BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Contagion Effect Theory Dengan adanya globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, kondisi perekonomian suatu negara tidak lagi hanya ditentukan oleh negara tersebut melainkan kondisi perekonomian di negara lain juga menjadi faktor penentu. Contohnya adalah kondisi krisis yang terjadi di dunia pada tahun 2008 lalu di mana menurut penelitian Bank Dunia terutama disebabkan oleh adanya integrasi ekonomi antar negara sehingga menimbulkan contagion effect dari negara lain. Dalam arti luas, contagion adalah transmisi shock antar negara. Apabila suatu negara mengalami shock, maka shock tersebut dapat ter-transfer ke negara lain di sekitarnya. Pasar modal merupakan suatu sistem keuangan yang terorganisasi, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar berperan sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan sekaligus wadah investasi bagi investor, baik investor dalam negeri, maupun dari luar negeri. Pasar modal berkembang dengan pesat dari waktu ke waktu. Pasar modal terutama di negara berkembang berperan penting dalam perolehan modal atau disebut dengan capital inflow. Capital inflow pada umumnya bukan merupakan berbentuk investasi secara langsung yang sifatnya jangka panjang melainkan jangka pendek. Investor dari dalam dan luar negeri menjadi target dari perolehan modal tersebut sehingga perilaku investor juga dapat menjadi penyebab terjadinya efek domino (contagion) di pasar modal, yakni perilaku investor yang fokus pada peranan likuiditas. Apabila suatu negara mengalami masalah geopolitik atau lainnya, maka investor tersebut menangkap indikasi bahwa akan terjadi penurunan performa pada indeks saham negara tersebut, kemudian investor menjual sekuritas di indeks tersebut dan membeli sekuritas di pasar lain untuk menghindari kerugian yang besar dan mendapatkan return yang besar di pasar lain. Perilaku investor yang dapat menyebabkan contagion adalah keadaan investor yang tidak mempunyai gambaran lengkap mengenai kondisi dalam setiap negara sehingga didapatkan informasi yang tidak sempurna dan asimetris. 7

2 8 Contagion effect semakin besar dengan adanya investasi global dan perdagangan antar negara. Contagion effect yang diteruskan melalui integrasi keuangan juga dapat meningkatkan efek spillover antar negara dikarenakan fluktuasi makroekonomi. Integrasi keuangan dapat menstimulasi spesialisasi dalam berproduksi melalui re-alokasi modal, konsisten dengan kemampuan komparatif negara-negara tersebut Pasar Modal Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, ataupun yang diterbitkan oleh pihak swasta (Husnan, 1994). Pasar modal juga dapat diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi (Tandelilin, 2010). Pasar modal Indonesia memiliki peranan yang penting bagi perekonomian negara sebagai salah satu sarana dan fasilitas untuk mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal merndefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek (Tandelilin, 2010). Sebagaimana analogi dengan pasar tradisional dimana merupakan tempat berlangsungnya proses jual beli antarapenjual dan pembeli. Demikian juga pasar modal, proses transaksi atas komoditas modal membutuhkan suatu tempat tertentu untuk melaksanakan kegiatan perdagangan. Pasar modal merupakan tempat dipertemukannya dua pihak yang memiliki kepentingan dalam hal dana. Pasar modal adalah tempat dipertemukannya pihak yang memiliki kelebihan dana (lender) dengan pihak yang membutuhkan dana (borrower). Definisi ini menyiratkan bahwa pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor atau pemodal dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang memiliki kelebihan dana, sedangkan perusahaan atau institusi pemerintah berperan sebagai pihak yang membutuhkan dana guna membiayai proyek yang telah direncanakan sebelumnya. Tujuan utama dari pasar modal tersebut adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat agar dapat disalurkan ke sektor yang lebih produktif. Pasar modal menyediakan alternatif dalam berinvestasi, tidak lagi terbatas pada sektor perbankan, melainkan dapat menanamkan dananya di pasar modal, baik dalam bentuk saham, obligasi, maupun

3 9 sekuritas lainnya. Penanaman dana di pasar modal memberikan peluang bagi penanam dana untuk memperoleh tingak pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan menyimpan dananya di bank dalam bentuk tabungan atau deposito. Namun, perlu diingat bahwa tentu resiko yang harus ditanggung oleh penanam modal lebih tinggi daripada deposito di bank, sebab berpotensi untuk mengalami kerugian sebagai imbas dari investasinya. Pasar modal memperdagangkan efek hutang (obligasi), efek penyertaan (saham), atau efek derivatif (right dan warrant). Setiap instumen dalam pasar modal bertujuan untuk menjalankan fungsi pasar modal, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan (Husnan, 2000). Dalam melaksanakan fungsi ekonominya pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investors) kepada pihak yang memerlukan dana (borrowers). Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, investor mengharapkan imbalan dari pihak penerima dana atas andilnya dalam menyediakan dana pada borrower untuk menjalankan bisnis dengan dana tersebut. Efek-efek yang terdapat di pasar modal diperdagangkan dalam empat jenis pasar, yakni pasar perdana dan pasar sekunder. a. Pasar perdana Pasar perdana adalah pasar di mana sebuah perusahaan melakukan penjualan saham kepada publik atau kepada masyarakat pertama kali. Proses penjualan saham kepada publik pertama kali disebut dengan Initial Public Offering (IPO). Perusahaan yang menerbitkan saham disebut dengan emiten. Emiten menawarkan efek kepada masyarakat melalui penjamin emisi (underwriter) dan kemudian penjamin emisi menunjuk beberapa agen penjual untuk menjangkau investor yang tersebar di kotakota besar di negara tersebut. b. Pasar sekunder Berbeda dengan pasar perdana yang menjadi tempat pertama efek perusahaan tersebut diperjualbelikan kepada publik, pasar sekunder merupakan pasar tempat atau sarana transaksi jual beli efek antar investor sehingga harga efek ditentukan atas permintaan dan penawaran pasar terhadap efek perusahaan tersebut Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan bagian dari efek penyertaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk ikut serta ke dalam ekuitas

