PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEDERAJAD DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG
|
|
- Suhendra Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL PENGABDIAN PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEDERAJAD DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG Disusun Oleh: Drs. Wawan Setiawan, MM Tri Mulyani, S.Pd, SH, MH Surat Perjanjian Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor: /USM.H8/L/2014 UNIVERSITAS SEMARANG SEMARANG
2 PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEDERAJAD DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG Wawan Setiawan dan Tri Mulyani Dosen Universitas Semarang RINGKASAN Pentingnya keprofesionalan Guru dan Dosen pada jenjang pendidikan berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Kebijakan lain dalam pendidikan bagi tenaga pendidik adalah dikaitkanya promosi kenaikan pangkat/jabatan dengan prestasi kerja yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang berada dalam bidang kegiatan diantaranya adalah 1). Pendidikan, 2). Proses pembelajaran, 3). Pengembangan profesi dan 4). Penunjang proses pembelajaran. Untuk memberikan penghargaan secara lebih adil dan profesionalisme, berdasakan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 84/1993 dan Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Kepala BAKN No.0433/P/1993 serta Nomor 25 Tahun 1993, maka tenaga pendidik dalam mengembangkan karirnya harus mampu melakukan keempat kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsinya tersebut dengan baik. Sebagai imbalanya, maka akan diberikan angka kredit yang salah satu fungsinya dapat digunnakan sebagai persyaratan peningkatan karir, di mana dikatakan dalam SK MENPAN No.26/MEMPAN/1989 bahwa kenaikan pangkat ditempuh melalui kenaikan pangkat structural dan fungsional, yang menuntut tenaga pendidik mengembangkan profesinya dengan mendapatkan angka kredit dengan berbagai hal, diantaranya dengan melaksanakan kegiatan karya tulis/karya ilmiah. Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru Sekolah Menengah Pertama Dan Sekolah Menengah Atas/Sederajat diharapkan dapat memberikan pemahaman dan juga kemampuan dalam membuat karya ilmiah yang akan berdampak pada termotivasinya para tenaga pendidik untuk menulis karya ilmiah dan mampu meningkatkan mutu pendidikan khususnya profesionalisme tenaga pendidik. Tujuan dari Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru Sekolah Menengah Pertama Dan Sekolah Menengah Atas/Sederajat, diantaranya: 1. Meningkatkan motivasi/kemauan Guru menulis makalah, artikel konseptual dan artikel hasil penelitian 2. Meningkatkan pemahaman Guru dalam menulis karya ilmiah tersebut, yang meliputi pemahaman mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topic dan judul, menyusun kerangka tulisan (outline), mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan mengonsep tulisan serta menulis ilmiah dan menyunting. 3. Meningkatkan kemampuan Guru dalam menulis karya ilmiah yang meliputi kemampuan mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik, mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan dan mengonsep tulisan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Kecamatan Mijen Kota Semarang, tepatnya di MTs. Asy Syarifah, dengan keseluruhan peserta pelatihan sebanyak 25 orang, yang merupakan akumulasi perwakilan Guru dari setiap Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas/Sederajat Se-Kecamatan Mijen Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan pelatihan dan pembimbingan untuk menerapkan hasil pelatihan (dalam praktek simulasi). Berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan, ternyata kemampuan pengetahuan tentang karya ilmiah dan proses pembuatannya yang semula dianggap kurang bermanfaat oleh 16 orang peserta atau 64% berubah menjadi 32% bermanfaat dan 68% sangat bermanfaat dan kemampuan mengidentifikasi, memilih dan menentukan topic judul yang tadinya kurang dimiliki oleh peserta dan menyatakan kurang penting oleh sebanyak 16 orang atau 64% peserta, drastis berubah menjadi 100% bermanfaat dan bahkan sangat bermanfaat. SUMMARY The importance of professionalism Teachers and Lecturers in education based on Law No. 14 of 2005 is evidenced by certificates educators. Other policies in education for educators is the promotion and advancement dikaitkanya / office with work performance in accordance with the duties and functions that are in the field of activity of which is 1). Education, 2). Learning process, 3). Professional development and 4). Supporting the learning process. To provide a more fair awards and professionalism, Based on the Decree of the Minister of State for Administrative Reform No. Decree 84/1993 and with the Minister of Education and Culture and Head BAKN No.0433 / P / 1993 and No. 25 of 1993, the educators in developing his career to be able to do these four activities that becomes the duties and functions well. As imbalanya, it will be given a credit score that one function can digunnakan as career advancement requirements, where it is said in MENPAN Decree No.26 / effective / 1989 that promoted pursued through the promotion of structural and functional, which requires educators to develop the profession with obtain credit score with a variety of ways, such as by conducting writing / scientific papers. Scientific Writing Training For Teachers And Schools Secondary Schools SMA / equivalent is expected to provide insight and also the ability to make scientific work that will have an impact on teachers are motivated to write scientific papers and is able to improve the quality of education, especially professional educators. The purpose of Scientific Writing Training For Teachers And Schools Secondary Schools SMA / equivalent, including: 1. Increase motivation / willingness Teacher writing papers, articles conceptual and research articles 2. Increase understanding of Teachers in writing scientific papers, which includes understanding identifying, selecting and formulating topics and titles, making a framework for writing (outline), collects writing materials, organize, and conceptualize writing and scientific writing and editing. 3. Improve the ability of teachers to write scientific papers which include the ability to identify, select and formulate the topic, collects writing materials, organize and conceptualize writing. Community service was held in the District Mijen Semarang, precisely in MTs. Ash Syarifah, with overall trainees of 25 people, which is an accumulation of teacher representatives from each junior high school or high school / equivalent Se-Mijen District of Semarang. The method used in this devotion is the training and mentoring to apply the training (in practice simulation). Based on the evaluation carried out, it was the ability of knowledge about scientific work and original manufacturing process is considered less useful by 16 participants, or 64% changed to 32% and 68% beneficial very beneficial and the ability to identify, select and determine the topic title was not fully participants and expressed less important by as many as 16 people or 64% of participants, a drastic change to 100% useful and even very useful. 2
