TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1975), adapun klasifikasi dari tanaman palem raja. : Roystonea elata (Bartram) F. Harper (syn. R.
|
|
- Handoko Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN PUSTAKA Botani Palem Menurut Steenis (1975), adapun klasifikasi dari tanaman palem raja (Roystonea elata Bartr.) adalah sebagai berikut Kingdom Divisio Subdivisio Class Ordo Family Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Magnoliophyta : Liliopsida : Arecales : Arecaceae : Roystonea : Roystonea elata (Bartram) F. Harper (syn. R. regia) Kunth Palem merupakan tumbuhan monokotil (berkeping satu) yang berbatang tunggal maupun berumpun. Tinggi batangnya sangat bervariasi dan ada yang mencapai 100 meter. Berdasarkan tinggi batang, palem dapat digolongkan sebagai palem yang berupa pohon tinggi lebih dari 10 meter, pohon sedang (2-10 meter) maupun semak kurang dari 2 meter (Gambar 1). Batang palem ada yang tumbuh tegak ada pula yang merambat pada pohon lain sebagai liana bentuk yang demikian terutama dari spesies-spesies Hyphaena dan Dypsis (Witono, et al., 2000).
2 Gambar 1. Tanaman Palem Raja Sumber. Palem memiliki akar serabut yang pendek dan tumbuh menyebar tidak jauh dari tanaman. Akarnya tumbuh dari pangkal batang, berbentuk silinder, kurang bercabang tetapi biasanya tumbuh banyak dan masif (padat). Meskipun pendek, akar palem ini mampu menyangga dengan kuatnya batang yang tumbuh tegak (Nazaruddin, 1997). Daun palem menyirip (palem menyirip) dengan pelepah daun atau pangkal tangkai daun yang melebar. Karangan bunga (tongkol bunga) kerap kali pada ketiak daun, kadang-kadang terminal, yang muda kerap kali keseluruhannya dikelilingi oleh satu seludang atau lebih. Bunga duduk pada cabang yang berdaging tebal atau kerap kali tenggelam didalamnya, berkelamin 1, jarang berkelamin 2, kerapkali banyak menghasilkan madu. Buah buni atau buah batu, kadang-kadang tiap daun buah tumbuh terpisah menjadi sebuah yang berbiji. (Steenis,1975). Genus Roystonea memiliki empat spesies, yaitu : R. elata (Florida), R. regia (Kuba), R. borinquena (Puerto Rico) dan R. oleracea (Karibia). Pada R. elata panjang batang mencapai 30 meter, bentuk hampir bulat, tandan bunga lebih
3 panjang daripada R. regia, dan tumbuh didataran rendah. Batang R. regia berkisar antara meter, tandan bunga lebih pendek, buah berbentuk lonjong dan biasanya tumbuh di dataran tinggi. Palem yang banyak tumbuh di dataran Puerto Rico hampir sama dengan R. regia, namun batang lebih pendek dan daun serta anak daun lebih pendek. Pada R. borinquena, benih bewarna coklat kekuningan (Currach, 1970 dalam Nurmailah 1999). Syarat Tumbuh Palem memerlukan suhu rata-rata tahunan C, curah hujan 2000 mm 2500 mm pertahun dengan rata-rata hujan turun hari dalam setahun dan kelembaban relatif 80%. Untuk pertumbuhan palem juga memerlukan cahaya, dan cahaya yang sampai kedasar hutan berbeda-beda sehingga menjadi ciri tersendiri untuk menentukan pertumbuhan suatu spesies palem (Siregar, 2005). Palem dapat tumbuh dengan baik pada tipe tanah yang berpasir, tanah gambut, tanaha kapur, dan tanah berbatu. Palem juga dapat tumbuh pada berbagai kemiringan dari tanah datar, tanah berbukit, dan belereng terjal (Witono, et al., 2000). Jamur penyebab penyakit pada tanaman palem Penyakit-Penyakit Tanaman Palem Seperti halnya pada tanaman lain, tanaman palem tidak lepas dari serangan penyakit. Adanya penyakit pada tanaman tersebut akan bersifat merugikan karena dapat mengurangi nilai estetika dari tanaman sehingga perlu adanya pengendalian (Siagian, 2002).
