PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN KOTORAN SAPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS BIDANG KEGIATAN: PKM GT.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN KOTORAN SAPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS BIDANG KEGIATAN: PKM GT."

Transkripsi

1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN KOTORAN SAPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS BIDANG KEGIATAN: PKM GT Diusulkan Oleh : Dwi Sapri Ramadhan ( ) Angkatan 2012 Anugerah Dewi H. ( ) Angkatan 2012 Erlaningtias Hutami A. P. ( ) Angkatan 2012 Elita Taufiqa ( ) Angkatan 2012 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

2 PEMANFAATAN KOTORAN SAPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS Diajukan Dalam Rangka Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis Tahun Akademik 2012/2013 Bidang IPA Diusulkan Oleh : Dwi Sapri Ramadhan ( ) Angkatan 2012 Anugerah Dewi H. ( ) Angkatan 2012 Erlaningtias Hutami A. P. ( ) Angkatan 2012 Elita Taufiqa ( ) Angkatan 2012 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

3 HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Kotoran Sapi Sebagai Alternatif Bahan Dasar Pembuatan Kertas 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-GT ( ) PKM-AI 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Dwi Sapri Ramadhan b. NIM : c. Program Studi : Kimia d. Universitas : Universitas Brawijaya e. Alamat Rumah dan No. HP : Jalan Sumbersari No 291 Malang f. Alamat dwisapriramadhan@yahoo.co.id 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 Orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Elvina Dhiaul Iftitah, M.Si b. NIP : c. Alamat Rumah dan No. HP : Menyetujui Malang, 06 Februari 2013 Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan (Dr. Agung Pramata W, M,Si) (Dwi Sapri Ramadhan) NIP NIM Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pembimbing (Ir.H.R.B.Ainurrasyid, MS) (Dr. Elvina Dhiaul Iftitah, M.Si) NIP NIP

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmat,dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan PKM-GT yang berjudul : Pemanfaatan Kotoran Sapi Sebagai Alternatif Bahan Dasar Pembuatan Kertas Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, dorongan, bimbingan, dan arahan serta doa yang telah diberikan secara langsung maupun tidak langsung, khususnya kepada : 1. Dr. Elvina Dhiaul Iftitah, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis 2. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan PKM-GT Semoga semua bantuan yang telah diberikan dapat bermanfaat oleh masyarakat banyak. Malang, 06 Februari 2013 Penulis

5 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v RINGKASAN... vi PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 1 Manfaat... 1 GAGASAN... 2 Kondisi Kekinian... 2 Kotoran Sapi... 2 Kertas... 2 Solusi yang Pernah Ditawarkan... 3 Solusi Pemanfaatan Kotoran Sapi... 3 Solusi Bahan Untuk Pembuatan Kertas... 3 Pihak-pihak yang Akan Mengimplementasikan... 3 Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan... 4 Persiapan Kotoran Sapi... 4 Pembuatan Kertas... 4 KESIMPULAN... 5 Gagasan yang Diajukan... 5 Teknik Implementasi Gagasan... 5 Prediksi Hasil yang Diperoleh Melalui Gagasan yang Diajukan... 5 DAFTAR PUSTAKA... 6 DAFTAR RIWAYAT HIDUP... 7

6 DAFTAR TABEL Tabel 1. Jenis-jenis resin wet strength... 4

7 PEMANFAATAN KOTORAN SAPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DASAR PEMBUATAN KERTAS RINGKASAN Kotoran sapi merupakan limbah yang belum termanfaatkan secara maksimal di masyarakat. Kotoran sapi selama ini hanya dimanfaatkan sebagai pupuk atau biogas, sehingga perlu ide kreatif untuk memanfaatkan kotoran sapi menjadi suatu alternatif bahan dasar pembuatan kertas. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah membuat kertas dengan menggunakan kotoran sapi sehingga dapat memanfaatkan secara maksimal kotoran sapi dan mengurangi dampak globalisasi alam akibat penebangan hutan secara berkelanjutan. Beberapa tahap dalam pembuatan kertas dari kotoran sapi, yaitu : persiapan kotoran sapi dan pembuatan kertas dari kotoran sapi. Langkah pertama, kotoran sapi dikumpulkan terlebih dahulu hingga mencapai satu kuintal. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan tersebut cenderung mulai mengeras dan lengket. Supaya pengerjaannya mudah maka diperlukan penggemburan kotoran sapi dengan cara dimasukan ke dalam suatu wadah dan dihancurkan sedikit demi sedikit dengan mortar dan alu, lalu dibiarkan minimal semalaman sebelum diolah, kemudian keesokan harinya kotoran sapi tersebut dapat dicuci. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan, dimasukan ke dalam suatu wadah, lalu diberi air secukupnya dan kemudian diaduk hingga rata dicuci. Kotoran sapi ini diseleksi dengan mengambil hanya serat-serat sisa makanan di kotoran sapi, dan sisanya yang bukan serat dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk sehingga tidak ada limbah yang terbuang percuma. Serat-serat kotoran sapi yang telah dipanen ini dijemur di sinar matahari hingga kering dan berubah warna menjadi warna coklat susu. Langkah kedua yaitu memasuki tahap pembuatan kertas. Serat kering kotoran sapi yang telah dipanen masuk dalam proses pembuatan bubur kertas yang diawali dengan perebusan kotoran sapi selama 30 menit. Dengan direbus, kertas yang dibuat nantinya tidak bau dan tidak mengandung kuman sehingga aman digunakan. Setelah serat kotoran sapi direbus, serat kotoran sapi ini dicuci lagi terlebih dahulu kemudian dicampur dengan potongan kertas bekas. Perbandingan pencampuran ini adalah 3 kilogram kotoran sapi dan 1 kg kertas bekas. Selanjutnya serat kotoran sapi dan kertas berkas ini diblender dengan blender raksasa atau blender khusus. Bahan pembuatan kertas dari kotoran sapi ini siap dicetak dengan menggunakan teknik sablon seperti proses daur ulang kertas pada umumnya. Bubur kertas disaring dengan menggunakan screen (alat sablon berbentuk persegi panjang dengan kain khusus) di atas kanvas dengan ukuran 40x50 cm. Hasil cetakan itu kemudian dijemur selama 3-4 jam, kemudian didapatlah sebuah kertas kering yang dapat digunakan. Pembuatan kertas dari kotoran sapi ini akan menghasilkan kertas yang lebih tebal dan kuat. Selain itu pembuatan kertas dari kotoran sapi ini dapat