4 10 perusahaan. Menurut Husnan (2005:29), saham merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Saham merupakan salah satu dari beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk berinvestasi. Menurut Jogiyanto (2003), terdapat 3 jenis saham sebagai berikut : a. Saham Biasa Saham biasa adalah suatu sertifikat yang memiliki fungsi sebagai bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting perusahaan. Pemilik saham berhak untuk menerima deviden dari perusahaan dan juga memiliki kewajiban untuk menanggung resiko kerugian yang dialami oleh perusahaan. Pemegang saham biasa mendapatkan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehingga memiliki andil dalam manajemen perusahaan. Besarnya hak suara tersebut diberikan berdasarkan besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki oleh investor. Semakin banyak jumlah lembar saham atau persentase kepemilikan saham, maka semakin besar hak suara yang dimiliki investor tersebut dalam mengontrol operasional perusahaan. Besarnya jumlah deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan pada tahun berjalan. Apabila perusahaan mengalami kesulitan finansial yang mengakibatkan perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham biasa memiliki resiko yang lebih tinggi dalam hal pengembalian modal, sebab pemegang obligasi dan saham preferen yang diutamakan terlebih dahulu. b. Saham Preferen Saham preferen adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan antara saham biasa dan obligasi. Saham preferen juga merupakan bukti kepemilikan atas perusahaan, namun pemegang saham preferen tidak mendapatkan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehingga pemegang saham preferen tidak memiliki andil dalam mengontrol manajemen dan operasional perusahaan. Berbeda dengan saham biasa yang memiliki pendapatan yang bersifat variabel dan bergantung dari performa perusahaan di tahun berjalan, pendapatan saham preferen bersifat tetap seperti halnya kupon obligasi. Maka dari itu, saham preferen dikatakan memiliki kesamaan dengan obligasi. Dengan pendapatan yang tetap, saham preferen dianggap lebih konservatif dan memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan saham biasa. Selain itu, dalam hal pengembalian investasi

5 11 pada likuidasi asset perusahaan, saham preferen lebih diutamakan dibandingkan saham biasa sehingga resikonya lebih kecil. Kelemahan pada saham preferen adalah tingginya kemungkinan untuk mengalami dilusi kepemilikan saham, yaitu pengurangan persentase atau proporsi kepemilikan atas suatu saham sebab saham preferen tidak diberi hak untuk memesan kembali saham suatu perusahaan seperti yang diberikan oleh saham biasa. Robert Ang (1997) menyatakan bahwa saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu ataupun institusi dalam suatu perusahaan. Makna surat berharga adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan tentunya dapat diperjualbelikan. Nilai saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu (Robert Ang, 1997) : a. Par Value (Nilai Nominal) Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi. b. Base Price (Nilai/harga dasar) Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya. Sehingga nilai dasar merupakan hasil perkalian antara harga dasar dengan jumlah saham yang diterbitkan. c. Market price ( Nilai/harga pasar) Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Jika harga pasar ini dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan maka akan didapat market value. Investasi dengan membeli saham suatu perusahaan, berarti investor telah menginvestasikan dana dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali saham tersebut. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut dan porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut (Darmadji, 2001:5). Sifat dasar investasi saham adalah memberikan peran bagi investor dalam memperoleh laba perusahaan. Setiap pemegang saham merupakan sebagian pemilik perusahaan, sehingga mereka berhak atas sebagian dari laba perusahaan. Namun hak tersebut terbatas karena pemegang saham berhak atas bagian penghasilan perusahaan hanya setelah seluruh kewajiban perusahaan dipenuhi.

