4. PEMODELAN ANALISIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4. PEMODELAN ANALISIS"

Transkripsi

1 1 P a g e R P L 1 4. PEMODELAN ANALISIS Topik meliputi : 1. Elemen Model Analisa 2. Pemodelan Data 3. Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi 4. Petunjuk Dalam pemakaian Penamaan 5. Kamus Data (Data Dictionary) 6. Normalisasi Data 7. Entity Relationship Diagram (ERD) 8. Diagram Warnier 9. Sistim Pengembangan Jackson (JSD JACKSON SYSTEM DEVELOPMENT) 10. SADT (Structural Analysis and Design Technique) Tujuan bab ini dapat memahami : Model Elemen analisa. Konsep data flow diagram, konteks dan levelisasi. Entity relational diagram (ERD), obyek data, atribut dan hubungan. Pada tingkat teknik, rekayasa perangkat lunak dimulai dengan serangkaian tugas pemodelan yang membawa kepada suatu spesifikasi lengkap dari persyaratan representasi dan representasi desain yang komprehensif bagi perangkat lunak yang dibangun. 1. ELEMEN MODEL ANALISA Model analisa harus dapat mencapai tiga sasaran utama penting yakni : o Menggambarkan apa yang dibutuhkan untuk pelanggan. o Membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak. o Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun. Gambar Proses penerjemahan model analisa ke suatu desain perangkat lunak.

2 2 P a g e R P L 1 Untuk mencapai sasaran tersebut dibuatlah model analisa yang berisi : Data Dictionary Penyimpanan yang berisi diskripsi dari semua obyek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak. Entity Relationship Diagram (ERD) Menggambarkan hubungan antara obyek data. Data Flow Diagram (DFD) Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistim. Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasikan aliran data. State Transition Diagram Menunjukkan bagaimana sistim bertingkah laku sebagai akibat dari kejadian eksternal. Control Specification (CSPEC) Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak. Design Data Mentransformasikan model domain informasi yang dibuat selama analisa ke dalam struktur data yang akan diperlukan untuk mengimplementasikan perangkat lunak. Design Arsitektur Menentukan hubungan antara elemen-elemen struktural utama dari program. Representasi desain tersebut, kerangka kerja modular dari sebuah program komputer, sehingga dapat diperoleh dari model-model analisa dan interaksi subsistim yang ditentukan dalam model analisa. Design Interface Menggambarkan bagaimana perangkat lunak dapat berkomunikasi dalam dirinya sendiri dan dengan manusia yang menggunakannya. Interface mengimplikasi aliran informasi (misalnya data dan atau control) dengan demikian, data dan diagram aliran control memberikan informasi yang dibutuhkan bagi desain interface. Desain Prosedural Mentransformasikan elemen-elemen structural dari arsitektur program kedalam suatu diskripsi prosedural dari komponen-komponen perangkat lunak.

3 3 P a g e R P L 1 2. PEMODELAN DATA Untuk dapat menjawabnya pertanyaan sebagai berikut : Bagaimana komposisi dari masing-masing obyek data dan atribut apa yang menggambarkan obyek tersebut? Dimana obyek saat ini berada? Bagaimana hubungan antara masing-masing obyek data dan obyek lainnya? Bagaimana hubungan antara obyek dengan proses yang mentransformasikannya? Digunakan Entity Relational Diagram (ERD) 2.1. OBYEK DATA, ATRIBUT DAN HUBUNGAN Pada model data ada 3 informasi yang saling berhubungan yaitu antara lain : OBYEK DATA ATRIBUT HUBUNGAN OBJEK DATA Adalah representasi dari hampir semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak ATRIBUT Menentukan property suatu obyek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda. Menamai sebuah contoh dari obyek data. Menggambarkan contoh. Membuat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lain HUBUNGAN Obyek data disambungkan satu dengan lainnya dengan berbagai macam cara KARDINALITAS DAN MODALITAS Merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari suatu obyek yang dapat dihubungkan ke sejumlah peristiwa dari obyek yang lain. Berikut penjelasan dan contoh masing-masing KARDINALITAS Model data harus dapat merepresentasikan jumlah peristiwa dari obyek didalam hubungan yang diberikan. Satu ke satu (1:1) Contoh : seorang suami hanya dapat memiliki satu istri, dan seorang istri hanya mempunyai satu suami. Satu ke banyak (1:N) Contoh:

4 4 P a g e R P L 1 seorang ibu dapat memiliki banyak anak tetapi seorang anak hanya dapat memiliki satu ibu. Banyak ke banyak (M:N) Contoh: seorang paman dapat memiliki banyak keponakan, sementara itu seorang keponakan dapat memiliki banyak paman MODALITAS Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan eksplisit untuk hubungan yang terjadi atau hubungan itu bersifat opsional. Modalitas bernilai satu jika suatu kejadian dari hubungan merupakan perintah. Kardinalitas Mengimplikasikan bahwa pelanggan tunggal menunggu tindakan perbaikan Kardinalitas Mengimplikasikan bahwa Ada banyak tindakan perbaikan Pelanggan Tindakan Perbaikan Modalitas : Harus Mengimplikasikan bahwa Untuk mempunyai tindakan perbaikan, kita harus ada pelanggan. Modalitas : Opsional Mengimplikasikan bahwa Ada situasi diamana tindakan perbaikan tidak diperlukan Gambar Hubungan antara Kardinalitas dan Modalitas. Contoh : Sebuah perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan telepon lokal untuk memproses permintaan pelayanan lapangan. Seorang pelanggan menunjukkan bahwa salah satu dari pelanggan mengalami masalah. Jika masalah tersebut didiagnosis sebagai masalah yang sederhana maka dilakukan aksi perbaikan tunggal dan jika masalahnya rumit maka dilakukan aksi perbaikan bertingkat. Perhatikan gambar diatas, yang menggambarkan hubungan, kardinalitas dan modalitas antara obyek data pelanggan dan aksi perbaikan.