8 mengurangi dampak globalisasi alam akibat penebangan hutan secara berkelanjutan untuk pembuatan kertas dari bahan dasar kayu PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi (Bison benasus L) merupakan ternak ruminansia besar yang mempunyai banyak manfaat baik untuk manusia ataupun tumbuhan, seperti daging, susu, kulit, tenaga dan kotoran. Selain itu urinenya juga bisa dimanfaatkan. Urine sapi (Bison benasus L) bisa dibuat pupuk cair sebagai pestisida untuk tanaman. Masyarakat di Indonesia mengkonsumsi daging sapi setiap harinya, daging sapi sudah merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang tidak bisa di tinggalkan. Selain itu banyak juga masyarakat di Indonesia yang menjadi peternak sapi, terlebih di pulau jawa. Sapi merupakan hewan pemakan rumput yang kemudian kotoran yang dihasilkan tidak sedikit karena tidak semua rumput yang dimakan terolah didalam tubuh sapi, melainkan hanya sebagian yang diolah, sebagian lainnya seperti serat-seratnya keluar melalui kotorannya. Selama ini masyarakat memanfaatkan kotoran sapi sebagai biogas, pupuk kompos, dan bahan bakar pengganti kayu bakar. Selain itu kotoran sapi dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas yang dapat memanfaatkan kotoran yang tidak terpakai dan mengotori lingkungan serta memberi bau tak sedap menjadi benda yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Selain itu, kotoran sapi memiliki kelebihan lain yang tidak dimilki oleh bahan dasar kertas pada umumnya, yakni berserat tinggi sehingga tidak mudah sobek dan lebih tebal. Kertas dari kotoran sapi lebih berserat karena lumen sapi atau lambungnya tak dapat mencerna semua rerumputan yang dimakan olehnya. Serat dalam kotoran sapi berupa benang-benang. Bagian tersebutlah yang digunakan sebagai bahan dasar kertas. Dalam dunia pendidikan pelajar ataupun mahasiswa tidak mungkin luput dari buku, baik buku paket maupun tulis untuk membaca dan menulis.begitu pula halnya dengan industri percetakan yang pastinya membutuhkan kertas untuk memproduksi hasil cetakannya. Namun kertas-kertas yang mereka gunakan merupakan kertas hasil olahan pabrik yang menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya, hal ini menyangkut kesesuaian hutan di Indonesia, jika hutan tersebut selalu di tebang secara berkelanjutan tanpa adanya reboisasi maka tidak dapat dipungkiri hutan di Indonesia akan mengalami kerusakan, bahkan menjadikan hutan tersebut tidak bermanfaat lagi bagi manusia akibatnya banjir tidak dapat di tanggulangi dan tanah longsor pun akan terjadi. Oleh karena itu solusi yang tepat untuk mengatasinya adalah, mencari alternatif bahan pengganti kayu sebagai bahan dasar pembuatan kertas. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan pembuatan kertas, dan hasil kertas yang dibuat dari kotoran sapi terbukti lebih tebal dan tidak mudah robek. Satu nilai plus dari kotoran sapi. Tujuan Dari uraian pada latar belakang, tujuan dari penulisan gagasan ini adalah membuat kertas dengan menggunakan kotoran sapi sehingga dapat memanfaatkan

9 secara maksimal kotoran sapi dan mengurangi dampak globalisasi alam akibat penebangan hutan secara berkelanjutan. Manfaat Gagasan ini diharapkan dapat memberikan solusi pemanfaatan limbah kotoran sapi sebagai bahan dasar pembuatan kertas dengan alternatif pengganti kayu. GAGASAN Kondisi Kekinian Kotoran Sapi Kotoran sapi sebagai bahan buangan akibat kurangnya kreatifitas dari para peternak sapi, perlu dimanfaatkan secara maksimal. Selama ini pemanfaatan kotoran sapi adalah sebagai pupuk kompos, biogas, pelet pakan ternak. Kotoran sapi juga bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan kertas, sehingga kotoran sapi membuat banyak manfaat khususnya untuk pembuatan kertas. Sapi memiliki sistem pencernaan khusus yang menggunakan mikroorganisme dalam sistem pencernaan yang berfungsi untuk mencerna selulosa dan lignin dari rumput berserat tinggi. Kotoran sapi umumnya banyak mengandung serat-serat yang dihasilkan dari sisa makanan utama sapi yaitu rumput, dan banyak mengandung air. (Willyan djaja, 2008). Kotoran sapi mengandung protein 12%, serat kasar 80%, mempercepat dekomposisi bahan yang mengandung senyawa karbon (Murbandono, 2002). Kotoran sapi yang tinggi dalam bahan organik dan kaya nutrisi ini mengandung sekitar 3% nitrogen, 2% fosfor, dan 1% kalium (3-2-1 npk). Selain itu, kotoran sapi mengandung tingkat tinggi amonia dan patogen berbahaya. Untuk alasan ini, biasanya direkomendasikan untuk usia atau dikomposkan sebelum digunakan sebagai pupuk kotoran sapi. Sapi merupakan ternak ruminansia yang besar sehingga membutuhkan makanan yang cukup banyak dan sapi juga merupakan hewan pemakan tumbuhan atau herbivora, sehingga kotoran yang nantinya dihasilkan dari sisa makanannya itu mengandung serat-serat yang dapat dijadikan bahan untuk pembuatan kertas. Kertas Dewasa ini beragam variasi bentuk dan warna kertas sudah banyak, perkembangan dunia desain telah membuktikan banyak kepada masyarakat, khususnya di bidang kertas. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Pulp ini berasal dari serat tanaman yang merupakan jalinan serat yang telah diolah sedemikian rupa sehingga membentuk suatu lembaran. Pulp dapat berasal dari kayu, bambu, padi, dan tumbuhan lain yang mengandung serat, tetapi pada umumnya serat yang digunakan sebagai bahan baku kertas adalah kayu. Serat yang dapat diolah menjadi bahan baku kertas berupa selulosa, selulosa tersebut banyak terdapat pada