6 Volatilitas Semakin meningkatnya aktivitas ekonomi antar regional dan liberalisasi pasar keuangan sejak akhir 1980-an menghasilkan intergrasi ekonomi di seluruh dunia sehingga meningkatkan interdependensi antar pasar saham di berbagai negara. Terdapat dua pendekatan utama yang digunakan untuk menyelidiki hal tersebut. Pendekatan pertama adalah meneliti berbagai aspek interdependensi pasar menggunakan cointegration dan causality. Salah satu penelitian yang menggunakan pendekatan pertama ini ialah penelitian yang dilakukan oleh Eun dan Shim (1989) serta Giam dan Songsak (2010). Pendekatan kedua adalah meneliti interdependensi dalam kaitannya dengan volatility spillover. Salah satu penelitian yang menggunakan pendekatan kedua ini ialah penelitian yang dilakukan oleh Hamao, Masulis, dan Ng (1990). Volatilitas pasar terjadi akibat masuknya informasi baru ke pasar atau bursa, akibatnya pelaku pasar melakukan penilaian kembali terhadap aset yang diperdagangkan. Pada pasar yang efisien, tingkat harga akan melakukan penyesuaian dengan cepat sehingga harga yang terbentuk mencerminkan informasi baru tersebut. (Anton, 2006). Volatilitas dapat terjadi akibat keadaan dalam negeri suatu negara atau merupakan dampak dari ketidakseimbangan dalam pasar. Maka dari itu, berdasarkan penyebab terjadinya volatilitas, maka volasititas diklasifikasikan ke dalam 2 jenis, yaitu sebagai berikut : a. Transitory volatility Merupakan volatilitas yang disebabkan adanya ketidakseimbangan dalam pasar, yaitu arus masuk dan keluarnya investasi yang dapat disebabkan adanya kepanikan pasar, ekspektasi yang berlebihan, ada pihak tertentu yang melakukan spekulasi membeli dan menjual efek dalam jumlah besar b. Fundamental volatility Merupakan volatilitas yang disebabkan oleh adanya faktor fundamental, misalnya bencana alam, isu ekonomi dan politik, dan isu lain yang mempengaruhi sentimen pasar. Volatilitas memiliki hubungan yang erat dengan tingkat resiko dan hal tersebut sering kali dijadikan fokus utama bagi pelaku pasar dalam menentukan investasinya. Pemahaman yang baik mengenai volatilitas atas suatu sekuritas / indeks

7 13 saham beserta dengan hal-hal yang mempengaruhinya akan sangat bermanfaat investor dan juga badan regulasi pasar modal (Baele, 2005). Menurut Calvet, Fischer, dan Thompson (2004), tujuan utama dalam meneliti volatility spillover adlaah untuk memahami bagaimana gabungan pergerakan volatilitas dalam mempengaruhi distribusi return portfolio. Distribusi return memiliki implikasi terhadap manajemen resiko harian, seleksi portfolio, dan penentuan nilai derivatif. Pengamatan atas pasar saham dunia selama beberapa tahun menyatakan bahwa terjadi interdependensi antar indeks saham dunia. Volatilitas sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah simultaneous interdependence atau contemporaneous volatility di mana volatilitas pada suatu pasar saham disebabkan oleh volatilitas di pasar saham lain dengan jarak waktu yang relatif cepat. Yang kedua adalah lead-lag relation atau dynamic volatility di mana volatility spillover terjadi dengan jeda waktu yang relatif lama, pada umumnya di keesokan harinya. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah perbedaan jam kerja pasar saham antar negara yang menyebabkan penyampaian informasi tertunda dan belum berdampak langsung bagi bursa yang bersangkutan Indeks Pasar Saham Indeks saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham suatu negara, baik secara keseluruhan, maupun dalam kategori-kategori tertentu. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor dalam memantau pergerakan pasar dan membentuk keputusan investasi di pasar modal, khususnya saham. Indeks seringkali dijadikan benchmark dalam mengukur performa dari portfolio investasi. Portfolio saham dibentuk sedemikian rupa yang terdiri dari beberapa saham dari beberapa perusahaan untuk mendapatkan return sebagai imbal balik investasi. Portfolio yang baik adalah portfolio yang memiliki resiko sekecil-kecilnya dan mampu menghasilkan return sebesar-besarnya atau minimal mampu menghasilkan return yang sama dengan benchmark. Dalam konteks performa, performa dari portfolio harus dapat melewati performa indeks saham secara keseluruhan. Hal tersebut dapat dicapai dengan pemilihan saham yang baik dan timing yang tepat dalam memasuki pasar. Indeks saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. Indeks seringkali dijadikan benchmark dalam mengukur

8 14 performa dari portfolio investasi. Portfolio yang dibentuk oleh pelaku pasar diharapkan dapat meng-outperform dan menawarkan return yang lebih baik dibandingkan dengan indeks. Dalam konteks performa, maka yang menjadi objek komparasi adalah tingkat pengembalian dan resiko. Pembentukan portfolio dengan pemilihan saham dan pemilihan waktu yang baik akan mengoptimalkan tingkat pengembalian dengan meminimalisir tingkat resiko. Dalam sebuah negara, mungkin terdapat lebih dari 1 jenis indeks saham. Hal tersebut terjadi karena adanya pengelompokan-pengelompokan tertentu. Harga pada indeks saham merupakan representasi dari seluruh saham yang tercatat dalam indeks tersebut. Perhitungan indeks dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Price Weight (Simple Average) b. Capitalization Weight ( Weighted Average) Keterangan : = Price atau harga saham = Bobot saham = Total jumlah saham tercatat Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan data dari tiap indeks saham dari tiap negara yang menjadi objek penelitian, yaitu Indonesia, China, dan India. Berikut adalah penjelasan mengenai tiap-tiap indeks : a. Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia memiliki banyak indeks saham, di antaranya IHSG, LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Kompas100, Bisnis 27, Indeks Sektoral, serta Indeks Individual. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983 yang digunakan sebagai indikator utama untuk memantau pergerakan harga saham secara keseluruhan di bursa saham Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG menggunakan semua perusahaan yang listing di BEI