5 5 P a g e R P L 1 3. PEMODELAN FUNGSIONAL DAN ALIRAN INFORMASI Informasi ditransformasikan pada saat dia mengalir melalui sebuah sistim berbasis komputer. Sistim tersebut menerima input dengan berbagai cara dan menghasilkan suatu output. Akibatnya kita dapat menciptakan suatu model aliran bagi setiap sistim berbasis komputer tanpa melihat ukuran dan kompleksitasnya DIAGRAM ALIRAN DATA / DATA FLOW DIAGRAM (DFD) Merupakan sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Dikenal juga dengan sebutan grafik aliran data atau Bubble Chart. Keuntungan menggunakan data flow diagram adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang computer untuk mengerti sistim yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Arus dari data tersebut nantinya dapat di jelaskan dengan menggunakan kamus data (Data Dictionary). Gambar Contoh Diagram aliran data / data flow diagram. Beberapa komponen yang disimbolkan dalam Data Flow Diagram antara lain sebagai berikut : Proses File atau Data Store External entity / Sumber / Sink Data Flow PROSES Proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh sistim.

6 6 P a g e R P L 1 Setiap proses memiliki nama yang unik dan nomor yang ditempatkan dalam simbol. Simbol proses terdiri dari : Gambar Simbol Proses FILE ATAU DATA STORE File atau Data Store adalah tempat penyimpanan data. Proses dapat menempatkan data ke dalam data store atau mengambil / mendapatkan data store. Setiap data store rnempunyai nama yang unik. Simbol File atau Data Store terdiri dari : Gambar Simbol File atau Data Store EXTERNAL ENTITY / SUMBER / SINK o External entity adalah diluar sistim, tetapi mereka merupakan salah satu bagian yang memberikan input data kedalam sistim atau digunakan oleh output sistim. o Source adalah External entity yang memberikan input data kedalam sistim. o Sinks adalah External entity yang menggunakan data sistim. o Simbol : DATA FLOW Gambar Simbol External entity. Aliran data / data flow merupakan arus informasi yang mengalir dari atau ke proses, entity ataupun data store. Aliran data / data flow pada sistim yang di perbolehkan adalah : Antara dua proses. Dari sebuah data store ke sebuah proses. Dari sebuah proses ke sebuah data store. Dari sebuah source ke sebuah proses. Dari sebuah proses ke sebuah sink. Simbol :

7 7 P a g e R P L 1 Gambar Simbol Data Flow. Perhatikanlah bahwa apabila kita menggambarkan sebuah sistim maka simbol-simbol data flow diagram tersebut akan digunakan MENGGAMBARKAN SISTIM DENGAN DATA FLOW DIAGRAM Langkah awal yang harus dibuat adalah membuat "DIAGRAM KONTEKS", yaitu DFD di mana sistim terdiri dari satu proses. Pada tahap ini terlihat semua external entity yang berinteraksi dengan sistim dan data flow, antara external entity dan sistim, dan pada DFD tidak diperkenankan mempunyai data store. Gambar Contoh diagram Konteks Budget monitoring sistim. Jika anda perhatikan dari gambar diatas, diagram konteks, maka pada level konteks tidak ada simbol store dan sistim berinteraksi dengan 3 simbol external entity, antara lain : 1. DEPARTEMENTS 2. MANAGEMENTS 3. SUPPLIERS Aliran data utama dari Departements adalah "Spending Request". Sebagai tanggapan dari sistim, Departemen menerima "Rejected Request" atau aliran data "Delivery Advice". Management menerima data flow "Request For Special Approval", yang kemudian memberikan respons.

8 8 P a g e R P L 1 Management juga mengirim data flow Budget Allocation ke sistim dan mendapatkan data flow Spending Summaries. Supplier menerima data flow Part Order dan mengembalikan data flow Supplier Delivery Advice. Setelah mendapatkan Diagram Konteks, langkah selanjutnya adalah membuat DFD yang memperlihatkan proses dari sistim utama, yang dinamakan dengan DFD LEVEL TINGKAT 1. Gambar Contoh diagram konteks level tingkat 1. Budget monitoring sistim. Pada diagram konteks level 1 diatas memperlihatkan berbagai proses yang membentuk sistim dimana terdiri dari 5 simbol proses dan setiap proses mempunyai simbol dan nama yang unik serta nomor proses dari masing-masing simbol. DFD diatas kita lihat bahwa data flow Spending Request dari Departements menuju ke proses Check Funding. Proses Check Funding melihat Allocated Budget dan menetapkan apakah izin khusus diperlukan dari management untuk diteruskan ke permintaan. Data flow Approved Request menuju ke proses Classify Expenditure, dan kemudian dimasukkan pada data store Departemental-Accounts dan Type-Accounts. Akhirnya, jika diperlukan, Part Order untuk menetapkan bagian ( part ) semula dalam Spending Request diurus oleh supplier.

9 9 P a g e R P L 1 Dua proses lainnya : Setup Budget dan Provide Spending Summaries. Kita dapat memperluas setiap proses pada Level DFD selanjutnya. Sebagai contoh diambil proses Classify Expenditure. Pada level ini simbol proses harus diisi nama yang unik serta nomor seperti yang terlihat pada proses Classify Expenditure dengan nomor 3.1 (gambar dibawah) demikian juga untuk proses selanjutnya sehingga akan mendapatkan aliran data yang menunjukkan hubungan satu proses ke proses yang lainnya. Gambar Contoh diagram konteks level tingkat 1 ke level tingkat 2.

