KURIKULUM 2013 : QUO VADIS? SEMINAR NASIONAL KURIKULUM 2013 PROGRAM PASCASARJANA UNNES 7 APRIL 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KURIKULUM 2013 : QUO VADIS? SEMINAR NASIONAL KURIKULUM 2013 PROGRAM PASCASARJANA UNNES 7 APRIL 2013"

Transkripsi

1 KURIKULUM 2013 : QUO VADIS? SEMINAR NASIONAL KURIKULUM 2013 PROGRAM PASCASARJANA UNNES 7 APRIL

2 Nama : Dr. Muhdi,SH.M.Hum Tpt/tgl/lhr. : Kebumen, Alamat : Jl.Tirtomukti VIII/1 Status : Kawin dg 2 anak Pendidikan : Fak. Hukum Unsoed Pascasarjana (S2)Ilmu Hukum Undip Pascasarjana (S3) MP Unnes Pekerjaan/Jabatan: Dosen FPIPS IKIP PGRI Semarang Kaprodi PPKN FPIPS Pembantu Dekan III FPIPS Pembantu Rektor I IKIP PGRI Smg. Rektor IKIP PGRI Smg. Jabatan lain: Anggota Konsorsium Sertifikasi Guru Bendahara Umum ALPTKSI Sekretaris Umum PGRI Prov. Jateng. Dll.

3 Visi Indonesia Menjadi 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia (Demokrasi, Pembangunan Pertumbuhan Menengah, Berkeadilan) PDB nominal:$ 1,406B PDB per kapita: $ $5,551 (Demokrasi, Pembangunan Pertumbuhan Tinggi, Keadilan) PDB nominal: $4,977B PDB per kapita:$17,240 (Demokrasi, Pertumbuhan Berkesinambungan, Keadilan Merata) PDB nominal:$26,678b PB per kapita:$78,478 Sumber: Menko Perekonomian,

4 Proyeksi Perkembangan Demografi Indonesia Piramida Penduduk 2010 Piramida Penduduk 2020 Golden opportunity! Sumberdaya manusia Indonesia akan menjadi modal utama kemajuan bangsa, syarat: mereka mendapat pendidikan yang bermutu dan relevan

5 Distribusi Penduduk Indonesia menurut Umur dan Gender 1990 dan 2010 Sumber: BPS dan World Bank, 2012 Sumber: BPS dan World Bank,

6 Perbandingan Internasional: Distribusi Penduduk Menurut Umur dan Gender, Tahun 2010

7 This image cannot currently be displayed. Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045 "Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan SDM Usia Produktif Melimpah Kompeten Tidak Kompeten Modal Pembangunan Transformasi Melalui Pendidikan Beban Pembangunan -Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaan 7

8 Faktor penentu keunggulan suatu negara FAKTOR PERANAN (%) Innovation Networking Technology Natural Resources Hasil evaluasi Bank Dunia (1995) terhadap 150 negara di dunia

9 Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kehidupan dan Karir Fleksibel dan adaptif Berinisiatif dan mandiri Keterampilan sosial dan budaya Produktif dan akuntabel Kepemimpinan&tanggung jawab Pembelajaran dan Inovasi Kreatif dan inovasi Berfikir kritis menyelesaikan masalah Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi Melek informasi Melek Media Melek TIK Kerangka ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak cukup hanya untuk meningkatkan pengetahuan [melalui core subjects] saja, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 9

10 Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: - Observing [mengamati] - Questioning [menanya] - Associating [menalar] Personal - Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 10 10

11 AGENDA GLOBAL PEMBELAJARAN DI ABAD 21 SUPAYA MAMPU BERSAING DAN SEJAHTERA PADA ABAD YANG BARU, KITA PERLU BELAJAR LEBIH BANYAK DAN BELAJAR DENGAN CARA YANG BERBEDA ( TEKNIK, METODE, SARANA,IT ) SISWA MEMASUKI ABAD YANG BARU AKAN MENGHADAPI RESIKO YANG LEBIH BANYAK DAN SITUASI YANG PENUH KETIDAKPASTIAN MAKA SISWA MEMERLUKAN PENGETAHUAN YANG LEBIH BANYAK DAN MENGUASAI KETRAMPILAN YANG LEBIH DIBANDINGKAN GENERASI SEBELUMNYA Shaeffer, Dykstra, Irvine, Pigozzi, & Torres, 2000

