FAKULTAS HUKUM U N S O E D. Oleh : Dr. HIBNU NUGROHO, S.H.,M.H. (Dosen Fakultas Hukum UNSOED) SEMINAR NASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKULTAS HUKUM U N S O E D. Oleh : Dr. HIBNU NUGROHO, S.H.,M.H. (Dosen Fakultas Hukum UNSOED) SEMINAR NASIONAL"

Transkripsi

1 FAKULTAS HUKUM U N S O E D Oleh : Dr. HIBNU NUGROHO, S.H.,M.H. (Dosen Fakultas Hukum UNSOED) SEMINAR NASIONAL DISELENGGARAKAN DALAM RANGKA DIES NATALIS FAKULTAS HUKUM UNSOED YANG KE-31

2 PERKEMBANGAN ILMU HUKUM DAN IMPLIKASI METODOLOGINYA ( Sebuah Kiat Untuk Meraih Dana Penelitian) 1 Oleh : Dr. Hibnu Nugroho, S.H,M.H. 2 A. Pendahuluan Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan yang seharusnya dapat mendarah daging bagi masyarakat perguruan tinggi, kegiatan ini tidah dapat dipisahkan dari kegiatan lain karena merupakan ekspresi intelektualitas seseorang. Suatu karya berbentuk tulisan baik berupa diktat, buku atapun laporan ilmiah yang dipubilkasikan akan menjadi menumen dalam perjalanan ilmiah seorang intelektual, sehingga sangat disayangkan apabila kemampuan mengembangkan kemampuan penulisan ilmiah tidak tergarap dengan baik sesuai kaidah-kaidah penulisan ilmiah. Metodologi dalam suatu penulisan karya ilmiah merupakan salah satu ciri/syarat yang harus ada untuk membedakan suatu karya tulis apakah sebuah karya ilmiah atau bukan. Metode adalah suatu cara atau jalan, apabila dihubungkan dengan upaya ilmiah, maka 1 Disampaikan dalam Seminar Nasional Metodologi Penelitian, di Fak.Hukum Unsoed, Kamis, tanggal 14 Juni Dosen tetap Fak.Hukum Unsoed Purwokerto

3 metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Menurut Johnny Ibrahim 3 apabila akan melakukan suatu penelitian yang bersifat ilmiah, maka terlebih dahulu harus dipenuhi dua syarat utama yaitu memahami konsep dasar ilmu pengetahuan yang akan menjadi bahan penelitiannya tersebut dan yang kedua adalah metodologi penelitian dari disiplin ilmu yang akan diteliti. Ilmu hukum merupakan salah satu ilmu tertua di dunia sehingga dianggap telah mencapai kemapanan dalam struktur pengkajiannya. Sebagai sebuah ilmu maka penelitian hukum telah mengenal metode normatif /doktriner yang biasa dipergunakan untuk mengkaji permasalahan hukum dalam bentuk-bentuk penulisan ilmiah. Menurut Paulus Hadisuprapto 4 bersamaan dengan perkembangan kebutuhan akan pemahaman baru terhadap konsep hukum dari sisi social maka metode normatif/doktriner mendapatkan partner baru yaitu pendekatan nondoktrinal/pendekatan sosiologis terhadap hukum. 3 Johnny Ibrahim, 2007, Teori & MethodologiPenelitian Hukum Normatif, Banyu Media Publishing, Malang. Hlm Paulus Hadisuprapto, 2008, Makalah Metode Penelitian Hukum, disajikan dalam Rangka DIKLAT MPH diselenggarakan Fak.Hukum Univ.Swadaya Gunung Jati Cirebon.

4 Kedua metode inilah yang biasa dipergunakan dalam penelitian hukum. B. Pembahasan Ilmu hukum memiliki karaktekristik sebagai ilmu yang bersifat doktrinal atau tentang apa yang seharusnya/ seyognyanya dan juga bersifat terapan. Karena sifatnya demikian maka ilmu hukum mempelajari tentang tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum, dan norma-norma hukum. Sedangkan sebagai ilmu maka ilmu hukum menentukan tentang ukuran/kriteria standar prosedur dan rambu-rambu dalam melaksanakan aturan hukum. Dari beberapa pengalaman yang telah penulis lakukan untuk membuat penelitian, terdapat beberapa langkah yang seyogyanya ditempuh seorang peneliti agar penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan dibuatnya penelitian tersebut. Adapun langkah-langkah tersebut adalah : 1. Mengidentifikasikan Isu Hukum Tahap identifikasi tentang isu hukum merupakan pijakan awal yang sangat penting untuk memulai penelitian. Isu hukum yang