4 Bercak Daun Penyebab bercak daun adalah jamur Fusarium sp., Pestalotia sp., Gloesporium sp. dan lain-lain.gejala serangan pada daun tua atau muda terdapat bercak berbagai bentuk berwarna kuning atau hijau yang akan menghilang. Bercak ini meninggalkan bekas terang berwarna hitam, abu-abu dan coklat. Bagian tersebut kemudian kering. Serangan berat seluruh tajuk kering dan daun menutup. Buah akan rontok (Deptan, 2010). Layu pucuk Layu pucuk dapat disebabkan oleh jamur Thielaviopsis sp., Botrydiploidia sp., Fusarium sp., Chlaraopsis sp., Erwinia sp., dan Pseudomonas sp.. Gejala pada tanaman palem yang mengalami layu pucuk adalah daun mahkota layu secara tiba-tiba, daun menjadi kusam, pelepah daun bergantungan dan gugur. Kematian terjadi dengan cepat (1-3 bulan) (Bappenas, 2012). Penyakit Akar Penyebab jamur parasit dan nematoda. Perubahan yang terjadi pada daun, ujung daun mengkerut dan kering. Gejalanya dapat menyebar ke pangkal daun. (Bappenas, 2012). Patogen Penyebab Penyakit 1. Bercak Cokelat Helminthosporium spiciferum (Baimer) Nicot Biologi Patogen Penyakit bercak cokelat pada daun tanaman palem raja (Roystonea elata) disebabkan oleh jamur Helminthosporium spiciferum (Baimer) Nicot.
5 Adapun taksonomi dari jamur Helminthosporium spiciferum (Baimer) Nicot menurut Alexopoulos dan Charles (1979) adalah sebagai berikut, Kingdom Divisio Sub-divisio Class Ordo Family Genus Species : Mycetea : Myxomiceta : Deutromycotina : Hyphomycetes : Moniliales : Dematiaceae : Helminthosporium :Helminthosporium spiciferum (Baimer) Nicot (Bipolaris spicifera) Genus Bipolaris terdiri dari 45 spesies yang sebagian besar di daerah subtropis dan menjadi parasit tanaman di daerah tropis. Namun beberapa spesies, terutama B. australiensis, B. hawaiiensis, dan B. spicifera menjadi patogen bagi manusia (Ellis, et al., 2007). Koloni yang sedang berkembang pesat, yang akan mengeluarkan warna abu-abu sampai coklat kehitaman. Morfologi mikroskopis menunjukkan perkembangan pucuk dari konidia berpigmen coklat pucat, mempunyai pseudoseptate pada genicula. Konidia diproduksi melalui pori-pori pada dinding konidiofor (poroconidia), fusiform ellipsoid, pada kedua ujungnya bulat, halus kasar, berkecambah hanya dari ujung-ujung (bipolar) (Ellis, et al., 2007). Soliter atau dalam kelompok kecil, lurus atau bergelombang, pucat untuk cahaya coklat, panjang konidiofor µm, dan lebar 4 6 µm (Gambar 2).
6 Gambar 2. Bipolaris sp. Sumber. Konidia lurus atau melengkung, lonjong dengan ujung bulat, kecoklatan, lembut, x 7 13 µm. Konidia kadang berkecambah oleh bibit dari satu ujung dan dari ujung konidiaspora yang lain. Pada medium kultur konidia bervariasi dalam ukuran dan warna.(national Plant Quarantine Service, 2004). Konidia dari jamur Bipolaris sp. ini memiliki viabilitas yang tinggi, dapat berkecambah dalam jangka panjang. Menurut Fagan (1987), 43% konidia berkecambah 90 hari setelah produksi, 62% berkecambah 59 hari dan 90% berkecambah 24 hari, perkecambahan tinggi dapat diekstrapolasi dengan kondisi dilapangan, dimana dari konidia dapat berkecambah pada daun tanaman dari pohon sampai tiga bulan, memberikan kerusakan kecil pada daun tua (Brown, 1975 dalam Modesto dan Fenille, 2004). Di Panama, pengamatan lapangan menunjukkan bahwa spesies pohon palem hias Roystonea regia, Washington robusta, Washington dan Pritc Hardia sangat rentan terhadap serangan B. incurvata, terutama pada tanaman muda dibawah 3 tahun. Spesies ini telah telah menghancurkan pembibitan palem di musim hujan (Eduardo, 2009).
7 Gejala Serangan B. spicifera menyebabkan bintik-bintik pada daun dan daun membusuk besar disebut dengan hawar. Penyakit ini dimulai dari adanya noda bintik-bintik kecil. Jamur terus tumbuh dan membesar di dalam jaringan daun. Setelah dua minggu rata-rata diameter bintik-bintik 9,5-3,5 mm, bentuknya oval atau tidak teratur dan menguning. Bintik-bintik coklat muda dengan tepi yang lebih gelap (Gambar 3). Sebagai jaringan yang sakit, lubang terbentuk, daun melepuh merupakan gejala yang tidak biasa juga terbentuk pada permukaan bawah daun dalam cuaca basah. Tangkai selubung dan daun pelindung bunga juga terlihat dengan warna coklat redup untuk bintik keunguan-merah. Pada daun muda menghasilkan daun yang cacat dan untuk daun dewasa kelihatan suram. Pada tahap lanjut, penyakit ini akan membuat daun menjadi tidak beraturan dan berwarna coklat (Sewake dan Uchida, 2012). Gambar 3. Gejala serangan B. spicifera Sumber. Jamur B. spicifera menyebabkan lesi daun bulat atau oval. Awalnya bewarna coklat gelap kemuadian dengan pusat lebih ringan dan pinggiran gelap.
