PERATURAN NOMOR III-A TENTANG KEANGGOTAAN BURSA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN NOMOR III-A TENTANG KEANGGOTAAN BURSA"

Transkripsi

1 LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-550/BEJ/ Tanggal diberlakukan : 28 Mei 2003 Diubah dengan: Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00401/BEI/ Tanggal ditetapkan : 28 Desember 2010 Tanggal diberlakukan : 01 Februari 2011 PERATURAN NOMOR III-A TENTANG KEANGGOTAAN BURSA I. DEFINISI Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: I.1. I.2. I.3. I.4. I.5. I.6. I.7. I.8. I.9. Anggota Bursa Efek adalah Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) sebagai Perantara Pedagang Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) dan telah memperoleh Persetujuan Keanggotaan Bursa untuk mempergunakan sistem dan atau sarana Bursa dalam rangka melakukan kegiatan perdagangan Efek di Bursa sesuai dengan Peraturan Bursa. Anggota Bursa Efek Koneksi Langsung adalah Anggota Bursa Efek yang menyediakan sendiri Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek. Anggota Bursa Efek Koneksi Tidak Langsung adalah Anggota Bursa Efek yang mempergunakan Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek yang disediakan oleh Mediator Remote Trading. Bukti Otentikasi adalah kode yang dikeluarkan oleh perangkat sertifikat elektronik yang diberikan oleh Bursa kepada Anggota Bursa Efek yang dipergunakan oleh IT Officer RT untuk mengoperasikan JONEC. Bursa adalah PT Bursa Efek Indonesia. Business Continuity Plan (BCP) adalah proses pengorganisasian sumber daya dan prosedur yang memuat rangkaian kegiatan yang terencana dan terkoordinir baik secara terotomasi maupun manual guna mengidentifikasikan potensi gangguan, menurunkan potensi gangguan dan penanggulangan dampak dari gangguan untuk meyakinkan bahwa kelangsungan operasi fungsi-fungsi utama Perusahaan tetap dapat berlangsung dalam hal terjadi ganggauan termasuk proses pemulihan keadaan setelah gangguan tersebut berlalu. Brokerage Office System adalah sistem Perusahaan Efek yang meliputi front office sampai dengan back office termasuk pengendalian risiko yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan Remote Trading dan operasional sebagai Anggota Bursa Efek. Connection Name adalah identitas koneksi yang diberikan kepada Anggota Bursa Efek untuk memperoleh otorisasi perdagangan di JATS. Dealer Partisipan adalah Anggota Bursa Efek yang menandatangani perjanjian dengan Manajer Investasi pengelola Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa untuk melakukan penjualan atau pembelian Unit Penyertaan Reksa Dana dimaksud baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pemegang Unit Penyertaan Reksa Dana. 1

2 I.10. I.11. I.12. I.13. I.14. I.15. I.16. I.17. I.18. I.19. I.20. I.21. I.22. Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur Bursa oleh Bursa. Independent Reviewer adalah konsultan yang memiliki tenaga ahli yang mempunyai Certified Information System Auditor (CISA) yang direkomendasikan oleh Bursa untuk melaksanakan review atas kelayakan sistem calon Anggota Bursa Efek atau sistem Anggota Bursa Efek. Information Technology Officer for Remote Trading (IT Officer RT) adalah pegawai Anggota Bursa Efek yang ditunjuk oleh Anggota Bursa Efek atau pegawai Mediator Remote Trading yang ditunjuk oleh Mediator Remote Trading yang bertugas dan bertanggung jawab untuk memastikan kesiapan dan kelancaran operasional Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek. JATS NEXT-G (JATS) adalah sistem perdagangan Efek yang berlaku di Bursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomasi dengan menggunakan sarana komputer. Jakarta Open Network Environment Client (JONEC) adalah sarana di Anggota Bursa Efek yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan oleh Anggota Bursa Efek untuk mengakses JATS melalui Jaringan dan terminal Remote Trading sesuai dengan Panduan Remote Trading. Jakarta Open Network Environment Server (JONES) adalah sarana di Bursa yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan oleh Bursa untuk meneruskan penawaran jual dan atau permintaan beli dari Anggota Bursa Efek ke JATS sesuai dengan Panduan Remote Trading. Jaringan adalah sarana komunikasi data yang disediakan oleh pihak yang ditunjuk oleh Bursa yang dipergunakan untuk menghubungkan Perangkat Remote Trading Bursa dengan Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek. Mediator Remote Trading adalah pihak yang telah menandatangani kontrak dengan Bursa untuk menyediakan jasa Remote Trading bagi Anggota Bursa Efek Koneksi Tidak Langsung untuk dapat melakukan perdagangan Efek secara Remote Trading. Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) adalah Modal Kerja Bersih Disesuaikan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5. Tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan. Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah adalah fasilitas yang disediakan oleh Anggota Bursa Efek yang memungkinkan nasabah menyampaikan sendiri penawaran jual dan atau permintaan beli Efek melalui Brokerage Office System dan Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek yang dilengkapi dengan validasi otomatis, untuk selanjutnya diteruskan ke JATS. Panduan Remote Trading adalah panduan yang dikeluarkan oleh Bursa yang memuat persyaratan teknis dan tata cara pelaksanaan Remote Trading serta penjelasannya. Password adalah sandi lewat yang melekat pada User-ID yang digunakan oleh Anggota Bursa Efek untuk memperoleh otorisasi perdagangan di JATS. Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek adalah fasilitas perdagangan Remote Trading di Anggota Bursa Efek yang terdiri dari firewall, router dan JONEC. 2

3 I.23. I.24. I.25. I.26. Perangkat Remote Trading Bursa adalah fasilitas perdagangan Remote Trading di Bursa yang terdiri dari firewall, router dan JONES. Persetujuan Keanggotaan Bursa adalah persetujuan untuk menjadi Anggota Bursa Efek yang diberikan oleh Bursa melalui penerbitan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB). Remote Trading adalah perdagangan saham yang diselenggarakan oleh Bursa dengan menggunakan JATS, Perangkat Remote Trading Bursa, Jaringan dan Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek. User-ID adalah tanda pengenal yang diberikan oleh Bursa kepada Anggota Bursa Efek untuk digunakan bersamaan dengan Password dan Connection Name, dalam melakukan perdagangan Efek di Bursa melalui JATS. II. PERSYARATAN MENJADI ANGGOTA BURSA EFEK Perusahaan Efek dapat menjadi Anggota Bursa Efek apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: II.1. II.2. II.3. Telah memperoleh izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek dari Bapepam dan LK dan tidak dalam kondisi dikenakan pembatasan dan atau pembekuan kegiatan usahanya sebagai Perantara Pedagang Efek oleh Bapepam dan LK. Memiliki saham Bursa. Memiliki calon IT Officer RT. II.4. Memiliki direksi yang seluruh anggotanya memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek. II.5. II.6. II.7. II.8. II.9. II.10. Memiliki dewan komisaris yang seluruh anggotanya memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek. Memiliki Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Client Principle) sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.10. tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal. Memiliki rencana kerja jangka pendek, menengah dan panjang. Memiliki bagian atau fungsi sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3. tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek. Memiliki sistem pengendalian risiko yang handal. Memiliki Brokerage Office System yang mendukung pelaksanaan Remote Trading yang sekurang-sekurangnya mempunyai: II front office yang mempunyai fungsi-fungsi antara lain pemasaran, order management dan monitoring transaksi; 3

