Penerapan dan Pemanfaatan Standar Nasional Indonesia dalam Penyelenggaraan Bangunan Gedung. I Nyoman Supriyatna Kepala Pusat Perumusan Standar BSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan dan Pemanfaatan Standar Nasional Indonesia dalam Penyelenggaraan Bangunan Gedung. I Nyoman Supriyatna Kepala Pusat Perumusan Standar BSN"

Transkripsi

1 Penerapan dan Pemanfaatan Standar Nasional Indonesia dalam Penyelenggaraan Bangunan Gedung I Nyoman Supriyatna Kepala Pusat Perumusan Standar BSN

2 SISTEM STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN dalam UU No. 20 tahun 2014 pemeliharaan SNI penerapan SNI secara sukarela perencanaan SNI perumusan SNI penetapan SNI bukti kesesuaian pengawasan; evaluasi efektifitas pemberlakuan SNI secara wajib PEMBINAAN LITBANG KERJASAMA akreditasi LPK LPK melakukan KEGIATAN PK hasil PK ketertelusuran hasil PK sistem informasi SPK 2

3 STANDARDISASI NASIONAL TUJUAN STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha, serta kemampuan inovasi teknologi meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri ( UU 20/2014, Pasal 3) 3

4 PENERAPAN SNI & PENILAIAN KESESUAIAN Tanda kesesuaian SNI diterbitkan/dibubuhkan pada produk harus dilengkapi dengan informasi tentang Nomor SNI yang diacu & Kode LS penerbit lisensi 4

5 PENERAPAN SNI & PENILAIAN KESESUAIAN Penerapan SNI Sukarela Penerapan SNI Wajib 5

6 PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR MUTU DAERAH UU No.20/2014 ttg SPK berorientasi pada peningkatan infrastruktur mutu daerah ketersediaan fasilitasi dan perlengkapan kegiatan pengujian, inspeksi, sertifikasi dan metrologi 6

7 SNI DAN REGULASI TEKNIS Ditetapkan oleh BSN Ditetapkan oleh regulator SNI Bersifat sukarela Sertifikasi sebagai referensi transaksi pasar Mekanisme complain sebagai mekanisme pengawasan pasar Regulasi Teknis Bersifat wajib Sertifikasi sebagai persyaratan pra-pasar Pengawasan pasar dilakukan oleh pemerintah 7

8 PEMBERLAKUAN SNI SECARA WAJIB REGULASI TEKNIS.. Memutuskan MANDATORY Persyaratan dalam Regulasi teknis ini harus sesuai dengan SNI XXXX:20XX ketentuan lain SNI diacu dalam Regulasi Teknis VOLUNTARY SNI yang telah diacu dalam Regulasi Teknis pemenuhannya menjadi wajib (mandatory) seperti halnya Regulasi Teknis tersebut 8

9 Kaidah Penerapan SNI SNI Ditetapkan badan pengelola standardisasi (BSN) Bersifat voluntary, sebagai referensi transaksi pasar diterapkan oleh pelaku usaha/asosiasi secara sukarela Atas dasar kebutuhan pelaku usaha Pembuktian penerapan SNI melalui sertifikasi dan akreditasi tanda kesesuaian sesuai Pedoman KAN , Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis Sertifikasi sebagai referensi jaminan, dan pengawasan pra-pasar Pengawasan pasar oleh pemerintah diberlakukan oleh regulator secara wajib SNI berkaitan dengan K3L dan/atau pertimbangan ekonomi Acuan pemberlakuan SNI secara wajib: PSN 301 Tahun 2011, Pedoman Pemberlakuan SNI secara Wajib Bersifat wajib untuk semua produk yang beredar di Indonesia (produk lokal maupun impor) Sertifikasi sebagai mekanisme pengawasan prapasar Pengawasan pasar dilakukan oleh pemerintah sistem penomoran NRP/ NPB (Permendag No.14/M-DAG/PER/3/ 2007) SNI aa-bbbb-cccc LSPr-AA-IDN SNI aa-bbbb-cccc LSPr-AA-IDN NRP xxx-yyy-zzzzzz SNI aa-bbbb-cccc LSPr-AA-IDN NPB xxx-yyy-zzzzzz 9

10 Jumlah SNI Aktif

11 Jumlah SNI Aktif

12 NATIONAL TECHNICAL COMMITTEE FOR SNI on Building Construction 12

13 NTC for SNI on Building Construction 1. NTC Building Construction Materials and Engineering 2. NTC Glass industry 3. NTC Ceramics industry 4. NTC Chemical Material for Construction 5. NTC General Requirements for Electrical Installations 6. NTC Electricity meter 7. NTC Energy Conservation 8. NTC Industrial Rubber and Plastics

14 List of SNI in Building Construction

15 1. SNI produced by NTC Building Construction Materials and Engineering Number Title ICS Status SNI Batu alam untuk bahan bangunan, Mutu dan cara uji N SNI 1727:2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung N dan struktur lain SNI Bangunan gedung, Pedoman mendirikan N SNI Kordinasi modular untuk bangunan rumah dan gedung, N Spesifikasi SNI Ukuran terpilih untuk bangunan rumah dan gedung, N Spesifikasi SNI Kapur untuk bahan bangunan, Mutu dan cara uji N SNI Bangunan kedokteran nuklir di rumah sakit, Tata cara N perencanaan dan perancangan SNI Bangunan radiologi di rumah sakit, Tata cara N perencanaan dan perancangan SNI Bangunan sederhana tahan angin, Tata cara perancangan N SNI Kayu untuk bangunan rumah dan gedung, Spesifikasi ukuran N

