BAB III BAHAN DAN METODE
|
|
- Lanny Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Nopember Pengambilan sampel air laut dan sedimen di Pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Penelitian utama dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pengukuran bobot minyak dilakukan di Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran. Pengidentifikasian bakteri dengan uji biokimia dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung. 3.2 Alat dan Bahan Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Botol sampel steril dan plastik sampel untuk menyimpan sampel saat kegiatan sampling 2. Labu Erlenmeyer (Pyrex) ukuran 250 ml sebagai alat untuk menempatkan media kultivasi (Agar) ataupun tempat kultivasi cair 3. Gelas ukur (Iwaki) ukuran 5 ml, 10 ml, dan 100 ml sebagai alat untuk mengukur volume bahan cair (medium atau reagent) 4. Tabung reaksi sebagai wadah pengenceran atau pembiakan (kultivasi) bakteri dalam media agar miring 5. Rak tabung reaksi untuk menyimpan tabung reaksi 6. Vortex mixer (Health H-VM-300) untuk menghomogenkan suspensi pada awal kultivasi 7. Timbangan analitik (Precisa Gravimetrics ketelitian 0,1 mg) untuk menimbang medium dan sampel yang digunakan. 8. Hot plate with magnetic stirer (Lab companion-speed 1000 rpm) untuk memanaskan dan menghomogenkan medium agar 9. Laminar flow cabinet sebagai ruang kerja aseptis dalam isolasi bakteri. 20
2 Pipet untuk mengambil suspensi atau bahan cair dalam ukuran mililiter (ml) 11. Mikropipet (Eppendorf) ukuran μl dan μl untuk mengambil suspensi atau bahan cair dalam ukuran mikroliter (μl) 12. Cawan petri sebagai tempat pembiakan (kultivasi) bakteri 13. Jarum ose sebagai alat untuk memindahkan biakan mikroorganisme dalam proses kultivasi 14. L glass untuk meratakan suspensi bakteri. 15. Bunsen sebagai alat bantu aseptisasi ruang kerja dan sterilisasi jarum ose pada kegiatan kultivasi bakteri 16. Autoclave sterilizer (Al american power/220v) untuk melakukan sterilisasi alat dan medium 17. General purpose incubator (Sheldon manufacturing inc.) untuk membiakkan (inkubasi) mikroorganisme selama proses kultivasi. 18. Incubator shaker (Zhicheng tipe ZHWY-1102C) untuk membiakkan bakteri dalam medium cair 19. Spektrofotometer (Thermo scientific model genesys 10uv) merupakan alat untuk menghitung kepadatan bakteri berdasarkan karakteristik nilai absorbansi 20. Corong pisah sebagai alat untuk mengekstrasi isolat bakteri 21. Rotari evaporator (Heidolph) untuk mengekstrasi pelarut dan minyak 22. Desikator untuk menguapkan dan mendinginkan alat 23. Kertas label untuk memberi label pada setiap alat yang digunakan 24. Pengaduk kaca untuk mengaduk larutan 25. Termometer skala 0 C-100 C ketelitian 0,1 C untuk mengukur suhu air saat kegiatan sampling 26. Kertas lakmus untuk mengukur ph medium 27. Plastik wrap untuk merapatkan bagian pinggir cawan petri 28. Alumunium foil sebagai alas timbangan saat menimbang medium 29. Plastik untuk membungkus alat saat sterilisasi ataupun saat penyimpanan 30. Kertas untuk membungkus alat yang digunakan saat sterilisasi ataupun saat penyimpanan
3 Mikroskop untuk mengamati koloni dan morfologi bakteri 32. Kamera digital untuk dokumentasi kegiatan dan kondisi lingkungan saat sampling Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Sampel Air Laut dan Sedimen yang pernah tercemar minyak bumi dari Pantai Karangsong 2. Crude Oil asal Pertamina UP VI Balongan sebagai sumber hidrokarbon 3. Akuades atau air laut 4. Reagen pewarna Gram (Karbol Gentian Violet, Lugol, dan Air Fuchsin) 5. Media Stone Mineral Salt Solution + Ekstrak Ragi (SMSSe) 6. Media SMSSe padat 7. NaCl Fisiologis 8. Natrium Nitrit 1% 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observasi di laboratorium. Alur penelitiannya yaitu dimulai dengan sterilisasi alat, penyiapan media, sampling bakteri indigenous dari air laut dan sedimen yang pernah tercemar minyak bumi asal Pantai Karangsong lalu dibawa ke laboratorium Bioteknologi Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, selanjutnya dilakukan isolasi bakteri penghasil biosurfaktan sampai didapat isolat murni, lalu dilakukan uji emulsifikasi terhadap isolat murni tersebut. Isolat murni penghasil biosurfaktan tertinggi selanjutnya diuji biodegradasi hidrokarbon. Setelah diuji kemampuan menghasilkan biosurfaktan dan mendegradasi hidrokarbon, isolat murni tersebut diidentifikasi jenisnya dengan uji biokimia.
4 Prosedur Penelitian Diagram alir prosedur penelitian disajikan pada Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Diagram Alir Prosedur Penelitian
5 Sterilisasi Alat Alat-alat yang akan digunakan dicuci terlebih dahulu dan dikeringkan. Alat kemudian dibungkus dengan kertas pembungkus setelah itu dilakukan sterilisasi basah atau uap dengan autoklaf dilakukan dengan memasukkan alat atau medium yang akan disterilisasi ke dalam plastik tahan panas, selanjutnya memasukkan alat yang sudah terbungkus tersebut ke dalam autoclave hingga suhu 121 C yang dipertahankan selama 15 menit pada tekanan 1 atm Penyiapan Media a. Media Stone Mineral Salt Solution + Ekstrak Ragi (SMSSe) Media yang digunakan dalam isolasi, fermentasi bakteri penghasil biosurfaktan dan uji biodegradasi hidrokarbon adalah dengan media SMSSe. Untuk membuat media SMSSe padat ditambahkan bacto agar sebanyak 15 gram/liter aquadest. Komposisi media SMSSe dapat dilihat di Lampiran 4. Penambahan bacto agar bertujuan agar media SMSSe dapat menjadi padat. Masing-masing media yang telah disiapkan disterilisasi menggunakan autoclave pada 121 C dengan tekanan 1 atm dan dipertahankan selama 15 menit Pengambilan Sampel Air dan Sedimen Sampel yang diambil adalah air laut dan sedimen dari Pantai Karangsong Kabupaten Indramayu Jawa Barat yang pernah terkena tumpahan minyak bumi. Sampel air laut dan sedimen masing-masing diambil dari 4 titik yang berbeda di pinggir pantai tanpa ulangan. Sampel air laut diambil cara memegang botol steril bagian bawah dan mencelupkan botol steril 20 cm di bawah permukaan air dengan posisi botol berlawanan dengan arah aliran (Lampiran 1). Sedangkan untuk sampel sedimen diambil dari permukaan dasar perairan dengan menggunakan grab sampler. Sampel air laut dan sedimen tersebut dimasukkan ke dalam botol sampel steril dan diberi label serta disimpan dalam kondisi dingin dalam cool box untuk menghindari terjadinya degradasi jumlah bakteri bahkan kematian bakteri pada sampel. Setelah itu sampel segera
6 25 diperlakukan dengan tenggang waktu tidak lebih dari 24 jam, meliputi tahap pengenceran sampai pengisolasian Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Pengenceran Sampel dan Isolasi Bakteri Isolasi bakteri dari sampel air laut dan sedimen dilakukan dengan teknik pengenceran bertingkat, yaitu sebanyak 1 ml air laut dan 1 gram sedimen dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda yang masing-masing telah ditambahkan 9 ml larutan NaCI fisiologis, vortex sebentar agar suspensi homogen. Selanjutnya, sebanyak 1 ml suspensi diambil dari tabung pertama kemudian dimasukkan ke dalam tabung pengencer pertama yang berisi 9 ml NaCl fisiologis secara aseptis, setelah tabung pengencer kedua divorteks, 1 ml suspensi dimasukkan ke dalam tabung pengencer kedua, begitu seterusnya hingga pengenceran ketujuh. Teknik pengenceran bertingkat dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar 2. Teknik Pengenceran Bertingkat Masing-masing suspensi bakteri dari tabung pengenceran 10-5, 10-6 dan l0-7 diinokulasikan ke dalam media SMSSe + bacto agar dengan metode pour plate sebanyak 0,1 ml. Setelah itu diinkubasi pada suhu kamar selama 24 jam. Bakteri yang tumbuh dimurnikan lagi berdasarkan karakteristik morfologi yang sama dengan teknik goresan pada media SMSSe + bacto agar sehingga didapatkan
7 26 koloni tunggal. Isolat-isolat murni yang didapat disimpan atau dipelihara pada agar miring SMSSe + bacto agar dan diletakkan dalam refrigerator sebagai stok Karakterisasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Masing-masing biakan murni diamati karakterisasi keragaman bakteri meliputi morfologi koloni berupa ukuran, warna, bentuk, tepian, kenaikan permukaan. Pengamatan dilakukan setelah 24 jam waktu inkubasi. Selanjutnya, dilakukan pengamatan bentuk dan warna sel bakteri dengan teknik pewarnaan Gram (Lampiran 6). Pengamatan morfologi bakteri ini untuk melihat kemurniaan bakteri yang telah diisolasi Penyiapan Inokulum untuk Prekultur Inokulum untuk fermentasi dipersiapkan untuk melakukan uji emulsifikasi dengan mengambil 1 ose isolat murni dari media SMSSe + bacto agar yang ditumbuhkan pada 50 ml media SMSSe. Kultur diinkubasi dengan incubator shaker pada suhu kamar kecepatan 200 rpm selama 3 hari. Setelah hari ke 3, kemudian dihitung populasi sel bakteri sampai mencapai populasi 10 6 sel/ml (Tabatabaee et al. 2005) Fermentasi untuk Persiapan Uji Emulsifikasi Prekultur yang telah dipersiapkan dipindahkan 1 ml (populasi 10 6 ) secara aseptis ke dalam Erlenmeyer 250 ml yang telah berisi 50 ml larutan SMSSe Selanjutnya diinkubasi dengan menggunakan incubator shaker pada temperatur kamar dan kecepatan 200 rpm selama 3 hari. Bakteri yang berpotensi menghasilkan biosurfaktan ditandai dengan terbentuknya busa (foam) pada larutan fermentasi. (Tabatabaee et al. 2005). Kultur hasil fermentasi ini selanjutnya digunakan untuk uji emulsifikasi.
8 Biodegradasi Total Petroleum Hydrocarbon Peremajaan Bakteri Tiga biakan murni bakteri terbaik dalam menghasilkan biosurfaktan di media agar miring ditumbuhkan kembali di medium SMSSe padat dengan cara menginokulasikan 1 ose biakan bakteri dari masing-masing biakan murni ke dalam media di wadah cawan petri. Kultur diinkubasi selama 1-2 hari pada suhu 30 C Penyediaan Inokulum Biodegradasi Bakteri pada SMSSe padat diinokulasikan ke dalam erlenmeyer 250 ml berisi 100 ml SMSSe yang telah disterilisasi sebanyak 2-3 ose. Ke dalam media ini ditambahkan minyak mentah sebanyak 0.1 % v/v sebagai sumber karbon. Erlenmeyer diaduk selama 24 jam dengan rotari shaker pada temperatur ruangan dengan kecepatan 120 rpm untuk menjaga agar proses berlangsung secara aerob Uji BiodegradasiTotal Petroleum Hydrocarbon Dari setiap inokulum biodegradasi dalam media SMSSe diinokulasikan ke dalam media SMSSe baru sebanyak 10 % v/v dan ke dalam media SMSSe cair baru 100 ml ditambahkan 1 % v/v minyak mentah secara aseptik lalu diinkubasi selama 4 hari (Diswanto dan Kardena 2010). Kultur bakteri dibuat duplo untuk pembuatan kurva pertumbuhan bakteri dan uji biodegradasi bakteri Perhitungan Jumlah Koloni Bakteri Jumlah koloni bakteri pendegradasi hidrokarbon dihitung dengan cara mengambil 1 ml medium biodegradasi yang telah ditumbuhi bakteri setiap 12 jam sekali selama 3 hari, kemudian dilakukan pengenceran bakteri dari 10-1 sampai Dari tiga pengenceran terakhir diinokulasikan ke dalam medium SMSSe padat lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 30 C dengan menggunakan metode pour plate, kemudian dihitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh.hasil penghitungan bakteri dinyatakan dalam satuan Colony Forming Unit (CFU)/ml.
9 Pengukuran Kadar Minyak Bumi (TPH) Pengukuran kadar minyak bumi didasarkan pada kelarutannya dalam pengekstrak heksan atau kloroform. Setelah ekstraksi, pelarut diuapkan dan bobot minyak mentah ditentukan dengan metode gravimetri berdasarkan SNI (Lampiran 9), selain itu dihitung pula persentase biodegradasi minyak mentah oleh bakteri. Pengamatan proses biodegradasi Total Petroleum Hydrocarbon dilakukan terhadap setiap kultur pada jam ke 0, 24, 48 dan 72 dengan menginjeksikan 6 tetes natrium nitrit 1% untuk mematikan bakteri dan melihat persentase biodegradasi minyak mentah setiap hari (Yani dan Akbar 2009) Identifikasi Bakteri Identifikasi bakteri dilakukan pada isolat bakteri yang memiliki kemampuan tertinggi menghasilkan biosurfaktan melalui karakterisasi morfologi bakteri, pewarnaan Gram, serta aktivitas biokimianya (Bergey s Manual of Determinative Bacteriology). Proses identifikasi mikroorganisme dengan uji biokimia digunakan beranekaragam media. Uji biokimia dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri berdasarkan enzim yang dihasilkannya. Enzim tersebut terdiri dari enzim ekstraselular dan intraselular. Jenis uji media yang dianalisis adalah uji hidrolisa pati, hidrolisa kasein, fermentasi laktosa, fermentasi sukrosa, fermentasi glukosa, fermentasi mannitol, reduksi nitrat, katalase, indol, hidrogen sulfida, metil merah, Vogus-Proskauer, sitrat, urease dan hidrolisa gelatin. Komposisi yang digunakan sesuai dengan standar Microbiology Laboratory Manual (Cappucino dan Sherman 2008). Gambar 3 merupakan uji yang dilakukan terhadap bakteri target.
10 29 Gambar 3. Uji Biokimia pada Mikroorganisme (Sumber: Cappuccino dan Sherman 2008) 3.5 Parameter Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Morfologi koloni bakteri diamati berdasarkan ukuran, warna, bentuk, tepian, dan elevasi koloni bakteri yang tumbuh. Ukuran koloni terdiri dari pintpoint (seperti titik), kecil, sedang, dan besar. Warna koloni bakteri antara lain putih, kuning, merah, ungu. Bentuk koloni terdiri dari circular (bulat, bertepi), irregular (tidak beraturan, bertepi), rhizoid (seperti akar, menyebar). Tepian atau margin koloni bakteri yaitu entire (rata), lobate (berlekuk), undulate (bergelombang), serrate (bergerigi), dan filamentous (seperti benang). Elevasi dari koloni yaitu flat (datar, nyaris rata dengan medium), raised (ketinggian koloni terlihat, namun rata pada seluruh permukaan), convex (cembung), umbonate (cembung serta di bagian tengah lebih menonjol). Morfologi koloni bakteri dapat dilihat pada Gambar 4.
11 30 Gambar 4. Morfologi Koloni Bakteri (Sumber: Cappuccino dan Sherman 2008) Bentuk dan Warna Sel Bakteri Bentuk sel bakteri dapat dilihat setelah dilakukan proses pewarnaan Gram.Bentuk sel bakteri terdiri dari bulat (coccus), batang (basil) dan spiral (spirilia). Bakteri Gram positif ditunjukkan dengan warna ungu dan bakteri Gram negatif ditunjukkan dengan warna merah. Umur isolat saat dilakukan pewarnaan antara jam Uji Emulsifikasi Uji emulsifikasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan biosurfaktan dalam mengemuisi lapisan lemak. Dalam penelitian ini digunakan crude oil sebagai substrat lemak yang akan diemulsi. Perbandingan antara kerosene dan kultur cair adalah 6: 4. Dimasukkan 6 ml crude oil ke dalam tabung reaksi setelah itu ditambahkan kultur cair 4 ml hasil fermentasi, kemudian divorteks dengan kecepatan tinggi selama 2 menit. Setelah itu didiamkan selama 24 jam untuk melihat kestabilan emulsi. Kemudian diukur indeks emulsifikasi dengan menggunakan rumus Cooper dan Goldenberg (1987). Untuk menghitung indeks emulsifikasi, digunakan rumus sebagai berikut:
12 Kadar Minyak atau Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) Kadar minyak bumi dalam media dihitung berdasarkan rumus SNI Keterangan: A = berat labu + ekstrak (mg) B = berat labu kosong (mg) Persentase Biodegradasi Minyak Bumi Untuk menentukan persentase biodegradasi dari minyak bumi yang terjadi dapat diketahui dengan rumus : Keterangan: % B = persentase biodegradasi BMo = bobot minyak bumi awal (g) BMn = bobot minyak bumi akhir (g) Sumber: Herdiyantoro (2005) Total Plate Count(TPC) Perhitungan jumlah bakteri dilakukan dengan menggunakan metode Total Plate Count (Cappucino dan Sherman 2008), dihitung dengan rumus berikut: ( )
13 32 Keterangan: K : banyak koloni (CFU/ml) a,b,c : jumlah koloni bakteri e,f,g : faktor pengenceran 3.6 Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah bakteri yang menghasilkan biosurfaktan melalui uji emulsifikasi yang juga mampu menurunkan kadar Total Petroleum Hydrocarbon (TPH). Data yang ada kemudian dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar.
Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung
Lampiran 1. Metode Pengambilan Contoh Air Pemeriksaan Mikrobiologi (SNI 06-2412-1991) Pengambilan contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi dapat dilakukan pada air permukaan dan air tanah dengan penjelasan
Lebih terperinciPengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari
BAB IH METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA-UNRI. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan November 2007 sampai
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah diambil dari Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar. Sedangkan Enumerasi dan Analisis bakteri dilakukan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian A.1. Materi Penelitian A.1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 4 isolat Trichoderma spp. koleksi Prof. Loekas
Lebih terperinciMODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Klasifikasi Alat : 1. Alat untuk Pengamatan (Koloni dan Morfologi) 2. Alat untuk Sterilisasi 3. Alat untuk Kultivasi 4. Alat untuk Kuantifikasi Mikroorganisme
Lebih terperinciSampel air panas. Pengenceran 10-1
Lampiran 1. Metode kerja Sampel air panas Diambil 10 ml Dicampur dengan media selektif 90ml Di inkubasi 24 jam, suhu 50 C Pengenceran 10-1 Di encerkan sampai 10-10 Tiap pengenceran di tanam di cawan petri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Januari
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media Bushnell-Haas, Larutan Standar Mc. Farland, Larutan Orsinol
LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi Media Bushnell-Haas, Larutan Standar Mc. Farland, Larutan Orsinol a. Komposisi Media Bushnell-Haas per liter (Atlas, 1946) 1) KH 2 PO 4 = 1,0 g 5) FeCl 3 = 0,05 g 2) K2HPO
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga pada bulan Januari-Mei
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciTeknik Isolasi Mikroorganisme
Teknik Isolasi Mikroorganisme Noorkomala Sari loocev@gmail.com Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Biologi FMIPA ITS Surabaya 23 Desember 2009 1. Pendahuluan Mikroorganisme ada dimana-mana. Mereka
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat Isolat bakteri koleksi Laboratorium Mikrobiologi hasil isolasi Laut Belawan ditumbuhkan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September
21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September 2014 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia, Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium
11 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.
14 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) dan lahan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Lebih terperinciAir Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif
75 Lampiran 1. Metode Kerja L.1.1 Bagan kerja Air Panas - Isolasi dan Seleksi Bakteri Pemurnian Bakteri Isolat Murni Bakteri Uji Bakteri Penghasil Selulase Secara Kualitatif Isolat Bakteri Selulolitik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciGambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN III.1. Tahapan Penelitian Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian III.1.1. Studi Literatur Tahapan ini merupakan tahapan awal yang dilakukan sebelum memulai penelitian. Pada tahap
Lebih terperinciADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan
56 LAMPIRAN Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Air laut Dimasukkan ke dalam botol Winkler steril Diisolasi bakteri dengan pengenceran 10 0, 10-1, 10-3 Dibiakkan dalam cawan petri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap
Lebih terperinciTeknik Isolasi Bakteri
MODUL 3 Teknik Isolasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Pengenceran Suspensi Bakteri dari Sumber Isolat/Lingkungan 2. Teknik Isolasi Bakteri TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto
LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto Lampiran 2. Pembuatan Media dan Reagen 2.1 Pembuatan Media Skim Milk Agar (SMA) dalam 1000 ml (Amelia, 2005) a. 20 gram susu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan April sampai Bulan Agustus 2013. Penelitian pengaruh penambahan edible coat kitosan sebagai anti jamur pada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dari bulan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009 yang bertempat di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas
Lebih terperinciTeknik Isolasi Bakteri
MODUL 3 Teknik Isolasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Pengenceran Suspensi Bakteri dari Sumber Isolat/Lingkungan 2. Teknik Isolasi Bakteri (Solid and Liquid Medium) TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami persiapan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WaktudanTempat Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di LaboratoriumBiokimiaFakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitas Lampung. B. AlatdanBahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan meliputi pemberian minyak atsiri jahe gajah dengan konsentrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian eksperimental laboratorik. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut methanol
Lebih terperinciDEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN
LAMPIRAN Lampiran 1. Diagram Alir Penelitian Peremajaan Bacillus Isolasi Bakteri Oportunistik Produksi Antimikrob Penghitungan Sel Bakteri Oportunistik Pengambilan Supernatan Bebas Sel Pemurnian Bakteri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya sebagai tempat pengambilan sampel limbah
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi
LAMPIRAN Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi Bagian akar dan batang (3-5 cm) Dicuci dengan air mengalir selama
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012, bertempat di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
17 BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung dari bulan Januari sampai dengan April 2014.
Lebih terperinciIII. METODOLOGIPENELITIAN
III. METODOLOGIPENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan antara Februari-Agustus 2007, di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan identifikasi bakteri
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian diadakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara identifikasi bakteri dari probiotik yang berpotensi sebagai bahan biodekomposer.
Lebih terperinciIII. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di
18 III. METODE PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan survei serta rancangan deskriptif dan eksploratif. B. Waktu dan Tempat Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yaitu pada bulan Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di
17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat. Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi, FMIPA. Jika dalam
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Juni s/d November 2007, di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi, FMIPA. Jika dalam pelaksanaannya terdapat kendala
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. sampai Maret Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Desember 2013 sampai Maret 2014. Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN METODA
15 BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA 3.1 BAHAN Lactobacillus acidophilus FNCC116 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan dari Universitas Gajah Mada), Bacillus licheniformis F11.4 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Laboratorium Kimia Universitas
Lebih terperinci3 METODE. Bahan dan Alat Penelitian
10 tersebut memanfaatkan hidrokarbon sebagai sumber karbon dan energi (Muslimin 1995; Suprihadi 1999). Selain itu keaktifan mikrob pendegradasi hidrokarbon juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biakan murni Hypoxylon sp. koleksi CV.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai
23 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai
Lebih terperinciIII. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
14 III. METODE KERJA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari 2015
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian eksplorasi keberadaan mikroba pelarut fosfat dilaksanakan di ekowisata Mangrove kelurahan Wonorejo, kecamatan Rungkut, kota Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciKeragaman Bakteri Endofit Pada Kultivar Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Leor Dan Duri Di Kabupaten Subang
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan menggunakan metode deskriptif untuk mengidentifikasi keragaman bakteri endofit pada kultivar nanas (Ananas
Lebih terperinciTeknik Identifikasi Bakteri
MODUL 5 Teknik Identifikasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Teknik Pewarnaan GRAM (Pewarnaan Differensial) 2. Uji Katalase 3. Pembuatan stok agar miring TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Mempelajari cara menyiapkan apusan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Patologi Entomologi dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Ikan Patin a. Kolam pendederan b. Kolam pembesaran c. Kolam indukan Gambar lokasi pengambilan sampel pada Kecamatan Lau Bekri a. Kolam pendederan b. Kolam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013. Ikan teri (Stolephorus sp) asin kering yang dijadikan sampel berasal dari
Lebih terperinciBAB 4. METODE PENELITIAN
BAB 4. METODE PENELITIAN Pada tahun II penelitian ini dilakukan dua tahap percobaan yaitu: Tahap I: Isolasi dan uji potensi mikrob pengkaya 1. Penambat Nitrogen non-simbiotik dan pemerkaya 2. Pelarut Fosfat,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1 Metode Pengumpulan Data 2.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UPT Laboratorium Biosain dan Bioteknologi Universitas Udayana. Penelitian ini berlangsung
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Juli 2015. Sempel tanah diambil pada dua tempat yaitu pengambilan sempel tanah hutan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian akan difokuskan pada isolasi dan identifikasi morfologi bakteri potensial mendegradasi hidrokarbon pada tanah tercemar tumpahan minyak mentah.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung dari bulan Juni 2011 sampai dengan Januari 2012
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan dua variabel yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.
LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair. a. Komposisi media skim milk agar (Widhyastuti & Dewi, 2001) yang telah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium organik Jurusan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen karena terdapat suatu pengendalian perlakuan untuk memanipulasi objek penelitian disertai dengan adanya kontrol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen secara deskriptif yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang potensi probiotik dari Lactobacillus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian dasar dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sterilisasi Alat dan Bahan Semua peralatan yang akan digunakan dalam penelitian disterilisasikan terlebih dahulu. Peralatan mikrobiologi disterilisasi dengan oven pada suhu 171 o C
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.
10 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Hutan mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pengambilan sampel tanah dilakukan di kecamatan Samarinda
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan pengambilan sampel tanah dilakukan di kecamatan Samarinda Utara provinsi Kalimantan Timur. Sampling dilaksanakan pada bulan Maret 2011,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium
15 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikrobiologi pada udara di inkubator
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL faktorial dengan 15 perlakuan dan 3 kali ulangan. Desain perlakuan pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
Lebih terperinci