8 Untuk gabungan yang menjadi satu tempat akan menyebabkan daun menjadi kering dapat membunuh bibit (Pitta, et al., 1990). Dalam pembibitan merekomendasikan penghapusan dan penghancuran tanaman yang terserang, untuk menghilangkan sumber inokulum di tanaman dewasa, pemangkasan daun yang terkena, diikuti oleh penarikan dari lokasi tanam yang sama, juga menghilangkan sumber inokulum dan menginfestasikan tanaman yang sehat (Russomanno dan Kruppa, 2007). Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit Jamur B. spicifera ini menghasilkan spora di permukaan daun tanaman palem. Produksi ratusan konidiofor yang muncul dari kulit daun kelapa. Disertai dengan kelembaban tinggi atau kelembaban yang berkesinambungan dalam pembentukan spora oleh konidiofor. Suhu yang lebih rendah (20 C) mendukung pembentukan spora sementara pada suhu yang lebih tinggi (31 C) meyebabkan pertumbuhan spora yang tidak optimal atau tidak kondusif (Uchida, 2012). Kelembaban terus-menerus selama minimal 24 jam, spora jamur ini diproduksi pada permukaan jaringan yang sakit. Angin dan percikan spora bergerak pada air di daun permukaan yang sehat. Gerakan daun dan kontak dengan daun yang sakit selama operasi lapangan juga mengganggu tanaman, menyebabkan pemencaran spora. Mengingat kelembaban spora berkecambah menembus permukaan daun, dan memulai bercak baru. Spora bipolaris bewarna gelap dengan memiliki dinding yang menebal, menjadi karakteristik yang membantu kelangsungan hidup jamur. Hewan dapat membawa sporangia, baik internal maupun eksternal (Sewake dan Uchida, 2012).
9 2. Bercak Cokelat Curvularia spp. Biologi Patogen Menurut Alexopoulos dan Charles (1979), klasifikasi dari patogen penyebab penyakit bercak cokelat adalah : Kingdom Divisio Sub-divisio Class Ordo Family Genus Species : Mycetea : Myxomiceta : Deutromycotina : Deutromycetes : Pleosporales : Pleosporaceae : Curvularia : Curvularia spp. Didalam laboratorium koloni Curvularia spp. tumbuh bewarna kecoklatan sampai dengan kehitaman dan berfilamen. Konidia bewarna gelap, berdinding tipis, dan mempunyai ukuran (lebar sampai 14 µm dan panjang sampai 35 µm), dengan sejumlah septa yang berbeda sesuai dengan spesiesnya. Sebagai sel pusat konidia lebih besar dan lebih gelap daripada yang lainnya (Gambar 4). Konidia mempunyai karakteristik seperti kurva atau tikungan yang jelas dengan usia yang lebih tua (Liu, 2011).
10 Gambar 4. Curvularia spp. Sumber. Jumlah septa di konidia, bentuk konidia (lurus atau melengkung), warna dari konidia (gelap atau coklat pucat), keberadaan tengah septa gelap, dan keunggulan pola pertumbuhan geniculate adalah fitur mikroskopis utama yang membantu dalam diferensiasi Curvularia spp. antara satu sama lain. Misalnya, konidia Curvularia lunata memiliki 3 septa dan 4 sel, sedangkan yang Curvularia geniculata kebanyakan memiliki 4 septa dan 5 sel (Boedijn, 1933). Gejala Serangan Mula-mula pada daun yang baru saja membuka terjadi bercak kecil bulat, bewarna kuning (Gambar 5). Bercak membesar dan warnanya berubah menjadi cokelat tua. Pada waktu ini bercak berbentuk jorong atau memanjang. Bercak-bercak dapat bersatu membentuk bercak besar yang bentuknya tidak teratur, dengan pusat nekrotik (mati) bewarna cokelat tua atau cokelat kelabu (Semangun, 2008). Bercak cokelat yang disebabkan oleh masing-masing jamur ini sulit dibedakan tanpa mempergunakan mikroskop. Tetapi pada umumnya bercak cokelat karena Curvularia warnanya lebih muda (cokelat muda), cenderung lebih lebar, kurang memanjang dan dikelilingi oleh halo
