Studi Komparasi Estimasi Dosis Janin dengan Perhitungan Manual dan Simulasi pada Pemeriksaan Radiografi Pelvis
|
|
- Johan Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 18 Prosiding Seminar Nasional Masif II Tahun 216 Studi Komparasi Estimasi Dosis Janin dengan Perhitungan Manual dan Simulasi pada Pemeriksaan Radiografi Pelvis Satriya Ary Hapsara 1, Giner Maslebu 2, Jodelin Muninggar 3 1,2,3Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga @student.uksw.edu, 2 ginmaslebu@gmail.com, 3 jodelin.muninggar@staff.uksw.edu Abstrak - Janin memiliki radiosensitivitas terhadap radiasi pengion, sehingga perhitungan dosis yang diserap oleh pasien perlu dilakukan agar janin memperoleh dosis dibawah 1 mgy seperti yang direkomendasikan oleh International Comission on Radiological Protection (ICRP). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil estimasi dosis janin pada pemeriksaan radiografi pelvis dengan metode perhitungan manual dan simulasi berbantukan program FetDose V4 pada faktor eksposi sebesar kv, kv, kv, kv, kv, kv dan kv, beban tabung 1 mas pada Focus to Film Distance (FFD) yaitu 1 cm, 11 cm, 12 cm, 13 cm, 14 cm dan 15 cm. Sampel penelitian adalah solid water phantom dengan tebal 18 cm yang mewakili ketebalan Pelvis dan X-Ray Multimeter sebagai alat ukur Entrance Surface Dose (ESD). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna (p <,5) pada pemeriksaan radiografi dengan FFD berturut - turut 1 cm, 11 cm, 12 cm, dan 13 cm dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p >,5) pada pemeriksaan radiografi dengan FFD 14 cm dan 15 cm. Hasil uji korelasi Pearson antara dan ESD menghasilkan hubungan yang kuat dengan nilai r berada pada rentang, 1,. perhitungan manual dan simulasi pada setiap FFD berada dibawah nilai 1 mgy. Dengan demikian, FFD yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi pemeriksaan radiodiagnostik. Kata kunci : Focus to Film Distance (FFD), Normalized to Uterine Dose (NUD), Entrance Surface Dose (ESD), FetDose V4 I. PENDAHULUAN Sinar-X telah menjadi sumber radiasi pengion yang dibuat oleh manusia untuk kepentingan diagnostik dan terapi [1][2][3]. Sebagai sarana penunjang, sinar-x sangat membantu dalam pemeriksaan diagnostik [4], salah satunya pemeriksaan radio diagnostik yang memberikan manfaat berupa informasi diagnosis yang dibutuhkan oleh pasien [3][5][6][7]. Meskipun memberikan manfaat, paparan radiasi pengion yang dihasilkan oleh sinar-x memiliki dampak buruk terhadap pasien yang sedang berada dalam masa kehamilan, mengingat radiosensitivitas janin dan efek biologis yang buruk terhadap perkembangan janin [8][9][1][11], seperti malformasi organ pada usia kehamilan 3 8 minggu [8][12][13][2], retardasi mental pada usia kehamilan 9 25 minggu hingga sterilitas ataupun kanker pada usia kehamilan 26 minggu sampai kelahiran [2]. Osei et al., telah mencoba menghitung estimasi dosis janin pada rentang waktu selama 5 tahun pada 5 wanita hamil dengan pemeriksaan radiografi abdomen dan pelvis dan diperoleh dosis janin antara <,1μGy 117 mgy [21]. Dosis merupakan parameter tunggal untuk memperoleh risiko relatif dari paparan radiasi ionisasi [14], sehingga dosimetri merupakan dasar yang digunakan untuk memberikan penaksiran risiko yang diakibatkan oleh paparan radiasi ionisasi dan untuk keperluan kalibrasi instrumentasi medis [7]. Oleh karena itu, perhitungan dosis yang diserap oleh pasien selama proses kehamilan sangat perlu dilakukan untuk menjaga agar janin memperoleh dosis yang cukup minim[12][13]. Berdasarkan The International Comission on Radiological Protection (ICRP) nilai batas dosis (threshold dose) janin yang diizinkan ialah kurang dari,1 Gy atau 1 mgy. Beberapa penelitian dengan beragam metode dalam menentukan estimasi dosis janin untuk beberapa pemeriksaan telah dilakukan. Pada pemeriksaan yang memanfaatkan Computed Tomography (CT) penelitian estimasi dosis janin telah dilakukan oleh Damilakis, John et al., (2) pada pemeriksaan thoraks, abdomen dan pelvis dengan phantom antromorpik wanita hamil sebagai sampel dan Thermoluminescene Dosimetry (TLD) sebagai alat ukur dosis. Penelitian serupa juga telah dilakukan Jaffe, Tracy A et al., (28) yang mengambil sampel phantom antromorpik wanita dan dosimeter Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor (MOSFET) sebagai alat ukur estimasi dosis yang diserap oleh janin FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang ISBN
2 Prosiding Seminar Nasional Masif II Tahun pada pemeriksaan dada, abdomen dan pelvis. Penelitian Huda, Walter et al., (29) yang menggunakan ImPACT CT Patient Dosimetry Calculator untuk menentukan estimasi dosis yang diserap oleh embrio. Estimasi dosis janin pada pemeriksaan X-Ray konvensional telah dilakukan oleh Chaparian, Ali et al., (213) dengan alat ukur dosis solidstate dosimeter dan pemograman berbasis Monte Carlo yaitu PCXMC. Penelitian Abdalla, Ibrahim et al., (213) dengan TLD sebagai alat ukur dosis dan 2 ekor kelinci (1 ekor mewakili pasien dan 1 ekor mewakili pekerja radiasi). Penelitian Osei, Ernest K., et al (212) yang menggunakan 367 pasien ibu hamil dan TLD sebagai alat ukur dosis, dimana program FetDose V4 sebagai program yang membantu menentukan estimasi dosis janin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perolehan estimasi dosis janin pada pemeriksaan pelvis dengan metode perhitungan manual dan simulasi berbantukan FetDose V4 dengan menggunakan solid water phantom dan Multimeter X-Ray sebagai alat ukur Entrance Surface Dose (ESD). II. METODE PENELITIAN a. Bahan Gambar 2. Solid water phantom yang digunakan sebagai sampel pengukuran estimasi dosis janin b. Metode Secara manual estimasi dosis yang diserap oleh janin pada beberapa pemeriksaan radiografi (D f ) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (1) [5]. D f Dd, ESD, i ESDrad, SF (1) dengan ESD rad FSD FSD QA EX EX QA 2 i output mas i (2) dimana NUD merupakan Normalized to Uterine Dose yang diperoleh dari program FetDose V4, n merupakan banyaknya pemeriksaan radiografi, NUD d,esd,i adalah dosis uterus pada rata rata kedalaman janin d, FSD adalah Focus to Skin Distance dan SF i adalah faktor ukuran janin (faktor konversi dosis uterus ke janin). Gambar 1. Multimeter X-Ray yang digunakan sebagai alat ukur Entrance Surface Dose (ESD) Multimeter X-Ray digunakan sebagai alat ukur Entrance Surface Dose (ESD) dan solid water phantom sebagai sampel pengukuran estimasi dosis janin. Gambar 3. Multimeter X-Ray diletakkan pada titik sentral phantom solid water. Untuk mengukur ESD, Multimeter X-Ray diletakkan pada titik sentral phantom solid water seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3. Program FetDose V4 digunakan sebagai software yang membantu menentukan besarnya estimasi dosis janin dengan memasukkan hasil ISBN FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang
3 182 Prosiding Seminar Nasional Masif II Tahun 216 Tabel 1. Estimasi Dosis Janin pada FFD = 1 cm ESD 1 D f1 ESD 2 D f2, 571, 621, 691, 764, 842, 943 1,, 62, 74, 92, 111, 135, 167, 211, 62, 74, 92, 111, 135, 167, 211, 72, 86, 16, 129, 156, 194, 244 pengukuran ESD. FetDose V4 merupakan program yang dikembangkan untuk penentuan estimasi dosis radiasi pada janin [5]. Menurut rekomendasi the European Comission (19) bahwa besarnya tegangan (kv) yang dapat digunakan adalah 8 kv 1 kv dan FFD sebesar 1 cm 15 cm [24]. Dalam penelitian ini, pegukuran ESD dilakukan dengan besar tegangan QA sebesar 125 dan, EX [15] berturut turut adalah,,,,, dan dengan beban tabung sebesar 1 mas, nilai Focus to Film Distance (FFD) yang digunakan adalah 1 cm, 11 cm, 12 cm, 13 cm, 14 cm dan 15 cm. Ketebalan solid water phantom yang digunakan adalah 18 cm yang mewakili ketebalan Pelvis/AP thickness [22], sehingga, besarnya Focus to Skin Distance (FSD), baik FSD EX dan FSD QA yang digunakan merupakan selisih dari FFD dengan AP thickness yaitu berturut-turut 82 cm, 92 cm, 12 cm, 112 cm, dan 132 cm. Besarnya output (mgy/mas) diperoleh dari hasil uji linearitas dengan menggunakan Multimeter X-Ray pada masing masing FFD. Penentuan estimasi dosis janin secara manual dihitung dengan menggunakan persamaan (1) dimana nilai ESD diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan persamaan (2). Penentuan dosis janin secara simulasi diperoleh dengan menggunakan program FetDose V4 dengan memasukkan nilai ESD hasil pengukuran X-Ray Multimeter yang diletakkan pada titik pusat solid water phantom. Baik perhitungan manual maupun simulasi, besar NUD diperoleh dari program FetDose V4. Uji t dengan program SPSS digunakan untuk membandingkan hasil estimasi dosis janin yang diperoleh dari perhitungan manual dan simulasi, dengan hipotesis nol (H ) adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan simulasi dan manual, dan hipotesis alternatif (H a ) adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan simulasi dan manual. Apabila pada uji t diperoleh p >,5 maka H diterima dan H a ditolak dan jika p <,5 maka H ditolak dan H a diterima [23]. III. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Estimasi Dosis Janin pada FFD = 1 cm Gambar 4 adalah grafik yang menunjukkan bahwa ESD yang diperoleh dari perhitungan manual dan simulasi mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan besar tegangan tabung (). merupakan hasil perhitungan manual dengan menggunakan persamaan (2) dan merupakan hasil pengukuran Multimeter X-Ray. Besar output (mgy/mas) berdasarkan hasil uji linearitas dengan menggunakan Multimeter X-Ray pada FFD sebesar 1 cm adalah,182 mgy/mas. Hasil uji korelasi Pearson antara dan ESD 1 dengan menggunakan program SPSS menghasilkan r =,999 dan uji korelasi Pearson antara dan ESD 2 menghasilkan nilai r yang sama yaitu sebesar,999. Karena nilai r yang dihasilkan berada pada rentang, 1, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat [23] antara dan ESD 1 juga terhadap ESD 2. 1 cm Tabel 1 merupakan data hasil estimasi dosis janin dengan metode perhitungan manual dan simulasi. D f1 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan manual dan D f2 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan simulasi janin dengan program FetDose V4. Hasil uji t menghasilkan nilai FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang ISBN
4 ESD ESD Prosiding Seminar Nasional Masif II Tahun significancy,1 dimana p <,5 sehingga H ditolak dan H a diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan manual dan simulasi pada FFD sebesar 1 cm. 1,5 1, Gambar 4. Grafik ESD hasil perhitungan manual (ESD 1 ) dan pengukuran (ESD 2 ) pada FFD =1 cm perhitungan manual sebesar,122 mgy dan rerata hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan simulasi sebesar,141 mgy. Rerata estimasi dosis janin dengan kedua metode berada dibawah nilai batas dosis janin sehingga FFD dengan besar 1 cm dapat dijadikan acuan sebagai refrensi prosedur diagnostic. b. Estimasi Dosis Janin pada FFD = 11 cm Gambar 5 adalah grafik yang memperlihatkan bahwa ESD yang diperoleh dari perhitungan manual dan simulasi mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan besar tegangan tabung (). merupakan hasil perhitungan manual dengan menggunakan persamaan (2) dan me- Tabel 2. Estimasi Dosis Janin pada FFD = 11 cm ESD 1 D f1 ESD 2, 4, 51, 563, 512, 61, 612, 569, 76, 676, 629, 92, 75, 694, 111, 828, 8, 138, 931, 8, 174 1, 49 rupakan hasil pengukuran Multimeter X-Ray. 1,2 1,8,6,4, Gambar 5. Grafik ESD hasil perhitungan manual (ESD 1 ) dan pengukuran (ESD 2 ) pada FFD = 11 cm. Besar output (mgy/mas) berdasarkan hasil uji linearitas dengan menggunakan Multimeter X- Ray pada FFD sebesar 11 cm adalah,15 mgy/mas. Hasil uji korelasi Pearson antara dan ESD 1 dengan menggunakan program SPSS menghasilkan r =,999 dan uji korelasi Pearson antara dan ESD 2 menghasilkan nilai r yang sama yaitu sebesar,999. Karena nilai r yang dihasilkan berada pada rentang, 1, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat [23] antara dan ESD 1 juga terhadap ESD 2. Tabel 2 merupakan data hasil estimasi dosis janin dengan metode perhitungan manual dan simulasi. D f1 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan manual dan D f2 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan simulasi janin dengan program FetDose V4. Hasil uji t menghasilkan nilai significancy,1 dimana p <,5 sehingga H ditolak dan H a diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan manual dan simulasi pada FFD sebesar 1 cm. D f2, 57, 67, 82, 11, 122, 152, 191 ISBN FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang
5 184 Prosiding Seminar Nasional Masif II Tahun 216 Tabel 3 Estimasi Dosis Janin pada FFD = 12 cm ESD 1 D f1 ESD 2 D f2, 552, 6, 668, 9, 4, 912 1, 38, 6, 72, 89, 18, 131, 162, 25, 419, 457, 53, 559, 618, 693, 782, 46, 55, 67, 82, 99, 123, 154 perhitungan manual sebesar,122 mgy dan rerata hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan simulasi sebesar,141 mgy. Rerata estimasi dosis janin dengan kedua metode berada dibawah nilai batas dosis janin sehingga FFD dengan besar 1 cm dapat dijadikan acuan sebagai refrensi prosedur diagnostik. c. Estimasi Dosis Janin pada FFD = 12 cm Gambar 3 adalah grafik yang memperlihatkan bahwa ESD yang diperoleh dari perhitungan manual dan simulasi mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan besar tegangan tabung (). ESD 1 merupakan hasil perhitungan manual dengan persamaan (2) dan ESD 2 merupakan hasil pengukuran Multimeter X-Ray. Besar output (mgy/mas) berdasarkan hasil uji linearitas dengan menggunakan Multimeter X-Ray pada FFD sebesar 12 cm adalah,176 mgy/mas. Hasil uji korelasi Pearson antara dan ESD 1 dengan menggunakan Program SPSS menghasilkan r =,999 dan uji korelasi Pearson antara dan ESD 2 menghasilkan r yang sama yaitu sebesar,9999. Karena nilai r yang dihasilkan berada pada rentang, 1, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat [23] antara dan ESD 1 juga terhadap ESD 2. Tabel 3 merupakan data hasil estimasi dosis janin dengan metode perhitungan manual dan simulasi. D f1 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan manual dan D f2 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan simulasi dengan program FetDose Tabel 4 Estimasi Dosis Janin pada FFD = 13 ESD 1 D f1 ESD 2, 339, 368, 45, 453, 499, 559, 637, 37, 44, 54, 66, 8, 99, 126, 349, 382, 419, 466, 516, 579, 653 D f2, 38, 46, 56, 68, 84, 13, 134 FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang ISBN