10 tanaman. Proses pembuatan kertas di Indonesia biasanya dilakukan dengan proses asam maupun basa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Kertas mempunyai sifat yang berbeda dari bahan bakunya : tumbuhtumbuhan. Kertas dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau. Solusi yang Pernah Ditawarkan Solusi Pemanfaatan Kotoran Sapi Kotoran sapi yang merupakan limbah buangan saat ini telah digunakan sebagai pupuk kompos, biogas, pelet pakan ternak, bahkan masyarakat dipedesaan memanfaatkan kotoran sapi sebagai kayu bakar, Selain itu semua kotoran sapi ternyata juga bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas yang sangan efektif untuk mengurangi penebangan hutan yang dijadikan sebagai bahan pembuatan kertas saat ini. Solusi Bahan Untuk pembuatan Kertas Saat ini kertas buatan pabrik industri menggunakan bahan utama kayu, yang didapat dari penebangan hutan. Pembuatan kertas dengan menggunakan bahan dasar kayu cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun penebangan hutanpun menjadi sasaran utama para pabrik kertas, akibatnya hutanhutanpun menjadi tidak hijau lagi dan mengakibatkan kerusakan pada hutan tersebut. Selain itu, saat ini banyak masyarakat yang mendaur ulang kertas-kertas yang sudah tidak terpakai. Wet strength merupakan bahan kimia pada pembuatan kertas yang berfungsi untuk memberikan kekuatan saat kertas dalam keadaan basah. Wet strength ditambahkan karena ikatan hidrogen sensitif terhadap cairan dan uap air, sehingga terjadi kehilangan sifat kekuatan kertas yang besar dalam keadaan basah, kertas konvensional yang dijenuhi dengan air hanya meninggalkan 3 8% sifat dry strength aslinya, kekuatan kertas pada saat basah turun 90 97%. Mekanisme wet strength membentuk ikatan sambung silang antara serat dan resin yang tidak larut air sehingga dapat mengurangi pengembangan dan penguraian serat selulosa, resin dapat berpenetrasi (diserap) pada serat selulosa yang menghasilkan jaringan pelindung pada permukaan ikatan yang tidak larut air, resin dapat membentuk kulit pelindung berupa polimer dengan bentuk selaput halus yang sederhana.

11 Tabel 1. Jenis-jenis resin wet strength Kotoran hewan disamping untuk pupuk kandang dan biogas untuk memasak juga dapat digunakan untuk bahan baku kertas, terutama untuk jenis kotoran hewan yang berserat seperti kerbau, kanguru, jerapah, kuda, badak, zebra, onta dan sapi. Diantara hewan-hewan tersebut yang paling berpotensi sebagai bahan baku pembuatan kertas adalah kotoran gajah. Kotoran gajah tidak menghancurkan seluruh dedaunan yang mereka konsumsi, sehingga kotoran yang mereka keluarkan masih banyak mengandung serat. Dan serat-serat tersebut yang akan dibuat sebagai bahan dasar kertas. Pembuatan kertas dari kotoran hewan ini juga membantu masyarakat berhemat dalam banyak hal seperti pohon, minyak, energi listrik dan air. Pihak-pihak yang Akan Mengimplementasikan Pihak-pihak yang dimungkinkan terkait dengan gagasan ini yang dapat diajak kerjasama dan mampu mensukseskan gagasan ini antara lain : Peternak sapi, baik sapi perah maupun sapi potong, pabrik pembuatan kertas, ilmuwan, dan konsumen-konsumen kertas yang nantinya bisa untuk bekerjasama untuk pemasarannya. Peternak sapi merupakan pihak yang menghasilkan kotoran sapi, sehingga dengan gagasan ini diharapkan limbah kotoran sapi mempunyai harga jual tinggi yang sebelumnya kotoran sapi ini merupakan limbah buangan. Pabrik pembuatan kertas merupakan tempat diproduksinya kertas-kertas di Indonesia, sehingga dengan adanya gagasan ini dapat mengatasi bahan dasar pembuatan kertas tersebut yang sebelumnya menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya diubah menjadi kotoran sapi sebagai bahan dasarnya yang dapat mengurangi dampak globalisasi akibat dari penebangan hutan. Ilmuwan merupakan pihak yang dapat membantu melakukan penelitian lebih lanjut untuk memfasilitasi gagasan ini.

12 Para konsumen kertas, seperti perusahaan pembuatan buku, pelajar, percetakan,dll akan berperan aktif dalam usaha penggunaan kertas dari kotoran sapi ini. Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan Persiapan Kotoran Sapi Kotoran sapi dikumpulkan terlebih dahulu hingga mencapai satu kuintal. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan tersebut cenderung mulai mengeras dan lengket. Supaya pengerjaannya mudah maka diperlukan penggemburan kotoran sapi dengan cara, dimasukan ke dalam suatu wadah dan dihancurkan sedikit demi sedikit dengan mortar dan alu, lalu dibiarkan minimal semalaman sebelum diolah, kemudian keesokan harinya kotoran sapi tersebut dapat dicuci. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan, dimasukan ke dalam suatu wadah, lalu diberi air secukupnya dan kemudian diaduk hingga rata dicuci. Kotoran sapi ini diseleksi dengan mengambil hanya serat-serat sisa makanan di kotoran sapi, dan sisanya yang bukan serat dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk sehingga tidak ada limbah yang terbuang percuma. Serat-serat kotoran sapi yang telah dipanen ini dijemur di sinar matahari hingga kering dan berubah warna menjadi warna coklat susu. Pembuatan Kertas Serat kering kotoran sapi yang telah dipanen masuk dalam proses pembuatan bubur kertas yang diawali dengan perebusan kotoran sapi selama 30 menit. Dengan direbus, kertas yang dibuat nantinya tidak bau dan tidak mengandung kuman sehingga aman digunakan. Setelah serat kotoran sapi direbus, serat kotoran sapi ini dicuci lagi terlebih dahulu kemudian dicampur dengan potongan kertas bekas. Perbandingan pencampuran ini adalah 3 kilogram kotoran sapi dan 1 kg kertas bekas. Selanjutnya serat kotoran sapi dan kertas berkas ini diblender dengan blender raksasa atau blender khusus. Bahan pembuatan kertas dari kotoran sapi ini siap dicetak dengan menggunakan teknik sablon seperti proses daur ulang kertas pada umumnya. Bubur kertas disaring dengan menggunakan screen (alat sablon berbentuk persegi panjang dengan kain khusus) di atas kanvas dengan ukuran 40x50 cm. Hasil cetakan itu kemudian dijemur selama 3-4 jam, kemudian didapatlah sebuah kertas kering yang dapat digunakan. KESIMPULAN Gagasan yang Diajukan Kotoran sapi merupakan limbah yang belum termanfaatkan secara maksimal di masyarakat. Kotoran sapi banyak mengandung serat yang dapat digunakan untuk pembuatan kertas, sehingga dampak globalisasi alam akibat penebangan hutan