10 10 P a g e R P L 1 Gambar Contoh diagram konteks level 1 yang di sertai dengan keterangan pada setiap proses dan aliran data. Data Flow Diagram yang baik : 1. Ketiadaan dari struktur flowchart. 2. Penyimpanan data. 3. Penamaan yang baik. Perbedaan antara Flowchart dan Data Flow Diagram : Flowchart terdiri dari box-box yang mendiskripsikan : Komputasi. Decision / Keputusan. Iterasi. Loop. Data Flow Diagram bukan Flowchart program dan tidak mempunyai elemen control.

11 11 P a g e R P L FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT DECISIONS DAN INTERACTIVE CONTROL Hal yang terpenting adalah bagaimana anda dapat menempatkan proses yang akan berjalan pada sistim dengan penamaan yang unik serta aliran data yang jelas, diskripsi data store DECISION DALAM DFD PERULANGAN DALAM DFD Gambar Contoh Decision dalam DFD. Contoh lain : Gambar Contoh perulangan dalam DFD. Studi kasus Prosedur Sistim Usulan. Proses-proses dalam Sistim Usulan secara berurutan terbagi atas 3 proses antara lain : 1. Prosedur Pengolahan Penjualan. Setelah pelanggan melakukan pemesanan kemudian dicek barang dalam file barang, bila barang tersedia disimpan dalam file barang, kemudian dicek status pelanggan dalam file pelanggan dan disimpan.

12 12 P a g e R P L 1 Setelah itu pemesanan dicek limit kredit, jika pemesanan melebihi limit kredit maka diberikan konfirmasi kepada pelanggan, bila tidak dibuat faktur dan surat jalan untuk dikirimkan ke pelanggan. 2. Pembayaran dan Retur. Setelah itu dibuat pengolahan penjualan terdapat beberapa prosedur yang berurutan seperti : Pembayaran pelanggan, terdapat proses pembayaran, proses pembuatan kuitansi dan pengelolaan piutang. Retur pelanggan, proses pengembalian barang karena adanya ke tidak cocokan terhadap barang yang dipesan. 3. Pelaporan. Pembuatan laporan penjualan, laporan barang, laporan piutang, laporan pelanggan, laporan ramalan penjualan, dan laporan retur. Pemodelan diawali dengan diagram konteks, diagram nol dan terus dilanjutkan dengan diagram tingkat selanjutnya sampai dengan jelas tergambar keseluruhan proses secara rinci. Gambar Diagram Konteks Sistim Usulan.

13 13 P a g e R P L 1 Gambar Diagram Nol Sistim Usulan.

14 14 P a g e R P L 1 Gambar Diagram Level Satu (Proses 1.0). Proses Pengolahan Penjualan.

15 15 P a g e R P L 1 Gambar Diagram Level Satu (Proses 2.0). Proses Pembayaran dan Retur.

16 16 P a g e R P L 1 Gambar Diagram Level Satu (Proses 3.0). Proses Pelaporan.

17 17 P a g e R P L 1 Gambar Diagram Level Dua (Proses 1.1). Proses Pemesanan Barang.

18 18 P a g e R P L 1 Gambar Diagram Level Dua (Proses 2.1). Proses Pembayaran Pelanggan.

19 19 P a g e R P L 1 Gambar Diagram Level Dua (Proses 2.2). Proses Retur Pelanggan.

20 20 P a g e R P L PENAMAAN PROSES Dalam membuat penamaan, nama proses harus tunggal dan dapat mendeskripsikan suatu proses dalam sebuah kalimat yang jelas. Dalam membuat penamaan, nama proses harus mendefinisikan kegiatan atau aksi yang spesifik. Contoh : 1. Mengedit 2. Menghitung gaji mingguan 3. Menghitung diskon pada pesanan 4. Dan lainnnya Dalam membuat penamaan, jika suatu proses menangani proses maka harus di pecah menjadi beberapa proses PENAMAAN DATA STORE Penamaan data store harus khas atau spesifik. Ingatlah bahwa setiap data store hanya berisi satu set struktur data PENAMAAN DATA FLOWS ANTARA PROSES o Gunakan satu kata, Contoh : kuitansi, Cek dan sebagainya. o Jangan menggunakan nama yang sama untuk setiap data flow. o Perhatikan contoh pada gambar a berikut, yang menggunakan penamaan yang sama selanjutnya hasil setelah penamaan tersebut diperbaiki adalah gambar b. Gambar a. Contoh DFD. Penamaan yang salah dan berulang.