6 ESD ESD Prosiding Seminar Nasional Masif II Tahun ,4 1,2 1,8,6,4, Gambar 6. Grafik ESD hasil perhitungan manual (ESD 1 ) dan pengukuran (ESD 2 ) pada FFD = 12 cm. Hasil uji t menghasilkan nilai significancy,1 dimana p <,5 sehingga H ditolak dan H a diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan manual dan simulasi pada FFD sebesar 1 cm. perhitungan manual sebesar,112 mgy dan rerata hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan simulasi sebesar,89 mgy. Rerata estimasi dosis janin dengan kedua metode berada dibawah nilai batas dosis janin sehingga FFD dengan besar 12 cm dapat dijadikan acuan sebagai refrensi prosedur diagnostik. d. Estimasi Dosis Janin pada FFD = 13 cm Gambar 7 adalah grafik yang memperlihatkan bahwa ESD yang diperoleh dari perhitungan manual dan simulasi mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan besar tegangan tabung ().,8 ESD 1 merupakan hasil perhitungan manual dengan menggunakan persamaan (2) dan ESD 2 merupakan hasil pengukuran Multimeter X-Ray. Besar output (mgy/mas) berdasarkan hasil uji linearitas dengan menggunakan Multimeter X- Ray pada FFD sebesar 13 cm adalah,18 mgy/mas. Hasil uji korelasi Pearson antara dan ESD 1 dengan menggunakan program SPSS menghasilkan r =,9 dan uji korelasi Pearson antara dan ESD 2 menghasilkan nilai r yang sama yaitu sebesar,999. Karena nilai r yang dihasilkan berada pada rentang, 1, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat [23] antara dan ESD 1 juga terhadap ESD 2. Tabel 4 merupakan data hasil estimasi dosis janin dengan metode perhitungan manual dan simulasi. D f1 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan manual dan D f2 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan simulasi dengan program FetDose V4. Hasil uji t menghasilkan nilai significancy,1 dimana p <,5 sehingga H ditolak dan H a diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan manual dan simulasi pada FFD sebesar 1 cm. Rerata hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan manual sebesar,72 mgy dan rerata hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan simulasi sebesar,76 mgy. Rerata estimasi dosis janin dengan kedua metode berada dibawah nilai batas dosis janin sehingga FFD dengan besar 13 cm dapat dijadikan acuan sebagai refrensi prosedur diagnostik. e. Estimasi Dosis Janin pada FFD = 14 cm Gambar 8 adalah grafik yang memperli-hatkan bahwa ESD yang diperoleh dari perhitungan manual dan simulasi mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan besar tegangan tabung ().,6,4, Gambar 7. Grafik ESD hasil perhitungan manual (ESD 1 ) dan pengukuran (ESD 2 ) pada FFD = 13 cm. Gambar 8. Grafik ESD hasil perhitungan manual (ESD 1 ) dan pengukuran (ESD 2 ) pada FFD = 14 cm. ISBN FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang
7 ESD 186 Prosiding Seminar Nasional Masif II Tahun 216 Tabel 5 Estimasi Dosis Janin pada FFD = 14 cm ESD 1 D f1 ESD 2 D f2, 289, 314, 349, 386, 425, 4, 543, 32, 37, 47, 57, 69,, 17, 2, 317, 35, 388, 429, 4,544, 46, 38, 47, 57, 69,, 17 ESD 1 merupakan hasil perhitungan manual dengan menggunakan persamaan (2) dan ESD 2 merupakan hasil pengukuran Multimeter X-Ray. Besar output (mgy/mas) berdasarkan hasil uji linearitas dengan menggunakan Multimeter X- Ray pada FFD sebesar 14 cm adalah,92 mgy/mas. Hasil uji korelasi Pearson antara dan ESD 1 dengan menggunakan program SPSS menghasilkan r =,9 dan uji korelasi Pearson antara dan ESD 2 menghasilkan nilai r yang sama yaitu sebesar,999. Karena nilai r yang dihasilkan berada pada rentang, 1, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat [23] antara dan ESD 1 juga terhadap ESD 2. Tabel 5 merupakan data hasil estimasi dosis janin dengan metode perhitungan manual dan simulasi. D f1 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan manual dan D f2 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan simulasi dengan program FetDose V4. Hasil uji t menghasilkan nilai significancy,321 dimana p >,5 sehingga H ditolak dan H a diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan manual dan simulasi pada FFD sebesar 14 cm. perhitungan manual sebesar,62 mgy dan rerata hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan simulasi sebesar,64 mgy. Rerata estimasi dosis janin dengan kedua metode berada dibawah nilai batas dosis janin sehingga FFD dengan besar 14 cm dapat dijadikan acuan sebagai refrensi prosedur diagnostik. f. Estimasi Dosis Janin pada FFD = 15 cm Gambar 6 adalah grafik yang memperli-hatkan bahwa ESD yang diperoleh dari perhitungan manual dan simulasi mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan besar tegangan tabung (). Gambar 9. Grafik ESD hasil perhitungan manual (ESD 1 ) dan pengukuran (ESD 2 ) pada,5,4,3,2, FFD = 15 cm ESD 1 merupakan hasil perhitungan manual dengan menggunakan persamaan (2) dan ESD 2 merupakan hasil pengukuran Multimeter X-Ray. Besar output (mgy/mas) berdasarkan hasil uji linearitas dengan menggunakan Multimeter X- Ray pada FFD sebesar 15 cm adalah,8 mgy/mas. Hasil uji korelasi Pearson antara dan ESD 1 dengan menggunakan program SPSS menghasilkan r =,9 dan uji korelasi Pearson antara dan ESD 2 menghasilkan nilai r yang sama yaitu sebesar,999. Karena nilai r yang dihasilkan berada pada rentang, 1, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat [23] antara dan ESD 1 juga terhadap ESD 2. D f1 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan manual dan D f2 merupakan estimasi dosis janin hasil dari perhitungan simulasi dengan program FetDose V4. Hasil uji t menghasilkan nilai significancy,172 dimana p >,5 sehingga H ditolak dan H a diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan manual dan simulasi pada FFD sebesar 15 cm. FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang ISBN
8 Prosiding Seminar Nasional Masif II Tahun Tabel 6 Estimasi Dosis Janin pada FFD = 14 ESD 1 D f1 ESD 2 D f2, 251, 2, 34, 336, 369, 415, 472, 27, 32, 4, 5, 59, 74, 93, 249, 272, 3, 333, 369, 414, 468, 27, 32, 4, 4, 59,, 92 perhitungan manual sebesar,54 mgy dan rerata hasil estimasi dosis janin dengan perhitungan simulasi sebesar,53 mgy. Rerata estimasi dosis janin dengan kedua metode berada dibawah nilai batas dosis janin sehingga FFD dengan besar 15 cm dapat dijadikan sebagai refrensi diagnostik. IV. KESIMPULAN 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi dosis janin pada pemeriksaan radiografi Pelvis dengan perhitungan manual dan simulasi memiliki perbedaan yang signifikan (p <,5) pada besar FFD berturut turut 1 cm, 11 cm, 12 cm dan 13 cm. Sementara, pada FFD 14 cm dan 15 cm tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan manual dan simulasi (p>,5). 2. Berdasarkan uji korelasi Pearson antara dan nilai Entrance Surface Dose (ESD), diperoleh nilai r berada pada rentang, 1, untuk setiap FFD, sehingga terdapat hubungan yang kuat antara dan nilai ESD yang diperoleh baik dengan menggunakan metode perhitungan manual dan pengukuran multimeter X-Ray. 3. Dengan faktor eksposi,,,,, dan serta arus tabus 1 mas pada setiap FFD yang digunakan, dosis janin yang diperoleh berada dibawah nilai batas dosis janin yang ditetapkan oleh The International Comission on Radiological Protection (ICRP). Jadi, faktor eksposi dan FFD yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi pemeriksaan diagnostik pada pemeriksaan radiografi pelvis. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Tuhan yang penuh kasih untuk kekuatan dan kesempatan yang diberikan dalam penyelesaian penelitian ini. Kepada Bapak Giner Maslebu, S.Pd, S.Si, M.Si dan Ibu dr Jodelin Muninggar, M.Sc selaku dosen Fisika FSM- UKSW yang bersedia menyediakan waktu dan buah pikirnya dalam penyelesaian penelitian ini serta kepada pihak yang berada di Training Center Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk kesempatan yang diberikan bagi penulis dalam pengambilan data penelitian ini. V. DAFTAR PUSTAKA [1] K, Ademola. et al. (213). Assessment of Entrance Skin Dose in Routine X Ray Examinations of Chest, Skull, Abdomen and Pelvis of Children in Five Selected Hospitals in Nigeria. IOSR Journal of Applied Physcis (IOSR JAP). 5(2), [2] U, Ibrahim. et al Determination of Entrance Skin Dose from Diagnostic X Ray of Human Chest at Federal Medical Centre Keffi, Nigeria. Science World Journal. 9 (1). [3] Hall, E J dan Brenner, D J. et al. (28). Cancer Risks from Diagnostic Radiology. the British Journal of Radiology. : [4] Osei, Ernest K dan Darko, Johnson. (213). Foetal Radiation Dose and Risk from Diagnostic Radiology Procedures : A Multinational Study. Hindawi Publishing Corporation. ISRN Radiology. [5] Huda, Walter. et al. (21). Embryo Dose Estimates in Body CT. 194: [6] Halme, KH dan Nilson, Mats. (213). the Effects on Absorbed Dose Distribution in Intraoral X Ray Imaging When ISBN FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang
9 188 Prosiding Seminar Nasional Masif II Tahun 216 Using Tube Voltages of 6 and kv for Bitewing Imaging. Journal of Oral Maxillofacial Research. 4 (3). [7] Xie, Tianwu dan Habib, Zaidi. (214). Fetal and Maternal Absorbed Dose Estimates for Positron Emitting Molecular Imaging Probes. The Journal of Nuclear Medicine. 55 : [8] Abdalla, Ibrahim dan Elshikh, Mohamed. et al Efect of Radiation on Pregnancy. International Journal of Medicine and Medical Sciences. 7(5), [9] Kaasalainen, Touko. et al. (214). Limiting CT Radiation Dose in Children with Craniosynostosis : Phantom Study Using Model Based Iterative Reconstruction. Pediatr Radiol. Springer Verlag Berlin Heidelberg. [1] Ebina, Satoko. et al. (212). the Effects of Maternal Exposure to Radiation on the Fetus. Radiation Emergency Medicine. 1 (1-2) : [11] Chaparian, Ali. Dan Aghabagheri, Mahdi. (213). Fetal Radiation Doses and Subsequent Risks From X Ray Examinations : Should We be Concerned?. Iran J Reprod Med. 11(11), [12] Atarod, M., Shrokani, P., Pourmoghadas, A. (212). Design of a Generally Applicable Abdominal Shield for Reducing Fetal Dose during Radiotherapy of Common Malignancies in Pregnant Patients. Iran. J. Radiat. Res. 1(3-4) : [13] Christner, Jodie A., Kofler, J M., dan McCollough C H. (21). Estimating Effective Dose for CT Using Dose Length Product with Using Organ Dose : Consequences of Adopting [14] International Comission on Radiological Protection Publication 13 or Dual Energy Scanning. 194 : [15] Ofori, Eric K.. et al. (213). Optimization of Patient Radiation Protection in Pelvic X- Ray Examination in Ghana. Journal of Applied Clinical Medical Physics. 13(4). [16] Damilakis, John. et al. (2). Estimation of Fetal Radiation Dose from Computed Tomography Scanning in Late Pregnancy. Investigative Radiology. 35(9), [17] Jaffe, Tracy A. et al. (28). Early First- Trimester Fetal Radiation Dose Estimation in 16-MDCT without and with Automated Tube Current Modulation. 1 : [18] International Comission on Radiological Protection 6. (1991) Recomendations of the International Comission on Radiological Protection. Annals of the ICRP Vol. 21 (1-3). [19] Shaw, Palma. et al. (211). Radiation Exposure and Pregnancy. Journal of Vascular Surgery. 53(15s). [2] Brookfield, Hannah., Stanley, A M. dan England, Andrew. (215). Light Beam Diaphragm Collimation Errors and Their Effects on Radiation Dose for Pelvic Radiography. Radiologic Technology. 86(4). [21] Jackson, Sherri L. 26. Research Methods and Statistics ; a Critical Thinking Approach. International Student Edition : USA. [22] Ofori, Eric Kwasi. et al. (216). Relationship between Patient Anatomical Thickness and Radiographic Exposure Factors for Selected Radiographic Examinations. Journal of Health, Medicine and Nursing. ISSN Vol FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang ISBN
Estimasi Resiko Radiasi Janin pada Pemeriksaan Radiografi Pelvis
Jurnal Fisika FLUX Volume 14, Nomor 1, Februari 2017 ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online) http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/ Estimasi Resiko Radiasi Janin pada Pemeriksaan Radiografi Pelvis
Lebih terperinciANALISA PENGARUH FAKTOR EKSPOSI TERHADAP ENTRANCE SURFACE AIR KERMA (ESAK)
Youngster Physics Journal ISSN : 232-737 Vol. 3, No. 4, Oktober 24, Hal 27-278 ANALISA PENGARUH FAKTOR EKSPOSI TERHADAP ENTRANCE SURFACE AIR KERMA (ESAK) Muhammad Irsal, Eko Hidayanto dan Zaenal Arifin
Lebih terperinciPENGUKURAN DOSIS RADIASI PADA PASIEN PEMERIKSAAN PANORAMIK. Abdul Rahayuddin H INTISARI
PENGUKURAN DOSIS RADIASI PADA PASIEN PEMERIKSAAN PANORAMIK Abdul Rahayuddin H21114706 Jurusan Fisika (Kosentrasi Fisika Medik) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar
Lebih terperinciESTIMASI NILAI CTDI DAN DOSIS EFEKTIF PASIEN BAGIAN HEAD, THORAX DAN ABDOMEN HASIL PEMERIKSAAN CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6
ESTIMASI NILAI CTDI DAN DOSIS EFEKTIF PASIEN BAGIAN HEAD, THORAX DAN ABDOMEN HASIL PEMERIKSAAN CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 Helga Silvia 1, Dian Milvita 1, Heru Prasetio 2, Helfi Yuliati 2 1 Jurusan
Lebih terperinciAnalisa Kualitas Sinar-X Pada Variasi Ketebalan Filter Aluminium Terhadap Dosis Efektif
Analisa Kualitas Sinar-X Pada Variasi Ketebalan Filter Aluminium Terhadap Dosis Efektif Ella nurlela 1, purwantiningsih 1, Budi Santoso 1 1 Program Studi Fisika, Universitas Nasional, Jalan Sawo Manila,
Lebih terperinciOPTIMALISASI DOSIS RADIASI SINAR-X TERHADAP PROYEKSI PA (POSTERO-ANTERIOR) DAN LAT (LATERAL) PADA TEKNIK PEMERIKSAAN FOTO THORAX SKRIPSI
OPTIMALISASI DOSIS RADIASI SINAR-X TERHADAP PROYEKSI PA (POSTERO-ANTERIOR) DAN LAT (LATERAL) PADA TEKNIK PEMERIKSAAN FOTO THORAX SKRIPSI Oleh : Kadek Miniati JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciUJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011
UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011 Ivonne Chirsnia 1, Dian Milvita 1, Heru Prasetio 2, Helfi Yuliati 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciESTIMASI DOSIS JANIN PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAKS DAN ABDOMEN
UNIVERSITAS INDONESIA ESTIMASI DOSIS JANIN PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAKS DAN ABDOMEN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains Fitri Yuni Lestari 0806364984
Lebih terperinciPERKIRAAN DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN DENGAN SINAR-X RADIOGRAFI UMUM. RUSMANTO
PERKIRAAN DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN DENGAN SINAR-X RADIOGRAFI UMUM RUSMANTO r.rusmanto@bapeten.go.id 081 225 228 02 1 Proteksi Radiasi pada Pasien (1/2) Proteksi radiasi pada pasien ada beberapa tahapan
Lebih terperinciABSTRAK
ESTIMASI DOSIS EFEKTIF PADA PEMERIKSAAN MULTI SLICE CT-SCAN KEPALA DAN ABDOMEN BERDASARKAN REKOMENDASI ICRP 103 Lidya Sofiana 1, Johan A.E Noor 1, Indrastuti Normahayu 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI COMPLIANCE TEST PESAWAT DENTAL INTRAORAL PADA SALAH SATU KLINIK GIGI DI KOTA PADANG
IMPLEMENTASI COMPLIANCE TEST PESAWAT DENTAL INTRAORAL PADA SALAH SATU KLINIK GIGI DI KOTA PADANG Dian Milvita 1, Dyah Dwi Kusumawati 2, dan Helfi Yuliati 2 1 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Andalas,
Lebih terperinciJImeD, Vol. 1, No. 1 ISSN X
ANALISA PENERIMAAN DOSIS RADIASI PERMUKAAN KULIT PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAX PROYEKSI POSTERO ANTERIOR (PA) ANALYSIS RADIATION ACCEPTANCE ENTRANCE SKIN DOSE ON CHEST EXAMINATION On POSTERO-ANTERIOR
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN TINGKAT PANDUAN PAPARAN MEDIK ATAU DIAGNOSTIC REFERENCE LEVEL (DRL) NASIONAL
SERI REKAMAN DOKUMEN UNIT KERJA TA. 2016 PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN TINGKAT PANDUAN PAPARAN MEDIK ATAU DIAGNOSTIC REFERENCE LEVEL (DRL) NASIONAL Jl. Gajah Mada No. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269