11 yang jelas. Dalam banyak kejadian banyak penyakit bercak cokelat timbul bersama-sama dengan penyakit bercak kelabu (Pestalotipsis palmarum) (Tey dan Chan, 1978 dalam Semangun, 2008). Gambar 5. Gejala serangan Curvularia pada daun kelapa Sumber. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit Penyakit lebih banyak terdapat pada tanaman yang kurang baik pertumbuhannya, misalnya karena tanah yang kurus, kekurangan atau kelebihan air dan kekurangan hara tanaman. Di Sumatera Utara pada varietas yang rentan penyakit dapat timbul dengan berat di kebun yang terletak di tanah hidromorfik yang miskin, strukturnya jelek (lempung berat), dan air tanahnya tinggi, sehingga kebun terendam air yang mengakibatkan kurangnya berkembang akar (Suyoto, 1983 dalam Semangun, 2008). 3. Bercak Kelabu (Pestalotiopsis palmarum) (Cooke) Steyaert Biologi Patogen Penyakit bercak kelabu pada daun tanaman palem raja (Roystonea elata) disebabkan oleh jamur Pestalotiopsis palmarum (Cooke) Steyaert. Adapun taksonomi dari jamur Pestalotiopsis palmarum (Cooke) Steyaert menurut Alexopoulos dan Mims, (1979) adalah sebagai berikut, Kingdom : Mycetea
12 Divisio Sub-divisio Class Ordo Family Genus Species : Myxomiceta : Deutromycotina : Deutromycetes : Melanconiales : Melanconiae : Pestalotiopsis : Pestalotiopsis palmarum (Cooke) Steyaert Pestalotiopsis sp. merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit ini menyerang dedaunan yang telah terluka atau melemah karena cuaca yang kurang baik. Biasanya dedaunan yang akan mati adalah daun yang dekat dengan pangkal tanaman dan daun yang paling rimbun. Penyakit ini biasanya menyerang dimulai dari ujung daun dan berkembang kearah pangkal daun. Warna daun berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, kemudian ke coklat gelap atau hampir hitam (Schuster, 2012). Jamur ini memiliki konidium berbentuk kumparan, bersekat 4, mempunyai 3 seta apical, berukuran x 6-7,5 µm (Gambar 6). Merupakan parasit lemah yang menginfeksi luka-luka. Spora jamur (konidium) dipencarkan oleh angin. Untuk jarak dekat spora dapat terbawa oleh percikan air dan serangga (Sumardiyono dan Triharso (1985) dalam Semangun, 2008). Gambar 6. Pestalotiopsis palmarum Sumber.
13 Konidia berukuran µm x µm dan terdiri atas lima sel yang berjajar. Biasanya jajaran sel lurus, kadang-kadang agak membentuk lengkungan dengan salah satu ujungnya terbentuk setula. Tiga sel tengah (sel urutan kedua sampai keempat yang dihitung mulai dari sel tempat setula berpangkal) berwarna amber dengan dua sel (sel kedua dan ketiga) berwarna lebih gelap dari sel keempat. Sel tengah (sel ketiga) berukuran \paling lebar dibandingkan sel-sel lainnya. Sel terujung atau sel apikal (sel kesatu) hialin agak memanjang atau menyempit ke ujung; sedang sel pangkal atau sel basal (sel kelima) hialin agak silindrik. Setula hialin yang terletak di ujung sel apikal berjumlah 2-3 dengan panjang 92,3-107,1 µm, posisinya agak melengkung; setula tampaknya mudah lepas dari pangkalnya. Pedisel hialin terletak di ujung sel basal (tampak seperti ekor konidia) dengan panjang 18,1-22,7 µm. Semua bagian konidiospora yang hialin yaitu sel apikal, sel basal, dan setula mudah berubah bentuk yaitu agak kisut bila disimpan lama (lebih dari 6 bulan) (Sutarman, et al., 2001). Gejala Serangan Pada daun yang terserang timbul bintik kecil berwarna cokelat muda. Bercak-bercak dapat bersatu, sehingga terjadi bercak cokelat besar. Apabila terjadi serangan berat daun menjadi kering seperti terbakar. Pada bercak terdapat bintik-bintik hitam yang merupakan badan buah (aservulus) dari cendawan (Gambar 7) (Deptan, 2012).