12 Bagaimana Sistem Pendidikan kita saat ini? Tidak akan relevan Bagaimana kehidupan yang akan dihadapi siswa sesuai dengan jamannya KECUALI KITA MENJEMBATANI Bagaimana siswa belajar untuk menghadapi jamanya Partnership for 21 st Century Skills http//www 21 st Century Skills.org.

13 PARADIGMA Tradisional HANYA PENERIMA INFORMASI (PENGETAHUAN ) Berfokus Pada Siswa AKTIF MENCARI INFORMASI Pendidikan tidak hanya ibarat mengisi gelas kosong, sebagai target memenuhi kewajiban pengajaran Tetapi Pendidikan lebih memberikan rangsangan agar siswa menjadi pembelajar yang aktif

14 ARAH BARU PEMBELAJARAN Berpusat pada siswa (student center) Bersifat partisipatif dan dialogis Peserta sebagai subjek belajar Aktif dan menyenangkan (active and joyful learning) Guru sebagai fasilitator dan motivator pembelajaran Guru aktif mengkreasikan lingkungan pembelajaran yang nyaman, produktif, dan memungkinkan siswa belajar optimal

15 Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sikap Spiritual Sikap Sosial beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab berilmu Pengetahuan Keterampilan cakap dan kreatif 15

16 Quo Vadis Kurikulum 2013 Artikel Wakil Presiden Boediono (Kompas, 27 Agustus 2012) berjudul Pendidikan Kunci Pembangunan memacu segera diadakan pergantian kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Mendikbud Mohammad Nuh memberikan keterangan pers tentang rencana pemerintah mengganti Kurikulum Dunia pendidikan nasional geger dengan rencana Kemendikbud menerapkan Kurikulum 2013 mulai tahun ajaran baru 2013/2014.

17 Pro kontra muncul, dari kalangan LSM, Koalisi pendidikan, masyarakat, praktisi bahkan anggota DPR RI dan terakhir para guru besar se- Indonesia ( menyampaikan aspirasi dengan mengirim surat kepada Presiden SBY untuk mempertimbangkan kembali rencana Kemendikbud yang terkesan pemaksaan pelaksanaan kurikulum baru). Argumentasi yang disampaikan diantaranya karena perubahan Kurikulum 2013 dianggap tidak memiliki visi dan latar belakang yang kuat, apalagi kurikulum lama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 belum dievaluasi.

18 This image cannot currently be displayed. Kemdikbud menetapkan jadwal implementasi Kurikulum 2013 Bulan Kegiatan Penulisan Buku Penyiapan Buku Master Penggandaan Buku Penyiapan Instruktur Nasional Penyiapan Guru Inti Penyiapan Guru Implementasi Pendampingan Monitoring dan Evaluasi Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags 18

19 Panitia Kerja (Panja) Kurikulum Komisi X DPR RI masih memperdebatkan dan belum satu suara menyetujui atau tidak perubahan kurikulum Anggaran Pelaksanaan Kurikulum 2013 masih belum mendapat persetujuan DPR RI. Bagaimana nasib Penggandaan Buku yang (mulai Maret), Penyiapan Instruktur Nasional ( awal Mei), Penyiapan Guru Inti ( akhir Mei ), dan Penyiapan Guru ( Juni)??????