9 15 sebagai komponen perhitungan indeks. Dalam upaya agar IHSG menggambarkan keadaan pasar secara wajar, maka Bursa Efek Indonesia memiliki wewenang untuk mengeluarkan atau tidak memasukkan sebagian saham ke dalam perhitungan IHSG. Pengeluaran saham tersebut keluar dari perhitungan indeks jika saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki publik relatif kecil sementara memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar, sehingga perubahan harga saham perusahaan tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran dari nilai IHSG. Semua perusahaan publik yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia atau BEI diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor yang dikelompokkan menjadi 3 sektor besar, yaitu industri penghasil bahan baku/industri pengolah sumber daya alam, industri manufaktur, dan industri jasa. Klasifikasi tersebut didasarkan pada klasifikasi industri yang ditetapkan dengan sebutan Jakarta Stock Exchange Industrial Classification. Industri penghasil bahan baku/industri pengolah sumber daya alam terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertambangan. Industri manufaktur terdiri dari sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang konsumsi. Sedangkan sektor jasa terdiri dari sektor propertoi dan real estat, sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi, sektor keuangan, dan sektor perdagangan, jasa, dan investasi. Tiap sektor memiliki indeks tersendiri yang disebut dengan indeks sektoral yang mulai diperkenalkan pada tanggal 2 Januari b. Shanghai Stock Exchange Compostite Index Shanghai Stock Exchange (SSE) adalah pertama kali diperkenalkan pada tanggal 26 November 1990 dan mulai dioperasikan pada tanggal 19 Desember di tahun yang sama. SSE diatur langsung oleh China Securities Regulatory Commission (CSRC). SSE adalah salah satu dari 2 indeks saham yang bergerak secara independen di China. Indeks yang lainnya adalah Shenzhen Stock Exchange (SZSE). Kedua indeks saham China tersebut tidak sepenuhnya terbuka bagi pasar internasional dan dibatasi untuk investor lokal dengan harapan bahwa pemerintah akan lebih mudah untuk melakukan intervensi di saat pasar saham China mengalami penurunan yang signifikan. Shanghai Stock Exchange menduduki peringkat 4 dalam hal kapitalisasi pasar di World Federation of Exchanges dan terdiri dari 1070 perusahaan tercatat. c. Bombay Stock Exchange Sensitive Index Bombay Stock Exchange adalah bursa tertua dan bursa terbesar di negara India. Bombay Stock Exchange pertama kali beroperasi sejak tahun 1875 sebagai Native Share and Stock Brokers Association. Bombay Stock Exchange terletak di

10 16 daerah Mumbai, India. BSE terdiri dari perusahaan terbuka sehingga menjadi bursa saham terbesar ke-sebelas di dunia dan bursa saham terbesar ke-empat dalam kawasan Asia dengan kepitalisasi pasar mencapai US$ 1,7 triliun. BSE Sensex atau BSE 30 adalah indeks yang menjadi fokus utama India di mana BSE Sensex merupakan indeks yang berisi 30 perusahaan yang paling banyak diperdagangkan di dalam bursa saham India yang mewakili berbagai sektor industri dalam ekonomi India. BSE Sensex pertama kali dibuka tanggal 1 Januari 1986 dan dianggap sebagai fokus utama pasar saham domestik di India. 2.2 Pengaruh Ekonomi Internasional pada Indeks Saham Domestik Ekonomi internasional adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hubungan ekonomi antar negara yang merupakan penerapan dari prinsip-prinsip teori ekonomi makro dan teori ekonomi mikro dalam konteks internasional. Dalam teori ekonomi makro, neraca pembayaran digunakan untuk mengukur pendapatan total suatu negara dari berbagai negara lain di dunia dan total pengeluaran ke berbagai negara lain di dunia. Pengaruh interdependensi antar negara dalam sistem keuangan internasional yang berbeda dan pengaruhnya pada indeks harga umum, tingkat pendapatan nasional, dan kesejahteraan suatu negara menjadi fokus dalam ekonomi makro. Ekonomi internasional memberikan dampak yang besar bagi ekonomi nasional di mana ekonomi internasional dapat merubah pola perilaku ekonomi dalam proses produksi, perubahan struktural ekonomi, dan kebijakan ekonomi pemerintah dalam memperkuat pertahanan ekonomi. Perubahan yang terjadi pada proses produksi mencakup efisiensi dan intensifikasi pemakaian faktor produksi yang dapat berpengaruh positif dan negatif. Peningkatan frekuensi perdagangan, berkembangnya industri nasional yang bersaing, dan investasi pada sektor yang dapat diperdagangkan secara internasional dapat mempengaruhi ekonomi secara nasional. Dengan adanya ekonomi internasional, perekonomian suatu negara atau ekonomi nasional memiliki peluang untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Dengan ekonomi internasional, suatu negara dapat memperluas pasar produk dalam negeri. Perdagangan bebas pada ekonomi internasional memungkinkan suatu negara untuk mengekspor barang sehingga memperoleh pasar yang lebih luas daripada sekedar pasar dalam negeri. Ekonomi internasional meningkatkan kemungkinan bagi negara berkembang untuk mendapatkan teknologi yang lebih baik dan memfasilitasi