13 untuk pembuatan kertas berkurang dengan adanya kotoran sapi sebagai alternatif bahan dasar pembuatan kertas Teknik Implementasi Gagasan Langkah pertama, kotoran sapi dikumpulkan terlebih dahulu hingga mencapai satu kuintal. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan tersebut cenderung mulai mengeras dan lengket. Supaya pengerjaannya mudah maka diperlukan penggemburan kotoran sapi dengan cara dimasukan ke dalam suatu wadah dan dihancurkan sedikit demi sedikit dengan mortar dan alu, lalu dibiarkan minimal semalaman sebelum diolah, kemudian keesokan harinya kotoran sapi tersebut dapat dicuci. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan, dimasukan ke dalam suatu wadah, lalu diberi air secukupnya dan kemudian diaduk hingga rata dicuci. Kotoran sapi ini diseleksi dengan mengambil hanya serat-serat sisa makanan di kotoran sapi, dan sisanya yang bukan serat dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk sehingga tidak ada limbah yang terbuang percuma. Serat-serat kotoran sapi yang telah dipanen ini dijemur di sinar matahari hingga kering dan berubah warna menjadi warna coklat susu. Langkah kedua yaitu memasuki tahap pembuatan kertas. Serat kering kotoran sapi yang telah dipanen masuk dalam proses pembuatan bubur kertas yang diawali dengan perebusan kotoran sapi selama 30 menit. Dengan direbus, kertas yang dibuat nantinya tidak bau dan tidak mengandung kuman sehingga aman digunakan. Setelah serat kotoran sapi direbus, serat kotoran sapi ini dicuci lagi terlebih dahulu kemudian dicampur dengan potongan kertas bekas. Perbandingan pencampuran ini adalah 3 kilogram kotoran sapi dan 1 kg kertas bekas. Selanjutnya serat kotoran sapi dan kertas berkas ini diblender dengan blender raksasa atau blender khusus. Bahan pembuatan kertas dari kotoran sapi ini siap dicetak dengan menggunakan teknik sablon seperti proses daur ulang kertas pada umumnya. Bubur kertas disaring dengan menggunakan screen (alat sablon berbentuk persegi panjang dengan kain khusus) di atas kanvas dengan ukuran 40x50 cm. Hasil cetakan itu kemudian dijemur selama 3-4 jam, kemudian didapatlah sebuah kertas kering yang dapat digunakan. Prediksi Hasil yang Diperoleh Melalui Gagasan yang Diajukan Didapatkan kertas dari kotoran sapi yang lebih kuat dan tebal sehingga cocok digunakan untuk pembuatan kerajinan dari kertas, selain itu dapat mengurangi dampak globalisasi alam akibat penebangan hutan secara berkelanjutan untuk pembuatan kertas dari kayu.

14 DAFTAR PUSTAKA Hadi, Setiono Urine Sapi Bangkitkan Harapan Petani, Bogor. Muljaningsih, S Membuat Kertas Daur Ulang Berwawasan Lingkungan. Puspa Swara. Jakarta Djaja, W Langkah Jitu Membuat Komposdari Kotoran Ternak & Sampah. Neufert, Ernst Data Arsitek edisi 33 jilid 2. Erlangga. Jakarta Pranata, Ayub S Meningkatkan hasil panen dengan pupuk organik. Argo media pusta. Jakarta Setiawan, Budi Susilo. Membuat pupuk kandang secara cepat. Tim penulis ETOSA IPB Muljaningsih, Sri Puspa Membuat kertas daur ulang berwawasan lingkungan. Puspa Swara. Jakarta

15 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Ketua Pelaksana 1. Nama : Dwi Sapri Ramadhan 2. NIM : Tempat dan Tanggal Lahir : Probolinggo, 04 Maret Jenis Kelamin : Laki-laki 5. Alamat di Malang : Jalan Sumbersari no Telp./Faks : dwisapriramadhan@yahoo.co.id 8. Motto Hidup :Berusaha menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain 9. Pengalaman Organisasi :Staff Magang Himpunan Mahasiswa Kimia Universitas Brawijaya Prestasi : Karya Ilmiah : Penghargaan Ilmiah : - Malang, 06 Februari 2013 (Dwi Sapri Ramadhan) NIM

16 Anggota Pelaksana 1 1. Nama : Anugerah Dewi Harumsari 2. NIM : Tempat dan Tanggal Lahir : Surabaya, 30Januari Jenis Kelamin : Perempuan 5. Alamat di Malang : Jalan Bareng tengah no Telp./Faks : anugerahdewi@rocketmail.com 8. Motto Hidup : Tidak ada kata tidak bisa 9. Pengalaman Organisasi : Prestasi : Karya Ilmiah : Penghargaan Ilmiah : - Malang, 06 Februari 2013 (Anugerah Dewi Harumsari) NIM