21 21 P a g e R P L 1 Pada data flow Invoice yang masuk ke Edit Invoice, dan keluar sebagai Invoice lagi, hal ini tidak diizinkan dengan menggunakan nama yang sama atau dalam gambar diatas yang menggunakan simbol bintang tidak diperbolehkan. Gambar b. Contoh DFD. Penamaan yang benar dan telah diperbaiki. 5. KAMUS DATA (DATA DICTIONARY) Merupakan kumpulan data yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai definisi, struktur, pemakai dari masing-masing elemen. Notasi yang digunakan dalam kamus data adalah : Penyusunan Data Notasi Arti Sequence (berurutan) = + Di susun dari dan Selection (pilihan) [ ] Jika atau ( ) n Pegulangan ke n dari Repetion (pengulangan) ( ) * * Data optional Komentar tidak dibatasi Berikut diskripsi dan struktur data pada sistim penjualan adalah sebagai berikut : No 1 NAMA ARUS DATA DATA BARANG Tabel KAMUS DATA. STRUKTUR DATA = Kd_Brg + Nm_Brg + Satuan + Hrg_Sat + Qty_Masuk + Qty_Keluar + Stok_Akhir + Tanggal

22 22 P a g e R P L 1 2 DATA = Kd_Plg + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos + Telp + Lama_Kredit PELANGGAN + Lmt_Kredit + NPWP 3 DATA PESANAN = No_Psn + Tgl_Psn + Kd_Plg + Nil_Psn + Kd_Brg + Qty 4 DATA FAKTUR = No_Fak + Tgl_Fak + Kd_Plg + Nil_Fak + Kd_Brg + Qty 5 DATA = Kd_Plg + No_Fak + Nil_Fak + No_Byr + Jml_Byr + No_Ret + PIUTANG Nil_Ret 6 DATA BAYAR = No_Byr + Tgl_Byr + Nm_Bank + No_Gr/Ck + Tgl_Gr/Ck + Jml_Brg + No_Fak 7 DATA RETUR = No_Ret + Tgl_Ret + Kd_Plg + No_Fak + Nil_Ret + Qty + Ket 8 DATA SURAT JALAN = No_Sj + Tgl_Sj + Kd_Plg + Kd_Brg + Qty 6. NORMALISASI DATA Normalisasi merupakan suatu pendekatan formal yang menguji data dan elemen data secara bersamaan kedalam suatu bentuk yang dapat menampung perubahan dimasa yang akan datang. Masing-masing atribut memiliki kesamaan kepentingan memudahkan memanggil ulang dalam perangkat lunak komputer mengunakan kunci atau key. Tabel adalah suatu kesatuan yang terdiri dari baris dan kolom (field) yang berisi data untuk ditampilkan ke user sebagai informasi. Sekelompok tabel untuk suatu keperluan dikelompokkan dalam sebuah database yang ditangani dan dihandle oleh database engine dan disimpan sebagai sebuah file. Dalam pembentukan sebuah tabel yang baik dibutuhkan tahapan tahapan antara lain tahap unnormalized yakni tabel yang berisi seluruh data yang akan ditangani tanpa memperdulikan faktor relation dan ke tergantungannya. Langkah selanjutnya adalah menormalisasi tabel menjadi bentuk 3NF dengan menghilangkan repetisi dan ketergantungan data antar kolom dalam sebuah tabel. Meskipun bukan suatu yang mutlak dan pasti, sebuah tabel dalam bentuk 3NF biasanya terdiri dari 3 sampai 5 kolom dan satu sama lain saling terhubung melalui pola relation yang diatur dalam foreign key. ATRIBUT KUNCI Merupakan field kunci dari sebuah file tabel yang dapat mewakili suatu record. Misalnya dalam contoh ini, kunci dari tabel barang adalah kode barang, field kunci ini harus bersifat unik dan dalam nomor induk pasti tidak boleh ada yang sama. Beberapa atribut kunci yang digunakan antara lain : 1. KUNCI PRIMER (PRIMARY KEY) Adalah atribut atau minimal satu set atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.

23 23 P a g e R P L 1 2. KUNCI TAMU (FOREIGN KEY) Adalah satu atribut yang melengkapi satu hubungan (relationship) yang menunjukkan ke induknya. Kunci Tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan Kunci Primary induk direlasikan. Hubungan antara entity induk dengan anak adalah hubungan satu lawan banyak (one to many relationship). 3. KUNCI ALTERNATIF (ALTERNATIVE KEY) Alternative Key adalah kunci kunci tertentu yang tidak dipakai sebagai Primary Key. Sering kali kunci ini hanya dipakai sebagai kunci pada saat terjadi pengurutan (sorting) dalam laporan. Ada beberapa bentuk Normalisasi, yaitu : 1. BENTUK TIDAK NORMAL (UNNORMALLIZED FORM / UNF). Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa berupa data tidak lengkap atau terduplikasi, Data dikumpulkan apa adanya. 2. BENTUK NORMAL PERTAMA (FIRST NORMAL FORM / 1NF). Merupakan suatu kumpulan data yang dibentuk menjadi bentuk normal ke satu dengan memisah misahkan data pada field field yang tepat dan bersifat atomic yaitu tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda. 3. BENTUK NORMAL KE DUA (SECOND NORMAL FORM / 2NF). Setiap atribut dalam record adalah fungsional dependent dari record key. Dalam second normal form tidak terdapat data redudancy / berulang-ulang. Pembentukan Normal Ke Dua mencari kunci field yang dipakai sebagai patokan dalam pencarian data dan memiliki sifat unik. 4. BENTUK NORMAL KE TIGA (THIRD NORMAL FORM / 3NF). Bentuk Normal Ke Tiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai field yang tergantung transitif, namun harus tergantung penuh pada Kunci Utama. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada Primary Key dan pada pada Primary Key secara menyeluruh. 5. BOYCE-CODD NORMAL FORM (BCNF). Boyce-Codd Normal Form mempunyai alasan paksaan yang lebih kuat dari Bentuk Normal Ke Tiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.