14 Gambar 7. Gejala serangan Pestalotiopsis palmarum pada daun kelapa Sumber. Pestalotiopsis-palmarum.html Timbul bercak-bercak yang tembus cahaya pada daun-daun dan kemudian berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan sampai kelabu. Bagian yang kelabu ini dikelilingi oleh tepi coklat tua. Bercak-bercak bersatu membentuk bercak yang lebih besar yang terdapat bintik-bintik yang terdiri dari acervuli cendawan. Berbeda dengan bercak daun yang disebabkan oleh jamur lain, bercak karena Pestalotiopsis pada umumnya tidak dikelilingi oleh jamur klorotik (halo). Bercak-bercak dapat bersatu sehingga terjadi bercak yang besar (Sunanto, 2002). Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit Penyakit ini lebih banyak terdapat pada tanaman yang kurang baik pertumbuhannya, misalnya yang tumbuh di tanah yang kurus, kekurangan air dan miskin unsur hara khususnya kalium. Sebaliknya kelebihan nitrogen pun menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan (Sunanto, 2002). 4. Penyakit layu (Fusarium oxysporum Schlecht.) Biologi Patogen Menurut Alexopoulos dan Charles (1979), klasifikasi dari patogen penyebab penyakit layu adalah : Kingdom Filum : Fungi : Deuteromycota
15 Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Deuteromycetes : Moniliales : Tuberculariaceae : Fusarium : Fusarium oxysporum Schlecht. Umumnya mikrokonidia tidak mempunyai sekat, tetapi ada diantaranya yang bersekat 2, mempunyai ragam bentuk dan ukuran. Umumnya mikrokonidia berbentuk ovoid-elips sampai silindris, lurus atau sedikit membengkok, dan berukuran (5,0-12,0) (2,2-3,5) µm dan terdapat dalam jumlah yang banyak (Gambar 8). Konidiofor tidak bercabang atau fialid. Pada konidiofor ini terdapat mikrokonidia dengan jumlah yang banyak dam membentuk pola melingkar (Gandjar et al., 1999). Pada beberapa strain jarang terdapat makrokonidia. Makrokonidia terbentuk pada phialid, yang terdapat pada konidiofor bercabang atau dalam sporodokhia. Makrokonidia bersepta 3-5, berbentuk fusiform, sedikit membengkok, meruncing pada kedua ujungnya. Klamidospora terdapat dalam hifa atau dalam konidia, berwarna hialin, berdinding halus atau agak kasar, berbentuk semi bulat dengan diameter 5,0-15 µm (Gandjar et al., 1999). Gambar 8. Fusarium sp.. Sumber.
16 Gejala Serangan Fusarium sp. menyebabkan layu pada pohon palem. Tanda-tanda layu adalah daun layu. Kehilangan kilau hijau daun dan akhirnya mati. Setelah pohon terinfeksi, tidak ada obat yang dapat diberikan sehingga dianjurkan untuk menebang tanaman yang telah terserang oleh penyakit ini (Toptropicals, 2013). Gambar 9. Gejala Serangan Fusarium sp. pada pohon kelapa sawit Sumber. Toptropicals.com/html/img/disease.htm Pada medium Potato Dextrose Agar (PDA) miselium mula-mula berwarna putih, dalam keadaan tertentu berwarna merah muda agak ungu. Semua Fusarium yang menyebabkan layu dan berada dalam pembuluh (vascular disease) dikelompokkan dalam satu jenis (spesies), yaitu F. oxysporum Sclecht. Jenis ini mempunyai banyak bentuk (forma) yang mengkhususkan diri pada jenis tumbuhan tertentu (Djaenuddin, 2011) Faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit Penyakit yang disebabkan oleh jamur Fusarium yang jenisnya belum dapat ditentukan. Jamur membentuk banyak konidium pada jaringan yang terserang jika udara sangat lembab. Spora disebarkan oleh percikan air, baik air hujan maupun air siraman, khususnya jika bibit diatur terlalu rapat (Semangun, 2008).
17 Jamur saprofit Sebagai organisme saprofit, jamur hidup dari benda-benda atau bahanbahan organik mati. Saprofit menghancurkan sisa-sisa bahan tumbuhan dan hewan yang kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Hasil penguraian ini kemudian dikembalikan ke tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah (Kusnadi,2013). Keanekaragaman hayati secara tidak langsung berarti keanekaragaman senyawa kimia. Kemampuan bertahan hidup dengan tingkat kompetisi yang tinggi menyebabkan tanaman beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Hal ini menyebabkan tanaman menghasilkan senyawa-senyawa yang unik secara biologi dan strukturnya. Keanekaragaman yang tinggi menyebabkan saprofit juga menghasilkan produk alami aktif yang lebih banyak. Saprofit di daerah tropis dengan jumlah yang tinggi menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang aktif dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan saprofit tanaman-tanaman yang ada di daerah subtropis. Jadi tanaman inang mempengaruhi metabolisme saprofitnya (Siadari, 2010). Jamur saprofit yang dihasilkan dari tumbuhan inang dapat menghasilkan jenis isolat yang berbeda-beda dan jumlah bervariasi. Isolasi jamur saprofit dari bagian tanaman yang berbeda dari satu tumbuhan inang, mengandung jenis isolat yang berbeda pula. Hal ini merupakan mekanisme adaptasi dari saprofit terhadap mikroekologi dan kondisi fisiologis yang spesifik dari masing-masing tumbuhan inang. Bahkan dari satu jaringan hidup suatu tumbuhan dapat diisolasi lebih dari 1 jenis jamur saprofit (Wahyudi (2008) dalam Noverita et al., 2009).