3 Analisa situasi Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dengan diberlakukannya Undang- Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional mengisyaratkan adanya kebutuhan pendidikan yang berkualitas, dengan harapan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dapat menunjang tercapainya tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu kunci dalam pencapaian pendidikan yang berkualitas adalah guru. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk hal tersebut guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Disamping hal tersebut guru juga wajib meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Sesuai dengan pasal 2 UU 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Kebijakan penting lainnya dalam pendidikan khususnya bagi guru atau tenaga pendidik adalah dikaitkannya promosi kenaikan pangkat/jabatan guru dengan prestasi kerja. Prestasi kerja tersebut, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berada dalam bidang kegiatannya: (1) pendidikan, (2) proses pembelajaran, (3) pengembangan profesi dan (4) penunjang proses pembelajaran. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, serta Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan kebudayaan dan Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993, nomor 25 tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, pada prinsipnya bertujuan untuk membina karier kepangkatan dan profesionalisme guru dan dosen. Kebijakan itu di antaranya mewajibkan guru untuk melakukan keempat kegiatan yang menjadi bidang tugasnya, dan hanya bagi mereka yang berhasil melakukan kegiatan dengan baik diberikan angka kredit. Selanjutnya angka kredit itu dipakai sebagai salah satu persyaratan peningkatan karir. Penggunaan angka kredit sebagai salah satu persyaratan seleksi peningkatan karir, bertujuan memberikan penghargaan secara lebih adil dan lebih professional terhadap kenaikan pangkat yang merupakan pengakuan profesi, serta kemudian memberikan peningkatan kesejahteraannya. 3
4 Dengan terbitnya SK MENPAN No.26/MENPAN/1989 tentang angka kredit bagi jabatan guru, maka berarti kenaikan pangkat guru atau Guru tidak lagi melalui jalur kenaikan pangkat reguler melainkan harus melalui kenaikan pangkat pilihan yaitu kenaikan pangkat struktural dan fungsional setiap 2 (dua) tahun. Hal ini menuntut guru dan Guru harus berusaha mengembangkan dalam melakukan berbagai kegiatan agar memperoleh angka kredit yaitu pengembangan profesi. Pengembangan profesi dilakukan dengan berbagai hal diantaranya dengan melaksanakan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan. Terutama bagi guru dan Guru pembina (golongan IV/a) agar dapat menduduki jabatan guru pembina tingkat I (golongan IV/b), melaksanakan kegaiatn tersebut merupak keharusan (Juknis Pelaksanaan Angka Kredit Bagi Jabatan Guru, dikutip dari Kepmendikbud No.02/O/1995: 44-45). Hal inilah yang menyebabkan masih banyak guru yang hanya berhenti pada golongan IV/a. Terlebih lagi bagi guru dan kepala SD, kegiatan penulisan karya ilmiah masih merupakan suatu momok. Terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan kebijakan pengumpulan angka kredit, di antaranya adalah : (a) Pengumpulan angka kredit untuk memenuhi persyaratan kenaikan dari golongan IIIa sampai dengan golongan IVa, relatif mudah diperoleh. Hal ini karena, pada jenjang tersebut, angka kredit dikumpulkan hanya dari tiga macam bidang kegiatan guru, yakni (1) pendidikan, (2) proses pembelajaran, dan (3) penunjang proses pembelajaran. Sedangkan angka kredit dari bidang pengembangan profesi, belum merupakan persyaratan wajib. Akibat dari longgarnya proses kenaikan pangkat dari golongan IIIa ke IVa tersebut, tujuannya untuk dapat memberikan penghargaan secara lebih adil dan lebih profesional terhadap peningkatan karir, kurang dapat dicapai secara optimal. Longgarnya seleksi peningkatan karir menyulitkan untuk membedakan antara mereka yang berpretasi dan kurang atau tidak berprestasi. Lama kerja pada jenjang kepangkatan, lebih memberikan urunan yang siginifikan pada kenaikan pangkat. Kebijakan tersebut seolah-olah merupakan kebijakan kenaikan pangkat yang mengacu pada lamanya waktu kerja, dan kurang mampu memberikan evaluasi pada kinerja professional. (b) Permasalahan kedua, berbeda dan bahkan bertolak belakang dengan keadaan di atas. Persyaratan kenaikan dari golongan IVa ke atas relatif sangat sulit. Permasalahannya terjadi, karena untuk kenaikan pangkat golongan IVa ke atas diwajibkan adanya pengumpulan angka kredit dari unsur Kegiatan Pengembangan Profesi. Angka kredit kegiatan pengembangan profesi berdasar aturan yang berlaku saat ini dapat dikumpulkan dari kegiatan : (1) menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI), (2) menemukan Teknologi Tepat Guna, (3) membuat alat peraga/bimbingan, (4) menciptakan karya seni dan (5) mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum. Sayangnya, karena petunjuk teknis untuk kegiatan nomor 2 sampai dengan nomor 5 belum terlalu operasional, menjadikan sebagian terbesar guru dan Guru menggunakan kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebagai kegiatan pengembangan profesi. Sementara itu, tidak sedikit guru dan Guru yang merasa kurang mampu melaksanakan kegiatan pengembangan profesinya (yang dalam hal ini membuat KTI) sehingga menjadikan mereka enggan, tidak mau, dan bahkan apatis terhadap pengusulan kenaikan golongannya. Terlebih lagi dengan adanya fakta bahwa (a) banyaknya KTI yang diajukan dikembalikan karena salah atau belum dapat dinilai, (b) kenaikan pangkat/golongannya belum memberikan 4