Lebih terperinciYoungster Physics Journal ISSN : Vol. 2, No. 1, April 2013, Hal 27-34
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 2, No. 1, April 2013, Hal 27-34 PENGARUH VARIASI JARAK DETEKTOR, LUAS LAPANGAN RADIASI DAN POSISI DETEKTOR DARI PUSAT BERKAS RADIASI MENGGUNAKAN MULTI PURPOSE
Lebih terperinciPENGARUH TEGANGAN TABUNG (KV) TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAFI PESAWAT SINAR-X DIGITAL RADIOGRAPHY (DR) PADA PHANTOM ABDOMEN
DOI: doi.org/10.21009/spektra.022.04 PENGARUH TEGANGAN TABUNG (KV) TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAFI PESAWAT SINAR-X DIGITAL RADIOGRAPHY (DR) PADA PHANTOM ABDOMEN 1, a) Sriwahyuni 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciPERBANDINGAN DOSIS RADIASI DI UDARA TERHADAP DOSIS RADIASI DI PERMUKAAN PHANTOM PADA PESAWAT CT-SCAN
PERBANDINGAN DOSIS RADIASI DI UDARA TERHADAP DOSIS RADIASI DI PERMUKAAN PHANTOM PADA PESAWAT CT-SCAN Suwarni 1, Dian Milvita 1, Heru Prasetio 2, Helfi Yuliati 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
Lebih terperinciANALISIS LINEARITAS KELUARAN RADIASI PADA X-RAY MOBILE DENGAN MENGGUNAKAN PIRANHA
ANALISIS LINEARITAS KELUARAN RADIASI PADA X-RAY MOBILE DENGAN MENGGUNAKAN PIRANHA Nur Mukminah R., Iswadi, dan Ihsan Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar Email: wadi.phys.uin@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH DIAMETER PHANTOM DAN TEBAL SLICE TERHADAP NILAI CTDI PADA PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN CT-SCAN
PENGARUH DIAMETER PHANTOM DAN TEBAL SLICE TERHADAP NILAI CTDI PADA PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN CT-SCAN Dinda Dyesti Aprilyanti 1, Dian Milvita 1, Heru Prasetio 2, Helfi Yuliati 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciANALISA CTDI PADA PERMUKAAN DAN PUSAT PHANTOM MENGGUNAKAN CT DOSE PROFILER
Youngster Physics Journal ISSN : 232-7371 Vol. 3, No. 4, Oktober 214, Hal 329-334 ANALISA CTDI PADA PERMUKAAN DAN PUSAT PHANTOM MENGGUNAKAN CT DOSE PROFILER Cory Amelia, Evi Setiawati dan Zaenal Arifin
Lebih terperinciANALISIS DOSIS SERAP RADIASI PADA PERBEDAAN DIMENSI DAN BENTUK LAPANGAN PENYINARAN BERKAS RADIASI FOTON 6 MV
ANALISIS DOSIS SERAP RADIASI PADA PERBEDAAN DIMENSI DAN BENTUK LAPANGAN PENYINARAN BERKAS RADIASI FOTON 6 MV Oleh, Hieronimus Honorius Lada NIM: 642014801 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Fisika,
Lebih terperinciKontras. Darmini J. Dahjono Asri Indah Aryani
Radiation Dose In Non Conventional Contrast Radiography Examination Penerimaan Dosis Radiasi Pada Pemeriksaan Radiografi Konvensional Non Kontras Darmini J. Dahjono Asri Indah Aryani Jurusan Teknik Radiodiagnostik
Lebih terperinciBab 2. Nilai Batas Dosis
Bab 2 Nilai Batas Dosis Teknik pengawasan keselamatan radiasi dalam masyarakat umumnya selalu berdasarkan pada konsep dosis ambang. Setiap dosis betapapun kecilnya akan menyebabkan terjadinya proses kelainan,
Lebih terperinciANALISA PENGARUH GRID RASIO DAN FAKTOR EKSPOSI TERHADAP GAMBARAN RADIOGRAFI PHANTOM THORAX
Youngster Physics Journal ISSN : 3-737 Vol. 4, No., Januari 5, Hal 33-38 ANALISA PENGARUH GRID RASIO DAN FAKTOR EKSPOSI TERHADAP GAMBARAN RADIOGRAFI PHANTOM THORAX Aulia Narindra Mukhtar dan Heri Sutanto
Lebih terperinciANALISIS SEBARAN RADIASI HAMBUR CT SCAN 128 SLICE TERHADAP PEMERIKSAAN CT BRAIN
ANALISIS SEBARAN RADIASI HAMBUR CT SCAN 128 SLICE TERHADAP PEMERIKSAAN CT BRAIN Purwatiningsi, Hari Eko Prasetio Jurusan Fisika, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional Jakarta Email : purwanti.ningsih85@yahoo.co.id
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH GRID TERHADAP PENYIMPANGAN BENTUK DAN UKURAN OBJEK (DISTORSI)
ANALISIS PENGARUH GRID TERHADAP PENYIMPANGAN BENTUK DAN UKURAN OBJEK (DISTORSI) SKRIPSI Disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Fisika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciPERBANDINGAN DOSIS RADIASI DI PERMUKAAN KULIT PADA PASIEN THORAX TERHADAP DOSIS RADIASI DI UDARA DENGAN SUMBER RADIASI PESAWAT SINAR-X
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 15 No. 2 Des 214 PERBANDINGAN DOSIS RADIASI DI PERMUKAAN KULIT PADA PASIEN THORAX TERHADAP DOSIS RADIASI DI UDARA DENGAN SUMBER RADIASI PESAWAT SINAR-X Dian
Lebih terperinciPengukuran Dosis Radiasi dan Estimasi Efek Biologis yang Diterima Pasien Radiografi Gigi Anak Menggunakan TLD-100 pada Titik Pengukuran Mata dan Timus
ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 2, April 2016 Pengukuran Dosis Radiasi dan Estimasi Efek Biologis yang Diterima Pasien Radiografi Gigi Anak Menggunakan TLD-100 pada Titik Pengukuran Mata
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Faktor Eksposi terhadap Nilai Computed Tomography Dose Index (CTDI) pada Pesawat Computed Tomography (CT) Scan
Analisis Pengaruh Faktor Eksposi terhadap Nilai omputed Tomography Dose Index (TDI) pada Pesawat omputed Tomography (T) Scan Suryaningsih, Syamsir Dewang, Bualkar Abdullah Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciAnalisis Dosis Serap CT Scan Thorax Dengan Computed Tomography Dose Index Dan Thermoluminescence Dosimeter
Analisis Dosis Serap CT Scan Thorax Dengan Computed Tomography Dose Index Dan Thermoluminescence Dosimeter Lutfiana Desy Saputri 1, Budi Santoso 1, Agung Nugroho Oktavianto 2, Febria Anita 1 1 Universitas
Lebih terperinciDhahryan 1, Much Azam 2 1) RSUD 2 )Laboratorium Fisika Atom dan Nuklir Jurusan Fisika UNDIP
Pengaruh Teknik Tegangan Tinggi Terhadap Entrasce Skin Exposure( ESE ) dan Laju Paparan Radiasi Hambur Pada Pemeriksaan Abdomen Dhahryan 1, Much Azam 2 1) RSUD 2 )Laboratorium Fisika Atom dan Nuklir Jurusan
Lebih terperinciPengukuran Dosis Organ Sensitif Pada Pemeriksaan Computed Tomography (CT) Abdomen Menggunakan Fantom Rando
Pengukuran Dosis Organ Sensitif Pada Pemeriksaan Computed Tomography (CT) Abdomen Menggunakan Fantom Rando Anglin Andhika Maharani Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciDOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN SINAR-X MEDIK RADIOGRAFI ABSTRAK
DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN SINAR-X MEDIK RADIOGRAFI Eri Hiswara, Heru Prasetio, dan Hasnel Sofyan Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN ABSTRAK DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN SINAR-X
Lebih terperinciRESPON PHOTOSTIMULABLE PHOSPHOR (PSP) PADA COMPUTED RADIOGRAPHY TERHADAP AKURASI TEGANGAN TABUNG DAN LINIERITAS KELUARAN PESAWAT SINAR-X
Youngster Physics Journal ISSN : 2303-7371 Vol. 3, No. 3, Juli 2014, Hal 197-202 RESPON PHOTOSTIMULABLE PHOSPHOR (PSP) PADA COMPUTED RADIOGRAPHY TERHADAP AKURASI TEGANGAN TABUNG DAN LINIERITAS KELUARAN
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. bersinggungan dengan sinar gamma. Sinar-X (Roentgen) mempunyai kemampuan
BAB. I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian Sinar-X merupakan sepenggal spektrum gelombang elektromagnetik yang terletak di ujung energi tinggi spektrum gelombang elektromagnetik di bawah dan bersinggungan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KARAKTERISTIK KELUARAN ANTARA PESAWAT SINAR-X TOSHIBA MODEL DRX-1824B DAN TOSHIBA MODEL DRX-1603B. Skripsi
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK KELUARAN ANTARA PESAWAT SINAR-X TOSHIBA MODEL DRX-1824B DAN TOSHIBA MODEL DRX-1603B Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika
Lebih terperinciKata kunci : Fluoroskopi intervensional, QC, dosimetri, kualitas citra.