18 Kehadiran jenis saprofit dihubungkan dengan kondisi mikrohabitat tanaman inang dan kecocokan genotip antara tanaman inang dan saprofit, sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan dalam komposisi koloni saprofit dan tingkat infeksi tanaman inang yang di tempati oleh jamur saprofit pada lokasi yang sama (Petrini et al, (2009) dalam Noverita et al., 2009).
TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut Dwidjoseputro (1978) sebagai berikut : Divisio Subdivisio Kelas Ordo Family Genus Spesies : Mycota
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Jamur Busuk Pangkal Batang Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma spp.) adalah sebagai berikut: Kingdom Phylum Class Subclass Order Family Genus
Lebih terperinciINVENTARISASI JAMUR PENYEBAB PENYAKIT DAUN PALEM RAJA (Roystonea elata Bartr.) TAMAN KOTA MEDAN
INVENTARISASI JAMUR PENYEBAB PENYAKIT DAUN PALEM RAJA (Roystonea elata Bartr.) TAMAN KOTA MEDAN Inventarization Fungus Which Was Caused Diseases On Leaf Roystonea elata Bartr. In Medan City Garden Sarah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996), penyakit bercak coklat sempit diklasifikasikan
TINJAUAN PUSTAKA Patogen C. oryzae Miyake Biologi Menurut Agrios (1996), penyakit bercak coklat sempit diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Myceteae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Jamur penyebab penyakit pada tanaman krisan
TINJAUAN PUSTAKA Jamur penyebab penyakit pada tanaman krisan 1. Bercak daun septoria Biologi patogen Menurut Agrios (1996), klasifikasi dari patogen penyebab penyakit bercak daun septoria adalah : Kingdom
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.
19 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola adalah sebagai berikut : Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Eumycophyta : Eumycotina
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae
Lebih terperinciTINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.
TINJAUAN LITERATUR Biologi Penyakit Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims (1979) adalah sebagai berikut : Divisi Sub Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Eumicophyta
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims (1979) adalah sebagai berikut : Divisi Sub Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Eumycophyta :
Lebih terperinciTINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi penyakit C. gloeosporioides (Penz.) Sacc menurut
TINJAUAN LITERATUR Biologi penyakit Klasifikasi penyakit C. gloeosporioides (Penz.) Sacc menurut Dwidjoseputro (1978) sebagai berikut: Divisio Sub divisi Kelas Ordo Family Genus Species : Mycota : Eumycotyna
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman sayuran yang tergolong tanaman tahunan berbentuk perdu.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut :
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Ordo Family Genus Spesies : Plantae (tumbuh-tumbuhan) :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jarak pagar berupa perdu dengan tinggi 1 7 m, daun tanaman
TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Jarak Pagar Tanaman jarak pagar termasuk famili Euphorbiaceae, satu famili dengan karet dan ubi kayu. Klasifikasi tanaman jarak pagar sebagai berikut (Hambali, dkk.,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Mikroorganisme Endofit Endofit merupakan asosiasi antara mikroorganisme dengan jaringan tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman inang bervariasi mulai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan tanaman semusim yang membentuk rumpun, tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15-50 cm (Rahayu, 1999). Menurut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis Penyakit yang Menyerang Bibit 4. KL Diagnosa Awal Penyakit di Lapangan 4.1.1.1. Penyakit Abiotik Aplikasi Trichoderma sp dan dregs pada medium gambut di pembibitan utama
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon
TINJAUAN PUSTAKA Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi baik untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
10 HASIL DAN PEMBAHASAN Survei Buah Sakit Survei dilakukan di kebun percobaan Leuwikopo, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, di lahan ini terdapat 69 tanaman pepaya. Kondisi lahan tidak terawat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kuaiitas dan Kesehatan Benih Cabai Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu tanaman mini atau embrio yang biasanya terbentuk dari bersatunya sel-sel
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :
4 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyebab Penyakit Jamur penyebab penyakit rebah semai ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Fungi : Basidiomycota : Basidiomycetes
Lebih terperinciDiagnosa Penyakit Akibat Jamur pada Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Penduduk Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat
Diagnosa Penyakit Akibat Jamur pada Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Penduduk Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat Rahmawati 1)*, Achmad Jailanis 2), Nurul Huda 1) 1) Program
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dwidjoseputro (1978), Cylindrocladium sp. masuk ke dalam
TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Cylindrocladium sp. Menurut Dwidjoseputro (1978), Cylindrocladium sp. masuk ke dalam subdivisi Eumycotina, kelas Deuteromycetes (fungi imperfect/fungi tidak sempurna), Ordo Moniliales,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi
Lebih terperinciPengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang
1 Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang Kelompok penyakit tanaman adalah organisme pengganggu tumbuhan yang penyebabnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti : cendawan, bakteri,
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman yang bersasal dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili
I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tanaman Tembakau 1.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili Solanaceae. Secara sistematis, klasifikasi tanaman tembakau
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) Menurut Cronquist (1981), klasifikasi tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm.