11 17 masuknya modal yang lebih banyak. Negara-negara berkembang dapat memperoleh modal dari investasi asing sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan modal. Tidak hanya itu, negara juga berpeluang untuk mendapatkan tambahan dana yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan ekonomi. Pasar domestik seringkali membutuhkan modal dari bank atau pasar saham. Dengan adanya dana dari luar negeri, khususnya dana dari negara lain yang mengalir masuk pada bursa saham dan pasar uang dalam negeri, tentunya dapat mendukung penyediaan modal yang diperlukan. Hal ini menyebabkan tak hanya perusahaan asing yang dapat melakukan pembangunan sektor industri dan beberapa sektor lain, perusahaan domestik pun kini dapat melakukannya dengan dana yang tersedia. Dalam perekonomian suatu negara, pasar modal memiliki peran penting dengan menjalankan 2 fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari investor. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, dan penambahan modal kerja. Selain itu, pasar modal juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada pada instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, dan reksadana. Dengan adanya ekonomi internasional yang makin terintegrasi, maka akan membawa pengaruh besar bagi perekonomian nasional, dan kemudian akan memberikan pengaruh pada pasar modal yang merupakan bagian penting pada ekonomi nasional. 2.3 Keterkaitan Indonesia dengan China dan India Keterkaitan antara Indonesia dan China Indonesia dan China memiliki hubungan yang erat yang telah dibangun melalui interaksi kedua negara sejak waktu yang lama yang dapat dicerminkan dengan banyaknya perjanjian bilateral antara Indoneisa dan China. Salah satu contoh perjanjian bilateral antara Indonesia dan China adalah dalam sektor perdagangan, yaitu ACFTA (ASEAN and China Free Trada). ACFTA secara penuh diimplementasikan pada tahun 2010 dan memberikan dampak bagi neraca perdagangan Indonesia yang terkait dengan naik turunnya ekspor dan impor Indonesia ke dan dari China. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Indonesia, pada tahun 2006, perdagangan antara Indonesia dan China adalah senilai US$ 14,9 milyar dan pada tahun 2010, perdagangan antara Indonesia dan China mencapai nilai US$ 36,1 milyar. Peningkatan dari tahun 2006 hingga 2009 adalah

12 18 sebesar US$ 21,2 milyar atau sebesar 142,28%. Peningkatan yang pesat ini menggambarkan bahwa terjadi peningkatan pada hubungan perdagangan antar negara. China termasuk dalam rekan ekspor dan impor terbesar bagi Indonesia. Dalam di sektor non-migas, China adalah tujuan ekspor terbesar ketiga Indonesia pada tahun 2006 hingga 2009 setelah Jepang dan Amerika Serikat. Pada tahun 2010, China berhasil menempati urutan kedua dan Amerika Serikat menjadi urutan terbesar ketiga. Perjanjian ACFTA menyebabkan barang hasil produksi China mudah masuk ke Indonesia yang sempat menyebabkan kekhawatiran bagi produsen Indonesia. Barang hasil produksi China memiliki harga yang rendah disebabkan biaya produksi yang rendah. Harga hasil produksi dalam negeri kurang dapat bersaing dengan hasil produksi China. Baru-baru ini, Indonesia dan China telah menjalin kerjasama di bidang transportasi, yaitu pembangunan kereta cepat dengan rute Jakarta-Bandung. Kerja sama ini mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan China Keterkaitan antara Indonesia dan India Indonesia dan India telah memiliki hubungan diplomatis sejak tahun Pada tahun 2005, Indonesia dan India telah menandatangani Kemitraan Strategis pada saat kunjungan Presiden Republik Indonesia ke India. Dalam perjanjian tersebut, Indonesia dan India telah sepakat untuk meningkatkan kemitraan strategis antara kedua negara melalui peningkatan volume perdagangan hingga mencapai US$ 10 milyar pada tahun Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia, nilai perdagangan Indonesia dan India terus mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2005 sebesar US$ 3,93 milyar, tahun 2006 sebesar US$ 4,79 milyar, dan pada tahun 2007 menjadi US$ 6,55 milyar. Komoditas impor dari Indonesia ke India antara lain batubara, briket, CPO (Crude and Palm Oil), karet mentah dan sintetis, barang-barang kayu dan produk kayu, kimia anorganik, kopi, teh, coklat, rempah-rempah, serat tekstil, pulp, dan kertas, serta minyak dan lemak nabati. Komoditi ekspor utama India ke Indonesia terdiri dari kacang giling, tepung minyak, plastik, besi dan baja, alat-alat transportasi, obat-obatan, dan buah-buahan yang telah diproses. Keduanya merupakan penghasil dan pengekspor komoditas pertanian yang sama sehingga tujuan utama dari hubungan bilateral antara Indonesia dan India adalah untuk membangun promosi dan

13 pasar perdagangan internasional bersama agar didapat keuntungan yang maksimal bagi kedua negara Pengembangan Hipotesis Penelitian ini didukung oleh penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dan berhubungan dengan terjadinya volatility spillover yang menggambarkan interdependensi antar pasar saham di dunia. Menurut Lestano dan Julia Sucipto (2010) dengan penelitiannya yang berjudul Spillover Volatilitas Pasar Saham Indonesia dan Singapura Periode , menyatakan bahwa terjadi volatility spillover antara pasar saham Indonesia dan Singapura. Dengan waktu kerja bursa yang relatif sama, yaitu hanya berjarak 1 jam, volatilitas yang terjadi adalah contemporaneous volatility di mana diasumsikan bahwa tidak terjadi timelagging. Volatility spillover yang terjadi adalah unidirectional volatility spillover, yaitu dari pasar saham Singapura ke pasar saham Indonesia. Penelitian dilakukan dengan Exponential Generalized Auto Regressive Conditional Heteroskedascity (E-GARCH). Penelitian ini memberikan implikasi penting terhadap manajemen portfolio internasional untuk menekan resiko keuangan. Menurut Victor Ng (2000), pasar saham Amerika Serikat dan Jepang memiliki pengaruh yang kuat terhadap pasar saham negara lain yang merupakan objek penelitiannya. Negara-negara tersebut adalah 6 negara dalam kawasan Asia Pasifik, yaitu Hong Kong, Korea, Malaysia, Singapore, Taiwan, dan Thailand. Yasushi Hamao, Ronald W. Masulis, dan Victor Ng (1990) dengan penelitiannya yang berjudul Correlations in Price Changes and Volatility across International Stock Markets, memanfaatkan data harga saham harian pada pasar saham Jepang (NIKKEI 225), Inggris (FTSE100), dan Amerika Serikat (S&P500) dari tanggal 1 April 1985 hingga 31 Maret Penelitian dilakukan untuk menguji interdependensi harga dan volatilitas harga di antara ketiga pasar saham tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan metode GARCH-M (1,1).Kesimpulan dari hasil penelitian adalah terdapat efek spillover yang signifikan dari pasar saham Amerika Serikat dan Inggris kepada pasar saham Jepang dan efek tersebut merupakan unidirectional volatility. Kedar Nath Mukherjee dan Ram Kumar Mishra dalam penelitiannya yang berjudul Stock Market Integration and Volatility Spillover : India and its Major Asian Counterparts, meneliti mengenai efek volatility spillover yang terjadi pada

14 20 pasar saham India dengan 12 pasar saham lainnya, antara lain China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, dan Thailand. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa beberapa pasar saham Asia, di antaranya adalah Hong Kong, Indonesia, dan Singapura, mempengaruhi volatilitas di pasar saham India. Sementara itu, volatility spillover pasar saham India hanya terjadi pada pasar saham Pakistan dan Sri Lanka. Menurut Martin Surya Mulyadi (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Volatility Spillover in Indonesia, USA, and Japan Capital Market. Dari penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa terjadi volatility spillover antara pasar saham Indonesia dengan pasar Amerika Serikat. Volatility spillover yang terjadi antara pasar saham Indonesia dengan Amerika Serikat bersifat unidirectional atau bersifat satu arah di mana Amerika Serikat mempengaruhi pasar saham Indonesia. Namun terjadi hasil yang berbeda antara hubungan pasar saham Indonesia dengan Jepang. Dalam penelitiannya, diperoleh hasil di mana terjadi bidirectional volatility spillover antara pasar saham Indonesia dan Jepang, di mana hal tersebut berarti bahwa pasar saham Indonesia dan pasar saham Jepang saling mempengaruhi satu sama lain. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan harga penutupan harian dari 3 indeks saham yang mewakili tiap negara dalam periode Penelitian tersebut diolah dengan metode Generalized Auto Regressive Conditional Heterskedascity (GARCH) untuk pengujian hipotesis. Dapat disimpulkan dari 5 penelitian yang terdahulu, pasar saham negara maju cenderung mempengaruhi negara berkembang dan tidak sebaliknya, atau dengan kata lain terjadi uni-directional volatility spillover dari negara maju ke negara berkembang. Interdependensi antara negara berkembang cenderung terjadi 2 arah atau terjadi bidirectional volatility spillover. Dengan beragam penelitian mengenai volatility spillover dan juga GARCH, maka Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya volatility spillover antara pasar saham Indonesia, China, dan India, serta menentukan sifat dari spillover-nya, apakah terdapat efek yang searah (uni-directional volatility spillover) atau pasar saham tersebut saling mempengaruhi satu sama lain atau yang disebut dengan bidirectional volatility spillover.

15 21 H 1 (-) Volatilitas China H 2 (+) Volatilitas Indonesia H 3 (+) H 4 (+) Volatilitas India Gambar 2.1 Kerangka Teoritis Dari penelitian terdahulu, terutama mengenai volatility spillover antara negara maju dan negara berkembang, terbentuklah kerangka teoritis seperti pada bagan di atas. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa volatility spillover cenderung terjadi dari negara maju ke negara berkembang, namun tidak sebaliknya. Dalam penelitian ini, indeks saham China menjadi objek penelitian. Walaupun China belum menjadi negara berkembang, namun China adalah pengimpor komoditas terbesar dan termasuk ke dalam negara industri besar di dunia diiringi dengan perkembangan teknologi yang pesat sehingga China mampu menghasilkan barang secara efisien dengan biaya produksi yang rendah. Besarnya peran China dalam perekonomian regional dan juga perekonomian global membuat China menjadi negara yang berpengaruh. Jadi, walaupun China masih merupakan negara berkembang, namun peranan-nya di mata dunia telah setara dengan negara-negara maju. Maka dari itu, terbentuklah kerangka hipotesis di mana indeks saham Indonesia dan indeks saham China terjadi unidirectional volatility spillover, yaitu dari China ke Indonesia.