UJI KONTROL KUALITAS PESAWAT RADIOOGI INTERVENSIONAL St. Ramlah R. Dhara*), Dahlang Tahir, M.Si, Ph. D*), Kristina Tri Wigati, M.Si*), Sri Dewi Astuty, M.Si*) *)Fisika Medik, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA,
Lebih terperinciUJI KELAYAKAN PESAWAT SINAR-X TERHADAP PROYEKSI PA (POSTERO-ANTERIOR) DAN LAT (LATERAL) PADA TEKNIK PEMERIKSAAN FOTO THORAX
UJI KELAYAKAN PESAWAT SINAR-X TERHADAP PROYEKSI PA (POSTERO-ANTERIOR) DAN LAT (LATERAL) PADA TEKNIK PEMERIKSAAN FOTO THORAX Kadek Miniati, Gusti Ngurah Sutapa, I Wayan Balik Sudarsana 1 Jurusan Fisika,
Lebih terperinciPENGUKURAN DOSIS RADIASI RUANGAN RADIOLOGI II RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (RSGM) BAITURRAHMAH PADANG MENGGUNAKAN SURVEYMETER UNFORS-XI
PENGUKURAN DOSIS RADIASI RUANGAN RADIOLOGI II RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (RSGM) BAITURRAHMAH PADANG MENGGUNAKAN SURVEYMETER UNFORS-XI Dira Rizki Martem 1, Dian Milvita 1, Helfi Yuliati 2, Dyah Dwi Kusumawati
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS RADIASI DAN KALIBRASI LUARAN BERKAS FOTON 6 DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK VARIAN CLINAC CX 4566 ABSTRAK
SEMINAR NASIONAL ANALISIS KUALITAS RADIASI DAN KALIBRASI LUARAN BERKAS FOTON 6 DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK VARIAN CLINAC CX 4566 Cacaelia Tuti Budiarti 1, Nurman Rajagukguk 2, Assef Firnando
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI KOEFISIEN SERAPAN BAHAN DAN DOSIS RADIASI PADA VARIASI KOMBINASI KAYU DAN ALUMINIUM
Youngster Physics Journal ISSN : 232-7371 Vol. 4, No. 1, Januari 215, Hal 87-92 PENENTUAN NILAI KOEFISIEN SERAPAN BAHAN DAN DOSIS RADIASI PADA VARIASI KOMBINASI KAYU DAN ALUMINIUM Andri Yanyah dan Heri
Lebih terperinciDOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN RUTIN SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK. Eri Hiswara, Dewi Kartikasari
Dosis Pasien Pada Pemeriksaan Rutin Sinar-X Radiologi Diagnostik ISSN 1411 3481 (Eri Hiswara) DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN RUTIN SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK ABSTRAK Eri Hiswara, Dewi Kartikasari Pusat
Lebih terperinciPENENTUAN SISA RADIOFARMAKA DAN PAPARAN RADIASI
PENENTUAN SISA RADIOFARMAKA DAN PAPARAN RADIASI Tc 99m MDP (Methylene Di Phosphonat) PASCA INJEKSI PADA PASIEN KANKER PROSTAT (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA JAKARTA) Skripsi Untuk Memenuhi
Lebih terperinciEVALUASI METODE PENENTUAN HALF VALUE LAYER (HVL) MENGGUNAKAN MULTI PURPOSE DETECTOR (MPD) BARRACUDA PADA PESAWAT SINAR-X MOBILE
Youngster Physics Journal ISSN : 2303-7371 Vol. 3, No. 2, April 2014, Hal 113-118 EVALUASI METODE PENENTUAN HALF VALUE LAYER () MENGGUNAKAN MULTI PURPOSE DETECTOR (MPD) BARRACUDA PADA PESAWAT SINAR-X MOBILE
Lebih terperinciUJI KESESUAIAN AKURASI DAN LINEARITAS KELUARAN RADIASI PADA PESAWAT CT-SCAN SUITABILITY ACCURACY AND LINEARITY OUTPUT RADIATION CT- SCAN TEST
UJI KESESUAIAN AKURASI DAN LINEARITAS KELUARAN RADIASI PADA PESAWAT CT-SCAN Suhardi, Wira Bahari Nurdin, Bannu Abdul Samad Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. massanya, maka radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Radiasi terdiri dari beberapa jenis, ditinjau dari massanya,
Lebih terperinciStudi Uniformitas Dosis Radiasi CT Scan pada Fantom Kepala yang Terletak pada Sandaran Kepala
Studi Uniformitas Dosis Radiasi CT Scan pada Fantom Kepala yang Terletak pada Sandaran Kepala 1 Dwi Siwi Retnoningsih dan 2 Choirul Anam, 2 Wahyu Setiabudi 1 Instalasi Radiologi Rumah Sakit Hasan sadikin,
Lebih terperinciPenentuan Entrance Skin Exposure (ESE) pada Pesawat Mammografi Mammomat 1000 dengan Filter Molybdenum (Mo) dan Rhodium (Rh)
Penentuan Entrance Skin Exposure (ESE) pada Pesawat Mammografi Mammomat 1000 dengan Filter Molybdenum (Mo) dan Rhodium (Rh) Fitri Susanti, 1 Choirul Anam, Evi Setiawati Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman, pertama kali menemukan sinar-x pada tahun 1895 sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Saat
Lebih terperinciSTUDI RADIOGRAFI MAKRO DENGAN VARIASI JARAK SUMBER SINAR-BAYANGAN (SID) DAN UKURAN FOKUS TERHADAP PEMBESARAN BAYANGAN
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol 10, No.4, Oktober 2007 hal. 187-192 STUDI RADIOGRAFI MAKRO DENGAN VARIASI JARAK SUMBER SINAR-BAYANGAN (SID) DAN UKURAN FOKUS TERHADAP PEMBESARAN BAYANGAN Nanang Suriansyah
Lebih terperinciKUALITAS GAMBAR RADIOGRAFI KONVENSIONAL
REFERAT KUALITAS GAMBAR RADIOGRAFI KONVENSIONAL OLEH : Budi Windarta PEMBIMBING : dr. Bambang Purwanto Utomo, Sp Rad. PPDS I RADIOLOGI FKUGM YOGYAKARTA 2014 1 PENDAHULUAN 1 KUALITAS RADIOGRAF YG TINGGI
Lebih terperinciAnalisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo
Analisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo Merina Handayani 1, Heru Prasetio 2, Supriyanto Ardjo Pawiro 1 1 Departemen Fisika,
Lebih terperinciVerifikasi TPS untuk Dosis Organ Kritis pada Perlakuan Radioterapi Area Pelvis dengan Sinar X 10 Megavolt
Verifikasi TPS untuk Dosis Organ Kritis pada Perlakuan Radioterapi Area Pelvis dengan Sinar X 10 Megavolt Dhaniela Stenyfia Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciilmu radiologi yang berhubungan dengan penggunaan modalitas untuk keperluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penggunaan semua modalitas yang menggunakan radiasi untuk diagnosis dan prosedur terapi. Pada umumnya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tindakan tertentu, maupun terapetik. Di antara prosedur-prosedur tersebut, ada
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan terbanyak radiasi pengion buatan manusia adalah di dunia medis. Radiasi pengion tersebut digunakan dalam penegakan diagnosis, panduan tindakan
Lebih terperinciEvaluasi Dosis Glandular dalam Pemeriksaan Mammografi
Evaluasi Dosis Glandular dalam Pemeriksaan Mammografi Yulfiatry Yubhar 1, Rachmat W. Adi, Supriyanto A. Pawiro,Kardinah 1 Staf Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta Departemen Fisika, FMIPA, Universitas
Lebih terperinciUJI IMAGE UNIFORMITY PERANGKAT COMPUTED RADIOGRAPHY DENGAN METODE PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
UJI IMAGE UNIFORMITY PERANGKAT COMPUTED RADIOGRAPHY DENGAN METODE PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Arnefia Mei Yusnida dan Suryono Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2011
LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2011 Bidang Ilmu: FISIKA MEDIS Penentuan Dose Reference Level (DRL) pada Prosedur Diagnosis Kepala Menggunakan CT-scan sebagai Upaya Proteksi Radiasi kepada
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI AIR GAP TERHADAP DOSIS SERAP PENYINARAN BERKAS ELEKTRON PADA PESAWAT LINAC SIEMENS / PRIMUS M CLASS 5633