20 KURIKULUM 2013

21 Pengembangan Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar (PP 19/2005) This image cannot currently be displayed. [Setiap standar memiliki: Tantangan, Persoalan, dan Solusi masing-masing] Kurikulum 2013 Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan -Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi -Pembayaran Tunjangan Sertifikasi -Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR PEMBIAYAAN -Rehab Gedung Sekolah -Penyediaan Lab dan Perpustakaan -Penyediaan Buku -BOS -Bantuan Siswa Miskin -BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah 21

22 Tantangan Pengembangan Kurikulum Tantangan Masa Depan Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA Masalah lingkungan hidup Kemajuan teknologi informasi Konvergensi ilmu dan teknologi Ekonomi berbasis pengetahuan Kebangkitan industri kreatif dan budaya Pergeseran kekuatan ekonomi dunia Pengaruh dan imbas teknosains Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan Materi TIMSS dan PISA Persepsi Masyarakat Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif Beban siswa terlalu berat Kurang bermuatan karakter Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi Neurologi Psikologi Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning Kompetensi Masa Depan Kemampuan berkomunikasi Kemampuan berpikir jernih dan kritis Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal Memiliki minat luas dalam kehidupan Memiliki kesiapan untuk bekerja Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan Fenomena Negatif yang Mengemuka Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest) 22

23 Tema Kurikulum 2013 Produktif Kreatif Inovatif Afektif Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilandan Pengetahuan yang terintegrasi 23

24 Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1994 Kurikulum Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2013 Kurikulum Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1984 Kurikulum Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1997 Revisi Kurikulum

25 This image cannot currently be displayed. Pola Pikir KBK 2004 Kerangka Pola Kerja Pikir Penyusunan KTSP 2006 KTSP 2006 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL) STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PEDOMAN SILABUS STANDAR PENILAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh Satuan Pendidikan Pola Pikir Kurikulum 2013 PEMBELAJARAN & PENILAIAN BUKU TEKS SISWA

26 This image cannot currently be displayed. Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran 3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas) 26

27 This image cannot currently be displayed. Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013 Kewenangan Hampir mutlak Terbatas Guru Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku Beban Berat Ringan Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran Rendah [banyak waktu untuk persiapan] Tinggi Peran penerbit Besar Kecil Buku Variasi materi dan proses Tinggi Rendah Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah Siswa Pemantauan Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru Titik Penyimpangan Banyak Sedikit Besar Penyimpangan Tinggi Rendah Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin Mudah Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah 27

28 This image cannot currently be displayed. Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013 Penyusunan Silabus Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD] Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak Pengembangan dari yang sudah disiapkan Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan Penerbit Kuat Lemah Penyediaan Buku Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Penjaminan Mutu Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah Mutlak untuk buku teks, kecil untuk buku pengayaan Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan Supervisi pelaksanaan dan pemantauan Guru Mutlak Hampir mutlak Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif] Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali] Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama 28

29 Langkah Penguatan Proses Proses Pembelajaran Karakteristik Penguatan Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,... Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning] Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif Penilaian Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa 29

30 Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum dan Efektivitas Waktu Pembelajaran Efektivitas waktu pembelajaran KTSP 2006 Peran Guru/Satdik Alokasi waktu persiapan silabus dan review buku Efektivitas waktu pembelajaran KBK 2004 Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar Kurikulum 2013 Peran Pemerintah... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran... 30

31 Kurikulum 2013 sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, kerangka kompetensi abad 21, sesuai untuk menyiapkan kompetensi sdm produktif 2045, dan mengurangi beban administratif guru untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

32 IMPLEMENTASI KURIKULUM Translation Ability SDM Pemahaman 2. Organisasi dan Manajemen 3. Pembiayaan 4. Sarana dan Prasarana (Faktor-faktor Implementasi Kebijakan Publik:Baedhowi diadaptasi dari Gerston)

33 This image cannot currently be displayed. Jadwal Persiapan dan Implementasi Kurikulum 2013 Bulan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Kegiatan Penulisan Buku Penyiapan Buku Master Penggandaan Buku Penyiapan Instruktur Nasional Penyiapan Guru Inti Penyiapan Guru Implementasi Pendampingan Monitoring dan Evaluasi 33

34 Jadwal Implementasi No Jenjang Satuan Kelas Tahun SD I II III IV V VI 2 SMP VII VIII IX 3 SMA/SMK X XI XII SD : 30% dari populasi kelas I dan kelas IV (10 % dari Populasi SD) SMP, SMA/SMK : 100% dari populasi kelas VII dan X (30 % dari Populasi SMP,SMA/K) 34

35 SDM Faktor kunci implementasi kurikulum baru adalah Guru. Karena gurulah yang akan menentukan makna suatu kurikulum. Untuk itu dengan heterogenitas guru di indonesia, penerapan kurikulum baru menjadi sangat bergantung pada kesiapan gurunya. Kurikulum baru mengubah mindset pendidikan yang bersifat akademik menjadi akademik, ketrampilan dan karakter. Untuk itu guru harus diubah mindsetnya.

