 Definisi Penyakit Membran Hialin Penyakit membran hialin (PMH) adalah penyakit karena ketidakmatangan 1, 15 paru terutama sistem sintesa surfaktan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan neonatal. Kematian neonatus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asfiksia neonatorum merupakan kegawatdaruratan bayi baru lahir berupa gagal nafas secara spontan dan teratur beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan hipoksemia,
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT
PENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT Faisal Yunus Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan Jakarta PENDAHULUAN Asma penyakit kronik saluran napas Penyempitan saluran napas
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN. ALI/ARDS adalah suatu keadaan yang menggambarkan reaksi inflamasi
5 BAB 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Definisi ALI ALI/ARDS adalah suatu keadaan yang menggambarkan reaksi inflamasi yang luas dan parah dari parenkim paru. 10 ALI/ARDS merupakan kumpulan gejala akibat inflamasi
Lebih terperinciKOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta
KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS 1. Ketuban pecah Dini 2. Perdarahan pervaginam : Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta Intra Partum : Robekan Jalan Lahir Post Partum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Konsep Dasar Asfiksia pada Bayi Baru Lahir Lahir asfiksia merupakan penyebab terbesar kelima kematian anak balita (8,5%) setelah pneumonia, diare, infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia. Hal tersebut merupakan tanggung
Lebih terperinciANALISA FAKTOR RISIKO KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSUD WATES
ANALISA FAKTOR RISIKO KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSUD WATES Melania Wahyuningsih 1, *, Anita Liliana 2 1,2 Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta melaniawahyuningsih@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam pleura berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan terjadinya ketidakseimbangan
Lebih terperinciPertumbuhan Janin Terhambat. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Pertumbuhan Janin Terhambat Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Janin dengan berat badan kurang atau sama dengan 10 persentil, atau lingkaran perut kurang atau sama dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) dalam suatu negara. Angka Kematian Bayi (AKB)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelangsungan hidup anak dapat ditunjukkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB) dalam suatu negara. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan banyaknya kematian bayi berusia dibawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal. kematian bayi. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal menjadi penting karena kematian neonatal memberi kontribusi terhadap 59% kematian bayi. Berdasarkan hasil
Lebih terperinciPENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Dina Hartatik, Enny Yuliaswati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang:
Lebih terperinciPersalinan Preterm. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Persalinan Preterm Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Persalinan preterm adalah perubahan serviks dan disertai kontraksi uterus yang teratur sebanyak 4 kali dalam 20
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama bulan September hingga Oktober, sebanyak 256 populasi pasien rawat inap yang mendapatkan induksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL YANG MENJALANI PERSALINAN SPONTAN DENGAN ANGKA KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD SRAGEN TAHUN
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL YANG MENJALANI PERSALINAN SPONTAN DENGAN ANGKA KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD SRAGEN TAHUN 2006 2007 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana
Lebih terperinciUKDW. % dan kelahiran 23% (asfiksia) (WHO, 2013). oleh lembaga kesehatan dunia yaitu WHO serta Centers for Disease
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara global, sepsis masih merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada neonatorum, yaitu 40 % dari kematian balita di dunia dengan kematian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itu,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi yang
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN PERSALINAN PRESENTASI BOKONG DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMPUNG UTARA Yeyen Putriana* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Pada persalinan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di ruang perawatan anak RSUD Dr Moewardi Surakarta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret- September 2015 dengan jumlah
Lebih terperinci5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan
5. Pengkajian a. Riwayat Kesehatan Adanya riwayat infeksi saluran pernapasan sebelumnya : batuk, pilek, demam. Anoreksia, sukar menelan, mual dan muntah. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Displasia bronkopulmoner atau Bronchopulmonary dysplasia (BPD) adalah cedera pada paru yang diakibatkan oleh pemakaian alat bantu napas dan oksigen konsentrasi tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. MDGS (Millenium Development Goals) 2000 s/d 2015 yang ditanda tangani oleh 189
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MDGS (Millenium Development Goals) 2000 s/d 2015 yang ditanda tangani oleh 189 Negara, yang bertujuan membangun manusia menjadi paradigma landasan pembangunan Negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ukuran keberhasilan suatu pelayanan kesehatan tercermin dari penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka terendah yang dapat dicapai sesuai