24 24 P a g e R P L 1 CONTOH NORMALISASI 1. PEMESANAN. Normalisasi data untuk proses pemesanan barang pada bentuk 1, 2 dan 3 (1NF, 2NF dan 3NF serta UNF) pada gambar Diagram Level Dua (Proses 1.1), Proses Pemesanan Barang, terpusat pada proses P adalah : UNF = No_Psn + Tgl_Psn + Kd_Plg + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos + {Kd_Brg + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Sat} + Nilai_Psn 1NF = No_Psn + Tgl_Psn + Kd_Plg + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos + Kd_Brg + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Sat + Nilai_Psn 2NF : Header_Pesan = No_Psn* + Tgl_Psn + Kd_Plg + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos + Nilai_Psn Detail_Pesan Barang 3NF : Header_Pesan Pelanggan Detail_Pesan Barang = No_Psn* + Kd_Brg* + Qty = Kd_Brg* + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Sat = No_Psn* + Tgl_Psn + Kd_Plg + Nilai_Psn = Kd_Plg* + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos = No_Psn* + Kd_Brg* + Qty = Kd_Brg* + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Psn Proses pemesanan barangnya lihat proses P pada cek barang, pada gambar Diagram Level Dua (Proses 1.1), Proses Pemesanan Barang. 2. FAKTUR. Normalisasi data untuk proses pemesanan barang pada bentuk 1, 2 dan 3 (1NF, 2NF dan 3NF serta UNF) pada gambar Diagram Level Dua (Proses 1.1), Proses Pemesanan Barang, terpusat pada proses P adalah : UNF = No_Fak + Tgl_Fak + No_Sj + No_Psn + Kd_Plg + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos + {Kd_Brg + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Sat} + Nilai_Fak 1NF = No_Fak* + Tgl_Fak + No_Sj + No_Psn + Kd_Plg + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos + Kd_Brg + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Sat + Nilai_Fak 2NF : Header_faktur = No_Fak* + Tgl_Fak + No_Sj + No_Psn + Kd_Plg + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos + Nilai_Fak Detail_ faktur = No_Fak* + Kd_Brg + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Sat 3NF : Header_faktur = No_Fak* + Tgl_Fak + No_Sj + No_Psn + Kd_Plg + Nilai_Fak

25 25 P a g e R P L 1 Detail_ faktur Pelanggan = No_Fak* + Kd_Brg* + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Sat = Kd_Plg* + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos Barang = Kd_Brg* + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Psn Proses pemesanan barangnya lihat proses P pada Buat faktur dan surat jalan, pada gambar Diagram Level Dua (Proses 1.1), Proses Pemesanan Barang. 3. PEMBAYARAN. Normalisasi data untuk proses pembayaran pelanggan pada bentuk 1, 2 dan 3 (1NF, 2NF dan 3NF serta UNF) pada gambar Diagram Level Dua (Proses 2.1), Proses Pembayaran Pelanggan, terpusat pada proses P (proses terima pembayaran) adalah : UNF = No_Byr + Tgl_Byr + Jml_Byr + Kd_Plg + {No_Fak} + Nm_Bank + No_Gr/Ck + Tgl_Gr/Ck 1NF = No_Byr* + Tgl_Byr + Jml_Byr + Kd_Plg + No_Fak + Nm_Bank + No_Gr/Ck + Tgl_Gr/Ck 2NF / 3NF : Header_Bayar = No_Byr* + Tgl_Byr + Jml_Byr + Kd_Plg + Nm_Bank + No_Gr/Ck + Tgl_Gr/Ck Detail_Bayar = No_Byr* + No_Fak* 4. RETUR. Normalisasi data untuk proses Retur pelanggan pada bentuk 1, 2 dan 3 (1NF, 2NF dan 3NF, serta UNF) pada gambar Diagram Level Dua (Proses 2.2), Proses Retur Pelanggan, terpusat pada proses P (Cek retur) adalah : UNF = No_Ret + Tgl_Ret + No_Fak + Kd_Plg + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos + {Kd_Brg + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Sat + Ket_Ret } + Nilai_Ret 1NF = No_Ret* + Tgl_Ret + No_Fak + Kd_Plg + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos + Kd_Brg + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Sat + Ket_Ret + Nilai_Ret 2NF : Header_Retur = No_Ret* + Tgl_Ret + No_Fak + Kd_Plg + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos + Nilai_Ret Detail_Retur 3NF : Header_Retur Detail_Retur Pelanggan Barang = No_Ret* + Kd_Brg* + Nm_Brg + Qty + Satuan + Hrg_Sat + Ket_Ret = No_Ret* + Tgl_Ret + No_Fak + Kd_Plg + Nilai_Ret = No_Ret* + Kd_Ret* + Qty + Ket_Ret = Kd_Plg* + Nm_Plg + Alamat + Kota + Kd_Pos = Kd_Plg* + Nm_Brg + Satuan + Hrg_Sat

26 26 P a g e R P L 1 7. ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) Diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram) adalah diagram yang menerangkan tentang: Informasi apa saja yang terkandung didalam media penyimpanan (data storage). Hubungan apa yang ada diantara media penyimpanan (data storage). Hubungan entitas adalah model jaringan kerja yang menguraikan susunan data yang disimpan dari sistim secara acak. Abstraksi yang dipakai untuk mengurai data, lihat simbol dalam DFD, 7.1. ENTITAS Entitas merupakan sebuah lingkungan elemen, sebuah sumber atau transaksi yang mana merupakan hal penting bagi perusahaan yang didokumentasikan dengan data. Entitas ini digambarkan dengan empat persegi panjang RELASI (RELATIONSHIP) Relationship merupakan hubungan antara entitas atau lebih. Digambarkan dengan diamond CARDINALITY Cardinality merupakan hubungan antara entitas yang satu dengan yang lainnya, terdiri dari satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many) dan banyak ke banyak (many to many). ENTITAS RELASI 1 1 ONE TO ONE 1 M ONE TO MANY M M MANY TO MANY Gambar Simbol ERD.

27 27 P a g e R P L 1 Gambar Contoh Entity Relationship Diagram.

28 28 P a g e R P L 1 8. DIAGRAM WARNIER Diagram ini memungkinkan analis menggambarkan informasi dalam bentuk hirarki dengan baik dan dilengkapi dengan struktur program dan logika program serta struktur datanya. Contoh : Pengulangan Dalam Flowchart Dalam Warnier Baca A C = A+2 Baca A C = A + 2 Tulis C Tulis C Keputusan Dalam Flowchart Dalam Warnier A > 0 B = A Y T Tulis salah A>0 B = A + A>0 Tulis salah 9. SISTEM PENGEMBANGAN JACKSON (JSD JACKSON SYSTEM DEVELOPMENT) Menjelaskan analisis domain informasi dan hubungan dengan program dan perancangan sistim. Langkah-langkah JSD adalah : 9.1. ENTITY ACTION STEP 9.2. ENTITY STRUKTUR STEP 9.3. INITIAL MODEL STEP 9.4. FUCTION STEP 9.5. SYSTEM TIMING STEP 9.6. IMPLEMENTATION STEP 9.1. ENTITY ACTION STEP Entity adalah orang, objek, organisasi yang menghasilkan atau memakai informasi. Sedangkan action (aksi) adalah tindakan yang terjadi dan mempengaruhi entity.

29 29 P a g e R P L ENTITY STRUKTUR STEP Tindakan yang mempengaruhi entity, dikerjakan dalam waktu dan digambarkan dengan diagram Jackson INITIAL MODEL STEP Entity dan action yang digambarkan sebagai model proses, hubungan antar model dengan dunia nyata didefinisikan FUCTION STEP Spesifikasi fungsi yang berhubungan dengan definisi aksi SYSTEM TIMING STEP Karakteristik proses penjadwalan yang akan dinilai dan spesifikasinya IMPLEMENTATION STEP Perangkat keras dan perangkat lunak yang spesifikasi dalam perancangan.

30 30 P a g e R P L SADT (STRUCTURAL ANALYSIS AND DESIGN TECHNIQUE) Digunakan sebagai alat bantu otomatis untuk pendefinisian sistim, analisis keperluan perangkat lunak dan perancangan perangkat lunak. Terdiri dari prosedur-prosedur yang mengizinkan analis sistim untuk memecah-mecah permasalahan yang ada, menggunakan notasi grafik dan juga menyediakan petunjuk pengawasan untuk penerapan metodologi pada proyek. Simbol yang digunakan pada SADT : AKTIGRAM Gambar Simbol SADT.

MODEL ANALISA. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM.

MODEL ANALISA. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM. MODEL ANALISA Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

MAKALAH ELEMEN MODEL ANALISIS. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM

MAKALAH ELEMEN MODEL ANALISIS. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM MAKALAH ELEMEN MODEL ANALISIS NAMA : RANI JUITA NIM : 41813120165 DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 PEMODELAN ANALISIS

Lebih terperinci

BAB IV PEMODELAN ANALISIS. Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama yakni untuk :

BAB IV PEMODELAN ANALISIS. Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama yakni untuk : BAB IV PEMODELAN ANALISIS halaman : 1 Pada tingkat teknik, rekayasa perangkat lunak dimulai dengan serangkaian tugas pemodelan yang membawa kepada suatu spesifikasi lengkap dari persyaratan representasi

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Pemodelan Data Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan sebuah model data dengan menerapkan model deskripsi formal data menggunakan

Lebih terperinci

PEMODELAN ANALISIS. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom

PEMODELAN ANALISIS. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom PEMODELAN ANALISIS Di Susun Oleh : Linda Liana 41813120100 Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 PEMBAHASAN Model

Lebih terperinci

1. Konsep dan Prinsip Analisa

1. Konsep dan Prinsip Analisa 1. Konsep dan Prinsip Analisa Pendataan industri dan perdagangan merupakan salah satu bagian dari ketersediaan data statistik industri dan perdagangan. Data yang mencakup di dalamnya yaitu : data kecamatan,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Whitten Perancangan Sistem adalah Proses dimana keperluan pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau kedalam spesifikasi pada komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p1), sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mulyadi (2001, p2) sistem pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan dengan penyusunan data pencarian data update data, pengarsipan telah menjadi kebutuhan bagi

Lebih terperinci

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

2.1 Sistem Pendukung Keputusan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Merupakan sistem pengolahan data dengan komputer yang menghasilkan suatu Informasi yang dapat digunakan oleh manusia dalam mendukung keputusan mereka.

Lebih terperinci

DATA MODELLING DALAM PROYEK SI Hanif Al Fatta M.Kom

DATA MODELLING DALAM PROYEK SI Hanif Al Fatta M.Kom DATA MODELLING DALAM PROYEK SI Hanif Al Fatta M.Kom Abstrak Proses model menggambarkan keseluruhan proses bisnis yang akan dilakukan oleh sistem informasi yang akan dibangun. Proses model juga menjelaskan

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat a. Istilah Basis Data Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan database[4], yaitu : Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang administrasi siswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

3. ANALISA KEPERLUAN PERANGKAT LUNAK

3. ANALISA KEPERLUAN PERANGKAT LUNAK 1 RPL 3. ANALISA KEPERLUAN PERANGKAT LUNAK Topik meliputi : 1. Fungsi Analisa Keperluan 2. Prinsip Analisa 3. Domain Informasi 4. Partisi 5. Data Flow Diagram (DFD) Setelah mempelajari ini, diharapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

Daftar Isi... Dedikasi... Prakata...