36 GURU INDONESIA DIBAWAH KEMENDIKBUD JENJANG PENDIDIKAN KUALIFIKASI AKADEMIK SSS D-I D-II D-III S-1 S-2 S-3 TOTAL TK SD SMP SLB SMA SMK 120,056 20,427 66,639 6,448 38, , ,010 12, ,997 35, ,704 4, ,572,643 31,323 21,040 21,132 53, ,061 8, ,830 2, ,927 1,410 8, ,211 6, ,559 12, ,546 7, ,387 6, ,053 13, ,056 4, ,656 TOTAL 546,170 56, , ,882 1,225,163 25, ,791,204

37 JENJANG PENDIDIKAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN GURU KEMENDIKBUD YANG TELAH MEMENUHI SYARAT UU BELUM BERKUALIFIKASI S1 SUDAH BERKUALIFIKASI S1 JUMLAH TK SD SMP SLB SMA SMK % % % % % % TOTAL % % % % % % % % 252,477 1,572, ,830 16, , ,656 2,791,204

38 Dari guru, guru merupakan guru yang statusnya belum tetap yaitu Guru Bantu orang, Guru Honda orang, dan GTT orang. Padahal Guru tidak tetap tersebut justru kualifikasinya pada umumnya sudah S1.

39 Hasil UKG guru sekalipun bertujuan untuk pemetaan, hasilnya kurang menggembirakan, dimana hanya 42 % yang dianggap bagus, selebihnya 58 % kurang bagus. Hal itu wajar karena Guru di Indonesia kualifikasi pendidikannya 55 % lebih belum S1, bahkan pada jenjang SD yang belum S1 sebesar 73 %.

40 Kurikulum baru akan diterapkan mulai 2013 secara bertahap hingga 2015, maka penyiapan guru sekurang-kurang 1/3 jumlah guru SD,SMP,SMA/SMK di Indonesia yaitu kurang lebih guru untuk mengimplementasikan kurikulum baru. Permasalahan : 1. Sebagian besar guru tersebut adalah guru SD 2. Sebagaian besar guru tersebut belum berkualifikasi pendidikan S1 3. Usia Guru sebagian besar 50 tahun keatas. 4. Tempat tinggalnya banyak yang di daerah yang sulit di jangkau. 5. Diantara mereka banyak yang status kepegawaiannya adalah guru tidak tetap. 6. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 di kemenag 7. Dll.

41 JENJANG Rencana Imlementasi SASARAN SD 30 Sekolah Kls. I - IV sekolah Guru Siswa Set buku SMP Seluruh Sekolah kls. VII sekolah guru Siswa Set buku SMA/SMK Seluruh Sekolah Kls X Sekolah guru Siswa buku (seb)

42 Model Pelatihan Guru Nara Sumber Instruktur Nasional SD Guru Inti SD IN Guru SD Jakarta Guru Inti SD LPMP Guru SD SD Inti IN Guru SD IN Guru SD Pelatihan Instruktur Nasional Guru SD Guru Inti SD Guru Inti SD Pelatihan Guru Inti SD Guru SD Guru SD Pelatihan Guru SD Lokasi berdekatan (dalam satu klaster) Catatan: 1. Guru mata pelajaran di SD bergabung dengan guru kelas, kecuali agama 2. Pola yang sama berlaku untuk guru Pendidikan Agama SD 3. Pola yang sama berlaku untuk SMP, SMA/K 4. Pengelompokkan berdasarkan kesamaan mapel yang diampu 42

43 Model Pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas Nara Sumber Instruktur Nasional KS KS Inti SD IN KS SD Jakarta KS Inti SD LPMP KS SD SD Inti IN KS SD IN KS SD Pelatihan Instruktur Nasional (IN) KS SD KS Inti SD Pelatihan KS Inti SD KS Inti SD KS SD KS SD Pelatihan KS SD Lokasi berdekatan (dalam satu klaster) Catatan: 1. Pola yang sama berlaku untuk SMP, SMA/K 2. Pola yang sama berlaku untuk Pengawas Sekolah (PS) 43

44 Pelatihan Guru Kemendikbud akan melatih guru guru SD kelas I dan IV, Guru SMP kelas VII, dan Guru SMA/SMK kelas X. Apakah jumlah nya menjangkau semua kelas yang tersedia? Apakah pelatihan tersebut efektif? Apakah pelatihan juga diberikan pada GTT yang banyak mengajar di kelas yg harus melaksanakan kurikulum baru? Bagaimana Guru dibawah Kemanag?

45 Organisasi dan Manajemen?: siap Anggaran? Bagaimana kalau DPR RI memberikan persetujuannya mendekati tahun ajaran baru 2013/2014? Sarpras/Pengadaan Buku? Bagaimana mencetak dan mendistribusikannya ke sekolahdengan sisa waktu yang semakin sempit? Quo Vadis Kurikulum 2013?

46

RASIONAL KURIKULUM 2013

RASIONAL KURIKULUM 2013 RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT - 1.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kurikulum menurut Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.1a RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 2 Kurikulum 2013 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat

Lebih terperinci

Pembelajaran Matematika SD

Pembelajaran Matematika SD Pembelajaran Matematika SD Yasin Yusuf, S.Pd Kurikulum 2013 1 Perkembangan Penduduk sebagai Modal SDM Usia Produktif (2020-2035) Melimpah Kompeten Tidak Kompeten Modal Pembangunan Transformasi melalui

Lebih terperinci

RASIONAL KURIKULUM 2013

RASIONAL KURIKULUM 2013 RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT - 1.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013

LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013 LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013 DASAR HUKUM, RASIONAL PENGEMBANGAN SERTA ELEMEN PERUBAHAN TENTANG KOMPETENSI PEMBELAJARAN, PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN RANCANGAN KURIKULUM 2013 Oleh : Intan Mustika Noor

Lebih terperinci

KONSEP KURIKULUM 2013

KONSEP KURIKULUM 2013 Oleh : Pratiwi Pujiastuti pratiwi@uny.ac.id KONSEP KURIKULUM 2013 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Disampaikan pada Sosialisasi Kurikulum FKIP Universitas Riau 2014 dan Lokakarya Implementasi Kurikulum 2013 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Tjipto Sumadi Unit Implementasi Kurikulum Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hal yang tidak pernah berubah dalam kehidupan yaitu perubahan itu sendiri. Semua hal akan melakukan perubahan. Perubahan yang dilakukan, tentunya ke arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini belum begitu baik. Menurut Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO, pendidikan

Lebih terperinci

URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN

URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN Dr. Marzuki marzukiwafi@yahoo.co.id UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 13 May 2015 1 Pendahuluan Pendidikan harus dikelola dengan baik dan benar agar

Lebih terperinci

Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pengembangan Kurikulum 2013 Penyegaran Instruktur PLPG untuk Implementasi Kurikulum 2013 RANCANG ULANG BANGUNAN KURIKULUM Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si. PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM 2013 Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si. Disajikan dalam Pelatihan Guru MI Persis Gandok Tasikmalaya, 11 Juli 2017 Outline 1. Kecenderungan

Lebih terperinci

TELAAH KRITIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

TELAAH KRITIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL APA MENGAPA BAGAIMANA TELAAH KRITIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., MA. DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 5 MEI 2013 DI STKIP YPUP SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL 22 BAB 77

Lebih terperinci

Seputar Kurikulum 2013 NUR ALAM

Seputar Kurikulum 2013 NUR ALAM Seputar Kurikulum 2013 NUR ALAM 1 Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1994 Kurikulum

Lebih terperinci

Perbandingan Kurikulum (2004 (KBK), 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013)

Perbandingan Kurikulum (2004 (KBK), 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013) C Perbandingan Kurikulum (2004 (KBK), 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013) 26 Perbandingan Kurikulum 1 2 3 4 Ketentuan Tentang Kurikulum Pada Undang-undang Perbedaan Utama KBK 2004, KTSP 2006, dan Kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan

Lebih terperinci

KURIKULUM

KURIKULUM KURIKULUM 2013 anang.tj@kemdikbud.go.id Bonus Demografi Sebagai Modal "Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan Competence Based, LEARNING Eff, Curriculum update Strategi Pengembangan Pendidikan SD SMP SM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum 1947 yang disebut Rencana Pelajaran 1947, Kurikulum 1952 yang disebut sebagai Rencana Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia global menuntut kesiapan bagi bangsa Indonesia untuk membentuk generasi muda penerus bangsa yang memiliki dedikasi tinggi

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 CURRICULUM IS A PRODUCT OF ITS TIME... CURRICULUM RESPONDS TO AND IS CHANGED BY SOCIAL FORCES, PHILOSOPHICAL

KURIKULUM 2013 CURRICULUM IS A PRODUCT OF ITS TIME... CURRICULUM RESPONDS TO AND IS CHANGED BY SOCIAL FORCES, PHILOSOPHICAL CURRICULUM IS A PRODUCT OF ITS TIME... CURRICULUM RESPONDS TO AND IS CHANGED BY SOCIAL FORCES, PHILOSOPHICAL KURIKULUM 2013 POSITIONS, PSYCHOLOGICAL PRINCIPLES, ACCUMULATING KNOWLEDGE, AND EDUCATIONAL

Lebih terperinci

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style PP 32 Tahun 2013 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Permendikbud

Lebih terperinci

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1 Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1 Dasar Hukum Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana

Lebih terperinci

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang penting karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara pada kurikulum. Kurikulum dikatakan

Lebih terperinci

Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3)

Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3) Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum 2013 Pergeseran Komponen Kurikulum 2013 Komponen Silabus: (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3) kompetensi inti, (4)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan formal mempunyai proses bimbingan yang terencana dan sistematis mengacu pada kurikulum. Kurikulum merupakan unsur yang siknifikan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan dan pembentukan manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat disepanjang kehidupan, melalui berbagai upaya yang berlangsung

Lebih terperinci

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional adalah suatu proses belajar dan pembelajaran yang terencana sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL PENILAIAN KURIKULUM 2013

BAB I MENGENAL PENILAIAN KURIKULUM 2013 1 BAB I MENGENAL PENILAIAN KURIKULUM 2013 A. Sekilas Tentang Kurikulum 2013 Sebelum membahas mengenai penilaian dalam Kurikulum 2013, sebaiknya kita pahami dulu tentang latar belakang, arah, dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan. Hal ini dikarenakan sangat berkaitan erat dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. pergeseran paradigma pembangunan dari abad ke-20 menuju abad ke-21.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. pergeseran paradigma pembangunan dari abad ke-20 menuju abad ke-21. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu dimensi yang tidak pernah lepas dari dunia pendidikan. Kurikulum merupakan kunci utama dalam pendidikan. Kurikulum harus selalu dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang Dasar RI Tahun 1945, sedangkan perbedaannya terletak pada penekanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang Dasar RI Tahun 1945, sedangkan perbedaannya terletak pada penekanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum digambarkan sebagai bahan tertulis yang digunakan oleh para pendidik dalam melaksanakan pembelajaran untuk anak didik. Semua kurikulum nasional dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal penting untuk mewujudkan kemajuan suatu bangsa. Dengan adanya pendidikan yang bermutu, akan diperoleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK DR. IMRAN AKHMAD, M.PD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini disampaikan pendahuluan penelitian yang meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian

Lebih terperinci

KURIKULUM Prof. Hamid Hasan. Tim Pengembang Kurikulum 2013

KURIKULUM Prof. Hamid Hasan. Tim Pengembang Kurikulum 2013 KURIKULUM 2013 Prof. Hamid Hasan Tim Pengembang Kurikulum 2013 KAJIAN BSNP SKL SOFT SKILLS PUSKURBUK KTSP KURIKULUM 2013 RPJMN Tonggak Pencapaian Penyempurnaan Kurikulum 2014: 2010: Kajian dokumen kurikulum

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sebagai salah satu negara yang menjunjung tinggi pendidikan telah melakukan pembaharuan-pembaharuan untuk memperlancar proses pembelajaran, baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil. kelompok (Warsono dan Hariyanto, 2012: 1).

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil. kelompok (Warsono dan Hariyanto, 2012: 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembentukan generasi tangguh semakin disadari kepentingannya oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil memecahkan masalah, bijak

Lebih terperinci

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS Oleh Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. LANDASAN HUKUM UU RI Pasal 5 nomor 20 tahun 2003 : Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN

Lebih terperinci

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU SD DI KOTA SEMARANG

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU SD DI KOTA SEMARANG PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU SD DI KOTA SEMARANG oleh Fine Reffiane, Henry Januar Saputra, Moh. Aniq Kh.B., Husni Wakhyudin, Arfilia Wijayanti Universitas PGRI Semarang khairulbasyar@ymail.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. pembelajaran dan penilaian sikap spiritual pada kurikulum 2013 dalam mata

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. pembelajaran dan penilaian sikap spiritual pada kurikulum 2013 dalam mata BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian dengan judul implementasi pembelajaran dan penilaian sikap spiritual pada kurikulum 2013 dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono,

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum pendidikan merupakan suatu tuntutan yang harus dilakukan demi perbaikan kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa. Kurikulum dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah merupakan proses belajar yang dilakukan secara berkesinambungan sejak dari usia dini hingga perguruan tinggi sebagai upaya dalam peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pokok pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia salah satunya adalah upaya peningkatan mutu pendidikan, baik mutu pendidikan dari jenjang sekolah

Lebih terperinci

INDONESIAKU 9/17/2013 NEGERI SURGA YANG TER DI MUKA BUMI

INDONESIAKU 9/17/2013 NEGERI SURGA YANG TER DI MUKA BUMI By Munif Chatib INDONESIAKU NEGERI SURGA YANG TER DI MUKA BUMI Penghasil bahan tambang terbesar: Timah : No. 1 di dunia Batu bara: No. 3 di dunia Tembaga: No. 4 di dunia Nikel: No. 5 di dunia Emas: No.

Lebih terperinci

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah Negara Indonesia antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perwujudan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kini kita telah memasuki abad 21, abad dimana berbagai informasi dapat diperoleh oleh semua orang di penjuru dunia tanpa terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang bersifat mendasar. Menurut Mulyasa (2013:2), perubahan itu menyangkut perubahan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat kegiatan pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat kegiatan pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Kurikulum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hadirnya Kurikulum 2013 diharapkan dapat mengubah paradigma lama, guru menjadi tokoh sentral dalam kegiatan pembelajaran ke arah perilaku yang menuju kemajuan.

Lebih terperinci

Lokakarya School Community Tahun 2014 PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Lokakarya School Community Tahun 2014 PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 Lokakarya School Community Tahun 2014 PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 A. Latar Belakang Pengembangan Kurikulum 2013 Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B) BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B) rumusan masalah, (C) tujuan penelitian, (D) manfaat penelitian, (E) definisi operasional. Berikut ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak secara global, seperti persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada kondisi sekarang ini, Indonesia memasuki kehidupan era globalisasi yang banyak terjadi perubahan-perubahan. Guna menghadapi tantangan global diperlukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak terpisahkan walaupun keduanya memiliki posisi yang berbeda. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya, dan (3) memiliki

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya, dan (3) memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK TERPADU PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK TERPADU PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK TERPADU PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG Yuliani 1), Syahru Romadhon 2) 1, ) STKIP PGRI Tulungagung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi terjadi persaingan antar bangsa di dunia. Bangsa yang mampu menguasai sejumlah pengetahuan, teknologi, dan keterampilan akan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Informasi tersebar dengan cepatnya tanpa batas ruang dan waktu. Hal

Lebih terperinci

Tanggapan Balik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait Kurikulum 2013 yang dimuat di Harian Kompas, Kamis, 7 Maret 2013

Tanggapan Balik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait Kurikulum 2013 yang dimuat di Harian Kompas, Kamis, 7 Maret 2013 Untitled document Tanggapan Balik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait Kurikulum 2013 yang dimuat di Harian Kompas, Kamis, 7 Maret 2013 Dalam beberapa bulan terakhir, harian Kompas memuat tulisan

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMP NEGERI SE-KOTA MATARAM)

PERSEPSI GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMP NEGERI SE-KOTA MATARAM) 10 PERSEPSI GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMP NEGERI SE-KOTA MATARAM) Titin Untari 1, Baiq Yuliatin Ihsani 2 1, 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM yang dimaksud adalah peserta didik sebagai ouput pendidikan. Dengan SDM

Lebih terperinci

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 PPT - 1.2 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Elemen Perubahan Standar

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan mampu mempercedaskan kehidupan bangsa. Seperti yang diamanatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Sasaran pendidikan adalah manusia, dengan tujuan menumbuhkembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resti Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resti Fauziah, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu unsur sumberdaya pendidikan yang memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian SMP-RSBI RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) adalah sekolah yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana baru sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengamanatkan untuk mencerdaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur terpenting dan berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari terbentuknya karakter bangsa. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikannya. Maka peranan pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

Perubahan Mindset. Kompetensi Keterampilan Guru. Kualitas. Perubahan Sikap. Rancangan aktivitas. Proses. Kualitas. Implementasi Kurikulum

Perubahan Mindset. Kompetensi Keterampilan Guru. Kualitas. Perubahan Sikap. Rancangan aktivitas. Proses. Kualitas. Implementasi Kurikulum Perubahan Mindset Kualitas Proses Kompetensi Keterampilan Guru Perubahan Sikap Rancangan aktivitas Kualitas Implementasi Kurikulum Kemauan dan Kegigihan melatih diri selama pelatihan Format: Refleksi,

Lebih terperinci

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pemisahan antara mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembelajaran, antara lain adalah powerpoint dan internet. Kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembelajaran, antara lain adalah powerpoint dan internet. Kemajuan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di dunia semakin maju dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran, antara lain adalah powerpoint dan internet. Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang dikembangkan, dan keterbatasan produk yang dikembangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sesungguhnya memiliki modal besar untuk menjadi sebuah bangsa yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat. Hal itu didukung oleh sejumlah fakta

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK DR. IMRAN AKHMAD, M.PD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 45 mengamanatkan Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1 Sejarah Sekolah Sejak 30 Juli 1966 SMP Negeri 61 berdiri sebagai sekolah pemerintah. Pada awalnya SMP Negeri 61 beralamat di Jalan Palmerah Utara. Bangunan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam

Lebih terperinci

PPT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PPT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ELEMENPERUBAHAN KURIKULUM2013 PPT - 1.2 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ElemenPerubahan Standar KompetensiLulusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena

I. PENDAHULUAN. Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya

Lebih terperinci

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri untuk berbagi pengalaman Oleh: Mardiyana Disampaikan pada Seminar Nasional Di FKIP UNS Surakarta, 26 Februari 2011 Landasan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi penting dalam menghadapi globalisasi, sehingga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi penting dalam menghadapi globalisasi, sehingga I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan investasi penting dalam menghadapi globalisasi, sehingga pendidikan harus dapat menyiapkan generasi muda abad ke-21 yang unggul, berdaya saing tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu wadah bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan bukanlah suatu proses yang sebentar, tetapi melalui pendidikan, seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perubahan yang terjadi pada dunia pendidikan pada saat ini adalah pergantian kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Kurikulum merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sejak wacana pengembangan kurikulum 2013 digulirkan muncul tanggapan pro dan kontra dari kalangan masyarakat, khususnya dari kalangan pendidikan. Alasan penolakan

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan

Lebih terperinci