5 menarik minat penulis akan mendorong penulis berupaya untuk memecahkan isu hukum yang diminatinya itu. Berangkat dari hal ini akan memunculkan perumusan masalah yang akan diteliti lebih lanjut dalam penulisan ilmiah yang dituju. Contoh : Pengadilan korupsi saat ini ada di setiap provinsi, hal ini dilakukan dengan tujuan agar penyelesaian kasuskasus korupsi yang berada di wilayah provinsi tersebut dapat tertangani dengan lebih cepat, sehingga diharapkan target percepatan penanganan dan pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia dapat tercapai sesuai dengan harapan seluruh masyarakat Indonesia. Namun dua tahun sejak lahirnya pengadilan khusus ini ternyata vonis yang dijatuhkan jauh dari harapan masyarakat. 5 Dari isu hukum tentang eksistensi pengadilan tipikor di daerah, akan memunculkan banyak sekali permasalahan yang dapat dikaji. Seorang penulis dapat membatasi ruang lingkup yang Naskah untuk hibah bersaing a.n. Dr. Hibnu Nugroho, S.H.,M.H. lolos seleksi tahun

6 hendak diteliti misalnya hanya pada tahap proses penyidikan di kepolisian saja atau kepolisian dan kejaksaan, atau hanya pada tahap proses pemeriksaan di persidangan saja atau dilakukan penelitian secara menyeluruh dari tahap penyidikan sampai dengan vonis. Hal ini diserahkan pada keinginan penulis. Dari hal-hal yang biasa bukan tidak mungkin menghasilkan suatu penelitian yang luar biasa karena yang terpenting bagi seorang penulis adalah bagaimana dirinya mampu melihat dan jeli memberikan sudut pandang yang berbeda pada suatu isu hukum yang sebenarnya telah ada sejak lama. Justru karena gerak kehidupan dalam masyarakat berjalan sangat cepat mendahului ketentuan perundangan maka akan lahir banyak kesenjangan yang selalu menarik untuk diteliti. Pada penelitian yang diperuntukan bagi penelitian hibah atau penelitian-penelitian yang harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh penyandang dana, maka penulis harus mampu menterjemahkan apa yang dikehendaki oleh penyandang dana untuk kemudian disesuaikan dengan isu hukum actual yang

7 ada, pada umumnya topik-topik aktual ini akan mendapatkan respon baik dari pihak penyandang dana. 2. Memilih metodologi dalam suatu penelitian Sebagaimana telah diuraikan didepan metode atau metodologi merupakan suatu cara atau jalan, untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metodologi memilki fungsi untuk menentukan tipe pemikiran yang dipilih penulis pada saat akan penelitian dan penilaian terhadap pokok permasalahan, disamping itu juga dipergunakan sebagai cara untuk melaksanakan suatu prosedur. Ada beberapa unsur yang masuk dalam metodologi, adalah : a. Metode pendekatan b. Spesifikasi penelitian c. Sumber data dan narasumber d. Lokasi penelitian e. Teknik pengumpulan data f. Metode analisis g. Indikator pencapaian penelitian

8 Unsur-unsur tersebut diatas harus diuraikan dengan cermat, menarik, aplikatif dan implementatif dalam proposal yang diajukan oleh seorang peneliti, sehingga pihak penilai dan atau penyandang dana dapat dengan mudah menilai keunggulan dari proposal penelitian yang diajukan tersebut. Dalam penelitian hukum dikenal bermacam-macam katagori penelitian sebagaimana diuraikan oleh Soerjono Soekanto 6 yaitu dari sudut sifatnya maka terdapat : a. penelitian eksploratoris/penjelajahan b. penelitian deskriptif c. penelitian eksplanatoris Apabila dipandang dari sudut bentuknya, maka penelitian dapat dibedakan menjadi : a. penelitian diagnostic, b. penelitian preskriptif, c. penelitian evaluatif. Sedangkan dari sudut tujuan suatu penelitian maka dapat dibedakan menjadi : 6 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta. Hlm.50.

9 a. penelitian fact-finding, b. penelitian problem-identification. c. Penelitian problem-solution. Dalam penelitian hukum pada umumnya dibedakan menjadi 2 metodologi yang sering dipergunakan, yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum sosiologis/empiris. Penelitian hukum yang menggunakan metodologi normatif, biasa digunakan untuk meneliti isu hukum yang berhubungan dengan : a. penelitian terhadap asas-asas hukum, b. penelitian terhadap sistematika hukum, c. penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum, d. penelitian terhadap sejarah hukum, e. penelitian perbandingan hukum. Sedangkan penelitian hukum yang menggunakan metodologi yang bersifat sosiologis/empiris biasa digunakan untuk meneliti isu hukum yang berhubungan dengan : a. penelitian terhadap identifikasi hukum (tidak tertulis) b. penelitian terhadap efektivitas hukum.