Youngster Physics Journal ISSN : 2303-7371 Vol. 3, No. 3, Juli 2014, Hal 217-222 PENGARUH VARIASI AIR GAP TERHADAP DOSIS SERAP PENYINARAN BERKAS ELEKTRON PADA PESAWAT LINAC SIEMENS / PRIMUS M CLASS 5633
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LAJU DOSIS SERAP AIR DENGAN LAPANGAN RADIASI BERKAS ELEKTRON PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK ELEKTA
HUBUNGAN ANTARA LAJU DOSIS SERAP AIR DENGAN LAPANGAN RADIASI BERKAS ELEKTRON PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK ELEKTA C. Tuti Budiantari, Nurman R. Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini survei deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpul data.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini survei deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpul data. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemeriksaan Computed Tomography (CT scan) merupakan salah salah
1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemeriksaan Computed Tomography (CT scan) merupakan salah salah satu modalitas pemeriksaan di bidang radiologi. Pemeriksaan CT scan meskipun
Lebih terperinciPERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR
YOGYAKARTA, 3OKTOBER 0 PERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR Kristiyanti, Ferry Suyatno Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN Gd 7 Kawasan Puspiptek Serpong Email untuk korespondensi
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PARAMETER DAN PROFIL DOSIS MENGGUNAKAN PHANTOM STANDAR DAN TIDAK STANDAR
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 3, No. 4, Oktober 2014, Hal 303-310 ANALISIS PERBANDINGAN PARAMETER DAN PROFIL DOSIS MENGGUNAKAN PHANTOM STANDAR DAN TIDAK STANDAR Nora Fajria, Wahyu Setia
Lebih terperinciPENGARUH LINEARITAS DAN RESIPROSITAS mas TERHADAP INTENSITAS RADIASI PADA PESAWAT SINAR-X MERK SAMSUNG
PENGARUH LINEARITAS DAN RESIPROSITAS mas TERHADAP INTENSITAS RADIASI PADA PESAWAT SINAR-X MERK SAMSUNG Ahmad Faesol, Yusron Adi Utomo Universitas Aisyiyah Yogyakarta Email : yusronadi17@gmail.com Abstract:
Lebih terperinciANALISIS IMAGE NOISE DAN NILAI DOSIS RADIASI PENGGUNAAN APLIKASI CARE DOSE 4D DAN NON CARE DOSE 4D PADA PESAWAT MSCT SIEMENS
ANALISIS IMAGE NOISE DAN NILAI DOSIS RADIASI PENGGUNAAN APLIKASI CARE DOSE 4D DAN NON CARE DOSE 4D PADA PESAWAT MSCT SIEMENS ANALYSIS IMAGE NOISE AND RADIATION DOSE VALUE OF APPLICATION USING CARE DOSE
Lebih terperinciEVALUASI METODE PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI PADA RUANG DIGITAL RADIOGRAFI
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 4, No. 1, Januari 2015, Hal 31-40 EVALUASI METODE PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI PADA RUANG DIGITAL RADIOGRAFI Wulandhari 1), Wahyu Setia Budi 1) dan Agung
Lebih terperinciPENENTUAN ESTIMASI ENTRANCE SKIN DOSE PADA PASIEN RADIOGRAFI DENTAL PANORAMIK SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA PENENTUAN ESTIMASI ENTRANCE SKIN DOSE PADA PASIEN RADIOGRAFI DENTAL PANORAMIK SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains SAMUEL GIDEON 0305020802 FAKULTAS
Lebih terperinciAcceptance Test Of Diagnostic X-Ray Merk GE Type XR 6000 In Radiodiagnostic And Radiotherapy Department Laboratory Of Health Polytechnic Of Semarang
Acceptance Test Of Diagnostic X-Ray Merk GE Type XR 6000 In Radiodiagnostic And Radiotherapy Department Laboratory Of Health Polytechnic Of Semarang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Merk GE Type XR 6000
Lebih terperinciVariasi Nilai Eksposi Aturan 15 Persen pada Radiografi Menggunakan Imaging Plate untuk Mendapatkan Kontras Tertinggi
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol 11., No.2, April 2008, hal 45-52 Variasi Nilai Eksposi Aturan 15 Persen pada Radiografi Menggunakan Imaging Plate untuk Mendapatkan Kontras Tertinggi Sartinah 1, Sumariyah
Lebih terperinciPENGUKURAN DOSIS EFEKTIF ORGAN TYROID DAN MATA PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI
PENGUKURAN DOSIS EFEKTIF ORGAN TYROID DAN MATA PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI Lody Firmansyah, Febria Anita Jurusan Fisika Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional Jakarta Email: febria.anita85@gmail.com
Lebih terperinciPengaruh Kecepatan Penguatan Lembar Penguat Terhadap Densitas Radiograf
Berkala Fisika ISSN : 1410-966 Vol. 6, No. 3, Juli 003, hal. 63-70 Pengaruh Kecepatan Penguatan Lembar Penguat Terhadap Densitas Radiograf Darmini 1, Ngurah Ayu dan Muhammad Nur 3,4 1. Politeknik Kesehatan
Lebih terperinciDOSIS EFEKTIF PEKERJA RADIASI PREPARASI RADIOFARMAKA DI HOTLAB KEDOKTERAN NUKLIR RSUPN DR CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA
DOSIS EFEKTIF PEKERJA RADIASI PREPARASI RADIOFARMAKA DI HOTLAB KEDOKTERAN NUKLIR RSUPN DR CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA Nursama Heru Apriantoro, Mayarani Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, Politeknik
Lebih terperinciJurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN
STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN SINGLE PHOTON EMISSION COMPUTED TOMOGRAPHY (SPECT) MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI HIGH ENERGY I 131 Yosi Sudarsi Asril 1, Dian Milvita 1, Fadil
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT GANTRI TERHADAP KONSTANSI DOSIS SERAP DI AIR PESAWAT TELETERAPI Co-60 XINHUA MILIK RUMAH SAKIT dr. SARJITO YOGYAKARTA
C Tuti Budiantari, dkk. ISSN 016-318 73 PENGARUH SUDUT GANTRI TERHADAP KONSTANSI DOSIS SERAP DI AIR PESAWAT TELETERAPI Co-60 XINHUA MILIK RUMAH SAKIT dr. SARJITO YOGYAKARTA C Tuti Budiantari dan Nurman
Lebih terperinciPENGARUH RADIASI HAMBUR TERHADAP KONTRAS RADIOGRAFI AKIBAT VARIASI KETEBALAN OBYEK DAN LUAS LAPANGAN PENYINARAN MUHAMMAD SYARIF BODDY
PNGARUH RADIASI HAMBUR TRHADAP KONTRAS RADIOGRAFI AKIBAT VARIASI KTBALAN OBYK DAN LUAS LAPANGAN PNYINARAN MUHAMMAD SYARIF BODDY KONSNTRASI FISIKA MDIK, JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATMATIKA DAN ILMU PNGTAHUAN
Lebih terperinciPENENTUAN CT DOSE INDEX (CTDI) UNTUK VARIASI SLICE THICKNESS DENGAN PROGRAM DOSXYZNRC
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 15, No. 3, Juli 2012, hal 69-76 PENENTUAN CT DOSE INDEX (CTDI) UNTUK VARIASI SLICE THICKNESS DENGAN PROGRAM DOSXYZNRC Intan Andriani, Choirul Anam dan Evi Setiawati
Lebih terperinciPREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal
Lebih terperinciYoungster Physics Journal ISSN : Vol. 3, No. 4, Oktober 2014, Hal
PENGARUH VARIASI FAKTOR EKSPOSI (TEGANGAN TABUNG DAN ARUS WAKTU) SERTA PITCH TERHADAP COMPUTED TOMOGRAPHY DOSE INDEX (CTDI) DI UDARA MENGGUNAKAN CT DOSE PROFILER Puput khusniatul, Eko Hidayanto, Zaenal
Lebih terperinciPENGUJIAN LINIERITAS KELUARAN PEMBANGKIT ARUS SINAR X MENGGUNAKAN STEPWEDGE SKRIPSI. Evi Yusita Nim