4 II II back office yang mempunyai fungsi-fungsi antara lain pembukuan, kustodian dan penyelesaian; sistem pengendalian risiko yang terintegrasi secara real time antara front office dan back office. II.11. memiliki sarana dan prasarana, seperti: II II II Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek dan BCP Remote Trading Anggota Bursa Efek. ruangan untuk menyimpan server dan ketentuan bagi pihak yang diberikan kewenangan untuk memasuki ruangan tersebut; prosedur operasi standar pengoperasian Perangkat Remote Trading dan BCP Remote Trading sebagaimana dimaksud dalam ketentuan II Peraturan ini. II.12. II.13. II.14. Memiliki MKBD sekurang-kurangnya sebesar MKBD yang dipersyaratkan bagi Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan. Memiliki hasil review atas kesiapan sistem Remote Trading dari Independent Reviewer atau pernyataan dari pihak Mediator apabila sistem Remote Trading menggunakan jasa Mediator. Memiliki Perjanjian Pembukaan Rekening Efek dengan nasabah yang sekurangkurangnya memuat ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3. tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek ditambah dengan ketentuan antara lain mengenai: II II II II II II II penyimpanan dan pencatatan dana dan atau Efek yang terpisah dengan dana dan atau Efek milik nasabah; jaminan bahwa dana dan atau Efek milik nasabah hanya akan digunakan untuk kepentingan nasabah sesuai dengan instruksi nasabah; pelaksanaan dan persyaratan pesanan atau instruksi nasabah dengan menggunakan berbagai sarana komunikasi; pengiriman konfirmasi transaksi nasabah harus dilakukan pada hari Bursa yang sama dengan pelaksanaan Transaksi Bursa; tata cara penyelesaian Transaksi Efek dan hal-hal yang dapat dilakukan apabila nasabah lalai untuk memenuhi kewajibannya pada waktu yang telah ditentukan; biaya transaksi, komisi, pajak penjualan atas transaksi penjualan Efek dan denda atas keterlambatan nasabah dalam menyetor dana atau menyerahkan Efek; pelaporan kepada nasabah atas dana dan atau Efek nasabah baik secara berkala maupun sewaktu-waktu sesuai permintaan nasabah secara tertulis; 4

5 II II pembatasan aktivitas rekening Efek nasabah untuk sementara waktu apabila nasabah tidak aktif selama jangka waktu tertentu dan pemblokiran atau penyitaan Rekening Efek nasabah berdasarkan perintah dari pejabat instansi yang berwenang; pengaktifan kembali Rekening Efek nasabah hanya dapat dilakukan apabila nasabah telah memenuhi kembali persyaratan yang ditetapkan atau atas perintah tertulis dari pejabat/instansi yang berwenang; II pengakhiran perjanjian dapat dilakukan oleh nasabah atau perusahaan dengan terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan tertulis; II kondisi force majeure yang menyebabkan tidak dapat dilaksanakannya atau tertundanya kewajiban yang ditetapkan dalam perjanjian; II pemberian kuasa oleh nasabah dalam rangka penyelesaian Transaksi Bursa; II penyelesaian perselisihan yang terjadi diajukan oleh salah satu pihak yang berselisih kepada Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI), apabila tidak dapat diselesaikan melalui mekanisme internal dispute resolution; II kewajiban Anggota Bursa Efek membuka Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) bagi nasabahnya di KSEI sehingga nasabah dapat memantau rekening Efeknya yang ada di KSEI. II.15. II.16. II.17. Pedoman Perjanjian Pembukaan rekening Efek yang dapat dijadikan acuan bagi Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam ketentuan II.14. Peraturan ini, akan diterbitkan oleh Bursa melalui Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Memiliki prosedur penyimpanan data transaksi dan catatan kejadian (log file), data base nasabah, data base transaksi (daftar order termasuk perubahan-perubahannya beserta catatan waktu kejadian) yang dilakukan secara elektronik. Penyimpanan data transaksi dan catatan kejadian (log file) dilakukan selama 5 (lima) tahun. Dalam hal calon Anggota Bursa Efek akan menjadi Anggota Bursa Efek Koneksi Tidak Langsung, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: II II menggunakan jasa Mediator Remote Trading yang telah menandatangani kontrak penyediaan sarana dan prasarana dengan Bursa; menandatangani kontrak dengan Mediator Remote Trading yang sekurangkurangnya memuat: II II II II II ruang lingkup layanan yang disediakan oleh Mediator Remote Trading, termasuk penyediaan BCP; rencana pengembangan dan implementasi; jaminan sistem keamanan data dan jaringan komunikasi data antara Mediator Remote Trading dan Anggota Bursa Efek Koneksi Tidak Langsung; kepemilikan dan penggunaan data; jaminan Service Level Agreement (SLA); 5

6 II II II jaminan kelangsungan perdagangan melalui Remote Trading dalam hal terjadinya pengakhiran perjanjian; tanggung jawab pengoperasian; penyelesaian dalam hal terjadi perselisihan antara Anggota Bursa Efek dan Mediator Remote Trading. III. PROSEDUR UNTUK MENJADI ANGGOTA BURSA EFEK III.1. III.2. Dalam rangka pemenuhan persyaratan untuk memperoleh persetujuan sebagai Anggota Bursa Efek, maka calon Anggota Bursa Efek terlebih dahulu mengajukan surat permohonan dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-A.1. Peraturan ini. Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1. Peraturan ini, wajib dilampirkan dokumen sebagai berikut: III.2.1. III.2.2. III.2.3. III.2.4. III.2.5. III.2.6. III.2.7. III.2.8. surat pernyataan yang menyatakan kesediaan untuk memenuhi persyaratan menjadi Anggota Bursa Efek dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-A.2. Peraturan ini; copy izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek atau Penjamin Emisi Efek dari Bapepam dan LK; copy Akta Pendirian dan Anggaran Dasar perseroan serta perubahannya yang terakhir yang telah disahkan, diberitahukan atau disetujui oleh pihak yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.1. Tentang Perizinan Perusahaan Efek; riwayat perseroan yang meliputi riwayat kepemilikan saham perseroan, riwayat perubahan anggota direksi dan perubahan anggota dewan komisaris selama periode 5 (lima) tahun terakhir terhitung sejak mengajukan permohonan sebagai calon Anggota Bursa Efek atau sejak didirikannya Perusahaan apabila kurang dari 5 (lima) tahun. susunan anggota direksi dan anggota dewan komisaris dilengkapi dengan copy surat persetujuan dari Bapepam dan LK atas penunjukan anggota direksi dan anggota dewan komisaris yang terakhir dan akta Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui pengangkatan anggota direksi dan anggota dewan komisaris, daftar riwayat hidup, copy bukti identitas, serta pasphoto yang bersangkutan; copy Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Client Principle) sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.10. tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal; copy kontrak penyediaan jasa antara Mediator Remote Trading dengan Perusahaan Efek yang akan menjadi Anggota Bursa Efek Koneksi Tidak Langsung; copy izin orang perseorangan sebagai Wakil Perusahaan Efek dari anggota direksi perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.1. Tentang Perizinan Perusahaan Efek; 6

7 III.2.9. surat pernyataan dari anggota direksi mengenai pemenuhan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.1. tentang Perizinan Perusahaan Efek dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-A.3. Peraturan ini; III surat pernyataan dari masing-masing anggota komisaris yang menyatakan mengenai pemenuhan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.1. tentang Perizinan Perusahaan Efek, dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III- A.4. Peraturan ini; III rencana kerja jangka pendek, menengah dan panjang; III copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan keterangan domisili kantor pusat Perusahaan Efek calon Anggota Bursa Efek; III laporan keuangan auditan tahun terakhir; III laporan peristiwa material yang terjadi setelah tanggal laporan auditor (jika ada); III laporan keuangan dan Anggaran Dasar terakhir dari pemegang saham (apabila pemegang sahamnya berbentuk Badan Hukum); III keterangan mengenai Pemegang Saham Pengendali terakhir; III copy daftar khusus sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; III daftar kepemilikan saham di perusahaan lain dari pemegang saham pengendali dari calon Anggota Bursa Efek; III laporan MKBD terakhir; III pernyataan Akuntan mengenai hasil audit terhadap pemenuhan persyaratan MKBD sekurang-kurangnya sebesar MKBD yang dipersyaratkan bagi Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan; III surat pernyataan memiliki sarana dan prasarana seperti: III Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek dan BCP Remote Trading Anggota Bursa Efek; III ruangan untuk menyimpan server dan ketentuan bagi pihak yang diberikan kewenangan untuk memasuki ruangan tersebut; III prosedur operasi standar pengoperasian Perangkat Remote Trading dan BCP Remote Trading, dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-A.2. Peraturan ini. 7

8 III contoh pembukaan rekening Efek nasabah yang materinya mencakup seluruh Efek yang diperdagangkan calon Anggota Bursa Efek yang bersangkutan di Bursa; III Prosedur Operasi Standar Perusahaan Efek (POSPE) termasuk prosedur operasi standar pelaksanaan Remote Trading sesuai dengan Panduan Remote Trading; III struktur organisasi, nama anggota direksi dan nama pegawai yang bertanggung jawab atas bagian atau fungsi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3. tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek; III penunjukan sebagai pengawas operasional perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.1. Tentang Pengawasan Terhadap Wakil Dan Pegawai Perusahaan Efek dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-A.5. Peraturan ini; III pendaftaran calon IT Officer RT dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-A.6. Peraturan ini; III laporan hasil pemeriksaan dari Independent Reviewer atas kesiapan Remote Trading calon Anggota Bursa Efek atau surat pernyataan dari pihak Mediator atas kelayakan operasional apabila sistem Remote Trading menggunakan jasa Mediator. III.3. III.4. III.5. Berdasarkan dokumen dan informasi yang disampaikan oleh calon Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2. Peraturan ini, Bursa atau pihak independen yang ditunjuk oleh Bursa yang ahli di bidangnya melakukan penelaahan terhadap kesiapan operasional calon Anggota Bursa Efek untuk melakukan perdagangan Efek. Pemeriksaan dilakukan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa. Berdasarkan pertimbangan Bursa, Bursa berwenang untuk menyetujui atau menolak memberikan persetujuan atas permohonan calon Anggota Bursa Efek. Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.3. Peraturan ini, maka selambat-lambatnya pada Hari Bursa ke-10 (sepuluh) setelah dilakukan pemeriksaan, Bursa menerbitkan surat konfirmasi persetujuan atau surat penolakan atas pemenuhan persyaratan sebagai calon Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan sebagai berikut: III.5.1. Dalam hal calon Anggota Bursa Efek memenuhi persyaratan menjadi Anggota Bursa Efek, maka Bursa memberikan surat konfirmasi untuk melakukan pembelian saham Bursa, melalui: III III pelelangan saham yang diselenggarakan oleh Bursa dan mengikuti persyaratan serta prosedur sesuai dengan Peraturan Nomor III-H tentang Pelelangan dan Pembelian Kembali Saham Bursa; atau pembelian secara langsung dari Perusahaan Efek yang tidak lagi memenuhi persyaratan menjadi Anggota Bursa Efek. III.5.2. Dalam hal calon Anggota Bursa Efek tidak memenuhi persyaratan menjadi Anggota Bursa Efek, maka: 8

9 III III Bursa menyampaikan surat pemberitahuan mengenai penolakan tersebut kepada calon Anggota Bursa Efek disertai alasannya dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-A.7. Peraturan ini; calon Anggota Bursa Efek dapat mengajukan kembali permohonan untuk mendapatkan surat konfirmasi atas pemenuhan persyaratan sebagai Anggota Bursa Efek. III.5.3. Surat konfirmasi untuk melakukan pembelian saham sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.5.1. Peraturan ini berlaku untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan. III.5.4. Apabila sampai dengan lewatnya batas waktu 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.5.3. Peraturan ini, calon Anggota Bursa Efek belum mendapatkan saham Bursa baik melalui pelelangan maupun melalui pengalihan secara langsung dari Perusahaan Efek lain, maka calon Anggota Bursa Efek tersebut dapat mengajukan permohonan kembali kepada Bursa dengan melampirkan dokumen yang mengalami perubahan dari dokumen yang pernah disampaikan sebelumnya. III.6. III.7. III.8. Calon Anggota Bursa Efek yang telah berhasil memperoleh saham Bursa sebelum berakhirnya batas waktu berlakunya surat konfirmasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.5.3. Peraturan ini, wajib menyampaikan laporan perolehan saham tersebut kepada Bursa, dengan ketentuan khusus untuk calon Anggota Bursa Efek yang memperoleh saham Bursa melalui pengalihan secara langsung dari Perusahaan Efek lain wajib melampirkan akta notaris mengenai peralihan kepemilikan saham Bursa tersebut. Berdasarkan hasil lelang atau laporan pengalihan saham sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.6. Peraturan ini, Bursa melakukan pemeriksaan atau evaluasi mengenai kesiapan operasional Anggota Bursa Efek secara keseluruhan. Selama permohonan menjadi Anggota Bursa Efek diproses oleh Bursa, calon Anggota Bursa Efek wajib mengajukan permohonan untuk menjadi: III.8.1. III.8.2. Anggota Kliring; dan Partisipan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). III.9. Berdasarkan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.7. Peraturan ini, apabila menurut pertimbangan Bursa calon Anggota Bursa Efek siap operasional secara keseluruhan, maka selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa sejak dilakukannya pemeriksaan atau evaluasi, Bursa menerbitkan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB). III.10. Bersamaan dengan penyerahan SPAB, Bursa akan memberikan kepada Anggota Bursa Efek: III surat persetujuan pendaftaran IT Officer RT; III User-ID dan Password awal; III Jadwal pengujian koneksi sistem Remote Trading. III.11. Dengan diterbitkannya SPAB dan selesainya pengujian koneksi sistem Remote Trading, serta telah diperolehnya persetujuan menjadi Anggota Kliring dan Partisipan, Anggota Bursa Efek yang bersangkutan dapat memperdagangkan: 9

10 III saham; III Unit Penyertaan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang tercatat di Bursa (ETF); III Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap di Bursa; III Efek Bersifat Ekuitas lainnya dan Efek-efek lainnya yang karakteristik perdagangannya sama dengan saham. III.12. Dalam hal Anggota Bursa Efek yang telah memperoleh SPAB sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.10. Peraturan ini bermaksud untuk memperdagangkan Efek lain selain Efek Bersifat Ekuitas sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.11. Peraturan ini, maka Anggota Bursa Efek wajib memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bursa yang mengatur mengenai persetujuan untuk memperdagangkan Efek tersebut. III.13. Anggota Bursa Efek wajib mengkonsolidasikan fungsi manajemen risiko dari semua bidang usaha yang dimilikinya. III.14. Biaya yang timbul dalam proses pengajuan permohonan menjadi Anggota Bursa Efek termasuk biaya pemeriksaan yang dilakukan oleh Independent Reviewer sebagaimana dimaksud dalam ketentuan II.13. Peraturan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab calon Anggota Bursa Efek. IV. PERSYARATAN BAGI ANGGOTA BURSA EFEK YANG AKAN MENYEDIAKAN FASILITAS PENYAMPAIAN PESANAN SECARA LANGSUNG BAGI NASABAH Bagi Anggota Bursa Efek yang akan menyelenggarakan Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: IV.1. IV.2. IV.3. IV.4. IV.5. IV.6. IV.7. Menandatangani Perjanjian Pembukaan Rekening Efek dengan nasabah. Memiliki prosedur baku kelangsungan operasi Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah. Memiliki redundant link Remote Trading ke Bursa dengan mekanisme automatic switching. Memiliki sistem dan database manajemen risiko yang digunakan untuk menjalankan pemantauan dan pengelolaan risiko. Memiliki pelaksana (pejabat) yang bertugas melakukan pemantauan dan pengelolaan risiko serta memiliki otorisasi penuh terhadap sistem manajemen risiko yang berkedudukan di Indonesia. Memiliki prosedur penanganan dan penyelesaian serta petugas khusus yang membantu nasabah dalam melakukan hal-hal yang terkait dengan instruksi nasabah dan kendala sistem dalam Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah. Memiliki sistem pengawasan dan petugas yang dapat mengawasi pola transaksi nasabah di luar kewajaran; 10

11 IV.8. IV.9. Memiliki atau dapat menyediakan catu daya alternatif untuk mengantisipasi putusnya pasokan listrik; Memiliki prosedur pemeliharaan terhadap sistem Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah. IV.10. Memiliki sistem pengamanan (security system) yang teruji, dibuktikan dengan hasil review yang dilakukan oleh Independent Reviewer sesuai ruang lingkup yang ditetapkan oleh Bursa. IV.11. Memiliki sistem pengaturan mengenai tatacara konfirmasi transaksi dan sistem pelaporan rekening Efek nasabah yang setiap saat dapat disajikan jika diperlukan oleh nasabah. IV.12. Pernyataan secara tertulis kepada Bursa bahwa Anggota Bursa Efek bertanggung jawab atas seluruh pesanan jual dan atau beli dan transaksi yang terjadi melalui Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah. IV.13. Memiliki prosedur untuk menjamin bahwa transaksi bersifat nirsangkal (non repudiation) oleh nasabah. IV.14. Menunjuk Independent Reviewer. IV.15. Memiliki rancangan kontrak dengan nasabah yang mengatur tata cara perdagangan melalui Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah, yang sekurangkurangnya memuat: IV persetujuan nasabah terhadap hal-hal sebagai berikut: IV cara kerja sistem serta catatan elektronik yang dihasilkan oleh sistem Anggota Bursa Efek sebagai bukti aktivitas yang dilakukan nasabah. IV persyaratan dan mekanisme perdagangan melalui Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah yang ditetapkan oleh Anggota Bursa Efek. IV kebenaran dan keabsahan data pesanan yang disampaikan atau ditujukan kepada Anggota Bursa Efek. IV pesanan yang diterima melalui Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung merupakan satu-satunya bukti yang sah dan mengikat nasabah dan Anggota Bursa Efek. IV menyepakati bahwa transaksi bersifat nirsangkal (non repudiation). IV tanggung jawab nasabah untuk menjaga kerahasiaan User-ID dan atau Password. IV kesepakatan dan prosedur penyelesaian dalam hal terjadi penyalahgunaan User-ID dan Password. IV.16. Ketentuan lebih lanjut terkait dengan persyaratan teknis bagi Anggota Bursa Efek yang akan menyelenggarakan Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah akan ditetapkan melalui Surat Edaran Bursa. 11

12 V. PROSEDUR BAGI ANGGOTA BURSA EFEK YANG AKAN MENYEDIAKAN FASILITAS PENYAMPAIAN PESANAN SECARA LANGSUNG BAGI NASABAH V.1. V.2. Anggota Bursa Efek yang akan menyediakan Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah wajib mengajukan permohonan kepada Bursa dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-A.8. Peraturan ini. Di dalam permohonan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan V.1. Peraturan ini, wajib dilampirkan dokumen sebagai berikut: V.2.1. surat pernyataan mengenai: V memiliki prosedur baku kelangsungan operasi Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah; V V memiliki redundant link Remote Trading ke Bursa dengan mekanisme automatic switching; memiliki sistem dan database manajemen risiko yang digunakan untuk menjalankan pemantauan dan pengelolaan risiko; V memiliki pelaksana (pejabat) yang bertugas melakukan pemantauan dan pengelolaan risiko serta memiliki otorisasi penuh terhadap sistem manajemen risiko yang berkedudukan di Indonesia; V V V memiliki prosedur penanganan dan penyelesaian serta petugas khusus yang membantu Nasabah dalam melakukan hal-hal yang terkait dengan instruksi Nasabah dan kendala sistem dalam Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah; memiliki sistem pengawasan dan petugas yang dapat mengawasi pola transaksi nasabah di luar kewajaran; memiliki atau dapat menyediakan catu daya alternatif untuk mengantisipasi putusnya pasokan listrik; V memiliki prosedur pemeliharaan terhadap sistem Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah. V memiliki sistem pengamanan (security system) yang teruji, dibuktikan dengan hasil review yang dilakukan oleh Independent Reviewer sesuai ruang lingkup yang ditetapkan oleh Bursa; V memiliki sistem pengaturan mengenai tatacara konfirmasi transaksi dan sistem pelaporan rekening Efek nasabah yang setiap saat dapat disajikan jika diperlukan oleh nasabah; V V memiliki prosedur untuk menjamin bahwa transaksi bersifat nirsangkal (non repudiation) oleh nasabah; bertanggung jawab kepada Bursa atas seluruh pesanan jual dan atau beli dan transaksi yang terjadi melalui fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah. 12

13 V.2.2. copy rancangan kontrak yang akan ditandatangani oleh Anggota Bursa Efek dengan nasabah yang mengatur tata cara perdagangan melalui Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah termasuk konfirmasi harian secara elektronik. V.3. V.4. Bursa melakukan pengecekan atas dokumen administratif sebagaimana dimaksud dalam ketentuan V.2. Peraturan ini dalam jangka waktu selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa terhitung sejak diterimanya permohonan untuk menyelenggarakan Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah. Selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa setelah selesainya proses pemeriksaan dokumen administrasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan V.3. Peraturan ini, Bursa melakukan tindakan sebagai berikut: V.4.1. V.4.2. Dalam hal Anggota Bursa Efek memenuhi persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam ketentuan IV. Peraturan ini, Bursa menyampaikan jadwal pengujian teknis. Dalam hal Anggota Bursa Efek tidak memenuhi persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam ketentuan IV. Peraturan ini, Bursa menyampaikan surat pemberitahuan mengenai persyaratan yang belum dipenuhi oleh Anggota Bursa Efek tersebut. V.5. V.6. V.7. Apabila Anggota Bursa Efek telah melakukan pengujian teknis sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Bursa sebagaimana dimaksud dalam ketentuan V.4.1. Peraturan ini, maka Independent Reviewer yang ditunjuk oleh Anggota Bursa Efek yang bersangkutan wajib menyampaikan laporan hasil review mengenai kesiapan operasional sistem Anggota Bursa Efek termasuk sistem pengamanan (security system) sesuai ruang lingkup yang ditetapkan oleh Bursa. Berdasarkan laporan hasil review dari Independent Reviewer sebagaimana dimaksud dalam ketentuan V.5. Peraturan ini, Bursa memberikan pernyataan bahwa Anggota Bursa Efek yang bersangkutan dapat atau tidak dapat memberlakukan Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah. Dalam rangka manajemen risiko dan pengawasan terhadap pesanan nasabah yang disampaikan melalui Fasilitas Penyampaian Pesanan Secara Langsung bagi Nasabah, Anggota Bursa Efek dapat melakukan intervensi terhadap pesanan nasabah tersebut, apabila pesanan nasabah tersebut dapat mengakibatkan: V.7.1. V.7.2. terlampauinya batas transaksi (trading limit) nasabah; sistem perdagangan Efek di Bursa dan atau Anggota Bursa Efek tidak berfungsi sebagaimana mestinya. V.8. Untuk dapat melakukan intervensi sebagaimana ketentuan V.7. Peraturan ini, Anggota Bursa Efek harus memiliki prosedur intervensi dan parameter trading limit. VI. PENDAFTARAN IT OFFICER-RT VI.1. Persyaratan Pendaftaran IT Officer RT: VI.1.1. memiliki pendidikan sekurang-kurangnya Diploma III (D-III) di bidang Teknologi Informasi dan atau keahlian di bidang Teknologi Informasi; 13

14 VI.1.2. VI.1.3. memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun di bidang Teknologi Informasi; dan memahami dan mematuhi Peraturan Bursa serta menguasai Teknologi Informasi. VI.2. Prosedur Pendaftaran IT Officer-RT: VI.2.1. VI.2.2. Untuk Calon Anggota Bursa Efek, prosedur pendaftaran IT Officer RT dilakukan bersamaan dengan pengajuan permohonan sebagai Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1. Peraturan ini Untuk Anggota Bursa Efek yang melakukan penggantian atas penunjukan IT Officer-RT wajib mengikuti prosedur sebagai berikut: VI Anggota Bursa Efek mengajukan permohonan pendaftaran calon IT Officer RT ke Bursa dengan menggunakan Formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-A.6. Peraturan ini, dengan melampirkan dokumen: VI daftar riwayat hidup; VI surat Penunjukan dari Anggota Bursa Efek; VI copy tanda pengenal identitas diri; VI pas photo ukuran 3x4 sebanyak 2 (dua) lembar; VI surat pernyataan telah memahami dan mematuhi Peraturan Bursa serta menguasai teknologi informasi, dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-A.9. Peraturan ini. VI Selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa sejak Bursa menerima surat pendaftaran calon IT Officer RT sebagaimana dimaksud dalam ketentuan VI Peraturan ini secara lengkap dan calon yang diajukan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan VI.1 Peraturan ini, Bursa menerbitkan surat persetujuan pendaftaran IT Officer RT. VI.3. VI.4. VI.5. IT Officer RT bertanggung jawab untuk menjaga kesiapan dan kelancaran operasional Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek. Dalam hal IT Officer RT tidak lagi bertugas atau berhenti bekerja pada Anggota Bursa Efek, maka Anggota Bursa Efek tersebut wajib melaporkan ke Bursa sekurangkurangnya 5 (lima) Hari Bursa sebelum tanggal efektif IT Officer RT tersebut tidak lagi bertugas atau sejak IT Officer RT berhenti bekerja pada Anggota Bursa Efek, dan Anggota Bursa Efek wajib menunjuk penggantinya dengan melengkapi dokumen sebagaimana dimaksud dalam ketentuan VI Peraturan ini. Dalam hal IT Officer RT berhalangan tetap atau berhalangan sementara dengan alasan apapun, maka: 14

15 VI.5.1. Direksi Anggota Bursa Efek bertanggungjawab atas fungsi dan tugas dari IT Officer RT tersebut selama proses penunjukan IT Officer RT pengganti atau selama IT Officer RT berhalangan sementara. VI.5.2. Anggota Bursa Efek tersebut wajib melaporkan ke Bursa selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa sejak IT Officer RT berhalangan tetap atau berhalangan sementara. VI.6. VI.7. Dalam hal IT Officer RT Anggota Bursa Efek Koneksi Tidak Langsung adalah karyawan Mediator Remote Trading dan tidak lagi bertugas atau berhenti bekerja pada Mediator Remote Trading, maka Anggota Bursa Efek wajib melaporkan ke Bursa sekurangkurangnya 5 (lima) Hari Bursa sebelum tanggal efektif IT Officer RT tersebut tidak lagi bertugas atau berhenti bekerja pada Mediator Remote Trading. Anggota Bursa Efek wajib menunjuk penggantinya dengan melengkapi dokumen sebagaimana dimaksud dalam ketentuan VI Peraturan ini. Dalam hal IT Officer RT Anggota Bursa Efek Koneksi Tidak Langsung adalah karyawan Mediator Remote Trading dan berhalangan tetap, maka Anggota Bursa Efek tersebut wajib melaporkan ke Bursa selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa sejak IT Officer RT tersebut berhalangan tetap dan sekaligus melaporkan IT Officer RT pengganti. VII. HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA BURSA EFEK VII.1. Hak Anggota Bursa Efek antara lain sebagai berikut: VII.1.1. memperoleh koneksi transaksi dan koneksi Market Info melalui sistem Remote Trading; VII.1.2. mengikuti pelatihan yang diselenggarakan dan ditetapkan oleh Bursa; VII.1.3. mendapatkan pelayanan dari Bursa terkait dengan pelaksanaan transaksi di Bursa. VII.2. Kewajiban Anggota Bursa Efek adalah sebagai berikut: VII.2.1. melakukan kegiatan perdagangan Efek di Bursa pada setiap Hari Bursa secara aktif sebagaimana layaknya suatu Perusahaan Efek; VII.2.2. membayar biaya transaksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa; VII.2.3. selalu melakukan pemantauan terhadap aktivitas perdagangan Efek baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan sendiri; VII.2.4. melaporkan segera kepada Bursa apabila dari hasil pemantauan yang dilakukan terdapat indikasi adanya transaksi perdagangan Efek yang tidak wajar; VII.2.5. secara terus menerus menjaga kondisi perusahaan agar tetap memenuhi persyaratan sebagai Anggota Bursa Efek, termasuk menjaga kondisi perusahaan agar selalu layak operasional, dan memenuhi batasan MKBD sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5. tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan. VII.2.6. selain kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan ini, Anggota Bursa Efek wajib memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bursa lainnya yang terkait; 15

16 VII.2.7. membukakan Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) bagi nasabahnya di KSEI sehingga nasabah dapat memantau rekening Efeknya yang ada di KSEI; VII.2.8. memberikan informasi kepada nasabah apabila terjadi kerusakan pada Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek. VII.3. Dalam hal Anggota Bursa Efek akan mengubah statusnya menjadi Anggota Bursa Efek Koneksi Langsung atau menjadi Anggota Bursa Efek Koneksi Tidak Langsung, maka Anggota Bursa Efek yang bersangkutan wajib menyampaikan rencana perubahan status tersebut kepada Bursa. VIII. ANGGOTA BURSA EFEK YANG BERFUNGSI SEBAGAI DEALER PARTISIPAN Anggota Bursa Efek yang melakukan fungsi sebagai Dealer Partisipan wajib melaporkan kepada Bursa atas setiap penunjukan atau pemutusan penunjukan sebagai Dealer Partisipan dari Manajer Investasi pengelola Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa. IX. KOMITE DISIPLIN ANGGOTA IX.1. IX.2. Bursa membentuk Komite Disiplin Anggota yang mempunyai tugas pokok untuk memberikan saran dan masukan kepada Bursa terhadap Peraturan Keanggotaan dan terhadap penyelesaian atas setiap perselisihan yang terjadi antar Anggota Bursa Efek dan atau antara Anggota Bursa Efek dengan nasabah. Ketentuan lebih lanjut mengenai keanggotaan, tugas dan fungsi Komite Disiplin Anggota ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 28 Desember 2010 PT Bursa Efek Indonesia Ito Warsito Direktur Utama Wan Wei Yiong Direktur 16

PERATURAN NOMOR III-G: TENTANG SUSPENSI DAN PENCABUTAN PERSETUJUAN KEANGGOTAAN BURSA

PERATURAN NOMOR III-G: TENTANG SUSPENSI DAN PENCABUTAN PERSETUJUAN KEANGGOTAAN BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00086/BEI/10-2011 Tanggal dikeluarkan : 19 Oktober 2011 Tanggal diberlakukan : 19 Oktober 2011 PERATURAN NOMOR III-G: TENTANG SUSPENSI DAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR III-D: TENTANG PELAPORAN ANGGOTA BURSA EFEK DAN DEALER PARTISIPAN

PERATURAN NOMOR III-D: TENTANG PELAPORAN ANGGOTA BURSA EFEK DAN DEALER PARTISIPAN LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00083/BEI/10-2011 Tanggal dikeluarkan : 19 Oktober 2011 Tanggal diberlakukan : 19 Oktober 2011 PERATURAN NOMOR III-D: TENTANG PELAPORAN ANGGOTA

Lebih terperinci

2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia.

2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia. LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-008/DIR/KPEI/0416 Tanggal : 25-04-2016 PERATURAN KPEI NOMOR: II-3 ANGGOTA KLIRING I. DEFINISI Dalam peraturan ini, yang dimaksud

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM BURSA

PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00016/BEI/04-2012 Tanggal ditetapkan : 2 April 2012 Tanggal diberlakukan : 1 Mei 2012 PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR: Kep-311/BEJ/ TENTANG PERATURAN NOMOR III-D TENTANG KEANGGOTAAN OPSI SAHAM

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR: Kep-311/BEJ/ TENTANG PERATURAN NOMOR III-D TENTANG KEANGGOTAAN OPSI SAHAM KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR: Kep-311/BEJ/09-2004 TENTANG PERATURAN NOMOR III-D TENTANG KEANGGOTAAN OPSI SAHAM Menimbang : a. bahwa perdagangan Opsi Saham memiliki karakteristik yang berbeda

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. : Kep-00010/BEI/ : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN DAN SHORT SELLING

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. : Kep-00010/BEI/ : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN DAN SHORT SELLING SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Perihal Tgl. Dikeluarkan : 30 Januari 2009 Tgl. Diberlakukan : 01 Mei 2009 : Kep-00010/BEI/01-2009 : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR X-A TENTANG PENDAFTARAN SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI. Pengelolaan Investasi Terpadu.

PERATURAN KSEI NOMOR X-A TENTANG PENDAFTARAN SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI. Pengelolaan Investasi Terpadu. Peraturan KSEI No. X-A Tentang Pendaftaran Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0038/DIR/KSEI/0816 tanggal 31 Agustus 2016) PERATURAN KSEI NOMOR X-A

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN PEMBUKAAN REKENING EFEK

PERJANJIAN PEMBUKAAN REKENING EFEK Pada hari ini, hari... tanggal... di Jakarta, telah dibuat Perjanjian Pembukaan Rekening Efek, oleh dan antara : 1. PT Primasia Securities, dalam hal ini diwakili oleh Heliodorus Sungguhria, dalam jabatannya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB 1 KETENTUAN UMUM

BAB 1 KETENTUAN UMUM BAB 1 KETENTUAN UMUM 1.1. Definisi Kecuali diberikan pengertian secara khusus, maka semua kata dan atau istilah dalam peraturan ini mempunyai pengertian yang sama sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 479/BL/2009 TENTANG PERIZINAN

Lebih terperinci

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam.

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. PP No. 45/1995 BAB 1 BURSA EFEK Pasal 1 Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. Pasal 2 Modal disetor Bursa Efek sekurang-kurangnya berjumlah Rp7.500.000.000,00 (tujuh

Lebih terperinci

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral Bab 1 : Ketentuan Umum... 1 1.1 Definisi... 1 1.2 Layanan Jasa... 4 1.3 Peraturan dan Prosedur Operasional Layanan Jasa... 5 1.4 Tempat dan Waktu Layanan Jasa...

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR II-A: TENTANG PERDAGANGAN EFEK BERSIFAT EKUITAS

PERATURAN NOMOR II-A: TENTANG PERDAGANGAN EFEK BERSIFAT EKUITAS LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00399/BEI/11-2012 Tanggal ditetapkan : 14 November 2012 Tanggal diberlakukan : 2 Januari 2013 Diubah dengan: Keputusan Direksi PT Bursa Efek

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. Nomor : Kep-00405/BEI/ Perihal : Pelaporan Transaksi Efek Melalui Centralized Trading

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. Nomor : Kep-00405/BEI/ Perihal : Pelaporan Transaksi Efek Melalui Centralized Trading KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor : Kep-00405/BEI/10-2009 Perihal : Pelaporan Transaksi Efek Melalui Centralized Trading Platform Penerima Laporan Transaksi Efek (CTP-PLTE) Tanggal Dikeluarkan

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UNIT PENYERTAAN Nomor: SP- /BK/KSEI/mmyy

PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UNIT PENYERTAAN Nomor: SP- /BK/KSEI/mmyy PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UNIT PENYERTAAN Nomor: SP- /BK/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No.III-D mengenai Penyimpanan Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0028/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26 /POJK.04/2016 TENTANG PRODUK INVESTASI DI BIDANG PASAR MODAL DALAM RANGKA MENDUKUNG UNDANG-UNDANG TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 86, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang No.361, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Transaksi. Bursa. Penjamin. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5635) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor : Kep-00005/BEI/01-2011 Perihal : Perubahan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00400/BEI/12-2010 perihal Perubahan Peraturan Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.145, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Pengampunan Pajak. Investasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5906) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL Menimbang : Bahwa dalam rangka implementasi layanan jasa baru PT Kustodian

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Draft 10042014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Menetapkan: PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERANTARA PEDAGANG EFEK UNTUK EFEK BERSIFAT UTANG DAN SUKUK BAB I KETENTUAN UMUM

Menetapkan: PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERANTARA PEDAGANG EFEK UNTUK EFEK BERSIFAT UTANG DAN SUKUK BAB I KETENTUAN UMUM RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PERANTARA PEDAGANG EFEK UNTUK EFEK BERSIFAT UTANG DAN SUKUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR II-A: TENTANG PERDAGANGAN EFEK BERSIFAT EKUITAS

PERATURAN NOMOR II-A: TENTANG PERDAGANGAN EFEK BERSIFAT EKUITAS LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00399/BEI/11-2012 Tanggal ditetapkan : 14 November 2012 Tanggal diberlakukan : 2 Januari 2013 Diubah dengan: Keputusan Direksi PT Bursa Efek

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor : Kep-00012/BEI/02-2009 Perihal : Perubahan Ketentuan II.5.3 Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek (Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR VI-B TENTANG BIAYA LAYANAN JASA SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR VI-B TENTANG BIAYA LAYANAN JASA SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI Peraturan KSEI No. VI-B Tentang Biaya Layanan Jasa Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0005/DIR/KSEI/0218 tanggal 1 Februari 2018) PERATURAN KSEI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy

PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/9/PADG/2017 TENTANG LEMBAGA PENDUKUNG PASAR UANG YANG MELAKUKAN KEGIATAN TERKAIT SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata No. ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk Peraturan 1. Pasal 6 ayat (4) Surat saham dan surat kolektif saham

Lebih terperinci

II. PIHAK YANG WAJIB MELALUI PROSES PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN

II. PIHAK YANG WAJIB MELALUI PROSES PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN Yth. Direksi Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /SEOJK.04/2017 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Kep-00113/BEI/11-2015 Perihal Peraturan Nomor I-R tentang Pencatatan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi Dalam Rangka Pembiayaan Sekunder

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-151/BL/2009 TENTANG PERIZINAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Anotasi. Naskah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Peraturan Bapepam PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-13/PM/1997,

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PORTOFOLIO EFEK UNTUK KEPENTINGAN NASABAH SECARA INDIVIDUAL DENGAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money) No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money) Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12./PBI/2009 tanggal 13 April

Lebih terperinci

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Bagaimana Menjadi Investor Saham Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam

Lebih terperinci

402. PERSYARATAN KEANGGOTAAN BURSA BERDASARKAN KATEGORI

402. PERSYARATAN KEANGGOTAAN BURSA BERDASARKAN KATEGORI BAB IV KEANGGOTAAN BURSA 400. UMUM 1. Setiap Pihak dapat mengajukan permohonan keanggotaan Bursa dengan mengisi formulir pendaftaran, dan memenuhi persyaratan keanggotaan, persyaratan keuangan, serta persyaratan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-318/BEJ/ TENTANG PERUBAHAN/PENAMBAHAN PERATURAN NOMOR II-A TENTANG PERDAGANGAN EFEK

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-318/BEJ/ TENTANG PERUBAHAN/PENAMBAHAN PERATURAN NOMOR II-A TENTANG PERDAGANGAN EFEK KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-318/BEJ/12-2004 TENTANG PERUBAHAN/PENAMBAHAN PERATURAN NOMOR II-A TENTANG PERDAGANGAN EFEK Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA Nomor : Kep-552/BEJ/ TENTANG

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA Nomor : Kep-552/BEJ/ TENTANG KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA Nomor : Kep-552/BEJ/05-2003 TENTANG PERATURAN NOMOR III-C TENTANG PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN PERSETUJUAN KEANGGOTAAN BURSA Menimbang : bahwa dalam rangka menjaga terselenggaranya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608]

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608] UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608] BAB XV KETENTUAN PIDANA Pasal 103 (1) Setiap Pihak yang melakukan kegiatan di Pasar Modal tanpa izin, persetujuan, atau pendaftaran

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU RPOJK PERMINTAAN TANGGAPAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor : Kep-00406/BEI/10-2009 Perihal : Partisipan Tanggal Dikeluarkan : 1 Oktober 2009 Tanggal Diberlakukan : 1 Oktober 2009 Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Universal Broker Indonesia ( Perseroan ) dahulu bernama PT. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

Lebih terperinci

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 Peraturan Nomor II.F.14 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka memberikan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20 /POJK.04/2016 TENTANG PERIZINAN PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN

Lebih terperinci

Peraturan Bapepam : LPP. 2. Permohonan izin usaha sebagaimana dimaksud dalam angka 1 peraturan ini disertai dokumen sebagai berikut:

Peraturan Bapepam : LPP. 2. Permohonan izin usaha sebagaimana dimaksud dalam angka 1 peraturan ini disertai dokumen sebagai berikut: Peraturan Bapepam : LPP Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- 12 /PM/1996 Tanggal : 17 Januari 1996 PERATURAN NOMOR PERIZINAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN III.C.1 : PENYELESAIAN 1. Permohonan izin usaha

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.04/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN TRANSAKSI ONLINE BUKAREKSA PERNYATAAN NASABAH PEMBUKAAN REKENING REKSA DANA MELALUI BUKAREKSA

SYARAT DAN KETENTUAN TRANSAKSI ONLINE BUKAREKSA PERNYATAAN NASABAH PEMBUKAAN REKENING REKSA DANA MELALUI BUKAREKSA SYARAT DAN KETENTUAN TRANSAKSI ONLINE BUKAREKSA PERNYATAAN NASABAH PEMBUKAAN REKENING REKSA DANA MELALUI BUKAREKSA Sehubungan dengan Pembukaan Rekening dan Penggunaan Fasilitas Transaksi Online oleh Saya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA Nomor: Kep-285/BEJ/ TENTANG

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA Nomor: Kep-285/BEJ/ TENTANG KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA Nomor: Kep-285/BEJ/04-2007 TENTANG PERUBAHAN/PENAMBAHAN PERATURAN NOMOR III-B: TENTANG Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan keterbukaan informasi dan akuntabilitas

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN PEMBUKAAN REKENING. PT. Treasure Fund Investama Sentral Senayan II, Lantai 7 Jl. Asia Afrika No. 8, Senayan Jakarta 10270

SYARAT DAN KETENTUAN PEMBUKAAN REKENING. PT. Treasure Fund Investama Sentral Senayan II, Lantai 7 Jl. Asia Afrika No. 8, Senayan Jakarta 10270 SYARAT DAN KETENTUAN PEMBUKAAN REKENING PT. Treasure Fund Investama Sentral Senayan II, Lantai 7 Jl. Asia Afrika No. 8, Senayan Jakarta 10270 Telp. (021) 5797 4558 Fax. (021) 5797 4557 Nama Investor Tipe

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-28/PM/2000 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-28/PM/2000 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-28/PM/2000 TENTANG Peraturan Nomor V.D.9 PERATURAN NOMOR V.D.9 TENTANG PEDOMAN PERJANJIAN AGEN PERUSAHAAN EFEK ANGGOTA BURSA EFEK KETUA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-565/BEJ/11-2003 TENTANG PERATURAN NOMOR II-A TENTANG PERDAGANGAN EFEK

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-565/BEJ/11-2003 TENTANG PERATURAN NOMOR II-A TENTANG PERDAGANGAN EFEK KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR Kep-565/BEJ/11-2003 TENTANG PERATURAN NOMOR II-A TENTANG PERDAGANGAN EFEK Menimbang a. bahwa dalam rangka pelaksanaan perdagangan Efek secara Remote Trading

Lebih terperinci

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

Hal-hal penting yang perlu nasabah perhatikan, antara lain:

Hal-hal penting yang perlu nasabah perhatikan, antara lain: Hal-hal penting yang perlu nasabah perhatikan, antara lain: 1. Risiko atas transaksi efek (pada bagian : Pernyataan Nasabah), a. Bagian A No. 7, yaitu : Saya/Kami dengan ini membebaskan Perseroan dari

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N :

M E M U T U S K A N : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 03 /PM/2004 TENTANG Peraturan Nomor IV.B.1 PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 29/PM/1998 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 29/PM/1998 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 29/PM/1998 TENTANG PROSEDUR OPERASI DAN PENGENDALIAN INTEREN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal No.121, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Portofolio Efek. Nasabah. Individual. Pengelolaan. Pedoman. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6068) PERATURAN

Lebih terperinci

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-012/DIR/KPEI/0916 Tanggal: 08-09-2016 PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK

Lebih terperinci

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Efek yang dapat dicatatkan di BEI (go public) dapat berupa: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Saham Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)

Lebih terperinci