10 Paulus Hadisuprapto 7 memberikan gambaran mengenai metodologi penelitian hukum untuk memudahkan pemahaman kita, dalam bentuk bagan ragaan sebagai berikut : ILMU HUKUM UNSUR HUKUM IDIEL RIEL ETIKA & LOGIKA ALAM BUDAYA MANUSIA ESTETIKA NILAI ASAS KAIDAH METODIK SISTEMATIK PENGERTIAN PROSES SOSIAL Fils Ilmu : Ilmu : Ilmu : Hukum Kaidah Pengertian Pokok Kenyataan Hukum Hukum Dalam Hukum Masyarakat Hk Subyek Hukum Peristiwa Hukum Hubungan Hukum Obyek Hukum Peranan Dalam Hk Sosiologi Hukum Psikologi Hukum Perbandingan Hukum Sejarah Hukum Antropologi Hukum DOGMATIK HUKUM POLITIK HUKUM 7 Paulus Hadisuprapto, Op.cit.hlm.12

11 Dari bagan tersebut secara sederhana dapat diterangkan bahwa apabila kita memilih penelitian dalam ranah idiel (dogmatik hukum) maka pendekatanya adalah normatif preskriptif, sementara apabila kajian yang dipilih adalah dalam ranah riel maka pendekatan yang dilakukan bersifat empiris. Menurut penulis seyogyanya kedua pembagian tersebut diatas tidak bisa ditempatkan secara dikotomis apalagi dilawankan. Karena kedua pendekatan tersebut sebenarnya saling mengisi dan melengkapi, diterapkan secara proposional. Gambaran secara lebih konkrit dapat diuraikan sebagai berikut : Pada penelitian Hibah bersaing yang penulis ajukan, inti dari isu hukum yang ingin penulis kemukakan adalah eksistensi pengadilan tipikor di daerah. Berangkat dari hal ini maka langkah-langkah yang penulis lakukan adalah : 1. Menentukan dari sisi pandang mana penulis ingin mengkaji isu hukum tersebut, mengingat permasalahan yang memunculkan isu hukum tersebut adalah vonis pengadilan Tipikor daerah yang tidak sesuai dengan rasa keadilan masyarakat, maka patut

12 diduga bahwa ada yang kurang maksimal dalam proses penegakan hukumnya. Sehubungan dengan obyek penelitian yang diteliti adalah tentang hukum, maka penelitian ini merupakan penelitian yuridis, Karena fokus studinya pengungkapan perkara tipikor ditingkat penyidikan, maka hal ini termasuk metode yuridis dalam arti luas, sehingga metode pendekatan yang digunakan adalah metode empiris Untuk itulah penulis memilih pendekatan yang dilakukan dari sisi yuridis sosiologis. 2. Spesifikasi penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitis. Hal ini disebabkan karena penelitian ini berupaya untuk menggambarkan fakta praktek penyelidikan dan penyidikan sampai persidangan serta kendalakendala yang dihadapi sehingga pada akhirnya dapat menggambarkan tentang konsep penyidikan tindak pidana korupsi yang ideal untuk mempercepat pemberantasan Tipikor dan penguatan pengadilan Tipikor di daerah. 3. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa ungkapan-ungkapan

13 verbal (kata-kata) yang didapat dari informan/narasumber yang dipilih dalam penelitian ini (wawncara). Data sekunder bersumber pada peraturan perundangan yang berhubungan dengan putusan tindak pidana korupsi yang diputus bebas oleh pengadilan tipikor serta berbagai reverensi yang relevan dengan penelitian ini. Adapun informan/narasumber dalam penelitian ini adalah hakim tipikor, penyidik Polisi, Kejaksaan dan penyidik KPK, disamping itu untuk dapat mereformulasi pengadilan tipikor di daerah dibutuhkan pula masukan dari penegak hukum yang lain serta pakar hukum. Dari informan kunci ini penggalian data akan dikembangan melalui Snow bolling artinya informasi itu terus bergulir dan akan berhenti apabila informasinya sudah tidak diperlukan lagi. 4. Seorang penulis harus dengan cermat untuk dapat menentukan lokasi penelitian yang dituju. Hal utama yang penting untuk diperhatikan adalah bukan luas atau banyaknya lokasi yang dipilih tetapi hendaknya lebih diutamakan yang tidak terlalu luas namun spesifik. Penulis tetap harus memperhatikan

14 efisiensi besarnya biaya dan lamanya waktu yang diperlukan dalam tahapan pengumpulan data. Dalam penelitian hibah tersebut, penulis menetapkan hanya satu wilayah saja yaitu pengadilan tipikor Jawa Tengah. Itupun bukan berarti hanya semata-mata di pengadilan tipikor, karena proses harus diingat sebelum berkas sampai di persidangan proses terpenting justru dimulai pada tahap penyidikannya, sehingga tentu saja lokasi penelitian juga harus dimulai dari Polres/kejaksaan negeri dari mana perkara tersebut berasal. 5. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada jenis data yang akan dicari. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dengan hakim tipikor, penyidik Kepolisian, Kejaksaan di wilayah hukum Pengadilan tipikor Jawa Tengah dan penyidik KPK Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara melakukan penelusuran dokumen dan kepustakaan di wilayah hukum Pengadilan Tipikor Jawa Tengah dan KPK. 6. Analisis bahan dalam penelitian ini menggunakan diskriptif kualitatif dan analisis isi (contain analysis) dengan

15 menggunakan penafsiran hukum, asas asas hukum dan teoriteori hukum. Analisis data diskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis keberadaan Pengadilan Tipikor sebagai pengadilan khusus dalam kerangka pemberantasan tindak pidana korupsi. 7. Menentukan indikator capaian penelitian, indicator ini dapat diukur dari apa yang telah ditargetkan dan hendak dilakukan atau yang disebut sebagai tujuan khusus dengan luaran (output) penelitian. Indikator ini biasanya disajikan dalam bentuk bagan yang disesuaikan dengan apa yang ingin dikterangkan oleh seorang penulis. 8. Menentukan roadmap penelitian yang pernah dilakukan oleh penulis sebelumnya juga merupakan suatu point penting yang patut untuk digambarkan dalam sebuah proposal penelitian. Karena hal ini dapat memberikan gambaran pada tim penilai, bahwa penelitian yang diusulkan tersebut telah mempunyai data-data awal yang cukup memadai. Namun demikian bagi para peneliti awal tentu saja hal ini belum perlu untuk dilakukan.

16 3. Merumusakan Permasalahan dan Judul Penelitian Pada tahap ini, seorang penulis dapat menentukan permasalahan yang hendak diteliti terlebih dahulu atau bisa juga judul penelitiannya dahulu. Hal ini tidak menjadi masalah, karena antara judul dan permasalahan merupakan sejoli yang tidak bisa dipisahkan, harus serasi, terkait dan saling menggambarkan. Beberapa kiat penting untuk membuat suatu judul penelitian adalah : a. Judul bersifat spesifik dan memancing minat. b. Judul menggambarkan isi c. Judul tidak lebih dari 20 kata. Untuk membuat perumusan masalah yang akan diteliti, kiat yang terpenting harus diperhatikan adalah perumusan permasalahan yang akan diteliti disampaikan kalimat yang jelas, permasalahan harus didefiniskan sejelas mungkin. Yang kedua berikan alasan yang dapat meyakinkan tentang nilai pentingnya penelitian yang akan dilakukan tersebut, sehingga tujuan dari penelitian ini dapat tergambar secara gamblang.

17 C. Penutup Ilmu hukum merupakan salah satu ilmu yang perkembangannya sangat pesat, kecepatan perkembangan utamanya dalam praktik di lapangan membawa dampak berupa kesenjangan terhadap ketentuan perundangan yang mengaturnya. Hal ini memberi ruang yang sangat luas untuk dapat dilakukan pengkajian oleh para peneliti. Metedologi sebagai salah satu unsur terpenting sebuah karya ilmiah walaupun sedikit agak rumit, bukan berarti tidak dapat dipahami. Dengan sering mempraktikan teknik-teknik penulisan serta memperbanyak wacana melalui literatur-literatur ilmiah akan memudahkan kita untuk cepat memahami dan menguasainya. Karena pada hakikatnya metodologi bukanlah sebagai sebuah hambatan yang membuat seorang penulis menjadi sulit untuk menuangkan ide-idenya yang bisa jadi sebuah ide yang sangat cemerlang. Purwokerto, 14 Juni 2012

18 D. PUSTAKA RUJUKAN Hadisuprapto, Paulus, 2008, Makalah Metode Penelitian Hukum, disajikan dalam Rangka DIKLAT MPH diselenggarakan Fak.Hukum Univ.Swadaya Gunung Jati Cirebon Ibrahim, Johnny, 2007, Teori & Methodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang : Banyu Media Publishing. Marzuki, Peter Mahmud, 2007, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Nugroho, Hibnu, 2011, Proposal Hibah Bersaing. Purwokerto, Lemlit, Unsoed. Soekanto, Soerjono, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press. Dikti, 2012, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Di Perguruan Tinggi, Edisi VIII.

KONSEP DASAR PENELITIAN HUKUM

KONSEP DASAR PENELITIAN HUKUM KONSEP DASAR PENELITIAN HUKUM Tim Pengajar MPPH FHUI Bahan Perkuliahan Metode Penelitian dan Penulisan Hukum Program Reguler Fakultas Hukum Universitas Indonesia Depok, 4 September 2015 MPPH FHUI 1 CIRI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif adalah pendekatan yang menelaah hukum sebagai kaidah yang

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif adalah pendekatan yang menelaah hukum sebagai kaidah yang III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan dengan asas-asas dan norma-normanya dan juga oleh

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan dengan asas-asas dan norma-normanya dan juga oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan hukum pidana, ditandai oleh perubahan peraturan perundang-undangan dengan asas-asas dan norma-normanya dan juga oleh dinamika doktrin dan ajaran-ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum. bahan-bahan kepustakaan untuk memahami Piercing The

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum. bahan-bahan kepustakaan untuk memahami Piercing The BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doktrinal, yaitu penelitian hukum yang menggunakan sumber data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Suatu penelitian agar dapat dipercaya kebenarannya, harus disusun dengan menggunakan metode yang tepat. Sebuah penelitian, untuk memperoleh data yang akurat dan valid diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani, Methodos yang artinya adalah cara atau jalan. Dikaitkan dengan penelitian ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. hal-hal yang bersifat teoritis yang menyangkut asas, konsepsi,

III. METODE PENELITIAN. hal-hal yang bersifat teoritis yang menyangkut asas, konsepsi, 35 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif dilakukan dengan cara menelaah dan menginterpretasikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat

III. METODE PENELITIAN. penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat 26 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Metode merupakan suatu bentuk cara yang digunakan dalam pelaksanaan suatu penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat memecahkan

Lebih terperinci

Meskipun hakim dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh serta rekomendasi pihak manapun juga, tetapi dalam melaksanakan tugas pekerjaanya,

Meskipun hakim dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh serta rekomendasi pihak manapun juga, tetapi dalam melaksanakan tugas pekerjaanya, digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam persidangan perkara pidana saling berhadapan antara penuntut umum yang mewakili Negara untuk melakukan penuntutan, berhadapan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemberantasan tindak pidana korupsi di negara Indonesia hingga saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemberantasan tindak pidana korupsi di negara Indonesia hingga saat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberantasan tindak pidana korupsi di negara Indonesia hingga saat ini belum dapat dilaksanakan dengan optimal. Lemahnya penegakan hukum dan dihentikannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggali, mengelola dan merumuskan bahan-bahan hukum dalam menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. menggali, mengelola dan merumuskan bahan-bahan hukum dalam menjawab BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, khususnya Ilmu hukum yang berusaha mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia dan kepentingan manusia tersebut harus terlindungi, sehingga hukum harus ditegakkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Jakarta, dalam hal ini di Pengadilan Militer Utama Jakarta, dengan alasan karena pengadilan tersebut yang memiliki

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang akan digunakan dalam skripsi ini adalah Pendekatan

METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang akan digunakan dalam skripsi ini adalah Pendekatan 31 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang akan digunakan dalam skripsi ini adalah Pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empris. Untuk itu diperlukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum Cara kerja keilmuan salah satunya ditandai dengan penggunaan metode (Inggris: method, Latin: methodus, Yunani: methodos-meta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradilan adalah untuk mencari kebenaran materiil (materiile waarheid)

BAB I PENDAHULUAN. peradilan adalah untuk mencari kebenaran materiil (materiile waarheid) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama pemeriksaan suatu perkara pidana dalam proses peradilan adalah untuk mencari kebenaran materiil (materiile waarheid) terhadap perkara tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris normatif yaitu jenis penelitian yang merupakan gabungan dari jenis penelitian hukum empiris dan normatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada peraturan perundang-undangan, teori-teori dan konsepkonsep

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada peraturan perundang-undangan, teori-teori dan konsepkonsep BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang didasarkan pada peraturan

Lebih terperinci

KEKUATAN VISUM ET REPERTUM SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM MENGUNGKAP TERJADINYA TINDAK PIDANA

KEKUATAN VISUM ET REPERTUM SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM MENGUNGKAP TERJADINYA TINDAK PIDANA KEKUATAN VISUM ET REPERTUM SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM MENGUNGKAP TERJADINYA TINDAK PIDANA Yusup Khairun Nisa 1 Johny Krisnan 2 Abstrak Pembuktian merupakan hal terpenting dalam proses peradilan, proses ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak pidana pencurian sering terjadi dalam lingkup masyarakat, yang kadang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Tindak pidana pencurian dilakukan seseorang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dengan seksama dan lengkap, terhadap semua bukti-bukti yang dapat diperoleh

METODE PENELITIAN. dengan seksama dan lengkap, terhadap semua bukti-bukti yang dapat diperoleh 37 III. METODE PENELITIAN Penelitian adalah suatu metode ilmiah yang dilakukan melalui penyelidikan dengan seksama dan lengkap, terhadap semua bukti-bukti yang dapat diperoleh mengenai suatu permasalahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah dalam penelitian ini yang berdasarkan pokok permasalahan dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang terbukti melakukan korupsi. Segala cara dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang terbukti melakukan korupsi. Segala cara dilakukan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga penyidik pemberantasan tindak pidana korupsi merupakan lembaga yang menangani kasus tindak pidana korupsi di Indonesia maupun di Negara-negara lain. Pemberantasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materiil, ialah kebenaran yang selengkap-lengkapnya

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DIAN SIMATUPANG 1

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DIAN SIMATUPANG 1 PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DIAN SIMATUPANG 1 SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan B. Pokok Permasalahan II TUJUAN PENELITIAN III. TINJAUAN PUSTAKA IV. KERANGKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Negara Republik Indonesia adalah Negara yang berdasarkan hukum yang demokratis, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

III. METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : III. METODE PENELITIAN Metode sangat penting untuk menentukan keberhasilan penelitian agar dapat bermanfaat dan berhasil guna untuk dapat memecahkan masalah yang akan dibahas berdasarkan data yang dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Upaya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam melakukan penelitian

III. METODE PENELITIAN. Upaya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam melakukan penelitian III. METODE PENELITIAN Upaya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam melakukan penelitian dibutuhkan metode ilmiah yang merupakan suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan suatu penelitian untuk

Lebih terperinci

Keterangan Foto : Rapat Senat Terbuka Terbatas Ujian Promosi Doktor dalam Ilmu Hukum UNDIP. Semarang tanggal 14 Oktober 2011.

Keterangan Foto : Rapat Senat Terbuka Terbatas Ujian Promosi Doktor dalam Ilmu Hukum UNDIP. Semarang tanggal 14 Oktober 2011. Keterangan Foto : Rapat Senat Terbuka Terbatas Ujian Promosi Doktor dalam Ilmu Hukum UNDIP. Semarang tanggal 14 Oktober 2011. Judul Disertasi : MEMBANGUN MODEL ALTERNATIF UNTUK INTEGRALISASI PENYIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penetapan status tersangka, bukanlah perkara yang dapat diajukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penetapan status tersangka, bukanlah perkara yang dapat diajukan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajuan permohonan perkara praperadilan tentang tidak sahnya penetapan status tersangka, bukanlah perkara yang dapat diajukan dalam sidang praperadilan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari lembaga yang bersangkutan yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam

BAB III METODE PENELITIAN. dari lembaga yang bersangkutan yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini adalah selama 2 (dua) bulan setelah penyelenggaraan seminar proposal dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah adalah proses analisa yang meliputi metode-metode penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah adalah proses analisa yang meliputi metode-metode penelitian untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Sifat, Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Hal yang cukup penting dalam penelitian hukum sebagai suatu kegiatan ilmiah adalah proses analisa yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang dipakai untuk mencapai tujuan. Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan membandingkan dengan standar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya. Kecuali

III. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya. Kecuali III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat (3), menjelaskan dengan tegas bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtstaat),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau memiliki persamaan dengan penelitian doktrinal (doctrinal research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Masalah Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam pendekatan, yaitu pendekatan yuridis normatif. Penelitian hukum normatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah tercakup dalam undang-undang maupun yang belum tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang telah tercakup dalam undang-undang maupun yang belum tercantum dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kejahatan dalam kehidupan manusia merupakan gejala sosial yang akan selalu dihadapi oleh setiap manusia, masyarakat, dan bahkan negara. Kenyataan telah membuktikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui salah satu asas yang dianut oleh KUHAP adalah asas deferensial fungsional. Pengertian asas diferensial fungsional adalah adanya pemisahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan norma hukum tentunya tidaklah menjadi masalah. Namun. terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan norma biasanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan norma hukum tentunya tidaklah menjadi masalah. Namun. terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan norma biasanya dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditinjau dari segi hukum ada perilaku yang sesuai dengan norma dan ada pula perilaku yang tidak sesuai dengan norma. Terhadap perilaku yang sesuai dengan norma

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sekali dalam mencari, menemukan dan menganalisa suatu masalah yang akan

III. METODE PENELITIAN. sekali dalam mencari, menemukan dan menganalisa suatu masalah yang akan 46 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Menggunakan metode penelitian yang sesuai dengan kebutuhan penelitian perlu sekali dalam mencari, menemukan dan menganalisa suatu masalah yang akan diteliti.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan Yuridis Normatif Pendekatan yuridis normatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus diselesaikan atas hukum yang berlaku. Hukum diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. harus diselesaikan atas hukum yang berlaku. Hukum diartikan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum, sehingga segala sesuatu permasalahan yang melanggar kepentingan warga negara indonesia (WNI) harus diselesaikan atas hukum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah,

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah, III. METODE PENELITIAN Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan secara hati-hati, tekun dan tuntas terhadap suatu gejala untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan berperan sebagai sektor penunjang pembangunan (the promoting

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan berperan sebagai sektor penunjang pembangunan (the promoting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kendaraan sepeda motor di Cengkareng terus mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah kendaraan sepada motor yang demikian pesat didasarkan atas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang

III. METODE PENELITIAN. hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang III. METODE PENELITIAN Penelitian Hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsipprinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. 30 A. Pendekatan Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buku II Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengatur tindak pidana terhadap harta kekayaan yang merupakan suatu penyerangan terhadap kepentingan hukum orang atas harta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penegakan hukum merupakan salah satu usaha untuk menciptakan tata tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan usaha pencegahan maupun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 36 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah merupakan proses pemecahan atau penyelesaian masalah melalui tahap-tahap yang telah ditentukan, sehingga mencapai tujuan penelitian. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya dan berbatasan langsung dengan beberapa negara lain. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya dan berbatasan langsung dengan beberapa negara lain. Sudah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah negara yang secara geografis sangat luas wilayahnya dan berbatasan langsung dengan beberapa negara lain. Sudah sepatutnya Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam kerangka penulisan ini adalah :

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam kerangka penulisan ini adalah : 40 III. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan masalah guna memberikan petunjuk pada permasalahan yang akan di bahas dan dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya maka dalam penelitian ini di perlukan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemeriksaan suatu perkara pidana di dalam suatu proses peradilan pada hakekatnya adalah bertujuan untuk mencari kebenaran materiil (materiile

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisa (Soerjono Soekanto,

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisa (Soerjono Soekanto, III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU HUKUM Match Day 2 KONSEP ILMU, ILMU HUKUM DAN HUKUM

MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU HUKUM Match Day 2 KONSEP ILMU, ILMU HUKUM DAN HUKUM MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU HUKUM Match Day 2 KONSEP ILMU, ILMU HUKUM DAN HUKUM A. ILMU Apa ilmu itu?. Dalam thesaurus Bahasa Indonesia, Ilmu diartikan sebagai (1) bidang, disiplin, keahlian, lapangan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN Metode sangat penting untuk menentukan keberhasilan penelitian agar dapat bermanfaat dan berhasil guna untuk dapat memecahkan masalah yang akan dibahas berdasarkan data yang dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. skripsi ini dan pendekatan masalah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

III. METODE PENELITIAN. skripsi ini dan pendekatan masalah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah merupakan bagian dari metode penelitian dalam penulisan skripsi ini dan pendekatan masalah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari. penyidikan, KUHAP dengan tegas membedakan istilah Penyidik dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyelidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari. penyidikan, KUHAP dengan tegas membedakan istilah Penyidik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari penyidikan, KUHAP dengan tegas membedakan istilah Penyidik dan Penyelidik. Dalam Pasal 1 angka 1 KUHAP

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penulis akan melakukan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

III. METODE PENELITIAN. penulis akan melakukan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Dalam melakukan penelitian untuk memperoleh bahan penulisan skripsi ini, maka penulis akan melakukan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berasal dari Bahasa Inggris : method, bahasa latin : methodus, Yunani :

BAB III METODE PENELITIAN. yang berasal dari Bahasa Inggris : method, bahasa latin : methodus, Yunani : 56 BAB III METODE PENELITIAN Cara Kerja keilmuan salah satunya di tandai dengan penggunaan metode yang berasal dari Bahasa Inggris : method, bahasa latin : methodus, Yunani : methodos, meta berarti sesudah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum Acara Pidana adalah memberi perlindungan kepada Hak-hak Asasi Manusia dalam keseimbangannya dengan kepentingan umum, maka dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif-empiris. Menurut Abdulkadir Muhammad yang dimaksud sebagai penelitian hukum normatifempiris (applied

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris.

METODE PENELITIAN. pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penulisan skripsi ini menggunakan dua macam pendekatan masalah, yaitu pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. 1. Pendekatan yuridis normatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperoleh data atau bahan yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian hukum dengan metode yang lazim digunakan dalam metode penelitian hukum dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan masalah guna memberikan petunjuk pada permasalahan yang

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan masalah guna memberikan petunjuk pada permasalahan yang III. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan masalah guna memberikan petunjuk pada permasalahan yang akan dibahas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka dalam penelitian ini diperlukan metode tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1. Penelitian lapangan Penelitian lapangan di lakukan secara langsung di lokasi penelitian yang bertujuan untuk memperoleh semua data, materi, dan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian tesis ini dilakukan di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memperoleh pemecahan masalah atau jawaban

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang menelaah hukum sebagai

I. METODE PENELITIAN. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang menelaah hukum sebagai 36 I. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merujuk pada cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data

BAB III METODE PENELITIAN. yang merujuk pada cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hukum dilakukan untuk mencari suatu pemecahan permasalahan atau isu yang ada di dalam masyarakat. Untuk menjawab suatu isu tersebut dibutuhkan metode yang merujuk pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah termasuk perbankan/building society (sejenis koperasi di Inggris),

BAB I PENDAHULUAN. adalah termasuk perbankan/building society (sejenis koperasi di Inggris), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fasilitas kredit umumnya diberikan oleh lembaga keuangan. Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Di tangan mereka peranperan strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Page 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, telah ditegaskan bahwa Negara Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum. Itu berarti bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan penyelenggarakan pemerintahan Negara 2. Tidak hanya di

BAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan penyelenggarakan pemerintahan Negara 2. Tidak hanya di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Korupsi merupakan kejahatan yang mempunyai akibat sangat kompleks dan sangat merugikan keuangan Negara, dan di Indonesia sendiri korupsi telah menjadi masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian hukum merupakan suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi.

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Indonesia merupakan Negara hukum, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 amandemen ke IV yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka, negara Indonesia merupakan negara demokratis yang menjunjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi yang terjadi dewasa ini telah menimbulkan dampak yang luas terhadap berbagai bidang kehidupan, khususnya di bidang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang di gunakan dalam pembahasan penelitian ini penulis

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang di gunakan dalam pembahasan penelitian ini penulis 33 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang di gunakan dalam pembahasan penelitian ini penulis melakukan dengan dua (2) Pendekatan, yaitu denan cara yuridis normatif dan yuridis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis melakukan dua hal pendekatan, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis melakukan dua hal pendekatan, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pada penelitian ini penulis melakukan dua hal pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan yuridis normatif Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. insan manusia pria dan wanita dalam satu ikatan suci dengan limpahan dari

BAB I PENDAHULUAN. insan manusia pria dan wanita dalam satu ikatan suci dengan limpahan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkawinan merupakan suatu peristiwa penting yang dialami dua insan manusia pria dan wanita dalam satu ikatan suci dengan limpahan dari karunia Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 37 III. METODE PENELITIAN Metode artinya cara melakukan sesuatu dengan teratur (sistematis). Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan membandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan secara hati-hati, tekun dan tuntas terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum diciptakan dengan tujuan untuk mengatur tatanan masyarakat, dan memberikan perlindungan bagi setiap komponen yang berada dalam masyarakat. Dalam konsideran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi hukum. Penegakan hukum pada hakikatnya merupakan interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi hukum. Penegakan hukum pada hakikatnya merupakan interaksi antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penegakan hukum merupakan pusat dari seluruh aktivitas kehidupan hukum yang dimulai dari perencanaan hukum, pembentukan hukum, penegakan hukum dan evaluasi hukum.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Ilmu hukum mengarahkan refleksinya kepada norma dasar yang diberi bentuk konkret dalam norma-norma yang ditentukan dalam bidang-bidang tertentu. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis, Sifat Penelitian, dan Pendekatan. normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis, Sifat Penelitian, dan Pendekatan. normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Sifat Penelitian, dan Pendekatan Penelitian yang ada dalam skripsi ini merupakan penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma serta

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum sebagai konfigurasi peradaban manusia berjalan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat sebagai komunitas dimana manusia tumbuh dan berkembang

Lebih terperinci

Penerapan Tindak Pidana Ringan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 456/Pid.B/2013/PN.Kis)

Penerapan Tindak Pidana Ringan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 456/Pid.B/2013/PN.Kis) Penerapan Tindak Pidana Ringan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 456/Pid.B/2013/PN.Kis) 1. Dany Try Hutama Hutabarat, S.H.,M.H, 2. Suriani, S.H.,M.H Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1 50 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1 37 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis melakukan dua (2) pendekatan, yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis melakukan dua (2) pendekatan, yaitu: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pada penelitian ini penulis melakukan dua (2) pendekatan, yaitu: 1) Pendekatan Yuridis Normatif Pendekatan yuridis normatif maksudnya adalah pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Korupsi di Indonesia sudah merupakan virus flu yang menyebarkan seluruh tubuh pemerintahan sehingga sejak tahun 1980 an langkah-langkah pemberantasannya pun masih tersendat-sendat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tindak pidana korupsi di Indonesia saat ini telah berada dalam tahap yang parah, mengakar dan sudah meluas dalam masyarakat. Perkembangannya terus meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahluk sosial dan sebagai mahluk individu. Dalam kehidupan sehari-harinya

BAB I PENDAHULUAN. mahluk sosial dan sebagai mahluk individu. Dalam kehidupan sehari-harinya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pada umumnya mempunyai kedudukan sebagai mahluk sosial dan sebagai mahluk individu. Dalam kehidupan sehari-harinya untuk dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat itu sendiri, untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat itu sendiri, untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa berkembang secara dinamik sesuai dengan perkembangan zaman. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari interaksi antar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 28 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. disuatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan untuk menentukan

I. PENDAHULUAN. disuatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan untuk menentukan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum acara pidana merupakan bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku disuatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan untuk menentukan perbuatan yang tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya 1

III. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya 1 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan tersebut diatas, diperlukan data dan informasi yang relevan terhadap judul dan perumusan masalah serta identifikasi masalah, untuk itu agar diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemeriksaan keterangan saksi sekurang-kurangnya disamping. pembuktian dengan alat bukti keterangan saksi.

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemeriksaan keterangan saksi sekurang-kurangnya disamping. pembuktian dengan alat bukti keterangan saksi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak ada suatu perkara pidana yang lepas dari pembuktian alat bukti keterangan saksi. Hampir semua pembuktian perkara pidana, selalu didasarkan kepada pemeriksaan

Lebih terperinci