17 Anggota Pelaksana 2 1. Nama : Elita Taufiqa 2. NIM : Tempat dan Tanggal Lahir : Indramayu, 14 Juni Jenis Kelamin : Perempuan 5. Alamat di Malang : Jalan Bendungan Sigura-gura 5 no 29B 6. Telp./Faks : elitataufiqa@yahoo.com 8. Motto Hidup : Lakukan yang terbaik, dapatkan yang terbaik. 9. Pengalaman Organisasi : Prestasi : Karya Ilmiah : Penghargaan Ilmiah : - Malang, 06 Februari 2013 (Elita Taufiqa) NIM

18 Anggota Pelaksana 2 1. Nama : Erlaningtias Hutami Ardana Putri 2. NIM : Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 11 Juni Jenis Kelamin : Perempuan 5. Alamat di Malang : JL. Kebonagung Tamanharjo gang V no 285 B 6. Telp./Faks : erla.phai@gmail.com 8. Motto Hidup : Jadikan suatu masalah sebagai batu Loncatan untuk menjadi manusia yang lebih dewasa 9. Pengalaman Organisasi : Prestasi : Karya Ilmiah : Penghargaan Ilmiah : - Malang, 06 Februari 2013 (Erlaningtias Hutami Ardana Putri) NIM

Pengolahan Limbah Pabrik Kertas

Pengolahan Limbah Pabrik Kertas A. Latar Belakang Pengolahan Limbah Pabrik Kertas Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan

Lebih terperinci

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN PENDAHULUAN Tanah yang terlalu sering di gunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan persediaan unsur hara di dalamnya semakin berkurang, oleh karena itu pemupukan merupakan suatu keharusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara jumlah sampah yang dihasilkan dengan sampah yang diolah tidak seimbang. Sampah merupakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan sapi perah selain menghasilkan air susu juga menghasilkan limbah. Limbah tersebut sebagian besar terdiri atas limbah ternak berupa limbah padat (feses) dan limbah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biogas Biogas menjadi salah satu alternatif dalam pengolahan limbah, khususnya pada bidang peternakan yang setiap hari menyumbangkan limbah. Limbah peternakan tidak akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberian tekanan yang tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Di pasaran,

BAB I PENDAHULUAN. pemberian tekanan yang tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Di pasaran, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp (Paskawati dkk, 2010). Kompresi merupakan pemberian tekanan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN NaOH DAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI

PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN NaOH DAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM DAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN PENAMBAHAN NaOH DAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Oleh : RINDA CAHYA PRATIWI A420110067 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011 PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011 TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami definisi pupuk kandang, manfaat, sumber bahan baku, proses pembuatan, dan cara aplikasinya Mempelajari

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH BATERAI RUMAH TANGGA MELALUI PENDEKATAN SOSIAL DAN ORGANISASI

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH BATERAI RUMAH TANGGA MELALUI PENDEKATAN SOSIAL DAN ORGANISASI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH BATERAI RUMAH TANGGA MELALUI PENDEKATAN SOSIAL DAN ORGANISASI BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan oleh: Ketua : Mega Kusyuniarti H14080087

Lebih terperinci

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013 Sejarah Biogas BIOGAS (1770) Ilmuwan di eropa menemukan gas di rawa-rawa. (1875) Avogadro biogas merupakan produk proses anaerobik atau proses fermentasi. (1884) Pasteur penelitian biogas menggunakan kotoran

Lebih terperinci

(Prof. Dr. Ir.Yonny Koesmaryono, MS) (Dr.Ir.Mujizat Kawaroe, M.Si) NIP NIP

(Prof. Dr. Ir.Yonny Koesmaryono, MS) (Dr.Ir.Mujizat Kawaroe, M.Si) NIP NIP HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : Potensi Limbah Cair Industri Pembuatan Tahu Sebagai Nutrien Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Biomassa Mikroalga Penghasil Biofuel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semakin meningkatnya sektor industri di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup penduduk Indonesia, akan tetapi dengan munculnya berbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. Buah nenas merupakan produk terpenting kedua setelah pisang. Produksi nenas mencapai 20%

Lebih terperinci

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS ANGGOTA : 1. Bima Yudha D.N 2. Fadel Muhammad 3. Haryoto Sugihartono 4. Karunia Dwi Febri M 5. Rio Kusuma P 6. Rizal Juliano l Sebagaimana diketahui, kerusakan

Lebih terperinci

OLEH: YULFINA HAYATI

OLEH: YULFINA HAYATI PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai salah satu matapencaharian masyarakat pedesaan. Sapi biasanya

I. PENDAHULUAN. sebagai salah satu matapencaharian masyarakat pedesaan. Sapi biasanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sapi merupakan hewan ternak yang umum dipelihara dan digunakan sebagai salah satu matapencaharian masyarakat pedesaan. Sapi biasanya diperlihara untuk diambil tenaga, daging,

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APLIKASI MADU SEBAGAI PEMANFAATAN ALAMI UNTUK MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APLIKASI MADU SEBAGAI PEMANFAATAN ALAMI UNTUK MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT BIDANG KEGIATAN: PKM-GT PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APLIKASI MADU SEBAGAI PEMANFAATAN ALAMI UNTUK MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan Oleh: Fachruddin Perdana (I14080059/2008) Siti Anisah

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4 1. Yang termasuk sumber daya adalah SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4 Segala barang/jasa yang dibayar dengan uang Faktor-faktor produksi yang digunakan

Lebih terperinci

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA AgroinovasI SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA Ternak ruminansia seperti kambing, domba, sapi, kerbau dan rusa dan lain-lain mempunyai keistimewaan dibanding ternak non ruminansia yaitu

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara Madya I. PENDHULUAN A. Latar Belakang Energi mempunyai peranan yan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena

Lebih terperinci

Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni. Faridah, Anwar Fuadi

Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni. Faridah, Anwar Fuadi Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni Faridah, Anwar Fuadi ABSTRAK Kertas seni banyak dibutuhkan oleh masyarakat, kertas seni yang dihasilkan dapat digunakan sebagai kertas

Lebih terperinci

Diusulkan Oleh: M. Budi Muliyawan E / 2008 ( Anggota) Dimas Ardi Prasetya F / 2009 ( Anggota)