5 peningkatkan kesejahteraan yang signifikannya, (c) proses kenaikan pangkat sebelumnya dari golongan IIIa ke IVa yang relatif lancar, menjadikan kesulitan memperoleh angka kredit dari kegiatan pengembangan profesi, sebagai hambatan yang merisaukan. Namun, dalam kenyataannya kemauan dan kemampuan guru dan Guru menulis karya ilmiah masih perlu dibina. Menurut Suyanto (2009: 23) saat ini sekitar guru yang berpangkat IV/a masih mengalami kesulitan untuk kenaikan pangkat berikutnya karena adanya persyaratan menulis karya ilmiah. Memperkuat fakta tersebut, Suryana (2004: 71) mengatakan bahwa bagi segenap guru yang telah mencoba melengkapi persyaratan guna mencapai IV/b belum tentu bisa lolos terbentur pada karya tulis ilmiah, masih banyak revisi, perbaikan, dan penyempurnaan, bahkan ada yang ditolak tim penilai karena belum sesuai standar yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, dipertimbangkan perlu dilakukan kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah bagi para Guru, yang karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga, dibatasi Bagi Guru Sekolah Menengah Pertama dan Atas/Sederajat Di UPT se-kecamatan Mijen Kota Semarang dan hanya difokuskan pada peningkatan kemampuan dan kemauan (motivasi) Guruguru menulis karya ilmiah berjenis makalah, artikel konseptual, dan artikel hasil penelitian. Harapannya, setelah pelatihan, Guru menjadi lebih produktif dalam menghasilkan karya tulis ilmiah. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan analisis situasi dan kajian pustaka di atas, maka dapat disusun perumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana memotivasi/kemauan diri guru dalam menulis karya ilmiah berjenis makalah, artikel konseptual dan artikel hasil penelitian? 2. Bagaimana meningkatkan pemahaman guru dalam menulis karya ilmiah khususnya dalam pemahaman mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul, menyusun kerangka tulisan (outline), mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan mengonsep tulisan dan pemahaman menulis dan menyunting. 3. Bagaimana meningkatkan kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah khususnya dalam pemahaman mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul, menyusun kerangka tulisan (outline), mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan mengonsep tulisan dan pemahaman menulis dan menyunting. TUJUAN Mengacu pada permasalahan yang diajukan untuk dipecahkan, maka tujuan kegiatan ini adalah: 1) Meningkatkan motivasi/kemauan Guru menulis makalah, artikel konseptual dan artikel hasil penelitian. 2) Meningkatkan pemahaman guru dalam menulis karya ilmiah tersebut, yang meliputi pemahaman mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul, menyusun kerangka tulisan (outline), mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan mengonsep tulisan serta menulis ilmiah dan menyunting. 3) Meningkatkan kemampuan guru dalam menulis menulis karya ilmiah yang meliputi kemampuan mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul, menyusun kerangka tulisan (outline), mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan dan 5
6 mengonsep tulisan? MANFAAT Pelatihan penulisan karya ilmiah bagi Guru Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas/sederajat di Kecamatan Mijen Kota Semarang dalam program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan juga kemampuan Guru dalam membuat karya tulis ilmiah yang akan berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran di Sekolah. Adapun manfaat kegiatan secara rinci ádalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Sekolah Menengah Pertama/sederajad dan Sekolah Menenghah Atas/ sederajat Se-Kecamatan Mijen Kota Semarang yaitu: menjadi termotivasi untuk membuat karya tulis ilmiah. 2. Bagi Sekolah, Kemampuan Guru membuat karya tulis ilmiah bermanfaat bagi sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya profesionalisme Guru. REALISASI PEMECAHAN MASALAH Permasalahan yang diangkat dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas/sederajat Se-Kecamatan Mijen Kota Semarang adalah memotivasi, kemauan dan kemampuan membuat karya tulis ilmiah (KTI). Oleh karena itu, diusulkan kerangka pemecahan masalah secara operacional sebagai berikut: Kerangka pemecahan masalah dengan menerapkan langkah kerja dalam pengabdian masyarakat sebagai berikut : 1. Menetapkan jumlah peserta pelatihan yaitu mengambil 1 orang Guru dari setiap Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas/ sederajat Se- Kecamatan Mijen Kota Semarang. 2. Semua peserta dikumpulkan di suatu tempat/ruangan yang memadai untuk penyelenggaraan pelatihan 3. Memberikan materi pelatihan yang meliputi : a. Materi 1 : meningkatkan motivasi guru dalam motivasi/kemauan dan kemampuan menulis karya tulis ilmiah b. Materi 2 : pemahaman dalam mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul, menyusun kerangka tulisan (outline), mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan mengonsep tulisan, menulis ilmiah dan menyunting. c. Materi 3 : melaksanakan tehnis kemampuan pelatihan penulisan karya ilmiah dalam hal mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul, menyusun kerangka tulisan (outline), mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan mengonsep tulisan serta menulis ilmiah dan menyunting. KHALAYAK SASARAN Sasaran kegiatan ini adalah Guru Sekolah Menengah/sederajat yang meliputi Sekolah Menengah Pertama/sederajad dan Sekolah Menengah Atas/sederajad se- Kecamatan Mijen Kota Semarang yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk dilatih penulisan karya ilmiah. Pemilihan dan penetapan sasaran pelatihan ini mempunyai pertimbangan rasional-strategis dalam kaitannya dengan upaya peningkatan kualitas guru tentang penulisan karya ilmiah di masa mendatang. Kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk pembinaan kemampuan guru untuk membuat karya tulis ilmiah. Dilihat dari profesi dan pengalamannya, guru memiliki potensi, pengetahuan dan kemampuan untuk membuat karya tulis 6