16 22 Terjadinya volatility spillover antar negara berkembang merupakan informasi yang penting. Dengan mengetahui pengaruh volatilitas pasar saham Indonesia ke negara lain dan sebaliknya, investor atau pihak lain yang terkait dengan pasar saham Indonesia mampu memantau dan memprediksi pergerakan indeks saham Indonesia dengan memperhatikan pergerakan indeks saham negara lain. Dengan adanya penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa terjadi bidirectional volatility spillover antar negara berkembang, maka terbentuklah kerangka teoritis yang menyatakan bahwa pasar saham Indonesia dan pasar saham India mengalami bidirectional volatility spillover. Berdasarkan latar belakang serta landasan teori yang telah diuraikan, maka terbentuklah hipotesis-hipotesis sebagai berikut. H 1 : H 2 : H 3 : H 4 : Terdapat volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham China Terdapat volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham India Terjadi bidirectional volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham China Terjadi bidirectional volatility spillover antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham India

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian dunia semakin terintegrasi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dampak globalisasi di bidang ekonomi memungkinkan adanya hubungan saling terkait dan saling memengaruhi antara pasar modal di dunia. Dampak globalisasi di bidang ekonomi diikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, batasan ekonomi antar negara telah menjadi semakin kabur (borderless world), aktivitas ekonomi tidak hanya terbatas pada lingkungan domestik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu II. LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan diperlukan sebagai bahan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, dan kondisi keuangan tersebut mengindikasikan kondisi keuangan secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange)

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Amerika Serikat memiliki salah satu pasar keuangan terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange) merupakan bursa terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Maju atau tidaknya perekonomian suatu negara, dapat dilihat dari perkembangan pasar modal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur telah mengalami pasang surut yang membuat perkembangan industri manufaktur membutuhkan dana yang besar. Hal ini menyebabkan industri-industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlu ada usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan suatu negara, diperlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Pasar modal menjadi salah satu sarana bagi kegiatan berinvestasi, yang efektif untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Pasar Saham Indonesia Pasar saham di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) yang merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian A. Pasar Valuta Asing Pasar Valuta Asing menyediakan mekanisme bagi transfer daya beli dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Pasar ini bukan entitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan salah satu tempat (media) yang memberikan kesempatan berinvestasi bagi investor perorangan maupun institusional. Oleh karena itu, arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di era globalisasi saat ini mengalami kemajuan yang pesat baik dari segi finansial, teknologi, maupun fasilitasnya. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian lebih terhadap pasar modal karena memiliki peranan penting pada perkembangan suatu negara.

Lebih terperinci

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr Pasar Modal A. PENDAHULUAN Pasar modal (capital market) atau bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk jual-beli surat berharga. B. PRODUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang yang berguna untuk mengantisipasi adanya inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Investasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. krisis kredit properti (subprime mortgage crisis) di Amerika Serikat (AS) telah

I. PENDAHULUAN. krisis kredit properti (subprime mortgage crisis) di Amerika Serikat (AS) telah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan global yang terjadi sejak awal tahun 2007, bermula dari krisis kredit properti (subprime mortgage crisis) di Amerika Serikat (AS) telah memberikan pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan serta kemajuan yang sangat pesat sejak tahun 1989 setelah pemerintah mengambil keputusan dalam bidang keuangan akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam sebuah perekonomian modern bergantung pada adanya sektor keuangan yang efisien. Salah satu komponen penting dari sektor keuangan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti saat ini perusahaan sangat memerlukan tambahan modal agar kinerja perusahaan terus maju dan berkembang. Perusahaan di Indonesia sejak

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi likuiditas global telah diakui memiliki kontribusi yang besar terhadap lonjakan arus masuk modal di negara-negara pasar berkembang atau emerging markets. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penanaman modal yang dilakukan saat ini dengan harapan keuntungan dimasa yang akan datang. Kegiatan investasi menjadi semakin berkembang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mencakup pergerakan seluruh

Lebih terperinci

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk 2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pasar Modal Dan Surat Berharga Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurunnya nilai indeks bursa saham global dan krisis finansial di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di seluruh media massa dan dibahas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga konsumsi baja dapat digunakan sebagai indikasi kemajuan suatu negara (Hudson, 2010). Kecenderungan konsumsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki awal abad 21 dunia ditandai dengan terjadinya proses integrasi ekonomi di berbagai belahan dunia. Proses integrasi ini penting dilakukan masing-masing kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian investasi secara umum adalah penanaman dana dalam jumlah tertentu pada saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pasar modal memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena perusahaan dapat mendapatkan dana menunjang kegiatan operasionalnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Investasi merupakan kegiatan menyalurkan dana demi mengharapkan keuntungan dimasa mendatang. Investasi dapat diartikan sebagai kegiatan menanamkan modal baik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi

I. PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni

Lebih terperinci

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG " BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian Indonesia yang semakin kondustif memberikan dampak positif terhadap pasar modal di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan indeks

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note:

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note: Pokok Bahasan Lecture Note: Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder Instrumen Pasar Modal Saham Obligasi Reksadana Sekuritas Derivatif: Right issue, waran, opsi 1 2 Definisi Pasar Modal Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi ekonomi, globalisasi teknologi, globalisasi keuangan, dan lain-lain. Globalisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana untuk tujuan memperoleh keuntungan di masa depan. Semakin menjanjikannya dunia pasar modal membuat begitu banyak orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur perkembangan perekonomian di sebuah negara. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia menunjukkan perkembangan yang luar biasa beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia menunjukkan perkembangan yang luar biasa beberapa tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal Indonesia menunjukkan perkembangan yang luar biasa beberapa tahun terakhir ini. Jika kita melihat ke belakang, sejak awal Januari 2005 misalnya, pasar saham

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan

I. PENDAHULUAN. Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan utama, yaitu investasi dalam bentuk real assets dan investasi dalam bentuk financial assets (Bodie, 2005).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan pasar yang dibutuhkan oleh para investor yang inginmenginvestasikan dananya, baik dalam bentuk investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kegiatan ekonomi di dunia saat ini menjadi semakin berkait dan bergantung satu sama lain. Hampir tidak ada negara yang tidak mempunyai interaksi dengan dunia luar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar elakang Penelitian Agus Sartono (2001:487)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar elakang Penelitian Agus Sartono (2001:487) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang telah didirikan pada umumnya memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara. Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara. Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sebuah alternatif sektor keuangan selain perbankan yang memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara. Pengertian pasar modal

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia Visi Bursa Efek Indonesia yaitu Menjadi bursa Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Misi Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperdagangkan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal yang memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Di beberapa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham

I. PENDAHULUAN. Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indeks kompas 100 merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Indeks kompas 100 diluncurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu negara sering kali dijadikan sebagai tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana,

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu indikator penentu kemajuan perekonomian suatu negara, di karenakan pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan kerangka pemikiran. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai sarana bagi pendanaan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai sarana bagi pendanaan perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan suatu instrumen ekonomi dewasa ini yang mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam perekonomian suatu negara saat ini ditunjang oleh peranan penting pasar modal dimana pasar modal

Lebih terperinci

2015 PENGARUH FAKTOR FUND AMENTAL TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A EMITEN SEKTOR PROPERTI D AN REAL ESTATE D I BURSA EFEK IND ONESIA

2015 PENGARUH FAKTOR FUND AMENTAL TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A EMITEN SEKTOR PROPERTI D AN REAL ESTATE D I BURSA EFEK IND ONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang atau long-term financial assets. Pasar modal memiliki peranan penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan banyak Negara-negara yang sedang berkembang yang juga memiliki pasar modal. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian sebuah negara. Peran pasar modal bukan hanya sekedar tempat pertemuan lenders dan borrowers ataupun tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana yang digunakan oleh para investor untuk kegiatan investasi serta sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain seperti pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar keuangan ini meliputi kegiatan: pasar uang, pasar modal, pasar komoditi, pasar derivatif, dan pasar valuta asing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya bisa mengandalkan sumber dari pemerintah

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Sebuah studi menyatakan bahwa pada tahun 1990, hubungan antara

BAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Sebuah studi menyatakan bahwa pada tahun 1990, hubungan antara BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah menyebabkan terjadinya hubungan interdependen diantara pasar saham yang berada di seluruh dunia, perubahan yang terjadi di satu pasar modal dapat

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian 3.1.1 Hubungan Antar Variabel 3.1.1.1 Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan Melemahnya nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak peneliti dan analis saham menyatakan bahwa, turun-naiknya Indeks Harga Saham di pasar modal ada hubungannya dengan perkembangan ekonomi makro yang

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu negara, sehingga dalam melakukan investasi seorang investor memerlukan suatu analisis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu negara dapat diukur salah satunya dengan melihat perkembangan pasar modal dan industri surat berharga di negara tersebut. Menurut Husnan (2001),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, investasi merupakan kegiatan yang mengalokasikan sejumlah dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan. Investasi bagi suatu

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar keuangan dunia kembali mengalami resesi. Resesi ekonomi dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage di Amerika Serikat (AS). Indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor properti. Pada umumnya banyak masyarakat yang tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting di dalam kegiatan perekonomian sehingga efektivitas pasar modal seringkali dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak terdapat perusahaan-perusahaan yang menjadi tiang penyangga perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada dua kelompok utama pelaku ekonomi, yaitu pihak yang meminjam dana (borrowers) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks Sektoral BEI (Bursa Efek Indonesia) merupakan sub indeks dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Semua emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pasar modal sedang marak terjadi di Indonesia sejak tahun 1990an. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran pemodal atau investor yang melakukan transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite merupakan salah satu indeks pasar

Lebih terperinci