16 SNI Bangunan pengaman tepi jalan, Spesifikasi N SNI Tata cara pengerjaan lembaran asbes semen untuk N penutup atap pada bangunan rumah dan gedung SNI Tata cara pengerjaan lembaran asbes semen untuk dinding pada bangunan rumah dan gedung N SNI Tata cara perencanaan kepadatan bangunan lingkungan N rumah susun hunian SNI Tata cara penghitungan struktur beton untuk bangunan N gedung SNI Tata cara perencanaan teknik bangunan kolam renang N SNI SNI SNI SNI Bangunan rumah dan gedung. Tata cara perencanaan dinding struktur pasangan blok beton berongga bertulang Tata cara pemantauan gerakan horizontal batuan dan bangunan dengan alat inklinometer batuan dan bangunan. Bangunan rumah dan gedung, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup langit-langit Bangunan rumah dan gedung, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup atap N N N N SNI Mutu kayu bangunan N SNI Metode pengujian pembebanan lantai beton bertulang N pada bangunan bertingkat dengan beban air SNI Spesifikasi bahan bangunan untuk pencegahan bahaya N kebakaran pada bangunan rumah dan gedung SNI Metode pengujian proteksi kebakaran terhadap pintu N kebakaran pada bangunan SNI Spesifikasi umum sistem ventilasi mekanis dan sistem tata udara sebagai pengendali asap kebakaran dalam bangunan N

17 SNI Sistem pengendali asap kebakaran pada bangunan gedung N SNI SNI Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan sistem peringatan bahaya pada bangunan gedung N N SNI Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada N bangunan gedung SNI Spesifikasi umum sistem pengolahan udara sebagai N pengendali asap kebakaran dalam bangunan SNI Spesifikasi sistem pengolahan udara sentral sebagai N pengendali asap kebakaran dalam bangunan SNI Metode pengujian sifat penyalaan bahan bangunan N SNI Metode pengujian berat jenis batang kayu dan kayu N struktur bangunan SNI Tata cara perencanaan teknik bangunan stadion N SNI Tata cara perencanaan teknik bangunan gedung olah raga N SNI Tata cara perencanaan, pemasangan pemadam api ringan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung N

18 SNI 7394:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan N SNI 7395:2008 SNI 7507:2011 SNI 7511:2011 SNI 7829:2012 SNI 7830:2012 SNI 7832:2012 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Spesifikasi bangunan pelengkap unit instalasi pengolahan air Tata cara pemasangan pipa transmisi dan pipa distribusi serta bangunan pelintas pipa Standar bangunan pengambilan air baku untuk instalasi pengolahan air minum Tata cara pengendalian mutu bangunan untuk instalasi pengolahan air minum Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung N N N N N N SNI 7833:2012 SNI 7964:2014 Tata cara perancangan beton pracetak dan prategang untuk bangunan gedung Prosedur pembangunan Continuously Operating Reference Station (CORS) N N

19 SNI Spesifikasi tingkat bunyi dan waktu dengung dalam bangunan gedung dan perumahan (kriteria desain yang direkomendasikan) N SNI Keselamatan pada bangunan fasilitas pelayanan kesehatan N SNI 7392:2008 SNI 7393:2008 SNI SNI Tata cara perencanaan dan pelaksanaan bangunan gedung menggunakan panel jaring kawat baja tiga dimensi (PJKB- 3D) las pabrikan Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Spesifikasi sistem pengolahan udara di dapur dan ruang parkir sebagai pengendali asap kebakaran dalam bangunan Tata cara penanggulangan keadaan darurat untuk bangunan N N N N

20 Number Title Ics Status SNI 1726:2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung R(revision) SNI 1729:2015 Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural R SNI SNI SNI SNI 1739:2008 SNI 1740:2008 SNI 1741:2008 SNI SNI Tata cara perencanaan bangunan gedung sekolah menengah umum Tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung Tata cara perencanaan dan sistem proteksi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung Cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan keluar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung R R R R R R R R

21 SNI 2835:2008 SNI 2836:2008 SNI 2837:2008 SNI 2839:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumamahan Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langitlangit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan R R R R SNI 2847:2013 Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung R SNI SNI 3434:2008 SNI SNI SNI Tata cara pengawetan kayu untuk bangunan rumah dan gedung Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk bangunan gedung dan perumahan Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatis untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung R R R R R SNI Tata cara perencanaan bangunan MCK umum R

22 SNI 6897:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan R SNI 8153:2015 Sistem plambing pada bangunan gedung R SNI 2404:2015 Tata cara pengendalian serangan rayap tanah pada R bangunan rumah dan gedung prakonstruksi SNI 2405:2015 Tata cara pengendalian serangan rayap tanah pada bangunan rumah dan gedung paska konstruksi R