Diusulkan Oleh: M. Budi Muliyawan E / 2008 ( Anggota) Dimas Ardi Prasetya F / 2009 ( Anggota) PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BALAI PEMBERDAYAAN PETANI DESA SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI DAN KEMANDIRIAN PANGAN BANGSA BIDANG KEGIATAN: PKM - GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENANGANAN LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN) BATU BATERAI BEKAS MELALUI PARTISIPASI KONSUMEN DAN PENERAPAN METODE PRODUKSI BERSIH BIDANG KEGIATAN : PKM GAGASAN TERTULIS

Lebih terperinci

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Kompos Cacing Tanah (CASTING) Kompos Cacing Tanah (CASTING) Oleh : Warsana, SP.M.Si Ada kecenderungan, selama ini petani hanya bergantung pada pupuk anorganik atau pupuk kimia untuk mendukung usahataninya. Ketergantungan ini disebabkan

Lebih terperinci

PENERAPAN IPTEKS. Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik

PENERAPAN IPTEKS. Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik Murniaty Simorangkir Ratih Baiduri Idramsa Abstrak Program tanaman organik adalah

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Lukman Maulana D24110082 2011 Chressya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES (pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok. BAB III PERANCANGAN PROSES Perancangan pabrik home industri ini menghasilkan produk kertas kerajinan yang siap dibuat untuk kerajinan yang unik.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 17 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai potensi biomassa yang sangat besar. Estimasi potensi biomassa Indonesia sekitar 46,7 juta ton per tahun (Kamaruddin,

Lebih terperinci

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 Sesi : PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses pembuatan pulp adalah pemisahan lignin untuk memperoleh serat (selulosa) dari bahan berserat. Oleh karena itu selulosa harus bersih dari lignin supaya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan produksi protein hewani untuk masyarakat Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh peningkatan penduduk, maupun tingkat kesejahteraan

Lebih terperinci

PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN

PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN BAB 3 PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN LINGKUNGAN Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat: 1. Menjelaskan kegiatan manusia yang dapat memengaruhi keseimbangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beras Analog Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras. Disebut beras analog karena bentuknya yang oval menyerupai beras, tapi tidak terproses

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda

I. PENDAHULUAN. Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda masyarakat. Kelangkaan tersebut menimbulkan tingginya harga-harga bahan bakar, sehingga masyarakat

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH POD KAKAO UNTUK MENGHASILKAN ETANOL SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

PEMANFAATAN LIMBAH POD KAKAO UNTUK MENGHASILKAN ETANOL SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LIMBAH POD KAKAO UNTUK MENGHASILKAN ETANOL SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN BIDANG KEGIATAN : PKM-GT DIUSULKAN OLEH : LILY KURNIATY SYAM F34052110 (2005) JIHAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) yang dilaksanakan pada Mei 2010 penduduk

I. PENDAHULUAN. Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) yang dilaksanakan pada Mei 2010 penduduk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia cukup tinggi, berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010

Lebih terperinci

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kertas merupakan benda yang sering kita temukan sehari-hari dalam berbagai kegiatan kehidupan manusia. Kertas didefinisikan sebagai lembaran yang relatif tipis

Lebih terperinci

PAKAN TERNAK HAYLASE JERAMI PADI DARI STARTER ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda I. PENDAHULUAN

PAKAN TERNAK HAYLASE JERAMI PADI DARI STARTER ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda I. PENDAHULUAN PAKAN TERNAK HAYLASE JERAMI PADI DARI STARTER ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang mempunyai potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit jagung dan bulu ayam merupakan contoh limbah hasil pertanian dan peternakan yang jumlahnya sangat melimpah. Tanaman jagung dapat tumbuh hampir diseluruh daratan

Lebih terperinci

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah : BUDIDAYA SAPI POTONG I. Pendahuluan. Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar

Lebih terperinci

SEPTIAN NUR IKA TRISNAWATI A

SEPTIAN NUR IKA TRISNAWATI A KARAKTERISTIK KERTAS SENI DARI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI NaOH DAN PEWARNA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SEPTIAN NUR IKA TRISNAWATI A 420 100 059 FAKULTAS

Lebih terperinci

Sistem Pengeringan Dorset untuk biomassa dan limbah unggas

Sistem Pengeringan Dorset untuk biomassa dan limbah unggas Sistem Pengeringan Dorset untuk biomassa dan limbah unggas n Pengeringan Biomass Biogasdigestate Serpih kayu Lumpur limbah Kotoran unggas Limbah sisa makanan, dll. n Kompak dan fleksibel n Mesin pelet

Lebih terperinci

cair (Djarwati et al., 1993) dan 0,114 ton onggok (Chardialani, 2008). Ciptadi dan

cair (Djarwati et al., 1993) dan 0,114 ton onggok (Chardialani, 2008). Ciptadi dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu merupakan komoditi pertanian yang utama di Provinsi Lampung. Luas areal penanaman ubi kayu di Provinsi Lampung pada tahun 2009 adalah sekitar 320.344

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MODIFIKASI LIMBAH KERTAS SEBAGAI BAHAN BAKU MEMBRAN: ALTERNATIF DALAM MENGATASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MODIFIKASI LIMBAH KERTAS SEBAGAI BAHAN BAKU MEMBRAN: ALTERNATIF DALAM MENGATASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MODIFIKASI LIMBAH KERTAS SEBAGAI BAHAN BAKU MEMBRAN: ALTERNATIF DALAM MENGATASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) Diusulkan oleh:

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman. 1 I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Salah satu limbah peternakan ayam broiler yaitu litter bekas pakai pada masa pemeliharaan yang berupa bahan alas kandang yang sudah tercampur feses dan urine (litter broiler).

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TANAMAN ENCENG GONDOK SEBAGAI PUPUK CAIR PENELITIAN

PEMANFAATAN TANAMAN ENCENG GONDOK SEBAGAI PUPUK CAIR PENELITIAN PEMANFAATAN TANAMAN ENCENG GONDOK SEBAGAI PUPUK CAIR PENELITIAN Oleh : ALIFUDDIN ROZAQ ( 0631010081 ) GALIH NOVIANTO ( 0631010092 ) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami,

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami, sebagai media hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA (Oleh: ERVAN TYAS WIDYANTO, SST.)

TEKNOLOGI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA (Oleh: ERVAN TYAS WIDYANTO, SST.) TEKNOLOGI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA (Oleh: ERVAN TYAS WIDYANTO, SST.) PENDAHULUAN Makin mahal dan langkanya BBM, menyebabkan makin tingginya kebutuhan hidup peternak.

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA Nurlaila Handayani 1* Yusnawati 2 Nina Fahriana 3 Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tongkol jagung sebagai limbah tidak bermanfaat yang merugikan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.

BAB I PENDAHULUAN. tongkol jagung sebagai limbah tidak bermanfaat yang merugikan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kulit jagung merupakan bagian tanaman yang melindungi biji jagung, berwarna hijau muda saat masih muda dan mengering pada pohonnya saat sudah tua. Tongkol jagung merupakan

Lebih terperinci

SKRIPSI PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH KATE YANG DITANAM BERSAMA LEGUMINOSA DENGAN JENIS PUPUK BERBEDA DWI RATNAWATI NIM :

SKRIPSI PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH KATE YANG DITANAM BERSAMA LEGUMINOSA DENGAN JENIS PUPUK BERBEDA DWI RATNAWATI NIM : SKRIPSI PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH KATE YANG DITANAM BERSAMA LEGUMINOSA DENGAN JENIS PUPUK BERBEDA DWI RATNAWATI NIM : 13.53.121.019 PROGRAM SARJANA PROGRAM STUDI PETERNAKAN JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pupuk Bokasi adalah pupuk kompos yang diberi aktivator. Aktivator yang digunakan adalah Effective Microorganism 4. EM 4 yang dikembangkan Indonesia pada umumnya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan TINJAUAN PUSTAKA Sumberdaya Pakan Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia pada dasarnya merupakan negara yang kaya akan sumber sumber energi terbarukan yang potensial, namun pengembangannya belum cukup optimal. Sebenarnya kebijakan

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ALAT PEMBERSIH SISIK IKAN DENGAN PENGGERAK DINAMO DAN SUMBER TENAGA BATU BATERAI BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ALAT PEMBERSIH SISIK IKAN DENGAN PENGGERAK DINAMO DAN SUMBER TENAGA BATU BATERAI BIDANG KEGIATAN: PKM-GT PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ALAT PEMBERSIH SISIK IKAN DENGAN PENGGERAK DINAMO DAN SUMBER TENAGA BATU BATERAI BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan oleh: Arie Tambosoe F14070107 (2007, Ketua

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Organik Cair Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab pencemaran berupa zat atau bahan yang dianggap tidak memiliki manfaat bagi masyarakat.

Lebih terperinci

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pupuk Organik Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penggunaan pupuk sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bioaktivator Menurut Wahyono (2010), bioaktivator adalah bahan aktif biologi yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator bukanlah pupuk, melainkan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI JERAMI FERMENTASI SEBAGAI PAKAN TERNAK Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda

TEKNOLOGI JERAMI FERMENTASI SEBAGAI PAKAN TERNAK Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda TEKNOLOGI JERAMI FERMENTASI SEBAGAI PAKAN TERNAK Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang mempunyai potensi yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran terbesar di Provinsi Lampung. Terdapat 4 kecamatan yang merupakan penghasil sayuran

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 1. Meningkatnya permukiman kumuh dapat menyebabkan masalah berikut, kecuali... Menurunnya kualitas kesehatan manusia Meningkatnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan menunjukkan dampak positif terhadap kenaikan produksi padi nasional. Produksi padi nasional yang

Lebih terperinci

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas Biogas adalah gas mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis bahan organik

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN Oleh: Siti Marwati Jurusan Penidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Pendahuluan Disadari atau tidak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi pemakaian pestisida. Limbah padat (feses) dapat diolah. menjadi pupuk kompos dan limbah cair (urine) dapat juga diolah

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi pemakaian pestisida. Limbah padat (feses) dapat diolah. menjadi pupuk kompos dan limbah cair (urine) dapat juga diolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan sapi perah sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia, dan di Jawa Tengah, Kabupaten Boyolali merupakan daerah terkenal dengan usaha pengembangan sapi perah.

Lebih terperinci

UJI KINERJA DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PROSES PULPING JERAMI PADI

UJI KINERJA DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PROSES PULPING JERAMI PADI LAPORAN TUGAS AKHIR UJI KINERJA DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PROSES PULPING JERAMI PADI (Test of Digester Work by Cooking Temperature and Time Variable in the

Lebih terperinci

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung

Lebih terperinci

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kertas seni merupakan salah satu produk yang semakin diminati baik di dalam pasar dalam negeri maupun luar negeri, umumnya merupakan hasil produk buatan tangan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peternakan puyuh merupakan suatu kegiatan usaha di bidang budidaya

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peternakan puyuh merupakan suatu kegiatan usaha di bidang budidaya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan puyuh merupakan suatu kegiatan usaha di bidang budidaya burung puyuh (Coturnix coturnix) betina dengan tujuan utama menghasilkan telur konsumsi dan atau pemeliharaan

Lebih terperinci

Ø CARA MEMBUAT KERTAS DAUR ULANG. Bahan bahan : 1. Koran bekas / kertas bekas. 2. Air. 3. Lem kayu. DAUR ULANG KERTAS di SMKN 12 MALANG

Ø CARA MEMBUAT KERTAS DAUR ULANG. Bahan bahan : 1. Koran bekas / kertas bekas. 2. Air. 3. Lem kayu. DAUR ULANG KERTAS di SMKN 12 MALANG Kertas merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam kegiatan sehari-hari, sehingga pemakaian kertas setiap harinya berjumlah sangat besar. Begitu pula di SMKN 12 Malang, pemakaian kertas terebut seperti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 1. Tempat. Penelitian ini akan di lakukan di Kampus STIPAP Beberapa kegiatan penelitian yang dilakukan seperti diperlihatkan pada tabel 3.1. No Tabel 3.1. Kegiatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ransum merupakan campuran bahan pakan yang disusun untuk memenuhi kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting dalam pemeliharaan ternak,

Lebih terperinci

UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING KULIT JAGUNG DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU PEMASAKAN

UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING KULIT JAGUNG DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU PEMASAKAN TUGAS AKHIR UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING KULIT JAGUNG DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU PEMASAKAN (Digester Test Run on Corn s Skin Pulping Process with Temperature and Time Cooking Variable)

Lebih terperinci

Lampiran 1 TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

Lampiran 1 TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR Lampiran 1 TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR Lampiran 2 PENYEMAIAN BIJI TANAMAN BAYAM DAN PERSIAPAN MEDIA TANAM Lampiran 3 PENGUKURAN TINGGI TANAMAN DAN JUMLAH DAUN Pengamatan Minggu Ke 2 Pengamatan Minggu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan bahan kimia yang

BAB I PENDAHULUAN. produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan bahan kimia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Pupuk organik merupakan

Lebih terperinci

BONGGOL PISANG SEBAGAI PENINGKAT KESADAHAN PERAIRAN

BONGGOL PISANG SEBAGAI PENINGKAT KESADAHAN PERAIRAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BONGGOL PISANG SEBAGAI PENINGKAT KESADAHAN PERAIRAN BIDANG KEGIATAN : PKM-GT Diusulkan oleh : Heru Ahen Priatna C14080032 (Angkatan 2008) Ruly Ratannanda C14070062 (Angkatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikroorganisme Lokal (MOL) Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi tanaman singkong di Indonesia sangat tinggi, menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia mencapai 24.044.025 ton

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein hewani merupakan zat makanan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin meningkat seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078

Lebih terperinci

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

SOAL KONSEP LINGKUNGAN 131 SOAL KONSEP LINGKUNGAN 1. Ciri-ciri air yang tidak tercemar adalah a. Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa b. Berkurangnya keberagaman biota perairan c. Banyak biota perairan yang mati d.

Lebih terperinci

PENGOLAHAN UMBI GANYONG

PENGOLAHAN UMBI GANYONG PENGOLAHAN UMBI GANYONG Ir. Sutrisno Koswara, MSi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center LPPM IPB 2013 DISCLAIMER This presentation is made possible by the generous support of the American

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi tanah pada lahan pertanian saat sekarang ini untuk mencukupi kebutuhan akan haranya sudah banyak tergantung dengan bahan-bahan kimia, mulai dari pupuk hingga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015 PENGARUH PENAMBAHAN EM BUATAN DAN KOMERSIL PADA FERMENTASI PUPUK CAIR BERBAHAN BAKU LIMBAH KULIT BUAH

Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015 PENGARUH PENAMBAHAN EM BUATAN DAN KOMERSIL PADA FERMENTASI PUPUK CAIR BERBAHAN BAKU LIMBAH KULIT BUAH PENGARUH PENAMBAHAN EM BUATAN DAN KOMERSIL PADA FERMENTASI PUPUK CAIR BERBAHAN BAKU LIMBAH KULIT BUAH Eka Marya Mistar, Agrina Revita Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah E-mail

Lebih terperinci

Pengolahan Tanah Dosis Waktu Aplikasi Sebelum diolah beri pupuk organik dari limbah panen / limbah ternak ataupun sampah kota yang diolah dengan

Pengolahan Tanah Dosis Waktu Aplikasi Sebelum diolah beri pupuk organik dari limbah panen / limbah ternak ataupun sampah kota yang diolah dengan 1 Menggemburkan dan menyehatkan tanah 2 Meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang positif di dalam tanah 3 Menyehatkan benih dan bibit tanaman Daun, bunga & buah tidak mudah rontok 4 Menekan hama & penyakit

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI Oleh : DENNY PRASETYO 0631010068 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan pakannya berupa hijauan. Pakan hijauan dengan kualitas baik dan kuantitas yang cukup

Lebih terperinci

Wahyu Candra Prasetya ( ) 2008 M. Dhanar S.R.F ( ) 2008 Damar Kurniawan ( ) 2007

Wahyu Candra Prasetya ( ) 2008 M. Dhanar S.R.F ( ) 2008 Damar Kurniawan ( ) 2007 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MCK APUNG : INOVASI SISTEM PEMBUANGAN LIMBAH PADAT DAN CAIR TERAPUNG MELALUI PEMANFAATAN LIGHTWEIGHT CONCRETE (BETON RINGAN) SEBAGAI TANKI SEPTIK BIDANG KEGIATAN:

Lebih terperinci

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar. Pupuk organik secara umum didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia berbentuk padat atau cair yang

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI EKONOMI LIMBAH BULU AYAM: PENYULUHAN PENGELOLAAN LIMBAH BULU AYAM DI LINGKUNGAN DUSUN PATUK KIDUL BATURETNO BIDANG KEGIATAN: PKM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Compositae. Kedudukan tanaman selada

Lebih terperinci

BAHAN KIMIA DAN PRODUK KIMIA (BAGIAN VI, Bab 28 s.d. 38)

BAHAN KIMIA DAN PRODUK KIMIA (BAGIAN VI, Bab 28 s.d. 38) BAHAN KIMIA DAN PRODUK KIMIA (BAGIAN VI, Bab 28 s.d. 38) Pupuk BAB 31 Bab ini meliputi hampir semua produk yang umumnya dipakai sebagai pupuk alam atau pupuk buatan. Pupuk adalah suatu zat yang apabila

Lebih terperinci

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit. BOKS LAPORAN PENELITIAN: KAJIAN PELUANG INVESTASI PENGOLAHAN LIMBAH KELAPA SAWIT DALAM UPAYA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI PROVINSI JAMBI I. PENDAHULUAN Laju pertumbuhan areal perkebunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. limbah, mulai dari limbah industri makanan hingga industri furnitur yang

BAB I PENDAHULUAN. limbah, mulai dari limbah industri makanan hingga industri furnitur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah bisa dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, hotel, rumah makan maupun industri. Salah satu kota yang menghasilkan limbah ialah Muntilan. Banyaknya

Lebih terperinci