Daftar Isi... Dedikasi... Prakata... Daftar Isi Dedikasi... Prakata... Daftar Isi... iii v vii Bab 1 Permodelan Sistem Informasi... 1.1. Diagram Alir Data... 3 1.2. Normalisasi... 9 1.3. Entity Relationship Diagram... 12 1.4. Logical Relationship

Lebih terperinci

BAB 10 DATA MODELLING

BAB 10 DATA MODELLING 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB 10 DATA MODELLING 10.1 DATA MODEL Data model adalah cara formal untuk menggambarkan data yang digunakan dan diciptakan dalam suatu sistem bisnis. Model

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira Bandung di bagian pendaftaran konsumen. Yang berlokasi di jalan rajawali timur

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian berisi tentang gambaran objek yang ada dalam suatu penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Pemesanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan data dan penyimpanan data barang pada Apotek Martanegara. 3.1.1. Sejarah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data, Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan. Maksudnya pemberi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yaitu di BORASPATI BANDUNG, Jl. Sukamantri no. 109 Bandung, adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yaitu di BORASPATI BANDUNG, Jl. Sukamantri no. 109 Bandung, adapun 25 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan lokasi dimana penelitian berlangsung yaitu di BORASPATI BANDUNG, Jl. Sukamantri no. 109 Bandung, adapun sejarah singkat

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM ANALISIS PERANCANGAN SISTEM A. Pengantar Sistem adalah kumpulan elemen yang masing-masing elemen tersebut memiliki fungsi masingmasing, namun secara bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan dari adanya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT. Indonesia Mastite Gasket (PT. IMG) yang berada di Jl. Soekarno-Hatta 159 Bandung-Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis melaksanakan kegiatan penelitian, termasuk didalamnya sejarah singkat perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sutu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Kaliurang KM 62. No.55 Sambirejo Yogyakarta. Adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Kaliurang KM 62. No.55 Sambirejo Yogyakarta. Adapun 27 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah CV.Golden Exchanger yang beralamat di Jl. Kaliurang KM 62. No.55 Sambirejo Yogyakarta. Adapun

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN FILE

BAB 4 PERANCANGAN FILE BAB PERANCANGAN FILE Tujuan Perancangan File :. Ketersediaan data (data avaibility). Akurat dan konsistensi (data integrity). Penggunaan stroage yang efisien. Kemudahan dalam updating 5. Kemudahan dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan objek penelititan pada CV. Kayu Laris. 3.1.1 Sejarah Singkat CV.Kayu Laris CV. Kayu Laris adalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penyusunan laporan penelitian yang menjadi objek penelitian yaitu Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1 Cimindi

Lebih terperinci

BAB 9 DATA MODELLING 9.1 DATA MODEL

BAB 9 DATA MODELLING 9.1 DATA MODEL BAB 9 DATA MODELLING 9.1 DATA MODEL Data model adalah cara formal untuk menggambarkan data yang digunakan dan diciptakan dalam suatu sistem bisnis. Model ini menunjukkan orang, tempat atau benda dimana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini adalah 22 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3. 1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu yang dijadikan fokus dalam melakukan suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Sistem adalah merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsurunsur atau variable-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk Wanita Berbasis Web pada Butik Rumah Azka Cimahi yang berlokasi di Jalan Terusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Objek Penelitian Objek data penulis adalah Program Aplikasi Penjualan pada Butik Sally Lovely Berbasis Web Menggunakan PHP yang berlokasi di Jalan Bidadari No. 9 Flores NTT.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang beralamat di Jalan Jl. Surapati No.235. Toko ini belum memiliki media dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi secara umum memiliki tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan/input, kemudian memprosesnya dengan penggabungan unsur data dan

Lebih terperinci

BAB IV PERMASALAHAN 4.1 Uraian sistem yang diusulkan. Wardah Wardah

BAB IV PERMASALAHAN 4.1 Uraian sistem yang diusulkan. Wardah Wardah BAB IV PERMASALAHAN 4.1 Uraian sistem yang diusulkan. Prosedur sistem penjualan yang diusulkan meliputi langkah langkah sebagai berikut : 1. Supplier dapat melihat barang serta daftar harga dari brosur

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30).

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30). 1 1.1 Aplikasi BAB III LANDASAN TEORI Aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Elemen Model Analisis Rekayasa perangkat lunak dimulai dg serangkaian tugas pemodelan yg membawa pd suatu spesifikasi lengkap dari persyaratan dan representasi desain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 30 BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1. Prosedur Sistem Yang Diusulkan Prosedur Sistem ini merupakan Prosedur Sistem yang diusulkan penulis yang bertujuan untuk membantu CV. Skaters dalam mengatasi persoalan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Apotek Bio-Syifa yang bertempat di jalan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Apotek Bio-Syifa yang bertempat di jalan 27 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Apotek Bio-Syifa yang bertempat di jalan Warung Kandang No. D52 Desa Sindangsari, Plered, Purwakarta. 3.1.1 Sejarah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai

BAB III LANDASAN TEORI. Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai BAB III LANDASAN TEORI 1. 3.1 Rekrutmen Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai atau tenaga kerja adalah proses pencarian tenaga kerja yang dilakukan secara seksama, sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Sejarah Singkat. Badan usaha ini bernama Cipta Kreasi Furniture. Perusahaan ini merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang furniture dari berbagai merk.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Al Fatta (2007) sistem secara umum adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Situs Web Seperti langkah-langkah yang dilakukan pada salah satu model proses rekayasa perangkat lunak yaitu model System Development Life Cycle,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Prosedur Usulan Perhitungan Harga Pokok Produk Di bawah ini adalah usulan prosedur perhitungan harga pokok produk dan pemberian label dengan menggunakan metode Specific Identification