23 2. SNI produced by Glass industry Number Title ICS Status SNI ISO :2014 Kaca untuk bangunan Kaca coating Bagian 1: Cacat fisik (ISO : 2011, IDT) N (New, unrevised yet) SNI ISO :2014 Kaca untuk bangunan Kaca coating Bagian 2: Warna fasad (ISO : 2011, IDT) N SNI ISO :2011 Kaca untuk bangunan - Kaca berlapis dan kaca pengaman berlapis - Bagian 1: Definisi dan deskripsi komponen N SNI ISO :2011 Kaca untuk bangunan - Kaca berlapis dan kaca pengaman berlapis - Bagian 2: Kaca pengaman berlapis N SNI ISO :2011 Kaca untuk bangunan - Kaca berlapis dan kaca pengaman berlapis - Bagian 3: Kaca berlapis N SNI ISO :2011 Kaca untuk bangunan - Kaca berlapis dan kaca pengaman berlapis - Bagian 4: Metode uji ketahanan N SNI ISO :2014 Kaca untuk bangunan - Kaca isolasi - Bagian 1: Daya tahan segel tepi dengan uji iklim (ISO : 2008, IDT) N SNI ISO :2014 Kaca untuk bangunan Kaca isolasi Bagian 2: Uji pengkabutan kimia (ISO :2008, IDT) N SNI ISO :2014 Kaca untuk bangunan Kaca isolasi Bagian 3: Konsentrasi gas dan kebocoran gas (ISO :2010, IDT) N SNI ISO :2014 Kaca untuk bangunan Kaca isolasi Bagian 4: Metode uji untuk sifat fisik segel tepi (ISO : 2010, IDT) N

24 SNI SNI ISO 21690:2013 SNI ISO 21690:2013 SNI ISO 25537:2011 Kaca diperkuat secara panas untuk produk mebelair dan bangunan N Kaca untuk bangunan - Blok kaca - Spesifikasi dan metode uji N Kaca untuk bangunan - Blok kaca - Spesifikasi dan metode uji N Kaca untuk bangunan: Cermin kaca lembaran berlapis perak N SNI Kaca pengaman berlapis untuk bangunan dan mebelair R Number Title Ics Status SNI ISO :2011 Kaca untuk bangunan - Kaca berlapis dan kaca pengaman berlapis - Bagian 1: Definisi dan deskripsi komponen T (Translation) SNI ISO :2011 SNI ISO :2011 SNI ISO :2011 Kaca untuk bangunan - Kaca berlapis dan kaca pengaman berlapis - Bagian 2: Kaca pengaman berlapis T Kaca untuk bangunan - Kaca berlapis dan kaca pengaman berlapis - Bagian 3: Kaca berlapis T Kaca untuk bangunan - Kaca berlapis dan kaca pengaman berlapis - Bagian 4: Metode uji ketahanan T

25 3. SNI produced by NTC Ceramics industry Number Title ICS Status SNI Tandas jongkok jenis vitorus Cina N (New, unrevised yet) SNI Tandas duduk monoblok jenis vitorus Cina N

26 4. SNI produced by NTC Chemical Material for Construction Number Title ICS Status SNI Kapur untuk bahan bangunan, Mutu dan cara uji N (New, unrevised yet) SNI Serat asbes untuk bahan bangunan N SNI Spesifikasi kapur kembang untuk bahan bangunan N SNI SNI SNI Spesifikasi bahan bangunan - Bagian A: Bahan bangunan bukan logam Spesifikasi bahan bangunan - Bagian B: Bahan bangunan dari besi/baja Spesifikasi bahan bangunan - Bagian C: Bahan bangunan dari logam bukan besi N N N

27 5. SNI produced by NTC General Requirements for Electrical Installations Number Title ICS Status SNI IEC :2011 Instalasi listrik bangunan-bagian 7-703: Persyaratan untuk instalasi khusus atau lokasi-ruangan dan kabin N (New, unrevised yet) berisi pemanas sauna SNI IEC :2011 Instalasi listrik bangunan-bagian 7-710: Persyaratan N untuk instalasi khusus atau lokasi-tempat medis SNI IEC :2011 Instalasi listrik bangunan-bagian 7-711: Persyaratan untuk N instalasi khusus atau lokasi-pameran, pertunjukan dan stan SNI IEC :2011 Instalasi listrik bangunan-bagian 7-712: Persyaratan N untuk instalasi khusus atau lokasi-sistem penyedia tenaga fotovoltaik surya SNI IEC :2011 Instalasi listrik bangunan-bagian 7: Persyaratan untuk N instalasi khusus atau lokasi-seksi 713: furnitur SNI IEC :2011 Instalasi listrik bangunan-bagian 7-740: Persyaratan N untuk instalasi khusus atau lokasi-instalasi listrik sementara untuk struktur, perangkat hiburan dan stan pada pasar malam, taman hiburan dan sirkus SNI IEC :2011 Instalasi listrik bangunan-bagian 7:Persyaratan untuk N instalasi khusus atau lokasi-seksi 702: Kolam renang dan sejenisnya SNI Instalasi dan sambungan rumah/bangunan listrik pedesaan R (Revision)