7 ilmia dan di lihat dari lingkungannya sekolah memiliki sumber dan media belajar yang melimpah untuk dapat terus meningkatkan prestasi guru dalam menulis dan membuat karya tulis ilmiah (KTI) METODE Metode kegiatan ini berupa pelatihan kepada para Guru Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas/sederajat Se-Kecamatan Mijen Kota Semarang. Setelah diberi pelatihan, selanjutnya mereka dibimbing untuk menerapkan hasil pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan Guru dalam kegiatan tehnis penulisan karya Ilmiah. Berikut ini adalah tapan pelatihan yang dilakukan: 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan yang dilakukan meliputi: a. Survey b. Pemantapan dan penetuan lokasi dan sasaran Penyusunan bahan/materi pelatihan, yang meliputi: makalah dan modul untuk kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah bagi Guru Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas/sederajat se- Kecamatan Mijen Kota Semarang 2. Tahap Pelaksanaan Pelatihan Tahap pelaksanaan pelatihan dilakukan persiapan. Dalam tahap ini dilakukan pertama, penjelasan tentang penulisan karya ilmiah, sesi pelatihan ini menitikberatkan pada pemberian penjelasan mengenai memotivasi Guru agar mau menulis dan membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI), cara menanamkan pemahaman Guru tentang teknis penulisan karya ilmiah, dll; kedua, sesi pelatihan yang menitikberatkan pada kemampuan melaksanakan kegiatan tentang (1) mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul, (2) menyusun kerangka tulisan (outline), (3) mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan mengonsep tulisan, (4)menulis ilmiah dan menyunting secara teknis. Pemberian kemampuan ini dilakukan dengan teknik simulasi agar para Guru mendapatkan pengalaman langsung sekaligus pengayaan dari teman-temannya dan tim pelatih. 3. Metode Pelatihan Untuk melaksanakan kegiatan tersebut digunakan beberapa metode pelatihan, yaitu: a. Metode Ceramah Metode ceramah dipilih untuk memberikan penjelasan tentang Karya Tulis Ilmiah : memotivasi Guru agar mau membuat Karya Tulis Ilmiah, cara menanamkan pemahaman Guru tentang teknis penulisan karya ilmiah dan sangat penting untuk dikuasai oleh peserta pelatihan. b. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab sangat penting bagi para peserta pelatihan, baik di saat menerima penjelasan tentang penulisan karya ilmiah serta saat mempraktekkannya, Metode ini memungkinkan guru menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang penulisan karya ilmiah dan juga pengalaman setelah praktek menulis karya ilmiah. c. Metode Simulasi Metode simulasi ini sangat penting diberikan kepada para peserta pelatihan untuk memberikan kesempatan mempraktekan materi pelatihan yang diperoleh. Harapannya, peserta pelatihan akan benar-benar menguasai materi pelatihan yang diterima, mengetahui tingkat kemampuannya dalam 7
8 menerapkan kegiatan penulisan karya ilmiah secara tehnis dan kemudian mengidentifikasi kesulitan-kesulitan untuk kemudian dipecahkan. HASIL KEGIATAN Berdasarkan hasil pengamatan secara subyektif maupun secara obyektif berdasarkan tingkat kehadiran dapat saya nilai bahwa para peserta pelatihan memiliki keseriusan yang baik, Hal ini ditunjukan dari undangan yang kami kirimkan kepada masing-masing sekolah, yaitu 9 sekolah menengah tingkat atas/sederajad dan 13 sekolah menengah tingkat pertama/sederajad, ternyata semua sekolah berpartisipasi dan bahkan MTs. Asy Syarifah yang menjadi tuan rumah mengirimkan 4 orang guru, sehingga secara keseluruhan peserta pelatihan menjadi 25 orang, Mengacu kuesioner yang telah diisi sebelum dan sesudah pelatihan, ternyata secara keseluruhan peserta menyatakan adanya manfaat yang tinggi dari pelatihan penulisan karya ilmiah dengan beberapa keinginan yang dapat diserap, yaitu bahwa pelatihan seperti ini hendaknya dilaksanakan secara berkala untuk setiap tahunnya, sehingga guru dapat termotivasi dalam menulis ilmiah, Secara detail dapat dijabarkan bahwa, pengetahuan tentang karya ilmiah dan proses pembuatannya yang semula 16 orang atau 64% menyatakan kurang bermanfaat ternyata setelah diberikan pelatihan persepsinya berubah menjadi 11 orang atau 44% bermanfaat dan 14 orang atau 56% menyatakan sangat bermanfaat. Selanjutnya dalam memahami, mengidentifikasi, memilih dan menentukan topik/judul serta membuat outline tulisan direspon oleh 14 orang atau 56% kurang bermanfaat, ternyata mereka berubah setelah pelatihan dan menyatakan bahwa hal tersebut bermanfaat dan bahkan sangat bermanfaat yang diindikasikan oleh 13 orang atau 52% yang menyatakan bermanfaat dan 12 orang atau 48% menyatakan sangat bermanfaat. Dalam hal memahami bahan/refferensi tulisan pada umumnya atau 20 orang atau 80% menyatakan bermanfaat dan sangat bermanfaat sedangkan peserta lainnya sebanyak 5 orang atau 20% menyatakan kurang bermanfaat, sedangkan memahami pengorganisasian pokok-pokok pikiran tulisan dan memahami menulis karya ilmiah yang sistematik dinyatakan kurang bermanfaat diawal pelatihan atau sebanyak 18 orang atau 72% dan sisanya 7 orang menyatakan bermanfaat dan bahkan sangat bermanfaat. Mereka semua atau 25% peserta pelatihan menyatakan bahwa pengorganisasian pokok-pokok pikiran tulisan dan memahami menulis karya ilmiah yang sistematik sangat bermanfaat dalam melakukan penulisan karya ilmiah. Khusus dalam hal memahami menulis karya ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, 19 orang atau 76% menyatakan bermanfaat dan bahkan bermanfaat. Selebihnya 6 orang atau 24% menyatakan kurang bermanfaat diawal pelatihan. Hal ini mengalami perubahan drastis setelah dilaksanakan pelatihan yaitu 25 orang atau 100% menyatakkan sangat bermanfaat menulis karya ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi hal yang ironis terjadi pada pemahaman menulis abstrak yang dipersepsikan kurang bermanfaat oleh 19 orang atau 76% peserta ternyata berbalik menjadi 100% menyatakan sangat juga mengalami perubahan yang signifikan setelah dilakukannya pelatihan. Hal ini terlihat perubahan dari persepsi yang kurang bermanfaat pada level 80% atau 20 orang menjadi persepsi yang sangat bermanfaat pada level 100%. 8