TINJAUAN PUSTAKA Sistematika dan Biologi Tanaman Kedelai berikut: Menurut Sharma (2002), kacang kedelai diklasifikasikan sebagai Kingdom Divisio Subdivisio Class Family Genus Species : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Stadium ini ditemukan pada daun daun tua yang sedang membusuk. Jamur ini
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Penyakit gugur daun yang menyerang tanaman karet disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. Stadium sempurna (Perfect stage) dari jamur ini adalah Glomerella
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cabai Merah Besar Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu namun pada batang muda berambut halus berwarna hijau. Tinggi tanaman mencapai 1 2,5 cm dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis
16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
Lebih terperinciAkibat Patik Setitik, Rusaklah Penghasilan Petani
Akibat Patik Setitik, Rusaklah Penghasilan Petani Oleh Vikayanti, S.Si POPT Muda BBPPTP Surabaya Senada dengan peribahasa akibat nila setitik rusak susu sebelanga, serangan patik dapat diibaratkan sebagai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Penyakit Eucalyptus spp. Ada beberapa penyakit penting yang sering menyerang tanaman. Eucalyptus spp.
TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Eucalyptus spp Ada beberapa penyakit penting yang sering menyerang tanaman Eucalyptus spp. antara lain: 1. Penyakit pada akar a. Busuk akar Phytophthora Penyakit ini disebabkan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.4 Tahun ).
IDENTIFIKASI PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN SAWIT (Elaeis guineensis Jacq. ) Di DESA BERTAM KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA Yuza Defitri 1 Abstract The research is about identification of pathogenic fungi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai (Capsicum annuum L.) termasuk dalam genus Capsicum yang spesiesnya telah dibudidayakan, keempat spesies lainnya yaitu Capsicum baccatum, Capsicum pubescens,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitin dan Bakteri Kitinolitik Kitin adalah polimer kedua terbanyak di alam setelah selulosa. Kitin merupakan komponen penyusun tubuh serangga, udang, kepiting, cumi-cumi, dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sheldon (1904), penyakit layu Fusarium dapat diklasifikasikan
TINJAUAN PUSTAKA Patogen Penyebab Penyakit Biologi Patogen Menurut Sheldon (1904), penyakit layu Fusarium dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Fungi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Cendawan Rhizosfer Hasil eksplorasi cendawan yang dilakukan pada tanah rhizosfer yang berasal dari areal tanaman karet di PT Perkebunan Nusantara VIII, Jalupang, Subang,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Antraknosa Cabai Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan Colletotrichum yaitu C. acutatum, C. gloeosporioides, dan C. capsici (Direktorat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Isolasi Cendawan Rizosfer
10 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Lokasi pengambilan sampel berada di dua tempat yang berbeda : lokasi pertama, Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor memiliki ketinggian + 400 m dpl (diatas permukaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun yang diserang rusak dan kering sehingga aktivitas fotosintesa terganggu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Bercak Daun Kelapa (BDK) Penyakit BDK adalah penyakit yang dapat menurunkan produktifitas karena daun-daun yang diserang rusak dan kering sehingga aktivitas fotosintesa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan
Lebih terperinciWASPADA PENYAKIT Rhizoctonia!!