28 6. SNI produced by NTC Electricity meter Number Title ICS Status SNI IEC :2011 Perlengkapan Meter Listrik (a.b) Persyaratan khusus Bagian 22: Meter elektromekanik untuk energi aktif (kelas 0,2 s dan 0,5 s) N (New, unrevised yet) SNI :2011 Perlengkapan Meter Listrik (A.B) - Persyaratan Khusus, N Bagian 21: Meter Statik untuk Energi Aktif (kelas 1 dan 2) Meter listrik Sistem pembayaran Bagian 41: N SNI IEC :2012 Spesifikasi transfer standar (STS) Protokol lapisan aplikasi untuk sistem pembawa token satu arah (IEC :2007, IDT) Perlengkapan Meter Listrik (A.B) Persyaratan Umum, N SNI IEC :2011 Pengujian dan Kondisi Pengujian Bagian 11: Perlengkapan meter Meter listrik - Pertukaran data untuk pembacaan meter, kendali N SNI IEC/TS :2013 tarif dan beban Bagian 41: Pertukaran data menggunakan jaringan area luas: Jaringan telepon publik dialihkan (PSTN) dengan protokol LINK+ Meter listrik Pertukaran data untuk pembacaan meter, N SNI IEC :2013 kendali beban dan tarif - Bagian 42 : Layanan lapisan fisik dan prosedur untuk pertukaran data asinkron berorientasi sambungan Perlengkapan Meter Listrik (a.b) Persyaratan khusus Bagian N SNI IEC : : Meter elektromekanik untuk energi aktif (kelas 0,2 s dan 0,5 s) Meter Listrik - Pertukaran data untuk pembacaan meter, N SNI IEC :2009 kendali beban dan tarif - Bagian 21: Pertukaran data lokal langsung Perlengkapan Meter Listrik (a.b) - Persyaratan umum, N SNI IEC :2009 pengujian dan kondisi pengujian - Bagian 21: Perlengkapan Kendali Beban dan Tarif

29 7. SNI produced by NTC Energy Conservation Number Title ICS Status SNI 6389:2011 Konservasi energi selubung bangunan pada bangunan gedung N (New, unrevised yet) Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan N SNI 6390:2011 Gedung SNI Tata cara perancangan konservasi energi pada bangunan gedung N

30 8. SNI produced by NTC Industrial Rubber and Plastics Number Title ICS Status SNI Spesifikasi pipa PVC bertekanan diameter ( ) mm untuk air bersih N (New, unrevised yet) SNI Spesifikasi karet spon siap pakai sebagai bahan pengisi siar muai pada perkerasan beton dan konstruksi bangunan N R (Revision) SNI Pipa PVC untuk saluran air minum

31 SNI yang Diberlakukan Secara Wajib

32 SNI tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung yang diberlakukan wajib oleh Kementerian Perindustrian No Nomor SNI Judul SNI Peraturan Pemberlakuan Status SNI 1 SNI Kaca lembaran Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 44/M-IND/PER/4/2011 Tanggal 15 April 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 4/M-IND/PER/1/2010 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Kaca Lembaran secara Wajib N (New, unrevised yet) 32

33 SNI tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung yang diberlakukan wajib oleh Kementerian Pekerjaan Umum No Nomor SNI Judul SNI Peraturan Pemberlakuan Status SNI 1 SNI SNI masih berlaku SNI SNI SNI SNI SNI SNI Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah Tata Cara Pemasangan Hidaran Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung Tata cara perencanaan beton dan struktur dinding bertulang untuk rumah dan gedung Tata cara penghitungan struktur beton untuk bangunan gedung Tata cara perencanaan dinding struktur pasangan blok beton berongga bertulang untuk bangunan rumah dan gedung 33 PERMEN Pekerjaan Umum No. 66/PRT/1993 tanggal 23 Oktober 1993 tentang Persyaratan Teknis Penyelenggaraan bangunan Industri Dalam Rangka Penanaman Modal PERMEN Pekerjaan Umum No. 66/PRT/1993 tanggal 23 Oktober 1993 tentang Persyaratan Teknis Penyelenggaraan bangunan Industri Dalam Rangka Penanaman Modal 2 PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan SNI masih berlaku SNI telah direvisi menjadi SNI 1726:2012 (SK No. 220/KEP/BSN/12/2012) SNI telah direvisi menjadi SNI 1727:2013 (SK No. 297/KEP/BSN/12/2013) SNI masih berlaku SNI telah direvisi menjadi SNI 2847:2013 (SK No. 297/KEP/BSN/12/2013) SNI masih berlaku

34 SNI tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung yang diberlakukan wajib oleh Kementerian Pekerjaan Umum No Nomor SNI Judul SNI Peraturan Pemberlakuan Status SNI 8 SNI SNI SNI SNI Tata cara pengadukan pengecoran beton Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal Tata cara rencana pembuatan campuran beton ringan dengan agregat ringan Tata cara perencanaan bangunan baja untuk gedung SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI telah direvisi menjadi SNI 1729:2015 (SK No.81/KEP/BSN/3/2015) 12 SNI SNI SNI Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung Tata cara perencanaan struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung Tata cara pemasangan sistem hidran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung SNI telah direvisi menjadi SNI 2407:2008 (SK No. 110/KEP/BSN/12/2008) SNI telah direvisi menjadi SNI 6197:2011 (SK No. 215/KEP/BSN/2011) SNI telah direvisi menjadi SNI 6390:2011 (SK No. 215/KEP/BSN/2011) 34

35 SNI tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung yang diberlakukan wajib oleh Kementerian Pekerjaan Umum No Nomor SNI Judul SNI Peraturan Pemberlakuan Status SNI 15 SNI Tata cara dasar koordinasi modular untuk perancangan bangunan rumah dan gedung 16 SNI Tata cara perencanaan dan perancangan bangunan kedokteran nuklir di rumah sakit 17 SNI Tata cara perencanaan dan perancangan bangunan radiologi di rumah sakit 18 SNI Tata cara perancangan bangunan sederhana tahan angin 19 SNI Tata cara pencegahan rayap pada pembuatan bangunan rumah dan gedung 20 SNI Tata cara penanggulangan rayap pada bangunan rumah dan gedung dengan termitisida 21 SNI Tegangan standar 35 SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI telah direvisi menjadi SNI 2404:2015 (SK No.124/KEP/BSN/5/2015) SNI telah direvisi menjadi SNI 2405:2015 (SK No.124/KEP/BSN/5/2015) SNI telah direvisi menjadi SNI (SK No. 09/KEP/BSN/03/2003)