9 Berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan ternyata kemampuan pengetahuan tentang karya ilmiah dan proses pembuatannya yang semula dianggap kurang bermanfaat oleh 16 orang peserta atau 64% berubah menjadi 32% bermanfaat dan 68% sangat bermanfaat dan kemampuan mengidentifikasi, memilih dan menentukan topik judul yang tadinya kurang dimiliki oleh peserta dan menyatakan kurang penting oleh sebanyak 16 orang atau 64% peserta, drastis berubah menjadi 100% bermanfaat dan bahkan sangat bermanfaat. KESIMPULAN 1. Peserta pelatihan meningkat motivasi/kemauannya untuk menulis makalah, artikel konseptual dan artikel hasil penelitian. Hal ini dapat ditunjukan dalam keseriusan mengikuti materi pelatihan maupun dalam pembuatan tugas pelatihan. 2. Terdapat peningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam menulis karya ilmiah tersebut, terutama dalam pemahaman mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik dan judul, menyusun kerangka tulisan (outline), mengumpulkan bahan-bahan tulisan, mengorganisasikan, dan mengonsep tulisan, menulis ilmiah dan menyunting. 3. Motivasi/kemauan, pemahaman dan kemampuan dalam menulis karya ilmiah dapat meningkatkan kualitas guru. SARAN 1. Pelaksanaan pelatihan penulisan karya ilmiah membutuhkan waktu yang memadai, sehingga kegiatan pelatihan perlu perlu penambahan waktu minnimal 2 (dua) hari, sehingga peserta dapat mengumpulkan refferensi yang banyak dan mendapatkan tutorial yang baik. 2. Sebagai penghargaan, disamping sertifikat juga dibutuhkan dana stimulus untuk penulisan karya ilmiah dalam bentuk penelitian. 3. Mengingat pentingnya Motivasi / kemauan, pemahaman dan kemampuan dalam menulis karya ilmiah bagi guru, maka kegiatan pelatihan ini perlu diselenggarakan secara kontinyu dan berkelanjutan dilingkungan Sekolah Menengah Pertama/sederajad dan Sekolah Menengah Atas/sederajad. DAFTAR PUSTAKA Bahdin, Nur Tanjung dan Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis) Dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel. Jakarta: Prenada Media Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Kependidikan, Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidiakn dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta Haryanto, Rambu-rambu dan Kiat Menulis Artikel Ilmiah dalam Upaya Penerbitan Berkala Ilmiah Terakreditasi. Disampaikan dalam Lokakarya Penerbitan Majalah Ilmiah di Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Harun Pengertian dan Kriteria Karya Ilmiah. Dalam Harun, dkk. (Eds.), Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah, hlm Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 9
10 Juknis, Pelaksanaan Angka Kredit Bagi Jabatan Guru, dikutip dari Kepmendikbud No.02/O/1995: 44-45) UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Oemar Hamalik Manajemen Bahasa Pengorganisasian Karangan Pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. SK MENPAN No.26/MENPAN/1989 tentang angka kredit bagi jabatan guru Suryana, Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Ilmiah. Makalah Disampaikan Dalam Kegiatan Pelatihan Penulisan Bahan Kuliah (Buku Pegangan Kuliah), Jurusan AP FIP UNY, Mei Suyanto, Makalah disampaikan dalam seminar KTI untuk guru di DIY pada tanggal 11 Januari Suyanto, Teknik Penulisan Artikel Ilmiah. Makalah disampaikan dalam Lokakarya Penulisan Jurnal Penelitian Humaniora di Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta, 23 Oktober Tatang, M. Amirin, Menulis Karya Ilmiah (Artikel). Makalah Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru se- Indonesia. Yogyakarta, 2-3 November. 10
PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 171 KULIM KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU
PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 171 KULIM KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU ---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN METODOLOGI PENELITIAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU PPKN MGMP PPKN SMP SE KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN KEMAMPUAN METODOLOGI PENELITIAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU PPKN MGMP PPKN SMP SE KABUPATEN TULUNGAGUNG M. Abdul Rozik STKIP PGRI Tulungagung e-mail: asrororoziq@gmail.com.id
Lebih terperinciPELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU SMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GURU
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 2 No.1 2018 ISSN : 2581-1320 (Print) ISSN : 2581-2572 (Online) Homepage: http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/j-abdipamas PELATIHAN PENULISAN
Lebih terperinciPENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. A. Pendahuluan Guru memegang peran dalam mencerdaskan bangsa. Karena itu, berbagai kebijakan dan kegiatan
Lebih terperinciMeningkatkan Kompetensi Profesional Guru SMP Negeri 7 Kota Sukabumi Melalui Pendampingan Penyusunan Karya Ilmiah
E-DIMAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 9(1), 134-140 ISSN 2087-3565 (Print) dan ISSN 2528-5041 (Online) Available Online at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas Meningkatkan Kompetensi
Lebih terperinciPENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU. Oleh : Kokom Komariah
PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU Oleh : Kokom Komariah A. PENDAHULUAN Mulai diberlakukannya program sertifikasi guru oleh pemerintah sebagai upaya peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru di Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
PPM REGULER LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO Oleh : Dr. Christina
Lebih terperinciPROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT
PPM REGULER PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN DASAR SE-KABUPATEN BANTUL Oleh : Dr. Christina Ismaniati,
Lebih terperinciPELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH DASAR DESA SAGARANTEN KECAMATAN CIWARU KABUPATEN KUNINGAN
PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH DASAR DESA SAGARANTEN KECAMATAN CIWARU KABUPATEN KUNINGAN 1 Arrofa Acesta, 2 Sulistyani Puteri Ramadhani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinci11/1/2011 TUPOKSI GURU: KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PERMASALAHAN
TUPOKSI GURU: 1. Pendidikan 2. Proses pembelajaran 3. Pengembangan profesi 4. Penunjang proses pembelajaran. KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDIT, UNTUK
Lebih terperinci(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)
PROFESIONALISME GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH Kardiawarman Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jl. Setiabudi No. 229-Bandung, Jawa Barat e-mail: yaya_kardiawarman@yahoo.com (Invited Speaker dalam Seminar
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUIPENYUSUNAN PTKBAGI GURU- GURU SMA DI GUBUG, GROBOGAN
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUIPENYUSUNAN PTKBAGI GURU- GURU SMA DI GUBUG, GROBOGAN oleh Wiyaka, Siti Lestari,, Th.Cicik Sophia B., Entika Fani Prastikawati FPBS Universitas PGRI Semarang alex_wiyaka@yahoo.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA MELALUI PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DI BANYUWANGI
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA MELALUI PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DI BANYUWANGI Oleh: Utiya Azizah 1, Suyono 2, Bertha Yonata 3 1,2,3 Jurusan Kimia FMIPA Unesa 1 utiyaazizah@unesa.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI
BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: Guru SD sebagai salah satu komponen pendidik di Indonesia memegang peranan yang angat penting dalam rangka mengemban tugas nasional mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciIBM PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAGI GURU GURU SMP N SE-KECAMATAN SUSUT
IBM PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAGI GURU GURU SMP N SE-KECAMATAN SUSUT I Made Agus Wirawan 1, Gede Saindra Santyadiputra 2, I Made Putrama 3, I Gede Partha
Lebih terperinciPELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG
PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Ndara Tenggu Rendra Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMPN 3 NGUNUT
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada ) PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMPN 3 NGUNUT DIESTY HAYUHANTIKA 1 1 STKIP PGRI Tulungagung 1 diesti@stkippgritulungagung.ac.id
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar Disampaikan pada Bimtek Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah, dan karya Inovatif bagi Guru TK, SD, SMP, SMA. Dan SMK di Lingkungan
Lebih terperinciPelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Guru-Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Moyudan Sleman Oleh: RINGKASAN
Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Guru-Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Moyudan Sleman Oleh: Yoga Guntur Sampurno (yoga_gs@uny.ac.id) Ibnu Siswanto (ibnusiswanto@uny.ac.id) RINGKASAN Kegiatan
Lebih terperinciJurnal Praksis dan Dedikasi Sosial
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial Vol.1 No.1 April 2018 40-47 halaman jurnal: http://journal2.um.ac.id/index.php/jpds/index/ PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL BAGI GURU-GURU IPS KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Guru yang profesional, secara ideal, adalah seorang guru yang telah memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan Undang-undang
Lebih terperinciSOSIALISASI INDEGENOUSASI LMU ILMU SOSIAL BAGI GURU GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SOSIALISASI INDEGENOUSASI LMU ILMU SOSIAL BAGI GURU GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Ajat Sudrajat, Cholisin, Nasiwan, Hastuti, Taat Wulandari (e-mail: taat_wulandari@uny.ac.id) A. Analisis
Lebih terperinciPELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA SEMARANG
PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA SEMARANG Oleh: Djariyo, Joko Sulianto, Mudzanatun, Fine Reffiane, Iin Purnamasari IKIP PGRI Semarang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN. Oleh Rahmatiah
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN Oleh Rahmatiah Melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang profesional yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tetapi tuntas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Diberlakukannya Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjadi titik tolak acuan standarisasi dalam pengelolaan pendidikan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah merupakan suatu sistim yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang harus digerakkan untuk mencapai tujuan. Tujuan pendidikan di Indonesia telah
Lebih terperinciPENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)
PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B) Oleh: Drs. Ahmad Yani, M.Si. Pendahuluan Undang-undang No 14 tentang guru dan dosen menegaskan bahwa guru merupakan profesi yang
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN PURWOREJO SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU Oleh: Nurhadi,
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Oleh: Drs. Ndara Tanggu Renda, M.Pd. (Ketua) NIDN : 0006095709
Lebih terperincip-issn: Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn: PELATIHAN PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) BAGI GURU SMA NEGERI 2 PLUS SIPIROK
p-issn:2598-1218 Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn: 2598-1226 PELATIHAN PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) BAGI GURU SMA NEGERI 2 PLUS SIPIROK Elisa 1) ; Ainun Mardiyah 2) ; Nova Irwan 3) 1,2,3) Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah Melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang profesional yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tetapi
Lebih terperinciYulinda dan Ilma. Pendampingan Penyusunan Karya 16
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU IPA SMP DI KOTA TARAKAN Accompaniment for Secondary School Science Teacher at Tarakan City in Making A Scientific Paper Ratna Yulinda 1*, Silfia Ilma,
Lebih terperinciProfil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior
Jurnal Riset Pendidikan ISSN: 2460-1470 Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior STKIP Al Hikmah Surabaya e-mail: kurnia.noviartati@gmail.com Abstrak Guru
Lebih terperinciPerbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani
59 Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 60-63 PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA SISWA SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Lebih terperinciPENELITIAN TINDAKAN KELAS KARYA TULIS ILMIAH TERDEKAT BAGI GURU. Eka Zuliana Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UMK
PENELITIAN TINDAKAN KELAS KARYA TULIS ILMIAH TERDEKAT BAGI GURU Eka Zuliana Email: zulianaeka@yahoo.co.id Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UMK Abstract UU No. 14 2005 on Teachers and Lecturers mandates
Lebih terperinciPROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA
, Vol. 1, 1, Juni 2015, hal. 1 7 ISSN: 2460-5514 PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA Oleh Endang Susantini, Yuni Sri Rahayu,
Lebih terperinciPelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem
Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem I Gede Partha Sindu 1, I Nyoman Laba Jayanta 2, Gede Aditra Pradnyana 3, I Gede
Lebih terperinciSuhardjono2 Pengantar
Pengembangan Profesi Guru dan Karya Tulis Ilmiah 1 Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi1 Suhardjono2 Pengantar Kiranya,
Lebih terperinciPENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PELAKSANAAN PTK BAGI GURU-GURU BAHASA INGGRIS SMK KOTA SEMARANG
PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PELAKSANAAN PTK BAGI GURU-GURU BAHASA INGGRIS SMK KOTA SEMARANG oleh: Wiyaka, Siti Lestari, Dias Andris Susanto Universitas PGRI Semarang diasandriss@gmail.com
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Rahmad Bustanul Anwar 1, Dwi Rahmawati 2 1,2 Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah
Lebih terperinciPELATIHAN MENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH DASAR DAN TAMAN KANAK-KANAK KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG
PELATIHAN MENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH DASAR DAN TAMAN KANAK-KANAK KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG Eny Nur Aisyah, Putri Mahanani Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145
Lebih terperinciPENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UNTUK GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KASIMAN KABUPATEN BOJONEGORO
, Vol. 1, No. 1, Juni 2015, hal. 61 66 ISSN: 2460-5514 PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UNTUK GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KASIMAN KABUPATEN BOJONEGORO Oleh Rini Setianingsih,
Lebih terperinciWORKSHOP PENULISAN KARYA ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMK
WORKSHOP PENULISAN KARYA ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMK Oleh: Sri Wening, Nani Ratnaningsih, dan Titin Hera Widi Handayani FT Universitas Negeri Yogyakarta Abstract The objectives
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
Bidang Ilmu : Kependidikan LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING E-LEARNING SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN MANDIRI DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAYA SAING LULUSAN PERGURUAN
Lebih terperinciARTIKEL HASIL KEGIATAN PPM PEMBINAAN GURU SMP DI KULON PROGO DALAM PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
ARTIKEL HASIL KEGIATAN PPM PEMBINAAN GURU SMP DI KULON PROGO DALAM PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Dr.rer.nat. Senam / NIP. 196703061992031011 Dr. Sukardiyono / NIP. 19660216 199412 1 001 LEMBAGA PENELITIAN
Lebih terperinciL A P O R A N PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PPM UNGGULAN L A P O R A N PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS KARAKTER SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI AFEKTIF DI SEKOLAH DASAR Oleh : Ermawan Susanto/NIP
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEMAMPUAN PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU MATEMATIKA SMA/SMK MUHAMMADIYAH DI KLATEN DAN SUKOHARJO
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU MATEMATIKA SMA/SMK MUHAMMADIYAH DI KLATEN DAN SUKOHARJO Masduki dan Muhammad Noor Kholid Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciSERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1
SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. 2 PENDAHULUAN Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat
Lebih terperinci2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK
ABSTRAK Marlina, 2013. Penelitian ini berangkat dari permasalahan kurangnya prestasi belajar siswa pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat SDN Paniis Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Lebih terperinciIbM UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM PENGGUNAAN APLIKASI KOMPUTER DI BANDAR LAMPUNG
IbM UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM PENGGUNAAN APLIKASI KOMPUTER DI BANDAR LAMPUNG 1 Fitria dan 2 Septilia Arfida ¹,² Jurusan Teknik Informatika Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Jl. Z.A
Lebih terperinciARTIKEL HASIL PPM PRIORITAS BIDANG PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SEWON BANTUL YOGYAKARA
ARTIKEL HASIL PPM PRIORITAS BIDANG PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SEWON BANTUL YOGYAKARA Diusulkan Oleh: Tomoliyus / NIP195706181982031004 Sari Rudiyati/
Lebih terperinciPEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN
38 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN COMPETENCY PROFESSIONAL TEACHER GUIDANCE BY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah pesat mengingat perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi dunia yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU- GURU BAHASA ARAB MADRASAH TSANAWIYAH
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU- GURU BAHASA ARAB MADRASAH TSANAWIYAH Zukhaira, Retno Purnama I Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni,
Lebih terperinciPELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO
PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO Oleh: Nurita Apridiana Lestari 1, Mukhayyarotin Niswati Rodliyatul Jauhariyah 2, Utama Alan Deta 3
Lebih terperinciTanya Jawab di sekitar Karya Tulis Ilmiah dalam kegiatan pengembangan profesi guru.
KTI Guru dalam Kegiatan Pengembangan Profesi 1 Tanya Jawab di sekitar Karya Tulis Ilmiah dalam kegiatan pengembangan profesi guru. Bab I Pengembangan Profesi dan KTI 1.1. Bagaimana kaitan KTI dengan pengembangan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU Oleh : Muh.Abduh Makka Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan A. Latar Belakang Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Draft Peraturan Menteri PAN Tgl. 4 Maret 2008 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya RANCANGAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU
Lebih terperinciSasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar
Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIER, TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 KEMBANG JEPARA TESIS
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIER, TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 KEMBANG JEPARA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR NEGERI PANDEAN LAMPER 05 SEMARANG
SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR NEGERI PANDEAN LAMPER 05 SEMARANG Vincensius W. Adi N. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email : vincen.dhacker@gmail.com
Lebih terperinciUpaya Pengenalan Editorial Dan Penulisan Jurnal Ilmiah Pada Tenaga Pendidik Di SMP Negeri 2 Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar
Upaya Pengenalan Editorial Dan Penulisan Jurnal Ilmiah Pada Tenaga Pendidik Di SMP Negeri 2 Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar FATKHURAHMAN 1, HADIYATI 2 1,2 Dosen tetap Universitas Lancang Kuning Jln.
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Meningkatkan Self Compassion Melalui Cognitive Behavior Therapy (CBT) Dalam Bentuk Kelompok Meningkatkan Self-Compassion pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Profesi Jenjang
Lebih terperinciPROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN riaumandiri.co I. PENDAHULUAN Tujuan pemerintah negara Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciPROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan)
PROBLEM KENAIKAN PANGKAT GURU Oleh : Istamaji, S.I.Kom (Analis Kepegawaian Pertama Kantor Kementerian Agama Kab. Way Kanan) PENDAHULUAN Guru kini semakin menghadapi permasalahan yang cukup berat dalam
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG
PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG C. Murni Wahyanti, Joko Sutopo Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Lebih terperinciPeningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi 1
1 Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi 1 Suhardjono 2 Pengantar Kiranya, kita sependapat bahwa tenaga kependidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinci, Vol. 1, No. 1, Juni 2015, hal ISSN:
, Vol. 1, No. 1, Juni 2015, hal. 78 83 ISSN: 2460-5514 PENDAMPINGAN PELATIHAN ALAT KIT IPA BAGI GURU MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) KOTA PROBOLINGGO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM RANGKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pilihan tepat untuk menciptakan sumber daya manusia yang lebih baik. Terlebih dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
Lebih terperinciPENINGKATAN KEPROFESIONALAN GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI YAYASAN PASUNDAN K0TA ADMINISTRATIF CIMAHI
PENINGKATAN KEPROFESIONALAN GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI YAYASAN PASUNDAN K0TA ADMINISTRATIF CIMAHI Bambang Heru Purwanto, Ida Yayu Nurul Hizqiyah, Mimi Halimah dan Nia Nurdiani Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciPEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara antara lain melalui peningkatan kualifikasi
Lebih terperinciUntuk Kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pembina Tk 1 Golongan Ruang IV b/ Guru Pembina Tk 1 sampai dengan Pembina Utama
KARYA TULIS ILMIAH Bandung, Minggu 9 Agustus 2009 Oleh: SOFYAN SAURI Karya Tulis Ilmiah 1 LATAR BELAKANG Kep Menpan No. 84/1983, Pasal 9 Untuk Kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pembina
Lebih terperinciKeterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB
Hand out 1 Mengingat kembali Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB Buku 4 halaman 1 sd 7 waktu sajian 90 menit (2 JP) 1 Hakekat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Meningkatkan profesionalitas guru
Lebih terperinciPELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) BAGI GURU SMA SWASTA DI SIDOARJO
Vol.2 No.2 Januari 2017, hal. 45 50 p-issn: 2460-5514 e-issn: 2502-6518 PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) BAGI GURU SMA SWASTA DI SIDOARJO Oleh: Novi Marlena 1, Renny Dwijayanti 1, Finisica
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibicarakan pada saat ini. Bukan karena adanya peningkatan melainkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia Indonesia menjadi isu yang sering dibicarakan pada saat ini. Bukan karena adanya peningkatan melainkan dianggap tidak mampu bersaing karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not educate, that there are teachers who do not successfully educate. No teacher who did not manage to educate,
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PERATURAN REKTOR NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG DOSEN TETAP NON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak terkecuali guru dapat memperoleh kenaikan pangkat tepat pada waktunya sesuai dengan aturan yang tertuang
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERDAYAAN DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIR DENGAN MEDIASI KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU TK DI KABUPATEN BLORA
PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIR DENGAN MEDIASI KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU TK DI KABUPATEN BLORA TESIS Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU BK MELALUI PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Siti Fitriana
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU BK MELALUI PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Siti Fitriana fitrifitriana26@yahoo.co.id Abstrak: Untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MELALUI SUPERVISI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MELALUI SUPERVISI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR Suryantini UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Surakarta Suryantini1958@gmail.com ABSTRACT The research is aimed
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN
DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA Revisi tgl 19-21 Oktober 2012, di Hotel patrajasa semarang NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN DENGAN
Lebih terperinciPELATIHAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO
LAPORAN KEGIATAN PPM DOSEN PELATIHAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO Pelaksana: Mada Sutapa Sutiman
Lebih terperinciABSTRAK. Kaca kunci: lesson study, profesionalisme guru
ABSTRAK Anita Krisnawati: Evaluasi Kegiatan Lesson Study dalam Program SISTTEMS untuk Peningkatan Profesionalisme Guru. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca sarjana, universitas Negeri Yogyakarta, 2009. Penelitian
Lebih terperinciPROFESIONALITAS PEMBELAJARAN GURU DI SMP RSBI KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH TESIS
PROFESIONALITAS PEMBELAJARAN GURU DI SMP RSBI KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada ranah dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting bagi usaha awal pembinaan dan pengembangan SDM. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jenjang pendidikan di Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan yang sangat penting bagi usaha awal pembinaan dan pengembangan SDM. Hal ini dikuatkan dengan
Lebih terperinciLEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, disebutkan bahwa tugas dosen berkaitan dengan pelaksanaan tiga hal utama yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Karenanya kinerja dosen dalam
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKATIF MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN BUMIPADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA. Oleh: NUR FIANA A
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKATIF MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN BUMIPADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Lebih terperinciListiani dan Kusuma. Memperkenalkan Penerapan Strategi 1
MEMPERKENALKAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KEPADA GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PELATIHAN SINGKAT Introducing the Implementation of Scientific Teaching Method to Elementary
Lebih terperinciABSTRAK KINERJA PENGAWAS MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN Isti Diana Sari 1, Zulkarnain 2, Rosana 3
ABSTRAK KINERJA PENGAWAS MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Isti Diana Sari 1, Zulkarnain 2, Rosana 3 Supervisors in performing their duties had not been implemented to the maximum.
Lebih terperinciGURU DAN KARYA TULIS ILMIAH
GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH Daswatia Astuty D Endang Asriyanti AS Guru memiliki peran yang sangat strategis di sekolah. Disamping sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai peneliti sekaligus penyebar
Lebih terperinciMENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN
MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam keberhasilan penyelenggaraan
Lebih terperinciTHE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL
THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL Hijir Kurniati1, Muslim1, Hendrizal1 1Program Pancasila The Educational and citizenship
Lebih terperinci