WASPADA PENYAKIT Rhizoctonia!! I. Latar Belakang Luas areal kebun kopi di Indonesia sekarang, lebih kurang 1,3 juta ha, sedangkan produksi kopi Indonesia sekarang, lebih kurang 740.000 ton dengan produksi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungi Mikoriza Arbuskular Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk kelangsungan hidupnya fungi berasosiasi dengan akar tanaman. Spora berkecambah dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Klasifikasi Tanaman Bawang Merah Menurut Rahayu dan Berlian (1999), tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Family Genus
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Telur serangga ini berwarna putih, bentuknya mula-mula oval, kemudian
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Kumbang Tanduk (O. rhinoceros). berikut: Sistematika kumbang tanduk menurut Kalshoven (1981) adalah sebagai Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insekta
Lebih terperinciPENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA
PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA NUR HIDAYATI BALAI BESAR PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN KONSEP PENYAKIT TANAMAN Penyakit tumbuhan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996), penyakit layu Fusarium dapat diklasifikasikan
TINJAUAN PUSTAKA 1. Biologi Fusarium oxysporum f.sp capsici Menurut Agrios (1996), penyakit layu Fusarium dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub divisio Class Ordo Family Genus : Fungi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kedalaman ± 150 cm, terutama pada tanah yang subur. Perakaran tanaman kedelai
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman berikut: Menurut Steenis et al., (2003) tanaman kedelai diklasifiaksikan sebagai Kingdom Divisio Class Ordo Family Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Dicotyledoneae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Taksonomi kelapa sawit yang dikutip dari Pahan (2008) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Embryophyta Siphonagama Kelas : Angiospermeae Ordo : Monocotyledonae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi tanaman padi adalah sebagai berikut:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benih Padi Taksonomi tanaman padi adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub divisi Class Ordo Familia Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Poales
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Ulat Api (Setothosea asigna van Eecke) berikut: Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai Kingdom Pilum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Animalia :
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kopi (Coffea spp.) Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Colombia. Dari total produksi, sekitar 67% diekspor sedangkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Rosales, Famili: Leguminosae, Genus: Glycine, Species: Glycine max (L.) Merrill
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Botani Tanaman Kedelai Berdasarkan taksonominya, tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Klas: Dicotyledonae,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. enam instar dan berlangsung selama hari (Prayogo et al., 2005). Gambar 1 : telur Spodoptera litura
S. litura (Lepidoptera: Noctuidae) Biologi TINJAUAN PUSTAKA Telur berbentuk hampir bulat dengan bagian datar melekat pada daun (kadangkadang tersusun 2 lapis), berwarna coklat kekuning-kuningan diletakkan
Lebih terperinciMenurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili
Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Taksonomi Tanaman Keladi
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Taksonomi Tanaman Keladi Keladi hias (Caladium hortulanum Birdsey) dalam taksonomi tumbuhan mempunyai klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Filum : Magnoliopyhta Class
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili rumput berumpun yang berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat. Sampai saat ini
Lebih terperinciPengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati
Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati Tanaman jagung disamping sebagai bahan baku industri pakan dan pangan pada daerah tertentu di Indonesia dapat juga sebagai makanan pokok. Karena
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Penyakit oleh B. theobromae Penyakit yang disebabkan oleh B. theobromae pada lima tanaman inang menunjukkan gejala yang beragam dan bagian yang terinfeksi berbeda-beda (Gambar
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jalan Raya Dringu Nomor 81 Telp. (0335) 420517 Fax. (4238210) PROBOLINGGO 67271 POTENSI JAMUR ANTAGONIS Trichoderma spp PENGENDALI HAYATI PENYAKIT LANAS DI PEMBIBITAN TEMBAKAU
Lebih terperinciMENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN JL. RAYA DRINGU 81 TELPON 0335-420517 PROBOLINGGO 67271 MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU Oleh
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. fenotipik (morfologi) mempunyai morfologi basidiokarp yang beragam.
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Jamur Busuk Pangkal Batang (G. boninense Pat.) Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang (G. boninense ) adalah sebagai berikut: Kingdom Phylum Class Subclass
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan mangrove Rhizophora stylosa 2.1.1 Klasifikasi Rhizophora stylosa Menurut Cronquist (1981), taksonomi tumbuhan mangrove Rhizophora stylosa sebagai berikut : Kingdom
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk famili Clusiaceae yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara khususnya di semenanjung Malaya, Myanmar, Thailand, Kamboja,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. maupun subtropika. Negara penghasil pisang dunia umumnya terletak di daerah
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pisang Cavendish Kedudukan tanaman pisang dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan adalah sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub Disi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.
19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh
3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Teh termasuk famili Transtromiceae dan terdiri atas dua tipe subspesies dari Camellia sinensis yaitu Camellia sinensis var. Assamica dan Camellia sinensis var.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio:
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU
LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,
Lebih terperinciPENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)
PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Masalah yang sering dihadapi dan cukup meresahkan petani adalah adanya serangan hama
Lebih terperinciPembinaan Terhadap Terpidana Lanjut Usia di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jambi
IDENTIFIKASI JAMUR PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa) DI LUBUK RUSO KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATENBATANGHARI JAMBI Yuza Defitri 1 Abstract The research about identification of pathogenic
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar
4 TINJAUAN PUSTAKA Pepaya (Carica papaya L.) Asal-usul Pepaya Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba yang diduga berasal dari Amerika Tropis, diantaranya Meksiko dan Nikaragua. Penyebaran tanaman pepaya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas dan daerah beriklim sedang. Sorgum dibudidayakan pada ketinggian 0-700 m di
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum annum L.) berasal dari Mexico. Sebelum abad ke-15 lebih
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Cabai Cabai (Capsicum annum L.) berasal dari Mexico. Sebelum abad ke-15 lebih banyak dikenal di Amerika Tengah dan Selatan. Pada tahun 1943 diintroduksi ke dataran Eropa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
Lebih terperinci