36 SNI tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung yang diberlakukan wajib oleh Kementerian Pekerjaan Umum No Nomor SNI Judul SNI Peraturan Pemberlakuan Status SNI 22 SNI SNI SNI SNI SNI SNI SNI Tata cara perencanaan sistem proteksi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung Sistem pasokan daya listrik darurat dan siaga Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik untuk untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung Sistem pengendalian asap kebakaran pada bangunan gedung Sistem manajemen asap dalam mal, atrium, dan ruangan bervolume besar 36 SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku

37 SNI tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung yang diberlakukan wajib oleh Kementerian Pekerjaan Umum No Nomor SNI Judul SNI Peraturan Pemberlakuan Status SNI 29 SNI Prosedur audit energy pada bangunan gedung PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan SNI telah direvisi menjadi SNI 6196:2011 (SK No. 30 SNI SNI SNI SNI SNI SNI Konservasi energy selubung bangunan pada bangunan gedung Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan sistem peringatan bahaya pada bangunan gedung Sistem proteksi petir pada bangunan gedung Sistem pasokan daya listrik darurat menggunakan energy tersimpan Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan 215/KEP/BSN/2011) SNI telah direvisi menjadi SNI 6389:2011 (SK No. 215/KEP/BSN/2011) SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku 37

38 SNI tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung yang diberlakukan wajib oleh Kementerian Pekerjaan Umum No Nomor SNI Judul SNI Peraturan Pemberlakuan Status SNI 36 SNI Sistem Plambing 2000 PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan SNI masih berlaku 37 SNI SNI SNI SNI SNI SNI Tata cara perencanaan tangki septik dengan sistem resapan Spesifikasi dan pemasangan perangkap bau Keselamatan pada bangunan fasilitas pelayanan kesehatan Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan Spesifikasi sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku 38

39 SNI tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung yang diberlakukan wajib oleh Kementerian Pekerjaan Umum No Nomor SNI Judul SNI Peraturan Pemberlakuan Status SNI 43 SNI SNI SNI SNI Tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan keluar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung Tata cara perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung (lif) Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan 47 SNI 2835:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan 48 SNI 2836:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan 49 SNI 7394:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan 3 PERMEN PU No. 06/PRT/M/2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan 4 Surat Edaran Nomor 07/SE/M/2008 tanggal 30 Mei 2008 Perihal pemberlakuan standar, manual Harga satuan Pekerjaan Konstruksi bangunan Gedung dan Perumahan Surat Edaran Nomor 07/SE/M/2008 tanggal 30 Mei 2008 Perihal pemberlakuan standar, manual Harga satuan Pekerjaan Konstruksi bangunan Gedung dan Perumahan Surat Edaran Nomor 07/SE/M/2008 tanggal 30 Mei 2008 Perihal pemberlakuan standar, manual Harga satuan Pekerjaan Konstruksi bangunan Gedung dan Perumahan SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI masih berlaku SNI 2835:2008 masih berlaku SNI 2836:2008 masih berlaku SNI 7394:2008 masih berlaku 39

40 SNI tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung yang diberlakukan wajib oleh Kementerian Pekerjaan Umum No Nomor SNI Judul SNI Peraturan Pemberlakuan Status SNI 50 SNI 6897:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan 51 SNI 2837:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan 52 SNI 3434:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan 53 SNI 7395:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan 54 SNI 2839:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan 55 SNI 7393:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Surat Edaran Nomor 07/SE/M/2008 tanggal 30 Mei 2008 Perihal pemberlakuan standar, manual Harga satuan Pekerjaan Konstruksi bangunan Gedung dan Perumahan Surat Edaran Nomor 07/SE/M/2008 tanggal 30 Mei 2008 Perihal pemberlakuan standar, manual Harga satuan Pekerjaan Konstruksi bangunan Gedung dan Perumahan Surat Edaran Nomor 07/SE/M/2008 tanggal 30 Mei 2008 Perihal pemberlakuan standar, manual Harga satuan Pekerjaan Konstruksi bangunan Gedung dan Perumahan Surat Edaran Nomor 07/SE/M/2008 tanggal 30 Mei 2008 Perihal pemberlakuan standar, manual Harga satuan Pekerjaan Konstruksi bangunan Gedung dan Perumahan Surat Edaran Nomor 07/SE/M/2008 tanggal 30 Mei 2008 Perihal pemberlakuan standar, manual Harga satuan Pekerjaan Konstruksi bangunan Gedung dan Perumahan Surat Edaran Nomor 07/SE/M/2008 tanggal 30 Mei 2008 Perihal pemberlakuan standar, manual Harga satuan Pekerjaan Konstruksi bangunan Gedung dan Perumahan SNI 6897:2008 masih berlaku SNI 2837:2008 masih berlaku SNI 3434:2008 masih berlaku SNI 7395:2008 masih berlaku SNI 2839:2008 masih berlaku SNI 7393:2008 masih berlaku 40

41 41

OLEH: METRAWINDA TUNUS Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN. Jakarta, 21 Mei 214

OLEH: METRAWINDA TUNUS Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN. Jakarta, 21 Mei 214 OLEH: METRAWINDA TUNUS Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN Jakarta, 21 Mei 214 TUJUAN STANDARDISASI NASIONAL Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja

Lebih terperinci

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL DAFTAR (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL No. Judul Standar Nomor Standar Ruang Lingkup D Pemukiman (Cipta Karya) 2. Keselamatan & Kenyamanan Metoda Uji 1. Metode Pengujian Jalar

Lebih terperinci

PERATURAN BANGUNAN /BUILDING REGULATION

PERATURAN BANGUNAN /BUILDING REGULATION PERATURAN BANGUNAN /BUILDING REGULATION. PERATURAN BANGUNAN NASIONAL NATIONAL BUILDING REGULATION. UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2002 BANGUNAN GEDUNG.. KEPUTUSAN MENTERI PU NO 441/KPTS/1998 PERSYARATAN TEKNIS

Lebih terperinci

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I Pertemuan ke-12 Materi Perkuliahan : Sistem penanggulangan bahaya kebakaran 1 (Sistem deteksi kebakaran, fire alarm, fire escape) SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan

Lebih terperinci

Spesifikasi bangunan pelengkap unit instalasi pengolahan air

Spesifikasi bangunan pelengkap unit instalasi pengolahan air Standar Nasional Indonesia ICS 91.140.60 Spesifikasi bangunan pelengkap unit instalasi pengolahan air Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi.. i Prakata ii Pendahuluan.iii 1 Ruang lingkup..

Lebih terperinci

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang memadai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jalur evakuasi darurat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa bencana kebakaran

Lebih terperinci

Ketentuan gudang komoditi pertanian

Ketentuan gudang komoditi pertanian Standar Nasional Indonesia Ketentuan gudang komoditi pertanian ICS 03.080.99 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar Isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Istilah dan definisi...1 3 Persyaratan

Lebih terperinci

DAFTAR PENETAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TAHUN 2008

DAFTAR PENETAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TAHUN 2008 DAFTAR PENETAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TAHUN 2008 No. Nomor SNI Judul Standar Nasional Indonesia NOMOR: 95/KEP/BSN/9/2008 TANGGAL 25 SEPTEMBER 2008 1. SNI 7393:2008 satuan pekerjaan besi dan alumunium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang konstruksi memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan prasarana yang diperlukan dalam mempertahankan dan mengembangkan peradaban manusia. Di era globalisasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 110KEP/BSN/ 12/2008 /12/2005 TENTANG PENETAPAN 52 (LIMA PULUH DUA) STANDAR NASIONAL INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 110KEP/BSN/ 12/2008 /12/2005 TENTANG PENETAPAN 52 (LIMA PULUH DUA) STANDAR NASIONAL INDONESIA KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 110KEP/BSN/ 12/2008 /12/2005 TENTANG PENETAPAN 52 (LIMA PULUH DUA) STANDAR NASIONAL INDONESIA KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran. LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN Pencegahan Kebakaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia konstruksi di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini, di berbagai tempat dibangun gedung-gedung betingkat, jembatan layang, jalan, dan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Audit Keselamatan Kebakaran Gedung PT. X Jakarta Tahun 2009 DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA Data Umum Gedung a. Nama bangunan : b. Alamat

Lebih terperinci

Syarat Bangunan Gedung

Syarat Bangunan Gedung Syarat Bangunan Gedung http://www.imland.co.id I. PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia sedang giatnya melaksanakan kegiatan pembangunan, karena hal tersebut merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran LAMPIRAN Sistem proteksi pasif terdiri dari : Ketahanan Api dan Stabilitas Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran sehingga pada saat terjadi kebakaran pengguna gedung

Lebih terperinci

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 03/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2007 TANGGAL : 9 JULI 2007 PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP 1. Ruang lingkup

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut. BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Klasifikasi Gedung dan Risiko Kebakaran Proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.

Lebih terperinci

WALI KOTA BALIKPAPAN, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

WALI KOTA BALIKPAPAN, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang

Lebih terperinci

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Research Institute for Human Settlements) http://puskim.pu.go.id BA DAN PENELITIAN DAN PENGEM BANGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PETA LOKASI SELAYANG PANDANG

Lebih terperinci

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui Teknik Perpipaan Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan slang kebakaran. Sistem ini terdiri

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KONSTRUKSI

PENGGUNAAN STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KONSTRUKSI PENGGUNAAN STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KONSTRUKSI oleh BADAN LITBANG DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Disusun dalam rangka Konsolidasi Perumusan Standar Bahan Konstruksi Bangunan

Lebih terperinci

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-80: Persyaratan khusus untuk kipas angin

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-80: Persyaratan khusus untuk kipas angin SNI IEC 60335-2-80:2009 Standar Nasional Indonesia Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-80: Persyaratan khusus untuk kipas angin (IEC 60335-2-80 (2005-11), IDT) ICS 13.120 Badan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hotel UNY yang beralamat di Jl Karangmalang Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta. Lokasi Hotel UNY dapat dikatakan sangat strategis

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Dasar dari perancangan Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat ini disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DI KABUPATEN KENDAL

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DI KABUPATEN KENDAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SNI DALAM MENDUKUNG SMART CITY DI INDONESIA. Makassar, 24 Oktober 2017 Badan Standardisasi Nasional

PENGEMBANGAN SNI DALAM MENDUKUNG SMART CITY DI INDONESIA. Makassar, 24 Oktober 2017 Badan Standardisasi Nasional PENGEMBANGAN SNI DALAM MENDUKUNG SMART CITY DI INDONESIA Makassar, 24 Oktober 2017 Badan Standardisasi Nasional Latar Belakang Gerakan Menuju 100 Smart City Jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti kegiatan 5. Pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti kegiatan 5. Pelaksanaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelaksanaan Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti kegiatan 5. Pelaksanaan juga dapat diartikan sebagai suatu rencana realistis, praktis dan pragmatis yang telah

Lebih terperinci

- Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko - Mencegah kecelakaan dan cidera, dan - Memelihara kondisi aman

- Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko - Mencegah kecelakaan dan cidera, dan - Memelihara kondisi aman PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal waktu, tempat atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di sana-sini masih banyak terjadi.

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode

Lebih terperinci

Pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung

Pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung Pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung 1 Ruang lingkup Pedoman ini mencakup langkah-langkah pemeriksaan keselamatan bangunan terhadap bahaya kebakaran yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION STANDAR APAR MENURUT NFPA 10/ No. Per 04/Men/1980 Terdapat APAR yang sesuai dengan jenis kebakaran Tedapat label penempatan APAR Penempatan APAR mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah digunakan pada saat

Lebih terperinci

BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG 1 BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode

Lebih terperinci

Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung Standar Nasional Indonesia Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung ICS 13.220.50; 91.100.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...

Lebih terperinci

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA SEDERHANA TIDAK SEDERHANA KHUSUS A PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Jarak Antar Bangunan minimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan terhadap energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang saat ini sedang berada dalam tren positif. Listrik merupakan salah

Lebih terperinci

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pusat aktivitas dari penduduk, oleh karena itu kelangsungan dan kelestarian kota

BAB I PENDAHULUAN. pusat aktivitas dari penduduk, oleh karena itu kelangsungan dan kelestarian kota 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota dalam konsep umum adalah wilayah atau ruang terbangun yang didominasi jenis penggunaan tanah nonpertanian dengan jumlah penduduk dan intensitas penggunaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI TERHADAP KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung Standar Nasional Indonesia Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung ICS 13.220.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi i Daftar

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI Page 1 of 5 www.sertifikasi.biz DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI L ampiran Peraturan LPJK Nomor 2 Tahun 2014 A. KLASIFIKASI USAHA BERSIFAT UMUM Sub-bidang, bagian Sub-bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Terbuka Hijau di Jakarta Jakarta adalah ibukota negara republik Indonesia yang memiliki luas sekitar 661,52 km 2 (Anonim, 2011). Semakin banyaknya jumlah penduduk maka

Lebih terperinci

DAFTAR SNI YANG DIBERLAKUKAN WAJIB

DAFTAR SNI YANG DIBERLAKUKAN WAJIB DAFTAR SNI YANG DIKAN WAJIB PANGAN Gula Kristal Putih Kakao Bubuk Kopi Instan Tepung terigu ELEKTRONIK Kabel Stop kontak Baterai Primer Kipas Angin Lemari Pendingin KONSTRUKSI OTOMOTIF TEKSTIL Zat warna

Lebih terperinci

Tata cara perencanaan sistem protekasi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.

Tata cara perencanaan sistem protekasi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. Tata cara perencanaan sistem protekasi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. 1. Ruang lingkup. 1.1. Standar ini ditujukan untuk mengamankan dan menyelamatkan jiwa, harta

Lebih terperinci

Kebijakan Penerapan Standar Pedoman dan Manual Sekretariat Komite Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

Kebijakan Penerapan Standar Pedoman dan Manual Sekretariat Komite Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil 1 Kebijakan Penerapan Standar Pedoman dan Manual Sekretariat Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG BANGUNAN GEDUNG BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Lebih terperinci

Perencanaan rumah maisonet

Perencanaan rumah maisonet Perencanaan rumah maisonet Pd-T-01-2005-C 1 Ruang lingkup Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan rumah maisonet, sebagai arahan desain dan spesifikasi teknis yang diperuntukkan bagi para

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga

BAB 1 : PENDAHULUAN. potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahaya kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga penjalaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Secara filosofi, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan jasmani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang sangat populer hingga saat ini, beton telah dipakai secara luas sebagai bahan konstruksi baik pada konstruki skala

Lebih terperinci

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Kepada Yth. Bupati Pati Cq. Kepala Dinas di Pati FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Pemohon

Lebih terperinci

Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa

Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa Standar Nasional Indonesia Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa ICS 13.120; 23.080; 97.180 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.844, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BATAN. Unit Kerja. Rinvian Tugas. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

Tata cara perencanaan bangunan MCK umum

Tata cara perencanaan bangunan MCK umum Standar Nasional Indonesia Tata cara perencanaan bangunan MCK umum ICS 27.180 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Halaman Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Beberapa penelitian yang terkait dengan kebakaran gedung diantaranya. Pertama penelitian oleh Erna Kurniawati pada tahun 2012 yang berjudul Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran pada

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

128 Universitas Indonesia

128 Universitas Indonesia BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (KBBI, 2005:854).

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON 7.1 Uraian Umum Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton banyak mengalami perkembangan,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar

Lebih terperinci

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 901 K/30/MEM/2003 TANGGAL 30 JUNI 2003 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA 04-6292.2.80-2003 MENGENAI PERANTI LISTRIK UNTUK RUMAH TANGGA

Lebih terperinci

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa Standar Nasional Indonesia Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa (IEC 60335-2-41 (2005-06), IDT) ICS 13.120; 97.180; 23.080 Badan Standardisasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG BANGUNAN GEDUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG BANGUNAN GEDUNG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 16 TAHUN 2012 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 16 TAHUN 2012 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 16 TAHUN 2012 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : a. bahwa untuk menghindari

Lebih terperinci

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG TATACARA REGISTRASI

Lebih terperinci

Selain sistem springkler, BSN juga membuat peraturan untuk penanggulangan kebakaran gedung (building fire fighting system), diantaranya :

Selain sistem springkler, BSN juga membuat peraturan untuk penanggulangan kebakaran gedung (building fire fighting system), diantaranya : 1. Sistem Sprinkler Di era sekarang, dimana semakin banyaknya bangunan-bangunan pencakar langit dan semakin mdern-nya bangunan yang didirikan, sistem penanggulangan kebakaran memegang peranan penting pada

Lebih terperinci

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran Gedung

BAB III LANDASAN TEORI. A. Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran Gedung A III LANDASAN TEORI A. Evaluasi Sistem Proteksi ebakaran Gedung Evaluasi terhadap sistem proteksi kebakaran dapat dilakukan dengan menggunakan suatu jenis pedoman. Salah satu pedoman yang bisa dipakai

Lebih terperinci

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman Standar Nasional Indonesia Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman ICS 91.060.40 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan...

Lebih terperinci

Laboratorium Pengujian Bidang Struktur dan Konstruksi Bangunan

Laboratorium Pengujian Bidang Struktur dan Konstruksi Bangunan WAKTU PELAYANAN 1. Laboratorium Pengujian Bidang Struktur dan Konstruksi Bangunan Tanggal Revisi : 08 Desember 201 Bahan atau Produk yang Diuji Jenis Pengujian atau Sifat-sifat yang diukur (Hari Kerja)

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2015... TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN A. UMUM Kebakaran senantiasa menimbulkan hal-hal yang tidak

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1.Konsep Dasar Konsep dasar pada bangunan baru ini adalah dengan pendekatan arsitektur kontekstual, dimana desain perancangannya tidak lepas dari bangunan eksisting yang ada.

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA 1. LATAR BELAKANG Kota Langsa yang merupakan kota madya hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN

SILABUS MATA PELAJARAN SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK Mata Pelajaran : Bangunan Kelas /Semester : X/1 dan 2 Kompetensi Inti KI 1 KI 2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya : Menghayati dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI T-12-2002 RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan persiapan DEPATEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DAN RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENERAPAN STANDAR BIDANG BIDANG PEKERJAAN UMUM KHUSUSNYA BIDANG KE-CIPTA KARYA-AN

KEBIJAKAN PENERAPAN STANDAR BIDANG BIDANG PEKERJAAN UMUM KHUSUSNYA BIDANG KE-CIPTA KARYA-AN KEBIJAKAN PENERAPAN STANDAR BIDANG BIDANG PEKERJAAN UMUM KHUSUSNYA BIDANG KE-CIPTA KARYA-AN Disampaikan oleh: Sekretariat Badan Litbang PU 1 S INFRASTRUKTUR YANG HANDAL urvey I D C O nvestigation esign

Lebih terperinci

Plumbing class PLUMBING. Sistem plambing. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran 16/02/2011 RE

Plumbing class PLUMBING. Sistem plambing. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran 16/02/2011 RE PLUMBING Welcome Students! t Lecture Note 1 RE 091307 class Apa itu plambing? Apa yang dipelajari di kuliah ini? Tugas besar perencanaan sistem plambing? Department of Environmental Engineering ITS 1 Department

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit) Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit) Pertanyaan : 1. Apakah RSUP H Adam Malik mempunyai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Perancangan Asrama Mahasiswa Universitas Mercu Buana ini diharapkan dapat menjadi hunian asrama yang nyaman aman dan mudah dijangkau bagi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA Menimbang : DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA 1. Bahwa penanggulangan kebakaran

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI LAMPIRAN 2a DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI A. KLASIFIKASI USAHA BERSIFAT UMUM KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 02 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013

Lebih terperinci

STANDAR INDUSTRI HIJAU

STANDAR INDUSTRI HIJAU Kementerian Perindustrian-Republik Indonesia Medan, 23 Februari 2017 OVERVIEW STANDAR INDUSTRI HIJAU Misi, Konsep dan Tujuan Pengembangan Industri Global Visi: Mengembangan Industri yang berkelanjutan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian

Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian GREEN CHILLER POLICY IN INDUSTRIAL SECTOR Disampaikan pada: EBTKE CONEX Jakarta Convention Center 21 Agustus 2015 Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Badan Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran BAB IV Bab IV Hasil dan Analisis HASIL DAN ANALISIS 4.1. Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran Sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran merupakan suatu kombinasi dari berbagai sistem untuk

Lebih terperinci

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION BASEMENT OF WATER TANK WRT-14-075 oleh: BAMBANG JOKO SUTONO UNIVERSITAS BALIKPAPAN Jl. Pupuk kel.gn.bahagia (BALIKPAPAN) (2014) ABSTRAK Rumah merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Revisi SNI 03-1739-1989 isi isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Peralatan uji...2 5 Ukuran dan jumlah benda uji...2 6 Prosedur pengujian...4 7 Hasil

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding ICS 91.080.30 Badan Standardisasi Nasional BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV

Lebih terperinci

Unit penghasil biogas dengan tangki pencerna (digester) tipe kubah tetap dari beton

Unit penghasil biogas dengan tangki pencerna (digester) tipe kubah tetap dari beton Standar Nasional Indonesia Unit penghasil biogas dengan tangki pencerna (digester) tipe kubah tetap dari beton ICS 27.190 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang

Lebih terperinci