PENGUJIAN LINIERITAS KELUARAN PEMBANGKIT ARUS SINAR X MENGGUNAKAN STEPWEDGE SKRIPSI Evi Yusita Nim. 080921004 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciVERIFIKASI PENENTUAN LAJU DOSIS SERAP DI AIR BERKAS FOTON 6 MV DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK CLINAC 2100 C MILIK RUMAH SAKIT
VERIFIKASI PENENTUAN LAJU DOSIS SERAP DI AIR BERKAS FOTON 6 MV DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK CLINAC 2100 C MILIK RUMAH SAKIT dr. CIPTO MANGUNKUSUMO Nurman R. dan C. Tuti Budiantari Pusat Teknologi
Lebih terperinciESTIMASI DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN DENTAL PANORAMIK SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA ESTIMASI DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN DENTAL PANORAMIK SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains DINAYAWATI 0806364920 FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciPhysics Communication
Rodhotul Muttaqin dkk / Phys. Comm. 1 (1) (217) Phys. Comm. 1 (1) (217) Physics Communication http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pc Uji banding kualitas citra radiograf sistem radiografi digital
Lebih terperinciFAKTOR FANTOM DAN ESTIMASI DOSIS EFEKTIF DARI HASIL PENGUKURAN COMPUTED TOMOGRAPHY DOSE INDEX (CTDI) SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR FANTOM DAN ESTIMASI DOSIS EFEKTIF DARI HASIL PENGUKURAN COMPUTED TOMOGRAPHY DOSE INDEX (CTDI) SKRIPSI EMIDATUL MANZIL 0606068184 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciPengaruh Ketidakhomogenan Medium pada Radioterapi
Pengaruh Ketidakhomogenan Medium pada Radioterapi Supriyanto A. Pawiro 1, Sugiyantari 2, Tirto Wahono 3 1 Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Indonesia, Depok, 16424 2 Bagian Radioterapi RSUP Persahabatan,
Lebih terperinciJurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin
ANALISIS PENGGUNAAN BOLUS PADA PASIEN KANKER DI DAERAH SUPERFISIAL YANG DIRADIASI DENGAN 6 MeV MENGGUNAKAN PESAWAT LINEAR ACCELERATOR (LINAC) Anwar Latif, Dr.Bualkar Abdullah, Prof.Dr.Dahlang Tahir, Satrial
Lebih terperinciPENGARUH BLOK INDIVIDUAL BERBAHAN CERROBEND PADA DISTRIBUSI DOSIS SERAP BERKAS FOTON 6 MV LINEAR ACCELERATOR (LINAC)
Youngster Physics Journal ISSN : 2303-7371 Vol. 3, No. 3, Juli 2014, Hal 171-176 PENGARUH BLOK INDIVIDUAL BERBAHAN CERROBEND PADA DISTRIBUSI DOSIS SERAP BERKAS FOTON 6 MV LINEAR ACCELERATOR (LINAC) Afrio
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Kuat arus (ma)
LAMPIRAN A Pada pesawat Rontgen digital faktor eksposisi dibuat dengan menggunakan tegangan tabung tetap yaitu sebesar 60 kv dengan memvariasikan kuat arus 50 ma sampai 400 ma, dengan ma tetap yaitu 10
Lebih terperinciWidyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN
Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: 46-51 ISSN 1410-5357 Usulan Nilai Pembatas Dosis Bagi Pekerja Radiasi dan Peserta Pelatihan di Pusdiklat BATAN Proposal of Dose Constraint Value for Radiation
Lebih terperinciANALISIS DOSIS SERAP RELATIF BERKAS ELEKTRON DENGAN VARIASI KETEBALAN BLOK CERROBEND PADA PESAWAT LINEAR ACCELERATOR
Youngster Physics Journal ISSN : 2303-7371 Vol. 3, No. 3, Juli 2014, Hal 231-236 ANALISIS DOSIS SERAP RELATIF BERKAS ELEKTRON DENGAN VARIASI KETEBALAN BLOK CERROBEND PADA PESAWAT LINEAR ACCELERATOR Lamtiyah
Lebih terperinciPenggunaan Film Dosimetry Untuk Verifikasi Dosis Radioterapi dengan Metode Dosis Tengah
Penggunaan Film Dosimetr Untuk Verifikasi Dosis Radioterapi dengan Metode Dosis Tengah Vida Ikawati, S.Si, MT. ikawativida@gmail.com Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon Abstrak Penggunaan film dosimetr
Lebih terperinciPendidikan dan Peran Fisikawan Medik dalam Pelayanan Kesehatan
Pendidikan dan Peran Fisikawan Medik dalam Pelayanan Kesehatan Wahyu Setia Budi Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Pendahuluan Fisika Medis adalah cabang fisika yang merupakan
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. No. Dok : Tanggal : Revisi : Halaman 1 dari 24
Halaman 1 dari 24 LEMBAR PENGESAHAN Disiapkan oleh Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Diperiksa oleh Disahkan oleh Halaman 2 dari 24 Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi Setiap kegiatan
Lebih terperinciSKRIPSI NURIANI NAINGGOLAN
PERBANDINGAN TEKNIK TEGANGAN TINGGI (KV) DENGAN TEKNIK TEGANGAN STANDAR (KV) TERHADAP NILAI EKSPOSE INDEKS PADA PEMERIKSAAN THORAX DENGAN MENGGUNAKAN COMPUTED RADIOGRAPHY (CR) SKRIPSI NURIANI NAINGGOLAN
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KETIDAKTAJAMAN GEOMETRI, PERGERAKAN DAN SCREEN TERHADAP PENGABURAN DAERAH TEPIAN FILM RADIOGRAFI
ANALISIS PENGARUH KETIDAKTAJAMAN GEOMETRI, PERGERAKAN DAN SCREEN TERHADAP PENGABURAN DAERAH TEPIAN FILM RADIOGRAFI SKRIPSI Disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
Lebih terperinciAnalisis Radiasi Hambur di Luar Ruangan Klinik Radiologi Medical Check Up (MCU)
Analisis Radiasi Hambur di Luar Ruangan Klinik Radiologi Medical Check Up (MCU) Muh. Zakky Arizal 1, Budi Santoso 1, Dwi Bondan Panular 2, Febria Anita 1 1 Program Studi Fisika, Fakultas Teknik dan Sains,
Lebih terperinciANALISIS NOISE LEVEL HASIL CITRA CT SCAN PADA TEGANGAN TABUNG 120 kv DAN 135 kv DENGAN VARIASI KETEBALAN IRISAN (SLICE THICKNESS)
Youngster Physics Journal ISSN : 2303-7371 Vol. 3, No. 3, Juli 2014, Hal 189-196 ANALISIS NOISE LEVEL HASIL CITRA CT SCAN PADA TEGANGAN TABUNG 120 kv DAN 135 kv DENGAN VARIASI KETEBALAN IRISAN (SLICE THICKNESS)
Lebih terperinciVerifikasi Keluaran Radiasi Pesawat Linac (Foton Dan Elektron) Serta 60CO Dengan TLD
Verifikasi Keluaran Radiasi Pesawat Linac (Foton Dan Elektron) Serta 60CO Dengan TLD Mely Mediawati 1, Agung Nugroho 1, Ari Mutanto 1 1 Program Studi Fisika, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional,
Lebih terperinciPERAN FISIKAWAN MEDIS DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DI BIDANG KESEHATAN: RADIOTERAPI, RADIODIAGNOSTIK, KEDOKTERAN NUKLIR
PERAN FISIKAWAN MEDIS DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DI BIDANG KESEHATAN: RADIOTERAPI, RADIODIAGNOSTIK, KEDOKTERAN NUKLIR Djarwani S. Soejoko Departemen Fisika FMIPA UI Depok 16424 djarwani@fisika.ui.ac.id
Lebih terperinciPEMBUATAN KURVA ISODOSIS PAPARAN RADIASI DI RUANG PEMERIKSAAN INSTALASI RADIOLOGI RSUD KABUPATEN KOLAKA - SULAWESI TENGGARA
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 15, No. 4, Oktober 2012, hal 123-132 PEMBUATAN KURVA ISODOSIS PAPARAN RADIASI DI RUANG PEMERIKSAAN INSTALASI RADIOLOGI RSUD KABUPATEN KOLAKA - SULAWESI TENGGARA Syahria
Lebih terperinciEvaluasi Ketebalan Irisan (Slice Thickness) pada Pesawat CT- Scan Single Slice
Evaluasi Ketebalan Irisan (Slice Thickness) pada Pesawat CT- Scan Single Slice I Wayan Ari Makmur, Wahyu Setiabudi, 1 Choirul Anam Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinci