BAB III HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian mengenai model penyuluhan yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian mengenai model penyuluhan yang"

Transkripsi

1 BAB III HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian mengenai model penyuluhan yang diterapkan oleh Penyuluh Agama Kristen di Kantor Kementerian Agama Kota Kupang dengan terlebih dahulu menguraikan Profil Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, Penyuluh dan Penyuluhan Agama serta aspek-aspek yang ada di dalamnya. III.1. Profil Kantor Kementerian Agama Kota Kupang 87 III.1.1.Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Sejarah berdirinya Kantor Kementerian Agama Kota Kupang adalah sebagai akibat adanya pemisahan (pemekaran) dari Pemerintah Kabupaten Kupang. Seiring dengan adanya pemisahan tersebut, maka terbentuklah Pemerintah Kota Administratif (Kotif) Dati II Kota Kupang dan pada tahun 1996 terjadi peralihan status dari Pemerintah Kotif ke Kota Madya Kupang. Dengan peralihan status Pemerintahan ke Kota Madya, maka tuntutan akan kebutuhan pelayanan umat beragama secara umum di wilayah Kota Kupang harus dipenuhi. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjutnya, pada tahun 1999, dikeluarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 413 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kantor Departemen Agama Kota Madya Palu, Kendari, 87 Data Profil Kantor Kementerian Agama diperoleh dari hasil wawancara dengan Kasubag Tata Usaha pada hari Selasa, 23 April jam di Ruang Kerja, dengan Koordinator Urusan Umum pada hari Selasa, 23 April jam dan studi dokumenter terhadap Profil Kantor pada hari Rabu, 24 April jam di Ruang Urusan Umum. 59

2 Kupang, Bekasi dan Tarakan, Kabupaten Tulang Bawang dan Tanggamus serta Kabupaten Administratif Simeleu, Puncak Jaya, Paniai dan Mimika. Pada tahun 2000, secara de facto, Pelayanan Tugas dan Fungsi (TUSI) Kantor Departemen Agama Kota Kupang mulai dilaksanakan dengan mengacu pada struktur organisasi dan Tipologi I 0 yang dikeluarkan oleh Departemen Agama RI. Pada awalnya lokasi Kantor masih belum memiliki gedung yang tetap dan masih menyewa sebuah bangunan di Jl. K.B. Mandiri-Kelurahan Kelapa Lima Kupang, dan kemudian berpindah dan menetap karena telah memiliki gedung dan kantor sendiri yang beralamat di Jl. S.K. Lerik-Kelurahan Kelapa Lima Kupang. III.1.2. Kedudukan Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 413 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kantor Kementerian Agama Kota Madya Palu, Kendari, Kupang, Bekasi dan Tarakan, Kabupaten Tulang Bawang, dan Tanggamus serta Kabupaten Administrasi Simeleu, Puncak Jaya, Paniai dan Mimika, maka Kementerian Agama Kota Kupang merupakan satu Unit dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebagai salah unit kerja selama tahun 2011, Kementerian Agama Kota Kupang telah melaksanakan aktivitas kantornya dengan baik sesuai dengan Tugas dan Fungsi Kantor Kementerian Agama yang tertuang dalam Tugas Pokok, 60

3 Fungsi, Visi dan Misi yang penjabarannya termuat dalam kegiatan masingmasing seksi. Dengan adanya perubahan dan regulasi mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, maka ditindak lanjuti dengan perlunya menetapkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 01 Tahun 2010 tentang perubahan penyebutan Departemen Agama menjadi Kementerian Agama, sehingga penyebutan Kantor Departemen Agama Kota Kupang menjadi Kantor Kementerian Agama Kota Kupang. III.1.3. Tugas Pokok Sesuai Keputusan Menteri Agama RI tersebut, maka Kementerian Agama Kota Kupang melaksanakan tugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Wilayah Kota Kupang. III.1.4. Fungsi Dalam melaksanakan tugasnya, Kantor Kementerian Agama Kota Kupang menyelenggarakan fungsi: 1) Perumusan petunjuk pelaksanaan di bidang agama kepada masyarakat, 2) Pemberian bimbingan dan pelayanan kepada masyarakat, 3) Melakukan pengamatan teknis atas pelaksanaan tugas, 4) Persiapan dan penyediaan informasi yang menyangkut pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama Kota Kupang kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. 61

4 III.1.5. Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten, maka Kantor Kementerian Agama Kota Kupang termasuk dalam Tipologi I-O, dengan penjabaran Tugas Pokok secara spesifik dijalankan oleh unit-unit teknis pelayanan yaitu: 1) Sub Bagian Tata Usaha menjalankan tugas: Pelayanan Administrasi, Urusan Umum, Urusan Kepegawaian dan Urusan Keuangan, 2) Unit-Unit Teknis: Seksi Urusan Agama Islam dan Penyelenggara Haji, Seksi Kependais dan Pemberdayaan Masjid, Seksi Urusan Agama Kristen, Seksi Pendidikan Agama Kristen, Seksi Bimas Katolik, Penyelenggara Bimas Hindu dan Penyelenggara Zakat-Wakaf. Adapun Struktur Organisasi Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Sesuai KMA Nomor 373 Tahun 2012 dengan Tipologi I 0 sebagai berikut : Kepala Kantor (Esl. 3a) Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Esl.4a) Kepala Seksi Urusan Agama Islam/URAIS (Esl. 4a) Kepala Seksi Kependais& Pemberdy Mesjid (Esl. 4a) Kepala Seksi Urusan Agama Kristen/URAK (Esl. 4a) Kepala Seksi Pendidikan Kristen (Esl. 4a) Kepala Seksi Bimas Katolik (Esl. 4a) Penyelenggara Hindu (Esl. 4a) Penyelenggara Zakat Wakaf (Esl. 4a) Tata Usaha (Esl. 4a) 62

5 Sedangkan Struktur Organisasi Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Sesuai PMA Nomor 13 Tahun 2012 (Mulai berlaku bulan Maret 2013) sebagai berikut: Kepala Kantor (Esl. 3a) Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Esl.4a) Kepala Seksi Bimas Katolik (Esl. 4a) Kepala Seksi Pendidikan Islam (Esl. 4a) Kepala Seksi Urusan Agama Kristen (Esl. 4a) Kepala Seksi Pendidikan Kristen (Esl. 4a) Kepala Seksi Bimas Islam (Esl. 4a) Penyelenggara Hindu dan Budha (Esl. 4b) Penyelenggara Haji dan Umroh (Esl. 4b) KUA (Esl. 4b) Para pejabat yang pernah memimpin Kantor Kementerian Agama Kota Kupang adalah sebagai berikut: 1. Drs. Jaman Onesimus (2000 s/d 2005) 2. Drs. Eusabius Binsasi ( Bulan, PYMT) 3. Drs. Ambrosius Korbaffo ( Bulan, PGS) 4. Drs. Ope Rafael (2007 s/d 2009) 5. Imelda De Rozary, S.Sos. MM (Mei 2009 s/d sekarang) III.1.6. Visi dan Misi Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Adapun yang menjadi Visi dan Misi Kantor Kementerian Agama Kota Kupang sejak tahun adalah: 63

6 Visi: Terwujudnya Masyarakat Kota Kupang yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas dan Mandiri Misi: 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama 2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama 3. Meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan 4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umroh 5. Mewujudkan tata kelolah pemerintah yang bersih dan berwibawa 6. Meningkatkan kualitas kerja sama lintas sektoral III.1.7. Makna Logo Kementerian Agama Keterangan: 1. Bintang bersudut lima yang melambangkan Sila Ketuhanan yang Maha Esa dalam Pancasila, bermakna bahwa karyawan Kementerian Agama selalu mentaati dan menjunjung tinggi norma-norma agama dalam melaksanakan tugas pemerintahan dalam Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila kuntum bunga kapas, 8 baris tulisan dalam Kitab Suci dan 45 butir padi bermakna Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 64

7 Agustus 1945, menunjukkan kebulatan tekad para karyawan Kementerian Agama untuk membela kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus Butiran padi dan kapas yang melingkar berbentuk bulatan bermakna bahwa karyawan Kementerian Agama mengemban tugas untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur dan merata. 4. Kitab Suci bermakna sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang serasi antara kebahagiaan duniawi dan ikhrawi, materil dan spiritual dengan ridha Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. 5. Alas Kitab Suci bermakna bahwa pedoman hidup dan kehidupan harus ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan potensi dinamis dari Kitab Suci. 6. Kalimat Ikhlas Beramal bermakna bahwa karyawan Kementerian Agama dalam mengabdi kepada masyarakat dan negara berlandaskan niat beribadah dengan tulus dan ikhlas. 7. Perisai yang berbentuk segi lima sama sisi dimaksudkan bahwa kerukunan hidup antar umat beragama RI yang berlandaskan Pancasila dilindungi sepenuhnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar Kelengkapan makna lambang Kementerian Agama melukiskan motto: Dengan iman yang teguh dan hati yang suci serta menghayati dan mengamalkan Pancasila yang merupakan tuntutan dan pegangan hidup bermasyarakat dan bernegara, karyawan Kementerian Agama bertekad bahwa mengabdi kepada negara adalah ibadah. 65

8 III.1.8. Program Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis antara lain: 1) Program Bimbingan Masyarakat Islam, 2) Program Pendidikan Islam, 3) Program Bimbingan Masyarakat Kristen, 4) Program Bimbingan Masyarakat Katolik, 5) Program Bimbingan Masyarakat Hindu, 6) Program Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengelolaan Haji dan Umroh III.1.9. Gambar Gedung Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Luas tanah Kantor Kemenag. Kota Kupang: 600 m2 Luas Gedung: 195 m2 III Kondisi Interen III Data Kedudukan Kantor Kabupaten/Kota Alamat Provinsi Kota Kupang : Jl. SK Lerik Kota Baru : Nusa Tenggara Timur Telepon/ Faximile : (0380) (0380) III Data Pejabat Struktural dan Pegawai Berdasarkan Jabatan No Nama Jabatan Nama Pejabat NIP 1. Kepala Kantor Imelda De Rozary, S.Sos, MM

9 2. Kepala Sub Bagian TU Maxy Lak Apu S.Pd Kasie. URAIS & PH Drs. Masdriyansyah Kasie. Pendais dan PM Drs. H. Arif Badar Kasie. Urusan Agama Kristen Drs Dominggus Bessie Kasie. Pend. Kristen Harun Y. Natonis, S.Pd, M.Si Kasie. Bimas Katolik Elisabeth S. Ningtias, SE Penyelenggara Zakat Wakaf Drs. Idris Karaeng Penyelenggara Bimas Hindu Supardi, S.Pd Rekapitulasi Data Pegawai Berdasarkan Jabatan 1. Analis Kepegawaian 1 Orang 2. Guru Agama: 146 Orang a. Guru Agama Katolik 51 Orang b. Guru Agama Kristen 60 Orang c. Guru Agama Islam 32 Orang d. Guru Agama Hindu 3 Orang 3. Pegawai Administrasi (JFU) 44 Orang 4. Kepala Kakemenang 1 Orang 5. Kepala Seksi 5 Orang 6. Kasubag 1 Orang 7. Kepala KUA Kecamatan 4 Orang 8. Penyelenggara 2 Orang 9. Pengawas Pendidikan Agama: 14 Orang a. Pengawas Pendag. Katolik 3 Orang b. Pengawas Pendag. Kristen 7 Orang c. Pengawas Pendag. Islam 4 Orang 10. Penghulu 3 Orang 11. Penyuluh Agama: 34 Orang a. Penyuluh Agama Katolik 12 Orang b. Penyuluh Agama Kristen 13 Orang c. Penyuluh Agama Islam 8 Orang d. Penyuluh Agama Hindu 1 Orang Jumlah Total 255 Orang III Data Pegawai Berdasarkan Golongan IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/a Total

10 III Data Pegawai Berdasarkan Agama Kristen Katolik Islam Hindu Jumlah L: 128; P: 127 III Lembaga Pendidikan Islam No Satuan Pendidikan Negeri Swasta Jumlah Siswa Guru 1 RA/BA/TA Madrasaah Ibtidaiyah Madrasah Tsanawiyah Pontren Salafiyah Wajar Dikdas: Ulah & Wustha: Madrasah Aliyah Madrasah Aliyah Kejujuran Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Pendidikan Al-Quran (TPQ/TKQ) Majelis Taklim

11 1. Pendidikan Diniyah adalah Pendidikan Keagamaan Islam yang diselenggarakan pada semua jalur dan jenjang pendidikan. 2. Pesantren atau Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam berbasis masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan diniyah atau secara terpadu dengan jenis pendidikan lainnya. 3. Wajar Salafiyah adalah satuan pendidikan pada pondok pesantren yang menyelenggarakan pendidikan formal wajar Diknas baik Ula maupun Wustha. 4. Pendidikan Diniyah adalah Pendidikan Keagamaan Islam yang diselenggarakan pada semua jalur dan jenjang pendidikan. III Lembaga Pendidikan Kristen No Satuan Negeri Swasta Jumlah Siswa Guru Pendidikan 1 SD Teologi Kristen SMP Teologi Kristen 3 Sekolah Menengah Agama Kristen 4 Sekolah Menengah Teologi Kristen III Lembaga Pendidikan Katolik No Satuan Pendidikan 1 Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri Swasta Jumlah Siswa Guru Seminari

12 III Lembaga Pendidikan Hindu No Satuan Pendidikan 1 Pratama Widya Pasraman 2 Adi Widya Pasraman 3 Madyama Widya Pasraman 4 Utama Widya Pasraman Negeri Swasta Jumlah Siswa Guru Pesantian III Lembaga Pendidikan Budha No Satuan Pendidikan 1 Sekolah Minggu Budha 2 Pabajja Sumanera Negeri Swasta Jumlah Siswa Guru Pabajja Sumanera adalah satuan pendidikan keagamaan Budha pada jalur pendidikan non formal III Lembaga Pendidikan Konghucu No Satuan Pendidikan Negeri Swasta Jumlah Siswa Guru 1 Sekolah Minggu Konghucu 2 Shuyuan

13 III Jumlah Penduduk Menurut Agama No Kecamatan/ Kabupaten Total Jumlah Penduduk Jumlah Menurut Agama Islam Kristen Katolik Hindu Budha 1 Kelapa Lima , Alak 51, Maulafa Oebobo Kota Raja & Kota Lama Jumlah Sumber Data: MUI, KLASIS, PAROKI, PHDI LEMBAGA AGAMA KOTA KUPANG III Data Rumah Ibadah Menurut Agama No Kecamatan Jumlah Rumah Ibadah Menurut Agama Islam Kristen Katolik Hindu Budha Gol.Agama 1 Kelapa Lima Alak Maulafa Oebobo Kota Raja Kota Lama Jumlah Sumber: MUI, Klasis, Paroki, PHDI Kota Kupang III Data Rohaniwan No Kecamatan Jumlah Jumlah Menurut Agama Islam Kristen Katolik Hindu Budha 1 Kelapa Lima Alak Maulafa Oebobo Kota Raja Kota Lama Total Sumber: MUI, Klasis, Paroki, PHDI Kota Kupang III Data Pemimpin Umat 1 Islam MUI JL. E.R.Herewila Drs. H.Abdul Fatha Ahmad 71

14 2 Kristen KPWK Jl. Air Nona Pdt. Y. Nayoan, S.Th 3 Katolik KEUSKUPAN Jl.Tamrin Oepoi Mgr. Petrus Turang 4 Hindu PHDI Jl. Herewila Naikoten II DR. Ir. I.N.W. Mahayasa, MP 5 Budha WALUBI Konghucu III Kondisi Eksteren III Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Instansi Terkait Koordinasi antara Kantor Kementerian Agama Kota Kupang dengan Pemerintah Daerah Kota Kupang dan Instansi Vertikal lainnya telah terjalin dan berjalan dengan baik, dibuktikan dengan dilibatkannya Kantor Kementerian Agama Kota Kupang oleh Pemerintah Daerah Kota Kupang dalam kegiatan seperti dalam rapat-rapat koordinasi di pemerintah kota, upacara-upacara, kegiatan-kegiatan olah raga, kegiatan PKK, Darma Wanita, kegiatan penghijauan, kegiatan kemasyarakatan serta kegiatan bimbingan/penyuluhan agama di tengah-tengah masyarakat. III Koordinasi dengan Lembaga Agama dan Keagamaan Koordinasi antara Kantor Kementerian Agama Kota Kupang dengan Lembaga Agama dan Keagamaan yang ada di Kota Kupang telah berjalan dengan baik, seperti dalam kegiatan Paskah dan Natal Oikumene dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. Juga terbentuknya suatu wadah untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya konflik antar umat beragama yang dinamai Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang diketuai oleh Pdt. 72

15 Hengki Malelak, S.Th, dengan keanggotaannya berasal dari perwakilan lembaga-lembaga umat beragama di Kota Kupang. III.2. Penyuluh dan Penyuluhan Agama 88 III.2.1. Pengertian Penyuluh Agama Menurut Keputusan Menteri Agama RI No. 516 Tahun 2009, Penyuluh Agama adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan bimbingan/penyuluhan keagamaan dan penyuluhan pembangunan melalui bahasa agama. III.2.2. Dasar Hukum Penyuluh Agama Adapun kehadiran Penyuluh Agama didasarkan pada beberapa keputusan dan peraturan yaitu: 1. Kepres RI No.16 Tahun 1964 tentang Pelaksanaan APBN yang disempurnakan dengan Kepres RI No. 24 Tahun KMA No. 18 Tahun 1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama yang telah disempurnakan dengan KMA No. 75 Tahun Pengertian Penyuluh dan Penyuluhan Agama serta aspek-aspek yang terkait di dalamnya diperoleh melalui wawancara dengan Kasubag TU dan studi dokumenter terhadap Keputusan Menteri Agama RI No.516 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan Angka Kreditnya yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, pada hari Selasa, 23 April 2013 jam dan hari Rabu, 24 April 2013 jam di Ruang Kepala Sub Bagian TU. 73

16 3. KMA No. 52 Tahun 1978 tentang Pendelegasian Wewenang, Mengangkat, Memperbaharui dan Memberhentikan Tenaga Honorer dalam Lingkungan Departemen Agama. 4. Dalam PP No. 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS dinyatakan bahwa untuk meningkatkan mutu profesionalisme dan pembinaan karir PNS perlu ditetapkan jabatan fungsional. 5. Kepres No. 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS sebagai Pelaksana dari Ketentuan PP di atas, bahwa Penyuluh Agama adalah Jabatan Fungsional PNS yang termasuk dalam Rumpun Jabatan Keagamaan. 6. Kep. Menteri Negara Koordinasi Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No. 54/Kep/MK.WASPAN/9/1999 Tanggal 30 September 1999 ditetapkan Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan Angka Kreditnya dan pengaturan lebih lanjut dikeluarkan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Kepala BKN No. 574 Tahun 1999 dan No. 178 Tahun KMA No. 164 Tahun 2000 tentang Honorarium bagi Penyuluh Agama. III.2.3. Tugas Pokok dan Kedudukan Penyuluh Agama Tugas pokok Penyuluh Agama sesuai ketentuan Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No. 54/Kep/MK.WASPAN/9/1999 adalah melakukan dan 74

17 mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama. Sedangkan kedudukan Penyuluh Agama berada pada instansi pemerintah sebagai pelaksana teknis fungsional bimbingan keagamaan atau penyuluhan dan pembangunan melalui bahasa agama kepada masyarakat, dengan pengaturan sebagai berikut: a. Penyuluh Agama Departemen Agama berkedudukan pada: 1) Kantor Departemen Agama tingkat Kota/Kabupaten, melaksanakan kegiatan bimbingan/penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama pada kelompok sasaran masyarakat yang berada dalam wilayah dan instansi dalam lingkungan kabupaten yang bersangkutan dan dapat berkedudukan di kecamatan, 2) Kanwil Departemen Agama tingkat Provinsi, melakukan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama pada kelompok sasaran masyarakat yang bersifat antar/lintas kabupaten dan instansi tingkat provinsi yang bersangkutan, 3) Tingkat Pusat, melakukan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama pada kelompok sasaran masyarakat yang bersifat nasional dan internasional atau instansi pemerintah/swasta tingkat pusat. b. Penyuluh Agama Instansi adalah penyuluh agama yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh melakukan kegiatan bimbingan penyuluhan agama dan pembangunan kepada masyarakat serta pembinaan mental/rohani khusus kepada pegawai suatu Instansi/Departemen/LPND termasuk kepada pegawai cabang/perwakilan 75

18 Instansi yang bersangkutan/pemda tingkat provinsi atau kabupaten, BUMN dan Instansi lain. III.2.4. Penetapan Lokasi/Sasaran Binaan Penyuluh Agama Setelah seorang pejabat fungsional penyuluh agama diangkat, maka perlu diterbitkan surat tugas penetapan lokasi/wilayah sasaran binaan yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang. Atas dasar surat tugas penetapan lokasi/wilayah sasaran binaan, pejabat yang berwenang membuat surat pernyataan melaksanakan tugas untuk bahan penetapan pembayaran tunjangan jabatan bagi penyuluh agama yang bersangkutan. Seorang penyuluh agama yang telah ditugaskan dalam satu wilayah/instansi tertentu, harus segera melakukan usaha pembentukan kelompok dengan ketentuan: 1) Jumlah kelompok disesuaikan dengan kondisi wilayah dan jumlah penduduk yaitu 20 kelompok dengan volume kegiatan 4 kali sebulan pada lokasi yang padat dan 10 kelompok dengan volume kegiatan 1 kali sebulan pada lokasi yang jarang/sulit, 2) Jumlah anggota setiap kelompok minimal orang, 3) Jenis sasaran kelompok diutamakan kepada masyarakat yang belum pernah terjangkau/belum terbentuk dalam kelompok tetap oleh proses pembinaan penyuluh agama yang telah ada, 4) Harus melakukan koordinasi dan kerja sama antar penyuluh agama maupun lembaga/instansi terkait. 76

19 III.2.5. Jenis Kelompok Sasaran/Binaan Penyuluh Agama Untuk keperluan penentuan kelompok sasaran penyuluh agama, dapat dilakukan pembagian kelompok sasaran dan kelompok binaan sebagai berikut: 1) Masyarakat Umum: Masyarakat Pedesaan dan Transmigrasi, 2) Masyarakat Perkotaan: Kompleks Perumahan, Asrama, Pasar, Karyawan Istansi Pemerintah/Swasta, Masyarakat Industri dan sekitarnya, 3) Masyarakat Khusus: a) Cendekiawan: Karyawan Instansi Pemerintah/Swasta, Kelompok Profesi, Kampus/Masyarakat Akademis, b) Generasi Muda: Remaja dan Pemuda Gereja, Karang Taruna, Pramuka, c) Lembaga Pendidikan Masyarakat: Katekisasi, Sekolah Minggu, Kelompok Kaum Ibu, Kaum Bapak, Kelompok Remaja dan Pemuda, Paduan Suara, d) Binaan Khusus: Panti, Rumah Sakit, Lapas, Masyarakat Gelandangan/Pengemis, 4) Daerah Terpencil: Suku Terasing, 5) Para Pendengar Siaran Radio dan Para Penonton Siaran Televisi, 6) Para Pemain Panggung Pementasan/Sandiwara/Drama. III.2.6. Pembentukan Kelompok Atas dasar hasil analisis data identifikasi potensi wilayah dan kebutuhan kelompok sasaran yang ada, seorang penyuluh agama melakukan pembentukan kelompok melalui proses: 1) pendekatan dengan tokoh agama/tokoh masyarakat di wilayah/sasaran, 2) melakukan rapat pembentukan kelompok dengan memperhatikan kebutuhan/minat kelompok sasaran yang ada, dan 3) pembentukan setiap kelompok serta penetapan program sasaran 77

20 pembinaan dilakukan dengan Surat Keputusan Ketua Kelompok Kerja Penyuluh yang ada. III.2.7. Kegiatan Bimbingan/Penyuluhan Agama dan Pembangunan Adapun rincian kegiatan penyuluh agama dibagi dalam dua (2) bagian besar sesuai dengan jenjang jabatan dari yang terendah sampai yang tertinggi yaitu: Pertama, kegiatan penyuluh agama terampil yang meliputi kegiatan penyuluh agama pelaksana (II/b-II/d), kegiatan penyuluh agama pelaksana lanjutan (III/a-III/b) dan kegiatan penyuluh agama penyelia (III/c-III/d). Kedua, kegiatan penyuluh agama ahli yang meliputi kegiatan penyuluh agama pertama (III/a-III/b), kegiatan penyuluh agama muda (III/c-III/d) dan kegiatan penyuluh agama madya (IV/a-IV/c). Setiap jenjang jabatan penyuluh agama memiliki rincian kegiatannya tersendiri yang berbeda satu dengan lainnya serta semakin kompleks sesuai jenjang jabatannya. Secara umum, rincian kegiatannya sebagai berikut: 1) Melakukan Identifikasi Potensi Wilayah atau Kelompok Sasaran, 2) Menyusun Rencana Kerja Lima Tahun, Satu Tahun dan Rencana Kerja Operasional/RKO Satu Bulan, 3) Menyusun Program Kerja, 4) Menyusun Materi Bimbingan atau Penyuluhan, 5) Pelaksanaan Bimbingan atau Penyuluhan melalui tatap muka atau melalui media, 6) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Hasil Pelaksanaan Bimbingan atau Penyuluhan, 7) Pelayanan Konsultasi Agama atau Pembangunan, 8) Pengembangan Bimbingan atau Penyuluhan. 78

21 Kegiatan pengembangan profesi seorang penyuluh agama meliputi kegiatan penulisan karya tulis, karya ilmiah, makalah, tulisan ilmiah, penyampaian prasaran, menerjemahkan/menyadur kitab/buku di bidang penyuluhan agama. Sedangkan, kegiatan penunjang penyuluh agama yaitu mengajar atau melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai, mengikuti seminar atau lokakarya tingkat nasional/internasional, menjadi pengurus organisasi profesi tingkat nasional/internasional, menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh Agama secara aktif, menjadi pengurus aktif dalam organisasi keagamaan, menciptakan karya seni kaligrafi, menjadi anggota delegasi misi keagamaan, memperoleh penghargaan/tanda jasa dari pemerintah dan memperoleh ijazah/gelar yang sesuai dengan bidang tugasnya. III.2.8. Jenis dan Fungsi Penyuluh Agama Menurut jenisnya, penyuluh agama terdiri dari penyuluh agama bidang yaitu: Penyuluh Agama Islam, Agama Kristen, Agama Katolik, Agama Hindu dan Budha, serta Penyuluh Agama Spesialisasi yang memiliki keahlian atas suatu tugas dengan memperhatikan hasil diklat dan pengalaman jabatan. Sedangkan menurut fungsinya, terdapat Penyuluh Agama Terampil yang berlatar belakang pendidikan SMA/Diploma dan Penyuluh Agama Ahli yang berlatar belakang pendidikan S1 Teologi/PAK/Sarjana Pendidikan Agama. 79

22 III.2.9. Kebijakan Internal Pimpinan Kantor terhadap Penyuluh Agama 89 Pada dasarnya, para Penyuluh Agama adalah tenaga PPL/Pegawai Penyuluh Lapangan yang prosentasi kehadirannya di lokasi penyuluhan adalah 75% sedangkan kehadirannya di kantor hanya 25%. Dalam pelaksanaan Tupoksi/tugas pokok dan fungsi penyuluh, terdapat kebijakan internal dari kepala kantor maupun kepala seksi di antaranya yaitu: Pertama, Penyuluh Agama wajib mengikuti Apel Senin pagi pada jam 7.30 dan Apel Selasa-Jumat pagi pada jam serta mengisi daftar absensi pada jam dan sore. Kedua, wajib melaksanakan kegiatan penyuluhan agama di antara jam s/d dengan menyebar di semua denominasi agama Kristen yang ada di 6 kecamatan di Kota Kupang dan pada setiap akhir semester, menyampaikan laporan penyuluhan. Mulai tahun 2013 ini, semua penyuluh harus bekerja full time di lokasinya masing-masing karena sudah tersedianya pegawai administrasi di Seksi URAK/Urusan Agama Kristen, sedangkan pada tahun , penyuluh masih diperbantukan sebagai tenaga administrasi sehingga prosentasi kehadirannya di lokasi penyuluhan tidak mencapai target 75%. Ketiga, selain melaksanakan penyuluhan keagamaan, penyuluh wajib menyampaikan pesan pemerintah dalam hal ini Menteri Agama kepada kelompok binaannya tentang kebijakan, peraturan, masalah pembangunan 89 Wawancara mengenai kebijakan internal dengan Kepala Kantor dilaksanakan pada hari Selasa, 23 April jam 15.30; dengan Kepala Sub. Bagian TU jam dan Rabu, 24 April jam 10.00; dengan Mantan Kepala Seksi URAK pada hari Rabu, 24 April jam 11.00, dan Kasie. URAK yang baru pada hari Rabu, 24 April jam di ruang kerjanya masing-masing. 80

23 seperti kerukunan, HAM, dan lain sebagainya melalui bahasa agama serta menyampaikan persoalan/masalah agama dan kerukunan yang ditemukan di kelompok sasarannya masing-masing kepada pimpinan. Keempat, wajib mengikuti kegiatan Paskah dan Natal Oikumene dan Hari Besar Keagamaan lainnya sebagai panitia atau peserta, serta membawakan doa dalam acara resmi pemerintahan. Kelima, wajib melakukan pembinaan mental/rohani bagi seluruh PNS yang seagama di Kantor Kementerian Agama Kota Kupang setiap hari Senin setelah apel pagi secara bergantian sesuai jadwal yang ada. Keenam, wajib mengikuti pertemuan rutin Kelompok Kerja Penyuluh/ Pokjaluh lintas agama setiap 3 bulan dan Pokjaluh seagama sebulan sekali dalam rangka membahas persiapan program penyuluhan, masalah yang ditemukan di lokasi penyuluhan dan evaluasi penyuluhan serta dapat bekerja sama dengan penyuluh lintas sektoral lainnya. III Kendala yang Dialami Penyuluh Agama Secara Umum dan Solusinya 90 Dalam pelaksanaan Tupoksinya, penyuluh agama tidak terlepas dari kendala baik yang bersifat interen maupun eksteren. Terhadap berbagai kendala yang dialami, penyuluh maupun Kepala Kantor/Kepala Sub. Bagian TU dan Kepala Seksi URAK telah mencoba mencari solusinya. Kendala-kendala yang selama ini dihadapi oleh penyuluh agama dan solusinya adalah: Pertama, para penyuluh tidak dapat melaksanakan 90 Wawancara tentang kendala yang dialami penyuluh dilakukan dengan Kepala Sub. Bagian TU pada hari Senin, 22 April jam 10.00, dengan para penyuluh dan Kepala Seksi yang baru pada hari Rabu, 24 April 2013 jam dan di ruangannya masing-masing 81

24 pertemuan Pokjaluh secara rutin dan efektif sesuai perencanaan/kesepakatan karena kesibukan para penyuluh di lokasinya masing-masing sehingga program kerjanya harus disusun secara pribadi, kecuali materi di Lapas Dewasa yang disusun bersama oleh penyuluh bersangkutan yang menjadi acuan kurikulum dalam kegiatan bimbingan/penyuluhan. Yang dapat dilakukan sebagai solusi adalah menggunakan waktu yang tersisa ketika pertemuan resmi atau non resmi diadakan dalam rangka konsultasi dan koordinasi dengan Kepala Seksi dan sharing di antara penyuluh. Kedua, belum efektifnya koordinasi dan konsultasi antara Kepala Seksi dengan para penyuluh dalam hal persiapan dan evaluasi penyuluhan. Ketiga, kurangnya bantuan distribusi buku-buku teologi/agama/penyuluhan agama dari Bimas Kristen Kantor Wilayah maupun Bimas Kristen Kantor Pusat sehingga para penyuluh harus mencari dan mempersiapkan sendiri sumbersumber bacaan dengan segala keterbatasannya. Keempat, belum adanya perhatian serius dari kantor secara umum maupun dari seksi secara khusus mengenai biaya operasional penyuluh maupun pemahaman yang baik tentang Tupoksi seorang penyuluh. Untuk masalah ini, baik Kepala Seksi maupun penyuluh sangat berharap segera diberlakukannya Undang-Undang tentang Kerukunan dan Undang-Undang tentang Penyuluhan Agama sehingga ada perhatian serius yang berkaitan dengan biaya operasional penyuluh. Kelima, belum adanya kerja sama dengan para penyuluh lintas sektoral seperti penyuluh KB, penyuluh pertanian, penyuluh hukum, dll. Hal ini 82

25 masih terus diupayakan baik oleh Seksi URAK maupun oleh penyuluh sendiri. Keenam, belum meratanya kelompok binaan di semua denominasi Gereja Kristen, kecamatan maupun di lembaga sosial kemasyarakatan dan instansi pemerintahan. Lebih banyak penyuluhan dilakukan di gereja masing-masing yang sebenarnya hanya merupakan salah satu dari kelompok binaan para penyuluh. Mengenai masalah ini, baik Kepala Kantor maupun Kepala Seksi telah menghimbau penyuluh agar menyebar di semua denominasi gereja di Kota Kupang dan semua kelompok sasaran/binaan sesuai Petunjuk Teknis/Juknis yang ada. Ketujuh, kurangnya percaya diri dari para penyuluh sendiri karena kurangnya pengetahuan tentang Tupoksinya, kurangnya buku-buku sumber pendukung, kurangnya ketrampilan dan keahlian dalam menyuluh karena sebagian besar penyuluh baru mengikuti Diklat Penyuluh tahap 1 s/d 3 dari 6 tahap yang ada. Mengenai ketrampilan dan keahlian seorang penyuluh melalui diklat, masih dalam upaya penanganan secara merata dan maksimal sedangkan sumbersumber yang dipakai dalam penyuluhan, masih diupayakan sendiri oleh penyuluh terkecuali Jurnal Profesi Keagamaan Balai Diklat Denpasar dan Juknis Penyuluh yang telah didistribusikan ke Seksi Urusan Agama Kristen. 83

26 III.3. Model Penyuluhan Agama yang Diterapkan oleh Penyuluh Agama Kristen di Kantor Kementerian Agama Kota Kupang Dalam bab pendahuluan, telah disebutkan bahwa yang dimaksud dengan model dalam penelitian ini adalah sebuah cara sederhana yang terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau tugas. Model identik dengan desain. Dalam hal ini, model penyuluhan mencakup perencanaan program penyuluhan, pelaksanaan yang meliputi metode/pendekatan, cakupan tema/materi, dan evaluasi penyuluhan. Untuk mengetahui bagaimana model penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh agama Kristen, perlu diuraikan terlebih dahulu data penyuluh agama dengan kelompok sasaran/kelompok binaan dan jadwal penyuluhannya. III.3.1. Data Penyuluh Agama Kristen 91 Adapun data Penyuluh Agama Kristen selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2010 s/d 2012 adalah sebagai berikut: No Nama NIP Golongan Ket 1. Rizki Herewila, S.Pd Penata Muda Sedang menjalani Tk. 1 (III/b) cuti melahirkan sejak Maret s/d Juni Karolina Samoy, S.Pd Penata Muda (III/a) 3. Febi Rensine, S.Pd SDA 4. Elen Kotta Kally, S.Pd SDA 5. Selfina Takoy, S.Th Penata Muda Tk.1 (III/b) Sedang melaksanakan Tugas Belajar sejak tahun Izabela D. Moeda, S.Si.Teol SDA 91 Wawancara tentang data penyuluh agama Kristen dilakukan dengan Kepala Sub Bagian TU pada hari Selasa, 23 April 2013 jam d ruang kerja dan dengan Staff Kepegawaian pada hari Rabu, 24 April 2013 jam

27 7. Herlina Rande, S.Th SDA 8. Tabita Blegur, S.Pd Penata Muda (III/a) 9. Mismana Nubatonis, S.Pd SDA 10. Drs. Ayub Bulu Jala Pembina (IV/a) 11. Petrus Kamaleng, A.Ma.Pd Penata Muda Tk.1 (III/b) 12. Hemi D. Bara Pah, S.Pd Penata Tk.1 (III/d) 13. Shaula Astrid Emmylow, S.Th Penata Muda Tk.1 (III/b) Penyuluh Terampil Penyuluh Terampil Sejak Oktober 2012 dipindahkan ke STAKN Dipindahkan dari Kantor Kemenag. Kab. Sumba Timur sejak September 2012 Dari 13 penyuluh yang ada, penulis hanya mengambil model dari 8 orang yang memenuhi syarat sesuai batasan penelitian yaitu Penyuluh Agama Kristen Ahli dan yang sudah terlibat dalam kegiatan penyuluhan selama 3 tahun (2010 s/d 2012) atau yang dapat diwawancarai dan diobservasi secara langsung. Adapun delapan (8) penyuluh agama ahli Kristen di atas termasuk dalam satuan penyuluh agama pertama (III/a s/d III/b) dengan rincian kegiatannya sebagai berikut: 1) Mengolah data identifikasi potensi wilayah/kelompok sasaran, 2) Menyusun RKO, 3) Menyusun konsep materi bimbingan/penyuluhan dalam bentuk naskah, 4) Mendiskusikan konsep materi bimbingan/penyuluhan sebagai penyaji, 5) Merumuskan materi bimbingan/penyuluhan, 6) Melaksanakan bimbingan/penyuluhan melalui tatap muka kepada kelompok masyarakat perkotaan, 7) Melaksanakan bimbingan/penyuluhan melalui tatap muka kepada kelompok binaan khusus, 8) Menyusun instrumen pemantauan hasil pelaksanaan 85

28 bimbingan/penyuluhan, 9) Menyusun instrumen evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan/penyuluhan, 10) Mengumpulkan data pemantauan/evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan/penyuluhan, 11) Menyusun laporan mingguan pelaksanaan bimbingan/penyuluhan, 12) Melaksanakan konsultasi secara perorangan, 13) Melaksanakan konsultasi secara kelompok, 14) Menyusun laporan hasil konsultasi perorangan/kelompok, 15) Menyusun konsep petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis bimbingan/penyuluhan, 16) Mendiskusikan konsep petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis bimbingan/penyuluhan sebagai penyaji, 17) Merumuskan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis bimbingan/penyuluhan, 18) Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi tentang kajian arah kebijakan pengembangan bimbingan/penyuluhan yang bersifat penyempurnaan. III.3.2. Jadwal Kegiatan Bimbingan/Penyuluhan Agama pada Kelompok Binaan 92 Setiap penyuluh agama diwajibkan membuat jadwal penyuluhannya masing-masing dan dimasukan ke Bagian Tata Usaha dan Seksi URAK sebagai bahan monitoring Kepala Kantor/Kepala Seksi atas kinerjanya. Adapun jadwal dari 8 penyuluh tersebar di gereja masing-masing, instansi terkait dan lembaga sosial kemasyarakatan lainnya, dimana gereja masih menjadi kelompok sasaran terbanyak dilaksanakannya penyuluhan. 92 Wawancara mengenai jadwal penyuluhan dilakukan pada hari Selasa, 23 April 2013 jam dengan para penyuluh di ruang kerja Kepala Sub Bagian TU dan pada hari Rabu, 24 April 2013 dengan salah seorang penyuluh di ruang lobi jam

29 No Nama Jadwal Waktu 1. Rizki Herewila 1.Klp. Lansia Panti Werda Depsos (III/b) 2. Karolina Samoy (III/a) 3. Febi Rensine (III/a) 4. Elen Kotta Kally (III/a) 5. Izabela D. Moeda (III/b) 6. Herlina Rande (III/b) 7. Tabita Blegur (III/a) 8. Mismana Nubatonis (III/a) 2.Klp. Majelis 3.Klp. Rumah Tangga Kristen 4.Klp. Perempuan GMIT 5.Klp. Katekumen Pra Nikah 1.Klp. Katekumen Pra Sidi 2.Klp. Pemuda/i Gereja Koinonia 3.Klp. Perempuan GMIT 4.Klp. Majelis Ling. 6 5.Klp. Anak&Remaja Ling. 6 6.Klp. Lansia Panti Werda Depsos 1. Klp. Perempuan GMIT Jemaat Pniel Manutapen 2. Persekutuan Doa 3. Katekumen Pra Sidi 4. PAUD Merpati 5. Klp. Warga Amarasi 6. Para Napi&Tahanan Lapas Anak 1. Klp. Perempuan GMIT Bait El Nunhila 2. Klp. Dewasa Panti Tuna Netra Hitbia 3. Klp. Rumah Tangga Rayon 2 4. Klp. Majelis Rayon 2 5. PAUD Merpati 6. Klp. Katekumen Pra Sidi 1. Para Napi&Tahanan Lapas Dewasa 2. Klp. Perempuan GMIT Jemaat Rehobot Bakunase 3. Klp. Lansia Panti Jompo Depsos 4. Klp. Dewasa Panti Tuna Netra Hitbia 1. Klp. Rumah Tangga Jemaat Marturia Oesapa 2. Klp Katekumen Pra Sidi 3. Klp. Perempuan GMIT 4. Klp. Rumah Tangga Warga Toraja 5. Klp. Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi dan Sosiologi Undana 6. Para Napi&Tahanan Lapas Anak 1. Para Napi&Tahanan Lapas Dewasa 2. Klp. Dewasa Panti Tuna Netra Hitbia 3. PAUD Taruna Elim 4. Mahasiswa Undana 5. PD. Raja Elim Koinonia 1. Para Napi &Tahanan Lapas Dewasa 2. Klp. Rumah Tangga Kristen Jemaat Pniel Oebobo 3. Klp. Pemuda Rayon 9 4. Klp. Anak dan Remaja Rayon 9 5. Klp. Persekutuan Doa 1.Selasa&Kamis jam Sabtu jam Senin&Selasa jam Jumat jam Rabu jam Jumat jam Senin&Kamis jam Rabu jam Jumat jam Minggu jam Selasa&Kamis jam Rabu jam Kamis jam Jumat jam Rabu jam Jumat jam 16.00/bulan 6.Selasa&Jumat jam Selasa jam Jumat jam Senin&Rabu jam Jumat jam Rabu jam Selasa Jam Senin-Kamis jam Rabu jam Rabu jam Jumat jam Rabu jam Minggu jam Selasa&Jumat jam Sabtu jam (Sept- Des menjelang Natal) 5.Senin&Selasa jam 08.00& Selasa&Jumat jam Rabu jam Jumat jam Kamis jam Rabu jam Minggu jam Senin-Kamis jam Senin jam Kamis jam Minggu jam Selasa jam III.3.3. Model Penyuluhan yang Diterapkan oleh Penyuluh Agama Kristen III Perencanaan Program Penyuluhan Agama 87

30 Berdasarkan hasil wawancara, dalam tahap perencanaan, penyuluh menyusun Program Bimbingan/Penyuluhan Agama berupa RKO bulanan dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi kelompok sasaran 93. Penyusunan RKO dilakukan secara bersama-sama dalam pertemuan rutin para penyuluh agama Kristen yaitu sebulan sekali walaupun kadang-kadang pelaksanaannya tidak berjalan lancar dan kurang maksimal karena kesibukan masing-masing penyuluh agama di lokasi penyuluhan, keikutsertaannya dalam kegiatan kantor yang bersifat rutin/dadakan atau karena penugasan langsung dari pimpinan unit atau kepala kantor. Tujuan dari setiap RKO harus selalu mengacu pada sasaran akhir dari penugasan seorang penyuluh agama yaitu terlaksananya pendidikan masyarakat melalui bimbingan, penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama kepada seluruh masyarakat dalam wilayah binaannya melalui pembentukan kelompok binaan dengan program pembinaan yang terarah dan sistematis. Pada akhirnya, terbentuklah masyarakat yang semakin memahami dan menghayati nilai dan ajaran agamanya masing-masing serta mampu mengaplikasikan nilai ajaran agama tersebut dalam seluruh aspek kehidupan pribadi-masyarakat serta dapat menjaga/mengembangkan kerukunan hidup beragama dalam masyarakat. 93 Identifikasi potensi wilayah/kelompok sasaran dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui data umum wilayah (keadaan alam, penduduk, prasarana dan sarana umum, sarana pendidikan, sarana peribadatan, lapangan kerja, sosial, politik, dan data khusus kegiatan keagamaan dan pembangunan sehingga melalui pengolahan data tersebut tergambar tentang potensi dan kelemahan serta masalahmasalah dalam suatu wilayah/kelompok sasaran untuk menjadi bahan dalam penyusunan program penyuluhan agama. 88

31 Kerangka dari RKO mengacu pada Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan Angka Kreditnya Tahun 2009, Hasil Diklat Penyuluh Agama Tingkat Dasar di Denpasar atau Hasil Kegiatan Orientasi Penyuluh Agama di Kupang yang dilakukan setiap awal tahun/bulan yang terdiri dari unsur-unsur: tujuan, sasaran, waktu pelaksanaan dan pokokpokok materi serta teknis pelaksanaan kegiatan bimbingan/penyuluhan agama dan pembangunan. Mengenai isi dari RKO dipersiapkan oleh masing-masing penyuluh terkecuali bahan katekisasi yang disiapkan oleh gereja masing-masing, Kurikulum Pendidikan Luar Sekolah dari PAUD dan bahan penyuluhan untuk Lapas Dewasa yang dipersiapkan bersama-sama oleh Tim Penyuluh yang bersangkutan sebagai buku acuan kurikulum yang dipakai setiap semester. Terdapat tiga (3) buku dengan tiga (3) tema yaitu Siapakah Saya, Siapakah Tuhan dan Temuan Baru. Tiap buku akan digunakan selama satu (1) semester yang diakhiri dengan pleno bagi peserta untuk dinyatakan lulus atau tidak. Bagi peserta yang dinyatakan lulus, akan mendapatkan sertifikat dan menjadi bahan pertimbangan mendapatkan remisi hukuman. Dari hasil studi dokumenter terhadap laporan penyuluhan, masingmasing penyuluh membuat kerangka RKO yang berbeda satu dengan lainnya bahkan berbeda dari kerangka RKO dari Petunjuk Teknis. Dari delapan (8) penyuluh, empat (4) orang membuat Program Tahunan dan RKO sedangkan empat (4) lainnya hanya membuat Program Tahunan sehingga tujuan program yang ditetapkan adalah tujuan umum setiap tahun dan bukan tujuan bulanan 89

32 atau tujuan setiap kali tatap muka. Terdapat tujuh (7) dari delapan (8) program penyuluhan lebih banyak berkaitan dengan pemberian pengajaran/pengetahuan, dukungan, semangat, penghiburan, motivasi dan nilai-nilai dari penyuluh agama sebagai subjek kepada peserta penyuluhan sebagai objek untuk diterima dan dilaksanakan. Sedangkan hanya dua (2) program dengan tujuan untuk diupayakan sendiri oleh peserta sendiri. Mengenai bentuk kegiatan/metode, ada enam (6) dari delapan (8) penyuluh yang merencanakannya berupa ibadah/renungan/khotbah, belajar, konseling/sharing, diskusi/dialog dan ceramah/mengajar. Mengenai pokok materi setiap tatap muka, hanya satu (1) dari delapan (8) penyuluh yang merencanakannya dengan bahan Alkitab/Ajaran Kristen lebih dominan dari pada masalah pembangunan/pengalaman hidup setiap hari. Mengenai target pencapaian, hanya satu (1) orang yang merencanakannya yang berkaitan dengan bertambahnya pemahaman dan perubahan sikap dan perilaku. Sedangkan yang melakukan identifikasi kelompok sasaran hanya lima (5) dari delapan (8) penyuluh yang ada. Berikut ini disajikan rangkuman Program Tahunan dan RKO dari masing-masing penyuluh selama 3 tahun periode 2010 s/d 2012: 1. Rizki Herewila: Program Tahunan No Program Bentuk Kegiatan Tujuan Sasaran Volume/ Waktu 1. Identifikasi Potensi Mengumpulkan data Jan-Des Wilayah Penyuluhan potensi wilayah Memperoleh data yang akurat untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan penyuluhan Semua kelompok binaan sesuai jadwal 90

33 2. Pelaksanaan bimbingan/penyuluhan pada objek binaan 3. Pelayanan Konsultasi (konseling) agama dan pembangunan Melaksanakan bimbingan/penyuluhan kerohanian pada objek binaan melalui tatap muka Melaksanakan Konsultasi secara perorangan 1.Memberikan dorongan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan 2.Memberikan pengajaran tentang kebenaran Firman Tuhan 3.Memotivasi para binaan untuk hidup sesuai dengan prinsip Firman Tuhan Memberi semangat dan motivasi untuk hidup sesuai Firman Tuhan agar mampu mengatasi masalah dalam kehidupan sesuai Firman Tuhan 1.Jompo Panti Werda 2.Klp. Majelis 3. Klp. Rumah Tangga 4. Klp. Perempuan 1.Klp. Katekumen pra nikah 2. Jompo Panti Werda Jumlah tatap muka sesuai jadwal Jumlah tatap muka sesuai jadwal 2. Karolina Samoy: Program Tahunan No Program Bentuk Kegiatan Tujuan Sasaran Volume/ Waktu 1. Identifikasi Potensi Mengumpulkan data Jan-Des Wilayah Penyuluhan potensi wilayah 2. Bimbingan dan penyuluhan agama pada objek binaan 3. Pelayanan Konsultasi agama dan pembangunan Melaksanakan bimbingan/penyuluhan kerohanian pada objek binaan Melaksanakan Konsultasi secara perorangan dan Memperoleh data yang akurat untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan penyuluhan 1.Terwujudnya kesadaran diri untuk bertindak dan berperilaku yang positif 2.Menumbuhkan motivasi dan semangat hidup 3.Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran Kristen Memberi semangat hidup yang sesuai Semua kelompok binaan sesuai jadwal Sesuai jadwal Sesuai Jadwal Jumlah tatap muka sesuai jadwal Jumlah tatap muka 91

34 kelompok Firman Tuhan agar mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesuai jadwal 3. Febi Rensine: Program Tahunan dan RKO Program Tahunan: No Program Bentuk Kegiatan Tujuan Lokasi Volume/ Waktu 1. Pelaksanaan Melaksanakan 1.Menanamkan Jemaat Jumlah Bimbingan dan bimbingan/penyuluhan nilai-nilai Pniel tatap penyuluhan agama kerohanian bagi agama, moral Manutapen, muka dan pembangunan kelompok binaan melalui tatap muka dan etika 2.meningkatkan PAUD Merpati sesuai jadwal semangat keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan 3.Meningkatkan semangat persaudaraan dan solidaritas dengan sesama 3. Pelayanan Konsultasi Melaksanakan Memberi Lapas Anak Jumlah agama dan Konsultasi secara semangat hidup Kelas II A tatap pembangunan perorangan dan dan penghiburan muka kelompok sesuai Firman sesuai Tuhan agar tetap jadwal sabar, teguh dan beriman dalam menjalani hidup ini RKO: No Hari/Tanggal Waktu Bentuk Kegiatan Contoh Tema/Materi 1. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Ibadah 1.Tuhan memenuhi Yosua (Yos 21:43-45) 2.Mendengar dan sungguh-sungguh bertobat (Mat 21:28-32) 3.Bersaksi dan bertekun (Yoh 15:25) 2. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Ceramah/Tanya 1.Gereja Jawab 2.Katekisasi Sasaran Klp. Persekutuan Doa Klp. Katekumen 92

35 3.Ujian 3. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Ibadah dan 1.Tetap Setia Konseling Menanti Tuhan (Luk2:25-40) 2.Allah Hakim yang adil (Rom 2:1-16) 3.Kasus-kasus pelanggaran etika 4. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Belajar 1.Doa (Mat 6:9013) 2.Etika Sopan santun (Kel 20:12) 3.Belajar menyanyi, mengenal ciptaan Tuhan 5. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Ibadah 1.Bersyukur dalam segala hal (Maz 9: Tuhan Yesus memuji mereka (Mark 5: Pemimpin yang mempersekutukan (II Sam 5:1-10) 6. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Renungan Di mata Tuhan semua sama (Bil 4:46-49) Pra Sidi Napi dan Tahanan Lapas Anak Anak PAUD Perempuan GMIT Ikatan Warga Amarasi 4. Elen Kotta Kally: Program Tahunan dan RKO Program Tahunan: No Program Bentuk Kegiatan Tujuan Sasaran Volume/ Waktu 1. Identifikasi Potensi Mengumpulkan data Jan-Des Wilayah Penyuluhan potensi wilayah 2. Pelaksanaan Bimbingan dan penyuluhan agama pada objek binaan Melaksanakan bimbingan/penyuluhan kerohanian pada objek binaan melalui tatap muka Memperoleh data yang akurat untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan penyuluhan 1.Memberi dukungan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan 2.Memberi pengajaran tentang kebenaran Firman Tuhan Semua kelompok binaan sesuai jadwal Semua kelompok binaan sesuai jadwal Jumlah tatap muka sesuai jadwal 93

36 3. Pelayanan Konsultasi agama dan pembangunan Melaksanakan Konsultasi secara perorangan 3.Memotivasi para binaan untuk hidup sesuai prinsip Firman Tuhan Memberi semangat dan motivasi untuk hidup sesuai Firman Tuhan agar mampu mengatasi masalah dalam kehidupan 1.Katekumen 2.Klp Perempuan 3.Klp. Panti Tuna Netra Jumlah tatap muka sesuai jadwal RKO: No Hari/Tanggal Waktu Sasaran Uraian Kegiatan Peserta 1. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Rumah Tangga Jemaat Bait El Nunhila Rayon II Ibadah Semua anggota keluarga 2. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Perempuan Jemaat Rayon II Ibadah Semua anggota 3. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Katekumen Pra Belajar Anggota Sidi Pra Sidi 4. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Anak PAUD Belajar Anak Merpati PAUD 5. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Binaan Panti Ibadah dan Binaan Tuna Netra Belajar 6. Sesuai Jadwal Sesuai Jadwal Anggota Majelis Ibadah Anggota Majelis 5. Izabela Moeda: Program Tahunan No Program Bentuk Kegiatan Tujuan Sasaran Volume/ Waktu 1. Identifikasi Potensi Mengumpulkan data Jan-Des Wilayah Penyuluhan potensi wilayah 2. Bimbingan dan penyuluhan agama pada objek binaan Melaksanakan bimbingan/penyuluhan kerohanian pada objek binaan Memperoleh data yang akurat untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan penyuluhan 1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran agama, moral dan etika 2.Menumbuhkan motivasi dan semangat hidup Semua kelompok binaan sesuai jadwal 1.Warga binaan lapas dewasa 2.Perempuan Jemaat Rehobot 3.Lansia Depsos 4.peserta Panti Tuna Netra Jumlah tatap muka sesuai jadwal 94

37 3. Pelayanan Konsultasi agama dan pembangunan Melaksanakan Konsultasi secara perorangan Memberi penghiburan dan semangat untuk mampu bertahan dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan 1.Warga binaan Lapas dewasa 2.Lansia Depsos Jumlah tatap muka sesuai jadwal 6. Herlina Rande: Program Tahunan dan RKO Program Tahunan: No Program Bentuk Kegiatan Tujuan Sasaran Target 1. Pelaksanaan Melaksanakan 1. Mengajarkan Bimbingan dan bimbingan/penyuluhan nilai-nilai penyuluhan agama dan kerohanian bagi kelompok binaan agama, moral dan etika pembangunan melalui tatap muka 2.Meningkatkan semangat keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan 3.Meningkatkan semangat persaudaraan yang solid dengan sesama 2. Pelayanan Konsultasi agama dan pembangunan 3. Pelaksanaan Kegiatan Lomba Melaksanakan Konsultasi secara perorangan dan kelompok Melaksanakan Lomba CCA, Berpacu dalam Kidung, Membaca indah Alkitab 1.Memberi motivasi untuk tetap tegar, sabar dalam menghadapi kesulitan hidup 2.Menolong untuk intropeksi diri Menggali kreatifitas para napi anak untuk mendalami Alkitab sebagai pedoman hidup 1.Warga binaan lapas anak 2.Perempuan Jemaat Marturia 3.Katekumen Pra Sidi 4.Klp.Rumah Tangga 5.Anggota Ikatan Keluarga Toraja 6. Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Sosiologi Undana 1.Warga binaan Lapas anak 2.mahasiswa Undana Napi dan Tahanan Anak 1.Tercapainya tugas Tri Panggilan Gereja 2.Tercapainya kehidupan yang bermartabat sebagai ciptaan Tuhan 3.Tercapainya kesadaran diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan sukses 4.Tercapainya persaudaraan yang rukun dan harmonis SDA 1.Tercapainya semangat yang tinggi mempelajari dan mendalami Alkitab 2.membawa perubahan hidup yang positif 95

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat BAB III TINJAUAN UMUM 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat heterogenitas yang cukup kompleks, baik dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Kantor Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI adalah salah satu kantor pemerintahan yang beralamat di Jl. M.H.

Lebih terperinci

USULAN MODEL PENYULUHAN AGAMA YANG MEMBEBASKAN SESUAI JENJANG JABATAN YAKNI PENYULUH AGAMA AHLI (Penyuluh Agama Ahli Pertama: III/a-IIIb)

USULAN MODEL PENYULUHAN AGAMA YANG MEMBEBASKAN SESUAI JENJANG JABATAN YAKNI PENYULUH AGAMA AHLI (Penyuluh Agama Ahli Pertama: III/a-IIIb) Lampiran 1 USULAN MODEL PENYULUHAN AGAMA YANG MEMBEBASKAN SESUAI JENJANG JABATAN YAKNI PENYULUH AGAMA AHLI (Penyuluh Agama Ahli Pertama: III/a-IIIb) A. Usulan Rincian Kegiatan Penyuluh Agama Ahli Pertama:

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Ruang Lingkup Perusahaan 2.1.1 Sejarah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara bertempat di Jln. Gatot Subroto

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. satu provinsi dengan gubernurnya waktu itu Mr. Tengku Moch. Hasan. Yahya, yang kedudukannya masih berada dibawah gubernur.

BAB II PROFIL INSTANSI. satu provinsi dengan gubernurnya waktu itu Mr. Tengku Moch. Hasan. Yahya, yang kedudukannya masih berada dibawah gubernur. BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Perusahaan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara bertempat di Jln. Gatot Subroto nomor 261, kecamatan Medan Sunggal, Medan. Pada saat berdirinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 DATA PERUSAHAAN 2.1.1 IDENTITAS PERUSAHAAN Kementerian Agama Republik Indonesia (disingkat Kemenag RI, dahulu Departemen Agama Republik Indonesia, disingkat Depag RI)

Lebih terperinci

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT JL. A. YANI. NO.126 MUARA TEWEH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO UTARA BIO DATA KEPALA KANTOR Nama : H. Usman Abdullah TTL : Marabahan, Tahun 1997 TMT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

, No.1735 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

, No.1735 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, No.1735, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Kantor Wilayah. Provinsi Kalimantan Utara. Tata Kerja. Organisasi. Pembentukan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA

SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN KANTOR 1. Kabupaten REMBANG 2. Alamat JL. PEMUDA KM. 3 REMBANG 3. Provinsi JAWA TENGAH 4. Telepon (0295) 691016 5. Faximile (0295) 691016

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang adalah salah satu kantor tingkat kota dibawah bagan Kementerian Agama Provinsi Banten

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur. No.150, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik

2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.325, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi Instansi Vertikal. Unit Pelaksana Teknis. Pembentukan. Pedoman. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB. 01/MEN/2009 NOMOR : 14 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan No.409, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DAN ANGKA KREDITNYA

JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/10/M.PAN/2007 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

Lampiran : Nomor : Tentang : Nama Jabatan Kepala Kankemenag

Lampiran : Nomor : Tentang : Nama Jabatan Kepala Kankemenag 1 Lampiran : Nomor : Tentang : Kepala Kankemenag 1. Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Kw.1/2/HK.00.8/ 23449/2013 Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pelayanan,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1096, 2013 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN DAN APARATUR NEGARA. Penyuluh Kehutanan. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENILIK DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/62 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PAMONG BELAJAR DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATABASE UPDATE DATA KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN DI UNIT PUSAT ESELON I KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2017

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATABASE UPDATE DATA KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN DI UNIT PUSAT ESELON I KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2017 DI UNIT PUSAT ESELON I KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 07 Unit Kerja Sasaran : BIMAS ISLAM. Data Pemeluk Agama Islam No Propinsi Jumlah Pemeluk Agama Islam. Data Rumah Ibadah Umat Islam No Propinsi Jumlah Masjid

Lebih terperinci

Realisasi Pendidikan dan Pelatihan. Semester I (Januari - Juni 2015)

Realisasi Pendidikan dan Pelatihan. Semester I (Januari - Juni 2015) Realisasi Pendidikan dan Pelatihan Semester I (Januari - Juni 2015) Kementerian Agama Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Surabaya 2015 I. Kelembagaan Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Surabaya

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 NOMOR : 18 A TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2015 PERATURAN BERSAMA. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN Oleh: Kepala Bagian Organisasi, Biro Organisasi dan Kepegawaian UU NO.5 TAHUN 2014 TENTANG ASN FUNGSI DAN TUGAS

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DAN ANGKA

Lebih terperinci

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA MATRIKS 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA I Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama 1.Menguatnya tatakelola

Lebih terperinci

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN Oleh : Kepala Bagian Organisasi, Biro Organisasi dan Kepegawaian UU NO.5 TAHUN 2014 TENTANG ASN FUNGSI DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambaha

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambaha - 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.697, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Statistisi. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sumatera Utara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sumatera Utara. No.148, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sumatera Utara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA PEKALONGAN

Lebih terperinci

2 Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 3. Undang-Undang Nomo

2 Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 3. Undang-Undang Nomo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1227, 2014 KEMENHUT. Polisi Kehutanan. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P. 54/Menhut-II/2014

Lebih terperinci

- 3 - Pasal Jabatan

- 3 - Pasal Jabatan PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PELATIH OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 20 TAHUN 2005 NOMOR : 14A TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PENGUMUMAN RENCANA UMUM BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : Kw. 32.1/5/Ku.00/0029/2014 Tanggal : 06 Januari 2014 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Jalan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 28 TAHUN 2005 T E N T A N G

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 28 TAHUN 2005 T E N T A N G BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 28 TAHUN 2005 T E N T A N G KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/60/M.PAN/6/2005 TENTANG

Lebih terperinci

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI DISAMPAIKAN OLEH: KEDEPUTIAN BIDANG SDM APARATUR, KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. Bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PIDIE JAYA DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SUBULUSSALAM DI PROVINSI ACEH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Peraturan...

Peraturan... - 1 - Menimbang PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH NARKOBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. KUA. Kecamatan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. KUA. Kecamatan. No.449, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. KUA. Kecamatan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR DEPARTEMEN AGAMA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemba

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1330, 2014 LAN. Formasi. Jabatan Fungsional. Analis Kebijakan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI

Lebih terperinci

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI BADAN PUSAT STATISTIK PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI (Berdasarkan : SK MenPAN Nomor 66/Kep/M.PAN/7/2003 (Perka BPS Nomor 16 Tahun 2008) Bagian Jabatan Fungsional TUJUAN PENETAPAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU/KHUSUS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS KEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg No.1160, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Kode Etik PNS. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DAN. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB.1/Menhut-IX/2014 NOMOR : 05 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DAN. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB.1/Menhut-IX/2014 NOMOR : 05 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BERSAMA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR PB.1/Menhut-IX/2014 NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA MENTERI PNDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsiona

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsiona No.1002, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Jabatan Fungsional. Analis Pasar Hasil Pertanian. Uji Kompetensi. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMENTAN/KP.350/5/2016

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1307, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Merk. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KAYONG UTARA DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Ketentuan yang mengatur tenaga fungsional penyuluh kehutanan adalah Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 130/KEP/M.PAN

KATA PENGANTAR Ketentuan yang mengatur tenaga fungsional penyuluh kehutanan adalah Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 130/KEP/M.PAN PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN DAN ANGKA KREDITNYA KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENGEMBANGAN PENYULUHAN KEHUTANAN Jakarta,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Umum

BAB I PENDAHULUAN Umum LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN A. Umum Jabatan Fungsional

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA - 1 - SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.851, 2012 KEMENTERIAN AGAMA. Instansi Vertikal. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/2/M.PAN/3/2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA KOTAMOBAGU, KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA, KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP 073/J.A/07/1999

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP 073/J.A/07/1999 JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP 073/J.A/07/1999 TENTANG POLA JENJANG KARIR PEGAWAI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DEPARTEMEN AGAMA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DEPARTEMEN AGAMA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DEPARTEMEN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka lebih mendukung pelaksanaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sulawesi Tenggara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sulawesi Tenggara. No.149, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sulawesi Tenggara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Draft Peraturan Menteri PAN Tgl. 4 Maret 2008 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya RANCANGAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pegawai Negri Sipil yang kuat,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa keberadaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.111, 2014 KEMENHUT. Polisi Kehutanan. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.9/Menhut-II/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Singkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Singkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi BAB II PROFIL INSTANSI 2.1. Sejarah Singkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Pada saat berdirinya Departemen Agama tahun 1946, Pulau Sumatera masih merupakan sebuah Provinsi, dimana

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL Yuyun Widayanti Pelaksana STAIN Kudus E-mail : (yuyun083@gmail.com) Abstrak : Jabatan fungsional pustakawan adalah salah satu jabatan fungsional

Lebih terperinci

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.63, 2017 ADMINISTRASI. Kepegawaian. PNS. Manajemen. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN

MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN 2010-2014 Visi : terwujudnya masyarakat Provinsi Bengkulu yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Misi : 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 37/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN XV : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TANGGAL : 17 Februari 2004 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer PENDAHULUAN Tujuan dan Keuntungan Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer Pengertian, Rumpun Jabatan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Jenjang Jabatan Tujuan dan Keuntungan 1.1. Tujuan Penetapan Jabatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan

Lebih terperinci