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, disiplin ilmu yang dipakai adalah obstetri dan ginekologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di bagian
Lebih terperinciPATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA) DEFENISI PDA kegagalan menutupnya duktus arteriosus ( arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal ) pd minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. sucking. Responden yang digunakan dalam penelitian ini telah sesuai dengan
BAB V PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, peneliti mengukur hubungan asfiksia neonatorum dengan daya reflek sucking bayi baru lahir umur 0 hari di RSUD Karanganyar menggunakan instrumen data rekam medis dan
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ASFIKSIA NEONATURUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATALOGI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN
GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ASFIKSIA NEONATURUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG PERINATALOGI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Adriana Palimbo 1, RR. Dwi Sogi Sri Redjeki 2, Arum Kartikasari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktur dan fungsi pada jantung yang muncul pada saat kelahiran. (1) Di berbagai negara maju sebagian besar pasien PJB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Infeksi pada saluran pernafasan jauh lebih sering terjadi dibandingkan dengan infeksi
Lebih terperinciTUGAS NEONATUS. Pengampu : Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013/2014
TUGAS NEONATUS Pengampu : Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Anggota Kelompok 2 Aprilia Amalia Candra (P27224012 171) Aprilia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dalam ruang lingkup keilmuan Obstetri Ginekologi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian (Keilmuan) Penelitian ini dalam ruang lingkup keilmuan Obstetri Ginekologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Ruang Lingkup Tempat Tempat
Lebih terperinciDr. Hotma Partogi Pasaribu, Sp.OG. Departemen Obstetri & Ginekologi Fakultas kedokteran USU RSHAM -RSPM
Dr. Hotma Partogi Pasaribu, Sp.OG Departemen Obstetri & Ginekologi Fakultas kedokteran USU RSHAM -RSPM Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Namun
Lebih terperinciASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR. Dosen Pengasuh : Dr. Kartin A, Sp.A.
ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR Dosen Pengasuh : Dr. Kartin A, Sp.A. BATASAN Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP IBU TENTANG SENAM HAMIL DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP IBU TENTANG SENAM HAMIL DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 KEPERAWATAN Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membahayakan, merupakan penyakit saluran cerna pada neonatus, ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Enterokolitis nekrotikans (EKN) adalah penyakit yang umum sekaligus membahayakan, merupakan penyakit saluran cerna pada neonatus, ditandai dengan kematian jaringan
Lebih terperinciEMBOLI CAIRAN KETUBAN
EMBOLI CAIRAN KETUBAN DEFINISI Sindroma akut, ditandai dyspnea dan hipotensi, diikuti renjatan, edema paru-paru dan henti jantung scr cepat pd wanita dlm proses persalinan atau segera stlh melahirkan sbg
Lebih terperinciKEHAMILAN GANDA. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
KEHAMILAN GANDA Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Materi pembelajaran (pengetahuan) Kehamilan Ganda Definisi Kehamilan ganda ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya tanda tanda persalinan, yang ditandai dengan pembukaan serviks 3 cm pada primipara atau 5 cm pada
Lebih terperinciMODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh
MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH Oleh BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG NOVEMBER 2014 I. Waktu Mengembangkan kompetensi
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Junita caroline Gerungan 1, Syuul Adam 2, Fredrika Nancy Losu 3 1. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Lebih terperinciDerajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain
Demam berdarah dengue 1. Klinis Gejala klinis harus ada yaitu : a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlagsung terus menerus selama 2-7 hari b. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan
Lebih terperinciVENTRIKEL SEPTAL DEFECT
VENTRIKEL SEPTAL DEFECT 1. Defenisi Suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan 2. Patofisiologi Adanya defek ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri
Lebih terperinciPROFIL PNEUMONIA NEONATAL DI SUB BAGIAN NEONATOLOGI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2009-JULI 2011
PROFIL PNEUMONIA NEONATAL DI SUB BAGIAN NEONATOLOGI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2009-JULI 2011 1 Cicilia Reisy Amanda Walukow 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di sub bagian Pulmologi, bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr Kariadi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA NIKEN ANDALASARI Pengertian Eklampsia Eklampsia adalah suatu keadaan dimana didiagnosis ketika preeklampsia memburuk menjadi kejang (Helen varney;
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr. Kariadi/FK Undip Semarang 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kematian Bayi Baru Lahir dengan Penyakit Membran Hialin yang diberi CPAP 2.1.1 Penyakit Membran Hialin 2.1.1.1 Definisi Penyakit membran hialin atau sindroma gawat napas bayi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. asfiksia, hampir 1 juta bayi meninggal (WHO, 2002). Di Indonesia, dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak dan setiap tahunnya kira-kira 3%
Lebih terperinci