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Tahapan yang diperlukan pada pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan sistem

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bengkel Trijaya Motor Bandung yang berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon 022-70221812 3.1.1. Sejarah

Lebih terperinci

L-1 PO CUST 1 SJ 1 INVOICE 1

L-1 PO CUST 1 SJ 1 INVOICE 1 L-1 Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan Formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Nama dokumen dicantumkan di tengah simbol.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Wilkinson, 2007:3-4) Sistem informasi berasal dari dua kata yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada penyusunan proposal pengajuan skripsi adalah pada Puskesmas Majalaya Baru. 3.1.1 Sejarah Puskesmas Puskesmas Majalaya baru

Lebih terperinci

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksitransaksi tersebut dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam perencanaan operasional kerja penjualan produk, penggunaan komputer memegang peranan yang sangat penting yang jauh lebih cepat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN KEASLIAN TA... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...

Lebih terperinci

ANALISA RANCANGAN DATABASE

ANALISA RANCANGAN DATABASE Pertemuan 9 ANALISA RANCANGAN DATABASE Rancangan Database Database File Record Data item atau Field Characters 1 TEKNIK NORMALISASI Merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang terdiri dari kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yaitu di Toko Anis Cell Handphone. Adapun sejarah singkat perusahaan, visi,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yaitu di Toko Anis Cell Handphone. Adapun sejarah singkat perusahaan, visi, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitiaan Objek penelitian merupakan lokasi dimana penelitian berlangsung yaitu di Toko Anis Cell Handphone. Adapun sejarah singkat perusahaan, visi, misi,

Lebih terperinci

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB System Analysis Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB SDLC (System Development Life Cycle) Fase Analisis Dua komponen utama dalam fase analisis: Requirement Determination (Identifikasi kebutuhan) Mengidentifikasi

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom

PEMODELAN DATA. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom PEMODELAN DATA Di Susun Oleh : Linda Liana 41813120100 Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 A. PEMODELAN DATA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diketahui dan diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak lebih

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diketahui dan diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak lebih BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

12. KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS

12. KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS 12. KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS 12.1 Analisis Persyaratan 12.2 Prinsip-Prinsip Analisis 12.3 Area Kerja Analisis 12.3.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah 12.3.2 Evaluasi dan Sintesis 12.3.3 Pemodelan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1995:8).

BAB II LANDASAN TEORI. dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1995:8). 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Manajemen Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1995:8). Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan Program Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikan masalah-masalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERALATAN PENDUKUNG SISTEM PADA CONTOH KASUS PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA ORDER PAKAIAN BERBASIS KOMPUTER PADA BINATU KSH

HUBUNGAN PERALATAN PENDUKUNG SISTEM PADA CONTOH KASUS PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA ORDER PAKAIAN BERBASIS KOMPUTER PADA BINATU KSH HUBUNGAN PERALATAN PENDUKUNG SISTEM PADA CONTOH KASUS PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA ORDER PAKAIAN BERBASIS KOMPUTER PADA BINATU KSH Oleh : Kusumahati ABSTRAK Peralatan pendukung yg dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. deskripsi tugas atau pekerjaan (job description) pada bagian yang terkait dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. deskripsi tugas atau pekerjaan (job description) pada bagian yang terkait dalam 20 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang menjadi tempat dilakukannya penelitian oleh penulis yaitu SPBU 34-40330 Al-Hamsar yang bertempat di Jalan Raya Majalaya - Cicalengka

Lebih terperinci

Database desain juga termasuk diagram ER (Entity-hubungan model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database secara efektif dan

Database desain juga termasuk diagram ER (Entity-hubungan model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database secara efektif dan Database desain juga termasuk diagram ER (Entity-hubungan model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database secara efektif dan efisien. Proses penerapan peraturan untuk desain database

Lebih terperinci

Teknik Perancangan Basis Data

Teknik Perancangan Basis Data Modul 3&4 Teknik Perancangan Basis Data A. Pendahuluan Perancangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembuatan basis data. Permasalahan yang dihadapi pada waktu perancangan yaitu bagaimana

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 4 Konsep dan Prinsip Analisis Dan Pemodelan Analisis.: Erna Sri Hartatik :. Definisi Tahap Analisis : yaitu tahap dimana kita berusaha mengenali segenap permasalahan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjadwalan Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang dijadikan penelitian didalam penulisan skripsi ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang dijadikan penelitian didalam penulisan skripsi ini adalah BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dijadikan penelitian didalam penulisan skripsi ini adalah Distro WhyNot. Berikut adalah sejarah singkat perusahaa, visi dan misi struktur

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Jl.Percobaan No.38 Cileunyi. Penelitian ini mengenai Sistem informasi pelayanan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Jl.Percobaan No.38 Cileunyi. Penelitian ini mengenai Sistem informasi pelayanan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Hotel Millenia Cileunyi yang beralamat di Jl.Percobaan No.38 Cileunyi. Penelitian ini mengenai Sistem informasi pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 52 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting di dalam sebuah sistem informasi. Karena kesalahan-kesalahan yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Sistem Suatu bentuk dikatakan sebagai sistem bila di dalamnya terdapat : 1. elemen / komponen, 2. interaksi / kerjasama, 3. integrasi / kesatuan, dan 4. tujuan, Maka

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis. BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1.Konsep Dasar Perancangan Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili kebutuhan pengguna.

Lebih terperinci